UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE )EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

  

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE

)EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO

KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG

  

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R

  I P S

  I Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

DEPARTEMEN AGAMA

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  Jl. Stadion No. 03 Telp. (0293) 323705 Faks.323433 Salatiga 50721

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Supayo NIM : 11408262 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA

  PELAJARAN PANDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KEC. PRINGSURAT KAB. TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2009 /2010 Demikian ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut dapat di munaqosahkan. Demikian harap menjadi perhatian.

  o

  Salatiga, 30 Juli 2010 vanta. M.Pd.

  NIP. 197102192000031002

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721

  

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudara SUPAYO dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408262 yang berjudul” Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec.

  Pringsurat Kab. Temanggung Tahun Ajaran 2009/2010” telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat- syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  Salatiga, 25 September 2010 Panitia Sidang,

  Ketua Dr. H. Muh. Zulfa, M Ag.

  N IP .195204301977031001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Supayo

  NIM : 11408262 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 30 Juli 2010 Yang menyatakan,

  Supayo NIM.11408262

  i

  ABSTRAK

  Supayo, 2010. “ Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidikan

  

Agama Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD

Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat Kab. Temanggung Tahun Ajaran 2009/2010.

  Guru adalah ujung tombak dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu seorang guru harus mampu mendesain proses belajar mengajar dengan menerapkan berbagai piranti mengajar yang tepat. Begitu juga dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat, dapat membantu keberhasilan meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Penelitian ini menggunakan penelitian metode demonstrasi terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri perencanaan pelaksanaan, pengamatan dan pengumpulan data, serta refleksi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2010. Dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dan prestasi belajar siswa. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan observasi dalam kegiatan belajar mengajar.

  Dari hasil analisis der.gan metode demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat dan belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, serta meningkatnya prestasi siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

  MOTTO

  a

  III

  I a j j c j j j ^£ l L o

  t\\^p I jl Ijiol

. -

  Artinya : ‘‘‘’Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

  

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan. ” (Al Muj adalah : 11)

  Sesuatu itu tidak lah sulit, sebelum kita mencobanya dan jadikan permasalahan yang kita hadapi sebagai peluang untuk “mendewasakan diri” Ide yang berani itu seperti pemain catur yang bergerak maju, mungkin mereka akan kalah, tetapi mereka juga sedang memulai kemenangan.

  “Johan Wolfgang Von Goethe”

  'S

KATA PENGANTAR

  jl! (j—akjli <111 ^

  Puji dan syukur atas segala limpahan dan karunia-Nya patut dan wajib kita tunjukan kepada Allah SWT, sang Maha Bijak dan Bijaksana, selanjutnya salam serta sholawat sang penginterupsi sejarah yakni Nabi dan Rosul Allah SWT Muahammad SAW karena beliau telah membuka zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dibawah panji-panji islam dan semoga kita semua masih konsisten dalam menjalankan amanah sekaligus cita-cita beliau, amien. Dengan mengucap Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidkan Agama Kcc.

  Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Kelas IV SD Negeri 2 Soborcjo Pringsurat Kab. Temanggung

  Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankan penulis sampaikan ucapan terima kasih, berkat bantuan dari beberapa pihak yang dengan ikhlas telah banyak membantu dalam penyusunan Skripsi ini. Meskipun ucapan terima kasih saja tidaklah cukup untuk membalas, namun hanya dengan kata-kata itulah dan penghargaan setulus hati yang dapat penulis persembahkan.

  Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada:

  1. Ketua STAIN

  2. Jaka Siswanta, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan tenaga dan pikiranya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dan tanpa kenal lelah sehingga tersusunya skripsi ini.

  3. Dosen penguji

  4. Ibu Siti Khalimah, selaku Kepala sekolah SD Negeri 2 Soborejo yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD yang beliau pimpin.

  5. Semua guru dan staff SD Negeri 2 Soborejo yang telah mendukung dan memberikan masukan pada laporan ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu terdapat kekurangan dan kelemahan baik dalam penggunaan bahasa maupun analisis permasalahan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan para pembaca untuk berkenan menyampaikan kritik dan saran yang konstruktif demi baiknya hasil penyusunan skripsi ini. Akhrinya semoga bermanfaat.

  Salatiga, Agustus 2010 Penulis,

  SUPAYO

  DAFTAR ISI

  Halaman

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  x

  D. Metode Demonstrasi....................................................................

  31 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..........................................

  43 B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ....................................................

  48 C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I I ..................................................

  51 D. Diskripsi Pelaksanaan Siklus III.................................................

  55 E. Data Pelengkap............................................................................

  58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A, Meningkatkan Minat Sisw a........................................................

  61 B. Meningkatkan Kemampuan dan Hasil Prestasi Siswa.............

  66 C. Faktor Kegagalan dan Keberhasilan..........................................

  67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................

  69 B. Saran.............................................................................................

  70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  xii

  BAB 1 A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tugas pendidikan adalah mempersiapkan generasi anak- anak sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Sebagai firman Allah SWT dalam Q.S Adz Dzariyat, 56 :

  Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada - Ku.

  Dalam menjalankan tugas pendidikan berupaya mengembangkan potensi (fitrah) sebagai Anugrah Allah yang tersimpan dalam diri anak, baik yang bersifat jasmaniah maupun ruhaniah, melalui pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman yang berguna bagi hidupnya.

  Ibnu Sina menegaskan bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kea rah perkembangan yang sempurna, yaitu perkembngan fisik, intelektual dan budi pekerti.

  Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap kaum muslimin dan muslimat. Ilmu keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk - makhluk lain guna menjalankan fungsi khalifah diatas bumi. Menurut Al-Qur’an manusia memiliki potensi untuk meraih ilmu dan mengembangkannya dengan seizin Allah SWT1.

  'M. Quraish Shihab, Wawasan al Qur'an,

   Penerbit Mizan, Jakarta, 1996, him. 435

  bangsa agar mampu menjalani kehidupann dengan sebaik - baiknya dikemudian hari

  Karena itu, bertebaran ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia menempuh berbagai cara untuk mewujudkan hal tersebut seperti dalam firman Allah SWT dalam surat al- Alaq 1-5 :

  (j* (jUiuUI 3^- ^ ^ ijfll

  3 ^ £ i^

i 0 }

  Artinya: 1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang mencipatakan, 2)

  Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya2

  Di era teknologi seperti ini, kebutuhan ilmu pengetahuan sangatlah tinggi, sebab manusia terikat dengan produk teknologi sehingga harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman sedang dalam dunia pendidikan, meskipun teknologi mempunyai dampak positif begitu banyak, namun di satu sisi juga mempunyai dampak negatife terutama terhadap siswa.

  Teknologi ini seakan sebagai kebutuhan hidup maka, banyak siswa yang terpengaruh oleh hal - hal yang negatife meskipun tanpa disadari mereka lupa akan kewajiban mereka sebagai seorang siswa, hal ini menjadikan tidak memperhatikan pentingnya pendidikan sehingga kurang berminat mengikuti pelajaran karena mereka merasa telah mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan dari luar sekolah.

  2Al Jumanatul Ali, Depag RI, CV Penaerbit J-Art, Jakarta, 2004, him. 598

  Untuk membentengi moral atau mental anak agar tidak terpengaruh oleh hal- hal negatife tersebut, maka dibutuhkan penanaman pendidikan agama kepada siswa karena siswa masih labil jiwanya sehingga masih butuh bimbingan dan tuntunan dalam pendidikan agama dibidang ilmu aqidah akhlak khususnya ibadah kepada Allah SWT contoh sholat lima waktu, karena sholat berhubungan langsung dengan kegiatan siswa setiap hari maupun perilaku dan sikap. Untuk itu seorang guru harus bisa menciptakan suasana kondusif didalam kelas sehingga sisawa yang tadinya kurang berminat menjadi lebih berminat. Dengan adanya minat diharapkan siswa dapat mengikuti dan memehami pelajaran tersebut.

  Untuk menumbuhkan minat siswa tersebut banyak cara yang dilakuakan oleh seorang guru, diantaranya dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

  Karena materi yang disampaikan adalah sholat, maka metode yang digunakan tentunya yang sesuai agar bisa menarik perhatian siswa, sebab materi sholat bukan hanya untuk dipahami tetapi juga harus diamalkan atau diimplementasikan dalam kehidupan sehari - hari.

  Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD N 2 Soborejo adalah untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapakan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Disamping itu bertujuan agar peserta didik dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan keta’atan menjalankan hukum islam, dengan disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Fungsi mata pelajaran agam islam di Sekolah Dasar mempunyai peranan penting yang sangat strategis dalam membentuk manusia yang bertaqwa. Fungsi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain : 1) Menanamkan nilai - nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT, sebagai pedoman mencapai kebahagian hidup didunia dan akherat. 2) Membiasakan pengamalan terhadap hukum islam pada peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai peraturan yang berlaku di sekolah dasar dan masyarakat. 3) Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggumg jawab sosial di sekolah dasar dan masyarakat. 4) Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta menanamkan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan upaya yang lebih dahulu dilakukan dalam lingkungan keluarga. 5) Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosialnya. 6) Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan- kelemahaman peserta didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamllah dalam kehidupan sehari - hari.

  Karena belajar ibadah sholat bisa menjadikan orang bahagia didunia dan selamat di akherat karena sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar sholat adalah amal pokok dan paling utama karena mula-mula yang dihizap pada hari kiamat, maka penulis tertarik untuk masalah ini melalui penelitian dengan judul

  “Upaya meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran ibadah melalui metode demonstrasi di SD N 2 Soborejo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung 2010 ”. B. Rumusan Masalah

  1. Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam aspek praktek sholat pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat, Kab Temanggung ?

  2. Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam aspek praktek sholat pada pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec Pringsurat, Kab Temanggung ?

  C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam praktek sholat di SD Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung tahun 2010.

  2. Penerapan metode demonstrasi dapat mneningkatkan kualitas belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung

  D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bias member manfaat secara teoritis maupun secara praktis, yaitu :

  1. Secara teoritis, diharapkan dapat menambah hasanah teori yang sudah ada dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

  2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu metode pembelajaran mata pelajaraan Pendidikan Agama Islam disekolah dasar khususnya. E. Hipotesis Tindakan Sesuai dengan kajian teori diatas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan dikelas ini, yaitu : “Akan teijadi peningkatan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran agama. Dan dapat meningkatkan prestasi siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran agama islam melalui penerapan metode demonstrasi di SD Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung tahun 2010”.

  F. Defenisi Istilah / Operasional Berikut ini akan penulis uraikan beberapa istilah yang ada dalam judul untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam judul antara lain :

  1. Upaya, yaitu untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud disini yaitu usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dikelas3.

  2. Meningkatkan, yaitu menaikan (derajad, taraf dan sebagainya). Dalam hal ini yaitu menaikan minat siswa4.

  3. Minat belajar, yaitu perhatian atau kesukaan atau kecenderungan hati terhadap sesuatu. Maksudnya yaitu apakah siswa mempunyai keinginnan atau tidak dalam mengikuti pembelajaran5.

  4. Pendidikan Agama Islam, yaitu usaha-usaha yang lebih harus ditentankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya insani lainya

  3Dwi Adi K, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Penerbit Fajar Mulya, Surabaya, 2001, him. 576.

4 Ibid, him. 523.

  Ibid, 5 him. 287

  5. Pembelajaran, yaitu suatu proses kegiatan belajar materi tertentu yang melibatkan pengajar (guru) dan yang diajar murid (siswa)6. Adapun kata belajar adalah suatu aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan suatu perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai-nilai sikap.

  6. Penerapan, yaitu pemasangan penegenaan perihal mempraktekkan. Dalam hal ini yaitu penggunaan metode demonstrasi7.

  7. Metode, yaitu cara yang telah diatur terfikir baik-baik untruk mencapai sesuatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya. Yang dimaksud yaitu cara yang dilakukan untuk miningkatkan minat siswa8.

  8. Demonstrasi, yaitu peragaan atau praktek. Jadi siswa mengikuti pembelajaran dengan cara mempraktekkan materi yang disampaikan guru9'.

  Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan minat siawa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penerapan metode demonstrasi dalam penelitian ini adalah usaha untuk bisa meningkatkan keinginan siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran praktek sholat dengan cara mempratekkan materi yang disampaikan guru.

  

6 Muahamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, CV. Mahaputra Adidaya, Cet. Ke III,

Jakarta, 2003, him. 11.

  7 Dwa Adi K., Op Cit, him. 508.

  Ibid, 8 him. 286

  9Ibid, him. 117. G. Metode Penelitian

  1. Rancangan penelitian Praktek Sholat Penelitian ini berlangsung selama tiga minggu mulai dari tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan tangga 18 Maret 2010. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung dengan sasaran siswa kelas IV semester 2 dengan jumlah 19 siswa. Adapun rancangan penelitian terdiri d ari:

  a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah membuat skenario pembelajaran, menyiapkan alat bantu, mendesain alat keberhasilan, membuat lembar observasi.

  b. Tindakan Kegiatan yang dilakukan berdasarkan pada skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

  c. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa baik sebelum maupun sesudah diadakan pembelajaran tindakan.

  1. Pengamatan terhadap keaktifan murid

  2. Pengamtan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas

  3. Pengamatan terhadap guru tentang keberhasilan dalam mengajar berdasarkan kemampuan guru.

  4. Pengamatan keberhasilan guru tentang mengelola kelas d. Refleksi Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali setelah dilakukan tindakan dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari berbagai tindakan serta untuk pertimbangan siklus berikutnya.

  1. Mengadakan tanya jawab pada siswa

  2. Pemusatan konsetrasi siswa

  2. Subyek penelitian

  a. Siswa Untuk mengukur seberapa jauh minat siswa kelas IV sebanyak 19 siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama islam yaitu ibadah sholat dalam penerapan metode Demostrasi di Sekolah dasar Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung tahun 2010.

  b. Guru Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui metode demonstrasi agar siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran tersebut.

  c. Orang tua Bagaimana dukungan dan dorongan orang tua terhadaap siswa dalam kegiatan belajar dirumah dan pengawasan terhadap tingkah laku anak.

  3. Langkah-langkah Penelitian

  a. Perencanaan

  1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

  2. Menyusun tes evaluasi tentang pokok bahasan

  b. Pelaksanaan tindakan

  1. Menerangkan secara singkat pelajaran agama islam (sholat)

  2. Anak melakukan tata cara sholat

  4. Siklus penelitian terdiri d a ri:

  a. Tahap Persiapan Tahap persiapan dilaksanakan pada minggu pertama dengan menyusun :

  1) Persiapan bahan / materi praktek Penelitian menggunakan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajraan (RPP).

  2) Membuat instrumen pengamatan kelas yang terdiri d a ri:

  a) Dokumen siswa

  b) Lembar tes praktek

  c) Lembar wawancara

  d) Lembar pengamatan

  5. Waktu penelitian Waktu penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian siklus setiap siklus berlangsung selama tiga minggu dengan uraian minggu pertama untuk persiapan, 3 minggu untuk pelaksanaan siklus I, II, III serta satu minggu terakhir untuk penyusunan laporan kegiatan praktek.

  Pengamatan diamati dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah disiapkan dan kemudian diadakan refleksi untuk menganalisis hasilnya. H. Sistematika Penulisan Skripsi B abi Pendahuluan

  Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis, defenisi istilah, metode penelitian.

  Bab II Kajian Pustaka Yang meliputi penjabaran tentang minat, pembelajaranm, ilmu pendidikan agama islam dan metode demonstrasi. Bab III Pelaksanaan Penelitian Berisi gambaran lokasi penelitian dan deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III. Bab IV Hasil Penelitian Berisi meningkatkan minat siswa, meningkatkan minat siswa dan hasil prestasi siswa. Bab V Penutup Berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Minat

  1. Pengertian Minat “Minat adalah perhatian, kesukaan atau kecenderungan hati.”1 Sedangkan dalam buku Metodik khusus Pengajaran Agama Islam disebutkan bahwa “Minat adalah kecenderungan jiw a yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang lain. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan kebutuhannaya“. Menurut Declroy, “minat itu adalah pernyataan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi”. Kebutuhan timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan kepada suatu instink. Minat anak terhadap benda-benda tertentu dapat timbul dari berbagai sumber antara lain perkembangan instink dan hasrat, fungsi- fungsi entelektual, pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan dan sebagainya. Kebutuhan yang paling penting dan umum menurut Declory yang menjadi pusat minat ad alah : a. Kebutuhan akan makan

  b. Kebutuhan akan perlindungan terhadap pengaruh iklim (pakaian dan rumah)

  c. Kebutuhan mempertahankan diri terhadap bermacam-macam bencana dan musuh. Kebutuhan akan keijasama, akan permainan dan sport.2

  1 Dwi Adi, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Surabaya, Penerbit Fajar Mulya,2001, him 287.

  2 Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Directorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, Cet. Ke II, 1984/1985, him. 102-103

  12 Sedangkan menurut Cony Semiawan yang dimaksud dengan minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasaan kepada (Satisfed). Cari Safran juga mendefenisikan minat sebagai suatu sikap atau perasaan yang

  # o positif terhadap suatu aktivitas, orang, pengalaman, atau benda.

  Dalam buku pengantar Perilaku manusia juga disebutklna bahwea miant adalah suatu fungsi untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi corak dan menentukan sesudah memilih dan mengambil keputusan. Perbuatan minat memilih dan mngambil keputusan disebut keputusan kata hati.3

  4 Menurut Winkel, minat dapat diartikan sebagai kecendurungan yang ada dan menetap pada diri subyek untuk merasa tertarik dan merasa senang terhadap obyek tertentu. Dalam hal ini perasaan senang atau tidak senang sangat menentukan seseorang berminat atau tidak berminat terhadap suatu obyek.

  Menurut Fuyer dan Japar dan Tawil mengemukakan bahwa minat atau interes adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas ytang menstimulir perasaan senang pada induvidu.

  Psikologi Perkembangan,

3 Paimun, et-al., Diijen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan UT, Jakarta, 1995, him. 45-46.

  Pengantar Perilaku Manusia, 4 Heri Purwanto, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarata, 1998, him. 60.

  13 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa minat merupakan kecenderungaan hati yang tinggi terhadap sesuatu (gairah/keinginan).

  Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap suatu obyek.5 6

  2. Proses Tumbuhnya Minat Tumbuhnya minat berlangsung melalui empat proses, yaitu :

  a. M otif (alasan, dasar, pendorong)

  b. Peijuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa m otif yang bersifat luhur dan remndah dan disini harus dipilh.

  c. Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama.

  d. Bertundak sesuai keputusan yang diambil.

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat dan Timbulnya Minat

  a. Faktor Lingkungan Termasuk dalam faktor ini adalah lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Seseorang yang hidup dalam keluarga seniman berkecenderung memiliki minat yang tinggi dalam bidang seni.

  b. Faktor intern pada diri individu Yaitu pemahaman seseorang tentang manfaat, kegunaan pengetetahuan / ketrampilan yang ia pelajari. Seseorang yang memahami betul tentang

  Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Guru Pembinbing dan sikap siswa terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Minat Berkonsultasi, Skripsi, Magelang, 2003, him. 11-12.

5 Jumeno,

  6Heri Purwanto, iop. Cit., him.

  60.

  14 ilmu berhitung akan dengan penuh minat mempelajari bidang matematika. Demikian juga seseorang yang bercita-ciya menjadi arsitek aakan memiliki minat yang tinggi dalam bidang teknik pengembangan perspektif. Selanjutnya Tijan mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memepengaruhi minat yaitu :

  a. Faktor keturunan Minat seorang anak sedikit banyak dipengaruhui oleh kedua orang tuanya. Seorang anak yang orang tua nya seorang guru, maka minat anaknya akan terpengaruh. Tetapi hal ini tidak mutlak, hanya ada kecenderungan terpengaruh terhadap minat anak itu.

  b. Faktor lingkungan Seorang anak yaag dilahirkan didaerah pedesaan akan berbeda dengan anak yang dilahirkan didaerah perkotaan. Demikiaan pula seorang anak yang dilahirkan dilingkunagan masyarakat yang telah maju akan berbeda dengan seorang anak yang dilahirkan adalam msyarakat yang terbelakang, baik mengenai linkungan pergaulan dengan teman sebaya maupun dengan orang-orang yang telah dewasa juga mengenai hal minat.

  Timbulnya minat menurut Tijan dibedakan dua yaitu : a. Minat Spontan yaitu minat yang timbul sendiri atau secara spontan.

  b. Minat disengaja yaitu minat yang timbul karena dibangkitkan individu secara mengarah minatnya yaitu dengan cara memusatkan perhatiaan, kemampuan, perasaan serta pikiran pada suatu tertentu diluar dirinya.

  15 Menurut pendapat Johanes dalam Tijan timbulnya minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu : a. Minat ekstrinsik yaitu minat kecenderungan untuk memiliki aktivitas tersebut berdasarkan tujuan agar dapat memenuhi harapan omg tertentu dan sebagainya.

  b. Minat instrinsik adalah kecenderungan yang berhubungan dengan aktivitas pilihan seseorang7.

  4. Hal-hal yang berkaitan dengan minat Ada beberapa hal yang berkaitan dengan minat, yaitu : a. Jika pekeijaan tidak jelas dan tidak menentu.

  b. Makin sulit suatu tugas makin besar dan tenaga untuk menyelesaikan tugas itu.

  c. Pekeijaan yang dilakukan secara cepat dan bersama-sama menimbulkan minat8.

  5. Upaya meningkatkan minat siswa Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu pemberian motivasi. “Ketika berada diruang kelas guru memegang peranan kunci dalam memotivasi siswa. Guru harus dapat membuat keseimbangan antara materi pelajaran yang mudah dan yang sulit agar siswa tidak menjadi bosan atau frustasi.

  7Jumeno, op. c it., him. 14-16 8Heri Purwanto, op. cit., him. 60-61.

  16 Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang pengalaman siswa9.

  Motivasi inilah yang mendorong mereka untuk melakukan suatu kegiatan/pekeijaan. “M otivation is an essential condition o f learning’. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Ada tiga fungsi motivasi, yaitu :

  a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikeijakan.

  b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikeijakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

  c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikeijakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

  Disamping itu, ada juga fungsi-fumgsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapiaan prestasi. Seseorang melakukan suatu karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik.

9 Suciati, et-al., Belajar dan Pembelajan 2, Pusat Penerbit UT, Jakarta, Desember 2002, him. 10-11.

  17 Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.10

  Ada beberapa bentuk dan cara untuk menum,buhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, y a itu : a. Memberi angka

  Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.

  Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada rapor angakanya baik-baik.

  b. Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.

  Karena hadiah untuk suatu pekeijaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu.

  c. Saingan/kompetisi Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendomg belajar siswa. Persaingan, baik individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

10 Sardinian, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Graftndo Persada, Jakarta, 2003, him. 84- 85.

  18

d. Ego-involm ent

  Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekeija keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup tinggi.

  e. Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka ada ulangan.

  Tetapi yang harus dingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

  f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekeijaan, apalagi kalau teijadi kemajuan, akan mendorong siswa untu belajar lebih giat.

  g. Pujian Apabila ada siswa yang sukses ysng berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

  h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement negative tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

  19 i. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

  Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. j. Minat

  Didepan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan beijalan lancar disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai b e rik u t:

  1. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

  2. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

  3. Membari kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

  4. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. k. Tujuan yang diakui

  Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar."

  nIbid., him. 92-95.

B. Pembelajaran

  1. Pengertian Pembelajaraan “Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh sustu perubahan yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya”.12

  2. Kegiatan/proses pembelajaran Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilakunya dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Proses pembelajaran akan terjadi apabila individu menghadapi situasi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan insting kebiasan. Secara keseluruhan proses pembelajaran akan merupakan suatu rangkaian aktivitas sebagai berikut: a. Idividu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai.

  b. Kesiapan {readiness) individu untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.

  c. Pemahaman situasi, yaitu segala sesuatu yang ada dilingkungan individu dan mempunyai hubung kait dengan aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.

  d. Menafsirkan situasi, yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek yamg terdapat dalam situasi.

  e. Tindak balas {respons). Dalam fase ini individu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan sesuai dengan yang telah dirancangkan dalam fase ketiga dan keempat.

  

l2Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, CV Mahaputra Adidaya, Jakarta, Cet. Ket-III, 2003, him 11. f. Akibat/hasil pembelajaran. Dalam fase ini individu akan memperoleh umpan balik dari apa yang telah dilakukannya.13

  3. Tuj uan Pembelaj araan Tugas pokok guru agama adalah menanamkan ideology Islam yang sesumguhnya pada jiw a anak. Dalam hubugan ini Dokter Muhamad S.A.

  Ibrahimmy, sarjana pendidikan Bangladesh mengatakan Pendidikan Islam dalam pengertian sebenarnya adalah sesuatu system pendidikan yang menginginkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga ia dengan mudah dapat membentuk kehidupan dirinya sesuai dengan ajaran islam. Ruang lingkup pendidikan islam harus mengalami perubahan menurut tuntutan zaman dan pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Ruang lingkup pendidikan islam itu juga makin meluas.14 Hal tersebut sesuai dengan tujuan khusus pendidikan Islam, y a itu :

  1. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam, serta mengembangkan pemahaman rasional mengenai Islam dalam konteks kehidupan modem.

  14Abudin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, Grasindo, Jakarta, 2001, him. 135.

  13 Ibid., him. 19-24

  2. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebijakan, baik pengetahuan praktis, kekuasaan, kesejahteraan, lingkungan social, dan pembangunan social.

  3. Mengembangkan kemampuan pada diri anak didik untuk menghargai dan membenarkan superioritas komparatif kebudayaan dan peradaban Islami diatas kebudayaan lain.

  4. Memperbaiki domgan emosi melalui pengalaman imajinatif, sehingga kemampuan kreatif dapat berkembang dan berfungsi mengetahui norma- norma Islam yang benar dan yang salah.

  5. Membantu anak yang sedang tumbuh belajar secara logis dan mebimbing proses pemikirannya dengan berpijak pada hipotesis dan kosep-konsep tentang pengetahuan yang dituntut.

  6. Mengembangkan wawasan relational dan lingkungan sebagai mana yang dicita-citakan dalam islam, dengan melatih kebiasaan yang baik.

  7. Mengembangkan, menghaluskan dan memperdalam kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tulis dan bahsa lisan.15

  Pemikiran Pendidikan Islam, 15 Muhaimin, Abdul Mujib, Penerbit Trigenda Karya, Bandung, 1993, him.

  162.

  23 Adapun rumusan tujuan pendidikan Islam yang dihasilkan dari seminar pendidikan Islam se-dunia tahun 1980 di Islambad adalah :

  “Education aims at the balanced growth o f total personality o f man through the training o f m an’s spirit, intellect, the rational self, feelin g and bodile sense.

  Education should therefore, cater fo r the growth o f man in all it respect, spiritual, intellectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, both individually and collectively. A nd motivate all these aspects tow ard goodness and attainm ent o f perfection. The ultimate aim o f education lies in the realization o f complete submission to Alloh on the level o f individual, the community and humanity at large ”.

  Maksudnya, pendidikan seharusnya bertujuan mencapai pertumbuhan yang seimbang dalam kepribadian manusia secara total mnelalui pelatihan spiritual, kecerdasaan, rasio, perasaan dan panca indera. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya memberikan pelayanan bagi pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya yang meliputi aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik. Ilmiah, linguistic, baik secara individu maupun kolektif disamping memotivasi semua aspek tersebut kearah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan. Tujuan utama pendidikan bertumpu pada realisasinya ketundukan kepada Allah SWT baik dalam level individu, komunitas dan secara luas.16

16 Ibid., him. 163

  Dalam buku lain disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam menurut Abdurahman Saleh Abdullah di bangun atas tiga komponen sifat dasar manusia yaitu tubuh, ruh, dan akal yang masing-masing harus dijaga. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan pendidikan agama islam dapat diklasifisikan kepada :

  1. Tujuan pemdidikan Jasmani (ah d a f al-jismiyah) Rasulullaoh SAW bersabda “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disayangi Allah ketimbang orang mukmin yang lemah.(HR. Imam Muslim)

  2. Tujuan Pendidikan Rohani Tujuan pendidikan islam harus membawa dan mengembalikan ruh yang kadang menyimpang kepada kesucian dan kebenaran.

  3. Tujuan pendidikan Akal (al-ahgaf-a ’qliyah) Tujuan ini mengarah kepada perkembangan intelegensi yang mengarahkan setiap manusia sebagai individu untuk dapat menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya.

  4. Tujuan sosial (al-ahadaf al ijtima ‘iyah) Fungsi pendidikan dalam mewujudkan tujuan social adalah menitikberatkan pada perkembangan karakter-karakter manusia yang unik, agar manusia mampu beradaptasi dengan standar-standar masyarakat bersama-sama dengan citi-cita yang ada padanya.17

  Pengantar Ilmu dan metodologi Pendidikan Islam

  17Armai Arief, , Ciputat Pers, Jakarta, 2002, him. 19-21

  25 Sedangkan menurut Sardiman, A.M, menyatakan bahwa tujuan pengajaran/pembelajaran biasanya dibagi dua yaitu :

  1. Tujuan Umum Pengajaran (TUP) Ada beberapa rumusan mengenai TUP/TIU, yaitu :

  a. Menurut SK Menteri Pendidikan dan Kebudyaan No. 8/U/1975, Tujuan Instruksional Umum diartikan sebagai tujuan-tujuan yang pencapainya dibebankan kepada program pengajaran suatu bidang pelajaran.

  b. Menurut Gene E. Hall dan Howard L. Jones, TU adalah pernyataan umum mengenai hasil suatu program pengajaran.

  c. Dick and Carey mengemukakan bahwa TUI adalah suatu pernyataan yang menjelaskan mengenai apakah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa setelah ia selesai mengikuti suatu pengajaran.

  2. Tujuan Khusus Pengajran (TKP) Yang disebut tujuan pengajran/instruksional khusus (TKP/TIK) itu merupakan tujuan-tujuan pengajaran yang bersifat khusus sebagai penjabaran dari tujuan umum pengajaran.18

  3. Hasil Pembelajaran Dengan memperhatikan pengertian pembelajaran, maka hasil proses pembelajaran adalah perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif, konatif, dan motorik.

  18 Sardiman, op. cit., him. 68-69

  26 Beberapa pakar menyebutkan adanya beberapa jenis perilaku sebagai hasil pembelajaran. Lindgren menyebutkan bahwa isi pembelajaran terdiri atas : (1) kecakapan, (2) informasi, (3) pengertian dan (4) sikap. Benyamin Bloom menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan pakar lain yaitu R.M Gagne mengemukakan bhwa hasil pembelajaran ialah berupa kecakapan manusiawi (human capabilities) yang meliputi (1) informasi verbal (2) kecakapan intelektual yang meliputi : (a) diskriminasi, (b) konsep konkrit, (c) konsep abstrak, (d) aturan, (e) aturan yang lebih tinggi, (3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) kecakapan motorik.19

  C. Pendidikan Agama Islam

Dokumen yang terkait

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HAD ITS MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI YASPI DASEH PAKIS MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 2 0 0 8

0 0 94

PENGARUH PROFESIONALISME GURU TERHADAP MOTIFASI BELAJAR SISWA MTs MA'ARIF NYATNYONO UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5

0 1 86

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAISISW A M Ts MAARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I D

0 2 107

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TAUHID DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA KELAS II MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6

0 3 89

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING KELAS III DI MI AL ISLAH KALEGEN BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 2 0 1 1

0 0 70

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 /2 0 1 1 - Test Repository

0 1 74

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TARIH MELALUI METODE DISKUSI PARTISIPASI PADA SISW A KELAS V SDN 2 BOJONEGORO KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 3 118

UPAYA PENINGKATAN NILAI HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS IV DENGAN READING ALOUD MI TARBIYATUL BANIN TAGALWATON KEMBANG AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 1 92

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 0 9 SKRIPSI

0 0 129