HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI BIMBINGAN MENTAL KEAGAMAAN DENGAN KEDISIPLINAN KERJA ANGGOTA TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014 - Test Repository

  

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI

BIMBINGAN MENTAL KEAGAMAAN DENGAN

KEDISIPLINAN KERJA ANGGOTA TNI YONIF 411

KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. PdI.)

  

Oleh

NURUL AROFAH

NIM 11110161

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

TAHUN 2015

  

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI

BIMBINGAN MENTAL KEAGAMAAN DENGAN

KEDISIPLINAN KERJA ANGGOTA TNI YONIF 411

KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. PdI.)

  

Oleh

NURUL AROFAH

NIM 11110161

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

TAHUN 2015

  KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA JL. Tentara Pelajar 02 Telp.( 0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www. Stainsalatiga. ac. Id E-mail : administrasi@stainsalatiga. ac. Id

  PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari : NIM : 11110161 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul :HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI

  BIMBINGAN MENTAL KEAGAMAAN DENGAN KEDISIPLINAN KERJA ANGGOTA TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014.

  Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 9 Desember 2014 Pembimbing Maslikhah, S. Ag., M. Si.

  NIP. 19700529 200003 2 001

  

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI BIMBINGAN

MENTAL KEAGAMAAN DENGAN KEDISIPLINAN KERJA ANGGOTA

TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014

DISUSUN OLEH

NURUL AROFAH

NIM : 11110161

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam.

  SusunanPanitia Penguji KetuaPenguji : Rasimin, M. Pd. ______________ Sekretaris Penguji : Maslikhah, S. Ag., M.Si. ______________ Penguji I :Dr. MuktiAli,M. Hum.. ______________ Penguji II : Siti Rukhayati, M. Ag. ______________

  Salatiga, 21 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd.

  NIP. 19670112 199203 1 005

  KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA JL. Tentara Pelajar 02 Telp.( 0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www. Stainsalatiga. ac. Id E-mail : administrasi@stainsalatiga. ac. Id.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nurul Arofah Nim : 111 10 161 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar- benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 9 Desember 2014 Yang menyatakan,

  Nurul Arofah

  NIM: 111 10 161

  

MOTTO

           

       “

  

Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,Kecuali orang-

orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini ku persembahkan untuk : 

  Kedua orang tuaku Bapak Nurkholis dan Ibu Romdhonah tercinta yang

  telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, yang dengan rela hati mengorbankan masa lapang dan

  .Semoga Allah memberikan kesehatan

  sempitnya untuk menyayangiku dan sukses dunia akhirat.

   Kakakku M. Rizal Mubarok, Umi Durrotun Nisa dan adik-adikku Titin

  Maghfiroh, M. Adib Nur dan M. Wildan tersayang yang selalu memberikan motivasi dan dukungan penuh dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita menjadi anak yang terbaik, selalu berbakti kepada orang tua dan sukses selalu.

   Romo KH. Mahfud Ridwan Lc dan ibu Nafisah dan keluarga yang

  telah memberikan petuah dan nasihat serta bekal ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat. dan yang selalu dengan sabar dan rendah hati membimbing santrinya menuju ketentraman hidup. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan selalu agar bisa memberikan nasihat lagi dan semoga ilmu yang aku dapat di pesantren bermanfaat bagiku dan masyarakat.

   Faiq Maulana Zain yang selalu memberikan motivasi, yang telah menorehkan cerita dalam hidupku dan selalu setia menunggu. Semoga selalu sukses.

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Wr. Wb

  Segala puji kehadirat Sang Maha Esa, Allah Swt atas kehidupan dan penghidupan yang telah diberikan. Shalawat dan salam tercurah pada rasul pilihan Nabi Muhammad Saw. Para keluarga, sahabat, serta para umat yang selalu berada dalam tuntunan, dan selalu mengikuti beliau.

  Skripsi yang judul : “Hubungan antara keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan dengan kedisiplinan kerja anggota TNI Yonif 411 Kostrad

  Salatiga ” ini diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.PdI.) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Dengan selesainya sekripsi ini penulis menyampaikan terimakasih setulusnya kepada :

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Bapak Rasimin, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

  3. Ibu Maslikhah, S.Ag., M.Si.selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sampai terwujud skripsi ini.

  4. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti.

5. Segenap keluarga besar dan sahabat-sahabat terbaik yang dikirim oleh Allah yang selalu mendampingiku.

  Tiada balasan bagi kebaikan kalian kecuali kebaikan itu sendiri. Semoga apa yang pernah penulis dapatkan dari kalian menjadi manfaat dan barokah bagi kita semua. Amin. Skripsi ini belum sempurna maka, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

  Wassalamualaikum Wr.Wb

  Salatiga,9 Desember 2014 Peneliti

  Nurul Arofah Nim : 111 10 161

  ABSTRAK

  Arofah, Nurul, 2014. Hubungan antara keaktifan mengikuti bimbingan mental

  keagamaan dengan kedisiplinan kerja anggota TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga tahun 2014. Skripsi, JurusanTarbiyah. Program

  Studi Pendidikan Agama Islam. SekolahTinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Maslikhah, S.Ag., M.Si.

  Kata Kunci :Bimbingan, Mental Keagamaan, KedisiplinanKerja.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Bagaimana variasi tingkat Keaktifan mengikuti Bimbingan Mental Agama anggota TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga tahun 2014. (2) Bagaimana variasi tingkat KesiplinanKerja anggota TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga tahun 2014. (3) Adakah Hubungan Antara keaktifan mengikuti Bimbingan Mental Keagamaan dengan Kedisiplinan Kerja anggota TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga tahun 2014.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Tingkat keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga. (2) Tingkat kedisiplinan kerja TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga. (3) Hubungan antara keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan dengan kedisiplinan kerja TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Yonif 411 Kostrad Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode sampel dengan teknik random sampling. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data instrumen angket tertutup untuk mengumpulkan data X dan Y. Responden penelitian sebanyak 36 anggota TNI. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan variasi tingkat keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga dengan persentase 44,5%. Variasi tingkat kedisiplinan kerja TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga dengan persentase 50%. Ada hubungan antara keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan dengan kedisiplinan kerja anggota TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga tahun 2014. Hal ini berdasarkan hasil uji product moment diperoleh rxy sebesar 0,717, dikonsultasikan dengan r tabel product moment pada N= 36 dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai 0,329 dan taraf signifikan 1% adalah 0,424. r hitung adalah 0,717 berarti r hitung r tabel. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan maka semakin tinggi pula kedisiplinan kerja anggota TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga tahun 2014.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL i LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ii HALAMAN JUDUL ...........................................................................................iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iv PENGESAHAN LULUSAN ..............................................................................v PERYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................vi MOTTO dan PERSEMBAHAN .........................................................................vii KATA PENGANTAR ........................................................................................viii ABSTRAK ..........................................................................................................x DAFTAR ISI .......................................................................................................xi DAFTAR TABEL dan BAGAN .........................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

  BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................7 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................7 D. Hipotesis Penelitian .................................................................................8 E. Manfaat Penelitian ..................................................................................8 F. Definisi Operasional................................................................................9 G. Metode Penelitian....................................................................................11 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ...............................................11 2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................12 3. Populasi dan Sampel ...........................................................................12

  4. Metode Pengumpulan Data ................................................................13 5.

  Instrumen Penelitian ...........................................................................15 6. Metode Analisis Data .........................................................................16 H. Sistematika Penulisan .............................................................................17

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Keaktifan Mengikuti Bimbingan Mental Keagamaan anggota TNI Yonif

  411 Kostrad Salatiga ...............................................................................19 1.

  Pengertian Bimbingan ........................................................................19 2. Pengertian Mental Keagamaan ...........................................................21 3.

  Klasifikasi Kondisi Mental Manusia ..................................................21 4. Klasifikasi Sikap Mental ....................................................................23 5. Dasar-dasar Bimbingan Mental Keagamaan ......................................25 6. Fungsi Bimbingan Mental Keagamaan ..............................................26 7. Tujuan Bimbingan Mental Keagamaan ..............................................27 8. Materi Bimbingan Mental Keagamaan ..............................................30 9. Metode-metode Bimbingan Mental Keagamaan ................................32 B. Kedisiplinan Kerja anggota TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga ................34 1.

  Pengertian Kedisiplinan ......................................................................34 2. Aspek-aspek Kedisiplinan ..................................................................36 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kedisiplinan ................................37 4. Unsur-unsur Kedisiplinan ...................................................................37

  5. Fungsi Kedisiplinan ............................................................................40 6.

  Tujuan Kedisiplinan ...........................................................................42 7. Pembentukan Disiplin ........................................................................43 8. Pengertian Kerja .................................................................................44 9. Kewajiban Bekerja bagi Manusia .......................................................45 10. Eksistensi Bekerja ..............................................................................45 11. Penghargaan Islam terhadap Etos Kerja .............................................47 12. Kedisiplinan Kerja dalam Militer .......................................................48 13.

  Pelanggaran Disiplin Kerja dalam Militer ..........................................51

  BAB III: HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ....................................53 1. Sejarah Berdirinya Yonif 411 Kostrad Salatiga .................................53 2. Letak Geografis Yonif 411 Kostrad Salatiga .....................................57 3. Sarana dan Prasarana Yonif 411 Kostrad Salatiga .............................57 4. Kondisi Keagamaan Yonif 411 Kostrad Salatiga ...............................59 5. Kegiatan Keagamaan Yonif 411 Kostrad Salatiga .............................59 6. Visi dan Misi Yonif 411 Kostrad Salatiga .........................................63 7. Struktur Organisasi Pabintal Yonif 411 Kostrad Salatiga ..................64 B. Penyajian Data ........................................................................................64 1. Nama Responden ................................................................................64

  2. Data Hasil Jawaban Angket Keaktifan Mengikuti Bimbingan Mental Keagamaan .........................................................................................66 3. Data Hasil Jawaban Angket Kedisiplinan Kerja ................................67

  BAB IV: ANALISIS DATA A. Data Jawaban Angket Variasi Tingkat Keaktifan Mengikuti Bimbingan Mental Keagamaan.................................................................................70 B. Data Jawaban Angket Variasi Tingkat Kedisiplinan Kerja TNI .............74 C. Pengujian Hipotesis .................................................................................77 D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .............................................................80 BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................82 B. Saran-saran ..............................................................................................82 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN

  DARTAR TABEL dan BAGAN 1.

Tabel 3.1. Batas-batas wilayah Yonif 411 Kostrad Salatiga ...................57 2.Tabel 3.1. Bagan Struktur Organisasi Kepemimpinan Kabintal Yonif 411

  Kostrad Salatiga ......................................................................................64 3.

Tabel 3.2. Data Sarana dan Prasarana Yonif 411 Kostrad Salatiga ........57 4.

  Tabel 3.3.Data Kondisi Keagamaan Masyarakat Yonif 411 Kostrad Salatiga ....................................................................................................59 5.

Tabel 3.4. Kegiatan Keagamaan Yonif 411 Kostrad Salatiga ................61 6.Tabel 3.5. Bentuk Reward dan Pelanggaran Prajurit kaitannya dengan

  Kedisiplinan Kerja ..................................................................................62 7.

Tabel 3.6. Daftar Nama Responden Yonif 411 Kostrad Salatiga ...........64 8.Tabel 3.7. Alternatif Jawaban Angket Bimbingan Mental .....................66 9.Tabel 3.8. Data Jawaban Angket Keaktifan Mengikuti Bimbingan Mental

  Keagamaan TNI Yonif 411 Kostrad Salatiga ........................................66 10.

Tabel 3.9. Data Jawaban Angket Kedisiplinan Kerja TNI Yonif 411

  Kostrad Salatiga ......................................................................................68 11.

Tabel 3.10. Alternatif Jawaban Angket Kedisiplinan Kerja ...................68 12.Tabel 4.1. Alternatif Jawaban Angket Bimbingan Mental Keagamaan..70 13.Tabel 4.2. Data Variasi Tingkat Keaktifan Mengikuti Bimbingan Mental

  Keagamaan ..............................................................................................70 14. Tabel. 4.3. Data Interval Variasi Tingkat Keaktifan Mengikuti Bimbingan

  Mental Keagamaan..................................................................................72

  15. Tabel 4.4. Frekuensi dan Persentase Variasi Tingkat Keaktifan Mengikuti Bimbingan Mental Keagamaan ...............................................................73 16.

Tabel 4.5. Data Variasi Tingkat Kedisiplinan Kera TNI ........................74 17.Tabel 4.6. Data Interval Variasi Tingkat Kedisiplinan Kera TNI ...........76 18.Tabel 4.7. Frekuensi dan Persentase Variasi Tingkat Kedisiplinan Kerja

  TNI ..........................................................................................................77 19.

Tabel 4.8. Tabel Kerja Produk Momen Koofisien Korelasi Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Bimbingan Mental Keagamaan dengan

  Kedisiplinan Kerja TNI Yoif 411 Kostrad Salatiga ................................78

DAFTAR LAMPIRAN

  Daftar Riwayat Hidup Daftar Nilai SKK Surat Pembimbing Skripsi Lembar Konsultasi Pembimbing Surat Permohonan Ijin Penelitian Surat Keterangan telah selesai Melakukan Penelitian Kisi-kisi Instrumen Angket dan Angket Data Hasil Jawaban Angket Dokumentasi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan bangsa Indonesia bukan hasil dari pemberian atau

  hadiah bangsa lain, melainkan merupakan hasil dari perjuangan dengan segala pengorbanan oleh seluruh rakyat dan bangsa Indonesia dengan cara merebutnya dari tangan penjajah. Tugas TNI yang begitu berat dan kompleks dan untuk mewujudkan keberhasilan tugasnya, TNI dituntut berpegang teguh pada jati diri yang telah dimilikinya. Jati diri tersebut merupakan kode etik (pedoman hidup) atau akhlak bagi TNI. Pedoman sikap serta perilaku bagi setiap anggota TNI harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan bagi setiap prajurit TNI baik dalam kegiatan pribadi maupun organisasi. Jadi, untuk menghadapi tantangan globalisasi arus reformasi dan tugas-tugasnya yang semakin berat, maka selain meningkatkan profesionalitas dengan kode etik yang dimilikinya, setiap prajurit TNI harus dibekali dengan iman dan taqwa dengan nilai-nilai moral yang baik serta akhlak yang mulia.

  TNI juga memiliki peran yang berarti dalam menentukan arah perjuangan bangsa dalam mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia.

  TNI yang dalam sejarah telah dibesarkan oleh dinamika konflik dan sokongan rakyat Indonesia, diharapkan terus melakukan pembenahan institusi (reorganisasi), peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan-latihan untuk meningkatkan mutu atau kualitas sarana dan prasarana. Sebagai komponen yang bertugas untuk mempertahankan kedaulatan negara, para anggota TNI dikondisikan untuk menjadi prajurit yang kuat secara fisik dan mental. Seperti yang dinyatakan bapak staff 3 yaitu bapak Sofyan menganggap TNI yang dilengkapi dengan akal dan senjata cenderung bertindak represif dan opresif dalam memaksakan kehendaknya kepada golongan lain, adanya sikap yang kurang baik, isu lain yang masih terkait adalah watak brutal dan beberapa aspek kehidupan TNI. Banyak laporan yang mengungkapkan cara-cara dimana unit-unit TNI

  “melatih” calon tentaranya dengan tujuan untuk menjadikannya instrumen yang patuh. Meskipun salah satu fungsi dari penggemblengan awal ini adalah untuk mampu melakukan agresi yang terkontrol dalam pertempuran, terdapat banyak bukti akan terus berlangsungnya brutalitas dari kehidupan TNI pada umumnya dan ada yang bersikap mencerminkan seorang TNI, mampu melaksanakan tugas dengan baik.

  Ada beberapa masalah yang muncul dalam kehidupan TNI yang berkaitan dengan kinerja dilingkungan TNI yang menjadi penyebab rendahnya kedisiplinan TNI yang terjadi di lapangan. Masalah-masalah tersebut diantaranya adanya TNI cenderung pasif, tidak memiliki inisiatif, kurang peka terhadap lingkungan, tidak peduli dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, karena ada kecenderungan para prajurit lebih memikirkan kebutuhan hidup dasar bagi keluarganya yang kadang masih belum terpenuhi. Di dalam pekerjaan sehari-hari banyak TNI yang melaksanakan pekerjaan secara asal-asalan sehingga terkesan hanya melaksanakan kewajiban sekedarnya selesai, mereka tidak mempunyai motivasi untuk melakukan yang terbaik bagi institusinya.

  Pendapat MB menyatakan adanya TNI ketika dinas di luar ada yang membayar temannya untuk menggantikan tugasnya karena merasa malas, tidak cocok, adanya sikap bertingkah laku dengan masyarakat kurang baik.

  Pendapat AR menyatakan sering terjadi TNI yang telambat hadir ketika tugas, tidak taat terhadap peraturan karena kondisi mental yang lemah, kehidupan rumah tangga yang kurang harmonis, keadaan ekonomi yang kurang memadai.

  Pendapat SS menyatakan Ada juga TNI yang melanggar ajaran agama seperti berjudi, minum, dan narkoba, adanya TNI yang pangkatnya lebih tinggi sangat keras dengan bawahannya, sering menyalahkan setiap apa yang dilakukan, kadang merasa tidak nyaman, selalu benar sendiri, tidak bisa melindungi bawahannya.

  Islam sebagai agama yang bersifat universal secara etika dan moral melarang dalam berbuat kekerasan demi mencapai tujuan. Apabila TNI melakukan tindakan-tindakan kekerasan maka yang menjadi persoalan bukan karena ajaran etika dan moral Islam, melainkan bersumber pada perilaku muslim yang tidak Islami. Menurut ajaran Islam akhlak yang mulia akan membawa kejayaan suatu bangsa. Namun sebaliknya, jika akhlak suatu bangsa itu rusak, maka bangsa itu akan hancur. Jadi kejayaan atau kehancuaran suatu bangsa akan sangat tergantung pada baik buruknya akhlak ban gsa tersebut (Hamzah Ya‟qub, 1993:30).

  Agama mempunyai suatu peran yang sangat penting dalam menunjang tugas TNI dan agama merupakan fungsi yang urgensi dalam menciptakan bimbingan mental keagamaaan di kalangan militer. Akan tetapi, agama bisa berperan dan tidaknya sangat tergantung pada masing- masing pribadi. Agama juga berperan menjadi pangkal hidup baik dan buruk yang digunakan sebagai landasan untuk melakukan aktivitas dalam bidang kemiliteran. Mengingat pentingnya bimbingan mental keagamaan bagi TNI maka sebagai sesama insan di dunia saling memperingatkan atas kesalahan dan saling membutuhkan dan bergantung. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan bimbingan mental keagamaan. Bimbingan mental agama sangat berperan penting bagi TNI dalam pembiasaan ajaran agamanya yang pada dasarnya membutuhkan bimbingan. Allah berfirman dalam Surat Adzariat:55

       

”Dan tetaplah memberi peringatan, Karena Sesungguhnya peringatan itu

bermanfaat bagi orang-orang yang beriman”.

  Ayat di atas menjelaskan dengan adanya bimbingan mental keagamaan yang dilakukan secara intensif diharapkan anggota TNI dapat sadar, dan dapat memperbaiki diri, sebagai pengendali dari kekhilafan, memberi rasa nyaman, menciptakan kondisi sehat sehingga segala bentuk gangguan yang terjadi dalam jiwa manusia terbentengi dengan kokoh, dapat meningkatkan motivasi dan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt, memberikan arti positif bagi hidup, berani menghadapi kenyataan dan tantangan hidup, sehingga bisa menciptakan komunikasi yang baik dengan lembaga.

  Bimbingan mental keagamaan berfungsi pada pembentukan mental prajurit yang akan mempengaruhi tindak tanduk dari TNI sendiri bila nilai- nilai agama tertanam dalam setiap jiwa TNI maka seluruh anggota TNI berakhlakul karimah, disiplin, bertanggung jawab penuh pada tugas dan kewajiban sebagai pemsbela negara. Ketangguhan mental merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung suksesnya tugas prajurit dan di dalam melaksanakan tugasnya diperlukan ketabahan, kesabaran keuletan serta konsisten supaya dapat terwujud kondisi masyarakat menjadi aman, damai dan sentosa.

  Membangun kesadaran hidup disiplin patut digalakkan semua pihak. TNI sebagai figur teladan harus memberikan contoh yang baik dalam penegakan disiplin dan tidak lepas dari tradisi hidup yang mengedepankan kedisiplinan yang ketat dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari. Setiap anggota dituntut agar selalu siap mentalnya, karena anggota TNI di negara ini merupakan kekuatan inti dalam membela, mempertahankan, dan mengamankan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Setiap anggota TNI harus fisik dan mental yang benar- benar dapat diandalakan baik mental ideologi maupun mental keagamaannya. Karena dengan mental seseorang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu bimbingan mental keagamaan merupakan salah satu sarana yang berpengaruh dalam mempersiapkan mental. Pelaksanaan bimbingan mental keagamaan di kalangan prajurit TNI-AD, merupakan salah satu sarana meningkatkan kepercayaan diri dan kedisiplinan dalam menjalankan ibadah dan tugas.

  Tujuan bimbingan tersebut diharapkan seseorang dapat mengetahui secara langsung mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang wajib dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan. Dengan demikian seseorang dapat memberi penilaian pada diri sendiri terhadap apa yang dilakukannya dan berusaha untuk menumbuhkan kesadaran agar setiap anggota TNI memliki perilaku, sikap mental dan budi pekerti yang bersendikan pancasila sesuai dengan ajaran agama.

  Bataliyon Infanteri (YONIF) 411 Kostrad Salatiga merupakan salah satu Markas Komando yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD), setiap anggota dituntut agar selalu siap mentalnya, karena anggota TNI di negara ini merupakan kekuatan inti dalam membela, mempertahankan, dan mengamankan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, oleh karena itu setiap anggota TNI harus memiliki fisik dan mental yang benar-benar dapat dihandalakan baik mental ideologi maupun mental keagamaannya. Karena dengan mental seseorang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu bimbingan mental keagamaan merupakan salah satu sarana yang berpengaruh dalam mempersiapkan mental.

  Berdasarkan kerangka berfikir di atas, penulis mencoba menuangkan dalam suatu penelitian dengan menyusun sebuah judul:

  “HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI BIMBINGAN MENTAL KEAGAMAAN DENGAN KEDISIPLINAN KERJA ANGGOTA TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014.

B. Rumusan Masalah

  Sebagai pokok permasalahan yang akan di teliti dalam pemasalahan ini adalah:

  1. Bagaimana variasi tingkat keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan di Kostrad 411 Salatiga?

2. Bagaimana variasi tingkat kedisiplinan kerja prajurit di Kostrad 411

  Salatiga? 3. Adakah hubungan antara keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan dengan kedisiplinan kerja prajurit di Kostrad 411 Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1.

  Variasi tingkat keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan di Kostrad 411 Salatiga; 2. Variasi tingkat kedisiplinan kerja prajurit di Kostrad 411 Salatiga; 3. Hubungan variasi tingkat keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan dengan kedisiplinan kerja prajurit di Kostrad 411 Salatiga;

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris (suryabrata, 2003:21). Hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan antara keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan dengan kedisiplinan kerja anggota TNI di Kostrad 411 Salatiga.

  E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat di paparkan secara teoritik dan praktik.

  1. Secara Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca untuk memperoleh temuan baru khususnya bagi mahasiswa STAIN

  Salatiga dalam memperkarya khasanah dunia pustaka tentang bimbingan mental keagamaan dengan kedisiplinan kerja TNI di Kostrad 411.

  2. Secara Praktik a.

  Bagi Prajurit: Bimbingan mental keagamaan diharapkan dapat mengarahkan komunitas prajurit yang beragama Islam dalam kehidupan sehari-hari di kantor maupun di luar kantor. Selanjutnya dari pemahaman tersebut para TNI dapat senantiasa memberikan bimbingan dalam membangkitkan sikap positif para prajurit.

  b.

  Bagi Instansi: Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan pemahaman kepada TNI saat mengadakan bimbingan dan meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja sebagai bagian dari hasil bimbingan mental keagamaan yang di ikuti.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghidari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam menggunakan kata pada judul penelitian ini perlu ada penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata yang menjadi variabel penelitian.

1. Keaktifan Mengikuti Bimbingan Mental Keagamaaan

  Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya agar individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Walgito, 2004:5).

  Sedangkan kata agama adalah suatu peraturan yang ditetapkan Allah Swt (Rozak, 1971: 62). Agama yang dimaksud dalam bimbingan mental agama, yaitu agama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad yang berisi ajaran-ajaran dan peraturan-peraturan yang dibawa demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat bagi pengikutnya.

  Aunur, (2001: 62) berpendapat bahwa bimbingan mental keagamaan adalah tingkat kesungguhan seseorang dalam proses pemberian bantuan terarah, kontinyu terhadap individu agar ia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.

  Jadi yang dimaksud keaktifan mengikuti bimbingan mental agama adalah prajurit yang mengikuti bimbingan mental agama yang ada di Kostrad 411 Salatiga dapat mengikuti kegiatan bimbingan mental dengan baik dan tertib, menerima dan merespon isi bimbingan mental dengan baik, memahami dan mengamalkan isi bimbingan mental tersebut. Bimbingan mental keagamaan yang dimaksud yaitu proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu hidup selaras dngan ketentuan dan petunjuk Allah, maksudnya yaitu hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrad yang ditentukan, agar manusia hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang yang telah ditentukan dan hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah artinya menyadari eksitensi diri sebagai makhluk Allah yang diciptakan untuk mengabdi.

  Dalam melaksanakan bimbingan mental keagamaan tentu memerlukan dasar dan landasan. Karena bimbingan merupakan kegiatan dengan bersumber pada kehidupan manusia. Di dalam realitas kehidupan ini, manusia sering menghadapi persoalan yang silih berganti yang mana antara satu dengan yang lain. Dengan adanya bimbingan mental keagamaan bagi TNI agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, mengenali diri sendiri dan mengatasi persoalan-persoalan sehingga mampu menentukan jalan hidupnya tanpa bergantung pada orang lain.

2. Kedisiplinan Kerja

  Kata kedisiplinan berasal dari Bahasa Latin yaitu discipulus, yang berarti mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:268), bahwa disiplin adalah tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya), ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib, dan bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu. Sedangkan menurut Cahyani (2009: 180) imbuhan ke- an dalam kata kedisiplinan berarti menyatakan sesuatu hal atau keadaan.

  Sedangkan Siswanto (2006:47), mendefinisikan displin kerja sebagai tata tertib atau suatu sikap patuh dan taat terhadap peraturan- peraturan yang berlaku baik yang tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya”.

  Disiplin kerja di butuhkan untuk menjaga agar prestasi kerja TNI- AD meningkat.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan ini melalukan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional, untuk mengetahui hubungan tiap variabel penelitian menggunakan analisis statistik persentase dan teknik analisis product moment untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel.

  2. Lokasi dan waktu penelitian a.

  Lokasi penelitian Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Kostrad 411 Salatiga.

  Dipilihnya lokasi ini dengan alasan belum pernah ada yang melakukan penelitian serupa di tempat tersebut. Alasan lainnya adalah ketertarikan peneliti terhadap kegiatan dan aktifitas prajurit yang berkaitan tentang bimbingan keagamaan dan kedisiplinan kerja TNI yang ada di Kostrad.

  b.

  Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai tanggal 1 April 2014 sampai penelitian selesai.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 81). Populasi dalam penelitian ini adalah semua prajurit yang beragama Islam di Kostrad 411 Salatiga. Berdasarkan data diperoleh sejumlah 360 responden. b.

  Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2010:62). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik random sampling. Random sampling adalah setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Oleh karena itu menurut Arikunto (1991:107). Berdasarkan subyeknya dapat diambil antara 10-15% atau 20%-25%. Pada penelitian ini penulis mengambil sampel 10% dari jumlah populasi. Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 36 responden.

4. Metode Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah : a.

  Kuesioner (Angket) Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1991:124). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:1999). Angket/kuesioner merupakan hal yang pokok untuk mengumpulkan data. Hasil kuesioner tersebut terumuskan dalam angka, tabel-tabel, analisis statistik, dan uraian serta kesimpulan dari hasil penelitian.

  Angket ini digunakan untuk mendapatkan data tentang intensitas bimbingan mental keagamaan dan kedisiplinan kerja prajurit di Kostrad 411 Salatiga tahun 2014. Angket diberikan kepada para prajurit TNI di Kostrad 411 Kota Salatiga. Angket diberikan kepada prajurit TNI AD di Kostrad 411 Salatiga.

  b.

  Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan wawancara dengan nara sumber atau responden (Hari

  Wijaya, 2010:61). Peneliti mengumpulkan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden terutama pada informan yang banyak mengetahui tentang masalah yang diteliti. Peneliti mengadakan wawancara secara langsung dengan kapten Kostrad yang bertanggung jawab terhadap bimbingan mental keagamaan dan prajurit yang ada di Kostrad. Hal ini dilakukan untuk menggali informasi bagaimana bimbingan mental keagamaan yang ada di Kostrad, dengan wawancara maka akan mendapat data yang akurat. Adapun yang akan menjadi informan dalam penelitian ini adalah prajurit yang dinas di Kostrad dipilih secara random.

  c.

  Dokumentasi Menurut Arikunto (1997:206) Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai situasi umum lokasi penelitian, dokumentasi kegiatan penelitian dan dokumentasi lainnya sebagai penguat seluruh informasi yang didokumentasikan adalah semua aktifitas yang berhubungan dengan bimbingan mental keagamaan. Dengan dokumentasi maka data yang diperoleh akan lebih terbukti kebenarannya. Metode ini berfungsi untuk mendapatkan data-data yang diperoleh di lapangan, adapun yang diperlukan untuk keperluan dokumentasi meliputi foto-foto pada saat kegiatan.

  d.

  Metode Observasi Observasidapatdiartikan sebagai “pengamatan dan pencatatan dengan sistematik mengenai fenomena yang diselidiki” (Hadi, 1981:136). Penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi langsung yang digunakan untuk mendapatkan data seperti lokasi penelitian, untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan, untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan kerja prajurit dan untuk mngetahui bimbingan mental keagamaannya di Kostrad.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen adalah “ alat untuk fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam menggumpulkan data”(Arikunto, 1998:135). Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk mengetahui keaktifan mengikuti bimbingan mental keagamaan terhadap kedisiplinan kerja. Angket dirancang dalam 15 pertanyaan ditujukan kepada Prajurit di Kostrad 411 Salatiga.Merupakan angket tertutup dimana peneliti telah menyediakan jawabannya dalam empat jawaban yaitu selalu, sering, jarang, atau tidak pernah. Dengan demikian, peneliti menggunakan skala Richter dengan skor untuk masing-masing jawaban positif adalah : jawaban a = skor 4, jawaban b = skor 3, jawaban c = skor 2, dan jawaban d skor 1.

6. Metode Analisis Data

  Dalam menganalisis peneliti melakukan dua langkah analisis, yaitu: a.

  Analisis Pendahuluan Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tentang bimbingan mental keagamaan dengan kedisiplinan kerja TNI. Teknik analisisnya menggunakan teknik persentase sebagai berikut:

  F P = x 1

  N

  Keterangan: P : Persentase F : Frekuensi N :Jumlah responden (Hadi, 1982:399).

  b.

  Analisis Lanjutan Dalam analisis ini penulis bermaksud untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam analisis ini penulis mengadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel distribusi fekuensi yang ada pada analisis pendahuluan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus :

  (

  X )( Y )

    

  XYN rxy

2

2

    2 (   

  X ) 2 (  Y )

  X Y

         

  N N

      Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara x dan y xy : Perkalian antara x dan y x : Skor varaibel 1 y : Skor variabel 2 N : Jumlah responden

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematikanya sebagai berikut :

  BAB I: PENDAHULUAN Pada bab I, pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,

  rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka memuat tentang definisi mimbingan, definisi

  mental keagamaan, klasifikasi kondisi mental manusia, klasifikasi sikap mental, dasar hukum bimbingan mental agama, fungsi bimbingan mental agama, tujuan bimbingan mental agama, materi bimbingan mental agama, definisi kedisiplinan, aspek kesdisiplinan, faktor-faktor kedisiplinan, unsur-unsur kedisiplinan, fungsi kedisiplinan, tujuan kedisiplinan, pembentukan kedisiplinan, definisi kerja, kewajiban bekeja bagi manusia, eksistensi bekerja, kerja dan tanggung jawab, penghargaan Islam terhadap kerja, dasar hukum kedisiplinan militer, pelanggaran disiplin kerja dalam militer.

  BAB III: LAPORAN HASIL PENELITIAN Berisi tentang gambaran umum lokasi dan obyek penelitian dan penyajian data hasil penelitian. BAB IV: ANALISIS DATA Dalam bab ini meliputi: analisis tentang keaktifan

  mengikutibimbingan mental keagamaan, analisis data tingkat kedisiplinan kerja. Analisis uji hipotesis sekaligus pembahasan.

  BAB V: PENUTUP Di akhir bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.