Efek aplikasi topikal ekstrak tomat [Lycopersicon lycopersicum L.] terhadap inflamasi pada kulit pasca paparan ultraviolet B - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

EFEK APLIKASI TOPIKAL EKSTRAK TOMAT

(Lycopersicon lycopersicum L.) TERHADAP INFLAMASI PADA KULIT

PASCA PAPARAN ULTRAVIOLET B

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh :

  Chandy Hapsari Riestaningtyas NIM : 048114146

  FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Puji syukur kehadirat Allah swt.

Skripsi ini kupersembahkan sebagai

tanda bakti dan terima kasihku

  

Kepada Bapak dan Ibuku atas doa yang terucap,

atas bimbingan dan kasih sayang yang tak pernah berhenti untukku

Teruntuk Mas Anggri, Mbak Reni, Amjad, Mas Inung, Mbak Dely

atas dukungan spiritual maupun finansial yang diberikan selama ini

  

Kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah mendedikasikan

tenaga dan pikiran kalian untuk menyadarkanku

arti pentingnya persahabatan

Kepada almamaterku tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : ”Efek Aplikasi Topikal Ekstrak Tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) Terhadap Inflamasi Pada Kulit Pasca Paparan Ultraviolet B”.

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data-data penyusunan skripsi ini didapatkan dari hasil penelitian di laboratorium sejak bulan Februari hingga April.

  Pada kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuan fasilitas, sarana, bimbingan, dukungan serta saran-saran yang diberikan kepada penulis, ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

  1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Christine Patramurti, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  3. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku dosen pembimbing pertama atas bimbingan dan perhatian yang diberikan selama penyusunan skripsi ini. 4. drh. Sitarina Widyarini, MP, Ph.D, selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Drs. Mulyono, Apt. dan Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen penguji atas bimbingan, pengarahan dan dukungan yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu tercinta atas doa dan kasih sayangnya.

  7. Saudara-saudaraku, Mas Anggri, Mbak Reni, Amjad, Mas Inung, Mbak Dely dan seluruh keluargaku atas dukungan dan doanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Farmasi yang selalu mengingatkanku untuk cepat lulus. Terima kasih atas bantuan dan pengalaman yang berharga agar selalu kuingat hingga aku menjadi alumni nanti.

  9. Segenap Staf Laboratorium: Mas Yuwono, Pak Musrifin, Mas Sigit, Mas Wagiran, Mas Agung, Mas Iswandi, Mas Otto, Mas Heru, Mas Sarwanto, Mas Parlan, Mas Kunto dan Mas Andri atas bantuan dan kerjasamanya.

  10. Teman-teman UKF Dolanz-Dolanz : Adit, Ayu, Blangkon, Boris, Chika, Coco, Cawas, Lian, Probo, Robert, Rudi, Sisil, Sogonk, Tintus, Yoyo atas segala canda, tawa dan kenangan indah bersama.

  11. Teman-teman angkatan 2004 : Rinta, Ella, Fhery, Andri dan teman-teman lain yang telah memberikan tenaga dan pikiran kalian untuk membantuku menyelesaikan skripsi ini.

  12. Teman-teman Hamasah : Mbak Lia, Ayu, Mbak Desi, Hany, Icha USD, Icha UGM, I’im, Khoti, Tammy, Zahra, Nur, Fara yang mau mendengar keluh kesahku selama ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu untuk semua dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi pasti masih ada kekurangannya, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan.

  Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para mahsiswa fakultas farmasi pada umumnya, dan diri penulis pada khususnya.

  Yogyakarta, Januari 2009 Penulis Chandy Hapsari R.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

EFEK APLIKASI TOPIKAL EKSTRAK TOMAT

(Lycopersicon lycopersicum L.) TERHADAP INFLAMASI PADA KULIT

PASCA PAPARAN ULTRAVIOLET B

Intisari

  Tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) diketahui memiliki banyak khasiat. Masyarakat telah banyak menggunakan tomat antara lain untuk mengatasi radang kulit, infeksi jamur, jerawat, dan luka bakar. Namun hingga saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan adanya efek ekstrak tomat jika diaplikasikan secara topikal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai efek ekstrak tomat yang diaplikasikan secara topikal untuk menghambat inflamasi akibat paparan sinar ultraviolet (UV) B.

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni acak lengkap pola searah. Ekstraksi kandungan tomat dilakukan dengan menambahkan pelarut aseton dan petroleum eter menggunakan corong pisah. Ekstraksi tersebut dilakukan hingga didapatkan ekstrak kering. Ekstrak tomat kemudian dilarutkan dalam parafin cair dan dicampurkan pada media pembawa berupa krim. Uji inflamasi dilakukan dengan

  2

  memaparkan sinar UV B dengan panjang gelombang 280-320 nm, energi 360 mJ/cm pada punggung mencit betina galur Balb/c. Krim ekstrak tomat dioleskan setelah pemaparan sinar UV B. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan tebal lipatan kulit (skin-fold thickness) kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Tiap kelompok uji menggunakan 5 mencit. Pemeriksaan histopatologik kulit (meliputi bagian epidermis dan dermis) diukur menggunakan mikroskop.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil pengukuran tebal kulit terbukti bahwa ekstrak tomat dengan kadar 0,14 % dapat memberikan efek topikal yang ditandai dengan penurunan skin-fold thickness sebesar 48 % pada uji inflamasi pasca paparan UV B. Pada pemeriksaan histopatologik daerah uji terjadi perubahan dengan adanya pemberian ekstrak tomat secara topikal dari pengukuran tebal epidermis dan dermis histologik kulit.

  Kata kunci : ekstrak tomat, topikal, inflamasi, histopatologik, ultraviolet B.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

EFFICATION OF TOPICALLY APPLIED TOMATO EXTRACT

(Lycopersicon lycopersicum L.) AGAINST INFLAMMATION

FOLLOWING ULTRAVIOLET B RADIATION

Abstract

  Tomato (Lycopersicon lycopersicum L.) has been known to have a lot of benefit. Most people has been used tomato to heal skin inflammation, acnes and sunburn. However not many study proves the effication of tomato extract by topical application. This study has been purposed to observe the effect of tomato extract by topical aplication to reduce inflammation after ultraviolet B radiation.

  This study is a true experimental which use Balb/c mice as an object study. Tomato extraction has been done with adding acetone and petroleum ether. The extract then evaporized until dry. Then the tomato extract solubilized in liquid paraffin and mixtured in a basis of biocream. Inflammation-associated edema has been done at middorsal skin Balb/c mouse with UV B radiation which energy is 360

  2

  mJ/cm . The cream applied after UV B exposure. Measurement of skin-fold thickness compared between non-irradiated group and irradiated group. Every group used 5 mouse. The histopathological analysis of skin (epidermal and dermal area) was measured using microscope.

  The result showed that 0,14 % tomato extract cream effective to reduce 48% inflammation-associated edema which known from the reducement of skin-fold thickness. Beside that, from the histopathologic measurement, there was difference of epidermis and dermis thickness before and after UV B exposure.

  Keyword : Tomato extract, topical application, inflammation-associated edema, ultraviolet B exposure.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL……………………………...........………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v PRAKATA............................................................................................................... vi

  INTISARI ................................................................................................................ viii

  

ABSTRACT .............................................................................................................. ix

  DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xv

  BAB I. PENGANTAR ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

  1. Permasalahan .............................................................................................. 4 2. Keaslian penelitian .......................................................................................

  4 3. Manfaat penelitian .......................................................................................

  5 a. Manfaat teoritis ......................................................................................

  5 b. Manfaat praktis ......................................................................................

  5

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ..................................................................... 6 A. Tomat ................................................................................................................ 6 1. Taksonomi tanaman .....................................................................................

  6 2. Morfologi tanaman ......................................................................................

  6 3. Kandungan kimia .........................................................................................

  7 4. Sifat fisika kimia ..........................................................................................

  7

  5. Kegunaan ..................................................................................................... 8

  B. Kulit .................................................................................................................. 9

  C. Inflamasi ............................................................................................................ 10

  D. Radiasi ultraviolet .............................................................................................. 15

  E. Landasan Teori .................................................................................................. 17

  F. Hipotesis............................................................................................................. 18

  G. Rancangan penelitian ......................................................................................... 18

  BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 19 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................................... 19 B. Variabel Penelitian ............................................................................................. 19 C. Definisi Operasional .......................................................................................... 19 D. Bahan Penelitian................................................................................................. 20 E. Alat Penelitian.................................................................................................... 20 F. Tata Cara Penelitian ........................................................................................... 21

  1. Ekstraksi kandungan tomat .......................................................................... 21

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Identifikasi ekstrak tomat menggunakan HPLC .......................................... 21

  3. Pembuatan sediaan krim ekstrak tomat ....................................................... 22

  4. Penentuan tipe krim ekstrak tomat .............................................................. 23

  5. Uji inflamasi (inflammation-associated edema) .......................................... 23

  6. Pembuatan preparat histologi kulit .............................................................. 24

  7. Pemeriksaan histopatologik ......................................................................... 25

  G. Analisis Hasil ..................................................................................................... 25

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 26 A. Ekstraksi kandungan tomat ................................................................................ 26 B. Identifikasi ekstrak tomat .................................................................................. 27 C. Pembuatan sediaan krim ekstrak tomat ............................................................. 30 D. Penentuan tipe krim ekstrak tomat .................................................................... 30 E. Uji inflamasi ...................................................................................................... 31 F. Pemeriksaan histopatologik .............................................................................. 35 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 46 A. Kesimpulan ........................................................................................................ 46 B. Saran................................................................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 47 LAMPIRAN............................................................................................................. 51 BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................. 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Hasil pengukuran skin-fold thickness.................................................... 32 Tabel 2. Hasil perhitungan Least Square Analysis.............................................. 34

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur molekul likopen, beta-karoten dan vitamin E .....................

  8 Gambar 2. Struktur kulit ..................................................................................... 10 Gambar 3. Patogenesis dan gejala suatu peradangan ......................................... 11

  • Gambar 4. Sumber dan efek nitrit oksida (NO ) pada inflamasi......................... 13 Gambar 5. Spektrum elektromagnetik ................................................................ 16 Gambar 6. Kromatogram likopen ...................................................................... 22 Gambar 7. Hasil scanning panjang gelombang maksimum ekstrak tomat ......... 28 Gambar 8. Kromatogram ekstrak tomat ............................................................. 29

  Gambar 9. Hasil penentuan tipe krim ekstrak tomat .......................................... 31 Gambar 10. Kurva mean selisih skin-fold thickness vs waktu .............................. 33 Gambar 11. Struktur histologik kulit mencit ....................................................... 36 Gambar 12. Grafik pengukuran mean ± SD tebal epidermis dan dermis ............. 37 Gambar 13. Mekanisme terjadinya kerusakan di kulit akibat paparan UV B....... 39 Gambar 14. Mekanisme terjadinya inflamasi ....................................................... 44

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Perhitungan kadar ekstrak tomat dalam krim ................................... 52 Lampiran 2. Hasil penentuan 1 MEdD ................................................................. 53 Lampiran 3. Hasil penentuan 1 MedD (lanjutan).................................................. 54 Lampiran 4. Hasil pengukuran skin-fold thickness hari pertama .......................... 55 Lampiran 5. Hasil pengukuran skin-fold thickness hari kedua ............................. 56 Lampiran 6. Hasil pengukuran skin-fold thickness hari ketiga ............................. 57 Lampiran 7. Hasil perhitungan Least Square Analysis ......................................... 58 Lampiran 8. Analisis uji F ragam populasi ........................................................... 63 Lampiran 9. Analisis uji t mean slope .................................................................. 64 Lampiran 10. Perhitungan efek ekstrak tomat ........................................................ 66 Lampiran 11. Hasil pengukuran tebal epidermis .................................................... 68 Lampiran 12. Hasil uji statistik tebal epidermis...................................................... 69 Lampiran 13. Hasil pengukuran tebal dermis ......................................................... 71 Lampiran 14. Hasil uji statistik tebal dermis .......................................................... 72 Lampiran 15. Dokumentasi..................................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Sinar matahari merupakan bagian dari kehidupan manusia dan banyak

  orang merasakan manfaatnya untuk kesehatan. Dengan bertambahnya ilmu pengetahuan kita mengenai dampak radiasi sinar matahari terhadap kulit manusia, muncul fakta baru bahwa sinar matahari juga menjadi penyebab utama timbulnya kerusakan kulit seperti, erythema, edema, blistering, hyperplasia dan

  

nonmelanoma skin cancer (Afag dan Mukhtar, 2001). Kerusakan tersebut

diakibatkan oleh radiasi ultraviolet (UV), terutama radiasi UV B (280-320 nm).

  Radiasi UV A (320-400 nm) juga dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti rusaknya DNA dan membran seluler, dan timbulnya efek karsinogenesis akibat terbentuknya Reactive Oxygen Species (ROS) atau radikal bebas (Tedesco, 1997).

  Radiasi UV B memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan radiasi UV A. Meskipun energinya hanya 5% dari total energi ultraviolet yang mencapai permukaan bumi, UV B merupakan sumber kerusakan kulit yang utama bagi manusia. Hal tersebut dikarenakan UV B mampu berinteraksi dengan senyawa makromolekul sehingga dapat menyebabkan efek jangka pendek maupun jangka panjang (Naylor dan Farmer, 2000).

  Edema merupakan salah satu reaksi yang terjadi pada peristiwa inflamasi. Radiasi UV B dapat menyebabkan inflamasi yang salah satunya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bebas ataupun produksi sitokin proinflamasi (Suschek, et al., 2004; Anonim, 2008).

  Saat ini banyak dikembangkan produk-produk obat maupun kosmetik yang digunakan untuk mencegah timbulnya kerusakan kulit akibat radiasi ultraviolet yang berlebihan. Bahan alam menjadi pilihan bahan baku dalam pembuatan produk-produk tersebut. Selain karena mudah didapatkan, bahan alam juga relatif aman digunakan.

  Tomat merupakan salah satu bahan alam yang memiliki banyak khasiat untuk mengatasi beberapa penyakit seperti, radang kulit, infeksi jamur, jerawat, luka sukar sembuh, dan rasa nyeri pada kulit akibat terbakar sinar matahari (Dalimartha dan Soedibyo, 1999). Senyawa-senyawa yang terkandung dalam tomat antara lain likopen, beta-karoten, asam folat, asam malat, asam sitrat, adenine, koline, tomatin, vitamin C, kalium, vitamin E, fruktosa, flavonoid dan fitosterol (Dalimartha dan Soedibyo, 1999; Beecher, 1998). Senyawa yang terkandung dalam tomat memiliki kegunaan yang berbeda-beda, yaitu likopen, beta-karoten, flavonoid, vitamin C dan vitamin E memiliki kemampuan menangkal radikal bebas sebagai antioksidan (Buhler dan Miranda, 2000). Menurut Rafi, et al. (2007) likopen juga mempunyai daya anti-inflamasi dengan menghambat mediator proinflamasi inducible Nitic Oxide Synthase (iNOS) yang diinduksi oleh lipopolisakarida dalam sel makrofag mencit. Jika dilihat dari strukturnya, beberapa senyawa yang memiliki efek penghambatan terhadap dampak negatif sinar UV B seperti likopen, beta-karoten dan vitamin E memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  senyawa-senyawa nonpolar tersebut dengan senyawa polar lain yang terkandung dalam tomat.

  Seperti telah diungkapkan bahwa radiasi UV B dapat menimbulkan edema melalui mekanisme inflamasi. Penulis berasumsi jika terdapat senyawa yang dapat memutus jalur proses terjadinya inflamasi, maka edema yang terjadi dapat dikurangi atau dihambat. Kandungan senyawa dalam tomat seperti likopen, beta-karoten dan vitamin E diketahui memiliki khasiat sebagai antioksidan dan anti-inflamasi (Buhler dan Miranda, 2000; Rafi, et al. 2007).

  Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin mengetahui apakah ekstrak tomat yang diaplikasikan secara topikal dapat mengurangi atau menghambat inflamasi yang terjadi akibat paparan UV B. Metode yang digunakan untuk mengukur edema (inflammation-associated edema) yang terbentuk yaitu menggunakan pengukuran skin-fold thickness (tebal lipatan kulit) dan pemeriksaan histopatologik kulit. Pada metode tersebut akan dilihat ukuran skin-

  

fold thickness antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan setelah

  disinari UV B. Pada pemeriksaan histopatologik juga akan dilihat ukuran tebal epidermis dan dermis masing-masing kelompok setelah disinari UV B. Apabila ekstrak tomat memiliki efek pengurangan atau penghambatan inflamasi terhadap UV B maka ukuran skin-fold thickness kelompok yang diberi perlakuan ekstrak tomat akan lebih kecil dibandingkan ukuran skin-fold thickness kelompok tanpa ekstrak tomat. Demikian halnya dengan tebal epidermis dan dermis kelompok ekstrak tomat akan lebih kecil dibandingkan kelompok tanpa ekstrak tomat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Permasalahan

  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dimunculkan permasalahan sebagai berikut : Apakah aplikasi topikal ekstrak tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) mempunyai efek menghambat atau mengurangi inflamasi pasca paparan UV B yang ditandai dengan penurunan skin-fold thickness dan perubahan histopatologik kulit berupa penurunan tebal epidermis dan dermis?

  2. Keaslian penelitian

  Sejauh penelusuran penulis, penelitian mengenai efek tanaman tomat terhadap inflamasi pernah dilakukan dengan teknik dan bahan yang berbeda.

  Penelitian mengenai daya antiinflamasi tanaman tomat yang pernah dilakukan yaitu menggunakan karagenin sebagai inducer inflamasi (Nugroho, 2007).

  Bobot udema kaki mencit menunjukkan perbedaan antara kelompok kontrol yang hanya diberi induksi karagenin 1% dengan kelompok perlakuan yang diberi induksi karagenin 1% dan jus tomat secara oral pada 4 peringkat dosis. Jus tomat dengan dosis 1,875 g/kgBB; 3,75 g/kgBB; 7,5 g/kgBB; dan 15 g/kgBB mempunyai daya antiinflamasi berturut-turut 11,81%; 22,25%; 33,89%; dan 40,98%.

  3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

  Menambah pengetahuan di bidang farmasi tentang khasiat tanaman tomat dalam menghambat atau mengurangi inflamasi pasca paparan UV B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Manfaat praktis

  Memberikan informasi ilmiah dan kebenaran kepada masyarakat mengenai efek topikal ekstrak tomat dalam mengurangi atau menghambat inflamasi pasca paparan UV B.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum

  Penelitian dapat memberikan informasi mengenai alternatif penggunaan tomat, dalam hal ini kandungan senyawa yang bersifat nonpolar seperti likopen, beta-karoten dan vitamin E sebagai sediaan anti-inflamasi topikal pasca paparan UV B.

  2. Tujuan khusus

  Membuktikan efek topikal ekstrak tomat yang ditandai dengan penurunan skin-fold thickness pada uji inflamasi dan perubahan histopatologik kulit pasca paparan UV B berupa penurunan tebal epidermis dan dermis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Tomat

  1. Taksonomi tanaman

  Dalam taksonomi tanaman, kedudukan tanaman tomat diklasifikasikan menurut sistematika sebagai berikut.

  Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dycotyledonae Bangsa : Solanes Keluarga : Solanaceae Marga : Lycopersicon Jenis : Lycopersicon lycopersicum L.

  (Backer dan Backhuizen van den Brink, 1965)

  2. Morfologi Tanaman

  Perdu semusim, batang massif, berbuku-buku, berbulu, warna hijau keputihan. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing dengan pangkal berlekuk, tepi bergerigi warna hijau. Perbungaan keluar dari ketiak daun, tangkai berbulu, mahkota bertaju runcing, berwarna putih, putik berwarna kuning, buah buni, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah. (Soedibyo, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Kandungan Kimia

  Kandungan kimia tomat yang penting adalah likopen. Selain itu di dalam buah tomat juga mengandung beta-karoten, asam folat, asam malat, asam sitrat, adenine, koline, tomatin, vitamin C, kalium, vitamin E, fruktosa, flavonoid dan fitosterol (Dalimartha dan Soedibyo, 1999; Beecher, 1998).

  4. Sifat Fisika Kimia

  Di antara kandungan kimia tomat terdapat senyawa-senyawa yang bersifat polar maupun nonpolar. Asam folat, asam malat, asam sitrat, adenin, koline, tomatin, vitamin C, fruktosa, kalium dan flavonoid merupakan kandungan senyawa yang bersifat polar. Likopen dan beta-karoten merupakan anggota dari karotenoid yang mempunyai rumus molekul C

  40 H 56 . Gugus ikatan hidrokarbon

  yang panjang dari likopen dan beta-karoten membuat keduanya memiliki sifat sangat lipofil. Masing-masing memiliki 11 ikatan rangkap terkonjugasi. Likopen dan beta-karoten tidak larut dalam air dan dapat larut hanya dalam pelarut organik atau minyak. Vitamin E atau sering juga disebut alfa-tokoferol merupakan vitamin yang larut lemak sehingga vitamin E bersifat nonpolar (Anonim, 2007c).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A B C

Gambar 1. Struktur molekul likopen (A), beta-karoten (B)

dan vitamin E (C) (Anonim, 2007c)

5. Kegunaan

  Likopen, beta-karoten, flavonoid, vitamin C dan vitamin E memiliki kemampuan menangkal radikal bebas sebagai antioksidan (Buhler dan Miranda, 2000). Young dan Lowe (2001) melaporkan bahwa karotenoid (termasuk di dalamnya likopen dan beta-karoten) mampu bertindak sebagai antioksidan dengan mengikat radikal bebas melalui tiga cara yaitu transfer elektron (1), abstraksi hidrogen (2) dan penambahan spesi radikal (3).

  ROO + CAR + CAR (1) → ROO

  • ROO + CAR
  • (2)

  → ROOH + CAR

  • ROO + CAR
  • (3)

  → (ROO − CAR)

  Menurut Rafi, et al. (2007) likopen juga mempunyai daya anti-inflamasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diinduksi oleh lipopolisakarida dalam sel makrofag mencit. Selain itu likopen juga dapat menghambat pelepasan TNF- α dan IL-1 β melalui mekanisme penghambatan extracellular signal-regulated kinase (ERK1/2) (Shyu, et al.,

  2008). Beta-karoten juga diketahui memilki khasiat anti-inflamasi dengan menekan aktivasi NF- κB melalui reaksi redoks (Bai, et al., 2005). Vitamin E diketahui mampu menurunkan produksi TNF- α melalui penghambatan 5-

  

lipoxygenase; dan diketahui dapat menurunkan produksi sitokin proinflamasi

  • yang menginduksi pembentukam nitrogen oksida (NO ) (Devaraj dan Jialal, 2005; Khanduja, et al., 2005). Selain itu beta-karoten dan vitamin E juga memiliki khasiat sebagai anti-inflamasi dengan menghambat oksidasi dari asam arakidonat sehingga jalur pembentukan lipoxygenase dan cyclooxygenase akan terhambat (Halevy dan Sklan, 1987).

B. Kulit

  Kulit merupakan organ tubuh yang penting yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar.

  Kulit berfungsi untuk : 1. melindungi jaringan dari kerusakan kimia dan fisika, terutama kerusakan mekanik dan terhadap masuknya mikroorganisme,

  2. mencegah terjadinya pengeringan berlebihan, akan tetapi penguapan air secukupnya tetap terjadi (perspiratio insensibilis),

  3. bertindak sebagai pengatur panas dengan melakukan konstriksi dan dilatasi pembuluh darah kulit serta pengeluaran keringat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. bertindak sebagai alat pengindera dengan reseptor yang dimilikinya yaitu reseptor tekan, suhu, dan nyeri (Mutschler, 1991).

  

Gambar 2. Struktur kulit (Anonim, 2007a)

  Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutis. Epidermis, lapisan terluar kulit, terdiri dari empat jenis sel: keratinosit, yang merupakan sel terbanyak yang menghasilkan keratin; sel melanosit, yang menghasilkan pigmen; sel Langerhans, sel fagositik berperan dalam pengambilan dan pengolahan antigen; dan sel Merkel, sel neuoroendokrin yang fungsinya belum diketahui (Sander, 2003).

C. Inflamasi

  Pada fase awal inflamasi, vasodilatasi dan peningkatan aliran darah akan meningkatkan tekanan hidrostatik intravaskular, menghasilkan peningkatan filtrasi cairan dari kapiler. Cairan itu disebut juga transudat, merupakan ultrafiltrat dari plasma darah dan mengandung beberapa protein. Transudasi kemudian meningkat, namun demikian dengan meningkatnya permeabilitas vaskular, yang menyebabkan aliran cairan kaya protein dan bahkan sel (disebut eksudat) menuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  osmotik intravaskular, pada saat yang sama meningkatkan tekanan osmotik dari cairan interstitial. Hasil akhirnya berupa pengeluaran air dan ion pada jaringan ekstravaskular, yang terakumulasi disebut edema (Mitchell dan Cotran, 1997).

  Gejala reaksi radang yang dapat diamati adalah pemerahan (rubor), panas meningkat (calor), pembengkakan (tumor), nyeri (dolor), dan gangguan fungsi (fungsio laesa). Gejala tersebut merupakan akibat dari gangguan aliran darah yang terjadi akibat kerusakan jaringan dalam pembuluh pengalir terminal, gangguan keluarnya plasma darah (eksudasi) ke ruangan ekstrasel akibat meningkatnya ketebalan kapiler dan perangsangan reseptor nyeri (Mutschler, 1986). Penyebab inflamasi banyak dan beraneka ragam. Pengaruh yang sifatnya merusak sel sering disebut noksi. Noksius penyebab inflamasi dapat berupa kimia (obat–obatan), fisika (panas atau dingin berlebihan, radiasi, benturan), serta infeksi mikroorganisme atau parasit atau kombinasi ketiga agen tersebut (Mutschler, 1991).

  Noksius Emigrasi Kerusakan sel leukosit

  Proliferasi

  Pembebasan bahan mediator Gangguan Perangsangan Eksudasi sirkulasi lokal reseptor nyeri

  Pembengkakan Pemerahan

Panas Gangguan

Nyeri fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Nitrogen oksida (NO ) merupakan mediator kimiawi penyebab inflamasi.
  • Peran NO dalam terjadinya inflamasi antara lain : (1) relaksasi otot halus pembuluh darah (vasodilatasi), (2) peran antagonis dari semua tingkat aktivasi platelet (adhesi, agregasi, dan degranulasi), dan (3) bersifat sebagai agen mikrobia (dengan atau tanpa radikal superoksida) pada makrofag teraktivasi. Oleh karena
  • >waktu paro NO yang hanya beberapa detik saja, maka efeknya hanya pada

  yang berada di dekat sumber penghasil NO . Wakto paro NO yang singkat juga

  • menunjukkan bahwa efeknya dipengaruhi terutama oleh tingkat sintesisnya. NO disintesis secara de novo dari L-arginine, oksigen molekular, dan NADPH oleh enzim nitric oxide synthase (NOS). Terdapat tiga bentuk NOS, dengan distribusi

  2+

  jaringan yang berbeda, dipengaruhi konsentrasi Ca , dan bentuk konstitutif dibanding inducible. Tipe 1 (ncNOS) neuronal constitutive NOS, yang aktivitas

  2+

  enzimnya tergantung peningkatan konsentrasi Ca intrasel. Tipe 2 (iNOS) merupakan enzim yang dapat diinduksi. Terdapat pada banyak tipe sel, termasuk hepatosit, mikosit kardiak, dan epitel saluran pernafasan; aktivitasnya tidak

  2+

  dipengaruhi konsentrasi Ca intrasel. Pada inflamasi, iNOS juga terdapat pada endotelium, sel otot halus, dan makrofag; diinduksi oleh sejumlah mediator dan sitokin proinflamasi, sebagian besar oleh IL-1, TNF-

  α, dan IFN-γ, dan oleh lipopolisakarida yang terdapat pada dinding sel bakteri gram negatif. Tipe 3 (ecNOS) merupakan hasil sintesis NOS secara konstitutif, terutama terdapat pada

  2+ endotelium, dengan aktivitas yang juga dipengaruhi oleh konsentrasi Ca intrasel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • • •

  

Gambar 4. Sumber dan efek nitrit oksida (NO ) pada inflamasi. Sintesis NO oleh sel

endotelial (sebagian besar oleh ecNOS, kiri) dan oleh makrofag (sebagian besar
  • • • oleh iNOS, kanan). NO menyebabkan vasodilatasi, dan radikal bebas NO sitotoksik terhadap mikrobia maupun sel mamalia. (Mitchell dan Cotran, 1997 )

  Menurut Suschek, et al. (2004) radiasi UV B dapat meningkatkan produksi TNF- α yang dapat menginduksi pembentukan enzim iNOS pada sel endotelium kulit manusia.

  Inflamasi juga dapat disebabkan oleh peristiwa lipid peroksidasi. Lipid peroksidasi melibatkan Reactive Oxygen Spesies (ROS). Target dari ROS adalah ikatan karbon-karbon pada poly-unsaturated fatty acid (PUFA) yang merupakan penyusun dari membran sel. Ikatan rangkap karbon-karbon melemahkan ikatan hidrogen-karbon yang menyebabkan disosiasi hidrogen terjadi dengan mudah oleh adanya radikal bebas. Radikal bebas akan mengambil elektron tunggal dari hidrogen yang berikatan dengan karbon pada ikatan rangkap. Lalu akan meninggalkan karbon dengan elektron tidak berpasangan dan kemudian akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk mendapatkan bentuk yang stabil sehingga membentuk ikatan rangkap terkonjugasi. Ikatan rangkap terkonjugasi tersebut sangat mudah bereaksi dengan oksigen untuk membentuk radikal peroksi (reaksi 2). Radikal peroksi lebih lanjut akan menyerang asam lemak menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam lemak baru (reaksi 3). Proses tersebut kemudian berlanjut dalam reaksi berantai (Helwig, 2000).

  • • •

  Inisiasi : PUFA + X (1) −H + X → PUFA −H

  Propagasi : PUFA + O (2)

  2

  → PUFA−OO

  Terminasi : PUFA + PUFA (3) −OO −H → PUFA−OOH + PUFA

  Selanjutnya membran sel yang mengalami kerusakan akan mengaktifkan enzim fosfolipase untuk mengubah fosfolipida menjadi asam arakidonat. Asam lemak tak jenuh tersebut sebagian akan diubah oleh enzim cyclooxygenase menjadi asam endoperoksida dan seterusnya menjadi zat-zat prostaglandin. Bagian lain dari arakidonat diubah oleh enzim lipoxygenase menjadi zat-zat leukotrien. Baik prostaglandin maupun leukotrien bertanggungjawab bagi sebagian besar terjadinya gejala peradangan. Radikal bebas oksigen yang dilepaskan peroksida juga memegang peranan pada timbulnya rasa nyeri (Tjay dan Rahardja, 2002).

  Inflamasi juga dapat terjadi melalui pelepasan histamin oleh sel mast pada dermis. Mekanisme yang mungkin pada peningkatan awal jumlah prostaglandin pada paparan UV B yang menyebabkan eritema dikarenakan adanya laporan bahwa sel mast pada dermis juga terkativasi 3-6 jam setelah paparan, menghasilkan degranulasi dan pelepasan histamin diperkirakan bahwa histamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  peningkatan respon histamin setelah paparan UV akan menghasilkan peningkatan prostaglandin (Pentland, 1990).

D. Radiasi Ultraviolet

  Sinar ultraviolet (UV) secara fisik mirip dengan cahaya tampak, hanya saja sinar UV tidak memungkinkan untuk dilihat. Cahaya yang memungkinkan untuk dilihat dikenal sebagai cahaya tampak dan terdiri dari warna – warna seperti dalam pelangi. Daerah ultraviolet dimulai setelah akhir warna ungu dalam pelangi. Secara ilmiah, radiasi UV merupakan radiasi elektromagnetik seperti halnya pada cahaya tampak, sinyal radar dan sinyal pemancar radio (Anonim, 2007b).

  Radiasi UV mempunyai panjang gelombang lebih pendek (frekuensi lebih tinggi) dibandingkan cahaya tampak dan lebih panjang (frekuensi lebih rendah) dibandingkan Sinar-X. Radiasi UV berada pada kisaran panjang gelombang 100 – 400 nm dan sering dibagi menjadi tiga berdasarkan daerah panjang gelombang, yaitu:

  1. UVA (315-400 nm), sering disebut gelombang panjang “black light

  2. UVB (280-315 nm), sering disebut gelombang medium “medium wave” 3.

  UVC (100-280 nm), sering disebut gelombang pendek “short wave” (Anonim, 2007b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 5. Spektrum elektromagnetik (Anonim, 2007b)

  Panjang gelombang sinar ultraviolet yang lebih rendah dari 290 nm diabsorpsi oleh molekul oksigen, ozon, uap air di atas atmosfer dan tidak mencapai permukaan bumi dalam jumlah banyak. Sumber utama efek kerusakan akibat sinar matahari disebabkan oleh bagian ultraviolet pada spektra antara 290 dan 400 nm (UV B dan UV A). Panjang gelombang ultraviolet yang berbeda berpenetrasi ke kulit pada kedalaman yang berbeda dan efek biologi yang ditimbulkan juga berbeda (Naylor dan Farmer, 2000).

  Ultraviolet A (UVA, sering disebut black light) merupakan komponen terbanyak dari sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi, kurang lebih 95% dari total sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. UV A juga merupakan panjang gelombang sinar yang dapat menyebabkan kulit tampak kecoklatan, dan untuk waktu yang lama memiliki reputasi sebagai spektrum sinar ultraviolet yang aman. Beberapa penelitian sekarang ini membuktikan bahwa UV A dapat menyebabkan resiko yang signifikan, meskipun kerusakan yang ditimbulkan tidak separah UV B. Namun demikian, UV A berpenetrasi lebih dalam ke dalam kulit dibandingkan panjang gelombang sinar ultraviolet yang lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menembus kulit yang lebih dalam, UV A menyebabkan efek kerusakan kronis akibat paparan UV dan dapat menyebabkan efek imunologik. Meskipun hanya 5% bagian sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi, UV B merupakan komponen yang paling penting dari sinar matahari bagi kulit manusia. Hal itu disebabkan karena UV B dapat menyebabkan kanker baik pada kulit yang mengandung banyak melanin maupun kulit dengan sedikit melanin. Penetrasi UV B tidak sedalam UV A, namun UV B dapat berpenetrasi lebih dalam karena bereaksi dengan makromolekul dengan berbagai mekanisme yang menyebabkan UV B memberikan efek biologis jangka pendek maupun jangka panjang (Naylor dan Farmer, 2000).

  E.

  

Landasan Teori

  Radiasi UV B dapat menimbulkan inflamasi melalui beberapa cara, antara lain disebabkan oleh radikal bebas ataupun produksi dari mediator proinflamasi seperti histamin, leukotrien dan prostaglandin (Suschek, et al., 2004; Anonim, 2008).

  Ekstrak tomat yang mengandung senyawa-senyawa nonpolar seperti likopen, beta-karoten dan vitamin E memiliki kemampuan menangkal radikal bebas sebagai antioksidan (Buhler dan Miranda, 2000). Likopen juga dapat berperan sebagai anti-inflamasi dengan menghambat mediator proinflamasi

  (iNOS) yang diinduksi oleh lipopolisakarida

  inducible Nitric Oxide Synthase

  dalam sel makrofag mencit (Rafi et al., 2007). Beta-karoten juga diketahui memilki khasiat anti-inflamasi dengan menekan aktivasi NF- κB melalui reaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  TNF- α melalui penghambatan 5-lipoxygenase; dan diketahui dapat menurunkan produksi sitokin proinflamasi yang menginduksi pembentukam nitrogen oksida

  • (NO ) (Khanduja, et al., 2005).

F. Hipotesis

  Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ekstrak tomat yang diaplikasikan secara topikal memiliki efek untuk mengurangi atau menghambat inflamasi terhadap paparan sinar UV B.

  G.

  

Rancangan Penelitian

  1. Ekstraksi kandungan tomat untuk menarik senyawa-senyawa nonpolar seperti likopen, beta-karoten dan vitamin E yang diketahui memiliki efek pengurangan atau penghambatan terhadap inflamasi pasca paparan UV B.

  2. Pembuatan sediaan krim ekstrak tomat yang dapat digunakan untuk aplikasi secara topikal.

  3. Radiasi UV B untuk menginduksi pembentukan edema pada reaksi inflamasi.

4. Pengaruh sediaan krim ekstrak tomat terhadap inflamasi akibat paparan UV B.

  5. Analisis data dengan uji signifikansi berbagai perlakuan dengan Least Square dan SPSS.

  Analysis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang efek topikal ekstrak tomat terhadap mencit betina

  merupakan penelitian ekperimental murni dengan rancangan variabel eksperimental acak lengkap pola searah.

  B.

  

Variabel Penelitian

  1. Variabel utama a. Variabel bebas : Kadar ekstrak tomat.

  b. Variabel tergantung : Nilai skin-fold thickness yang terbentuk.

  2. Variabel pengacau

  a. Variabel pengacau terkendali

  1. Jenis kelamin mencit : betina

  2. Umur mencit : 8 – 10 minggu

  3. Spesies : galur Balb/c b. Variabel pengacau tak terkendali yaitu keadaan patologis mencit.

  C.

  

Definisi Operasional