PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012.

Pendidikan Biologi
Volume 4, Nomor 2
Halaman 1-11

Mei 2012

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI SURVEY, QUESTION,
READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) PADA SISWA KELAS XI IPA 2
SMA NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012
IMPROVING STUDENTACHIEVEMENT IN LEARNING PROCESS ON
BIOLOGY BY IMPLEMENTATION SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,
AND REVIEW (SQ3R) OF GRADE XI IPA 2 SMA NEGERI 1 BANYUDONO
ACADEMIC YEAR2010/2011
VA Vellariani Dewi Palupi1), Slamet Santosa2), Riezky Maya Probosari3)
1)

2)

Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: vellariani@yahoo.com
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: slametsantosa@yahoo.co.id

3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: riezwan@gmail.com

ABSTRACT – This research aimed for improving studentachievementin learning process
on Biology by implementation of Survey, Question, Read, Recite, and Review (SQ3R)
strategy of grade XI IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudono academic years 2011 / 2012. This
research is aclassroom action research that was included 2 cycles of action. Each cycles
consisting of 4 phase which areplanning, action, observation, and reflection. The subjects of
this research were students grade XI IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudonoacademic years 2011 /
2012. Source of data derived from the questionnaire, observation, test and interview.
Technical analysis of data was using descriptive analysis. Data validation was using methods
triangulation. The results of this research showed that the implementation Survey, Question,
Read, Recite, and Review (SQ3R) strategy could improve student achievement in learning
process on Biology of grade XI IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudonoacademic years 2011 /
2012. The average percentage based on questionnaire student achievement of
psychomotorindicators was 75,49% forCycle Iand 80,02% forCycle II(worked up 4,53%).
The average percentage based on questionnaire student achievement of affective
indicators was 69,48% forCycle Iand 78,09% forCycle II (worked up 8,61%). The
average percentage based on observation student achievement of psychomotor indicators for
Cycle I was 57,81% and 67,60% forCycle II (worked up 9,79%). The average percentage

based on observation student achievement of affective indicators for Cycle I was 55,35%
and 63,76% forCycle II (worked up 8,41%). The average percentage student
achievement of cognitivebased on evaluation test for Cycle I was 74,84and 85,63for Cycle
II (worked up 10,79).Based on the result could be conclude that implementation of
Survey, Question, Read, Recite, and Review (SQ3R) strategy had improvedstudent
achievement in learning process on Biologyof grade XI IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudono.
Keywords: Survey, Question, Read, Recite, and Review (SQ3R), Psychomotor, Affective,
Cognitive,and Students Achievement
belajar biologi siswa masih tergolong

PENDAHULUAN
Hasil

observasi

awal

pada

rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan


pembelajaran Biologi di kelas XI IPA 2

sebagian besar siswa bersikap pasif saat

SMA Negeri 1 Banyudono tahun ajaran

guru memberi pertanyaan, hanya siswa-

2011/2012

siswa

menunjukkan bahwa hasil

tertentu

yang

menjawab,


2 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 1-11
berpendapat,

dan

berani

bertanya.

siswa ranah psikomotor dan ranah afektif.

Pemanfaatan sumber bacaan seperti buku

Observasi

Biologi masih rendah karena hampir

menunjukkan bahwa hampir setengah dari


setengah dari jumlah siswa di kelas tidak

jumlah siswa

membawa buku-buku

materi

Biologi

bahkan

pada

ranah

psikomotor

di kelas tidak memilih


bacaan

sesuai

materi

yang

beberapa siswa memilih membawa buku

diberikan,

bacaan

prosedur pembelajaran, tidak mengerjakan

yang tidak berkaitan dengan

tidak


pembelajaran Biologi. Hampir setengah

tugas

jumlah

mengadaptasikan

siswa

di

kelas

tidak

yang

mengikuti


diberikan
diri

seluruh

guru,

tidak

dengan

setiap

dan

tidak

memperhatikan penjelasan guru, sebagian

langkah


besar siswa tidak mencatat materi yang

mempraktekkan setiap instruksi dari guru.

diberikan, dan ada beberapa siswa yang

Kurang dari sepertiga jumlah siswa di

mengantuk, melamun,

serta berbicara

kelas yang dapat menggunakan berbagai

dengan teman saat guru menjelaskan

sumber belajar, hanya seperempat siswa

materi pelajaran. Kesediaan siswa untuk


di kelas yang mampu

mengikuti bimbingan dari guru masih

pertanyaan. Sebagian besar

rendah, sebagian besar

menyusun

siswa

tidak

pembelajaran,

membuat variasi
siswa tidak


rangkuman/catatan

dengan

melaksanakan instruksi guru dan tidak

inisiatif sendiri. Observasi pada ranah

bertindak

afektif

sesuai

teguran

dari

guru.

menunjukkan

bahwa

hanya

Pembelajaran di kelas lebih didominasi

seperempat dari jumlah siswa yang berani

penyampaian materi oleh guru.

menanyakan

materi

dimengerti,

sebagian

Berdasarkan hasil observasi awal

yang
besar

belum
tidak

tersebut, masalah pada kelas XI IPA 2

menjawab pertanyaan dari guru atau

SMA Negeri 1 Banyudono yang paling

teman, tidak merumuskan informasi yang

penting

dan mungkin untuk dicarikan

didapat ke dalam rangkuman/catatan, tidak

solusinya adalah rendahnya hasil belajar

jujur dalam mengerjakan tes, dan hampir

siswa. Sebagai tindak lanjut terhadap

setengah jumlah siswa mengikuti ajakan

kesimpulan sementara hasil observasi awal

teman untuk bersikap tidak baik saat

di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1

kegiatan pembelajaran.

Banyudono, maka dilakukan observasi

Permasalahan

mendasar

yang

rendahnya

hasil

lanjutan dengan menggunakan indikator

menyebabkan

hasil belajar.

belajar siswa antara lain karena metode

Hasil

observasi

masih

lanjutan

yang kurang bervariasi sehingga siswa

menggunakan indikator pada hasil belajar

kurang tertarik untuk belajar. Belajar

VA Vellariani Dewi Palupi – Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran 3
Biologi

tidak

lepas

membacauntuk

dari

kegiatan

mempelajari

sumber

kategori jenis perilaku, yaitu penerimaan,
partisipasi,

penilaian/penentuan

sikap,

informasi berupa bacaan-bacaan Biologi.

organisasi, dan pembentukan pola hidup.

Kegiatan membaca tidak hanya dilakukan

Pada ranah psikomotor dibagi ke dalam

dengan sekedar membaca tetapi siswa juga

tujuh kategori jenis perilaku

perlu

untuk

persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,

tahunya,

gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks,

memotivasi

membangkitkan
mencari

rasa

tahu

diri
ingin

informasi

yang

ingin

yaitu

penyesuaian pola gerakan, dan kreatifitas.

diketahui, mengulas kembali, dan bertukar

Sistem SQ3R dikemukakan oleh

pikiran tentang informasi yang didapat

Francis P. Robinson tahun 1941. Siswa

dengan siswa lain.

sebagai pembaca melakukan peninjauan

Solusi yang tepat untuk perbaikan

bacaan untuk mendapatkan gagasan umum

sistem pembelajaran Biologi di kelas XI

apa yang akan dibaca sebelum membaca

IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudonoadalah

terlebih

perlunya

belajar

berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang

yang dapat

jawabannya diharapkan terdapat dalam

meningkatkan hasil

siswa. Salah satu

metode

digunakan untuk meningkatkan

hasil

dahulu.

Siswa

mengajukan

bacaan tersebut, sehingga lebih mudah

belajar tersebut adalah penerapan strategi

memahami

Survey, Question, Read, Recite, and

mengutarakan dangan kata-kata sendiri

Review (SQ3R).

pokok pentingnya, dengan begitu

Sudjana (2005:3) mengemukakan
bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya

bacaan.Siswa

mencoba

siswa

akan menguasai dan mengingatnya lebih
lama (Soedarso, 2010: 59).

adalah perubahan tingkah laku. Tingkah

Sahido (2008: 36-38) menguraikan

laku sebagai hasil belajar dalam pengertian

lima tahap strategi belajar SQ3R. Langkah

yang luas mencakup bidang kognitif,

survey atau peninjauan sumber informasi

afektif, dan psikomotorik. Yulaelawati

berupa bahan bacaan bersamaan tahap

(2004:59)

menyebutkan terdapatenam

question mengarahkan siswa untuk kritis

tingkatan

hierarkis pada ranah kognitif

terhadap bacaan. Siswa dilatih untuk teliti

berdasarkan
pengetahuan,

Taksonomi

Bloom,

pemahaman,

yaitu

dalam memahami bacaan dalam tahap read

penerapan,

dilanjutkan dengan recite yang membantu

analisis, sintesis, dan evaluasi.

Winkel

siswa mengutarakan pemahaman belajar

(2007:274) membagi ranah afektif dan

dengan bahasa sendiri. Tahapan terakhir

psikomotor ke dalam beberapa kategori.

adalah review terhadap seluruh proses

Ranah afektif dibagi

hasil belajar.

ke dalam lima

4 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 1-11
Berdasarkan perumusan masalah,
maka dilaksanakan
kelas.

penelitian tindakan

Tujuan

penelitian

Survey, Question, Read, Recite, and
Review (SQ3R)
Penerapan strategi SQ3R dilakukan

adalah

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI

dalam

IPA 2 SMA Negeri 1 Banyudono dalam

pembelajaran pada siklus I sama dengan

proses pembelajaran

siklus II, hanya refleksi tindakan setiap

Biologi

dengan

dua

siklus

penerapan strategi pembelajaran Survey,

siklus berbeda.

Question, Read, Recite, and Review

HASIL

(SQ3R).

PEMBAHASAN

PENELITIAN

Hasil belajar

METODE PENELITIAN

yangproses

DAN

ranah psikomotor

adalah

ditinjau dari indikator hasil belajar ranah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

psikomotor. Indikator hasil belajar ranah

Classroom Action Research (CAR) yang

psikomotor dapat dilihat pada Tabel 1.

bertujuan untuk memecahkan masalah

Tabel 1. Indikator Hasil Belajar Ranah

Bentuk

yang

timbul

penelitian

ini

dalam

kelas

meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran di kelas.
Prosedur
dalam

serta

penelitian

langkah-langkah

tindakan

kelas

ini

mengikuti model yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Taggart dalam

Psikomotor

dan

Supardi

(2009: 104-105)yang berupa model spiral
yaitu dalam satu siklus terdiri dari tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi, namun sebelumnya, tahapan ini

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

diawali oleh tahapan prasiklus. Tahapan
prasiklus merupakan refleksi dari masalah

13
14

yang ada di kelas. Permasalahan yang ada

15

diidentifikasi, dianalisis, dan dirumuskan.

Indikator
Memilih materi bacaan sesuai topik yang
diberikan
Menunjukkan manfaat dari mempelajari
bacaan
Menanggapi pendapat teman atau guru
Mempertunjukkan hasil diskusi kelompok ke
depan kelas.
Mengikuti seluruh prosedur pembelajaran
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Mempraktekkan setiap instruksi dari guru
Menggunakan
sumber
belajar
baik
lingkungan, teman, guru, media cetak dan
elektronik.
Melaksanakan diskusi kelompok
Menangani permasalahan berupa pertanyaan
yang diajukan kelompok lain
Menyusun rangkuman hasil diskusi
Mengadaptasikan diri dengan setiap langkah
pembelajaran
Membuat variasi pertanyaan
Menyusun
rangkuman/catatan
dengan
insiatif
sendiri
Merancang kesimpulan diskusi

Permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa.
Solusi
tersebut

untuk

mengatasi

berupa

permasalahan

penerapan strategi

Hasil capaian angket hasil belajar
ranah psikomotor

siswa ditinjau dari

indikator pra siklus, siklus I, dan II dapat
dilihat pada Gambar 1, sedangkan capaian

VA Vellariani Dewi Palupi – Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran 5
lembar observasi hasil

belajar

ranah

Psikomotor

psikomotor siswa pra siklus, siklus I danII

Siswa

Pra

Siklus,

Siklus I, dan Siklus II

dapat dilihat pada Gambar 2.
Data pada Gambar2 menunjukkan
bahwa capaian

hasil

belajar ranah

psikomotor siswa berdasarkan observasi
secara langsung pada siklus II berkisar
antara 60,16%-76,56% dengan nilai ratarata kelas sebesar 67,60%. Secara umum
Gambar 1. Histogram Kenaikan Capaian

capaian hasil belajar

Indikator Hasil Belajar Ranah

siswa

Psikomotor Siswa Pra Siklus,

peningkatan

Siklus I, dan Siklus II

pada siklus I.

pada siklus II

mengalami

dibandingkan dengan nilai

Meningkatnya

Berdasarkan data pada Gambar 1

ranah psikomotor

capaian

semua

dapat diketahui bahwa capaian hasil

indikator pada siklus II ini karena siswa

belajar

siswa dalam

lebih terbiasa dan memahami langkah-

perhitungan

langkah pembelajaran SQ3R sehingga

ranah psikomotor

pembelajaran

berdasarkan

angket pada siklus

II ditinjau dari

alokasi

waktu

pada

tiap-tiap

sesi

indikator hasil belajar ranah psikomotor

pembelajaran menjadi lebih tepat, adanya

berkisar antara 75,31%-84,06% dengan

kerjasama yang baik dalam kelompok,

nilai rata-rata kelas 80,02%. Nilai tersebut

lebih aktif dalam berpendapat, bertanya

menunjukkan

dan menanggapi pendapat sehingga diskusi

adanya

peningkatan

dibandingkan dengan nilai pada siklus I,

kelas dapat berjalan dengan lancar.
Berdasarkan Gambar 1 dan 2, dapat

baik nilai setiap indikator maupun nilai

dilihat bahwa persentase capaian indikator

rata-rata kelas.

hasil

belajar

ranah psikomotor siswa

mengalami kenaikan, namun kenaikan ini
tidak sama untuk setiap aspek.
Hasil yang didapat pada siklus II
menunjukkan bahwa peningkatan capaian
Gambar 2.

Grafik

Indikator

Kenaikan Capaian

Hasil Belajar

Ranah

indikator hasil belajar ranah psikomotor
siswa yang paling tinggi berdasarkan hasil
lembar observasi adalah indikator pertama
dan

ketiga

belas. Indikator pertama

6 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 1-11
tercermin

pada

kemampuan

memilih

permasalahan

diskusi dan menambah

sumber informasi yang tepat sesuai dengan

pengetahuan siswa. Hal tersebut sesuai

topik yang didapat, kemudian meninjau

dengan

sumber informasi yang telah dicari untuk

Masykur, Khanafiyah, dan Handayani

mengetahui isi pokok bacaan keseluruhan

(2006: 76), yang menjelaskan bahwa

sehingga siswa menjadi tahu apa saja yang

penerapan

akan dipelajari dalam topik tersebut. Hal

pembelajaran

tersebut sesuai dengan penelitian yang

meningkatkan hasil belajar, karena dengan

telah dilaksanakan

metode ini siswa dapat mempelajari teks

yang

Sahido (2008: 37),

metode

dilakukan

SQ3R

dalam

kooperatif

dapat

materi secara aktif dan efisien sekaligus

memperoleh

siswa dapat menuangkan ide-ide terhadap

kerangka pemikiran suatu bab. Indikator

konsep yang dipelajari melalui diskusi

ketiga belas terlihat dari kemampuan

kelompok.

membantu

bahwa

yang

langkah

survey

mengemukakan

penelitian

untuk

membuat pertanyaan yang kritis semakin

Peningkatan capaian hasil belajar

bertambah pada setiap siklusnya karena

ranah psikomotor siswa secara umum dari

siswa terbiasa membuat pertanyaan yang

pra

berhubungan dengan informasi tentang

berdasarkan hasil lembar observasi dapat

topik yang dipelajari dan dikaitkan dengan

di lihat pada Gambar 3.

siklus,

siklus

I,

dan

siklus

II

pengetahuan awal yang telah didapat siswa
sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan
penelitian

yang

dilakukan

Sudarman

(2009: 71), yang mengemukakan bahwa
melakukan

preview

dan mengajukan

Gambar 3.

Histogram

Kenaikan Rata-

beberapa pertanyaan sebelum membaca

Rata Persentase Capaian LO Hasil

mengaktifkan

dan

Belajar Ranah Psikomotor Siswa

mengawali proses pembuatan hubungan

pada Pra Siklus, Siklus I, dan

antara informasi baru dan apa yang telah

Siklus II

pengetahuan

awal

diketahui.
Pemanfaatan
belajar

baik

berbagai

media

cetak,

sumber
elektronik

Capaian

rata-rata

ranah psikomotor

hasil belajar

siswa secara umum

maupun lingkungan membuat siswa lebih

terus meningkat dari pra siklus, siklus I,

aktif dalam belajar. Pemanfaatan berbagai

dan siklus II. Peningkatan capaian hasil

sumber belajar tersebut diharapkan dapat

belajar

membantu

siswa

dalam

memecahkan

ranah

psikomotorsiswa

secara

VA Vellariani Dewi Palupi – Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran 7
umum dalam pembelajaran Biologi pada

siklus

siklus II ini telah memenuhi target atau

Gambar 5.

I,

dan

II dapat dilihat pada

persentase yang telah ditentukan yaitu
sebesar 67,60%, oleh karena itu penelitian
ini tidak dilanjutkan lagi untuk siklus
berikutnya.
Hasil belajar

ranah psikomotor

ditinjau dari indikator hasil belajar ranah

Gambar 4. Histogram Capaian Indikator

psikomotor. Indikator hasil belajar ranah

Hasil Belajar

psikomotor dapat dilihat pada Tabel 2.

Siswa Ranah

Afektif Siklus I, Siklus II dan

Tabel 2. Indikator Hasil Belajar Ranah

Siklus III

Afektif
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Indikator
Menanyakan materi pelajaran yang belum
dimengerti
Menjawab pertanyaan yang diajukan guru
atau teman
Menyelesaikan tugas kelompok secara
bersama-sama
Menampilkan/ melaporkan hasil diskusi di
depan kelas
Menolak ajakan teman untuk bersikap tidak
baik saat kegiatan pembelajaran
Mengajak teman untuk berdiskusi atau
bertukar pikiran
Membenarkan jawaban salah setelah
dikoreksi
oleh guru
Menghubungkan informasi pada tiap subbab
dalam materi
Merumuskan informasi yang didapat ke
dalam
rangkuman
Mempertahankan hasil diskusi kelompok
Mempertimbangkan pendapat teman
Bertindak sesuai kritik dan saran (teman atau
guru)
Mempertahankan kejujuran dalam
mengerjakan tes

Berdasarkan data pada Gambar 4
dapat diketahui bahwa capaian
belajar siswa

hasil

ranah afektif berdasar

perhitungan angket dalam pembelajaran
pada siklus

II ditinjau dari indikator

berkisar antara 77,19%-79,84% dengan
nilai rata-rata kelas 78,09%. Nilai tersebut
menunjukkan

adanya

peningkatan

dibandingkan dengan nilai pada siklus I,
baik nilai setiap indikator maupun nilai
rata-rata kelas.

Hasil capaian angket hasil belajar
siswa ranah afektif pra siklus, siklus I,
dan

II

dapat dilihat pada Gambar 4,

sedangkan capaian lembar observasi hasil
belajar siswa ranah afektif pra siklus,

Gambar

5.

Grafik

Capaian Indikator

Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

8 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 1-11
Data pada Gambar 5 menunjukkan

menjelaskan “Your resume is envolving

bahwa capaian hasil belajar siswa ranah

description of

afektif

documents and describes your skills and

berdasarkan observasi secara

your

experiences

that

berkisar antara

expertise” yang berarti “ Rangkuman

60,16% - 69,53% dengan nilai rata-rata

Anda adalah perkembangan deskripsi dari

kelas sebesar

dokumen-dokumen pengalaman Anda dan

langsung pada siklus II

capaian

63,76%. Secara umum

hasil

belajar siswa

psikomotor pada siklus II
peningkatan

ranah

menggambarkan

mengalami

keahlian Anda”.

dibandingkan dengan nilai

pada siklus I.

keterampilan

Peningkatan

dan

capaian hasi belajar

ranah afektif siswa secara umum dari pra

Berdasarkan gambar 4 dan 5, dapat

siklus, siklus I, dan siklus II berdasarkan

dilihat bahwa terdapat peningkatan capaian

hasil lembar observasi dapat di lihat pada

indikator pada setiap siklus. Capaian

Gambar 6.

tertinggi hasil belajar ranah afektif pada
lembar

observasi

adalah

indikator

kesembilan yaitu merumuskan informasi
yang didapat ke dalam rangkuman. Hal
tersebut dapat dilihat pada siklus II, karena

Gambar 6. Histogram Kenaikan Rata-Rata

rangkuman siswa lebih tersusun secara

Persentase Capaian LO

sistematis

Belajar Ranah Afektif Siswa pada

dan

lengkap.

Rangkuman

merupakan kesimpulan yang ditulis dari

Hasil

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

beberapa sumber informasi yang didapat
siswa.

Capaian
Rangkuman

yang

rata-rata

hasil belajar

disusun

ranah afektif siswa secara umum terus

sedemikian rupa oleh siswa dari setiap

meningkat dari pra siklus, siklus I, dan

siklus semakin meningkat ketercapaian

siklus II. Peningkatan

indikatornya,

belajar ranah afektif siswa secara umum

memperlihatkan

pengalaman-pengalaman

dalam

dalam pembelajaran Biologi pada siklus II

mempelajari bacaan dan keterampilan

ini telah memenuhi target atau persentase

siswa

yang

dalam

menyusun

siswa

capaian hasil

pengalaman

telah

ditentukan

yaitu

sebesar

tersebut ke dalam sebuah rangkuman.

63,76%, oleh karena itu penelitian ini tidak

Kegiatan

dilanjutkan lagi untuk siklus berikutnya.

siswa

merangkum/mencatat

informasi yang didapat sesuai dengan
pernyataan Vacca dan Leape (2003: 1)

VA Vellariani Dewi Palupi – Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran 9
Hasil

belajar

ranah

kognitif

penilai-an/menentukan

sikap

dengan

mengalami peningkatan pada setiap siklus.

adanya pembenaran jawaban yang salah

Hal tersebut dapat dilihat dari semakin

sesuai koreksi guru, penolakan terhadap

meningkatnya

dan

ajakan siswa lain untuk bersikap kurang

siswa. Saat siklus I

baik selama pembelajaran, dan mengajak

rata-rata

ketuntasan belajar

kelas

rata-rata hasil belajar kognitif yaitu 74,84

siswa

dan siklus II rata-rata hasil belajar kognitif

mengorganisasikan le-bih meningkat, baik

meningkat menjadi

Ketuntasan

terhadap setiap informasi yang diterima

siswa juga mengalami peningkatan yaitu

diwujudkan berupa rangkuman maupun

pada siklus I

berorganisasi

85,63.

sebesar 87,5% dan pada

siklus II mencapai 100%.

Peningkatan

lain

berdiskusi.

Kemampuan

dalam

kelompok.

Pembentukan pola hidup siswa juaga
meningkat ditandai dengan siswa lebih

tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.

jujur dalam mengerjakan

tes dan mau

menerima kritik dan saran. Peningkatan
hasil belajar ranah kognitif ditunjukkan
dengan
Gambar 7. Histogram Perbandingan Rata-

kemampuan

siswa

dalam

mengerjakan tes evaluasi pada setiap akhir

rata Persentase Nilai Hasil Belajar

siklus. Rata-rata

nilai dan ketuntasan

Siswa

siswa

pada

Ranah

Kognitif

meningkat

setiap

siklus.

Berdasarkan UTS (Ujian Tengah

Peningkatan hasil belajar ranah psikomotor

Semester) dan

ditunjukkan dengan semakin terampilnya

Evaluasi Tiap

Siklus

siswa dalam berdiskusi,
sumber belajar,

Peningkatan hasil belajar ranah

dari

mengadaptasikan

sikap

siswa.

menerima

Siswa

materi

menunjukkan manfaat

bacaan,

afektif ditunjukkan dengan perubahan
lebih

bersedia

prosedur/langkah

pelajaran

ditandai

mempraktekkan

memanfaatkan

mengikuti
diri

dan
terhadap

pembelajaran,
setiap

instruksi

guru.

denganadanya reaksi berupa jawaban dan

Siswa

pertanyaan

mempresentasikan hasil diskusi, cermat

dari

siswa.Siswa

lebih

semakin

luwes

dalam

berpartisipasi dalam kelompok maupun

saat menanggapi pendapat teman,

kelas sehingga diketahui bahwa siswa

pertanyaan

lebih teliti terhadap materi pembelajaran

Rangkuman siswa lebih sistematis dan

dan

lengkap.

bertanggung

kelompok.siswa

jawab

lebih

bisa

dalam
memberi

siswa

Pencapaian

lebih

dan

bervariasi.

tersebut

telah

memenuhi target yang ditetapkan, oleh

10 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 2, hal 1-11
karena itu tindakan dihentikan pada siklus

belajar siswa. SQ3R cukup efektif untuk

II.

diterapkan dan siswa merasa lebih aktif
Berdasarkan

hasil wawancara

siswa tentang penerapan

dalam mengikuti proses pembelajaran,

SQ3R yang

mudah dalam memahami, dan mempunyai

dilakukan pada guru dan siswadiperoleh

daya ingat yang lebih tahan lama tentang

informasi bahwa siswa

merasa senang

materi Sistem Peredaran Darah Manusia.

dan tertarik dengan penerapan metode

Hal tersebut sesuai dengan pendapat

tersebut, selain dapat mencari informasi

Griffith (1992) yang menyatakan bahwa

dari berbagai media sebagai sumber

bahwa pebelajar tidak berperan sebagai

belajar

peserta

dan

untuk

memecahkan

pasif

yang

dapat

dituangi

permasalahan, siswa lebih mudah dalam

pengetahuan

mempelajari materi

Sistem Peredaran

pebelajar membangun (mengkonstruksi)

adanya diskusi membuat siswa

pengertian-pengertian mereka, dalam hal

belajar secara bersama-sama dengan teman

ini terjadi proses internalisasi dalam diri

kelompok, bertukar pendapat dan dapat

siswa terhadap suatu informasi baru.

bertanya

Pebelajar

Darah,

pada

teman

saat

menemui

begitu

saja,

membangun

melainkan

pengertian

kesulitan sehingga hasil belajar selama

berdasarkan latar belakang, kemampuan,

pembelajaran lebih optimal. Hal tersebut

dan pengalaman, selanjutnya pengertian

sesuai dengan penelitianyang

dilakukan

tersebut tersimpan dalam struktur kognitif

yang mengemukakan

yang sangat berpengaruh terhadap sikap,

oleh Exi (2008),
bahwa

siswa

dalam

kemampuan, dan proses konstruksi konsep

dapat

baru berikutnya.

berdiskusi dengan anggota kelompoknya.

KESIMPULAN

menyelesaikan

Siswa

juga

bersemangat
soal-soal

tenang

saat

Berdasarkan analisis seluruh hasil

mempersentasikan hasil diskusinya. Hal

penelitian yang diperoleh melalui angket,

tersebut membuat siswa merasa nyaman

observasi,

saat mengikuti pembelajaran. Selain itu

menunjukkan bahwa penerapan

siswa dapat menerima materi dengan baik

Survey, Question, Read, Recite, and

dan memudahkan siswa dalam mencapai

Review (SQ3R) dapat meningkatkan hasil

tujuan pembelajaran.

belajar siswa.

Berdasarkan
tersebut

dapat

pembelajaran

dan

dan

hasil

santai

dan

wawancara
strategi

wawancara

disimpulkan

dengan

tes,

bahwa

menerapkan

strategi SQ3Rdapat meningkatkan hasil

DAFTAR PUSTAKA
Exi, T. D. K. 2008. Penerapan Strategi
Information Search Dalam

VA Vellariani Dewi Palupi – Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran 11
Pengembangan Pembelajaran
Fiqh Kelas VII di MTs Negeri
Ngunut Ponorogo. Skripsi S1
UIN Sunan Kalijaga
Griffith, A.K., et al. 1992. Students’
Misconception Relating to
Fundamental Charateristics of
Atoms and Molecules.Journal
of Research in Science
Teaching. 29.(6). 611-628
Masykur, Khanafiyah, S.,& Handayani,
Langlang. 2006. Penerapan
Metode
SQ3R
dalam
PembelajaranKooperatif untuk
Meningkatkan
Hasil
BelajarFisika Pokok Bahasan
Tata Surya pada Siswa
KelasVII SMP. Jurnal Pend.
Fisika Indonesia. Vol. 4 (2) :
76.
Sahido,

Jufri.
2008.
Peningkatan
Kemampuan Membaca Siswa
dengan Menggunakan Teknik
SQ3R pada Kelas XI SMA
Negeri 1 Bantul.Jurnal Derap
Pendidikan LPMP Sulawesi
Tengah. Vol 2 (2) : 34-41.

Soedarso. 2010. Speed Reading Sistem
Membaca Cepat dan Efektif.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Sudarman.2009. Peningkatan Pemahaman
dan Daya ingat Siswa Melalui
Strategi Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, dan
Review
(PQ4R).Jurnal
Pendidikan Inovatif. Vol 4, 2:
71.
Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : Gramedia.

Vacca, Susan M. & Leape, Martha P.
2003. Building a Job Search
Toolkit, Writing A Resume.
Cambridge: Office of Career
Services Harvard University
Faculty of Arts and Sciences.
Winkel, W. S. S. J. 2007. Psikologi
Pengajaran.
Yogyakarta:
Media Abadi.
Yulaelawati, E. 2004.Kurikulum dan
Pembelajaran : Filosofi Teori
dan Aplikasi. Jakarta: Pakar
Raya.