PENGARUH MANAJEMEN PEMBIAYAAN SEKOLAH DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH BARAT.

(1)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Metode Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Tesis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 11

1. Konsep Produktivitas Sekolah ... 11

2. Konsep Manajemen Pendidikan ... 18

a. Pengertian Manajemen ... 18

b. Fungsi-fungsi Manajemen ... 19

c. Prinsip-prinsip Manajemen ... 20

d. Manajemen Pendidikan ... 20

e. Konsep Pembiayaan Pendidikan ... 24


(2)

2) Biaya dan Manfaat Pendidikan ... 28

3) Mengukur Manfaat Pendidikan ... 29

f. Manajemen Pembiayaan Sekolah ... 32

3. Kinerja Kepala Sekolah ... 36

a. Konsep Kinerja ... 36

b. Konsep Kepemimpinan ... 38

c. Teori Tentang Kepemimpinan ... 42

d. Peran Kepala Sekolah ... 45

1) Fungsi Perencanaan ... 47

2) Fungsi Pengorganisasian ... 48

3) Fungsi Pergerakan (Actuating) ... 49

4) Fungsi Pengawasan ... 50

e. Kepala Sekolah Sebagai Manajer ... 51

B. Kerangka Pemikiran ... 56

C. Hipotesis Penelitian ... 58

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 59

1. Lokasi Penelitian ... 59

2. Populasi Penelitian ... 59

3. Sampel ... 60

B. Prosedur Penelitian ... 61

C. Metode Penelitian ... 62

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 65

1. Definisi Operasional ... 65

2. Pola Hubungan Variabel Penelitian ... 66

E. Instrumen Penelitian ... 67

1. Pengujian Instrumen ... 69


(3)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Validitas Instrumen Variabel X.1 ... 70

2) Validitas Instrumen Variabel X.2 ... 70

3) Validitas Instrumen Variabel Y ... 70

c. Uji Reliabilitas ... 74

1) Reliability Instrumen Variabel X1 ... 75

2) Reliability Instrumen Variabel X2 ... 76

3) Reliability Instrumen Variabel Y ... 76

F. Teknik Pengumpulan Data ... 77

G. Teknik Analisis Data ... 78

1. Analisis data dengan menggunakan Uji Kecenderungan Rata-rata (Weighted Means Scores) ... 78

2. Uji Persyaratan Analisis ... 79

a. Uji Normalitas ... 79

b. Uji Homogenitas ... 79

c. Uji Linieritas ... 80

3. Pengolahan dan Analisis Data ... 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 86

1. Deskripsi Data ... 86

a. Variabel Manajemen Pembiayaan X.1 ... 86

1) Perencanaan ... 86

2) Implementasi atau Pelaksanaan Pembiayaan ... 90

3) Pengawasan Pembiayaan ... 91

b. Variabel Kinerja Kepala Sekolah X.2 ... 96

1) Supportif (Memberi Semangat/Dukungan) ... 96

2) Collegalial (Kerja Sama/Pertemanan) ... 97

3) Intimate (Intim/Akrab/Kepedulian) ... 98

4) Directive (Mengendalikan/Mengarahkan) ... 99


(4)

6) Compact (Kompak) ... 100

c. Variabel Produktivitas Sekolah Y ... 106

1) Proses ... 106

2) Hasil ... 109

3) Out comes ... 111

2. Pengujian Persyaratan Uji Hipotesis ... 116

a. Uji Normalitas ... 117

1) Hasil Uji Normalitas Variabel X.1 ... 117

2) Hasil Uji Normalitas Variabel X.2 ... 119

3) Hasil Uji Normalitas Variabel Y ... 120

b. Uji Humogenitas ... 123

1) Hasil Uji Homogenitas Variabel X.1 ... 123

2) Hasil Uji Homogenitas Variabel X.2 ... 124

3) Hasil Uji Homogenitas Variabel Y ... 124

c. Uji Linieritas... 125

1) Hasil Uji Linieritas Data Variabel X.1 dan Variabel X.2 ... 125

2) Hasil Uji Linieritas Data Variabel X.2 dan Variabel Y ... 126

d. Hasil Uji Hipotesis ... 127

1) Uji Hipotesis Pertama ... 128

a) Merumuskan Hipotesis Statistik ... 128

b) Membuat Persamaan Regresi ... 128

c) Menguji Keberartian Persamaan Regresi ... 129

d) Menghitung Korelasi ... 130

e) Menghitung Nilai Koefisien Determinasi... 131

2) Uji Hipotesis Kedua ... 131

a) Merumuskan Hipotesis Statistik ... 131


(5)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d) Menghitung Korelasi ... 133

e) Menghitung Nilai Diterminasi ... 134

3) Uji Hipotesis Ketiga ... 135

a) Merumuskan Hipotesis Statistik ... 135

b) Membuat Persamaan Regresi ... 136

c) Menguji Keberartian Persamaan Regresi ... 137

d) Menghitung Korelasi ... 137

e) Menghitung Nilai Determinasi ... 138

B. Pembahasan ... 141

1. Kondisi Umum Manajemen Pembiayaan Sekolah, Kinerja Kepala Sekolah Dan Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat ... 141

2. Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat ... 142

3. Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat ... 144

4.Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Secara Bersama-SamaTerhadap Produktivitas Sekolah ... 146

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 149

B. Rekomendasi ... 150


(6)

(7)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah sebagai sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi diyakini akan dapat menghadapi dan mengadaptasikan dirinya dengan berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi disetiap bidang kehidupan. Menghadapi permasalahan dan tantangan yang ada saat ini maka bangsa Indonesia memerlukan strategi perencanaan pengembangan sumber daya manusia melalui suatu sistem pendidikan yang melibatkan berbagai pihak secara aktif.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut.


(8)

Hakikat pendidikan adalah proses pembangunan peradaban bangsa, oleh karenanya pendidikan harus mengacu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, dan pembaruan, sehingga penyelenggaraan pendidikan harus dikelola secara dinamis dan professional.

Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

SPN) No. 2 tahun 1989, adalah “usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa

yang akan datang.”Disempurnakan lagi oleh Undang-Undang No 20 pasal 1 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah:

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Berdasarkan definisi pendidikan diatas secara jelas menyatakan bahwa dalam mencapai tujuannya bidang pendidikan harus memiliki sarana dan prasarana yang mampu menjawab kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara impilisit pula terkandung makna bahwa dalam prosesnya pendidikan memerlukan berbagai komponen penting untuk mencapai tujuannya, seperti fasilitas belajar, dana, kurikulum, guru, metode, dan kepala sekolah. Keseluruhan komponen tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan melengkapi.


(9)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

bagi anak dengan tujuan dan aturan yang jelas untuk membina anak yang berkualitas sebagaimana diharapkan oleh masyarakat. Di dalam organisasi terjadi interaksi antar individu dengan pola komunikasi tertentu untuk bekerja sama menjalankan kegiatan guna mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi, sekolah memiliki unsur atau komponen yang berfungsi dan saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Komponen-komponen tersebut terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, karyawan, supervisor dan siswa. Ada pula unsur sarana dan prasarana, termasuk fasilitas dan finansial sekolah, disamping komponen kurikulum pendidikan sebagai pedoman bagi proses pengajaran dan pembelajaran.

Rendahnya kompetensi guru menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya efektivitas pelaksanaan program pendidikan.Selain itu ada faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program pendidikan, antara lain tersedianya peralatan yang cukup, adanya informasi yang baik, terjadinya komunikasi yang baik, kepemimpinan/manajemen, penghasilan yang mencukupi, pekerjaan yang menantang untuk berkembang, serta adanya rasa aman dan tenang (kepuasan) dalam bekerja. Gibsons, 1986 (Moedjiarto, 2002: 17) menyatakan:

Prestasi sekolah akan terangkat dengan menerapkan faktor-faktor keefektifan sekolah yang dianggap penting, yaitu dedikasi guru yang tinggi, manajemen kepala sekolah yang kuat, harapan-harapan bagi siswa dan guru, pemantauan yang kontinyu terhadap kemajuan siswa, iklim belajar yang positif, kesempatan yang cukup untuk belajar, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam program sekolah.

Kepala sekolah adalah orang yang bertanggung jawab atas proses belajar mengajar di sekolah secara keseluruhan, sedangkan guru adalah pengelola


(10)

pembelajaran yang langsung berinteraksi dengan anak didik. Maka kepala sekolah dan guru diharapkan adalah tenaga-tenaga yang profesional yang benar-benar menguasai bidang tugasnya. Namun dari pendapat para ahli menunjukkan bahwa kepala sekolah dan guru masih banyak kelemahan dalam melaksanakan tugasnya, para ahlipun menemukan permasalahan-permasalahan pada aspek kepemimpinan/manajemen dan efektivitas pelaksanaan pembelajaran. Hal ini perlu dikaji dan diteliti agar mendapatkan akar permasalahannya, untuk dicarikan antisipasi demi peningkatan mutu pendidikan.

Dari beberapa uraian diatas, dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas tentang pengaruh manajemen pembiayaan dan kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat. Ketiga variabel pilihan strategis di atas diambil berkenaan masih adanya kecenderungan dilapangan bahwa produktivitas sekolah pada sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat masih rendah seiring dengan belum maksimalnya manajemen pembiayaan dan kinerja kepala sekolahnya. Hal ini sesuai dengan fakta yang ada dilapangan diantaranya: hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2011-2012 yang lalu di Aceh Barat masih sangat rendah di bandingkan dengan Aceh lainnya yang ada di Propinsi Nanggro Aceh Darussalam, pendidikan belum sepenuhnya memberikan pencerahan pada masyarakat melalui nilai manfaat dari pendidikan itu sendiri. Kenyataan ini dibuktikan dengan rendahnya kualitas lulusan.


(11)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5 B.Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Pada dasarnya tujuan akhir dari administrasi pendidikan adalah tercapainya produktivitas lembaga pendidikan yang tinggi.

Keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak terlepas dari peranan manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah dan guru. Tugas pokok guru adalah mengajar dan membantu siswa menyelesaikan masalah masalah belajar dan perkembangan pribadi dan sosialnya. Kepala sekolah memimpin guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta membantu mengatasi masalah yang di hadapi.

Produktifitas sekolah akan terangkat dengan menerapkan keefektifan sekolah yang dianggap penting, yaitu dedikasi guru yang tinggi, manajemen kepala sekolah yang kuat, harapan-harapan bagi siswa dan guru, pemantauan yang kontinyu terhadap kemajuan siswa, iklim belajar yang positif, kesempatan yang cukup untuk belajar, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam program sekolah.

Terkait dengan masalah diatas, seharusnya ada penerapan pengelolaan sekolah secara terpadu, terutama yang ada pengaruhnya terhadap peningkatan produktivitas sekolah, seperti:

1. Pemberian motivasi kepada guru guru untuk melaksanakan program kegiatan belajar mengajar sesuai yang diharapkan.

2. Membangun rasa percaya diri guru guru agar mempertinggi semangat kerja untuk berbuat maksimal.


(12)

3. Menciptakan suasana yang kondusif, dan iklim kerja yang mendukung terciptanya suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar

2. Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran manajemen pembiayaan sekolah (X.1) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

2. Bagaimana gambaran kinerja kepala Sekolah (X.2) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat?

3. Bagaimana gambaran produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat?

4. Seberapa besar pengaruh manajemen pembiayaan sekolah (X.1) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat?

5. Seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah (X.2) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat?

6. Seberapa besar pengaruh manajemen pembiayaan sekolah (X.1) dan kinerja kepala sekolah (X.2) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat?


(13)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7 C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui deskriptif mengenai manajemen pembiayaan sekolah (X.1) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. 2. Untuk mengetahui deskriptif mengenai kinerja kepala Sekolah (X.2) di sekolah

menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

3. Untuk mengetahui deskriptif mengenai produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

4. Untuk menganalisa sejauh mana pengaruh manajemen pembiayaan sekolah (X.1) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

5. Untuk menganalisa sejauh mana pengaruh kinerja kepala sekolah (X.2) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

6. Untuk menganalisa sejauh mana pengaruh manajemen pembiayaan sekolah (X.1) dan kinerja kepala sekolah (X.2) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2005:157), dengan metode ini peneliti


(14)

memungkinkan melakukan analisis hubungan antar variabel serta menguji hipotesis.

Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur, mendeskripsikan, menganalisis variabel, menganalisis hipotesis, serta membuat penapsiran dari pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku, pengalaman atau karakteristik dari suatu fenomena, (Creswell, 1994:177).

Untuk mendapatkan makna atau kesimpulan penelitian, dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik atau analisis kuantitatif yakni; analisis deskripsi dan analisis korelasi.Makna atau kesimpulan yang dihasilkan, selanjutnya merupakan dasar bagi penyusunan rekomendasi yang diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan positif.

E.Manfaat Penelitian

Pembahasan tentang manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah di sekolah menengah merupakan suatu hal yang menarik dan sangat perlu untuk dipelajari dan diketahui kemudian dicari solusinya. Satu hal yang menarik, pembahasan hal tersebut diatas adalah masih pada batas untuk dipelajari dan diketahui. Namun ada keyakinan bahwa satu waktu permasalahan tersebut akan menemukan jalan keluarnya dengan berbagai bantuan dari pihak pemerintah, masyarakat, orang tua murid, dan pihak-pihak lainnya.


(15)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu mengungkapkan tentang manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah,dan produktivitas sekolah dalam pelaksanaan program pendidikan pada sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat serta hubungan antara ketiga variabel tersebut. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperkaya dan melengkapi bahan bacaan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan yang sampai saat ini masih jauh dari harapan berbagai pihak.

Dan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan pertimbangan para pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

F. Struktur Organisasi Tesis

Penelitian ini, disusun struktur penyajian tesis dengan sistematika, sebagai berikut :

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang garis-garis besar keseluruhan permasalahan yang terdiri dari beberapa sub bab, antara lain : latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.


(16)

BAB III

BAB IV

BAB V

HIPOTESIS

Bab ini dikemukakan teori-teori dan konsep-konsep yang digunakan untuk pembahasan masalah yang dikaji. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik, tujuan serta hipotesis.

METODE PENELITIAN

Bab ini akan diterangkan secara rinci mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembngan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan dibahas mengenai pengolahan data atau analisis data, untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, pembahasan dan analisa temuan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(17)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat. Populasi di dalam penelitian ini yaitu sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, yang disebut studi populasi atau studi kasus (Suharmini Arikunto, 2006:130) di dalam Encyclopedia of educational Evaluation

disebutkan bahwa “A population is aset (or colection) of all elements prossecing one or more attributes of interest”. Sementara Sugiyono (2008:117) memberikan penjelasan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh


(18)

subyek atau obyek itu. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari popuasi, maka penelitiannya disebut penelitian sampel.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sugiyono (2008:118) mengatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada pupulasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”. Berdasarkan pendapat diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, yang berjumlah 702 orang Guru.

3. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili populasi. Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang sama. Akdon dan Sahlan (2005:98) mengemukakan pengertian, “Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diperoses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya”.

Dapat diartikan bahwa bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Ketidak mungkinan peneliti untuk meneliti semua populasi dalam jumlah yang besar, dapat disebabkan oleh


(19)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memudahkan peneliti karena jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi. Penggunaan sampel juga dapat membuat penelitian menjadi lebih efisien. Agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif" (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya, karena dalam penelitian ini populasi cukup luas dan tersebar di semua wilayah Kota Meulaboh maka dalam penelitian ini di gunakan pengambilan sampel secara sampel acak (random sampling). Penentuan responden, dari masing-masing sekolah diambil secara acak (random). Selanjutnya teknik pengambilan sampel atau ukuran sampel digunakan tabel Krecjie (Sugiyono, 1997:66), seperti pada Tabel 3.1.

Berdasarkan data populasi pada Tabel 3.1 yaitu 702 orang guru. Di ambil sampel pada tabel yang mendekati populasi N (populasi) sebanyak 700 responden maka didapat sampel penelitian sebesar 248 dari jumlah guru yang ada di Kabupaten Meulaboh.

B.Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, disusun prosedur penelitian dengan sistematika, sebagai berikut :

1. Perumusan masalah

2. Pengkajian dan pengembangan teori yang mencakup teori-teori tentang Manajemen Pembiayaan Sekolah, Kinerja Kepala Sekolah, dan Produktivitas Sekolah.


(20)

4. Penyusunan instrument pengumpulan data sesuai dengan rumusan masalah, landasan dan kerangka teoritik.

5. Pemilihan unit penelitian, yaitu sejumlah sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. Kemudian pemilihan responden penelitian yaitu Guru sekolah menengah.

6. Pengumpulan data melalui kuesioner.

7. Pengolahan data dengan cara melakukan verifikasi, pengolahan data statistik, analisis dan interpretasi hasil penelitian.

8. Perumusan temuan penelitian dan perumusan kesimpulan hasil penelitian.

C.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2005:157), dengan metode ini peneliti memungkinkan melakukan analisis hubungan antar variabel serta menguji hipotesis. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur, mendeskripsikan, menganalisis variabel, menganalisis hipotesis, serta membuat penapsiran dari pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku, pengalaman atau karakteristik dari suatu fenomena, (Creswell, 1994:177).

Untuk mendapatkan makna atau kesimpulan penelitian, dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik atau analisis kuantitatif yakni;


(21)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

selanjutnya merupakan dasar bagi penyusunan rekomendasi yang diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan positif. Pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gambaran mengenai kontribusi system perencanaan pembiayaan dan manajemen personlia terhadap efektivitas pelaksanaan program pendidikan di sekolah lanjutan tingkat atas. Berdasarkan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, maka metode penelitian yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dimana untuk mendukung serta mempertajam teori yang relevan dipergunakan studi kepustakaan.

Tabel 3.1 Tabel Krecjie

N S N S N S

5 5 220 140 1200 291

10 10 230 144 1300 297

15 14 240 148 1400 302

20 19 250 152 1500 306

25 24 260 155 1600 310

30 28 270 159 1700 313

35 32 280 162 1800 317

40 36 290 165 1900 320

45 40 300 169 2000 322

50 44 320 175 2200 327

55 48 340 181 2400 331

60 52 360 186 2600 335

65 56 380 191 2800 338

70 59 400 192 3000 341

75 63 420 196 3500 346

80 66 440 201 4000 351

85 70 460 205 4500 354

90 73 480 210 5000 357

95 76 484 214 6000 361

100 80 500 217 7000 364

110 86 550 226 8000 367

120 92 600 234 9000 368

130 97 650 242 10000 370

140 103 700 248 15000 375

150 108 750 254 20000 377

160 113 800 260 30000 379

170 118 850 265 40000 380

180 123 900 269 50000 381

190 127 950 274 75000 382

200 132 1000 278 100000 382

210 136 1100 285 1000000 384

Keterangan :

S = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi


(22)

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Sekolah Jumlah Guru Proporsi Sampel

1. SMAN 1 MEULABOH 50 18

2. SMAN 2 MEULABOH 44 16

3. SMAN 3 MEULABOH 47 17

4. SMAN 4 WIRA BANGSA 32 11

5. SMAN 1 KAWAY XVI 25 9

6. SMAN 2 KAWAY XVI 16 6

7. SMAN 1 PANTE CEUREUMEN 15 5

8. SMAN 1 MEUREUBO 30 11

9. SMAN 2 MEUREUBO 13 5

10. SMAN 1 SAMA TIGA 32 11

11. SMAN 1 BUBON 23 8

12. SMAN 1 A. LAMBALEK 29 10

13. SMAN 1 WAYLA INDUK 17 6

14. SMAN 1 WAYLA BARAT 17 6

15. SMAN 1 WAYLA TIMUR 8 2

16. SMAN 1 SUNGAI MAS 20 7

17. SMAS DARUL HIKMAH 14 5

18. SMAS SERAMBI MEKAH 10 3

19. SMAS MUHAMMADIYAH 15 5

20. SMAS BGB 8 2

21. SMKN 1 MEULABOH 56 20

22. SMKN 2 MEULABOH 55 20

23. SMKN 3 MEULABOH 41 15

24. SMKN 4 MEULABOH 16 6

25. SMKN 1MEUREUBO 10 4

26. SMKN SUAK TIMAH 8 3

27. SMKN 1 KAWAY XVI 15 5

28. SMKN 1 PANTE CEUREUMEN 13 4

29. SMKN 1 WOYLA INDUK 14 5

30. SMKN 2 WOYLA INDUK 9 3


(23)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian 1. Definisi Operasional

Komarudin (1986) mengemukakan bahwa: “Definisi operasional merupakan pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama variabel itu”. Dengan adanya definisi operasional ini, maka tujuannya untuk menghindari timbulnya salah pengertian dan penafsiran dari pembaca dikarenakan banyak istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan umum mengenai variabel yang akan diteliti itulah makna dari definisi operasional. Definisi operasional ini bukan merupakan teori yang di konsep oleh peneliti melainkan merupakan pendapat peneliti yang berdasarkan teori-teori tertentu.

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini, berikut ini disampaikan definisi operasional seperti dibawah ini:

1. Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) yang dimaksud

dengan pengaruh adalah: “Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan”. Menurut Arikunto (1997) “Pengaruh merupakan suatu bentuk hubungan korelasional di

mana antara keadaan atau variabel satu dengan yang lain mempunyai hubungan sebab akibat, keadaan yang pertama diperkirakan menjadi penyebab atau berpengaruh bagi keadaan yang kedua.

2. E. Mulyasa (2004:194) mengatakan bahwa manajemen pembiayaan sekolah merupakan bagian dari kegiatan pembiayaan pendidikan, yang secara


(24)

keseluruhan menuntut adanya kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan.

3. Sedangkan Hoxby (2002:1) menyatakan bahwa: “A school that is more productive is one that produces higher achievement in its pupils for each dollar

it spends”. Artinya, sekolah yang produktif adalah sekolah yang mampu menghasilkan kemajuan belajar yang lebih baik pada setiap murid didalamnya untuk setiap dolar yang dibelanjakannya.

2. Pola Hubungan Variabel

Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti disebut sebagai pola dasar penelitian. Jadi pola dasar penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk pola dasar atau model penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey terlihat pada gambar 3.2 berikut (Sugiyono, 2008).


(25)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1 Pola Hubungan Variable

E.Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008).

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Item

1. Manajemen Pembiayaan Sekolah (X.1) Perencanaan Pembiayaan 1. Prinsip 2. Sumber 3. Alokasi 4. Prosedure 1,2 3,4 5,6,7 8 Pelaksanaan Pembiayaan

1. Pencapaian program kegiatan pembelajaran. 2. Pemanfaatan biaya perkomponen yang

mengarah kepada proses mutu pembelajaran. 3. Menggerakan pembiayaan.

9,10 11,12 13,14 Pengawasan

Pembiayaan

1. Sistem monitoring 15,16,17,1 8,19,20,21 ,22,23 Pertanggung

jawaban

1. Pertanggungjawaban kepala sekolah. 2. Laporan tahunan.

3. Komite sekolah 4. Transaparansi 24,25 26 27,28 29,30 Manajemen Pembiayaan Sekolah ( X.1 ) Kinerja Kepala Sekolah (X.2 ) Produktivitas Sekolah ( Y )


(26)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator

2. Kinerja Kepala Sekolah (X.2)

Supportif (memberi semangat/dukungan)

 Berfikir akademis,

mendengarkan kritik dan saran

1-2 Collegalial

(kerjasama/pertemanan)

 Akrab dan berteman baik 3,4,5 Intimate (intim/akrab/

kepedulian)

 Saling dukung dan kebersamaan

6,7,8 Directive (mengendalikan/

mengarahkan)

 Monitoring, cheking dan evaluating

9,10 Kondusif (sejuk dan

menyenangkan)

 Suasana kerja yang kekeluargaan

11,12 Compact (kompak)  Kebersamaan 13,14, 15,16

Manajerial 17-30

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Sub

Variabel

Dimensi Indikator

Nomor Item Kuesioner 3. Produktif-itas

sekolah (Y)

Proses Animo belajar Tingginya jumlah calon siswa, rendahnya angka drop out dan tingginya kehadiran siswa dan antusiasme siswa belajar

1 Kualitas proses

pengajaran yang dilakukan oleh guru

Guru melakukan kegiatan mengajar

menggunakan prinsip “PAIKEM”

(Pembelajaran aktif, kreatif dan menyenagkan

2 Kualitas pembelajaran

yang dilakukan oleh para siswa

Siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif

3 Kepuasan siswa dalam

belajar

Siswa merasa puas belajar

4 Peran serta orangtua dan

masyarakat dalam mendukung kegiatan pendidikan

Adanya peran-serta yang maksimal dari orangtua siswa dan masyarakat dalam

memajukan proses pendidikan di sekolah. 5 Hasil Persentase lulusan. Tinginya persentase siswa lulus yang

diperoleh setiap tahun 6 Prestasi akademis siswa Tingginya prestasi siswa dalam bidang

akademis 7

Prestasi non akademik siswa

Tingginya prestasi non akademis siswa

8 Prestasi guru Tingginya prestasi guru, baik bidang

akademis maupun non akademis 9

Out-comes

Keterserapan tamatan Tingginya ketersearapan tamatan pada dunia kerja, wira usaha atau pendidikan lanjutan

10 Kesan (kepercayaan) Tingginya kepercayaan dan apresiasi


(27)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Pengujian Instrumen a. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2005:267). Validitas instrumen dalam penelitian ini diawali dengan validitas konstrak (construct validity) dan validitas isi (content validity). Untuk menguji validitas konstrak dan validitas isi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang isi dan aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Mungkin para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka yang telah bergelar doktor sesuai dengan lingkup yang diteliti (Sugiyono, 2008:177).

Setelah pengujian validitas konstrak dan validitas isi dari ahli dan berdasarkan pengalaman selesai, maka diteruskan dengan uji validitas empirik (empirical-validity) di lapangan, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total, selajutnya untuk pengolahan data digunakan program SPSS versi 19.

Nilai r yang diperoleh dengan menggunakan rumus Product Moment dari Karl’s Pearson kemudian diuji lagi. Uji r dilakukan juga dengan menggunakan program komputer SPSS versi 19.Menurut Sujana (1986:377) jika hitung >


(28)

t-tabel, maka item dianggap berarti atau dalam hal ini soal tersebut dapat dikatakan valid. Dan sebaliknya apabila, t-hitung < t-tabel maka butir item tersebut dianggap tidak valid. Dimana t tabel, adalah nilai peluang distribusi t dengan taraf signifikansi 1-α dan dk =n-2.Keeratan hubungan di interprestasikan dengan menggunakan aturan Guilford (Guilford’s Emprirical Rule) sebagai berikut:

Tabel 3.6

Guilford’s Emprirical Rule

0 < r ≤ 0,2 Sangat Rendah 0,2 < r ≤ 0,4 Rendah 0,4 < r ≤ 0,6 Cukup Tinggi 0,6 < r ≤ 0,8 Tinggi

0,8 < r ≤ 1 Sangat Tinggi

b. Hasil uji Instrumen

1) Validitas Instrumen Variabel X1

Berdasarkan Tabel 3.7, menunjukkan bahwa, dari 30 item pertanyaan variabel X.1 yang diujicobakan, secara kebetulan seluruh item pertanyaan yang valid.

2) Validitas Instrumen Variabel X2

Berdasarkan Tabel 3.8, menunjukkan bahwa, dari 30 item pertanyaan variabel X2 yang diujicobakan, secara kebetulan seluruh item pertanyaan yang valid.

3) Validitas Instrumen Variabel Y

Berdasarkan Tabel 3.9, menunjukkan bahwa, dari 30 item pertanyaan variabel Y yang diujicobakan, terdapat 1 item yang tidak valid, setelah perlu di


(29)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel X1

1 0.666 35 5.916 3.940 0.746 5.282 1.690 Valid

2 0.703 35 5.916 4.159 0.711 5.848 1.690 Valid

3 0.590 35 5.916 3.490 0.807 4.323 1.690 Valid

4 0.732 35 5.916 4.331 0.681 6.356 1.690 Valid

5 0.529 35 5.916 3.130 0.849 3.688 1.690 Valid

6 0.736 35 5.916 4.354 0.677 6.432 1.690 Valid

7 0.695 35 5.916 4.112 0.719 5.719 1.690 Valid

8 0.653 35 5.916 3.863 0.757 5.101 1.690 Valid

9 0.733 35 5.916 4.336 0.680 6.375 1.690 Valid

10 0.686 35 5.916 4.058 0.728 5.578 1.690 Valid

11 0.537 35 5.916 3.177 0.844 3.766 1.690 Valid

12 0.524 35 5.916 3.100 0.852 3.640 1.690 Valid

13 0.688 35 5.916 4.070 0.726 5.609 1.690 Valid

14 0.681 35 5.916 4.029 0.732 5.502 1.690 Valid

15 0.641 35 5.916 3.792 0.768 4.941 1.690 Valid

16 0.553 35 5.916 3.272 0.833 3.927 1.690 Valid

17 0.521 35 5.916 3.082 0.854 3.611 1.690 Valid

18 0.645 35 5.916 3.816 0.764 4.993 1.690 Valid

19 0.567 35 5.916 3.354 0.824 4.072 1.690 Valid

20 0.611 35 5.916 3.615 0.792 4.566 1.690 Valid

21 0.566 35 5.916 3.349 0.824 4.062 1.690 Valid

22 0.390 35 5.916 2.307 0.921 2.506 1.680 Valid

23 0.570 35 5.916 3.372 0.822 4.104 1.680 Valid

24 0.480 35 5.916 2.840 0.877 3.237 1.680 Valid

25 0.620 35 5.916 3.668 0.785 4.675 1.680 Valid

26 0.490 35 5.916 2.899 0.872 3.325 1.680 Valid

27 0.600 35 5.916 3.550 0.800 4.437 1.680 Valid

28 0.530 35 5.916 3.136 0.848 3.698 1.680 Valid

29 0.620 35 5.916 3.668 0.785 4.675 1.680 Valid

30 0.540 35 5.916 3.195 0.842 3.796 1.680 Valid

Keputusan No. Item Koefisien

Korelasi 2  n 2 

n2 n2 rn2

n rn2

t

hitung

t

tabel 2

1

r

2

t

hitung

t

tabel

1

r


(30)

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Variabel X2

1 0.609 35 5.916 3.603 0.793 4.542 1.690 Valid

2 0.633 35 5.916 3.745 0.774 4.837 1.690 Valid

3 0.498 35 5.916 2.946 0.867 3.397 1.690 Valid

4 0.633 35 5.916 3.745 0.774 4.837 1.690 Valid

5 0.605 35 5.916 3.579 0.796 4.495 1.690 Valid

6 0.444 35 5.916 2.627 0.896 2.932 1.690 Valid

7 0.556 35 5.916 3.289 0.831 3.957 1.690 Valid

8 0.356 35 5.916 2.106 0.934 2.254 1.690 Valid

9 0.514 35 5.916 3.041 0.858 3.545 1.690 Valid

10 0.448 35 5.916 2.650 0.894 2.965 1.690 Valid

11 0.400 35 5.916 2.366 0.917 2.582 1.690 Valid

12 0.400 35 5.916 2.366 0.917 2.582 1.690 Valid

13 0.277 35 5.916 1.639 0.961 1.705 1.690 Valid

14 0.575 35 5.916 3.402 0.818 4.158 1.690 Valid

15 0.453 35 5.916 2.680 0.892 3.006 1.690 Valid

16 0.582 35 5.916 3.443 0.813 4.234 1.690 Valid

17 0.695 35 5.916 4.112 0.719 5.719 1.680 Valid

18 0.711 35 5.916 4.206 0.703 5.982 1.680 Valid

19 0.722 35 5.916 4.271 0.692 6.174 1.680 Valid

20 0.624 35 5.916 3.692 0.781 4.724 1.680 Valid

21 0.595 35 5.916 3.520 0.804 4.380 1.680 Valid

22 0.422 35 5.916 2.497 0.907 2.754 1.680 Valid

23 0.606 35 5.916 3.585 0.795 4.507 1.680 Valid

24 0.578 35 5.916 3.419 0.816 4.190 1.680 Valid

25 0.520 35 5.916 3.076 0.854 3.602 1.680 Valid

26 0.473 35 5.916 2.798 0.881 3.176 1.680 Valid

27 0.485 35 5.916 2.869 0.875 3.281 1.680 Valid

28 0.689 35 5.916 4.076 0.725 5.624 1.680 Valid

29 0.728 35 5.916 4.307 0.686 6.282 1.680 Valid

30 0.680 35 5.916 4.023 0.733 5.487 1.680 Valid

Keputusan No. Item Koefisien

Korelasi 2  n

2

n

2

n2 rn2

n

rn2

t

hitung

t

tabel 2

1

r

2

t

hitung

t

tabel

1

r


(31)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel Y

1 0.609 35 5.916 3.603 0.793 4.542 1.690 Valid

2 0.633 35 5.916 3.745 0.774 4.837 1.690 Valid

3 0.498 35 5.916 2.946 0.867 3.397 1.690 Valid

4 0.633 35 5.916 3.745 0.774 4.837 1.690 Valid

5 0.605 35 5.916 3.579 0.796 4.495 1.690 Valid

6 0.444 35 5.916 2.627 0.896 2.932 1.690 Valid

7 0.556 35 5.916 3.289 0.831 3.957 1.690 Valid

8 0.356 35 5.916 2.106 0.934 2.254 1.690 Valid

9 0.514 35 5.916 3.041 0.858 3.545 1.690 Valid

10 0.448 35 5.916 2.650 0.894 2.965 1.690 Valid

11 0.400 35 5.916 2.366 0.917 2.582 1.690 Valid

12 0.660 35 5.916 3.905 0.751 5.197 1.690 Valid

13 0.770 35 5.916 4.555 0.638 7.140 1.690 Valid

14 0.560 35 5.916 3.313 0.828 3.999 1.690 Valid

15 0.490 35 5.916 2.899 0.872 3.325 1.690 Valid

16 0.270 35 5.916 1.597 0.963 1.659 1.690 Tidak Valid

17 0.510 35 5.916 3.017 0.860 3.508 1.690 Valid

18 0.490 35 5.916 2.899 0.872 3.325 1.690 Valid

19 0.660 35 5.916 3.905 0.751 5.197 1.690 Valid

20 0.760 35 5.916 4.496 0.650 6.918 1.690 Valid

21 0.600 35 5.916 3.550 0.800 4.437 1.690 Valid

22 0.580 35 5.916 3.431 0.815 4.212 1.690 Valid

23 0.610 35 5.916 3.609 0.792 4.554 1.690 Valid

24 0.800 35 5.916 4.733 0.600 7.888 1.690 Valid

25 0.720 35 5.916 4.260 0.694 6.138 1.690 Valid

26 0.600 35 5.916 3.550 0.800 4.437 1.690 Valid

27 0.680 35 5.916 4.023 0.733 5.487 1.690 Valid

28 0.510 35 5.916 3.017 0.860 3.508 1.690 Valid

29 0.650 35 5.916 3.845 0.760 5.060 1.690 Valid

30 0.720 35 5.916 4.260 0.694 6.138 1.690 Valid

Keputusan No. Item Koefisien

Korelasi 2  n

2

n

2

n2 rn2

n

rn2

t

hitung

t

tabel 2

1

r

t

hitung

t

tabel

2

1

r


(32)

c. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:267). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2005:273).

Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian, dapat digunakan Teknik Belah Dua (split half) yang dianalis dengan rumus Spearman Brown. Untuk keperluan itu, maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen nomor ganjil dan kelompok instrumen nomo 5 genap. Selanjutnya skor total antara kelompok ganjil dan kelompok genap dicari korelasinya dengan menggunakan rumus Pearson Product Momen, selanjutnya pengolahan data menggunakan program komputer SPSS versi 19.

Selanjutnya pemberian interpretasi terhadap reliabilitas .Umumnya digunakan standar reliabiliatas (rl) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 yang berarti hasil uji coba tes-nya memiliki reliabilitas tinggi. Reliabilitas (rl) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang ( un-reliable). Kriteria besarnya reliabilitas adalah sebagai berikut :

0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi 0,60 sampai dengan 0,79 : tinggi

0,40 sampai dengan 0,59 : cukup tinggi 0,20 sampai dengan 0,39 : rendah


(33)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid pasti reliabel (Riduwan dan Sunarto, 2007:353). Selain itu, Riduwan dan Sunarto (2007:348) mengatakan: Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reiliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal (stability/test retest, equivalent atau gabungan keduanya) dan secara internal (analisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen).

1) Reliability Instrumen Variabel X1

Tabel 3.10 Reliability Statistics Manajemen Pembiayaan (X1)

Cronbach's Alpha Part 1 Value .887

N of Items 9(a)

Part 2 Value .843

N of Items 21(b)

Total N of Items 30

Correlation Between Forms

.675 Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length .806

Unequal Length .807

Guttman Split-Half Coefficient

.806 a The items are: Item1, Item2, item3, item4, item5, item6, item7, item8, item9. b The items are: item10, item11, item12, item13, item14, item15, item16, item17 The items are: item 18, item 19, item 20, item 21, item 22, item 23, item 24, item 25,item 26,

item 27, item 28, item 29, item 30.

Kesimpulannya: “Karena koefisien korelasi di antara item secara berurut pada variabel Manajemen pembiayaan (X1), diperoleh koefisien korelasi

Spearman-Brown (Equal Length) = 0.806 atau koefisien korelasi > 0.3, maka

instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.


(34)

2) Reliability Instrumen Variabel X2

Tabel 3.11 Reliability Statistics Kinerja Kepala Sekolah (X2) Cronbach'

s Alpha

Part 1 Value .747

N of Items 10(a)

Part 2 Value .649

N of Items 20(b)

Total N of Items 30

Correlation Between Forms

.800 Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length .889

Unequal Length .889

Guttman Split-Half Coefficient

.888 a The items are: Item1, item2, item3, item4, item5, item6, item7, item8, item9,

item10.

b The items are: item11, item12, item13, item14, item15, item16,item 17, item 18, item 19, item 20, item 21, item 22, item 23, item 24, item 25,item 26, item 27, item 28, item 29, item 30.

Kesimpulannya: “Karena koefisien korelasi di antara item secara berurut pada variabel kinerja kepala sekolah (X2), diperoleh koefisien korelasi Spearman-Brown (Equal Length) = 0.889 atau koefisien korelasi > 0.3, maka instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

3) Reliability Instrumen Variabel Y

Tabel 3.11 Reliability Statistics Produktivitas Sekolah (Y)

Cronbach's Alpha Part 1 Value .890

N of Items 11(a)

Part 2 Value .912

N of Items 19(b)

Total N of Items 30

Correlation Between Forms

.865


(35)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a The items are: Item1, item2, item3, item4, item5, item6, item7, item8, item9, item10, item11,

b The items are: item12, item13, item14, item15, item16,item 17, item 18, item 19, item 20, item 21, item 22, item 23, item 24, item 25,item 26,

item 27, item 28, item 29, item 30.

Kesimpulannya: “Karena koefisien korelasi di antara item secara berurut pada variabel Produktivitas sekolah (Y), diperoleh koefisien korelasi Spearman-Brown (Equal Length) = 0.928 atau koefisien korelasi > 0.3, maka instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner mengenai Manajemen pembiayaan sekolah dan kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah. Untuk perolehan data dibentuk dengan skala sikap dengan menggunakan SSHA (Survey of Study of Habits and Attitudes).) dari Brown dan holtzman. Pola skala terdiri dari Selalu, sering, Kadang-kadang, Jarang dan Tidak Pernah. Jawaban diberi bobot nilai 5 untuk selalu, sering bobotnya 4, Kadang-kadang bobotnya 3, Jarang bobotnya 2 dan tidak pernah bootnya 1.

Adapun untuk soal yang tidak valid setelah melalui konsultasi dengan dosen pembimbing disarankan soal tetap dipertahankan dengan perbaikan redaksi kalimat yang lebih disederhanakan sehingga mudah dipahami siswa dan option

jawaban juga diperbaiki. Hasil validitas tes selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.


(36)

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis data dengan menggunakan Uji Kecenderungan Rata-rata (Weighted Means Scores)

Teknik pengolahan data menggunakan teknik statistik prosentase (WMS-prosentase) dan analisis korelasi. Untuk WMS (Weighted Means Score) menggunakan rumus (Sururi, dalam Jurnal Adpen UPI No.2, 2008:61).

responden jumlah

N

responden jawaban

alternatif setiap

dari skor jumlah X

responden skor

rata rata

X

Keterangan N X X

: : :

:

 

Langkah-langkah pengolahan data (WMS-prosentase) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Menyeleksi data hasil angket untuk meyakinkan bahwa data diperoleh layak untuk diolah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2) Pembobotan nilai dari kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan.

3) Menghitung skor rata-rata dari setiap variabel untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap variabel penelitian.


(37)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penentuan kualifikasi penafsiran dan rentang nilai dari konsultasi hasil perhitungan didasarkan dari pengembangan nilai skala yang ditetapkan oleh peneliti yaitu skala Likert. Hasil pengembangan tersebut maka diperoleh tabel konsultasi hasil perhitungan kecenderungan rata-rata sebagai berikut:

Tabel 3.12

Konsultasi Hasil Perhitungan Kecenderungan Skor Rata-Rata

RENTANG NILAI KRITERIA

4,01 – 5,00 3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1, 01 – 2,00 0,01 – 1,00

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi

Rendah Sangat Rendah

2. Uji Persyaratan Analisis a) Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Apabila ternyata datanya berdistribusi normal maka olah data yang digunakan adalah dengan statistik parametris, dan apabila datanya tidak normal, maka olah data yang digunakan dengan statistik non parametris (Sugiyono, 2007:233). Selanjutnya untuk pengolahannya digunakan program komputer SPSS versi 19.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitasdigunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variannya. Pada penelitian ini di gunakan uji F dari Havley, biasanya digunakan untuk menguji homogenitas sebaran dua kelompok data. Jika probabilitas > 0.05; maka dapat


(38)

diketahui data yang di uji memiliki varian yang homogen. Selanjutnya untuk

pengolahan data digunakan program komputer SPSS versi 19.0.

c) Uji Linieritas

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas. Maksudnya apakah garis regresi antar variabel independent dan variabel dipendent membentuk garis linier atau tidak. Kalau tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan (Sugiyono, 2008:265). Adapun untuk menguji linieritas hubungan antar variabel dengan menggunakan program komputer SPSS versi 19.

3. Pengolahan dan Analisis Data a) Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah merupakan cara yang ditetapkan dan dilakukan oleh peneliti dalam mengkaji data yang diperoleh sehingga menjadi informasi yang dapat digunakan dalam mewujudkan tujuan penelitian. Hal tersebut senada dengan pendapat Surakhmad (1985:109) yang mengemukakan bahwa :

Mengolah data adalah usaha yang konkrit yang membuat data itu ”berbicara”, sebab betatapun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam satu organisasi dan diolah menurut sistematik yang baik, niscaya data itu tetap mempunyai bahan-bahan yang ”membisu seribu bahasa”.

Langkah-langkah pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(39)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Penyeleksian data yang diperoleh dari angket sehingga dapat diyakinkan bahwa data yang diperoleh layak untuk diolah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2) Pembobotan nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala yang telah ditentukan. 3) Menghitung skor rata-rata dari setiap variabel untuk mengetahui

kecenderungan umum jawaban responden terhadap variabel penelitian.

4) Mencari kecenderungan skor rata-rata setiap variabel.

5) Mengkonsultasikan rata-rata dengan tabel konsultasi hasil perhitungan.

Penentuan kualifikasi penafsiran dan rentang nilai dari konsultasi hasil perhitungan didasarkan dari pengembangan nilai skala yang ditetapkan oleh peneliti . Dari hasil pengembangan tersebut maka diperoleh tabel konsultasi hasil perhitungan kecenderungan rata-rata sebagai berikut:

Tabel 3.13

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan

Kecenderungan Skor Rata-Rata

RENTANG NILAI KRITERIA

4,01 – 5,00 3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1, 01 – 2,00 0,01 – 1,00

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi

Rendah Sangat Rendah


(40)

b)Uji Hipotesis Ada Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah (X1) Terhadap Produktivitas Sekolah (Y).

Pertama kali yang harus dilakukan adalah menguji korelasi antar variabel, dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan antara manajemen pembiayaan sekolah dan produktivitas sekolah..

Ha : ada hubungan antara manajemen pembiayaan sekolah dan produktivitas sekolah..

Kemudian nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan derajat kebebasan, dk = n-2 dan derajat kesalahan 5%, dengan ketentuan:

Ho : diterima, jika nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dan Ha : diterima, jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel.

Analisa selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono, 2008:261). Kemudian menentukan koefisien determinasi dengan mencari nilai r 2, untuk menentukan prosentasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2005:250). Selanjutnya pengolahan data menggunakan SPSS versi 19.

c) Uji Hipotesis Ada Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah (X2) Terhadap Produktivitas Sekolah (Y).


(41)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ho : tidak ada hubungan antara kinerja kepala sekolah dengan produktivitas sekolah.

Ha: ada hubungan antara kinerja kepala sekolah dengan produktivitas sekolah.

Kemudian nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan derajat kebebasan, dk = n-2 dan derajat kesalahan 5%, dengan ketentuan:

Ho : diterima, jika nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dan Ha : diterima, jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel.

Analisa selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono, 2008:261). Kemudian menentukan koefisien determinasi dengan mencari nilai r2, untuk menentukan prosentasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2005:250).

d) Uji Hipotesis Adanya Saling Pengaruh Mempengaruhi Antara Manajemen Pembiayaan Sekolah (X1) Dan Kinerja Kepala Sekolah (X2). Pertama kali yang harus dilakukan adalah menguji korelasi antar variabel, dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan antara manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah.

Ha : ada hubungan antara manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah.


(42)

Kemudian nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan derajat kebebasan, dk = n-2 dan derajat kesalahan 5%, dengan ketentuan:

Ho : diterima, jika nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dan Ha : diterima, jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel.

Analisa selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono, 2008:261). Kemudian menentukan koefisien determinasi dengan mencari nilai r2, untuk menentukan prosentasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2005:250).

e) Untuk Menguji Hipotesis Ada Pengaruh Antara Manajemen

Pembiayaan Sekolah (X1) Dan Kinerja Kepala Sekolah (X2) Secara Bersama-Sama Terhadap (Y).

Pertama kali yang harus dilakukan adalah menguji korelasi antar variabel, dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan antara manajemen pembiayaan sekolah (X1) dan kinerja kepala sekolah. (X2) secara bersama-sama terhadap produktivitas sekolah (Y).

Ha : ada hubungan antara manajemen pembiayaan sekolah (X1) dan kinerja kepala sekolah. (X2) secara bersama-sama terhadap produktivitas sekolah (Y)


(43)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemudian nilai F-hitung dibandingkan dengan nilai F-tabel dengan derajat kebebasan, dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dan taraf kesalahan 5%, dengan ketentuan:

Ho : diterima, jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel dan Ha : diterima, jika nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel.

Analisa selanjutnya adalah menghitung persamaan regresi ganda. Persamaan regresi ganda ini dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai kedua variabel independen secara bersama-sama dimanipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono, 2008:267).


(44)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka dihasilkan beberapa temuan penelitian sebagai berikut :

1. Secara umum gambaran Manajemen Pembiayaan Sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat tergolong tinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa manajeman pembiayaan sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten aceh Barat dipandang sejalan dengan tuntutan peningkatan produktivitas sekolah.

2. Secara umum gambaran Kinerja kepala sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat menunjukkan kualifikasi cukup tinggi.

3. Secara umum gambaran produktifitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, yang meliputi aspek-aspek proses pendidikan yang berupa aktifitas guru dan siswa, output

pendidikan yang berupa prestasi siswa dan guru serta outcomes yang berupa performan tamatan, termasuk dalam katagori tinggi.

4. Adanya pengaruh yang signifikan antara manajemen pembiayaan sekolah terhadap produktivitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat .


(45)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

produktivitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

6. Secara simultan manajemen pembiayaan sekolah dan kinerja kepala sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas sekolah. Sisanya merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lainnya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian , penulis merekomendasikan beberapa hal di bawah ini:

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa manajemen pembiayaan sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat telah menunjukan angka yang tinggi, namun demikian akan lebih bagus lagi apabila pemanfaatan biaya perkomponen yang mengarah kepada proses mutu pembelajaran dan sistem monitoring dimaksimalkan, dengan meningkatkan peran komite sekolah.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah berada pada katagori cukup tinggi, maka kepala sekolah dalam hal ini kepala sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat hendaknya memiliki kompetensi manajerial dan selalu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan penuh kekeluargaan dengan selalu bekerjasama dengan semua warga sekolah dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangkan potensi guru secara optimal.


(46)

di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat secara umum berada pada katagori tinggi, namun ada beberapa hal yang masih dibawah harapan diantaranya: kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap tamatan yang disebabkan keterserapan tamatan pada dunia kerja, wira usaha atau pendidikan lanjutan yang masih sangat rendah. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan peranserta yang maksimal dari orang tua dan masyarakat dalam memajukan proses pendidikan di sekolah.

4. Menurut hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang cukup kuat antara manjemen pembiayaan sekolah dan kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah, maka apabila kepala sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat memiliki komitmen yang lebih tinggi untuk menciptakan suasana sekolahnya supaya lebih kondusif, akan terbuka lebar kemungkinan terjadinya peningkatan produktifitas sekolah yang lebih tinggi.

5. Perubahan polapikir harus dilakukan secara bersama-sama antara pimpinan (kepala sekolah) dan karyawan (guru) sehingga mereka mempunyai langkah dan strategi yang sama yaitu menciptakan kualitas dan produktivitas yang baik di lingkungan kerja pendidikan. Kepala sekolah dan guru harus menjadi satu tim yang utuh yang saling membutuhkan dan saling mengisi kekurangan yang ada sehingga target akan tercipta dengan baik.


(47)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bowen, Howard R. (1981). The Cost Of Higher Education. Washington:

Jossey-Bass Publisher.

Bray, M. and Thomas, MR. (1988). Financing Of Education In Indonesia. Hongkong: Asean Development Bank.

Dajan, Anto. (1986). Pengantar Metode Statistik Jilid II, Cetakan 11. Jakarta: LP3ES.

Darma, A. (1989). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Rajawali.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: Bharata Karya.

Depdikbud. (1993). Undang-Undang No. 2 Tahun 1982. Jakarta: Bharata Karya. Satori, Djam᾽an. (2005), Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan. Bandung:

Jurusan ADPEN.

E. Mulyasa. (2004). Manajemen Pembiayaan Sekolah. Bandung PT. Remaja Rodakarya

________. (2004). Kinerja Kepala Sekolah. Bandung PT. Remaja Rodakarya Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti

Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Faisal, Sanafiah. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Gaffar, M. Fakry. (1987). Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta: PPLPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Gibson, James. (1996). Organisasi: Prilaku, Struktur, Proses, terj Nunuk Andriarti. Jilid 1. Jakarta : Bina Rupa Aksara


(48)

John, Roe L. and Morphet, Edgar L. (1975). The Economics And Financing Of Education: A System Approach. New Jersey: Prentice Hall.

John, et. al. (1989). The Economics And Financing Of education. New Jersey: Prentice Hall.

Koentjaratningrat (1985). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia

Komariah, A. & Triatna,C (2005). Produktivitas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Makmun, Syamsuddin A. (1986). Efektivitas Proses Belajar Mengajar Dengan

Menggunakan Tiga Model Strategi Pendekatan Manajemen Sistem Instruksional Dan Mengindahkan Tiga Kategori Belajar Siswa. Bandung: FPS-IKIP Bandung.

_______. (1996). Analisis Posisi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Biro Perencanaan, Sekretaris Jenderal.

_______. (1996). Pengembangan Profesi Dan Kinerja Tenaga Kependidikan: Pedoman Dan Intisari Perkuliahan. Bandung: PPS IKIP Bandung.

Malayu, S. P. Hasibuan. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Mali, Paul. (1978). Improving Total Productivity. Canada: John Wiley and Sons. Inc.

Maslow, A. H. (1970). Motivation and Personality. New York: Harper and Row. Mithcell, T. R. (1978). People in Organization: Understanding Their Behaviors.

New York: Mc Grow-hill.

Mustari L. (2002). Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Guru. Bandung: PPS UPI.

Nanang Fattah. (2000). Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Natawijaya, Rochman. (2002). Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Guru Dan Pekerjaannya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(49)

Sadriati, 2012

Pengaruh Manajemen Pembiayaan Sekolah Dan Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas Sekolah Di Sekolah Menengah Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Riduwan. (2005). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: CV Alfabeta. Ridler, Shockley. (1989). School Administrator’s Budget Handbook. New Jersey:

Prentice Hall.

Siagian, Sondang P. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Schuler, Randall, Jackson, Susan E. (1987). Personnel And Human Resources. Third Edition. New York University: West Publishing Company.

Strauss et. al. (1977). Personnel: The Human Problem Of Management. Englewood, New York: Prentice Hall.

Sudjana. (1995). Metoda Statistika. Bandung: Transito.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Suhardan D, Suharto N. (2009). Filsafat Administrasi Pendidikan. dalam Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suwatno. (2001). Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Sistem Informasi. Bandung: UPI.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka dihasilkan beberapa temuan penelitian sebagai berikut :

1. Secara umum gambaran Manajemen Pembiayaan Sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat tergolong tinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa manajeman pembiayaan sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten aceh Barat dipandang sejalan dengan tuntutan peningkatan produktivitas sekolah.

2. Secara umum gambaran Kinerja kepala sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat menunjukkan kualifikasi cukup tinggi.

3. Secara umum gambaran produktifitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, yang meliputi aspek-aspek proses pendidikan yang berupa aktifitas guru dan siswa, output pendidikan yang berupa prestasi siswa dan guru serta outcomes yang berupa performan tamatan, termasuk dalam katagori tinggi.

4. Adanya pengaruh yang signifikan antara manajemen pembiayaan sekolah terhadap produktivitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat .


(2)

5. Adanya pengaruh yang signifikan antara kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat.

6. Secara simultan manajemen pembiayaan sekolah dan kinerja kepala sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas sekolah. Sisanya merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lainnya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian , penulis merekomendasikan beberapa hal di bawah ini:

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa manajemen pembiayaan sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat telah menunjukan angka yang tinggi, namun demikian akan lebih bagus lagi apabila pemanfaatan biaya perkomponen yang mengarah kepada proses mutu pembelajaran dan sistem monitoring dimaksimalkan, dengan meningkatkan peran komite sekolah.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah berada pada katagori cukup tinggi, maka kepala sekolah dalam hal ini kepala sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat hendaknya memiliki kompetensi manajerial dan selalu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan penuh kekeluargaan dengan selalu bekerjasama dengan semua warga sekolah dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangkan potensi guru secara optimal.


(3)

3. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa produktivitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat secara umum berada pada katagori tinggi, namun ada beberapa hal yang masih dibawah harapan diantaranya: kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap tamatan yang disebabkan keterserapan tamatan pada dunia kerja, wira usaha atau pendidikan lanjutan yang masih sangat rendah. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan peranserta yang maksimal dari orang tua dan masyarakat dalam memajukan proses pendidikan di sekolah.

4. Menurut hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang cukup kuat antara manjemen pembiayaan sekolah dan kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah, maka apabila kepala sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat memiliki komitmen yang lebih tinggi untuk menciptakan suasana sekolahnya supaya lebih kondusif, akan terbuka lebar kemungkinan terjadinya peningkatan produktifitas sekolah yang lebih tinggi.

5. Perubahan polapikir harus dilakukan secara bersama-sama antara pimpinan (kepala sekolah) dan karyawan (guru) sehingga mereka mempunyai langkah dan strategi yang sama yaitu menciptakan kualitas dan produktivitas yang baik di lingkungan kerja pendidikan. Kepala sekolah dan guru harus menjadi satu tim yang utuh yang saling membutuhkan dan saling mengisi kekurangan yang ada sehingga target akan tercipta dengan baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bowen, Howard R. (1981). The Cost Of Higher Education. Washington:

Jossey-Bass Publisher.

Bray, M. and Thomas, MR. (1988). Financing Of Education In Indonesia. Hongkong: Asean Development Bank.

Dajan, Anto. (1986). Pengantar Metode Statistik Jilid II, Cetakan 11. Jakarta: LP3ES.

Darma, A. (1989). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Rajawali.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: Bharata Karya.

Depdikbud. (1993). Undang-Undang No. 2 Tahun 1982. Jakarta: Bharata Karya. Satori, Djam᾽an. (2005), Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan. Bandung:

Jurusan ADPEN.

E. Mulyasa. (2004). Manajemen Pembiayaan Sekolah. Bandung PT. Remaja Rodakarya

________. (2004). Kinerja Kepala Sekolah. Bandung PT. Remaja Rodakarya Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikti

Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Faisal, Sanafiah. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Gaffar, M. Fakry. (1987). Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta: PPLPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Gibson, James. (1996). Organisasi: Prilaku, Struktur, Proses, terj Nunuk Andriarti. Jilid 1. Jakarta : Bina Rupa Aksara


(5)

John, Roe L. and Morphet, Edgar L. (1975). The Economics And Financing Of Education: A System Approach. New Jersey: Prentice Hall.

John, et. al. (1989). The Economics And Financing Of education. New Jersey: Prentice Hall.

Koentjaratningrat (1985). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia

Komariah, A. & Triatna,C (2005). Produktivitas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Makmun, Syamsuddin A. (1986). Efektivitas Proses Belajar Mengajar Dengan

Menggunakan Tiga Model Strategi Pendekatan Manajemen Sistem Instruksional Dan Mengindahkan Tiga Kategori Belajar Siswa. Bandung: FPS-IKIP Bandung.

_______. (1996). Analisis Posisi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Biro Perencanaan, Sekretaris Jenderal.

_______. (1996). Pengembangan Profesi Dan Kinerja Tenaga Kependidikan: Pedoman Dan Intisari Perkuliahan. Bandung: PPS IKIP Bandung. Malayu, S. P. Hasibuan. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara.

Mali, Paul. (1978). Improving Total Productivity. Canada: John Wiley and Sons. Inc.

Maslow, A. H. (1970). Motivation and Personality. New York: Harper and Row. Mithcell, T. R. (1978). People in Organization: Understanding Their Behaviors.

New York: Mc Grow-hill.

Mustari L. (2002). Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Guru. Bandung: PPS UPI.

Nanang Fattah. (2000). Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Natawijaya, Rochman. (2002). Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Guru Dan Pekerjaannya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nawawi, Hadari. (1992). Administrasi Pendidikan. Jakarta: CV. Mas Agung. Nazir, Mohammad. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.


(6)

Riduwan. (2005). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: CV Alfabeta. Ridler, Shockley. (1989). School Administrator’s Budget Handbook. New Jersey:

Prentice Hall.

Siagian, Sondang P. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Schuler, Randall, Jackson, Susan E. (1987). Personnel And Human Resources. Third Edition. New York University: West Publishing Company.

Strauss et. al. (1977). Personnel: The Human Problem Of Management. Englewood, New York: Prentice Hall.

Sudjana. (1995). Metoda Statistika. Bandung: Transito.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Suhardan D, Suharto N. (2009). Filsafat Administrasi Pendidikan. dalam Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suwatno. (2001). Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Sistem Informasi. Bandung: UPI.


Dokumen yang terkait

PRODUKTIVITAS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN: Studi tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Iklim Sekolah, dan Fasilitas Pembelajaran terhadap Produktivitas SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung.

3 11 76

Pengaruh Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Sekolah Terhadap Efektifitas Implementasi Rencana Stratejik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Kabupaten Bandung Jawa Barat.

0 1 23

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH : Studi pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Cirebon.

1 3 51

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung.

1 5 65

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBIAYAAN SEKOLAH DASAR :Studi Deskriptif tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah dan Kinerja Komite Sekolah terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.

0 2 66

STUDI PRODUKTIVITAS SEKOLAH DASAR : Analisis Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Budaya Sekolah, dan Supervisi Manajerial Pengawas Terhadap Produktivitas Sekolah Dasar di Kabupaten Garut.

5 13 94

MANAJEMEN PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH: Studi Deskriptif di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Serang.

0 1 63

PENGARUH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH TERHADAP KINERJA SEKOLAH PADA SMP NEGERI DI KABUPATEN TASIKMALAYA.

0 0 58

Microsoft Word PIDATO PENGUKUHAN GURU BESAR TRISNO MARTONO

1 2 38

PROSIDING SEMNAS abstrak

0 0 8