UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20082009 SKRIPSI

  

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

ANAK PADA PELAJARAN FIQH MATERI SHOLAT

FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN

AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI MA’ARIF

SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN

  

SEMARANG TAHUN 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Saijana Pendidikan Islam

  

O leh:

NUR FADHILAH

NIM. 12106008

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2010 n

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama

  N ur Fadhilah NIM

  12106008 Jurusan Tarbiyah

  Pendidikan Agama Islam Judul

  UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO

  VISUAL , SISWA KELAS II MI M A’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008/2009 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 10 Februari 2010 Pembimbing Drs. Djok» Sutopo NIP. 195606031987031 002 KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TIN GG I AGAMA ISLAM N EG ERI (STAIN)

  SALATIGA

  Jl.Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//ww.xalatiga.ac.id e-mail:

  

PEN G ESA H A N KE LU LU SAN

y a n g

  Skripsi Saudara N ur Fadhilah dengan Nomor Induk Mahasiswa 12106008 berjudul “ UPAYA M ENINGKATKAN PRESTASI BELAJA R ANAK PADA PELA JARA N FIQ IH M A TERI SH OLAT FARDHU M ELALUI M EDIA PEM BELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI

  SEM ARANG TAHUN 2008/2009” , telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

  Salatiga Pada 13 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Salatiga, 13 Maret 2010 M

  27 Robiul Awal 1431 H Panitia Ujian

  Kepra Sidang Sekretaris Sidang

  \ Dr. H. M uh.Saerozi, M. Ag

  NIP. 19660215 199103 1 001 Penguji II

  /

  • -U l U

  Dr. K alim at H ariyadi, M. Pd Ycdi Efriadi. M. Ag NIP./19670112 199203 1 005 NIP. 19720721 200112 1 002

  Pembimbing Drs. DiokoriSutopo

  NIP. 19560603 198703 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah in i: Nama NIM Jurusan Program Studi

  : Nur Fadhilah :12106008

  : Tarbiyah : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Februari 2010 Yang menyatakan

  Nur Fadhilah

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  “ Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan

  bagi orang itu jalan menuju ke syurga “ . (H.R. Muslim ) PERSEMBAHAN

  Untuk kedua orang tuaku Suamiku tercinta Tercinta

  Dosen-dosenku dan Teman-teman Sepeijuangan

  

ABSTRAK

  Fadhilah,, Nur. 2010. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar anak pada

  pelajaran Fiqiln materi sholat melalui media pembelajaran Audio Visual pada siswa keals II M I Ma ’a rif Sraten kecamatan Tuntang kabupaten semarang.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah, Program studi Pendidikan agama islam. Sekolah Tinggi Agama Islam negeri Salatiga. Pebimbing : Drs. Djoko Sutopo. Kata Kunci: prestasi belajar dan media audio visual

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan tehnik pembelajaran yang baru bagi pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Dapatkah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran fiqih ? (2) Dapatkah penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan penguasaan materi pada mata pelajaran fiqh ?

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran fiqih (2) Penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan penguasaan materi pada mata pelajaran fiqh

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penyusun panjatkan atas limpahan taufiq dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas menyusun skripsi ini dengan lancer. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

  Penyusun skripsi ini sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan progam sarjana pada STAIN Salatiga jurusan tarbiyah.

  Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar- besarnya, terutama kepada yang terhormat:

  1. Bapak Imam Sutomo, selaku ketua STAIN Salatiga

  2. Bapak Fatchurahman, selaku kepala Jurusan Tarbiyah

  3. Bapak Djoko Sutopo, selaku Dosen pembimbing

  4. Dan kedua orang tua tercinta Semoga amal ibadah beliau selalu di terima Allah SWT, menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penyajian bahasa, untuk itu penyusun mohon saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini, semoga bermanfaat bagi penyusun dan bagi kita semua.

  Salatiga, Februari 2010 Penulis Nur Fadhilah NIM. 121 06 008

  

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

  Sampul Logo STAIN Salatiga Halaman Judul

  Persetujuan Pembimbing Pernyataan Keaslian Tulisan Motto dan Persembahan

  Abstrak Kata Pengantar

  Daftar Isi Daftar Tabel

  BAB I. PENDAHULUAN

  if'

  

  

  

  

  

  

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup Peneliti

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 3.1 Data siswa kelas II MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun

  Pelajaran 2008/ 2009 Tabel 4.1 Hasil pengematan terhadap siswa pada siklus I Tabel 4.2 Hasil ulangan formatif siklus I Tabel 4.3 Lembar pengamatan pembelajaran terhadap guru pada siklus I Tabel 4.4 Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus II Tabel 4.5 Hasil ulangan formatif siklus II Tabel 4.6 Lembar pengamatan pembelajaran terhadap guru pada siklus II Tabel 4.7 Hasil pengematan terhadap siswa pada siklus III Tabel 4.8 Hasil ulangan formatif siklus III Tabel 4.9 Lembar pengamatan pembelajaran terhadap guru pada siklus III Tabel 4.10 Hasil pengamatan terhadap hasil pengamatan terhadap perhatian siswa Tabel 4.11 Rekap data ketuntasan belajar siswa

  B A B I

  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan secara luas dan umum sebagai usaha dasar yang diajukan oleh pendidik melalui bimbingan pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami proses kemajuan kearah tercapainya pribadi dewasa.

  Kehidupan dan peradaban manusia di era globalisasi ini mengalami banyak perubahan. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan pendidikan baik di bidang ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmu pasti maupun ilmu-ilmu terapan. Namun bersamaan dengan itu muncul sebuah krisis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Misalnya krisis politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan dan ras. Sehingga berdampak terhadap perubahan yang teijadi dalam bersikap dan tingkah laku, selain itu juga dampak dari era kemajuan tersebut kita lihat kenyataan banyak orang yang lalai akan asal-usul mereka, yaitu manusia yang diciptakan oleh ' Allah, mereka lupa akan kewajibannya, yaitu melakukan kewajiban yang berupa Sholat 5 waktu dan ibadah lainnya, salah satu cara agar pendidikan cara melakukan sholat dapat efektif dan dapat diamalkan maka pemerintah memberi kebijaksanaan kepada sekolah tingkat dasar agar diberikannya pelajaran tentang ibadah, yaitu Fiqih. Berdasarkan keterangan di atas pendidikanlah yang menjadi ujung tombak, artinya jika pada pendidikan menggantungkan nasib dan masa depan seseorang keluarga dan masyarakat. Perlu kita ketahui bahwa, dunia masa depan yang dipicu dengan globalisasi adalah dunia ilmu dan pengetahuan, padahal pendidikan adalah sumber bagi ilmu dan pengetahuan, apalagi ilmu dan pengetahuan agama dengan hukum- hukumnya yang termuat dalam mata pelajaran Fiqih.

  Dengan mata pelajaran Fiqih ini kita bisa menanamkan dan sekaligus menumbuh kembangkan diri peserta didik, sehingga akan diperoleh lulusan yang berilmu pengetahuan dan berteknologi dengan manusia yang islami. Akibatnya dapat melakhirkan generasi yang handal dan berkualitas di masa yang akan datang.

  Dalam dunia pendidikan khususnya pengajaran pendidikan agama islam khususnya Fiqih, guru memegang peranan penting dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan sekaligus menerapkan dalam kehidupan sehari- hari. Jadi seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap profesional dalam pembelajaran dan mendidik siswanya ( Standart Kompetensi Depag,2009).

  Salah satu usaha guru yaitu dengan melalui media, yang mana i m merupakan unsur yang penting, karena pada proses pengamatan yang melibatkan hampir seluruh panca indera yang dalam hal ini pengamatan tidak sama dengan sekedar melihat saja. Pembelajaran dengan metode ini berarti membantu guru untuk mencapai peningkatan efektivitas dalam mengelola kelas. Bagi guru, media merupakan alat bagi guru dalam mengajar, sedang bagi siswa merupakan kesempatan yang terbuka untuk belajar. Jadi media di sini berfungsi untuk melayani kedua proses, yaitu guru dalam mengajar dan siswa dalam belajar ( Basyirudin Asnawir, 2002: 2 )

  Dengan demikian dalam penggunaan media dalam pelajaran fiqh diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, sebab ada variasi yang menarik bagi siswa, dan tidak monoton. Disamping itu dapat untuk menghilangkan kesan abstrak atau melalui hafalan yang tidak praktis dan ini sesuai dengan kurikulum saat ini.

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan motivasi belajar pada pelajaran fiqih materi sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ?

  2. Apakah penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan penguasasaan materi pada pelajaran fiqh materi sholat fardhu siswa kelas II MI Ma’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ?

  C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui penggunaan penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan motivasi belajar pada pelajaran fiqh materi sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan

  'Jr

  Tuntang Kabupaten Semarang

  2. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan penguasasaan materi pada pelajaran fiqh meteri sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

D. Hipotesis Tindakan

  1. Penerapan penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan motivasi belajar pada pelajaran fiqh materi sho'at fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

  2. Penerapan penggunaan media pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan penguasasaan materi pada pelajaran fiqh materi sholat fardhu siswa kelas II MI M a’arif Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

  E. Kegunaan Penelitian

  1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang media pembelajaran Audio Visual pada pelajaran Fiqih , Materi sholat fardhu

  2. Sebagai salah satu strategi atau upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususya pada mata pelajaran FIQH.

  3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan media pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

  4. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

  5. Sumbangan pemikiran mengembangkan sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah.

F. Definisi Oprasional

  Agar tidak terjadi salah persepsi tentang judul penelitian ini. maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Meningkatkan prestasi belajar Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pegertian yang terdiri dari r' j rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi berasal dan kata belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “ hasil usaha”.

  Sedangkan Menurut W.J.S Poerdaminto prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dikerjakan dan sebagainya.

  Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pengajaran.

  Bahwa yang dimaksud prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap . seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

  Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-

  J masing sebagaimana yang telah dijelaskan Drs. Zaenal Arifin (1990 : 02 ), Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik

  2. Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Pelajaran fiqh dalam kurikulum madrasah ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukun islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya ( way o f life ) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan, a. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih

  Fiqh di madrasah ibtidaiyah bertujuan antuk membekali peserta didik agar d a p a t: a. ) Mengetahui dan memahami pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil Naqli dan Aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam keghidupan pribadi dan sosial.

  b. ) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar.

  2. Media Pembelajaran Audio Visual Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar-mengajar. Pada tahun 50-an, media disebut sebagai alat bantu audio­ visual (audio-visual aids) karena pada masa itu, peranan media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar. Tetapi kemudian, namanya lebih populer sebagai media pengajaran atau media belajar. Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret. Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal), sel lingga dapat kita harapkan diperolehnya hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi siswa. Dalam hal im Gagne dan Briggs ( 1979:11 ) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar mengajar dan secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Association fo r

  Education and communication technologi

  (AECT). Mendefinisikan media yaitu, segala bentuk yang dipergunkan untuk suatu proses penyaluran informasi.

  Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dopergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas progam instruksional.

  Usaha membuat pengajaran lebih kongkrit dengan menggunakan media benyak di lakukan orang. Berbagai jenis media memiliki nilai kegunaan masing-masing. Untuk memahami berbagai jenis media dan nilainya dalam pengajaran, ada baiknya kita memahami penggolongan berbagai jenis media berdasarkan nilai yang di miliki masing-masing.

  Pemahaman akan nilai yang di milikimasing-masing jenis media ini penting, karena dalam proses pendidikan \ proses belajar mengajar, guru harus memilih megia yang tepat agar tujuan-tujuan yang di inginkan dapat terwujud dalam diri siswa.selama proses belajar mengajar berlangsung akan selalu terjadi interaksi antara guru, siswa, dan media pengajaran yang di gunakan.

a. Jenis-jenis media yang dapat di gunakan

  1. Media Audio moution-visual, yakni media yang mempunyai j / suara.ada gerakan dan bentuk objektif dapat di lihat. Media semacam ini paling lengkap. Jenis media yang termasuk kelimpok ini adalah televisi, video, tape dan vilm bergerak

  2. media audio-still-visual, yakni media yang mempunyai suara obyeknya dapat di lihat namun tidak ada garakan,'seperti film- bersuara slide bersuara dan rekaman televisi dengan gam brr tak bergerak ( television still recordt dings ). 3. media audio-semi-mution. Mempunyai suara dan gerakan. Namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh. Salah satu contoh dari media jenis ini adalah papan tulis jarak jauh atau tele biak board

  4. media motion visual, yakni media yang mempunyai gambar objek bergerak. Tapi tanpa mengeluarkan suara seperti vilm bisu yang bergerak

  5. media still visual, yakni ada objek namun tidak ada gerakan saperti film-dan slide tanpa suara 6. media audio, yakni hanya menggunakan suara, seperti radio, telephon dan audio tape. 7. media cetak, yang tampil dalam bentuk bahan-bahan tercetak atau tertulis seperti buku, modul, dan pamphlet

G. Metode Penelitan

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

  Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu bentuk teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.

  Menurut Sukidin dkk (2002 : 54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu : (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaborasi, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif dan (4) penelitian tindakan sosial.

  Keempat bentuk penelitian di atas, ada persamaan dan perbedaannya. Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbilah, (2002) (Dalam Sukidin, dkk. 2002 55), ciri-ciri dan setiap penelitian tergantung pada (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara pelaku penelitian dan peneliti dan luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan penelitian dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.

  Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian kelas ini ialah untuk meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan, observasi dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

  Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup

1. Rancangan Penelitian

  Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Suharsimi Arikunto,2002:82). Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi dengan anggota kelompok sasaran.

  Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

  Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai b erikut:

  1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan.

  2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan »* tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

  3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

  4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dan tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

  5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going) mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu (Suharsimi Arikuntc, 2002:82).

  Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Suharsimi Arikunto, 2002:82), yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflekiion (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada sikius I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar b erik u t:

  Putaran 1 Refleksi ■ —

11 Rencana

  

| awal/rancanaan

TIrsrt/'il'rtn / Tindakan/

  >yf§F8Ai QfcttBFVfWi Rencana yang

  Refleksi direvisi Tindakan/

  Putaran 2 Observasi

  < f

' A ) __________ :

  Rencana yang Refleksi direvisi Tindakan/

  Observasi

  Penjelasan alur di atas adalah :

  1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

  2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh pereliti r sebagai upaya membangun pemahaman konsepsi siswa serta mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya media pembelajaran Audio Visual

  3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

  4. Rancangan/rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pangamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

  , 7

  Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3 d’mana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan ,ii dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

  2. Tem pat, W aktu dan Subyek Penelitian

  a. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di Madrasah Ibtidaiyah M a’arif Srattn kecamatan tuntang kabupaten Semarang.

  b. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian/saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan

  Mei dan awal bulan Juni semester genap 2008/2009.

  c. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa siswi kelas II tahun pelajaran

  2008/2009 pada pokok bahasan Sholat Fardhu

  3. L angkah Pelaksanaan a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar.

  b. Membaca bacaan sholat fardhu dari takbir sampai dengan salam untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, juga dilengkapi dengan alat-alat pengajaran yang mendukung.

  c. Melihat tata cara sholat dari awal sampai dengan akhir dengan f1'? menggunakan media audio visual ( video tentang praktik sh o lat)

  Media Audio Visual ( video tentang praktik sh o lat) ini di gunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk mengukur perhatian siswa dalam penggunaan media ini.

4. Instrumen / Alat Penelitian

  Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai b erik u t: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar.

  b. Mempraktikan gerakan sholat fardhu serta bacaanya satu persatu untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, juga dilengkapi dengan alat-alat pengajaran yang mendukung.

  c. Lembar observasi pengamatan pengelolaan media audio visual

  Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan media audio visual dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk mengukur perhatian siswa dalam penggunaan media ini.

  Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah merekapitulasi hasil tes praktik yang fungsinya adalah (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, (2) untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai dan (3) untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharsimi, 2002 : 149). Sedangkan tujuan dari tes praktik adalah untuk mengetahui ketentuan belajar siswa-siswa secara individu. Di samping itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahan, khususnya pada bagian mana TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang t* dikumpulkan maka juga digunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui dan merekam aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

  S. Analisis Data

  Dalam rangka menyusun dan mengelola data yar.g terkumpul sehingga

  f

  dapat menghasilkan suatu kesimpuian yang dapat dipertanggung jawabkan maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan data kualitatif cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai b erikut: a. Merekapitulasi hasil tes praktek.

  b. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenyc untuk masing- masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 65, sedangkan secara klasikal mencapai 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dan sama dengan 65 %.

  c. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian sisw a.

  6. Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab yang tersusun dengan sistematika sebagai b erikut:

  1. Bagian Awal

  Cakupan bagian awal m eliputi:

  a. Sampul

  b. Lembar berlogo

  c. Judul

  d. Persetujuan pembimbing

  e. Pengesahan kelulusan

  f. Pernyataan Keaslian Tulisan

  g. Motto dan Persembahan

  5 '

  h. Kata Pengantar i. Abstrak j. Daftar Isi k. Daftar Tabel

  • -’f

  l. Daftar Gambar m. Daftar Lmpiran

2. Bagian Inti

  BAB I : Pendahuluan, yang meliputi A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian r 'U

  D. Hipotesis Tindakan

  E. Kegunaan Penelitian

  F. Definisi Oprasional

  G. Metode Penelitianrancangan penelitian

  1. Subyek penelitian

  2. Langkah pelaksanaan 3. instrument/alat penelitian

  4. Analisa data

  BAB I I : Merupakan Kajian Pustaka yang M eliputi: A. Meningkatkan Prestasi Belajar B. Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh dan

  C. Media Pembelajaran Audio Visual

  BAB i l l : Merupakan Pelaksanaan Penelitian yang Meliputi A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ( rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi) B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II dan

  C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

  BAB IV : Merupakan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang Meliputi A. Deskripsi Per Siklus serta B. Pembahasan BAB V : Merupakan Bagian Penutup yang Melipud A. Kesimpulan y

  B. Saran-Saran

  C. Penutup

  2. Bagian Akhir Pada Bagian Akhir term uat: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran,'d an Daftar „y Riwayat Hidup.

  ,7 A . Meningkatkan Prestasi Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian prestasi belajar

  Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pegertian yang terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi berasal dari kata belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “ hasil usaha” ( Zaenal Arifin, 1999:2).

  Sedangkan Menurut W.J.S Poerdaminto prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dikeijakan dan sebagainya ( W.J.S poerdaminto,Kamus besar bahasa. Indonesia, 1983:108 )

  Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang d£n kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pengajaran.

  Bahwa yang dimaksud prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

  Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing- masing ( Zaenal Arifin, 1999). Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan

  J

  kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik #

2. Fungsi prestasi Belajar

  Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan karena mempunyai beberapa fungsi utama antara lain: a. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan ( Couriosity ) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia ( Abraham. H. Musluwe, 1984 ), termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

  b. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

  Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik ( Feed Back ) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

  c. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan, indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.

  d. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap ( kecerdasan ) anak didik. Dalam proses belajar dan anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran ' yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

3. Kegunaan Pretasi Belajar

  Menurut Cronbach prestasi belajar mempunyai kegunaan antara lain: a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar

  b. Untuk keperluan diagnostik

  c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan

  d. Untuk keperluan seleksi 5’

  e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan

  f. Untuk menentukan isi kurikulum

  g. Untuk menentukan kebijakan sekolah

4. Pengertian Belajar

  Dalam pengertian tentag belajar ada beberapa pendapat di antaranya : a. Menurut Uzer Usman bahwa belajar ciartikan sebagai proses perubahan tingakah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu, individu dan lingkunganya ( Usman Moh.Uzer,2002:5), pada umumnya belajar belajar dapat diartikan kegiatan-kegiatan fisik dan psikis, kedua aspek itu saling melengkapi dan bertalian satu sama lain. Kegiatan manusia dalam perbuatanya selalu menuntut kegiatan jasmani dan rohani.

  b. Oemar Malik juga berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang di nyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat latihan dan pengalaman ( Oemar Malik, 1990:10 ).

  c. Hilgard dan bower, dalam bukunya Theories o f learning ( 1975 ) mengemukakan. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang di sebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat di jelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan- keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).

  Sedangkan dalan buku psikologi pendidikan terdapat beberapa definisi mengenahi pengertian belajar di antaranya :

  1. Cronbach di dalam bukunya Educational Psichology menyatakan, bahwa : Learning is shown by a change in behavior as a result o f

  experience ( Cronbach, 1954: 4 7 ).

  Jadi menurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan panca inderanya. Sesuai dengan pendapatnya Harold Spears. Spears ( 1955: 94 ) menyatakan, bahwa :

  

Learning is to observe, to read, to imitate, to try som ething

themselves, to listen, to

  follow direction. Senada dengan apa yang di kemukakan Cronbach di atas itu ialah pendapat McGeoh yang menyatakan bahwa:

  Learning is a change in perform ance as a result o f practice (

  dalam Skiner, 1958: 109 f

  Selanjurnya definisi yang agak lebih eksplisit lagi yaitu dengan menunjuk yang bukan belajar adalah definisi yang di kemukakan oleh / r Hilgard. Dia memberikan devinisi sebagai berikut;

  

Learning is the process by which an activity originates or is changed

through training procedures ( whether in the laboratory or in the

natural environment ) as distinguished fro m change by fa cto rs not

attributable to training ( Hilgrad, 1984:4).

  Semua definisi yang telah dikemukakan itu adalah definisi- definisi yang berasal dari daerah Anglo Saksis, terutama Amerika Serikat. Untuk lebih lengkapnya kiranya perlu pula dikemukakan definisi yang berasal dari Eropa daratan.untuk ini penulis pilih definisi yang dikemukakan oleh W. Stem, didalam bukunya Allgem eine Psychologie.

  Stem menyatakan bahwa:

  Learn ist kenntnisserwerb durch wiedurholte Darbeitungen,

  yang dalam arti luasnya juga meliputi der Ansignvng neur Fertigkeiten durch

  wiederbolung die Rede (

  Stem, 1950:313 ) Definisi-definisi yang telah dikemukakan itu diberikan oleh alili-ahli yang berbeda-beda pendiriannya, berlain-lainan titik tolaknya. Kalau kita

  23 simpulkan definisi-definisi tersebut - dan juga definisi-definisi yang lain - maka kita dapatkan hal-hal pokok sebagai berikut:

  2. Bahwa belajar itu membawa perubahan ( dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial)

  3. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru ( dalam arti kenntnis dan fertingkeit)

  4. Bahwa perubahan itu teijadi karena usaha (Sumadi Suryabrata : 231- 232)

  Dari beberapa pengertian belajar di atas belajar penting hukumnya bagi semua manusia,karena Islam adalah agama ilmu dan cahaya, bukanlah suatu agama kebodohan dan kegelapan, dan telah di buktikan dengan turunya wahyu yang pertama mengandung perintah membaca kepada rosuluallah seperti dalam surat Al-alaq :l-5

  ” Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia

  menciptakan manusia dari segum pal darah. Bacalah Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan qalam. D ia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya.

  ” (Q.S.Al-alaq : 1-5 )

4. Faktor faktor yang mempengaruhi belajar

  Dalam interaksi belajar mengajar ditentukan bahwa proses belajar yang dilakukan siswa merupakan kunci keberhasilan belajar, proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar untuk mencapai keberhasilan harus memperhatikan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam proses belajar- mengajar.

  Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar tersebut adalah sebagai berikut a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa ( in tern ), diantaranya yaitu

  1) . Aspek jasmaniah Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dan indivbidu. Tiap orang memiliki kondisi dan kesehatan jasmani yang berbeda, kondisi fisik juga menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indera penglihatan, pendengaran , perabaan dan penciuman serta pengucapan. 2) . Aspek psikis ( rohaniah)

  Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan- kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi efektif dan kognitif dari individu. 3) . Kondisi intelektual

  Kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat, baik bakat sekolah yaitu penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelaiaran yang telah lalu, maupun bakat pada pekeijaan.

  b. Faktor- faktor dari luar ( ekstern) 1) . Lingkungan dari keluarga

  Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan yang paling utama dalam pendidikan . Dalam memberikan landasan dasar bagi proses belajar mengajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor fisik dan sosial psikologis yang ada didalam lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar pada anak. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota- anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan positif terhadap perkembangan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak, selain atau hubungan dalam keluarga juga berperan penting dalam mempengaruhi belajar anak, yaitu hubungan yang akrab, dekat, penuh rasa saling dan menyayangi, saling mempercayai, saling membantu, saling tenggang rasa, dan saling mengerti.

  2) . Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah ini meliputi lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar dan sebagainya. Lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-temanya, guru-gurunya, serta staf-staf sekolah yang lain. Lingkungan sekolah juga menyangkut akademis, yaitu suasana dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar, berbagai kegiatan kurikuler dan lainya.

  3. Lingkungan masyarakat

  ,1*

  Lingkungan masyarakat yaitu di mana siswa sebagai warga memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, yang terdapai lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber- belajar yang di dalamnya akan memberi pengaruh yang positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya ( Nana Syaodih^004, 152- 165).

B. Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih

  1. Pengertian Pelajaran Fiqih Pelajaran fiqh dalam kurikulum madrasah ibtidaiyah adalah salah catu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukun islam, yang kemudian merjadi dasu- pandangan hidupnya ( way o f life ) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, c' penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

  2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih Fiqh di madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar d a p at: a. Mengetahui dan memahami pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil Naqli dan Aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam keghidupan pribadi dan sosial.

  b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar.

  3. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih Mata pelaran fiqh di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk

  a. Menanamkan nilai- nilai dan kesadaran beribadah kepada peserta didik kepada Allah SWT, sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

  b. Membiasakan pengamalan terhadap hukum Islam pada peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Madrasah Ibtidaiyah dan masyarakat.

  .7

  c. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggungjawab sosial di masyarakat dan madrasah.

  d. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt, serta menanamkan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin.

  Melanjutkan upaya yang lebih dulu dilakukan dalam lingkungan keluarga.

  e. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan sosialnya f. Memperbaiki kesalahan- kaesalahan dan kelemahan peserta didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari- hari g. Membekali peserta didik dalam bidang hukum islam untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

  Setelah mengetahui tentang pengertian fiqih serta tujuan mata pelajaran fiqih selanjutnya penulis mengambil mengenai materi sholat fardhu yang akan dijelaskan penulis di bawah i n i :

  . C. Media Pembelajaran Audio Visual

1. Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual

  Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar-mengajar. Pada tahun 50-an, media disebut sebagai alat bantu audio­ visual (audio-visual aids) karena pada masa itu, peranan media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar. Tetapi kemudian, namanya lebih populer sebagai media pengajaran atau media belajar. Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret dan anak dapat langsung mengerti apa yang dimaksud

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII di SMPN II DEMAK

0 4 1

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

1 2 14

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KESONGO 01 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TAHUN PEMBELAJARAN 20162017

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI PELAJARAN ALAT MUSIK DAYAK

0 1 9

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

PENINGKATAN PRESTASI PEM3ELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PAD A SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PEBELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010 SKRIPSI

0 0 138

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AL’QURAN HADIS SISWA KELAS IV MI MA’ARIF TUNTANG MELALUI METODE TANYA JAWAB TAHUN PELAJARAN 20082009 SKRIPSI

0 0 110

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 116

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN MELALUIMETODE IQRO’ PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

0 1 130