PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI Peningkatkan Keaktifan Belajar Ipa Melalui Learning Starts With A Question Strategy Pada Kelas IV SD Ngadirejo 02, Reban Batang Tahun Ajaran 2013 /2014.
PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI
LEARNING STARTS WITH A QUESTION STRATEGY
PADA KELAS IV SD NGADIREJO 02, REBAN
BATANG TAHUN AJARAN 2013 /2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
ANI UZLIFATUL JANNAH
A510100100
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI
LEARNING STARTS WITH A QUESTION STRATEGY
PADA KELAS IV SD NGADIREJO 02, REBAN
BATANG TAHUN AJARAN 2013 /2014
Ani Uzlifatul Jannah, A510100100, Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa
pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Ngadirejo 02 melalui Learning Starts With A
Question Strategy. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Subjek dalam peneltian ini adalah Guru IV SD Ngadirejo 02 dan Siswa IV SD
Ngadirejo 02 yang berjumlah 14 siswa, yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 7
siswa laki-laki. Prosedur dari Penelitian ini adalah berbentuk siklus yang terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi)
dan refleksi. Tehnik Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
model interaktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
keaktifan belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan belajar IPA pada pra
siklus 21,43%, pada siklus I meningkat menjadi 57,14% dan pada sklus II meingkat
menjadi 92,86%. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan melalui Learning Starts With A Question Strategy dapat meningkatkan
keaktifan belajar IPA pada Kelas IV SD Ngadirejo 02 Reban Batang..
Kata Kunci : Keaktifan belajar, Learning Starts With A Question Strategy
I.
PENDAHULUAN
Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
diperlukan suatu peningkatan pendidikan. Pendidikan itu sendiri merupakan
upaya yang disengaja oleh manusia termasuk dirinya sendiri. Perihal tersebut
diatur dalam Undang-Undang RI No. 20 pasal 1 ayat 1 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional (Dalam Samino, 2010 : 36), disebutkan bahwa :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara”.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri-sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam penerapan di kehidupan sehari-hari. IPA ( Sains ) berupaya
membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan
pemahaman tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak ada
habisnya (Sumaji, dkk, 1998 :31).
Permasalahan yang ditemukan di SD Ngadirejo 02, yaitu keaktifan
belajar IPA masih sangat rendah, penyebab timbulnya permasalahan
pembelajaran IPA yaitu kurangnya efektive dalam menyediakan media yang
menarik, kongkrit, menantang dan menyenagkan. Guru dalam menyampaikan
masih menggunakan strategi yang konvensioanal, sehingga
pembelajaran
IPA membosankan dan kurang menarik perhatian siswa dan siswa cenderung
diam atau tidak aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran
yang bisa membantu mengatasinya yaitu Learning Starts With A Question
Strategy. Melalui strategi pembelajaran LSQ ini siswa dapat belajar lebih
aktif, suasana belajar lebih menarik, dan keaktifan siswa juga muncul.
Learning Starts With A Question Strategy (LSQ) adalah suatu
pembelajaran aktif dalam bertanya. (Silberman, Mel: 2007). Agar siswa aktif
dalam bertanya maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan
dipelejari saat pembelajaran, yaitu dengan membaca terlebih dahulu.
Learning Starts With A Question merupakan stretegi yang bisa
membantu siswa untuk aktif dalam belajar dan bisa membantu siswa dalam
membahas materi pelajaran IPA yang diajarkan. Pada akhirnya siswa tertarik
untuk mempelajari IPA, sehingga akan meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Berdasarkan
latar
belakang
di
atas,
maka
penelitian
dengan
judul
PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI LEARNING
STARTS WITH A QUESTION STRATEGY PADA KELAS IV SD NGADIREJO
02 REBAN BATANG menarik untuk diteliti.
II.
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di lakukan di SD Ngadirejo 02,
Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan
pada semester gasal di mulai dari bulan
November 2013 sampai dengan Desember 2013.
B. Jenis, Subjek dan Objek Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan
pelaksanakan praktik
pendidikan oleh sekelompok
guru dengan
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi
mereka mengenai hasil tindakan-tindakan tersebut. (Kunandar, 2011:43)
2. Subjek Penelitian
Di dalam subjek penelitian terbagi menjadi dua yaitu guru dan
siswa. Guru bertugas sebagai pemberi tindakan dalam penelitian dan
Siswa kelas IV SD Ngadirejo 02 yang berjumlah 14 siswa yaitu 6
siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki yang bertugas sebagai
penerima tindakan atau yang dikenai tindakan dalam penelitian.
3. Objek Penelitian
Dalam objek penelitian ini yang diteliti adalah pembelajaran
IPA, dalam usaha meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam
pelajaran IPA melalui Learning Starts With A Question Strategy.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
model menurut Kemmis dan Mc Taggart, penelitian tindakan dapat
dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang
selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
D. Data dan Sumber Data penelitian
Data penelitian ini
yaitu data keaktifan belajar siswa, data
pelaksanaan pembelajaran, dan data hasil belajar. Sumber data dalam
penelitian ini yaitu Siswa dan Guru kelas IV SD Ngadirejo 02.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi,
wawancara, tes dan dokumentasi.
F. Validitas Data
Dalam penelitian ini validasi data digunakan teknik trianggulasi.
Trianggulasi
didasari
multiperspektif artinya
pola
untuk
pikir
fenomenologi
menarik kesimpulan
yang
bersifat
yang mantap
diperlukan tidak hanya satu sudut pandang. Trianggulasi merupakan cara
yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian
kualitatif.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah berupa lembar observasi tindak
mengajar, lembar observasi tindak belajar, dan keterangan tambahan yang
berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum
tercapai.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dengan
model analisis interaktif yaitu dimulai dari pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
I. Indikator Pencapaian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah indikator
keaktifan belajar, yang meliputi keaktifan keaktifan memperhatikan,
keaktifan bertanya, keaktifan mengerjakan soal, keaktifan menjawab
pertanyaan,
dan keaktifan berdiskusi. Dari ke lima indicator tersebut
diharapkan dapat mencapai prosentase 85% dan hasil belajarnya bisa
memenuhi KKM yaitu 60.
III.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Gambaran umum SD Ngadirejo 02 Reban Batang
SD Ngadirejo 02 sudah berdiri sejak tahun 1974. Adapun letak nya
di Dukuh Nawangsari Desa Ngadirejo
Kecamatan Reban Kabupaten
2
Batang, mempunyai luas 1.617,7 m ,dan sedangkan luas bangunannya
yaitu 480 m2. . Jumlah guru dan karyawannya yaitu 10, yang terdiri dari 1
kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru PAI, 1 guru penjas, dan 1 penjaga.
Sedangkan jumlah muridnya ada 78 siswa yaitu kelas I 16 siswa, kelas II
12 siswa, kelas III 12 siswa, kelas IV 14 siswa, kelas V 14 siswa dan kelas
VI 10 siswa.
B. Kondisi Awal
Berdasaran dari identifikasi masalah yang ada bahwa kurangya
keaktifan belajar IPA ini disebabkan karena pembelajaran masih berpusat
pada guru, belum melibatkan siswa untuk aktif,kurannya pemanfaatan
media, dan strategi yang digunakan masih konvensional.
C. Pembahasan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam dua siklus pada siklus I dilaksanakan
pada tanggal 23 Novemver dan 28 November 2013. Sedangkan untuk
siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 November 2013. Tahapan dalam
setiap siklusnya yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, pengamatan atau
observasi, dan refleksi.
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai
keaktifan belajar dari tindakan siklus I sampai dengan siklus II. Pada saat
pra siklus keaktifan memperhatikan 35,71%, keaktifan bertanya
14,29%,keaktifan mengerjakan soal 35,71%, keaktifan menjawab
pertanyaan
14,29%,dan
keaktifan
berdiskusi
21,57%.
Pada
saat
melakukan tindakan siklus I mengalami peningkatan dari pada pra siklus
yaitu
keaktifan memperhatikan meningkat menjadi 64,29%, keaktifan
bertanya 50%, keaktifan mengerjakan soal 64,29%, keaktifan menjawab
pertanyaan 57,14%, keaktifan berdiskusi 57,14%. Di
siklus II ini
memperbaiki apa saja kekurangan yang ada di siklus I keaktifan pada saat
siklus II juga mengalami peningkatan yang sangat drastis dari pada di
siklus I yaitu dengan meningkatnya keaktifan memperhatikan 100%,
keaktifan bertanya 85,71%, kaektifan mengerjakan soal 100%, keaktifan
menjawab pertanyaan 92,86%, dan keaktifan berdiskusi 92,86. Dari datadata yang sudah didapat dari pra siklus, siklus I, siklus II, dapat dilihat
pada table di bawah ini:
Tabel 3.1
Perbandingan Keaktifan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
1.
Aspek Keaktifan
Pra
Siklus
Keaktifan
35,71%
memperhatikan
2. Keaktifan bertanya
14,29%
3. Keaktifan
35,71%
mengerjakan soal
4. Keaktifan menjawab
14,29 %
pertanyaan
5. Keaktifan berdiskusi 21,43%
Rata-rata semua aspek
21,43%
Siklus I
Siklus II
64,29%
100%
50%
85,71
64,29%
100%
57,14%
92,86%
57,14%
57,14%
92,86%
92,86%
Gambar 3,1
Perbandingan Keaktifan Belajar Pada Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II
100,00%
Memperhatikan
80,00%
Bertanya
60,00%
Mengerjakan soal
40,00%
Menjawab pertanyaan
20,00%
Berdiskusi
0,00%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Berdasarkan grafik di atas adanya peningkatan keaktifan belajar
IPA melalui lealrning Start With A Question Strategy yang sangat drastis
dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Dengan menerapkanya Start With A
Question Strategy siswa lebih siap dalam menerima materi pelejaran,
siswa menjadi lebih aktif, materi yang dipelajari menjadi mudah diingat,
kecerdasan siswa menjadi terasah saat mencari informasi mengenai
materi, siswa menjadi terdorong untuk mengemukakan pendapat. Adanya
peningkatan keaktifan belajar IPA di kelas IV Ngadirejo, hasil belajarnya
juga meningkat dari KKM yang telah ditentukan yaitu 60 adapun datanya
dapat dilihat pada table dan grafik di bawah ini:
Table 3.2
Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Belajar IPA
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Kategori
Jumlah siswa yang
mencapai KKM
Jumlah siswa yang
tidak mencapai KKM
Jml
%
Jml
%
Jml
%
9
64,29
11
78,57
14
100
5
35,71
3
21,42%
0
0
Gambar 3.2
Peningkatan Hasil belajar IPA
100%
80%
60%
Tidak Tuntas
Tuntas
40%
20%
0%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Pada grafik diatas adanya peningkatan hasil belajar IPA dari pra
siklus, siklus I dan siklus II.
IV.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di
SD Ngarirejo 02 pada kelas IV yang dilakukan oleh peneliti dalam dua siklus,
dalam rangka meningkatkan keaktifan belajar IPA melalui Learning Starts
With A Question Strategy, keaktifan belajar IPA mengalami meningkatan dan
mencapai 92,86%, keaktifan belajar IPA yang meningkat secara otomatis hasil
belajarnya juga meningkat dengan memenuhi KKM yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Kelas
Sebagai
Samino. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Silberman, Mel. 2007. Aktif Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif).
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Sumaji, dkk. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.
LEARNING STARTS WITH A QUESTION STRATEGY
PADA KELAS IV SD NGADIREJO 02, REBAN
BATANG TAHUN AJARAN 2013 /2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
ANI UZLIFATUL JANNAH
A510100100
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI
LEARNING STARTS WITH A QUESTION STRATEGY
PADA KELAS IV SD NGADIREJO 02, REBAN
BATANG TAHUN AJARAN 2013 /2014
Ani Uzlifatul Jannah, A510100100, Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa
pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Ngadirejo 02 melalui Learning Starts With A
Question Strategy. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Subjek dalam peneltian ini adalah Guru IV SD Ngadirejo 02 dan Siswa IV SD
Ngadirejo 02 yang berjumlah 14 siswa, yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 7
siswa laki-laki. Prosedur dari Penelitian ini adalah berbentuk siklus yang terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi)
dan refleksi. Tehnik Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
model interaktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
keaktifan belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan belajar IPA pada pra
siklus 21,43%, pada siklus I meningkat menjadi 57,14% dan pada sklus II meingkat
menjadi 92,86%. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan melalui Learning Starts With A Question Strategy dapat meningkatkan
keaktifan belajar IPA pada Kelas IV SD Ngadirejo 02 Reban Batang..
Kata Kunci : Keaktifan belajar, Learning Starts With A Question Strategy
I.
PENDAHULUAN
Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
diperlukan suatu peningkatan pendidikan. Pendidikan itu sendiri merupakan
upaya yang disengaja oleh manusia termasuk dirinya sendiri. Perihal tersebut
diatur dalam Undang-Undang RI No. 20 pasal 1 ayat 1 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional (Dalam Samino, 2010 : 36), disebutkan bahwa :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara”.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri-sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam penerapan di kehidupan sehari-hari. IPA ( Sains ) berupaya
membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan
pemahaman tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak ada
habisnya (Sumaji, dkk, 1998 :31).
Permasalahan yang ditemukan di SD Ngadirejo 02, yaitu keaktifan
belajar IPA masih sangat rendah, penyebab timbulnya permasalahan
pembelajaran IPA yaitu kurangnya efektive dalam menyediakan media yang
menarik, kongkrit, menantang dan menyenagkan. Guru dalam menyampaikan
masih menggunakan strategi yang konvensioanal, sehingga
pembelajaran
IPA membosankan dan kurang menarik perhatian siswa dan siswa cenderung
diam atau tidak aktif dalam pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran
yang bisa membantu mengatasinya yaitu Learning Starts With A Question
Strategy. Melalui strategi pembelajaran LSQ ini siswa dapat belajar lebih
aktif, suasana belajar lebih menarik, dan keaktifan siswa juga muncul.
Learning Starts With A Question Strategy (LSQ) adalah suatu
pembelajaran aktif dalam bertanya. (Silberman, Mel: 2007). Agar siswa aktif
dalam bertanya maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan
dipelejari saat pembelajaran, yaitu dengan membaca terlebih dahulu.
Learning Starts With A Question merupakan stretegi yang bisa
membantu siswa untuk aktif dalam belajar dan bisa membantu siswa dalam
membahas materi pelajaran IPA yang diajarkan. Pada akhirnya siswa tertarik
untuk mempelajari IPA, sehingga akan meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Berdasarkan
latar
belakang
di
atas,
maka
penelitian
dengan
judul
PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI LEARNING
STARTS WITH A QUESTION STRATEGY PADA KELAS IV SD NGADIREJO
02 REBAN BATANG menarik untuk diteliti.
II.
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di lakukan di SD Ngadirejo 02,
Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan
pada semester gasal di mulai dari bulan
November 2013 sampai dengan Desember 2013.
B. Jenis, Subjek dan Objek Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan
pelaksanakan praktik
pendidikan oleh sekelompok
guru dengan
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi
mereka mengenai hasil tindakan-tindakan tersebut. (Kunandar, 2011:43)
2. Subjek Penelitian
Di dalam subjek penelitian terbagi menjadi dua yaitu guru dan
siswa. Guru bertugas sebagai pemberi tindakan dalam penelitian dan
Siswa kelas IV SD Ngadirejo 02 yang berjumlah 14 siswa yaitu 6
siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki yang bertugas sebagai
penerima tindakan atau yang dikenai tindakan dalam penelitian.
3. Objek Penelitian
Dalam objek penelitian ini yang diteliti adalah pembelajaran
IPA, dalam usaha meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam
pelajaran IPA melalui Learning Starts With A Question Strategy.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
model menurut Kemmis dan Mc Taggart, penelitian tindakan dapat
dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang
selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
D. Data dan Sumber Data penelitian
Data penelitian ini
yaitu data keaktifan belajar siswa, data
pelaksanaan pembelajaran, dan data hasil belajar. Sumber data dalam
penelitian ini yaitu Siswa dan Guru kelas IV SD Ngadirejo 02.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi,
wawancara, tes dan dokumentasi.
F. Validitas Data
Dalam penelitian ini validasi data digunakan teknik trianggulasi.
Trianggulasi
didasari
multiperspektif artinya
pola
untuk
pikir
fenomenologi
menarik kesimpulan
yang
bersifat
yang mantap
diperlukan tidak hanya satu sudut pandang. Trianggulasi merupakan cara
yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian
kualitatif.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah berupa lembar observasi tindak
mengajar, lembar observasi tindak belajar, dan keterangan tambahan yang
berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum
tercapai.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dengan
model analisis interaktif yaitu dimulai dari pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
I. Indikator Pencapaian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah indikator
keaktifan belajar, yang meliputi keaktifan keaktifan memperhatikan,
keaktifan bertanya, keaktifan mengerjakan soal, keaktifan menjawab
pertanyaan,
dan keaktifan berdiskusi. Dari ke lima indicator tersebut
diharapkan dapat mencapai prosentase 85% dan hasil belajarnya bisa
memenuhi KKM yaitu 60.
III.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Gambaran umum SD Ngadirejo 02 Reban Batang
SD Ngadirejo 02 sudah berdiri sejak tahun 1974. Adapun letak nya
di Dukuh Nawangsari Desa Ngadirejo
Kecamatan Reban Kabupaten
2
Batang, mempunyai luas 1.617,7 m ,dan sedangkan luas bangunannya
yaitu 480 m2. . Jumlah guru dan karyawannya yaitu 10, yang terdiri dari 1
kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru PAI, 1 guru penjas, dan 1 penjaga.
Sedangkan jumlah muridnya ada 78 siswa yaitu kelas I 16 siswa, kelas II
12 siswa, kelas III 12 siswa, kelas IV 14 siswa, kelas V 14 siswa dan kelas
VI 10 siswa.
B. Kondisi Awal
Berdasaran dari identifikasi masalah yang ada bahwa kurangya
keaktifan belajar IPA ini disebabkan karena pembelajaran masih berpusat
pada guru, belum melibatkan siswa untuk aktif,kurannya pemanfaatan
media, dan strategi yang digunakan masih konvensional.
C. Pembahasan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam dua siklus pada siklus I dilaksanakan
pada tanggal 23 Novemver dan 28 November 2013. Sedangkan untuk
siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 November 2013. Tahapan dalam
setiap siklusnya yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, pengamatan atau
observasi, dan refleksi.
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai
keaktifan belajar dari tindakan siklus I sampai dengan siklus II. Pada saat
pra siklus keaktifan memperhatikan 35,71%, keaktifan bertanya
14,29%,keaktifan mengerjakan soal 35,71%, keaktifan menjawab
pertanyaan
14,29%,dan
keaktifan
berdiskusi
21,57%.
Pada
saat
melakukan tindakan siklus I mengalami peningkatan dari pada pra siklus
yaitu
keaktifan memperhatikan meningkat menjadi 64,29%, keaktifan
bertanya 50%, keaktifan mengerjakan soal 64,29%, keaktifan menjawab
pertanyaan 57,14%, keaktifan berdiskusi 57,14%. Di
siklus II ini
memperbaiki apa saja kekurangan yang ada di siklus I keaktifan pada saat
siklus II juga mengalami peningkatan yang sangat drastis dari pada di
siklus I yaitu dengan meningkatnya keaktifan memperhatikan 100%,
keaktifan bertanya 85,71%, kaektifan mengerjakan soal 100%, keaktifan
menjawab pertanyaan 92,86%, dan keaktifan berdiskusi 92,86. Dari datadata yang sudah didapat dari pra siklus, siklus I, siklus II, dapat dilihat
pada table di bawah ini:
Tabel 3.1
Perbandingan Keaktifan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
1.
Aspek Keaktifan
Pra
Siklus
Keaktifan
35,71%
memperhatikan
2. Keaktifan bertanya
14,29%
3. Keaktifan
35,71%
mengerjakan soal
4. Keaktifan menjawab
14,29 %
pertanyaan
5. Keaktifan berdiskusi 21,43%
Rata-rata semua aspek
21,43%
Siklus I
Siklus II
64,29%
100%
50%
85,71
64,29%
100%
57,14%
92,86%
57,14%
57,14%
92,86%
92,86%
Gambar 3,1
Perbandingan Keaktifan Belajar Pada Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II
100,00%
Memperhatikan
80,00%
Bertanya
60,00%
Mengerjakan soal
40,00%
Menjawab pertanyaan
20,00%
Berdiskusi
0,00%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Berdasarkan grafik di atas adanya peningkatan keaktifan belajar
IPA melalui lealrning Start With A Question Strategy yang sangat drastis
dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Dengan menerapkanya Start With A
Question Strategy siswa lebih siap dalam menerima materi pelejaran,
siswa menjadi lebih aktif, materi yang dipelajari menjadi mudah diingat,
kecerdasan siswa menjadi terasah saat mencari informasi mengenai
materi, siswa menjadi terdorong untuk mengemukakan pendapat. Adanya
peningkatan keaktifan belajar IPA di kelas IV Ngadirejo, hasil belajarnya
juga meningkat dari KKM yang telah ditentukan yaitu 60 adapun datanya
dapat dilihat pada table dan grafik di bawah ini:
Table 3.2
Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Belajar IPA
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Kategori
Jumlah siswa yang
mencapai KKM
Jumlah siswa yang
tidak mencapai KKM
Jml
%
Jml
%
Jml
%
9
64,29
11
78,57
14
100
5
35,71
3
21,42%
0
0
Gambar 3.2
Peningkatan Hasil belajar IPA
100%
80%
60%
Tidak Tuntas
Tuntas
40%
20%
0%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Pada grafik diatas adanya peningkatan hasil belajar IPA dari pra
siklus, siklus I dan siklus II.
IV.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di
SD Ngarirejo 02 pada kelas IV yang dilakukan oleh peneliti dalam dua siklus,
dalam rangka meningkatkan keaktifan belajar IPA melalui Learning Starts
With A Question Strategy, keaktifan belajar IPA mengalami meningkatan dan
mencapai 92,86%, keaktifan belajar IPA yang meningkat secara otomatis hasil
belajarnya juga meningkat dengan memenuhi KKM yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Kelas
Sebagai
Samino. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Silberman, Mel. 2007. Aktif Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif).
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Sumaji, dkk. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.