MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES :Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Semester I pada kelas II Tahun Pelajaran 2012 – 2013 di SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Kota Depok.

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

( Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Semester I pada kelas II

Tahun Pelajaran 2012 – 2013 di Sekolah Dasar Negeri Tugu 3 Cimanggis Depok )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

EUIS DAHLIA RAHMAWATI 1008457

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PAEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ” MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI

PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES ” adalah karya saya sendiri.

Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan mencontoh dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada main dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2012 Yang Membuat Pernyataan


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DALAM PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA

SISWA KELAS II SDN TUGU 3 CIMANGGIS DEPOK

Oleh

EUIS DAHLIA RAHMAWATI 1008457

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 195905081984031002

Pembimbing II

Dr. Hj. Pupun Nuryani, M. Pd NIP. 196205221986032003

Diketahui Oleh

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Dede Somarya, M.Pd NIP. 195803051984031002


(4)

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES ( Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Semester I pada kelas II Tahun Pelajaran 2012 – 2013 di SD

Negeri Tugu 3 Cimanggis Kota Depok Propinsi Jawa Barat) EUIS DAHLIA RAHMAWATI

1008457

Penelitian ini dilaksanakan, dikarenakan hasil belajar siswa di sekolah dalam mata pelajaran IPA belum mencapai KKM. Ini terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional. Akibatnya siswa pasif dan tidak kreatif. Berdasarkan hal tersebut salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar IPA yaitu dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, muncullah beberapa permasalahan yaitu: Bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi perubahan wujud benda di kelas 2 SDN Tugu 3 Cimanggis Depok setelah dikembangkan melalui pendekatan keterampilan proses? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas 2 pada pembelajaran IPA di SDN Tugu 3, melalui pendekatan keterampilan proses. Metode yang digunakan adalah PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) dalam 2 siklus. Masing – masing siklus terdiri dari 4 langkah dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Tagart yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses harus disusun secara cermat berdasarkan ciri khusus melalui langkah – langkah menyajikan pertanyaan / masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan. Adapun pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing. Sedangkan hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan yaitu: pada siklus I rata – rata 69,00 dengan persentase yang mencapai KKM 64.44%, sedangkan pada siklus II nilai rata – rata 89,67 dengan persentase yang mencapai KKM 89%. Hal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(5)

ii

ABSTRACT

INCREASE OF NATURAL SCIENCES LEARNING ABOUT THINGS CHANGES FORM THROUGH SKILLS PROCESS APPROACH

(Classroom Action Research Guide on the class II Semester Academic Year 2012 to 2013 at the SD State Column 3 Cimanggis Depok West Java)

EUIS DAHLIA RAHMAWATI 1008457

The research was carried out, because the learning outcomes of students in schools in science has not reached the KKM. This occurs because the process of learning the teacher is still conventional. As a result, students are passive and uncreative. Based on this one effort to improve and enhance learning outcomes by implementing science process skills approach. Based on the background of the above issues, there was some issues, namely: How does the planning, implementation, and student learning outcomes in science learning material changes in the form of objects in class 2 Column 3 Cimanggis Depok SDN after skills are developed through a process approach? The purpose of this research is to improve and enhance student learning outcomes in learning science grade 2 in SDN Monument 3, through process skills approach. The method used is the PTK (Classroom Action Research) in 2 cycles. Each - each cycle consisting of 4 steps by using a model developed by Kemmis and Mc. Tagart namely, planning, execution, observation, and reflection. Planning learning process skills approach should be drafted carefully based on specific characteristics through the steps - steps presenting questions / problems, make hypotheses, design experiments, conduct experiments to obtain information, collect data, and make conclusions. The implementation process skills approach to learning through teachers act as facilitators or mentors. While the results showed an increase in student learning that is: in the first cycle average - average 69.00 percentage that reaches KKM 64.44%, while the second cycle value - average 89.67 with the percentage reaching 89% KKM. It proves that learning science process skills by applying the approach can improve student learning outcomes.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 9

E. Definisi Operasional ... 11

1. Pendekatan Keterampilan Proses... . 11

2. Konsep Perubahan Wujud Benda... .. 11

3. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar... . 12

4. Hasil Belajar... .. 13


(7)

vii

BAB II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG

PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

A. Konsep Hasil Belajar ... 14

B. Hasil Belajar……… ... 16

C. Pendekatan Keterampilan Proses ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian ... 41

1. Metode Penelitian ... 41

2. Model Penelitian ... 41

B. Subyek dan Lokasi Penelitian ... 48

1. Subjek Penelitian ... 48

2. Lokasi dan waktu penelitian ... 48

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 49

1. Teknik Pengumpul Data ... 49

a. Observasi... .. 49

b. Tes... .. 49

2. Alat Pengumpul Data ... 49

a. Pedoman Observasi... . 49

b. Sumber Tes... .. 49

D. Teknik Pengolahan Data ... 50

1. Teknik pengolahan Data hasil observasi ... 50


(8)

viii

b. Klasifikasi Data... .. 50

c. Display Data... .. 51

d. Interpretasi Data... ... 51

e. Refleksi... 51

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes ... 51

a. Scoring... .. 51

b. Menghitung Rata – Rata... ... 52

E. Analisis Data Hasil Tes ... 52

1. Scoring ... 52

2. Nilai Rata-rata ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 54

1. Tindakan Siklus 1 ... 54

a. Perencanaan ... 54

b. Pelaksanaan... 55

c. Observasi ... 59

d. Refleksi ... 62

2. Tindakan Siklus II ... 62

a. Perencanaan ... 62

b. Pelaksanaan... 63

c. Observasi atau Temuan... 65


(9)

ix

e. Pembahasan... . 66

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 69

1. Perencanaan... ... 69

2. Pelaksanaan... ... 69

3. Hasil... .. 70

B. Rekomendasi ... . 70

1. Bagi Siswa... .. 70

2. Bagi Guru... .. 70

3. Bagi Sekolah... .. 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 73 A. Instrumen Penelitian Siklus I

B. Instrumen Penelitian Siklus II C. Soal Penelitian Siklus I D. Soal Penelitian Siklus II E. Hasil Penelitian

F. Foto Aktivitas Guru dan Siswa G. Surat-surat


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Contoh-contoh Benda Padat ... 37

Gambar 2.2. Contoh-contoh Benda Cair ... 38

Gambar 2.3. Contoh Perubahan Bentuk Benda ... 39

Gambar 2.4. Contoh Perubahan Wujud Benda ... 39

Gambar 2.5. Contoh Kegunaan Benda ... 40

Gambar 3.1. Tahapan dalam PTK ... 42

Gambar 3.2. Alur Penelitian Tibdakan Kelas. ... 45

Gambar 4.1. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 ... 58

Gambar 4.1. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 64


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kategori Nilai Rata-rata Siswa ... 53

Tabel 3.2. Kategori Perolehan Persentase KKM Siswa ... 53

Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian Siklus I ... 58


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini terutama di zaman yang begitu pesat perkembangan teknologi dan informasinya yang selalu menuntut adanya perkembangan dan perubahan dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk juga dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan diperlukan adanya perbaikan sistem pendidikan nasional, kurikulum termasuk di dalamnya adalah cara penyampaian bahan ajar agar terwujud masyarakat yang mampu bersaing dan beradaptasi dengan perubahan zaman yang serba canggih dan teknologi yang semakin modern.

Pendidikan dasar sebagai salah satu jenjang pendidikan formal yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan yang diperlukan dalam era globalisasi. Salah satu mata pelajaran inti yang diberikan dalam pendidikan formal mulai dari jenjang pendidikan dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah melaju dengan pesat karena berhubungan erat dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi ini memberi wahana yang sangat besar bagi perkembangan IPA. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam menggugah para pendidik di Sekolah Dasar untuk merancang dan melaksanakan


(13)

2

pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep IPA yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.

Pada saat ini, kenyataan menunjukan bahwa metode pembelajaran konvensional masih mendominasi dalam proses pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Pembelajaran konvensional yang umum dilakukan adalah metode mengajar dalam bentuk ceramah atau informatif, dimana pengajar lebih banyak berbicara dalam menginformasikan fakta atau konsep. Sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja sehingga hal ini menyebabkan rendahnya minat belajar siswa.

Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar seorang guru harus mampu meningkatkan minat belajar siswa, salah satunya adalah dengan menggunakan metode yang tepat. Salah satu tugas guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat. Seorang guru harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan pembelajaran sekaligus menggunakan metode pelajaran yang tepat untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif.

Pada hakekatnya pembelajaran IPA selama ini belum menunjukan adanya keberhasilan belajar baik dilihat dari segi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Siswa masih menganggap bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang sulit untuk dipelajari, akibatnya ada beberapa permasalahan yang penulis temukan dilapangan. Selain datang dari guru juga datang dari siswa itu sendiri. Permasalahan yang datang dari guru yaitu : kurangnya


(14)

3

penguasaan konsep materi pembelajaran serta kurangnya penguasaan metode, pendekatan maupun strategi yang guru gunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar sehingga berimbas pada hasil belajar kurang maksimal yang siswa capai. Guru mengajar masih menggunakan metode konvensional yaitu cermah dan pemberian tugas serta mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal (3DCH), sehingga pembelajaran berpusat pada pengetahuan yang dimiliki guru sehingga guru sebagai pusat informasi pembelajaran (teacher centered) dan ini berakibat siswa akan menjadi lebih pasif dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas.

Adapun permasalahan yang datang dari siswa itu sendiri, yaitu siswa kurang mampu menguasai materi pembelajaran dikarenakan pembelajaran cenderung berupa hafalan (mind on), dan jarang sekali siswa ikut terlibat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa karena keterbatasan kesempatan yang diberikan guru kepada siswa untuk bereksperimen dan berpendapat tentang suatu materi pelajaran dan ini akan membatasi pengetahuan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar seharusnya siswa sebagai pusat dari kegiatan belajar sehingga siswa diharapkan ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dan siswa dilibatkan secara langsung dalam proses KBM, sehingga siswa lebih antusias dan bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar.

Pada proses pembelajaran, seorang guru bertugas menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk memahami apa yang sedang


(15)

4

dipelajari dengan memberikan fakta, data serta konsep. Ketika mengajar, seorang guru kerap mengabaikan metode ilmiah keilmuan yaitu dengan tidak memberikan konsep kepada siswanya. Hal ini terbukti dengan seringnya digunakan metode ceramah yang membuat siswa tidak mengerti dengan apa yang disampaikan oleh guru.

Untuk meningkatkan hasil belajar mengenai topik perubahan wujud benda, diperlukan adanya pendekatan keterampilan proses. Karena itu, dalam penelitian ini penulis akan meneliti Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Pembelajaran IPA di Kelas II Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di kelas II SDN Tugu 3 Cimanggis Depok dimana peneliti pernah melaksanakan Praktek Mengajar selama satu semester.

Penelitian ini didasari oleh asumsi bahwa seorang guru harus harus mampu menyusun pembelajaran dengan baik dengan memberikan metode yang sesuai dengan topik yang sedang di bahas. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam konsep perubahan wujud benda adalah Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses yang diharapkan akan mampu difahami sehingga siswa akan mudah memahami konsep perubahan wujud benda sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun upaya untuk memberikan pemahaman siswa adalah dengan keterampilan proses yang menggiring siswa agar mampu memahami konsep yang abstrak dengan memberikan contoh-contoh yang kongkrit.


(16)

5

Dari hasil observasi awal, peneliti menemukan bahwa beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran IPA di kelas II SDN Tugu 3 Cimanggis Depok antara lain karena :

1. Metode penyampaian materi IPA terjadi satu arah saja yakni terpusat pada guru (teacher oriented) yang menggunakan metode ceramah. 2. Kurangnya keterlibatan siswa secara aktif selama proses pembelajaran

berlangsung.

3. Guru kurang optimal dalam menyampaikan materi pelajaran IPA khususnya materi perubahan wujud benda

4. Guru kurang profesional dalam memberi pelajaran karena terbatasnya pengetahuan dan keterampilan.

5. Kondisi belajar mengajar yang kurang kondusif. 6. Guru tidak menggunakan media.

7. Sumber belajar yang sangat minim.

8. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep IPA yang cenderung abstrak.

9. Siswa kurang termotivasi ketika belajar. 10. Cara mengajar yang membosankan.

11. Kesulitan mengaitkan konsep IPA dengan kehidupan sehari – hari yang mereka alami atau yang ada di sekitar lingkungan mereka.

Hasil pembelajaran IPA di SDN Tugu 3 Cimanggis Depok menampakan hasil yang minimum, rata-rata yang kurang memuaskan dalam periode 2011 - 2012 diakibatkan salah satunya adalah faktor


(17)

6

penyebab dari proses pembelajaran yang dapat dikatakan kurang optimal. Selain dari hal tersebut, berdasarkan hasil refleksi dapat diketahui salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang digunakan dalam kedua pembelajaran tersebut kurang tepat dan tidak bervariasi. Penggunaan metode yang kurang tepat dan tidak bervariasi akan mengakibatkan proses dan hasil belajar siswa tidak mencapai tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan.

Dampak dari hal ini dapat dirasakan oleh penulis dan siswa ketika sedang menempuh proses pembelajaran. Adapun proses belajar yang diharapkan dalam pembelajaran itu antara lain siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Melalui proses pembelajaran seperti ini, diyakini benar kompetensi dasar yang diupayakan dalam pembelajaran itu akan tercapai. Namun kenyataannya tidak demikian, sebagaimana uraian berikut.

1. Proses belajar siswa terkesan kurang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

2. Antar siswa tidak terjadi saling membantu dalam memberi dan menerima pengetahuan yang secara positif mendukung pada pencapaian kompetensi dasar.

3. Sebagian besar siswa kurang berhasil menguasai kompetensi dasar yang menjadi tolak ukur pembelajaran.

4. Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang dilakukan oleh guru, dan untuk itu pula penulis bermaksud melakukan perbaikan pembelajaran, berdasarkan pendekatan keterampilan proses. Besar harapan melalui pendekatan ini proses dan hasil belajar siswa


(18)

7

mengalami perubahan ke arah yang diharapkan. Maka karena itulah peneliti berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

5. Karena permasalahan – permasalahan yang begitu banyak dan perlu untuk diadakan perubahan dan peningkatan, oleh karena itu penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul

“ Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Wujud Benda melalui Pendekatan Keterampilan Proses “. Yang dilakukan Pada Siswa Kelas II SDN TUGU 3 Cimanggis Depok.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis secara umum mengangkat suatu permasalahan tentang Bagaimana Meningkatkan

Hasil Belajar IPA dalam Perubahan Wujud Benda melalui Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas II SDN TUGU 3 Cimanggis Depok ?

Adapun rincian permasalahan tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA pada materi pokok “Perubahan

Wujud Benda” di kelas II SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Depok dengan

menggunakan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa?


(19)

8

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi pokok “Perubahan

Wujud Benda” di kelas II SD Negeri Tugu 3 Depok dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses?

3. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dalam materi pokok

“Perubahan Wujud Benda” di kelas II SD Negeri Tugu 3 Cimanggis

Depok setelah dikembangkan melalui pendekatan keterampilan proses?

C.Tujuan Penelitian 1 . T u j u a n U m u m

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang penerapan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok Perubahan Wujud benda di kelas II Sekolah Dasar Negeri Tugu 3 Cimanggis kota Depok.

2 . T u j u a n K h u s u s

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan tentang perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses di kelas II SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Depok.

2. Mendeskripsikan tentang pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi

pokok “Perubahan Wujud Benda” siswa kelas II SD Negeri Tugu 3

Cimanggis Depok selama pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.


(20)

9

3. Mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Depok dalam pembelajaran IPA setelah menggunakan keterampilan proses?

D. Manfaat Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para guru khususnya, maupun pihak - pihak yang terkait pada dunia pendidikan dalam rangka mensukseskan serta mengejawantahkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, serta melaksanakan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Peratuaran Mendiknas Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Setidaknya manfaat penelitian tindakan kelas ini di jabarkan sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses, siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.

b. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses, membantu siswa dalam meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa.

c. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses siswa dapat belajar secara aktif dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki


(21)

10

2. Bagi Guru

1. Menjadi pilihan alternatif bagi guru dalam memberikan pembelajaran IPA

2. Dapat menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa.

3. Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam penyampaian pembelajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses.

4. Dapat menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran, yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang pataktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

1. Sebagai salah satu bahan kajian bagi sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. 2. Dapat menciptakan lulusan yang berkompeten dan mampu bersaing

ditingkat pendidikan lebih lanjut.

3. Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses yang disesuaikan dengn siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.


(22)

11

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan arti atau persepsi terhadap istilah - istilah yang digunakan dalam penelitian yang akan penulis lakukan, maka penulis akan memaparkan terlebih dahulu istilah - istilah yang terkandung dalam judul skripsi tersebut. Pemaparan tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Pendekatan Keterampilan Proses

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses adalah pembelajaran yang melibatkan keterampilan fisik dan mental siswa terkait dengan kemampuan-kemampuan mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah. Yaitu kemampuan yang dikembangkan dalam proses pembelajaran antara lain: Pengamatan, menggolongkan (mengklasifikasikan), menafsirkan, meramalkan, menerapkan (aplikasi), meremcanakan penelitian, mengkomunikasikan.

2. Konsep Perubahan Wujud Benda

Di sekitar kita ada benda padat, dan benda cair. Yang mana keduanya mempunyai ciri – ciri yang berbeda. Benda padat mempunyai sifat, bentuk dan besarnya selalu tetap tidak mengikuti wadah yang ditempatinya. Sedangkan pada benda cair mempunyai sifat yang selalu berubah – ubah bentuknya sesuai wadah yang ditempatinya tetapi isinya tetap.


(23)

12

3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Materi pelajaran yang dipelajari di Sekolah Dasar kelas II adalah sebagai berikut:

I. Makhlukk Hidup dan Proses Kehidupannya A. Bagian Tubuh Hewan

B. Bagian Tubuh Tumbuhan C. Pertumbuhan Hewan D. Pertumbuhan Tumbuhan

E. Tempat Hidup Hewan dan Tumbuhan

F. Kegunaan Hewan dan Tumbuhan Bagi Manusia II. Benda dan Sifatnya

A. Benda Padat dan Benda Cair di Sekitar Kita B. Perubahan Bentuk Benda

C. Benda dan Kegunaannya III. Energi dan Perubahnnya

Alat Penghasil Energi IV. Bumi dan Alam Semesta

A. Kedudukan Matahari B. Manfaat Cahaya Matahari


(24)

13

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar yang dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berada di ranah kognitif. Jenis tes yang akan dilakukan yaitu tes tertulis, bentuk tesnya adalah berupa soal uraian.

Menurut Soediarjo ( 1997 ), hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

F. Hipotesis Tindakan

Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang “ perubahan wujud benda”.


(25)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini kami pilih prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (Kasbolah, K, 1988: 113-114) yang terdiri dari ( a ) tahap perencanaan tindakan, ( b ) tahap pelaksanaan tindakan,

( c ) tahap analisis, ( d ) tahap refleksi, ( e ) tahap perencanaan tindakan lanjutan. menurutnya “Perencanaan tindakan menggunakan system spiral pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu perkiraan dalam pemecahan permasalahan”.

2. Model Penelitian

PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi. Tahapan ini dikembangkan oleh Kurt Lewin ( sumber : Depdikbud, 1999:20 ) seperti yang tampak pada gambar 3.1 di bawah ini:


(26)

42

Gambar 3.1

Tahap-tahap dalam PTK atau desain PTK Metode Kurt Lewin (sumber: Depdikbud, 1999:20)

Dari tahapan PTK yang telah disebutkan diatas, maka prosedur penelitian, dikembangkan kedalam beberapa tahap. Menurut pendahulunya Kurt Lewin yaitu Kemmis dan Mc Taggart (Hermawan, R dkk 2007 : 127-128) tahap penelitian tindakan kelas terdiri dari:

1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (action) 3. Observasi (obeserfation) 4. Refleksi (reflection)

Dari hasil tabel diatas, maka prosedur yang ditempuh pada penelitian tersebut dapat di deskripsikan sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dengan satu tindakan sesuai dengan perbaikan yang ingin di capai selama pembelajaran. Pada tahap perencanaan dipersiapkan, RPP, Media, Instrumen Penelitian, dan Gambar.

Perencanaan

Refleksi Melakukan


(27)

43

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada setiap tindakan adalah dengan intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas guru sehari-hari. Pada tahap ini merupakan pelaksanaan tindakan dari persiapan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Biasanya pembuatan rencana belum sepenuhnya dapat menggunakan dan memberikan gambaran tentang pelaksanaan tindakan, mungkin saja pada tahap pelaksanaan ada hal-hal yang belum terfikirkan dan akan berbeda dengan rencana. Oleh karena itu pada tahap pelaksanaan, guru dapat menggunakan intervensi atau memberikan tindakan yang belum atau tidak tercantum dalam perencanaan sebelumnya. Selanjutnya dalam upaya meningkatkan dan melihat keberhasilan dalam setiap siklus, maka selama kegiatan tindakan dilakukan pengamatan dan evaluasi.

3. Observasi

Pada tahapan ini secara operasional adalah untuk mengenal, merekam dan mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan hasil dari proses pelaksanaan tindakan ataupun dampak dari pelaksanaan tindakan tersebut. Fungsi dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah mengarah pada terjadinya tindakan perubahan kearah positif dalam kegiatan belajar mengajar.


(28)

44

4. Analisis dan Refleksi

Data yang diperoleh lalu analisis untuk kemudian selanjutnya di refleksikan sebagai alat evaluasi untuk memperbaiki siklus berikutnya. Dan juga untuk menentukan kesimpulan atau hasil dan penelitian. Pada tahap refleksi, peneliti bersama observer mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanan tindakan. Hasil kemudian di refleksi, dan bila perlu merevisi kegiatan sebelumnya, apakah kegiatan yang telah dilakukan mengenai sasaran atau belum. Temuan yang diperoleh kemudian dijadikan acuan bagi perumusan rencana pembelajaran untuk dilaksanakan pada kegiatan selanjutnya.

5. Alur Penelitian

Alur penelitian yang di lakukan pada penelitian tindakan kelas di sesuaikan dengan model yang di kemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah, 1988 : 113). Dalam melaksanakan penelitian dibuat beberapa siklus untuk mempermudah langkah penelitian. Dimulai dari tahap analisis kurikulum, melakukan studi pustaka, observasi awal, menemukan masalah dan mengidentifikasinya, merencanakan langkah awal tindakan dan menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana tindakan ke I, kemudian merefleksikannya kembali. Setelah selesai satu siklus yang di akhiri dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya hingga di temukan jawaban sebagai kesimpulan akhir dalam penelitian tindakan kelas yang di lakukan. Alur


(29)

45

dan desain dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar bagan di bawah ini:

Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc. Tagart (Kasbolah, 1988 : 113)

Dari gambar di atas maka penelitian tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

1) Pengkajian Standar Isi kelas tahun 2006 dan kurikulum tingkat satuan pendidikan SDN Tugu 3 Cimanggis Depok, menelaah konsep yang terdapat dalam mata pelajaran IPA di kelas II.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk dua kali

Observasi Awal

Penyusunan Rencana Tindakan

SIKLUS I

Observasi

Penyusunan Rencana Perbaikan

SIKLUS II

Observasi

Rencana Tindakan Selanjutnya

Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan REFLEKSI I


(30)

46

pertemuan, menyusun langkah-langkah kegiatan untuk melatih pendekatan keterampilan proses yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, LKS, alat evaluasi serta alat dan sumber belajar yang digunakan.

3) Peneliti menerapkan rancangan pembelajaran yang telah menggunakan pendekatan keterampilan proses

2. Tahap Pelaksanaan a. Siklus 1

1) Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktivitas siswa, motivasi belajar, sarana belajar, maka dilakukanlah tindakan kelas, pertama yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu kompetensi dasar.

2) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang dibantu teman sejawat untuk memantau / mengobservasi pelaksanaan pembelajaran. Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru, dan efektifitas penggunaan pendekatan keterampilam proses.

3) Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses.

4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi hasil pemantauan.


(31)

47

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus I, yang dilanjutkan pada siklus II

b. Siklus II

1) Setelah mernperoleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan pertama (Siklus I) peneliti mendesain kembali

kegiatan pembelajaran dengan menambahkan atau

memfokuskan aspek-aspek yang belum optimal pada tindakan (siklus 1).

2) Melakukan pemantauan (observasi) terhadap pelaksanaan pembelajaran yang sedang dilakukan. Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa dalam merespon pelajaran, sikap guru dalam mengelola pembelajaran dan efektivitas pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses yang diterapkan. 3) Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan, untuk

mengetahui efektivitas keberhasilan dari penggunaan strategi-strategi baru pembelajaran yang sudah dilaksaakan.

4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan hasil pengamatan.

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II, Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan acuan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.


(32)

48

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Tugu 3 kecamatan cimanggis kota Depok. Jumlah siswa yang menjadi penelitian sebanyak 45 siswa terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Usia siswa antara 7 - 8 tahun. Alasan peneliti memilih kelas II, Karena siswa kelas II sudah mampu berinteraksi dengan baik dan mudah dalam menerima materi.

2. Lokasi dan waktu penelitian a. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tugu 3 kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan terhadap kelas II pada pelajaran IPA. Penelitian ini dibantu oleh wali kelas II yang bertindak sebagai pengamat (observer) yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan terhadap kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di kelas II.

b. Waktu penelitian

Adapun waktu pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu pada semester 1 di bulan Agustus sampai Nopember 2012 dengan melalui dua siklus.


(33)

49

C. Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, observasi merupakan upaya merekam segala peristiwa atau kegiatan yang terjadi selama kegiatan perbaikan berlangsung b. Tes

Tes yang digunakan adalah tes yang mengukur kemampuan aspek kognitif siswa, yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda

2. Alat Pengumpul Data a. Pedoman observasi

Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pedoman observasi sebagai alat pengumpul data digunakan secara langsung dalam pembelajaran untuk mencatat data pelaksanaan pembelajaran yang akan menjadi masukan dalam rangka refleksi observasi pembelajaran dilakukan oleh observer.

Pedoman observasi disusun untuk mengamati aktifitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (pedoman observasi terlampir).

b. Sumber Tes

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa secara individual dalam penguasaan materi pokok "


(34)

50

perubahan wujud benda" pada siklus I tentang perubahan bentuk benda dan pada siklus II perubahan wujud benda.

Tujuan dari tes ini untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada materi pokok “ perubahan wujud benda” melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dengan cara melihat perubahan rata-rata nilai yang diperoleh siswa.

D. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi

a. Reduksi Data

Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.

b. Klasifikasi Data

Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I dan Siklus II dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau yang tidak diharapkan terjadi juga untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh. Dan untuk mempermudah, data - data tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, misalnya :

1. Data tentang aktifitas siswa 2. Data tentang aktifitas guru 3. Data tentang hasil belajar


(35)

51

c. Display Data

Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh baik dalam bentuk narasi, uraian atau dalam bentuk tabel juga gambar.

d. Interpretasi Data

Menafsirkan data – data yang sudah didisplay baik data dalam bentuk label atau data dalam bentuk grafik.

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah diperoleh atau kelemahan apa yang masih harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan kelemahan tersebut dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian ditingkatkan pada tindakan berikutnya.

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

a. Scoring

Soal yang digunakan pada penelitian ini berupa pilihan ganda yang berjumlah 5 soal. Setiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 100. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa untuk setiap jawaban benar dengan rumus :

Nilai = 100%

soal seluruh Jumlah

benar jawaban Jumlah


(36)

52

b. Menghitung Rata-rata

1. Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes), dapat dihitung dengan menggunakan rumus.

N X X  

̅ = Rata-rata nilai post tes

∑X = Jumlah keseluruhan nilai siswa

N = Jumlah siswa

2. Nilai rata-rata hasil belajar tindakan siklus dibandingkan dengan KKM.

3. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I ke II dibandingkan dengan rata-rata nilai belajar konvensional / Pra Siklus

4. Membuat grafik pola skor pos tes berdasarkan rata-rata hitung. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada penelitian ini, maka dibuat grafik yang menunjukkan efeklifitas pembelajaran sebagai hasil penelitian, sehingga akan tampak jelas pola kecenderungan perubahan hasil belajar setiap siklus

E. Analisis Data Hasil Tes

1. Scoring

Kriteria penilaian pada post tes siklus I dan siklus II adalah berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 100.


(37)

53

2. Nilai Rata-rata

Hasil akhir post tes (nilai rata-rata) dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Nilai Rata – Rata Siswa

Menurut Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud Tahun 1989

No.

Rentang Nilai

Kategori

1. 90 – 100 Sangat Baik

2. 70 – 89 Baik

3. 50 – 69 Cukup

4. 30 – 49 Kurang

5. 0 – 29 Kurang Sekali

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan menurut kategori sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kategori Perolehan Persentase KKM Siswa

No. Persentase Kategori

1. 65% - 100% Berhasil (Tuntas)

2. 0% - 64% Belum Berhasil (Belum Tuntas)


(38)

(39)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan

mengenai Peningkatan Hasil Belajar IPA Dalam Perubahan Wujud Benda Melalui Pendekatan Keterampilan Proses, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda, terbukti efektif dalam menanamkan pemahaman konsep dan menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan mandiri, perencana harus membuat terlebih dahulu RPP, LKS, dan menerapkan betul – betul alat dan bahan yang akan digunakan. Dalam kegiatannya siswa belajar lebih semanngat lagi, karena guru tidak hanya memperlihatkan gambar

– gambar benda, baik benda pada maupun benda cair, tetapi guru telah membawa langsung benda – benda aslinya, baik benda padat maupun benda cair, sehingga anak lebih mudah memahaminya, dan dapat lebih ingat dalam pelaksanaanya di kehidupan sehari – hari. Karena bendanya dapat dilihat dan dijumpai mereka sehari – hari.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada pembelajar IPA tentang perubahan wujud


(40)

70

benda ternyata dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Siswa dapat belajar lebih mandiri dan aktif menemukan dan memecahkan masalahnya sendiri sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa. Sedangkan peranan guru sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan – kemudahan dalam pembelajaran.

1. Hasil

Hasil penelitian yang menunjukkan data adanya peningkatan siswa pada siklus I memperoleh nilai rata – rata 69, 00 KKM = 64,44 % dan pada siklus II nilai rata – rata 89,67 KKM = 89 %. Adapun kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu ditentukan = 70

B. Rekomendasi 1. Bagi Siswa

Dalam proses pembelajaran siswa sebaiknya lebih aktif dan mandiri. Tidak perlu takut dalam mengemukakan pendapat ataupun dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

2. Bagi Guru

a. Guru diharapkan dapat menggunakan penerapan pendekatan keterampilan proses sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan sehari – hari. b. Guru dapat lebih mengeksplor metode – metode pembelajaran

lainnya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan.


(41)

71

c. Guru harus memberi kesempatan lebih kepada siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.

d. Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa yang lainnya. e. Guru diharapkan dapat menggunakan alat peraga yang ada di

sekitar siswa untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

f. Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik seperti metode pendekatan dalam kelas, memotivasi siswa dan persiapan – persiapan lainnya.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang peraga yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Sekolah diharapkan dapat memberikan pelatihan atau pengarahan kepada guru untuk lebih mengeksplor metode – metode – metode pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, (2006). Kurikulum KTSP Kelas IV SD. Jakarta. Depdiknas.

Depdiknas, (2007). Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Satuan

Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta . BP. Cipta Jaya.

Ihsanudin, E. (2010). Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar. (online) tersedia: http://sdnkampung sawah06.blogspot.com/2010.

Iskandar. (1995). Model-Model Pembelajaran IPA. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. Bandung: UPI Press.

Kasbolah, K,. (1998). Penelitian Pendidikan Kelas (PTK). Malang. Dekdikbud.

Mudjono, Dimyati,. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mulyasa, M. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Rusli,dkk,. (2006). Ilmu Pengetahuan Alam.Bandung. PT Sarana Pancakarya Nusa

Samatowa, Usman,. (2006) Bagaimana Pembelajaran IPA di sekolah Dasar. Jakarta. Depdiknas.

Semiawan, dkk,. (1990). Pendekatan Keterampilan Proses bagaimana


(43)

73

Soediarjo, (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka. Sudjana,. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Usman, U. (1995). Menjadi guru Profesional. Bandung PT. Remaja Posdakarya.

UPI, (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Vivia Susanti. (2011) Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam

Pembelajaran IPA tentang Materi Sifat – Sifat Cahaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bandung: Program PGSD Jurusan


(1)

(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan

mengenai Peningkatan Hasil Belajar IPA Dalam Perubahan Wujud Benda Melalui Pendekatan Keterampilan Proses, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda, terbukti efektif dalam menanamkan pemahaman konsep dan menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan mandiri, perencana harus membuat terlebih dahulu RPP, LKS, dan menerapkan betul – betul alat dan bahan yang akan digunakan. Dalam kegiatannya siswa belajar lebih semanngat lagi, karena guru tidak hanya memperlihatkan gambar – gambar benda, baik benda pada maupun benda cair, tetapi guru telah membawa langsung benda – benda aslinya, baik benda padat maupun benda cair, sehingga anak lebih mudah memahaminya, dan dapat lebih ingat dalam pelaksanaanya di kehidupan sehari – hari. Karena bendanya dapat dilihat dan dijumpai mereka sehari – hari.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada pembelajar IPA tentang perubahan wujud


(3)

70

benda ternyata dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Siswa dapat belajar lebih mandiri dan aktif menemukan dan memecahkan masalahnya sendiri sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa. Sedangkan peranan guru sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan – kemudahan dalam pembelajaran.

1. Hasil

Hasil penelitian yang menunjukkan data adanya peningkatan siswa pada siklus I memperoleh nilai rata – rata 69, 00 KKM = 64,44 % dan pada siklus II nilai rata – rata 89,67 KKM = 89 %. Adapun kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yaitu ditentukan = 70

B. Rekomendasi 1. Bagi Siswa

Dalam proses pembelajaran siswa sebaiknya lebih aktif dan mandiri. Tidak perlu takut dalam mengemukakan pendapat ataupun dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

2. Bagi Guru

a. Guru diharapkan dapat menggunakan penerapan pendekatan keterampilan proses sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan sehari – hari. b. Guru dapat lebih mengeksplor metode – metode pembelajaran

lainnya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan.


(4)

71

c. Guru harus memberi kesempatan lebih kepada siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.

d. Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa yang lainnya. e. Guru diharapkan dapat menggunakan alat peraga yang ada di

sekitar siswa untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

f. Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik seperti metode pendekatan dalam kelas, memotivasi siswa dan persiapan – persiapan lainnya.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang peraga yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Sekolah diharapkan dapat memberikan pelatihan atau pengarahan kepada guru untuk lebih mengeksplor metode – metode – metode pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, (2006). Kurikulum KTSP Kelas IV SD. Jakarta. Depdiknas.

Depdiknas, (2007). Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta . BP. Cipta Jaya.

Ihsanudin, E. (2010). Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar. (online) tersedia: http://sdnkampung sawah06.blogspot.com/2010.

Iskandar. (1995). Model-Model Pembelajaran IPA. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. Bandung: UPI Press.

Kasbolah, K,. (1998). Penelitian Pendidikan Kelas (PTK). Malang. Dekdikbud.

Mudjono, Dimyati,. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mulyasa, M. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Rusli,dkk,. (2006). Ilmu Pengetahuan Alam.Bandung. PT Sarana Pancakarya Nusa

Samatowa, Usman,. (2006) Bagaimana Pembelajaran IPA di sekolah Dasar. Jakarta. Depdiknas.

Semiawan, dkk,. (1990). Pendekatan Keterampilan Proses bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar. Jakarta. Grasindo.


(6)

73

Soediarjo, (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka. Sudjana,. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Usman, U. (1995). Menjadi guru Profesional. Bandung PT. Remaja Posdakarya.

UPI, (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Vivia Susanti. (2011) Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam

Pembelajaran IPA tentang Materi Sifat – Sifat Cahaya untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bandung: Program PGSD Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE CTL Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode CTL Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE CTL Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode CTL Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 2 16

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA : Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan 2.

0 1 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG BENDA DAN SIFATNYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI : Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Semester I pada kelas III Tahun Ajaran 2012 – 2013 di SDN Tugu 9 Keca

0 0 39

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PANCAINDRA (PENGECAP) : Penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Kota Depok Propinsi Jawa Barat.

0 0 36

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

0 1 45

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP PERUBAHAN SIFAT BENDA : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Jelegong II Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Kutawaringin, K

0 0 48

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN MEKRSARI 3 CIMANGGIS DEPOK.

1 6 25

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

0 0 36

Bab 06 – Sifat dan Perubahan Wujud Benda – 2 Perubahan Wujud Benda

0 3 1