PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON (Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi).

(1)

No. Daftar FPIPS: 4683/4N.40.2.5.2/PL/2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI

KOTA CIREBON

(Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata pada Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh:

Meta Tiara 1002100

MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI

KOTA CIREBON

(Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi)

Oleh Meta Tiara

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Meta Tiara

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI

KOTA CIREBON

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Rini Andari,SPd.,SE.,Par.,MM Bagja Waluya.,SPd.,MPd NIP. 19810916 200812 2 002 NIP. 19721024 200112 001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

Yeni Yuniawati,S.Pd.,MM NIP. 19810806 200604 2 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Peneliti

Meta Tiara 1002100


(4)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRAK

Meta Tiara, 1002100. Pengaruh Heritage Tourism Product terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi Kota Cirebon. Skripsi dibawah bimbingan Rini Andari,S.Pd.,SE.,Par.,MM. dan Bagja Waluya, S.Pd.,M.Pd.

Pariwisata telah menjadi bagian gaya hidup saat ini. Tingginya minat seseorang melakukan wisata menjadikan industri pariwisata sangat berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Situs heritage berupa alam, budaya, maupun bangunan merupakan bagian utama dalam atraksi pariwisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung, salah satunya yaitu Taman Sari Gua Sunyaragi yang merupakan ikon wisata heritage di Kota Cirebon. Sebagai daya atraksi wisata heritage, Taman Sari Gua Sunyaragi mengalami penurunan presentase jumlah wisatawan. Dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan, pihak pengelola menggunakan strategi heritage tourism product. Sehingga penelitian ini merumuskan masalah mengenai gambaran heritage tourism product, gambaran keputusan berkunjung dan pengaruh heritage tourism product terhadap keputusan berkunjung. Heritage tourism product Taman Sari Gua Sunyaragi menawarkan cerita sejarah pembangunan gua dan keunikan gua pada masa lampau. Dalam penelitian heritage tourism product variabel bebas (X) yaitu physical, functional, dan symbol, sedangkan variabel terikat (Y) keputusan berkunjung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dan metode pengambilan sampel yaitu systematic random sampling dengan sampel berjumlah 100 wisatawan nusantara. Teknik analisis data dan uji hipotesis mengunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran heritage tourism product menurut tanggapan responden memperoleh kategori baik dengan sub variabel yang memiliki nilai tertinggi yaitu symbol. Gambaran keputusan berkunjung memperoleh kategori tidak baik dengan sub variabel yang memiliki nilai tertinggi yaitu pada pemilihan saluran kunjungan. Hasil perhitungan regresi linear berganda menunjukan bahwa heritage tourism product mempengaruhi keputusan berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi.

Kata Kunci: Heritage Tourism Product, Keputusan Berkunjung, Taman Sari Gua Sunyaragi


(5)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii ABSTRACT

Meta Tiara, 1002100. The Effect of Heritage Tourism Product to Visits

Decision to Taman Sari Gua Sunyaragi Cirebon City. Thesis. Under the

guedienced by Rini Andari,S.Pd.,SE.,Par.,MM. and Bagja Waluya, S.Pd.,M.Pd. At this moment the tourism has become lifestyle. The high people who interest going to do tourism made the tourism industry are being important in the growing economic of a country. A heritage site are the nature and cultural legacy, it is a major part of tourists attraction, that can attract tourist to visit, the one of iconic heritage tourists attraction in the city of Cirebon is Taman Sari Gua Sunyaragi. As a heritage attraction,Taman Sari Gua Sunyaragi descreased the percentage of the number visitor. To increase number of visit’s Taman Sari Gua Sunyaragi, they using a heritage tourism product’s strategy. This research to formulate the problem of heritage tourism product overview, visits decision, and the effect of heritage tourism product to visits decision. Heritage tourism produc’s Taman Sari Gua Sunyaragi offer a historical stories about build a cave and the uniqness of the cave in the past. Heritage tourism product is an independent variable (X) is physical, functional, and symbol, and dependent variable (Y) is visits decision. This type of research is descriptive verification and sampling method used is systematic random sampling with a sample size of 100 tourists. Techniques of data analysis and hypothesis testing used is multiple linear regression analysis. The results showed, the image of heritage tourism product according to respondents to obtain both categories with sub variables that have the highest value of the symbol. The image of visits decision obtaining the category is not well with sub variabel that have the highest value of dealer decision. Multiple linear regression calculattion result showed tahta the heritage tourism product affect visits decision to Taman Sari Gua Sunyaragi.

Keyword: Heritage Tourism Product, Visits Decision, Taman Sari Gua Sunyaragi


(6)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 14

1.3Tujuan Penelitian ... 14

1.4Kegunaan Penelitian... 15

1.4.1 KegunaanTeoritis ... 15

1.4.1 KegunaanPraktis ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .... 16

2.1Kajian Pustaka ... 16

2.1.1 Heritage Tourism Product TermasukkedalamPemasaranPariwisata ... 16


(7)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

2.1.1.2 Konsep Heritage Marketing ... 18

2.1.1.3 Konsep Marketing Mix ... 19

2.1.1.4 Konsep Heritage Tourism ... 20

2.1.1.5 Konsep Heritage Product ... 22

2.1.1.6 Karakteristik Product Wisata ... 24

2.1.1.7 Tipe-Tipe Heritage Tourism Product ... 25

2.1.1.8 Dimensi Heritage Tourism Product ... 26

2.1.1.9 Dampak Heritage Tourism ... 27

2.1.1.10 Taman Sari Gua Sunyaragi sebagai Daya Tarik Wisata Heritage .. 29

2.1.2 Keputusan Berkunjung ... 30

2.1.2.1 Definisi Keputusan Berkunjung ... 30

2.1.2.2 Perilaku Wisatawan ... 32

2.1.2.3 Proses Keputusan Berkunjung ... 35

2.1.2.4 Dimensi Keputusan Berkunjung ... 38

2.1.3 Pengaruh Heritage Tourism Product terhadap Keputusan Berkunjung ... 38

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 40

2.2 Kerangka Pemikiran ... 41

2.3Premis dan Hipotesis ... 46

2.3.1 Premis ... 46


(8)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

BAB III OPERASIONALISASI VARIABEL ... 48

3.1 Objek Penelitian ... 48

3.2 Metode Penelitian... 49

3.2.1 Jenis Metode yang Digunakan ... 49

3.2.2 Oprasionalisasi Variabel ... 50

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 54

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 56

3.2.4.1 Populasi ... 56

3.2.4.2Sampel ... 56

3.2.4.3Teknik Sampling ... 57

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 60

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 60

3.2.6.2 Pengujian Reabilitas ... 63

3.3 Rancangan Teknik Analisis Data dan Hipotesis ... 65

3.3.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 65

3.3.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif ... 66

3.3.3 Pengujian Hipotesis ... 70

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 72

4.1 Profil Pengelola dan Responden Taman Sari Gua Sunyaragi ... 72


(9)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

4.1.1.1 Identitas Pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi ... 72

4.1.1.2 Sejarah Singkat Taman Sari Gua Sunyaragi ... 73

4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... 78

4.1.2 Karakteristik dan Pengalaman Responden Taman Sari Gua Sunyaragi .. 79

4.1.2.1 Karakteristik Responden Taman Sari Gua Sunyaragi ... 79

4.1.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 79

4.1.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80

4.1.2.1.3Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 81

4.1.2.1.4Karakteristik RespondenBerdasarkan Pendidikan ... 82

4.1.2.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 83

4.1.2.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan dan Biaya yang Dikeluarkan ... 84

4.1.2.2 Pengalaman Responden Taman Sari Gua Sunyaragi ... 85

4.1.2.2.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung ... 85

4.1.2.2.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Moda Transportasi ... 87

4.1.2.2.3Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Orang yang Datang Bersama ... 88

4.1.2.2.4Pengalaman Responden Berdasarkan Asal Informasi ... 89

4.1.2.2.5Pengalaman Responden Berdasarkan Lamanya Waktu Kunjungan ... 90


(10)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

4.2 Tanggapan Responden terhadap Heritage Tourism Product Taman Sari Gua

Sunyaragi ... 91

4.2.1Tanggapan Responden terhadap Physical Taman Sari Gua Sunyaragi ... 91

4.2.2Tanggapan Responden terhadap Functional Taman Sari Gua Sunyaragi 94 4.2.3Tanggapan Responden terhadap Symbol Taman Sari Gua Sunyaragi ... 96

4.2.4 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden terhadap Heritage Tourism Product Taman Sari Gua Sunyaragi ... 97

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi ... 99

4.3.1Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Produk ... 99

4.3.2Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Merek ... 101

4.3.3Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Saluran Kunjungan ... 102

4.3.4Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Jumlah Kunjungan ... 103

4.3.5Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Waktu Kunjungan ... 104

4.3.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi ... 106

4.4 Pengaruh Heritage Tourism Product terhadap Keputusan Berkunjung ... 108

4.4.1 Uji Asumsi Resgresi ... 108

4.4.1.1 Uji Asumsi Normalitas ... 109

4.1.1.2 Uji Asumsi Multikolinearitas ... 110


(11)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

4.1.1.4 Hasil Uji Korelasi dan Koefesien Determinasi ... 112

4.1.1.5 Pengujian Hipotesis ...113

4.1.1.6 Uji Anova (F) ... 113

4.1.1.7Pengujian Hipotesis dan Koefesien (t) ... 114

4.1.1.8Model Persamaan Regresi Berganda Pengaruh Heritage Tourism Product terhadap Keputusan Berkunjung ... 115

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 116

4.5.1 Hasil Temuan Teoritik ... 116

4.5.2 Hasil Temuan Empirik ... 118

BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 119

5.1 Kesimpulan dan Rekomendasi ... 119

5.1.1 Kesimpulan ... 119

5.1.2 Rekomendasi ... 120 DAFTAR PUSTAKA


(12)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Nusantara di Indonesia Tahun 2009-2012 . 4

Tabel 1.2 Data Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tahun 2009-2013 ... 6

Tabel 1.3 Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Cirebon ... 7

Tabel 1.4 Daya Tarik Wisata Heritage Kota Cirebon ... 8

Tabel 1.5 Data Kunjungan Wisatawan ke Taman Sari Gua Sunyaragi ... 10

Tabel 1.6 Event Taman Sari Gua Sunyaragi ... 12

Tabel 2.1 Definisi Heritage Tourism Menurut Para Ahli ... 20

Tabel 2.2 Definisi Keputusan Berkunjungan Menurut Para Ahli ... 31

Tabel 2.3 Low and High purchase ... 37

Tabel 2.4 Orisinalitas Penelitian terdahulu ... 40

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 50

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... 55


(13)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiv

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 61

Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ... 65

Tabel 3.6 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert ... 66

Tabel 3.7 Koefesien Korelasi ... 70

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan dan Biaya yang dikeluarkan ... 84

Tabel 4.2 Tanggapan Responden terhadap Physical Taman Sari Gua Sunyaragi 92 Tabel4.3Tanggapan Responden terhadap Functional TamanSari Gua Sunyaragi 94 Tabel 4.4Tanggapan Responden terhadap Symbol Taman Sari Gua Sunyaragi .. 96

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden terhadap Heritage Tourism Product Taman Sari Gua Sunyaragi ... 97

Tabel 4.6 Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Produk ... 100

Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Merek ... 101

Tabel 4.8 Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Saluran Kunjungan ... 103

Tabel 4.9 Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Jumlah Kunjungan ... 104

Tabel 4.10 Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Waktu Kunjungan ... 105

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden terhadap Keputusan Berkunjung ... 106

Tabel 4.12 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 109

Tabel 4.13 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas ... 110

Tabel 4.14 Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas ... 111

Tabel 4.15 Hasil Uji Korelasi dan Koefesien Determinasi ... 112

Tabel 4.16 Hasil Uji Anova (Uji F) ... 113


(14)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Prinsip Umum Pemasaran yang diterapkan dalam HeritageTourism 18

Gambar 2.2 Elemen Marketing Mix ... 19

Gambar 2.3 Model Perilaku Wisatawan ... 32

Gambar 2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Wisatawan ... 33

Gambar 2.5 Proses Keputusan Berkunjung ... 35

Gambar 2.6 Tahap Evaluasi Alternatifdan Keputusan Berkunjung ... 36

Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran Pengaruh Heritage Tourism Product terhadap Keputusan Berkunjung ... 44

Gambar 2.8 Paradigma Penelitian Pengaruh Heritage Tourism Product terhadap Keputusan Berkunjung ... 45


(15)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvi

Gambar 3.1 Regresi Berganda ... 68

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 79

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Rentang Usia ... 81

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 82

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 83

Gambar 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung ... 86

Gambar 4.7 Pengalamn Responden Berdasarkan Moda Transportasi ... 87

Gambar 4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Orang yang Datang Bersama ... 88

Gambar 4.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Asal Informasi ... 89

Gambar 4.10Pengalaman Responden Berdasarkan Lamanya Waktu Kunjungan 90 Gambar 4.11 Heritage Tourism Product Berdasarkan Garis Kontinum ... 99


(16)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata telah menjadi bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Ketika seseorang mempunyai waktu luang, maka akan melakukan wisata yang jauh dari tempat tinggalnya. Minat seseorang dalam melakukan perjalanan salah satunya dikarenakan rasa keingintahuan tentang tempat-tempat baru yang mereka kunjungi, seperti melihat keindahan alam atau mengetahui budaya dan sejarah masyarakat lokal. Rasa keingintahuan mengenai sejarah suatu tempat menjadikan kegiatan wisata bukan hanya berkunjung ke suatu wilayah tetapi mendapatkan wawasan dari suatu wilayah yang berupa situs warisan sejarah dan budaya.

Situs warisan atau situs peninggalan bersejarah merupakan situs yang berupa bangunan maupun kebudayaan peninggalan di masa lalu. Setiap negara memiliki situs warisan yang berbeda-beda. Perbedaan situs warisan yang dimiliki oleh suatu negara menjadikan identitas bagi negara tersebut dan menjadikan negara tersebut memiliki keunikan dan menjadi berbeda dari negara lainnya. Keunikan yang berupa peninggalan sejarah seperti bangunan maupun kebudayaan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berwisata. Tingginya minat dalam melakukan wisata, menimbulkan terjadinya lonjakan jumlah wisatawan dunia. Melonjaknya jumlah wisatawan dunia yang melakukan pariwisata sebesar 1,09 miliar sepanjang tahun menjadikan pesatnya pertumbuhan pariwisata dunia (Sumber: UNWTO,27 Januari 2014).

Kawasan ASEAN terdiri dari sepuluh negara yang mempunyai perbedaan geografi, sejarah dan sosial ekonomi yang berbeda tetapi memiliki warisan peninggalan sejarah yang hampir sama. Warisan peninggalan sejarah yang berada di Kawasan ASEAN seperti etnik ras masyarakat lokal, kebudayaan, maupun peninggalan situs bersejarah. Heritage merupakan hal yang penting bagi industri pariwisata untuk memotivasi wisatawan dan menjadi dasar mengkampanyekan pemasaran destinasi dalam industri produk dan jasa pariwisata. Kawasan ASEAN


(17)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

merupakan kawasan yang tertinggi dalam pertumbuhan pariwisata dibandingkan dengan kawasan eropa ataupun kawasan lainnya. Sepanjang periode 2005-2012,


(18)

3

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sektor industri pariwisata di ASEAN tumbuh rata-rata 8,3% per tahun atau di atas rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya 3,6% per tahun (Sumber:metronews.com, 20 Oktober 2014). Peningkatan jumlah pertumbuhan dalam sektor pariwisata ini merupakan salah satu sumber yang menguntungkan bagi negara-negara di Kawasan ASEAN.

Sektor pariwisata merupakan industri yang multiplier effect terhadap industri lainnya yang saling berkaitan seperti penyedia jasa akomodasi, makanan, hiburan maupun pameran sehingga memberikan banyak peluang pekerjaan dan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja serta dapat menumbuhkan pembangunan perekonomian negara-negara yang berada di Kawasan ASEAN. Potensi kontribusi pariwisata terhadap perekonomian dikawasan ASEAN mencapai 6,8% per tahun (sumber: Metronews.com, 20 Oktober 2014). Hal ini menjadi peluang negara-negara di ASEAN khusunya Indonesia.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki banyak sekali potensi pariwisata. Potensi pariwisata Indonesia dapat dilihat dari keberagaman pesona keindahan alam seperti pantai, pegunungan maupun hutan dan keberagaman budaya dan bahasa di masing-masing wilayah di Indonesia. Selain potensi wisata alam maupu budaya, Indonesia yang dahulunya merupakan suatu wilayah yang berupa kerajaan-kerajaan yang berbeda-beda, Indonesia memiliki banyak situs-situs peninggalan sejarah bekas kerajaan-kerajaan dimasa lalu yang menjadikan Indonesia memiliki potensi wisata situs peninggalan (heritage tourism). Keberagaman potensi wisata ini yang dapat menjadi daya tarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk melakukan wisata di Indonesia. Pariwisata Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan pariwisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah daerah.

Sektor pariwisata yang telah menjadi salah satu titik fokus Pemerintah yang sedang dikembangkan. Dalam pengembangannya diwujudkan dalam


(19)

4

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, arah pembangunan perkembangan kepariwisataan nasional tahun 2005-2025 dikembangkan agar mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan citra Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta memberikan perluasan kesempatan kerja (Sumber: tarungnews.com, 17 November 2014). Perkembangan pariwisata juga memberikan peluang bagi para pengusaha dengan berbagai bisnis yang saling berkaitan dan membentuk industri pariwisata.

Industri Pariwisata Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009, Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Sektor industri pariwisata Indonesia mengalami peningkatan dari 10% menjadi 17% dan menduduki peringkat kelima besar dalam penerimaan devisa negara (Sumber: metronews.com, 20 Oktober 2014). Hal ini sangat menguntungkan bukan hanya perekonomian suatu negara tetapi juga menguntungkan bagi pelaku industri pariwisata.

Seiring dengan meningkatnya devisa, pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam, budaya maupun situs peninggalan sejarah yang sangat beragam. Keberagaman ini membuat Indonesia memiliki potensi wisata yang besar yang dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Keberagaman wisata alam, wisata budaya maupun wisata peninggalan sejarah membuat Indonesia memiliki potensi wisata yang besar yang dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Keberagaman alam Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki berbagai macam gunung maupun pantai yang dapat dinikmati wisatawan. Selain wisata alam, Indonesia mempunyai budaya yang sangat berbeda dari satu tempat ke tempat lain, perbedaan tersebut dapat dilihat dari bahasa, kearifan lokal, maupun peninggalan-peninggalan sejarah yang sangat


(20)

5

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menarik untuk dikunjungi. Peninggalan sejarah yang berupa bangunan maupun kebudayaan yang ada di Indonesia merupakan Identitas bangsa Indonesia yang dapat menarik wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik untuk datang berkunjung dan mempelajari keberagaman di Indonesia.

Peninggalan-peninggalan sejarah yang berupa benda maupun tak benda telah terdaftar dalam situs warisan dunia seperti Candi Brorobudur, Candi Prambanan, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Ujung Kulon yang terdaftar pada tahun 1991, Situs Arkeologi Sangiran pada tahun 1996, Hutan Hujan Tropis Sumatra pada tahun 2004, Subak Budaya Langsekap Bali pada tahun 2012, dan peninggalan sejarah tak benda (Culture Heritage of Humanity) seperti Wayang pada tahun 2003, Keris pada tahun 2005, Batik pada tahun 2009, Angklung pada tahun 2010, Tari Saman pada tahun 2011 dan Noken khas Papua pada tahun 2012 (Sumber:travelkota.com,diakses pada tanggal 6 Maret 2015).

Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara di Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah wisatawan manacanegara pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 5,16% dan pada tahun 2013 pertumbuhan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan sebesar 9,42% (sumber: Kementrian Pariwisata 2014).

Berdasarkan pusat data dan informasi Kementrian Pariwisata yang diambil dari survei PES (passenger exit survei) 2013, ada lima produk wisata sebagai kontributor dalam menarik kunjungan wisman yakni wisman yang melakukan wisata belanja dan kuliner (80%), wisata religi dan heritage (80%), wisata bahari (35%), wisata MICE (25%) dan wisata olahraga (5%) (Sumber: travel kompas.com, 27 Januari 2015). Selain wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara juga mengalami perkembangan dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Perkembangan pertumbuhan persentase jumlah wisatawan nusantara pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 1.1:

Tabel 1.1


(21)

6

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahun 2009-2012

Tahun Winus Pertumbuhan % 2009 5.053.269 1.13% 2010 6.235.606 23.40% 2011 6.750.416 8.26% 2012 7.310.531 8.30%

Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia 2014 Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah kunjungan wisatawan nusantara mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir, pada tahun 2010 peningkatan pertumbuhan presentase kunjungan wisatawan nusantara meningkat sebesar 23,40% dengan jumlah 6.235.606 wisatawan. Pada tahun 2011 jumlah wisatawan nusantara meningkat sebanyak 6.750.416 wisatawan tetapi presentase pertumbuhan hanya mencapai 8,26% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Tahun 2012 terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah wisatawan nusantara sebesar 8,30% dengan jumlah 7.310.531 wisatawan. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dikarenakan tingkat kesadaran wisatawan nusantara tentang keindahan dan keberagaman potensi wisata alam maupun budaya yang dimiliki negaranya sehingga menarik wisatawan untuk melakukan wisata di negaranya sendiri.

Peningkatan pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara didukung pula oleh peningkatan kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke beberapa provinsi di Indonesia. Pertumbuhan jumlah wisatawan dalam sektor pariwisata ini memiliki andil yang sangat signifikan dalam pembangunan perekonomian diberbagai provinsi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang kaya akan potensi pariwisata. Provonsi Jawa Barat juga merupakan provinsi yang menjadi primadona investasi pariwisata dalam penanaman modal asing (sumber: antarasumbar.com, 17 November 2014).

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang mempunyai penduduk terbesar di Indonesia. Sektor pariwisata merupakan sektor yang berpotensial dikembangkan di Provinsi Jawa Barat karena merupakan salah satu


(22)

7

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

provinsi yang lengkap dalam mempunyai keanekaragaman potensi wisata. Berbagai macam potensi wisata yang dimiliki Provinsi Jawa Barat seperti wisata alam yaitu pegunungan, pantai, air terjun maupun potensi keindahan alam lainnya. Potensi wisata budaya Jawa Barat yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara seperti berbagai macam permainan tradisional, upacara adat, kampung adat, tari-tarian, bahasa, karifan lokal dan berbagai macam situs peninggalan sejarah yang ditawarkan yang mampu menarik wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara untuk datang berkunjung. Peningkatan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan yang mengunjungi Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel 1.2:

Tabel 1.2

Data Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tahun 2009-2013

Tahun Wisatawan Mancanegara

Rata-Rata Kunjungan

2009 81.651 6.804

2010 92.479 7.707

2011 117.550 9.796

2012 148.445 12.370

2013*) 57.048 14.262

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat *)Jumlah Januari- April 2014

Data tabel 1.2 menunjukan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan yang mengunjungi Jawa Barat. Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan yang mengunjungi Jawa Barat setiap tahun semakin meningkat, dapat dilihat pada tahun 2009 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 81.651 wisatawan meningkat pada tahun 2010 yaitu sebanyak 92.479 wisatawan. Pada tahun 2011 kunjungan wisatawan kembali meningkat sebanyak 117.550 wisatawan dan pada tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan pun semakin meningkat dengan jumlah kunjungan yaitu sebanyak 148.445 wisatawan.

Kota Cirebon atau yang dikenal dengan julukan “kota wali” merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, yang terletak dipesisir pantai bagian utara


(23)

8

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan merupakan kota yang menghubungkan perbatasan antara Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah. Kota Cirebon sebagai daerah pertemuan budaya antara suku jawa, suku sunda, bangsa arab dan bangsa cina, sehingga menjadikan Kota Cirebon sebagai kota yang kental akan percampuran adat tradisi serta budaya jawa, budaya sunda, budaya arab maupun budaya cina. Kebudayaan Cirebon juga dipengaruhi oleh budaya yang ditetapkan keraton-keraton yang berada di Cirebon. Kota Cirebon yang memiliki sejarah kerajaan dari dahulu hingga kini sehingga Kota Cirebon memiliki situs-situs peninggalan sejarah yang menjadikan Cirebon sebagai salah satu kota yang mempunyai potensi wisata heritage di Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan data Disbudparpora Kota Cirebon, Kota Cirebon memiliki benda cagar budaya yang bergerak maupun yang tidak bergerak sebangak 54 buah. Menurut UU No.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia. Benda-benda cagar budaya bergerak ataupun tidak bergerak yang dimiliki Kota Cirebon mampu menarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan untuk datang berkunjung ke Kota Cirebon. Jumlah perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke Kota Cirebon dapat dilihat pada tabel 1.3:

Tabel 1.3

Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Cirebon Tahun Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan Domestik

Jumlah

2010 1.099 196.258 197.357

2011 975 198.284 199.259

2012 1.261 253.484 254.745

2013 1.567 305.605 307.172

2014 1.710 342.870 344.389


(24)

9

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Cirebon mengalami kenaikan jumlah wisatawan dari tahun 2010-2014. Pada tahun 2010 jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon berjumlah 197.357 wisatawan. Pada tahun 2011 kunjungan wisatawan meningkat dengan jumlah 199.259 wisatawan. Dan pada tahun 2012 kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Cirebon berjumlah 254.745 wisatawan. Pada tahun 2013 jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Cirebon berjumlah 307.172 wisatawan, dan tahun 2014 jumlah wisatawan meningkat kembali dengan total jumlah sebanyak 344.389 wisatawan. Jumlah kunjungan wisatawan manacanegara dan wisatawan domestik pada 5 tahun terakhir selalu meningkat.

Kenaikan jumlah wisatawan yang datang berkunjung dikarenakan Kota Cirebon merupakan kota yang menarik dalam wisata budaya, wisata heritage, wisata religi dan wisata alam. Minat wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Cirebon, biasanya untuk melakukan wisata budaya, wisata heritage dan wisata religi yang terangkum dalam wisata warisan atau biasa disebut dengan heritage tourism. Untuk itu, berbagai daya tarik wisata heritage ditawarkan untuk menarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik untuk datang berkunjung. Daya tarik wisata budaya, heritage dan religi yang ditawarkan di Kota Cirebon dapat dilihat pada tabel 1.4:

Tabel 1.4

Daya Tarik Wisata Heritage Kota Cirebon No. Daya Tarik Wisata Kota Cirebon

1. Keraton Kasepuhan 2. Keraton Kanoman 3. Keraton Kacirebonan 4. Taman Sari Gua Sunyaragi 5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa 6. Situs Kalijaga

7. Vihara Dewi Welas Asih 8. Klenteng Talang


(25)

10

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10. Stasiun Kereta Api Kejaksaan

11. Bank Indonesia 12. Gereja St. Yusuf Sumber: Disbudparpora Kota Cirebon 2015

Tabel 1.4 merupakan tabel tentang daya tarik wisata heritage yang berada di Kota Cirebon. Banyaknya wisata heritage di Kota Cirebon dikarenakan dalam pembangunan Kota Cirebon mempunyai sejarah kerajaan yang panjang yang berupa kesultanan dari masa lalu hingga masa sekarang. Wisata heritage dapat dilihat dari bangunan dan adat istiadat tradisi yang berada di Keraton Kesepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Taman Sari Gua Sunyaragi. Setiap keraton-keraton di Cirebon mempunyai sejarahnya masing-masing seperti keraton kasepuhan yang dibangun pada tahun 1452 dan menjadi keraton tertua dalam sejarah kesultanan Kota Cirebon.

Daya tarik wisata heritage bukan hanya mengenai sebuah bangunan dan benda-benda peninggalan masa lalu tetapi, bangunan dan benda-benda tersebut mempunyai nilai budaya maupun nilai sejarah yang dapat menambah wawasan dan pengalaman wisatawan mengenai sejarah maupun budaya dimasa lalu yang dapat dinikmati wisatawan. Selain Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman dan Keraton Kacirebonan, terdapat bangunan bersejarah yang menjadi salah satu daya tarik wisata heritage yaitu Taman Sari Gua Sunyaragi.

Taman Sari Gua Sunyaragi merupakan salah satu daya tarik wisata peninggalan warisan yang berlokasi di Jalan Brigjen Darsono, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kosambi, Kota Cirebon. Luas situs Taman Sari Gua Sunyaragi dibangun di tanah dengan luas 1,5 hektar. Nama Sunyaragi berasal dari bahasa sangsakerta, kata “sunya” mempunyai arti sepi dan “ragi” yang mempunyai arti raga sehingga memiliki arti raga yang sepi, maka dari itu Taman Sari Gua Sunyaragi merupakan tempat meditasi bagi para sultan dimasa silam dan tempat peristirahatan bagi para Sultan dan keluarganya. Taman Sari Gua Sunyaragi dibangun pada tahun 1703M oleh Pangeran Kararangan yang


(26)

11

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan adik dari Sultan Sepuh II. Taman Sari Gua Sunyaragi disebut sebagai wisata heritage karena nilai sejarah dan makna budaya yang dimilikinya. Nilai sejarah dan makana budaya dapat dilihat dari pembangunan Taman Sari Gua Sunyaragi yang melewati beberapa masa.

Pada saat pembangunan Taman Sari Gua Sunyaragi melewati beberapa masa, yaitu pada awal wilayah Cirebon, pada masa penjajahan dan masa kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Taman Sari Gua Sunyaragi yang berupa sebuah gua yang berbentuk candi memiliki arsitektur yang unik, perpaduan antara seni arsitektur Indonesia klasik, Cina atau tiongkok kuno, gaya timur tengah dan gaya eropa. Gua-gua yang ada di Taman Sari Sunyaragi terdiri dari Gua Pengawal, Gua Pande Kemasan, Gua Simayang, Bangsal Jinem, Gua Pawon, Mande Beling, Gua Lawa, Gua Padang Ati, Gua Kelanggengan, dan Komplek Gua Peteng. Situs ini mengalami beberapa pemugaran baik pada jaman Sultan Sepuh IX, pada jaman kolonial maupun pada masa sekarang. Pemugaran terakhir dilakukan pada tahun 1977-1991. Nilai budaya yang terdapat di situs ini juga dapat dilihat dari gambar pada candi yang berbentuk awan, gambar awan disebut sebagai gambar mega mendung yang merupakan identitas budaya corak batik di Kota Cirebon.

Taman Sari Gua Sunyaragi pada awalnya memiliki fungsi sebagai tempat peristirahatan keluarga sultan, pada tahun 1980an, Taman Sari Gua Sunyaragi dibuka untuk umum dan menjadikan Taman Sari Gua Sunyaragi sebagai daya tarik wisata heritage yang berada di Kota Cirebon. Wisatawan yang datang mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi dapat mempelajari sejarah dan budaya peninggalan nenek moyang, selain itu keunikan arsitektur bangunan menarik wisatawan dalam hal fotografi. Sebagai daya tarik wisata budaya dan wisata sejarah yang menjadi salah satu wisata unggulan Kota Cirebon, kunjungan wisatawan yang datang berkunjung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.5 :


(27)

12

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.5

Data Kunjungan Wisatawan ke Taman Sari Gua Sunyaragi Tahun Wisatawan

Asing

Wisatawan Nusantara

Total Presentase %

2010 223 5.730 5.957 Not Availlable

2011 96 7.960 8.111 26,56%

2012 82 10.490 10.572 23,28%

2013 181 19.671 19.852 46,75%

2014 164 25.938 26.102 23,29%

Sumber: Pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi 2015

Pada tabel 1.5 menjelaskan tentang jumlah wisatawan yang mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi mengalami peningkatan dari tahun 2010 – 2014. Selama lima tahun dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan yang datang berkunjung selalu meningkat. Pada tahun 2010 jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi berjumlah 5.957 wisatawan. Pada tahun 2011 terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 8.111 wisatawan dengan presentase 26,56%. Pada tahun 2012 kenaikan kunjungan berjumlah 10.572 wisatawan tetapi terjadi penurunan presentase yang hanya mencapai 23,28%. Pada tahun 2013 terjadi lonjakan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 19.852 wisatawan dengan perentase melebihi target yaitu sebesar 46,75%. Pada tahun 2014 terjadi kenaikan jumlah wisatawan sebanyak 26.102 wisatawan tetapi mengalami penurunan presentase hanya mencapai 23,29%.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan berbanding terbalik dengan presentase pertumbuhan kunjungan wisatawan. Terdapat kenaikan dan penurunan presentase pertumbuhan jumlah wisatawan selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2011 presentase pertumbuhan kunjungan wisatawan yaitu sebesar 26,56%. Pada tahun 2012, presentase pertumbuhan jumlah kunjungan menurun dan hanya mencapai 23,28%. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan presentase yang melebihi target yang ditentukan, dengan pertumbuhan presentase sebesar 46,75%. Tetapi pada tahun 2014 kenaikan jumlah wisatawan sebanyak 26,102 wisatawan tidak didukung dengan pertumbuhan presentase yang turun sebesar 23,46% dari tahun


(28)

13

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya. Penurunan presentase ini tidak mencapai target yang telah ditetapkan oleh pengelola situs dan Disbudparpora Kota Cirebon sebesar 30% untuk wisatawan nusantara. Selama ini hanya pada tahun 2013, pertumbuhan presentase mencapai target. Hal ini dikarenakan masih minimnya program promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola dan masih kurangnya minat wisatawan khususnya wisatawan nusantara untuk datang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi. Banyak wisatawan nusantara lebih berminat untuk mengunjungi daya tarik wisata lainnya dibandingkan dengan mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi.

Taman Sari Gua Sunyaragi yang dulunya merupakan tempat menyepi dan tempat peristirahatan Sultan Cirebon dan kini menjadi atraksi wisata yang lebih menawarkan nilai budaya dan peninggalan sejarah kepada wisatawan, yang terdiri dari gua-gua dengan bangunan yang menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Target wisatawan pada Taman Sari Gua Sunyaragi lebih diutamakan kepada wisatawan nusantara karena program promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola masih sangat terbatas dan hanya berfokus kepada wisatawan nusantara. Program promosi yang dilakukan pihak pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi seperti brosur dan event. Beberapa event diadakan oleh pihak pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi dalam menarik unjungan wisatawan. Event yang diadakan di Taman Sari Gua Sunyaragi dari tahun 2009-2015 dapat dilihat pada tabel 1.6:

Tabel 1.6

Event Taman Sari Gua Sunyaragi

Tahun Event Penyelenggara

2009-2010 Pasar Seni Disbudparpora Kota Cirebon 2011 Pagelaran Drama Percintaan

Putri Ong tien dan Jelajah Budaya

Disbudparpora Kota Cirebon dan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung

2012-2013 Pelatihan Kesenian: Gamelan,Tari Topeng dan Pencak Silat

Sanggar Laskar Sina Bunga

2014 Acara Tahun Baru 2015 Pengelola Sunyaragi

2015 Semarak Sunyaragi Pengelola Sunyaragi dan Keraton Kasepuhan


(29)

14

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi masih sangat minim untuk menarik wisatawan nusantara untuk datang berkunjung. Promosi merupakan bagian dari marketing mix yang mana promosi merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mengkomunikasikan suatu produk wisata terhadap target wisatawan tentang menawarkan dan membujuk wisatawan untuk datang berkunjung. Produk wisata merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan. Suatu produk wisata merupakan hal utama ketika wisatawan memilih untuk datang berkunjung ke suatu daya tarik wisata. Dalam menarik wisatawan untuk datang berkunjung, maka pihak pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi menawarkan produk wisata heritage yang memiliki nilai budaya dan nilai sejarah yang unik dan berbeda dari daya tarik wisata lainnya. Keunikan Taman Sari Gua Sunyaragi dapat dirasakan wisatawan melalui produk wisata heritage yang dikonsumir oleh wisatawan.

Dallen dan Gyan (2009, hlm.1) the important of preservation and management of cultural heritage has been realized as an increasing number of tourist are visiting heritage attraction”. Pentingnya pelestarian dan pengelolaan warisan budaya telah disadari sebagai peningkat jumlah wisatawan yang mengunjungi atraksi warisan budaya. Produk yang berupa atraksi wisata sangat penting bagi konsumen untuk menarik konsumen dalam memproses informasi dalam menentukan keputusan berkunjung.

Situs sejarah dan budaya diukur melalui nilai estetis dan historis dalam sebuah produk wisata heritage. Taman Sari Gua Sunyaragi termasuk dalam wisata heritage di Kota Cirebon, dikarenakan situs ini dibangun pada tahun 1702M melalui masa pembentukan Kota Cirebon sehingga memiliki nilai sejarah maupaun nilai budaya yang dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat sekarang dan di masa yang akan datang. Taman Sari Gua Sunyaragi juga merupakan bangunan peninggalan yang termasuk kedalam situs cagar budaya


(30)

15

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(bangunan yang dilindungi) yang diatur dalam UU Cagar Budaya No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Heritage tourism product menurut Shashi Misiura (2006, hlm.131) dibagi menjadi tiga yaitu physical, functional dan symbol.

Physical yang berupa tangible yaitu sesuatu yang dapat dilihat dan intangible yaitu sesuatu yang berhubungan dengan jasa. Produk Taman Sari Gua Sunyaragi yang berbentuk tangible yaitu berupa 12 gua tempat peristirahatan Sultan Cirebon yang terdiri dari komplek Gua Peteng,Gua Pengawal, Gua Pande Kemasan, Gua Simayang, Gua Pawon, Gua Lawa, Gua Padang Ati, Gua Kelanggengan, Gua Arga Jumut, Bale Kambang, Bangsal Jinem, dan Mande Beling. Kemenarikan maupun keunikan gua yang dapat dinikmati wisatawan untuk berfoto. Adapun intangible Taman Sari Gua Sunyaragi yaitu pelayanan yang berupa fasilitas-fasilitas wisata, kebersihan, keamanan, maupun keramah tamahan pegawai Taman Sari Gua Sunyaragi.

Functional yaitu mampu melakukan sesuatu. Artinya menawarkan pengalaman atau wawasan pengalaman dari masa lalu. Historical stories atau cerita sejarah Taman Sari Gua Sunyaragi mampu menambah pengalaman maupun wawasan kepada wisatawan tentang sejarah sultan Cirebon dan kebudayaan Kota Cirebon yang datang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi. Selain cerita sejarah, wisatawan dapat menambah pengalaman melalui mitos-mitos yang berada di Taman Sari Gua Sunyaragi.

Symbolic diartikan sebagai mewakili sesuatu atau merepresentasikan sesuatu. Simbol-simbol yang ada di Taman Sari Gua Sunyaragi dapat dilihat dari nama Sunyaragi itu sendiri dan gambar corak awan atau yang disebut corak mega mendung yang berada di dinding Taman Sari Gua Sunyaragi. Nama “Sunyaragi” itu sendiri merepresentasikan bangunan peninggalan masa lalu di Kota Cirebon. Selain itu, gambar ukiran dalam banguan Gua Sunyaragi yang berupa gambar awan (corak mega mendung) yang digunakan dalam batik Cirebon merupakan identitas budaya Kota Cirebon yang berada di Taman Sari Gua Sunyaragi.


(31)

16

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka diperlukan penelitian mengenai Pengaruh Heritage Tourism Product terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Taman Sari Gua Sunyaragi Kota Cirebon (Survei kepada wisatawan nusantara yang mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran heritage tourism product Taman Sari Gua Sunyaragi.

2. Bagaimana gambaran keputusan berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi.

3. Seberapa besar pengaruh heritage tourism product terhadap keputusan berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil temuan mengenai gambaran heritage tourism product Taman Sari Gua Sunyaragi.

2. Untuk mengetahui hasil temuan mengenai keputusan berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi.

3. Untuk mengetahui hasil temuan mengenai seberapa besar pengaruh heritage tourism product terhadap keputusan berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dibagi dua, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis dapat dilihat sebagai berikut:


(32)

17

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4.1 Kegunaan teoritis

Hasil penemuan dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah pengetahuan maupun wawasan studi keilmuan khususnya dalam bidang pemasaran pariwisata yang berkaitan dengan heritage tourism product terhadap keputusan berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi Kota Cirebon, serta dapat diharapkan dapat memberikan masukan kepada akademisi maupun peneliti dalam mengembangkan ilmu pariwisata.

1.4.2 Kegunaan praktis

Hasil penemuan dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan berupa saran kepada pihak pengelola Taman Sari Gua Sunyarai dalam meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya wisatawan domestik. Selain itu, diharapkan untuk menjadikan masukan bagi pengelola maupun Disbudparpora Kota Cirebon dalam mengembangkan dan memberikan kebijakan dalam mengelola wisata budaya dan peninggalan sejarah Taman Sari Gua Sunyaragi sehingga menjadi daya tarik wisata terfavorit di Kota Cirebon.


(33)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Taman Sari Gua Sunyaragi. Taman Sari Gua Sunyaragi merupakan salah satu situs cagar budaya dan merupakan salah satu daya tarik heritage tourism di Kota Cirebon. Pada lima tahun ini, jumlah kunjungan ke Taman Sari Gua Sunyaragi selalu meningkat, tetapi peningkatan tersebut tidak didukung dengan jumlah pertumbuhan presentase kunjungan. Dapat dilihat dalam data tabel 1.5, khususnya pada tahun 2013 presentase jumlah kunjungan mencapai 46,75% sedangkan pada tahun 2014 jumlah presentase kunjungan wisatawan hanya mencapai 23,29%. Penurunan jumlah presentase pertumbuhan kunjungan ini dikarenakan masih kurang minat wisatwan dalam mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi sebagai daya tarik wisata heritage di Kota Cirebon. Untuk itu, perlu diadakan penelitian yang terdiri dari variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).

Variabel independen (X) atau sering disebut variabel bebas, stimulus, prediktor atau antecedent. Menurut Sugiyono (2013,hlm.59) variabel bebas atau independen merupakanvariabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen (X) adalah heritage tourism product yang terdiri dari physical, functional dan symbol.

Sedangkan variabel dependen (Y) atau yang disebut variabel terikat, output, kriteria atau konsekuen. Menurut Sugiyanto (2013,hlm.59) variabel terikat atau dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen(Y) pada penelitian ini adalah keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk,pemilihan merek, pemilihan saluran distribusi, pemilihan jumlah kunjungan dan pemilihan waktu kunjungan.


(34)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

Berdasarkan variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) maka penelitian yang dianalisis yaitu tentang Pengaruh Heritage Tourism Product terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi Kota Cirebon.


(35)

49

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilakukan kurang dari satu tahun maka jenis metode yang digunakan yaitu cross sectional methode. Responden pada penelitian ini yaitu wisatawan nusantara yang mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi Kota Cirebon.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode yang digunakan

Berdasarkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Jenis penelitian deskriptif menurut Malhotra (2009:100) menjelaskan "Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memiliki tujuan utama deskripsi dari sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar". Dengan metode deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan atau kejadian sekarang.Penelitian deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaranheritage tourism product dan gambaran mengenai keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke Taman Sari Gua Sunyaragi Kota Cirebon.

Penelitian verifikatif menurut Malhotra (2009:104) bahwa “Penelitian verifikatif adalah penelitian untuk menguji pengujian kebenaran kausal, yaitu

hubungan antara variabel dependen dan independen”. Penelitian verifikatif bertujuan untuk memperoleh kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jenis penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan dimana dalam penelitian ini yang akan di uji yaitu heritage tourism productyang dapat berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke Taman Sari Gua Sunyaragi.


(36)

50

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan sifat penelitiannya, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Menurut Sugiyono (2013,hlm.11) metode explanatory survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Variabel independen (X) dari penelitian ini yaitu . Dan variabel dependen (Y) dengan dimensi yang meliputi pemilihan produk, pemilihan merek, penyaluran distribusi, waktu pembelian dan jumlah pembelian. Operasionalisasi variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No.Item

Heritage Tourism Product(X)

Heritage Tourism Productterdiri dari physical, functional dan symbol. (Shashi Misiura, 2006, hlm.131).

Physical (X1) Terdiri dari tangible (sesuatu yang dapat dilihat) contohnya seperti bangunan museum, dan intangible yaitu sesuatu yang berhubungan dengan jasa. (Shashi Misiura,

2006, hlm.131)

Tangible

Tingkat kemenarikan bangunan gua diTaman Sari Gua Sunyaragi sebagai daya tarik wisata

heritage

Ordinal

III.a.1

Tingkat keunikan bentuk gua di Taman

Sari Gua Sunyaragi sebagai daya tarik

wisata heritage


(37)

51

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tingkat kemenarikan

benda-benda peninggalan sejarah

yang movable (ex.kereta kencana)

di Taman Sari Gua Sunyaragi

Ordinal III.a.3

Tingkat kelengkapan informasi mengenai

sejarah Taman Sari Gua Sunyaragi

Ordinal III.a.4

Tingkat kelengkapan fasilitas di Taman

Sari Gua Sunyaragi Ordinal III.a.5

Intangible

Tingkat kepuasan pelayanan pemandu wisata diTaman Sari

Gua Sunyaragi

Ordinal III.a.6

Tingkat keramahan pegawai dalam melayani wisatawan

yang berkunjung ke Taman Sari Gua

Sunyaragi

Ordinal III.a.7

Tingkat keberagaman aktifitas yang dilakukan wisatawan

Ordinal III.a.8

Tingkat kebersihan Taman Sari Gua

Sunyaragi

Ordinal III.a.9 Tingkat keamanan di

Taman Sari Gua Sunyaragi

Ordinal III.a.10 Functional (X2) Suatu produk harus

mampu melakukan sesuatu. Artinya menawarkan pengalaman atau wawasan dari pengalaman masa lalu. (Shashi Misiura,

Pengalaman Tingkat bertambahnya

pengalaman wisatawan melalui cerita sejarah tentang

Taman Sari Gua Sunyaragi


(38)

52

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2006, hlm.131) Tingkat

bertambahnya pengalaman wisatawan ketika mengetahui mitos di

Taman Sari Gua Sunyaragi

Ordinal III.b.12

Wawasan Tingkat bertambahnya wawasan wisatawan

yang melalui cerita sejarah Taman Sari

Gua Sunyaragi

Ordinal III.b.13

Tingkat bertambahnya wawasan wisatawan

berdasarkan kepercayaan mitos di

Taman Sari Gua Sunyaragi

Ordinal III.b.14

Tingkat bertambahnya

wawasan berdasarkan manfaat yang didapat melalui

cerita dan mitos Taman Sari Gua

Sunyaragi

Ordinal III.b.15

Symbol (X3)

Suatu produk dapat mewakilkan atau menginterpretasikan

sesuatu. (Shashi Misiura, 2006,

hlm.131)

Nama Tingkat kepopuleran nama“Sunyaragi” sebagai daya tarik

wisata heritagedi Kota Cirebon

Ordinal III.c.16

Gambaran Tingkat keunikan ukiran mega mendung di Taman Sari Gua Sunyaragi sebagai identitas

budayaCirebon

Ordinal III.c.17

Keputusan Berkunjung

(Y)

Perilaku pembelian konsumen mengacu pada pembelian akhir individual konsumen dan rumah tangga yang mana membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. (Kotler,Bowen dan Makens, 2010:151)


(39)

53

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pemilihan produk

Memilih sebuah produk atau jasa

yang telah dipertimbangkan

dengan melihat keunggulan atau manfaat dari suatu

produk atau jasa tersebut. Kemenarikan atraksi Tingkat keinginan berkunjung berdasarkan kemenarikan atraksi

yang ditawarkan di Taman Sari Gua

Sunyaragi Ordinal IV.a.18 Aktifitas yang dilakukan Tingkat keinginan berkunjung berdasarkan aktifitas

yang dilakukan di Taman Sari Gua

Sunyaragi

Ordinal IV.a.19

Manfaat yang diperoleh

Tingkat keinginan berkunjung berdasarkan manfaat

yang diperoleh di Taman Sari Gua

Sunyaragi

Ordinal IV.a.20

Pemilihan Merek

Wisatawan memutuskan untuk memilih merek mana

yang akan dipilih diantara perbedaan

masing-masing merek

Keunggulan merek Tingkat keunggulan Taman Sari Gua Sunyaragi sebagai

daya tarik wisata heritagedi Kota

Cirebon

Ordinal IV.b.21

Citra merek

Tingkat keinginan berkunjung berdasarkan citra

Taman Sari Gua Sunyaragi sebagai wisata heritage Kota

Cirebon Ordinal IV.b.22 Pengalaman merek Tingkat keinginan berkunjung berdasarkan pengalaman berkunjung Ordinal IV.b.23 Pemilihan Saluran Kunjungan

Faktor yang dapat mempengaruhi keputusan wisatawan

dalam menentukan penyaluran lokasi yang dekat, harga

Saluran kunjungan

Tingkat kemudahan menuju lokasi Taman Sari Gua

Sunyaragi

Ordinal IV.c.24

Tingkat kelengkapan


(40)

54

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang murah, dan

ketersediaan barang yang lengkap.

lokasi Taman Sari Gua Sunyaragi

Harga

Tingkat kesesuaian harga tiket masuk ke

Taman Sari Gua Sunyaragi

Ordinal IV.c.26

Pemilihan Jumlah Kunjungan

Menentukan seberapa besar dan

seberapa banyak wisatawan dalam mengunjungi daya tarik wisata. Frekuensi kunjungan Tingkat frekuensi kunjungan ke Taman

Sari Gua Sunyaragi

Ordinal IV.d.27 Keinginan untuk

berkunjung kembali

Tingkat keinginan untuk berkunjung kembali ke Taman Sari Gua Sunyaragi

Ordinal IV.d.28

Pemilihan Waktu Kunjungan

Salah satu faktor penting bagi konsumen dalam melakukan keputusan

pembelian dan hal tersebut dapat dilakukan pada waktu

yang berbeda-beda dan dapat disesuaikan

kapan produk tersebut dibutuhkan.

Weekday Tingkat keinginan berkunjung pada

waktu weekday

Ordinal IV.e.29 Weekend (sabtu-minggu) Tingkat keinginan berkunjung pada weekendhari sabtu-minggu

Ordinal IV.e.30

Libur nasional Tingkat keinginan berkunjung pada saat

libur nasional Ordinal IV.e.31 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua sumber, sumber data primer (data yang diperoleh secara lansung) dan sumber data sekunder (data yang diperoleh secara tidak lansung) yang berhubungan dengan objek penelitian.

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang lansung memberikan data kepada pengumpul data atau peneliti (Sugiyono, 2013, hlm.193). Sumber data primer yang merupakan sumber yang didapatkan peneliti lansung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari wisatawan yang mengunjungi Taman Sari Gua


(41)

55

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sunyaragi, khususnya wisatawan yang mewakili dari keseluruhan populasi data penelitian yang merupakan target dan sasaran dalam menyebarkan kuesioner.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak lansung memberikan data terhadap pengumpul data, misalnya lewat orang lain maupun dokumen-dokumen (Sugiyono, 2013,hlm.193). Data sekunder diperoleh tidak lansung dari sumber penelitian seperti data-data kunjungan yang terdapat di dinas pariwisata maupun di pengelola daya tarik wisata. Data sekunder yang diperoleh tidak lansung dari sumber penelitian tetapi data ini dibutuhkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, yang mana dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

No. Data Penelitian Jenis Data Sumber Data

1. Tingkat kunjungan wisatawan

di Indonesia tahun 2008-2012 Sekunder

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2. Tingkat kunjungan wisatawan

di Jawa Barat tahun 2009-2012

Sekunder

DISBUDPAR Provinsi Jawa Barat

3. Profil Kota Cirebon

Sekunder

DISBUDPARPORA Kota Cirebon

4. Tingkat kunjungan wisatawan

di Kota Cirebon Sekunder

DISBUDPARPORA Kota Cirebon

5. Profil Taman Sari Gua

Sunyaragi Sekunder

Pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi

6. Tingkat Kunjungan wisatawan ke Taman Sari

Gua Sunyaragi Sekunder

Pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi


(42)

56

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Tanggapan wisatawan

mengenai heritage tourism product Taman Sari Gua Sunyaragi

Primer

Wisatawan yang menjadi responden dalam penelitian 8. Tanggapan wisatawan

mengenai keputusan berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi Kota Cirebon

Primer

Wisatawan yang menjadi responden dalam penelitian Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015

Beberapa data dalam tabel 3.2 merupakan data-data yang berupa data primer yang terdiri dari tanggapan wisatawan mengenai tourism heritage product dan data sekunder yang terdiri dari data-data kunjungan dari Kementrian, Dinas Pariwisata dan dari daya tarik wisata. Data-data tersebut yang dapat membantu peneliti dalam menyelesaikan masalah yang diteliti.

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013,hlm.115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu. Populasi sasaran pada penelitian ini adalah wisatawan nusantara yangberkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi.Pada tahun 2014 jumlah wisatawan nusantara yang mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi berjumlah 25.938 wisatawan. Maka jumlah sasaran populasi pada penelitian ini didasarkan jumlah wisatawan nusantara yang mengunjungi Taman Sari Gua Sunyaragi dengan total sasaran populasi yang diperoleh berjumlah 25.938 wisatawan nusantara.


(43)

57

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel adalah bagian dari jumlah dan kharakteristik yang dimilikioleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013,hlm.116). Sampel digunakan untuk mempermudah penelitian, karena dalam penelitian tidak mungkin keseluruhan populasi dapat diteliti yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti keterbatasan waktu, keterbatasan biaya dan keterbatasan tenaga yang tersedia.

Menentukan jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini, menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam Riduwan (2013,hlm.65) dengan rumus:

n =N. d + 1N

=

. . , 2+

= .

,

= 99.61= 100 responden Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan (dalam penelitian ini, presisi yang ditetapkan sebesar 10%)

Berdasarkan perhitungan rumus sampel dari Taro Yamane, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2013,hlm.116) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, maka diperlukan teknik sampling dalam menentukan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota (populasi) untuk dipilih menjaid anggota sampel. Sedangkan non probability sampling ialah


(44)

58

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan yaitu systematic random sampling. Systematic random sampling adalah cara pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu , ruang dengan urutan seragam. Langkah-langkah dalam penarikan sampel dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Tentukan populasi sasaran. Populasi sasaran dalam penelitian ini yaitu wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi.

2. Tentukan tempat checkpoint, dalam penelitian ini tempat untuk check point adalah pintu masuk Taman Sari Gua Sunyaragi.

3. Lakukan orientasi lapangan, dengan memperhatikan secara cermat jumlah wisatawan nusantara yang datang berkunjung.

4. Menentukan ukuran sampel yang akan diambil. 5. Uji coba kuesioner kepada responden.

Jumlah sampel pada penelitian ini sebesar 100 wisatawan nusantara, maka setiap wisatawan nusantara yang berada di Taman Sari Gua Sunyaragi dipilih wisatawan nusantara yang sesuai dengan karakteristik yang dapat dijadikan responden penelitian.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara seperti wawancara, kuesioner, observasi dan studi literatur.

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi permasalahan yang diteliti. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka atau dengan menggunakan telepon (Sugiyono, 2013,hlm.194). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara


(45)

59

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara tidak terstruktur (pedoman wawancara hanya menggunakan garis besar permasalahan yang akan ditanyakan) dengan dilakukan melalui tatap muka atau bertemu lansung. Dalam teknik pengumpulan data melalui wawancara, peneliti mewawancarai pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi dan pihak Disbudparpora Kota Cirebon.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyanto, 2013,hlm.199). Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dalam penelitian ini dijadikan sebagai sumber data primer, karena data kuesioner ini akan dijawab oleh responden wisatawan yang menjadi sample yang mewakili suatu populasi dalam penelitian.

3. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas dengan orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyanto, 2013,hlm.203). Observasi dengan peneliti datang lansung ke Taman Sari Gua Sunyaragi Kota Cirebon.

4. Studi literatur

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data melalui teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel yang berkaitan dengan penelitianyaitu teori yang menyangkut tentang heritage tourism product dan keputusan berkunjung. Teori-teori tersebut diperoleh dari berbagai sumber buku-buku maupun jurnal-jurnal yang menyangkut tentang heritage tourism product maupun tentang keputusan berkunjung.

Untuk lebih jelas tentang teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dan menyajikan data pada tabel 3.3 berikut ini:


(1)

120

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan mengenai penelitian, maka penulis memberikan beberapa hal saran atau rekomendasi kepada pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi sebagai berikut:

1. Tanggapan responden terhadap heritage tourism product yang terdiri dari

sub variabel physical, functional dan symbol pada kategori baik, tetapi sub variabel physical merupakan sub variabel dengan nilai terendah menururt tanggapan responden, maka dari itu penulis menyarankan kepada pihak pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi dalam menambah dan melengkapi fasilitas wisata, karena fasilitas wisata merupakan hal yang mendasar dalam memenuhi kebutuhan wisatawan ketika mengunjungi daya tarik wisata. Penulis juga menyarankan kepada pihak pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi untuk tetap menjaga kebersihan serta keamanan daya tarik wisata sehingga wisatawan tetap merasa nyaman dan aman ketika datang berkunjung. Keunikan Taman Sari Gua Sunyaragi merupakan hal yang dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung, sehingga penulis menyarankan untuk tetap menjaga keaslian dan menjaga konservasi situs sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan situs dan tetap menjadi ikon wisata heritage Kota Cirebon.

2. Tanggapan responden mengenai keputusan berkunjung berada pada

kategori baik, tetapi pada sub variabel pemilihan jumlah kunjungan yang terdiri dari frekuensi jumlah kunjungan dan keinginan untuk berkunjung

kembalu memperoleh nilai yang rendah, sehingga menulis

merekomendasikan kepada pihak peneglola Taman Sari Gua Sunyaragi untuk menambah keragaman aktifitas yang dapat dilakukan wisatawan seperti kegiatan edukasi yang dapat memberikan pengalaman wisatawan ketika datang berkunjung, karena bertambahnya aktifitas yang dapat dilakukan oleh wisatawan maka dapat mempengaruhi lamanya waktu


(2)

121

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kunjungan dan keinginan wisatawan untuk datang berkunjung kembali ke Taman Sari Gua Sunyaragi.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa heritage tourism product

mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan ke Taman Sari Gua Sunyaragi. Sub variabel heritage tourism product yang memperoleh nilai tertinggi yaitu pada sub variabel symbol yang terdiri dari kepopuleran nama Sunyaragi sebagai ikon wisata heritage Kota Cirebon, untuk itu, penulis menyarankan kepada pihak pengelola Taman Sari Gua Sunyaragi memaksimalkan dan menambah program-program promosi sehingga Taman Sari Gua Sunyaragi yang menjadi ikon wisata heritage Kota Cirebon menjadi terkenal diluar Kota Cirebon.


(3)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Azis, Khursiah Abd., dan Abdullah, Fakhrul Z.(2011). Culture Heritage Tourism Development in Kota Lama Kanan, Kuala Kangsar, Perak. Universiti Tun Abdul Razak E-Journal.VII.2.1-10

Chiu.,Lim Kong.et,al.(2013). The Need Understand Cultural Heritage Tourist Behavior. ABSR Journal.IV.1.85-97.

Dallen J. Timothy dan Gyan P. Nyaupane.(2009). Cultural Heritage and Tourism: In The Developing World. Taylor&Francis e-Library.

Damen.,L. (2013). The Potential Use of Cultural Heritage in Tourism: The Case Study of Oisterwijk. NHTV Breda University of Apllied Science.

Dumcke, C. dan Gnedovsky,M.(2013). The Social and Economic Value of Cultural Heritage. European Expert Network on Culture (EENC).

Engelbert,R. dan Loredana,A. (2013). Sustainable Tourism as Driving Force for Cultural Heritage Site Development: Planning, Managing, and Monitoring Culture Heritage in South East Europe.Cherplan.

Farahani., Banasfsheh.M, et,al.(2012). George Town World Heritage Site: What We Have and What We Sell. Canadian Center of Science and Education.IV.2.81-90.

Gaffar, V.,Wetprasit, P., Setyorini., HP. Diyah. (2011). Comparative Study of Tourist Characteristics on Cultural HeritageTourism Sites: Survey on Tourist in Indonesia and Thailand Heritage Sites. Journal of Tourism, Hospitality & Culiner Arts.III.3.53-68

Jusoh, J., et al. (2013). Tourist Expectationand Statifaction toward Physical Infrastructure and Heritage Elementin Melaka UNESCO World Heritage Site. MCSER Publishing.II.8.733-739.

Karunanithy,M. dan Sivesan,S. (2013). The Impact of Heritage Attributes on the Satisfaction of Tourism in Sri Lanka. European Journal of Business and Management.V.27.76-81.


(4)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Khumalo,T., Sebatlelo,P., Merve., C.D.Van Der.(2014). Who is a Heritage Tourist: Comparative Study of Constitunion Hill and the Hector Pieterson Memorialand Museum, Johanesburg, South Africa. Africal Journal of Hospitality, Tourism and Liesure.III.1.1-13.

Kotler,Philip., Gary., Amstrong. (2014). Principle of Marketing. Pearson.

Kotler, Philip., Bowen, Jhon T., Makens, James C. (2010). Marketing for Hospitality and Tourism. Pearson Education,Inc.

Kotler, Philip.,Kevin L. Keller.(2012) Marketing Management 14Th edition. Pearson.

Leask,A.., dan Fyall,A.(2006). Managing World Heritage Site. Elsevier Ltd.

Malhotra, Naresh K. 2009. Marketing : An Applied Orientation. United Kingdom: Pearson Edition

Middleton, Victor T.C., Fyall,A., dan Michel,M.(2009). Marketing in Travel and Tourism.Elsevier Ltd.

Misiura, Shashi. (2006). Heritage Marketing. Elsevier Ltd.

Murzyn,Monika.(2012). Cultural, Economic, and Social Sustainability of Heritage Tourism. Economic and Enviropmental Studies. XII. 2.113-133.

Nagy., Katalin. (2012). Heritage Tourism, Thematic Routes and Possibilities for Innovation. Journal of Economic Literature. VIII. 1. 46-53.

Pitana,I Gde dan Diarta, I Ketut Surya. (2009) Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Pitana, I Gde dan Gayatri, Putu G.(2005) Sosiologi Pariwisata.Yogyakarta:Andi.


(5)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ________.(2013) Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Rohmanah, Roseu. 2014. Analisis Faktor-faktor motivasi wisatawan dalam mempengaruhi keputusan berkunjung ke daya tarik Wisata Alam Cibulan Kuningan. Bandung : UPI.

Silalahi,Ulber.(2009).Metode Penelitian Sosial.Jakarta: PT. Refika Aditama.

Sugiyanto.(2013) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2003). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Suliyanto.(2005) Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Theo, Carol Boon Chui, et.al. (2014). Understanding Cultural Heritage Visitor Behavior: The Case of Melaka as World Heritage City. Elsevier Ltd.

Undang-Undang Kepariwisataan No. 10 Tahun 2009

Undang-Undang Cagar Budaya No.11 Tahun 2010

Website antarsumbarnews. www.antarsumbarnews.com [Diakses pada tanggal 17 November 2014]

Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat.

www.disparbud.jabarprov.go.id. [Diakses pada tanggal 27 Januari 2015].

Website Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. www.kemenparekrafrepublikindonesia.co.id. [Diakses pada tanggal 03 Januari 2015].


(6)

Meta Tiara, 2015

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Website Kompas. www.travelkompas.com [Diakses pada tanggal 27 Januari 2015]

Website Metronews. www.metronews.com [Diakses pada tanggal 20 Oktober 2014]

Website Travelkota. www.travelkota.com [Diakses pada tanggal 6 Maret 2015]

Website Tarungnews. www.tarungnews.com [Diakses pada tanggal 17 November 2014]

Website UNWTO Tourism Highlights, 2013 Edition. [Online]. Tersedia: mkt.unwto.org. [Diakses pada tanggal 27 Januari 2014].


Dokumen yang terkait

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda).

0 0 67

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE JENDELA ALAM : Survei pada wisatawan yang berkunjung ke Jendela Alam.

1 13 59

PENGARUH BRAND POSITIONING PUSPA IPTEK SUNDIAL TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KOTA BARU PARAHYANGAN: survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke puspa iptek sundial.

3 22 52

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KAPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut.

1 5 66

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGEMBANGAN TAMAN SARI GUA SUNYARAGI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI KOTA CIREBON.

8 18 30

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

View of PENGARUH IDENTITAS KABUPATEN GARUT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Garut)

0 0 18