Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode bermain peran mata pelajaran PKn siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang.
vii ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode bermain peran dalam mata pelajaran PKn siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang. Hal yang melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian adalah rendahnya prestasi belajar PKn khususnya mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat yang dialami oleh siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKn khususnya mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang semua kegiatannya sengaja dimunculkan oleh guru dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 24 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar pelajaran PKn siswa kelas IV khususnya mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. Peningkatan prestasi ini ditandai dengan nilai rata-rata pada kondisi awal 53,04, meningkat menjadi 83,05 pada siklus akhir. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM kondisi awal 32% meningkat menjadi 79%.
(2)
viii ABSTRACT
This research is discussing about the development of learning achievement through role play method in the subject PKn for the students of class IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang. The reason that inspired the researcher to do the research is the fact of low students’ learning achievement in the subject PKn, especially the materials about government institutions in the central government structure, in which the students of class IVB in SD Marsudirini Muntilan face this fact. This research was held in order to develop the students’ learning achievement in the subject PKn, especially the materials about government institutions in the central government structure.
The reasearch is class action research, in which all activities are initiated by teacher in a class. It was held in two cycles. The subject of the reasearch are the students of class IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang 2011/2012, with 24 participants. The reasearch instrument used is multiple choice written test.
The result shows that the use of role play method can improve the IVB students’ learning achievement in PKn subject, particularly in understanding the materials about government institutions in the central government structure. The improvement of learning achievement is indicated by the increasing in students’ score rates from 53,04 to 83,05 in the last cycle of the research. The percentage of students’ achievement in KKM increases from 32% to 79%.
(3)
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS
IVB SD MARSUDIRINI MUNTILAN, MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Theresia Ari Kundari
101132052
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2013
(4)
(5)
(6)
(7)
iv MOTTO
Keragu-raguan dan kemalasan menghambat perkembangan diri.
Menyelesaikan hal yang biasa dengan kekuatan dan semangat yang besar akan membuahkan hasil yang luar biasa.
Jangan meremehkan yang kecil, karena dari yang kecil kita bisa belajar menjadi besar.
(8)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu setia memberkati dan mendoakan, sehingga aku selalu bersemangat dalam belajar.
2. Suamiku tercinta, Aloysius Dalyanto, terima kasih untuk kasih dan kesetiaan untukku.
3. Kedua putriku yang baik, E. Oktaviari D., dan M.V. Putri D., yang selalu mendoakan, mendorong, dan menyemangati dalam belajar.
4. Para dosen pengajar, yang telah dengan sabar mendampingi saat penulis belajar. Secara khusus kepada Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. yang dengan sabar dan setia mendampingi dan memberikan dorongan kepada penulis selama pembuatan skripsi hingga selesai.
5. Yayasan Marsudirini Pusat, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk belajar.
6. Sr. M. Rachel, OSF dan keluarga besar SD Marsudirini Muntilan, terima kasih untuk kerjasama dan dukungannya selama ini.
7. Teman seperjuanganku, P. Sumarno, terima kasih untuk tumpangannya.
8. Sahabatku, B. Rina Mulyani, yang dengan penuh perhatian membantu dan mendorongku.
9. Semua teman PSKGJ, terima kasih untuk persaudaraannya. Tuhan memberkati!
(9)
(10)
vii ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode bermain peran dalam mata pelajaran PKn siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang. Hal yang melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian adalah rendahnya prestasi belajar PKn khususnya mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat yang dialami oleh siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKn khususnya mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang semua kegiatannya sengaja dimunculkan oleh guru dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 24 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar pelajaran PKn siswa kelas IV khususnya mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. Peningkatan prestasi ini ditandai dengan nilai rata-rata pada kondisi awal 53,04, meningkat menjadi 83,05 pada siklus akhir. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM kondisi awal 32% meningkat menjadi 79%.
(11)
viii ABSTRACT
This research is discussing about the development of learning achievement through role play method in the subject PKn for the students of class IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang. The reason that inspired the researcher to do the research is the fact of low students’ learning achievement in the subject PKn, especially the materials about government institutions in the central government structure, in which the students of class IVB in SD Marsudirini Muntilan face this fact. This research was held in order to develop the students’ learning achievement in the subject PKn, especially the materials about government institutions in the central government structure.
The reasearch is class action research, in which all activities are initiated by teacher in a class. It was held in two cycles. The subject of the reasearch are the students of class IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang 2011/2012, with 24 participants. The reasearch instrument used is multiple choice written test.
The result shows that the use of role play method can improve the IVB students’ learning achievement in PKn subject, particularly in understanding the materials about government institutions in the central government structure. The improvement of learning achievement is indicated by the increasing in students’ score rates from 53,04 to 83,05 in the last cycle of the research. The percentage of students’ achievement in KKM increases from 32% to 79%.
(12)
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus yang Mahabaik atas berkat dan rahmat yang selalu diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IVB SD MARSUDIRINI MUNTILAN, MAGELANG.
Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan hingga tuntas.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.ST., M.A., sebagai Kepala Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan hingga tuntas.
3. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M.A., sebagai Koordinator PSKGJ, atas kesabarannya dalam mendampingi serta membimbing penulis saat belajar.
4. Para dosen pengajar beserta karyawan PGSD, yang telah memberi teladan dan wacana yang semakin menguatkan penulis untuk terus belajar.
5. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., sebagai dosen pembimbing, atas kesediaannya meluangkan waktu untuk mendampingi serta membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
(13)
x
7. Sr. M. Rachel, OSF, selaku kepala sekolah SD Marsudirini Muntilan, atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi.
8. Keluarga besar SD Marsudirini Muntilan, atas kerjasama dan dukungan kepada penulis.
9. Seluruh siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, yang telah banyak membantu dalam terlaksananya penelitian yang penulis lakukan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka saran, kritik, dan masukan yang berguna sangat penulis harapkan demi kemajuan dalam penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 20 November 2012
(14)
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Pemecahan Masalah ... 3
E. Batasan Pengertian ... 3
F. Tujuan Penelitian ... 4
(15)
xii BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ... 6
B. Penerapan Metode Bermain Peran dalam PKn ... 17
C. Penelitian yang Relevan ... 18
D. Kerangka Berpikir ... 19
E. Hipotesis Tindakan ... 20
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 21
B. Setting Penelitian ... 22
C. Rencana Tindakan ... 23
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 27
E. Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ... 31
B. Hasil Penelitian ... 32
C. Pembahasan ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
(16)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 22
3.2 Pengumpulan Data dan Instrumen ... 28
3.3 Kriteria Keberhasilan ... 29
(17)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Rangkaian Langkah-langkah PTK ... 21 4.1 Grafik Rata-rata Kondisi Awal dan Akhir ... 42 4.2 Grafik Persentase Ketuntasan Kondisi Awal dan Akhir ... 43
(18)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Silabus Pertemuan Siklus I ... 48
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus I ... 56
3 Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 Siklus I ... 59
4 Evaluasi Pertemuan 1 Siklus I ... 61
5 Kunci Evaluasi Pertemuan 1 Siklus I ... 62
6 Penilaian Pertemuan 1 Siklus I ... 63
7 Refleksi Pertemuan 1 Siklus I ... 64
8 Bahan Ajar Pertemuan 1 Siklus I ... 65
9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I ... 66
10 Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 Siklus I ... 69
11 Evaluasi Pertemuan 2 Siklus I ... 71
12 Kunci Evaluasi Pertemuan 2 Siklus I ... 72
13 Penilaian Pertemuan 2 Siklus I ... 73
14 Refleksi Pertemuan 2 Siklus I ... 74
15 Bahan Ajar Pertemuan 2 Siklus I ... 75
16 Kisi-kisi Soal Siklus I ... 76
17 Soal Pilihan Ganda Siklus I ... 77
18 Kunci Jawab Soal Pilihan Ganda Siklus I ... 79
19 Hasil Penilaian Siklus I ... 80
(19)
xvi
21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus II ... 88
22 Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 Siklus II ... 91
23 Evaluasi Pertemuan 1 Siklus II ... 93
24 Kunci Evaluasi Pertemuan 1 Siklus II ... 94
25 Penilaian Pertemuan 1 Siklus II ... 95
26 Refleksi Pertemuan 1 Siklus II ... 96
27 Bahan Ajar Pertemuan 1 Siklus II ... 97
28 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus II ... 98
29 Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 Siklus II ... 101
30 Evaluasi Pertemuan 2 Siklus II ... 103
31 Kunci Evaluasi Pertemuan 2 Siklus II ... 104
32 Penilaian Pertemuan 2 Siklus II ... 105
33 Refleksi Pertemuan 2 Siklus II ... 106
34 Bahan Ajar Pertemuan 2 Siklus II ... 107
35 Kisi-kisi Soal Siklus II ... 108
36 Soal Pilihan Ganda Siklus II ... 109
37 Kunci Jawab Soal Pilihan Ganda Siklus II ... 111
38 Hasil Penilaian Siklus II ... 112
39 Surat Permohonan Ijin Melaksanakan PTK ... 113
(20)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap guru selalu berharap bahwa penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Secara umum keberhasilan itu dapat diukur dengan prestasi belajar yang diperoleh siswa. Begitu pula dengan mata pelajaran PKn.
Mata pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan SD. Mata pelajartan PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang sangat beragam dari segi agama, sosial kultural, bahasa dan suku bangsa. Untuk menjadi warga negara yang cerdas, trampil dan berkarakter yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945. Intisari pelajaran PKn adalah pendidikan nilai dan moral, yang memiliki keterkaitan dengan realitas kehidupan siswa.
Materi dalam mata pelajaran PKn jenjang SD khususnya kelas atas berhubungan erat dengan sistem pemerintahan . Sistem Pemerintahan di SD dikatakan sebagai salah satu materi dasar bagi materi PKn selanjutnya. Oleh sebab itu, sejak dini siswa harus benar-benar mampu memahami tentang sistem pemerintahan yang diterima di SD, sehingga pada jenjang pendidikan berikutnya siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang berhubungan dengan sistem pemerintahan yang lebih tinggi.
(21)
Tidak dapat dipungkiri bahwa materi sistem pemerintahan sangat berhubungan dengan kehidupan siswa nantinya, namun kebanyakan siswa di SD Marsudirini Muntilan masih kesulitan dalam memahami materi tentang sistem pemerintahan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan materi sistem pemerintahan dalam mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten masih kurang.
Tahun pelajaran 2010/2011 dari jumlah siswa 22, sebanyak 15 siswa (68%) tidak tuntas sedangkan yang tuntas 7 siswa (32%) dengan perolehan rata-rata 53,04 pada KD 3.1 yaitu mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, dan lain-lain. Nilai tersebut belum sesuai harapan , mengingat KKM mata pelajaran PKn adalah 65.
Kemungkinan penyebab dari keadaan tersebut adalah kegiatan pembelajaran yang hanya dilakukan dengan metode ceramah saja. Siswa hanya mengahafalkan materi tanpa pemahaman secara konkret mengenai materi yang ada, sehingga siswa cenderung tidak tertarik dan mengakibatkan siswa pasif ketika pembelajaran berlangsung.
Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Marsudirini Muntilan pada mata pelajaran PKn, peneliti akan mencoba mempergunakan metode bemain peran. Penggunaan metode ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan metode bermain peran, siswa dapat menjadi jelas dan mengerti tentang lembaga-lembaga di pemerintahan tingkat pusat.
(22)
B. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini, dibatasi pada KD 3.1 yaitu Mengenal lembaga – lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK, dan lain-lain.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah penggunaan Metode Bermain Peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV B di SD Marsudirini Kecamatan Muntilan, Magelang pada KD 3.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK dalam pembelajaran PKn?
D. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu pembelajaran menggunakan metode bermain peran. Dengan metode bermain peran, diharapkan siswa dapat mengenal dengan jelas lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan di tingkat pusat .
E. Batasan Pengertian
Supaya tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu disampaikan beberapa definisi sebagai berikut, yaitu :
1. Metode bermain peran adalah salah satu metode pembelajaran yang kreatif dan model baru dalam pemecahan masalah pembelajaran. Peran
(23)
bisa diartikan sebagai cara seseorang berperilaku dalam posisi dan situasi tertentu.
2. Prestasi belajar siswa adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka penulis menentukan tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Metode Bermain Peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV B di SD Marsudirini Kecamatan Muntilan, Magelang pada KD 3.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK dalam pembelajaran PKn.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1) Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai penggunaan metode bermain peran, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
(24)
2) Secara Praktis
a. Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam menggunakan metode bermain peran di dalam pembelajaran PKn, sehingga dapat menambah pengetahuan peneliti.
b. Bagi siswa, diharapkan metode bermain peran dapat lebih meningkatkan semangat belajar dan prestasi belajarnya.
c. Bagi guru, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi tertentu yang dialami oleh siswa, sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Bagi perpustakaan sekolah, laporan penelitian ini dapat menambah dokumen yang dapat dimanfaatkan para guru sebagai
e. Contoh penelitian tindakan kelas, terutama bagi yang masih mengalami kesulitan dalam PTK dan menjadi pembanding bagi yang sudah melakukan PTK.
(25)
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Prestasi Belajar
Dua kata yang beriringan untuk pengertian Prestasi Belajar adalah prestasi dan belajar. Keduanya memiliki arti yang berbeda. Berikut ini beberapa definisi mengenai prestasi dan belajar.
a. Pengertian Belajar
Sering kata belajar diartikan dengan kegiatan duduk, membaca dan menghafalkan semua materi pelajaran.Atau belajar itu kegiatan mendengarkan informasi dari penjelasan guru. Semua itu mengakibatkan setelah pengetahuan dipergunakan maka akan mudah hilang, karena kemampuan otak dalam menyimpan memori terbatas.
Kegiatan belajar tidak cukup berhenti pada aktifitas duduk, membaca, menghafal dan mendengarkan penjelasan guru. Pengertian belajar banyak dirumuskan oleh para ahli satu sama lain berbeda.
Di dalam bukunya, Surya (2003:113) mendefinisikan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku berdasarkan adanya pengalaman atau latihan latihan. Perubahan tersebut dapat meliputi perubahan kapasitas intelektual (kognitif), kapasitas afektif (sikap) dan kapsitas psikomotor (ketrampilan) pada individu yang belajar.
(26)
Definisi lain yang dikemukakan oleh Gagne (dalam Sulhan, Najib, 2010:5) mendefinisikan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja)
Menurut Winkel (1987:36), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dirumuskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman. Tentunya perubahan perilaku yang diharapkan adalah perilaku yang positif yang menimbulkan perubahan cita-cita yang lebih kuat bagi pribadi seseorang. Belajar yang tidak membawa sebuah perubahan apapun pada diri seseorang menandakan bahwa seseorang belum belajar. b. Pengertian Prestasi
Dalam kamus Ilmiah Populer (2009:389) mengatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai.
Menurut Gunarsa(dalam Surya, 2003 : 40-54) mengungkapkan bahwa prestasi adalah sesuatu yang ada menjadi ciri-ciri kepribadian seorang anak, sesuatu mengenai apa yang ada dan dibawa dari lahir,
(27)
sesuatu yang ditumbuhkan, dikembangkan, hasil dari mempelajari melalui interaksi dengan lingkungan.
Menurut Surya (2003:42-53) prestasi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
1) Faktor Internal yaitu
a ) Menanamkan cara bernalar aktif sedini mungkin. b ) Membiasakan anak belajar mandiri.
c ) Mengembangkan jiwa kompetitip pada anak. d ) Mengembangkan rasa percaya diri pada anak. 2) Faktor Eksternal yaitu
a) Mutu pergaulan anak
Kualitas pergaulan anak sangat berpengaruh pada pembentukan dorongan berprestasi pada anak.
b) Lingkungan yang kondusif
Tumbuh atau tidaknya semangat berprestasi pada anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan berprestasi.
c. Pengertian Prestasi Belajar
Seorang guru harus mengetahui, sampai di mana tingkat kemampuan seorang siswa dalam menerima pembelajaran.
Kemampuan seorang siswa dalam hal ini adalah kemampuan intelektual. Kemampuan intelektual dapat menentukan seorang siswa dalam meraih prestasi belajar.
(28)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar mempunyai arti penguasaan pengetahuan / ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru (1994:78).
Suratinah Tirtanegara (1984:43) menyatakan bahwa pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang sudah dilakukan oleh seseorang berdasarkan penilaian yang diwujudkan dalam bentuk angka.
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : - Faktor internal, faktor yang berasal dari dalam diri siswa . - Faktor eksternal , faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Kedua faktor tersebut mempengaruhi suksesnya prestasi belajar siswa. Thonthowi, Ahmad (1993:103-113) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
1) Faktor Internal, yang meliputi :
a) Faktor fisik (jasmaniah) berkaitan dengan kesehatan badan dan kesempurnaannya, yaitu tidak mengalami cacat atau
(29)
kekurangan yang dapat menjadi hambatan dalam meraih sukses.
b) Faktor psikis (mental) meliputi motivasi, proses berpikir, intelegensi, sikap, perasaan dan emosi.
2) Faktor Eksternal, yang meliputi : a) Bahan pelajaran
Ada yang luas dan sempit, kompleks dan sederhana, sulit dan mudah, abstrak dan konkrit.
b) Metode mengajar
Ada metode yang digunakan dirasa sulit oleh siswa, ada metode yang digunakan cukup dirasa mudah oleh siswa.
c) Situasi lingkungan terdiri atas: (1) Lingkungan dalam kelas:
- Kondisi kesehatan (hiegenis) kelas - Situasi kelas yang bising / rebut (2) Lingkungan di luar kelas
- Kondisi kesehatan (hiegenis) halaman dan sekitar - Ketertiban
- Tempat didirikannya sekolah 2. Metode Bermain Peran
a. Pengertian Metode
Dalam Kamus Ilmiah Populer (2009:113) Metode berarti cara yang teratur dan sigtimatis untuk pelaksanaan suatu cara kerja.
(30)
Definisi lain dikemukakan oleh Sanjaya, Wina (2009:145) Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Metode mengajar menjadi sarana bagi siswa untuk dapat menyerap konsep-konsep dari setiap mata pelajaran yang sedang dilakukan dalam proses belajar dan mengajar.
Secara prinsip, semakin banyak metode yang dapat dikuasai oleh guru akan semakin baik dalam berlangsungnya proses belajar mengajar akan tetap pada kenyataannya guru sering hanya menggunakan metode ceramah. sehingga proses belajar mengajar berlangsung membosankan dan kurang dapat mencapai tujuan yang maksimal.
Seorang guru sebenarnya harus dapat menentukan metode yang akan digunakan, karena tidak semua metode mengajar selalu cocok digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, karena setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan.
b. Metode Bermain Peran
Bermain peran merupakan salah satu metode mengajar yang dapat menumbuhkan semangat siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode bermain peran mengajak siswa untuk berperan menjadi orang tertentu dalam masyarakat. Pembelajaran
(31)
dengan metode bermain peran yang dilaksanakan dengan baik, maka siswa dapat lebih mudah untuk dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Menurut Yamin, Martinus (2011:160) pembelajaran dengan bermain peran dalam pembelajaran merupakan salah satu pembelajaran kreatif dan model baru dalam pemecahan masalah pembelajaran. Peran (role) bisa diartikan sebagai cara seseorang berperilaku dalam posisi dan situasi tertentu.
Selanjutnya Yamin, Martinus (2011:161) bermain peran memiliki fungsi diantaranya adalah :
1) Meningkatkan kinerja guru dengan indikasi membaiknya cara guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
2) Meningkatkan pengalaman ekspresif peserta didik, dalam hal peningkatan aktivitas dan kreativitas dalam proses pembelajaran. 3) Meningkatkan hasil belajar pembelajaran, yaitu semakin
membaiknya nilai rata-rata sesudah bermain peran dibandingkan dengan nilai sebelumnya.
Yamin, Martinus (2011:162) juga mengungkapkan tentang kekurangan utama dari pembelajaran melalui permainan peran ini adalah :
- Ketidaksamaan anggota kelas itu. beberapa peserta didik mungkin memberikan reaksi negatif dalam berpartisipasi mengenai situasi
(32)
yang akan dibahas dan mungkin dikritik oleh peserta didik lain dikelas itu.
- Permainan peran memerlukan waktu yang lebih lama.
Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa metode bermain peran dapat membantu siswa untuk memahami suatu masalah. Selain itu dapat juga mengubah perilaku dalam diri siswa.
3. Karakteristik Siswa SD
Desmita (2009:35-36) mengungkapkan bahwa usia rata-rata anak Indonesia saat masuk SD adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Anak usia SD berada dalam dua masa perkembangan yaitu masa kanak-kanak tengah ( 6-9tahun), dan masa kanak-kanak-kanak-kanak akhir (10-12 th).
Anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan/melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, bergerak,bekerja/ belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
Menurut Havighurst dalam (Desmita: 2009), tugas perkembangan anak usia SD meliputi :
a. Menguasai ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik.
(33)
c. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.
d. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin. e. Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi
dalam masyarakat.
f. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif. g. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai.
h. Mencapai kemandirian pribadi.
Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut , guru dituntut memberi bantuan berupa :
a. Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan ketrampilan fisik .
b. Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya sehingga kepribadian sosialnya berkembang.
c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang konkret / langsung dalam membangun konsep.
d. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai, sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi dirinya.
4. Pendidikan Kewarganegaraan SD a. Hakekat PKn
Setiap warga negara dalam suatu negara diharap tahu akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Pendidikan diharapkan dapat
(34)
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kemendiknas:2006)
b. Tujuan Mata Pelajaran PKn
Beberapa tujuan diajarkannya mata pelajaran Pkn adalah untuk mengembangkan kemampuan yaitu :
1) Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi.
(35)
c. Ruang Lingkup PKn
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2) Norma, hukum dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM, serta pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4) Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
5) Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah
(36)
digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6) Kekuasaan dan politik meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, system pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8) Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi.
d. Kompetensi Dasar PKn di kelas IVB SD Marsudirini Muntilan
Penelitian di kelas IVB semester dua di SD Marsudirini Muntilan membahas pada KD 3.1 yaitu Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK, dan lain-lain.
B. Penerapan Metode Bermain Peran dalam PKn
Metode bermain peran adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Penerapan metode bermain peran dalam PKn dipilih
(37)
untuk membantu siswa menemukan makna kehidupan dalam lingkungan sosial yang berguna khususnya dalam mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat. Dengan bermain peran siswa dapat memahami konsep abstrak dalam pelajaran PKn.
Metode bermain peran dilaksanakan dalam pembelajaran PKn dengan terlebih dahulu menyusun skenario yang akan ditampilkan, menunjukkan kepada siswa skenario tersebut untuk dipelajari sebelumnya. Bermain peran dilaksanakan dalam kegiatan inti pembelajaran sesuai skenario.
Metode bermain peran dalam pembelajaran PKn dilaksanakan para siswa dengan suka cita. Siswa menjadi aktif, dan pembelajaran PKn berlangsung sangat menyenangkan.
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dilakukan oleh Nurul Qomariyah (2008) Skripsi Sarjana Universitas Negeri Malang, Program Studi PGSD, dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Pokok Bahasan Sistem Pemerintahan Siswa Kelas IV SDN Sepanjang 04 Kecamatan Gondang Legi Kabupaten Malang.
Hasil penelitian adalah pada pra tindakan mendapat nilai rata-rata kelas 69,23 dengan ketuntasan belajar kelas 26,92%, menjadi 75,51 untuk nilai rata-rata dengan ketuntasan belajar 46,15% pada siklus I. Kemudian mengalami peningkatan yang signifikan lagi pada siklus II menjadi 87,30 untuk nilai rata-rata dan ketuntasan belajar kelas mencapai 88,46%.
(38)
Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain peran berdampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.
Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Ika Nur Noviyanti (2010), skripsi Program Studi S1 PGSD FIP Universitas Negeri Malang, dengan judul Penerapan Metode Bermain Peran Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar PKn Materi Pokok Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada pada Siswa Kelas VI SDN Sedarum I Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan.
Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan guru dalam menerapkan metode bermain peran mencapai taraf kemampuan 86,1% pada siklus I dan 94,4% pada siklus II. Proses belajar siswa meningkat dari rata-rata 77,2 pada siklus I menjadi 88,2 pada siklus II. Nilai hasil belajar meningkat dari rata-rata 68,81 pada siklus I menjadi 81,05 pada siklus II.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode bermain peran yang diterapkan di kelas VI pada mata pelajaran PKn materi pokok Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
Dua penelitian di atas menginspirasi peneliti untuk memilih metode bermain peran karena terbukti bahwa pembelajaran PKn dengan metode bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
(39)
D. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar PKn siswa kelas IVB dalam mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK dan lain-lain sangat rendah. Hal ini membuat peneliti ingin mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pembelajaran PKn dapat lebih menarik para siswa jika dalam pembelajaran dipergunakan metode pembelajaran yang dapat memperjelas materi pembelajaran dan memberikan kesan bagi siswa. Metode yang lain dalam hal ini adalah metode bermain peran.
Dengan metode bermain peran, siswa lebih tertarik, termotivasi, dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu siswa memiliki pemahaman yang lebih tentang materi pelajaran yang diajarkan. Siswa juga memiliki pengalaman belajar secara langsung karena dalam proses pembelajaran tersebut siswa berperan menjadi orang tertentu, sehingga dengan pembelajaran seperti itu diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
E. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan metode bermain peran, prestasi belajar siswa kelas IVB SD Marsudirini kecamatan Muntilan, Magelang dalam mata pelajaran PKn tentang mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK dan lain-lain dapat meningkat.
(40)
21 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan definisi di atas terdapat beberapa ide pokok PTK sebagai berikut:
1. Menurut Kasbolah, Kasihani (2001:9), penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kawasan kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada.
2. Menurut Wardhani, IGAK (2010:1.4) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Dari pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah kegiatan di dalam kelas yang semua kegiatannya sengaja dimunculkan oleh guru untuk memperbaiki kinerja sebagai guru supaya hasil belajar siswa meningkat.
1 Rencana
2 Tindakan
3 Observasi 4
Refleksi
1 Rencana
2 Tindakan
3 Observasi 4
Refleksi
Gambar 3.1 Rangkaian Langkah-langkah PTK. Sumber: Kasbolah, Kasihani (2001:10)
Siklus 1 Siklus 2
(41)
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Marsudirini Jalan Kartini No. 14 - 16 Kecamatan Muntilan, Magelang.
2. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian ini adalah semua siswa kelas IV B SD Marsudirini Kecamatan Muntilan, Magelang, semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Obyek Peneliltian
Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode bermain peran pelajaran PKn Kelas IVB SD Marsudirini Kecamatan Muntilan, Magelang.
4. Waktu Penelitian
Pengambilan data dilakukan mulai bulan April Tahun Pelajaran 2011/2012. Jadwal kegiatan Penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb 1. Pengumpulan data kondisi
awal
√ 2. Observasi
√ 3. Izin pengambilan data
√ 4. Pengambilan data
(42)
5. Analisis data
√ √
6. Penyusunan laporan
√ √ √ √
7. Persiapan Ujian
√ √ √ √
8. Ujian skripsi √
9. Revisi laporan skripsi √
C. Rencana Tindakan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah persiapan. Langkah ini dilakukan agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan harapan. Langkah tersebut diantaranya :
1. Persiapan
a. Permintaan izin kepada Kepala SD Marsudirini Muntilan
Permintaan ijin di sini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan lancar oleh persetujuan pihak sekolah dan mendapatkan data yang sesuai.
b. Identifikasi masalah
Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya.
c. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya
Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari KD yang bermasalah sehingga diperoleh indikator yang bermasalah
(43)
d. Menyusun rencana siklus
Rencana selanjutnya adalah dengan menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam PTK.
e. Menyiapkan sumber bahan pengajaran f. Menyusun silabus, RPP dan LKS
g. Membuat kisi-kisi dan soal untuk test atau evaluasi pada siklus I dan siklus II
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus a. Siklus I
1) Rencana Tindakan
(a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan appersepsi
(b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan materi mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat
(c) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang mengenal lembaga-lembaga dan susunan pemerintahan tingkat pusat dengan metode bermain peran
(d) Siswa dibagi dalam kelompok dimana setiapkelompok terdiri dari 4 orang
(e) Siswa diberi LKS untuk dikerjakan dalam kelompok kemudian dikumpulkan
(f) Siswa mengerjakan soal-soal tes yang sudah disiapkan guru secara individu
(44)
2) Pelaksanaan Tindakan
Merealisasikan rencana tindakan pada butir (1). 3) Observasi
(a) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mancatat hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar observasi
(b) Memeriksa LKS
(c) Memeriksa soal-soal tes 4) Refleksi
(a) Mengidentifikasikan kendala-kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran
(b) Membicarakan dengan teman sejawat/guru parallel tentang kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran
(c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indicator keberhasilanyang telah ditetapkan untuk merencanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
b. Siklus II
1) Rencana Tindakan
(45)
(b) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan materi mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat
(c) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang mengenal lembaga-lembaga dan susunan pemerintahan tingkat pusat dengan metode bermain peran
(d) Siswa dibagi dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 orang
(e) Siswa diberi LKS untuk dikerjakan dalam kelompok kemudian dikumpulkan
(f) Siswa mengerjakan soal-soal tes yang sudah disiapkan guru secara individu
2) Pelaksanaan Tindakan
Merealisasikan rencana tindakan pada butir (1) 3) Observasi
(a) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar observasi
(b) Memeriksa LKS
(c) Memeriksa soal-soal tes 4) Refleksi
(46)
(a) Mengidentifikasikan kendala-kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran
(b) Membicarakan dengan teman sejawat/guru parallel tentang kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran
(c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indicator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk merencanakan kegiatan pembelajaran pada temuan selanjutnya
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya 1. Peubah
Dalam penelitian ini, peubahnya adalah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn khususnya tentang mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK dan lain-lain.
2. Indikator
Nilai rata-rata kelas dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM. 3. Jenis data
Data yang diperoleh adalah berupa data kuantitatif. 4. Cara pengumpulan data
(47)
5. Instrumen
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah soal-soal ulangan tentang mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK dan lain-lain. Jumlah soal adalah 20 soal yang berupa soal Pilihan Ganda (PG) untuk masing-masing siklus dan dideskripsikan dalam kisi-kisi soal yang telah dibuat. Soal-soal ulangan telah dikonsultasikan dengan ahli (dosen pembimbing) dan guru kelas IV A. Semua penjelasan di atas dapat dilihat pada tabel 3.2 Indikator Keberhasilan.
Tabel 3.2 Pengumpulan Data dan Instrumen
Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen
Prestasi belajar siswa
a. Nilai rata-rata kelas
b. Persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM
Skor nilai test
a. Ulangan pada setiap akhir siklus b. Ulangan pada
setiap akhir siklus (menghitung jumlah siswa yang mencapai KKM)
Soal tes
E. Analisis Data
1. Kriteria Keberhasilan
Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan dapat dilihat pada tabel 3.3 Rencana Penelitian.
(48)
Tabel 3.3 Kriteria Keberhasilan
No Peubah Indikator
Kondisi Awal
Kondisi pada akhir siklus 1. Prestasi
Belajar
a. Rata-rata siswa dalam mengerjakan soal-soal ulangan tentang mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat
b.Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
53,04
32 %
80
76 %
2. Langkah-langkah Analisis a. Penyekoran
Benar : 1 Salah : 0
b. Menghitung jumlah skor setiap siswa
c. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus
d. Membandingkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan kondisi awal, untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak.
(49)
(50)
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
SD Marsudirini adalah salah satu SD yang terletak di Kecamatan Muntilan. SD Marsudirini terletak di Jalan Kartini No. 14-16 Muntilan. Posisi SD Marsudirini sangat strategis, ini semua terbukti karena SD Marsudirini letaknya dekat dengan Gereja St. Antonius, tempat ziarah makam Romo Sanjaya, dekat dengan RSUD Kabupaten Magelang, Kantor Kecamatan Muntilan, Kantor Koramil dan Kantor Polsek Muntilan. Untuk menuju ke pusat kotapun tidak jauh.
Para siswa yang bersekolah di SD Marsudirini juga beragam, dari suku Jawa, keturunan etnis, bahkan dari Propinsi ujung timur Indonesiapun ada. Keberagaman ini membuat cara belajar mereka berbeda-beda.
Salah satu pelajaran yang dianggap sulit oleh para siswa di kelas IV SD Marsudirini adalah pelajaran PKn. Pelajaran PKn dianggap sulit karena materi yang dipelajari berisi tentang sistem pemerintahan dan lembaga-lembaga pemerintahan. Semua materi tersebut sukar dipahami oleh siswa, apalagi selama ini guru hanya mengajarkan materi tersebut dengan metode ceramah yang bagi siswa sangat membosankan. Siswa menjadi pasif atau kurang kreatif bahkan siswa mengantuk.
Sebelum memasuki siklus I, guru melaksanakan kegiatan pra-siklus yang dilakukan guru pada siswa kelas IV SD Marsudirini Muntilan,
(51)
Magelang. Dari kegiatan ini ditemukan permasalahan yaitu rendahnya prestasi belajar siswa, sebagaimana ditunjukkan dalam hasil evaluasi pra-siklus yaitu:
2. Nilai rata-rata siswa dalam mengerjakan soal-soal ulangan 53,04. 3. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 32%.
Setelah mengkaji seluruh permasalahan serta menentukan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan, guru menyusun rencana kegiatan dan tugas yang akan berlangsung, baik pada siklus I maupun pada siklus II.
B. Hasil Penelitian 1. Siklus I
Pada siklus pertama, guru melakukan tiga kali pertemuan. Dua kali untuk kegiatan pembalajaran dan satu kali untuk pelaksanaan evaluasi. Setiap kali pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran dengan waktu 35 menit setiap jam pelajaran (2 x @35). Setiap kali pertemuan, materi yang dibahas berbeda tetapi merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran pada siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan. Masing-masing pembelajaran terdiri dari: 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus pertama yaitu sebagai berikut:
(52)
1) Sehari sebelum pelaksanaan siswa diberi penjelasan terlebih dahulu tentang cara bermain peran yang akan dilakukan. 2) Penjelasan tentang cara menata ruangan saat bermain peran. 3) Mempersiapkan Silabus, RPP dan perangkatnya.
4) Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam bermain peran
b. Tindakan
Seperti dijelaskan di atas bahwa pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pembelajaran dan satu kali untuk evaluasi. Pertemuan pertaman dilaksanakan Selasa, 15 Mei 2012, pertemuan kedua dilaksanakan Rabu, 16 Mei 2012 dan pertemuan ketiga dilaksanakan Jum’at, 18 Mei 2012.
(1) Kegiatan Awal
− Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam
− Guru mengadakan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa
− Pelaksanaan tanya jawab untuk mengawali pelajaran yang akan dibahas
− Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(2) Kegiatan Inti
− Siswa terlebih dahulu mendengarkan penjelasan guru tentang sistem Pemerintahan Pusat.
(53)
− Setelah mendengarkan penjelasan guru, para siswa mulai bermain peran dengan tema Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden untuk pertemuan pertama dan tema Sidang para menteri departemen bersama Presiden untuk pertemuan kedua.
− Saat para siswa bermain peran, guru mengadakan pengamatan.
− Setelah selesai bermain peran, masing-masing kelompok diskusi untuk mengerjakan LKS untuk membahas materi yang telah dipelajari.
− Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya.
− Kelompok lain mendengarkan dan memberi tanggapan. − Guru meluruskan pendapat siswa dan pemantapan
materi.
− Selanjutnya siswa bertanya tentang kesulitan yang dihadapi.
− Siswa bersama guru mengadakan refleksi bersama-sama.
− Setelah mengadakan refleksi, siswa mengerjakan evaluasi.
(54)
(3) Kegiatan Penutup
− Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menulis PR dan doa bersama.
c. Observasi
Obyek pengamatan terhadap siswa adalah dalam bermain peran. Partisipasi siswa dalam bermain peran yang diamati ialah penghargaan siswa, semangat siswa dan keaktifan siswa dalam menjalin kerjasama dalam bermain peran. Guru juga mengamati siswa saat siswa membuat bagan struktur pemerintahan pusat. Yang diamati adalah kecepatan, ketepatan dan ketrampilan dalam melengkapi bagan.
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa dalam bermain peran, siswa memperlihatkan antusiasme dalam belajar, siswa melakukan perannya dengan baik bahkan bersemangat. Begitu juga saat menggambar bagan struktur pemerintahan pusat, siswa melakukannya dengan baik.
d. Refleksi
Refleksi siklus I yaitu:
− Kegiatan bermain peran sudah berjalan lancer, meskipun masih ada yang kurang percaya diri.
− Kerja kelompok dengan cukup baik, meskipun masih ada siswa yang kurang serius/ seenaknya sendiri.
(55)
− Suasana belajar menjadi menyenangkan.
− Nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
− Pembuatan bagan struktur pemerintahan pusat belum lancar. − Hasil penilaian pada siklus I rata-rata 83,07 dan hasil
persentase ketuntasan 75%.
− Penelitian masih perlu dilanjutkan pada siklus II karena pembelajaran pada siklus I salah satu indikator keberhasilan belum tercapai yaitu KKM siswa baru mencapai 75%.
2. Siklus II
Siklus kedua dilaksanakan karena salah satu indikator keberhasilan belum tercapai. Siklus kedua juga dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Yang pembagiannya dua kali untuk pembelajaran dan satu kali untuk evaluasi. Masing-masing pembelajaran terdiri atas 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus kedua sebagai berikut:
− Sehari sebelum pelaksanaan siswa diberi penjelasan terlebih dahulu tentang cara bermain peran yang akan dilakukan. − Penjelasan tentang cara menata ruangan saat bermain peran. − Mempersiapkan Silabus, RPP dan perangkatnya.
− Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam bermain peran.
(56)
b. Tindakan
Pelaksanakan tindakan dalam siklus kedua juga dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan Selasa, 22 Mei 2012, pertemuan kedua Rabu, 23 Mei 2012, serta Kamis, 24 Mei 2012. Untuk pertemuan siklus kedua secara rinci pelaksanaanya sebagai berikut:
(1) Kegiatan Awal
− Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam
− Guru mengadakan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa
− Pelaksanaan tanya jawab untuk mengawali pelajaran yang akan dibahas
− Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai − Guru member motivasi kepada siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar pada setiap pertemuan dalam siklus kedua
(2) Kegiatan Inti
− Siswa terlebih dahulu mendengarkan penjelasan guru tentang lembaga-lembaga dalam pemerintahan pusat. − Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mulai
bermain peran. Pertemuan pertama tentang lembaga legislatif dengan judul peran “Pembuatan RUU Sampah”. Pertemuan kedua tentang lambaga yudikatif dengan judul
(57)
peran tentang “Sidang MK yang membahas pembatalan partai politik”.
− Saat para siswa bermain peran, guru mengadakan pengamatan.
− Setelah selesai bermain peran, masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk mengerjakan LKS untuk membahas materi yang telah dipelajari.
− Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya.
− Kelompok lain mendengarkan dan member tanggapan. − Guru meluruskan pendapat siswa dan pemantapan materi. − Selanjutnya siswa bertanya tentang kesulitan yang
dihadapi.
− Siswa bersama guru mengadakan refleksi bersama-sama. − Setelah mengadakan refleksi, siswa mengerjakan
evaluasi. (3) Kegiatan Penutup
− Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menulis PR dan doa bersama.
c. Observasi
Obyek pengamatan terhadap siswa adalah dalam bermain peran. Partisipasi siswa dalam bermain peran yang diamati ialah penghargaan siswa, semangat siswa dan keaktifan siswa dalam
(58)
menjalin kerjasama dalam bermain peran. Guru juga mengamati siswa saat siswa membuat bagan struktur pemerintahan pusat. Yang diamati adalah kecepatan, ketepatan dan kerapihan dalam melengkapi bagan.
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa dalam bermain peran, siswa memperlihatkan antusiasme dalam belajar, siswa melakukan perannya dengan baik bahkan bersemangat. Begitu juga saat menggambarkan bagan struktur pemerintahan pusat, siswa melakukannya dengan baik.
d. Refleksi
Refleksi siklus II yaitu:
− Kegiatan bermain peran sudah berjalan dengan lancar, siswa sudah semakin percaya diri.
− Kegiatan diskusi kelompok berjalan baik dan lancar.
− Siswa semakin cepat membuat gambar struktur pemerintahan pusat.
− Pengambilan kesimpulan sudah lebih baik, peran siswa sudah cukup dominan.
− Suasana belajar semakin menyenangkan.
− Penelitian dihentikan sampai dengan siklus kedua karena indikator keberhasilan sudah tercapai, yaitu nilai rata-rata kelas 83,05 dan persentase ketuntasan 79%.
(59)
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes yang telah dilakukan pada kondisi awal siklus I dan siklus II, maka dapat diketahui bahwa melalui pembelajaran dengan metode bermain peran, prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan. Walau demikian penggunaan metode bermain peran mempunyai kelemahan yang harus diperhatikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
1. Masih perlu dijelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran ini berguna bagi siswa.
2. Kegiatan bermain peran membutuhkan persiapan yang sungguh-sungguh matang, tidak boleh semaunya sendiri, agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik.
3. Pendampingan terhadap siswa membutuhkan tenaga yang lebih dan membutuhkan kesabaran maksimal, jika guru tidak siap maka metode bermain peran akan sia-sia.
Untuk memperjelas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan maka diperlihatkan rangkuman hasil penelitian pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Penelitian
No. Kondisi Awal Target Akhir Siklus Siklus I Siklus II
1. 73.36 73.00
2. 70.56 72.80
3. 76.03 83.60
4. 83.46 79.30
5. 85.50 86.30
6. 92.20 76.00
7. 92.00 86.50
(60)
9. 83.46 72,90
10. 83.80 84.30
11. 76.70 70.60
12. 85.00 89.10
13. 91.00 86.60
14. 88.00 81.80
15. 83.03 93.20
16. 71.50 81.60
17. 74.03 83.50
18. 88.60 92.20
19. 90.40 74.60
20. 85.10 84.90
21. 89.20 95.20
22. 84.73 75.40
23. 83.63 87.50
24. 81.70 92.00
Rata-rata 53.04 80 83.07 83.05
Persentase ketuntasan
32% 76 75% 79%
Pada akhir siklus I peneliti memberikan 20 soal bentuk pilihan ganda untuk mengevaluasi siswa dalam pembelajaran yang telah diterima. Hasil penelitian siklus I diperoleh rata-rata 83.07 dan persentase ketuntasan 75%. Hasil dari siklus I salah satu indikator keberhasilannya belum tercapai. Maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II dan dilakukanlah serangkaian perencanaan untuk siklus II.
Pada akhir siklus II peneliti yang memberikan 20 soal dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui perolehan nilai evaluasi siswa dalam pembelajaran yang telah berlangsung. Pada siklus II perolehan nilai siswa mengalami perubahan, beberapa siswa ada yang mengalami peningkatan dan beberapa siswa ada yang mengalami penurunan. Hasil penelitian pada siklus II diperoleh rata-rata 83.05 dan persentase ketuntasan 79%.
(61)
antar sebag meng prose dilan rata d 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Selama ra siswa dan
gai fasilitato gekpresikan es pembelaj Melihat njutkan lagi. Untuk m dan persent Gam 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 pembelajar n guru. Gu or dan tema n diri bagi s
jaran. hasil yang . Penelitian memperjela ase ketunta mbar 4.1 Gr
Kondisi Aw
an berlangs uru tidak dia an untuk be siswa dan p
telah diper dihentikan as hasil pen
san. rafik Rata-r wal 53.04 sung terjad anggap sos erbagi peng engalaman
roleh pada s karena indi nelitian dap
rata Kondisi
Kon
i hubungan ok yang m galaman. Pe kreativitas
siklus II, m icator keber pat dilihat p
i Awal dan
ndisi Akhir 83.05
n yang harm enakutkan t engalaman d bagi guru d
maka siklus rhasilan terc pada grafik Akhir monis tetapi dalam dalam tidak capai.
(62)
rata-1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar 4.2
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
2 Grafik P
Kondisi Aw
ersentase K
wal 32%
Ketuntasan K
Kond
Kondisi Aw
isi Akhir 79%
(63)
44 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dalam pembelajaran yang menggunakan metode bermain peran, khususnya dalam mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK, dan lain-lain, sebagai metode kegiatan pembelajaran PKn di kelas IV B SD Marsudirini Muntilan, Magelang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Metode bermain peran dalam pembelajaran PKn yang diterapkan di kelas IV B tersebut berlangsung dengan langkah-langkah, yaitu penyusunan skenario yang akan ditampilkan, menunjukkan skenario tersebut kepada siswa, kemudian memilih siswa yang akan memerankan sesuai skenario yang telah disusun, dan mempersiapkan tempat, kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan permainan peran.
Proses pembelajaran PKn dengan metode bermain peran yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Perolehan nilai rata-rata kelas dan persentase kriteria ketuntasan minimal meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 53,04 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM 32% dan nilai rata-rata siswa mencapai 83,05 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM 79% pada siklus II.
(64)
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi para guru
Pembelajaran PKn dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode bermain peran sebagai salah satu alternatif dalam proses penyampaian pembelajaran di sekolah.
2. Bagi sekolah
Pembelajaran PKn dengan menggunakan metode bermain peran membutuhkan sarana yang sangat besar. Sekolah sebaiknya mengusahakan ketersediaan sarana dalam bermain peran.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian Tindakan Kelas dengan metode bermain peran dapat digunakan dalam mata pelajaran PKn pada kompetensi yang lain.
(65)
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.
Ningsih, Rini. 2006. PKn Pendidikan Kewarganegaraan. Bogor: Yudhistira. Novia, Windy. 2009. Kamus Ilmiah Populer. Wipress.
Noviyanti, Ika Nur. 2010. Penerapan Metode Bermain Peran Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar PKn Materi Pokok Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada pada Siswa Kelas VI SDN Sedarum I Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Skripsi Program Studi S1 PGSD FIP Universitas Negeri Malang
Qomariyah, Nurul. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Pokok Bahasan Sistem Pemerintahan Siswa Kelas IV SDN Sepanjang 04 Kecamatan Gondang Legi Kabupaten Malang. Skripsi Program Studi S1 PGSD FIP Universitas Negeri Malang Pramono, Hari. 2011. PKn Pendidikan Kewarganegaraan. Bogor: Quadra. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sarjan dan Nugroho, Agung. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sulhan, Najib. 2010. Pembangunan Karakter Pada Anak. Surabaya: Intelektual Club.
Surya, Hendra. 2003. Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
(66)
Thonthowi, Ahmad. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa. Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Depdiknas. 1994. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Tirtanegara, Suratinah. Pencapaian Normal Pendidikan. 1984. Jakarta: Bina Aksara.
Umar, Arsyat dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga. Wardani, IGAK. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Winkel. 1987. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gramedia.
(67)
48 SILABUS SIKLUS I
Sekolah : SD MARSUDIRINI MUNTILAN Mata Pelajaran : PKn
Kelas/semester : IV/ 2
Standar Kompetensi : 3. Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pengalaman
Belajar Penilaian Alokasi Waktu Sumber Bahan Alat Jenis Bentuk Instrumen Contoh instrument 3.1 Mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK Sistem Pemerintahan Pusat Pertemuan 1 • Kognitif 1.Menjelaskan tentang pengertian sistem pemerintahan 2.Menyebutkan bentuk-bentuk pemerintahan • Afektif 1.Menghargai tugas masing-masing teman dalam ber-Eksplorasi 1. Siswa mengamati bagan tentang struktur pemerintahan tingkat pusat 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi yang dipelajari tentang sistem pemerintahan tingkat pusat.
Tes Tes tertulis Isian melengkapi bagan Lengkapilah bagan struktur Pemerintahan Tingkat Pusat ! Isilah titik-titik di bawah ini ! Lembar Observasi
6 X 35 • Buku Sekolah :
⇒Sarjan, 2008, Pendidikan Kewarga-negaraan 4, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas, 68-75
⇒Umar, Arsyad, 2006, Pendidikan Kewarga-negaraan 4, Jakarta, Erlangga, 28-34 Lampiran 1
(68)
49 main peran 2.Menjalin kerjasama dengan teman dalam me-nyelesaikan tugas bermain peran 3.Bersemangat dalam berdialog • Psikomotorik 1.Menggambar kan bagan dari pemerintahan tingkat pusat 3. Siswa mendengarkan penjelasan tentang bermain peran.
4. Siswa bermain peran sesuai dengan perannya tentang materi sistem pemerintahan di tingkat pusat. 5. Siswa menerima LKS tentang sistem pemerintahan pusat dari guru 6. Siswa mengerjakan tugas secara kelompok. Elaborasi 1. Siswa melaporkan hasil kerja kelompoknya
⇒Pramono, Hari, 2011, Pendidikan Kewarga-negaraan 4, Bogor, Quadra, 39-43 • Media Pembelajaran
⇒Bagan Sistem Pemerintahan Pusat
(69)
50 dan kelompok
lain memberi tanggapan Konfirmasi
1. Guru meluruskan pendapat siswa dan pemantapan tentang materi sistem
pemerintahan di tingkat pusat. 2. Guru memberi
waktu siswa untuk bertanya tentang
kesulitan yang dihadapi. 3. Siswa bersama
guru
mengadakan refleksi tentang sistem
pemerintahan di tingkat pusat
(70)
51 4. Siswa
mengerjakan evaluasi
Muntilan, 13 Mei 2012 Mahasiswa
(71)
52 SILABUS SIKLUS I
Sekolah : SD MARSUDIRINI MUNTILAN Mata Pelajaran : PKn
Kelas/semester : IV/ 2
Standar Kompetensi : 3. Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Belajar
Penilaian Alokasi Waktu Sumber Bahan Alat Jenis Bentuk Instrumen Contoh instrument 3.1 Mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK Sistem Pemerintahan Pusat Pertemuan 2 • Kognitif 1. Menyebutkan ciri-ciri pemerintahan presidensial 2. Menjelaskan tentang lembaga-lembaga legislatif dan tugas tugas nya (MPR, DPR, DPD) • Afektif 1. Menghargai Eksplorasi 1. Siswa mengamati bagan tentang Struktur pemerintahan pusat. 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi yang dipelajari tentang ciri-ciri pemerintahan presidensial
Tes Tes tertulis Isian Melengkapi bagan Lengkapilah bagan struktur Pemerintahan Tingkat Pusat ! Isilah titik-titik di bawah ini ! Lembar observasi pembelajaran
6 X 35 • Buku Sekolah :
⇒Sarjan, 2008, Pendidikan Kewarga-negaraan 4, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas, 68-75
⇒Umar, Arsyad, 2006, Pendidikan Kewarga-negaraan 4, Jakarta, Erlangga, 28-34
(72)
53 tugas masing-masing teman dalam bermain peran 2. Menjalin kerjasama dengan teman dalam menyelesaika n tugas bermain peran 3. Bersemangat dalam berdialog • Psikomotorik 1. Menggambar-kan bagan dari pemerintahan tingkat pusat 3. Siswa mendengarkan penjelasan tentang bermain peran.
4. Siswa bermain peran sesuai dengan perannya tentang materi sistem pemerintahan di tingkat pusat. 5. Siswa menerima LKS tentang sistem ciri-ciri
pemerintahan presidensial 6. Siswa
mengerjakan tugas secara kelompok. Elaborasi 1. Siswa melaporkan hasil kerja
⇒Pramono, Hari, 2011, Pendidikan Kewarga-negaraan 4, Bogor, Quadra, 39-43 • Media Pembelajaran
⇒Bagan Sistem Pemerintahan Pusat
(73)
54 kelompoknya
dan kelompok lain memberi tanggapan. Konfirmasi 1. Guru
meluruskan pendapat siswa dan pemantapan tentang materi sistem
pemerintahan di tingkat pusat. 2. Guru memberi
waktu siswa untuk bertanya tentang
kesulitan yang dihadapi. 3. Siswa bersama
guru
mengadakan refleksi tentang ciri-ciri
pemerintahan presidensial
(74)
55 4. Siswa
mengerjakan evaluasi
Muntilan, 13 Mei 2012
Mahasiswa
(75)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidkan : SD Marsudirini Muntilan Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/semester : IV /2 /Pertemuan 1
Hari/ Tanggal : Selasa , 15 Mei 2012
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit ( 1 X pertemuan) I. Standar Kompetensi :
3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat Pusat II. Kompetensi Dasar
3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK
III. Materi Pokok Pembelajaran
• Menjelaskan sistem pemerintahan pusat IV. Indikator
• Kognitif
1. Menjelaskan tentang pengertian sistem pemerintahan 2. Menyebutkan bentuk- bentuk pemerintahan
• Afektif
1. Menghargai tugas masing-masing teman dalam bermain peran. 2. Menjalin kerjasama dengan teman dalam menyelesaikan
tugas bermain peran.
3. Bersemangat dalam berdialog • Psikomotorik
1. Menggambarkan bagan dari pemerintahan tingkat pusat V. Tujuan Pembelajaran
• Kognitif
1. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan tentang pengertian sistem pemerintahan dengan benar.
2. Melalui penjelasan guru siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk pemerintahan dengan tepat.
• Afektif
1. Melalui bermain peran siswa dapat menghargai tugas masing-masing teman dalam bermain peran dengan iklas hati.
2. Melalui bermain peran siswa dapat menjalin kerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab. 3. Melalui bermain peran siswa dapat bersemangat dalam berdialog. • Psikomotorik
1. Melalui penjelasan guru , siswa dapat menggambar bagan dari pemerintahan tingkat pusat dengan teliti.
(76)
VI. Kegiatan Belajar
A. Kegiatan Awal ( 10‘)
1. Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam.
2. Guru mengadakan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa. 3. Guru mengadakan tanya jawab untuk mengawali pelajaran yang
akan dibahas.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. B. Kegiatan Inti (50’)
Eksplorasi
1. Siswa mengamati bagan tentang struktur pemerintahan tingkat pusat.
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi yang dipelajari tentang sistem pemerintahan tingkat pusat.
3. Siswa mendengarkan penjelasan tentang bermain peran.
4. Siswa bermain peran sesuai dengan perannya tentang materi sistem pemerintahan di tingkat pusat.
5. Siswa menerima LKS tentang sistem pemerintahan pusat dari guru.
6. Siswa mengerjakan tugas secara kelompok. Elaborasi
1. Siswa melaporkan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain memberi tanggapan.
Konfirmasi
1. Guru meluruskan pendapat siswa dan pemantapan tentang materi sistem pemerintahan di tingkat pusat.
2. Guru memberi waktu siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang dihadapi.
3. Siswa bersama guru mengadakan refleksi tentang sistem pemerintahan di tingkat pusat.
4. Siswa mengerjakan evaluasi. C. Kegiatan Penutup (10’)
1. Siswa menulis PR yang diberikan oleh guru . 2. Doa bersama untuk menutup pelajaran.
3. Siswa memberikan salam kepada guru. VII. Penilaian
• Teknik penilian : Tes Tertulis
• Bentuk : Isian dan melengkapi bagan. • Instrumen : Terlampir
VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran • Silabus Kls IV
• Buku Sekolah :
⇒ Sarjan, 2008, Pendidikan Kewarganegaraan 4, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas, 68-75
(77)
⇒ Umar, Arsyad, 2006, Pendidikan Kewarganegaraan 4, Jakarta, Erlangga, 28-34
⇒ Pramono, Hari, 2011, Pendidikan Kewarganegaraan 4, Bogor, Quadra, 39-43
• Media Pembelajaran
⇒ Bagan Sistem Pemerintahan Pusat
⇒ LKS
• Metode
⇒ Role Playing, diskusi, tugas
Muntilan, 15 Mei 2012
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
(78)
LEMBAR KERJA SISWA Satuan Pendidkan : SD Marsudirini Muntilan Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/semester : IV /2/Pertemuan 1
Hari/ Tanggal : Selasa, 15 Mei 2012
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit ( 1 X pertemuan) I. Indikator
• Kognitif
1. Menjelaskan tentang pengertian sistem pemerintahan. 2. Menyebutkan bentuk-bentuk pemerintahan.
• Afektif
1. Menghargai tugas masing-masing teman dalam bermain peran.
2. Menjalin kerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas bermain peran.
3. Bersemangat dalam berdialog. • Psikomotorik
1. Menggambarkan bagan dari pemerintahan tingkat pusat. II. Petunjuk untuk siswa
Bacalah perintah dengan baik dan kerjakanlah bersama kelompokmu ! III. Kegiatan Belajar
• Kegiatan Belajar 1
Lengkapilah bagan di bawah ini !
STRUKTUR PEMERINTAHAN PUSAT ...
Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 ... BPK ... Eksekutif ... ... ... ... Presiden/ Wakil Presiden ... ... MPR
(79)
• Kegiatan Belajar 2
Bentuk bentuk Pemerintahan
•
•
•
Kelompok :
(80)
EVALUASI PERTEMUAN 1
I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
1. Sekelompok orang atau badan tertinggi yang secara bersama-sama memikul tanggung jawab untuk mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara atau bagian-bagianya disebut . . . .
2. Bentuk-bentuk pemerintahan antara lain . . . dan . . . . 3. Pemerintahan pusat dipimpin oleh . . . dan . . . . 4. Presiden dipilih oleh . . . .
5. Presiden dipilih melalui . . . .
6. Pemilu di Indonesia diadakan setiap . . . tahun sekali
7. Dalam menjalankan tugas Presiden dibantu oleh . . . dan . . . . 8. Presiden adalah kepala . . . yang memimpin kabinet.
9. Wakil Presiden menggantikan tugas presiden saat presiden . . . . 10. Pemerintahan berbentuk monarki dipimpin oleh seorang . . . . II. Lengkapilah bagan di bawah ini dengan tepat !
STRUKTUR PEMERINTAHAN PUSAT ...
Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945
Eksekutif
... ... BPK ...
Presiden/ Wakil Presiden ...
(81)
KUNCI
I. Isian
1. Pemerintahan
2. Absolut, parlementer , dll 3. Presiden dan wakil presiden 4. rakyat
5. Pemilu 6. 5
7. Wapres dan menteri 8. Eksekutif
9. Berhalangan 10. raja
II.
STRUKTUR PEMERINTAHAN PUSAT Rakyat
Pembukaan dan Batang Tubuh
UUD 1945
MPR
Eksekutif Yudikatif BPK KPU
Legislatif
DPR DP Presiden/
Wakil Presiden
MA
MK KY
(82)
Pertemuan ke -1 PENILAIAN
1. PENILAIAN AFEKTIF
NO ASPEK YANG DINILAI BAIK CUKUP KURANG
BAIK 1.
2. 3.
Menghargai tugas dan bermain peran Bersemangat dalam berdialog. Aktif menjalin kerjasama
Nilai Akhir Afektif = J S P
J S M
100
Nama : Kelas / No : Ketr :
B = 2 C = 1 KB = 0
2. PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Nama :
SKOR ASPEK YANG DINILAI NILAI
A. 8.5 – 10 B. 7.5 – 8.4 C. 6.5 – 7.4 D 0 – 6.4
1. Kecepatan dalam melengkapi bagan 2. Ketepatan dalam melengkapi bagan 3. Kerapihan dalam melengkapi bagan
(83)
REFLEKSI
1. Kesulitan apa yang kau alami ?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari ini ? 3. Apa rencana tindak lanjutnya ?
(1)
109
SOAL SIKLUS II
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf a,
b, c atau d !
1.
Lembaga berikut yang termasuk
legislatif adalah ….
a.
BPK
b.
DPR
c.
MK
d.
KY
2.
Jumlah anggota DPR sebanyak
…. orang
a.
300
b.
400
c.
500
d.
600
3.
Lembaga eksekutif berwenang
untuk ….
a.
membuat undang-undang
b.
menjalankan undang-undang
c.
memegang undang-undang
d.
mengawasi undang-undang
4.
Lembaga tinggi negara pemegang
kekuasaan kehakiman tertinggi
yaitu ….
a.
BPK
b.
KY
c.
MK
d.
MA
5.
KPU bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Pemilu dan
menyampaikan laporan pada …
dan ….
a.
DPR, Presiden
b.
DPR, MPR
c.
DPR, MA
d.
MPR, Presiden
6.
KPU singkatan dari ….
a.
Komisi Pemilihan Umum
b.
Komite Pemilihan Umum
c.
Kepala Pemiihan Umum
d.
Komponen Pemilihan Umum
7.
Kedudukan BPK … dengan
lembaga eksekutif, legislatif, dan
Yudikatif
a.
sejajar
b.
lebih tinggi
c.
lebih rendah
d.
tidak sejajar
8.
MPR, DPR dan DPD termasuk
dalam lembaga ….
a.
KPU
b.
yudikatif
c.
eksekutif
d.
legislatif
9.
Kekuasaan eksekutif di Indonesia
berada di tangan ….
a.
wakil presiden
b.
presiden
c.
MPR
d.
Menteri
10.
Mahkamah Konstitusi mempunyai
… orang anggota hakim konstitusi
a.
9
b.
8
c.
7
d.
6
11.
Dalam UUD 1945 pasal 22E ayat
5 disebutkan bahwa pemilihan
umum diselenggarakan oleh KPU
yang bersifat tetap dan mandiri …
a.
internasional
b.
daerah
c.
nasional
d.
regional
12.
KPU memiliki garis komando
dengan ….
a.
TPS
b.
KPS
c.
KPPS
d.
KPD
Lampiran 36
(2)
110
13.
Keanggotaan BPK dipilih oleh …
a.
MPR
b.
KPUD
c.
DPD
d.
DPR
14.
BPK adalah lembaga yang
me-meriksa pengelolaan keuangan ….
a.
negara
b.
propinsi
c.
kabupaten
d.
kecamatan
15.
Wewenang … adalah
mengusulkan pengangkatan
hakim agung dan hakim lain di
pengadilan.
a.
BPK
b.
MA
c.
MK
d.
KY
16.
Di bawah ini adalah tugas pokok
MPR, kecuali ….
a.
berwenang mengubah dan
menetapkan UUD
b.
melantik presiden dan / atau
wakil presiden
c.
menetapkan APBN bersama
presiden
d.
memberhentikan presiden
dan/atau wakil presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD
17.
Presiden dan wakil presiden
dipilih secara langsung melalui …
a.
Pemilu
b.
Pilkada
c.
Pilkades
d.
Kongres
18.
Memberikan pertimbangan
tentang grasi dan rehabilitasi
kepada presiden adalah tugas ….
a.
MK
b.
MA
c.
KY
d.
Wakil presiden
19.
Hak presiden untuk memberikan
ampunan kepada seseorang yang
telah dijatuhi hukuman disebut…
a.
rehabiltasi
b.
abolisi
c.
amnesti
d.
grasi
20.
Hak DPR untuk meminta
keterangan kepada presiden
disebut hak ….
a.
angket
b.
interpelasi
c.
imunitas
(3)
111
KUNCI JAWAB SIKLUS II
1.
b
6. a
11. c
16. c
2.
c
7. a
12. c
17. a
3.
b
8. d
13. d
18. b
4.
d
9. b
14. a
19. d
5.
a
10. a
15. d
20. B
(4)
112
HASIL PENILAIAN SIKLUS 2
NO NAMA PENILAIAN
KOGNITIF
PENILAIAN AFEKTIF PENILAIAN PSIKOMOTORIK NILAI KOMPETENSI
N.A
Pert 1 Pert 2 NA Pert 1 Pert 2 NA KOG.3 AF.1 PSI.1
1 A 65 83 83 83 86 88 87 195 83 87 73.0 2 B 65 83 83 83 80 92 86 195 83 86 72.8 3 C 80 83 100 91.5 83 90 86.5 240 91.5 86.5 83.6 4 D 75 83 83 83 87 90 88.5 225 83 88.5 79.3 5 E 80 100 100 100 90 93 92 240 100 92 86.3 6 F 65 83 100 91.5 92 95 93.5 195 91.5 93.5 76.0 7 G 80 100 100 100 90 95 93 240 100 93 86.5 8 H 85 100 100 100 95 97 96 255 100 96 90.2 9 I 65 83.0 83 83 85 88 86.5 195 83 86.5 72.9 10 J 80 83 100 91.5 90 90 90 240 91.5 90 84.3 11 K 60 83 83 83 88 92 90 180 83 90 70.6 12 L 85 100 100 100 88 93 90.5 255 100 90.5 89.1 13 M 85 100 83 91.5 88 85 87 255 91.5 87 86.6 14 N 75 83 100 91.5 95 90 93 225 91.5 93 81.8 15 O 95 83.0 100 91.5 87 92 90 285 91.5 90 93.2 16 P 80 83 83 83 85 85 85 240 83 85 81.6 17 Q 80 83 100 91.5 87 85 86 240 91.5 86 83.5 18 R 90 100 100 100 92 90 91 270 100 91 92.2 19 S 65 100 83 91.5 88 85 87 195 91.5 87 74.6 20 T 80 100 83 91.5 93 93 93 240 91.5 93 84.9 21 U 95 100 100 100 90 92 91 285 100 91 95.2 22 V 70 83.0 83 83 83 85 84 210 83 84 75.4 23 W 85 83.0 100 91.5 87 95 91 255 91.5 91 87.5 24 X 90 100 100 100 87 93 90 270 100 90 92.0
RATA-RATA 83.05
Persentase Ketuntasan 79%
112
Lampiran 38
(5)
(6)