Deskripsi motivasi belajar intrinsik siswa kelas XI IPS SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik bimbingan klasikal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA KELAS XI IPS
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK BIMBINGAN
KLASIKAL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Jarot Seno Aji
NIM : 071114018


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA KELAS XI IPS
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK BIMBINGAN
KLASIKAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Jarot Seno Aji
NIM : 071114018

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO DAN PERSEMBAHAHAN

Yang diperlukan sekarang hanya kaki yang akan berjalan
lebih lama dari biasanya, tangan yang berbuat lebih

banyak dari biasanya, mata yang menatap lebih lama

dari biasanya, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras
dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari
biasanya, serta mulut yang akan terus berdoa.
( 5cm)
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
 Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkatiku
 Kepada Ibu Endah Srigati dan Ayah Supriyoto
 Kakak Djahnawi Putri Ratika Dewi
 Keluarga besar Sosro Hadiwijoyo dan Thomas Soeratman
 Dosen pembimbing dan semua dosen yang mengajar dengan penuh
semangat dan sabar
 Para sahabat

 Sahabat-sahabat dan teman-teman Program Studi Bimbingan dan
Konseling.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Oktober 2013
Penulis


Jarot Seno Aji

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama

: Jarot Seno Aji


NIM

: 071114018

Demi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya saya yang berjudul :
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA KELAS XI IPS
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK BIMBINGAN
KLASIKAL
Saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 25 Oktober 2013
Yang menyatakan


Jarot Seno Aji

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK SISWA KELAS XI IPS
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK BIMBINGAN
KLASIKAL
Oleh :
Jarot Seno Aji
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta,

2013
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah para siswa
kelas XI IPS SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa
yang dijadikan subjek penelitian ini adalah 40 siswa. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah kuesioner Motivasi Belajar Intrinsik pada siswa yang berjumlah
52 item. Kuesioner disusun berdasarkan aspek-aspek motivasi belajar intrinsik
yaitu interest value atau nilai-nilai yang dianut, minat, dan kesadaran belajar.
Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan persentase dengan
pendistribusiannya berdasarkan pada teori yang dirumuskan Azwar. Kriteria
terdiri dari lima kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat
tinggi.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan tingkat motivasi belajar
intrinsik para siswa kelas XI IPS SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran
2012/2013, (2) Mengidentifikasi butir-butir motivasi belajar intrinsik mana yang
teridentifikasi pada kategori rendah dan menyusun topik-topik bimbingan klasikal
disusun sebagai modul pengembangan dan pemeliharaan motivasi belajar intrinsik
para siswa kelas XI IPS SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2012/2013.
Hasil Penelitian adalah (1) motivasi belajar intrinsik para siswa kelas XI IPS
SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 masuk pada kategori sangat
tinggi sebesar 10%, pada kategori tinggi 62,5%, pada kategori sedang27,5%, pada

kategori rendah 0%, dan pada kategori sangat rendah 0%. (2) Berdasarkan analisis
terhadap butir item, terdapat 10 butir item pada kategori sedang, 37 butir item
pada kategori tinggi, dan 5 butir item pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan
item motivasi belajar intrinsik terendah pada kategori sedang, maka diusulkan
topik bimbingan klasikal keberanian bertanya atau mengungkapkan sesuatu,
belajar yang menyenangkan, melatih konsentrasi belajar, cara belajar efektif, dan
semangat belajar untuk membantu meningkatkan motivasi belajar intrinsik bagi
siswa kelas XI IPS SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2012/2013.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT


DESCRIPTION OF INTRINSIC LEARNING MOTIVATION OF THE
ELEVENTH GRADE STUDENTS MAJORING IN SOCIAL STUDIES
AT SMA BRUDERAN PURWOREJO IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR
AND ITS IMPLICATIONS TO THE SUGGESTED TOPICS OF
CLASSICAL GUIDANCE
by:
Jarot Seno Aji
Sanata Dharma University
Yogyakarta,
2013
This study belongs to a descriptive research. The subject is the eleventh
grade students majoring in social studies at SMA Bruderan Purworejo in
2012/2013 academic year which consists of forty students. The research
instrument use d is a questionnaire on students’ intrinsic learning motivation
consisting of 52 items. The questionnaire was developed based on the aspects of
intrinsic learning motivations, i.e. espoused values, interests, and learning
awareness. The data analysis technique used is the percentage calculation of the
distribution based on Azwar theory. The criteria consist of five categories, namely
very low, low, medium, high, and very high.
This study aims to (1) describe the intrinsic learning motivation level of
the eleventh grade students majoring in social studies at SMA Bruderan
Purworejo in 2012/2013 academic year and (2) identify points of intrinsic
learning motivation which belong to the low category and compose the classical
guidance topics as a module of development and maintenance of intrinsic learning
motivation for the eleventh grade students majoring in social studies at SMA
Bruderan Purworejo in 2012/2013 academic year.
The results show that (1) The intrinsic learning motivation of the eleventh
grade students majoring in social studies at SMA Bruderan Purworejo in
2012/2013 academic year can be described as follows: 10% belongs to the very
high category, 62.5% belongs to the high category, 27.5 belongs to the medium
category, 0% belongs to the low and very low category. (2) Based on the analysis
of the items, there are 10 items in the medium category, 37 items in the high
category, and item 5 items in the very high category. Based on the lowest intrinsic
learning motivation items in the medium category, the writer proposed classical
guidance topics to ask or express something bravely, to learn enjoyably, to
practice of learning concentration, to learn effectively, and the spirit of learning to
help improve the intrinsic learning motivation for the eleventh grade students
majoring in social studies at SMA Bruderan Purworejo in 2012/2013 academic
year.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa seluruh pengalaman yang dialami saat mengerjakan sksipsi ini
merupakan penyertaan dan pendewasaan yang terindah dari Tuhan Yesus. Skripsi
ini disusun sebagai tugas akhir memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan.
Penulis juga menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu
kelancaran dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendengarkan doa dan mengabulkannya.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.pd.,M.A. sebagai dosen pembimbing yang selalu
sabar membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi, banyak memberi
masukan, dan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Endah Srigati dan Ayah Supriyoto yang aku sayangi dan cintai,
terimakasih atas semua pemberian kasih sayang, materi, semangat, dan doa.
5. Drs. Waluya, Yb. sebagai kepala Sekolah SMA Bruderan Purworejo yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di
sekolah tersebut.
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Dra. Th. Rini Puwani sebagai guru BK SMA Bruderan Purworejo yang telah
meluangkan waktunya untuk mencari kelas yang bersedia menjadi subjek
penelitian dan dukungan kepada peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi
ini.
7. Siswa kelas XI SMA Bruderan Purworejo yang dengan tulus memberikan
waktu dan pikirannya dalam pengisian kuesioner.
8. Bapak dan Ibu guru serta seluruh karyawan SMA Bruderan Purworejo atas
dukungan dan bantuan selama mengadakan penelitian.
9. Kakak Djahnawi Putri Ratika Dewi terimakasih atas doa, dorongan, semangat,
kasih sayang.
10. Kakak-kakak dan adik-adik yang tercinta (Mas Febri, Mas Prasekti Dwi Yono,
Mas Nugroho Wahyujati, Mas Koko Harguntoro, Mas Hoki Cristian, dan
Galih Abdul Zidik) yang selalu memberikan motivasi, saling berbagi cerita,
dan memawarnai hidup.
11. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling ( Chacha, Hesti,
Ivone, Asthi, Tika, Ira, Lusi, Tejo, Alit, Amel, Ossa, Ony, Jojo, Frandi, Doni,
Siska, Nupik, Marcel, Wira, Cella, Cilla, Arum, Stanis, Vita, Matius,
Warih,dan lainnya) terimakasih atas persaudaraan dan dukungan selama studi.
12. Sahabat-sahabat (Kiat Teguh, Rangga, Anno, Dwi Nur Cahyo, Arif Budi,
Ryan Anggy, Bintoro Aji, Bram Mupet, Nugroho, Subianto, Victor Nico,
Wiso Geni, Aneng Prihantoro, Verry Lesus, Hendi, dan Nur Wahid ) atas
kebersamaan dan hari-hari yang kita lewati dengan penuh canda.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13. Ibu kos dan teman-teman kos atas kebersamaan baik suka maupun duka yang
dilalui bersama yang sudah kuanggap sebagai keluargak di Yogyakarta.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi
perhatian, bantuan dan dukungan yang baik secara tidak langsung maupun
langsung selama penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari akan kekurangan dan kelemahan penulis dalam
mengerjakan skripsi ini. Penulis mohon maaf apabila dalam skripsi ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Terima Kasih.

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................

v

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...................................

vi

ABSTRAK ..............................................................................................

vii

ABSTRACT ..............................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .............................................................................

ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

xv

DAFTAR GRAFIK..................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

1

A. Latar Belakang .............................................................................

1

B. Rumusan Masalah ........................................................................

5

C. Tujuan Penelitian .........................................................................

6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................

6

E. Definisi Operasional .....................................................................

7

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II Kajian Pustaka............................................................................

8

A. Motivasi Belajar ...........................................................................

8

1. Pengertian Motivasi Belajar ....................................................

8

2. Jenis-jenis Motivasi Belajar ....................................................

11

a. Motivasi Intrinsik .............................................................

12

b. Motivasi Ekstrinsik ...........................................................

15

3. Faktor-Faktor Motivasi Belajar ...............................................

17

4. Fungsi Motivasi Belajar ..........................................................

21

B. Bimbingan Klasikal ......................................................................

23

1. Pengertian Bimbingan Klasikal.................................................

23

2. Tujuan Bimbingan Klasikal.................................................. ....

23

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

24

A. Jenis Penelitian.............................................................................

24

B. Subjek Penelitian..........................................................................

24

C. Instrumen Penelitian .....................................................................

25

1. Kuesioner ...............................................................................

25

2. Validitas Kuesioner ................................................................

27

3. Reliabilitas Kuesioner.............................................................

30

D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................

31

1. Persiapan dan pelaksanaan......................................................

31

E. Teknik Analisis Data ....................................................................

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................

37

A. Hasil Motivasi Belajar Intrinsik

Siswa Kelas XI IPS SMA Bruderan

Puwrorejo Tahun Pelajaran 2012/2013 .........................................

37

B. Butir-butir Instrumen Motivasi Belajar Intrinsik Siswa Kelas XI IPS SMA
Bruderan Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013 ..........................

39

C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................

41

D. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal.......................................

45

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

86

A. Kesimpulan ..................................................................................

86

B. Saran ............................................................................................

86

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

88

LAMPIRAN ............................................................................................

90

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Rincian Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Bruderan Purworejo
Tahun Pelajaran 2012/2013 ........................................................

25

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Intrinsik Siswa Kelas XI IPS SMA
Bruderan Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013 ........................

27

Tabel 3 : Item yang Gugur Dalam Uji Coba Penelitian .............................

30

Tabel 4 : Kriteria Guilford .......................................................................

31

Tabel 5 : Norma Kategorisasi ..................................................................

33

Tabel 6 : Kategorisasi yang Mengungkap Motivasi Belajar Intrinsik ........

34

Tabel 7 : Kategorisasi Skor Item yang Mengungkap Motivasi Belajar Intrinsik

35

Tabel 8 : Pengolongan Subjek dalam Lima (5) Kategori ..........................

37

Tabel 9 : Penggolongan Butir-butir Item dalam Lima (5) Kategori ...........

39

Tabel 10 : Butir-butir Kuesioner Motivasi Belajar Intrinsik Terendah yang Masuk
dalam Kategorisasi Sedang ....................................................

40

Tabel 11 : Usulan Topik Bimbingan.........................................................

46

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Gambar 1 : Profil Capaian Skor Rata-rata Motivasi Belajar Intrinsik Pada
Subjek ...................................................................................

38

Gambar 2 : Profil Capaian Skor Rata-rata Tiap Item Motivasi Belajar
Intrinsik .................................................................................

xvi

41

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ...........................................................

90

Lampiran 2 : Tabulasi Data Penelitian......................................................

94

Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian.............................................................

99

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitan, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan secara
teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan
perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal yang
melaksanakan kegiatan pendidikan merupakan sarana dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Setiap siswa di sekolah
mempunyai perbedaan satu dengan yang lain dalam hal intelektual,
sprititual, sikap, minat, dan bakat. Perbedaan ini kerap kali akan
menyebabkan perbedaan belajar setiap siswa dalam kecepatan belajar
maupun keberhasilan yang akan dicapai sehingga perlu ada bimbingan
dari guru kepada siswa.
Kegiatan belajar dalam proses pendidikan di sekolah
merupakan hal yang pokok. Belajar menunjukan adanya perubahan
sifat yang positif sehingga pada tahap akir akan diperoleh ketrampilan
dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tercermin dalam
prestasi belajarnya. Menurut Irwanto (1997:105) belajar merupakan
proses perubahan diri belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

jangka waktu tertentu. Winkel (2007:59) mengartikan belajar sebagai
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan
sikap. Belajar merupakan perubahan tingkah laku secara relatif
permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau
penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Uno,
2007: 23).
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar, salah satunya adalah motivasi. Motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan sumber daya penggerak dalam diri siswa yang
menimbulkan semangat, menjamin kelangsungan, dan memberikan
arah kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan (Winkel
2007:169). Motivasi juga merupakan keadaan dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan. Ada
dua jenis motivasi belajar yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu kecenderungan alamiah untuk
mencari dan menaklukkan tantangan selama manusia berusaha
mengejar interes pribadi yang menerapkan kapabilitas, motivasi
melakukan sesuatu ketika manusia tidak harus melakukan Woolfolk
(2009 : 193). Misalnya, seorang siswa senang membaca, menulis, dan
melakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan belajar tanpa dipaksa
orang lain. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi eksternal yang muncul
dari luar pribadi seseorang, seperti kondisi lingkungan sekolah, adanya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

imbalan berupa hadiah, bahkan merasa takut karena adanya hukuman
merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi. Motivasi dalam
proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan
dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Motivasi belajar diperlukan, karena motivasi belajar mampu
mendorong individu dalam melakukan proses belajar. Melalui belajar,
siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Siswa akan
bersemangat dalam menyelesaikan tugas dan kegiatan belajar karena
ada motivasi belajar yang kuat dalam diri siswa tersebut, motivasi
belajar yang kuat itu nampak pada perilaku siswa dalam memberikan
perhatian pada mata pelajaran. Siswa yang demikian biasanya dengan
sadar diri memperhatikan penjelasan guru, serta memiliki rasa ingin
tahu lebih banyak terhadap materi pelajaran. Berbeda dengan siswa
yang memiliki motivasi belajar yang rendah, dengan gejala yang
tampak kurang memperhatikan pada saat pelajaran berlangsung.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan di SMA Bruderan
Purworejo tahun ajaran 2012/2013 kelas XI, siswa malas melakukan
kegiatan belajar karena waktunya dihabiskan untuk kegiatan bermain.
Belajar menunggu pada saat ulangan ataupun ujian kenaikan kelas
saja, karena menganggap belajar ataupun tidak hasilnya akan sama.
Sulit berkonsentrasi dengan alasan kurang memahami apa yang
dijelaskan oleh guru, suasana kelas yang kurang mendukung untuk
belajar karena diganggu teman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Salah satu hal yang dapat dilakukan guru pembimbing
membantu siswa

dengan memberikan ragam bimbingan belajar.

Adapun berbagai jenis ragam bimbingan terdiri dari bimbingan karier,
bimbingan akademik, dan bimbingan pribadi-sosial. Bimbingan karier
membantu siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia
pekerjaan, dalam memilih profesi, serta membantu menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan pekerjaan. Bimbingan akademik membantu
menemukan cara belajar yang tepat, memilih program studi yang
sesuai, serta membantu menghadapi tuntutan belajar di suatu institusi
pendidikan. Bimbingan pribadi-sosial membantu menghadapi keadaan
diri sendiri dan berbagai permasalahan dalam mengatur diri sendiri di
bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang,
seksualitas, serta dalam membina hubungan dengan sesama manusia.
Melalui bimbingan belajar, para siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajarnya.
Guru pembimbing yang memahami karakteristik anak dalam
belajar mempunyai arti penting, mengingat belajar bertujuan
membantu memperoleh perubahan tingkah laku bagi setiap siswa
dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan layanan bimbingan yang terencana
dalam program bimbingan belajar. Berdasarkan uraian di atas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai motivasi belajar siswa
kelas XI SMA Bruderan Purworejo, guna mengetahui gambaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

tingkat motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang
tergolong motivasi belajarnya rendah, nantinya akan diajukan sebagai
usulan topik-topik bimbingan.
Penelitian ini akan fokus pada motivasi intrinsik, karena pada
motivasi intrinsik terdapat hubungan esensial antara kebutuhan yang
akan dipehuni dan kegiatan belajar, sehingga membentuk motivasi
yang cenderung bertahan lebih lama, menimbulkan minat dan perasaan
senang. Motivasi intrinsik berperan dominan dalam belajar, karena
pada tahap perkembangan siswa sekolah lanjutan tingkat atas sudah
mampu menyadari pentingnya belajar bagi diri sendiri. Kedua bentuk
motivasi

belajar

intrinsik

maupun

ekstrinsik

bersama-sama

mengerakkan siswa dalam belajar, biarpun bentuk motivasi belajar
intrinsik menjadi dominan pada masa remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, pernyataan penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa kelas XI SMA Bruderan
Purworejo tahun ajaran 2012/2013?
2. Berdasarkan hasil analisis butir-butir kuisioner motivasi belajar,
usulan topik-topik bimbingan klasikal apa sajakah yang sesuai
untuk mengembangkan motivasi belajar kelas XI SMA Bruderan
Purworejo tahun ajaran 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk.
1. Memperoleh gambaran tentang tingkat motivasi belajar intrinsik
siswa kelas XI SMA Bruderan Purworejo tahun ajaran 2012/2013.
2. Mengidentifikasi butir-butir motivasi belajar intrinsik yang
tergolong rendah dan menyusun usulan topik-topik bimbingan
belajar yang sesuai untuk mengembangkan motivasi belajar siswa
kelas XI SMA Bruderan Purworejo tahun ajaran 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis : Penelitian ini memberikan sumbangan teori mengenai
motivasi belajar intrinsik. Penelitian ini juga memberikan usulan
topik-topik bimbingan klasikal terkait dengan motivasi belajar
intrinsik.
2. Praktis:
a. Bagi sekolah.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau
dasar pertimbangan evaluasi bagi sekolah terhadap layanan
bimbingan belajar.
b. Bagi guru pembimbing.
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan program bimbingan di sekolah mengenai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

motivasi belajar dan memberikan usulan topik-topik bimbingan
yang sesuai dengan tingkat motivasi belajar siswa.
c. Bagi peneliti lain.
Membuka wawasan yang lebih luas untuk melakukan
penelitian baru yang berkaitan dengan topik ini.

E. Definisi Operasional
1. Motivasi

merupakan

kekuatan

pengerak

seseorang

dalam

melaksanakan suatu kegiatan, baik bersumber dari dalam diri
maupun dari luar diri individu.
2. Belajar adalah aktivitas pokok yang dilakukan siswa sebagai
pelajar. Belajar menunjukan sifat positif sehingga pada tahap akir
akan didapat ketrampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru.
3. Motivasi belajar intrinsik merupakan motivasi yang timbul dalam
diri sendiri seperti nilai yang dianut, harapan, minat, cita-cita, dan
aspek internal lain yang melekat pada diri seseorang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang motivasi belajar, jenis motivasi belajar, faktor
motivasi belajar, fungsi motivasi belajar, bimbingan klasikal, dan tujuan
bimbingan klasikal.
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berpangkal pada kata “motif”, yang diartikan
sebagai daya pengerak yang ada dalam diri seseorang untuk
melakukan

aktivitas-aktivitas

tertentu

demi

mencapai

tujuan

(Sardiman, 2008: 73).Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak
jiwa dan raga untuk berbuat.Jadi motivasi merupakan daya pengerak
yang ada dalam diri yang mengerakkan manusia bertingkah laku dan
di dalam perbuatannya mempunyai tujuan tertentu.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai
dengan motivasi.Menurut Handoko (1992: 42) motivasi yaitu tenaga
atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan,
mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya berdasarkan
motif yang ada.Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk belajar.
Menurut Mitchell ( dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili
proses-proses

psikologikal

yang

menyebabkan

timbulnya,

diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

diarahkan ke tujuan tertentu. Menurut Gray ( dalam Winardi, 2002)
motivasi merupakan sejumlah proses yang bersifat internal atau
eksternal bagi manusia yang menyebabkan timbulnya sikap atusiasme
dan persistensi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
Berdasarkan teori-teori motivasi yang telah dikemukakan di
atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat merupakan
kekuatan penggerak seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan,
baik bersumber dari dalam diri individu maupun dari luar diri
individu. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia mempunyai
kekuatan untuk mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam
kehidupan. Motivasi merupakan dorongan yang menyebabkan
terjadinya suatu perbuatan dan tindakan.Motivasi juga diperlukan
dalam kegiatan belajar, karena motivasi mendorong individu dalam
melakukan proses belajar.
Melalui

proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan hal yang pokok. Proses belajar yang terjadi pada individu
merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu
mengenal lingkungan.Belajar merupakan perubahan tingkah laku
secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu (Uno, 2007: 23).Menurut Irwanto (1997:105) belajar
merupakan proses perubahan dari belum mampumenjadi mampu dan
terjadi dalam jangka waktu tertentu.Siswa belajar karena memiliki

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

motivasi tertentu, misalnya siswa belajar karena ingin memperoleh
nilai yang baik.Melalui belajar, siswa dapat mewujudkan cita-citanya.
Belajar adalah aktivitas pokok yang dilakukan siswa sebagai
pelajar. Belajar menunjukan sifat yang positif sehingga pada tahap
akir akan didapat ketrampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru.
Hasil dari belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajar. Namun
dalam upaya pencapaian meraih prestasi belajar yang memuaskan
diperlukan proses belajar. Menurut Winkel (2007:59) belajar adalah
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan
sikap.
Menurut Imron (1996: 21) ada empat alasan tujuan belajar yaitu:
1. Agar ia mempunyai target tertentu setelah mempelajari sesuatu.
2. Agar ia mempunyai arah dalam berkreativitas belajar.
3. Agar ia dapat menilai seberapa target belajar telah ia capai atau
belum.
4. Agar waktu tenaganya tidak tersita untuk kegiatan selain belajar.
Motivasi diperlukan dalam kegiatan belajar, karena motivasi
mampu mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar.Motivasi
belajar adalah keseluruhan daya pengerak psikis dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kegiatan belajar, dan
memberi arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan
(Winkel, 2007:169). Siswa akan bersemangat menyelesaikan tugas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

dan kegiatan belajar karena ada motivasi yang kuat dalam dirinya.
Motivasi mendorong serta mengubah energi seseorang kedalam
bentuk suatu kegiatan nyata untuk mencapai tujuan tertentu.Hal ini
dapat dilihat dari pengamatan kegiatan sehari-hari. Secara sederhana
apabila seorang anak mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka
akan mempunyai prestasi belajar yang tinggi.
Motivasi dalam proses belajar mengajar sangat penting, karena
motivasi mendorong para siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Motivasi dapat
memberikan semangat dalam kegiatan yang dilakukan siswa dalam
kegiatan

belajar.Berdasarkan

pengertian

tersebut,

maka

harus

dilakukan suatu upaya agar siswa memiliki motivasi belajar yang
tinggi, dengan demikian siswa yang bersangkutan dapat mencapai
hasil belajar yang optimal.

2. Jenis Motivasi Belajar
Motivasi belajar terbagi menjadi dua bagian yaitu motivasi
belajar yang berasal dari dalam diri (intrinsik) dan motivasi yang
berasal dari luar diri (ekstrinsik),ciri-ciri dalam jenis motivasi
belajar intrinsik akan digunakan sebagai aspek dalam pembuatan
kuisioner motivasi belajar yang akan dibahas sebagai berikut :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

a. Motivasi intrinsik
Motivasi belajar intrinsik merupakan motivasi yang timbul
dalam diri sendiri seperti sistem nilai yang dianut, harapan, minat,
cita-cita, dan aspek internal lain yang melekat pada diri
seseorang.Motivasi belajar intrinsik merupakan motivasi rangsang
yang ada dalam diri siswa.Terdapat minat dan dorongan siswa
untuk melakukan aktivitas tanpa meminta atau mengharap imbalan.
Motivasi belajar intrinsik dibentuk melalui pembelajaran
dan pengalaman yang membawa kepuasan.Contohnya, kebiasaan
membaca buku cerita atau bermain alat musik merupakan gerakan
motivasi intrinsik yang dibentuk berdasarkan pembelajaran dan
pengalaman. Bila individu memiliki motivasi belajar intrinsik
dapat terlihat dari sikapnya yang tekun, karena ia merasa butuh dan
ingin mencapai tujuan yang dinginkan. Individu yang memiliki
motivasi belajar intrinsik, menunjukkan keterlibatan dan aktivitas
yang tinggi (Prayitno, 1989).
Berikut ini adalah ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi
belajar intrinsik yang dapat dikenali melalui proses belajar
mengajar (Sardiman, 2008: 82-83).
1. Tekun menghadapi tugas.
Siswa tekun dan setia dalam menghadapi tugas-tugas
latihan yang diberikan gurun di kelas.Siswa juga tekun
dalam mengerjakan pekerjaan rumah(PR).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

2. Ulet menghadapi kesulitan.
Siswa tidak mudah putus asa dan tidak cepat puas atas
prestasi yang telah dicapainya.Siswa selalu mau belajar dan
mencoba tantangan baru.
3. Menunjukan minat.
Siswa memiliki keinginan yang besar terhadap bermacammacam masalah yang sedang dihadapinya.
4. Lebih senang bekerja mandiri dan tidak suka bergantung
pada orang lain.
Siswa yang memiliki perasaan senang dan mandiri dalam
belajar akan akan menunjukan sikap dan motivasi belajar
yang tinggi.
5. Tertarik untuk mengerjakan hal-hal yang menuntut
kreativitas.
Ketertarikan siswa akan hal-hal yang menuntut kreativitas
akan semakin membuat siswa berpikir lebih maju untuk
menciptakan hal-hal baru.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
Siswa yang memiliki pemikiran dan wawasan yang luas
a ka n

berusaha

mempertahankan

pendapatnya.

Siswa

memberikan pernyataan dan pendapatnya terhadap guru
dan

teman-teman

di

mempertanggungjawabkannya.

kelas

serta

dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

7. Tidak mudah melepas apa yang diyakini.
Apa yang sudah diangap benar baginya tidak mudah dilepas
begitu saja kemudian percaya akan pernyataan orang lain.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah.
Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tampak
dalam usahanya mencari dan memecakan hal –hal baru dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki tanpa henti.
Menurut Winkel ( 2007, 97-98), ciri-ciri siswa yang
mempunyai motivasi belajar intrinsik adalah:
1. Kecenderungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang
menantang namun tidak berada diatas kemampuannya.
2. Keinginan untuk bekerja dan berusaha mandiri serta
menemukan penyelesaian masalah secara mandiri tanpa
disuapi terus menerus oleh guru.
3. Keinginan yang kuat untuk maju dan mencari taraf
keberhasilan yang sedikit diatas taraf tercapai sebelumnya.
4. Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar dipandang
sebagai jalan menuju ke realisasi masa depan.
5. Keuletan dalam belajar sekalipun mendapat tantangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Aspek motivasi belajar intrinsik menurut Winkel (2012,
195-196).
1. Interest value atau nilai-nilai yang dianut.
2. Minat.
3. Kesadaran belajar.
Aspek motivasi belajar intrinsik menurut Winkel ini akan
menjadi acuan dalam pembuatan kuisioner dalam penelitian ini.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi belajar ekstrinsik yaitu motivasi eksternal yang
muncul dari luar pribadi seseorang, seperti kondisi lingkungan
sekolah, adanya imbalan berupa hadiah, bahkan merasa takut
karena adanya hukuman merupakan faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar.Motivasi belajar ekstrinsik merupakan rangsangan
dari luar yang bertujuan menggerakan individu untuk melakukan
suatu aktivitas yang membawa manfaat untuk individu itu
sendiri.Menurut Winkel(1997:173) motivasi belajar ekstrensik
merupakan kegiatan yang dimulai dan diteruskan berdasarkan
kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan
kegiatan itu sendiri.
Motivasi belajar ekstrinsik berfungsi sebagai pendorong
dan

pengerak

sikap

seseorang

yang

terimplikasi

dalam

perbuatan.Menurut Prayitno (2008:16) motivasi belajar ekstrinsik
dapat membantu timbulnya motivasi belajar intrinsik. Awalnya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

seseorang melakukan sesuatu karena pujian, kemudian seiring
berjalannya waktu ia dapat menemukan sesuatu yang berarti bagi
dirinya dan dan akirnya menimbulkan motivasi intrinsik. Melalui
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
ekstrinsik adalah keinginan untuk bertindak yang disebabkan oleh
faktor pendorong dari luar diri individu.
Berdasarkan uraian di atas aspek motivasi belajar ekstrinsik
menurutWinkel (2006:195) adalah sebagai berikut:
1. Belajar demi memenuhi kewajiban.
2. Belajar demi menghindari hukuman.
3. Belajar demi memperoleh hadiah.
4. Belajar demi meningkatkan gengsi sosisal.
5. Belajar demi memperoleh pujian, misal dari guru atau
orang tua.
6. Belajar demi tuntutan jabatan yang dipegang dan demi
memenuhi

persyaratan

kenaikan

jenjang/golongan

adminitratif.
Penelitian ini akan fokus pada motivasi intrinsik, karena
pada motivasi intrinsik terdapat hubungan esensial antara
kebutuhan yang akan dipehuni dan kegiatan belajar, sehingga
membentuk motivasi yang cenderung bertahan lebih lama,
menimbulkan minat dan perasaan senang. Motivasi intrinsik
berperan

dominan

dalam

belajar,

karena

pada

tahap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

perkembangan siswa sekolah lanjutan tingkat atas sudah mampu
menyadari pentingnyabelajar bagi diri sendiri.Kedua bentuk
motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik bersama-sama
mengerakkan siswa dalam belajar, biarpun bentuk motivasi
belajar intrinsik menjadi dominan pada masa remaja.
3. Faktor-faktor Motivasi Belajar
Imron (1996:99) berpendapat bahwa ada beberapa faktor
motivasi belajar siswa yaitu cita-cita siswa, kemampuan siswa,
faktor keluarga, dan kondisi belajar siswa di lingkungan
sekolah.Sejalan dengan ini, Dimyati dan Mudjiono (2009: 97100) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah
cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa,
unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan pembelajaran, serta upaya
guru dalam membelajarkan siswa. Faktor-faktor tersebut akan
dijelaskan dalam rincian berikut.
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita merupakan keinginan yang terpuaskan
dapat memperbesar kemamuan dan semangat belajar
(Dimyanti & Mudjiono, 2009: 97).Cita-cita membuat
siswa termotivasi untuk belajar lebih tekun belajar demi
mencapai tujuan yang diinginkan.Untuk mencapai citacita yang diinginkan misal menjadi dokter, guru,
ataupun

presiden

siswa

harus

memperkuat

dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

mengarahkan

perilaku

memperkuat

motivasi

belajarnya.
belajar

Cita-cita

ekstrinsik

18

a ka n

maupun

intrinsik, sebab cita-cita akan mewujudkan aktualisasi
diri.
Aspirasi adalah harapan mencapai target dalam
suatu

kegiatan

yang

mengandung

makna

bagi

seseorang, sedangkan taraf aspirasi adalah ukuran
kualitas atau kuantitas pada target yang ditentukan
sendiri untuk dicapai (Winkel, 2007: 198).
b. Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu diimbangi dengan
kemampuan untuk mencapainya.Contohnya, keinginan
untuk membaca perlu dibarengi dengan kemampuan
mengenal

dan

mengucapkan

bunyi

huruf-huruf.

Kesukaran mengucapkan huruf “r” misalnya dapat
diatasi atau dilatih dengan mengucapakan “r” secara
benar. Keberhasilan membaca buku akan menambah
kekayaan pengalaman hidup. Keberhasilan tersebut
memuaskan dan menyenangkan hatinya. Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat
motivasi

anak

untuk

melaksankan

tugas-tugas

perkembanganya. Setiap siswa memiliki kemampuan
yang berbeda-beda.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

c. Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani (fisiologis)
dan rohani (psikologis) mempengaruhi motivasi belajar.
Kondisi jasmani yang segar akan memberikan pengaruh
yang berbeda dengan kondisi jasmani yang kurang
segar. Sebaliknya apabila kondisi jasmani kurang segar
juga akan mempengaruhi proses belajar siswa menjadi
kurang semangat. Jadi, orang belajar membutuhkan
kondisi jasmani yang sehat.Orang yang badannya sakit
akibat penyakit-penyakit tertentu tidak dapat belajar
dengan efektif.Ada beberapa faktor rohaniah dalam
mempengaruhi

motivasi

belajar

siswa

adalah

inteligensi,sikap, minat bakat,dan motivasi itu sendiri.
d. Unsur-unsur yang dinamis dalam belajar dan
pembelajaran
Siswa memiliki perasan, perhatian, kemauan,
ingatan, dan yang mengalami perubahan berkat
pengalaman hidup. Pengalaman kehidupan dengan
teman sebaya mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam,
lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan mengalami
perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat
kabar, radio, televisi, dan film semakin menjangkau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

siswa.

Kesemuanya

itu

mendinamiskan

20

motivasi

belajar.Pembelajar yang masing berkembang jiwa dan
raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik
berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang
bagus untuk pembelajaran.
e. Serta upaya guru dalam membelajarkan siswa
Upaya guru dalam membelajarkan siswa di sekolah
meliputi hal-hal berikut ini (i)menyelengarakan tata
tertib belajar di sekolah, (ii) membina disiplin belajar
dalam setiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu
dan pemanfaatan fasilitas sekolah, (iii) membina tata
tertib pergaulan, dan (iv) membina tata tertib sekolah.
Disamping penyelengaraan tata tertib umum tersebut,
maka secara individual setiap guru menghadapi anak
didiknya. Upaya pembelajaran tersebut meliputi (i)
pemahaman diri siswa dalam rangka kewajiban tertib
belajar, (ii) pemanfaatan penguatan berupa hadiah,
kritik, hukuman secara tepat guna, dan (iii) mendidik
cinta belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.

21

Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Sardiman (2008: 85) ada tiga fungsi motivasi
yaitu :
a.

Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak
atau motor yang melepas energi.

b.

Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai.

c.

Menyeleksi

perbuatan,

yakni

menentukan

perbuatan-

perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuaatan-perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Menurut Hamalik (2003: 161) fungsi motivasi adalah:
a.

Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
adanya motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan
seperti belajar.

b.

Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan
perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

c.

Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai
mesin mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
atau lambatnya suatu pekerjaan.
Menurut (Dimyati & Mudjiono, 1999: 85) fungsi
motivasi adalah:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

a.

22

menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil
akhir, contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab
buku bacaan, dibandingkan dengan teman sekelas yang juga
membaca bab tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi,
maka ia terdorong membaca lagi.

b.

Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang
dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika
terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia
berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.

c.

Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi, setelah ia
ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti
banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah
perilaku belajarnya.

d.

Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai
orang tua, maka ia berusaha agar cepat lulus.

e.

Menyadarkan

tentang

adanya

perajalanan

belajar

dan

kemudian bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau
bermain)

yang

bersinambung;

individu

dilatih

untuk

menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga berhasil.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

B. Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
Program bimbingan adalah suatu rangkaian topik yang menjadi
bahan bimbingan secara terncana selama periode tertentu.Suatu
program disusun berdasarkan suatu kerangka berpikir yang
menjadi pedoman kerangka berpikir.Salah satu kegiatan bimbingan
adalah bimbingan klasikal.
Bimbingan klasikal merupakan usaha untuk membantu para
siswa di kelas dengan topik-topik tertentu yang sudah disusun
berdasarkan survey kebutuhan para siswanya. Menurut Winkel
(1997:520) bimbingan klasikal yaitu sarana untuk menunjang para
siswa berkembang secara optimal , serta dapat mengambil manfaat
dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri.
2. Tujuan Bimbingan Klasikal
Menurut Sukardi (1998), tujuan program bimbingan klasikal
sebagai berikut:
a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai
diri siswa dalam kemajuannya di sekolah.
b. Memilih dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya
dari informasi yang dijumpai saat bimbingan klasikal.
c. Mewujudkan pengarapan dari orang lain.
d. Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dalam
memahami diri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi
penelitian, antara lain jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, dan
teknik pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.
Furchan (2005: 415-418) mengatakan penelitian deskriptif dengan metode
survei dirancang untuk memperoleh informasi dengan mengumpulkan data
yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya.Penelitian
deskriptif dengan metode survei dalam Penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh Deskripsi Motivasi Belajar Intrinsik Siswa kelas XI IPS SMA
Bruderan Purworejo tahun ajaran 2012/2013.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Bruderan
Purworejo tahun ajaran 2012/2013. Sekolah sudah mengijinkan melakukan
penelitian di sana dan karena di sekolah tersebut belum pernah diadakan
penelitian mengenai motivasi belajar. Peneliti memilih kelas XI IPS sebagai
subyek penelitian dengan alasan siswa kelas XI IPS sudah memperoleh
layanan bimbingan di sekolah. Siswa kelas XI IPS diharapkan sudah mampu

24

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

merasakan manfaat layanan bimbingan yang dialaminya. Siswa kelas X dan
kelas XII tidak dijadikan subjek penelitian karena siswa kelas X masih dalam
masa penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah yang baru. Peneliti tidak
diperbolehkan melakukan penelitian pada kelas XII karena siswa kelas XII
sedang difokuskan untuk persiapan menghadapi ujian nasional.
Tabel 1
Rincian Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Bruderan Purworejo
Tahun Pelajaran 2012/2013
1
2

No

Kelas
XI IPS 1
XI IPS 2
Jumlah

Jumlah Siswa
20
20
40

C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner motivasi belajar intrinsik siswa kelas XI IPS SMA
Bruderan Purworejo dengan bentuk tertutup. “Kuesioner bentuk tertutup
berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan tersebut” (Furchan, 2005: 260). Kuesioner yang
disusun oleh peneliti memuat aspek-aspek motivasi belajar menurut
Winkel (2012, 195-196)

Dokumen yang terkait

Deskripsi aktualisasi diri siswa kelas XI Jurusan Busana SMK Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 1 99

Deskripsi motivasi belajar intrinsik siswa kelas XI IPS SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik bimbingan klasikal.

0 0 120

Deskripsi tingkat penerimaan diri siswa kelas X SMA Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 1 155

Deskripsi motivasi intrinsik dalam belajar siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 0 117

Deskripsi aktualisasi diri siswa kelas XI Jurusan Busana SMK Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan klasikal

0 0 97

Deskripsi tingkat penerimaan diri siswa kelas X SMA Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan klasikal

0 0 153

Deskripsi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para siswa kelas XI SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 91

PERSEPSI TERHADAP PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI IPS SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 140

Deskripsi tingkat kecerdasan interpersonal para siswa kelas XI SMA Bruderan Purworejo tahun ajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok - USD Repository

0 0 175

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA-SISWA KELAS XI SMK MIKAEL SOLO TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

0 1 105