Peningkatan prestasi belajar matematika mengenai operasi bilangan dengan menggunakan metode permainan pada siswa kelas I SD Marsudirini Muntilan - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah berhasil melakukan apa yang orang katakan bahwa kamu tak akan mampu melakukannya. (Anonim)
Gunung-gunung dan jurang-jurang dalam tak mungkin berhasil kau lalui
hanya dengan lompatan-lompatan kecil. (Anonim) Hidup bagaikan alunan musik, yang lebih dibangun dengan jiwa dan rasa dari pada sekedar dengan akal dan logika. (Khalil Gibran)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.
Siswa-siswi kelas I SD Marsudirini Muntilan.
2. Segenap pembaca, semoga dapat menambah wawasan untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalampelajaran Matematika mengenai operasi bilangan dengan metode permainan.
Penelitian ini berguna bagi guru, untuk meningkatkan prestasi belajar di kelas. Bagi
siswa sangat berpengaruk dalam hal memahami pokok bahasan operasi bilangan.
Dan bagi sekolah, untuk meningkatkan proses pembelajaran.Penelitian ini menggunakan metode permainan. Metode permainan dirasa
cocok untuk dunia anak, khususnya anak kelas I. Dengan bermain bersama teman
sebaya diharapkan mereka dapat menemukan dunianya untuk mulai bersosialisasi
mengenal orang lain. Langkah–langkah permainan ini diawali dengan menukarkan
kartu piluhan dan satuan. Kertas puluhan dan satuan dipilih warna yang berbeda.
Siswa membawa minimal 10 katu puluhan dan 20 kartu satuan. Satu kartu puluhan
harus ditukar dengan sepuluh kartu satuan.Metode permainan menukarkan kartu puluhan dengan kartu satuan tersebut
sungguh amat bermanfaat, khususnya bagi siswa kelas I SD Marsudirini yang baru
pertama kali menghitung bilangan, khususnya dalam hal pengurangan dengan
bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari bilangan pengurangnya.Metode bermain dianggap paling cocok, untuk meningkatkan prestasi belajar
Matematika siswa kelas I SD. Peningkatan prestasi dapat dilihat dari kenaikan
ketuntasan. Keadaan kondisi awal dari 27 siswa tuntas 5 siswa ( 18,51%). Sedangkan
di siklus ke II sudah meningkat. Keadaan ketuntasan setelah siklus ke II dari 27
siswa tuntas 26 siswa (96,29%). Untuk memunculkan hal-hal yang berguna tersebut
diperlukan pendampingan dari orang yang lebih dewasa yang dapat memfasilitasi
kegiatan bermain sehingga anak dapat belajar mengerti fungsi dan arti bermain. Kata kunci : prestasi, operasi bilangan, media permainanPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi penelitian tindakan kelas yang
berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Mengenai Operasi Bilangan
dengan Menggunakan Media Permainan pada Siswa Kelas I SD Marsudirini
Muntilan dapat terselesaikan dengan baik.Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D, sebagai Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan hingga tuntas.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, SS, BST, M.A, sebagai Kepala Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan hingga tuntas.
3. Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A., sebagai Koordinator PSKGJ, atas kesabarannyadalam mendampingi serta membimbing penulis saat belajar.
4. Para dosen pengajar, yang telah memberi teladan dan wacana yang semakin menguatkan penulis untuk terus belajar.
5. Ibu Dra, Haniek Sri Pratini, M. Pd., sebagai dosen pembimbing atas kesediaannya meluangkan waktu untuk mendampingi serta membimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ketua Yayasan Maesudirini : Sr. M. Theresie, OSF, S.Pd, M. Pd., yang telah memberi ijin studi untuk penulis.
7. Sr. M. Rachel, OSF, selaku kepala sekolah SD Marsudirini Muntilan,
atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk menempuh Studi.
8. Seluruh Dewan Guru SD Marsudirini Muntilan yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Teman-teman guru yang ikut PPKHB khususnya kelompok Muntilan 10.
Orang tuaku, walaupun saat itu sedang sakit tetap memberi restu agar penulis terus maju, tapi akhirnya Tuhan berkehendak lain.
11. Adik-adikku yang penuh pengertian sebagai sumber semangat dalam menyelesaikan skripsi penelitian tindakan kelas ini.
12. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi penelitian tindakan kelas ini
masih jauh dari sempurna serta masih banyak kekurangan. Maka penulis dengan
senang hati menerima masukan yang berupa kritik maupun saran yang bersifat
membangun sehingga penulisan-penulisan selanjutnya lebih meningkat.Penulis berharap semoga skripsi penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan terutama sebagai inovasi dalam bidang pendidikan.
Yogyakarta,17 Nopember 2012 Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. iii
MOTTO……………………………………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………….. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………….. vi
ABSTRAK ………………………………………………………………………...vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………x
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRANBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………1 B. Pembatasan Masalah ……………………………………………….5 C. Rumusan Masalah ………………………………………………….5 D. Pemecahan Masalah ………………………………………………..5 E. Batasan Pengertian …………………………………………………6 F. Tujuan Penelitian …………………………………………………..6 G. Manfaat Penelitian ………………………………………………... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian / Landasan Teori …………………………………………… 9 1. Prestasi Belajar………………………………………………9 2. Matematika …………………………………………………11 3. Operasi Bilangan …………………………………………...14 4. Metode Permainan ………………………………………….14 B. Penelitian Yang Relevan ………………………………………….. 16 C. Kerangka Pikir ……………………………………………………...18 D. Hipotesis Tindakan ……………………………………………….. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………………. 20 B. Setting Penelitian ………………………………………………… 21 C. Rencana Tindakan ………………………………………………... 25 D. Pengumpulan Data dan Instrumen …………………….. …………32 E. Analisis Data ……………………………………………………...34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Penelitian ……………………………………………… 36 B. Hasil Penelitian ………………………………………………… 36 C. Pembahasan ………………………………………………………48 BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN TINDAK LANJUT A. Kesimpulan ………………………………………………………..51 B. Saran ………………………………………………………………51 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………....54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lapmpiran halaman
1. Silabus ………………………………………………………………… 57 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Sklus I) …………………………59 3. Lembar Kerja Siswa Siklus I ………………………………………… 66 4. Lembar Evaluasi Siklus I……………………………………………… 68 5. Lembar Penilaian Siklus I …………………………………………….. 71 6. Kisi-kisi Siklus I ……………………………………………………….73 7. Kunci Jawaban Siklus I ………………………………………………..74 8. Silabus Siklus II ………………………………………………………. 75 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ……………………….77 10.
Lembar Kerja Siswa Siklus II ………………………………………… 83 11. Lembar Evaluasi Siklus II ……………………………………………. 85 12. Lembar Penilaian Siklus II …………………………………………… 88 13. Kisi-kisi Siklus II …………………………………………………….. 89 14. Daftar Perolehan Nilai Siklus I dan Siklus II …………………………90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ……………………………………... 22
3.2 Tabel Indikator Keberhasilan ……………………………………. 34
3.3 Tabel Kriteria Keberhasilan ………………………………………34
4.1 Tabel Perbandingan Prestasi Kondisi Awal dan Siklus I ………. 38
4.2 Tabel Persentase Ketuntasan Kondisi Awal dan Siklus I ……….. 39
4.3 Tabel Perbandingan Prestasi Kondisi Awal dan Siklus Akhir …… 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Gambar Desain Penelitian ……………………………………….. 23
4.1 Grafik Perbandingan Prestasi Kondisi Awal dan Siklus I ……….. 39
4.2 Grafik Persentase Ketuntasan Kondisi Awal dan Siklus I ………. 40
4.3 Grafik Perbandingan Prestasi Kondisi Awal dan Siklus Akhir ….. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Matematika merupakan salah satu pelajaran penting bagi siswa Sekolah Dasar. Namun bagi siswa kelas I SD Marsudirini Muntilan, Matematika
merupakan momok (dianggap sulit) sehingga mereka merasa takut dan raut mukanya menunjukkan wajah yang kurang ceria dalam menghadapi palajaran Matematika. Dalam benak mereka sudah tergambar bahwa pelajaran Matematika itu sulit. Bahkan menurut cerita orang tua ada yang rewel saat akan berangkat sekolah karena ada pelajaran Matematika. Ada pula yang ijin ke belakang bila disuruh mengerjakan soal latihan. Matematika sepertinya sudah menjadi ikon pelajaran paling sulit dan menjemukan. Pendek kata mereka kurang antusias, lebih-lebih dalam hal operasi bilangan khususnya dalam hal pengurangan sampai dengan bilangan seratus dan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari dari satuan bilangan pengurangnya. Selama ini nilai rata-rata pencapaian selalu di bawah standar (75). Padahal proses pembelajaran dapat dikatakan baik apabila tujuan pembelajaran yang akan dicapai (indikator) dapat tercapai dan nilai rata- rata siswa di atas standar yang ditentukan atau di atas KKM.
Siswa yang duduk di kelas I SD adalah siswa yang berada pada rentang usia dini. Mereka baru saja belajar dari sekolah Taman Kanak-kanak, masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan yang sangat penting bagi kehidupan seorang siswa. Setiap siswa memiliki sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap obyek yang ada di lingkungannya.
Pemahaman tentang obyek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan obyek dengan konsep yang sudah ada dalam pikirannya) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan obyek). Belajar diartikan sebagai proses interaksi diri siswa dengan lingkungannya. Siswa belajar dari hal-hal yang konkret, yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, dan diraba. Belajar dari yang sederhana meningkat ke yang kompleks, dari yang mudah meningkat ke hal yang sulit.
Berdasarkan pengamatan peneliti, seharusnya nilai Matematika siswa- siswa kelas I SD Marsudirini Muntilan dapat mencapai di atas standar atau di atas KKM karena: 1.
Pada umumnya siswa yang masuk di SD Marsudirini Muntilan sudah melewati sekolah Taman Kanak-kanak.
2. Orang tua berpendidikan, banyak yang sarjana, walaupun masih ada beberapa yang lulus SLTA.
3. Orang tua memperhatikan/mendampingi belajar siswa di rumah, bahkan ada yang memberikan tambahan pelajaran dengan les privat di rumah.
4. Gizi siswa SD Marsudirini Muntilan tercukupi.
5. Siswa SD Marsudirini banyak yang tinggal di lingkungan perkotaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tetapi mengapa mereka kurang antusias terhadap mata pelajaran Matematika, khususnya dalam hal pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari satuan bilangan pengurangnya. Banyak juga faktor yang menyebabkan kesulitan bagi siswa kelas
I SD Marsudirini Muntilan dalam mengoperasikan bilangan khususnya pengurangan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Penguasaan konsep tentang operasi bilangan masih lemah, karena masih menghitung dengan menggunakan jari.
2. Siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, karena sudah dibayangi dengan pikiran bahwa Matematika itu sulit.
3. Mereka berasal dari bermacam-macam keluarga yang tentunya cara mengajarkannya juga berbeda-beda.
4. Siswa kelas I SD Marsudirini Muntilan belum semuanya dapat menerima cara yang berbeda. Jika ada cara yang berbeda dianggap salah.
5. Guru les privatnya juga mengajarkan cara yang dipandang mudah diterima bagi siswa, padahal dalam satu kelas klasikal juga macam-macam guru les.
6. Rasa egois siswa yang masih tinggi, sehingga mereka hanya berpikir pendapatnyalah yang paling benar.
7. Guru kurang menggunakan metode yang menarik, dan harus menyelesaikan bahan pelajaran yang banyak, sedangkan waktu yang tersedia kurang mencukupi untuk latihan-latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Biasanya untuk pelajaran Matematika guru banyak memberi latihan dan tugas, tapi tidak dapat melihat cara-cara siswa mengoperasikan yang berbeda.
9. Guru kurang telaten dalam mendampingi siswa, untuk menemukan cara pengurangan yang mudah diterima bagi siswa, dengan macam-macam cara yang diperoleh siswa dari keluarga.
Terkait dengan masalah yang ada di kelas I jenjang Sekolah Dasar khususnya, SD Marsudirini Muntilan, terutama dalam hal mengoperasikan pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari dari satuan bilangan pengurangnya, masih di bawah rata-rata standar atau di bawah KKM, maka kami berencana meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dalam hal mengoperasikan bilangan khususnya pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari satuan bilangan pengurangnya, dengan menggunakan metode permainan.
Maka diharapkan dengan menggunakan metode permainan ini, siswa akan lebih bersemangat, bergairah dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Sehingga siswa-siswa kelas satu SD Marsudirini Muntilan tetap senang dan antusias dengan mata pelajaran Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas, meliputi sebagai berikut:
1. Penelitian dibatasi hanya pada siswa kelas I SD Marsudirini Muntilan tahun pelajaran 2011/2012.
2. Penelitian ini dibatasi hanya pada mata pelajaran Matematika tentang pengoperasian bilangan, khususnya pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari dari satuan bilangan pengurangnya,
dengan menggunakan metode permainan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebagaimana tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Bagaimana metode permainan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pengoperasian bilangan dalam mata pelajaran Matematika khususnya di kelas I SD Marsudirini Muntilan.
D. Pemecahan Masalah
Pada penelitian ini disusun kreasi belajar/tindakan bahwa dengan metode permainan dapat meningkatkan semangat dan prestasi belajar siswa pada pelajaran Matematika mengenai pengoperasian bilangan, khususnya pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari dari satuan bilangan pengurangnya dalam mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Batasan Pengertian
1. Prestasi belajar adalah proses peningkatan yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman dan latihan.
2. Matematika adalah bahasa khusus yang menggunakan angka dan simbol untuk mempelajari hubungan antar kuantitas.
3. Operasi bilangan adalah metode menggabungkan bilangan-bilangan dengan menjumlah, mengurang, mengalikan, dan membagi.
4. Metode permainan adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk mempresentasikan dan/atau menjelaskan bahan pelajaran serta digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung dalam pembelajaran Matematika
5. Siswa kelas I SD adalah manusia yang masih sangat muda, yang belajar di sekolah untuk dibentuk menjadi manusia dewasa dan mendapat kesempatan untuk bertumbuh wajar sesuai bakat dan kemampuannya.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas I SD Marsudirini Muntilan Tahun Ajaran 2011/2012 dalam pelajaran Matematika mengenai operasi bilangan dengan metode permainan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis: Manfaat penelitian ini adalah dapat memberi wawasan mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode permainan yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pelajaran Matematika.
2. Manfaat Praktis: a.
Bagi Guru: 1) Guru menyadari metode permainan dalam pembelajaran dapat memperbaiki dan meningkatkan prestasi pembelajaran di kelas.
2) Guru dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam menerima pelajaran dengan menggunakan metode permainan.
3) Guru terbiasa menggunakan metode permainan dalam pembelajaran untuk meningkatkan gairah siswa dalam belajar.
4) Guru menyadari untuk selalu berkreasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
5) Guru dapat merasakan efektifitas pembelajaran dengan metode perminan dengan melihat hasil/nilai yang diperoleh siswa.
6) Guru juga ikut bersemangat bila melihat siswa yang penuh semangat, dan hasil/nilai siswa memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7) Guru terbiasa mengadakan penelitian kecil yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran serta karier guru itu sendiri.
b.
Bagi Siswa: 1)
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di kelas tersebut dalam memahami pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan dalam pelajaran Matematika. 2) Bagi siswa yang lain penelitian ini bermanfaat karena siswa lebih tertarik dan dapat lebih cepat memahami pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan dalam pelajaran Matematika
3) Secara berangsur-angsur siswa belajar untuk mencintai pelajaran Matematika yang dianggapnya sebagai pelajaran paling sulit.
4) Bila siswa sudah mencintai pelajaran, diharapkan akan pergi ke sekolah dengan gembira dan penuh semangat.
c.
Bagi Sekolah: Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi :
1) Sekolah tentunya untuk meningkatkan proses pembelajaran. 2) Sekolah dalam rangka perbaikan-perbaikan pembelajaran. 3)
Sekolah agar proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru tidak membosankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian/Landasan Teori 1. Prestasi Belajar Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan
belajar Masing-masing memiliki arti tersendiri. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1101) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan).
Belajar dalam arti yang luas adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar dalam berbagai dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam bergai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.
Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih luas dari pada itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Menurut Tabrani Rusyan dan Yani Daryani (1992:132) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan.
Moh Surya (1977:99) menyatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan M. Sobry Sutikno (2010:71) mengemukakan, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Hilgart dan Bower (2007:105) dalam bukunya Theories
of Learning
yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, menyatakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.
Belajar menurut Darsono (2001:4) adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang menghasilkan suatu perubahan, peningkatan prestasi yang disebut sebagai hasil belajar.
Dari beberapa pengertian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar, dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa dalam setiap mata pelajaran.
2. Matematika
Pengertian matematika menurut Janice Van Cleave (2003:23), Matematika adalah: (1) bahasa khusus yang menggunakan angka-angka dan simbol-simbol untuk mempelajari hubungan antara kuantitas, (2) suatu bahan kajian yang obyeknya abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep di dalam matematika yang bersifat sangat kuat dan jelas.
Romberg (1992:17) mengarahkan hasil penelaahnya tentang matematika kepada 3 sasaran utama yaitu : a.
Para sosiolog, psikolog, pelaksana administrasi sekolah dan penyusunan kurikulum memandang bahwa matematika merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
Selama kurun waktu dua decade terakhir ini matematika dipandang sebagai suatu usaha atau kajian ulang terhadap matematika itu sendiri.
c.
Matematika dipandang sebagai suatu bahasa , struktur logika batang tubuh dan ruang, rangkaian matematika untuk menarik kesimpulan ilmu terhadap dunia fisik sebagai aktifitas intelektual.
Standar kompetensi tingkat SD/MI (Depdiknas 2008:134) Matematika merupakan Ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh siswa, proses penalaran induksi dapat dilakukan pada awal pembelajaran dan kemudian dilanjutkan dengan proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa.
Tujuan Matematika: a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
b.
Menggunakan penalaran dalam pola dan sifat, melakukan manipilasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d.
Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Operasi Bilangan
Menurut Ervina Yudha (2003:13) operasi bilangan adalah metode menggabungkan bilangan-bilangan dengan menjumlah, mengurang mengalikan dan membagi a. Operasi bilangan sederhana adalah operasi hitung bilangan yang hanya mengandung satu macam operasi yaitu penjumlahan atau pengurangan dan bilangan tersebut maksimal 100.
b. Kemampuan siswa melakukan operasi hitung sederhana adalah skor yang diperoleh siswa dari ulangan operasi hitung bilangan sederhana maksimal 100.
4. Metode Permainan
Thoifuri (2008:55) menyatakan metode permainan adalah cara untuk membantu siswa lebih cepat mengetahui, memahami dan upaya terampil dalam mempelajari bidang studi tertentu.
Dinje Borman Rumupuk (1998:77) berpendapat bahwa setiap alat baik hardware maupun software yang digunakan sebagai komunikasi, dan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
Syaiful Bahri Djamarah (2005:34) berpendapat bahwa: a. Metode permainan adalah salah satu cara yang dapat dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
Faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan tertentu.suatu perbuatan dan situasi.
c.
Suatu perbuatan dan situasi yang sengaja diciptakan untuk mencapai suatu tujuan yang bernilai edukatif. Perbuatan dan situasi ini ditujukan kepada anak, agar anak mengikuti apa yang telah dibuat.
Menurut Martin Handoko dan Theo Riyanto (2006:5) permainan adalah salah satu cara agar untuk membuat suatu pertemuan dalam hal ini pembelajaran menjadi segar dan hangat. Adapun tujuan permaian anatara lain: (1) siswa senang dalam mengikuti kegiatan belajar, sehingga tidak merasa lelah dan bosan; (2) tujuan dapat tercapai secara lebih optimal karena siswa terlibat secara aktif.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa metode permainan adalah salah satu cara yang dapat membangkitkan minat belajar siswa dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Alat bantu dalam suatu permainan tidak harus mahal yang penting dapat merangsang siswa untuk belajar, maka penulis menggunakan metode permainan yang dapat digunakan sebagai fasilitatot dalam bejajar sambil bermain yaitu kartu domino yang dibuat dari kertas lipat. Sebagai pengganti ketas dapat digunakan sedotan, manik-maik, atau benda lain yang mudah ditemukan, ringan dan berbeda warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Penelitian Yang Relevan
Pada bagian ini, dijelaskan contoh penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut: Putra Endi Pertama menulis PTK dengan Judul :
Penggunaan kartu bilangan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar penjumlahan dua angka pada siswa kelas I SDN Turupinggir II Megaluh Jombang. Berdasarkan hasil penelitiannya dia menyarankan untuk menggunakan permainan kartu bilangan sebagai salah satu pembelajaran alternative khususnya pada materi penjumlahan bilangan dua angka. Namun, perlu dipertimbangkan juga mengenai manajemen waktu dan pengelolaan kelas dengan baik. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa : a.
Penerapan pembelajaran menggunakan permainan kartu bilangan pada materi penjumlahan bilangan dua angka dilaksanakan dengan sangat baik b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran juga sudah sangat baik dan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor aktivitas siswa dari siklus I dengan presentase 67,67% ke siklus II dengan presentase 85,67%.
c.
Hasil belajar siswa sudah baik dan mengalami peningkatan dari pra tindakan, siklus I dan siklus II, yaitu dari nilai rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas pra tindakan dengan nilai 63,60 meningkat menjadi 71,60 pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 84,80 Achmad Chusairi dalam PTKnya yang berjudul :
Bagaimana cara meningkatkan pemahaman dan ketrampilan siswa dalam menjumlahkan bilangan bulat melalui penggunaan pita garis bilangan dan tangga garis bilangan. Dia menarik kesimpulan sebagai berikut : a. Pembelajaran menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga pita garis bilangan dan tangga garis bilangan memudahkan siswa menyerap materi pelajaran b.
Penggunaan media yang tepat pelajaran yang tepat, akan mendorong minat siswa dalam belajar c.
Penggunaan alat peraga garis bilangan dan tangga garis bilangan mampu meningkatkan hasil prestasi belajar siswa.
d.
Tingkat ketuntasan siswa meningkat dari 48% pada siklus I setelah dilakukan perbaikan pembelajaran meningkat menjadi 57% pada siklus II dan 82% pada siklus III
Relevansi dengan penelitian ini adalah : menggunakan metode permainan. Metode permainan ini dirasa tepat untuk dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika mengenai operasi bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan benda konkret. Benda yang digunakan peneliti mudah didapat dan bersifat ringan anatara lain : kartu bilangan dan pita garis bilangan. Kedua peletian diatas sama-sama mengambil pokok bahasan operasi bilangan. Peneliti berkesimpulan bahwa dalam proses pembelajaran di kelas I, hendaknya menggunakan metode permainan. Siswa kelas I SD akan lebih mudah memahami materi sambil bermain, sehingga proses pembelajaran tidak membosankan.
C. Kerangka Berpikir
Hasil perolehan rata-rata nilai siswa kelas I SD Marsudirini Muntilan, masih dibawah standar KKM. Khususnya dalam hal mengoperasikan pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari satuan bilangan pengurangnya.
Peneliti berencana meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dalam hal mengoperasikan bilangan khususnya pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari satuan bilangan pengurangnya, dengan menggunakan metode permainan. Peneliti menggunakan alat yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran Matematika. Alat tersebut berupa kertas lipat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
puluhan dan satuan dipilih warna yang berbeda. Diharapkan siswa dapat mempraktekkan cara menghitung dengan benda yang konkret, dan mempraktekannya sendiri sambil bermain. Metode permainan ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran tentang operasi bilangan.
Metode permainan ini diharapkan dapat melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar. Cara seperti ini akan membekas bagi siswa, dan siswa dapat meneruskan materi ini sambil bermain, untuk meningkatkan prestasi belajar.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Dengan menggunakan metode permainan, dalam pembelajaran Matematika mengenai operasi bilangan, khususnya pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari satuan bilangan pengurangnya dapat meningkatkan prestasi siswa kelas I SD Marsudirini di Muntilan th pelajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penilitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Dalam konteks tujuan penelitian kelas ini, secara rinci Suhardjono
(2007:61) mengemukakan sebagai berikut : 1.
Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas
3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Mengacu pada tujuan penelitian tindakan kelas tersebut, akan diperoleh hasil yang mencakup :
1. Perbaikan dan peningkatan kualitas kinerja belajar siswa.
2. Perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Perbaikan dan peningkatan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, alat peraga dan sumber belajar lainnya.
4. Perbaikan dan peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses pembelajaran dan hasil siswa.
5. Perbaikan dan peningkatan kualitas upaya-upaya pemecahan masalah-masalah pendidikan siswa
6. Perbaikan dan peningkatan kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa.
B. Setting Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Marsudirini,
Jalan Kartini no: 14 – 16 Muntilan, Kabupaten Magelang. Letak yang begitu strategis karena mudah dijangkau, ada di tengah kota, walaupun tidak seramai kota besar, transportasi mudah dan tidak terlalu ramai.
2. Subyek Penelitian
Penelitian ini diadakan di kelas I SD Marsudirini Tahun Pelajaram 2011/2012. Jumlah siswa 27 anak, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki, 12 siswa perempuan. Orang tua dari anak-anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan pelajaran paling penting untuk gambaran masa depan.
3. Obyek Penelitian
Peningkatan Prestasi belajar matematika mengenai pemahaman operasi bilangan khususnya pengurangan sampai dengan bilangan seratus (100) dengan bilangan satuan yang dikurangi lebih kecil dari satuan bilangan pengurangnya.
4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Pengumpulan data pada bulan April 2012, dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal KegiatanNo Kegiatan Apr
Mei Jun jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Peb
a. Pengumpulan Data
b. Observasi
c. Ijin Pengambilan Data
d. Pengambilan Data
e. Analisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Penyusunan Laporan
g. Persiapan Ujian h Ujian skripsi h. Revisi
Laporan Sekripsi 5.
Desain Penelitian : Penelitian ini direncanakan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 jam pelajaran, seperti tampak pada gambar Siklus
I Siklus
II 1. Perencanaan 1. perencanaan
4. Refleksi 2, Pelaksanaan
4. Refleksi 2.
Perencanaa
3. Observasi
3. Observasi Gambar rangkaian langkah-langkah PTK
( Sumber Kasbolah, Kashani 2001:10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Perencanaan Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan dilaksanakan. Skenario mencakup langkah- langkah yang akan dilakukan guru dan siswa dalam kegiatan tidakan perbaikan. Peneliti juga menyiapkan berbagai bahan seperti tugas dan bahan belajar yang dibuat sesuai hipotesis yang dipilih, alat peraga dan buku referensi yang relevan.
b.
Pelaksanaan Pelaksanan perbaikan pembelajaran ini berdasarkan rencana yeng telah dibuat dan disimulasikan meliputi : kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir c. Observasi
Observasi tindakan perbaikan ini dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan. Hasil dari pengamatan tersebut menjadi salah satu acuan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya.
d.
Refleksi Setiap selesai melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran, peneliti melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang menjadi bahan refleksi antara lain : nilai hasil uji kompetensi, hasil pengamatan, dan minat belajar siswa selama proses perbaikan berlangsung.