PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3.

(1)

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA

KELAS IV SDN CIPETE 3

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Melisa Prasetiawati NIM 1004228

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA

KELAS IV SDN CIPETE 3

Oleh Melisa Prasetiawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Melisa Prasetiawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3


(4)

(5)

I

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Melisa Prasetiawati (2014) “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete 3”.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pola mengajar guru dalam pembelajaran menulis

karangan deskriptif yangterkesan monotontanpa menggunakan media apapun selain buku, sehingga menyebabkan kurangnya minat dan motivasi siswa dalam menulis karangan deskriptif, juga menyebabkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa menjadi rendah. Oleh sebab itu,dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif, sangat diperlukan sebuah media yang dapat menarik minat siswa sertadapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa. Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif yaitu media audio visual. Media audio visual merupakan media yang dapat dilihat dan didengar oleh siswa, sehingga akan menarik minat siswa dan memudahkan siswa dalam menulis karangan deskriptif. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual dan bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa dengan menggunakan media audio visual?Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual dan untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa setelah menggunakan media audio visual.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus, dimana setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. PTK dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Cipete 3 Kecamatan Curug, dengan jumlah siswa 26 orang, 13 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Berdasarkan data hasil observasi guru dan siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual, dari sepuluh langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskriptif pada siklus I sampai siklus II terdapat beberapa langkah pembelajaran yang tidak terlaksana. Siklus I ada tiga langkah pembelajaran yang tidak terlaksana baik oleh guru maupun siswa, pada siklus II hanya satu langkah pembelajaran yang tidak terlaksana oleh guru dan dua langkah pembelajaran oleh siswa. Siklus III semua langkah pembelajaran terlaksana baik oleh guru maupun siswa. Hasil menulis karangan deskriptif siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal ini diperkuat dari nilai rata-rata siswa setiap siklusnya. Dimulai dari pra siklus nilai rata-rata siswa 53,07% kemudian pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 57,7%, siklus II nilairata-rata siswa64,4% dan siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 74,4%. Hasil evaluasi tersebut menunjukan adanya peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa dengan menggunakan media audio visual. Sehingga peneliti merekomendasikan kepada guru untuk dapat mengembangkan dan melanjutkan kembali penelitian yang telah dilakukan,agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.


(6)

i

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR BAGAN... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian... ... 1

B. Indentifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

D. Tujuan Penelitian... ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi... 4

BAB II MEDIA AUDIO VISUAL DAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF A. Media Pembelajaran Audio Visual ... 6

1. Media pembelajaran ... 6

2. Media audio visual ... 8

3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan media pembelajaran ... 10

B. Menulis Karangan Dekriptif ... 11

1. Menulis karangan ... 11

2. Menulis karangan deskripsi atau deskriptif... 12

C. Pembelajaran Menulis Karangan Deskriptif dengan Menggunakan Media Audio Visual ... 17


(7)

ii

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 21

B. Metode Penelitian... 21

C. Model Penelitian ... 23

D. Desain Penelitian ... 24

E. Definisi Istilah ... 27

F. Instrument Penelitian ... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ... 28

H. Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 34

1. Pra siklus ... 34

2. Siklus I ... 36

3. Siklus II ... 44

4. Siklus III ... 52

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUTAKA... 67 LAMPIRAN


(8)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format penilaian tes menulis karangan deskriptif ... 29

Tabel 3.2 Format pedoman observasi guru ketika Proses belajar mengajar ... 32

Tabel 3.3 format pedoman observasi siswa dalam proses pembelajaran ... 33

Tabel 4.1Hasil belajar siswa pada pra siklus ... 35

Tabel 4.2 Hasil observasi guru ketika prosesbelajar mengajar ... 41

Tabel 4.3 Hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran ... 42

Tabel 4.4Hasil nilai karangan deskriptif siswa pada siklus I ... 43

Tabel 4.5 Hasil guru ketika proses belajar mengajar. ... 49

Tabel 4.6Hasil siswa dalam proses pembelajaran ... 50

Tabel 4.7Hasil nilai karangan deskriptif siswa pada siklus II ... 51

Tabel 4.8Hasil observasi guru ketika proses belajar mengajar ... 56

Tabel 4.9Hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran ... 57

Tabel 4.10Nilai karangan deskriptif siswa pada siklus III ... 58

Tabel 4.11Rekapitilasi nilai menulis karangan deskriptif siswa dari siklus I sampai siklus III ... 61


(9)

iv

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 rekapitulasi hasil observasi proses belajar mengajar

guru dari siklus I sampai siklus III ... 59 Grafik 4.2 rekapitulasi hasil proses pembelajaran siswa dari

siklus I sampai siklus III ... 60 Grafik 4.3 rekapitulasi hasil rerata nilai menulis karangan


(10)

v

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Rangkaian langkah-langkah PTK model


(11)

vi

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK pembimbing

Lampiran 2 Surat permohonan izin mengadakan penelitian

Lampiran 3 Surat keterangan pelaksanaan penelitian di SDN Cipete 3 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I Lampiran 5 Hasil tes siklus I

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II Lampiran 7 Hasil tes siklus II

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus III Lampiran 9 Hasil tes siklus III

Lampiran 10 Dokumentasi kegiatan belajar mengajar siklus I sampai siklus III Lampiran 11 Riwayat hidup peneliti


(12)

1 BAB I PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masalah

Karangan deskriptif merupakan salah satu karangan yang memaparkan, melukiskan atau menjelaskan tentang suatu hal secara rinci, sehingga membuat pembaca seolah-oleh menghayati, melihat, mendengar, mencium dan merasakan langsung terhadap objek yang dipaparkan. Menulis karangan deskriptif sudah diperkenalkan dan diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas IV. Siswa dilatih untuk menulis karangan deskriptif agar merekamampu memaparkan objek yang mereka lihat dengan sudut pandang dan kata-kata mereka sendiri. Hal itu untuk melatih siswa agar terampil dalam mengungkapkan ide atau gagasanmelalui sebuah tulisan, memperluas dan menumbuhkan kosa kata siswa, juga meningkatkan kelancaran siswa dalam menulis dan menyusun kalimat.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SDN Cipete 3 Kecamatan Curug, pola pembelajaran guru dalam mengajarkan menulis karangan deskriptif masih terpaku terhadap buku, dimana dalam proses pembelajarannya guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media apapun selain buku. Menurut keterangan dari guru kelas IV SDN Cipete 3, dalam proses pembelajaran menulis karangan deskriptif, guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai karangan deskriptif kemudian meminta siswa untuk membaca buku, hal itu untuk menambah kosa kata siswa sehingga akan memudahkan siswa untuk menulis karangan deskriptif. Namun kenyataannya, pembelajaran seperti itu membuat siswa jenuh dan pasif, ditambah lagi kurangnya minat dan motivasi siswa terhadap kegiatan menulis karangan. Hal itu terlihat ketika siswa diminta untuk membuat tulisan karangan deskriptif. Siswa terlihat diam dan pasif, mereka bingung dari mana mereka harus memulai menulis. Sehingga siswa hanya mampu menuliskan beberapa kalimat saja dan tidak mampu untuk mengembangkannya, hingga menyebabkan menulis karangan deskriptif siswa menjadi rendah.


(13)

2

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rendahnya kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas IV SDN Cipete 3 bisa dilihat dari hasil tulisan deskriptif mereka yang nilai rata-ratanya masih dibawah KKM, yaitu 53,07, sedangkan KKM yang harus dicapai yaitu 60. Rendahnya kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas IV SDN Cipete 3 tidak bisa dibiarkan begitu saja, jika tidak segera ditangani maka siswa akan sulit untuk mengungkapkan atau memaparkan objek secara rinci hingga membuat pembaca seolah-olah merasakan dan menghayati objek yang dipaparkannya. Selain itu, kemampuan menulis karangan deskriptif merupakan awal dari kemampuan menulis karangan lainnya, jika siswa tidak mampu menulis karangan deskriptif, maka hal itu akan menghambat dan membuat siswa sulit untuk menulis karangan lainnya. Permasalahan ini harus segera diatasi dan ditanggulangi dengan solusi yang tepat. Bila tidak ditemukan solusi yang tepat, maka kemampuan menulis karangan deskriptif siswa tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu solusi untuk permasalahan menulis karangan deskriptif siswa yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, hal itu untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa. Media pembelajaran yang digunakan selain harus tepat dan sesuai, juga harus menarik, agar siswa termotivasi untuk menulis karangan deskriptif. Media pembelajaran akan membantu dan memudahkan siswa dalam menulis karangan deskriptif. Sebagaimana yang di ungkapkan Kustandi dan Sutjipto (2013, hlm. 8) mengatakanbahwa,

media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif yaitu media audio visual. Media audio visual merupakan media yang dapat dilihat dan didengar oleh siswa. Sehingga dengan media audio visual siswa dapat melihat dan mendengar langsung objek atau kejadian yang nantinya akan mereka paparkan untuk dijadikan sebuah karangan deskriptif.


(14)

3

Melisa Prasetiawati, 2014

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas IV di SDN Cipete 3 dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete 3”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa, antara lain: kurangnya media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran menulis karangan deskriptif, proses belajar mengajar yang monoton, siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskriptif, rendahnya kemampuan siswa kelas IV SDN Cipete 3 dalam menulis karangan deskriptif, serta rendahnya minat siswa terhadap menulis karangan.

C. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut harus dirumuskan terlebih dahulu. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cipete 3?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas IV SDN Cipete 3 dengan menggunakan media audio visual?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini berfungsi sebagai pengontrol, arah, atau petunjuk agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cipete 3.


(15)

4

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas IV SDN Cipete 3setelah menggunakan media audio visual.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu. 1) Bagi peneliti

a. Dapat mengembangkan wawasan mengenai pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual.

b. Dapat memperoleh pengalaman langsung dari kegiatan menulis karangan deskriptif yang dilakukan siswa dengan menggunakan media audio visual.

c. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebagai pembelajaran bagi peneliti.

2) Bagi guru

a. Menambah wawasan dan pengetahuan guru dalam mengajar menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual.

b. Sebagai masukan yang berharga untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskriptif melalui media audio visual. c. Meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar.

d. Meningkatkan kualitas guru dalam mengajar. 3) Bagi siswa

a. Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif.

b. Dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan, khususnya menulis karangan deskriptif.

F. Struktur organisasi

Penulisan skripsi ini dimulai dari bab I yang berisi tentang: (1) latar belakang masalah, (2) identifikasi masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, dan (6) struktur organisasi.


(16)

5

Melisa Prasetiawati, 2014

Bab II mengenai kajian pustaka (media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif), dalam kajian pustaka menjelaskan teori mengenai: (1) media pembelajaran, (2) media audio visual, (3) hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan media, (4) menulis karangan, dan (5) karangan deskriptif. Setelah kajian pustaka selesai, dilanjutkan dengan membahas pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual dan hasil penelitian terdahulu.

Bab III yaitu metode penelitian yang isinya mengenai, (1) lokasi dan subjek penelitian, (2) metode penelitian, (3) model Penelitian Tindakan Kelas (PTK), (4) desain penelitian, (5) definisi istilah, (6) instrumen penelitian, (7) proses pengembangan instrumen, (8) teknik pengolahan data, dan (9) analisis data.

Selanjutnya bab IV membahas mengenai: (1) mendeskripsikan hasilpenelitian, (2) pembahasan hasil penelitian. Terakhir bab V berisi tentang simpulan dan saran.


(17)

21

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi dan subjek penelitian “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete 3” adalah sebagai berikut.

1. Lokasi penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Cipete 3 Kecamatan Curug Kota Serang-Banten yang beralamat Jln. Serang-Petir. Dipilihnya sekolah ini sebagai tempat penelitian didasarkan pada pertimbangan antara lain:

a. lokasinya yang strategis, sehingga memudahkan peneliti untuk melaksanakan penelitian

b. rendahnya menulis karangan deskriptif siswa kelas IVdi SDN Cipete 3, sehingga peneliti melakukan penelitian di SD tersebut.

2. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian penggunaan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif adalah siswa kelas IV SDN Cipete 3 dengan jumlah siswa 26. Siswa laki-laki berjumlah 13 orang dan siswa perempuan berjumlah 13 orang.

B. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 3)“metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode dalam penelitian akan membantu mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data-data, juga agar penelitian yang dilaksanakan lebih menjurus.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010, hlm. 130) “PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru atau di sekolah tempat ia mengajar


(18)

22

Melisa Prasetiawati, 2014

dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis belajar”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PTK dilakukan untuk menyempurnakan dan meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Masalah dalam PTK sendiri muncul di dalam kelas, sehingga perlu adanya tindakan yang harus dilakukan oleh guru. PTK dilakukan untuk memperbaiki kinerja guru sebagai pengajar dalam proses pembelajaran dengan siswa sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

Menurut Arikunto (2010, hlm. 132) “dalam PTK guru yang mengajar perlu berkolaborasi dengan seseorang atau tim peneliti. Baik peneliti maupun guru secara bersama-sama membuat rancangan penelitian. Selanjutnya guru yang melaksanakan di kelas, peneliti mengadakan pengamatan”. Dari pendapat tersebut mengatakan bahwa guru dan peneliti sebelum melaksanakan PTK harus membuat rancangan penelitian terlebih dahulu. Penelitian ini pun demikian, peneliti dan guru membuat rancangan bersama-sama. Kemudian guru yang melaksanakan rancangan penelitian tersebut ketika proses belajar mengajar berlangsung, dan peneliti mengamati kegiatan tersebut. Selanjutnya, sesudah proses belajar mengajar dan pengamatan selesai, guru dan peneliti mengadakan refleksi dalam bentuk diskusi.

Banyak manfaat PTK bagi guru, sebagaimana yang dikemukakan oleh Yusnandar & Saabighoot (2013, hlm. 9) yang mengatakan bahwa manfaat PTK antara lain “(1) inovasi pembelajaran, (2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas, (3) peningkatan profesionalisme guru”. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa manfaat PTK yaitu membantu guru untuk berinovasi dalam mengajar, meningkatkan, dan mengembangkan gaya belajar. Selain itu, manfaat PTK dapat membantu guru dalam mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas, serta meningkatkan profesionalisme guru dalam proses mengajar. Karena PTK memiliki banyak manfaat bagi guru juga siswa, dan penelitian ini dilakukan di dalam kelas, serta masalah yang dipilih dari permasalahan yang terjadi di kelas, maka metode PTK sangat cocok dan sesuai dengan penelitian yang akan


(19)

23

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan. Sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan PTK.

C. Model PTK

PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu praktek dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Sehingga PTK lebih berfokus pada penelitian di dalam kelas atau proses belajar mengajar. Tujuan PTK dapat dicapai dengan melakuakan refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencari model yang sesuai dan diyakini secara teoritis dan praktis mampu memecahkan masalah pembelajaran. Model yang digunakan dalam PTK ini yaitu model Kemmis & MC Taggart.

Model Kemmis & MC Taggart Terdiri dari empat langkah dalam satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ke-4 selesai kembali lagi ke-1 dan seterusnya. Langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Namun jika pelaksana dan pengamat sama, maka pengamatan dilakukan setelah pelaksanaan. Dalam penelitian ini pelaksana dan pengamat berbeda, jadi langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan bersama. Berikut model PTK menurut Kemmis & MC Taggart.

Bagan 3.1

(Rangkaian langkah-langkah PTK model Kemmis dan MC Taggart) Perencanaan

SIKLUS I refleksi

Pelaksanaan Pengamatan

Perencanaan SIKLUS II

refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

?


(20)

24

Melisa Prasetiawati, 2014

diadopsi dari Arikunto (2010, hlm. 137)

Untuk lebih jelas, dibawah ini akan diuraikan langkah-langkah PTK model Kemmis dan MC Taggart (Arikunto, 2010, hlm. 138-140).

1. Perencanaan

Tahap perencanaan dalam model Kemmis dan MC Taggart yaitu menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahap ini guru harus taat pada rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Guru boleh memodifikasi pembelajaran selama tidak mengubah prinsip yang telah direncanakan.

3. Pengamatan

Pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu yang sama. 4. Refleksi

Tahap refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Refleksi lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksanaan sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti dan subjek peneliti.

D. Desain Penelitian

Desain PTK ini menggunakan model siklus, antara lain pra siklus, siklus I, siklus II sampai mencapai hasil yang maksimal. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Pra siklus

Langkah pertama kegiatan yang dilakukan dalam PTK adalah menentukan lokasi atau sekolah, dan subjek penelitian. Selanjutnya izin kepada pihak terkait yaitu kepala sekolah untuk melakukan penelitian di


(21)

25

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SDN Cipete 3. Kemudian langkah berikutnya melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan, khususnya karangan deskriptif. Hasil observasi dan pengamatan akan dijadikan bahan refleksi dan diskusi bersama guru, sebagai evaluasi atas tindakan sebelumnya. Adapun fase yang dilakukan dalam pelaksanaan observasi adalah sebagai berikut.

a. Pengamatan

Pengamatan dilakukan di dalam kelas. Peneliti melakukan pengamatan proses belajar mengajar mengenai menulis karangan deskriptif. Mulai dari suasana kelas, interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, media yang digunakan guru, dan hal-hal lain yang terkait dengan PTK. Sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran mengenai kemampuan menulis karangan deskriptif siswa setelah melakukan pengamatan.

b. Refleksi

Kegiatan refleksi dimaksudkan sebagai bahan rancangan kegiatan pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi dan evaluasi. Refleksi hasil observasi adalah sebagai berikut.

1) Jika kemampuan siswa dalam menulis karangan deskriptif masih rendah, maka refleksi yang dilakukan adalah mengadakan diskusi dengan guru bagaimana caranya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskriptif.

2) Jika guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran menulis karangan deskripif, maka refleksi yang dilakukan adalah guru harus menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran, seperti media audio visual, agar dapat memotivasi siswa menulis karangan deskriptif.

2. Siklus I

Kegiatan siklus 1 akan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut.


(22)

26

Melisa Prasetiawati, 2014

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu peneliti dan guru menyusun perencanaan pembelajaran setelah mengetahui masalah dan memperbaiki masalah tersebut, yaitu rendahnya menulis karangan deskriptif siswa. Diawali dengan menentukan pokok bahasan atau bahan ajar mengenai menulis karangan deskriptif, menyusun RPP sesuai pokok bahasan tersebut, menyiapkan media audio visual berupa vidio sesuai dengan pokok bahasan yang dibahas, dan menyiapkan lembar penilaian tes menulis karangan deskriptif, juga lembar observasi.

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi atau praktek yang guru laksanakan di dalam kelas sesuai dengan yang dirancang dan direncanakan. Dalam penelitian ini guru melaksanakan RPP yang telah direncanakan dan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif. Guru menyajikan vidio yang sesuai dengan pokok bahasan, kemudian setelah vidio itu selesai diputar, siswa disuruh menulis karangan deskriptif atau mendeskripsikan vidio yang telah mereka tonton.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti melaksanakan pengamatan dari awal proses pembelajaran sampai akhir dengan menggunakan lembar observasi. Pada tahap ini peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif.

d. Refleksi

Tahap ini yaitu mengkaji seluruh hasil dari tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang sudah terkumpul. Kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya.


(23)

27

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Evaluasi dilakukan terhadap hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi. Hasil evaluasi akan dibahas untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya. Jika pada siklus 1 nilai rerata kelas belum mencapai hasil Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM), maka akan dilanjutkan tindakan pada siklus II.

3. Siklus II

Siklus II dilakukan sebagai upaya memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang belum tercapai pada siklus I, serta meningkatkan hasil nilai rerata kelas sesuai dengan KKM. Tahapan pada siklus II yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Jika pada siklus II nilai rerata kelas masih belum mencapai KKM, maka dilanjutkan pada siklus III begitupun selanjutnya.

E. Definisi Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian, maka perlu dijelaskan definisi operasional sebagai berikut:

1. Media Audio Visual

Media adalah suatu alat, bahan, atau perantara. Media yang dipakai dalam proses belajar mengajar dinamakan media pembelajaran. Salah satu media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu media audio visual.

Media audio visual adalah suatu media perantara atau pengantar yang dapat dilihat dan didengar oleh siswa, sehingga membuat siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

2. Meningkatkan

Meningkatkan adalah menaikkan atau suatu usaha untuk merubah dari yang rendah menjadi lebih tinggi.


(24)

28

Melisa Prasetiawati, 2014

Menulis atau mengarang adalah suatu proses menuangkan ide-ide dari apa yang dilihat, dirasakan, didengar dan dipikirkan kedalam bentuk tulisan atau lambang bahasa.

4. Karangan deskriptif

Karangan deskriptif adalah karangan yang menggambarkan suatu objek kedalam bentuk tulisan secara rinci, sehingga membuat pembaca seolah-olah melihat, merasakan, mendengar, menghayati atau mengalami langsung terhadap objek yang digambarkan atau dipaparkan.

F. Instrumen Penelitian

PTK termasuk penelitan kualitatif, sehingga instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 381) mengatakan bahwa “dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti”. Peneliti sebagai instrumen karena yang bisa menganalisis, mengetahui kejadian suatu fenomena yang terjadi di lapangan dan bisa menilai kejadian yang terjadi yaitu peneliti sendiri.

Selain itu, menurut Sugiyono (2011, hlm. 306) mengatakan “peneliti menjadi instrumen penelitian berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya”. Berdasarkan fungsi tersebut sudah jelas bahwa dalam PTK yang menjadi instrumen penelitian yaitu peneliti itu sendiri.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat penting dalam penelitian, karena untuk memperoleh data-data penelitian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 308) mengatakan bahwa “teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.Adapun teknik untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik tes dan observasi.


(25)

29

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tes

Jenis tes yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis. Tes ini dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskriptif yang dilihat dari hasil nilai rata-rata siswa. Tes ini dilakukan setiap siklus sesudah menggunakan media pembelajaran.

2. Observasi

Observasi dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan observasi ini dapat mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dan mendapatkan data-data untuk bisa dijadikan bahan pembelajaran penelitian mengenai aspek-aspek pembelajaran yang belum terlaksana, sehingga dalam pembelajaran selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

H. Analisis Data

Data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian akan di analisis, diolah, ditafsir, dan dievaluasi dalam tiap siklus. Data yang diolah dalam penelitian ini yaitu hasil dari tes dan observasi. Berikut paparan pengolahan data tes dan observasi.

1. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dan dilakukan setiap siklus sesudah menggunakan media pembelajaran. Siswa diberikan tes berupa menulis karangan deskriptif. Adapun format tes penilaian hasil menulis karangan deskriptif dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1

Format Penilaian Tes Menulis Karangan Deskriptif

No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai


(26)

30

Melisa Prasetiawati, 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Jumlah Nilai rata-rata Persentase Keterangan:

penilaian menulis karangan deskriptif 1 = kerincian

2 = penggambaran 3 = penggunaan diksi 4 = kepaduan paragraf 5 = penggunaan EYD

a. kerincian, dengan bobot nilai (1-4) 4= sangat detil dan sesuai

3= detil dan sesuai


(27)

31

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1= tidak detil dan tidak sesuai

b. penggambaran, dengan bobot nilai (1-4) 4= jelas dan tepat

3= jelas tetapi kurang tepat 2= kurang jelas dan kurang tepat 1= tidak jelas dan tidak tepat

c. penggunaan diksi, dengan bobot nilai (1-4) 4= bervariasi dan sesuai

3= sesuai tetapi kurang bervariasi 2= kurang bervariasi dan kurang sesuai 1= tidak bervariasi dan tidak sesuai

d. kepaduan paragraf, dengan bobot nilai (1-4) 4= sangat padu

3= padu 2= kurang padu 1= tidak padu

e. penggunaan EYD, dengan bobot nilai (1-4) 4= tepat dan tidak ada kesalahan

3= ada beberapa kesalahan 2= kurang tepat

1= tidak tepat dan banyak kesalahan

Setelah data nilai siswa diperoleh, maka untuk mengetahui jumlah nilai setiap siswa dan rata-rata nilai keseluruhan yaitu dengan menggunakan rumus dibawah ini.

Nilai setiap siswa = × 5

Nilai rata-rata = ℎ � � ℎ

Persentase = −

100

100


(28)

32

Melisa Prasetiawati, 2014

kurang :dikatakan kurang apabila nilai rata-rata hasil karangan deskriptif siswa mencapai ≤ 59,9

cukup :dikatakan cukup apabila nilai rata-rata hasil karangan deskriptif siswa mencapai 60-69,9

baik :dikatakan baik apabila nilai rata-rata hasil karangan deskriptif siswa mencapai 70-80

sangat baik: dikatakan sangat baik jika nilai rata-rata hasil karangan deskriptif siswa mencapai 90-100

2. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengamati setiap kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa. Peneliti membuat pedoman observasi langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual yang akan dilaksanakn oleh guru dan siswa. Saat pelaksanaan, pedoman observasi tersebut diisi oleh peneliti. Jika langkah-langkah pembelajaran sesuai maka diberi tanda

checklist pada kolom observasi. Hasil yang didapatkan akan dijelaskan

berupa deskripsi.

Tabel 3.2

Format Pedoman Observasi Guru Ketika Proses Belajar Mengajar

No Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak 1 Menjelaskan tentang menulis karangan deskriptif

2 Menjelaskan ciri-ciri karangan deskriptif 3 Memberikan contoh karangan deskriptif 4 Menayangkan video

5 Meminta siswa untuk memperhatikan dan menyimak video yang ditayangkan

6 Menginstruksikan siswa untuk mencatat apa yang dilihat dalam video tersebut


(29)

33

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 Melakukan tanya jawab mengenai videoyang telah

ditonton

8 Meminta siswa untuk membuat karangan deskriptif sesuai dengan tayangan video yang telah ditonton 9 Siswa diinstruksikan untuk memeriksa terlebih

dahulu hasil tulisannya sebelum dikumpulkan

10 Menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan hasil tulisannya

Tabel 3.3

Format Pedoman Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran

No Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak 1 Mendengarkan penjelasan guru mengenai menulis

karangan deskriptif

2 Mendengarkan penjelasan guru mengenai ciri-ciri menulis karangan deskriptif

3 Memperhatikan contoh karangan deskriptif 4 Menonton video yang ditayangkan

5 Memperhatikan dan menyimak video yang ditayangkan

6 Siswa mencatat apa yang dilihat dalam video tersebut 7 Menjawab pertanyaan guru mengenai video yang

telah ditonton

8 Siswa membuat karangan deskriptif sesuai dengan tayangan video yang telah ditonton

9 Siswa memeriksa terlebih dahulu hasil tulisannya sebelum dikumpulkan


(30)

64 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual yang telah dilaksanakan oleh guru dan siswa baru terlaksana sepenuhnya pada siklus III, guru menjelaskan karangan deskriptif beserta ciri-ciri dan contohnya, kemudian siswa memperhatikan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting ketika video ditayangkan dan melakukan tanya jawab mengenai video yang telah ditonton. Siswa kemudian mengerjakan tugas menulis karangan deskriptif dengan tertib dan memeriksanya terlebih dahulu sebelum dikumpulkan atau melakukan proses penyuntingan. Setelah selesai melaksanakan proses penyuntingan, siswa mengumpulkan hasil tulisan karangan deskriptifnya.

Berbeda dengan siklus III, proses pembelajaran pada siklus I dan II terdapat langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskriptif yang tidak terlaksana, serta ditemukan beberapa masalah seperti, pengulangan pemutaran video yang tidak terencana dan tidak teratur,siswa tidak melakukan proses penyuntingan atau tidak mengoreksi hasil tulisannya sebelum dikumpulkan, dan instruksi yang disampaikan guru kepada siswa kurang jelas. Masalah-masalah pembelajaran tersebut diperbaiki setiap siklusnya, hingga pada siklus ke III tidak ada lagi langkah-langkah pembelajaran yang tidak terlaksana dan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Hasil rata-rata menulis karangan deskriptif siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya. Nilai rata-rata menulis karangan deskriptif siswa pada siklus I masih dibawah KKM dan dikategorikan kurang, namun pada siklus II nilai rata-ratanya dikategorikan cukup dengan nilai diatas KKM dan lebih baik dari siklus I, pada siklus III nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yang lebih baik lagi dibandingkan dengan siklus II dan dikategorikan baik.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, membuktikan bahwa pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual dapat


(31)

65

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskriptif. Selain itu, penelitian ini membantu guru untuk menerapkan dan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menulis karangan deskriptif di kelas IV SDN Cipete 3 Kecamatan Curug, peneliti mengajukan beberapa saran kepada pihak terkait dalam rangka untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya dan meningkatkan mutu pembelajaran menulis karangan deskriptif di sekolah dasar, beberapa saran yang diajukan adalah sebagai berikut.

1. Bagi kepala sekolah

Memberikan dukungan dan pengarahan kepada guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam memilih dan menggunakan media yang tepat dan bervariasi dalam pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk belajar atau membuat karangan.

2. Bagi guru

Guru hendaknya meningkatkan keterampilan mengajar dan mengembangkan kemampuannya dalam memilih media yang tepat dan bervariasi, agar pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya terpaku terhadap buku. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif yaitu media audio visual. Media yang akan digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, seperti media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif, sebaiknya harus dikuasai terlebih dahulu agar pembelajaran yang dilaksanakan tersampaikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan ini sangat berguna untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan dan memperbaiki mutu


(32)

66

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

pembelajaran yang akan datang, terutama pada pembelajaran yang menggunakan media audio visual.


(33)

67

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Ahsin, M.N. (2013). Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi

dengan Menggunakan Media Audio Visual dan Metode Quantum Learning. [Online]. Tersedia di: http://pasca.uns.ac.id/?p=4337

.

Diakses 03 Februari 2014.

Alone, F., (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Menggunakan Media Audio Visual Pembelajaran Bahasa Indonesia.

[Online]. Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ jpdpb/article/viewFile/3038/3007. Diakses 03 Februari 2014.

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A., (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Kustandi, C., dan Sutjipto, B. (2013). Media Pemblajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kusumaningsih, D., dkk. (2013). Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: ANDI.

Pakpahan, H. (2013). Pengertian Media Audio Visual. [Online]. Tersedia di: http://ilmupengertian.blogspot.com/2013/02/pengertian-media-audio-visual.html. Diakses 03 Februari 2014.

Resmini, N., Churiah, Y., dan Sundari, N. (2010). Membaca dan Menulis di

SD. Bandung: UPI PRESS.

Selviana, dkk. (2013). Peningkatan Pembelajaran Menulis Karangan

Deskripsi Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VMI Muhammadiyah Sungai Bakau Ketapang. [Online]. Tersedia di:

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/1206. Diakses 03 Februari 2014.

Semi, M.A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi.Bandung:ALFABETA. Sundari, N. (2008). Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language


(34)

68

Susilana, R. dan Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Yusnandar, E., dan Saabighoot, Y.A. (2013). Metode Penelitian Pendidikan

di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.

Zainurrahman. (2013). Menulis: Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: ALFABETA.


(1)

33

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 Melakukan tanya jawab mengenai videoyang telah ditonton

8 Meminta siswa untuk membuat karangan deskriptif sesuai dengan tayangan video yang telah ditonton 9 Siswa diinstruksikan untuk memeriksa terlebih

dahulu hasil tulisannya sebelum dikumpulkan

10 Menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan hasil tulisannya

Tabel 3.3

Format Pedoman Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran

No Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak 1 Mendengarkan penjelasan guru mengenai menulis

karangan deskriptif

2 Mendengarkan penjelasan guru mengenai ciri-ciri menulis karangan deskriptif

3 Memperhatikan contoh karangan deskriptif 4 Menonton video yang ditayangkan

5 Memperhatikan dan menyimak video yang ditayangkan

6 Siswa mencatat apa yang dilihat dalam video tersebut 7 Menjawab pertanyaan guru mengenai video yang

telah ditonton

8 Siswa membuat karangan deskriptif sesuai dengan tayangan video yang telah ditonton

9 Siswa memeriksa terlebih dahulu hasil tulisannya sebelum dikumpulkan


(2)

64

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual yang telah dilaksanakan oleh guru dan siswa baru terlaksana sepenuhnya pada siklus III, guru menjelaskan karangan deskriptif beserta ciri-ciri dan contohnya, kemudian siswa memperhatikan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting ketika video ditayangkan dan melakukan tanya jawab mengenai video yang telah ditonton. Siswa kemudian mengerjakan tugas menulis karangan deskriptif dengan tertib dan memeriksanya terlebih dahulu sebelum dikumpulkan atau melakukan proses penyuntingan. Setelah selesai melaksanakan proses penyuntingan, siswa mengumpulkan hasil tulisan karangan deskriptifnya.

Berbeda dengan siklus III, proses pembelajaran pada siklus I dan II terdapat langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskriptif yang tidak terlaksana, serta ditemukan beberapa masalah seperti, pengulangan pemutaran video yang tidak terencana dan tidak teratur,siswa tidak melakukan proses penyuntingan atau tidak mengoreksi hasil tulisannya sebelum dikumpulkan, dan instruksi yang disampaikan guru kepada siswa kurang jelas. Masalah-masalah pembelajaran tersebut diperbaiki setiap siklusnya, hingga pada siklus ke III tidak ada lagi langkah-langkah pembelajaran yang tidak terlaksana dan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Hasil rata-rata menulis karangan deskriptif siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya. Nilai rata-rata menulis karangan deskriptif siswa pada siklus I masih dibawah KKM dan dikategorikan kurang, namun pada siklus II nilai rata-ratanya dikategorikan cukup dengan nilai diatas KKM dan lebih baik dari siklus I, pada siklus III nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yang lebih baik lagi dibandingkan dengan siklus II dan dikategorikan baik.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, membuktikan bahwa pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual dapat


(3)

65

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskriptif. Selain itu, penelitian ini membantu guru untuk menerapkan dan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menulis karangan deskriptif di kelas IV SDN Cipete 3 Kecamatan Curug, peneliti mengajukan beberapa saran kepada pihak terkait dalam rangka untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya dan meningkatkan mutu pembelajaran menulis karangan deskriptif di sekolah dasar, beberapa saran yang diajukan adalah sebagai berikut.

1. Bagi kepala sekolah

Memberikan dukungan dan pengarahan kepada guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam memilih dan menggunakan media yang tepat dan bervariasi dalam pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk belajar atau membuat karangan.

2. Bagi guru

Guru hendaknya meningkatkan keterampilan mengajar dan mengembangkan kemampuannya dalam memilih media yang tepat dan bervariasi, agar pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya terpaku terhadap buku. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif yaitu media audio visual. Media yang akan digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, seperti media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif, sebaiknya harus dikuasai terlebih dahulu agar pembelajaran yang dilaksanakan tersampaikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan ini sangat berguna untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan dan memperbaiki mutu


(4)

66

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang akan datang, terutama pada pembelajaran yang menggunakan media audio visual.


(5)

67

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Ahsin, M.N. (2013). Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Audio Visual dan Metode Quantum Learning. [Online]. Tersedia di: http://pasca.uns.ac.id/?p=4337. Diakses 03 Februari 2014.

Alone, F., (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Menggunakan Media Audio Visual Pembelajaran Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ jpdpb/article/viewFile/3038/3007. Diakses 03 Februari 2014.

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A., (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Kustandi, C., dan Sutjipto, B. (2013). Media Pemblajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kusumaningsih, D., dkk. (2013). Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: ANDI.

Pakpahan, H. (2013). Pengertian Media Audio Visual. [Online]. Tersedia di: http://ilmupengertian.blogspot.com/2013/02/pengertian-media-audio-visual.html. Diakses 03 Februari 2014.

Resmini, N., Churiah, Y., dan Sundari, N. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI PRESS.

Selviana, dkk. (2013). Peningkatan Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VMI Muhammadiyah Sungai Bakau Ketapang. [Online]. Tersedia di:

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/1206. Diakses 03 Februari 2014.

Semi, M.A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi.Bandung:ALFABETA. Sundari, N. (2008). Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language


(6)

68

Melisa Prasetiawati, 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susilana, R. dan Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Yusnandar, E., dan Saabighoot, Y.A. (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.

Zainurrahman. (2013). Menulis: Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: ALFABETA.


Dokumen yang terkait

ENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA VIDEO (AUDIO VISUAL) PADA SISWA KELAS V SDN RAMBIPUJI 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 3 14

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Kutabanjarnegara Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 15

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Kutabanjarnegara Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI.

0 1 9

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PUISI DI KELAS V SDN CICERI SERANG BANTEN.

0 0 40

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI.

1 4 35

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SUNTENJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 46

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA ANAK PADA SISWA KELAS III SDN 1 GAGAKSIPAT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1