PENGARUH BRAND POSITIONING RESTORAN SANGKURIANG SEBAGAI “AHLINYA SUP IKAN” DALAM MENCIPTAKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN : Survei Pada Biro Perjalanan yang mengunjungi Restoran Sangkuriang Bandung.

(1)

No. Daftar FPIPS 1972/UN.40.2.5.2/PL/2014

PENGARUH

BRAND POSITIONING

RESTORAN SANGKURIANG

SEBAGAI

AHLINYA SUP IKAN

DALAM MENCIPTAKAN

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

(Survei Pada Biro Perjalanan yang mengunjungi Restoran

Sangkuriang Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Oleh

Fitri Nur Asyifa

0901384

MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH BRAND POSITIONING RESTORAN SANGKURIANG SEBAGAI

“AHLINYA SUP IKAN” DALAM MENCIPTAKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

(Survei Pada Biro Perjalanan yang mengunjungi Restoran Sangkuriang Bandung)

Oleh Fitri Nur Asyifa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Fitri Nur Asyifa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Fitri Nur Asyifa, 0901384, Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang Sebagai Ahlinya Sup Ikan Dalam Menciptakan Keputusan Pembelian Konsumen (Survei Pada Biro Perjalanan yang Mengunjungi Restoran Sangkuriang Bandung). Di bawah bimbingan Gitasiswhara, SE.,Par., MM dan Taufik Abdullah, SE.,MM.,Par.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting dalam pembangunan suatu negara. Wisata kuliner adalah salah satu bagian dari pariwisata yang saat ini banyak digemari wisatawan. Restoran Sangkuriang merupakan salah satu restoran sunda yang mempunyai ciri khas tersendiri dengan mengutamakan menu sup ikan. Restoran Sangkuriang ini mempunyai tingkat kunjungan yang tidak stabil. Untuk meningkatkan tingkat kunjungan, pihak manajemen Restoran Sangkuriang melakukan kerjasama dengan biro perjalanan dan melakukan kegiatan brand positioning yang terdiri dari nilai, keunikan, kredibilitas, berkelanjutan dan kesesuaian. Kegiatan tersebut dimaksudkan agar konsumen dapat memposisikan Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dibandingkan dengan restoran lain. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dan verifikatif dengan metode yang digunakan yaitu explanatory survey. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 82 biro perjalanan yang datang ke Restoran Sangkuriang dengan teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu

stratified random sampling melalui pendekatan cross sectional method. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda. Variabel independent

dalam penelitian ini yaitu brand positioning (X) dengan dimensi nilai (X1), keunikan (X2), kredibilitas (X3), berkelanjutan (X4) dan kesesuaian (X5) sedangkan variabel dependent yaitu keputusan pembelian konsumen (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dan parsial dari brand positioning terhadap keputusan pembelian konsumen. Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi nilai, kredibilitas, berkelanjutan dan kesesuaian sedangkan dimensi keunikan tidak memiliki hubungan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu, pihak Restoran Sangkuriang perlu meningkatkan kreatifitas di dalam manajemennya dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dengan restoran lain. Untuk indikator dari dimensi yang lain perlu dikembangkan agar Restoran Sangkuriang dapat bertahan dan berkembang di masa mendatang.


(5)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Fitri Nur Asyifa, 0901384, The Effect of Brand Positioning in Sangkuriang Restaurant as an Expert of Fish Soup in Creating Consumer Purchasing Decisions (Survey On travel agency who visited the Sangkuriang Restaurant Bandung). Under the guidance of Gitasiswhara, SE.,Par.,MM and

Taufik Abdullah, SE.,MM.,Par.

Tourism is one sector that is important in developing a country. Culinary tourism is a part of tourism which is favored by the tourists. Sangkuriang Restaurant is one of the restaurants that has a sundanish characteristics with emphasis on fish soup menu. Sangkuriang Restaurant has an unstable number of visitors. To improve it, the management of Sangkuriang Restaurant made a cooperation with some travel agencies and made a strategy of brand positioning that consists of value, uniqueness, credibility, sustainability and compliance. These activities are intended to make Sangkuriang Restaurant become the expert of fish soup in the

customer’s mind compared to other restaurants. The type of research that is used

in this research are descriptive and verificative with methods used is explanatory survey. The sample in this research are 82 travel agents who came to the Restaurant and the sample withdrawal technique is stratified random sampling through cross sectional approach method. Technique of data analysis used on this research is multiple regression. The independent variable in this study is brand positioning (X) with the dimensions are values (X1), unique (X2), credibility

(X3), sustainable (X4) and compliance (X5) while the dependent variable is

purchasing decisions of consumers (Y). The results showed that there was a simultaneous and partial influence of brand positioning to consumer purchasing decisions. There was significant influence between the dimension values, credibility, sustainability and compliance while the dimension of uniqueness has not significant influence to consumer purchasing decisions. Therefore, the

Sangkuriang Restaurant’s management need to increase the creativity by

creating something different from other restaurants. For other dimensions of indicatorsare also need to be developed so that the Restaurant could be survive and thrive in the future.


(6)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 13

1.3 Tujuan Penelitian ... 13

1.4 Kegunaan Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Konsep Pariwisata ... 15

2.1.1.1 Konsep Food and Beverage ... 17


(7)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.1.3 Atribut Produk ... 27

2.1.1.4 Brand (Merek) ... 27

2.1.1.5 Brand Positioning ... 30

2.1.1.6 Positioning Strategy ... 31

2.1.1.7 Dimensi Positioning ... 35

2.1.2 KonsepKeputusan Pembelian ... 37

2.1.2.1 KonsepKeputusan Pembelian ... 37

2.1.2.2 Karakteristik Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 40

2.1.2.3 Macam-Macam Situasi Pembelian... 42

2.1.2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 43

2.1.2.5 Dimensi Keputusan Pembelian ... 44

2.1.3 Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang Sebagai Ahlinya Sup Ikan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ... 47

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 48

2.2 Kerangka Pemikiran ... 50

2.3 Hipotesis ... 54

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 56

3.2 Metode Penelitian ... 57

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan ... 57


(8)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.1.2 Metode yang Digunakan ... 58

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 58

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 63

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel ... 64

3.2.4.1 Populasi ... 64

3.2.4.2 Sampel ... 65

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 66

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 67

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 69

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 69

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 73

3.2.7 Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 75

3.2.7.1 Rancangan Teknik Analisis Data Deskriptif ... 75

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 75

3.2.7.2.1 MSI (Method of Succsessive Interval) ... 76

3.2.7.2.2 Uji Asumsi Regresi ... 77

3.2.7.2.3 Analisis Korelasi ... 78

3.2.7.2.4 Koefisien Determinasi ... 78

3.2.7.2.5 Regresi Berganda ... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Pembeli Restoran Sangkuriang ... 81


(9)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.1 Profil Restoran Sangkuriang ... 81

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 81

4.1.1.2 Sejarah Singkat ... 82

4.1.1.3 Produk yang Ditawarkan Restoran Sangkuriang... 84

4.1.1.4 Struktur Organisasi Restoran Sangkuriang ... 88

4.1.2 Profil Biro Perjalanan yang Bekerjasama dengan Restoran Sangkuriang ... 90

4.1.2.1 Keterkaitan Sumber Informasi Restoran Sangkuriang berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 90

4.1.2.2 Keterkaitan Sumber Informasi Restoran Sangkuriang berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Asal Daerah ... 91

4.1.2.3 Keterkaitan Sumber Informasi Restoran Sangkuriang berdasarkan Status Pernikahan dan Penghasilan Perbulan 93 4.1.2.4 Keterkaitan Sumber Informasi Restoran Sangkuriang berdasarkan Frekuensi dalam 1 Bulan dan Jumlah Rata- Rata Konsumen yang Dibawa ... 95

4.1.2.5 Keterkaitan Sumber Informasi Restoran Sangkuriang berdasarkan Kesan dan Alasan Membeli ke Restoran Sangkuriang ... 97

4.2 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Brand Positioning di Restoran Sangkuriang ... 98


(10)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.2.1 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Nilaidi Restoran

Sangkuriang ... 99 4.2.2 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keunikandi Restoran

Sangkuriang ...101 4.2.3 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Kredibilitasdi Restoran

Sangkuriang ...104 4.2.4 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Berkelanjutandi Restoran

Sangkuriang ...107 4.2.5 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Kesesuaiandi Restoran

Sangkuriang ...109 4.2.6 Rekapitulasi Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Brand

Positioning di Restoran Sangkuriang ...112 4.3 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumendi

Restoran Sangkuriang ...114 4.3.1 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumendi Restoran Sangkuriang Berdasarkan Pemilihan

Produk ...115 4.3.2 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumendi Restoran Sangkuriang Berdasarkan Pemilihan


(11)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.3 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumendi Restoran Sangkuriang Berdasarkan Pemilihan

Saluran Pembelian ...120

4.3.4 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumendi Restoran Sangkuriang Berdasarkan Pemilihan Waktu Pembelian ...122

4.3.5 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumendi Restoran Sangkuriang Berdasarkan Pemilihan Jumlah Pembelian ...125

4.3.6 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumendi Restoran Sangkuriang Berdasarkan Pemilihan Metode Pembayaran ...127

4.3.7 Rekapitulasi Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumendi Restoran Sangkuriang ...129

4.4 Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang Sebagai Ahlinya Sup Ikan Dalam Menciptakan Keputusan Pembelian Konsumen ...131

4.4.1 Hasil Uji Asumsi ...131

4.4.1.1 Hasil Uji Asumsi Normalitas ...131

4.4.1.2 Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas ...133

4.4.1.3 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas ...134


(12)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.2 Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi ...136

4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Silmultan (Uji F) ...137

4.4.4 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji t) ...138

4.4.5 Model Persamaan Regresi Berganda Pengaruh Brand Positioning terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Restoran Sangkuriang ...139

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ...141

4.5.1 Implikasi Temuan Bersifat Teoritik ...141

4.5.2 Implikasi Temuan Bersifat Empirik ...142

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ...143

5.2 Rekomendasi ...145

DAFTAR PUSTAKA ...147


(13)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Hal

1.1 Peringkat Indeks Daya Saing Pariwisata Negara Asean 2012 ... 2

1.2 Jumlah Kedatangan Wisman Ke Indonesia Tahun 2009-2012 ... 3

1.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nasional Di Indonesia Tahun 2007-2012 ... 4


(14)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5 Jumlah Wisatawan Berkunjung Ke Kota Bandung yang Melalui Pintu

Gerbang Kedatangan ... 6

1.6 Daftar Nama Potensi Restoran dan Rumah Makan di Kota Bandung Tahun 2010-2011 ... 7

1.7 Jumlah Restoran/Rumah Makan Sunda di Kota Bandung ... 8

1.8 Data Kunjungan Konsumen ke Restoran Sangkuriang Tahun 2010-2012 ... 9

1.9 Jumlah Pembelian Berdasarkan Struk atau Bill dalam Satu Tahun (Oktober 2012-September 2013) ... 10

1.10 Jumlah Biro Perjalanan yang Bekerjasama dengan Restoran Sangkuriang 10 1.11 Strategi Pemasaran Restoran Sangkuriang ... 11

2.1 Definisi Branding Strategy ... 28

2.2 Definisi Brand Positioning ... 30

2.3 Definisi Keputusan Pembelian ... 38

2.4 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan Dengan Variabel Penelitian ... 49

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 58

3.2 Populasi Dari Data Jumlah Biro Perjalanan di Restoran Sangkuriang ... 65

3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data Dikaitkan Dengan Tujuan Penelitian ... 69


(15)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Brand Positioning dan Keputusan Pembelian

Konsumen ... 74

3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 78

4.1 Menu Ala’Carte Restoran Sangkuriang ... 84

4.2 Menu Paket yang Ditawarkan Restoran Sangkuriang ... 87

4.3 Keterkaitan Sumber Informasi Biro Perjalanan Restoran Sangkuriang dengan Jenis Kelamin dan Usia ... 90

4.4 Keterkaitan Sumber Informasi Biro Perjalanan Restoran Sangkuriang dengan Pendidikan dan Asal Daerah ... 91

4.5 Keterkaitan Sumber Informasi Biro Perjalanan Restoran Sangkuriang dengan Status Pernikahan dan Penghasilan Perbulan ... 94

4.6 Keterkaitan Sumber Informasi Biro Perjalanan Restoran Sangkuriang dengan Frekuensi dalam 1 Bulan dan Jumlah Rata-Rata Konsumen yang Dibawa ... 95

4.7 Keterkaitan Sumber Informasi Biro Perjalanan Restoran Sangkuriang dengan Kesan dan Alasan Membeli ... 97

4.8 Tanggapan Biro Perjalanan dalam Pelaksanaan Nilai Di Restoran Sangkuriang ... 99

4.9 Tanggapan Biro Perjalanan dalam Pelaksanaan Keunikan Di Restoran Sangkuriang ...105

4.10 Tanggapan Biro Perjalanan dalam Pelaksanaan Kredibilitas Di Restoran Sangkuriang ...104


(16)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.11 Tanggapan Biro Perjalanan dalam Pelaksanaan Berkelanjutan Di

Restoran Sangkuriang ...107 4.12 Tanggapan Biro Perjalanan dalam Pelaksanaan Kesesuaian Di Restoran

Sangkuriang ...110 4.13 Rekapitulasi Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Brand Positioning

Restoran Sangkuriang ...112 4.14 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Di Restoran SangkuriangBerdasarkan Pemilihan Produk ...115 4.15 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Di Restoran SangkuriangBerdasarkan Pemilihan Merek ...117 4.16 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Di Restoran SangkuriangBerdasarkan Pemilihan Saluran Pembelian ...120 4.17 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Di Restoran SangkuriangBerdasarkan Pemilihan Waktu Pembelian ...122 4.18 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Di Restoran SangkuriangBerdasarkan Pemilihan Jumlah Pembelian ...125 4.19 Tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Di Restoran SangkuriangBerdasarkan Pemilihan Metode Pembayaran ...127

4.20 Rekapitulasi tanggapan Biro Perjalanan Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Di Restoran Sangkuriang ... 129 4.21 Hasil Uji Multikolinearitas ...135 4.22 Hasil Uji Autokolerasi ...136


(17)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.23 Output Pengaruh Brand Positioning Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Restoran Sangkuriang ...137 4.24 Output Anova ...138 4.25 Output Koefisien Regresi ...139


(18)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Hal

2.1 Kombinasi Brand Value Proposition ... 33

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Bisnis ... 40

2.3 Model Perilaku Konsumen ... 43

2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 43

2.5 Kerangka Pemikiran Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang Sebagai Ahlinya Sup Ikan Dalam Menciptakan Keputusan Pembelian Konsumen ... 53

2.6 Paradigma Penelitian Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang Sebagai Ahlinya Sup Ikan Dalam Menciptakan Keputusan Pembelian Konsumen ... 54

3.1 Regresi Berganda ... 79

4.1 Struktur Organisasi Restoran Sangkuriang ... 89

4.2 Garis Kontinum Dimensi Nilai ...101

4.3 Garis Kontinum Dimensi Keunikan ...103

4.4 Garis Kontinum Dimensi Kredibilitas ...106

4.5 Garis Kontinum Dimensi Berkelanjutan ...109


(19)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 Garis Kontinum Brand Positioning Restoran Sangkuriang ...114

4.8 Garis Kontinum Dimensi Pemilihan Produk ...117

4.9 Garis Kontinum Dimensi Pemilihan Merek ...119

4.10 Garis Kontinum Dimensi Pemilihan Saluran Pembelian ...121

4.11 Garis Kontinum Dimensi Pemilihan Waktu Pembelian ...124

4.12 Garis Kontinum Dimensi Pemilihan Jumlah Pembelian ...126

4.13 Garis Kontinum Dimensi Pemilihan Metode Pembayaran ...128

4.14 Garis Kontinum Keputusan Pembelian Konsumen Di Restoran Sangkuriang ...130

4.15 Histogram Dependent Variable Keputusan Pembelian Konsumen Di Restoran Sangkuriang ...132

4.16 Normal Probability Plot ...133


(20)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen


(21)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting dalam pembangunan suatu negara. Dengan berkembangannya pariwisata di negara akan membantu perekonomian menjadi negara yang maju. Kemajuan pariwisata tersebut dapat dilihat dari kedatangan wisatawan di negara yang dapat membuat devisa di Negara tersebut meningkat. World Economic Forum (WEF) baru-baru ini menerbitkan laporan tahunan The Global Competitiveness Report 2012–2013. Seperti halnya laporan tahun-tahun sebelumnya, laporan tahunan ini menyajikan data yang komprehensif mengenai Indeks Daya Saing Global beserta unsur-unsur pembentuknya. Tahun 2012, negara yang paling kompetitif adalah Swiss, yang mempertahankan peringkat pertama dari hampir seluruh negara di dunia sejak tahun 2009. Peringkat ke 2 adalah Singapura, disusul oleh Finlandia, Swedia, Belanda, Jerman, AS, Inggris, dan dua negara Asia lain, yaitu Hong Kong dan Jepang.

Berdasarkan penyataan WEF tersebut negara Asia memiliki pontesi yang besar dan dapat bersaing dengan negara di benua lain. Sekarang Asia mulai menjadi kiblat pariwisata dunia, karena itu Asia harus punya konsep dan pengemasan yang khas dalam bidang pariwisata tersebut. Hal ini disampaikan oleh Direktur Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP Bandung), Noviendi


(22)

2

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Makalam, pada penutupan Asia Tourism Forum 2012 (ATF 2012). Dengan berbasis kebudayaan yang kuat dan pendekatan sustainable livelihood, pariwisata Asia akan memiliki karakter (www. nationalgeographic.co.id).

Indonesia yang merupakan salah satu negara di Asia, memiliki potensi wisata yang cukup baik. Dengan memiliki banyak pulau, potensi wisata yang ada di Indonesia cukup besar. Itu juga harus didukung dengan daya saing wisata yang ada.

TABEL 1.1

PERINGKAT INDEKS DAYA SAING PARIWISATA NEGARA ASEAN 2012

Negara 2008 2012 Perubahan

1 Singapura 5 2 3

2 Malaysia 21 25 -4

3 Brunei Darussalam 39 28 11

4 Thailand 34 38 -4

5 Indonesia 55 50 5

6 Filipina 71 65 6

7 Vietnam 70 75 -5

8 Kambodia 109 85 24

9 Timor-Leste 129 136 -7

Sumber: kppo.bappenas.go.id . The Travel and Tourism Competitiveness Report 2012 (World Economic Forum)

Berdasarkan tabel di atas, diantara negara-negara ASEAN, setelah Singapura (2), negara yang tertinggi peringkat daya saing tahun 2012 adalah Malaysia (ke 25), disusul Brunei Darussalam (28), Thailand (38). Indonesia berada di urutan ke empat dengan posisi ke 50. Negara tetangga Timor-Leste menempati urutan terakhir (ke 136). Tahun 2012 Indonesia mengalami penurunan indeks daya saing global, dari posisi ke 46 (2011) menjadi ke 50 (2012). Peringkat terbaik Indonesia adalah pada tahun 2010 (ke 44), yang meloncat dari posisi ke 54 dari tahun sebelumnya.


(23)

3

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan memiliki branding baru “Wonderful Indonesia” yang sudah dilaksanakan oleh Indonesia dari tahun 2011, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sudah mencapai target yang diharapkan yaitu sebesar 8 juta dan hal tersebut menjadi pemicu untuk menambahkan target pada tahun 2013 yaitu sebesar 9 juta orang, hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu dalam wawancara TRIBUNNEWS.COMpada saat rapat kerja dengan Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (29/5/2013) malam.

Indonesia mengandalkan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara asal Asia untuk mendorong pertumbuhan pariwisata hingga sekitar 10 persen tahun 2013. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan Menparekraf pada kegiatan di Beijing. “Pada 2013 kita memiliki target optimis sekitar sembilan juta orang turis mancanegara datang ke Indonesia. Dari jumlah itu sekitar 800 hingga 900 ribu orang diharapkan adalah wisatawan asal China," kata Mari. Tidak hanya China, Malaysia juga mempunyai peran dalam pertumbuhan pariwisata Inodesia. Wakil Direktur Promosi Pariwisata Wilayah Asean Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Chrismiastutie saat dijumpai di anjungan Indonesia dalam Matta Fair 2013, Kuala Lumpur, Malaysia mengatakan jika pada tahun-tahun sebelumnya mereka menjadikan Bandung dan Jakarta serta Bali jadi tempat wisatanya, kini juga berkembang ke Medan, Yogyakarta, Lombok bahkan Makassar dan sejumlah destinasi lainnya.

TABEL 1.2

JUMLAH KEDATANGAN WISMAN KE INDONESIA TAHUN 2009-2012


(24)

4

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TAHUN WISMAN

2009 6.323.730

2010 7.002.944

2011 7.649.731

2012 8.044.462

Sumber : www.budpar.go.id

Tabel 1.2 menunjukkan kenaikan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dari tahun 2009 ketahun 2012 yang terus mengalami peningkatan. Tahun 2009 wisman yang datang ke Indonesia mencapai 6.323.730 orang, pada tahun 2010 wisman yang datang ke Indonesia mencapai 7.002.944, pada tahun 2011 telah mencapai 7.649.731 sedangkan pada tahun 2012 wisman yang datang ke Indonesia juga mengalami peningkatan dengan jumlah lebih dari target yang diharapkan yaitu sebesar 8.044.462. Wakil Menteri Kemenparekraf Sapta Nirwandar mengatakan dalam kompas.com pada siaran pers hari Jumat tanggal 1 Februari 2013 bahwa angka tersebut menunjukan pertumbuhan sebesar 5,16 persen dan itu disebabkan oleh kerja keras dalam meningkatkan koordinasi dengan kementerian lain, pemerintah daerah, serta stakeholder terkait untuk memperbaiki aspek infrastruktur, konektivitas dan pelayanan. Untuk tahun 2013 ini, Indonesia ingin menambah jumlah target yaitu sebesar 9 juta orang.

TABEL 1.3

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NASIONAL DI INDONESIA DARI TAHUN 2007-2012

TAHUN WISATAWAN NASIONAL

Jumlah Pertumbuhan (%)

2009 5,053,269 1,13

2010 6,235,606 23,40

2011 6,750,416 8,26


(25)

5

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : BPS dan Kementrian Budaya dan Pariwisata Indonesia

Ketetangan : *) menunjukan jumlah kunjungan baru sampai bulan Agustus

Tabel di atas, dapat dilihat jumlah kunjungan tiap tahunnya mengalami peningkatan. Tahun 2010 jumlah wisatawan mencapai sebanyak 6.235.606 orang, tahun 2011 juga mengalami peningkatan dengan jumlah wisatawan nasional (wisnas) sebanyak 6.750.416. Pada tahun 2012 juga mengalami peningkatan dengan jumlah wisnas yang pada bulan Agustus sudah mencapai 4.814.587.

Dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang mempunyai potensi wisata yang baik. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. Nunung Sobari, MM. saat membuka acara Pelatihan Sertifikasi Kepemanduan Wisata di Grand Hani Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (24/4/2013) mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sejak tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat menggembirakan. Oleh karenanya, berbagai upaya dalam rangka meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke Jawa Barat ini harus dilakukan, salah satunya wisatawan yang datang senantiasa harus dimanjakan atau dilayani segala kebutuhannya dengan mudah dengan cara meningkatkan sumber daya manusianya terutama SDM kalangan pemandu wisata atau pramusiwata atau

tourist guide melalui pelatihan-pelatihan dan berupaya agar setiap pramuwisata itu memiliki sertifikasi.

Selama tiga tahun terakhir, kunjungan wisman ke Jawa barat terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 sebanyak 498.163 orang, tahun 2011 sebanyak 573.074 orang, dan pada Tahun 2012 sebanyak 666.830. Sehingga


(26)

6

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah kunjungan dari tahun 2010 terhadap tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 1,15 persen, dan jumlah kunjungan dari tahun 2011 terhadap tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar naik 1,16 persen. (jabar.tribunnews.com).

TABEL 1.4

JENIS WISATA YANG ADA DI JAWA BARAT

Wisata Alam Wisata Budaya Atraksi Wisata Seni

 Pantai Selatan  Pegunungan

 Upacara Adat  Peninggalan

Sejarah

 Kriya/Kerajinan  Rumpun Angklung  Rumpun Wayang

Wisata Rekreasi Wisata Lainnya Wisata Minat Khusus

 Umum

 Hiburan

WisataSejarah  Museum

 Kuliner  Belanja  Kesehatan  Pendidikan  Religi  DesaWisata

 Arung Jeram  Selam  Selancar

 Arung Gelombang  Out Bond

 Mistik Sumber : disparbud.jabarprov.go.id

Bedasarkan Tabel 1.4, dapat dilihat Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor wisatanya. Terdapat berbagai jenis wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan apabila berkunjung ke Jawa Barat.

Jawa Barat mempunyai kota dan kabupaten yang memiliki tempat wisata yang baik, salah satunya Bandung. Bandung merupakan ibukota Jawa Barat yang sudah dikenal dengan image Kota Kembang dan memiliki berbagai pesona alam yang menarik wisatawan. Tidak sedikit wisatawan yang ingin berkunjung ke Kota Bandung. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan tabel di bawah ini.


(27)

7

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JUMLAH WISATAWAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG WISATAWAN YANG MELALUI PINTU GERBANG KEDATANGAN (PasirKoja, Kopo, M.Toha, BuahBatu, Bandara, Stasiun, Terminal)

2008 2009 2010 2011

WISMAN 175.111 185.076 228.449 225.585

WISNUS 4.320.834 4.822.532 4.951.439 6.487.239

Jumlah Wisatawan 4.495.745 5.007.608 5.179.888 6.712.824

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung

Kota Bandung setiap tahunnya mengalami peningkatan dalam kunjungan wisatawannya. Terbukti pada tahun 2008 jumlah wisatawan sebanyak 4.495.745 orang terus meningkat hingga pada tahun 2010 sebanyak 5.179.888 orang dan pada tahun 2011 telah mencapai 6.712.824 orang. Sedangkan untuk tahun 2012, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Bandung, Jawa Barat (Jabar) melalui Bandara Husein Sastranegara, Bandung Juni tahun ini, mancapai rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir. Sedikitnya 15.417 wisatawan tercatat masuk melalui Bandara Husein Sastranegara sepanjang Juni. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, Anggoro Dwitjahyono, di kantornya. BPS mencatat, lonjakan kunjungannya mencapai 22,39% dibandingkan dengan posisi Mei 2012 yang mencapai 12,597 orang. (bandungvillarental.com).

Dengan semakin bertambahnya wisatawan yang datang ke Bandung, dituntut pula perkembangan wisata yang ada di Bandung. Salah satunya wisata kuliner. Wisatawan datang tidak hanya untuk menikmati tempat wisatanya, tetapi ada kalanya wisatawan datang untuk menikmati kekhasan kuliner yang ada di tempat tersebut. Bandung dipilih menjadi tujuan wisata karena suasana alam yang masih alami, budaya seni tradisional yang masih kental, pusat perbelanjaan


(28)

8

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fashion (factory outlet) yang ada di mana-mana, dan tidak terkecuali wisata kulinernya yang menggugah selera makan wisatawan.

TABEL 1.6

DAFTAR NAMA POTENSI RESTORAN DAN RUMAH MAKAN DI KOTA BANDUNG TAHUN 2010-2011

No. KLASIFIKASI JUMLAH POTENSI

2010 2011

1. Restoran Talam Kencana 0 0

2. Restoran Talam Salaka 13 17

3. Restoran Talam Gangsa 121 135

4. Restoran Waralaba 40 41

5. Bar 12 12

6. Rumah Makan A 20 28

7. Rumah Makan B 101 117

8. Rumah Makan C 144 145

9. Belum Memperpanjangijin 104

10. Tidak Berijin 385

Jumlah Total 783

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung

Bedasarkan Tabel 1.6 wisata kuliner dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Dari restoran talam kencana, talam salaka, talam gangsa, waralaba, bar, dan rumah makan yang dibagi menjadi tiga klasifikasi, A, B dan C. Semua klasifikasi tersebut mengalami peningkatan kecuali pada restoran talam kencana yang tetap 0, dan bar tetap sebanyak 12 tempat. Di Bandung juga banyak restoran/rumah makan yang belum memperpanjang ijinnya bahkan tidak berijin. Pada tahun 2010 sebanyak 104 yang belum memperpanjang ijinnya dan 385 yang tidak memiliki ijin. Karena pada tahun 2011 ini belum mencapai akhir bulan, Dinas Budaya dan Pariwisata (DISBUDPAR) belum dapat mengelola data restoran/rumah makan yang belum mempunyai ijin atau belum memperpanjang ijinnya.


(29)

9

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung merupakan ibu kota “Tanah Sunda”, yang memiliki kekhasan makanan sundanya. Perkembangan usaha di bidang ini pun mengalami peningkatan tetapi pada tahun 2009 usaha restoran/rumah makan sunda mengalami penurunan. Terbukti pada tabel di bawah ini.

TABEL 1.7

JUMLAH RESTORAN/RUMAH MAKAN SUNDA DI KOTA BANDUNG

TAHUN JUMLAH

2007 23

2008 24

2009 18

2010 21

Sumber : Disbudpar Kota Bandung

Berdasarkan Tabel 1.7 jumlah restoran/rumah makan yang ada di Bandung mengalami perubahan yang cukup pesat pada tahun 2010 sebanyak 21 tempat dari tahun sebelumnya yang hanya ada 18 tempat. Tahun 2009 merupakan tahun yang tidak terjadi peningkatan atau adanya penurunan jumlah restoran yaitu hanya ada 18 tempat dari jumlah tahun sebelumnya yaitu 24 tempat. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah restoran sunda di bandung telah mencapai 51 (bandungtourism.com). Jumlah restoran/rumah makan sunda di Bandung harus dapat dipertahankan terus karena itu merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan.

Pada tahun 2013 ini, perkembangan jumlah restoran/rumah makan sunda makin tinggi. Hampir di setiap sudut kota Bandung pasti ada restoran sunda, dan itu akan menjadi daya saing bagi setiap restoran. Salah satunya yaitu Restoran Sangkuriang yang terletak di Setiabudhi. Restoran ini juga merupakan cabang dari restoran yang pusatnya berada di Subang. Sangkuriang Bandung didirikan


(30)

10

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada tahun 2005. Dengan mengandalkan menu utamanya sup ikan, Sangkuriang dapat menjadi restoran yang mempunyai daya tarik yang cukup tinggi. Hal tersebut dapat membuat konsumen tertarik untuk membeli produk yang ada di Sangkuriang. Berikut adalah data kunjungan Restoran Sangkuriang.

TABEL 1.8

DATA KUNJUNGAN KONSUMEN KE RESTORAN SANGKURIANG BANDUNG TAHUN 2010-2012

Bulan 2010 2011 2012

Januari 4.388 4.679 5.468 Februari 4.921 4.740 4.709 Maret 5.088 5.541 5.871 April 4.475 5.471 5.707

Mei 5.840 6.806 6.028

Juni 7.823 8.284 7.059 Juli 5.962 6.440 4.095 Agustus 2.247 2.122 3.019 September 3.688 3.819 4.772 Oktober 4.349 5.122 4.493 November 4.148 5.903 6.756 Desember 7.885 9.687 8.426

TOTAL 60.814 68.614 66.403

Sumber : Management Restoran Sangkuriang, 2013

Tabel 1.8 menunjukan jumlah kunjungan konsumen dari tahun 2010 tahun 2011 meningkat dari 60.814 menjadi 68.614 pengunjung. Tetapi Sangkuriang mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 66.403. Untuk data kunjungan atau pembelian berdasarkan jumlah struk/bill Sangkuriang baru melakukan dari tanggal 18 September 2012 sampai sekarang. Ini dibuktikan dengan data di bawah ini.

TABEL 1.9

JUMLAH PEMBELIAN BERDASARKAN STRUK ATAU BILL DALAM SATU TAHUN (OKTOBER 2012-SEPTEMBER 2013)

Bulan Jumlah


(31)

11

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu November 641

Desember 962

Januari 1259

Februari 570

Maret 535

April 936

Mei 892

Juni 683

Juli 239

Agustus 241

September 409

Total 7732

Sumber : Management Restoran Sangkuriang

Berdasarkan tabel di atas dijelaskan jumlah pembelian di Restoran Sangkuriang dalam waktu satu tahun telah mencapai 7.732. Bulan Januari mendapatkan kunjungan paling tinggi yaitu sebesar 1.259. Hal tersebut dikarenakan pada bulan Januari waktunya liburan panjang setelah tahun baru dan adanya liburan sekolah. Restoran Sangkuriang juga bekerjasama dengan Biro Perjalanan untuk menambah jumlah pembelian di Restoran Sangkuriang. Berikut jumlah Biro Perjalanan yang bekerjasama dengan Restoran Sangkuriang.

TABEL 1.10

JUMLAH BIRO PERJALANAN YANG BEKERJASAMA DENGAN RESTORAN SANGKURIANG

Jumlah

Biro Perjalanan di Restoran Sangkuriang

465

Sumber : Management Restoran Sangkuriang

Tabel 1.10 menunjukkan jumlah Biro Perjalanan yang bekerjasama dengan Restoran Sangkuriang yaitu sebanyak 465. Untuk menjalin kerjasama yang baik, perlu adanya strategi yang dilakukan oleh Sangkuriang. Strategi tersebut akan menjadi hal yang akan dipertimbangan oleh Biro Perjalananuntuk


(32)

12

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menentukan pilihan dalam membeli suatu produk. Berikut data mengenai strategi yang dilakukan oleh Restoran Sangkuriang.

TABEL 1.11

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN SANGKURIANG No. Strategi

Pemasaran

Dimensi Media Keterangan

1. Product Pengebangan

lini produk

Modifikasi produk

Memperbaiki kualitas produk yang sudah ada dan menambahkan menu-menu baru

2. Price Perubahan

harga

Penyesuaian harga

Meninjau kembali kebijakan harga dan menawarkan nilai tambah untuk produk tertentu

3. Promotion Advertising Radio Kerjasama dengan radio di

Bandung

Salespromotion Discount Kerjasama dengan bank

4. Branding Brand

Positioning Logo Perubahan nama perusahaan dan tagline

Sumber : Management Restoran Sangkuriang

Strategi product, price atau promotion tidak cukup untuk membuat konsumen tertarik untuk membeli apa saja yang ditawarkan oleh Restoran Sangkuriang. Maka dari itu Sangkuriang juga melakukan strategi branding dalam membuat jumlah kunjungan ke Sangkuriang meningkat.

Sangkuriang merupakan restoran yang kepemilikannya masih dipegang oleh perorangan. Restoran ini juga merupakan cabang dari restoran yang pusatnya berada di Subang. Sangkuriang Bandung didirikan pada tahun 2005 dengan nama Dapur Sangkuriang. Pada tahun 2008, Sangkuriang mengganti namanya menjadi Sari Pawon dan mengubah manajemennya menjadi PT yang asalnya hanya milik perseorangan. Akhir tahun 2010, Sangkuriang mengubah


(33)

13

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manajemennya kembali menjadi milik perseorangan dan nama Sari Pawon diganti menjadi Restoran Sangkuriang.

Perubahan merek/brand tersebut terbukti mempengaruhi jumlah kunjungan ke Restoran Sangkuriang. Karena data yang ada pada manajemen dulu hilang, maka diadakan wawancara langsung dengan pihak manajemen Sangkuriang, pada tahun 2009-2010 dengan nama Sari Pawon membuat Sangkuriang mengalami penurunan jumlah kunjungan. Dengan digantinya lagi pada akhir 2010 menjadi Restoran Sangkuriang, Sangkuriang dapat membuat peningkatan sebesar 6% yang asalnya hanya mengalami perubahan 3% tiap tahunnya.

Kembalinya nama Sangkuriang ini, membuat manajemen yang baru berpikir untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan. Dengan tagline nya “Ahlinya Sup Ikan”, Sangkuriang berharap dapat membuat positioning yang beda dengan restoran lainnya. Tagline tersebut didasari dengan pengambilan ikan secara langsung dari pusat perkembangbiakan ikan terbaik di Subang. Hal ini membuat kualitas dari produk yang ditawarkan pun kualitasnya lebih baik dan enak daripada restoran lain. Menu yang ditawarkan juga sangat bervariasi terutama di menu sup ikan yang terdiri dari ikan mas, nila dan gurame. Harga dari setiap ikan di restoran ini berbeda-beda, ikan mas merupakan ikan yang termurah dan ikan gurame merupakan ikan yang paling mahal. Sangkuriang juga melakukan promosi dengan memberi diskon kepada pengguna ATM card yang bekerjasama dengan Sangkuriang. Terlebih pada awal 2012 dan 2013


(34)

14

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manajemen Sangkuriang lebih memfokuskan kepada konsumen individu yang sebelumnya lebih kepada konsumen group.

Seperti yang dikatakan oleh Kotler & Keller (2012:298), positioning merupakan suatu cara/aktifitas suatu perusahaan dalam merancang penawaran dan citra perusahaan yang berbeda dalam benak target pasar atau target konsumen. Dari definisi ini menjelaskan bahwa positioning memiliki tujuan untuk menempatkan merek di benak konsumen dan untuk memaksimalkan keuntungan yang potensial bagi perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis perlu melakukan penelitian tentang “PENGARUH BRAND POSITIONING RESTORAN SANGKURIANG SEBAGAI AHLINYA SUP IKAN DALAM MENCIPTAKAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN” (Survei Pada Biro Perjalanan yang Mengunjungi Restoran Sangkuriang Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana brand positioning yang dilakukan Restoran Sangkuriang. 2. Bagaimana keputusan pembelian di Restoran Sangkuriang.

3. Sejauh mana pengaruh brand positioning terhadap keputusan pembelian di Restoran Sangkuriang.


(35)

15

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Tujuan Penelitian

Dari latar belakang di atas, adapun tujuan dilakukan penelitian di Restoran Sangkuriang yaitu :

1. Untuk memperoleh temuan mengenai pelaksanaan strategi brand

positioning yang dilakukan Restoran Sangkuriang.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai keputusan pembelian konsumen di Restoran Sangkuriang.

3. Untuk memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh brand

positioning terhadap keputusan pembelian di Restoran Sangkuriang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai pengembangan ilmu Pemasaran Pariwisata khususnya pada brand

positioning yang bermaksud untuk menciptakan brand di benak

konsumen agar memberikan nilai tambah untuk perusahaan dan pengaruhnya dalam mengambil keputusan pembelian.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang baik untuk pihak manajemen Sangkuriang terutama dalam brand positioning (nilai, keunikan, kredibilitas, keberlanjutan, kesesuaian)


(36)

16

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tercapai demi peningkatkan keputusan pembelian di Restoran Sangkuriang.


(37)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitan ini menganalisis mengenai pengaruh brand positioning restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Adapun yang menjadi variabel independent atau variabel bebas yaitu brand positioning sedangkan variabel dependent atau variabel terikat adalah keputusan pembelian. Unit dari analisis ini grup, yakni biro perjalanan yang membawa pengunjung untuk membeli produk dari restoran Sangkuriang.

Varabel bebas (X) brand positioning mempunyai lima indikator yang terdiri dari nilai (X1), keunikan (X2), kredibilitas (X3), Berkelanjutan (X4), dan kesesuaian (X5). Variabel terikat (Y) keputusan pembelian juga mempunyai indikator, yaitu pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian dan metode pembayaran.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan kurun waktu kurang dari satu tahun. Berdasarkan data objek tersebut, maka metode yang digunakan dalam pengaruh

brand positioning terhadap keputusan pembelian yaitu cross sectional method

sebagaimana yang dikemukakan oleh Asep Hermawan (2009:20) Cross

sectional method merupakan penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan


(38)

57

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Yang Digunakan 3.2.1.1 Jenis Penelitian

Dalam suatu penelitian yang akan dilakukan, sebaiknya menentukan jenis sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dan verifikatif.

Husein Umar (2008:87) berpendapat, penelitian deskriptf meliputi kegiatan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian deskriftif meliputi penilaian terhadap individu, organisasi atau keadaan tertentu. Sedangkan Asep Hermawan (2009:84) menyatakan bahwa “Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variabel penelitian dalam situasi tertentu. Penelitian ini dapat pula disebut sebagai penelitian yang

menjelaskan fenomena apa adanya”.

Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh gambaran mengenai 1) program brand positioning di Restoran Sangkuriang Bandung, 2) keputusan pembelian konsumen di Restoran Sangkuriang Bandung, 3) seberapa besar pengaruh brand positioning terhadap keputusan pembelian konsumen di Restoran Sangkuriang Bandung.

Suharsimi Arikunto (2010:8) mengatakan bahwa “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan


(39)

58

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui kebenaran mengenai pengaruh brand positioning terhadap keputusan pembelian konsumen di Restoran Sangkuriang Bandung.

3.2.1.2 Metodologi yang digunakan

Berdasarkan penelitian di atas yaitu penelitian deskriftif dan verifikatif, maka dibutuhkan suatu medote penelitian yaitu explanatory survey (medote survei). Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2010:11), yang dimaksud dengan metode survei yaitu :

Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti dari penelitian ini adalah brand positioning (X) yang terdiri dari nilai, keunikan, kredibilitas, berkelanjutan dan kesesuaian sebagai variabel bebas serta keputusan pembelian (Y) yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian dan metode pembayaran sebagai variabel terikat. Secara lengkap operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO. ITEM


(40)

59

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO. ITEM

Brand Positioning

(X)

Posisi merek adalah sebagian dari identitas merek dan proposisi nilai yang secara aktif dikomunikasikan kepada target tamu dan menunjukkan

keunggulannya terhadap merek-merek pesaing (Himawan. W dan A.B.Susanto, 2004:143) Nilai (X1) Manfaat yang diterima oleh konsumen. Intinya adalah nilai apa yang diterima oleh pasar sasaran dari posisi merek yang kita miliki.

Manfaat emosional

1. Tingkat kenyamanan

Ordinal

III A.1 2. Tingkat

keamanan

Ordinal III A.2

Manfaat rasional

3. Tingkat harga menu yang ditawarkan

Ordinal III A.3

4. Tingkat kelengkapan fasilitas yang ditawarkan

Ordinal III A.4

Keunikan (X2) Sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing sehingga posisi merek kita memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan pesaing. Keunikan menu makanan

1. Tingkat keunikan menu makanan

Ordinal III B.5

Keunikan

exterior

bangunan restoran Sangkuriang

2. Tingkat keunikan

exterior

bangunan restoran

Ordinal III B.6

Keunikan

interior

bangunan restoran Sangkuriang

3. Tingkat keunikan

interior

bangunan restoran

Ordinal III B.7

Keunikan desain buku menu

4. Tingkat

keunikan desain buku menu

Ordinal III B.8

Kredibilitas (X3) Besar kredibilitas Restoran Sangkuriang di mata konsumen. Kinerja manajemen Restoran dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu

1. Tingkat ketanggapan manajemen Restoran Sangkuriang dalam merespon keluhan konsumen

Ordinal III C.9

2. Tingkat ketanggapan manajemen Restoran Sangkuriang dalam menyelesaikan

Ordinal III C.10


(41)

60

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO. ITEM masalah Kemenarikan fasilitas Restoran Sangkuriang

3. Tingkat kemenarikan menu makanan

Ordinal III C.11 4. Tingkat

kemenarikan

live music

Ordinal III C.12 Kepercayaan terhadap kualitas fasilitas Restoran Sangkuriang

5. Tingkat kepercayaan terhadap kualitas fasilitas Restoran Sangkuriang

Ordinal III C.13 Kredibilitas Restoran Sangkuriang dibandingkan dengan pesaing

6. Tingkat kredibilitas Restoran Sangkuriang dibandingkan dengan pesaing

Ordinal III C.14

Keakuratan janji tagline “ahlinya sup ikan” yang ditawarkan dengan kenyatannya

7. Tingkat keakuratan janji

tagline “ahlinya sup ikan” yang ditawarkan dengan kenyatannya.

Ordinal III C.15 Berkelanjutan (X4) Memaksimalkan rentang waktu lamanya menempati posisi dalam persaingan. Ketahanan Restoran Sangkuriang di masa mendatang

1. Tingkat ketahanan Restoran Sangkuriang di masa

mendatang

Ordinal III D.16

Ketahanan menu ikan di Restoran Sangkuriang

2. Tingkat ketahanan menu ikan Restoran Sangkuriang di masa

mendatang

Ordinal III D.17 Ketahanan tagline“ahlinya sup ikan” Restoran Sangkuriang di masa mendatang

3. Tingkat ketahanan

tagline “ahlinya sup ikan”

Restoran Sangkuriang di masa

mendatang

Ordinal III D.18


(42)

61

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO. ITEM Kesesuaian (X5) Kesesuaian antara posisi merek dengan organisasi kita. Ukurannya adalah kesesuaian, kinerja karyawan. Kesesuaian tagline “ahlinya sup ikan” dengan Restoran Sangkuriang

1. Tingkat kesesuaian tagline “ahlinya sup ikan” dengan Restoran Sangkuriang

Ordinal III E.19

Kesesuaian

tagline “ahlinya sup ikan” Restoran

Sangkuriang saat ini dapat mempengaruhi profitabilitas

2. Kesesuaian

tagline “ahlinya sup ikan”

Restoran Sangkuriang saat ini dapat mempengaru hi profitabilitas

Ordinal III E.20

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan membeli adalah sesuatu yang dilakukan oleh konsumen yang dipengaruhi, kebudayaan, sosial, keluarga, dan refensi grup yang akan membentuk suatu sikap pada diri individu, kemudian melakukan pembelian.

(Buchari Alma, 2008:63)

Pemilihan Produk (Y1) Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Kualitas menu makanan yang ditawarkan

1. Tingkat kualitas makanan yang ditawarkan

Ordinal IV F.21

Variasi menu makanan yang tersedia

2. Tingkat variasi menu makanan yang tersedia Ordinal IV F.22 Kenyamanan suasana

3. Tingkat kenyamanan suasana yang diberikan

Ordinal F.23 IV

Pemilihan Merek (Y2) Konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri Citra Restoran Sangkuriang di mata masyarakat

1. Tingkat citra Restoran Sangkuriang di mata konsumen Ordinal IV G.24 Kepercayaan terhadap merek Restoran Sangkuriang

2. Tingkat kepercayaan terhadap merek Restoran Sangkuriang

Ordinal IV G.25


(43)

62

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO. ITEM

Pengalaman terhadap merek

3. Tingkat pengalaman terhadap merek

Ordinal G.26 IV

Pemilihan Saluran Pembelian (Y3) Konsumen harus mengambil keputusan tentang dealer

mana yang akan digunakan untuk melakukan pemesanan makanan Pemesanan menu secara langsung

1. Tingkat pemesanan menu secara langsung

Ordinal IV H.27

Pemesanan menu via telepon

2. Tingkat pemesanan menu via telepon

Ordinal IV H.28 Pemilihan Waktu Pembelian (Y4) Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu membeli bisa berbeda-beda, misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, satu bulan sekali dan mungkin satu tahun sekali. Membeli berdasarkan liburan sekolah

1. Tingkat waktu membeli berdasarkan liburan sekolah Ordinal IV I.29 Membeli berdasarkan libur nasional

2. Tingkat membeli berdasarkan liburan nasional

Ordinal IV I.30

Membeli berdasarkan

weekday

3. Tingkat waktu membeli berdasarkan

weekday

Ordinal IV I.31

Membeli berdasarkan

weekend

4. Tingkat waktu membeli berdasarkan

weekend

Ordinal IV I.32

Membeli berdasarkan waktu makan pagi

5. Tingkat waktu membeli berdasarkan waktu makan pagi


(44)

63

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL/ SUB VARIABEL

KONSEP

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO. ITEM Membeli berdasarkan waktu makan siang

6. Tingkat waktu membeli berdasarkan waktu makan siang

Ordinal IV I.34

Membeli berdasarkan waktu makan malam

7. Membeli berdasarkan waktu makan malam

Ordinal IV I.35

Jumlah Pembelian (Y5) Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Melakukan Jumlah Pembelian ke Restoran Sangkuriang

1. Tingkat melakukan Jumlah Pembelian ke Restoran Sangkuriang Ordinal IV J.36 Metode pembayaran (Y6) Konsumen dalam membeli suatu barang dan jasa pasti harus melakukan suatu pembayaran. Pembayaran dengan tunai

1. Tingkat pembayaran

dengan tunai Ordinal IV K.37

Pembayaran dengan kartu kredit

2. Tingkat pembayaran dengan kartu kredit

Ordinal IV K.38

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

3.2.3 Jenis Dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumber dan cara penentuannya dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Definisi data primer dan data sekunder menurut Asep Hermawan akan dijelaskan sebagai berikut.


(45)

64

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Asep Hermawan (2009:168):

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kasual dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi.

Menurut Asep Hermawan (2009:173), “Secara umum terdapat tiga cara

untuk mendapatkan data primer dalam penelitian bisnis (1) survey (2) observasi

(3) eksperimen”. Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah

seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah pengunjung yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi penelitian, yaitu Biro Perjalanan yang berkunjung ke Restoran Sangkuriang.

2. Data Sekunder

Menurut Asep Hermawan (2009:168):

Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet websites, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder, dan lain-lain.

Berikut ini data mengenai jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, diantaranya adalah tanggapan responden terhadap brand positioning

serta tanggapan responden terhadap keputusan pembelian konsumen, data tersebut termasuk ke dalam data primer yang diperoleh dari responden berdasarkan klasifikasi Biro Perjalanan yang datang ke Restoran Sangkuriang. Yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah literatur artikel, jurnal ilmiah, serta situs internet yang berkenaan dengan objek penelitian ini.


(46)

65

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel 3.2.4.1 Populasi

Penelitian yang dilakukan secara keseluruhan objek penelitan, yaitu dengan melalui pengumpulan dan penganalisaan data, langkah utama yang harus dilakukan adalah penentuan suatu populasi. Sugiyono (2010:115) mengatakan bahwa, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan profil tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi bukan hanya sekedar orang, tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek itu, tetapi meliputi seluruh profil/sifat yang dimiliki objek atau subjek itu. Peneliti harus menentukan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran, yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Populasi yang akan dijadikan responden ditunjukkan pada Biro Perjalanan yang bekerjasama dengan Restoran Sangkuriang karena keputusan pembelian dilakukan oleh Biro Perjalanan yang membawa konsumen ke Restoran Sangkuriang. Populasi yang akan dijadikan responden ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

TABEL 3.2

PROPORSI SAMPEL DARI DATA JUMLAH BIRO PERJALANAN DI RESTORAN SANGKURIANG

Jumlah

Biro Perjalanan di Restoran Sangkuriang

465


(47)

66

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan berdasarkan data Tabel 3.3, populasi diambil berdasarkan data jumlah Biro Perjalanandi Restoran Sangkuriangyaitu 465.

3.2.4.2 Sampel

Suatu penelitian tidak semua populasi diteliti, dalam hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti diperkenankan untuk mengambil sebagian saja dari objek populasi yang ditentukan. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang presentatif atau mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang untuk menjadi sampel.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian dari konsumen yang membeli di Restoran Sangkuriang. Data yang telah dimiliki dari hasil penelitian berupa populasi sebanyak 5.374 orang. Dalam menentukan jumlah minimal sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus dari Slovin (Husein Umar, 2008:65) yaitu sebagai berikut:

n= 2

1 Ne

N

Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi misalnya 10%.


(48)

67

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut :

n = 2

1

.

0

465

1

465

n = 82,3 ≈ 82

Berdasarkan perhitungan tersebut ukuran sampel minimal yang digunakan adalah 82 responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampel merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk mendapatkan sampel representatif, maka harus diupayakan subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi unsur sampel, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut Sugiyono (2010:116), “teknik sampling adalah teknik

pengambilan sampel”.

Asep Hermawan (2009:148) berpendapat bahwa, penarikan sampel (sampling) merupakan suatu proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel, suatu pemahaman karakteristik subjek sampel akan memungkinkan untuk menggeneralisasi karakteristik elemen populasi.

Terdapat dua metode dasar penarikan sampel, yaitu probability sampling

dan non probability sampling. Menurut Sugiyono (2010:118), “Probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota


(49)

68

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel probabilitas sampling dengan teknik yang digunakan ialah stratified random sampling atau teknik sampling stratifikasi. Asep Hermawan (2009:152) mengemukakan, “Stratified random sampling yaitu suatu prosedur penarikan sampel berstrata yang dalam hal ini suatu sub sampel-sub sampel acak sederhana ditarik dari setiap strata yang kurang lebih sama dalam beberapa

karakteristik”. Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Dilakukan analisis ini karena populasi memiliki tingkatan atau berstrata yaitu adanya konsumen group dan individu. Dan berdasarkan data populasi tersebut, populasi yang digunakan yaitu jumlah Biro Perjalanan. Maka penilitian ini menggunakan sampel Biro Perjalanan sebanyak 82 responden.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:401), “Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan menggunakan metode yang telah

ditentukan”. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik

pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Teknik komunikasi langsung dengan pihak Restoran Sangkuriang. Wawancara ini dilakukan kepada pihak manager Restoran Sangkuriang bertempat di Restoran Sangkuriang pada tanggal 29 Desember 2012 untuk


(50)

69

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperoleh data mengenai profil perusahaan, konsumen sasaran, jumlah kunjungan, strategi pemasaran dan program brand positioning.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Restoran Sangkuriang, khususnya mengenai brand positioning yang sedang dilakukan oleh Restoran.

3. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis. Kuesioner berisi pertanyaan dan pertanyataan mengenai kaarakteristik responden, pengalaman responden pada Restoran, pelaksanaan brand positioning dan keputusan yang diambil untuk membeli. Kuesioner ditujukan kepada konsumen yang membeli.

4. Studi literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang memiliki kaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari brand positioning dan keputusan membeli. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu : perpustakan UPI, skripsi, jurnal pariwisata, ekonomi dan bisnis, media elektronik (internet), dan arena experience.

Untuk lebih jelasnya mengenai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam tabel berikut:

TABEL 3.3

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN SUMBER DATA DIKAITKAN DENGAN TUJUAN PENELITIAN


(51)

70

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.

Teknik Pengumpulan

Data

Sumber Data

Digunakan Untuk Tujuan Penelitian

T-1 T-2 T-3

1. Wawancara Pihak Manager

Restoran Sangkuriang

 

2. Observasi Aktivitas dalam melakukan brand positioning dan keputusan untuk membeli

  

3. Kuesioner Konsumen yang membeli di Restoran Sangkuriang

  

4. Studi Literatur Buku dan jurnal

Brand positioning

dan keputusan pembelian

  

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang disebar. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:211), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sugiyono (2010:177) mengatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid adalah yang meiliki tingkat validitas yang tinggi. Dan sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.


(1)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan dan menarik minat konsumen dapat lebih optimal lagi. Pelaksanaan brand positioning perlu memperkuat faktor kredibilitas, berkelanjutan dan kesesuaian, sehingga apa saja yang sudah diciptakan Restoran Sangkuriang dapat bertahan lebih baik.

2. Keputusan pembelian konsumen paling besar dipengaruhi oleh pemilihan produk. Oleh karena itu, kualitas produk harus lebih ditingkatkan. Selain itu, seperti fasilitas, pelayanan, kebersihan, kenyamanan, keamanan dan sebagainya haruslah selalu terkontrol dengan baik sehingga berjalan dengan lancar dan dapat memberikan kepuasaan kepada konsumen dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk pengaruh paling kecil terdapat pada pemilihan saluran pembelian, yaitu keseringannya konsumen membeli dengan datang langsung ke Restoran Sangkuriang sedangkan untuk pemesanan via telpon/booking lebih jarang diminati oleh konsumen. 3. Dari hasil penelitian ini, pelaksanaan brand positioning mempunyai pengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen di Restoran Sangkuriang. Oleh karena itu, secara keseluruhan perusahaan harus lebih mengembangkan brand positioning sebagai suatu strategi pemasaran, meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk dan pelayanan dalam sebuah restoran, meningkatkan jumlah pembelian produk dan menguatkan tagline merek sebagai ahlinya sup ikan di benak konsumen Restoran Sangkuriang bahwa Restoran Sangkuriang merupakan tempat yang unik, nyaman, dan enak dalam mengelola makanan terutama ikan. Perusahaan dapat pula melakukan riset mengenai sejauh mana tingkat penilaian konsumen mengenai kualitas


(2)

147

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produk dan pelayanan Restoran Sangkuriang, sehingga hasilnya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang program pemasaran.


(3)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.B Susanto dan Hilmawan Wijanarko. 2004. Power Branding: Membangun Merek Unggul & Organisasi Penduduknya. Jakarta: PT. Mizan Publika Al Ries, Jack Trout. 2002. Positioning: the battle for your mind. Jakarta: Salemba

Empat

Agung, Edy Wibowo. 2012. Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta : Gava Media

Ali, Hasan. 2009. Edisi Baru Marketing. Yogyakarta : Media Pressindo.

Asep, Hermawan. 2009. Penelitian Bisnis:Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo.

Australian Journal of Business and Management Research Vol.1 .2011. THE EFFECTIVENESS OF CORPORATE BRANDING STRATEGY IN MULTI BUSINESS COMPANIES.

Basu Swastha dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty

Buchari, Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta

Christopher Lovelock and Jochen Wirtz. 2011. Services Marketing – People, Technology, Strategy. 7th Ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall

Fandy, Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: PT. ANDI Offset. ____________. 2011. Pemasaran Jasa. Bayumedia Publishing: Jawa Timur Fill. C. 2002. Marketing Communications : contexts, strategyes and applications.

3th Ed.

Gelder, S.V. 2005. Global Brand Strategy. London: Kogan Page _________. 2008. Brand Positioning. Journal of Marketing.

Hatch, M.J. & Schultz, M. 2008. Taking Brand Initiative: How Companies Can Align Strategy, Culture, and Identity through Corporate Branding? Jossey-Bass: 1-149.


(4)

148

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hermawan, Kertajaya. 2009. In Service. Bandung: Mizan Pustaka.

Hiban, Panji. 2010. Brand Positioning New Clique Lounge & Resto dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Pembelian. UPI : Bandung

Husein, Umar. 2008. Metode Riset Bisnis, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya

Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.

Keller, Kevin Lane. 2008. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Third Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc.

______________ and Donald R. Lehmann. 2006. “Brands and Branding: Research Findings and Future Priorities,” Marketing Science, 25 (6), 740-59.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Marketing Management 13th Edition. New Jersey : Prentice Hall

____________________________.2012. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2003. Marketing : An Introduction. Prentice Hall International, Inc

________________________. 2008. Principle of Marketing, 12th Edition. New Jersey : Pearson Prentice Hall, Inc.

________________________. 2010. Principles of Marketing. Upper Saddle River: Pearson, Inc.

________________________. 2012. Marketing an Introduction. New Jersey : Prentice Hall.

Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas Gadjah Mada.

Laely, Hasma. 2012. Analisis Pengaruh Strategi Positioning terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen STARBUCKS COFFEE di Makassar. UNHAS: Makassar.


(5)

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nelian, Laily. 2010. Pengaruh Positioning dan Brand Awareness terhadap keputusan pembelian Konsumen Pada Rumah Makan Garuda Cabang Pattimura Medan. USU : Medan.

Paul Marsden. 2008. Journal Marketing Intelligence Planning.

Parikshat S. Manhas. 2010. Strategic Brand Positioning Analysis Through Comparison of Cognitive and Conative Perception.

Ratih, Huriyati. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung : Alfabeta.

Sambas Ali Muhidin. 2011. Dasar-dasar Metode Statistika untuk Penelitian, Bandung: Pustaka Setia.

Schiffman dan Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Indeks. Jakarta.

Soekresno, I.N.R. Pendit. 2001. Manajemen Food and Beverage Service Hotel. Jakarta: Gramedia

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:Rineka Cipta.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Perilaku Pemasaran,. Bandung: Rosda Karya

Vita, Dewi Novita. 2011. Pengaruh Brand Positioning Hotel Marbela Suites Bandung sebagai Hotel City Resort Terhadap Keputusan Menginap Tamu. UPI: Bandung.

Internet :

www.bandungkota.bps.go.id www.bandungtourism.com www.bandungvillarental.com www.bps.go.id

www.budpar.go.id


(6)

150

Fitri Nur Asyifa, 2014

Pengaruh Brand Positioning Restoran Sangkuriang sebagai ahlinya sup ikan dalam menciptakan keputusan pembelian konsumen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

www.jabar.tribunnews.com www.kppo.bappenas.go.id www.kompas.com

www.majalahpendidikan.com www.nationalgeographic.co.id

www.tourismeconomic.wordpress.com www.tribunnews.com