MENINGKATKAN TEKNIK DASAR BACKHAND TENIS MEJA MELALUI PANTULAN BOLA KE DINDING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI UJUNGARIS III KECAMATAN WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU.

(1)

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR BACKHAND TENIS MEJA MELALUI PANTULAN BOLA KE DINDING PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI UJUNGARIS III KECAMATAN WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh SOPIAN MALIK

0904946

PROGRAM STUDI PGSD S-1 PENDIDIKAN JASMANI KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011


(2)

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR BACKHAND TENIS MEJA MELALUI PANTULAN BOLA KE DINDING PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI UJUNGARIS III KECAMATAN WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU

SOPIAN MALIK NIM. 0904946

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I,

Drs. H. Anin Rukmana, M.Pd NIP. 196002061986031001

Pembimbing II,

Prof.Dr. H. JS Husdarta, M.Pd NIP. 194506121973031001

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD Penjas UPI Kampus Sumedang

Dr. H. AYI SUHERMAN, M.Pd NIP. 196002151984111001


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Meningkatkan Teknik Dasar Backhand Tenis Meja Melalui Pantulan Bola ke Dinding Pada Siswa Kelas V SD Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakuka penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko dan sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang, Juni 2011

Yang membuat pernyataan,

SOPIAN MALIK NIM. 0904946


(4)

DAFTAR ISI

Halaman PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... ..iii

DAFTAR ISI ... ..v

DAFTAR TABEL ... ..viii

DAFTAR GAMBAR ... ..ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ... 6

1. Perumusan Masalah ... 6

2. Pemecahan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Batasan Istilah ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 10

B. Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar ... 11

1. Tujuan Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar ... 12

2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di SD ... 13

C. Hakikat Permainan Tenis Meja ... 14

1. Sejarah Permainan Tenis Meja... 14

2. Bentuk Lapangan Tenis Meja ... 16

3. Cara-cara memegang Bet pada pukulan Backhand dan posisi badan dalam cabang olahraga Tenis Meja ... 18

4. Tenik Pukulan (stroke) ... 21

5. Teknik Dasar Backhand ... 21

D. Modifikasi dan Teori Bermain ... 22

E. Pembelajaran Backhand Tenis Meja ... 23

F. Latihan Memukul Backhand melalui Pantulan Bola ke Dinding... 23

G. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 24

H. Hipotesis Tindakan... 25

BAB III METODE PENELITIAN…….. ... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

1. Lokasi Penelitian ... 26

2. Waktu Penelitian ... 26

B. Subyek Penelitian………….. ... 27

C. Metode dan Desain Penelitian ... 28

1. Metode Penelitian ... 28


(5)

D. Prosedur Penelitian ... 30

1. Perencanaan Tindakan………. ... 31

2. Pelaksanaan Tindakan ... 33

3. Tahap Observasi... 34

4. Tahap Refleksi ... 35

E. Instrumen Penelitian……... ... 35

1. Lembar Observasi ... 35

2. Tes………. ... 36

3. Wawancara ... 36

4. Catatan Lapangan……… 36

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 37

1. Teknik Pengumpulan Data ... 37

2. Analisis Data ... 38

G. Validasi Data ... 38

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN…... . ... 40

A. Paparan Data Awal ... 40

1. Paparan Data Awal Perencanaan Pembelajaran... 40

2. Paparan Data Awal Kinerja Guru ... 42

3. Paparan Data Awal Aktivitas Siswa ... 44

4. Paparan Data Awal Hasil Tes Ketrampilan Backhand ... 46

B. Paparan Data Tindakan ... 48

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 48

a. Paparan Perencanaan ... 48

b. Paparan Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 49

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ... 50

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 59

2. Paparan Data Tindakan Sikus II ... 64

a. Paparan Perencanaan ... 64

b. Paparan Pelaksanaan Tindakan siklus II ... 65

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 66

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 73

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 77

a. Paparan Perencanaan ... 77

b. Paparan Pelaksanaan Tindakan siklus III ... 78

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ... 79

d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 87

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90

1. Pembahasan Tahap Perencanaan………. ... 91

2. Pembahasan Kinerja Guru………. 92

3. Pembahasan Aktivitas Siswa………..94

4. Pembahasan Hasil Belajar Siswa ... 95

BAB V Kesimpulan dan Saran ...97

A. Kesimpulan ...97

B. Saran ...98

DAFTAR PUSTAKA ...101


(6)

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...102 B. Alat Pengumpul Data / Instrumen ...117 C. Data Penelitian / Dokumen ...131 RIWAYAT HIDUP


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

1.1 Data Awal Hasil Tes Backhand ... 4

4.1 Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 41

4.2 Data Awal Hasil Observasi Kinerja Guru ... 43

4.3 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 45

4.4 Data Awal Hasil Tes Backhand ... 47

4.5 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 51

4.6 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 53

4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus I ... 56

4.8 Data Hasil Tes Keterampilan Backhand Siklus I ... 58

4.9 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus I ... 60

4.10 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 61

4.11 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 62

4.12 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Backhand Siklus I ... 63

4.13 Data Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 66

4.14 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 68

4.15 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 70

4.16 Data Hasil Keterampilan Backhand Siklus II ... 72

4.17 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus II... 73

4.18 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 74

4.19 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 75

4.20 Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Backhand Siklus II ... 76

4.21 Data Hasil Observasi Perencanaan Siklus III ... 80

4.22 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III... 82

4.23 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III... 84

4.24 Data Hasil Keterampilan Backhand Siklus III ... 86

4.25 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus III.……….. 87

4.26 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III 88

4.27 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ... 88


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ukuran Tenis Meja dan Net ...17

2.2 Bet dan Bola Tenis Meja ...18

2.3 Cara Memegang Bet ...19

3.1 Model Spiral (Kemmis Dan Taggart) ...30

4.1 Grafik Persentase Perencanaan Data Awal, Siklus I, II dan III ...91

4.2 Grafik Kinerja Guru Data Awal, Siklus I, II dan III ...93

4.3 Grafik Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I, II dan III ...94


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peran sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan phisikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Ateng (1992 : 2) menyatakan bahwa, „Pendidikan jasmani berkaitan erat


(10)

Bermain adalah jenis yang non-kompetitif dari kegembiraan gerak fisik, meskipun tidak harus fisikal. Bermain tidak harus olahraga atau pendidikan jasmani.

Sedangkan olahraga selalu beraturan dan merupakan permainan yang kompetitif. Olahraga sering dipandang sebagai bermain secara teratur, yang dapat

membawanya lebih mendekati pendidikan jasmani.

Secara sederhana pendidikan jasmani adalah proses belajar gerak untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui gerak dasar. Melalui pengalaman gerak tersebut diharapkan terbentuk perubahan dan keseimbangan aspek jasmani dan rohaninya secara utuh dan menyeluruh. Melalui pendidikan jasmani diharapkan adanya peningkatan dan perkembangan dalam aspek; kemampuan jasmani (Psikomotor),perkembangan pengetahuan dan nalar (Kognitif) serta

perkembangan sikap (Apektif), Salah satu materi bidang studi pendidikan jasmani adalah cabang tenis meja.

Sepintas permainan tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang rumit untuk dikuasai, oleh sebab itu permainan tenis meja kurang

diminati oleh anak dibandingkan dengan cabang permainan lainnya. Namun demikian bila dipelajari lebih mendalam ternyata tenis meja merupakan suatu cabang olah raga permainan yang sangat komplek. Hal ini dapat dilihat dari teknik-teknik dasar permainannya seperti cara pegangan (grip), sikap atau posisi bermain (stance), jenis-jenis pukulan (stroke), dan kerja kaki

(footwork). Demikian pula peralatan dan perlengkapan bermainnya yang bermacam-macam serta memiliki syarat-syarat khusus yang disesuaikan dengan tipe permainanya.


(11)

Djoenaidi (1980: 15) menjelaskan sebagai berikut :

Masing-masing permainan olahraga mempunyai ciri-ciri khas tersendiri, demikian pula olahraga tenis meja juga mempunyai ciri khas tersendiri. Hal ini disebabkan karena jenis bola, alat pemukul, cara memukul, lapangan serta peraturan permainannya. Terutama karena laju bola yang sangat cepat dan gesit geraknya, alat pemukul yang memakai lapisan karet atau busa berlapis karet beraneka jenis, maka olahraga ini kaya dengan variasi permainan. Bagi pemain yang mahir, dapat menciptakan pukulan-pukulan yang mengandung unsur seni gerak yang sangat indah.

Maka perlu diupayakan kreativitas melalui pembelajaran yang menarik. Keterangan teknik dasar permainan tenis meja hanya akan dikuasai dengan baik melalui proses belajar. Keterampilan satu cabang olahraga hanya akan dapat dikuasai dengan baik bila diperajari dengan sebaik-baiknya. Prosesnya mencakup kegiatan latihan atau pelaksanaan tugas-tugas secara berulang-ulang.

Dari hasil observasi dilapangan tentang materi teknik dasar backhand tenis meja kelas V SD Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten

Indramayu, sebagian besar anak mendapat kesulitan melakukan teknik dasar backhand. Data ini diperoleh dari hasil tes awal yaitu hanya 6 orang siswa dari 28 orang jumlah siswa yang mampu melakukan teknik dasar backhand dengan baik atau sekitar 21%, selebihnya 22 orang atau 79% tidak mampu melakukan teknik dasar backhand dengan baik, sehingga hasil belajar tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Adapun hasil observasi awal terhadap tes keterampilan backhand pada siswa kelas V SDN Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada tabel I.1.


(12)

Tabel I.1

Data Awal Hasil Tes Backhand

No NamaSiswa L/

P

Aspek yang Dinilai

Skor Nilai ket Sikap Awal Pelaksanaa n Gerak Sikap Akhir

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T BT

1 Ismail Muldinah L √ √ √ 3 25 √

2 Nana L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 92 √

3 Adri Nugraha L √ √ √ √ 4 33 √

4 Andrian Novrizal L √ √ √ √ √ √ √ √ 9 75 √

5 Afifa Hanny P √ √ √ √ 4 33 √

6 Aldyansyah L √ √ √ 3 25 √

7 April Setiyono L √ √ √ √ √ √ √ √ 9 75 √

8 Aulia Hidayatur .R P √ √ √ 3 25 √

9 Budi Setiawan L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 92 √

10 Lia Dahliya P √ √ √ √ 4 33 √

11 Dewi Farhatun P √ √ √ 3 25 √

12 Fenti Sintiani P √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 83 √

13 Helmia Amri P √ √ √ √ 4 33 √

14 Inti Anah .A P √ √ √ √ 4 33 √

15 Kusnul Khotimah P √ √ √ √ 4 33 √

16 Noviany Fitriah P √ √ √ √ 4 33 √

17 Rahmat Hidayat L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 92 √

18 Rani Sagibah P √ √ √ √ 4 33 √

19 Rexel Kevin K.P L √ √ √ 3 25 √

20 Safitri Dewi P √ √ √ √ 4 33 √

21 Sarip Durakhman L √ √ √ 3 25 √

22 Suriah P √ √ √ √ 4 33 √

23 Wina Febriyani DJ P √ √ √ 3 25 √

24 Yani Nabila P √ √ √ √ 4 33 √

25 Novita Wulan Sari P √ √ √ 3 25 √

26 Erliyana Astrika P √ √ √ √ 4 33 √

27 Putri Aulia .N P √ √ √ 3 25 √

28 VellaAstrianiza P √ √ √ 3 25 √

Jumlah 139 1155 6 22

Persentase 41% 21% 79%


(13)

�� ��� ℎ� = � � − � � � � � ℎ

� � (12) 100

J �ℎ � = � � � � ℎ

� � � (336) 100

Dari gambaran data awal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan teknik dasar backhand merupakan suatu masalah yang terjadi di SDN Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu yang harus dicarikan pemecahannya.

Untuk dapat menyelesaikan permasalahannya tersebut maka diperlukan satu cara atau teknik yang sesuai dengan pokok permasalahannya yang muncul. Maka upaya yang dilakukan adalah siswa belajar teknik dasar backhand dengan cara memantulkan bola ke dinding, setelah bola jatuh ke alas kemudian dipukul dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagian belakang dari bet (backhand). Alas yang digunakan lantai, setengah lapangan tenis meja, dan meja belajar.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding. Dengan mengangkat topik tersebut, maka peneliti mengambil judul

Meningkatkan Teknik dasar Backhand Tenis Meja Melalui Pantulan Bola

Ke Dinding Pada Siswa Kelas V SD Negeri Ujungaris III Kecamatan


(14)

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas tentang permasalah yang muncul dalam pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja di Kelas V SD Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, penulis menyadari bahwa masalah ini cukup kompleks untuk dipelajari. Penulis memandang perlu untuk rumusan di atas diuraikan sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja

melalui pantulan bola ke dinding?

b. Bagaimana pelaksanaan kinerja guru dalam pembelajaran teknik dasar

backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding?

c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran teknik dasar backhand tenis

meja melalui pantulan bola ke dinding?

d. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan pada perumusan masalah yang muncul,maka penulis mengajukan cara pemecahan masalah tersebut sebagai berikut ; Pada tahap awal siswa diberi penjelasan dan informasi tentang teknik dasar pukulan backhand tenis meja. Kemudian siswa diberi kesempatan melakukan gerakan secara bergantian di setengah lapangan tenis meja yang dirapatkan ke dinding, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal secara umum seperti yang telah dilakukan pada obsevasi data awal.


(15)

Tahap berikutnya setiap siswa melakukan latihan teknik dasar backhand dengan memantulkan bola ke dinding tembok dengan alas setengah lapang tenis, kemudian dengan alas lantai, dan dengan alas meja belajar, dilakukan secara bergantian.

Dengan demikian model latihan melalui pantulan bola ke dinding, dapat mengatasi kesulitan siswa dalam melakukan teknik dasar backhand pada pembelajaran permainan tenis meja.

C. Tujuan Penelitian

Bedasarkan paparan masalah yang telah peneliti paparkan sebelumnya, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran teknik dasar

backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.

2. Untuk mendapat gambaran bagaimana pelaksanaan kinerja guru dalam

pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.

3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran teknik

dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.

4. Untuk mengetahui bagaimana hasil evaluasi pembelajaran teknik dasar


(16)

D. Manfaat Penelitian

Denghan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Untuk Siswa

Meningkatkan motivasi belajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.

2. Untuk Guru

Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru Pendidikan Jasmani dapat berkreasi menciptakan bentuk pembelajaran untuk

kelangsungan proses belajar mengajar di lapangan serta menambah wawasan tentang aplikasi gerak atau cara pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.

3. Untuk Sekolah

Meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran pendidikan Jasmani di sekolah dasar.

4. Untuk Lembaga UPI Kampus Sumedang

Sebagai masukan dan bahan acuan dalam perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani, untuk untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi.

5. Untuk Pemda

Sebagai bahan kajian dalam perencanaan pembangunan pendidikan secara otonomi daerah.


(17)

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap pokok permasalahan yang diteliti, dalam hal ini akan diperjelas beberapa istilah,yang perlu diketahui kejelasannya, diantaranya :

1. Backhand adalah pukulan yang diayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagian belakang dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan kita membelakangi bola.(Hodges (2002:XII), yang diterjemahkan oleh Eri Desmarini Nasution.

2. Tenis Meja merupakan cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur. Anak-anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama.Simpson (1986 : 7) 3. Pantulan Bola Ke Dinding adalah suatu cara yang digunakan dalam

melakukan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar backhand dalam permainan tenis meja.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis bermaksud ingin mengefektifkan teknik dasar backhand pada permainan tenis meja melalui pantulan bola ke dinding pada siswa kelas V SDN Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu.Penentuan lokasi ini diharapkan memberikan kemudahan, khususnya menyangkut pengenalan lingkungan yang berhubungan dengan anak didik sebagai subyek penelitian.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan oleh tim peneliti yang melibatkan kepala sekolah, guru penjas sebagai mitra peneliti dan kedudukan peneliti sebagai praktisi atau pengajar juga observer.tim peneliti ini

diharapkan mampu memberikan pemecahan masalah. Melalui proses

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan hari Selasa mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB, di SDN Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu.Berlangsung selama 7 bulan, mulai bulan Januari 2011 sampai dengan


(19)

bulan Juli 2011. Penelitian dimulai dengan observasi awal sampai berakhirnya tindakan sehingga target penelitian tercapai.

Penelitian ini direncanakan dan ditargetkan selama kurang lebih tujuh bulan dari mulai bulan Januari sampai dengan bulan juli 2011. Dengan rincian jadwal kegiatan sebagai berikut:

B. Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu pada kelas V dengan jumlah siswa 28 orang, terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Secara umum bila ditinjau dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat peserta didik masih tergolong kurang terhadap perhatian pendidikan dan ini berakibat terhadap kualitas pendidikan di SDN Ujungaris III, walaupun hal tersebut bukan salah satu faktor yang

No Deskripsi

kegiatan

Bulan (minggu ke-)

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

proposal

2 Seminar

proposal

3 Revisi proposal

4 Pelaksanaan

penelitian

5 Pengolahan dan

analisis data

6 Penyusunan dan

revisi


(20)

menentukan kualitas pendidikan masih banyak faktor lainnya seperti sarana prasarana, sumber daya manusia dan pelaksanaan kurikulum.

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana mengatasi kesulitan anak dalam belajar servis bawah melalui latihan berpasangan

untuk meningkatakan ketepatan sasaran.Penelitian ini berangkat dari

permasalahan yang factual dalam praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Beberapa dari keinginan memperbaiki dan meningkatkan kwalitas pembelajaran penjas pada pokok bahasan servis bawah, penulis mempersiapkan diri tentang apa itu penelitian tindakan kelas, latar belakang karakter dan prosedur yang harus ditempuh.

Menurut Arikunto, (2008:2-3) adalah sebagai berikut :

a. Penelitian ialah suatuu kegiatan mencermati suatu obyek dengan

menggunakan cara dan aturan metedologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan ialah menunjukan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

c. Kelas ialah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dengan menggabungkan batasan pengertiandi atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.


(21)

2. Desain Penelitian

Pada dasarnya desain penelitian ini menggunakan metode yang bersifat kualitatif deskriptif artinya bahwa penulisan penelitian mendeskripsikan gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang.Proses yang berlangsung dalam prosedur kualitatif memakai metode induktif, memunculkan desain, kategori yang dipakai sebagai kiteria diidentifikasi selama proses berlangsung.Bahasa yang digunakan informal, berkembang ke arah kesimpulan dan keputusan.Sehingga data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambaran, dan bukan angka-angka. Menurut Kemmis dan Taggart dalam Kasbolah, (1998/1999 : 12). bahwa :

Desain memiliki penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian tindakan kelas yang menggambarkan penelitian tindakan kelas sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan kejadian atau peristiwa dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan observasi dan refleksi.

Desain penelitian tindakan ini dilakukan dalam beberapa siklus yang ada kegiatan refleksinya disesuaikan dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Untuk lebih jelasnya desain penelitian tindakan digambarkan sebagai berikut :


(22)

RENCANA OBSERVASI R E F L E K S I T IN D A K A N PERBAIKAN RENCANA OBSERVASI R E F L E K S I T IN D A K A N OBSERVASI R E F L E K S I T IN D A K A N PERBAIKAN RENCANA Gambar 3.1

Bagan Model Spiral dari Kemmis dan Tagaart (Wiriaatmadja, 2005: 66)

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian akan dilaksanakan dengan penelitian tindakan kelas berbentuk siklus. Tahapan penelitian terbagi menjadi beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan.Tiap siklus dilaksanakan dengan perubahan yang ingin dicapai.Untuk melihat kemampuan awal dalam pembelajaran backhand, siswa diberikan tes tanpa petunjuk teknis dari guru, hal tersebut sebagai bahan evaluasi. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat yang akan


(23)

diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan maksimal siswa dalam permainan tenis meja.

Dari evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan maksimal dalam permainan tenis meja yaitu melalui pembelajaran backhand. Dari refleksi awal yang digunakan sebagai tolak ukur, maka dilaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Setelah mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta persetujuan dari Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru kemudian melakukan obsevasi langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani tentang permainan tenis meja pada siswa kelas V SDN Ujungaris III, untuk mendapatkan data awal sebagai masalah penelitian, ditemukan permasalahan bahwa sebagian besar siswa merasa kurang mampu melakukan gerak dasar backhand dalam tenis meja, karena guru kurang menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang tepat untuk melakukan pembelajaran.

Untuk menyelesaikan permasalahan ini dimulai dari menganalisis kurikulum Pendidikan Jasmani SD tentang permainan tenis meja kemudian hasil analisis tersebut dituangkan dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi yaitu pembelajaran tenis meja dengan dibantu pantulan bola ke dinding.


(24)

Adapun kegiatan perencanaan tersebut diantaranya :

1). Siklus I, memperbaiki permasalahan yang ditemukan dengan menerapkan alat

media pembelajaran yang dimodifikasi yaitu melalui pembelajaran backhand pada permainan tenis meja dengan menggunakan pantulan bola ke dinding. Adapun kegiatan perencanaan siklus I diantaranya:

a. Membuat skenario pembelajaran backhand untuk meningkatkan pembelajaran

tenis meja

b. Menyiapkan instrument, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

penjas

c. Membuat papan yang dimodifikasi yang akan digunakan dalam pembelajaran

d. Membuat lembar observasi, lembar wawancara, dan lembar kerja siswa untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran backhand melalui pantulan bola ke dinding.

2). Siklus II, memperbaiki permasalahan yang muncul dan ditemukan pada proses

perbaikan pembelajaran Siklus I yang telah dilaksanakan, sehingga permasalahan yang ditemukan diperbaiki pada Siklus II. Adapun kegiatan perencanaan siklus II diantaranya:

a. Membuat skenario pembelajaran backhand untuk meningkatkan pembelajaran

tenis meja

b. Menyiapkan instrument, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

penjas

c. Membuat papan yang dimodifikasi yang akan digunakan dalam pembelajaran


(25)

mengobserver yaitu siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ujungaris III Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu.

d. Amati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran backhand melalui pantulan bola ke dinding.

3). Siklus III, memperbaiki permasalahan yang muncul dan ditemukan pada proses perbaikan pembelajaran yang ditemukan pada perbaikan pembelajaran Siklus II, dengan maksud agar permasalahan yang ditemukan pada perbaikan pembelajaran Siklus II dapat diperbaiki, sehingga semua permasalahan yang timbul pada proses pembelajaran dapat diperbaiki sampai dengan pencapaian hasil yang sesuai target.

Adapun kegiatan perencanaan siklus III diantaranya:

a. Membuat skenario pembelajaran backhand untuk meningkatkan pembelajaran

tenis meja

b. Menyiapkan instrument, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

penjas

c. Membuat papan yang dimodifikasi yang akan digunakan dalam pembelajaran

d. Mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam backhand melalui pantulan

bola ke dinding.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu tahapan-tahapan yang sudah direncanakan antara lain :


(26)

1). Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam pembelajaran backhand pada permainan tenis meja.

2). Mengkondisikan siswa

3). Guru memimpin pemanasan meliputi joging dan senam peregangan.

b). Kegiatan inti

1). Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang teknik gerak dasar backhand pada tenis meja.

2). Siswa memperhatikan demonstrasi teknik gerak dasar backhand.

3). Siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok laki-laki dan kelompok

perempuan.

4). Setiap kelompok melakukan gerakan gerak dasar backhand secara bergantian

dengan mengunakan dinding pantul

5). Siswa saling mengoreksi kesalahan teman secara bergantian . c). Kegiatan akhir

1). Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.

2). Melakukan koreksi.

3. Tahap Observasi

Pada kenyataannya tahap observasi tindakan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, merupakan semua kegiatan untuk mengenal, merekam dan mendemonstrasikan setiap hal dari proses dan hasil yang dicapai dari tindakan yang direncanakan. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Melalui tahap observasi semua data dikumpulkan dengan membuat catatan lapangan yang lengkap mengenai hal yang


(27)

terjadi dalam proses pembelajaran. Penerapan observasi pada pembelajaran backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.

4. Tahap Refleksi

Dalam tahap refleksi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk melakukan menganalisis, menginterprestasi dan eksplorasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil observasi terhadap perencanaan dan perencanaan siklus yang telah dilakukan, sebagai acuan untuk perecanaan dan pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

Tahap refleksi berfungsi untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran mana yang kurang atau yang belum muncul dan indikator mana yang belum tercapai ketika pembelajaran backhand pada tenis meja pantulan bola ke dinding. Dengan demikian, penulis dapat menentukan tindakan selanjutnya untuk memperbaiki sebelumnya yang dikatakan belum sempurna.

E. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi

Dilakukan untuk mengukur perencanaan tindakan dalam hal ini merencanakan pembelajaran backhand dalam permaianan tenis meja melalui pantulan bola ke dinding, mengukur kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, mengukur aktivitas atau kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Menurut Marshlall dalam Sugoyono (2005: 64) menyatakan bahwa, “Though observation, the research to those behaviour”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.


(28)

2. Tes

Tes digunakan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan serta pemahaman siswa setelah model meningkatkan pembelajaran backhand pada tenis meja melalui pantulan bola ke dinding dilaksanakan adalah tes perbuatan, alat tes yang digunakan adalah peralatan tenis meja.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk memeperoleh tanggapan dan kesulitan yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembelajaran backhand tenis meja. Menutur Hopkins dalam Wiraatmaja (2002:117) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu dalam kelas dilihat dari sudut pandang lain. Orang-orang yang dapat diwawancarai dapat masuk beberapa siswa dan guru. Maksud wawancara, ditegaskan oleh Lincoln dalam Moleong (2005:186), antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia(triangulasi): dan memverifikasi, mengubah kontruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan


(29)

Biklen dalam Moleong (2005:209) bahwa, “catatan lapangan adalah tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis data 1. Teknik Pengumpulan Data

d. Data dan cara pengambilannya

1) Sumber Data : yang menjadi data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru.

2) Jenis data : jenis data yang didapat adalah data kualitatif yang terdiri dari : a) Hasil belajar

b) Rencana pembelajaran

c) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran

d) Tes teknik dasar backhand

e. Cara pengambilan data

1) Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa.

2) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan menggunakan lembaran observasi.

3) Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas, diambil dari observasi, angket, kamera foto, hasil tes dan RPP yang dibuat guru.

4) Data tentang keterkaitan antara perencanaan didapat dari rencana


(30)

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokuskan dan pengabstraksian dan mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, repsentatif grafik dan sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung arti luas.

Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamat.Data yang terjaring lewat observasi dicek ulang bersama guru dan siswa, disebut triangulasi dan dilakukan setelah seleasi pembelajaran. Hal ini

selaras dengan pernyataan Moelong (2005: 175) yang menyatakan : “Pengecekan

data dalam penelitian kualitatif dapat dilakaukan dengan menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan perpanjangan keikutsertaan, triangulasi

dan pengecekan teman sejawat”.

G. Validasi Data

Validasi data pada penelitian ini menunjuk pada pendapat Hopkins dalam Wiraatmadja, (2005: 168-171) yaitu :

1. member cek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi dengan cara menginformasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan.


(31)

Data-data hasil observasi diperiksa kembali kebenarannya melalui diskusi dengan siswa pada akhir tindakan, sehingga data dan informasi akan tetap sifatnya dan tidak berubah. Dengan demikian data yang diperiksa kebenarannya.

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh dengan orang lain misalnya mitra peneliti secara kolaborasi. Hasil dari observasi dibandingkan dengan orang lain misalnya mitra peneliti yang hadir menyaksikan proses pembelajaran. Triangulasi dapat dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu guru, siswa dan peneliti.

3. Exspert opinion, yaitu pengecekan terakhir kesalahan temuan peneliti kepada pakar professional. Dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan temuan kepada pembimbing/dosen penjas. Data hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan.


(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil peembahasan penelitian yang telah dilakukan mengenai pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding pada siswa kelas V SDN Cisarua Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran

Pada bagian ini, peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan dalam pembelajaran. Yang pertama peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran backhand tenis meja, menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan penggunaan latihan pantulan bola ke dinding pada pembelajaran backhand tenis meja. Kemudian menentukan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, menentukan instrumen yang akan digunakan selama proses pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil setelah pembelajaran melalui pantulan bola ke dinding. Hasil yang dicapai pada perencanaan siklus I yaitu baru mencapai 93% dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, dalam siklus II target sudah dapat tercapai, dan dipertahankan pada siklus III.


(33)

2. Pelaksanaan Kinerja Guru

Pelaksanaan pembelajaran backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dnding diikuti dengan kinerja guru yang maksimal dalam memotivasi aktivitas siswa dan bimbingan melalui petunjuk-petunjuk pelaksanaan yang jelas dan koreksi-koreksi yang tepat baik secara khusus maupun umum.

Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil persentase pada setiap siklusnya. Sehingga pencapain tujuan dapat maksimal dalam pembelajaran backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.

3. Aktivitas Siswa

Dilihat dari hasil persentase aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus III, dapat disimpulkan adanya peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan dinding pantul dalam pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja.

4. Hasil Belajar

Dengan penerapan latihan melalui pantulan bola ke dinding dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa menunjukan adanya peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari hasil tes keterampilan backhand yang meningkat pada setiap siklusnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh penulis selama penelitian ini diajukan saran-saran sebagai berikut :


(34)

1. Bagi Siswa

a. Setiap pembelajaran yang disampaikan oleh guru, khusunya pembelajaran pendidikan jasmani semua siswa harus mengikutinya dengan semangat belajar yang tinggi, disiplin yang baik dan tanggung jawab terhadap apa yang menjadi kewajibannya sebagai seseorang dalam menuntut ilmu, dalam hal pembelajaran backhand tenis meja apabila semua ini dilakukan maka penguasaan keterampilan gerak apapun dalam pembelajaran pendidikan jasmani akan mudah dicapai.

b. Biasakan banyak melakukan latihan, manfaatnya waktu senggang dengan

aktivitas jasmani sehingga bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan ke arah yang lebih baik sehingga suatu saat prestasi akan mudah diraih. 2. Bagi Guru

a. Guru disarankan untuk selalu menambah wawasan dengan belajar membaca dan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) apabila menemui masalah pembelajaran di kelasnya.

b. Disarankan para guru pendidikan jasmani mencoba berbagai macam metode

teknik pendekatan yang sesuai dengan karakter materi ajar, agar wawasan metodologi pembelajaran pendidikan jasmani menjadi berkembang, salah satunya adalah pembelajaran backhand tenis meja melalui latihan pantulan bola ke dinding.


(35)

3. Bagi Lembaga

Sekolah dan pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan program pendidikan jasmani harus turut membantu kinerja guru pendidikan jasmani melalui pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Bagi UPI Kampus Sumedang

Disarankan mengembangkan inovasi pembelajaran pendidikan jasmani dalam bentuk diskusi-diskusi untuk kepentingan prestasi lembaga dan melalui pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran pendidikan jasmani sehingga para mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan jasmani akan lebih terampil dan berdaya guna ketika kelak menjadi guru di sekolah masing-masing.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Amiri, A. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. FPOK IKIP Bandung. Arikunto, Suharsimi. (1988). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bina

Aksara.

Ateng, Abdulkadir. (1992). Asas dan landasan pendidikan jasmani. Jakarta : Depdikbud : Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Damiri, Achmad dan Kusmaedi, Nurlan (1992). Olahraga Pilihan Tenis Meja. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Praktek Pembinaan Tinggi Kependidikan.

Dikti. Supandi dan Seba. (1983). Strategi Belajar Mengaiar. Bandung. FPOK IKIP Bandung.

Gunawan, Budi. (2010). Pembelajaran forehand tenis meja melalui metode distribusi menggunakan dinding pantul pada siswa kelas v sd negeri cangkuang xi kecamatan dayeuh kolot kabupaten bandung. Skripsi pada jurusan pgsd s1 penjas upi kampus sumedang: tidak diterbitkan.

Moleong, lexy, J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nurhasan. (1991). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung. FPOK IKIP Bandung.

Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Simpson, Peter. (1984). Teknik Bermain Pingpong. Bandung. Pionir.

Suharsimi (2006). Penelitian Tindakan Kelas. CV.Yrama Widya. Bandung. Sukintaka. (1992). Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta:

Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Supandi. (1991). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta. Dirjen Universitas Pendidikan Indonesia. (2003). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

No name. Teknik Pukulan Tenis Backhand. Tersedia (online) http://prasso.wordpress.com/2007/09/06/backhand/. 10 Maret 2011


(1)

Data-data hasil observasi diperiksa kembali kebenarannya melalui diskusi dengan siswa pada akhir tindakan, sehingga data dan informasi akan tetap sifatnya dan tidak berubah. Dengan demikian data yang diperiksa kebenarannya.

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh dengan orang lain misalnya mitra peneliti secara kolaborasi. Hasil dari observasi dibandingkan dengan orang lain misalnya mitra peneliti yang hadir menyaksikan proses pembelajaran. Triangulasi dapat dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu guru, siswa dan peneliti.

3. Exspert opinion, yaitu pengecekan terakhir kesalahan temuan peneliti kepada pakar professional. Dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan temuan kepada pembimbing/dosen penjas. Data hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil peembahasan penelitian yang telah dilakukan mengenai pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding pada siswa kelas V SDN Cisarua Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran

Pada bagian ini, peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan dalam pembelajaran. Yang pertama peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran backhand tenis meja, menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan penggunaan latihan pantulan bola ke dinding pada pembelajaran backhand tenis meja. Kemudian menentukan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, menentukan instrumen yang akan digunakan selama proses pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil setelah pembelajaran melalui pantulan bola ke dinding. Hasil yang dicapai pada perencanaan siklus I yaitu baru mencapai 93% dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, dalam siklus II target sudah dapat tercapai, dan dipertahankan pada siklus III.


(3)

2. Pelaksanaan Kinerja Guru

Pelaksanaan pembelajaran backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dnding diikuti dengan kinerja guru yang maksimal dalam memotivasi aktivitas siswa dan bimbingan melalui petunjuk-petunjuk pelaksanaan yang jelas dan koreksi-koreksi yang tepat baik secara khusus maupun umum.

Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil persentase pada setiap siklusnya. Sehingga pencapain tujuan dapat maksimal dalam pembelajaran backhand tenis meja melalui pantulan bola ke dinding.

3. Aktivitas Siswa

Dilihat dari hasil persentase aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus III, dapat disimpulkan adanya peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan dinding pantul dalam pembelajaran teknik dasar backhand tenis meja.

4. Hasil Belajar

Dengan penerapan latihan melalui pantulan bola ke dinding dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa menunjukan adanya peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari hasil tes keterampilan backhand yang meningkat pada setiap siklusnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh penulis selama penelitian ini diajukan saran-saran sebagai berikut :


(4)

1. Bagi Siswa

a. Setiap pembelajaran yang disampaikan oleh guru, khusunya pembelajaran pendidikan jasmani semua siswa harus mengikutinya dengan semangat belajar yang tinggi, disiplin yang baik dan tanggung jawab terhadap apa yang menjadi kewajibannya sebagai seseorang dalam menuntut ilmu, dalam hal pembelajaran backhand tenis meja apabila semua ini dilakukan maka penguasaan keterampilan gerak apapun dalam pembelajaran pendidikan jasmani akan mudah dicapai.

b. Biasakan banyak melakukan latihan, manfaatnya waktu senggang dengan aktivitas jasmani sehingga bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan ke arah yang lebih baik sehingga suatu saat prestasi akan mudah diraih.

2. Bagi Guru

a. Guru disarankan untuk selalu menambah wawasan dengan belajar membaca dan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) apabila menemui masalah pembelajaran di kelasnya.

b. Disarankan para guru pendidikan jasmani mencoba berbagai macam metode teknik pendekatan yang sesuai dengan karakter materi ajar, agar wawasan metodologi pembelajaran pendidikan jasmani menjadi berkembang, salah satunya adalah pembelajaran backhand tenis meja melalui latihan pantulan bola ke dinding.


(5)

3. Bagi Lembaga

Sekolah dan pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan program pendidikan jasmani harus turut membantu kinerja guru pendidikan jasmani melalui pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Bagi UPI Kampus Sumedang

Disarankan mengembangkan inovasi pembelajaran pendidikan jasmani dalam bentuk diskusi-diskusi untuk kepentingan prestasi lembaga dan melalui pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran pendidikan jasmani sehingga para mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan jasmani akan lebih terampil dan berdaya guna ketika kelak menjadi guru di sekolah masing-masing.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Amiri, A. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. FPOK IKIP Bandung. Arikunto, Suharsimi. (1988). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bina

Aksara.

Ateng, Abdulkadir. (1992). Asas dan landasan pendidikan jasmani. Jakarta : Depdikbud : Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Damiri, Achmad dan Kusmaedi, Nurlan (1992). Olahraga Pilihan Tenis Meja. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Praktek Pembinaan Tinggi Kependidikan.

Dikti. Supandi dan Seba. (1983). Strategi Belajar Mengaiar. Bandung. FPOK IKIP Bandung.

Gunawan, Budi. (2010). Pembelajaran forehand tenis meja melalui metode distribusi menggunakan dinding pantul pada siswa kelas v sd negeri cangkuang xi kecamatan dayeuh kolot kabupaten bandung. Skripsi pada jurusan pgsd s1 penjas upi kampus sumedang: tidak diterbitkan.

Moleong, lexy, J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nurhasan. (1991). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung. FPOK IKIP Bandung.

Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Simpson, Peter. (1984). Teknik Bermain Pingpong. Bandung. Pionir.

Suharsimi (2006). Penelitian Tindakan Kelas. CV.Yrama Widya. Bandung. Sukintaka. (1992). Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta:

Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Supandi. (1991). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta. Dirjen Universitas Pendidikan Indonesia. (2003). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

No name. Teknik Pukulan Tenis Backhand. Tersedia (online) http://prasso.wordpress.com/2007/09/06/backhand/. 10 Maret 2011


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR BACKHAND TENIS MEJA DENGAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGRI BANJAR AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 10 58

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENIS MEJA MELALUI MEDIA DINDING PADA SISWA KELAS V SDN 02 JETAKKIDUL KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2012 2013

7 36 112

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BACKHAND DRIVE MELALUI METODE PEMBERIAN GROUNDSTROKES BACKHAND KE DINDING PADA ATLET PUTRI SEKOLAH TENIS PROGRES UNIMED TAHUN 2012.

0 5 21

MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN GERAK DASAR BACKHAND DRIVE DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI MEDIA DINDING DI KELAS VI SDN I BANJARSARI.

1 9 36

MENINGKATKAN GERAK DASAR BACKHAND SERVICE MELALUI TAHAPAN LAMBUNGAN BOLA PADA PERMAINAN TENIS MEJA.

0 1 49

MENINGKATKAN GERAK DASAR PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA MELALUI PERMAINAN BOLA BERVARIATIF PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUGANANGAN KECAMATAN CIPICUNG KABUPATEN KUNINGAN.

0 17 47

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPIKE BOLA VOLI MELALUI PANTULAN BOLA KE TEMBOK DI KELAS V SDN KARNGSAMBUNG IV KECAMATAN KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 57

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI MEDIA DINDING PADA SISWA KELAS V SDN CIJATI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG.

5 27 44

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA MELALUI PANTULAN BOLA KE TEMBOK DENGAN MENGGUNAKAN TARGET PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA KELAS V.

0 1 53

KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRAPYAK KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN.

0 13 96