EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN "SI BOLANG” TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

(1)

Dinaria Sitio, 2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN

SI BOLANG

TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII

SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan

oleh

Dinaria Sitio

NIM 0807220

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN

SI BOLANG TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII

SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Oleh Dinaria Sitio

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dinaria Sitio 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media film semidokumenter “Si Bolang” Trans7 dan tanpa menggunakan media film semidokumenter “Si Bolang” Trans7. “Si Bolang” merupakan film dokumenter per episode yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi swasta yaitu Trans7.

Penelitian ini menggunakan pretest-posttest one group design dengan rancangan prates dan pascates pada satu kelas eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data prates dan pascates kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa sebelum diberi perlakuan (prates) adalah 66,82, sedangkan nilai rata-rata siswa setelah diberi perlakuan (pascates) adalah 86,14. Kemudian, peneliti melakukan uji persyaratan data dengan dua tahap, yaitu uji normalitas dan uji hipotesis.

Uji persyaratan data yang pertama adalah uji normalitas. Uji normalitas nilai prates dan pascates dihitung berdasarkan tabel nilai Skewness dan standar erornya. Uji Skewness pada hasil prates dinyatakan normal karena hasil perbandingan nilai Skewness dan standar erornya adalah 0,228 < 2 dan uji Skewness pada hasil pascates dinyatakan normal karena -2,98 < 2. Selain itu, uji normalitas dilihat berdasarkan hasil gambar histogram dan kurva normal. Berdasarkan grafik histogram dan kurva normal, bentuknya menyerupai bel shape, berarti distribusi normal. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa data prates dan pascates memiliki distribusi normal.

Uji persyaratan data yang kedua adalah uji hipotesis. Hipotesis yang diambil adalah Ho atau hipotesis nihil dan H1 atau hipotesis kerja. Berdasarkan penghitungan uji hipotesis Paired Samples T Test diperoleh thitung sebesar -6,553 sedangkan ttabel -2,08 atau thitung sebesar 6,553, sedangkan ttabel 2,08, maka thitung > ttabel. Artinya, H0 (hipotesis nihil) ditolak dan H1 (hipotesis kerja) diterima. Analisis ini menyimpulkan bahwa penggunaan media film semidokumenter “Si

Bolang” Trans7 efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Hasil perhitungan lainnya juga membuktikan bahwa perbandingan nilai probabilitas (Signifikansi 2-tailed) sebesar 0,000 < α (0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis karangan deskripsi setelah diterapkannya penggunaan media film semidokumenter “Si Bolang” Trans7 dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dengan kata lain, penggunaan media film semidokumenter “Si Bolang” Trans7 efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.


(5)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine whether there is any significant difference between students' abilities in writing essay description using the medium of film documenter "Si Bolang" Trans7 and without the use of media documenter movie "The Bolang" Trans7. "The Bolang" is a documentary film per episode that aired by a private television station that Trans7.

This study uses one-group pretest-posttest design with pre-test and post-test design in an experimental class. Based on the analysis of the pre-test and post-test experimental class earned an average score of students before being given treatment (pre-test) was 66.82, while the average student after given treatment (post-test) is 86.14. Then, the researchers conducted a test data requirements in two stages, namely normality and hypothesis testing.

Test requirements are the first data normality test. Normality test for pre-test and post-test value is calculated based on the value of Skewness and standard tables erornya. Skewness test on pre-test results for the comparison of otherwise normal and standard erornya Skewness value is 0.228 <2 and the Skewness test post-test results revealed normal since -2.98 <2. In addition, the views based on the results of the normality test and normal curve image histogram. Based on the graph histogram and normal curve, its shape resembles a bell shape, meaning the normal distribution. Overall, it can be concluded that the pre-test and post-test data is normally distributed.

The second test data requirements is hypothesis testing. Hypothesis is taken and the null hypothesis Ho or H1 or working hypothesis. Based on the calculation test hypotheses derived Paired Samples T Test tcount while ttable -2.08 -6.553 or t for 6,553, while ttable 2.08, then t> t table. That is, H0 (null hypothesis) is rejected and H1 (working hypothesis) is accepted. This analysis concluded that the use of the medium of film documenter "Si Bolang" Trans7 effectively improve the learning ability of students in essay writing descriptions. Results of other calculations also show that the ratio of the probability value (2-tailed significance) of 0.000 <α (0.05), so H0 is rejected and H1 is accepted. The conclusion is there a significant difference in the ability to write the essay's description after the implementation of the use of the medium of film documenter "Si Bolang" Trans7 in teaching essay writing descriptions. In other words, the use of media documenter movie "The Bolang" Trans7 effectively improve the learning ability of students in essay writing descriptions.


(6)

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GRAFIK ...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...3

1. Identifikasi Masalah ...3

2. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

1. Manfaat Teoretis ...5

2. Manfaat Praktis ...5

E. Struktur Organisasi Skripsi ...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...8

A. Kajian Pustaka ...8

1. Media Pembelajaran ...8

a. Pengertian Media Pembelajaran ...9

b. Manfaat Media dalam Pembelajaran ...9

c. Jenis Media ...12

d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Media ...15


(7)

a. Pengertian Film “Si Bolang” ...16

b. Manfaat tayangan Film “Si Bolang” ...17

3. Pembelajaran Menulis ...17

a. Pengertian Menulis ...18

b. Tujuan Menulis ...18

c. Manfaat Menulis ...20

4. Mengarang ...21

a. Pengertian Mengarang ...21

b. Jenis Karangan ...21

c. Syarat-syarat Pembentukan Karangan ...22

5. Karangan Deskripsi ...23

a. Pengertian Karangan Deskripsi ...24

b. Ciri-ciri Karangan Deskripsi ...25

c. Pola Pengembangan Karangan Deskripsi ...25

d. Langkah-langkah Menyusun Karangan Deskripsi ...26

e. Penilaian terhadap Karangan Deskripsi ...26

B. Kerangka Pemikiran ...28

C. Hipotesis Penelitian ...29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...30

A. Metode Penelitian ...30

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ...33

1. Lokasi ...33

2. Populasi ...33

3. Sampel ...34

C. Defenisi Operasional ...34

D. Instrumen Penelitian ...35

1. Instrumen Perlakuan ...35

a. Perencanaan ...35


(8)

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Analisis Data ...39

1. Menganalisi Data Prates dan Pascates ...40

2. Melakukan Uji Persyaratan Data ...40

a. Uji Normalitas ...41

b. Uji Hipotesis ...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...43

A. Analisis Data ...43

1. Data Hasil Prates dan Pascates ...45

a. Data Hasil Prates dan Pascates Disusun di Dalam Tabel ...46

b. Analisis Mean, Standar Deviasi, dan Identifikasi Kecenderungan Hasil Prates ...61

c. Analisis Mean, Standar Deviasi, dan Identifikasi Kecenderungan Hasil Pascates ...65

2. Uji Persyaratan Data ...68

a. Uji Normalitas ...69

b. Uji Hipotesis ...73

B. Pembahasan atau Analisis Temuan ...77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...80

A. Simpulan ...80

B. Saran ...80

DAFTAR PUSTAKA ...82


(9)

Dinaria Sitio, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menulis atau mengarang bukanlah hal yang menarik bagi sebagian besar siswa. Salah satu faktor penyebab siswa kurang menyukai pembelajaran menulis adalah karena siswa sendiri merasakan pembelajaran menulis khususnya mengarang sebagai beban belaka dan sesuatu yang kurang menarik (Tarigan, 1991: 3 dalam Sobariah, 2008: 2). Hal ini bisa disebabkan oleh kekeliruan pemahaman esensi konsep menulis, pengalamannya di sekolah dalam belajar menulis mungkin tidak menyenangkan (Suparno dan Yunus, 2006: 1). Menurut Tarigan (1982: 9), keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Keterampilan menulis menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan yang berprogram. Oleh karena itu, latihan menulis secara intensif sangat diperlukan sebab menulis merupakan suatu proses.

Untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis atau mengarang, alangkah baiknya jika guru menggunakan media karena pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran masih jarang dimanfaatkan oleh guru. Padahal, penggunaan media sangat digemari oleh para siswa. Penulis melirik hal ini untuk dijadikan sebuah perbaikan cara belajar siswa.

Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran,


(10)

2

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, dan cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar (Gie, 1984; dalam Mappeasse, 2009: 1).

Dewasa ini siswa-siswa lebih senang menonton televisi jika dibandingkan membaca. Misalnya, mereka lebih senang menonton berita di televisi daripada membaca koran. Berdasarkan pengamatan penulis, 75% anak dalam satu kelas lebih memilih menonton daripada membaca. Pada intinya mereka lebih tertarik terhadap sesuatu yang bersifat audiovisual. Alasan lain adalah karena siswa sudah terbiasa menyaksikan film televisi. Ini dapat dijadikan alasan untuk memanfaatkan media film televisi dalam memengaruhi cara belajar mereka sehingga mereka tertarik untuk mengikuti pelajaran. Kemungkinan juga hal ini disebabkan oleh kejenuhan mereka dengan metode belajar yang itu-itu saja. Artinya, mereka jenuh dengan pola pengajaran guru yang tradisional dan sifatnya monoton dengan cara teori kemudian penugasan. Di sinilah tugas penulis sebagai calon guru untuk mencari tahu bagaimana cara agar mereka menyukai pelajaran.

Penulis memilih film “Si Bolang” TRANS7 sebagai media dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. “Si Bolang” dipilih karena merupakan salah satu film yang cukup diminati oleh pengguna televisi di Indonesia. Sementara itu, “Si Bolang” juga merupakan contoh konkret dari karangan deskripsi dalam bentuk audiovisual. Penulis menyebut “Si Bolang” merupakan


(11)

3

Dinaria Sitio, 2013

contoh konkret karena menyuguhkan pendeskripsian objek dengan pemilihan kata yang tepat, kesesuaian dengan tema, alur yang logis, teknik penceritaan atau pengimajinasian objek yang menarik, dan melibatkan indra penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

Dengan menggunakan audiovisual, siswa akan lebih mudah memahami jika dibandingkan hanya dengan memberi teori yang mereka anggap sudah membosankan. Jadi, ada baiknya jika dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, penulis menggunakan media film “Si Bolang” dari sumber stasiun televisi TRANS7. Penulis akan mengutip dua episode film “Si Bolang” tersebut untuk melakukan eksperimen di kelas. Penulis berharap semoga siswa-siswa merasa tertarik dan lebih mudah memahami pelajaran yang akan penulis sajikan nanti supaya pembelajaran menulis karangan deskripsi ini pun berhasil sesuai harapan.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pada bagian ini akan dijelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian. Penjelasan tersebut meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan masalah.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil dari pengamatan, penulis menemukan rendahnya ketertarikan siswa dalam menulis dan pembelajaran menulis karangan deskripsi


(12)

4

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masih bersifat konvensional. Pembelajaran hanya sekedar menyampaikan materi tentang menulis seperti definisi kata deskripsi yang harus dihafal oleh siswa kemudian diberikan contoh tulisan deskripsi. Setelah itu, siswa dituntut untuk mampu menulis karangan deskripsi. Hal tersebut dirasa terlalu memberatkan siswa yang belum begitu memahami materi. Pembelajaran menulis karangan deskripsi masih banyak dijejali berbagai teori tentang serta cara penulisannya dengan aplikasi yang sangat terbatas. Akibatnya, siswa tidak terlatih untuk berkreasi menulis karangan deskripsi. Lebih lanjut, keterampilan menulis siswa tidak terkembangkan dengan baik. Pembelajaran menulis karangan deskripsi yang berorientasi pada teori tanpa inovasi menjadikan siswa merasa jenuh dan bosan pada pembelajaran menulis.

Pembelajaran karangan deskripsi memerlukan suatu cara yang berbeda dalam proses pembelajaran. Untuk itulah, penulis memilih film “Si Bolang” sebagai media audiovisual untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana kemampuan siswa VII SMP Kartika XIX-2 dalam menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan film “Si Bolang”?

2) Bagaimana kemampuan siswa VII SMP Kartika XIX-2 dalam menulis karangan deskripsi setelah menggunakan film “Si Bolang”?


(13)

5

Dinaria Sitio, 2013

3) Apakah perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah menggunakan media film “Si

Bolang” pada siswa VII SMP Kartika XIX-2?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai ialah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:

1) kemampuan menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan film “Si

Bolang”;

2) kemampuan menulis karangan deskripsi sesudah menggunakan film “Si

Bolang”;

3) perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah menggunakan media film “Si Bolang”.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik teoretis maupun praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Kajian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah khazanah keilmuan, khususnya dalam bidang pembelajaran menulis karangan deskripsi.


(14)

6

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan pribadi khususnya mengenai penggunaan media dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Selain itu, penelitian ini bisa menjadi rujukan untuk mengetahui sejauh apa pengaruh yang ditimbulkan oleh penerapan media tersebut terhadap minat siswa. Kemudian, penggunaan media film “Si Bolang” melatih penulis untuk menemukan dan menerapkan media yang inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

2) Bagi guru, penelitian ini dapat menambah referensi dalam penggunaan media untuk pembelajaran menulis karangan deskriptif. Hal ini sebagai upaya peningkatan kualitas hasil pengajaran.

3) Bagi siswa, siswa menyukai pelajaran menulis atau mengarang sehingga diharapkan adanya peningkatkan dalam kemampuan menulis, khususnya dalam menulis karangan deskripsi.

4) Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan dalam bidang penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.


(15)

7

Dinaria Sitio, 2013

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam bagian ini dibahas urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi. Bab I yang merupakan pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Bab II berisi kajian pustaka yang meliputi kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Adapun dalam bab III dijelaskan metode penelitian. Bab ini berisi lokasi, populasi, sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, defenisi operasional, instrumen penelitian, dan analisis data.

Dalam bab IV diuraikan hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini terdiri atas dua hal utama, yakni pengolahan data dan pembahasan atau analisis temuan. Sementara itu, bab V berisi kesimpulan dan saran. Dalam bab ini disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Saran atau rekomendasi ditulis setelah kesimpulan.


(16)

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Variabel adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor, atau ukuran yang berbeda untuk unit observasi atau individu yang berbeda (Wirartha, 2006: 39). Jumlah variabel yang digunakan dalam judul penelitian ini sebanyak dua variabel. “Media Tayangan Si Bolang Trans7” merupakan variabel bebas, sementara itu “Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi” merupakan variabel terikat.

Pelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sikap formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena merka terkait dengan aturan, urutan, maupun cara penyajian agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia (Sukardi, 2003: 4). Maka, metodologi penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan yang secara sistematis direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat maupun bagi peneliti itu sendiri (sukardi, 2003: 17).

Menurut Nasution (2003: 29), penelitian eksperimen meneliti pengaruh variabel terhadap suatu kelompok dan bertujuan untuk menetapkan hubungan sebab-akibat dengan mengisolasi hubungan variabel kausal (Davis dalam Emzir, 2012: 63). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semua adalah penelitian yang mendekati eksperimen.


(17)

31

Dinaria Sitio, 2013

Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan (sukardi, 2003: 16). Penelitian ini untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian (Sugiono, 2008: 112).

Penulis menggunakan metode kuantitatif. Metode atau pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab-akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pernyataan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survey yang memerlukan statistik (Emzir, 2012: 28). Metode ini juga sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkret/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2011: 7).

Penelitian ini menggunakan desain penelitian “pretest-posttest one group design” pada kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen semu. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum penerapan perlakuan yang disebut pretest dan sesudah penerapan perlakuan yang disebut posttest. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut (Syamsuddin dan Vismaia, 2007: 157):


(18)

32

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan:

E : Kelas Eksperimen

O1: Tes awal (pretest) menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen O2: Tes akhir (posttest) menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen X: Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan media film “Si Bolang”

Trans 7”

Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian:

1) mengadakan tes awal untuk mengukur kemampuan menulis karangan deskripsi siswa sebelum perlakuan dengan menggunakan media gambar seperti yang sudah biasanya dilakukan;

2) memberikan perlakuan atau perlakuan berupa penggunaan media film “Si Bolang” Trans 7 dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi kepada siswa;

3) mengadakan post-test untuk mengukur kemampuan menulis karangan deskripsi siswa setelah perlakuan atau perlakuan diberikan.

Untuk membuktikan keberhasilan teknik yang akan diuji, pada kelas eksperimen akan diberikan perlakuan sebanyak dua kali. Dalam setiap perlakuan, digunakan jenis karangan deskripsi yang berbeda. Rancangan pelaksanaan perlakuan digambarkan dalam bentuk tabel di bawah ini.

TABEL 3.1

RANCANGAN PELAKSANAAN PERLAKUAN


(19)

33

Dinaria Sitio, 2013

deskripsi yang digunakan

Perlakuan pertama Karangan deskripsi spasial Media “Si Bolang” Perlakuan kedua Karangan deskripsi subjektif Media “Si Bolang”

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

Dalam bagian ini akan dijelaskan secara singkat lokasi, populasi, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Lokasi

Lokasi penelitian di kelas VII-C SMP Kartika XIX-2. Penentuan lokasi ditentukan pada pertimbangan-pertimbangan berikut:

1) adanya kemudahan memperoleh data dari lokasi penelitian karena lokasi tersebut merupakan tempat penulis melaksanakan PLP;

2) di lokasi tersebut belum pernah diadakan penelitian yang sama dengan permasalahan yang akan diteliti.

2. Populasi

Populasi didefenisikan sebagai himpunan (yang lengkap atau sempurna) dari sebuah unit penelitian yang mungkin (Wirartha, 2006: 44). Populasi bukan hanya orang, melainkan juga objek dan benda-benda alam yang lain (Sugiyono, 2008: 117). Sementara menurut Sukardi (2003: 53), populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat secara terencana menjadi target kesimpulan


(20)

34

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2.

3. Sampel

Menurut Wirartha (2006: 44), sampel didefenisikan sebagai himpunan unit penelitian yang membarikan keterangan atau data yang diperlukan oleh suatu studi atau himpunan bagian dari populasi. Adapun Sukardi (2003: 54) mengungkapkan sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan random sampling (Sugiyono, 2011: 90). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-C SMP Kartika XIX-2.

C. Defenisi Operasional

Bagian ini menjelaskan definisi dari setiap variabel yang dijadikan sebagai kata kunci dalam penelitian ini. Adapun kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


(21)

35

Dinaria Sitio, 2013

1) Deskripsi dipungut dari bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerja to describe (melukiskan dengan bahasa). Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah benda bagaimana adanya. Hal ini sesuai dengan asal katanya, yaitu describere (bahasa Latin) yang berarti menulis tentang, membeberkan (memerikan), melukiskan sesuatu hal (Finoza, 2008: 234). 2) “Si Bolang” atau bocah petualang adalah salah satu program petualangan

anak di TRANS7. Program ini mencoba mendekatkan kembali anak-anak di seluruh nusantara dengan alam dan budayanya. Bagaimana Si Anak berinteraksi dengan alam, budaya, dan bermain dengan beraneka ragam permainan tradisional. Selain itu, sisi-sisi human interest sang tokoh ketika menghadapi suatu masalah juga ditampilkan di film semidokumenter ini (Trans7, 2012: 1).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008: 148). Dalam bagian ini diulas (1) instrumen perlakuan dan (2) instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Perlakuan

Sebelum melaksanakan pembelajaran, penulis menyusun langkah-langkah sebagai berikut.


(22)

36

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Perencanaan

Instrumen perencanaan yang digunakan berupa RPP yang akan dijadikan acuan peneliti dalam proses belajar mengajar. Pertemuan pertama mengulas materi karangan deskripsi tanpa menggunakan media film “Si Bolang” sedangkan pada pertemuan kedua dan ketiga menggunakan media film “Si Bolang”. Sementara itu, pertemuan keempat merupakan pascates untuk menguji pemahaman akhir siswa setelah dikenai perlakuan pada pertemuan kedua dan ketiga.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah menyiapkan RPP, penulis akan ke tahap pengaplikasian isi dari RPP tersebut.

1) Pelaksanaan prates

Berdasarkan RPP pertemuan pertama, penulis sebagai pengajar akan melakukan prates terhadap siswa. Penulis menjelaskan sedikit materi penulisan karangan deskripsi kemudian melakukan evaluasi. Tujuannya supaya penulis memperoleh data sebelum siswa mendapatkan perlakuan.

2) Pelaksanaan Perlakuan

Perlakuan dilakukan selama dua kali pertemuan. Perlakuan dengan menggunakan film semi dokumenter “Si Bolang” dengan tema yang berbeda. Siswa dituntun untuk menemukan keterkaitan film tersebut dengan pelajaran


(23)

37

Dinaria Sitio, 2013

menulis karangan deskripsi supaya siswa lebih memahami bagaimana menulis karangan deskripsi yang lebih kreatif (melibatkan lebih banyak pengindraan). 3) Pelaksanaan pascates

Setelah melaksanakan perlakuan, penulis melaksanakan pascates. Pelaksanaan pascates merupakan langkah akhir dari kegiatan. Tujuan pelaksanaan pascates ini untuk mengetahui pemahaman akhir siswa dalam menulis karangan deskripsi setelah dikenai perlakuan. Prates dan pascates dikenai pada kelas, siswa, dan jumlah waktu tes yang sama.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes yang diberikan adalah prates dan pascates. Prates bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai karangan deskripsi tanpa dikenai perlakuan, sedangkan pascates bertujuan untuk mengetahui pemahaman akhir siswa dalam menulis karangan deskripsi setelah dikenai perlakuan sehingga jelas diketahui apakah perlakuan yang dilakukan berhasil atau tidak. Bentuk tes yang digunakan berupa uraian. Berikut adalah contoh kriteria penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini.

TABEL 3.2

PEDOMAN PENILAIAN KARANGAN DESKRIPSI

No. Aspek yang Dinilai Bobot

1. Kebahasaan A. Ejaan B. Diksi

C. Kalimat (Koherensi)

2 2 2


(24)

38

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Paragraf (Kohesi) 2

2. Aspek Deskripsi

 Cara Penggambaran 6

3. Tata Tulis

A. Penulisan Huruf B. Penulisan Kata

C. Penulisan Tanda Baca

2 2 2

Kriteria Penilaian 1) Kebahasaan

a) Ejaan

2 (76% - 100%) = Penggunaan ejaan sudah sesuai EYD.

1 (41% - 75%) = Penggunaan ejaan kurang sesuai dengan EYD. 0 (0% - 40%) = Penggunaan ejaan tidak sesuai EYD.

b) Diksi

2 (76% - 100%) = Pilihan kata yang sesuai dengan tema.

1 (41% - 75%) = Pilihan kata yang kurang sesuai dengan tema. 0 (0% - 40%) = Pilihan kata yang tidak sesuaidengan tema. c) Kalimat (Koherensi)

2 (76% - 100%) = Adanya hubungan yang logis antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.

1 (41% - 75%) = Sebagian kalimat memiliki hubungan yang logis, sebagian lagi tidak memiliki hubungan yang logis.


(25)

39

Dinaria Sitio, 2013

0 (0% - 40%) = Tidak ada hubungan yang logis antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.

d) Paragraf (Kohesi)

2 (76% - 100%) = Adanya hubungan yang logis antara paragraf dengan topik.

1 (41% - 75%) = Sebagian paragraf memiliki hubungan yang logis, sebagian lagi tidak memiliki hubungan yang logis dengan topik.

0 (0% - 40%) = Tidak ada hubungan yang logis antara paragraf dengan topik.

2) Aspek Deskripsi

Cara Penggambaran/Pelukisan

6 (76% - 100%) = Karangan deskripsi sudah ditulis dengan melibatkan banyak indra. Misalnya; penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa. 3 (41% - 75%) = Karangan deskripsi sudah ditulis, namun indra yang

dilibatkan cukup terbatas.

0 (0% - 40%) = Tidak melibatkan indra. Cenderung seperti karangan narasi. 3) Tata Tulis

a) Penulisan Huruf

2 (76% - 100%) = Penulisan huruf sudah sesuai EYD. 1 (41% - 75%) = Penulisan huruf kurang sesuai EYD. 0 (0% - 40%) = Penulisan huruf tidak sesuai EYD. b) Penulisan Kata


(26)

40

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2 (76% - 100%) = Penulisan kata sudah sesuai EYD. 1 (41% - 75%) = Penulisan kata kurang sesuai EYD. 0 (0% - 40%) = Penulisan kata tidak sesuai EYD. c) Penulisan Tanda Baca

2 (76% - 100%) = Penulisan tanda baca sudah sesuai EYD. 1 (41% - 75%) = Penulisan tanda baca kurang sesuai EYD. 0 (0% - 40%) = Penulisan tanda baca tidak sesuai EYD.

F. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya akan dianalisis. Pengolahan atau analisi data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program Sofware SPSS 17 for Windows supaya memperoleh hasil yang tepat. Analisis data tersebut meliputi (1) menganalisis data prates dan pascates, serta (2) uji persyaratan data.

1. Menganalisis data Prates dan Pascates

Dalam menganalisis data prates dan pascates, peneliti melakukan langkah-langkah analisis data dengan cara berikut:

a. Data hasil prates dan pascates disusun di dalam tabel setelah mengubah skor prates dan pascates menjadi nilai dengan rumus:


(27)

41

Dinaria Sitio, 2013

TABEL 3.3

Kategori Penilaian Menulis Karangan Deskripsi Berdasarkan Skala Nilai

Skala Nilai Kategori

85-100 Sangat Baik (SB)

70-84 Baik (B)

55-69 Cukup (C)

40-54 Kurang (K)

<40 Sangat Kurang (SK)

b. Analisis mean skor prates dan pascates dari kelas eksperimen.

c. Analisis standar deviasi skor prates dan pascates dari kelas eksperimen. d. Identifikasi kecenderungan hasil prates dan pascates.

2. Melakukan Uji Persyaratan Data

Dalam uji persayaratan data, penulis melakukan (a) uji normalitas, dan (b) uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Menurut Riko (2012: 1), pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Sementara itu, Hastono (2006: 86) mengungkapkan bahwa untuk menguji normalitas dapat dilihat dari grafik histogram, kurva normal, serta menggunakan nilai Skewness dan standar erornya.


(28)

42

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah uji normalitas dilaksanakan, langkah berikutnya adalah melaksanakan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah H0 (hipotesis nihil) diterima atau ditolak. Dalam menguji hipotesis dilakukan penghitungan dengan menggunakan uji “t”. Uji “t” dapat dibuktikan berdasarkan dua ketentuan berikut:

1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima; 2) Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Penghitungan hipotesis dilakukan dengan Paired Sample T Test. Uji T untuk dua sampel yang berpasangan (paired) diartikan sebagai sebuah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, seperti subyek A akan mendapatkan perlakuan I kemudian peralakuan II (Santoso, 2003: 257). Sementara itu, Trihendradi (2008: 148) berpendapat bahwa apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan rata-ratanya adalah nol.

Di samping menggunakan perbandingan t hitung dengan t tabel, peneliti juga dapat melakukan perbandingan Signifikansi (2-tailed) dengan α. Uji hipotesis dapat dibuktikan berdasarkan ketentuan nilai probabilitas sebagai berikut:

1) jika probabilitas (signifikansi 2-tailed) > 0,05, maka Hο diterima dan H1 ditolak;

2) jika probabilitas (signifikansi 2-tailed) < 0,05, maka Hο ditolak dan H1 diterima (Santoso, 2003: 263).


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1) Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan film

"Si Bolang" adalah cukup dengan nilai rata-rata prates siswa yaitu 66.82. 2) Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa setelah menggunakan film "Si

Bolang" adalah sangat baik dengan nilai rata-rata pascates siswa yaitu 86,1 d. 3) Terdapat kenaikan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis

karangan deskripsi sebelum clan sesudah menggunakan media film "Si Bolang" pada siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2. Pembelajaran setelah menggunakan media tayangan film "Si Bolang" Trans7 lebih mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran menulis karangan deskripsi.

B. Saran

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan film semidokumenter "Si Bolang", penulis memberikan saran-saran sebagai berikut.

1) Sebaiknya tenaga pendidik yang akan menggunakan film "Si Bolang" harus menyesuaikan film yang dipilih sebagai media dengan SKKD menulis karangan deskripsi karena ada beberapa episode film "Si Bolang" yang tidak sesuai untuk digunakan sebagai media menulis karangan deskripsi. Misalnya,


(30)

81

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terdapat episode yang cenderung lebili tepat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Jadi, tenaga pendidik harus lebih selektif.

2) Tenaga pendidik sebaiknya mempersiapkan tanyangan film "Si Bolang" dengan durasi KBM yang telah ditentukan atau disesuaikan den(,an RPP. Alangkah lebih balk jika film dipersiapkan sesuai durasi dengan cara editing sebelum ditanyangkan. Namun, jika tidak memungkinkan, sebaiknya tenanga pendidik memotong bagian film yang tidak diperlukan untuk mempercepat tayangan pada saat ditayangkan agar menghemat waktu.

3) Tenaga pendidik harus menilai hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran selesai supaya menemukan kekurangan dalarn penulisan karangan deskripsi. Hal ini mempermudah tenaga pendidik dalam melakukan evaluasi. Dengan demikian, tenaga pendidik wajib memberitahukan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pertemuan sebelumnya sehingga siswa tidak mengulanginya lagi pada tugas berikutnya.


(31)

Dinaria Sitio, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana. 2008. Penelitian Eksperimen [On Line]. Tersedia: http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-eksperimen/. [20 Februari 2012]

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asih, dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Carrag13. 2010. Si Bolang (Trans7) Menghibur dan Mendidik [On Line]. Tersedia:

http://www.indoswara.com/view.php?pg=2010/07/16072010/7381&. [15 Februari 2012]

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Dasista. 2011. Contoh Karangan Deskripsi [On Line]. Tersedia: http://dasistalovers.wordpress.com/2011/06/03/contoh-karangan-deskripsi/. [15 Februari 2012]

Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Fitriani, Rina. 2010. “Keefektifan Media Tayangan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 2 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hastono S., Priyo. 2006. Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI: Tidak Dirterbitkan.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.


(32)

75

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mariana K., Leni. (2008). “Penggunaan Teknik Wawancara dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Mappeasse, M. Yusuf. 2009. “Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar” [On Line]. Tersedia:

http://www.ft-unm.net/medtek/Jurnal%20Medtek%20Vo.%201_No.2_Oktober%202009/ M.%20Yusuf%20Mappeasse.pdf. [15 Februari 2012]

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada Press.

Prayoga, Andi. 2010. Ciri Tulisan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, dan Argumentasi

[On Line]. Tersedia:

http://multimediabersatu.wordpress.com/2010/11/14/ciri-tulisan-narasi-deskripsi-eksposisi-dan-argumentasi/. [20 Februari 2012]

Rahardi, Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Rahman, I. Ali. 2010. “Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Riko. 2012. Uji Persyarat Analisis Dan Pengujian Hipotesis [On Line]. Tersedia: http://rikosangatkeren.blogspot.com/2012/06/uji-persyarat-analisis-dan-pengujian.html. [20 Februari 2012]

Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Santoso, Singgih. 2003. Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta: Gramedia.

Shihabuddin. 2009. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascaserjana UPI.

Sikep, Ryan. 2009. Karangan Deskripsi dan Eksposisi [On Line]. Tersedia: http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/karangan-deskripsi-dan-eksposisi.html. [15 Februari 2012]


(33)

76

Dinaria Sitio, 2013

Sobariah, Siti. (2008). “Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Subana, H.M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Media.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sururi dan Nugraha Suharto. 2007. Belajar SPSS for Windows untuk Mengelola Data Penelitian. Bandung: Dewa Ruchi.

Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2007. Metode Penelitian Bahasa Indonesia. Bandung: Rosdakarya.

Tarigan, H. Guntur. 1994. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

TRANS7. 20012. Sinopsis Program [On Line]. Tersedia: http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/173. [2 Januari 2012]

Trihendradi, C. 2008. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: C.V Andi.

Wijaya, Algo. 2012. Contoh Paragraf deskripsi [On Line]. Tersedia: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/03/contoh-paragraf-deskripsi.html. [15 Ferbruari 2012]

Wijaya, Toni. 2009. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas. 2012. Karangan [On Line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan. [2 Januari 2012]

Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.


(34)

77

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)


(1)

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1) Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan film

"Si Bolang" adalah cukup dengan nilai rata-rata prates siswa yaitu 66.82. 2) Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa setelah menggunakan film "Si

Bolang" adalah sangat baik dengan nilai rata-rata pascates siswa yaitu 86,1 d. 3) Terdapat kenaikan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis

karangan deskripsi sebelum clan sesudah menggunakan media film "Si Bolang" pada siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2. Pembelajaran setelah menggunakan media tayangan film "Si Bolang" Trans7 lebih mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran menulis karangan deskripsi.

B. Saran

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan film semidokumenter "Si Bolang", penulis memberikan saran-saran sebagai berikut.

1) Sebaiknya tenaga pendidik yang akan menggunakan film "Si Bolang" harus menyesuaikan film yang dipilih sebagai media dengan SKKD menulis karangan deskripsi karena ada beberapa episode film "Si Bolang" yang tidak sesuai untuk digunakan sebagai media menulis karangan deskripsi. Misalnya,


(2)

81

Dinaria Sitio, 2013

terdapat episode yang cenderung lebili tepat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Jadi, tenaga pendidik harus lebih selektif.

2) Tenaga pendidik sebaiknya mempersiapkan tanyangan film "Si Bolang" dengan durasi KBM yang telah ditentukan atau disesuaikan den(,an RPP. Alangkah lebih balk jika film dipersiapkan sesuai durasi dengan cara editing sebelum ditanyangkan. Namun, jika tidak memungkinkan, sebaiknya tenanga pendidik memotong bagian film yang tidak diperlukan untuk mempercepat tayangan pada saat ditayangkan agar menghemat waktu.

3) Tenaga pendidik harus menilai hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran selesai supaya menemukan kekurangan dalarn penulisan karangan deskripsi. Hal ini mempermudah tenaga pendidik dalam melakukan evaluasi. Dengan demikian, tenaga pendidik wajib memberitahukan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pertemuan sebelumnya sehingga siswa tidak mengulanginya lagi pada tugas berikutnya.


(3)

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana. 2008. Penelitian Eksperimen [On Line]. Tersedia: http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-eksperimen/. [20 Februari 2012]

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asih, dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Carrag13. 2010. Si Bolang (Trans7) Menghibur dan Mendidik [On Line]. Tersedia:

http://www.indoswara.com/view.php?pg=2010/07/16072010/7381&. [15 Februari 2012]

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Dasista. 2011. Contoh Karangan Deskripsi [On Line]. Tersedia: http://dasistalovers.wordpress.com/2011/06/03/contoh-karangan-deskripsi/. [15 Februari 2012]

Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Fitriani, Rina. 2010. “Keefektifan Media Tayangan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 2 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hastono S., Priyo. 2006. Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI: Tidak Dirterbitkan.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.


(4)

75

Dinaria Sitio, 2013

Mariana K., Leni. (2008). “Penggunaan Teknik Wawancara dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Mappeasse, M. Yusuf. 2009. “Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar” [On Line]. Tersedia:

http://www.ft-unm.net/medtek/Jurnal%20Medtek%20Vo.%201_No.2_Oktober%202009/ M.%20Yusuf%20Mappeasse.pdf. [15 Februari 2012]

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada Press.

Prayoga, Andi. 2010. Ciri Tulisan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, dan Argumentasi

[On Line]. Tersedia:

http://multimediabersatu.wordpress.com/2010/11/14/ciri-tulisan-narasi-deskripsi-eksposisi-dan-argumentasi/. [20 Februari 2012]

Rahardi, Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Rahman, I. Ali. 2010. “Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan

Menggunakan Media Film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran

2009/2010)”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Riko. 2012. Uji Persyarat Analisis Dan Pengujian Hipotesis [On Line]. Tersedia: http://rikosangatkeren.blogspot.com/2012/06/uji-persyarat-analisis-dan-pengujian.html. [20 Februari 2012]

Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Santoso, Singgih. 2003. Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta: Gramedia.

Shihabuddin. 2009. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascaserjana UPI.

Sikep, Ryan. 2009. Karangan Deskripsi dan Eksposisi [On Line]. Tersedia: http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/karangan-deskripsi-dan-eksposisi.html. [15 Februari 2012]


(5)

Dinaria Sitio, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

Sobariah, Siti. (2008). “Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Subana, H.M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Media.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sururi dan Nugraha Suharto. 2007. Belajar SPSS for Windows untuk Mengelola Data Penelitian. Bandung: Dewa Ruchi.

Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2007. Metode Penelitian Bahasa Indonesia. Bandung: Rosdakarya.

Tarigan, H. Guntur. 1994. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

TRANS7. 20012. Sinopsis Program [On Line]. Tersedia: http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/173. [2 Januari 2012]

Trihendradi, C. 2008. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: C.V Andi.

Wijaya, Algo. 2012. Contoh Paragraf deskripsi [On Line]. Tersedia: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/03/contoh-paragraf-deskripsi.html. [15 Ferbruari 2012]

Wijaya, Toni. 2009. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas. 2012. Karangan [On Line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan. [2 Januari 2012]

Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.


(6)

77


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA IKLAN DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.5 SMP ISLAMIYAH CIPUTAT TANGERANG SELATAN

2 27 157

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII SMP Surya Dharma 2 Bandar Lampung Semester Genap T

0 11 72

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 47

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)

1 9 52

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013)

0 10 62

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012-2013 (Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012-2013)

0 14 106

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KADUGEDE

0 0 9