IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG.
Yunita Dwi Sulistiani, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA
KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
YUNITA DWI SULISTIANI 0903858
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG 2013
(2)
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V
SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
Oleh
Yunita Dwi Sulistiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Yunita Dwi Sulistiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Yunita Dwi Sulistiani, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
(4)
ABSTRAK
YUNITA DWI SULISTIANI (2013). “Implementasi Media Gambar Seri dalam Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi pada Siswa Kelas V SDN Kelanggaran Unyur Kota Serang”.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan dilapangan yang menunjukan adanya kekurangan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur dalam menulis karangan deskripsi, bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dan apakah media gambar seri dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur dalam menulis karangan deskripsi, bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi?, dan apakah media gambar seri dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis karangan deskripsi?. Kajian pustaka terhadap menulis karangan deskripsi akan berhasil bila dengan menggunakan media gambar seri yang mampu membawa siswa menjadi lebih antusias dalam meningkatkan kemampuan menulisnya. Studi pustaka yang dilakukan mengindikasikan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi merupakan penghubung antar kemampuan lainnya dan meningkatkan kemampuan menulisnya. Media gambar seri merupakan media visual yang dapat memberikan pemahaman dalam menuangkan ide. Penelitian ini menggunakan media gambar seri dengan menerapkan tiga siklus. Data yang diperoleh dengan cara menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan ingin memperoleh hasil dari fakta-fakta yang ada dilapangan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN Kelanggaran Unyur Kecamatan Serang Kota Serang dan menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur dengan jumlah siswa 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus, dilihat dari perolehan nilai sebagai berikut; Tahap prasiklus diperoleh nilai sebesar 4,26 (kurang), siklus I meningkat menjadi 5,43 (cukup), siklus II meningkat kembali sebesar 7,16 (cukup baik), siklus III meningkat kembali sebesar 8,30 (baik). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar seri dapat menghasilkan karangan dengan baik, dan terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Rekomendasi dari peneliti dalam implementasi media gambar seri dalam peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi ditujukan kepada kepala sekolah dan guru.
(5)
Yunita Dwi Sulistiani, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ………...i
KATA PENGANTAR ………...ii
DAFTAR ISI ………... iv
DAFTAR TABEL ………... vi
DAFTAR GAMBAR ……….. vii
DAFTAR LAMPIRAN ………...vii
BAB I PENDAHULUAN ………. 1
A. Latar Belakang ………... 1
B. Perumusan Masalah ………... 3
C. Tujuan Penelitian ………... 3
D. Manfaat Hasil Penelitian ………... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………...5
A. Kajian Teori ………... 5
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ………..…………. 10
C. Kerangka Berpikir ……… 11
D. Hipotesis Tindakan ………... 11
BAB III METODE PENELITIAN……….12
A. Lokasi dan Sampel Penelitian………... 12
B. Metode Penelitian Tindakan Kelas ……….. 12
(6)
D. Instrumen Penelitian………..21
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data………...24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….… 25
A. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ………..25
B. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian ………...33
C. Jawaban Hasil Hipotesis Tindakan ………...36
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………37
A. Kesimpulan ………...37
B. Rekomendasi ……….39
DAFTAR PUSTAKA ………... 40
(7)
Yunita Dwi Sulistiani, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Betapa pentingnya bahasa bagi manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ahli bahasa. Para ilmuwan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat untuk menginformasikan berbagai hal (Finoza, 2008:1).
Pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai tujuan yang dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan pikiran atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Khusus untuk menulis karangan guru harus dapat mengarahkan siswa dalam menulis sebuah karangan dengan baik.
Menurut Lado dalam Tarigan (1982:22) mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Setiap orang yang hendak menulis tentu mempunyai niat atau maksud didalam hati atau pikiran apa yang hendak dicapainya dengan menulis itu. Niat atau maksud itulah yang dinamakan tujuan menulis. Kalau kamu tidak mempunyai suatu tujuan, tentu saja tidak tahu mau apa dan menulis untuk siapa. Kalau mempunyai tujuan maka dengan sendirinya berusaha memikirkan gagasan atau ide yang hendak disampaikan dan dituangkan kedalam karya tulis (Semi, 2007:14).
Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan dan dapat disimpulkan bahwa
(8)
deskripsi merupakan hasil dari observasi melalui panca indera yang disampaikan dengan kata-kata (Marahimin, 2010:45).
Media gambar merupakan media visual yang dapat memberikan penjelasan dalam menuangkan ide atau gagasan.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru kelas V di SDN Kelanggaran Unyur mengenai materi tentang karangan deskripsi di kelas V pelajaran Bahasa Indonesia yang seharusnya menyenangkan dan menarik ternyata jauh dari harapan dan merasa bosan karena hanya menggunakan metode ceramah dengan memberikan materi pelajaran yang berfokus pada konsep-konsep serta informasi kepada para siswa, sudah dianggap tidak tepat lagi. Dalam pembelajaran tersebut, hasil belajar yang diperoleh siswapun terbatas pada pengetahuan dan memahami berbagai konsep dan informasi. Maka pembelajaran dengan metode ceramah sudah tidak cocok lagi.
Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian dikelas V SDN Kelanggaran Unyur bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)untuk Bahasa Indonesia sebesar 65, sementara hasil yang telah ada berdasarkan data awal, diperoleh nilai rata-rata masih rendah, yaitu di bawah 6 (enam) atau sekitar 60% siswa belum terampil dalam menulis karangan deskripsi.
Agar siswa memiliki pemahaman dan keterampilan dalam menulis karangan diperlukan suatu perencanaan pembelajaran menulis yang tepat dan lingkungan menjadi faktor yang utama dalam menuangkan gagasan dan ide-ide, maka siswa diberikan gambar seri untuk mempermudah penjelasan yang sifatnya abstrak, sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang dimaksud.
Dalam kegiatan mengajar Bahasa Indonesia dikelas V SDN Kelanggaran Unyur, ternyata masih banyak siswa yang mengalami kesulitan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Oleh karena itu, penulis tertarik mengembangkan permasalahan ini untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Implementasi Media Gambar Seri dalam Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi pada Siswa Kelas V SDN
(9)
Yunita Dwi Sulistiani, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti membuat rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur dalam menulis karangan deskripsi?
2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi?
3. Implikasi apa yang dapat diberikan oleh hasil penelitian dalam menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan pembelajaran siswa dalam menulis karangan deskripsi?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan peneliian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kesulitan siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur dalam menulis karangan deskripsi.
2. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi. 3. Implikasi dari penelitian dengan media gambar seri untuk dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskrpsi. D. Manfaat Hasil Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan beberapa temuan dan manfaat penelitian bagi siswa, bagi guru dan bagi peneliti.
1. Manfaat bagi siswa
a. Siswa dapat mengatasi kesulitan dalam menulis karangan deskripsi. b. Siswa dapat menulis karangan deskripsi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia khusunya dalam menulis karangan dengan baik. 2. Manfaat bagi guru
a. Dapat mengetahui kelemahan siswa dala pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam menulis karangan deskripsi dan mengetahui kelemahan guru dalam mengajar.
(10)
b. Memberikan alternatif pilihan penggunaan media pembelajaran, sehingga guru bisa lebih kreatif lagi dalam menggembangkan dan menggunakan media atau metode pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa menarik.
3. Manfaat bagi peneliti
a. Dapat mengetahui permasalahan-permasalahan secara langsung yang ditemukan di lapangan.
b. Dapat membantu siswa dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi siswa dalam belajar.
c. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM).
(11)
1
Yunita Dwi Sulistiani, 2013
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi pada penelitian ini dilaksanakan di SDN Kelanggaran Unyur Kecamatan Serang Kota Serang. Alasan peneliti mengadakan penelitian di SDN Kelanggaran Unyur yaitu karena lokasi SD tidak juah dari tempat tinggal peneliti.
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur Kecamatan Serang Kota Serang dengan jumlah siswa 30 orang.
B.Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dalam literatur berbahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas disebut dengan Classroom Action Reseach. Penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa (Yusnandar, 2012:6).
Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Reseach) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar (Kunandar, 2011:41).
Dengan Penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas, penelitian terhadap siswa dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran, penelitian terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Pendek kata dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran menjadi lebih efektif (Yusnandar, 2012:7).
(12)
2
Secara singkat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penilaian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru (Yusnandar, 2012:7).
Rapoport mengartikan penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama (Wiriaatmadja 2009:11-12).
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagi guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2007:1.5).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Actron
Research) dengan metode Kemmis dan Mc Taggart. Model ini menggunakan
empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Empat langkah tersebutterangkai dalam siklus-siklus (Kunandar, 2011:71). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar berikut:
(13)
3
Yunita Dwi Sulistiani, 2013
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
Gambar Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart
Observasi Pra siklus Refleksi
Perencanaan
Tindakan Refleksi Siklus I
Evaluasi
Perencanaan
Refleksi Siklus II Tindakan
Evaluasi
Perencanaan
Evaluasi
(14)
4
1. Rencana (planning) adalah rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan dan sikap sebagai guru.
2. Tindakan (act) adalah apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, dan perubahan yang diinginkan. 3. Observasi (observe) adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan
yang dilakukan terhadap siswa.
4. Refleksi (reflect) adalah peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dan berbagai kriteria (Yusnandar, 2012:24).
Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan refleksi perbaikan terhadap rencana awal. Dengan langkah ini terjadi siklus sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan tindakan yang paling efektif.
1. Langkah-langkah Tindakan a. Tahap Perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang terjadi. Rencana penelitian tindakan kelas hendaknya tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada tindakan, rencana itu harus memandang ke depan (Kunandar, 2011:71).
b. Tahap Pelaksanaan
Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana (Kunandar, 2011:72).
Penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa siklus sehingga siswa dapat benar-benar memahami tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri.
Peneliti melakukan tindakan mengamati terlebih dahulutentang persoalan-persoalan yang sedang terjadi di dalam kelas, kemudian
(15)
5
Yunita Dwi Sulistiani, 2013
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
peneliti mengadakan tindakan dalam rancangan pembelajaran yang telah dibuat sebelum melaksanakan penelitian dan peneliti mengadakan kesepakatan dengan guru kelas V bahwa kelasnya akan dijadikan tempat penelitian tindakan kelas.
Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan, terlebih dahulu diadakan pra siklus. Kegiatan ini ditunjukan untuk mengamati pembelajaran Bahasa Indonesia yang sedang berlangsung. Melalui kegiatan ini penelitiakan mendapatkan informasi, informasi tersebut akan dijadikan sebagai bahan dasar untuk merencanakan penelitian. Hasil pra siklus kemudian dikonfirmasikan dengan kajian-kajian teoritis yang relevan. Dengan demikian dihasilkan suatu program pengembangan tindakan yang dianggap valid dan akurat.
Dalam pelaksanaan tindakan ini dibuat dalam beberapa siklus, dimuai pra siklus, siklus I, siklus II, siklus III. Tindakan tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Pra Siklus a. Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi perlu direncanakan dan didasarkan dengan keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsive (Kunandar, 2011:73).
Observasi pada tahap pra siklus pengembangan metode mengajar dilakukan guru selama KBM (Kegiatan Belajar mengajar) berlangsung. Lebih ditekankan lagi pada penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.
b. Refleksi
Dalam kegiatan ini, peneliti dan guru menginterpretasikan data dari hasil observasi, apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai target atau belum. Sehingga dapat ditentukan selama
(16)
6
pembelajaran berikutnya sebagai bahan rancangan untuk merumuskan tindakan siklus I.
Dari hasil observasi peneliti membuat refleksi yaitu:
1) Kemampuan siswa dalam menggunakan media gambar seri masih rendah.
2) Siswa masih belum menguasai penggunaan media gambar seri dalam menulis karangan deskripsi.
3) Penempatan ide dan gagasan dalam menulis karangan masih rendah.
2. Siklus I a. Rencana
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan pembelajaran dengan penggunaan media gambar seri yang didapat dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan pra siklus sebagi wujud revisi dari kelemahan yang terjadi pada kegiatan pra siklus tersebut dengan tujuan penelitian.
1) Menyusun RPP mengenai pokok bahasan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri.
2) Membantu guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri.
b. Tindakan
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti melakukan apa yang telah direncanakan bersama sebagai tindakan untuk memperbaiki dari kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada kegiatan pra siklus yaitu dengan :
1) Guru menyajikan materi pembelajaran tentang menulis karangan deskripsi kepada siswa
2) Guru member tugas kepada siswa untuk menulis karangan deskripsi berdasarkan gambar seri.
(17)
7
Yunita Dwi Sulistiani, 2013
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
c. Observasi
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti dan guru melakukan pengamatan terhadap tindakan yang telah dulakukan pada siklus I melalui lembar tes. Apalkah tindakan tersebut telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan atau ada hambatan masalah baru yang terjadi sebagai bahan untuk refleksi.
d. Refleksi
Dalam kegiatan ini peneliti membuat refleksi yaitu dengan menganalisis hasil penilaian dari proses kegiatan belajar mengajar tentang kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri.
3. Siklus II a. Rencana
Pada proses penelitian siklus II kegiatan yang dilakukan yait membuat perencanaan RPP yang berkaitan dengan pokok bahasan yang sama dengan siklus I dan melakukan perbaikan dari kekurangan siklus I.
b. Tindakan
Setelah diperoleh gambaran tentang kelemahan siswa dalam menulis karangan, maka tindakan selanjutnya peneliti menyuruh siswa membuat karangan deskripsi berdasarkan gambar seri, karena biasanya siswa menyukai gambar-gambar abstrak. Sehingga siswa lebih senang dan mudah dalam menulis karangan deskripsi.
1) Guru memberikan materi tentang karangan dan karangan deskripsi.
2) Guru memberikan gambar seri dan menjelaskan penggunaan gambar seri tersebut dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.
(18)
8
3) Siswa dilatih untuk menulis karangan deskripsi berdasarkan gambar seri.
4) Setelah siswa mengerjakan, guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
c. Observasi
Kegiatan ini memantau proses belajar tentang kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri. Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan atau menggambarkan sesuatu. Sehingga siswa termotivasi dalam belajar yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karngan deskripsi.
d. Refleksi
Dalam kegiatan ini peneliti membuat refleksi:
1) Menganalis hasil penelitian dari proses kegiatan belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri.
2) Memperbaiki kendala dan kelemahan (jika ada), dengan menyusun kembali rencana-rencana pembelajaran menulis karangan deskripsi yang lebih baik lagi pada siklus ketiga.
4. Siklus III
Proses pelaksanaan siklus III sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus-siklus sebelumnya sampai pada tercapainya suatu keberhasilan proses belajar mengajar untuk meningkatkan potensi berpikir siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
a. Rencana
1) Menyusun RPP mengenai menulis karangan deskrpsi dengan menggunakan media gambar seri.
(19)
9
Yunita Dwi Sulistiani, 2013
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
2) Membuat langkah-langkah pembelajaran mendeskripsikan gambar.
3) Membantu guru meningkatkan kemampuan siswa dalam mengarang atau mendeskripsikan sesuatu atau yang ada pada gambar.
b. Tindakan
1) Guru memberikan materi pembelajaran tentang menulis karangan deskripsi.
2) Siswa dilatih untuk menulis karangan deskripsi berdasarkan gambar seri.
3) Siswa menulis karanagan deskripsi berdasarkan gambar seri, kemudian guru menilai hasil pekerjaan siswa.
c. Observasi
1) Kegiatan ini memantau proses belajar siswa tentang kemampuan menulis karangan deskripsi.
2) Mengamati cara kerja siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri melalui lembar tes.
d. Refleksi
1) Menganalisis hasil penelitian dari proses kegiatan belajar menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri
2) Memperbaiki kendala siswa dalam proses menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri.
C.Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk membatasi dan menjelaskan istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini yaitu:
“Implementasi Media Gambar Seri dalam Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi pada Siswa Kelas V SDN Kelanggaran Kecamatan Serang Kota Serang”.
(20)
10
Dalam penelitian ini penulis perlu menguraikan definisi operasional dari judul yang telah diambil oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan menulis siswa adalah tujuan dari pembuatan penelitian ini.
2. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut menurut (Tarigan, 1982:21).
3. Karangan Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu dengan kaidah sebenarnya, sehingga pembaca dapat menceritakan (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang dilukiskan sesuai dengan penulis (Suparno, 2007:4,6).
4. Media gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidang yang tidak transparan. Guru dapat menggunakan gambar untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret daripada diuraikan dengan kata-kata, maka melalui gambar dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik (Subana dan Sunarti, 2011:322).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK. Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan dapat dipahami dari dua sisi, yaitu sisi proses dan sisi yang diamati (Kunandar, 2011:137).
Instrumen adalah alat pengumpul data. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data ini dengan menggunakan observasi, tes hasil belajar, dan kamera foto.
(21)
11
Yunita Dwi Sulistiani, 2013
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
1. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar, 2011:143).
Alasan peneliti menggunakan instrumen observasi agar mendapatkan data yang akurat dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga dapat diketahui proses pembelajaran pada kelas. Peneliti melakukan observasi langsung kepada siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang sesuai dengan aspek yang diamati dan masalah yang diteliti.
Teknik yang digunakan oleh penelitti adalah teknik observasi dengan memakai cek list. Data yang digunakan adalah berupa kegiatan guru dan kegiatan siswa. Adapun contoh lembar observasi yang digunakan dan untuk lebih jelasnya lihat tabel data yang ada pada daftar tabel (terlampir).
Sedangkan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada tiap siklus, menggunakan pedoman observasi dan untuk lebih jelasnya lihat tabel data yang ada pada daftar tabel (terlampir). Deskriptor
a. Susunan penulisan pada karangan
1. Siswa mengurutkan karangan berdasarkan gambar seri
2. Siswa mengetahui cara penggunaan gambar seri dengan benar 3. Siswa mengetahui karangan berdasarkan gambar seri
4. Siswa mengetahui dan menyusun karangan berdasarkan gambar seri dengan benar
b. Penulisan karangan deskripsi
1. Siswa memberikan judul yang menarik untuk karangannya 2. Siswa mengembangkan bahasa dalam menulis karangan 3. Kemampuan siswa dalam mendeskripsikan suatu obyek 4. Siswa mengembangkan isi karangan
(22)
12
Penilaian
Nilai 1 jika hanya 1 deskriptor yang nampak Nilai 2 jika hanya 2deskriptor yang nampak Nilai 3 jika hanya 3deskriptor yang nampak Nilai 4 jika hanya 4 deskriptor yang nampak
Nilai observasi kegiatan siswa = Jumlah deskriptor tiap aspek yang didapat Jumlah aspek yang diobservasi 2. Tes Hasil Belajar
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau jumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapaaspek psikologis di dalam ddirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, dan reaksi motorik (Kunandar, 2011:186).
Adapun jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis, tes tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan (Kunandar, 2011:187).
3. Kamera Foto
Agar peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, untk menagkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting atau khusus yang terjadi, alat ini digunakan untuk membantu mendeskripsikan catatan lapangan (Kunandar, 2011:195).
(23)
13
Yunita Dwi Sulistiani, 2013
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Analisis data diwakili oleh momen refleksi putaran penelitian tindakan kelas.
1. Persiapan, meliputi:
a. Mengecek kelengkapan data. b. Mengecek isian data.
2. Tabulasi, meliputi:
a. Menjumlahkan data observasi untuk dibuat presentasi.
b. Memberikan skor terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa lalu dibuat rata-rata dari tiap siklus.
3. Perencanaan, meliputi:
a. Menafsirkan data sesuai dengan instrumen penelitian.
b. Mendeskripsikan data hasil penelitian, mengevaluasi dan menarik kesimpulan.
(24)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti di SDN Kelanggaran Unyur Kecamatan Serang Kota Serang adalah tentang Implementasi Media Gambar Seri Dalam Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kelanggaran Unyur Kota Serang. Maka kesimpulan yang diperoleh harus disesuaikan dengan perumusan masalah, sehingga dapat ditemukan jawaban dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan.
Yang pertama yaitu “Bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN
Kelanggaran Unyur dalam menulis karangan deskripsi?”. Pada pembelajaran
menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur Kota Serang sudah mencapai nilai yang baik. Hasil analisis data menunjukan bahwa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi akan berhasil dengan baik apabila guru melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtun, teratur dan sistematis sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama bagaimana cara menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri. Aspek-aspek penilaian yang peneliti amati pada saat pembelajaran, yaitu: (a) Kemampuan siswa dalam menggunakan media gambar seri, (b) Kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Berdasarkan aspek penilaian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur Kota Serang. Menurut Peck dan Schulz dalam Tarigan (1982:9) mengatakan bahwa keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Dia menuntut latihan yang cukup teratur serta pendidikan yang berprogram dalam bahasa tulis direncanakan untuk mencapai tujuan.
(25)
Yunita Dwi Sulistiani, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG
Selanjutnya yang kedua yaitu “Bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meingkatkan kemampuan menulis
karangan deskripsi?”. Penggunaan media gambar seri pada keterampilan menulis karangan deskripsidapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari perolehan nilai rata-rata pada pra siklus sebesar 4,26, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 5,43 Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 7,16, kemudian mengalami peningkatan kembali pada siklus IIIdengan nilai rata-rata8,30. Sehingga dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa telah menjadi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil tes yang meningkat disetiap siklusnya, peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis karangan deskripsi, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapan.
Kemudian yang ketiga “Implikasi apa yang dapat diberikan oleh hasil penelitian dalam menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan pembelajaran siswa dalam menulis karangan deskripsi?”. Implikasi media gambar seri mampu memberikan nilai positif terhadap permasalahan serta kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Hal ini terlihat dari siswa yang merasa senang dan antusias dalam belajar menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar seri. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar seri. Gambar berseri yaitu gambar yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek, dimana pada gambar tersebut siswa harus menyusun gambar yang sesuai dengan keadaan atau situasi pada gambar tersebut (mengurutkan). Kemudian siswa diberi tugas untuk melihat gambar berseri tersebut dan membuat karangan dengan menggambarkan atau melukiskan dengan kata-kata sesuai pada gambar. Diberikan gambar berseri bertujuan agar siswa lebih mudah dalam menulis karangan deskripsi. Karena siswa lebih suka dengan gambar-gambar abstrak.
(26)
B.Rekomendasi
Ada beberapa rekomendasi yang perlu disampaikan dalam penelitian ini berkaitan dengan kepala sekolah, guru, dan peneliti dalam implementasi media gambar seri dalam peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi.
1. Guru Sekolah Dasar, khusunya SDN Kelanggaran Unyur Kecamatan Serang Kota Serang, agar dapat meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan gambar seri. Agar siswa termotivasi dan senang dalam pembelajaran tersebut, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa lebih meningkat.
2. Kepada kepala sekolah sebaiknya memberikan peluang dan dorongan kepada guru untuk mengembangkan dan menerapkan pembelajaran dengan baik.
3. Peneliti, semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi.
(1)
11
1. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar, 2011:143).
Alasan peneliti menggunakan instrumen observasi agar mendapatkan data yang akurat dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga dapat diketahui proses pembelajaran pada kelas. Peneliti melakukan observasi langsung kepada siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang sesuai dengan aspek yang diamati dan masalah yang diteliti.
Teknik yang digunakan oleh penelitti adalah teknik observasi dengan memakai cek list. Data yang digunakan adalah berupa kegiatan guru dan kegiatan siswa. Adapun contoh lembar observasi yang digunakan dan untuk lebih jelasnya lihat tabel data yang ada pada daftar tabel (terlampir).
Sedangkan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada tiap siklus, menggunakan pedoman observasi dan untuk lebih jelasnya lihat tabel data yang ada pada daftar tabel (terlampir). Deskriptor
a. Susunan penulisan pada karangan
1. Siswa mengurutkan karangan berdasarkan gambar seri
2. Siswa mengetahui cara penggunaan gambar seri dengan benar 3. Siswa mengetahui karangan berdasarkan gambar seri
4. Siswa mengetahui dan menyusun karangan berdasarkan gambar seri dengan benar
b. Penulisan karangan deskripsi
1. Siswa memberikan judul yang menarik untuk karangannya 2. Siswa mengembangkan bahasa dalam menulis karangan 3. Kemampuan siswa dalam mendeskripsikan suatu obyek 4. Siswa mengembangkan isi karangan
(2)
12
Penilaian
Nilai 1 jika hanya 1 deskriptor yang nampak Nilai 2 jika hanya 2deskriptor yang nampak Nilai 3 jika hanya 3deskriptor yang nampak Nilai 4 jika hanya 4 deskriptor yang nampak
Nilai observasi kegiatan siswa = Jumlah deskriptor tiap aspek yang didapat Jumlah aspek yang diobservasi 2. Tes Hasil Belajar
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau jumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapaaspek psikologis di dalam ddirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, dan reaksi motorik (Kunandar, 2011:186).
Adapun jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis, tes tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan (Kunandar, 2011:187).
3. Kamera Foto
Agar peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, untk menagkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting atau khusus yang terjadi, alat ini digunakan untuk membantu mendeskripsikan catatan lapangan (Kunandar, 2011:195).
(3)
13
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Analisis data diwakili oleh momen refleksi putaran penelitian tindakan kelas.
1. Persiapan, meliputi:
a. Mengecek kelengkapan data. b. Mengecek isian data.
2. Tabulasi, meliputi:
a. Menjumlahkan data observasi untuk dibuat presentasi.
b. Memberikan skor terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa lalu dibuat rata-rata dari tiap siklus.
3. Perencanaan, meliputi:
a. Menafsirkan data sesuai dengan instrumen penelitian.
b. Mendeskripsikan data hasil penelitian, mengevaluasi dan menarik kesimpulan.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti di SDN Kelanggaran Unyur Kecamatan Serang Kota Serang adalah tentang Implementasi Media Gambar Seri Dalam Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kelanggaran Unyur Kota Serang. Maka kesimpulan yang diperoleh harus disesuaikan dengan perumusan masalah, sehingga dapat ditemukan jawaban dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan.
Yang pertama yaitu “Bagaimana kesulitan siswa kelas V SDN
Kelanggaran Unyur dalam menulis karangan deskripsi?”. Pada pembelajaran
menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur Kota Serang sudah mencapai nilai yang baik. Hasil analisis data menunjukan bahwa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi akan berhasil dengan baik apabila guru melaksanakan kegiatan pembelajaran secara runtun, teratur dan sistematis sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama bagaimana cara menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri. Aspek-aspek penilaian yang peneliti amati pada saat pembelajaran, yaitu: (a) Kemampuan siswa dalam menggunakan media gambar seri, (b) Kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Berdasarkan aspek penilaian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Kelanggaran Unyur Kota Serang. Menurut Peck dan Schulz dalam Tarigan (1982:9) mengatakan bahwa keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Dia menuntut latihan yang cukup teratur serta pendidikan yang berprogram dalam bahasa tulis direncanakan untuk mencapai tujuan.
(5)
Selanjutnya yang kedua yaitu “Bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meingkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi?”. Penggunaan media gambar seri pada keterampilan menulis karangan deskripsidapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari perolehan nilai rata-rata pada pra siklus sebesar 4,26, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 5,43 Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 7,16, kemudian mengalami peningkatan kembali pada siklus IIIdengan nilai rata-rata8,30. Sehingga dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa telah menjadi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil tes yang meningkat disetiap siklusnya, peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis karangan deskripsi, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapan.
Kemudian yang ketiga “Implikasi apa yang dapat diberikan oleh hasil penelitian dalam menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan pembelajaran siswa dalam menulis karangan deskripsi?”. Implikasi media gambar seri mampu memberikan nilai positif terhadap permasalahan serta kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Hal ini terlihat dari siswa yang merasa senang dan antusias dalam belajar menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar seri. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar seri. Gambar berseri yaitu gambar yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek, dimana pada gambar tersebut siswa harus menyusun gambar yang sesuai dengan keadaan atau situasi pada gambar tersebut (mengurutkan). Kemudian siswa diberi tugas untuk melihat gambar berseri tersebut dan membuat karangan dengan menggambarkan atau melukiskan dengan kata-kata sesuai pada gambar. Diberikan gambar berseri bertujuan agar siswa lebih mudah dalam menulis karangan deskripsi. Karena siswa lebih suka dengan gambar-gambar abstrak.
(6)
B.Rekomendasi
Ada beberapa rekomendasi yang perlu disampaikan dalam penelitian ini berkaitan dengan kepala sekolah, guru, dan peneliti dalam implementasi media gambar seri dalam peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi.
1. Guru Sekolah Dasar, khusunya SDN Kelanggaran Unyur Kecamatan Serang Kota Serang, agar dapat meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan gambar seri. Agar siswa termotivasi dan senang dalam pembelajaran tersebut, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa lebih meningkat.
2. Kepada kepala sekolah sebaiknya memberikan peluang dan dorongan kepada guru untuk mengembangkan dan menerapkan pembelajaran dengan baik.
3. Peneliti, semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi.