PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN DI KELAS XI SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN2012/2013.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NHT (NUMBERED

HEAD TOGETHER) PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 2

TEBING TINGGI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh :

Irwan Aripin Harahap NIM. 408341027

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NHT (NUMBERED

HEAD TOGETHER) PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN DI KELAS XI SMANEGERI 2

TEBING TINGGI TAHUNPEMBELAJARAN 2012/2013

IRWAN ARIPIN HARAHAP (NIM 408341027) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan NHT pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2012/ 2013.

Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yang berbeda masing-masing berjumlah 36 orang sehingga total sampel 72 orang. Pada kelas pertama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw sedangkan pada kelas yang kedua pembelajaran dilakukan dengan menggunakan NHT. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan digunakan uji statistik uji t.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw sedangkan pada kelas yang kedua pembelajaran dilakukan dengan menggunakan NHT. Nilai rata-rata siswa yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw nilai rata-rata (80,09; SD = 8,92) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata NHT (72,69; SD = 7,69). Uji hipotesis menunjukkan menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang sangat berarti antara model kooperatif tipe jigsaw dan NHT thitung= 3,46 > t tabel= 2,00. Maka hipotesis Ha diterima yang

artinya ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan NHT pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013.


(3)

DIFFERENCES IN STUDENT LEARNING OUTCOMES BY USING MODEL OF COOPERATIVE TYPE JIGSAW AND NHT

(NUMBERED HEAD TOGETHER) IN THE STRUKTUR AND NETWORK FUNCTION PLANT IN CLASS

IN XI STATE HIGH SCOOL 2 TEBING TINGGI ACADEMIC YEAR

2012 / 2013

IRWAN ARIPIN HARAHAP (NIM 408341027)

ABSTRACT

This study aimed to determine differences in student learning outcomes are taught using cooperative learning model jigsaw and NHT on the material structure and function of plant tissue in class XI High School Tebing Tinggi 2 years of learning 2012/2013.

The research was conducted in two different classes amounted to 36 people for a total sample of 72 people. In the first class learning is done by using a type of jigsaw cooperative model, while the second class of the learning is done using NHT. To test the hypotheses that have been formulated test statistic t test was used.

The results showed a difference in learning outcomes of students who are taught using the cooperative model jigsaw type while in the second class of the learning is done using NHT. The average value of students who were taught using the cooperative model jigsaw type average (80.09; SD = 8.92) higher than the average value of NHT (72.69; SD = 7.69). Hypothesis test shows results indicate a difference in student learning are very significant between the model and the type of cooperative jigsaw NHT t = 3.46> t table = 2.00. Ha hypothesis is accepted, which means there are significant differences between Jigsaw cooperative learning model with NHT on the material structure and function of plant tissue in class XI High School Tebing Tinggi State 2 Year Study 2012/2013.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Peneltian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Proses Belajar Mengajar 8 2.2.3 Pengertian Hasil Belajar 8 2.2. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 10 2.2.1 Langakah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 10 2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 11 2.3.1 Kelebihan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw 13 2.3.2 Ciri-ciri Model Pembelajaran Tipe Jigsaw 13 2.4 Pengertian NHT (Numbered Head Together) 13 2.4.1 Langkah-langkah Aktivitas Model Pembelajaran NHT 14

2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT 14

2.5 Struktur Jaringan Tumbuhan 15


(5)

2.5.1.1 Jaringan Meristem 16

2.5.1.2 Jaringan Dewasa 17

2.5.2 Jaringan Penguat/ Penyokong 19 2.5.3 Jaringan Pengangkut 20

2.5.4 Jaringan Gabus 22

2.5.5 Organ Tumbuhan 22

2.5.6 Totipotensi Tumbuhan Sebagai Prinsip Dasar Kultur Jaringan 27

2.6 Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.2. Populasi dan Sampel 29

3.2.1 Populasi Penelitian 29

3.2.2 Sampel Penelitian 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.4. Rancangan Penelitian 29

3.5. Instrumen Penilaian 30

3.6. Prosedur Penelitian 33

3.7. Teknik Analisis Data 34 3.7.1 Uji Persyaratan Data 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37

4.1. Hasil Penelitian 37

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 37 4.1.2 Deskripsi Nilai Pre tes Siswa 38 4.1.3.Deskripsi Nilai Pos tes Siswa 39 4.2. Uji Persyaratan Analisis Data 40

4.2.1.Uji Normalitas 40

4.2.2 Uji Homogenitas 40

4.3. Pengujian Hipotesis 41

4.4. Pembahasan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44

5.1. Kesimpulan 44

5.2. Saran 44


(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw nilai rata-rata

sebesar 80,09.

2. Hasil bela jar siswa dengan menggunakan model NHT nilai rata-rata sebesar 72,69. 3. Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2012/2013.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diajukan beberapa saran :

1. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) sebaiknya guru harus melihat materi dan waktu yang digunakan apakah materi yang akan diajarkan dapat menggunakan waktu yang efisien atau tidak.

2. Disarankan kepada para pengajar agar dapat menerapkan sejumlah model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, membuat variasi sedemikian rupa sehingga pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan.

3. Disarankan kepada guru Biologi agar kiranya bersedia untuk mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan jika menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hendaknya membagi siswa secara heterogen sehingga taraf kemampuan siswa dapat tersebar secara merata.


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru. Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu keharusan, terutama dalam memasuki era globalisasi. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini tidak bisa ditanggulangi dengan paradigma yang lama. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat tidak dapat dikejar dengan cara-cara biasa yang dipakai dalam sekolah.

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan dalam memilih metode dan model pembelajaran. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki keterampilan menyampaikan materi yang diberikan. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang membuat siswa termotivasi dan aktif dalam belajar, maka kemungkinan hasil belajar dapat meningkat. Sebagaimana dikemukakan Slameto, bahwa tujuan mengajar “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara baru, keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu tersebut dalam interaksi dengan lingkungannya.” Dengan kata lain, pengajaran dapat membuat seorang pelajar menjadi orang lain, dalam hal apa yang dapat ia lakukan dan yang dapat dicapainya. Perubahan ini biasanya dilakukan seorang guru atau instruktur dengan menggunakan suatu metode dan model mengajar untuk mencapai tujuannya.

Menurut Djamarah (2002), bahwa model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu model pembelajaran kooperatif tipe dengan tujuan. Ini berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe yang tetap, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri di dalam suatu tujuan. Model pembelajaran kooperatif tipe yang dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar bermacam-macam.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujutkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif yang tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia.


(8)

Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw adalah model pembelajaran dengan membagi kelompok siswa menjadi kelompok asal dan kelompok ahli. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 orang dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada materi pokok struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Lie, 2002).

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar adalah NHT (Numbered Head Together). Pembelajaran kooperatif model adalah NHT (Numbered Head Together) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa untuk lebih bertanggung jawab penuh, untuk memahami materi pelajaran secara berkelompok maupun individual.

Dalam hal ini pembelajaran kooperatif tipe adalah NHT (Numbered Head Together) merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok. Pembelajaran tipe adalah NHT (Numbered Head Together) mempunyai kelebihan diantaranya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mengembangkan rasa ingin tahu, meningkatkan rasa percaya diri, mengembangkan rasa saling dalam memiliki dan mengembangkan keterampilan untuk masa depan, yang menyebabkan siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, melatih siswa berani dalam menyampaikan pendapat dan berani berbicara di depan kelas yang pada akhirnya mampu membawa dampak positif berupa peningkatan hasil belajar sebagai salah satu indikator keberhasilan yang dilakukan.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, metode pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru seringkali adalah metode ceramah. Hal ini terlihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang banyak menggunakan metode ceramah. Metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif. Metode pembelajaran ini berpusat pada penceramah dengan komunikasi yang terjadi searah. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah, yang dapat dilihat dari ulangan akhir semester yang mencapai nilai rata-rata 69 yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan guru biologi di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yaitu 70.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan NHT (Numbered Head Together) cocok ditereapkan pada materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, karena pembelajaran Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan terdiri dari materi pembelajaran yang hanya berupa teori dan praktek sehingga perlu didiskusikan serta dipahami lebih dalam oleh siswa. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan NHT (Numbered Head Together) siswa


(9)

dapat saling berdiskusi dan berbagi pengalaman serta mengeluarkan apa yang di pikirkan masing-masing siswa sehingga dengan demikian akan menimbulkan interaksi positif antar siswa. Selain itu, jika diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan NHT (Numbered Head Together) mungkin akan membantu siswa untuk berpikir secara kritis dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut peneliti terdahulu, penelitian yang dilakukan oleh Yunarwi (2011), dengan judul, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pembelajaran 2010/2011, memperoleh nilai rata-rata berdasarkan lembar observasi motivasi belajar siswa pra siklus sebesar 54, 24 %, siklus 1 sebesar 71, 89 %, dan siklus 2 sebesar 83, 98 %. Hasil perhiutungan agket pra siklus menunjukkan moticvasi belajar siswa sebesar 68, 37 %, siklus 1 sebesar 73, 06 %, dan siklus 2 sebesar 80, 34 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widaryani (2009), dengan judul Penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan perhatian belajar biologi siswa kelas X-I SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode NHT meningkatkan perhatian belajar Biologi siswa. Peningkatan perhatian belajar siswa dapat dilihat dari hasil pengisian angket, diketahui bahwa persentase rata-rata siswa pada kegiatan awal (pra tindakan) yaitu 57, 97 %, Siklus I (63,73 %), dan sisklus II (82, 82 %). Untuk lembar observasi perhatian siswa pada siklus I (80,44 %) dan siklus II (90, 78 %) meningkat sebesar 10, 34 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpilkan penggunaan metode NHT dapat meningkatkan perhatian siswa X-I SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2007 / 2008 terhadap materi biologi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang judul ‘’Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan NHT (Numbered Head Together) Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013‘’.


(10)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar biologi siswa masih rendah.

2. Peran serta siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.

3. Penggunaan model pembelajaran masih dilaksanakan secara konvensional/ monoton. 4. Model pembelajaran Koopratif Tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) belum

pernah diterapkan di sekolah SMAN 2 Tebing Tinggi.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together)

2. Materi pokok yang digunakan adalah Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

3. Subjek penelitian yang digunakan adalah kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada Materi Pokok Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di ajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013.


(11)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di ajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013. 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang di ajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6 Manfaat Peneltian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru biologi dalam memilih dan menggunakan strategi yang tepat untuk setiap materi pelajaran Biologi

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam menambah wawasan tentang strategi-strategi pembelajaran

3. Hasil penelitian ini akan memberi masukan berharga bagi sekolah (institusi) tempat berlangsungnya penelitian dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran biologi SMA.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw nilai rata-rata

sebesar 80,09.

2. Hasil bela jar siswa dengan menggunakan model NHT nilai rata-rata sebesar 72,69. 3. Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2012/2013.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diajukan beberapa saran :

1. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) sebaiknya guru harus melihat materi dan waktu yang digunakan apakah materi yang akan diajarkan dapat menggunakan waktu yang efisien atau tidak.

2. Disarankan kepada para pengajar agar dapat menerapkan sejumlah model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, membuat variasi sedemikian rupa sehingga pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan.

3. Disarankan kepada guru Biologi agar kiranya bersedia untuk mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan jika menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hendaknya membagi siswa secara heterogen sehingga taraf kemampuan siswa dapat tersebar secara merata.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru. Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu keharusan, terutama dalam memasuki era globalisasi. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini tidak bisa ditanggulangi dengan paradigma yang lama. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat tidak dapat dikejar dengan cara-cara biasa yang dipakai dalam sekolah.

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan dalam memilih metode dan model pembelajaran. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki keterampilan menyampaikan materi yang diberikan. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang membuat siswa termotivasi dan aktif dalam belajar, maka kemungkinan hasil belajar dapat meningkat. Sebagaimana dikemukakan Slameto, bahwa tujuan mengajar “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara baru, keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu tersebut dalam interaksi dengan lingkungannya.” Dengan kata lain, pengajaran dapat membuat seorang pelajar menjadi orang lain, dalam hal apa yang dapat ia lakukan dan yang dapat dicapainya. Perubahan ini biasanya dilakukan seorang guru atau instruktur dengan menggunakan suatu metode dan model mengajar untuk mencapai tujuannya.

Menurut Djamarah (2002), bahwa model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu model pembelajaran kooperatif tipe dengan tujuan. Ini berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe yang tetap, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri di dalam suatu tujuan. Model pembelajaran kooperatif tipe yang dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar bermacam-macam.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujutkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif yang tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia.


(3)

Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw adalah model pembelajaran dengan membagi kelompok siswa menjadi kelompok asal dan kelompok ahli. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 orang dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada materi pokok struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Lie, 2002).

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar adalah NHT (Numbered Head Together). Pembelajaran kooperatif model adalah NHT (Numbered Head Together) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa untuk lebih bertanggung jawab penuh, untuk memahami materi pelajaran secara berkelompok maupun individual.

Dalam hal ini pembelajaran kooperatif tipe adalah NHT (Numbered Head Together) merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok. Pembelajaran tipe adalah NHT (Numbered Head Together) mempunyai kelebihan diantaranya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mengembangkan rasa ingin tahu, meningkatkan rasa percaya diri, mengembangkan rasa saling dalam memiliki dan mengembangkan keterampilan untuk masa depan, yang menyebabkan siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, melatih siswa berani dalam menyampaikan pendapat dan berani berbicara di depan kelas yang pada akhirnya mampu membawa dampak positif berupa peningkatan hasil belajar sebagai salah satu indikator keberhasilan yang dilakukan.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, metode pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru seringkali adalah metode ceramah. Hal ini terlihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang banyak menggunakan metode ceramah. Metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif. Metode pembelajaran ini berpusat pada penceramah dengan komunikasi yang terjadi searah. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah, yang dapat dilihat dari ulangan akhir semester yang mencapai nilai rata-rata 69 yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan guru biologi di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yaitu 70.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan NHT (Numbered Head Together) cocok ditereapkan pada materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, karena pembelajaran Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan terdiri dari materi pembelajaran yang hanya berupa teori dan praktek sehingga perlu didiskusikan serta dipahami lebih dalam oleh siswa. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan NHT (Numbered Head Together) siswa


(4)

dapat saling berdiskusi dan berbagi pengalaman serta mengeluarkan apa yang di pikirkan masing-masing siswa sehingga dengan demikian akan menimbulkan interaksi positif antar siswa. Selain itu, jika diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan NHT (Numbered Head Together) mungkin akan membantu siswa untuk berpikir secara kritis dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut peneliti terdahulu, penelitian yang dilakukan oleh Yunarwi (2011), dengan judul, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Pembelajaran 2010/2011, memperoleh nilai rata-rata berdasarkan lembar observasi motivasi belajar siswa pra siklus sebesar 54, 24 %, siklus 1 sebesar 71, 89 %, dan siklus 2 sebesar 83, 98 %. Hasil perhiutungan agket pra siklus menunjukkan moticvasi belajar siswa sebesar 68, 37 %, siklus 1 sebesar 73, 06 %, dan siklus 2 sebesar 80, 34 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widaryani (2009), dengan judul Penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan perhatian belajar biologi siswa kelas X-I SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode NHT meningkatkan perhatian belajar Biologi siswa. Peningkatan perhatian belajar siswa dapat dilihat dari hasil pengisian angket, diketahui bahwa persentase rata-rata siswa pada kegiatan awal (pra tindakan) yaitu 57, 97 %, Siklus I (63,73 %), dan sisklus II (82, 82 %). Untuk lembar observasi perhatian siswa pada siklus I (80,44 %) dan siklus II (90, 78 %) meningkat sebesar 10, 34 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpilkan penggunaan metode NHT dapat meningkatkan perhatian siswa X-I SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2007 / 2008 terhadap materi biologi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang judul ‘’Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan NHT (Numbered Head Together) Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013‘’.


(5)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar biologi siswa masih rendah.

2. Peran serta siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.

3. Penggunaan model pembelajaran masih dilaksanakan secara konvensional/ monoton. 4. Model pembelajaran Koopratif Tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) belum

pernah diterapkan di sekolah SMAN 2 Tebing Tinggi. 1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together)

2. Materi pokok yang digunakan adalah Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

3. Subjek penelitian yang digunakan adalah kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada Materi Pokok Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di ajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013.


(6)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di ajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013. 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang di ajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6 Manfaat Peneltian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru biologi dalam memilih dan menggunakan strategi yang tepat untuk setiap materi pelajaran Biologi

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam menambah wawasan tentang strategi-strategi pembelajaran

3. Hasil penelitian ini akan memberi masukan berharga bagi sekolah (institusi) tempat berlangsungnya penelitian dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran biologi SMA.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

0 8 27

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA REALIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

1 28 54

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 3 SUKADADI TAHUN PALAJARAN 2012/2013

0 4 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 47

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TIPE NHT BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 67

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA KELAS VI SDN 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TP. 2014/2015

0 4 63

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SEJARAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 0 15

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DI SMA

0 0 15