PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT BUSANA WANITA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
MEMBUAT BUSANA WANITA SISWA KELAS XI
SMKNEGERI 3 PEMATANG SIANTAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
TIURMA NULUS ASINA RAJAGUKGUK
NIM : 8116121036
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
(2)
(3)
(4)
i ABSTRACT
Tiurma Nulus Asina Rajagukguk, 8116121036. The Effect of Cooperative Learning Strategies dan Learning interest Toward Dressmaking Learning Outcomes of Grade XI SMK Negeri 3 Pematangsiantar Academic Year 2013/2014. Thesis: Educational Technology Study Program Post Graduate School of State University of Medan, 2014.
This research was aimed at finding out: (1) the outcomes of dressmaking where is higher between student that taught by cooperative learning type Jigsaw and cooperatif learning type STAD, (2) the outcomes of dressmaking between student who had learning interest of high and low, (3) interction between instruction strategies and learning interest on the student achievemnet in dressmaking.
The population in this study were all students of class XIth SMKN 3 dressmaking Pematangsiantar. Samples were chosen to be the class of the Jigsaw cooperative learning strategies are dressmaking class XIth 1 by the number of 32 students, while the dressmaking XIth 3 class as a class with STAD cooperative learning strategies by the number of 34 students. Sampling technique in this study is the technique of cluster sampling is random sampling. Outcomes test trials to make fashion women include validity, reliability, difficulty index, distinguishing features and detractors. Trial questionnaire interests include validity and reliability study. The instrument used was a test to capture learning outcomes data and questionnaire to capture student interest. ANOVA data analysis techniques are two lanes at a significant level, followed by the Scheffe test.
The results showed: ( 1 ) learning outcomes of students who make the fashion lady learned with Type Jigsaw cooperative learning strategies is higher than the learning outcomes of students who make the fashion lady learned with STAD cooperative learning strategies, with Fvalue (11.41) > Ftable (4.00), (2 ) the results of student learning to make fashion lady who have a high interest in learning higher than the results of student learning to make fashion lady have a low learning interest, with Fvalue (40.17) > Ftable (3.98), (3 ) there interaction between learning strategies with students' interest in influencing student learning outcomes, with Fvalue (31.91) > Ftable (4.00). This hypothesis suggests that the Jigsaw cooperative learning strategies more appropriate to use than the STAD cooperative learning strategies to improve learning outcomes makes fashion lady students, and students who have a high interest in learning will acquire learning outcomes make women dress better than the students who have an interest low learning. The implications of this study are specifically addressed to the faculty to pay attention to the characteristics of the students in applying learning strategies.
(5)
ii ABSTRAK
Tiurma Nulus Asina Rajagukguk, 8116121036 Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Minat belajar Terhadap Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui hasil belajar mana yang lebih tinggi antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar membuat busana wanita antara kelompok siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki minat belajar rendah, (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar membuat busana wanita
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Tata Busana SMKN 3 Pematangsiantar. Teknik sampel yang terpilih untuk menjadi kelas dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah kelas XI Tata Busana 1 dengan jumlah 32 orang siswa, sedangkan kelas XI Tata Busana 3 sebagai kelas dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan jumlah 34 orang siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Uji coba tes hasil belajar membuat busana wanita meliputi validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya pembeda dan pengecoh. Uji coba angket minat belajar meliputi validitas dan reliabilitas. Instrumen yang digunakan adalah tes untuk menjaring data hasil belajar dan angket untuk menjaring minat belajar siswa. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikan 0,05 yang dilanjutkan dengan uji lanjut Scheffe
Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil belajar membuat busana wanita siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw lebih tinggi dari pada hasil belajar membuat busana wanita siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD, dengan Fhitung = 11,41 > Ftabel = 4,00; (2) hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar rendah, dengan Fhitung = 40,17 > Ftabel = 3,98; (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat belajar siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, dengan Fhitung = 31,91 > Ftabel = 4,00. Hipotesis ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tepat digunakan daripada strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar membuat busana wanita siswa, dan siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan memperoleh hasil belajar membuat busana wanita yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki minat belajar rendah. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada tenaga pengajar agar memperhatikan karakteristik siswa dalam menerapkan strategi pembelajaran.
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh
tugas dalam pendidikan S2 dan penulisan tesis ini dengan judul “Pengaruh
Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Pematangsiantar Tahun
Pelajaran 2013/2014”, sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tesis ini disusun
untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk semuanya itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dosen Pembimbing I Bapak Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M. Pd dan Dosen Pembimbing II Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M. Pd selaku pembimbing saya, yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk melakukan telaah, koreksi, bimbingan dan arahan kepada penulis. 2. Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M. Pd, Bapak Dr. R. Mursid, M. Pd
dan Ibu Dr. Dina Ampera, M. Pd selaku narasumber yang telah memberikan banyak masukan dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. Abd. Muin Sibuea, M. Pd, selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd dan Bapak Dr. R. Mursid, M. Pd selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi Teknologi Pendidikan berserta staff yang telah membantu penulis dalam menempuh pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan pada Program Studi Teknologi Pendidikan.
4. Pihak penyelenggara SBI Invest yang telah memberikan bantuan beasiswa selama empat semester kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Safrudin, M. Si selaku kepala SMK Negeri 3 Pematangsiantar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan di Pascasarjana Universitas Negeri Medan, dan seluruh
(7)
iv
Bapak/Ibu guru dan staff pegawai SMK Negeri 3 Pematangsiantar, atas semua bantuan yang telah diberikan.
6. Orang tua tercinta Bapak Ludin Rajagukguk, BA dan Ibunda tercinta Rustina Hutagalung, yang selalu memberikan semangat, dan doa yang tulus ikhlas serta kasih sayang yang diberikan kepada penulis.
7. Suamiku yang tercinta St. Hendrianto Nababan yang sangat mendukung saya dalam menyelesaikan penyusunan tesis ini dan buah hatiku tersayang Christianto Wibisono Nababan, Lucky Wibowo Nababan dan Amelia Maxi Mova Nababan yang penuh kesabaran dan tulus menjadikan inspirasi dan motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, seiring dengan rasa harap atas kritik dan saran, penulis mengucapkan terima kasih atas saran maupun kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Medan, 04 April 2014 Penulis
(8)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 10
A. Kajiian Teoretis ... 10
1. Hakikat Hasil Belajar ... 10
2. Hakikat Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ... 14
3. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 17
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 23
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 28
6. Hakikat Minat Belajar ... 32
B. Penelitian yang Relevan ... 40
C. Kerangka Berpikir ... 42
1. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 42
2. Pengaruh Tinggi Rendahnya Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ... 45
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Membuat Busana Wanita ... 47
D. Pengajuan Hipotesis ... 49
(9)
vi
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 51
C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 49
D. Pengontrolan Perlakuan ... 52
E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 54
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 56
G. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data ... 58
1. Tes Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ... 58
2. Angket Minat Belajar ... 62
H. Prosedur Pelaksanaan Perlakuan ... 63
I. Teknik Analisis Data ... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 68
A. Deskripsi Data ... 68
1. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 70
2. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 70
3. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Tinggi ... 71
4. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Rendah ... 73
5. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 75
6. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 76
7. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 78
8. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Rendah yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 79
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 81
1. Uji Normalitas Data ... 81
2. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 84
C. Pengujian Hipotesis ... 86
1. Perbedaan Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembejaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 87
(10)
vii
2. Perbedaan Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi
dengan Siswa Yang Memiliki Minat Belajar Rendah ... 88
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa ... 89
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95
1. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa antara Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 95
2. Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi dengan Minat Belajar Rendah ... 97
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Membuat Busana Wanita... 99
E. Keterbatasan Penelitian ... 102
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 104
A. Simpulan ... 104
B. Implikasi ... 105
C. Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 112
(11)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ... 4
Tabel 2.1 : Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif ... 22
Tabel 2.2 : Skor Perkembangan Individu ... 25
Tabel 2.3 : Skor Perkembangan Kelompok ... 26
Tabel 2.4 : Fase-Fase Perkembangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 32
Tabel 2.5 : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 44
Tabel 3.1 : Populasi Penelitian ... 50
Tabel 3.2 : Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 52
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Hasil Belajar Membuat Busana Wanita ... 56
Tabel 3.4 : Skor Angket Minat Belajar ... 57
Tabel 3.5 : Kisi-kisi Angket Minat Belajar ... 58
Tabel 4.1 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 68
Tabel 4.2 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 70
Tabel 4.3 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Tinggi ... 72
Tabel 4.4 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Rendah ... 73
Tabel 4.5 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 75
Tabel 4.6 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 76
Tabel 4.7 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 78
Tabel 4.8 : Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa dengan Minat Belajar Rendah yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 80
Tabel 4.9 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Membuat Busana Wanita yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan Tipe STAD ... 82
Tabel 4.10 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi dan Rendah ... 82 Tabel 4.11 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Membuat Busana
(12)
ix
Berdasarkan Minat Belajar Tinggi dan Rendah ... 83
Tabel 4.12 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Strategi Pembelajaran ... 84
Tabel 4.13 : Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Minat Belajar ... 85
Tabel 4.14 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Populasi ... 85
Tabel 4.15 : Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif ... 86
Tabel 4.16 : Ringkasan Perhitungan Anava 2 x 2 ... 87
Tabel 4.17 : Ringkasan Hasil dengan Menggunakan Uji Scheffe ... 91
(13)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Ilustrasi yang Menunjukkan Kelas Strategi Kooperatif
Tipe Jigsaw ... 25
Gambar 4.1 : Histogram Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa
yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 69 Gambar 4.2. : Histogram Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa
yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 71
Gambar 4.3 : Histogram Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa
yang Memiliki Minat Belajar Tinggi ... 72 Gambar 4.4. : Histogram Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa
yang Memiliki Minat Belajar Rendah ... 74 Gambar 4.5. : Histogram Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa
dengan Minat Belajar Tinggi yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw ... 75 Gambar 4.6. : Histogram Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa
dengan Minat Belajar Rendah yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw ... 77 Gambar 4.7. : Histogram Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa
dengan Minat Belajar Tinggi yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD ... 79 Gambar 4.8. : Histogram Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Siswa
dengan Minat Belajar Rendah yang Dibelajarkan
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD ... 81 Gambar 4.9. : Interaksi Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar
(14)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ... 115
Lampiran 2 : RPP Perlakuan ... 118
Lampiran 3 : Tes Membuat Busana Wanita... 197
Lampiran 4 : Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ... 205
Lampiran 5 : Instrumen Minat Belajar ... 215
Lampiran 6 : Hasil Ujicoba Angket Minat Belajar ... 220
Lampiran 7 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 226
Lampiran 8 : Tabel Statistik ... 268
Lampiran 9 : Pedoman Penggunaan Strategi Pembelajaran ... 277
Lampiran 10 : Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 290
Lampiran 11 : Surat Undangan Keputusan Pembimbing Tesis Program ... 296
Lampiran 12 : Undangan Seminar Proposal Tesis ... 297
Lampiran 13 : Surat Keterangan Validasi Penelitian ... 298
Lampiran 14 : Izin Melakukan Uji Coba Soal Tes Hasil Belajar dan Angket Minat Belajar Siswa ... 300
Lampiran 15 : Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Unimed ... 301
Lampiran 16 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Dari Tempat Penelitian ... 302
(15)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kecerdasan
dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat
tergantung dari kualitas pendidikan yang dicapai. Pentingnya pendidikan
tercermin dalam undang-undnag dasar 1945 dan GBHN yang menyatakan bahwa
pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian program pendidikan memiliki
andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi dan kesejahteraan suatu bangsa.
Pembangunan di bidang pendidikan meliputi pembangunan pendidikan
secara formal maupun non formal. Titik berat pendidikan formal adalah
peningkatan mutu dan perluasan pendidikan dasar, selain itu, perluasan
kesempatan belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai
sasaran tersebut berbagai upaya dilakukan pemerintah, misalnya dengan
meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, kualitas guru, dan
penyempurnaan kurikulum.
Oleh karena itu upaya meningkatkan kualitas manusia melalui
pendidikan terus dilakukan oleh lembaga pemerintah dan masyarakat
(stakeholder) yang peduli pendidikan dalam arti luas seperti penelitian dan pengembangan, pelatihan dan pendidikan/kualifikasi guru serta pengadaan sarana
(16)
2
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, program-program
sekolah diarahkan pada tujuan jangka panjang pembelajaran yaitu untuk
meningkatkan kemampuan siswa agar ketika mereka sudah meninggalkan bangku
sekolah, mereka akan mampu mengembangkan diri sendiri dan mampu
memecahkan masalah yang muncul. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu. Pendidikan kejuruan harus merencanakan dan mengusahakan proses
pembelajaran yang berorientasi pada nilai dan moral sejalan dengan program
pembangunan karakter bangsa. Sekolah menengah kejuruan adalah salah satu
lembaga pendidikan formal yang memberikan bekal pengetahuan teknologi,
keterampilan, sikap dan etos kerja yang bertujuan mempersiapkan lulusan yang
kelak menjadi tenaga kerja yang profesional.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan, SMK Negeri 3 Pematangsiantar
telah melakukan beberapa upaya antara lain peningkatan mutu proses belajar
mengajar melalui strategi pembelajaran, penataan kurikulum, mengadakan
fasilitas praktek, fasilitas laboratorium, dan peningkatan kualitas pengajaran,
namun dalam kenyataan bahwa lulusan SMK tidak dapat sepenuhnya dapat
diterima di dunia kerja dikarenakan belum sesuainya harapan dari dunia kerja baik
dari segi pengetahuan maupun keterampilan.
Banyak yang dirasakan dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran
diantaranya adalah strategi pembelajaran. Salah satu jalan yang dapat ditempuh
oleh guru dalam usaha kearah pencapaian peningkatan hasil belajar adalah
membenahi strategi pembelajaran dengan memanfaatkan sarana dan prasarana
(17)
3
Mutu lulusan SMK secara umum tergantung pada kualitas keterampilan
yang dimilikinya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini agar
lulusan lembaga pendidikan di Indonesia dapat memenuhi tuntutan dunia kerja
adalah melalui penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini
mengupayakan setiap lulusan memiliki kompetensi pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
Salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa program studi
tata busana yang sangat mendukung bagi kesiapan siswa untuk bekerja di dunia
industri dan dunia usaha (dudi) adalah membuat busana wanita. Mata pelajaran ini
bertujuan agar siswa memiliki kompetensi: (1) mengetahui macam-macam busana
wanita, (2) mengetahui pembuatan pola busana wanita, (3) mengetahui cara
memotong bahan, (4) mengetahui teknik penyelesaian busana wanita dengan
jahitan tangan. Melalui penguasaan mata pelajaran ini dituntut lulusan program
studi tata busana akan mampu menjadi seorang asisten perancang busana. Namun
berdasarkan observasi awal penulis di SMK Negeri 3 Pematangsiantar hasil
belajar siswa masih kurang memuaskan pada mata pelajaran membuat busana
wanita. Hal ini berdasarkan data Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Hasil Belajar Membuat Busana Wanita Tahun
Akademi
Nilai Terendah
Nilai
Tertinggi Rata-rata Kategori 2008/2009 45 80 62 Belum Tuntas 2009/2010 50 82 66 Belum Tuntas
2010/2011 60 90 75 Tuntas
2011/2012 54 84 69 Belum Tuntas Sumber :Data Sekunder Program Studi Tata Busana SMK Negeri 3 P.Siantar
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kurang memuaskan karena
(18)
4
Untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi,maka siswa dituntut untuk lebih
memahami dan menguasai materi pelajaran membuat busana wanita.
Reigeluth (1983: 19) yang mengemukakan ada tiga variabel
pembelajaran yakni: variabel kondisi pembelajaran, variabel strategi
pembelajaran, dan variabel hasil pembelajaran. Dari ketiga variabel ini hanya
variabel strategi pembelajaran yang berpeluang besar untuk dapat dimanipulasi.
Variabel strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu
strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan. Strategi
pengelolaan berhubungan dengan bagaimana menata interaksi antar siswa dan
strategi lainnya (strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian).
Menurut Sanjaya (2011: 99) dalam konteks pembelajaran strategi dapat
dikatakan sebagai pola umum berisi tentang rentetan kegiatan yang dapat
dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Strategi merupakan uraian mengenai
tahapan-tahapan terjadinya proses belajar yang dimaksudkan sebagai informasi
latar belakang untuk seseorang mengajar.
Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan
adalah peningkatan kualitas pembelajaran. Peningkatan mutu pendidikan bisa
dilakukan dari berbagai aspek variabel pembelajaran, aspek yang dianggap cocok
dan relevan dengan permasalahan diatas adalah penerapan pembelajaran yang
berorientasi kepada aktivitas siswa. Strategi pembelajaran yang kini semakin
berkembang penggunaannya adalah strategi pembelajaran kooperatif. Strategi
pembelajaran kooperatif merupakan upaya untuk mengatasi kecenderungan peran
(19)
5
peran dan minat belajar siswa dalam memperoleh pengetahuan sikap dan
keterampilan.
Hal ini yang perlu mendapat perhatian dalam meningkatkan hasil belajar
membuat busana wanita adalah perbedaan karakteristik siswa. Karakteristik siswa
dilibatkan dalam penentuan teknik pelajaran, maka karakteristik siswalah yang
lebih berperan untuk menentukan strategi pembelajaran mana yang sebaiknya
digunakan dalam kegiatan belajar,untuk itu identifikasi karakteristik siswa
merupakan faktor yang amat penting dan mutlak dilakukan. Salah satu implikasi
karakteristik siswa terhadap strategi pembelajaran adalah upaya pengkategorian
strategi pembelajaran mana yang sebaiknya digunakan dalam kegiatan belajar
sehingga benar-benar dapat memudahkan siswa belajar. Dalam penelitian ini
karakteristik siswa yang dirasakan dapat mempengaruhi hasil belajar membuat
busana wanita adalah minat belajar siswa.
Sehubungan dengan masalah diatas, maka dalam penelitian ini, upaya
untuk meningkatkan hasil belajar membuat busana wanita siswa diusulkan dengan
menyajikan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kooperatif tipe STAD,
sedangkan yang berhubungan dengan karakteristik siswa melibatkan tingkat minat
belajar siswa.
Faktor minat belajar siswa dapat dirasakan sebagai salah satu faktor yang
dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jika
seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan
bahwa dia akan berhasil dengan baik dan mempelajari sesuatu dengan penuh
(20)
6
merasa perlu untuk mengkaji strategi pembelajaran sebagai faktor eksternal dan
minat belajar siswa sebagai faktor internal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka banyak sekali
faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi siswa. Hal ini dapat ditinjau dari
berbagai komponen proses belajar mengajar, seperti siswa, guru, sarana prasarana,
media dan masih banyak komponen yang lainnya. Dengan demikian, timbul
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: (1) apakah kemampuan mengajar guru
membuat busana wanita masih perlu ditingkatkan? (2) apakah program studi Tata
Busana sudah melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi? (3) apakah siswa
program studi tata busana memiliki minat belajar yang tinggi? (4) apakah sarana
dan prasarana program studi tata busana sudah memadai? (5) apakah strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan strategi pembelajaran kooperatif tipe
STAD memberikan hasil berbeda dalam proses belajar mengajar mata pelajaran
membuat busana wanita? (6) Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan pembelajaran kooperatif tipe STAD bila
dikaitkan dengan minat belajar terhadap hasil belajar membuat busana wanita.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah diatas maka agar
penelitian ini lebih mendalam dan terfokus, penelitian ini dibatasi pada ruang
(21)
7
Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di SMK
Negeri 3 Pematangsiantar. Berkaitan dengan variabel penelitian, penelitian ini
memiliki variabel bebas yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Variabel moderatornya yaitu minat
belajar siswa. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar membuat busana
wanita pada pokok bahasan menggelompokkan macam-macam busana wanita dan
meletakkan pola diatas kain yang dibatasi pada ranah kognitif yaitu pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi di kelas XI SMK Negeri 3
Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2013/2014.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, maka masalah
penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh hasil belajar membuat
busana wanita lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang
diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD?
2. Apakah kelompok siswa yang memiliki minat belajar tinggi memperoleh
hasil belajar membuat busana wanita lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok siswa yang memiliki minat belajar rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat
(22)
8
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar mana yang lebih tinggi antara kelompok
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar membuat busana wanita antara
kelompok siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan kelompok
siswa yang memiliki minat belajar rendah
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar
terhadap hasil belajar membuat busana wanita
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:
a. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan peningkatan kompetensi belajar siswa dan peran serta siswa
dalam proses pembelajaran.
b. Sebagai acuan metode penelitian tentang pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan
pembelajaran Kooperatif tipe STAD serta pengaruhnya terhadap hasil
belajar membuat busana wanita.
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
(23)
9
b. Guru memberikan informasi mengenai manfaat pembelajaran melalui
strategi pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan pembelajaran
Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran membuat busana wanita
yang dapat meningkatkan hasil belajar.
c. Siswa yaitu untuk lebih meningkatkan kompetensi belajar siswa
dengan perbaikan pembelajaran dan peranan minat belajar
mempengaruhi hasil belajar membuat busana wanita.
(24)
104
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar membuat busana wanita siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar
tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah.
3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil
belajar membuat busana wanita. Berdasarkan uji lanjut diperoleh hasil bahwa hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar tinggi yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi daripada hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar rendah dengan strategi pembelajaran yang sama. Demikian juga bila dibandingkan dengan hasil belajar membuat busana wanita yang memiliki minat belajar tinggi dan rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD, masih lebih unggul hasil belajar membuat busana wanita dengan minat belajar tinggi dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
(25)
105
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian bahwa hasil belajar membuat busana wanita siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dengan demikian guru perlu mempertimbangkan penggunaan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran, karena strategi pembelajaran mampu menggabungkan berbagai macam metode dan model pembelajaran dalam satu kesatuan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan demikian strategi pembelajaran memiliki potensi untuk menarik perhatian siswa dan mampu menimbulkan rasa senang, dan dengan sendirinya akan menambah motivasi siswa selama proses pembelajaranyang menyebabkan penyerapan pada materi menjadi lebih optimal. Dengan strategi pembelajaran ini pula guru menjadi lebih mudah memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional, terutama menjelaskan konsep-konsep yang tinggi menjadi konkrit sehingga siswa lebih mudah memahami.
Dalam proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa diharuskan terlibat aktif baik secara visual, auditif maupun kinestetik, sehingga dengan pelibatan tersebut memungkinkan informasi ataupun pesan pembelajaran lebih mudah dipahami siswa. Sesuai dengan namanya, strategi pembelajaran ini baik digunakan manakala guru menginginkan siswa mendalami atau lebih memahami secara rinci dan detail. Sementara itu ditinjau dari tujuan sosial pembelajaran kooperatif STAD mengacu kepada kerja
(26)
106
kelompok dan kerja sama. Tujuan kelompok akan tercapai apabila semua anggota kelompok mencapai tujuannya secara bersama-sama. Siswa didorong untuk bekerja sama pada suatu tanggung jawab bersama, dan mereka harus mengkoordinasikan untuk menyelesaikan tugasnya.
Dalam mempersiapkan pembelajaran menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, guru haruslah telah menguasai pemanfaatan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Disamping itu guru harus memperhatikan jalannya kegiatan pembelajaran serta faktor-faktor antara lain: 1) menjelaskan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran; 2) menjelaskan kegunaan dan cara pemanfaatan strategi; 3) menjelaskan kegiatan pembelajaran dengan mempedomani tujuan pembelajaran dan lembar aktivitas siswa yang dibagikan, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka lakukan; 4) memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang sedang dipelajari dengan meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi ataupun meminta siswa memberi tanggapan terhadap presentasi teman mereka; 5) memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kesalahan yang diperbuat siswa, mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa; dan 6) memberikan petunjuk yang benar kepada siswa cara menutup program aplikasi serta mengingatkan tugas yang diberikan guru.
Berdasarkan petunjuk dan prosedur yang diberikan guru maka siswa akan lebih mudah memahami strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dengan demikian siswa akan terbimbing selama proses pembelajaran sesuai dengan tujuan dan materi yang sedang dipelajari. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
(27)
107
hasil belajar membuat busana wanita yang lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru untuk memilih strategi pembelajaran yang efektif dalam membelajarkan siswa guna mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan minat belajar rendah menunjukkan perbedaan dengan menggunakan pembelajaran yang berbeda. Penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda dengan karakteristik siswa yang berbeda dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik siswa turut mempengaruhi hasil belajar membuat busana wanita siswa. Dengan memperhatikan karakteristik siswa yang berbeda tentunya dapat dijadikan informasi masukan bagi guru maupun pengelola sekolah dalam mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan guna tercapainya tujuan pembelajaran. Disamping itu guru juga perlu dibekali kemampuan untuk mengetahui karakterisitik siswa, serta kompetensi dalam pemanfaatan berbagai strategi pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki minat belajar tinggi mempunyai hasil belajar membuat busana wanita siswa yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah. Lebih khusus lagi, hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar rendah yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Demikian juga hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar rendah yang dibelajarkan
(28)
108
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Oleh sebab itu perlu adanya kesesuaian pemilihan strategi pembelajaran dengan karakteristik yang dimiliki siswa. Dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat, akan membuat proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna. Walaupun setiap strategi pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing, namun hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam membelajarkan siswa.
Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar siswa. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan minat belajar tinggi dan diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw secara rata-rata mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sedangkan bagi siswa yang memiliki minat belajar rendah memperoleh rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah yang diajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tepat diajarkan kepada siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD tepat diajarkan kepada siswa yang memiliki minat belajar rendah.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar membuat busana wanita dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan dan minat belajar siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa
(29)
109
mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan minat belajar siswa perlu menjadi perhatian sekaligus.
Guru juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya dalam merancang pembelajaran, khususnya dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dalam merancang pembelajaran guru harus memiliki kemampuan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, skenario pembelajaran, metode, tempat, sarana dan prasarana yang tersedia. Untuk pengembangan strategi pembelajaran, guru juga harus menambah pengetahuan dan wawasannya dalam bidang perangkat lunak, sehingga guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran.Penelitian ini diharapkan dapat merangsang dan memotivasi guru, khususnya guru membuat busana wanita untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam membelajarkan siswa.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal yaitu:
1. Salah satu tujuan pembelajaran membuat busana wanita adalah melihat
hasil belajar membuat busana wanita. Penggunaan strategi pembelajaran bertujuan untuk memperjelas konsep tinggi menjadi konkrit sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan lebih mudah dalam memecahkan masalah membuat busana wanita. Oleh sebab itu
(30)
110
disarankan kepada guru mata pelajaran membuat busana wanita agar menggunakan strategi pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar membuat busana wanita siswa yang
memiliki minat belajar tinggi disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw karena sesuai dengan karakteristik siswa tersebut. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa akan lebih terakomodasi kebutuhannya sehingga siswa merasa termotivasi dan menikmati proses pembelajaran, dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar khususnya hasil belajar membuat busana wanita siswa.
3. Meskipun strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat baik bagi
siswa yang memiliki minat belajar tinggi, namun juga disarankan untuk dibelajarkan kepada siswa yang memiliki minat belajar rendah untuk melatih kesabaran dan melatih siswa berpikir kooperatif tipe jigsaw sehingga hasil belajar membuat busana wanita siswa menjadi lebih baik.
4. Kesesuaian antara materi yang diajarkan dengan strategi pembelajaran dan
karakteristik siswa sangatlah mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu disarankan kepada guru mata pelajaran membuat busana wanita untuk lebih aktif dan kreatif dalam merancang strategi pembelajaran sehingga penyampaian materi pelajaran lebih efektif dan efisien. Penggunaan strategi pembelajaran dapat dijadikan salah satu pilihan guru dalam membelajarkan siswa.
5. Dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran,
(31)
111
mengenai pemanfaatan strategi yang terdapat dalam strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
6. Untuk meningkatkan mutu proses dan mutu hasil, disarankan pihak
sekolah menyadari pentingnya ketersediaan sarana dan prasarana yang layak pakai. Demikian pula hendaknya pihak sekolah secara berkala melaksanakan ataupun mengikutsertakan guru-guru dalam program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk pelatihan dalam bidang teknologi.
7. Penelitian ini terbatas pada pengukuran kognitif hasil belajar membuat
busana wanita siswa minat belajar tinggi dan rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Disarankan bagi peneliti berikutnya untuk dapat meneliti ranah afektif dan psikomotorik siswa dengan minat belajar tinggi dan rendah dalam kemampuan mereka memecahkan masalah membuat busana wanita.
(32)
112
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Asmin & Abil Mansyur. 2012. Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar: dengan
Analisis Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia
Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard
University Press
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design
of Instruction (6th ed), New York: Pearson
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Febrina, Nuansa Ayu dan Isroah. 2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia:
Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012
Halimah, Siti. 2008. Strategi Pembelajaran: Pola dan Strategi Pembelajaran
dalam KTSP. Bandung: Citapustaka Media Perintis
(33)
113
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hamid K, Abdul. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan
Hobri dan Susanto. 2006. Jurnal Pendidikan Dasar: Penerpaan Pendekatan
Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung. 7(2): 75
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan
Model Terapan. Yokyakarta: Pustaka Pelajar
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Aritonang, Keke T. 2008. Jurnal Pendidikan Penabur: Minat dan Motivasi dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. 10(7): 14
Kemp. Jerrold E. 1977. Instructional Design: A Plan for Unit and Course
Development (2nd ed). California: Fearon Publishers
Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo
Mager, Robert F. 1975. Preparing Instructional Objectives (2nd ed). California:
Pitman Learning
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet.
Ke-4. Jakarta: Kencana
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Cet.
Ke-15. Bandung: Remaja Rosdakarya
Richey, Rita C. 1986. The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional
Design. New York: Nichols Publishing Company
Reigeluth, Charles M. 2009. Instructional Design Theories and Models Vol III.
New York. Routledge
Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis
(34)
114
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan Cet. Ke-7. Jakarta: Kencana
Seels, Barbara & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Jakarta: UNJ
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Supardi, dkk. 2010. Jurnal Formatif: Pengaruh Media Pembelajaran dan minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika. 2(1): 76
Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional (Ed. Revisi) Cet.Ke-1. Jakarta:
Universitas Terbuka
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana
Sutini. 2010. Interaksi Jurnal Pendidikan: Upaya Meningkatkan Minat Baca
Siswa Kelas III Sekolah Dasar. 5(5): 53
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana
Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
Uno, Hamzah B, Masri Kudrat Umar & Keysar Panjaitan. 2014. Variabel
Penelitian dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta: Ina Publikatama
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Wena, Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
(1)
109
mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan minat belajar siswa perlu menjadi perhatian sekaligus.
Guru juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya dalam merancang pembelajaran, khususnya dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dalam merancang pembelajaran guru harus memiliki kemampuan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, skenario pembelajaran, metode, tempat, sarana dan prasarana yang tersedia. Untuk pengembangan strategi pembelajaran, guru juga harus menambah pengetahuan dan wawasannya dalam bidang perangkat lunak, sehingga guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran.Penelitian ini diharapkan dapat merangsang dan memotivasi guru, khususnya guru membuat busana wanita untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam membelajarkan siswa.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal yaitu:
1. Salah satu tujuan pembelajaran membuat busana wanita adalah melihat hasil belajar membuat busana wanita. Penggunaan strategi pembelajaran bertujuan untuk memperjelas konsep tinggi menjadi konkrit sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan lebih mudah dalam memecahkan masalah membuat busana wanita. Oleh sebab itu
(2)
disarankan kepada guru mata pelajaran membuat busana wanita agar menggunakan strategi pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar membuat busana wanita siswa yang memiliki minat belajar tinggi disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw karena sesuai dengan karakteristik siswa tersebut. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa akan lebih terakomodasi kebutuhannya sehingga siswa merasa termotivasi dan menikmati proses pembelajaran, dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar khususnya hasil belajar membuat busana wanita siswa.
3. Meskipun strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat baik bagi siswa yang memiliki minat belajar tinggi, namun juga disarankan untuk dibelajarkan kepada siswa yang memiliki minat belajar rendah untuk melatih kesabaran dan melatih siswa berpikir kooperatif tipe jigsaw sehingga hasil belajar membuat busana wanita siswa menjadi lebih baik. 4. Kesesuaian antara materi yang diajarkan dengan strategi pembelajaran dan
karakteristik siswa sangatlah mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu disarankan kepada guru mata pelajaran membuat busana wanita untuk lebih aktif dan kreatif dalam merancang strategi pembelajaran sehingga penyampaian materi pelajaran lebih efektif dan efisien. Penggunaan strategi pembelajaran dapat dijadikan salah satu pilihan guru dalam membelajarkan siswa.
5. Dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran, guru diharuskan memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa
(3)
111
mengenai pemanfaatan strategi yang terdapat dalam strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
6. Untuk meningkatkan mutu proses dan mutu hasil, disarankan pihak sekolah menyadari pentingnya ketersediaan sarana dan prasarana yang layak pakai. Demikian pula hendaknya pihak sekolah secara berkala melaksanakan ataupun mengikutsertakan guru-guru dalam program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk pelatihan dalam bidang teknologi.
7. Penelitian ini terbatas pada pengukuran kognitif hasil belajar membuat busana wanita siswa minat belajar tinggi dan rendah yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Disarankan bagi peneliti berikutnya untuk dapat meneliti ranah afektif dan psikomotorik siswa dengan minat belajar tinggi dan rendah dalam kemampuan mereka memecahkan masalah membuat busana wanita.
(4)
112
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Asmin & Abil Mansyur. 2012. Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar: dengan
Analisis Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia
Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard University Press
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design of Instruction (6th ed), New York: Pearson
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Febrina, Nuansa Ayu dan Isroah. 2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia:
Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012
Halimah, Siti. 2008. Strategi Pembelajaran: Pola dan Strategi Pembelajaran dalam KTSP. Bandung: Citapustaka Media Perintis
(5)
113
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Hamid K, Abdul. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan
Hobri dan Susanto. 2006. Jurnal Pendidikan Dasar: Penerpaan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung. 7(2): 75
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yokyakarta: Pustaka Pelajar
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Aritonang, Keke T. 2008. Jurnal Pendidikan Penabur: Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. 10(7): 14
Kemp. Jerrold E. 1977. Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (2nd ed). California: Fearon Publishers
Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo
Mager, Robert F. 1975. Preparing Instructional Objectives (2nd ed). California: Pitman Learning
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta: Kencana
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Cet.
Ke-15. Bandung: Remaja Rosdakarya
Richey, Rita C. 1986. The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional
Design. New York: Nichols Publishing Company
Reigeluth, Charles M. 2009. Instructional Design Theories and Models Vol III.
New York. Routledge
Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
(6)
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Cet. Ke-7. Jakarta: Kencana
Seels, Barbara & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya. Jakarta: UNJ
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Supardi, dkk. 2010. Jurnal Formatif: Pengaruh Media Pembelajaran dan minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika. 2(1): 76
Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional (Ed. Revisi) Cet.Ke-1. Jakarta: Universitas Terbuka
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana
Sutini. 2010. Interaksi Jurnal Pendidikan: Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas III Sekolah Dasar. 5(5): 53
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, Hamzah B, Masri Kudrat Umar & Keysar Panjaitan. 2014. Variabel
Penelitian dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta: Ina
Publikatama
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Wena, Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara