Daya anti-inflamasi ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii hook. F. pada mencit putih betina - USD Repository

  DAYA ANTI–INFLAMASI EKSTRAK ETANOLIK AKAR Tripterygium wilfordii Hook. F. PADA MENCIT PUTIH BETINA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Caecilia Ratna Tri Wijayanti NIM : 048114049 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAYA ANTI–INFLAMASI EKSTRAK ETANOLIK AKAR Tripterygium wilfordii Hook. F. PADA MENCIT PUTIH BETINA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Caecilia Ratna Tri Wijayanti NIM : 048114049 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

You have to endure caterpillars if you want to see butterflies (Antoine De Saint)

  There is no success without sacrifice Great success always calls for great sacrifice Even failure can become an important ingredient to success Failure just means that you have not yet succeeded

Success is doing something good

When you can, where you can, while you can

  

It’s better to attempt to do something great and fail,

than attempt to do nothing and succeed

Success is not necessarily reaching your goal- but reaching the maximum possibilities in

light of the opportunities that come your way

  Success is never ending, because success is like the process of seed planting Every creative contribution like a seed planted may bear fruit Success finally is not what you have it is not what you do; it is who you are, and what you want to become of yourself (Felix Lugo)

“Thanks to Jesus Christ”

  kupersembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan baktiku teruntuk bapak dan ibuk yang senantiasa menyayangi, mendoakan, memberi dukungan kepadaku kedua kakakku dan mas Yoseph atas dukungan, kasih sayang dan perhatiannya teman-teman dan saudara-saudaraku atas motivasi dan perhatiannya teruntuk almamaterku tercinta

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di surga atas kasih, karunia dan penyertaan-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Daya Anti-Inflamasi Ekstrak Etanolik Akar Tripterygium wilfordii Hook. F. Pada Mencit Putih Betina” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis mampu menghadapi setiap kesulitan yang ditemui. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan, arahan, masukan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

  3. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritikan, saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

  4. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritikan, saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5.

  IOT. Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi atas bantuan dan kerja samanya dalam penyediaan ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. yang digunakan dalam penelitian ini.

  6. Romo Sunu atas bantuannya dalam menganalisis data sehingga penulis memperoleh gambaran mengenai bagaimana mengolah data hasil penelitian.

  7. Mas Heru, Mas Parjiman dan Mas Kayat yang telah memberikan bantuan berupa penyediaan mencit dan peralatan yang penulis butuhkan selama penelitian serta memberikan keceriaan selama penelitian dengan canda tawa dan obrolannya.

  8. Staf pengajar dan segenap dosen Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  9. Bapak Antonius Tumiyo dan Ibu Maria Theresia Sumilah yang telah mendidik, membesarkan, dan memberikan dukungan baik moral maupun material serta tak henti-hentinya berdoa dan memberikan semangat kepada penulis untuk tetap tegar dalam menghadapi segala cobaan dan tantangan.

  10. Mas Heri dan Mas Nolly, kedua kakak ipar (Mbak Ning dan Mbak Santi), keponakan tersayang Farrel, nenek, budhe, bulik, om, sepupu dan keponakan- keponakan penulis (Ogik dan Dio) atas perhatian, kasih sayang, serta dukungan yang diberikan kepada penulis.

11. Yoseph Harjanto beserta keluarga terima kasih atas semua doa, dukungan, cinta dan perhatian serta bantuan yang dengan tulus diberikan kepada penulis.

  12. Teman-teman seperjuangan Keke, Ratna Puspita, Avi atas kerja samanya selama penelitian hingga penyusunan skripsi.

  13. Teman-teman dekat, Keke, Angel dan Dika yang telah memberikan semangat, motivasi dan keceriaan di saat suka maupun duka.

  14. Teman-teman kost ”Wisma Mawar”, Anas, Anna, Ani, Cicil, Rita, Krisna, Putri, Tina, yang dengan canda tawa dan obrolannya mampu menghibur penulis saat sedang susah dan memberi motivasi kepada penulis.

  15. Teman-teman FKK ’04 dan teman-teman kelas B, Ika Sindu, Heti, Nina, Dipta, Andri, Rissa, Nur, Anna, Siska, Atin, Wida, Ari, Erline, Yudi, Budi, Indah, Maduma yang sama-sama berjuang di Farmasi. Terima kasih karena penulis diberi kesempatan untuk mengenal kalian semua.

  16. Teman-teman KKN di Pedukuhan Plumutan, Bambanglipuro (Soni, Dita, Pauline, Lala, Metta, Ferani, Atik, Yohan, An). Terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

  17. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik moral maupun material yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bagian suatu ilmu pengetahuan bagi semua orang.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

Tripterygium wilfordii Hook. F. telah digunakan dalam pengobatan

  tradisional Cina untuk mengobati demam, kedinginan, udema dan bisul,

rheumatoid arthritis, hepatitis kronik, nefritis kronik, dan beberapa penyakit kulit.

Senyawa bioaktif yang berperan sebagai anti-inflamasi yaitu triptolide dan tripdiolide. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan kebenaran daya anti- inflamasi dan mengetahui besarnya persentase dan potensi relatif serta kisaran dosis dari ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. dalam menghambat udema.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Subyek uji adalah mencit putih betina galur

  

Swiss, berumur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 gram. Lima puluh ekor

  mencit dikelompokkan menjadi 10 kelompok. Kelompok I-IV merupakan kelompok kontrol, sedangkan kelompok V-X diberi ekstrak etanolik akar

  

Tripterygium wilfordii Hook. F. dengan dosis berturut-turut 3,37; 10,11; 30,35;

  91; 273 dan 819 mg/kg BB. Sembilan puluh menit kemudian diinjeksi subplantar dengan karagenin 1% pada kaki kiri bagian belakang. Setelah 3 jam hewan uji dikorbankan dan kedua kakinya dipotong pada sendi torsocrural, kemudian ditimbang. Data bobot udema dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusinya, dilanjutkan analisis varian pola satu arah dan uji Scheffe untuk melihat perbedaan antarkelompok.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik akar Tripterygium

  

wilfordii Hook. F. tidak memiliki daya anti-inflamasi. Persentase penurunan bobot

  udema berturut-turut sebesar 32,28%; 21,80%; dan 14,85%. Potensi relatif penurunan bobot udema secara berturut-turut adalah 46,49%; 31,39%; dan 21,39%. Kisaran dosis yang memiliki kemampuan menurunkan bobot udema yaitu pada dosis 3,37 dan antara 30,35 sampai 91 mg/kg BB.

  Kata kunci : penurunan bobot udema, ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Tripterygium wilfordii Hook. F. have been used in traditional Chinese

  medicine to treat fever, chills, edema and carbuncles, rheumatoid arthritis, chronic hepatitis, chronic nephritis, and several skin disorders. Active compound that contributing as anti-inflammatory agent are triptolide and tripdiolide. The goal of this research is to prove the truth of anti-inflammation effect and to know the amount of percentage and relative potency of anti-inflammation effect and also range of dosage of etanolic extract of Tripterygium wilfordii Hook. F. root in preventing oedema.

  This research is experimental research with randomized controlled design. The subject of this experiment was Switzerland white female mice whose age 2-3 months and its weight is 20-30 gram. Fifty mice were divided into ten groups.

  Group I to group IV were as control group, whereas group V to group X were given etanolic extract of Tripterygium wilfordii Hook. F. root with dosage 3.37; 10.11; 30.35; 91; 273 dan 819 mg/kg BW. Successively ninety minutes later, those mice’s left legs were injected with karagenin 1%. Then, 3 hours later those mice were killed and its two legs were cut at torsocrural joint. Data about oedema weight was analyzed with Kolmogorov-Smirnov to see its distribution. After that, this research was continued with ANOVA then followed with Scheffe test.

  The result of the analysis shows that etanolic extract of Tripterygium

  

wilfordii Hook. F. root did not have anti-inflammation effect. The percentage of

  edema weight reducing in dosage 3.37; 30.35 and 91 mg/kg BW was 32.28 %; 21.80 % and 14.85 %. Relative potency of edema weight reducing was successively 46.49 % ; 31.39 % and 21.39 %;. Range of dosage which has an ability to reduce edema was on the dosage 3.37 and between 30.35 up to 91 mg/kg BW.

  Key words : edema weight reducing, etanolic extract of Tripterygium wilfordii Hook. F. root

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Hal HALAMAN JUDUL …………………………………………………...…… ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………. iii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iv HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….. v PRAKATA ………………………………………………………………….. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………...………………….... ix

  INTISARI ………….………………………………………………………... x

  

ABSTRACT ………………………………………………...………………... xi

  DAFTAR ISI ...……………………………………………………………… xii DAFTAR TABEL ..…………………………………………………………. xvi DAFTAR GAMBAR ….……………………………………...…………….. xviii DAFTAR LAMPIRAN ..……………………………………………………. xx BAB. I PENGANTAR .……………………………………………………...

  1 A. Latar Belakang …………………………….………………………...

  1 1. Permasalahan ……………………….…………………………..

  3 2.

  4 Keaslian penelitian …………….………………………………..

  3. Manfaat penelitian .…………….………………………………..

  5 B.

  6 Tujuan Penelitian ……………….………………………....................

  1. Tujuan umum ……………………….…………………………..

  6 2. Tujuan khusus .…………….…………………………………...

  6

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA …….………………………………... A. Tripterygium wilfordii Hook. F. ………….……………………….....

  12

  7

  8

  8

  9

  10

  12

  12

  12

  13

  7

  16

  19

  24

  25

  26

  27

  28

  28

  29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

  7

  1. Klasifikasi umum ……………………………….........................

  4. Gejala …......………………………………………………….....

  2. Nama …………………………………………………………… 3. Morfologi tanaman ……………………………………………..

  4. Kandungan kimia …..…………………………………………...

  5. Kegunaan ………………………………………………….........

  6. Toksisitas ………………………………………………….........

  B. Ekstraksi …………………………………………………………….

  C. Inflamasi ……...……………………………………………………..

  1. Definisi ….…………………………………………………........

  2. Penyebab ………………………………………………………..

  3. Klasifikasi …………………………………………..................

  5. Mekanisme…………………………………………………........

  7

  6. Mediator-mediator ………………………………………….......

  D. Obat Anti-inflamasi ..………………………………………………...

  1. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) .................................

  2. Golongan steroid ..........................................................................

  E.

  Natrium diklofenak ………………..………………………………...

  F. Metode Pengujian Daya Anti-inflamasi……………………………...

  1. Uji erythema ultraviolet………………………............................

  2. Udema pada kaki ……………………………………………......

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.

  30 Uji radang selaput dada ................…………………………........

  4. Tes kantong granuloma………………………………………….

  30 G.

  31 Landasan Teori……………………………………………………….

  H. Hipotesis……………………………………………………………...

  32 BAB III. METODE PENELITIAN ……….………………………………...

  33 A.

  33 Jenis dan Rancangan Penelitian …………………………………….

  B. Variabel dan Definisi Operasional…………………………………...

  33 1.

  33 Variabel penelitian …..…………………………………….........

  2. Definisi Operasional……………………………………….........

  34 C. Bahan penelitian ...................…...…………………………………...

  35 D.

  36 Alat Penelitian ...………...…………………………………………...

  E. Tata Cara Penelitian ..………………………………………………..

  37 1.

  37 Penyiapan hewan uji …………….....…...…………………........

  2. Pembuatan bahan uji………..…..……………………………….

  37 3.

  40 Perhitungan dan penetapan dosis ……………………………….

  4. Uji pendahuluan ….…………………...………………………...

  44 5. Perlakuan hewan uji ..........................................………………...

  45 6.

  46 Perhitungan persentase daya anti-inflamasi ………………….....

  7. Perhitungan potensi relatif daya anti-inflamasi ............................

  46 F.

  46 Analisis Hasil ………………………………………………………..

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………….......................………....

  48 A. Hasil Uji Pendahuluan ............................…………………………….

  48

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.

  48 Hasil uji pendahuluan penetapan selang waktu pemotongan kaki

  2. Hasil uji pendahuluan penetapan selang waktu pemberian Natrium diklofenak ......................................................................

  52 B. Hasil Uji Daya Anti-inflamasi pada Mencit ...…..…………………..

  57 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …….………………………………

  71 A.

  71 Kesimpulan ..………………………………………………………… B. Saran ...……………………………………………………………….

  72 DAFTAR PUSTAKA ...……………………………………………………..

  73 LAMPIRAN ………...……………………………………………………….

  77 BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………………. 111

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Hal

  I. Rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki..……..................................................................................................

  48 II. Rangkuman hasil uji Homogenitas Variansi data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki …………………………………………

  49 III. Rangkuman hasil uji Anova Satu Arah data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki……………………….….…………………......

  50 IV. Rangkuman hasil uji Scheffe data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki…………………………………….……..……………

  50 V. Rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar setelah pemberian Natrium diklofenak dosis efektif pada selang waktu tertentu…………………………………………………....

  54 VI. Rangkuman hasil uji Homogenitas Variansi data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar setelah pemberian Natrium diklofenak dosis efektif pada selang waktu tertentu ………......

  55 VII. Rangkuman hasil uji Anova Satu Arah data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplatar setelah pemberian Natrium diklofenak dosis efektif pada selang waktu tertentu...…………………..

  55

  VIII.

  Rangkuman hasil uji Scheffe data bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar setelah pemberian Natrium diklofenak dosis efektif pada selang waktu tertentu..….……………………………

  IX. Rata-rata bobot udema telapak kaki mencit akibat karagenin 1% subplantar pada kelompok kontrol dan perlakuan......….…….................

  X. Rata-rata persentase daya anti-inflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan……………………………...…………………………………

  XI. Rangkuman hasil uji Homogenitas Variansi daya anti-inflamasi kelompok kontrol dan perlakuan .............................................................

  XII. Rangkuman hasil uji Anova Satu Arah daya anti-inflamasi kelompok kontrol dan perlakuan……………………………………………………

  XIII. Rangkuman hasil uji Scheffe daya anti-inflamasi kelompok kontrol dan perlakuan………………………………………………………………...

  XIV. Potensi relatif ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F terhadap Natrium diklofenak ..……………………………………….....

  56

  59

  61

  63

  64

  65

  69 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR

  Hal Gambar 1. Struktur triptolide ......................................................………....

  9 Gambar 2. Struktur tripdiolide .................................……………………...

  9 Gambar 3. Respon inflamasi yang berhubungan dengan tanda-tanda inflamasi ....................................................................................

  17 Gambar 4. Skema dari mediator-mediator yang berasal dari asam arakhidonat dan titik tangkap kerja obat anti-inflamasi ............

  23 Gambar 5. Klasifikasi Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS) ............

  24 Gambar 6. Struktur Natrium diklofenak........…………………...................

  27 Gambar 7. Grafik rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki........................................................................

  49 Gambar 8 Grafik rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1% subplantar setelah pemberian Natrium diklofenak dosis efektif pada selang waktu . tertentu…………………………….……...................................

  54 Gambar 9. Grafik rata-rata bobot udema telapak kaki mencit akibat karagenin 1% subplantar pada kelompok kontrol dan perlakuan ……........................………………………. ……….

  60 Gambar 10. Grafik rata-rata daya anti-inflamasi pada kelompok kontrol dan perlakuan..........................................................................…

  62

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 11. Tanaman Tripterygium wilfordii Hook. F……………………..

  77 Gambar 12. Ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F ……......

  78 Gambar 13. Suspensi ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F dalam CMC-Na ……………………………………………......

  79 Gambar 14. Neraca analitik Mettler Toledo AB 204 ....................................

  80

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Hal Lampiran 1. Foto tanaman Tripterygium wilfordii Hook. F...………………

  77 Lampiran 2. Foto ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F ...

  78 Lampiran 3. Foto suspensi ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F dalam CMC-Na ...........................................................

  79 Lampiran 4. Foto neraca analitik Mettler Toledo AB 204 .............................

  80 Lampiran 5. Surat pernyataan proses pembuatan ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. dari IOT. Sari Sehat – PT.

  Capung Indah Abadi ..................................................................

  81 Lampiran 6. Perhitungan konsentrasi ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. ......................................................................

  82 Lampiran 7. Skema kerja uji pendahuluan penetapan selang waktu pemotongan kaki mencit setelah injeksi karagenin 1% ............

  85 Lampiran 8. Hasil dan Analisis Hasil Uji Pendahuluan Waktu Pemotongan Kaki Setelah Injeksi Karagenin 1% ..........................................

  86 Lampiran 9. Skema kerja uji pendahuluan waktu pemberian Natrium diklofenak dosis efektif (4,48 mg/kg BB) .................................

  89 Lampiran 10. Hasil dan Analsiis Hasil Uji Pendahuluan Waktu Pemberian Natrium diklofenak Dosis Efektif (4,48 Mg/Kg BB) ...............

  90 Lampiran 11. Skema kerja perlakuan hewan uji ..............................................

  94

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 12. Hasil Bobot Udema Kaki Mencit Akibat Pemberian Ekstrak Etanolik Akar Tripterygium wilfordii Hook. F. dalam Enam Peringkat Dosis Dan Kontrol .....................................................

  95 Lampiran 13. Hasil Perhitungan Dan Analisis Persentase (%) Daya Anti- Inflamasi Kontrol Positif Natrium diklofenak dan Ekstrak Etanolik Akar Tripterygium wilfordii Hook. F. dikurangi Pelarutnya (Aquadest dan CMC-Na) ......................................... 102

  Lampiran 14. Hasil Perhitungan Potensi Relatif Daya Anti-Inflamasi Ekstrak Etanolik Akar Tripterygium wilfordii Hook. F. terhadap Natrium diklofenak …………………………………. 109

  Lampiran 15. Surat pernyataan ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. dari IOT. Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi ........ 110

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Saat ini dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to

  

nature) membuat kecenderungan penggunaan bahan obat alam/herbal di dunia

  semakin meningkat (Wijayakusuma, 2007). Bahkan sampai saat ini menurut perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO), 80% penduduk dunia masih menggantungkan dirinya pada pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat yang berasal dari tanaman (Radji, 2005). Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui

  

World Health Assembly telah merekomendasikan penggunaan obat tradisional

  termasuk obat-obat bahan alam dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker (Anonim, 2007a).

  Pada tahun 1999, pemerintah telah mencanangkan visi “Indonesia Sehat 2010” dengan misi dan sasarannya antara lain mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Salah satu program yang telah ditetapkan untuk mencapai sasaran tersebut adalah meningkatkan penggunaan cara pengobatan tradisional yang aman dan bermanfaat. Oleh karena itu perlu perhatian khusus untuk mengembangkan obat alami Indonesia dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kemandirian di bidang kesehatan (Anonim, 2003). Berdasarkan Surat Keputusan kepala BPOM RI No.HK.00.05.4.2411 tanggal 17 Mei 2004, obat bahan alami Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yakni : jamu, obat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  herbal terstandar, dan fitofarmaka (Anonim, 2008a). Pada umumnya masyarakat Indonesia menggunakan obat bahan alam berdasarkan bukti empiris secara turun- temurun namun belum dibuktikan secara ilmiah. Dalam upaya membuktikan adanya manfaat klinik, khasiat dan keamanan obat tradisional yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dapat dilakukan melalui serangkaian uji, antara lain uji praklinik (uji farmakodinamika dan toksisitas) dengan bahan baku terstandar agar berubah menjadi obat herbal terstandar dan uji klinis pada manusia sehingga nantinya obat tradisional tersebut dapat berkembang menjadi fitofarmaka sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi obat tradisional tersebut dengan aman dan terjamin mutunya.

  Berdasarkan uraian di atas maka IOT. Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi, suatu industri obat tradisional, bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma untuk melakukan uji praklinik suatu sediaan bahan alami. Uji praklinik ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai efikasi dan keamanan sediaan bahan alami tersebut dan nantinya produk yang diluncurkan memiliki standar mutu dan keamanan yang lebih meningkat sehingga memiliki tingkat kepercayaan yang sama tingginya dengan obat non-herbal.

  Reaksi inflamasi diperlukan karena inflamasi merupakan respon biologik dari reaksi-reaksi kimia berurutan dan berfungsi melindungi tubuh dari infeksi dan memperbaiki jaringan yang rusak akibat trauma (Wilmana, 1995). Namun, reaksi inflamasi yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang merugikan tubuh.

  Oleh karena itu, diperlukan obat anti-inflamasi untuk mengendalikan reaksi inflamasi agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan tersebut.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tripterygium wilfordii Hook. F. telah digunakan dalam pengobatan

  tradisional Cina selama lebih dari 2000 tahun untuk mengobati demam, kedinginan, udema dan radang di bawah kulit atau bisul (Anonim, 2007b). Lebih dari 300 senyawa yang berasal dari genus Tripterygium telah diidentifikasi dan beberapa diantaranya telah dievaluasi aktivitas biologinya. Keseluruhan aktivitas ekstrak berdasarkan interaksi antar komponen-komponennya (Brinker, Jun Ma, Lipsky dan Raskin, 2006). Suatu penelitian menyebutkan bahwa ekstrak etanol/etil asetat dari akar Tripterygium wilfordii Hook. F. mampu berikatan dengan reseptor glukokortikoid (Lipsky, Tao dan Cai, 1997). Pada penelitian tersebut ekstraksi akar Tripterygium wilfordii Hook. F. dilakukan dalam dua tahap, yaitu ekstraksi dengan etanol dilanjutkan dengan etil asetat. Ekstrak etil asetat tersebut terbukti memiliki daya anti-inflamasi. Kandungan kimia dari

  

Tripterygium wilfordii Hook. F. yang berperan sebagai anti-inflamasi tersebut

  adalah triptolide dan tripdiolide (Evans, 2002). Penelitian ini menggunakan akar

  

Tripterygium wilfordii Hook. F. yang hanya diekstraksi dengan etanol tanpa

  ekstraksi lanjut dengan etil asetat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya anti-inflamasi yang dihasilkan oleh ekstrak etanol akar

  Tripterygium wilfordii Hook. F tersebut.

  Uji praklinik yang dilakukan oleh IOT. Sari Sehat – PT. Capung Indah Abadi bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma bertujuan membuktikan khasiat tanaman Tripterygium wilfordii Hook. F. yang secara turun temurun telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina sebagai anti-inflamasi. Diharapkan dari uji ini diperoleh informasi tentang efikasi (efek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  farmakologi) dari tanaman Tripterygium wilfordii Hook. F sebagai anti-inflamasi agar dapat dikombinasikan dengan bahan lain dan nantinya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk ini.

  1. Permasalahan Beberapa permasalahan yang muncul antara lain adalah sebagai berikut : a.

  Apakah ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. memiliki daya anti-inflamasi ? b.

  Berapa persentase daya anti-inflamasi yang dihasilkan oleh ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F.? c. Berapa persentase potensi relatif daya anti-inflamasi yang dihasilkan oleh ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F.? d. Berapa kisaran dosis ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. yang memiliki daya anti-inflamasi?

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian tentang Tripterygium wilfordii Hook. F. yang sudah pernah dilakukan antara lain : Ekstrak Tripterygium wilfordii Hook. F. Komponen serta Kegunaannya (Lipsky dkk., 1997). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa dari ekstrak etanol-etil asetat akar Tripterygium wilfordii Hook. F. mampu menghambat deksametason dalam berikatan dengan reseptor glukokortikoid. Senyawa tersebut adalah triptolide dan tripdiolide. Penelitian dengan judul : Keuntungan Ekstrak Tripterygium wilfordii Hook. F. bagi Pasien Rheumatoid Arthritis : a double-blind, placebo-controlled study (Tao, Younger, Fan, Wang dan Lipsky, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk menguji keamanan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan kemanjuran dari ekstrak Tripterygium wilfordii Hook. F. pada pasien rheumatoid arthritis. Ekstrak etanol-etil asetat akar Tripterygium wilfordii Hook.

  F. memperlihatkan manfaat terapetik bagi pasien rheumatoid arthritis. Pada dosis terapetik (180 mg/hari dan 360 mg/hari) ekstrak Tripterygium wilfordii Hook. F. dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasien. Penelitian mengenai Karakterisasi Imunokimia dari Komponen Tripterygium wilfordii Hook. F. yang memiliki peran sebagai Anti-Inflamasi (Wong, Chan, Leung-Chan, Tam, Yang dan Fan, 2007). Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menggambarkan gugus fungsi dari triptolide yang memiliki kemampuan dalam menghambat respon inflamasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gugus C-14

  β-hydroxyl

  dan

  γ-butyrolactone dari molekul triptolide merupakan bagian terpenting yang

  berperan sebagai anti-inflamasi dan sitotoksisitas serta bertanggungjawab dalam aktivitas antiproliferative. Namun, penelitian daya anti-inflamasi ekstrak etanolik batang Tripterygium wilfordii Hook. F. pada mencit putih betina dengan metode radang telapak kaki oleh Langford, Holmes dan Emele (1972) yang telah dimodifikasi sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang khasiat tanaman obat terutama ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook.

  F. yang memiliki khasiat sebagai anti-inflamasi dan dapat menjadi acuan bagi penelitian obat anti-inflamasi selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b.

   Manfaat praktis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi yang berguna bagi masyarakat tentang khasiat dari ekstrak etanolik akar

  Tripterygium wilfordii Hook. F. sebagai anti-inflamasi.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum

  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti mengenai khasiat anti- inflamasi dari ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. secara in

  vivo.

  2. Tujuan khusus

  Penelitian ini memiliki beberapa tujuan khusus antara lain untuk : a. Mengetahui apakah ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. memiliki daya anti-inflamasi atau tidak.

  b.

  Mengetahui besarnya persentase daya anti-inflamasi yang dimiliki ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. dalam menghambat terjadinya inflamasi.

  c.

  Mengetahui besarnya persentase potensi relatif daya anti-inflamasi yang dimiliki ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. dalam menghambat terjadinya inflamasi.

  d. Mengetahui kisaran dosis ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook.

  F. yang memiliki daya anti-inflamasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Tripterygium wilfordii Hook. F.

  1. Klasifikasi umum Tripterygium wilfordii Hook. F. diklasifikasikan ke dalam familia Celastraceae, genus Tripterygium, dan spesies Tripterygium wilfordii Hook. F.

  (Anonim, 2007b).

  2. Nama

  Sinonim :

Lei Gong Teng (Cina), tripterygium (Inggris), Tripterygium wilfordii Hook. F.

  (nama botani), Radix Tripterygium wilfordii (nama farmasetikal), “thunder god vine” (Chen, 2004).

  3. Morfologi tanaman Tripterygium wilfordii Hook. F. merupakan tumbuhan alami yang tumbuh

  di beberapa wilayah Cina dan Burma. Tripterygium wilfordii Hook. F. merupakan jenis tanaman merambat yang berganti daun dengan panjang mencapai 12 meter.

  Rantingnya berwarna coklat, angular dan berbulu halus. Daunnya berwarna hijau, permukaannya licin, dan berwarna pucat keabu-abuan dengan bulu terang dibawahnya. Bunganya bersifat hermafrodit dan biasanya mekar pada bulan September. Buahnya berkeping tiga dan berwarna merah kecoklatan, panjangnya

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sekitar 15 cm. Akarnya merupakan bagian dari tanaman yang berkhasiat obat dan biasanya dipanen pada musim gugur (Chen, 2004).