Minat mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma - USD Repository
i
MINAT MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005
DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN
DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TAHUN AJARAN 2007/2008
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
DEWI SETIANA
031114033
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i ii ii
iii iii ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN
setiap insan mempunyai hak yang sama dengan waktu.
Tidak ada seorang pun mel ebihi orang yang l ain.
Namun tak jarang setiap kita berbeda dal am menetukan sikapnya.
Ada yang berjuang untuk mel al uinya
Dengan membunuh waktu,
Tidak pul a sedikit orang yang merasakan
sempitnya kesempatan yang ada
( Anonim )
rahasia terbesar dal am hidupM el ewati hari ini dengan penuh makna.
M akna tentang cinta, il mu, dan iman.
Dengan cinta hidup l ebih indah.
Dengan il mu hidup l ebih mudah,
Dengan iman hidup l ebih terarah
( Anonim )
Beber apa t ahun t elah ber lalu, hingga ku sampai pada t it ik ini.Ber syukur unt uk kekuat an, cint a, dan dukungan dar i : T uhan Yesus kr ist us, kedua or angt ua, nenek ku, Paman & Bibi ku, adik ku Ugi, Bet a & suami , ikhe ( adik ku yang cant ik & baik hat i. . hehe), N ina culun , abang ku Uan, Hayu & Asep ( t hanks unt uk diskusinya).
iv v v
viABSTRAK
MINAT MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005
DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN
DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TAHUN AJARAN 2007/2008
DEWI SETIANA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2008
Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi Minat Mahasiswa
Bimbingan dan Konseling angkatan 2005 dalam Kegiatan Pendidikan di Prodi BK
USD tahun ajaran 2007/2008.Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan metode survey.
Subjek penelitian ini adalah 38 mahasiswa BK Universitas Sanata Dharma
Angkatan 2005. Pengambilan data dilakukan pada 23 mai 2008. Intrument
penggalian data penelitian ini adalah kuesioner Minat Mahasiswa Bimbingan dan
Konseling angkatan 2005 dalam kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD tahun
ajaran 2007/2008 yang dikembangkan oleh penulis. Butir-butir pernyatan dalam
kuesioner terdiri dari 2 aspek yaitu intensitas perasaan suka terhadap kegiatan
belajar untuk mengembangkan kemampuan sebagai konselor berjumlah 42 butir
dan frekuensi tindakan belajar dalam bentuk menambah pengetahuan dan
keterampilan tentang profesi konselor atas inisiatif sendiri berjumlah 10 butir.
Teknik analisis data yang digunakan adalah mencari skor maksimum dan skor
minimum, mencari mean teoritis, mencari standar deviasi teoritis untuk menetapkan
norma skala minat.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Minat Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling angkatan 2005 Tinggi dalam Kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.
vi vii
ABSTRACT
GUIDANCE AND COUNSELING STUDENTS INTEREST
IN COUNSELOR EDUCATION ACTIVITIES
IN SANATA DHARMA UNIVERSITY
GUIDANCE COUNSELING AS MAJORITY 2005 EDUCATION YEAR
DEWI SETIANA
SANATA DHARMA UNIVERSITY 2008
This research was aimed to get information of Sanata Dharma Guidance andCounseling students interest in seventh semester in counsellor education activities in
Sanata Dharma on 2007/2008.
This research was a descriptive research using survey. The population of this
research was 38 seventh semester Guidance and Counseling students of Sanata
Dharma University. The data were taken on 23th May 2008 by questionnaire
developed by the researcher. The items of this questionnaire consisted of 2 aspects ;
(1) positive feeling toward education activities of counselor (42 items), (2) Frequency
of learning activities of the students to enrich the knowledge and the skills as a
counselor (10 items). The researcher used the theoritical mean, theoritical standard
deviation, and a norm to analyze the data.The result of this research showed that the interest of the guidance and
counseling students 2005 was high in education activities guidance and counseling in Sanata Dharma University on 2007/2008.
vii viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dewi Setiana NIM : 031114033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
MINAT MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2005
DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DI PROGRAM STUDI SANATA
DHARMA TAHUN AJARAN 2007/2008
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistrinbusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau di media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 September 2008 Dewi Setiana
viii ix
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha kasih atas
penyertaan-Nya selama kegiatan perkuliahan terutama pada saat penulisan skripsi ini.
Karena kasih-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Fajar Santoadi, S.Pd Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan tekun sampai akhir penulisan skripsi ini.
2. Panitia penguji skripsi yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mempertanggungjawabkan dan mempertahankan skripsi ini.
3. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Kaprodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menulis skripsi ini.
4. Mahasiswa BK USD angkatan 2005 yang telah membantu penulis dengan menjadi responden penelitian ini.
5. Segenap Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan sabar mendidik, mendampingi, dan membimbing penulis selama di bangku kuliah sehingga penulis mendapatkan ilmu yang berharga dan bermanfaat bagi kehidupan di masa depan.
ix x
6. Bapak, mama, abang, adik2ku, paman, bibiku, dan orang-orang gereja yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
7. Sahabatku Nina ‘culun’, Ikhe maniz, Boy yang selalu mendampingi dan memberikan dukungan kepada penulis.
8. Teman-teman angkatan 2003, Heny , Asep, Pitra, Siska, Ayu, Yesi, Hayu, Ida, Angga, Allel, Tina, Vera, Putri, Sr. Eme, Sr. Gaudentia, Rusdwiana, Andang, Magna, Erna, Lita, Berta, Bismo, Bayu, Pipit, Tutus, Mandus, Mas gugun, Bertus, Sr. Cipriana, Dian, Wulan, Ari, Sonya, Arjuna, Agung, Rosa yang selalu berjuang bersama selama kuliah dan selalu memberikan warna dalam perjalanan hidup ini.
9. Teman-teman kost, Yuni, Githa, Vina, Helen, Monik, Nina, Yuni ‘jawa’, Santi, Ila’, terima kasih dukungan, dan juga yang telah memberi warna dalam keseharianku di kost.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Semoga
karya yang sangat sederhana ini memberi manfaat bagi semua pembaca pada
umumnya dan bagi penulis khususnya.Penulis
x xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………..…iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………..iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………....v
ABSTRAK……………………………………………………………………………vi
ABSTRACT…………………………………………………………………………vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..............................................................viiiKATA PENGANTAR………………………………………………………………ix
DAFTAR ISI……………………………..………………………………………. .xiDAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….……… xiv
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………….…..1
A. Latar Belakang ………………………..………………………………………1 B. Rumusan Masalah………………..…………………………………………....4 C. Tujuan Penelitian……………..……………………………………………….5 D. Manfaat penelitian………………..…………………………………………...5 E. Definisi Operasional………………………..…………………………………5BAB II. KAJIAN PUSTAKA…………………………………….………………….7
A. Minat……………………………………..……………………………………7xi
xii
1. Pengertian Minat……………………………………………….………….7
2. Macam-macam Minat…………………………………..…......................10
B. Kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD…………………………………….16
1. Kegiatan Pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling……..16
2. Profesi Konselor dan Konselor Sekolah………………………………….19
a. Pengertian Profesi…………………………………………………...19
b. Profesi Konselor…………………….……………………………….20
c. Identitas Profesi………………………………….…………………..22
d. Konselor Sekolah………………………………….………………....24 1). Pengertian Konselor Sekolah…………………..………….......24 2). Tugas-tugas Konselor…………………………….……...…....26
e. Asumsi dan Prinsip Konselor…………………….………...………..29
C. Minat mahasiswa BK USD angkatan 2005 Dalam Kegiatan Pendidikan di Prodi Bk USD………………………………………………………………..31
BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………..……………..34
A. Jenis Penelitian…………………………………..…………………………..34 B. Subyek Penelitian……………………………………………..……………..34 C. Instrumen Penelitian…………………………………………..……………..351. Kuesioner tentang minat mahasiswa BK USD angkatan 2005 dalam Kegiatan Pendidikan di Prodi Bk USD tahun ajaran 2007/2008 ……. …35
2. Pemberian Skor……………..…………………………………………....36
3. Uji Coba Alat…………………………………………………………….37
xii
xiii
a. Validitas……………………………………………………………...37
b. Reliabilitas…………………………………………………………...40
D. Prosedur Pengumpulan Data………………………..………………………..43
E. Tehnik Analisis Data………………………………..…………………….....43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………….45
A. Hasil Penelitian Minat mahasiswa BK Angkatan 2005 dalam kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD……………………………………………….45 B. Pembahasan………………….………………………………………………47BAB V PENUTUP………………………………………..………………………...59
A. Ringasan……………………………………………………………………..59 B. Kesimpulan……………………………..……………………………………62 C. Saran…………………………..……………………………………………..62DAFTAR PUSTAKA……………………………………..………………………...65
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian.………………..………………………………75
Lampiran 2 : Kuesioner Uji Coba……………………………………………….. 76
Lampiran 3 : Tabulasi Uji coba……………….…………………………………..77
Lampiran 4 : Tabulasi Uji Coba Genap………...………………………….……..78
Lampiran 5 : Tabulasi Uji Coba Gasal………….………………………..………79
Lampiran 6 :Hasil Perhitungan Daya Beda dan Realibitias……………….……..80
Lampiran 7 : Kuesioner Penelitian ………………………………………………81
Lampiran 8 : Tabulasi Penelitian…..……………………………………….….....82
Lampiran 9 : Tabulasi Penelitian Genap………………… ………………….…..83
Lampiran 10 : Tabulasi Penelitian Gasal…………………………………..………84
xiv
1
BAB I P E N D A H U L U A N Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Definisi Operasional A. Latar Belakang Sebagai salah satu unsur sistem pendidikan, layanan bimbingan
dan konseling di sekolah mempunyai peranan yang besar dalam membantu peserta didik untuk mengembangkan kepribadiannya sehingga dapat berperan dalam pekerjaannya dimasa yang akan datang. Konselor merupakan andalan utama bagi pelaksaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Konselor atau Guru BK di sekolah bertanggung jawab membantu individu mengembangkan diri secara optimal dalam bidangnya masing-masing, baik bidang pribadi, sosial, karier, dan akademik.
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma memang secara khusus dipersiapkan untuk menjadi seorang guru pembimbing atau konselor dalam institusi pendidikan. Konselor sekolah adalah suatu istilah yang digunakan bagi konselor yang berkerja di lingkungan sekolah. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan bagi mereka untuk bekerja di luar setting sekolah misalnya Rumah Sakit (Konseling Pastoral), Perusahaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
2 Rehabilitasi, Konsultan Perkawinan dan lain-lain mengingat adanya
kebutuhan publik akan peran seorang konselor. Setiap setting Bimbingan
dan Konseling menghendaki kompetensi khusus yang harus dikuasai
konselor untuk dapat memberikan layanan dalam setting/wilayah khusus
itu. Mahasiswa memang sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan profesinya kelak di
sekolah. Mahasiswa BK menempuh Mata Kuliah 152 sks dengan berbagai
Kompetensi yaitu Keperibadian, Pedagogik, Sosial, Profesional.
Kurikulum Inti sejumlah 93 sks, dan sisanya dikembangkan oleh masing-
masing Jurusan/Prodi Studi BK di setiap LPTK sebagai kurikulum
Institusional. Kegiatan-kegiatan pendidikan atau mata kuliah yang
dipelajari di Prodi BK sebagai berikut : (1) kompetensi keperibadian yang
terdiri dari mata kuliah : Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila,
Teologi/Filsafat moral dll ; (2) kompetensi Pedagogik yang terdiri dari
mata kuliah : Pengantar pendidikan, Dasar-Dasar BK, Psikologi Remaja,
Psikologi Belajar dan Pembelajaran dll ; (3) kompetensi Sosial yang
terdiri dari mata kuliah : Perilaku Sosial, Komunikasi Antar Pribadi,
Konseling Lintas Budaya dll ; (4) kompetensi Profesional yang terdiri dari
mata kuliah: Perilaku kognitif, Perilaku Abnormal, Kesehatan Mental,
Perkembangan Anak, Profesi Bimbingan dan Konseling I dan II, PPL BK
SM, Assessment Psikologi Teknik Non tes I dan II, BK Karier, Konseling
Pastoral, Psikologi Konseling dll.3 Menurut Donald Super tahap perkembangan karir mahasiswa
sudah termasuk dalam spesifikasi artinya sudah punya pilihan yang pasti
dalam bidang pekerjaan tertentu. Kelancaran dan keberhasilan seseorang
dalam menjalankan tugas / pekerjaan bisa berhasil optimal bila didasari
pengetahuan yang cukup dan ada ketertarikan akan perkerjaan yang
dilakukannya itu. Ini tidak berarti bahwa seseorang yang ahli, paham,
terampil dan berbakat menjalankan suatu tugas di suatu bidang pasti
mempunyai minat akan apa yang dikerjakannya dengan terampil. Pada
kenyataannya Mahasiswa yang masuk di Prodi BK USD Yogyakarta
terdiri dari mahasiswa yang diterima dari pilihan satu, dua dan tiga.
Pilihan ini menggambarkan tingkat minat Mahasiswa BK yang bervariasi /
beragam dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK.Dewasa ini konselor sekolah masih dihadapkan pada sejumlah
permasalahan serius, yang cenderung menghambat keterlibatannya dalam
menyukseskan pelaksanaan sistem pendidikan nasional, terutama layanan
bimbingan dan konseling sekolah. Salah satu di antara sejumlah
permasalahan serius yang sering dialami oleh profesi konselor sekolah
adalah konselor merasa kurang dihargai. Hal ini nampak dari cap yang
diberikan oleh peserta didik kepada konselor sebagai petugas keamanan
sekolah atau polisi sekolah oleh para peserta didik, terutama peserta didik
yang bermasalah. Inilah contoh persepsi negatif terhadap profesi konselor
di sekolah yang umum terjadi dibanyak sekolah. Alasan diatas
mengakibatkan pandangan masyarakat pada konselor di sekolah cenderung
4 negatif sehingga tidak banyak masyarakat yang memilih masuk ke Prodi Bimbingan dan Konseling. Hasil wawancara dengan mahasiswa BK USD Yogyakarta angkatan 2005, beberapa mahasiswa mengatakan Prodi BK bukan menjadi pilihan pertama. Mahasiswa masuk Prodi BK karena tidak diterima di Fakultas Psikologi dan ada pula yang mengatakan karena diterima hanya di Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Penelitian ini ingin mengungkapkan minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan mahasiswa menjadi konselor yang berkompeten setelah lulus dari Program Studi BK USD Yogyakarta, Selain itu mahasiswa juga diharapkan berkerja di sekolah untuk menjadi konselor sekolah dengan kompetensi yang telah dikuasainya. Peneliti memilih angkatan 2005 dengan alasan mahasiswa angkatan ini sudah menempuh separuh waktu dan masih lama menjalankan studi di Prodi BK sehingga masih banyak waktu untuk membantu mengembangkan mahasiswa Prodi BK menjadi konselor sekolah yang kompeten.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Minat Mahasiswa BK angkatan 2005 dalam Kegiatan Pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008?
5 C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat mahasiswa BK angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di Prodi BK USD tahun ajaran 2007/2008.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling.
2. Bagi Program Studi BK hasil penelitian ini diharapkan menjadi
bahan masukan yang akan digunakan oleh pengelolah Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan upaya-upaya pembinaan bagi mahasiswa BK.E. Definisi Operasional
1. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat
atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto,
2003 : 180).2. Minat mahasiswa BK adalah rasa ketertarikan dalam
mempelajari kegiatan-kegiatan pendidikan yang ada di
Program Studi Bimbingan dan Konseling6
3. Kegiatan pendidikan mahasiswa BK adalah : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Minat
1. Pengertian Minat
Pengertian minat menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto 2003 : 180). Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa individu lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Individu yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat menurut Winkel adalah kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel 1996 : 30). Minat mendatangkan kegembiraan dan kepuasan pada setiap kegiatan yang ditekuninya (Hurlock, 1990:116) Sedangkan Bimo Walgito mengartikan minat sebagai suatu keadaan di mana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu objek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan dengan lebih aktif dengan objek tersebut. (Bimo Walgito. 1977 : 38). Artinya ia menaruh perhatian disertai
8
keinginan untuk mengetahui, mempelajari atau membuktikan lebih lanjut.
Selain itu minat juga dapat diartikan sebagai sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat berbeda
dengan kesenangan. Bila seseorang melihat bahwa sesuatu akan
menguntungkan, biasanya orang akan berminat untuk memperolehnya.
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk
melakukan apa yang mereka inginkan, bila mereka memilihnya secara
bebas, dan bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan dan
mendatangkan kepuasan (Hurlock, 1990:114). Menurut (Sukardi, 1987:
61-62) minat adalah keperibadian yang berkaitan dengan apakah seseorang
senang/tidak senang terhadap suatu objek, keadaan/perasaan. Seeorang
berminat terhadap suatu objek di pengaruhi oleh pengalaman pribadi, dari
sikap orang yang penting misalnya orang tua, dosen, dan teman sebayanya
( Hurlock, 1990:117).Berdasarkan berbagai pendapat tentang pengertian minat diatas,
disimpulkan bahwa pengertian minat merupakan salah satu unsur
kepribadian; yaitu suatu kecenderungan yang mendorong orang untuk
berperilaku tertentu terhadap suatu objek, keadaan atau peristiwa.
Kecenderungan ini berawal dari rasa tertarik atau tidak tertarik yang
kemudian menetap menjadi bagian dari keperibadian. Minat
mempunyai peranan penting dalam pembuatan keputusan karier. Minat
mengarahkan tindakan individu untuk memilih perkerjaan yang
disenanginya. Oleh karena itu, minat merupakan suatu perangkat
9
mental yang terdiri dari perpaduan dan campuran dari perasaan, pikiran
dan prasangka yang bisa mengarahkan individu pada suatu pilihan.
Minat termasuk dalam aspek afektif, yaitu suatu aspek yang didalamnya
mengandung unsur perasaan. Di dalam berperasaan manusia
mengadakan pernilaian terhadap objek-objek yang dihadapi, apakah
suatu peristiwa itu baginya berharga atau bernilai atau tidak. Antara
minat dan perasaan terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak
mengherankan kalau orang yang berperasaan tidak senang juga akan
kurang berminat, sedangkan orang yang berperasaan senang akan
berminat. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk dan
berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, proses
interaksi dengan teman sebaya, dimasyarakat dan didalam keluarga (
Hurlock. 1990:116). Minat terhadap sesuatu dipelajari dan
mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan
minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar
dan menyokong belajar selanjutnya.Menurut uraian di atas, peneliti merangkum defenisi minat sebagai berikut :
1. Perasaan positif terhadap sesuatu.
2. Ada daya dorong untuk bertindak yang lahir dari perasaan positif
3. Menaruh perhatian terhadap sesuatu dan ada tindakan aktif yang
cenderung menetap.
Jadi dari ketiga unsur minat diatas relatif menetap dalam setiap individu.
10
2. Macam-macam minat
Mappiare (1982 : 85-86) menjelaskan minat remaja dapat dibagi menjadi tiga, antara lain : a. Minat pribadi, yaitu kecenderungan untuk mengejar hal-hal yang menjadi keinginannya. Minat yang timbul dari individu dapat menimbulkan kepuasan. Minat pribadi meliputi minat memperoleh pengakuan atau penghargaan, minat mengembangkan diri, minat untuk sukses, minat untuk jabatan dan sebagainya.
b. Minat terhadap rekreasi, yaitu kecenderungan yang ada pada diri individu terhadap hal-hal yang mengembalikan individu pada kondisi semula dari ketegangan-ketegangan setelah individu melakukan aktivitas sehingga pikiran, psikis serta jasamani menjadi segar kembali.
c. Minat terhadap kelanjutan studi dan jabatan. Dengan tercapainya suatu tingkat pendidikan tinggi bagi individu maka terbuka peluang untuk mencapai jabatan yng lebih tinggi, untuk memperoleh pekerjaan elit dan pada gilirannya memudahkan individu untuk menaikkan statusnya. Hurlock (1997 : 216 - 221) menyebutkan bentuk-bentuk minat sebagai berikut : a. Minat Rekreasi Selama masa-masa remaja, remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak pengorbanan tenaga.
11 Berangsur-angsur bentuk permainan yang kekanak-kanakan menghilang menjelang awal masa remaja. Hal tersebut karena banyaknya tekanan yang berasal dari tugas-tugas sekolah dan rumah. Banyaknya rekreasi yang diikuti remaja juga sangat dipengaruhi oleh derajat kepopulerannya.
b. Minat Sosial Minat yang bersifat sosial bergantung pada kesempatan yang diperoleh remaja untuk mengembangkan minat tersebut dan kepopulerannya dalam kelompok. Seorang remaja yang status sosialnya rendah mempunyai sedikit kegiatan untuk mengembangkan minat pada hal-hal tertentu.
c. Minat Pribadi Minat pribadi sendiri merupakan minat yang terkuat di kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena mereka sadar bahwa dukungan sosial yang besar dipengaruhi oleh penampilan diri. Dalam hal ini remaja mengetahui bahwa kelompok sosial menilai dirinya berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kemandirian, sekolah, keanggotaan sosial dan banyaknya uang yang dibelanjakan.
d. Minat pada Pakaian Penyesuaian diri dan sosial sangat dipengaruhi oleh sikap teman sebaya terhadap pakaian, maka sebagian besar remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelompok dalam berpakaian.
12 e. Minat pada Uang Semua remaja lambat laun akan menemukan bahwa uang adalah kunci kebebasan. Minat ini berkisar terutama bagaimana mendapatkan uang sebanyak mungkin, tanpa memperdulikan jenis pekerjaan yang dilakukannya untuk mendapatkan uang.
f. Minat pada Kemandirian Keinginan yang kuat untuk mandiri berkembang pada awal masa remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir. Ini menimbulkan banyak perselisihan dengan orang tua dan orang dewasa lainnya.
g. Minat Pendidikan Besarnya minat terhadap pendidikan sangat dipengruhi oleh minat pada pekerjaaan. Biasanya remaja lebih menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.
h. Minat Pekerjaan Remaja yang sudah menengah ke atas biasanya mulai memikirkan masa depan secara sungguh – sungguh. Pada akhir masa remaja minat terhadap karier seringkali menjadi sumber pikiran. Seperti diterangkan oleh Thomas ( Hurlock, 1997 : 21), bahwa pada saat tersebut remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang disukai dan pekerjaan yang dicita-citakan. Minat pada pekerjaan mengalami perubahan sepanjang garis perkembanganya.
13 i. Minat pada Prestasi Prestasi yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah sebabnya mengapa prestasi, baik dalam olah raga maupun berbagai kegiatan sosial, menjadi minat yang kuat sepanjang masa remaja.
Jadi minat yang harus dimiliki mahasiswa BK adalah minat terhadap pendidikan dan pekerjaan. Mahasiswa di Prodi BK dipersiapkan untuk memiliki kemampuan kepribadian, pedagogik, sosial, professional. Mahasiswa dapat memiliki kemampuan tersebut dengan cara mempelajari mata kuliah yang ada di Prodi Bimbingan dan Konseling. Kemampuan ini diperlukan untuk menjalankan profesinya kelak di sekolah atau di luar sekolah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat individu terhadap perkerjaan yaitu (Hurlock, 1990:144) :
1. Sikap Orang Tua
Sikap Orang tua memperngaruhi sikap anak terhadap perkerjaan
dalam dua hal. Pertama orang tua mendesak anak untuk tertarik pada
perkerjaan yang dianggap mereka bagus dan bergengsi tanpa
memperdulikan minat dan sikap anak. Ke dua orang tua
menganjurkan anaknya untuk menghindari perkerjaan tertentu
karena dianggap tidak mengguntungkan.14
2. Perkerjaan Bergengsi
Sejak kecil, anak sudah menemukan bahwa berbagai pekerjan
mempunyai tingkat partis, misalnya perkerjaan kantor jauh lebih
bergengsi dari perkerjaan di pabrik.3. Kekaguman pada Seseorang
Seseorang mengembangkan sikap positif terhadap perkerjaan orang
dikagumi atau dipuja misalnya guru, pemimpin, masyarakat atau
Negara atau orang ternama di media massa. Terdapat kecenderungan
untuk mengambangkan sikap yang tidak mengguntungkan terhadap
profesi orang yang tidak disukai.4. Kemampuan
Kemampuan fisik dan kecerdasan seseorang, minat dan
keperibadian yang memegang peranan penting dalam sikap mereka
terhadap berbagai perkerjaan. Sebagai contoh : seseorang yang tidak
suka bertualang mempunyai sikap yang positif terhadap perkerjaan
yang aman sementara mereka yang lebi agresif dan berani,
menganggap perkerjaan demikian membosankan dan ingin
perkerjaan yang mengasikan.5. Jenis Kelamin
Walaupun batas-batas seks untuk perkerjaan dengan cepat hilang
beberapa perkerjaan tetap dianggap perkerjaan pria dan yang lain
sebagai perkerjaan wanita. Laki-laki dalam suatu kelompok ditekan
orang tua dan teman sebayanya untuk merasa tertarik akan
15
perkerjaan yang dianggap sesuai dengan jenis kelaminnya dan anak
perempuan mempunyai sikap yang lebih positif terhadap perkerjaan
yang dianggap “perkerjaan wanita” daripada terhadap “pekerjaan
Pria”.6. Kesempatan untuk Mandiri
Setiap pekerjaan yang menawarkan otonomi dalam pelaksanaannya
dianggap dinilai lebih tinggi dari perkerjaan yang dianggap sudah
diatur misalnya perkerjaan kantor atau pabrik.7. Streotip tentang Konselor Sekolah
Pada saat seseorang mengenal berbagai perkerjaan mereka juga
belajar tentang streotip budaya yang berkaitan dengan perkerjaan
tersebut. Misalnya guru BK menjadi “polisi sekolah”8. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dengan orang dari berbagai profesi mewarnai
sikap terhadap profesi tersebut. Seseorang yang memiliki
pengalaman tidak mengguntungkan dengan guru pada saat dia
bersekolah maka dia akan menghindar pererjaan yang ada kaitan
dengan guru.Jadi mahasiswa BK harus memiliki kemampuan untuk
mempelajar kegiatan-kegiatan pendidikan di Program Studi BK.
Bila mahasiswa dengan tekun memperlajari kegiatan pendidikan,
maka mahasiswa BK akan dapat menguasai standar kompentensi-
kompentensi yang harus dimiliki oleh Konselor.16
B. Kegiatan Pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling, Profesi Konselor dan Konselor Sekolah
1. Kegiatan Pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Program studi pendidikan konselor sekolah atau program studi bimbingan dan konseling bertujuan menghasilkan seorang tenaga pendidik yang memiliki taraf keahlian yang memadai dalam pelayanan bimbingan di lembaga pendidikan formal. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling dibekali oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling mempelajari berbagai pengetahuan, pemahaman, keterampilan serta kecekatan yang bersifat kognitif, kerelaan untuk berpegang pada nilai- nilai tertentu dan kerelaan untuk mengembangkan beraneka sikap serta sifat yang relevan dengan profesi konselor.
Setiap Setting Bimbingan dan Konseling menghendaki kompentensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa BK. Mahasiswa BK menempuh mata kuliah 152 SKS dengan berbagai kompentensi yaitu kompentensi kepribadian, pedagogik, sosial, dan professional.
Kegiatan pendidikan atau mata kuliah yang dipelajari oleh mahasiswa di Prodi BK adalah sebagai berikut : a. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian bagi seorang konselor sama dengan kompetensi kepribadian pendidik pada umumnya. Kompentensi kepribadian terdiri dari mata kuliah :
17 Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Teologi Moral/Filsafat Moral, Pendidikan Kewarganegaraan, Pengembangan Pribadi Konselor.
b. Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran