HUBUNGAN MINAT KEJURUAN DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

(1)

HUBUNGAN MINAT KEJURUAN DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP HASIL

BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

TONI KUSTIANTO GULO NIM. 081255310009

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN


(3)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Toni Kustianto Gulo

NIM : 081255310009

Jurusan : Pendidikan Teknik Bangunan Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan/ S-1

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, September 2013 Yang membuat pernyataan


(4)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Mengetahui kehendak Tuhan adalah,…

Hikmat terbesar dalam hidupku

menemukan kehendak Tuhan adalah,….

Penemuan terbesar dalam hidupku

dan melakukan kehendak Tuhan adalah , Prestasi terbesar dalam hidupku…..

Kupersenbahkan karya kecilku setulus hati untuk :

Orang Tua ku tercinta dan kebanggaanku (Aro’o Gulo & Dasima), Seluruh Keluarga ku,

Kekasihku Ratna Juwitha Zega,

Seluruuh Sahabat, dan Teman - TemanKu.

Terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan yang telah kalian berikan, inilah karya kecilku yang selalu dinanti-nantikan,,

Sebuah karya kecil yang selalu dan selalu dipertanyakan kapan selesai ?. skripsi ini salah satu wujud cinta kasih dan tanda bukti atas seluruh do’a, kasih sayang, bibimbingan dan harapan yang telah diberikan selama ini.


(5)

i ABSTRAK

Toni Kustianto Gulo (NIM. 081255310009). Hubungan Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi, Fakultas Teknik UNIMED, Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan jumlah responden 30 orang. variabel Minat Kejuruan (X1) dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah (X2) dijaring dengan angket. Hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan (Y) dijaring dengan tes. Dari uji coba instrumen: (1) Minat Kejuruan (X1) 26 valid, (2) Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa (X2) 26 valid, (3) hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan (Y) 25 soal valid. Indeks kesukaran Dasar Kompetensi Kejuruan 1 soal sukar, 19 soal sedang dan 10 soal mudah. Daya pembeda hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan 6 kategori jelek, 17 soal kategori cukup, dan 6 kategori baik. Uji normalitas chi kuadrat: (1) Minat Kejuruan (X1) 2hitung = 9,916 < 2tabel = 11,070, (2) Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah (X2) 2hitung = 4,76 < 2tabel = 11,070, (3) hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan (Y) 2hitung = 2,017 < 2tabel = 11,070, dengan masing berdistribusi normal pada taraf signifikan 5%. Hasil uji masing-masing variabel penelitian didapat hasil (1) persamaan regresi sederhana Y atas X1 yaitu Ŷ = 0,684 – X1, uji coba kelinieran persamaan regresi Y atas X1 yaitu Fhitung = 6,54 > Ftabel = 4,22 mempunyai konstribusi yang linier dan berarti pada taraf signifikansi 5%. (2) persamaan regresi sederhana Y atas X2 yaitu Ŷ = 0 X2, uji coba kelinieran persamaan regresi Y atas X2 Fhitung = 6,118 > Ftabel = 4,22. Hasil analisis korelasi antar variabel hasil : (1) X1 dan Y yaitu rhitung = 0,435 > rtabel = 0,361 . (2) X2 dan Y yaitu rhitung = 0,423 > rtabel = 0,361. Korelasi ganda antara X1 dan X2 terhadap Y menunjukkan korelasi yang positif dan berarti dengan r = 0,800 dan R2 = 0,453 yang berarti 45,3 % dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variable bebas (X1) dan (X2) dan sisa dapat dijelaskan oleh variabel lainnya.


(6)

ii ABSTRACT

Gulo, Toni Kustianto (Reg. No. 081255310009). The Relationship between Students’ Majority Interest and Facility to Students’ Achievement on Grade X The Engineering of Drawing’s Building Program SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Academic Year 2012/2013. Thesis, Engineering Faculty, State University of Medan, 2013.

This research is aimed to find out the relationship between Students’ Majority Interest and Facility to Students’ Achievement on Grade X The Engineering of Drawing’s Building Program SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Acadenic Year 2012/2013 with the number of respondents is 30 students, majority interest (X1) and the facility of students’ Learning in school (X2) which was taken through questionnarie. Students’ basic competence achievement (Y) taken by test. Through trying out the instrument: (1) Majority interest 26 valid, (2) students’ facility of learning (X2) 26 valid, (3) students’ basic competence achievement (Y) 25 items are valid. The index of its difficulty, 1 item is difficult, 19 items are medium and 10 items are easy. The reliability of students’ basic competence achievement, 6 is categorized as poor, 17 items are medium, and 6 items are good. Normality test is counted through chi squared: (1) majority interest (X1) 2observed = 9,916 < 2table = 11,070, (2) students’ facility of learning in school (X2) 2 observed = 4,76 < 2table = 11,070, (3) students’ basic competence achievement (Y)

2

 observed = 2,017 < 2table = 11,070, in which each of items is in normal distribution on the level of significance 5%. Based on the calculation for each reasearch variable is found (1) the simple regretion equation Y on X1 is Ŷ = 0,684 – X1, trying out of the simple regretion’ linier Y on X1 is Fobserved = 6,54 > Ftable = 4,22 has a linier and significant contribution on the level of significance 5%. (2) the simple regretion equation Y on X2 is Ŷ = 0 X2, the trying out of the linier of regretion equation Y on X2 Fobserved = 6,118 > Ftable = 4,22. The result of correlation through each finding variable : (1) X and Y is robserved = 0,435 > rtable= 0,361 . (2) X2 and Y is robserved= 0,423 > rtable = 0,361. The multiple correlation between X1 and X2 through Y shows a positive and significant correlation with r = 0,800 and R2 = 0,453 which is significant 45,3 % can be explained by independent variable (X1) and (X2) and the rest can be explained by other variable.


(7)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoritis ... 12

1. Hakikat Minat Kejuruan Siswa ... 12

2. Hakikat Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah ... 17

3. Hakikat Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 33

4. Penelitian yang Relevan ... 36

B. Kerangka Konseptual ... 38

1. Hubungan Minat Kejuruan Dengan Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 38

2. Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah Dengan Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 40

3. Hubungan Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 41


(8)

vi

C. Pengajuan Hipotesis ... 42

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 44

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

C.Metodologi Penelitian ... 45

D.Defenisi Operasional ... 45

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

F. Instrumen Penelitian ... 47

1. Tes Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 48

2. Angket Minat Kejuruan ... 51

3. Angket Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah ... 52

G.Uji Coba Instrumen ... 53

1. Angket Minat Kejuruan ... 54

a. Uji Validitas Angket ... 54

b. Uji Realibilitas Angket ... 56

2. Angket Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah ... 57

a. Uji Validitas Angket ... 57

b. Uji Realibilitas Angket ... 58

3. Tes Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 59

a. Uji Validitas Tes ... 59

b. Uji Rabilitas Tes ... 60

c. Uji Taraf Kesukaran ... 62

d. Uji daya Pembeda ... 62

H.Teknik Analisis Data ... 64

1. Deskripsi Data Penelitian ... 64

2. Uji Kecenderungan ... 65

3. Uji Prasaratan Analisis ... 65

a. Uji Normalitas ... 66

b. Uji Linearitas ... 66


(9)

vii

1. Hipotesis Pertama dan Kedua ... 67

2. Hipotesis Ketiga ... 68

J. MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI ... 69

1. Uji Korelasi Sederhana ... 69

2. Uji Korelasi Ganda dan Uji Koefisien Ganda ... 69

BAB IV. HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data Penelitian ... 71

1. Minat Kejuruan (X1) ... 71

2. Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah (X2)... 72

3. Hasil Belajar Dasar Kompetnsi Kejuruan (Y) ... 72

B.Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 74

1. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Minat Kejuruan ... 74

2. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Kelengkapan Fasislitas Belajar Siswa di Sekolah ... 75

3. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 76

C.Uji Persyaratan Analisis ... 76

D.Pengujian Hipotesis ... 80

E. Temuan Penelitian ... 83

F. Pembahasan Penelitian ... 85

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Simpulan ... 86

B.Implikasi Penelitian ... 88

C.Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN - LAMPIRAN


(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Perolehan Nilai Hasil Belajar DKK ... 6

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar DKK ... 48

Tabel 3.2. Bobot Nilai Angket Minat Kejuruan ... 51

Tabel 3.3. Indikator-indikator Minat Kejuruan ... 52

Tabel 3.3. Indikator-indikator Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah . 53 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Kejuruan (X1) ... 71

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Kelengkapan Fasilitas Belajar di Sekolah (X2) ... 72

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan (Y) .. 73

Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Minat Kejuruan (X1) ... 74

Tabel 4.5. Klasifikasi tingkat kecenderungan variabel X2 ... 75

Tabel 4.6. Klasifikasi tingkat kecenderungan variabel Y ... 76

Tabel 4.7. Ringkasan Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 77

Tabel 4.8. Ringkasan Anava untuk Persamaan Regresi Y atas X1 ... 78

Tabel 4.9. Ringkasan Anava untuk Persamaan Regresi Y atas X2 ... 79

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Perhitungan Korelasi Antar Variabel ... 81


(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian ... 43

Gambar 4.1. Histogram Minat Kejuruan (X1) ... 72

Gambar 4.2. Histogram Kelengkapan Fasilitas Belajar di Sekolah (X2) ... 73

Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan (Y) ... 74


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sebaran Data Uji Coba Angket Minat Kejuruan ... 94

Lampiran 2. Perhitungan Validitas Angket Minat Kejuruan ... 95

Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas Minat Kejuruan ... 97

Lampiran 4. Sebaran Data Uji Coba Angket Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah ... 100

Lampiran 5. Perhitungan Validitas Angket Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah ... 101

Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah ... 103

Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Tes Hasil Belajar DKK ... 106

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar DKK ... 107

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar DKK ... 109

Lampiran 10. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar DKK ... 111

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal Tes Hasil Belajar DKK ... 113

Lampiran 12. Tabel Hasil Penelitian ... 115

Lampiran 13. Perhitungan Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian ... 116

Lampiran 14. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 122

Lampiran 15. Uji Normalitas Sebaran Data Masing-masing Variabel ... 125

Lampiran 16. Perhitungan Persamaan Regresi, UJi keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar DKK (Y) atas Minat Kejuruan (X1) ... 128

Lampiran 17. Perhitungan Persamaan Regresi, UJi keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar DKK (Y) atas Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah (X2) ... 134

Lampiran 18. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, UJi keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 139

Lampiran 19. Perhitungan Koefisien Korelasi antar Variabel ... 142

Lampiran 20. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ... 145


(13)

xi

Lampiran 22. Angket Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah ... 149 Lampiran 23. Tes hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 153 Lampiran 24. Lembar Jawaban Tes hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan .. 158 Lampiran 25. Kunci Jawaban Tes hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan ... 159 Lampiran 24. Dokumentasi ... 160


(14)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kekuatan dan kesempatan serta hikmat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini berjudul ”Hubungan Minat Kejuruan Dan Kelengkapan Fasilitas Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penyusun banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi. Dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Kristian, ST.,M.Pd selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


(15)

iv

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus dosen narasumber.

4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Bapak. Drs. Toyama Sitompul, M.Pd., selaku dosen narasumber. 6. Bapak Drs. Parulian Purba, M.Pd selaku dosen narasumber.

7. Bapak/ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan, khususnya di Fakultas Teknik.

8. Pihak SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang telah memberikan izin untuk mengadakan uji coba instrument penelitian.

9. Pihak SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi khususnya bapak Drs. Sedek Ginting selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin untuk mengadakan observasi dan penelitian.

10. Teristimewa kepada orang tua tercinta, Ayahanda Aro’o Gulo dan Ibunda Dasima Gulo yang telah membina, mendidik, memberikan banyak dukungan baik berupa doa, nasehat, materi serta limpahan kasih sayang yang diberikan kepada penulis.

11. Seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan menjadi motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Yang terkasih Adek Juwitha Zega, yang selalu mewarnai hidup dengan ketulusan perhatian, kebaikan hati dan penuh pengertian dan kasih sayang. 13. Rekan – rekan seperjuangan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI -

UNIMED) dan Keluarga Mahasiswa Nias (KAMNI – UNIMED) yang telah turut memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.


(16)

v

14. Rekan – rekan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan stambuk 2008, 2007 dan 2009 yang telah memberikan dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis sadar sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata penulis menghaturkan banyak ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Tuhan Yesus memberkati.

Medan, September 2013 Penulis

Toni Kustianto Gulo NIM. 081255310009


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung. Pendidikan sebagai salah satu dasar pengembangan sumber daya manusia dalam suatu Negara, sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian intergal dari sistem pendidikan di Indonesia memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, khususnya dalam mempersiapkan tenaga kerja menengah. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU RI No. 20/2003 tentang sisdiknas, dikatakan : “pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan dibidang teknologi yang menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 2004), bahwa :


(18)

2

“pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tetertentu”.

Sesuai dengan Kurikulum Tiingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK (2006), SMK memiliki tujuan pendidikan kejuruan, yakni: 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dnia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) mmembekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya, maka siswa SMK dituntut lebih memahami dan menguasai setiap program diklat yang diterimanya di sekolah karena setiap program diklat saling mendukung dan saling mempengaruhi pada peningkatan ilmu serta keterampilan, perkembangan sikap dan kepribadiannnya.

Sejalan dengan itu Hadiwartama (1993:214) menyatakan bahwa sekolah kejuruan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa, dan mampu berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja.


(19)

3

Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan SMK Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang tercantum dalam Garis-garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) edisi 2004, menyatakan bahwa tujuan SMK adalah: 1) Mengutamakan persiapan siswa untuk memenuhi lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional, 2) Menyiapkan siswa agar mampu merintis karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri, 3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja saat ini saat ini dan masa yang akan datang, dan 4) Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

Dari uraian diatas dikatakan bahwa lulusan SMK diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing, oleh sebab itu siswa dibekali dengan materi pelajaran yang berkaitan dengan kebutuhan dunia usaha/ industri. Untuk meningkatkan mutu disetiap lulusan serta menunjang kemampuan dalam bidang teknologi dan kejuruan, maka setiap siswa dituntut untuk memiliki keahlian serta prestasi belajar yang merupakan wujud nyata dari penguasaan belajar, sehingga dapat diterapkan pada bidang pekerjaan yang akan digeluti nantinya.

Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar, tidak dapat dicapai seluruhnya secara langsung dan tidak dapat diukur dengan mudah seperti yang dikemukakan oleh Suryabrata (1983:26) bahwa hasil belajar dipengaruhi 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa), meliputi ; minat, bakat, kreatifitas, motivasi, IQ dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal (faktor yang


(20)

4

berasal dari luar siswa), meliputi sarana dan prasarana, lingkungan, pendidik, buku-buku, media, metode belajar dan sebagainya.

Adanya minat kejuruan dan kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah sangat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan. Siswa yang tidak memiliki minat kejuruan dan kekurangan fasilitas belajar maka akan sulit bagi mereka untuk menguasai dan menuntaskan materi pelajaran yang disajikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:744) minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Maka minat kejuruan adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut. Dengan tidak adanya minat dalam diri siswa maka siswa tersebut akan mengalami kemalasan untuk belajar sehingga muncul dalam pikirannya untuk tidak mengikuti pelajaran serta cenderung membosankan bagi dirinya dalam belajar.

Sejalan dengan tujuan SMK itu, Purtowisastro (1986:25) menyatakan bahwa penggunaan alat-alat dalam proses belajar mengajar bertujuan meningkatkan motivasi siswa untuk lebih berhasil. Semakin tinggi motivasi belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar siswa, pendapat ini dibuktikan dengan hasil penelitian lain yang menyebutkan terdapat hubungan positif dan berarti antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Pendapat di atas menjelaskan bahwa kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah dapat memberikan kemudahan dan meningkatkan minat kepada siswa untuk mengikuti mata diklat serta mampu menyelasikan tugas-tugas dengan semangat belajar yang tinggi,


(21)

5

dimana dengan kelengkapan fasilitas belajar ini kemudian akan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

Dari observasi yang telah dilakukan, bahwa hasil belajar siswa pada mata diklat dasar kompetensi kejuruan yang diperoleh oleh penulis langsung dari salah satu guru di jurusan teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi menunjukkan hasil belajar siswa masih banyak yang memperoleh nilai yang rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini yang menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar dasar kompetensi kejuruan pada siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi telah mencapai nilai KKM, dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah 70, namun perlu ditingkatkan guna memperoleh nilai yang lebih baik lagi.

Tabel 1.1 Perolehan Nilai Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan No Nilai Siswa Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

1 90 – 100 - - Sangat Kompeten

2 80 – 89 14 Orang 35 % Kompeten

3 70 – 79 26 Orang 65 % Cukup Kompeten

4 < 70 - - Tidak Kompeten

Jumlah 40 orang 100 %

Sumber : DKN Siswa SMK Negeri 1 Merdeka TP. 2011/2012

Daftar kumpulan nilai di atas, dapat memberikan gambaran tentang mutu pendidikan masih memperoleh kriteria nilai yang belum maksimal pada mata diklat dasar kompetensi kejuruan. Tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai sangat berkompeten, angka kelulusan siswa masih mendominasi pada tingkat


(22)

6

cukup kompeten. Tentunya dalam hal ini perlu ditingkatkan guna menghasilkan lulusan yang terampil, tingkat kelulusan optimal dan sangat berkompeten. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa nilai siswa pada tabel 1 diatas dapat disebabkan oleh berbagai hal. Karena hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap hasil belajar, antara lain : kurikulum, fasilitas belajar siswa di sekolah, pemberian mata diklat dari guru, lingkungan, dan lain-lain. Sedangkan faktor internal antara lain : kreatifitas belajar, minat kejuruan, motivasi belajar, kedisplinan dalam belajar, dan lain-lain. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap salah satu guru bidang studi diambil kesimpulan bahwa hasil belajar dasar kompetensi kejuruan siswa di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi, jauh dari yang diharapkan.

Hal ini disebabkan kurangnya minat kejuruan dan kurangnya fasilitas belajar siswa. Minat masuk kejuruan merupakan salah satu faktor penentu dalam belajar. Apabila siswa tidak mempunyai minat masuk kejuruan maka akan berakibat pada kurangnya perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan oleh guru. Pemilihan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi haruslah didasari dengan adanya minat. Karena apabila suatu kegiatan didasari dengan adanya minat maka ia akan termotivasi dalam melakukan kegiatannya tersebut. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Hal ini dikemukakan Slameto (2003), bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada ada yang


(23)

7

menyuruh. Dengan memiliki minat kejuruan, maka dalam melanjutkan kegiatan pembelajaran akan semakin efektif.

Selain minat masuk kejuruan salah satu faktor yang dianggap penting adalah kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah. Fasilitas belajar merupakan kelengkapan belajar yang menunjang segala kegiatan belajar siswa di sekolah. Pelaksanaan proses pembelajaran akan berjalan lancar apabila ditunjang dengan fasilitas belajar yang memadai. Kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah merupakan dasar utama yang harus disediakan dalam mengikuti proses belajar di sekolah dan dalam mengerjakan pekerjaan di rumah yang diberikan oleh guru. Menurut Wijaya dalam Khumaidi (2009:4). Mengemukakan bahwa proses belajar mengajar akan berjalan lancar kalau ditunjang oleh sarana yang lengkap. Kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah akan membantu siswa dalam proses belajar, dan apabila fasilitas belajar yang dimiliki siswa tidak lengkap maka akan terkendala dan bisa menghambat kemajuan belajarnya. Jadi kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah merupakan dasar utama yang pendukung mata pelajaran pada SMK diantaranya mata diklat dasar kompetensi kejuruan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan


(24)

8

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Bagaimana minat kejuruan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka berastagi?

2. Bagaimana kesiapan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Berastagi sebagai calon tenaga kerja?

3. Bagaimanakah kondisi fasilitas belajar siswa di sekolah kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ? 4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi hasil belajar dasar kompetensi

kejuruan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ?

5. Bagaimana hasil belajar dasar kompetensi kejuruan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ? 6. Apakah ada hubungan minat kejuruan dengan hasil belajar Dasar

Kompetensi Kejuruan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ?

7. Apakah ada hubungan kelengkapan fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar dasar kompetensi kejuruan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ?

8. Apakah ada hubungan minat kejuruan dan kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah terhadap hasil belajar dasar kompetensi kejuruan kelas X


(25)

9

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu maka diperlukan adanya pembatasan masalah agar dapat menjauhkan diri dari timbulnya penafsiran yang berbeda. Supaya hasil penelitian ini dapat lebih terarah, ruang penelitian ini hanya membahas: hubungan minat kejuruan dan kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah terhadap hasil belajar dasar kompetensi kejuruan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah penelitian, maka peneliti mengajukan rumusan masalah penelitian ini sebagi berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti minat kejuruan dengan hasil belajar dasar kompetensi kejuruan ?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah dengan hasil belajar dasar kompetensi kejuruan?


(26)

10

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat kejuruan dan kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah dengan hasil belajar dasar kompetensi kejuruan ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar minat kejuruan dari siswa kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

2. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan minat kejuruan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan kelengkapan fasilitas belajar siswa di Sekolah pada sisiwa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013.

4. Untuk mengetahui hubungan antara minat kejuruan dan kelengkapan fasilitas belajar siswa di sekolah dengan hasil belajar dasar kompetensi kejuruan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi


(27)

11

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah:

1. Untuk memberikan informasi tentang hubungan Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013

2. Sebagai bahan masukan bagi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan, selaku penghasil guru teknik khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi lembaga pengelola pendidikan, orang tua siswa dan khususnya guru program keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam upaya peningkatan mutu lulusan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

4. Sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam dalam bidang pendidikan kejuruan.

5. Sebagai referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian lebih lanjut 6. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh berbagai pihak sebagai bahan informasi untuk pengembangan ilmu dalam teknologi dalam bidang pendidikan dan ketenagakerjaan.


(28)

87 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan :

1. Minat Kejuruan Kelas siswa X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013 dikategorikan cenderung cukup.

2. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Kejuruan dengan hasil Dasar Komptensi Kejuran pada siswa Kelas siswa X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi antar variabel yang memberikan hasil nilai rx1y = 0,435 oleh karena rx1y = (0,435 > 0,361), maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara Minat Kejuruan dengan hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan.

3. Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah Kelas siswa X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013 dikategorikan cenderung cukup.

4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah dengan hasil belajar Dasar Komptensi Kejuruan pada


(29)

88

siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi antar variabel yang memberikan hasil nilai ry21 = 0,423 oleh karena ry21 = (0,423 > 0,361), maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan antara Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah dengan hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan.

5. Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013 dikategorikan cenderung cukup.

6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti secara bersama-sama antara Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah dengan hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan pada siswa kelas Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi antar variabel yang memberikan hasil nilai r1,2 = 0,800 oleh karena r1,2 = (0,800 > 0,361), maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang signifikan secara bersama-sama antara Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah dengan hasil belajar Dasar Komptensi Kejuruan pada siswa kelas Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2012/2013.


(30)

89

B. Implikasi Penelitian

Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi bahan pertimbangan kepada guru maupun orang tua untuk mendukung Minat Kejuruan siswa yang dapat mendukung dan mempengaruhi hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam memperbaiki Minat kejuruan siswa adalah melalui pencintraan SMK dengan melakukan sosialisasi, pameran teknologi hasil karya siswa, memberikan dukungan kepada siswa melalui penghargaan, membuat siswa merasa bertanggungjawab, mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis.

Dengan diterimanya hipotesis kedua maka perlu kiranya menjadi pertimbangan kepada kepala sekolah, guru dan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan sekolah agar lebih meningkatkan kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah yang dapat mendukung hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan. Selain itu, tenaga pengajar melakukan berbagai terobosan baru dan kerja keras yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas lulusan, sehingga setiap lulusan mampu menjadi tenaga kerja yang handal di bidangnya.

Dengan diterimanya hipotesis ketiga maka guru maupun orang tua secara bersama-sama lebih memperhatikan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa. Membantu siswa menilai diri mereka secara realistis pada saat kegagalan sehingga siswa merasa percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas sekolah dan meningkatkan prestasi belajar.


(31)

90

C. Saran Penelitian

1. Untuk meningkatkan hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan, diharapkan pihak sekolah dan orang tua agar mendorong minat siswa yang baik/positif dan melengkapi Fasilitas Belajar Siswa.

2. Untuk meningkatkan kelengkapan fasilitas belajar di sekolah agar lebih di jalin kerja sama dengan pihak orang tua serta pemerintah setempat. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha/ industri. Dalam hal ini juga guru dan siswa agar lebih menjaga fasilitas yang ada di sekolah.

3. Untuk memperbaiki Minat Belajar siswa maka guru sebagai pendidik maupun orang tua sebaiknya memberikan motivasi dan dorongan yang lebih kepada siswa. Memberikan dorongan dan motivasi dapat memperbaiki minat belajar siswa. Oleh karena itu sebaiknya guru maupun orang tua memberikan dorongan-dorongan positif kepada siswa dan lebih menghargai siswa. Memenuhi segala kebutuhan yang dipergunakan siswa dalam kegiatan belajar, sehingga tidak terkendala pada proses belajar baik di rumah maupun di sekolah. 4. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tahu

tentang Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah dengan Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan.

5. Dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas di setiap lembaga pendidikan, perlu diadakan kegiatan yang berhubungan dengan kejuruan serta sosialisasi yang mampu mendongkrak ketertarikan siswa-siswa. perlu juga ditelusuri mengenai


(32)

91

pengaruh pemanfaatan dan pengelolaan fasilitas belajar siswa di sekolah, faktor umur dan keahlian yang dimiliki oleh tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik, peran serta pemerintah dan lembaga pendidikan kejuruan dalam menciptakan lulusan yang berkompeten.


(33)

91

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu, 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Arshad. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arsyad, Arshad. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Damiyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1998). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Daradjat, Zakiah. 2004. Teori Dasar Gambar Teknik. http://typecat.com/pdf/teori-dasar -gambar-teknik.html. diakses 31 Oktober 2012.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing.

Gagne, R.M. dan Brigs, L.J. (1979). Principles Of Instructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Hamalik,O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara

http://4putciput.weebly.com/uploads/1/3/5/5/1355290/8324207.pdf. (diakses 4 November 2012)

http://www/google.co.id://Pendidikan Kejuruan(SMK). (diakses 14 Oktober 2012) Johari, Amin. 2007. Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar, dan Variasi

Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas


(34)

92

X SMA PGRI 1 Kebumen Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: Skripsi

Universitas Negeri Semarang.

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0149/f 980f59c.dir/doc.pdf. diakses 4 November 2012).

Kartini, Kartono. 1985. Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajawali.

Kemit. Br Enita Arbina. 2007. Hubungan Antara Minat Masuk Sekola Menengah Kejuruan (SMK) dan Motivasi Intrinsik Dengan Hasil Belajar Menggambar Teknik Pada Siswa Tingkat I Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2006/2007. 2007 : Skripsi : Universitas Negeri Medan.

Khumaidi, In’am. Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Sarana Prasarana

Belajar Di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN Malang 1 Tlogomas, 2009.

skripsi : Universitas Islam Negeri Malang.

Kherid, Zaitun, Y.A. 2009. Sumber Belajar Dari Berbagai Macam Sumber. (on line). http://purwanto.web.id/wp-content/uploads/2009/01/sumber-belajar-dapat-dari-bermacam.pdf

Mulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas.

Mustahmid, Anang. 2008. Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah

dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Kelas XI di SMK Negeri 1 Bojonegoro. Malang: Skripsi Universitas Negeri Malang.

(online). (http://etd.eprints.ums.ac.id/5022/ diakses 20 Oktober 2012). Nababan, Dimpu. 2012. Hubungan Fasilitas Bengkel Bangunan Dan Minat

Belajar Dengan Hasil Belajar Praktek Batu Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Universitas Negeri Medan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Poerwdarminta. 1998. Sarana dan Fasilitas Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Prantiya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap

Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program


(35)

93

Purwanto, Ngalim, Pskologi Pendidikan, Bandung : Remadja Karya, 1985.

Puspitaningtyas, Rinda. 2009. Pengaruh Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar

Terhadap Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2008/2009. Surakarta: Skripsi thesis Universitas

Muhammadiyah. (online). (http://etd.eprints.ums.ac.id/455/). Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Kencana

Sam, Arianto. 2008. Pengertian Fasilitas Belajar, (On line),

(http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html diakses 07 November 2012).

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta:

CV. Rajawali.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subroto, Suryo. 1990. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, Wasty, & Soetopo, Hendiat, Dasar dan Teori Pendidikan Dunia

tantangan bagi para Pemimipin Pendidikan, Usaha Nasional,

Surabaya, 1982.

Soedjana, 2002. Metode Statistika: Bandung: Tarsito

Suardiman, Siti Partini .1988. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studying. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional, (Online), (http/// www. depdiknas.go.id/ UU RI No

20/2003-Sistem Pendidikan Nasional, html, diakses 9 September 2012) Walgito, B. 1993. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset

Wikipedia, 2010. Sekolah Menengah Kejuruan. (online) (http://id.wikipedia.org, diakses 9 september 2012)


(1)

B. Implikasi Penelitian

Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi bahan pertimbangan kepada guru maupun orang tua untuk mendukung Minat Kejuruan siswa yang dapat mendukung dan mempengaruhi hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam memperbaiki Minat kejuruan siswa adalah melalui pencintraan SMK dengan melakukan sosialisasi, pameran teknologi hasil karya siswa, memberikan dukungan kepada siswa melalui penghargaan, membuat siswa merasa bertanggungjawab, mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis.

Dengan diterimanya hipotesis kedua maka perlu kiranya menjadi pertimbangan kepada kepala sekolah, guru dan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan sekolah agar lebih meningkatkan kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah yang dapat mendukung hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan. Selain itu, tenaga pengajar melakukan berbagai terobosan baru dan kerja keras yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas lulusan, sehingga setiap lulusan mampu menjadi tenaga kerja yang handal di bidangnya.

Dengan diterimanya hipotesis ketiga maka guru maupun orang tua secara bersama-sama lebih memperhatikan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa. Membantu siswa menilai diri mereka secara realistis pada saat kegagalan sehingga siswa merasa percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas sekolah dan meningkatkan prestasi belajar.


(2)

C. Saran Penelitian

1. Untuk meningkatkan hasil belajar Dasar Kompetensi Kejuruan, diharapkan pihak sekolah dan orang tua agar mendorong minat siswa yang baik/positif dan melengkapi Fasilitas Belajar Siswa.

2. Untuk meningkatkan kelengkapan fasilitas belajar di sekolah agar lebih di jalin kerja sama dengan pihak orang tua serta pemerintah setempat. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha/ industri. Dalam hal ini juga guru dan siswa agar lebih menjaga fasilitas yang ada di sekolah.

3. Untuk memperbaiki Minat Belajar siswa maka guru sebagai pendidik maupun orang tua sebaiknya memberikan motivasi dan dorongan yang lebih kepada siswa. Memberikan dorongan dan motivasi dapat memperbaiki minat belajar siswa. Oleh karena itu sebaiknya guru maupun orang tua memberikan dorongan-dorongan positif kepada siswa dan lebih menghargai siswa. Memenuhi segala kebutuhan yang dipergunakan siswa dalam kegiatan belajar, sehingga tidak terkendala pada proses belajar baik di rumah maupun di sekolah. 4. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tahu

tentang Minat Kejuruan dan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa di Sekolah dengan Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan.

5. Dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas di setiap lembaga pendidikan, perlu diadakan kegiatan yang berhubungan dengan kejuruan serta sosialisasi yang mampu mendongkrak ketertarikan siswa-siswa. perlu juga ditelusuri mengenai


(3)

pengaruh pemanfaatan dan pengelolaan fasilitas belajar siswa di sekolah, faktor umur dan keahlian yang dimiliki oleh tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik, peran serta pemerintah dan lembaga pendidikan kejuruan dalam menciptakan lulusan yang berkompeten.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu, 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Arshad. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arsyad, Arshad. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Damiyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1998). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Daradjat, Zakiah. 2004. Teori Dasar Gambar Teknik. http://typecat.com/pdf/teori-dasar -gambar-teknik.html. diakses 31 Oktober 2012.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing.

Gagne, R.M. dan Brigs, L.J. (1979). Principles Of Instructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Hamalik,O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara

http://4putciput.weebly.com/uploads/1/3/5/5/1355290/8324207.pdf. (diakses 4 November 2012)

http://www/google.co.id://Pendidikan Kejuruan(SMK). (diakses 14 Oktober 2012) Johari, Amin. 2007. Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar, dan Variasi Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas


(5)

X SMA PGRI 1 Kebumen Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: Skripsi

Universitas Negeri Semarang.

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0149/f 980f59c.dir/doc.pdf. diakses 4 November 2012).

Kartini, Kartono. 1985. Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajawali.

Kemit. Br Enita Arbina. 2007. Hubungan Antara Minat Masuk Sekola Menengah Kejuruan (SMK) dan Motivasi Intrinsik Dengan Hasil Belajar Menggambar Teknik Pada Siswa Tingkat I Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2006/2007. 2007 : Skripsi : Universitas Negeri Medan.

Khumaidi, In’am. Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Sarana Prasarana

Belajar Di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN Malang 1 Tlogomas, 2009. skripsi : Universitas Islam Negeri Malang.

Kherid, Zaitun, Y.A. 2009. Sumber Belajar Dari Berbagai Macam Sumber. (on line). http://purwanto.web.id/wp-content/uploads/2009/01/sumber-belajar-dapat-dari-bermacam.pdf

Mulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas.

Mustahmid, Anang. 2008. Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Kelas XI di SMK Negeri 1 Bojonegoro. Malang: Skripsi Universitas Negeri Malang. (online). (http://etd.eprints.ums.ac.id/5022/ diakses 20 Oktober 2012). Nababan, Dimpu. 2012. Hubungan Fasilitas Bengkel Bangunan Dan Minat

Belajar Dengan Hasil Belajar Praktek Batu Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Universitas Negeri Medan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Poerwdarminta. 1998. Sarana dan Fasilitas Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Prantiya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.


(6)

Purwanto, Ngalim, Pskologi Pendidikan, Bandung : Remadja Karya, 1985.

Puspitaningtyas, Rinda. 2009. Pengaruh Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2008/2009. Surakarta: Skripsi thesis Universitas Muhammadiyah. (online). (http://etd.eprints.ums.ac.id/455/).

Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Kencana

Sam, Arianto. 2008. Pengertian Fasilitas Belajar, (On line),

(http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html diakses 07 November 2012).

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: CV. Rajawali.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subroto, Suryo. 1990. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, Wasty, & Soetopo, Hendiat, Dasar dan Teori Pendidikan Dunia tantangan bagi para Pemimipin Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1982.

Soedjana, 2002. Metode Statistika: Bandung: Tarsito

Suardiman, Siti Partini .1988. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studying. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional, (Online), (http/// www. depdiknas.go.id/ UU RI No 20/2003-Sistem Pendidikan Nasional, html, diakses 9 September 2012)

Walgito, B. 1993. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset

Wikipedia, 2010. Sekolah Menengah Kejuruan. (online) (http://id.wikipedia.org, diakses 9 september 2012)


Dokumen yang terkait

ENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANGGUL JEMBER TAHUN 2008/2009

0 4 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 75

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 3 79

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DAN PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 80

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG TAHUN 2012/2013.

0 6 44

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 12 87

PENGARUH BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

2 30 75

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI AP MAPEL KOMPETENSI KEJURUAN KD MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI DI SMK N 2 BLORA TAHUN AJARAN 2015201

0 6 9

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MATERI TEKNIK PEMIJAHAN IKAN SECARA BUATAN PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

3 56 111

View of PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK PGRI 1 KERTOSONO

0 0 6