PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SUNTENJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

(1)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2

SUNTENJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Rahmat Sutedi

0902827

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2

SUNTENJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh Rahmat Sutedi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Rahmat Sutedi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SUNTENJAYA KABUPATEN BANDUNG

BARAT

Oleh Rahmat Sutedi

0902827

Berawal dari temuan di lapangan, rendahnya hasil evaluasi mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Dengan hal ini diketahui bahwa pembelajaran menulis siswa masih dalam kondisi memprihatinkan. Hal ini dapat terlihat dari proses pembelajaran siswa yang masing menganggap bahwa proses pembelajaraan menulis itu sangat menyulitkan. Hal ini terjadi karena kurangnya pemberian pembelajaran yang intensif dan pemberian media yang kurang menarik siswa dalam proses pembelajaran menulis. Sehingga pembelajaran tersebut menjadi membosankan dan kurangnya motivasi belajar siswa. Menulis karangan merupakan salah satu kemampuan atau kemahiran yang harus dikuasai dan dimiliki seseorang dengan mengungkapkan ide atau gagasan dari sebuah pemikiran yang dituangkan kedalam sebuah tulisan dengan menggunakan tata bahasa sehingga menghasilkan tulisan yang jelas dan dapat dibaca. Awal perencanaan pembelajaan dirancang dengan sangat teliti, sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa sangat menarik dan hasil dari proses pembelajaran tersebut sangat memuaskan dengan perolehan nilai setiap siklusnya meningkat melebihi nilai KKM. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan tigas siklus, setiap siklusnya dilakukan dengan empat tahap, yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi dan 4) Refleksi. Metode yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas belajar siswa meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan dalam mendeskripsikan rencana pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual yang dilakukan dengan berbagai tahap sebagai berikut: memahami pengertian dari karangan deskripsi, pengamatan sebuah objek, pembuatan tema dan judul karangan, pembentukan kerangka karangan, pengembangan kerangka karangan dan merefisi hasil karangan. Proses pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visul dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN 2 Suntenjaya. Hasil menulis karangan deskripsi siswa meningkat dari tiap siklusnya, nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 46,4. Nilai rata-rata siklus II yaitu 64, 2 , sedangkan nilai rata-rata silus III yaitu 71,5. Dengan demikian penelitian tindakan kelas telah mencapai tujuan yang diharapkan, dan bermanfaat bagi guru dan siswa.


(5)

ABSTRACT

AUDIO VISUAL MEDIA USE THE ABILITY TO INCREASE WRITE ESSAYS DESCRIPTION CLASS V 2 SUNTENJAYA STATE PRIMARY

SCHOOL DISTRICT WEST BANDUNG

by Rahmat Sutedi

0902827

Starting from the findings in the field, the low evaluation Indonesian subjects in elementary school. With this in mind that learning to write students are still in disrepair. It can be seen from the learning process of each student who considers that pembelajaraan writing process was very difficult. This happens because of the lack of provision of intensive learning and giving students a less attractive media in the process of learning to write. So that learning becomes boring and lack of motivation to study. Writing essays is one of ability or skill that must be mastered and owned by someone with the idea of expressing an idea or a thought that is poured into a paper using grammar to produce writing that is clear and legible. Early planning pembelajaan designed very carefully, so that the implementation of the learning process of students writing essays very interesting description of the learning process and the results are very satisfying with each cycle increasing the value of the acquisition exceeds the KKM. The procedure is done with tigas research cycles, each cycle was carried out with four stages, namely 1) Planning, 2) implementation, 3) Observation and 4) Reflection. The method used is Classroom Action Research (CAR), which is done to improve the quality of student learning increases as expected. This study aimed to describe the lesson plan essay writing descriptions using audio-visual media is done with various stages as follows: to understand the meaning of the essay descriptions, observations of an object, making the theme and title of the essay, the formation of the outline, and the outline development merefisi fabricated . The learning process aims to enhance students' understanding of teaching essay writing descriptions using audio media visul in Indonesian language learning in class 2 Suntenjaya SDN. Results of increased student essay writing descriptions of each cycle, the value of the average student in the first cycle is 46.4. The average value of the second cycle is 64, 2, while the average value is 71.5 silus III. Thus action research has achieved the expected objective, and useful for teachers and students.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Hipotesis Tindakan ... 5

F. Penjelasan Istilah ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Audio Visual ... 8

1. Pengertian ... 8

2. Karakteristik Media Audio Visual ... 9

3. Prinsip Penggunaan Media Audio Visual ... 10

4. Manfaat Media Audio Visual dalam Pembelajaran ... 11

5. Kelebihan dan Kelemahan Audio Visual dalam Pembelajaran ... 12

B. Kemampuan Menulis Karangan ... 14

1. Menulis ... 14

a. Pengertian ... 14


(7)

c. Manfaat ... 16

2. Karangan ... 16

a. Pengertian ... 16

b. Jenis-jenis Karangan ... 17

c. Langkah-langkah Membuat Karangan ... 19

3. Menulis Karangan Deskripsi ... 19

a. Pengertian ... 19

b. Ciri-ciri Karangan Deskripsi ... 20

c. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi ... 20

C. Temuan Hasil yang Relevan ... 21

D. Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

C. Subjek Penelitian ... 24

D. Desain Penelitian ... 25

E. Prosedur Penelitian ... 28

F. Instrumen Penelitian ... 30

G. Analisis dan Interpretasi Data ... 40

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian ... 45

1. Analisis Hasil Penelitian Siklus I ... 45

2. Analisis Hasil Penelitian Siklus II ... 63

3. Analisis Hasil Penelitian Siklus III ... 80

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 102


(8)

DAFTAR PUSTAKA ... 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 107


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Lembar Wawancara Untuk Siswa ... 32

Tabel 3.2 : Pedoman Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II ... 33

Tabel 3.3 : Pedoman Observasi Aktivitas Guru Siklus III ... 35

Tabel 3.4 : Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II ... 37

Tabel 3.5 : Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 39

Tabel 3.6 : Format Penilaian Hasil Karangan Siswa ... 41

Tabel 3.7 : Ketentuan Skala Penilaian Karangan ... 42

Tabel 3.8 : Pedoman Nilai Karangan Deskripsi ... 44

Tabel 4.1 : Analisis Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus I ... 49

Tabel 4.2 : Hasil Nilai Analisis Kemampuan Menulis Karangan Siswa Siklus I ... 56

Tabel 4.1.1 : Kesimpulan Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 61

Tabel 4.3 : Analisis Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus II ... 66

Tabel 4.4 : Hasil Nilai Analisis Kemampuan Menulis Karangan Siswa Siklus II ... 72

Tabel 4.2.1 : Kesimpulan Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 77

Tabel 4.5 : Analisis Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus III ... 82

Tabel 4.6 : Hasil Nilai Analisis Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus III ... 89


(10)

Tabel 4.7 : Perolehan Nilai Hasil Karangan Menulis Deskripsi Siswa Dari


(11)

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1 : Kerangka Berpikir ... 23 Bagan 3.1 : Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan


(12)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 : Grafik Rata-rata Nilai Siswa Dari Siklus I-III ... 101


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A : Instrumen Penelitian ... 106

LAMPIRAN B : Hasil Karangan Siswa ... 139

LAMPIRAN C : Dokumentasi Kegiatan ... 157


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan oleh seluruh

bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia juga dikatakan sebagai bahasa kedua setelah bahasa Ibu. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan bagian dari lima mata pelajaran pokok yang harus dipelajari oleh siswa. Selain di sekolah dasar pembelajaran Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh seluruh jenjang pendidikan yaitu SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Keterampilan dasar bahasa Indonesia (Menyimak, berbicara, membaca dan menulis) berawal di sekolah dasar karena kunci membaca dan menulis itu harus ditanamkan sejak dini. Apabila pembelajaran Bahasa Indonesia tidak dipelajari di sekolah dasar maka akan mempengaruhi siswa pada jenjang berikutnya.

Menurut Lamuddin (2009:1), “Para ilmuwan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat untuk mengomunikasikan berbagai hal”.

Sementar itu penggunaan Bahasa Indonesia harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) juga disesuaikan dengan kondisi dalam berkomunikasi dengan lawan bicara.

Dalam hal keterampilan menulis di SD, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti diungkapkan (Supriyadi. dkk (1997: 87), yaitu:

1. Faktor siswa, yaitu rendahnya bakat dan minat peserta didik untuk menguasai keterampilan menulis;

2. Faktor guru yaitu tidak seluruhnya guru mempunyai klasifikasi sebagai pengajar mata pelajaran tersebut secara profesional, guru disekolah dasar masih menganut sistem borongan;

3. Faktor metode yang sangat konvensional; 4. Faktor media yang kurang pengadaannya; 5. Faktor penilaian yang terlalu subjektif.

Pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya lebih dititik beratkan pada pembelajaran menulis, tetapi dengan menggunakan media yang


(15)

2

konvensional seperti buku. Sehingga, tidak semua siswa tersebut mampu menulis dengan baik dan benar. Dengan demikian ketercapaian hasil belajar siswa masih kurang maksimal. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi yang dilakukan pada materi menulis karangan deskripsi. Siswa yang telah mampu mencapai KKM hanya 32,9 % sedangkan 67,1% masih dibawah KKM, padahal KKM yang telah ditentukan oleh guru kelas yaitu 65. Selain itu, siswa yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran hanya beberapa saja, strategi pembelajaran yang dilakukan juga belum dapat direspon siswa dengan baik karena masih ada beberapa siswa yang mengantuk saat pembelajaran, kurang semangatnya untuk mengikuti pembelajaran, terlihat acuh dan asik dengan dunia mereka sendiri juga banyaknya siswa yang meminta izin ke kamar mandi. Dari hasil observasi dan wawancara awal dapat disimpulkan bahwa rendahnya tingkat ketercapaian hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dikarenakan.

1. Media pembelajaran yang digunakan kurang menarik minat siswa dalam pembelajaraan.

2. Metode pembelajaran yang membosankan karena pembelajaran hanya berpusat pada guru saja.

3. Siswa menjadi tidak aktif karena sikap guru yang acuh yang terhadap perkembangan siswanya.

4. Lebih dari 70% nilai karangan deskripsi siswa di bawah KKM (65), nilai prasiklus 45.

5. Media audio visual mudah diingat oleh siswa.

Mengingat pentingnya hal tersebut, pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang berlangsung secara inovatif, efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran dituntut untuk menarik minat belajar siswa. Cara untuk menarik minat tersebut peneliti menggunakan media Audio Visual dalam proses belajar mengajar. Selain itu mengingat anak sekolah dasar yang masih berpikiran benar-benar nyata atau konkrit, maka dalam pembelajaran harus bervariatif. Untuk itu peneliti menggunakan media audio visual sebagai alternatif pemecahan masalah pembelajaran.


(16)

3

Menurut Hamzah dan Muhammad (2011:97), “Pembelajaran menggunakan media audio visual dapat memberikan dimensi lain pada pembelajaran dan selain itu materi audio visual efektif menjangkau pembelajar dengan gaya belajar yang berbeda-beda”. Dalam proses belajar mengajar, pembelajaran dengan menggunakan media audio visual berperan penting untuk mengefektifkan gaya belajar pada siswa.

Terkadang dalam pembelajaran di dalam kelas peneliti kurang mengetahui kondisi yang terjadi. Oleh karena itu, untuk mengetahui kondisi kelas serta permasalahannya. Peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas bersifat meneliti kelangsungan pembelajaran di dalam kelas. Berdasarkan paparan di atas, peneliti ingin memperbaiki mutu pembelajaran dengan penelitian tindakan kelas yang berjudul, “Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang, maka

peneliti merumuskan masalah secara umum yaitu, ”Apakah penggunaan media

audio visual dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi?”

Adapun rumusan masalah secara khusus sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual di kelas V?

2. Bagaimanakah pelaksanaan dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual di kelas V?

3. Bagaimanakah hasil belajar menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual di kelas V?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya.


(17)

4

Secara khusus, penelitain ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Untuk mengetahui perencanaan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan media audio visual di kelas V.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual di kelas V.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual di kelas V.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis :

Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, diharapkan dengan peneliti mendapatkan teori baru tentang penggunaan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa. Hasil penelitian ini bisa menjadi sebagi acuan untuk pembelajaran dan penelitian selanjunya.

2. Manfaat Praktis

Peneliti mengharapkan dapat memberika manfaat bagi semua pihak diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi siswa

1) Meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah disampaikan oleh guru.

2) Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif. b. Bagi guru

1) Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

2) Memberikan wacana baru tentang pembelajaran aktif melalu media audio visual.

3) Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi. c. Bagi sekolah


(18)

5

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam mengambil kebijakan, sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran melalui perbaikan pendekatan yang dianggap relevan dengan siswa.

d. Bagi peneliti

Peneliti ini dapat memperkaya wawasan dan sebagai bahan masukan dalam perbaikan pembelajaran. Serta dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan tentang penggunaan media audio visual dalam peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dan dapat menambah pengalaman belajar.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Penerapan media audio visual pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat.

F. Penjelasan Istilah 1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sebuah perantara untuk menyampaikan pesan dalam proses pembelajaran supaya mudah untuk dipahami dan diserap oleh penerima pesan. Pesan pembelajaran tersebut disampaikan oleh guru kepada penerima pesan yaitu siswa. Pesan yang disampaikan melalu ini diharapkan untuk mempermudah proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.

Sejalan dengan pendapat Hermawan. dkk (2007:7), ”Media Pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran ( message) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan bermaksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.

2. Media Audio Visual

Media Audio Visual dapat didefinisikan sebagai alat bantu untuk menunjang

sebuah pembelajaran yang dipergunakan oleh pendidik. Alat tersebut dapat didengar dan dapat dilihat secara jelas. Penggunaan media audio visual diharapkan pembelajaran dalam kelas dapat meningkatkan minat siswa dalam menulis karangan deskripsi.


(19)

6

Media audio visual adalah bentuk media dua dimensi yang sangat cocok untuk dipergunakan, penyajian media audio visual guru menayangkan gambar mengenai kejadian atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dan kejadian yang sudah terjadi. Namun, dalam penayangan ini media yang digunakan bersamaan suara yang dapat didengar oleh pendengar atau penerima. Media audio visual merupakan cara yang epektif., sasaran komunikasi disini maksudnya adalah pengajaran dan penerangan.

Sejalan dengan pendapat Anita Anggraeni (2010:12), “Media Audio Visual merupakan sebuah alat bantu seseorang dalam menerima suatu pesan, sehingga dia dapat memperoleh ilmu dan pengalaman yang bermanfaat untuk meraih tujuan

yang ingin dicapai”.

3. Kemampuan Menulis Karangan

Menurut Whanlaba (2012), ”kemampuan adalah sebagai keterampilan (skiil) yang dimiliku seseorang untuk dapat menyelesaikan sesuatu”.

Menurut Cahyani dan Rosmana (2006:26), ”menulis bukan sekedar menggambarkan huruf-huruf, gambar huruf-huruf, tetapi ada pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar huruf-huruf tersebut yaitu karangan. Karangan sebagai ekspresi pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman yang

disusun secara sistematis dan logis”.

Menurut Suparno (2009:3.1), ”Karangan adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulisan.

Dari definisi kemampuan menulis karangan di atas dapat disimpulkan bahwa, sikap yang dimiliki oleh seseorang untuk menyelesaikan sebuah tulisan dari pengembangan sebuah ide atau gagasan yang di bentuk ke dalam karangan yang dapat di baca dan dipahami oleh pembaca karangan tersebut.

4. Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi merupakan karangan dari hasil penglihatan dan pendengaran kejadian dalam kehidupan sehari-hari, kemudian hasilnya tersebut dituangkan dalam sebuah karangan atau tulisan yang kaya akan kata-kata. Seorang penulis karangan deskripsi harus kaya akan kata-kata untuk dan imajinasi yang


(20)

7

Hal ini sejalan dengan pendapat Heri Jauhari (2013:45), ”Karangan Deskripsi adalah karangan yang mengambarkan atau melukiskan benda atau peristiwa dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasakan, mencium, dan mendengarnya”.


(21)

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian menggunakan metode Peneletian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Kusnandar (2010:4), “penelitian tindakan yang dilakukan dengan bertujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas”.

Menurut Arikunto (2010:9), “istilah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disingkat dengan istilah Penelitian Tindakan (PT) saja karena istilah peningkatan”.

Dari pendapat dua ahli di atas, peneletian tindakan kelas merupakan penelitian yang terpusat di dalam kelas. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pembelajaran menjadi lebih aktif dan kreatif, sehingga menjadi peningkatan dalam mutu pembelajaran.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kampung Gandok Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. 2. Waktu Penelitian

Penelitain ini dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran di sekolah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

C. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini subjek penelitiannya yaitu pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat. Jumlah siswa sebanyak 27 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.


(22)

25

D. Desain Penelitian

Adapun jenis desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada rancangan penelitian yang dilakukan oleh Kemmis Tagart dalam Arikunto (2011:16) yaitu” menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan, observasi, dan refleksi”. 1. Perencanaan Tindakan

Kegiatan awal yang akan dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah meminta perijinan kepada sekolah untuk melaksanakan penelitian, terutama di kelas V. Kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum dilakukannya peneliti tindakan kelas, dilakukan kegiatan sebagai berikut: a. Merencanakan model PTK sesuai dengan permasalahan dan rencana

kegiatan tindakan,

b. Mencari metode yang sesuai,

c. Mengatur langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan di dalam kelas,

d. Menyiapkan media pembelajaran, e. Menyiapkan alat evaluasi.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.

3. Pengamatan

Pada tahap ini yaitu melakukan pengamatan pembelajaran yang sedag berlangsung. Pada tahap pengamatan baik guru sebagai pelaksana model pembelajaran dan observer harus sama-sama jeli terhadap penyelesaian awal dan mengantisipasi jika terdapat permasalahan yang akan muncul ketika dilaksanakannya proses pembelajaran.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian tindakan. Dalam artian kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran diobservasi harus segera dianalisis dan


(23)

26

diinterpretasikan (diberi makna) sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan.

Untuk lebih jelasnya, desain PTK dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut ini:


(24)

27

Bagan 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Model kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2011:16)

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Siklus III Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi


(25)

28

E. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tahapan perencanaan merupakan yang paling terpenting. Apabila tahap perencanaan telah selesai barulah melanjutkan ke tahap tindakan. Pada tahap tindakan ini peneliti langsung melakukan penelitian ke lapangan Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kec. Lembang Kab. Bandung Barat. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

a. Siklus I 1) Perencanaan

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) b) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan

c) Membuat alat evaluasi dalam mengukur keberhasilan belajar siswa d) Membuat lembar observasi dan instrumen lain yang dibutuhkan 2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan pembelajaran kepada siswa dengan skenario pembelajaran yang sudah disusun dengan menggunakan media audio visual. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan teman sejawat dari mahasiswa sebagai observer.

3) Pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan observasi untuk memperoleh permasalahan yang didapat baik itu dari guru maupun siswa. Lembar observasi yang menjadi acuan untuk memperoleh data-data tentang pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Mungkin banyak sekali yang didapat dari kegiatan pengamatan ini, dengan hasil pengamatan didapat permasalahan dan pemecahan masalahnya untuk perbaikan dalam siklus berikutnya.

4) Refleksi


(26)

29

yang sudah dilaksanakan. Hasil dari refleksi di jadikan dasar acuan untuk menentukan tindakan dalam siklus berikutnya.

b. Siklus 2 1) Perencanaan

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) b) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan

c) Membuat alat evaluasi dalam mengukur keberhasilan belajar siswa d) Membuat lembar observasi dan instrumen lain yang dibutuhkan 2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan pembelajaran kepada siswa dengan skenario pembelajaran yang sudah disusun dengan menggunakan media audio visual. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan teman sejawat sebagai observer.

3) Pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan observasi untuk memperoleh permasalahan yang didapat baik itu dari guru maupun siswa. Lembar observasi yang menjadi acuan untuk memperoleh data-data tentang pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Mungkin banyak sekali yang didapat dari kegiatan pengamatan ini, dengan hasil pengamatan didapat permasalahan dan pemecahan masalahnya untuk perbaikan dalam siklus berikutnya.

4) Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi. Kemudian, hasil tersebut dijadikan dasar untuk acuan dalam menentukan tindakan dalam siklus selanjutnya.

c. Siklus III 1) Perencanaan

a) Membuat Renca Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) b) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan


(27)

30

d) Membuat lembar observasi dan instrumen lain yang dibutuhkan 2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan pembelajaran kepada siswa dengan skenario pembelajaran yang sudah disusun dengan menggunakan media audio visual. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan teman sejawat dari mahasiswa sebagai observer.

3) Pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan observasi untuk memperoleh permasalahan yang didapat baik itu dari guru maupun siswa. Lembar observasi yang menjadi acuan untuk memperoleh data-data tentang pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Mungkin banyak sekali yang didapat dari kegiatan pengamatan ini, dengan hasil pengamatan didapat permasalahan dan pemecahan masalahnya untuk perbaikan dalam siklus berikutnya.

4) Kesimpulan

Pada tahap ini peneliti memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus mengenai penggunaan media audio visual untuk meningkatkan menulis karangan deskripsi.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk melakukan proses atau tidakan di dalam kelas dengan menggunakan media audio visual dalam menulis karangan deskripsi.

2. Test

Tes dalam penelitian ini, yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan


(28)

31

media audio visual. Bentuk tes ini yaitu pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab oleh siswa.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa(LKS) ini merupakan hasil dari kemampuan menulis karangan siswa dengan menggunakan media audio visual.

4. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual. Wawancara ini dilakukan kepada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya. Adapun pedoman Wawancara sebagai berikut:


(29)

32

Tabel 3.1

Lembar Wawancara Untuk Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media video? 2 Apa kamu mengalami

kesulitan dalam proses belajar menulis karangan deskripsi? 3 Bagaimana pendapatmu

tentang pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan menggunakan media audio visual?

4 Apa yang kamu rasakan dengan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan media audio visual?

5 Apa komentarmu tentang pembelajaran dengan media video?

5. Pedoman Observasi

Pedoman observasi sangat diperlukan untuk mengamati proses pemberlajaran di dalam kelas. Hasil yang didapat dari aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian menjadi acuan untuk prosem pembelajaran dalam perencanaan dalam siklus


(30)

33

berikutnya. Adapun pedoman observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II

No Aktivitas Guru Aspek yang diamati Kualifikasi SB B C K 1. Kegiatan Awal Mempersiapkan peserta didik

Berdo’a, mengecek kehadiran siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Melakukan tanya jawab

pelajaran yang sudah dipelajari (Apersepsi)

2 Kegiatan Inti Tahap Eksplorasi

Memberikan penjelasan materi tentang menulis karangan deskripsi

Memberikan contoh karangan deskripsi dari pengalaman pribadi

Memberikan kesempatan untuk bertanya jawab

Tahap Elaborasi Membimbing dalam pengamatan penayangan media video

Membimbing dalam

menentukan kerangka karangan Memberikan tugas untuk mengembangkan kerangka karangan menjadi cerita yang


(31)

34

utuh

Memberikan tugas menulis karangan dengan penggunaan kata dan ejaan yang tepat Memberikan kesempatan untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas.

Tahap Konfirmasi Membimbing siswa dalam mengomentari hasil karangan temannya

Membimbing siswa dalam penegasan pendapat 3. Kegiatan Akhir Membimbing siswa dalam

menyimpulkan hasil pembelajaran

Menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan datang Menutup pembelajaran

(Berdo’a) Saran dan Perbaikan

... ... Keterangan:

SB : Sangat Baik (Nilai 4) B : Baik (Nilai 3) C : Cukup (Nilai 2) K : Kurang (Nilai 1)


(32)

35

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Aktivitas Guru Siklus III

No Aktivitas Guru Aspek yang diamati Kualifikasi SB B C K 1. Kegiatan Awal Mempersiapkan peserta didik

Berdo’a, mengecek kehadiran siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Melakukan tanya jawab pelajaran yang sudah dipelajari(Apersepsi) 2 Kegiatan Inti

Tahap Eksplorasi

Memberikan penjelasan materi tentang menulis karangan deskripsi

Memberikan contoh karangan deskripsi dari pengalaman pribadi

Memberikan kesempatan untuk bertanya jawab

Tahap Elaborasi Membimbing siswa dalam menentukan diksi dan penggunaan tanda baca dan ejaan sesuai dengan EYD

Membimbing dalam pengamatan penayangan media video

Membimbing dalam

menentukan kerangka karangan Memberikan tugas untuk mengembangkan kerangka


(33)

36

karangan menjadi cerita yang utuh

Memberikan tugas menulis karangan dengan penggunaan kata dan ejaan yang tepat Memberikan kesempatan untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas.

Tahap Konfirmasi Membimbing siswa dalam mengomentari hasil karangan temannya

Membimbing siswa dalam penegasan pendapat 3. Kegiatan Akhir Membimbing siswa dalam

menyimpulkan hasil pembelajaran

Menutup pembelajaran (Berdo’a)

Saran dan Perbaikan

... ... Keterangan:

SB : Sangat Baik (Nilai 4) B : Baik (Nilai 3) C : Cukup (Nilai 2) K : Kurang (Nilai 1)


(34)

37

Tabel 3.4

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II

No Aktivitas Guru Aspek yang diamati Kualifikasi SB B C K 1. Kegiatan Awal Siap untuk mengikuti

pembelajaran Berdo’a

Merespon tanya jawab pelajaran yang sudah dipelajari(Apersepsi) 2 Kegiatan Inti

Tahap Eksplorasi

Mendengarkan penjelasan tentang materi menulis karangan deskripsi

Merespon contoh karangan deskripsi dari pengalaman pribadi guru

Siswa antusias dalam memberikan pertanyaan menyangkut materi Tahap Elaborasi Melakukan pengamatan

penayangan media video

Menentukan kerangka karangan Sangat antusias dalam

mengembangkan kerangka karangan menjadi cerita yang utuh

Sangat antusias dalam menulis karangan dengan penggunaan kata dan ejaan yang tepat Mencoba membacakan hasil karangannya di depan kelas.


(35)

38

Tahap Konfirmasi Mengomentari hasil dari karya temannya

Meluruskan pendapat oranglain 3. Kegiatan Akhir Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Sangat antusiaa dalam menerima pemberitahuan untuk

pembelajaran yang akan datang Menutup pembelajaran

(Berdo’a) Saran dan Perbaikan

... ... ... Keterangan:

SB : Sangat Baik (Nilai 4) B : Baik (Nilai 3) C : Cukup (Nilai 2) K : kurang (Nilai 1)


(36)

39

Tabel 3.5

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

No Aktivitas Guru Aspek yang diamati Kualifikasi SB B C K 1. Kegiatan Awal Siap untuk mengikuti

pembelajaran Berdo’a

Merespon tanya jawab pelajaran yang sudah dipelajari(Apersepsi) 2 Kegiatan Inti

Tahap Eksplorasi

Mendengarkan penjelasan tentang materi menulis karangan deskripsi

Merespon contoh karangan deskripsi dari pengalaman pribadi guru

Siswa antusias dalam memberikan pertanyaan menyangkut materi

Tahap Elaborasi Menentukan penempatan diksi dan penggunaan tanda baca sesuai dengan EYD

Melakukan pengamatan penayangan media video

Menentukan kerangka karangan Sangat antusias dalam

mengembangkan kerangka karangan menjadi cerita yang utuh


(37)

40

Sangat antusias dalam menulis karangan dengan penggunaan kata dan ejaan yang tepat Mencoba membacakan hasil karangannya di depan kelas. Tahap Konfirmasi Mengomentari hasil dari karya

temannya

Meluruskan pendapat oranglain 3. Kegiatan Akhir Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Menutup pembelajaran (Berdo’a)

Saran dan Perbaikan

... ... ... Keterangan:

SB : Sangat Baik (Nilai 4) B : Baik (Nilai 3) C : Cukup (Nilai 2) K : kurang (Nilai 1)

6. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan temuan-temuan yang di dapat dalam proses pembelajaran. Catatan yang dihasilkan diantaranya proses interaksi guru dengan siswa.

G. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis, data-data tersebut berasal dari beberapa sumber yang telah dikumpulkan yaitu hasil dari


(38)

41

wawancara dengan peserta didik, test, Lembar Kerja Siswa(LKS) dan hasil observasi Guru dan Siswa.

Data yang sudah terkumpul akan dikatagorikan, kemudian peneliti mendeskripsikan data tersebut. Ada beberapa penilaian yang mempermudah peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mempermudahkan penilaian, peneliti menggunakan penilaian seperti di bawah ini:

Tabel 3.6

Format Penilaian Hasil Karangan Siswa

No Aspek yang Dinilai Skala Nilai Bobot

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan objek 5

2. Keterperincian dengan objek 5

3. Kesesuaian tema dan judul 4

4. Struktur Karangan 3

5. Diksi 3

6. Ejaan dan tanda baca

Diadaptasi dari Hani (2010:56) dengan modifikasi sendiri

Arti sekala nilai:

1 : Kurang 3 : Baik 2 : Cukup 4: Sangat Baik

Adapun keterangan ketentuan penilaain dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini:


(39)

42

Tabel 3.7

Ketentuan Skala Penilaian Karangan

No Kemampuan Yang dinilai

Skala Nilai

4 3 2 1

1. Kesesuaian Objek Objek yang digambarkan sesuai dengan objek yang sebenarnya dan jelas. Objek yang digambarkan sesuai dengan yang sebenarnya namun kurang jelas Objek yang digambarkan sesuai dengan yang sebenarnya, namun tidak jelas. Objek yang digambarkan tidak jelas dengan yang sebenarnya.

2. Keterperincian objek Penggambaran objek dalam karangan disampaikan sangat terperinci dan jelas Penggambaran objek dalam karangan disampaikan sangat terperinci dan cukup jelas. Penggambarana objek dalam karangan disampaikan jelas namun tidak terperinci Penggambaran objek dalam karangan disampaikan kurang jelas dan tidak terperinci 3. Kesesuaian

tema dan judul

Judul dan isi karangan sesuai dengan tema dan objek sebenarnya. Judul sesuai dengan tema, namun masih ada bagian isi yang kurang sesuai dengan judul. Judul sesuai dengan tema namun isi karangan tidak sesuai dengan judul.

Judul dan isi tidak sesuai dengan tema.

4. Struktur karangan

Terdapat pendahuluan, isi, penutup yang sangat baik dan jelas.

Terdapat pendahuluan, isi, penutup yang cukup jelas namun Terdapat pendahuluan, isi dan penutup. Namun, kurang menarik dan Tidak terdapat pendahuluan, isi dan penutup.


(40)

43

sedikit kesalahan.

terjadi kesalahan.

5. Diksi Penempatan

diksi sangat tepat, dapat dipahami dan tidak terjadi kesalahan. Penempatan diksi sangat tepat, dapat dipahami tetapi terdapat sedikit kesalahan. Penempatan diksi kurang tepat namun maknanya dapat dipahami. Penempatan diksi kurang tepat dan maknanya tidak dapat dipahami.

6. Ejaan dan tanda baca Tidak terjadi kesalahan penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca Penggunaan tanda baca baik, menguasai aturan penulisan, sedikit kesalahan Penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca cukup baik, namun sedikit kurang cermat Banyak sekali kesalahan dalam penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca.

Diadaptasi dari Hani (2010:56) dengan modifikasi sendiri

2. Menganalisis data dari hasil penilaian dari setiap siklus. Untuk menilai kemampuan menulis karangan siswa , peneliti menggunakan empat katagori, yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup dan Kurang. Pedoman skala penilaian menurut Arikunto (2009:35), yaitu sebagai berikut:


(41)

44

Tabel 3.8

Pedoman Nilai Karangan Deskripsi

Rentang Nilai Katagori Keterangan

81-100 SB Sangat Baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

<40 K Kurang

3. Penilaian karangan siswa berkatagori akan di analisis data, sehingga mendapatkan nilai hasil karangan siswa dari setiap siklus. Data tersebut akan di dapatkan hasilkan nilai karangan siswa dengan pengolahan data sebagai berikut:

Keterangan :

P : Presentase tiap jawaban f : Frekuensi jawaban n : Banyaknya siswa

4. Setelah diklasifikasi katagori tingkatan dan persentase, data tersebut dianalsisi dengan menghitung rata-rata tersebut. Adapun rumusan penilaian rata-rata di bawah ini:

Rata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa P = f X 100%


(42)

102

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pada bab ini disajikan simpulan penelitian yang berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi dan pembahasan pada bab sebelumnya. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual di SDN 2 Suntenjaya Kec. Lembang Kab. Bandung Barat dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran menulis deskripsi melalui media audio visual dilaksanakan selama tigas siklus pada siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya. Pada perencanaan siklus pertama dilakukan ke dalam tahap pembentukan kemampuan unsur menulis karangan deskripsi dan penyusunan karangan. Di siklus kedua merupakan tahap perbaikan karangan dengan penggunaan unsur-unsur dalam isi karangan dan penyusunan karangan. Di siklus ketiga merupakan tahap penyempurnaan dalam pengembangan sebuah karangan dan unsur-unsur isi karangan.

2. Proses menulis deskripsi melalui pembelajaran menggunakan media audio visual dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut, memahami pengertian dari karangan deskripsi, pengamatan dari sebuah objek atau penayangan dengan bimbingan guru, pembuatan tema karangan, pembuatan judul karangan, pembentukan kerangka karangan, pengembangan kerangka karangan menjadi cerita yang utuh, merefisi karangan yang utuh, membacakan hasil karangan di depan kelas dan memberikan komentarnya, keseluruhan kegiatan ini dilakukan dengan adanya proses bimbingan guru dan interaksi guru dengan siswa pada setiap meja.


(43)

103

3. Berdasarkan analisis dari hasil karangan siswa tiap siklus, bahwa hasil karangan tiap siswa pada umumnya sudah meningkat. Terbukti, pada nilai rata-rata tiap siklus di peroleh hasil dari siklus I yaitu 46,4 meningkat pada siklus II yaitu 64,2 dan siklus III menjadi 71,5.

B. Rekomendasi

Dalam rangka menindaklanjuti penelitian ini, akan dikemukakan rekomendasi terkait dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui penggunaan media audio visual, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Berdasarkan hasi penelitian, sebagian besar kemampuan menulis karangan deskripsi siswa telah meningkat setelah dilakukan proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual. Berdasarkan hasil temuan ini alangkah baiknya guru dalam proses menulis menggunakan media yang sangat menarik bagi siswa, sehingga proses belajar mengajar dan hasil pembelajaran dalam menulis karangan deskripsi sesuai dengan yang diharapkan.

2. Bagi Sekolah

Diharapakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat menjadi pembelajaran yang inovatif dan menjadi motivasi guru-guru untuk memunculkan inovasi-inovasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dalam pendidikan di sekolah. 3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya. Untuk itu, peneliti menghimbau kepada peneliti lain yang ingin menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menuli karangan deskripsi harus lebih luas lagi untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan hanya dalam karangan deskripsi, namun dalam karangan yang lain seperti karangan narasi, karangan eksposisi, karangan argumentasi, dan karangan persuasi dengan menggunakan media audio visual. Penulis sadar


(44)

104

bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dalam berbagai hal, sehingga penulis menyarankan kepada penelitian selanjutnya dapat memberikan perbaikan baik dalam segi perncanaan maupun dalam segi pelaksanaannya.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Abdian, C, Y. 2012. Bahasa dan Sastra Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-kemampuan menulis.html[24 Maret 2013]

Afiya, L. 2008. Pengaruh penggunaan media audio visual Terhadap minat siswa kelas x pada Pembelajaran pendidikan agama islam di Sma negeri 6 semarang tahun pelajaran 2007/2008. [Online]. Tersedia:

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/79/jtptiain-gdl-lailyafiya-3926-1-3103222_-p.pdf.[8 Mei 2013]

Anggraeni, A. 2010. Penggunaan Media Audio Visual Video untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tata Surya. Skripsi S1 pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Jogyakarta: Aditya Media.

Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Emem, R. 2013. Karakteristik Media Audio Visual. [Online]. Tersedia:

http://renimumed.blogspot.com/2013/01/karakteristik-media-audio-visual.html[8 Mei 2013].

Fathurrohman, M. 2012. Penggunaan Multimedia dalam Proses Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/04/penggunaan-multimedia-dalam-proses-pembelajaran/ [8 Mei 2013].

Hernawan, H, A., Zaman, B,. & Riyana, C. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar: Bandung: UPI PRESS.

Jauhari, H. 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendekia. Kosasih, E., Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya. Kunandar. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Garasindo Persada. Lamuddin, F. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: DIKSI.


(46)

Panitia Sertifikasi Guru dalam Jabatan Rayon 110 UPI. 2012. Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD/MI. Bandung: UPI PRESS.

Rizky, F. ea al. 2011. Karangan. [Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/widyawepe/karangan-10721690 [14 Mei 2013] Rosmana, A, I & Cahyani, I. 2006. Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI

PRES.

Syarif, E., Zulkarnaini, & Sumarmo.2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas.

Suparno, Y., M. 2009. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.

Suryani, Y. 2011. Meningkatkan Kemampuan Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Melalui Media Audio Visual dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SDN Karya Asih. Skripsi S1 pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Susilana, R., & Riyana, C. 2008. Media Pembelajara. Bandung: Diterbitkan terbatas.

Tindaon, A, Y. 2012. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi. [Online]. Tersedia : http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/langkah-langkah-menulis-karangan.html. [14 Juni 2013]

Whanlaba. 2012. Pengertian Kemampuan Siswa. [Online]. Tersedia: Id.shvoong.com>Ilmu Sosial>pendidikan. [14 Mei 2013]


(1)

Tabel 3.8

Pedoman Nilai Karangan Deskripsi

Rentang Nilai Katagori Keterangan

81-100 SB Sangat Baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

<40 K Kurang

3. Penilaian karangan siswa berkatagori akan di analisis data, sehingga mendapatkan nilai hasil karangan siswa dari setiap siklus. Data tersebut akan di dapatkan hasilkan nilai karangan siswa dengan pengolahan data sebagai berikut:

Keterangan :

P : Presentase tiap jawaban f : Frekuensi jawaban n : Banyaknya siswa

4. Setelah diklasifikasi katagori tingkatan dan persentase, data tersebut dianalsisi dengan menghitung rata-rata tersebut. Adapun rumusan penilaian rata-rata di bawah ini:

Rata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa P = f X 100%


(2)

102

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pada bab ini disajikan simpulan penelitian yang berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi dan pembahasan pada bab sebelumnya. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual di SDN 2 Suntenjaya Kec. Lembang Kab. Bandung Barat dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran menulis deskripsi melalui media audio visual dilaksanakan selama tigas siklus pada siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya. Pada perencanaan siklus pertama dilakukan ke dalam tahap pembentukan kemampuan unsur menulis karangan deskripsi dan penyusunan karangan. Di siklus kedua merupakan tahap perbaikan karangan dengan penggunaan unsur-unsur dalam isi karangan dan penyusunan karangan. Di siklus ketiga merupakan tahap penyempurnaan dalam pengembangan sebuah karangan dan unsur-unsur isi karangan.

2. Proses menulis deskripsi melalui pembelajaran menggunakan media audio visual dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut, memahami pengertian dari karangan deskripsi, pengamatan dari sebuah objek atau penayangan dengan bimbingan guru, pembuatan tema karangan, pembuatan judul karangan, pembentukan kerangka karangan, pengembangan kerangka karangan menjadi cerita yang utuh, merefisi karangan yang utuh, membacakan hasil karangan di depan kelas dan memberikan komentarnya, keseluruhan kegiatan ini dilakukan dengan adanya proses bimbingan guru dan interaksi guru dengan siswa pada setiap meja.


(3)

3. Berdasarkan analisis dari hasil karangan siswa tiap siklus, bahwa hasil karangan tiap siswa pada umumnya sudah meningkat. Terbukti, pada nilai rata-rata tiap siklus di peroleh hasil dari siklus I yaitu 46,4 meningkat pada siklus II yaitu 64,2 dan siklus III menjadi 71,5.

B. Rekomendasi

Dalam rangka menindaklanjuti penelitian ini, akan dikemukakan rekomendasi terkait dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui penggunaan media audio visual, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Berdasarkan hasi penelitian, sebagian besar kemampuan menulis karangan deskripsi siswa telah meningkat setelah dilakukan proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual. Berdasarkan hasil temuan ini alangkah baiknya guru dalam proses menulis menggunakan media yang sangat menarik bagi siswa, sehingga proses belajar mengajar dan hasil pembelajaran dalam menulis karangan deskripsi sesuai dengan yang diharapkan.

2. Bagi Sekolah

Diharapakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat menjadi pembelajaran yang inovatif dan menjadi motivasi guru-guru untuk memunculkan inovasi-inovasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dalam pendidikan di sekolah. 3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya. Untuk itu, peneliti menghimbau kepada peneliti lain yang ingin menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menuli karangan deskripsi harus lebih luas lagi untuk meningkatkan kualitas belajar


(4)

104

bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dalam berbagai hal, sehingga penulis menyarankan kepada penelitian selanjutnya dapat memberikan perbaikan baik dalam segi perncanaan maupun dalam segi pelaksanaannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdian, C, Y. 2012. Bahasa dan Sastra Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-kemampuan menulis.html[24 Maret 2013]

Afiya, L. 2008. Pengaruh penggunaan media audio visual Terhadap minat siswa kelas x pada Pembelajaran pendidikan agama islam di Sma negeri 6 semarang tahun pelajaran 2007/2008. [Online]. Tersedia:

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/79/jtptiain-gdl-lailyafiya-3926-1-3103222_-p.pdf.[8 Mei 2013]

Anggraeni, A. 2010. Penggunaan Media Audio Visual Video untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tata Surya. Skripsi S1 pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Jogyakarta: Aditya Media.

Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Emem, R. 2013. Karakteristik Media Audio Visual. [Online]. Tersedia:

http://renimumed.blogspot.com/2013/01/karakteristik-media-audio-visual.html[8 Mei 2013].

Fathurrohman, M. 2012. Penggunaan Multimedia dalam Proses Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/04/penggunaan-multimedia-dalam-proses-pembelajaran/ [8 Mei 2013].

Hernawan, H, A., Zaman, B,. & Riyana, C. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar: Bandung: UPI PRESS.

Jauhari, H. 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendekia. Kosasih, E., Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya.


(6)

Panitia Sertifikasi Guru dalam Jabatan Rayon 110 UPI. 2012. Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD/MI. Bandung: UPI PRESS.

Rizky, F. ea al. 2011. Karangan. [Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/widyawepe/karangan-10721690 [14 Mei 2013] Rosmana, A, I & Cahyani, I. 2006. Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI

PRES.

Syarif, E., Zulkarnaini, & Sumarmo.2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas.

Suparno, Y., M. 2009. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.

Suryani, Y. 2011. Meningkatkan Kemampuan Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Melalui Media Audio Visual dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V SDN Karya Asih. Skripsi S1 pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Susilana, R., & Riyana, C. 2008. Media Pembelajara. Bandung: Diterbitkan terbatas.

Tindaon, A, Y. 2012. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi. [Online]. Tersedia : http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/langkah-langkah-menulis-karangan.html. [14 Juni 2013]

Whanlaba. 2012. Pengertian Kemampuan Siswa. [Online]. Tersedia: Id.shvoong.com>Ilmu Sosial>pendidikan. [14 Mei 2013]


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN STRATEGI PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 9 METRO BARAT

0 5 50

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK INTENSIF SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 14

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas Tentang Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 8 Ciseureuh Kabupa

0 1 39

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 40

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 5 99

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3.

1 4 34

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI CIBURIAL KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 3 47

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 35

PENERAPAN METODE DRTA (DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SUNTENJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 39

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES CIKAHURIPAN KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 31