BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Solving Siswa Kelas 4 SDN 1 Kalangbancar Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

  Tempat penelitian adalah SDN 1 Kalangbancar kabupaten Grobogan. SDN 1 Kalangbancar memiliki 6 kelas yang tersebar dari kelas 1-6. Setiap kelas rata-rata memiliki siswa antara 20-30 siswa. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran IPS, semester 2 tahun pelajaran 2014-2015.

  SDN 1 Kalangbancar terletak di kabupaten Grobogan. Suasana SDN 1 Kalangbancar masih asri karena terletak di sebuah desa. Akan tetapi siswa tidak memiliki tempat yang cukup luas untuk dapat belajar dan bermain di halaman sekolah, dikarenakan sekolahan berada satu komplek dengan Kantor Kepala Desa dan Bidan Desa. Berada satu komplek dengan Kantor Kepala Desa dan Bidan Desa memudahkan hubungan dengan pihak Kelurahan dan juga Bidan.

  Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN 1 Kalangbancar Semester 2 tahun 2014/2015, yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani. Kebanyakan orang tua siswa menyerahkan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah, karena mereka kurang memperhatikan pendidikan anaknya. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.10 siang. Disini yang menjadi sampel adalah seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 30 siswa. Penelitian dilaksanakan bekerjasama dengan guru kelas dan mengajar sebanyak 4 kali dalam dua siklus dengan menyesuaikan jadwal belajar di SDN 1 Kalangbancar kabupaten Grobogan.

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu pendekatan dan variabel terikat yaitu minat belajar IPS. Pendekatan problem

  problem solving

solving adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPS dengan KD

  2.3 Mengenal teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dan KD 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya dengan menggunakan langkah-langkah merumuskan masalah perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, mencari teori pemecahan masalah perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, menetapkan jawaban sementara perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, menguji kebenaran jawaban perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya, membuat kesimpulan perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

  Minat belajar IPS adalah besarnya skor yang diperoleh dari 5 aspek minat, yaitu melakukan kegiatan dengan senang hati, melakukan aktivitas dengan kesadaran, fokus terhadap suatu yang dipelajari secara terus menerus, fokus terhadap kegiatan yang diminati, dan berani mengambil keputusan

  3.3 Prosedur Penelitian

  Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Prosedur penelitian menggunakan 2 siklus. Masing-masing siklus dalam Arikunto (2010.132) disebutkan terdiri dari tiga tahap yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, dan refleksi.

  Dalam penelitian ini, kegiatan pelaksanaan dan pengamatan dilaksanakan dalam satu waktu, yaitu pada saat pelaksanaan sekaligus pelaksanaan pengamatan. Pelaksanaan PTK menggunakan model spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi. Apabila dalam siklus kedua belum terjadi peningkatan maka dilanjutkan ke siklus ketiga. Di bawah ini penjelasan lebih rinci pada gambar 3.1 berikut: .

Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart

  Penelitian PTK dilaksanakan sebagai berikut :

  Siklus 1

  Dalam siklus I kegiatan yang dilakukan melalui 3 tahap, yakni :

1. Perencanaan

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah observasi dan analisis masalah. Setelah masalah ditemukan, langkah selanjutnya adalah menentukan pemecahan masalah dengan pendekatan pembelajaran yang dipilih. Kemudian pemecahan masalah disusun pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran KD 2.3 Mengenal teknologi produksi, komunikasi dan terdapat lembar observasi implementasi RPP (lampiran 2) dan angket minat belajar siswa (lampiran3). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus I ini dibuat dalam dua kali pertemuan.

2. Pelaksanaan dan Pengamatan

  ` Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan pengamatan dilakukan sebagai sarana untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas sebagai asisten peneliti yang menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan problem solving dan kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui pelaksanaan pendekatan dan minat belajar siswa, apakah sudah terlaksana dengan baik

  problem solving atau belum yang waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

3. Refleksi

  Kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan pengamatan pada siklus I. Refleksi dilakukan dengan melakukan penelitian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada siklus I. Apabila terdapat kekurangan dalam penyampaian materi, penguasaan alat peraga, dan ketidaktuntasan nilai siswa, maka akan dilakukan siklus II. Siklus II berfungsi untuk memperbaiki pembejalaran pada siklus I dan mempertahankan kelebihan dari siklus I

  Siklus II

  Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari kekurangan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sama dengan siklus I yaitu sebanyak 2 kali pertemuan, yang terdiri dari:

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan siklus I yaitu penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran KD 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya (lampiran 1), lembar angket minat belajar (lampiran 3), dan lembar observasi implementasi RPP (lampiran 2). RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan. Perencanaan siklus II ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I dan meningkatkan minat belajar IPS siswa.

  2. Pelaksanaan dan Pengamatan

  Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan pengamatan dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

  3. Refleksi

  Setelah siklus II selesai, maka diadakan analisis semua data yang diperoleh melalui proses observasi dan evaluasi. Kekurangan dan kelebihan apa yang diperoleh saat guru kelas melakukan proses belajar mengajar dengan mengunakan pendekatan problem solving. Kekurangan dan kelebihan itu dilihat dari segi penyampaian materi ajar, penggunaan alat peraga serta hasil belajar siswa. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini menunjukkan bahwa indikator kinerja telah tercapai, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar dengan pendekatan

  

problem solving dalam mata pelajaran IPS meningkat dan langkah-langkah

  penerapan pendekatan problem solving terbukti dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa.

  Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari siswa yang berbentuk angket minat belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah angket minat belajar IPS. Pedoman observasi untuk mengukur minat belajar berpedoman pada skala Guttman dalam Widoyoko eko Putro (2009:117)dengan tipe skala jawaban “ya” jika dilakukan dan “tidak” jika tidak dilakukan. Pemberian skor pada kolom “ya” bisa diberi skor 1, sedangkan setiap tanda cek pada kolom “tidak” bisa diberi skor 0, sehingga jumlah skor pada kolom “ya” bisa mencerminkan “minat” masing-masing siswa yang diamati.

  Instrumen penelitian berupa butir-butir pernyataan angket minat belajar IPS. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi minat belajar IPS yang disajikan dalam

tabel 3.1 di halaman berikut :Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Minat Belajar Siswa No Peristiwa Minat Belajar

  Jumlah Nomor Indikator Pernyataan

  IPS Butir Soal Butir

  1 Melakukan

  4 Fokus

Tabel 3.2 Angket Penilaian Minat Belajar IPS Siswa No Indikator yang diamati Skor

  IPS siswa. Angket minat belajar IPS siswa berisi kegiatan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran melalui pendekatan problem solving. Lebih jelasnya disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini:

  2 5a,5b,5 c,5d Implementasi penggunaan pendekatan problem solving dan pengukuran minat belajar IPS siswa, dapat diketahui dengan menyusun angket minat belajar

  Membuat kesimpulan tentang cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi

  Fokus membuat kesimpulan perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. (S4)

  mengambil keputusan

  5 Berani

  Menguji hipotesa jawaban tentang cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi, sehingga memperoleh jawaban 2 4a,4b,4 c,4d

  Fokus untuk menguji hipotesa sehingga memperoleh jawaban. (S4)

  terhadap kegiatan yang diminati

  2 3a,3b,3 c,3d

  kegiatan dengan senang hati

  Mengumpulkan informasi tentang cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi.

  Tertarik untuk mengumpulkan informasi dan membuat hipotesa jawaban. (S5)

  terhadap suatu yang dipelajari secara terus menerus

  3 Fokus

  Mencari sebab akibat cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi 2 2a,2b,2 c,2d

  Mau mencari sebab akibat mengapa padi bisa menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi. (S2)

  aktivitas dengan kesadaran

  2 Melakukan

  2 1a,1b,1 c,1d

  Menyimak gambar cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi.

  Senang menyimak gambar cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi. (S1)

  1

  1 Melakukan kegiatan dengan senang hati

  a. Saya senang menyimak pelajaran dan memecahkan masalah

  b. Menyimak gambar cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi.

  c. Menyimak gambar alat transportasi tradisional dan modern.

  d. Senang mendapatkan pengetahuan yang baru setelah menyimak gambar alat transportasi tradisional dan modern.

  2 Melakukan aktivitaas dengan kesadaran

  a. Materi perkembangan teknologi bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari

  b. Mencari sebab sebab cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi.

  c. Mencari sebab-sebab mengapa alat transportasi terus berkembang.

  d. Membawa peralatan dan buku pendukung agar dapat memecahkan masalah.

  3 Fokus terhadap suatu yang dipelajari secara terus menerus a. Mencari informasi pemecahan masalah dari berbagai sumber.

  b. Mengumpulkan informasi tentang cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi.

  c. Mengumpulkan informasi tentang kelebihan, kekurangan alat transportasi tradisional dan modern.

  d. Konsisten dan terus mengumpulkan informasi agar dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

  4 Fokus terhadap kegiatan yang diminati a. Tidak menanggapi teman yang sedang ramai bersama teman yang lain.

  b. Menguji hipotesa jawaban tentang cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi, sehingga memperoleh jawaban.

  c. Menguji hipotesa jawaban tentang kelebihan, kekurangan alat transportasi tradisional dan modern, sehingga memperoleh jawaban.

  d. Membantu teman yang kesulitan dalam memecahkan masalah.

  5 Berani mengambil keputusan

  a. Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas

  b. Membuat kesimpulan tentang cara memproduksi padi hingga menjadi nasi yang siap untuk dikonsumsi.

  c. Membuat kesimpulan tentang cara kelebihan dan kekurangan alat transportasi tradisional dan modern.

  d. Menanyakan hal yang belum diketahui kepada guru

  Jumlah Skor

  Pengukuran besarnya minat belajar IPS melalui pendekatan problem

  solving yang dikelompokkan kedalam kriteria minat belajar IPS. Kriteria minat

  belajar IPS dikelompokkan menjadi 3 seperti disajikan melalui tabel 3.3, minat rendah dengan skor (0-6), minat sedang dengan skor (7-13), dan minat tinggi dengan skor (14-20). Lebih jelasnya disajikan dalam tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Minat Belajar IPS No Interval Skor Kriteria

  1 0-6 Rendah 2 7-13 Sedang 3 14-20 Tinggi

  Sumber : olah data

3.5 Uji Instrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas

  Validitas berkaitan dengan ketepatan alat ukur. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Penggunaan instrumen yang valid dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid. Jadi instrumen yang valid merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid (Sugiyono, 2011:348). Validasi bentuk pernyataan minat belajar IPS dibantu dengan menggunakan software program SPSS 22. Validitas ditunjukan dengan korelasi product moment.

  Kriteria kevalidan soal adalah jika t hitung > t tabel, maka koefisien item soal tersebut valid. Jika t hitung negatif dan t hitung ≤ t tabel maka koefisien item soal tidak valid, t tabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (ɑ = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 (Sudjana, 2010:146).

  Jumlah butir minat yang di uji cobakan terdiri dari 20 butir pernyataan minat yang diberikan kepada 30 siswa kelas 4 SDN 1 Kalangbancar semester 2 tahun 2014/2015, diketahui t dengan 30 siswa dan 20 butir pernyataan minat

  tabel

  adalah ≥0,361 (Arikunto, dalam Riduwan 2008). Hasil uji validitas instrumen butir minat belajar IPS disajikan melalui tabel 3.4 halaman berikut :

Tabel 3.4 Distribusi Validitas Instrumen Butir Angket Minat

  Belajar IPS Siklus 1 No urut No Butir

  Soal

  Corrected Item -Total Correlation

  Keterangan 1a ,490 Valid 2 1b ,657 Valid

  3 1c ,497 Valid 4 1d ,545 Valid 5 2a ,609 Valid 6 2b ,776 Valid 7 2c ,783 Valid 8 2d ,860 Valid 9 3a ,682 Valid 10 3b ,827 Valid

  11 3c ,525 Valid 12 3d ,827 Valid 13 4a ,692 Valid 14 4b ,746 Valid 15 4c ,667 Valid 16 4d ,797 Valid 17 5a ,770 Valid 18 5b ,860 Valid 19 5c ,868 Valid 20 5d ,911 Valid

  Berdasarkan tabel 3.4 tentang hasil uji validitas instrumen butir angket minat belajar IPS siklus 1, nampak bahwa dari 20 butir pernyataan angket minat belajar IPS dari hasil perhitungan yang terdapat pada kolom Corrected Item Total

  

Coreliation yang nilainya ≥0,361 yang berarti bahwa 20 butir pernyataan angket

valid, sehingga ke 20 butir pernyataan minat digunakan dalam penelitian ini.

  Selanjutnya butir pernyataan angket siklus 2 hasil uji validitas siklus 2 disajikan melalui tabel 3.5 halaman berikut :

Tabel 3.5 Distribusi Validitas Instrumen Butir Angket Minat Belajar IPS Siklus 2 No Urut

  No Butir Soal

  Corrected Item-Total Correlation

  Keterangan 1 1a ,490 Valid 2 1b ,657 Valid 3 1c ,497 Valid 4 1d ,545 Valid 5 2a ,609 Valid 6 2b ,776 Valid 7 2c ,783 Valid 8 2d ,860 Valid 9 3a ,682 Valid

  10 3b ,827 Valid 11 3c ,525 Valid 12 3d ,827 Valid 13 4a ,692 Valid 14 4b ,746 Valid 15 4c ,667 Valid 16 4d ,797 Valid 17 5a ,770 Valid 18 5b ,860 Valid 19 5c ,868 Valid 20 5d ,911 Valid

  Berdasarkan tabel 3.5 tentang hasil uji validitas instrumen butir angket minat, nampak 20 butir pernyataan angket yang diuji valid, hal ini ditunjukkan melalui besarnya Corrected Item Total Coreliation ≥0,361 yang berarti bahwa 20 butir pernyataan angket valid, sehingga ke 20 butir pernyataan minat digunakan dalam penelitian ini.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

  Reliabilitas tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes. Pengertian yang paling sederhada dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil (Wardani, Naniek Sulistya dkk, 2012:90).

  Reliabilitas instrumen dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai rtabel dengan alpha (α). Pernyataan dikatakan reliabel dengan ketentuan bila rhitung atau alpha lebih besar dari pada tabel (Hastono, 2001).

  Reliabilitas butir angket minat belajar IPS dilakukan dengan menggunakan

  

software program SPSS 22. Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012)

memberikan rentang indeks reliabilitas sebagai berikut.

Tabel 3.6 Rentang Indeks Reliabilitas

  Indeks Interpretasi

  0,80-1,00 Sangat Reliabel < 0,80-0,60 Reliabel < 0,60-0,40 Cukup Reliabel

  <0,40-0,20 Agak Reliabel <0,20 Kurang Reliabel

  Hasil reliabilitas instrumen angket minat belajar IPS siklus I dan siklus II ditunjukan pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.7 Distribusi Reliabilitas Instrumen Angket Minat Belajar IPS

  

Siklus 1 dan Siklus 2

  No Siklus Jumlah Cronbach's Keterangan Soal Alpha

  1 Siklus 1 20 .869 Sangat Reliabel

  2 Siklus 2 20 .869 Sangat Reliabel Dari hasil uji reliabilitas dengan 30 siswa dan 20 butir pernyataan angket nampak bahwa Cronbach's Alpha siklus 1 dan siklus 2 adalah 0,869. Artinya reliabilitas butir pernyataan angket siklus 1 dan siklus 2 sangat reliabel. Dengan demikian instrumen butir pernyataan minat belajar IPS dapat digunakan dalam penelitian.

  3.6 Indikator Kinerja

  Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai kriteria minat belajar IPS tinggi minimal 80% dari seluruh siswa kelas 4 SDN 1 Kalangbancar kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2014/2015

  3.7 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik diskriptif komparatif yaitu membandingkan besarnya kriteria minat belajar IPS tinggi dari siklus 1 ke siklus 2.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD N Karanggondang 01 Kec.

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD N Karanggondang 01 Kec. Pabelan Kab. Semarang Semester II Tahun P

0 2 16

SURAT IZIN MELAKSANAKAN UJI VALIDITAS DAN PENELITIAN SKRIPSI

0 10 101

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Banjardowo Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Semester II Tah

0 4 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning pada Siswa Kela

0 0 23

43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Banjardowo Kecamatan

0 1 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Banjardowo Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Semester II Tah

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Banjardowo Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Semester II Tah

0 0 113

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Solving Siswa Kelas 4 SDN 1 Kalangbancar Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Solving Siswa Kelas 4 SDN 1 Kalangbancar Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 18