PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK : Studi Quasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan Di Kelas X Program Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota

(1)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJARKOGNITIF

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK

(Studi Quasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan

Dokumentasi Kearsipan Di Kelas X Program Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S, Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

ANGGUN PERMATASARI 1006576

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJARKOGNITIF

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK

(Studi Quasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan

Dokumentasi Kearsipan Di Kelas X Program Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Anggun Permatasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S.pd) pada program srudi pendidikan manajemen perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

© 2014 Anggun Permatasari Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJARKOGNITIF ANGGUN PERMATASARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK

(Studi Quasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan

Dokumentasi Kearsipan Di Kelas X Program Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing,

Pembimbing,

Adman, S.Pd., M.Pd

NIP. 197404122001121002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M.Pd


(4)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJARKOGNITIF Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR

KOGNITIF PESERTA DIDIK” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 28 Mei 2014 Yang membuat pernyataan,

Anggun Permatasari NIM. 1006576


(5)

Meytasari, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF

PESERTA DIDIK

(Studi Quasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan Di Kelas X Program Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh:

Anggun Permatasari 1006576

ABSTRAK

Pengembangan kurikulum menjadi salah satu inovasi dalam pendidikan, kurikulum 2013 merupakan salah satu inovasi pendidikan yang menuntut peserta didik lebih aktif dan komunikatif dalam proses belajar. Pengembangan kurikulum tersebut harus disertai dengan penggunaan model atau metode pembelajaran yang sesuai dengtan kebutuhan.

Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam kompetensi dasar mengidentifikasi dokumen dan dokumentasi kearsipan pada kelas X-AP di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran (konvensional), hal tersebut yang melatar belakangi penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian The Nonequevalent Control Group Design.

Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik khususnya dalam ranah kognitif dengan menggunakan model pembelajaran Discovery-Inquiry pada kelas eksperimen yang terdiri dari 41orang peserta didik dan model pembelajaran

Group-Investigation pada kelas kontrol yang terdiri dari 42 orang peserta didik yang diperoleh

menggunakan teknik penarikan proposive samplingberdasarkan pertimbangan dari nilai rata-rata kelas X-AP. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar kognitif yang terdiri dari 20 butir soal berupa pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji-t dengan bantuan Software SPSS Versi 20 For Windows.

Hasil analisis data diketahui taraf signifikasi 5%, rhitung (0,837) > rtabel (0,325) dengan nilai gain ternormalisasi yaitu kelas eksperimen memperoleh nilai 0,60 ≥ nilai 0,40 yang diperoleh kelas kontrol. Hasil pengujian terlihat bahwa sig.(2-tailed) uji-t adalah 0,000 maka H0 ditolak. Artinya, hasil belajar kognitif peserta didik dengan penerapan model pembelajaran Discovery-Inquiry lebih tinggi di bandingkan dengan penerapan model pembelajaran Group-Investigation pada kompetensi dasar mengidentifikasi dokumen dan dokumentasi kearsipan pada kelas X-AP di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(6)

Meytasari, 2014

THE APPLICATION OF DISCOVERY-INQUIRY LEARNING

MODEL TO WARD STUDENT’S COGNITIVE LEARNING

RESULT

(A Quasi-Experimental Study On The Basic Competencies Of Document Identifying And Documentation Archeiving In Class X Office Administration

Program SMK Pasundan 1 Bandung In 2013/2014 Acadenic Years) By:

Anggun Permatasari 1006576

ABSTRACT

Curriculum development is one of education innovation in which , curriculum 2013 is the educational innovationthat demand more active and communicative learners during the learning process . Curriculum development should be accompanied by the use of models or learning methods appropriate with needs .

The low grade learning outcomes of students is the result of the conventional learning model the teachers use in the basic competencies to identify documents and archiv documentation on the class X-AP1 at SMK Pasundan Bandung which be comes the background for this study. The method used in this study was a quasi-experimental research design The Nonequevalent Control Group Design .

This study aims to determine the learning outcomes of students , especially in the cognitive model of learning by using the Discovery - Inquiry method on 41 students as subjects and group-investigation method on 42 student as subjects obtained using withdrawal proposive sampling based on consideration of the average value of X - AP classes . The instrument used is a cognitive achievement test consisting of 20 question in the form of multiple choice . The data analysis technique used in this study ist-test with the help of SPSS version 20 sofware for windows .

The results of the analysis of the data found is 5% significance level , rhitung ( 0.837 ) > rtabel ( 0.325 ) with a gain value normalize which is the experimental class received grades of 0.60 ≥ 0.40 value control class gained . The test result shows that the sig . ( 2 - tailed ) t-test is 0.000 then H0 is rejected . That is, the cognitive learning outcomes of students with model implementation learning model on basic competencies and of document identifying and documentation archeiving on the X-AP classes in Pasundan 1 Vocational School Bandung.


(7)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Model Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Model Pembelajaran Discovery-Inquiry... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Konsep Hasil Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.


(8)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal ... Error! Bookmark not defined. 3.5.4 Daya Pembeda Soal... Error! Bookmark not defined. 3.6 Alur Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Uji t... Error! Bookmark not defined. 3.7.4 Gain Ternormalkan ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Profil Sekola ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Profil SMK Pasundan 1 Bandung... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen .. Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Hasil Pengujian Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen... Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 4.3.4 Uji Daya Pembeda Instrumen... Error! Bookmark not defined.


(9)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014

4.5.1 Hasil Pengujian Analisis Data Pretest... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Hasil Pengujian Analisis Data Posttest ... Error! Bookmark not defined. 4.5.3 Hasil Pengujian Gain ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Pembahasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(10)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Nilai Ulangan Harian Standar Kompetensi Kearsipan Kelas X-APError! Bookmark not defined.

Tabel 1. 2 Daftar Nilai Rata-rata UAS Kearsipan Kelas X-APError! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group DesignError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Skenario Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Interprestasi Derajat Reliabilitas... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Kriteria Indek Gain ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir SoalError! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 5 Penilaian Pretest Dan Posttest ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Posttest Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 9 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 10 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata (Uji-T) Nilai PretestError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 12 Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest . Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 13 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata (uji-t) Nilai PosttestError! Bookmark not defined.


(11)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014 not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tingkat kompleksitas dalam belajar kecakapan intelektualError! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Berfikir... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Desain Eksperimen... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 2 Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(12)

ANGGUN PERMATAS ARI, 2014


(13)

Meytasari, 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha yang dilalukan untuk mengingkatkan kualitas peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar. Pendidikan dalam Oemar

Hamalik (2003:1) “merupakan bagian intergral dalam pembangunan”. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan berbarengan. Pendapat tersebut sejalan dengan Undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Undang-undang sistem pendidikan nasional tersebut dilaksanakan untuk semua jenjang pendidikan di Indonesia dari prasekolah, sekolah dasar, sekolah mengengah pertama, sekolah mengengah atas dan pendidikan tinggi. Peneliti tertarik untuk mengetahui pendidikan pada jenjang sekolah menengah atas khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK) Sekolah Menengah kejuruan, khususnya SMK Program Studi Administrasi Perkantoran memiliki beberapa standar kompetensi yaitu Kearsipan, salah satunya kompetensi dasarnya adalah


(14)

Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan, menuntut guru disekolah agar terampil dalam mengelola proses pembelajaran di kelas terutama dalam


(15)

menyampaikan materi standar kompetensi tersebut. Guru yang menyampaikan materi dengan baik akan berdampak pada hasil belajar kognitif peserta didik yang baik pula.

Sejalan dengan undang-undang pendidikan nasional no 20 tahun 2003, penerapan kurikulum yang berinovasi menuntut peserta didik untuk dapat lebih giat dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, proses pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk mencari sendiri serta menemukan jawaban dari berbagai persoalan materi pembelajaran. Peran guru yaitu sebagai fasilitaor dan sebagai media untuk memudahkan serta mengarahkan siswa dalam mencari dan menemukan jawabannya. Proses belajar dikatakan berhasil apabila terdapat kesinambungan antara pengajar dengan peserta didik yang ikut aktif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut akan berdampak pada perubahan peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Perubahan tersebut dapat tercapai apabila di dukung dengan berbagai macam faktor. Faktor tersebut dapat mempengaruhi dalam proses belajar sehingga menentukan kualitas hasil belajar kognitif peserta didik.

Proses belajar mengajar dalam Suryosubrotio (2002:03) “merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah”. Agar tujuan pendidikan dan pengajaran

berjalan dengan benar, maka perlu pengadministrasian kegiatan-kegiatan belajar mengajar, yang lazim disebut disebut administrasi kurikulum. Menurut James B. Brow seperti yang dikutip oleh Sardiman A.M dalam Suryosubroto (2002:03),


(16)

mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa”.

Teori belajar Jerome Bruner dalam Ratna Wilis. Dahar (1996) “berpendapat bahwa kegiatan belajar baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu”. Bruner (1973) mengemukakan bahwa belajar melibatkan tigas proses yang berlangsung hampir bersamaan. Ketiga proses itu adalah (1) memperoleh informasi baru, (2) transformasi informasi dan (3) menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.

Menurut teori Kontruktivisme Piaget dalam Suyono dan Hariyanto (2012: 108), “pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari pikiran guru kepada pikiran siswa. Artinya, siswa harus aktif secara mental membagun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya”.

Sejalan dengan teori Bruner dan Kontruktivisme Piaget, maka peneliti bemaksud untuk menerapkan model pembelajaran yang efektif dalam Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan .

Menurut Arikunto (2005: 102), hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperlukan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini dapat dikemukankan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata baik, sedang, kurang dan sebagainya.

Menurut Bloom dalam Agus Suprijono (2012:06), hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Benjamin S. Bloom dalam Sagala (2008:33) membagi ranah kognitif ke dalam enam jenjang kemampuan, secara hierarki yaitu: hafalan/recall (C1),

pemahaman / comprehension (C2), penerapan/application (C3), analisis/analysis


(17)

Kenyataan menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik tidaklah sama, tetapi sangat pariatif/ berbeda. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua; (1) Faktor dari dalam diri seseoarang (Intern) dan (2) Faktor dari luar seseorang (Ekstern).

Menurut Slameto (2003: 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari:

a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)

b) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan)

c) Faktor kelelahan

b. Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari: a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan)

b) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, model belajar dan tugas rumah

c) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).


(18)

Beberapa faktor di atas, terutama faktor ekstern keadaan sekolah yang berhubungan dengan model atau metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran merupakan hal pokok yang harus diperhatikan. Dilihat dari beragam serta banyaknya model pembelajaran, diharapkan dapat mempermudah guru dalam proses pembelajaran serta peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Peneliti juga menemukan kecocokan dari penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Wawan Setiawan (2011), yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA. Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh Komala, Kokom (2003) yang berjudul Penerapan Metode Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada pokok bahasan cahaya.

Model pembelajaran discovery-inquiry adalah model pembelajaran yang menggunakan gabungan dari dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran discovery dan model pembelajran inquiry.

Menurut Sund (1975) dalam Suryosubroto (2002: 193), “discovery adalah proses mental dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan

prinsip-prinsip”. Sedangkan inquiry menurut dia dibentuk meliputi discovery. Dengan perkataan lain, inquiry adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam.

Kelebihan yang dimiliki oleh model pembelajaran discovery-inquiry yaitu: a. strategi pengajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi


(19)

mentalnya berkadar rendah, menjadi pengajaran yang menekankan kepada proses pengolahan informasi dimana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri informasi yang kadar proses mentalnya lebih tinggi atau lebih banyak; b. siswa akan mengerti konsep-konsep dasar atau ide lebih baik;

c. membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan dalam rangka transfer kepada situasi-situasi proses belajar yang baru;

d. mendorong siswa unruk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri;

e. memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar. f. model ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari

sehingga retensinya (tahan lama dalam ingatan) menjadi lebih baik

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada penelitian sebelumnya

pada Standar Kompetensi Kearsipan dalam Kompetensi Dasar

Mengidentifikasikan Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, diperoleh bahwa model pembelajaran atau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru khususnya pada standar kompetensi kearsipan belum sepenuhnya menggunakan model pembelajran yang menuntut peserta didik untuk belajar aktif atau proses pembelajaran berpusat kepada siswa ( student center). Guru masih saja menerapkan dan menggunakan metode atau model pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacher center), hal ini yang menjadi sorotan utama penulis dalam melakukan penelitian lebih lanjut. Selain itu dilihat dari hasil belajar atau nilai yang diperoleh peserta didik saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut masih rendah dan banyak


(20)

yang belum mencapai ketuntasan kriteria minimum (KKM). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada kelas X Administrasi Perkantoran tahun ajaran 2012/2013 pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan.

Tabel 1. 1

Nilai Ulangan Harian Standar Kompetensi Kearsipan Kelas X-AP Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan

Tahun Pelajaran 2012/2013

No Kelas Total

Siswa

Nilai

Rata-Rata KKM

Jumlah Siswa Memenuhi KKM

Jumlah Siswa Tidak Memenuhi KKM

1 X AP-1 43 71,81 75 16 27

2 X AP-2 38 72,52 75 15 23

3 X AP-3 39 72,97 75 17 22

4 X AP-4 40 71,72 75 18 22

Sumber : Arsip Guru yang sudah diolah Nilai yang terdapat didalam tabel diatas menunjukan nilai peserta didik yang tidak memenuhi KKM hampir mencapai setengah dari jumlah peserta didik dikelas. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan peserta didik didapat keterangan bahwa model pembelajaran yang guru terapkan masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat kepada guru, sehingga guru kurang memberikan kebebasan kepada siswa dalam mencari dan mengolah informasi dari materi yang disampaikan guru, serta banyaknya s iswa yang sulitnya mengingat materi yang kebanyakan berupa teori atau hafalan jika tidak disertai dengan contoh dan aplikasi secara langsung. Berdasarkan paparan di atas,


(21)

maka hal ini harus segera mendapat tindakan yang efektif sebagai pencegahan, sehingga menjadi bahan evaluasi agar tercapai tujuan dari pembelajaran dan tujuan pendidikan itu sendiri, serta pencapaian mutu pendidikan. Standar kelulusan yang tinggi serta banyaknya lulusan yang berkompeten dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik.

Pemilihan subjek penelitian dilakukan berdasarkan hasil belajar rata-rata kelas X-AP pada mata pelajaran kearsipan di semester ganjil. Nilai rata-rata kelas dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 1. 2

Daftar Nilai Rata-rata UAS Kearsipan Kelas X-AP Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014

No Kelas Nilai

1 X-AP 1 73,70

2 X-AP 2 73,26

3 X-AP 3 72,46

4 X-AP 4 70,32

Sumber: Arsip Guru yang sudan diolah Nilai rata-rata dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai rata-rata kelas X-AP 1 dan X-X-AP 2 memiliki nilai yang tidak jauh berbeda di bandingakan dengan nilai rata-rata kelas X-AP 3 dan X-AP 4. Berdasarkan pertimbangan dari nilai rata-rata UAS Kearsipan kelas X-AP maka, penarikan sampling menggunakan teknik purposive sampling.

Dilihat dari proses pembelajaran yang banyak melibatka n aktivitas peserta didik, guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman peserta didik sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut harus mendapat tindakan dengan penerapan model pembelajaran


(22)

yang sesuai, sehingga rendahnya hasil belajar kognitif peserta didik dapat segera teratasi Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik dalam Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK 1 Pasundan Kota Bandung”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan berikut:

1. Hasil belajar peserta didik yang kurang maksimal dengan masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacher center)

2. Model pembelajaran Discovery-Inquiry dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

3. Hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran Discovery-Inquiry akan lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan gambaran permasalahan yang dipaparkan dalam latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:


(23)

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif peserta didik antara kelas eksperimen dengan model pembelajaran Discovery-Inquiry dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen da n Dokumentasi Kearsipan di kelas X-AP SMK Pasundan 1 Kota Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh gambaran tentang pengaruh model pembelajaran Discovery-Inquiry terhadap hasil belajar kognitif peserta didik dalam kompetensi dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kerasipan , secara umum penelitian ini bertujuan untuk:

Mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif peserta didik antara kelas eksperimen dengan model pembelajaran Discovery-Inquiry dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen dan Dokumentasi Kearsipan di kelas X-AP SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan ilmiah

1) Memberikan alternative model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas pada kompetensi dasar mengidentifkasi dokumen dan dokumentasi kearsipan. 2) Menjadikan sumber informasi keilmuan mengenai model pembelajaran


(24)

3) Menjadikan rujukan dan reverensi kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam.

2. Kegunaan praktis

1) Dapat mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dengan penerapkan model pembelajaran Discovery-inquiry.

2) Memberikan informasi kepada guru mengenai peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik setelah diterapkannya model pembelajaran Discovery-Inquiry.

3) Membantu siswa dalam melatih keaktivan dan rasa ingin tahu dengan menggunakan model pembelajran Discovery-Inquiry.


(25)

Meytasari, 2014

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Sampel yang digunakan yaitu dua kelas X-AP dari empat kelas yang ada. Peneliti mengambil kelas X-AP1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-AP2 sebagai kelas kontrol, penentuan sempel tersebut berdasarkan teknik penarikan purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara sengaja berdasarkan kriteria yang ditentukan serta pertimbangan tertentu oleh peneliti. Maka, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penarikan purposive sampling berdasarkan pertimbangan dari nilai rata-rata kelas X-AP. Penentuan kedua kelas tersebut selanjutnya ditentukan dengan menggundi kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas esperimen.

3.2 Metode Penelitian

“Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2012:5)

Metode penelitian memberikan pedoman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian untuk memecahkan masalah yang diteliti karena metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus dilakukan dalam suatu penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimen dengan nonquivalent Control group Desaign, karena pada desain ini kelompok eksperimen dan


(26)

kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Penelitian ini menggunakan dua kelompok kelas yang memiliki kemampuan akademik yang sama berdasarkan observasi sebelumnya. Kelas eksperimen menggunakan model pebelajaran


(27)

Discovery-Inquiry, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Kedua kelompok kelas tersebut akan diberikan pretest dan posttest yang sama.

Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai beriku : Tabel 3. 1

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

(Sugiyono, 2011 : 116)

Keterangan :

O1 : Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

O2 : Tes Akhir (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

O3 : Tes Awal (sebelum perlakuan) pada kelompok control

O4 : Tes Akhir (sebelum perlakuan) pada kelompok control

X : Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry

Untuk melakukan metode kuasi eksperimen, maka peneliti menggunakan langkah-langkah sebagaimana yang terdapat pada kerangka eksperimen dibawah ini:


(28)

Gambar 3. 1 Desain Eksperimen

Langkah - langkah metode kuasi eksperimen :

a. Mengujikan soal pre test kepada siswa pada kelas eksperiment dan juga kelas kontrol

b. Hasil dari pre test kelas eksperiment dan kelas kontrol diujikan dengan uji beda yaitu uji-t. untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan.

c. Setelah teruji kelas eksperiment dan kelas kontrol tidak memiliki perbedaan maka kedua kelas tersebut dapat dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan

Quasi Eksperiment

Nonequivalent Control Group Design

Control Group Experiment Group

Pre-test Pre-test

Uji t

Treatment

Model pembelajaran

(GroupInvestigation) Treatment

Model Pembelajaran

(Discovery-Inquiry) Gain

Gain

Post-test Post-test

Uji t


(29)

model pembelajran masing- masing kelas. Bila hasil tes uji beda menyatakan adanya perbedaan maka eksperimen tidak bisa dilanjutkan.

d. Setelah kelas eksperiment dan kelas kontrol diberikan perlakuan model pembelajaran. Langkah selanjutnya melakukan mengujikan post test.

e. Hasil dari post test kelas eksperiment dan kelas kontrol diujikan kembali dengan uji beda (uji-t) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara signifikan.

f. Langkah yang terakhir adalah mengujikan proses pembelajaran dengan menghitung skor gain dan uji beda pre test dan post test untuk mengetahui bahwa proses bermakna secara signifikan dapat tidaknya meningkatkan prestasi belajar.

3.3 Sumber Data

Menurut Arikunto (2006:129) “Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana dapat diperoleh” Dalam penelitian ini sumber yang digunakan yaitu soal yang digunakan sebagai pretest untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum diberikan perlakuan, dan posttest untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sesudah diberikan perlakuan. Sumber data bisa memberikan data berupa jawaban dari soal pretest dan postest. Soal yang diberikan berupa pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal yang sudah mencakup hasil belajar yaitu, hapalan, pengetahuan, analisis, sintesis dan evaluasi/kesimpulan.

Sumber data yang digunakan sebelumnya telah melalui serangkaian proses yaitu telah diuji cobakan terlebih dahulu ke kelas yang sudah menerima materi


(30)

soal tersebut, selanjutnya telah melalui pengecekan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

3.4 Skenario Pembelajaran

Dibawah ini adalah langkah- langkah penerapan model pembelajaran Discovery-Inquiry (kelas eksperimen) dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (kelas kontrol):

Tabel 3. 2 Skenario Pembelajaran Model Pembelajaran

Discovery-Inquiry (Kelas Eksperimen)

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group-Investigation

(Kelas Kontrol)

1. Tahap Persiapan

a. Guru membuat Rancana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Guru menyiapkan materi yang akan dibahas

c. Menyiapkan soal-soal untuk pretest dan posttest

1. Tahap Persiapan

a. Guru membuat Rancana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Guru menyiapkan materi yang akan dibahas

c. Menyiapkan soal-soal untuk pretest dan posttest

2. Pelaksanaan a. Pendahuluan

1) Orientasi : memberikan

benda, gambar-gambar

yang menarik atau tampilan slide animasi.

2) Apresepsi : memberikan

gambaran manfaat

mempelajari materi yang akan disampaikan.

3) Motivasi : memberikan

2. Pelaksanaan a. Pendahuluan

1) Orientasi : memberikan benda, gambar- gambar yang menarik atau tampilan slide animasi.

2) Apresepsi : memberikan

gambaran manfaat

mempelajari materi yang akan disampaikan.


(31)

gambaran manfaat mempelajari materi yang akan disampaikan

4) Pemberian Acuan :

a) Guru memberikan

pretest kepada siswa

b) Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa.

c) Siswa dibagi menjadi 8 kelompok terdiri dari 5-6 orang.

d) Guru menjelaskan

langkah-langkah model pembelajaran Discovery-Inquiry

gambaran manfaat

mempelajari materi yang akan disampaikan

4) Pemberian Acuan :

a) Guru memberikan pretest kepada siswa

b) Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa.

c) Siswa dibagi menjadi 8 kelompok terdiri dari 5-6 orang.

d) Guru menjelaskan

langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif Group Investigation. b. Kegiatan Inti

1) Tahap Pertama (diskusi)

Tahap ini bertujuan untuk menggali konsep awal siswa.

Guru memberikan

permasalahan yang kemudian akan diselesaikan oleh siswa dan kelompok.

2) Tahap kedua (proses)

Tahap ini merupakan tahap penemuan konsep oleh siswa. Pada tahap ini meliputi :

a) Merumuskan masalah, pada tahap ini guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok

mengidentifikasi

dokumen dan

dokumentasi kearsipan

b. Kegiatan Inti

1) Tahap Pertama

(Pengelompokan).

Yaitu tahap mengidentifikasi topik yang akan diinvestigasi

serta mebentuk kelompok

investigasi

2) Tahap kedua Perencanaan

(Planning)

Tahap Planning atau tahap

perencanaan tugas-tugas

pembelajaran yaitu:

mengidentifikasi dokumen dan dokumentasi kearsipan.

3) Tahap ketiga Penyelidikan (Investigation)

Tahap Investigation, yaitu tahap pelaksanaan proyek investigasi siswa. Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan


(32)

dari permasalahan yang diberikan

b) Merumuskan hipotesis, guru meninjau dan

membimbing siswa

dalam merumuskan

hipotesis, megidentifikasi

dokumen dan

dokumentasi.

c) Mendesain Eksperimen

atau presentasi

kelompok, guru

membimbing siswa

dalam kelompoknya

untuk memaparkan hasil

diskusinya, dalam

mengidentifikasi

dokumen dan

dokumentasi kearsipan.

d) Mengumpulkan dan

Mengolah data, siswa saling berdiskusi dengan

kelompok

masing-masing untuk

mengumpulkan data dan

mengolah data

berdasarkan presentasi yang telah dilakukan dalam mengidentifikasi

dokumen dan

dokumentasi Kearsipan. e) Menarik kesimpulan ,

tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan inti untuk menilai kesimpulan mengenai

dokumen dan

dokumentaasi kearsipan.

sebagai berikut:

a) siswa mengumpulkan informasi,

menganalisis data dan membuat simpulkan

terkait dengan

permasalahan-permasalahan yang diselidiki

mengidentifikasi

dokumen dan

dokumentasi kearsipan, b) masing- masing

anggota kelompok

memberikan masukan pada setiap kegiatan kelompok, 3) siswa

saling bertukar,

berdiskusi,

mengklarifikasi dan mempersatukan ide dan pendapat.

4) Tahap Pengorganisasian (Organizing)

Yaitu tahap persiapan laporan akhir. Pada tahap ini kegiatan siswa sebagai berikut:

a) anggota kelompok

menentukan

pesan-pesan penting dalam

proteknya

masing-masing,

b) anggota kelompok

merencanakan apa yang akan mereka laporkan

dan bagaimana

mempresentasikannya, c) wakil dari


(33)

masing-3) Tahap ketiga

(Pengembangan masalah) Tahap ini merupakan tahap

refleksi yang meliputi:

a) Pemberian kritik

(critizing), pada tahap ini, guru memberikan

kritik dan saran

berdasarkan hasil dari

kegiatan diskusi

kelompok siswa

b) Nilai sikap (valuting), guru dapat menilai dan

melihat bagaimana

kontribusi serta sikap siswa dalam kegiatan dan proses diskusi.

c) Penerapan (application), guru menilai bagaimana keterampilan serta kemampuan siswa dalam

memahami serta

menerapkan materi yang telah dipelajari dengan memberikan tugas pada setiap kelompok dalam mengidentifikasi

dokumen dan

dokumentasi kearsipan.

masing kelompok

membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi. 5) Tahap Presentasi (Presenting)

Tahap presenting yaitu tahap penyajian laporan akhir. Kegiatan pembelajaran di kelas pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a) penyajian kelompok pada keseluruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian, b) kelompok yang tidak

sebagai penyaji terlibat secara aktif sebagai pendengar,

c) pendengar mengevaluasi,

mengklarifikasi dan mengajukan

pertanyaan atau

tanggapan terhadap topik yang disajikan 6) Tahap evaluasi (evaluating)

Pada tahap evaluating atau penilaian proses kerja dan hasil proyek siswa. Pada tahap ini, kegiatan guru atau siswa dalam pembelajaran sebagai berikut:

a) siswa menggabungkan masukan- masukan tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan


(34)

tentang pengalaman-pengalaman efektifnya,

b) guru dan siswa

mengkolaborasi,

mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan, c) penilaian hasil belajar

haruslah mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing

siswa untuk membuat kesimpulan mengenai keseluruhan materi

pembelajaran yng

didiskusikan oleh siswa. 2) Mengadakan refleksi

terhadap keseluruhan kegiatan pembelajaran 3) Membeikan tugas untuk

individu atau kelompok 4) Menginformasikan

rencana kegiatan

pembelajaran berikutnya 5) Guru memberikan post

test.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

mengenai keseluruhan

materi pembelajaran yang didiskusikan oleh siswa.

2) Mengadakan refleksi

terhadap keseluruhan kegiatan pembelajaran 3) Membeikan tugas untuk

individu atau kelompok 4) Menginformasikan rencana

kegiatan pembelajaran berikutnya

5) Guru memberikan post test

3.5 Instrumen Penelitian

Indtrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Dengan demikian “...jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti” menurut (Sugiyono 2012:133).


(35)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Quasi eksperimen design (nonequivalent control group desain) di dalamnya terdapat pretest-posttest control group design.

Instrumen tes dibuat dengan mempelajari terlebih dahulu standar kompetensi Kearsipan dengan kompetensi dasar mengidentifikasi dokumen dan dokumentasi kearsipan. Instrumen tes terseb ut diujicobakan kepada kelas X di SMK Pasundan 1 Kota Bandung untuk mengetahui apakah instrumen tersebut layak digunakan sebagai alat pengambilan data.

Pembuatan soal prestest dan posttest berdasarkan pada contoh soal pemahaman kemampuan kognitif Bloom. Perencanaan pembuatan soal terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal, konsultasi dengan guru mata pelajaraan serta dosen pembimbing serta uji coba soal di kelas sebelumnya yang pernah belajar materi tersebut. Sesuai dengan desain penelitian yang digunakan, maka instumen tes yang diberikan kepada siswa adalah tes kemampuan peserta didk berupa pretest dan postest. Prestest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan postest dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan (treatment) terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Langkah-langkah untuk menganalisis instrumen sebagai berikut:

3.5.1 Uji Validitas Instrumen

Pengukuran instrumen yang valid berarti alat ukur yang dipakai untuk mengukur (mendapat data) itu valid. “valid berarti instrumen tersebut dapat


(36)

2012:173).Validitas isi (conten validity) harus dimiliki instrumen, berbentuk test yang sering digunkan dalam mengukur hasil belajar (out learning) serta mengukur efektivitas dari pelaksanaan program dan tujuan.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas penelitian adalah korelasi Product Moment oleh Person sebagai berikut:

= n ∑ xiyi− ∑xi . ∑ yi

√{n. ∑ xi − ∑xi }. {n. ∑ yi − ∑ yi }

(Suharsimi Arikunto, 2006: 72) Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel yang dikorelasikan

x : Skors tiap items x y : Skors tiap items y

N : Jumlah responden uji coba

Mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka nilai dibandingkan dengan nilai � ��. Suatu butir soal dikatakan valid jika > � ��.Nilai � �� .

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen digunkan untuk menunjukan ketetapan hasil tes tersebut. “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”

dalam Sugiyono (2012:173). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilihat sebagai berikut:


(37)

= [ �

� − 1] [1] − ∑ �

��

(Ating Somantri dan Sambas Aki M., 2006:48)) Keterangan :

� : Realibilitas tes secara keseluruhan k : Jumlah butir instrument

Tabel 3. 3

Interprestasi Derajat Reliabilitas

Rentang Nilai Klasifikasi

0,000-0,200 Derajat Relibilitas Sangat rendah 0,201-0,400 Derajat Relibilitas Rendah 0,401-0,600 Derajat Relibilitas Cukup 0,601-0,800 Derajat Relibilitas Tinggi 0,801-1,000 Derajat Relibilitas Sangat tinggi

(Suharsimi Arikunto, 2006: 223)

3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran (difficulty level) atau Uii tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui suatu butir soal yang dipandang dari kesanggupan atau kemampuan peserta didik dalam menjawab soal tersebut dan bukan dilihat dari sundut pandang guru sebagai pembuat soal. Jawaban soal yang dapat peserta didik jawab dapat menyimpulkan bahwa soal tersebut dapat dikategorikan kedalam soal yang mudah, sedang,atau rumit. Penentuan proporsi da n kriteria soal merupakan hal penting dalan melakukan analisis kesukaran soal. Hal tersebut


(38)

melakukan analisis kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar”.

Rumus yang digunakan untuk megidentifikasi tingkat kesukaran soal yaitu:

I = �

Nana Sudjana (2009:137) Keterangan :

I : Indeks Kesukaran untuk setiap butir soal

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar setiap butir soal N : Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Pada tabel di bawah menunjukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak sehingga perlu direvisi, dapat dilihat sebagai berikut:


(39)

Tabel 3. 4 Tingkat Kesukaran

No Rentang Nilai

tingkat kesukaran Klasifikasi

1 0,70-1,00 Mudah

2 0,30-0,70 Sedang

3 0,00-0,30 Sukar

(Nana Sudjana, 2009:137)

3.5.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal digunakan untuk menganalisis perbedaan butir-butir soal untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan peserta didik yang tergolong mampu mengerjakan soal (siswa prestasi tinggi) dengan peserta didik yang tergolong kurang (siswa prestasi rendah). Menurut Nana Sudjana (2009:141)

“bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi tinggi; dan bila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah”.

Suharsimi Arikunto (2008:211), mengemukakan bahwa “Daya pembeda

adalah kemapuan suatu soal untuk membuktikan antara siswa yang pandai

(berkemampuan tinggi) dan siswa yang berkemampuan rendah”. Dengan kata

lain, soal yang diberikan dapat mengukur kemampuan siswa, mana siswa yang dikatakan berkemampuan tinggi dan mana siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D), indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan rumus dibawah ini:


(40)

D =�� +� = � − �

(Suharsimi arikunto, 2006 : 100) Keterangan :

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)

� : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

� : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

� : Banyaknya peserta kelompok alas

� : Banyaknya peserta kelompok bawah

� : Proporsi kelompok atas yang meniawab benar

: Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3. 5

Klasifikasi Daya Pembeda

No Rentang Nilai Daya

Beda Klasifikasi

1 0,00-0,19 Jelek

2 0,20-0,39 Cukup

3 0,40-0,69 Baik

4 0,70-1,00 Baik Sekali

5 Negatif Tidak Baik

(Nana Sudjama, 2009 : 137)

3.6 Alur Penelitian

Alur penelitian yang peneliti lakukan dapat dilihat dari gambar alur penelitian yang dapat memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.


(41)

Gambar 3. 2 Alur Penelitian


(42)

Melihat Standar Isi Materi Kearsipan

Melihat Literatur Model

Discovery-Inquiry dan Group Investigatiom

Perumusan Masalah

Pembuatan Instrumen Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Uji Validitas dan

Uji Coba

Tes Awal

Kelas Eksperimen “Model Pembelajaran

Discovery-Inquiry”

Kelas Kontrol “Model Group Investigation

Tahap Persiapan

Tes Akhir

Analisis Data

Temuan Dan Pembahasan

Kesimpulan

Tahap Pengolahan Data dan Pelaporan

Tahap Pelaksanaan


(43)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji parametrik dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas. Apabila uji parametrik tidak terpenuhi, maka analisis data harus beralih pada uji nonparametrik atau mencari padanannya pada uji nonparametrik sebagai contoh mann whitney test merupakan pengganti uji t untuk menguji perbedaan dua rata-rata (unpaire t test) pada statistika parametrik (Sambas 2010).

3.7.1 Uji Normalitas

Untuk memudahkan perhitungan serta analisis data dilapangan dilakukan uji normalitas “Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

suatu distribusi data normal atau tidak” (Sambas, 2010: 92). Penelitian ini menggunakan Uji normalitas yang dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk.

3.7.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan setelah uji normalitas. Setelah data diketahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka dilakukan uji selanjutnya yaitu uji homogenitas. “Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians

kelompoknya” (Sambas, 2010: 96). Penelitian ini menggunakan Uji homogenitas yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 20 for windows dengan menggunakan uji Levene.


(44)

3.7.3 Uji t

Pengujian uji t dilakukan jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Uji t dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelompok kelas eksperimen dengan kelompok kelas kontrol. Uji t dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 20 for windows dilihat dari hasil sig(2-tailed)

3.7.4 Gain Ternormalkan

Gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilihat dari nilai pretest dan posstest dari selisih nilai postest dan nilai pretest Rumus yang digunakan sebagai berikut:

�� � ���� � = − −

(Hake, 1999:2) Keterangan :

α : Nilai posstest

: Nilai Pretest

: Nilai Ideal

Kriteria indeks gain terdapat pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3. 6 Kriteria Indek Gain

G Kriteria Indek Gain

> 0.7 Tinggi

0, 3 < g ≤ 0,7 Sedang

≤ 0,3 Rendah


(45)

(46)

Meytasari, 2014

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan, pada penelitian penerapan model pembelajaran Discoveri-Inquiry terhadap hasil belajar kognitif peserta didik pada kompetensi dasar mengidentifikasi dokumen dan dokumentasi kearsipan di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Hasil belajar kognitif peserta didik pada kelas esperimen menggunakan model pembelajaran Discovery-Inquiry nilai pretest 41,83 dan nilai posttest 76,58 dengan nilai gain ternormalisai 0,60 dan keterangan kategori

“sedang”. Sedangkan pada Kelas kontrol menggunakan model Group-Investigation nilai pretest 40,23 dan nilai posttest 64,40 dengan nilai gain ternormalisasi 0,40 dan keterangan kategori “sedang”

Terlihat perbedaan nilai kedua kelas tersebut yang sangat berbeda, nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulakan bahwa model pemebelajaran Discovery-Inquiry yang diterapkan dikelas eksperimen meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik pada kompetensi dasar mengidentifikasi dokumen dan dokumentasi kearsipan di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(47)

Meytasari, 2014

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa model pembelajara n Discovery-Inquiry meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dibandingakan dengan model pembelajaran Group-Investigation dalam kompetensi dasar mengidentifikasi dokumen dan dokumentasi kearsipan kelas X Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung, penulis merekomendasikan beberapa hal kepada pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran, model pembelajaran Discovery-Inquiry merupakan model pembelajaran yang mudah dan sangat cocok untuk diterapkan kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, model pembelajaran Discovery-Inquiry membantu guru dalam mengajar, karena peserta didik terlibat aktif dalam proses belajar dan guru berperan dalam mengarahkan peserta didik.

2. Bagi peserta didik, model pembelajaran discovery- inquiry memberi kemudahan kepada peserta didik untuk mengemukankan pendapat sesuai jawaban peserta didik, dan merangsang aktifitas peserta didik dalam bertanya sehingga menimbulkan komunikasi yang interaktif baik anggota kelompok dengan anggota kelompok, kelompok dengan kelompok dan peserta didik dengan guru.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya peneliti harus mampu mengkondisikan kelas supaya proses belajar mengajar berjalan efektif dan suasana kelas menjadi kondusif. Penelitian yang lebih mendalam sebaiknya perlu dilakukan


(48)

Meytasari, 2014

untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dari ranah psikomotor, afektif dan berpikir kritis peserta didik menggunakan model pembelajaran Discovery-Inquiry.


(49)

Meytasari, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi Revisi VI). Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta

Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2002.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain. Aswan. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Dahar,Ratna Wilis. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara

Komalasari, Kokom (2011). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi Bandung: Reflika Aditama

Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdulrahman. (2007). Analisis korelasi, regresi dan jalur dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas Ali (2010). Statistika 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung. Karya Adhika Utama.

Muhidin, Sambas Ali (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung. Karya Adhika Utama.

Purwanto, Ngalim. (2008). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Sagala, S. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar. Bandung: CV. Alfabeta

Santoso, Singgih.(2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media Komputidndo


(50)

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sri Endang R, Sri mulyani dan Suyetty. (2006). Mengelola Dan Menjaga Sistem Kearsipan. Jakarta. Erlangga

Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2009). Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar baru Algensindo.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suparno. A. Suhaenah (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Direktoral Jenderal Pendidikan Tingggi Departemen Pendidikan Nasional

Suprijono, Agus (2012). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Suryosubroto (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, jakarta:Sekretariat negara RI

Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom Dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik 3 (2). 18-29


(51)

Sumber Jurnal

Wawan ,Setiawan (2011). Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Untuk Meningkatkan Prestasi Baljar Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA

Ibrahim, Muhammad (2013). Penerapan Model Penemuan (Discovery Learning) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika SMP

Fajriani, Gita Nur (2013). Pengaruh Metode Discovery-Inquiry Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Pembelajaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan

Komala, Kokom (2013). Penerapan Metode Discovery Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Jatisari 1 Kabupaten Karawang

Sumber Internet

Hake R, Richard. (1999). Analizyng Change/Gain Skort. Diakses dari

http://www.google.co.idur?sa=t&rct=j&q=hake+nilai+gain++normal &source=web&cl&cl&cad=rja&ved=0CCAQFJAA&url=http%3A%2 Fwww.physics.indiana.edu%2FAnalizingChangeGain.pdf. Tanggal 18 Januari 2014

Setiawan. (2006). Model Pembelajaran Group-Investigation. Dilihat dari


(52)

KEARSIPAN Kompetensi Inti* Satuan Pendidikan : SMK

Kelas /Semester : X / II

Kompetensi Inti : KEARSIAPAN

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

1.1 Be rta mbah ke imanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan komp leksitas ala m dan jagaT raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 1.2 Penerapan penggunaan panca

indera sebagai sarana untuk berkarya secara e fekt if dan efisien dala m b idang kearsipan berdasarkan nila i-n ila i aga ma yang dianut

1. Drs. Sya msul

Anwar, 1999, Kearsipan, Bandung: Titian Ilmu

2. Drs. Basir

Barthos, 2012, Manajemen Kearsipan, Jakarta: Bu mi Aksara


(53)

satu bentuk pengamalan perintah Tuhan yang harus dilaku kan secara sungguh-sungguh

Tata wark at,

Yogyak arta: Gajah Mada

4. Sri Endang R,

2012, Modul

Menangani Surat/Dok ume

n, Jak arta:

Erlangga

5. Dra. Gina

Madiana, Kearsipan

SMK: 1994;

Bandung :

Armico,

6. Zulkifli

Amsyah, mana je men, ,1995, Kearsipan,

Jakarta :

Gramedia,

7. Modul Sri

Endang R,

2009, Mengelola Sistem Kearsipan,

Jakarta :

Erlangga 2. 1 Me miliki mot ivasi internal dan

menunjukkan rasa ingin tahu

dala m pe mbe laja ran

menyiap kan, da la m me mbuat arsip kanto

2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (ju jur , d isiplin, tanggung jawab,

peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong)

dala m mela kukan pe mbe laja ran sebagai bagian dari sikap ilmiah 2.3 Menghargai kerja ind ividu dan

kelo mpok dala m pe mbe laja ran

sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap kerja 2.4 Me miliki Sikap proaktif dala m

melakukan kegiatan kearsipan

3.1.Mengidentifikasi dokumen dan Dokumen dan dokumentasi

o Pengertian dokumen dan

Mengamati

Mengamati beberapa


(54)

4.1 Mempresentasikan dokumen dan dokumentasi kearsipan

dokumentasi

o Peran, ruang lingkup dan

tugas dokumentasi

dokumentasi

Menanya

Memberikan kesempatan siswa menanyakan hal yang berkaitan dengan dokumen dan dokumentasi

Eksperimen/explore

Menggunakan contoh-contoh dokumen dan kegiatan-kegiatan dokumentasi

Asosiasi

Menjelaskan pengertian dokumen dan dokumentasi, jenis-jenis dokumen, peran, ruang lingkup tugas dokumentasi, bahan dokumentasi dan cara pengkodean

Komunikasi

Mempresentasikan pengertian dokumen dan dokumentasi, jenis -jenis dokumen, peran, ruang lingkup tugas dokumentasi, bahan dokumentasi dan cara pengkodean

Membuat resume tentang pengertian dokumen dan dokumentasi

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan mendokumentasi pengertian dokumen dan dokumentasi

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang pengertian dokumen dan dokumentasi


(55)

3.2 Mengidentifikasi Bahan dokumentasi dan peraturan kliping

4.2 Mempraktikkan tata cara menyiapkan bahan dokumentasi dan peraturan kliping

o Bahan dokumentasi dan

peraturan kliping

Mengamati

Mengamati beberapa Bahan dokumentasi dan peraturan kliping yang digunakan

Menanya

Memberikan kesempatan peserta didik untuk

menanyankan tentang bahan dokumentasi dan peraturan kliping

Eksperimen/explore

Menggunakan contoh-contoh Bahan dokumentasi dan peraturan kliping

Asosiasi

Menjelaskan Bahan dokumentasi dan peraturan kliping dari berbagai sumber

Komunikasi

Mempresentasikan tentang Bahan dokumentasi dan peraturan kliping Di depan temannya

Tugas

Membuat resume tentang Bahan dokumentasi dan peraturan kliping

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan mendokumentasi Bahan dokumentasi dan peraturan kliping

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Bahan dokumentasi dan peraturan kliping


(56)

4.3 Mempraktikkan Cara Pengkodean Dokumen

Pengkodean dokumen yang dilakukan di sekolah atau kantor terdekat

Menanya

Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan cara Pengkodean dokumen

Eksperimen/explore

Menggunakan contoh-contoh Cara Pengkodean dokumen

Asosiasi

Menjelaskan Cara Pengkodean dokumen

Komunikasi

Mempresentasikan cara pengkodean

Membuat resume tentang Cara Pengkodean Dokumen

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan mendokumentasi Cara Pengkodean Dokumen

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Cara Pengkodean Dokumen


(57)

4.4 Mempresentasikan pengertian Arsip dan Kearsipan

kearsipan Pengertian arsip dan

kearsipan dari beberapa referensi

Menanya

Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal yang berkaitan dengan pengertian arsip dan kearsipan

Eksperimen/explore

Menggunakan contoh-contoh pengertian arsip dan

kearsipan

Asosiasi

Menjelaskan pengertian Pengertian arsip dan kearsipan

Komunikasi

Mempresentasikan pengertian Pengertian arsip dan kearsipan

dan Kearsipan

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan mendokumentasi Arsip dan Kearsipan

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Arsip dan Kearsipan

3.5Mengidentifikasi Pengertian, syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip

o Pengertian, syarat-syarat,

jenis dan fungsi Arsip

Mengamati

Mengamati beberapa Pengertian, syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip

Menanya

Memberikan kesempatan

Tugas

Membuat resume tentang Pengertian, syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip


(58)

Arsip Pengertian, syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip

Eksperimen/explore

Menggunakan contoh-contoh Pengertian, syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip

Asosiasi

Menjelaskan pengertian, syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip

Komunikasi

Mempresentasikan pengertian, syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip

diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan

mendoku mentasi Pengertian,

syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Pengertian, syarat-syarat, jenis dan fungsi Arsip

3.6Mengidentifikasi Pengertian, Ruang lingkup, dan tujuan pengelolaan kearsipan

4.6 Menguraikan kembali pengertian, Ruang lingkup, dan tujuan pengelolaan kearsipan

o Pengertian, Ruang lingkup,

dan Tujuan pengelolaan kearsipan

Mengamati

Mengamati beberapa Pengertian, Ruang lingkup, dan Tujuan pengelolaan kearsipan

Menanya

Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal yang berkaitan dengan Pengertian, Ruang lingkup, dan Tujuan pengelolaan kearsipan

Tugas

Membuat resume tentang Pengertian, Ruang lingkup, dan tujuan pengelolaan kearsipan

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok


(59)

Pengertian, Ruang lingkup, dan Tujuan pengelolaan kearsipan

Asosiasi

Menjelaskan Pengertian, Ruang lingkup, dan Tujuan pengelolaan kearsipan

Komunikasi

Mempresentasikan Pengertian, Ruang lingkup, dan Tujuan pengelolaan kearsipan

mendokumentasi Pengertian, Ruang lingkup, dan tujuan pengelolaan kearsipan

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Pengertian, Ruang lingkup, dan tujuan pengelolaan kearsipan

3.7Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

4.7 Menelusuri dari berbagai sumber peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

o Peraturan

Perundang-undangan Kearsipan yang berlaku di Indonesia

Mengamati

Mengamati beberapa peraturan perundang-undangan kearsipan yang berlaku di Indonesia

Menanya

Memberikan kesempatan siswa menanyakan hal yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan kearsipan yang berlaku di Indonesia

Eksperimen/explore

Mengidentifikasi peraturan-peraturan kearsipan dengan

Tugas

Membuat resume tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio


(60)

Asosiasi

Menjelaskan peraturan perundang-undangan kearsipan yang berlaku di Indonesia dengan studi kasus

Komunikasi

Mempresentasikan jawaban studi kasus tentang peraturan kearsipan

berlaku di Indonesia

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

3.8Mengidentifikasikan Organisasi dan Masalah Pokok Kearsipan serta Kedudukan Kearsipan dalam Organisasi

4.8 Membuat bagan Organisasi dan Masalah Pokok Kearsipan serta Kedudukan Kearsipan dalam Organisasi

Organisasi kearsipan dan Masalah Pokok Kearsipan

o Kedudukan Kearsipan

dalam Organisasi

Mengamati

Mengamati beberapa organisasi kearsipan dan masalah-masalah kearsipan

Menanya

Memberikan kesempatan siswa menanyakan hal yang berkaitan dengan organisasi kearsipan dan masalah-masalah pokok kearsipan

Eksperimen/explore

Mengidentifikasi masalah-masalah pokok kearsipan lewat studi kasus

Asosiasi

Menjelaskan masalah-masalah pokok kearsipan dan cara-cara pemecahannya

Tugas

Membuat resume tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan mendokumentasi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia


(61)

Mempresentasikan masalah-masalah pokok kearsipan dan cara-cara pemecahan

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

3.9Mengidentifikasi Tugas dan Azas-azas Kearsipan

4.9Mempresentasikan tentang Tugas dan Azas-azas Kearsipan

o Tugas dan Azas-azas

Kearsipan

Mengamati

Mengamati beberapa tugas dan Azas-azas Kearsipan

Menanya

Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal yang berkaitan dengan Tugas dan Azas-azas Kearsipan

Eksperimen/explore

Menggunakan contoh-contoh Tugas dan Azas-azas

Kearsipan

Asosiasi

Menjelaskan pengertian Tugas dan Azas-azas Kearsipan

Komunikasi

Mempresentasikan pengertian Tugas dan Azas-azas Kearsipan

Tugas

Membuat resume tentang Tugas dan Azas-azas Kearsipan

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan mendokumentasi Tugas dan Azas-azas Kearsipan

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Tugas dan Azas -azas Kearsipan


(62)

3.10Mengidentifikasi Syarat-syarat pegawai arsip

4.10Menelusuri dari bergarai sumber tantang syarat-syarat pegawai arsip

o Syarat-syarat pegawai arsip Mengamati

Mengamati tentang Syarat-syarat pegawai arsip

Menanya

Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal yang berkaitan dengan Syarat-syarat pegawai arsip

Eksperimen/explore

Menggunakan contoh-contoh Syarat-syarat pegawai arsip

Asosiasi

Menjelaskan Syarat-syarat pegawai arsip

Komunikasi

Mempresentasikan Syarat-syarat pegawai arsip

Tugas

Membuat resume tentang Syarat-syarat pegawai arsip

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan

mendokumentasi Syarat-syarat pegawai arsip

Tes

Tespraktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Syarat-syarat pegawai


(1)

Meytasari, 2014

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT ALBASI PRIANGAN LESTARI (APL) BANJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.ed

3.13Mengidentifikasi alat dan bahan kearsipan

4.13 Mempersiapkan alat dan bahan kearsipan

Alat dan bahan kearsipan

o Alat-alat arsip o Bahan-bahan arsip

Mengamati

Mengamati beberapa Alat-alat arsip

Bahan-bahan arsip Menanya

Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal yang berkaitan dengan Alat-alat arsip

Bahan-bahan arsip Eksperimen/explore

Menggunakan Alat-alat arsip Bahan-bahan arsip

Asosiasi

Menjelaskan Alat-alat arsip Bahan-bahan arsip Komunikasi

Mempresentasikan Alat-alat arsip

Bahan-bahan arsip

Tugas

Membuat resume tentang alat dan bahan kearsipan

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan

mendokumentasi alat dan bahan kearsipan

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang alat dan bahan kearsipan

3.14Menjelaskan Pengurusan Surat Masuk dan Keluaran (system Agenda, Sistem Kartu Kendali)

4.16Mempraktikkan tata cara pengurusan Surat Masuk dan

Pengurusan Surat Masuk dan Keluaran

o Pengurusan surat system

Agenda

o Pengurusan Surat Sistem

Kartu Kendali

Mengamati

Mengamati beberapa pengurusan surat masuk dan keluar

Menanya

Memberikan kesempatan siswa menanyakan hal yang berkaitan dengan pengurusan surat masuk dan keluar

Tugas

Membuat resume tentang tata cara pengurusan Surat Masuk dan Keluaran (system Agenda dan Sistem Kartu Kendali) Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan


(2)

Meytasari, 2014

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT ALBASI PRIANGAN LESTARI (APL) BANJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.ed

Keluaran (system Agenda dan

Sistem Kartu Kendali) Eksperimen/explore

Mempraktikkan pengurusan surat masuk dan keluar dengan sistem agenda dan kartu kendali

Asosiasi

Menjelaskan pengurusan surat masuk dan keluar sistem agenda dan kartu kendali

Komunikasi Mempresentasikan

pengurusan surat masuk dan keluar sistem agenda dan kartu kendali

diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan mendokumentasi tata cara pengurusan Surat Masuk dan Keluaran (system Agenda dan Sistem Kartu Kendali)

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang tata cara pengurusan Surat Masuk dan Keluaran (system Agenda dan Sistem Kartu Kendali)

3.15Menjelaskan Pengurusan surat biasa, rahasia dan sangat rahasia

4.17 Mempraktikkan cara pengurusan surat biasa, rahasia dan sangat rahasia

o Pengurusan surat biasa,

rahasia dan sangat rahasia

Mengamati

Mengamati beberapa pengurusan surat biasa, rahasia dan sangat rahasia

Menanya

Tugas

Membuat resume tentang tata cara pengurusan Surat Masuk dan Keluaran (system Agenda dan Sistem Kartu Kendali) Observasi


(3)

Meytasari, 2014

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT ALBASI PRIANGAN LESTARI (APL) BANJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.ed

Memberikan kesempatan siswa menanyakan hal yang berkaitan dengan surat biasa, rahasia dan sangat rahasia Eksperimen/explore Mempraktikkan pengurusan surat biasa, rahasia dan sangat rahasia

Asosiasi

pengurusan surat masuk dan keluar sistem agenda dan kartu kendali

Komunikasi Mempresentasikan

pengurusan surat masuk dan keluar sistem agenda dan kartu kendali

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan mendokumentasi tata cara pengurusan Surat Masuk dan Keluaran (system Agenda dan Sistem Kartu Kendali) Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang tata cara pengurusan Surat Masuk dan Keluaran (system Agenda dan Sistem Kartu Kendali)

3.16Menjelaskan Penyimpanan dan penemuan kembali

surat/dokumen

4.16 Mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen

o Penyimpanan

o dan Penemuan kembali

surat/dokumen

Mengamati

Mengamati beberapa dokumen-dokumen kantor dan kegiatan-kegiatan Penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen Menanya

Tugas

Membuat resume tentang Penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan


(4)

Meytasari, 2014

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT ALBASI PRIANGAN LESTARI (APL) BANJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.ed

Memberikan kesempatan siswa menanyakan hal yang berkaitan dengan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen Eksperimen/explore

Menggunakan contoh-contoh tentang tata cara

penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen Asosiasi

Menjelaskan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen

Komunikasi

Mempresentasikan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen

diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan

mendokumentasi Penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen

3.17Menjelaskan Penyelamatan arsip dan Penyusutan arsip

4.17 Mempraktikkan cara penyelamatan arsip dan cara penyusutan arsip

Kegiatan Penyelamatan arsip

o Pengamanan o Pemeliharaan o Perawatan

Penyusutan arsip

o Penilaian arsip o Angka Pemakaian o Angka Kecermatan o Pemusnahan o Penyerahan

Mengamati

Mengamati kegiatan penyelamatan dan penyusutan arsip lewat berbagai sumber Menanya

Memberikan kesempatan siswa menanyakan hal yang berkaitan dengan

penyelamatan dan penyusutan arsip Eksperimen/explore Mengidentifikasi hal-hal

Tugas

Membuat resume tentang Penyelamatan dan Penyusutan arsip

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok


(5)

Meytasari, 2014

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT ALBASI PRIANGAN LESTARI (APL) BANJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.ed

yang terkait dengan penyelamatan dan penyusutan arsip Asosiasi

Menjelaskan hal-hal yang terkait dengan penyelamatan dan penyusutan arsip Komunikasi

Mempresentasikan hal-hal yang terkait dengan penyelamatan dan penyusutan arsip

Mengumpulkan dan

mendokumentasi Penyelamatan dan Penyusutan arsip

Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Penyelamatan dan Penyusutan arsip

3.18Menjelaskan komputerisasi kearsipan

4.18 Mengoperasikan komputerisasi kearsipan

Komputerisasi Kearsipan (E-document)

Mengamati

Mengamati hal-hal yang terkait dengan komputerisasi di bidang kearsipan di sekolah atau di kantor terdekat

Menanya

Memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal yang berkaitan dengan komputerisasi kearsipan Eksperimen/explore Mengidentifikasi hal-hal yang terkait dengan komputerisasi kearsipan Asosiasi

Menjelaskan hal-hal yang terkait dengan komputerisasi

Tugas

Membuat resume tentang Komputerisasi Kearsipan (E-document)

Observasi

Ceklist lembar pengamatan pada saat peserta didik melakukan diskusi kelompok

Portofolio

Mengumpulkan dan

mendokumentasi Komputerisasi Kearsipan (E-document) Tes

Tes praktik daan tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang Komputerisasi Kearsipan (E-document)


(6)

Meytasari, 2014

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT ALBASI PRIANGAN LESTARI (APL) BANJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.ed

kearsipan di tempat kerja Komunikasi

Mempresentasikan tentang komputerisasi kearsipan di tempat kerja


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN : Studi Quasi EksperimenKelas X Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

1 2 49

PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK : studi kuasi eksperimen pada kompetensi dasar menjelaskan tentang komunikasi lisan di program keahlian administrasi perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 kota Bandung tahun

0 17 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Jenis-Jenis Surat/Dokumen Kantor pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran

0 2 52

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK DENGAN ADVANCE ORGANIZER DALAM RANGKA MENCAPAI HASIL BELAJAR KEARSIPAN : Studi pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Sistem Kearsipan di Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandu

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X: Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung.

3 12 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK Pasundan 1 Bandung Tahun A

0 2 55

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dokumen Kantor kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung Ta

0 0 47

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Memproses Surat/Dokumen pada Siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK Pasundan 1 Cimahi.

0 0 58

PERANGKAT RPP SMK KEARSIPAN KELAS X / SEMESTER I Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi Jenis-Jenis Perbedaan Dokumen dan Dokumentasi serta Jenis-Jenis Dokumen Penyusun: Amalia Cipta Ningrum (150412606546) PROGRAM STUDIPENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURU

1 6 38

PERANGKAT RPP SMK KEARSIPAN KELAS X / SEMESTER I Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi Jenis-Jenis Perbedaan Dokumen dan Dokumentasi serta Jenis-Jenis Dokumen Penyusun: Amalia Cipta Ningrum (150412606546) PROGRAM STUDIPENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURU

0 0 38