PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SUKOLILO Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Sukolilo Kecamatan Sukolilo Pada Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE
EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SUKOLILO
KECAMATAN SUKOLILO PADA SEMESTER
GENAP TAHUN AJARAN
2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna memperoleh derajat
Sarjana S-1
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
ENDAH WAHYUNI
A 54F100043

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

i


ii

iii

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE
EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SUKOLILO
KECAMATAN SUKOLILO PADA SEMESTER
GENAP TAHUN AJARAN
2012/2013
Endah Wahyuni
A 54F100043

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata
pelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen pada siswa kelas IV di SD
Negeri 03 sukolilo kecamatan Sukolilo tahun ajaran 2012/ 2013. Bentuk
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian
tindakan kelas (PTK). Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penerima tindakan adalah

siswa kelas SDN 03 Sulkolilo, yang berjumlah 23 siswa dan subjek pemberi
tindakan adalah peneliti yang berkolaborasi dengan guru senior sebagai teman
sejawat. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, catatan lapangan,
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan motivasi belajar IPA
materi mendiskripsikan energi panas dan sifat-sifatnya menggunakan metode
eksperimen pada siswa kelas IV SDN 03 Sukolilo Tahun Ajaran 2012/ 2013.
Peningkatan motivasi belajar IPA dapat dilihat pada peningkatan siklus I motivasi
siswa meningkat 60% atau 13 siswa dari sebelum tindakan yaitu 45% atau 10
siswa, berdasarkan indikator pencapain pada penelitian pada siklus I 60% maka
siklus I di nyatakan berhasil, namun peneliti ingin meningkatkan motivasi belajar
IPA tidak sampai disitu saja, maka dilakukan tindakan siklu II dengan hasil
peningkatan motivasi belajar IPA meningkat yaitu 76% atau 17 siswa meningkat
dari sebelumnya pada siklus I yaitu 60% atau 13 siswa, dari hasil penelitian pada
siklus II sudah memenuhi indikator pencapain pada siklus II yaitu 75%. Dari fakta
diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ekeperimen dapat
meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 03 sukolilo
kecamatan Sukolilo tahun ajaran 2012/ 2013. Terbukti dan dapat diterima
kebenaranya.
Kata kunci : metode eksperimen, motivasi belajar


iv

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang perlu
perhatian oleh para pelaku pendidikan, karena pendidikan memegang peranan
yang sangat penting dimana kemajuan suatu bangsa dipandang dari sebagaimana
pendidikan di negara tersebut berkembang dan maju. Di dalam pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi harus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan,
pengembangan dan penguasaan teknologi. Salah satu usaha untuk meningkatkan
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dasar adalah dengan meningkatkan
kemampuannya dalam bidang IPA atau Sains, karena IPA atau Sains merupakan
ilmu yang sangat dengan lingkungan sehari-hari.
Penerapan pembelajaran IPA atau Sains di SD pada umumnya masih
sangat konvensional dengan cara anak hanya mendapatkan informasi hanya dari
satu arah yaitu guru, sehingga anak merasa guru adalah satu-satunya sumber
belajar padahal mata pelajaran IPA atau Sains sangatlah dekat dengan lingkungan
keseharian siswa sehingga seorang guru pada saat merancang sebuah
pembelajaran seorang guru haruslah berfikir dengan matang tentang bagaimana
cara penyampaian serta memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga

pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diserap oleh siswa.
Motivasi adalah sebagai proses yang menstimulasi perilaku kita atau atau
menggerakkan kita untuk bertindak. Pintrich (Richad I. Arends, 2008:142)
melihat motivasi berasal dari kata latin movere yang artinya apa yang membuat
individu bergerak ke arah kegiatan tugas tertentu. Motivasi belajar adalah salah
satu prinsip belajar dimana keberhasilan belajar siswa dipengaruhi dengan
motivasi terhadap sebuah pelajaran, apabila siswa sudah tidak termotivasi dalam
mata pelajaran tertentu maka mereka akan enggan untuk memperdalam atau
memperhatikan dalam pembelajaran, hal tersebut akan terbanding terbalik apabila
siswa sudah mempunyai motivasi terhadap mata pelajaran maka hasil yang akan
dicapai akan lebih baik. Hal tersebut juga sangat diharapkan oleh guru yang
sekaligus peneliti, agar pembelajaran yang dilaksanakan dapatlah berhasil serta

1

membuat anak menjadi lebih termotivasi bukan hanya pada mata pelajaran
tertentu namun juga dengan mata pelajaran lain.
Mata pelajaran IPA semester 2 (dua) dengan Standar Kompetensi(SK):
Mendiskripsikan Energi Panas Dan Sifat-Sifatnya, terlihat siswa kurang
termotivasi dalam pembelajaran hal ini dapat dilihat dengan indikasi, (1) siswa

tidak aktif dalam pembelajaran, hanya beberapa siswa yang mau bertanya, (2)
siswa cenderung menjadi pendengar dari pada ikut aktif dalam pembelajaran.
Serta hasil observasi awal telihat motivasi belajar siswa rendah dengan prosentase
45%. Dari indikasi tersebut terlihat bahwa motivasi belajar siswa rendah, sehingga
siswa merasa tidak nyaman. Maka peneliti sekaligus guru kelas ingin
memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Hal ini disadari oleh penulis bahwa motivasi belajar IPA masih sangat
rendah dikarenakan dimana Mata pelajaran IPA sangatlah syarat dengan materi
yang bersinggungan langsung dengan lingkungan di sekitar kita. Peneliti merasa
metode eksperimen tepat digunakan pada penelitian tindakan kelas ini. Metode
eksperimen dipandang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa karena
metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu
percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan
dievaluasi oleh guru.
Syaiful Bahri (dalam Surtikanti & Joko Santoso, 2008:28) Strategi
pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan guru, anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan.
Menurut teori kognitif Piaget anak kelas periode 3 yaitu Operasi berpikir

konkret (7-11 Th) Anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir sistematis,
namun hanya pada saat mengacu pada objek dan aktivitas konkret. Dimana
seorang anak lebih tertarik pada benda yang nyata bukan benda abstrak, akan dari
pada itu seorang guru harus mampu menyampaikan materi sesuai dengan tingkat
perkembangan anak didik mereka bukan hanya mengajar dengan metode serta alat
peraga yang seadanya.

2

Metode eksperimen berbeda dengan metode demonstrasi. Kalau metode
demonstrasi hanya menekankan pada proses terjadinya dan mengabaikan hasil,
sedangkan pada metode eksperimen penekanannya adalah kepada proses sampai
kepada hasil.
Berdasarkan

latar

belakang di

atas,


maka

menggunakan metode eksperimen yang diharapkan

dilakukan

penelitian

meningkatkan motivasi

belajar siswa.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Khusus
Untuk

Meningkatkan

Motivasi


Belajar

IPA

melalui

metode

eksperimen Pada siswa kelas IV SDN 03 Sukolilo Kecamatan Sukolilo pada
semester genap Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Tujuan umum
a. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
b. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran yang lain.

LANDASAN TEORI
1. Pengertian Motivasi Belajar IPA
Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menstimulasi perilaku kita
atau atau menggerakkan kita untuk bertindak. Pintrich (Richad I. Arends,
2008:142) melihat motivasi berasal dari kata latin movere yang artinya apa
yang membuat individu bergerak ke arah kegiatan an tugas tertentu.

Dalam menilai motivasi pada siswa diperlukan aspek-aspek yang
terukur. Menurut Keke T. Aritonang (2008:14 dalam http://febrinatik.
blogspot.com/2013 /04/ makalah -motivasi. html) motivasi belajar siswa
meliputi beberapa dimensi yang dapat dijadikan indikator.
1) Ketekunan dalam belajar
2) Ulet dalam menghadapi kesulitan
3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar
4) Berprestasi dalam belajar
5) Mandiri dalam belajar

3

Belajar adalah proses yang harus dilalui sesorang ingin mencapai
sesuatu yang diharap sesuatu yang diharapkan dapat berhasil dengan baik.
Menurut Davis (Samino dan Saring Marsudi.2011:28) menyataan 8
prinsip-prinsip belajar yaitu :
a) Prinsip perhatian dan motivasi
b) Prinsip transfer retensi
c) Prinsip keaktifan
d) Prinsip keterlibatan langsung

e) Prinsip pengulangan
f) Prinsip tantangan
g) Prinsip balikan dan penguatan
h) Prinsip perbedaan individu
Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) merupakan suatu
ilmu yang menawarkan cara-cara kepada kita untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu, IPA pun menawarkan cara kepada kita untuk dapat
memahami kejadian, fenomena, dan keragaman yang terdapat d alam semesta,
dan yang paling penting adalah IPA juga memberikan pemahaman kepada kita
bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri
terhadap hal-hal tersebut.
IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan empiric dan
kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. IPA
sebagai produk terdapat dalam bentuk fakta-fakta, data-data, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori. Jika ditelaah lebih jauh, maka fakta-fakta
merupakan hasil kegiatan empiric, sedangkan data, konsep, prinsip dan teori
dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik.
2. Metode Eksperimen
Menurut beberapa ahli (dalam http://himitsuqalbu.wordpress.com/
2011/11/03/metode-eksperimen/ ; di akses tanggal 15 Maret 2013) para ahli

mendefinisikan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

4



Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen adalah cara penyajian
pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan



membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Mulyani Sumantri, dkk (1999) mengatakan bahwa metode eksperimen
diartikan sebagai cara belajara mengajar yang melibatkan siswa dengan



mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan.
Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di
mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati
prosesnya



serta

menuliskan

hasil

percobaannya,

kemudian

hasil

pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode
eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena
metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat
mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal.
Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam
struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.
Dari uraian diatas maka terlihat bahwa metode eksperimen berbeda

dengan metode eksperimen berbeda dengan metode demonstrasi. Kalau
metode demonstrasi hanya menekankan pada proses terjadinya dan
mengabaikan hasil, sedangkan pada metode eksperimen penekanannya adalah
kepada proses sampai kepada hasil.
3. Penerapan metode eksperimen dalam peningkatan motivasi belajar IPA
Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menstimulasi perilaku kita
atau atau menggerakkan kita untuk bertindak. Pintrich (Richad I. Arends,
2008:142) melihat motivasi berasal dari kata Latin movere yang artinya apa
yang membuat individu bergerak ke arah kegiatan an tugas tertentu.
Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) merupakan suatu
ilmu yang menawarkan cara-cara kepada kita untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu, IPA pun menawarkan cara kepada kita untuk dapat
memahami kejadian, fenomena, dan keragaman yang terdapat d alam semesta,
dan yang paling penting adalah IPA juga memberikan pemahaman kepada kita

5

bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri
terhadap hal-hal tersebut.
Metode eksperimen berbeda dengan metode eksperimen berbeda
dengan metode demonstrasi. Kalau metode demonstrasi hanya menekankan
pada proses terjadinya dan mengabaikan hasil, sedangkan pada metode
eksperimen penekanannya adalah kepada proses sampai kepada hasil.
Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA sangatlah tepat
karena konsep pembelajaran IPA lebih banyak praktik ketimbang teori,
penerapan metode eksperimen ini dirasa tepat karena dalam proses
pembelajaran siswa menjadi aktif dan dapat menemukan sendiri, hal ini yang
membuat anak merasa terkesan pada proses pembelajaran, hal ini sangatlah
penting karena IPA yang materinya sangat dekat dengan lingkungan sekitar
siswa maka siswa akan termotivasi untuk membuktikan kebenaran tentang
peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar mereka, dari hal di atas peneneliti
berharap bahwa penerapan metode eksperimen dapat berhasil.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain : perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Perencanaan tindakan
dilakukan

dengan

cara

peneliti

bersama

guru

berdiskusi

untuk

mengidentifikasikan masalah dan penyebab munculnya masalah, terutama yang
berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Kemudian dari masalah yang muncul,
peneliti bersama guru senior mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti bersama guru berdasarkan
rencana yang telah dirumuskan sebelumnya. Peneliti berkolaborasi dengan guru
melakukan tindakan pembelajaran di kelas dengan menerapkan metode
eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Selama proses tindakan
berlangsung, peneliti melakukan pengamatan tentang kejadian – kejadian yang
terjadi selama proses pembelajaran. Kemudian, setelah tindakan selesai peneliti
bersama guru melakukan refleksi sebagai acuan untuk melakukan perbaikan
tindakan selanjutnya.

6

Teknik Pengumpulan Data pada penelitian ini antara laian menggunakan
cara sebgai berikut a). Metode observasi adalah merekam semua yang terjadi di
kelas saat guru/ peneliti melakukan tindakan. b). Metode wawancara adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara (narasumber). c). Catatan lapangan adalah catatan yang tertulis
tentang apa yang didapat, dilihat, didengar, dialami dan dipikirkan dalam rangka
pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.
Berdasarkan modelnya, catatan lapangan dibagi menjadi tiga bagian yaitu catatan
pengamatan, catatan teori dan catatan metodologi. dalam penelitian ini model
yang digunakan adalah model catatan lapangan.
Indikator kerja atau intikator pencapaian pada Penelitian tindakan kelas ini
berhasil jika terjadi Peningkatan motivasi belajar IPA melalui metode eksperimen
pada mendiskripsikan energi panas dan sifat-sifatnya siswa kelas IV SDN 03
Sukolilo Kecamatan Sukolilo pada semester genap Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu
pada siklus I peningkatan motivasi siswa dapat meningkat dengan prosentase
60% siswa, sedangkan pada siklus II tingkat peningkatan motivasi belajar dengan
prosentase 75%.
Teknik analisis data pada penelitian ini mengngunakan teknik analisis
komperatif dan analisis kritis. 1). Teknik komparatif dalam penelitian ini
dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian siklus pertama dan kedua.
Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan
kegagalan dalam setiap siklus. Indokator yang berlum tercapai diperbaiki pada
siklus berikutnya sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 2). Teknik
analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk
mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses
pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar
dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya. Setelah kondisi
awal motivasi belajar siswa memalui metode bermain peran, peneliti bersama
kolaboran merencanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Setiap siklus berakhir, diketahui adanya peningkatan motivasi belajar siswa
memalui metode eksperimen Suwandi (2008:70)

7

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil penelitian
tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti yang bekerja sama dengan teman
sejawat. Hal-hal yang dibahas di dalam pembahasan adalah sesuatu yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis tindakan, selama proses
penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar pada proses
pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV b pada
mata pelajaran IPA melalui metode eksperimen. “Apakah penerapan metode
eksperimen oleh peneliti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?”
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tindakan
siklus I, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa sudah mengalami
peningkatan yaitu Guru lebih mudah mengamati kegiatan siswa, meskipun hasil
kurang maksimal, ada sebagian siswa yang cepat memahami materi terbukti dari
pertanyaan lisan yang dapat dijawab siswa.
Walaupun demikian, pembelajaran pada tindakan siklus I belum
sepenuhnya terlaksana sesuai yang diharapkan. Proses pembelajaran pada siklus I
sudah menunjukkan adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat
kelompok ada anggapan bahwa prestasi maupun nilai yang di dapat secara
kelompok. Dari hasil pengamatan telah terjadi keaktifan siswa secara mental
maupun motorik. Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok,
serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan latihan bertanya dan
menjawab antar kelompok, sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab. Terjalin
kerjasama inter dan antar kelompok
Hasil refleksi pada tindakan siklus I dapat dijadikan sebagai acuan untuk
melakukan tindakan selanjutnya. Berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I,
pelaksanaan tindakan siklus II memberikan hasil yang lebih baik daripada
tindakan sebelumnya.
Penelitian tentang peningkatan motivasi belajar siswa telah dilakukan oleh
beberapa peneliti terdahulu, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Fitriani (2011) dengan judul “Melalui penerapan metode eksperimen dapat

8

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok sifat-sifat cahaya di Kelas V
SD Negeri 2 boro-boro Kabupaten Konawe Selatan”. Memperoleh hasil
peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan hasil yang
memuaskan.
Motivasi

belajar

siswa

sebelum

adanya

tindakan

kelas

dengan

menggunakan metode eksperimen masih terlihat sangat rendah jika dilihat dari
hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh. Pada tindakan siklus I, prosentase
peningkatan motivasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan walaupun
peningkatan yang terjadi masih belum cukup baik. Metode eksperimen yang
diterapkan lebih dapat memotivasi siswa untuk membentuk sikap belajar yang
baik. Selama proses pembelajaran di kelas motivasi belajar siswa mulai terlihat.
Kerja sama antar siswa baik secara individual atau kelompok meningkat, Antusias
siswa dalam berpendapat meningkat, Banyak pertanyaan guru yang dapat dijawab
siswa. Motivasi belajar siswa di kelas dengan menggunakan strategi metode
eksperimen mengalami peningkatan tahap demi tahap, dilihat dari sebelum adanya
tindakan sampai berakhir pada tindakan siklus II.
Peningkatan motivasi belajar IPA dapat dilihat pada peningkatan siklus I
motivasi siswa meningkat 60% atau 13 siswa dari sebelum tindakan yaitu 45%
atau 10 siswa, berdasarkan indikator pencapaian pada penelitian pada siklus I 60%
maka siklus I di nyatakan berhasil, namun peneliti ingin meningkatkan motivasi
belajar IPA tidak sampai di situ saja, maka dilakukan tindakan siklu II dengan
hasil peningkatan motivasi belajar IPA meningkat yaitu 76% atau 17 siswa
meningkat dari sebelumnya pada siklus I yaitu 60% atau 13 siswa, dari hasil
penelitian pada siklus II sudah memenuhi indikator pencapaian pada siklus II
yaitu 75%.
Berdasarkan presentasi belajar siklus II diketahui bahwa tindakan yang
dilakukan guru berupa penggunaan metode eksperimen ternyata dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mendiskripsikan energi panas dan
sifat-sifatnya dibanding dengan siklus I dan peningkatan tersebut cukup signifikan
karena peningkatan motivasi belajar dari hasil observasi guru mengikat mencapai
76% Apabila dilihat secara individu, siswa dengan motivasi belajar di bawah

9

stadar pada siklus I terdapat 17 siswa pada siklus II menjadi 2 siswa. Berdasarkan
hasil tersebut, guru menanamkan motivasi kepada siswa tentang pentingnya
materi mendiskripsikan energi panas dan sifat-sifatnya dalam pembelajaran
pengetahuan alam yang telah dijelaskan melalui Metode eksperimen. Selain itu
guru juga membantu memberi penguatan terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.

Tabel Hasil Observasi Guru Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Setiap
Siklus Sebelum Maupun Setelah Proses Belajar Mengajar Dengan
Menggunakan Metode Eksperimen.
Hasil
Observasi
30 - 39
40 - 49
50 - 59
60 - 69
70 - 79
80 - 89

Pra
Siklus
Prosentase
Siklus
I

Jumlah

3
15
4
1

13 %
65 %
17 %
5%

23

100

Prosentase

8
14
1

35%
61%
4%

23

100

Siklus
II

Prosentase

3
10
10

13 %
43 %
43 %

23

100

Berdasarkan data pada tabel dapat dibuat grafik peningkatan motivasi belajar
siswa IV dalam pembelajaran IPA.

P
r
o
s
e
n
t
a
s
e

80
70
60
50
40
30
20
10
0
pra siklus

Siklus I

Siklus II

Grafik Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen

10

Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan,
meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini
dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi
maupun nilai yang di dapat secara kelompok. Dari hasil pengamatan telah terjadi
keaktifan siswa secara mental maupun motorik. Ada interaksi antar siswa secara
individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada
peningkatan latihan bertanya dan menjawab antar kelompok, sehingga terlatih
ketrampilan bertanya jawab. Terjalin kerjasama inter dan antar kelompok.
Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA sangatlah tepat
karena konsep pembelajaran IPA lebih banyak praktik ketimbang teori, penerapan
metode eksperimen ini dirasa tepat karena dalam proses pembelajaran siswa
menjadi aktif dan dapat menemukan sendiri, hal ini yang membuat anak merasa
terkesan pada proses pembelajaran, hal ini sangatlah penting karena IPA yang
materinya sangat dekat dengan lingkungan sekitar siswa maka siswa akan
termotivasi untuk membuktikan kebenaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada
di sekitar mereka, dari hal di atas peneliti berharap bahwa penerapan metode
eksperimen dapat berhasil.
Hasil ini didukung oleh Schoenherr (1996) (dalam Samino dan Saring
Marsudi, 2011: 20-23) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk
pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu memberikan kondisi
belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara
optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam
struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara
peneliti dan Teman sejawat selama dua putaran memberikan beberapa
kesimpulan. Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan pada data hasil belajar.
Pertama, setelah menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan kenaikan prosentase komponenkomponen motivasi tersebut di setiap putarannya. Kedua, setelah menggunakan

11

metode eksperimen peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA terbukti pada pembelajaran siklus I perolehan ketuntasan
kurang optimal. Dari 23 siswa hanya 13 siswa yang mencapai indikator kerja
(60%). Sedangkan siklus II meningkat menjadi 17 siswa tuntas (76%).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti yang berkolaborasi
dengan

teman sejawat

peningkatan motivasi belajar IPA melalui metode

eksperimen pada siswa Kelas IV SDN 03 Sukolilo Kecamatan Sukolilo pada
semester genap tahun ajaran 2012/2013 maka dari itu peneliti memberikan saran
sebagai berikut: 1. Terhadap guru: a). Guru harus dapat memantau setiap
perkembangan siswa, sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk melakukan
perbaikan dalam proses pembelajaran. b). Guru seharusnya dapat menggunakan
strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kualitas siswa
secara keseluruhan. 2. Terhadap siswa antara laian a). Siswa harus bersikap aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. b). Siswa seharusnya memiliki
sikap percaya diri dalam proses pembelajaran, hal ini dapat ditunjukkan dengan
berani untuk mempresentasikan hasil kerja ke depan kelas. c). Siswa harus berani
bertanya tanpa adanya rasa takut kepada guru jika sedang mengalami kesulitan
dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Arends Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogjakarta:
Pustaka Belajar.
Fitriani, 2011. Melalui Penerapan Metode Eksperimen dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sifat-Sifat Cahaya di Kelas V SD Negeri
2 Boro-Boro Kabupaten Konawe Selatan. dalam http://darlisbastra.blogspot.com/2012/06/melalui penerapan-metode-eksperimen.html
diakses tanggal 15 Maret 2013.
Samino dan Marsudi, Saring. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta:
Fairus Media.
Sutikanti & Joko santoso. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: BP-FKIP
Suwandi. 2008. Dalam http://tkaisyiyah06cilopadang.blogspot.com/2012/10/
contoh-ptk.html di akses tanggal 30 Mei 2013

12

Dokumen yang terkait

Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Scientific Siswa Kelas IV SDN Bedalisodo 03 Wagir

0 4 23

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas V SDN Pisangan 03

0 87 0

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

0 7 168

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

0 11 46

Melalui Metode Inquiry Dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015

0 9 83

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Berbantuan Animasi Siswa Kelas IV SDN 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Berbantuan Animasi Siswa Kelas IV SDN 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Berbantuan Animasi Siswa Kelas IV SDN 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 57

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS IV SDN 03 KAWAN

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI MATERI IPA PADA SISWA KELAS IV SDN DADIREJO 02 PATI

0 0 21