PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAYU KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERPERILAKU

TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV

SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR NEGERI

MEDAYU KEC. SURUH KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Disusun Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

ARI MASLAHAH

NIM : 114-12-013

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN

DIPUBLIKASIKAN

   

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ari Maslahah NIM : 114 12 013 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Dengan ini pula saya mengijinkan naskah skripsi ini untuk dipublikasikan.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  

MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO “Lebih baik berilmu sedikit bermanfaat bagi orang banyak, Dari pada berilmu banyak untuk diri sendiri” PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk:

  1. Ayah (Wahab Sudirman) dan bunda (Siti Mukaromah) tercinta, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk anak-anaknya. Semoga Bapak Ibu Sehat dan selalu dalam lindungan-Nya

  2. Bapak (Pasiman) dan Ibu (Sutarmi) Mertua, yang selalu membantu tanpa kenal lelah dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

  3. Suami (Baihaqi Atno) Tercinta yang selalu menemani dalam menyusun skriosi ini semoga menjadi suami yang sholeh,

  4. Ananda (Arifah Auliya Putri dan Aida Kanza Atqiya) tercinta, semoga selalu semangat dan tidak putus asa dalam menuntut ilmu dan berguna bagi nusa bangsa.

5. Teman-teman Ekstensi angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

KATA PENGANTAR

      Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah

memberikan rahmat, taufik, nikmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikanskripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan

kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW beserta para keluarga,

sahabat dan para pengikutnya yang selalu istiqomah dijalan-Nya. Yang telah

menunjukkan kepada kita agama yang hak dan menuntun kita dari zakam

kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada

bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait.

  

Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah

penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu tak lupa peneliti ucapkan banyak

terimakasih setulus-tulusnya atas terselesaikanya skripsi ini kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga;

  

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga;

  

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

beserta stafnya yang telah membantu penulis selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan skripsi ini;

  

4. Bapak Sutrisna, S.Ag, M.Pd. selaku pembimbing yang telah mengarahkan

dan memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;

  

5. Bapak ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan

pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada peneliti; dan

6. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

  Hanya rasa syukur yang dapat peneliti haturkan kepada Allah Saw yang

telah memberikan anugrah-Nya dalam penyusunan skripsi ini, dengan demikian

akhirnya peneliti mengucapkan banyak terimaksih dan tentunya dalam penulisan

atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini

dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti umumnya bagi pembaca yang

dermawan, serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

  Salatiga, Juni 2017 Ari Maslahah NIM: 114 12 013

  

ABSTRAK

  Maslahah Ari, NIM : 114 12 013, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran

  Pendidikan Agama Islam Materi Berperilaku Terpuji Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Semester Ganjil Sekolah Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2016/2017 . Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, S.Ag, M.Pd. Kata kunci: Hasil, Metode Jigsaw. Tujuan dari penelitian ini adalah: Peningkatan Hasil belajar siswa melalui

  penerapan metode Jigsaw mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi pokok berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Semester ganjil Sekolah Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang menjadi subjek untuk penelitian ini kelas IV. Dalam penelitian ini digunakan satu kelas untuk menerapakkan Model Jigsaw dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam yaitu kelas IV berjumlah 26 Siswa. Setelah dilaksanakan tindakan melalui Model

  

Jigsaw dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif maka suasana kelas

  menjadi hidup siswa semangat belajar dan hasil belajar maksimal. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II. Pada tahap Pra Siklus Aktivitas belajar siswa mempunyai Persentase 27% dan rata-rata tes akhir 61. Pada Siklus I setelah dilaksanakan tindakan aktivitas belajar siswa menjadi 69% dan rata-rata tes akhir 70. Sedangkan pada Siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus II aktivitas belajar mengalami peningkatan yaitu aktivitas siswa dipersentase menjadi 92% dan rata-rata tes akhir siswa adalah 74.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi perilaku terpuji melalui metode Jigsaw. Peningkatan ini dapat dilihat dari persentase kesiapan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran pada tahap Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II dan dari rata-rata hasil tes akhir dari tiap siklusnya.

  

Daftar Isi

  Halaman Judul ................................................................................................... i Halaman Nota Pembimbing ............................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii Deklarasi ............................................................................................................ iv Motto .................................................................................................................. v Persembahan ...................................................................................................... v Kata Pengantar ................................................................................................... vi Abstrak ............................................................................................................... viii Daftar Isi ............................................................................................................. ix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 7 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................. 7 E. Kegunaan Penelitian ............................................................. 8 F. Definisi Operasional ............................................................. 9 G. Metode Penelitian ................................................................. 11 H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................... 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Hasil Belajar ……............................................ 16

  1. Pengertian Peningkatan ................................................. 16

  2. Hasil Belajar ……………............................................ 16

  B. Pendidikan Agama Islam ..................................................... 27

  C. Materi Berperilaku Terpuji ................................................... 28

  D. Metode Jigsaw ....................................................................... 30

  E. Kerangka Berfikir ................................................................... 33

  BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian …………................................................... 34 B. Subjek, Tempat, dan waktu Penelitian serta Pihak yang

  memantau ............................................................................. 35

  C. Dasar Prosedur Pelaksanaan Penelitian .............................. 37

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SD Negeri Medayu Suruh ..................... 47

  1. Profil ………………………………………………….. 47

  2. Data guru dan siswa ………………………………….. 48

  3. Visi, Misi, dan Tujuan ………………………………… 49

  4. Sarana Prasarana ………………………………………. 51

  B. Hasil Penelitian ................................................................... 51

  C. Pembahasan …………......................................................... 58

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................... 71 B. Saran .................................................................................... 72

Daftar Pustaka .............................................................................................. 73

Lampiran-lampiran ……………………………………………………….. 74

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar

  bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Menurut M. J. Langkeveld pendidikan adalah kegiatan membimbing anak manusia menuju pada kedewasaan dan mandiri (Jumali dkk, 2007; 20). Secara sederhana dan umum pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Indar, 1994; 16).

  Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan untuk meningkatkan derajat kehidupan manusia itu sendiri (Muhibin Syah, 2001: 58). Sebagaiman firman Allah dalam Al- Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11

  

           

             

.

        Artinya :”Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya

  Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al Qur’an Terjemah, 2007;793).

  Belajar merupakan peristiwa sehari-hari disekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu siswa dan guru (Dimyati, 2002; 17). Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan guru adalah sebagai subjek pembelajaran yang berhubungan lansung dengan siswa dimana guru memiliki peran penting dalam pembelajaran. Guru seharusnya mampu menentukan metode pembelajaran yang dipandang dapat membelajarkan siswa secara aktif melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan Hasil belajar siswa dapat meningkat terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

  Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seringkali dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan hal tersebut dapat dilihat dari adanya ketidak tuntasan siswa. Selama ini metode pembelajaran agama Islam yang diterapkan masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, dan menghafal. Cara-cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam belajar sehingga Hasil belajar menurun.

  Metode pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan karena ia menjadi sarana yang memberanakkan meteri pembelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehinga dapat dipahami atau diserap oleh siswa menjadi pengertian- pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya (Arif, 2000; 197).

  Sebagai seorang pendidik guru senantiasa dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian Hasil belajar siswa secara optimal (Ismail, 2008; 25). Guru harus dapat menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran sehinga dapat mengajar dengan tepat, efektif, efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan belajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sehingga Hasil belajar siswa meningkat.

  Madrasah menyelenggarakan pendidikan secara terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membekali siswa dengan ilmu pengetahuan saja tetapi juga membekali siswa dengan berperilaku yang terpuji. Materi tentang Berperilaku Terpuji termuat dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

  Di Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh pembelajaran di dalam kelas selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya, sehingga siswa merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif karena siswa menjadi pasif sehingga hasil belajar siswa rendah khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas IV di sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Suruh Kondisi awal kegiatan belajar mengajar pada saat melakukan observasi di kelas tersebut untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi berperilaku terpuji menunjukkan hasil belajar siswa rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), ini dapat dilihat dari 26 siswa, 7 orang siswa atau 27 % siswa kelas IV nilainya kurang dari 70 sebagai batas KKM. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

  L

  P

  65 Belum Tuntas 11. Eva Nurul F

  P

  72 Tuntas 10. Desi Riviana Putri

  P

  60 Belum Tuntas 9. Derisma Al Zahra

  L

  65 Belum Tuntas 8. Bagas Febriyanto

  L

  50 Belum Tuntas 7. Anggih Tri Listiyanto

  55 Belum Tuntas 6. Adnan Rahmat D

  

Materi Berperilaku Terpuji

Siswa Kelas IV SD Medayu Suruh

(Pra Siklus)

NO NAMA L/P NILAI

  L

  60 Belum Tuntas 5. M. Bayu Andika

  P

  60 Belum Tuntas 4. Dewi Indriyani

  L

  55 Belum Tuntas 3. Aldi Fernanda

  P

  75 Tuntas 2. Putri Dian Fadila

  Elvina Benita Dewi P

  KETERANGAN 1.

  45 Belum Tuntas

  12. Ghifari Yasser A L

  P

  Persentase siswa yang memenuhi KKM = =27%

  61 Sumber: Hasil penelitian

  Jumlah 1587 Rata-Rata

  50 Belum Tuntas

  L

  76 Tuntas 26. Ahmad Fahrozi

  P

  70 Tuntas 25. Aulia Faizudda R

  P

  65 Belum Tuntas 24. Zasmiatus Zahra

  P

  60 Belum Tuntas 23. Yulia Effendi Bangun

  L

  70 Tuntas 22. Taraka Fahmi G

  74 Tuntas 21. Inzalna Revani

  45 Belum Tuntas 13. M. Faiq Nabil

  P

  L

  55 Belum Tuntas 14. Neldawati

  P

  50 Belum Tuntas 15. Nutqi Amirul F

  L

  60 Belum Tuntas 16. Olivia Vitriyani

  50 Belum Tuntas 17. Pratama Adi S

  L

  L

  60 Belum Tuntas 18. Rafi Limas K

  L

  72 Tuntas 19. Raul Aditya S

  L

  68 Belum Tuntas 20. Raihan Hafiz R

  Untuk meningkatkan Hasil belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi Berperilaku Terpuji peneliti mencoba merubah metode pengajaran yang semula dengan menggunakan metode ceramah dirubah dengan metode Jigsaw. Strategi pembelajaran model Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya (1978). Jigsaw merupakan strategi pembelajaran yang mengkhususkan dari pada suatu materi pembelajaran. Dalam strategi ini guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu sesama agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna (Anita, 2004; 69).

  Untuk meningkatkan Hasil belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada materi Berperilaku Terpuji peneliti berminat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “PENINGKATAN HASIL

  

BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR

NEGERI MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan Hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan Hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang berperilaku terpuji pada siswa kelas

  IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis tindakan yaitu suatu alternatif tindakan yang di pandang paling tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti (Basrowi, 2008; 91). Berdasarkan dari kajian teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah dengan menggunakan metode Jigsaw yang diterapkan pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan.

  Untuk mengetahui ketercapaian dari tujuan penelitian ini, maka dirumuskan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut: Sekurang-kurangnya 75% siswa mendapat nilai ulangan harian lebih besar dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 70.

E. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan penelitian ini secara khusus adalah untuk perbaikan kualitas pembelajaran Al-qur’an Hadits yang selama ini dilaksanakan oleh peneliti.

  Secara umum penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak sebagai berikut:

  1. Untuk siswa

  a. Dapat meningkatkan minat dan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

  b. Dapat meningkatkan Hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

  2. Untuk Guru.

  a. Guru dapat menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran.

  b. Guru dapat mengetahui kesulitan siswa.

  c. Guru dapat termotivasi dalam meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran.

  d. Guru mendapat wawasan tentang metode pembelajaran yang baru, yakni Jigsaw.

  3. Untuk Madrasah Dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

  4. Bagi peneliti akan bertambah wawasan dan pengetahuannya.

F. Definisi Operasional

  1. Hasil Belajar Hasil adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994;

  19). Sedangkan Nasrun Harahap mengemukakan bahwa Hasil adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Hasil adalah hasil penilaian kemajuan siswa terhadap suatu kegiatan yang telah dikerjakan.

  Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slamento, 2010; 2). Sedangkan Menurut Muhibin Syah (2003; 63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994; 14) adalah suatu upaya yang dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk memperoleh suatu kepandaian dan perubahan tingkah laku secara keseluruhan.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar adalah hasil usaha kemajuan yang dicapai siswa baik berupa perubahan tingkah laku maupun kepandaian atau ilmu.

  2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di kelas IV

  Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh. Materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada kelas IV semester Gasal (satu) tahun pelajaran 2016/2017, khususnya yang diteliti mengenai Berperilaku Terpuji.

  3. Metode Jigsaw

  Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan

  serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai harapan (Ismail, 2008; 8).

  Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok (Ismail, 2008;

  82). Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

  Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yang dimaksud metode

  Jigsaw adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan

  pengetahuan dan ketrampilan melalui pembelajaran kooperatif dimana kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan kepada kelompok yang lain.

G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian

  a. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran (Arikunto, 2006; 105). Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya.

  Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan.

  b. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu terhitung mulai tanggal 01 Oktober sampai 30 November 2016 di Sekolah Dasar Negeri

  (SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

  2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

  (SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sejumlah 26 siswa yang terdiri dari 14 putra dan 12 putri, serta masih menempuh semester gasal tahun pelajaran 2016/2017, satu orang guru dan 1 orang observer.

  3. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian ini meliputi 4 tahap, yaitu sebagai berikut: a. Perencanaan

  Peneliti akan mengidentifikasi dan menganalisis masalah secara jelas meneliti tentang Hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa-siswi kelas IV di Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

  b. Tindakan Pada tahap ini rancangan strategi yang peneliti lakukan adalah menerapkan metode Jigsaw.

  c. Pengamatan atau observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

  d. Refleksi Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi.

  4. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  a. Butir soal tes;

  b. Lembar observasi; c. Lembar hasil tes.

  5. Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakakan dalam penelitian tiandakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Observasi

  Merupakan pengamatan terhadap perubahan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dan pengamatan saat belajar mengajar.

  b. Tes Tes yang diberikan kepada siswa berupa pilihan soal pilihan ganda dan uraian yang diberikan pada setiap siklus setelah pembelajaran.

  c. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa setiap siklus dan foto pada saat pembelajaran menggunakan metode Jigsaw.

  6. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian diwakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk peningkatan pembelajaran pada siklus berikutnya, sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data. Dari putaran refleksi dalam siklus akan diberhentikan apabila telah terpenuhi nilai tuntas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri (SD) Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini di susun dalam format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut:

  Bagian Awal Skripsi memuat: Sampul, Lembar Berlogo, Judul,

  PersetujuanPembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran.

  Bagian inti skripsi ini terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN, yang berisi: Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, memuat: (1) Rancangan Penelitian, (2) Subjek Penelitian, (3) Langkah-langkah Penelitian, (4) Instrumen Penelitian (5) Pengumpulan Data, dan (6) Analisis Data, Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, meliputi: Peningkatan Hasil Belajar: (1) Belajar, (2) Hasil Belajar, (3) Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar. Pendidikan Agama Islam, Materi Berperilaku Terpuji, Metode Jigsaw

  meliputi: (1) Pengertian Metode Jigsaw, (2) Langkah-langkah Metode Jigsaw, ( 3) Kelebihan dan Kekurangan Jigsaw, dan Kerangka berfikir.

  

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, meliputi: Subjek Penelitian yang

  berisi tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Mata Pelajaran serta Karakteristik Siswa. Prosedur Penelitiian siklus I, Siklus II dan Siklus III.

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, meliputi: Deskripsi

Penelitian, Analisis Data Penelitian dan Pembahasan Penelitian BAB V PENUTUP, meliputi: Kesimpulan dan Saran Bagian Akhir Skripsi terdiri dari: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Daftar Riwayat Hidup Peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Hasil Belajar

  1. Pengertian Peningkatan Pengertian peningkatan secara epistemologi adalah menaikkan derajat taraf dan sebagainya mempertinggi memperhebat produksi dan sebagainya proses cara perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan sebagainya kini telah diadakan di bidang pendidikan, sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda taraf atau derajat kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya kualitas.

  2. Hasil belajar

  a. Pengertian Hasil Belajar Menurut Nasar Hasil Belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Berbagai pemikiran mengenai taksonomi hasil belajar telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan dewasa ini, Bloom sebagaimana dikutip oleh Briggs mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah sikap dan psikomotor. Setiap ranah dapat diklasifikasikan menjadi enam yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa dan evaluasi (Nashar, 2003: 78).

  Sedangkan menurut Purwanto, hasil belajar adalah perubahan berperilaku yang terjadi setelah mengikuti suatu proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Dari teori dan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil dari perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai tujuan, dari perbuatan belajar yang dilakukan.

  Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

  Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa : (Suprijono, 4-5) 1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

  2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis faktakonsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

  3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

  Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai stsndar berperilaku .

  b. Bentuk-bentuk Hasil Belajar Menurut Benjamin S. Bloom, memaparkan bahwa hasil belajar diklarifikasikan kedalam 3 ranah yaitu :

  1) Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual ranah kognitif terdiri dari 6 aspek, yaitu : a) Pengetahuan hafalan (knowedge) ialah tingkat kemampuan untuk mengenal atau mengetahui adanya respon, fakta, atau istilah-istilah tanpa harus mengerti, atau dapat menilai dan menggunakannya b) Pemahaman adalah kemampuan memahami arti konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Pemahaman dibedakan menajdi kategori: (1) Pemahaman terjemahan, (2) pemahaman penafsiran, (3) pemahaman eksplorasi. c) Aplikasi atau penerapan adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkrit yang dapat berupa ide, teori atau petunjuk teknis.

  d) Analisis adalah kemampuan menguraikan suatu intregasi atau situasi tertentu kedalam komponen-komponen atau unsur-unsur pembentuknya.

  e) Sintesis yaitu penyatuan unsure-unsur atau bagian-bagian kedalan suatu bentuk menyeluruh.

  f) Evaluasi adalah membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi, dan lain sebagainya. 2) Ranah Afektif

  a) Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulus secara pasif yang meningkat secara lebih aktif.

  b) Merespon, merupakan kesempatan untuk menanggapi stimulun dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan. c) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencapai jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas yang terjadi.

  d) Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk membentuk suatu system nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya.

  e) Karakterisasi, merupakan kemampuan untuk mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada waktu merespon, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai atau membuat pertimbangan-pertimbangan. (Dimyati, Mudjiono;2006,206)

  3) Ranah Psikomotor Ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan antara lain:

  a) Gerakan tubuh, merupakan kemampuan gerakan tubuh yang mencolok.

  b) Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan, merupakan keterampilan yang berhubungan dengan urutan atau pola dari gerakan yang dikoordinasikan biasanya berhubungan dengan gerakan mata, telinga dan badan. c) Perangkat komunikasi non verbal, merupakan kemampuan mengadakan komunikasi tanpa kata.

  d) Kemampuan berbicara, merupakan yang berhubungan dengan komunikasi secara lisan (Sudjana;1995:24) Menurut M. Gagne ada 5 macam bentuk hasil belajar :

  1) Keterampilan Intelektual (yang merupakan hasil belajar yang terpenting dari system lingkungan) 2) Strategi Kognitif (mengatur cara belajar seseorang dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah) 3) Informasi Verba, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

  Kemampuan ini dikenal dan tidak jarang. 4) Keterampilan motorik yang diperoleh disekolah, antar lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya

  5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan intensitas emosional yang dimiliki oleh seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang, barang dan kejadian. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Didalam proses belajar mengajar itu ikut berpengaruh sejumlah faktor lingkungan, yang merupakan masukan dari lingkungan dan sejumlah factor instrumentalyang dengan sengaja dirancang dan dimanipulasikan guna menunjang tercapaianya keluaran yang dikehendaki (Djamarah;2002:142)

  Adapun Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yakni : 1) Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik.

  Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan l;ingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik.Keduanya mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak didik disekolah. Oleh karena itu kedua lingkungan ini akan dibahas satu demi satu dalam uraian berikut :

  a) Lingkungan Alami Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi peserta didikyang hidup didalamnya salah satunya udara yang tercemar, oleh karena itu keadaan suhu dan kelembaban udara berpengaruh terhadap belajar peserta didik disekolah.

  Belajar dengan keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang pengap.

  b) Lingkungan Sosial Budaya Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa lepaskan diri dari ikatan sosial.System sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukumk yang berlaku dalam masyarakat.Demikian juga halnya disekolah, ketika anak didik berada disekolah, maka dia berada dalam sistem sosial disekolah.

  Peraturan dan tata tertib sekolah harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis berat ringannya pelanggaran.

  Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar disekolah. (Djamarah;2002:145)

  2) Faktor Instrumental Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai, program sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar mengajar. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik disekolah. Adapun yang terdapat dalam faktor instrumental yakni: a) Kurikulum Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi apa yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan kelas, sebelum guru programkan sebelumnya. Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum kedalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya.

  b) Program Setiap sekolah mempunyai program pendidikan.

  Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, sarana dan prasarana.

  c) Sarana dan fasilitas Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan.

  Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang stretegis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengjar disekolah. Salah satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah adalah pemilikan gedung sekolah, yang didalamnya da ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha, auditorium, dan halam sekolah yang memadai. Semua bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik.

  d) Guru Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan kehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar disekolah. Jangankan ketiadaan guru, kekurangan guru saja sudah merupakan masalah. mata pelajaran tertentu pasti kekosongan guru yang dapat memegangnya. Itu berarti mata pelajaran itu tidak dapat diterima anak didik, karena tidak ada guru yang memberikan pelajaran untuk mata pelajaran itu. (Djamarah;2002:151).

  Dalam konteks ini bukan sekedar keberadaan guru yang diperlukan, tetapi metode yang dipakai guru juga merupakan bagian instrumental yang penting dalam proses belajar mengajar dan bagi hasil belajar anak didik.

  3) Kondisi Fisiologis Pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlaianan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi, mereeka lekas lelah mudah ngantuk, dan sukar menerima pelajaran.

  Demikian pendapat Noehi Nasution, dkk.

  4) Kondisi Psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tertentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, maka dari itu minat, kecerdasan,bakat, motivasi dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah factor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. Demi jelasnya , kelima factor ini akan diuraikan satu demi satu. Yakni :

  a) Minat Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Dapat pula dipartisipasikan dalam suatu aktivitas.

  b) Kecerdasan Seorang ahli seperti Raden Cahaya Prabu berkeyakinan bahwa perkembangan taraf intelegensi sangat pesat pada masa umur balita dan mulai menetap pada akhir masa remaja. Taraf intelegensi tidak mengalami penurunan, yang menurun hanya penerapannya saja, terutama setelah berumur 65 tahun ke atas bagi mereka alat indranya mengalami kerusakan.

  c) Bakat disamping intelegensi (kecerdasan), bakat merupakan fakktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hamper tidak ada orang yang membantah bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Akan tetapi banyak sekali hal-hal yang menghalangi untuk terciptanya kondisi yang sangat diinginkan oleh setiap orang.

  d) Motivasi Mengingat motivasi merupakan motor penggerak dalam perbuatan, maka bila anak didik yang kurang memiliki motivasi intrinsic, diperlukan dorongan dari luar, yaitu motivasi ekstrinsik agar anak didik termotivasi untuk belajar (Djamarah;2002:167) B.

   Pendidikan Agama Islam

  Pengertian pendidikan Agama Islam menurut Dr. Zakiah Daradjat dkk adalah suatu usaha yang secara sadar dilakukan guru untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama islam. (Daradjat Zakiah, 2004; 172).

  Menurut Qodri A. Azizy. Pendidikan Agama Islam adalah merupakan upaya, proses, usaha untuk mendidik murid disamping untuk memahami atau mengetahui juga sekaligus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam. (A. Azizy A. Qodri, 2003; 19).

  Menurut Mohammad Nor Ichwan Pendidikan Agama Islam adalah merupakan usaha sadar untuk membimbing, memelihara baik secara jasmani dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial, untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya manusia ideal (insan kamil) yang berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat pada agama Islam sehingga dapat tercapai kehidupan bahagia dan sejahtera lahir dan batin di dunia dan akhirat. (Ichwan Mohammad Nor, 2008; 36-37).

  Dari beberapa pengertian di atas jadi dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu kegiatan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh pendidik dalam menaikkan hasil belajar anak didiknya dalam rangka membentuk manusia yang ideal yang berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat beragama.

  Dalam definisi ini terlihat jelas bahwa pendidikan Islam itu membimbing anak didik dalam perkembangan dirinya baik jasmani maupun rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama pada anak didik nantinya yang didasarkan pada hukum-hukum Islam.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT KELAS III MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SD NEGERI 3 PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI METODE DRILL DI SDN I TEGALSARI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 120

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I MERGOWATI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 126

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI KALIKURMO KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK KELAS III MI PAYUNGAN KEC. KALIWUNGU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 121

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012-2013 - Test Repository

0 1 84

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI TRANSPORTASI MELALUI PENDEKATAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI BONOMERTO KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI TAJWID MELALUI MEDIA APLIKASI AL-KALAM PADA SISWA KELAS X MIPA 4 SMA NEGERI 3 BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 140

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135