UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

  

KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DENGAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER

MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

DI SUSUN OLEH

MUHAMMAD HABIB YUSRO

NIM

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  " ريخ سانلا مهعفنا سانلل "

  Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia (HR Thabroni )

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Kedua orang tuaku Bapak Musykirin dan Ibu Syariatun yang telah mendidik dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang.

  Romo KH.Mahfudz Ridwan dan segenap keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro. Sahabat-sahabat santri Edi Mancoro yang selalu menghiasi hari-hariku dengan canda tawa dan penuh kebersamaan.

Teman-teman PGMI angkatan yang telah meberikan semangat dalam belajar

  di kampus. Sahabat-sahabatku konsentrasi IPS yang selama ini telah berjuang bersama. Assalamu‟alaikum Wr.Wb Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepangkuan junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk di dunia hingga akhirat.

  Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada: . Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  . Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. . Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

  . Bapak Rasimin, S.Pd.I, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang sabar dalam memberikan pengarahan kepada penulis.

  . Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  . Kedua orang tuaku dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materi.

  . Bapak KH. Mahfudz Ridwan Lc. selaku pengasuh dan Muhammad Hanif M.Hum selaku ketua Yayasan Edi Mancoro yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

  . Kepala MI Ma‟arif Gedangan, guru da karyawan serta semua siswa-siswi yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  .

  Teman-teman angkatan

  IAIN Salatiga yang selama ini telah berjuang bersama .

  .

  Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik materiil mapun non materiil.

  Demikian uncapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangatlah perlu bagi kesempurnaan skripsi ini.

  Wassalamu‟alaikum Wr wb.

  Salatiga,

September

  Penulis Muhammad Habib Yusro

  NIM:

  ABSTRAK Yusro, Muhammad Habib.

  . Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi

  Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV Semester MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

   . Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan

  Pendidikan Madrasah Ibtidaiyan (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.

  Kata Kunci :Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Media Gambar

  Pembelajaran IPS banyak dari guru yang memahami sebagai pelajaran yang sifatnya menghafal dan guru kurang memperhatikan tentang pemahaman siswa, oleh karena itu siswa di tuntut untuk selalu menghafal pelajaran sehingga siswa merasa jenuh dan tertekan. Pada umumnya semua guru menginginkan semua siswanya mampu memahami semu pelajaran, sehingga guru melakukan tekanan-tekanan yang bersifat memaksa. Maka dari itu dan pelajarann IPS kurang diminati siswa.

  Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan media gambar pada siswa kelas IV semester

  MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran .

  Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi obeservasi, dokumentasi, dan tes.

  Melalui penelitian ini, menunjukkan bahwa penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi pada siswa kelas IV semester

  MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran

  . Dari pra siklus siswa yang mencapai KKM hanya siswa. Oleh karena itu, dilanjutkan siklus I. Dari siklus I siswa yang mencapai KKM siswa. Dan siklus II siswa yang mencapai KKM sebanyak siswa. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi

  Dan Transportasi Pada Kelas IV Semester MI Maarif Gedangan Kecamatan

  Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran dapat meningkatkan

  DAFTAR ISI

  PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... i PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... ii PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  A.

  Latar Belakang Masalah .........................................................................

  B.

  Rumusan Masalah ...................................................................................

  C.

  Tujuan Penelitian ....................................................................................

  D.

  Hipotesis Penelitian ................................................................................

  E.

  Manfaat Penelitian ..................................................................................

  F.

  Definisi Operasional ...............................................................................

  G.

  Metode Penelitian ...................................................................................

  H.

  Sistematika Penulisan .............................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... A. Hasil Belajar ........................................................................................

  . Pengertian Belajar .............................................................................. . Faktor-Faktor yang Menghambat Belajar ..........................................

  B.

  Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi ………………………………….…….………..….. .

  . Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................. . Tujuan Umum IPS ...........................................................................

  ............................................

  …………………………….

  . Tujuan Khusus IPS . Fungsi IPS .......................................................................................

  . Hakekat Pembelajaran IPS ............................................................... . Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikas dan ......

  Transportasi ……………………………………..………………………………... . Media Pembelajaran ........................................................................

  . Media Visual ................................................................................... . Media Gambar Atau Foto ................................................................

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................

  . Lokasi Penelitian ................................................................................ . Sejarah Berdiri ................................................................................... . Visi dan Misi ...................................................................................... . Tujuan Madrasah ............................................................................... . Keadaan Guru .....................................................................................

  ………………………………………………………………………………..

  . Keadaan Siswa . ................................................................................................................

  B.

  Subjek Peneliti C. Pelaksanaan Penelitian .........................................................................

  E.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...........................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. A. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus ...................................................... B. Analis Data Per Siklus .......................................................................... C. Analisis data akhir ...............................................................................

  . Analisis Siklus I ............................................................................ . Analisis Siklus II ........................................................................... . Analisis Data Akhir .......................................................................

  BAB V PENUTUP .......................................................................................... A. Kesimpulan ............................................................................................. B. Saran-saran ............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  DAFTAR TABEL

  Tabel . Keadaan Guru

  Tabel . Keadaan Siswa

  Tabel . Data Siswa kelas IV MI Ma‟arif Gedangan, Tuntang Kab. Semarang

  Tabel . Nilai Pra Siklus

  Tabel . Data Nila Siswa Siklus I

  Tabel . Data Nila Siswa Siklus II

  Tabel . Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

  Tabel . Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

  Tabel . Data perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II

  Lampiran Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

  Lampiran Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

  Lampiran Lembar hasil nilai pada siklus I

  Lampran Lembar pengamatan pada siklus I

  Lampiran Lembar hasil nilai pada siklus II

  Lampiran Pengamatan pada siklus II

  Lampiran Lembar soal dan kunci jawaban siklus I

  Lampiran Lembar soal dan kunci jawaban siklus II

  Lampiran Lembar konsultasi skripsi

  Lampiran Surat bukti penelitian

  Lampiran Nilai skk mahasiswa

  Lampiran Riwayat hidup penulis

  Lampiran Dokumentasi

  “pengajaran” atau sebaliknya, pengajaran disebut sebagai pendidikan. Ini adalah suatu yang rancau sebagai mana orang yang keliru memahami istilah sekolah dan belajar. Belajar dikatakan identik dengan sekolah, padahal sekolah hanyalah salah satu dari tempat belajar bagi peserta didik. Belajar dikatakan identik dengan sekolah, padahal sekolah adalah salah satu dari proses pendidikan yang mencakup totalitas keunggulan kemanusiaan sebagai hamba

  (“abad) dan pemakmur alam (kholifah) agar senantiasa bersahabat dan

  memberikan kemanfaatan untuk kehidupan bersama. Belajar atau sekolah sama-sama bermakna mencari ilmu yang merupakan bagian penting dari proses pendidikan yang pada intinya adalah transfer ilmu dan nilai moral (Roqib, ).

  Namun keberhasilan pendidikan dipengaruhui oleh unsur-unsur pendidikan yaitu orang tua, siswa, guru, metode, media, materi dan lingkungan pendidikan. Semua unsur tersebut saling memiliki keterkaitan dalam mencapai keberhasilan tujuan pendidikan, Dalam dunia pendidikan satunya sumber belajar, dalam pembelajaran IPS, banyak dari siswa yang menggangap pealajaran IPS sangatlah membosankan, maka dari itu guru memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar, dalam pelajaran guru dapat menentukan keberhasilan suatu materi, sehingga guru harus dapat menarik dan menyenangkan agar menjadi pusat perhatian siswa dalam belajar sehingga siswa lebih semangat.

  Para pendidik menyadari bahwa pengetahuan mengenai hubungan antar individu, individu dengan benda untuk keperluan hidup, individu dengan lembaga dan individu dengan lingkungan tempat tinggalnya perlu dikembangkan dan dimiliki oleh peserta didik (Saipudin,

  ). IPS merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana kita berperilaku dalam kolompok tertentu, ilmu ini merupakan tujuan pembelajaran yang dimana proses pembelajaran di tujukan dengan perubahan tingkah laku maka dari itu ilmu Pengetahuan Sosial sangatlah penting untuk mengatur urusan bermasyarakat dan menjadi warga Negara yang baik.

  Hal ini dapat terdukung dengan adanya pembelajaran IPS secara baik yang di ajarkan pada saat sekolah, agar peserta didik mampu peka terhadap lingkungan sekitar dan memahami gejala-gejala sosial. Apabila Ilmu Pengetahuan Sosial tidak diajarkan sejak dini, maka bangsa kita akan kurang peka terhadap isu-isu sosial, kurang cinta terhadap Negara dan budaya lokal di masyarakat hal itu akan mengeser nasionalis sebagai Indonesia dan pembelajaran IPS di mulai dari SD/MI yang mengkaji tentang peristiwa hidup.

  Pada jenjang SD/MI pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi dengan melalui mata pelajaran ini diharapkan peserta didik dapat menjadi warga negara yang baik, dan demokratis bertanggung jawab, pada dasarnya pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat. dan dalam penyusunan mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran, yang di tujukan dapat terwujutnya tujuan pembelajaran IPS yaitu peserta didik dapat menjadi warga negara yang baik, ber demokratis dan bertanggung jawab.

  Pembelajaran IPS banyak dari guru yang memahami sebagai pelajaran yang sifatnya menghafat dan guru kurang memperhatikan tentang pemahaman siswa, oleh karna itu siswa di tuntut untuk selalu menghafal pelajaran sehingga siswa merasa jenuh dan tertekan. Pada umumnya semua guru menginginkan semua siswanya mampu memahami semu pelajaran, sehingga guru melakukan tekanan-tekanan yang bersifat memaksa maka dari itu dan pelajarann IPS kurang diminati siswa.

  Hal ini dapat terbantu apabila pelajaran IPS di ajarkan sejak dini dan di dukung oleh guru yang memiliki keahlian dan pengunaan media yang tepat agar siswa memahami pelajaran tersebut dengan maksimal, sehingga generasi penerus bangsa kita menjadi generasi yang nasionalis, berakhlak mulia dan peka terhadap lingkungan sosial berdasarkan pendapat (Hamalik, : ).

  Perangkat media adalah material, equipment, hardware, dan software, istilah material berkaitan erat dengan istilah equipment dan istiah hardwere berhubungan dengan istilah software. Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada audien dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri,seperti transportasi untuk prerangkat overhead, fim, filmstrip, film slide, gambar, grafik, dan bahan cetak. Namun demikian, equipment (peralatan) ialah sesuatu yang dipakai untu memindahkan atau menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh material kepada audien misalnya proyektor film slide, video tape recorder, papan tempat, papan dan flannel (Daryanto, ).

  Media pembelajaran pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai sarana atau prasarana yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran, secara khusus media pembelajaran sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan pengajaran di sekolah (Mursid,

  ) Berdasarkan survey yang kami lakukan di lapangan pada hari senin, tanggal

  April , kepada guru mata pelajaran IPS kelas IV yaitu Ibu Guru Diah Rufaidhah, S.Pd.I. Munculnya masalah kurangnya hasil belajar mencapai KKM, siswa yang mencapai KKM yaitu , (yang tuntas), serta para siswa kesulitan dalam mengingat pelajaran IPS yang bersifat abstarak dan menghafal, sehingga siswa merasa malas. Maka dari itu dengan menggunakan media gambar siswa dapat mengetahui pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret, agar meningkatnya pemahaman siswa dan terbayang di momori siswa dan membekas atau tidak mudah lupa. Rendahnya siswa yang mencapai KKM, dapat disimpulkan bahwa guru kurang tepat dalam pengunaan media, oleh karena itu guru harus mempertimbangkan media agar proses pembelajaran dapat maksimal.

  Dalam menyikapi pengunaan media, tidak ada media yang sangat sempurna dan efektif akan tetapi setiap media mempunyai kelebihan dan kekuranganya, makadari itu guru harus dapat memilah dan memilih media yang paling tepat, sehingga pembelajaran dapat lebih maksimal. Aka tetapi media gambar sangatlah tepat di terapkan pada anak SD/MI yang didasarkan pada pendapat para ahli diatas, dapat di simpulkan bahwa media yang di gunakan untuk pembelajaran IPS kurang sesuai sehingga siswa kurang memahami pelajaran dan juga di tandai dengan rendahnya nilai yang mencapai KKM.

  Dengan pemaparan tersebut peneliti menawarkan media gambar untuk mata pelajran IPS, agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat memahami dan tidak merasa jenuh untuk belajar, karna

  pelajaran IPS banyak yang bersifat abstrak. Pada dasarnya anak usia MI sulit terbantu untuk melihat gambaran tentang objek yang dimaksut secara konkret. Banyak dari guru mengajarkan pelajaran IPS secara monoton dan siswa sulit memahaminya.

  Maka dari problem di atas penulis mengusulkan Upaya meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Dengan Media Gambar Pada Kelas IV Semester

  MI Ma

  ‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran .

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV semester

  MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran ?.

C. Tujuan Penulisan

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV semester MI Ma‟arif

  Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran .

D. Hipotesis . Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan yang dihadapi Adapun hipotesis dalam masalah ini adalah penerapan media gambar pada mata pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Pada Kelas IV Semester MI Ma

  ‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran dapat meningkatkan hasil belajar!

   . Indikator Pencapaian

  Apabila nilai siswa baik dan memenuhi standar pencapaian KKM yaitu: . Adapun indikator keberhasilan yang dapat di capai dalam materi

  Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi sebagai berikut : a.

  Siswa dapat membandingkan/membedakan jenis teknologi produksi pada masa lalu dan masa sekarang.

  b.

  Siswa mampu menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang.

  c.

  Siswa mampu menyebutkan macam-macam alat produksi masa lalu dan masa sekarang.

  d.

  Siswa mampu membandingkan/membedakan jenis teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini.

  e. f.

  Siswa mampu membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang.

  g.

  Siswa mampu menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang.

  h.

  Siswa mampu menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa sekarang.

E. Manfaat Penelitian

  . Manfaat teoristis a.

  Penelitien ini dapat mengembangkan media gambar pada pembelajaran.

  b.

  Dapat memberikan gambaran untuk mempertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran dalam penyampaian materi.

  . Manfaat praktikis Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat yang berkesan bagi guru, siswa dan sekolah.

  a.

  Bagi guru: ) Penelitian ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, menjadikan pengalaman bagi guru dan mempermudah untuk menyampaikan mater. ) Dalam penyampaian materi guru tidak monoton. b.

  Bagi siswa: ) Dengan media ini dapat membantu sisawa dalam pemecahan masalah.

  ) Siswa lebih cepat menyerap pelajaran.

  c.

  Bagi sekolah: ) Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan dan pengetahuan untuk perubahan sistem pembelajaran kearah yang lebih baik. ) Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.

  d.

  Bagi peneliti: ) Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

F. Definisi Oprasional

  Definisi oprasional bertujuan untuk meminimalisir atau menghindari salah tafsir antara penulis dan pembaca sehingga istilah-istilah dalam peneliti dapat di pahami secara jelas, adapun istilah yang terdapat dalam penelitian tersebut yaitu: . Hasil belajar

  Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kongnitif, efektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhan yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan pembelajaran. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto, ).

  Ilmu Pengetahuan sosial . Social student atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menenggah (Ahmadi, ).

  Media gambar . Media pendidikan adalah suatu bagian intregral dari proses pendidikan di sekolah. Dan karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru professional (Hamaliki, ).

G. Metode Penelitian Rancangan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bahasa Inggris PTK di artikan dengan Clossroom Action

  Research, disingkat (CAR). Namanya sendiri sebetulnya sudah

  menunjukan isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja di lakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Batasan yang di tulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan dipandang secara luas oleh umum dengan “ruangan tempat guru mengajar”. Kelas bukan wujud ruang tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar, kelompok orang yang sedang belajar dapat kerja di leb, lapangan olah raga, workshop dan lain-lain (Aqib,

  ).

   . Subjek Penelitian

  Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang di lakukan di kelas IV MI Ma ‟arif Gedangan kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan jumlah seluruh siswa anak. Jumlah siswa laki-laki adalah dan jumlah siswa perempuan adalah pada semester tahun pelajaran , dengan di dampingi Guru kelas yang bernama Ibu Diah.

  Penelitian di laksanakan pada tanggal April untuk siklus I, dan pada tanggal

  Mei untuk siklus II.

   . Langkah-Langkah Penelitian

  Tahap dalam penelitian PTK dilaksanakan melalui proses a.

  Perencanaan tindakan ) Membuat skenario pembelajaran.

  ) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. Jika digunakan instrumen pengamatan tertentu, perlu dikemukakan bagaimana pembuatannya, siapa yang akan menggunakan dan kapan akan digunakan.

  ) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasi tindakan.

  ) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

  b. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan yang meliputi siap melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana melakukanya. Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga di sertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

  c. Pengamatan interpretasi Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan melakukan refleksi. d. Refleksi Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang di jumpai dan di lanjutkan dengan refleksi tertahap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Secara keseluruhan, ke empat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus (daur) PTK yang digamabarkan dalam bentuk spiral.

  Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus dua dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus satu. Siklus tiga dilaksanakan karena siklus dua belum mengatasi masalah (Aqib, ).

Instrument Penilaian

  Instumen ini di gunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data dalam penelitian tindakan ini yaitu: a. Lembar obsevasi

  Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar mengajar, baik siswa maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar ini berisi aspek-aspek penilaian siswa baik keterampilan maupun keaktifan siswa yang akan diamati.

  b. Tes Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa. Tes ini dilakukan secara tertulis, yang berisi soal-soal isae yang berkaitan

  Komunikasi Dan Transportasi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa.

  c. Silabus Berisi tentang rencana pembelajaran dalam suatu kelompok yang mencakup KD KI dan Indikator.

  d. Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Bertujuan untuk mempermudah guru dalam proses pembelajaran yang di tujukan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran

   . Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini cara untuk mengumpulkan data yaitu menggunakan metode berikut: a.

Observasi

  Observasi di lakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan observasi perlu di lengkapi poto-poto kegiatan pelaksanaan pembelajaran.

  b. Tes Di gunakan lembar tes yang di gunakan oleh siswa, tes yang di gunakan berupa tes awal dan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa c. Dokumentasi

  Di gunakan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkip nilai, kamera, dokumen hasil

   . Analisis Data

  Proses ini merupakan proses dimana data-data yang terkumpul dapat diolah dan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis yang biasa di sebut pengolahan data ataupun analisis data. Semua data yang sudah di dapat pada dasarnya di gunakan untuk membuktikan hipotesis yang didapat dari lapangan, benar ataupun salah , maka tahap inilah data harus di analisis dan diolah untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah di rumuskan dengan cara peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata, dengan rumus sebagai berikut:

  Keterangan: ΣX = jumlah nilai keseluruhan siswa ΣN = jumlah siswa x = Nilai rata-rata a.

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

  Keterangan: P = Jumlah nilai dalam persen Pada Bab I : Pendahuluan ini berisi latar belakang , rumusan masalah, tujuan masalah, hipotesis, manfaat penelitian, definisi oprasional, metode penelitian, pengumpulan data, sistematika penulisan.

  Bab II : Kajian Pustaka Pada bab ini berisi teor-teori yang mendukung dan pendapat para ahli Bab III :Pelaksanaan penelitian Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan penelitian yang meliputi lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, prosedur kerja dalam penelitian, dan deskripsi penelitian.

  Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang meliputi hasil penelitian siklus I, hasil penelitian siklus II, serta pembahasannya.

  Bab V : Penutup. Dalam bab terakhir ini adalah membahas tentang kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan pendidikan dan penutup sebagai kesempurnaan dalam penelitian ini.

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar . Pengertian Belajar

  Belajar menerut (Burton, ) adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungannya secara memadai. Dan menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya (Susanto,

  ). Sedangkan menurut (Travers, ). belajar mencakup perubahan yang relatife permanen dalam tingkah laku sebagai akibat dari penyingkapan terhadap kondisi dalam lingkungan.

  Menurut (Gagne, ). Belajar adalah suatu perubahan dalam disposisi

  (watak) atau kapabilitas (kemampuan) manusia yang berlangsung selama satu jangka waktu dan tidak sekedar mengungkapkanya proses perubahan.

  Belajar menurut (Winkel, ) adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relative konstan dan berbekas. diri orang ini terjadi suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika. Perubahan ini terjadi dari tidak tahu menjadi tahu konsep matematika ini, dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari (Susanto, ).

  Kata kunci dalam definisi di atas ialah perubahan, watak jenis perubahan yang menetap itu disebut “Belajar”, yakni menjelaskan sebagai hasil perubahan tingkah laku. Jadi belajar dapat di lihat dengan membandingkan tingkah laku yang terjadi sebelum individu berada dalam situasi belajar dan tingkahlaku yang dapat ditunjukkan setelah ia belajar.

  Perubahan itu berupa peningkatan kemampuan dalam bentuk penampilan (performances).

  Hasil belajar juga menunjukkan adanya perubahan watak, sikap, minat dan nilai. Perubahan hendaknya bersifat permanen dan dapat disimpan di dalam ingatan selama mungkin. Perubahan hendaknya dibedakan dengan perubahan akibat pertumbuhan, seperti tinggi atau perkembanggan otot sebagai hasil latihan (exercise) (Basleman dan

Mappa, , )

  Dari pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Faktor-Faktor Yang Menghambat Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

  a.

  Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.

  ) faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian- bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hasil sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang ber semanggat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan/kelainan-kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah, mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, tidur, makan, olah raga dan rekreasi.

  ) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenahi tubuh/badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau di usahakan alat bantu agar dapat menghindari atau menggurangi penggaruh kecacatanya itu.

  ) Faktor psikologis Faktor psikologi yang mempenggaruhi belajar adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.

  a)

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi

  yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang sangat tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai intelegensi yang rendah. Hal ini di sebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Namun siswa yang mempunyai tingkat belajar, jika ia belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan dengan metode belajar yang efision dan faktor- faktor yang mempengaruhi belajarnya, jika siswa memiliki inteligensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan dilembaga pendidikan khusus.

  b)

Perhatian

  Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan ajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakat.

  c)

Minat

  Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang di minati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang di sertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena, perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.

  Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang di pelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dihafalkan dan disimpan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajarinya itu.

  d)

Bakat

  Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baruakan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan orang lain yang kurang/tidak berbakat di bidang itu.

  Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnyaa, maka hasil belajarnya lebih baik karna ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. Adalah penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar di sekolah yang sesui dengan e)

Motif

  Motif erat sekali hubungganya dengan tujuan yang akan dicapai. Didalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya.

  Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. Motif-motif di atas dapat juga ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan- latihan/kebiyasaan-kebiyasaan yang kadang-kadang juga dipenggaruhi oleh keadaan lingkungan. Dari uraian di atas jelas bahwa motif yang kuat sanggatlah perlu di dalam belajar, di dalam membentuk motif yang kuat itu dapat di laksanakan dengan adanya latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat, jadi latihan/kebiasaan itu sanggat perlu dalam belajar.

  f) Kematangan

  Kematanggan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

  g)

Faktor kelelahan

  Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lamah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena terjadinya kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja. Kelelahan dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya. Dari uraian diatas dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

  b.

  Faktor-faktor ekstrern adalah faktor yang ada di luar individu.

  Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, penulis mengelompokkan menjadi faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Uraian berikut akan membahas tiga faktor tersebut. ) Faktor keluarga

  Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

  a) Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Drs. Sutjipto

  Wirowidjojo dengan pernyataannya yang menyatakan bahwa: keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama.

  b) Relasi antaranggota keluarga adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anak. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian, sikap yang terlalu keras, ataukah sikap yang acuh tak acuh dan sebagainya. Begitu juga jika relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain tidak baik, akan dapat menimbulkan problem yang sejenis.

  Sebetulnya relasi antaranggota keluarga ini erat hubungganya dengan cara orang tua mendidik. Uraian cara orang tua mendidik di atas menunjukkan relasi yang tidak baik. Relasi semacam itu akan menyebabkan perkembanggan anak terhambat, belajarnya terganggu dan bahkan dapat menimbulkan masalah-masalah psikologis yang lain,

  Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga tersebut.

  Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk menyukseskan belajar anak sendiri.

  c)

Dokumen yang terkait

ENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TOPIK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA TEKNOLOGI PRODUKSI KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INK

0 3 10

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SERDANG KECAMATAN TANJUNGBINTANG

0 21 53

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 55

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI oleh NUR JANNAH NIM 201133055

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AL’QURAN HADIS SISWA KELAS IV MI MA’ARIF TUNTANG MELALUI METODE TANYA JAWAB TAHUN PELAJARAN 20082009 SKRIPSI

0 0 110

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN MELALUIMETODE IQRO’ PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

0 1 130

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20082009 SKRIPSI

0 0 110

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

1 3 121

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI STRATEGI FIRING LINE BAGI SISWA KELAS III MI RAUDLATUL MUTA’ALIMIN DESAPAKIS KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 90

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (KOLABORATIF) - Test Repository

0 0 139