PENERAPAN METODE INKUIRI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS V SD NEGERI 067249 MEDAN T.A 2012/2013.

PENERAPAN METODE INKUIRI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS V
SD NEGERI 067249 MEDAN
T. A 2012/2013

Oleh :
Risna Nila Sari Siregar
NIM 408311041
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


Penerapan Metode

Judul

Inkuiri

Kelompok untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar
Matematika Siswa pada Materi Pokok
Geometri di Kelas V SD Negeri 467249 Medan
Tahun Ajaran 201212013

Nama Mahasiswa : Risna Nila Sari Siregnr

I\[IM

! 408311041

ProgramStudi


:

Pendidikan Matematika

Jurusan

:

Matematikn

Menyetujui:
I)osen Pembimbing Skripsi,

Dra. Katrina Samosir, M.Pd
r[P.19630828 198903 2 003

Mengetahui:

A TJNIMEI)


Jurusan Matematika
Ketuao

Ph.I)
19590805 198601 I

TenggalLulus

:

001

27Fpbruari2013

I)r. Mukhtarn M.Pd
19s90807 198303

I 033


iii

PENERAPAN METODE INKUIRI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA MATERI POKOK GEOMETRI DI KELAS V
SD NEGERI 067249 MEDAN
T.A 2012/2013
Risna Nila Sari Siregar (NIM 408311041)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar
matematika siswa setelah diterapkan metode inkuiri kelompok pada materi pokok
geometri di kelas V SD Negeri 067249 Medan Tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 067249 Medan Tahun Ajaran
2012/2013 yang berjumlah 34 orang siswa. Objek peneitian ini adalah aktivitas
dan hasil belajar siswa dalam matematika khususnya pada materi pokok geometri.
Instrumen pada penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi
kegiatan pembelajaran. Prosedur dari penelitian ini terdiri atas dua siklus, dimana
setelah satu siklus berakhir diberikan tes yang telah divaliditasi oleh validator dan

setiap proses pembelajaran ada observasi yang dilakukan oleh observer yaitu guru
matematika SD Negeri 067952 Medan dan teman peneliti.
Berdasarkan hasil observasi, aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan. Pada siklus I rata-rata persentase aktivitas belajar siswa adalah
51,10% sedangkan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas belajar siswa
mencapai 72,98%. Peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 21,88%.
Data yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan diperoleh nilai rata-rata
tes diagnostik siswa sebesar 57,92 % dan hanya 10 orang siswa atau 29,41 % yang
mencapai tingkat ketuntasan hasil belajar. Setelah diberikan tindakan dengan
menerapkan metode inkuiri kelompok pada siklus I dan kemudian diberikan tes
hasil belajar I maka diperoleh nilai rata-rata kelas adalah 69,85 dengan 23 orang
siswa atau 67,65 % yang mencapai kriteria ketuntasan belajar. Pada siklus II
dengan memberikan tes hasil belajar II diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 75,82
dengan 29 orang siswa atau 85,29 % yang mencapai kriteria ketuntasan belajar.
Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II
sebesar 17,64% dan peningkatan nilai rata-rata sebesar 5.97 %. Berdasarkan
kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target
ketuntasan belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui metode Inkuiri
Kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa

khususnya pada materi pokok geometri di kelas V SD Negeri 067249 Medan
Tahun Ajaran 2012/2013.

iv

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karuniaNya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul ”Penerapan Metode Inkuiri Kelompok untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Pokok
Geometri di Kelas V SD Negeri 067249 Medan T. A 2012/2013”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar, MS beserta seluruh Pembantu
Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku
Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan
UNIMED, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika,

Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika dan
Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika.
Ucapan terima kasih juga kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd selaku
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan
dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, Ibu Dra.
N. Manurung, M.Pd, dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Dosen Penguji
yang telah memberikan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini serta Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf
pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak H. Saiful Bahri, S.
Pd, selaku kepala Sekolah SD Negeri 067249 Medan, Ibu Sri Rahmadani, S.Pd. I,
selaku guru Matematika kelas V SD Negeri 067249 Medan, guru-guru serta siswasiswi SD Negeri 067249 Medan yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

v

Teristimewa kepada Ayahanda Rachmad Siregar, Ibunda Nurmawan Br
Marpaung, yang sudah berdoa dan memberikan motivasi serta dukungan baik
secara material maupun nonmaterial kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
UNIMED. Tidak lupa penulis juga sangat berterimakasih Buat saudara-saudara

tersayang, Kakandaku tersayang (Rahmayeni Br Regar, Rismayanti Br Siregar),
dan adik-adikku terkasih (Ilham Firmansyah Hamka Siregar, Waafiq Nurul
Wahda Br Siregar) yang telah memberikan motivasi yang begitu besar serta kasih
sayang yang tak dapat di balas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih buat sahabat ku Kirana_Meru (Richa Ariyani, Rezeki
Pradamayanti Marpaung, Meli yani, Nanna Lestari Ritonga dan Nurul Ariyati),
untuk semua bantuan doa dan semangat yang sudah diberikan selama ini.
Penulis juga berterima kasih buat teman-teman di Kos Ceria no 8 (Shandy,
Puji, Kak Zahra, Kak Rini, Rifa, Harry, Bebey, Rina, Ria), Hadijah, Kak Ade,
Kak Sufi, Mira, Ely, Wita, Desi, teman-teman Matematika Ekstensi ’08, temanteman PPL SMA N 1 Dolok Masihul dan teman-teman yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Terimakasih karena telah memberikan warna-warni dalam
perjalanan hidupku.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini, kiranya isi
skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih.

Medan, Februari 2013

Penulis

Risna Nila Sari Siregar

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii

iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
7
8
8

8
9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Pengertian Aktivitas Belajar
2.1.3.Pengertian Hasil Belajar
2.1.4. Pengertian Metode
2.1.5. Metode Inkuiri
2.1.6. Metode Inkuiri Kelompok
2.1.7. Penerapan Pembelajaran Metode Inkuiri Kelompok
2.1.8. Pembelajaran Geometri di SD
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis

10
10
10
11
14
15
16
19
20
22
25
28

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Subjek dan Objek Penelitian
3.2.1. Subjek Penelitian
3.2.2.Objek Penelitian
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Defenisi Operasional
3.5.Prosedur Penelitian
3.6.Instrumen Pengumpul Data
3.6.1.Tes Hasil Belajar
3.6.2.Observasi

29
29
29
29
29
29
29
29
30
30
38
38
38

vii

3.7.Teknik Analisis Data
3.7.1.Reduksi Data
3.7.2.Interprestasi hasil
3.7.2.1.Pencapaian Hasil Belajar
3.7.2.2.Ketuntasan belajar Siswa
3.7.2.3.Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
3.7.2.4.Penarikan Kesimpulan

39
39
40
40
40
41
42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I
4.1.1.1. Tahap Permasalahan I
4.1.1.2. Alternatif Pemecahan I (Rencana Tindakan I)
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I
4.1.1.4. Observasi I
4.1.1.5. Analisis Data I
4.1.1.6. Refleksi I
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian siklus II
4.1.2.1. Tahap Permasalahan II
4.1.2.2. Alternatif Pemecahan II (Rencana Tindakan II)
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II
4.1.2.4. Observasi II
4.1.2.5. Analisis Data II
4.1.2.6. Refleksi II
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

44
44
44
44
45
45
47
49
52
53
53
54
54
56
57
61
62

BAB V
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

64
64
64

DAFTAR PUSTAKA

65

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahap Pelaksanaan Metode Inkuiri

21

Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Observasi Guru I

49

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

50

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

52

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru II

57

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

59

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

60

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Tabel 2.1 Tahap Pelaksanaan Metode Inkuiri

21

Tabel 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

31

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya. Pendidikan diarahkan untuk mempersiapkan tenaga kerja terdidik dan
terlatih, dengan mempersiapkan kemampuan sumber daya manusia yang mapan.
Banyak faktor yang dijadikan tolak ukur keberhasilan pendidikan untuk mencapai
tujuan pembelajaran di sekolah, khususnya bertujuan untuk menata dan
meningkatkan penajaman serta penalaran siswa hal tersebut berguna untuk
menyelesaikan masalah, tujuan lain adalah melatih cara berfikir dan bernalar
dalam menarik kesimpulan dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan
masalah.
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat penting
diajarkan kepada siswa. Matematika juga merupakan sarana berpikir ilmiah yang
sangat diperlukan oleh siswa untuk mengembangkan kemampuan logisnya.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), matematika
memegang peranan penting karena dalam pembelajaran matematika dituntut
untuk berpikir kritis dan teliti untuk mengelola informasi, memecahkan suatu
persoalan/permasalahan sehingga berguna baik dalam kehidupan sehari-hari serta
sebagai bahasa atau sebagai pengembangan sains dan teknologi. Seperti yang
dikemukakan oleh Cornelius (Abdurrahman,2009:253) bahwa: “Matematika
merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan
masalah

sehari-hari,

sarana

mengenal

pola

hubungan

dan

generalisasi

pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana untuk
menghasilkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.”
Matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir, bernalar,
mengkomunikasikan gagasan serta dapat mengembangkan aktifitas kreatif dan
pemecahan masalah. Jadi penting bagi kita terutama bagi siswa untuk menyadari
manfaat

matematika sebagai subjek yang sangat penting dalam peradaban

2

manusia, terutama dalam sistem pendidikan diseluruh dunia. Hal ini terlihat dari
matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari tingkat
SD hingga SLTA dan bahkan juga di Perguruan Tinggi.
Sejalan dengan hal itu, Concroft (dalam Abdurrahman, 2009:253)
mengemukakan alasannya perlu belajar matematika, yaitu:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: (1) selalu digunakan
dalam segala kehidupan (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan
matematika yang sesuai, (3) memerlukan sasaran komunikasi yang kuat,
singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan
kesadaran ruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas V SD Negeri 067249 Medan
menunjukkan bahwa: “Aktivitas siswa dalam belajar matematika di dalam kelas
masih rendah. Pembelajaran matematika masih banyak bertumpu pada aktivitas
guru artinya kebanyakan dari siswa hanya sekedar mengikuti pelajaran di dalam
kelas yaitu dengan mendengarkan ceramah dan mengerjakan soal yang diberikan
oleh guru tanpa adanya respon, kritik, dan pertanyaan dari siswa kepada guru
sebagai umpan balik dalam kegiatan belajar mengajar”.
Siswa dipandang sebagai individu yang hanya siap menerima informasi
yang disampaikan oleh guru. Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
berlangsung aktivitas cenderung pada aktivitas pasif yaitu siswa hanya
mendengaarkan penjelasan guru dan menulis penjelasan guru dari papan tulis.
Aktivitas Membaca buku, berdiskusi pada teman, bertanya pada guru tidak
ditemui dalam KBM dikarenakan selama proses KBM berlangsung , guru hanya
menjelaskan pelajaran dan memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelajaran matematika masih berpusat pada
guru.
Kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih bersifat berpusat
pada guru. Guru lebih banyak menjelaskan, dan member informasi tentang
konsep-konsep yang akan dibahas. Menurut beliau, Hal itu dikarenakan
kemampuan dasar matematika yang dimiliki anak masih rendah.

3

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku.
Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar
kalau tidak ada aktivitas (Sardiman, 2011:95). Itulah sebabnya aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di adalam interaksi belajarmengajar.
Dengan penekanan asas aktivitas dalam pembelajaran memungkinkan
pemahaman siswa semakin baik karena mereka langsung mempraktekkan
kompetensi yang harus dicapai di dalam kelas. Sehingga pembelajaran tidak
monoton dan lebih bervariasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas dapat berjalan
dengan baik jika ada interaksi yang baik diantara orang-orang yang terlibat dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Aktivitas merupakan suatu hal yang sangat
penting di dalam kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil belajar yang
baik.
Masalah pembelajaran matematika adalah rendahnya aktivitas belajar
siswa khususnya pelajaran matematika. Siswa sekedar mengikuti pelajaran
matematika yang diajarkan guru di dalam kelas, yaitu dengan hanya
mendengarkan ceramah dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tanpa
adanya respon, kritik, dan pertanyaan dari siswa kepada guru sebagai umpan balik
dalam kegiatan belajar mengajar.
Seiring dengan hal tersebut, hasil wawancara dan observasi yang
dilakukan oleh peneliti tentang hasil belajar siswa dengan Ibu Sri Rahmadani
S.Pdi, salah seorang guru matematika di kelas V SD Negeri 067249 Medan
mengemukakan bahwa:
“ Hasil belajar matematika yang diperoleh siswa kelas V masih rendah,
masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah rata-rata dengan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 65. Hal ini diakibatkan karena
kurangnya minat dan kemauan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas “.
Rata – rata hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 067249 Medan masih
rendah berdasarkan nilai ulangan harian I dengan nilai rata – rata kelas 62,94 dan
nilai ulangan harian II dengan nilai rata – rata kelas 62,79 sedangkan nilai standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Hal menunjukkan bahwa hasil

4

belajar matematika siswa masih kurang memuaskan. Sejalan dengan hasil tes
kemampuan awal yang diberikan peneliti kepada siswa kelas V SD Negeri 067249
Medan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Salah satu soal yang diberikan
pada tes tersebut adalah :
1.

Ani ingin membuat alas meja yang berbentuk persegi panjang. Jika panjang
meja 100 cm dan lebar meja 50 cm. Jika Ani memiliki 4 meter kain, berapa
banyak alas meja yang dapat dibuat ani?

Berdasarkan hasil tes yang diberikan terhadap 34 orang siswa kelas V SD
Negeri 067249 Medan, 15 orang siswa atau 37,03% dari jumlah siswa
memperoleh skor sangat rendah, 9 orang atau 29,62% dari jumlah siswa
memperoleh skor rendah, 6 orang atau 18,51% dari jumlah siswa mendapatkan
skor sedang, dan 4 orang atau 14,81% dari jumlah siswa memperoleh skor tinggi.
Oleh karena itu kualitas pendidikan matematika di Indonesia hendaknya
ditingkatkan seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu

penyebab

rendahnya hasil belajar matematika ini adalah karena banyak siswa yang
menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari. Seperti
yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2009:252) bahwa: “Dari berbagai bidang
studi yang dipelajari disekolah, matematika merupakan bidang studi yang
dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan
lebih-lebih lagi bagi siswa yang berkesulitan belajar”.
Hal

yang

senada

juga

diungkapkan

oleh

Saptono

(http://www.indomedia.com) yang mengatakan: “Siswa menganggap matematika
sebagai pelajaran sulit. Terlebih lagi bila mereka mendapat nilai dibawah ratarata. Yang punya niat tekun mempelajari, akan kembali hilang semangatnya”.
Geometri merupakan salah satu materi pelajaran dalam matematika. Pada
topik ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal-soal yang diberikan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Sri Rahmahani, guru
matematika SD Negeri 067249 Medan pada tanggal 18 Juli 2012 : “Banyak siswa
yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok
Geometri. Siswa kurang memahami bagian-bagian dari bagun datar dan kurang

5

terampil dalam menetukan rumus. Karena itu saat dites, nilai merekapun menjadi
rendah”.
Mengenai metode pembelajaran yang digunakan selama ini dalam proses
belajar mengajar, Ibu Sri Rahmadani mengungkapkan: “Metode mengajar yang
digunakan selama ini adalah metode mengajar Ceramah dan Tanya jawab”. Hal
ini menunjukkan bahwa guru masih kurang tepat memilih dan menggunakan
model pembelajaran yang sesuai dalam menyampaikan materi geometri dan
pembelajaran yang dilakukan masih banyak didominasi oleh guru, sementara
siswa duduk secara pasif menerima informasi pengetahuan dan keterampilan
sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada
guru.
Untuk mengatasi masalah yang ada, hendaknya guru mampu memberi
inovasi pada metode pembelajaran yang digunakan selama ini. Metode
pembelajaran yang digunakan hendaknya variatif, sesuai dengan materi pelajaran
yang disampaikan, mampu diterima oleh siswa yang memiliki gaya belajar yang
berbeda-beda, dan mampu menjalin hubungan komunikasi yang positif pada siswa
sehingga memberi motivasi pada siswa dan dapat menumbuhkan minat belajar
yang tinggi pada siswa.
Namun untuk mencapai tujuan pembelajaran itu, seorang guru harus
menguasai beberapa metode. Djamarah dan Aswan Zain (2006:78) mengatakan:
“Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan
kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-maising
metode tersebut”. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode,
maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai
dengan kondisi pembelajaran. Merupakan kiat guru matematika untuk memilih
strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang cocok digunakan bagi topik
matematika tertentu dan sekelompok siswa tertentu.
Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti yang Abbas
(hhtp://www.depdiknas.go.id ) kemukakan bahwa: “Banyak faktor yang menjadi
penyebab rendahnya hasil belajar matematika peserta didik, salah satunya adalah

6

ketidaktepatan penggunaan metode atau model pembelajaran yang digunakan
guru kelas”.
Kenyataannya menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan

guru

menggunakan metode atau model pembelajaran yang bersifat konvensional dan
banyak didominasi oleh guru. Siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal
bila seorang guru tepat dalam menerapkan metode mengajar. Untuk itu diperlukan
suatu metode pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan keaktifan
serta prestasi belajar siswa.
Oleh karena itu, pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peran
aktif siswa agar mereka mampu berekspresi untuk membentuk kompetisi dengan
menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah sehingga menimbulkan
motivasi belajar. Salah satunya adalah dengan menerapakan pembelajaran metode
inkuiri. Metode inkuiri kelompok merupakan suatu proses belajar yang
memungkinkan siswa menemukan sendiri konsep-konsep matematika melalui
serentetan pengalaman belajar yang lampau. Siswa secara aktif terlibat didalam
menemukan suatu prinsip dasar matematika, sehingga siswa akan memahami
konsep dengan baik, ingat lebih lama dan membuat siswa dapat berfikir secara
abstrak. Disamping itu metode inkuiri juga dapat melatih keberanian siswa untuk
mengemukakan pendapatnya tentang konsep yang telah ia temukan.
Oleh karena itu dengan menggunakan metode inkuiri kelompok siswa
diharapkan

mampu

mengembangkan

kepemimpinan

siswa

didalam

mengemukakan pendapat. Sehubugan dengan itu Gulo (2008 : 84) menyatakan
bahwa inkuiri adalah: “Suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis,

logis,

analitis,

sehingga mereka

dapat

merumuskan

sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri”.
Sasaran utama kegiatan mengajar dengan metode inkuiri kelompok adalah
keterlibatan siswa dalam proses kegiatan belajar, keterarahan kegiatan secara logis
dan sistematis pada tujuan pengajaran dan mengembangkan sikap percaya diri
pada diri siswa. Metode inkuiri ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai

7

subjek dan objek dalam belajar mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang
secara optimal sesuai kemampuan yang dimilikinya.
Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat
menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Guru tidak lagi berperan
sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Seperti yang
dikatakan Syaiful Sagala (2009 : 196) bahwa: “Peranan guru lebih banyak
menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator
belajar. Dengan dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri
atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan bimbingan
guru”.
Berdasarkan penjelasan diatas, Metode Inkuiri Kelompok diharapkan dapat
digunakan sebagai metode pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan materi
pokok Geometri di SD. Penulis ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan
metode Inkuiri Kelompok efektif diterapkan pada materi pokok geometri, maka
peneliti merasa tertarik malakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Metode
Inkuiri Kelompok Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Matematika Siswa Pada Materi Pokok Geometri di Kelas V SD Negeri
067249 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang
timbul sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar matematika siswa dalam proses belajar mengajar didalam
kelas masih tergolong rendah karena pembelajaran matematika masih
banyak bertumpu pada aktivitas guru.
2. Hasil belajar matematika siswa masih rendah berdasarkan nilai rata-rata
ulangan harian siswa 62 sedangkan nilai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang harus dicapai oleh siswa yaitu 65.
3. Penerapan metode pembelajaran yang kurang efektif, berdasarkan
observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti secara langsung.

8

4. Siswa kesulitan dalam mempelajari materi pokok geometri, hal ini dilihat
dari tes awal yang diberikan oleh peneliti.

1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penerapan metode Inkuiri
Kelompok untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa pada
materi pokok geometri di kelas V SD Negeri 067249 Medan T.A 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah
yang akan diteliti yaitu:
1. Apakah penerapan metode Inkuiri Kelompok dapat meningkatkan aktivitas
belajar matematika siswa pada materi pokok geometri di kelas V SD
Negeri 067249 Medan T.A 2012/2013?
2. Apakah penerapan metode Inkuiri Kelompok dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa pada materi pokok geometri di kelas V SD
Negeri 067249 Medan T.A 2012/2013 ?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa yang diajar
dengan metode Inkuiri Kelompok pada materi pokok geometri di kelas V
SD Negeri 067249 Medan T.A 2012/2013.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan
metode Inkuri Kelompok pada materi pokok geometri di kelas V SD
Negeri 067249 Medan 2012/2013.

9

1.6 Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian diharapkan akan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi guru: Sebagai masukan bagi guru SD Negeri 067249 Medan tentang
metode inkuiri yang diterapkan pada Materi pokok geometri.
2. Bagi siswa: Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
matematika melalui penerapan metode inkuiri.
3. Pihak Sekolah: Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka
perbaikan kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah menjalin
komunikasi yang positif dengan siswa.
4. Bagi peneliti: Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan
bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga
pengajar di masa akan datang.
5. Bagi penelitian sejenisnya: Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang
berkaitan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan metode Inkuiri Kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa kelas V SD Negeri 067249 Medan. Pada siklus I rata-rata persentase
aktivitas belajar siswa adalah 51,10% sedangkan pada siklus II rata-rata
persentase aktivitas belajar siswa mencapai 72,98%. Peningkatan aktivitas
belajar siswa sebesar 21,88%.
2. Penerapan metode Inkuiri Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri 067249 Medan. Pada siklus I
ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal adalah 64,71 % dengan nilai
rata-rata kelas adalah 69,85 sedangkan pada siklus II, ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal adalah 85,29 % dengan nilai rata-rata kelas
75,82. Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal adalah 20,58% dan
peningkatan rata-rata hasil belajar siswa adalah 5,97.

5.2. Saran
Adapun saran yang diajukan berdasarkan pembahasan dan kesimpulan
hasil penelitian adalah :
1. Kepada guru matematika, hendaknya menerapkan metode Inkuri Kelompok
sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
matematika siswa.
2. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan metode Inkuri kelompok
sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
3. Bagi peneliti lain, sebaiknya memperhatikan kekurangan yang ada dalam
penelitian ini sehingga diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik lagi kedepannya.
64

ii

RIWAYAT HIDUP

Risna Nila Sari Siregar dilahirkan di Padang Pulau, pada tanggal 26
Agustus 1990. Ibu bernama Nurmawan Br Marpaung dan Ayah bernama
Rachmad Siregar, dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pada Tahun
1996 penulis masuk SD Negeri 017142 Aek Intan dan lulus pada tahun 2002.
Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di MTs. S. PP. At-Thoyyibah
Indonesia Pinang Lombang dan lulus tahun 2005. Setelah itu pada tahun 2005,
penulis melanjutkan sekolah di MA. S. PP. At-Thoyyibah Indonesia Pinang
Lombang dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada
tanggal 27 Februari 2013.

65

DAFTAR PUSTAKA

Abbas.,

(2000), Pendidikan di
http://www.depdiknas.go.id.

Indonesia,

Masalah,

dan

Solusinya,

Abdurrahman, Muyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Akasara: Jakarta.
Arumsari dkk., (2009), Pelajaran Matematika Untuk SD/MI Kelas 5, Yrama
Widya, Bandung.
Auliyawati.,
(2010),
Meningkatkan
http://www.indomedia.com
Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar
Jakarta.

Prestasi

belajar

Siswa,

dan Pembelajaran, Rineka Cipta,

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswin Zain,. (2006), Strategi Belajar Mengajar,
Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Skripsi dan Proposal Penelitian, FMIPA
Unimed, Medan.
Gulo, W., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Bumi aksara, Jakarta.
Hamalik, Oemar., (2004), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamalik, Oemar., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana., (2012), Konsep Strategi Pembelajaran,
Refika Aditama, Bandung.
Jauhari, Mohammad., (2011), Implementasi Paikem, Prestasi Pustaka, Jakarta.
Saptono, Agung., Matematika Sulit, Tidak Mesti Harus Les,
http://www.indomedia.com.
Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung

66

Sanjaya, Wina., (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta.
Sardiman, (2011)., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo,
Persada, Jakarta.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, Nana, 2010., Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, PT Remaja
Rosda Karya, Jakarta
Sugiyono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung
Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Penerbit
Kencana, Jakarta.
Zainuries., (2007), Prestasi Matematika
http://farhazen.wordpress.com

Indonesia

Masih

Rendah,

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11

0 11 46

PENGGUNAAN METODE BELAJAR KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V MATERI POKOK OPERASI BILANGAN BULAT SDN 3 CAMPANG

0 9 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSEP SIFAT-SIFAT MAGNET DI KELAS V SD NEGERI 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG

0 8 58

PENERAPAN METODE PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I A SD NEGERI 12 METRO PUSAT

6 12 75

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 ADIREJO PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

1 20 65

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH

0 12 106

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 MAYONG LOR

0 0 22

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD 3 PIJI DAWE KUDUS

0 1 24