IMPLEM ENTASI PAIKEM TERHADAP MATEMATIKA

IMPLEMENTASI PAIKEM TERHADAP MATEMATIKA SD
Oleh: Nina Rahayu, M.Pd*
Abstrak
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
menyampaikan materi yang diajarkan siswa pada lembaga pendidikan agar dapat
mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidika pada dasarnya mengajak para
peserta didik menuju perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun
sosial. Sistem yang ada di pendidikan harus terus mengadakan perubahan kearah
yang positif. Berbagai teknik pembelajaran, baik itu metode, pendekatan, maupun
tata cara atau aturan dalam pembelajaran banyak dirancang untuk menghasilkan
transfer ilmu ilmu pengetahuan dari guru ke peserta didik. Terkhusus pendekatan
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan, dimana hakikat
pembelajaran sebenarnya adalah memberi rasa nyaman dan betah peserta didik
dalam menerima pelajaran. Diharapkan dengan menggunakan pendekatan Paikem
dapat membantu siswa dalam menghadapi matematika, dimana nantinya murid
dapat aktif dalam pembelajaranya dan menjadikan mata pelajaran matematika
menjadi menyenangkan, bukan menjadi ketakutan setiap menghadapi pelajari
matematika.
Keyword: Paikem, Matematika SD

A. Pendahuluan

Pendidikan yang ditempuh oleh manusia pada dasarnya merupakan upaya
untuk meningkatkan pengetahuan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan
mengerti. Mutu pendidikan sangat tergantung dari program pendidikan yang
dilaksanakan. Bukan hanya itu pendidikan bermutu bisa didapatkan bila tenaga
pengajar benar-benar bisa melaksanakan program pendidikan dengan baik. Agar
negara kita tidak kalah dengan negara tetangga tentu saja pemerintah harus
meningkatkan mutu pendidikan yang ada. Apabila generasi muda memiliki
pendidikan yang baik mereka bisa membangun negara dengan baik pula dan tidak
ketinggalan zaman.
Proses belajar mengajar matematika yang berlangsung saat ini banyak
menyebabkan siswa yang mengalami kendala dalam penguasaan materi. Salah
satu penyebabnya adalah kesalahan guru dalam mengelola kelas, sehingga prestasi
belajar siswa rendah. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah
berkembang amat pesat baik materi maupun kegunaannya. Salah satu tujuan
pengajaran matematika di SD berdasarkan GBPP Matematika SD adalah
menumbuh kembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai
alat dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika sebagai induk dari berbagai cabang ilmu harus dilaksanakan
dengan baik, apalagi matematika oleh sebagian siswa dianggap pelajaran yang
sulit dan momok sehingga siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran matematika.

Dalam proses pembelajaran tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah pendekatan
pembelajaran. Jenis-jenis dari pendekatan dalam pembelajaran pun beraneka
ragam, contohnya yaitu pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,

1

Kreatif, Menyenangkan), Pendekatan Kooperatif. Masing-masing dari pendekatan
pembelajaran tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
B. Pembahasan
1. Paikem
Proses belajar mengajar merupakan sebuah proses interaksi yang
menghimpun sejumlah nilai (norma) yang merupakan substansi, sebagai medium
antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan. Sebagai guru, tugasnya
tidak hanya mengajar tetapi juga belajar memahami suasana psikologis siswanya
dan kondisi kelas. Dalam mengajar, guru harus memahami gaya-gaya belajar
siswanya sehingga kerelavansian antara gaya-gaya mengajar guru dan peserta
didik akan memudahkan guru menciptakan interaksi edukatif dan kondusif.
Dalam proses edukatif guru harus berusaha agar peserta didiknya aktif dan
kreatif secara optimal. Guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing
sedangkan siswa aktif dalam belajar. Semakin aktif dan kreatif peserta didik,

maka suasana belajar akan semakin menyenangkan, sehingga proses belajar tidak
ada paksaan, dengan rasa sukarela itu, stekeholder dari pendidikan itu akan
semakin mudah untuk diajak meningkatkan mutu pendidikan.
Ada beberapa hal yang harus dipahami guru dalam proses belajar mengajar
seperti memahami prinsip-prinsip proses belajar mengajar, menyiapkan bahan dan
sumber belajar, memilih metode yang tepat, menyiapkan alat bantu pengajaran,
memilih pendekatan, dan mengadakan evaluasi. Semua kegiatan yang dilakukan
guru harus didekati dengan pendekatan sistem, sebab pengajaran adalah suatu
sistem yang melibatkan sejumlah kompenen pengajaran dan semua komponen
tersebut saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran serta peningkatan mutu pendidikan.
Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan oleh guru selaku pendidik
adalah pendekatan PAIKEM ( Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan ). Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan
merupakan salah satu model pembelajaran yang ideal. Dengan PAIKEM, peserta
didik dapat mendapatkan ide-ide sendiri dalam pembelajaran berlangsung dengan
pendekatan lingkungan sekitar. Begitu pula guru dengan berbagai ide segar dan
menarik yang dilengkapi dengan contoh praktis untuk diterapkan dalam
pembelajaran. Sesuai dengan huruf yang menyusun namanya, PAIKEM adalah
pendekatan yang pembelajaran yang memiliki karakter inovatif, aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.
Komponen utama dari PAIKEM adalah sebagai berikut :
1. Kurikulum dan perangkatnya;
2. Sarana dan prasarana yang diperlukan;
3. Sumber daya manusia, yaitu guru dan tenaga kependidikan lainnya;
4. Manajemen yang tertib, teratur dan transparan serta akuntabel;
5. Didukung penilaian yang berkelanjutan.1

1. Slameto, Model Paikem, (Semarang: 2011, Unnes ), hal. 2

1.1 Aktif
Secara harfiah active artinya: in the habit of doing things, energetic” artinya
terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan segala daya. Pembelajaran aktif
artinya pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara
fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spritual. Guru harus mampu
menciptkan keadaan dimana peserta didik aktif bertanya, mengemukakan
pendapat, dan melakukan kegiatan yang memberikan pengalaman langung,
sehingga proses pembelajaran peserta didik membangun pengetahuannya sendiri.
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam upaya
mengoptimalkan keaktifan peserta didik dalam belajar, yaitu :

1. Pertumbuhan motivasi,
2. Pemantapan latar dari materi yang akan dipelajari,
3. Mengupayakan keterarahan kepada suatu fokus,
4. Belajar sambil bekerja, bermain, ataupun kegiatan lainnya,
5. Penyesuain dengan perbedaan individual,
6. Peluang dengan bekerjasama
7. Peluang untuk menemukan sendiri informasi,
8. Penumbuhan kepekaan mencari masalah dan memecahkannya, dan
9. Mengupayakan keterpaduan, baik asimilasi maupun akomodasi kognitif.
1.2 Inovatif
Pembelajaran PAIKEM bisa mengadaptasikan dari model pembelajaran ya
ng menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Membangun pembelajaran yang inovatif dapat dilakukan
dengan dengan cara mengakomodir setiap karakteristik diri. Sebagai contoh tiap
indivual ada yang berkemampuan menyerap ilmu dengan menggunakan visual,
kemampuan mendengar dan kinestetik.
Dengan pendekatan PAIKEM siswa dapat memunculkan ide- ide sendiri
dengan pendekatan lingkungan disekitar. Sebaliknya guru juga dapat menemukan
ide menarik dengan contoh praktis untuk diterapkan selama pembelajaran.
Dengan adanya PAIKEM guru lebih menjadi fasilitator dalam pembelajaran siswa

sehingga menajdi proses belajar lebih bermakna.
1.3 Kreatif
Kreatif memiliki kemampuan untuk mencipta ( daya cipta ). Istilah kreatif
memiliki arti kemampuan untuk pembelajaran merupakan proses pengembangan
kreativitas peserta didik, karena pada dasarnya tiap manusia memiliki daya
imajinasi.
Kreatif dimaksudkan agar guru dapat menciptakan proses pembelajaran
yang beragam, tidak monoton. Menyenangkan merupakan suasana dimana proses
pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya total
untuk belajar. Peserta didik dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu
yang menghasilkan sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil berpikir kreatif
dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya baru.2

2
. Mulyasa. Manajemen berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi, ( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006 ), hal. 192

Tujuan pembelajaran kreatif yaitu :
1. Menciptakan suasana yang harmonis dan hangat diantara peserta didik dan
guru;

2. Mendorong peserta didik untuk berani bertanya, mengungkapkan gagasan,
mempertahankan argumen; dan
3. Mendorong peserta didik untuk mampu memberdayakan segala sumber daya
yang tersedia.
1.4 Efektif
Pembelajaran haruslah dilakukan sedemikian sehingga diperoleh hasil
belajar yang optimal. Pembelajaran yang efektif merupakan pembelajaran yang
memungkinakan peserta didik dapat belajar dengan mudah dan menyenangkan.
Suatu pembelajaran yang efektif apabila pembelajaran tersebut mencapai suatu
tujuan pendidikan.
Pembelajaran yang efektif menghendaki peserta didik yang belajar dimana
membawa sejumlah potensi yang dikembangkan melalui kompetensi yang telah
ditetapkan. Selain itu, proses pembelajaran dapat dikatakan efektif ditentukan dari
banyak pengalaman yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran.
Seorang guru dikatakan efektif jika :
1. Menguasai materi yang diajarkan.
2. Mengajarkan dan mengarahkan memberikan contoh.
3. Menghargai dan memotivasi peserta didik,
4. Memahami tujuan pembelajaran.
5. Mengajarkan keterampilan memecahkan masalah.

6. Menggunakan metode yang bervariasi.
7. Mengembangkan pengetahuan pribadi dengan melakukan kegiatan membaca.
8. Mengajarkan cara mempelajarai sesuatu.
9. Melaksanakan penilaian yang tepat dan benar.
1.5 Menyenangkan
Menyenangkan memberi arti proses pembelajaran harus berlangsung secara
menyenangkan dan mengesankan. Pembelajaran yang menyenangkan akan
membuat suasana belajar menjadi berkesan oleh peserta didik. Pembelajaran
menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang di
dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada
perasaan terpaksa atau tertekan ( not under pressure).3
Berikut ini merupakan ciri- ciri pembelajaran yang menyenangkan , 1)
lingkungan yang rileks, menyenangkan tidak membuat tegang, menarik, tidak
membuat ragu siswa melakukan sesautu, 2) ketersedian materi pelajaran dan
metode yang relevan, 3) keterlibatan indera, aktivitas otak kiri dan kanan, 4)
situasi belajar yang menantang, 5) situasi belajar yang emosional yang positif.
Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan, guru harus
mampu merancang pembelajaran dengan baik, baik memilih materi yang tepat,
serta memilih dan mengembangkan strategi yang dapat melibatkan siswa secara
optimal.Ada empat aspek yang memengaruhi model PAIKEM, yaitu pengalaman,

komunikasi, interaksi, dan refleksi. Apabila dalam suatu pembelajaran terdapat
empat aspek tersebut, maka pembelajaran PAIKEM terpenuhi.
3

Ibid, hal. 194

2. Ciri- Ciri PAIKEM
Ciri- ciri pembelajaran Paikem menurut Jamal Ma’mur Asmani,
mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan adalah sebagai
berikut.
a. Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks), yaitu lingkungan yang aman
untuk melakukan kesalahan, namun dengan harapan akan mendapatkan
kesuksesan yang lebih tinggi.
b. Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
c. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif. Pada umumnya,
hal tersebut dapat terjadi ketika belajar dilakukan bersama orang lain,
ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda yang
teratur, serta dukungan antusias.
d. Melibatkan secara sadar semua indra dan otak kiri maupun kanan.
e. Menentang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan

mengekspresikan apa yang sedang dipelajari, dan sebanyak mungkin
kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.4
3. Prinsip- Prinsip PAIKEM
Pelaksanaan pembelajaran yang mengutamakan aspek keaktifan, kreatifitas
dan inovatif, sehingga membuat pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan,
menuntut guru untuk menguasai berbagai metode mengajar serta keterampilan
dasar mengajar. Penguasaan berbagai metode mengajar tersebut akan memberi
keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan metode yang sesuai
dengan tujuan, materi, peserta didik dan aspek-aspek lainnya, sehingga prinsipprinsip PAIKEM dapat diterapkan secara optimal.

1.

2.
3.
4.

Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain:
Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi
makna kepada sisa dari pada hanya mendengarkan;

Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi
antara guru dan peserta didik;
Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi
arah.
Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan
kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran.5

4. Keunggulan dan Kelemahan PAIKEM
PAIKEM memiliki beberapa keunggulan yaitu :
1. Dengan PAIKEM pelaksanaan pembelajaran jauh lebih mendalam daripada
menggunakan cara kovensional (guru banyak ceramah)
2. Melatih kemandirian peserta didik dalam belajar termasuk keterampilan
mencari dan memanfaatkan informasi.

4. Jamal Ma’mur Asmani, Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan). (Yogyakarta: Diva Press, 2011) hal. 84
5.

http://ingaedukasia.blogspot.com/2013/04/paikem.html

3. Pendalaman pelajaran dilakukan dengan bimbingan langsung dari guru,
sedangkan materi yang kurang esensial dapat dibaca sendiri oleh peserta didik.
4. Memberikan pelayanan peserta didik dengan kemampuan yang berbeda- beda.
5. Dengan PAIKEM, anak pandai, sedang, kurang semuanya diusahakan
meningkatkan kemampuan masing- masing.
6. Negara maju sudah menerapkan PAIKEM dengan baik menghasilkan orang
pandai yang melakukan berbagai penelitian dan menghasilkan penemuan baru
yang bermanfaat bagi umat di seluruh dunia.
7. Keberhasilan peserta didik selama ini hanya dilihat dengan menggunakan
ukuran nilai UAN. Padahal kita semua mengetahui bahwa UAN hanya
mengukur aspek kognitif saja.
8. Dalam PAIKEM, berbagai kemampuan siswa (belajar mandiri, kelompok,
berpikir kritis, mencari masalah, memecahkan masalah dan seterusnya)
dikembangkan untuk memberikan bekal bagi mereka untuk tantangan
dikehidupan nyata.
Kelemahan dari PAIKEM yaitu: “ Dalam PAIKEM banyak hasil belajar yang
dicapai sehingga memerlukan waktu yang lama, sementara pada pembelajaran
konvensional hasil belajar yang dicapai hanya pada aspek kognitif saja.
4. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan yang
mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki peranan penting dalam
berbagai disiplin, memajukan daya pikir manusia.6 Matematika juga merupakan
sarana berpikir untuk menumbuh kembangankan pola pikir logis, sistematis,
objektif, kritis dan rasional yang harus dibina sejak pendidikan dasar.
Menurut Soejadi (2007: 9) matematika mempunyai karakter yang ketat yaitu
:
1) Matematika memiliki objek kajian yang abstark, artinya objek kajian
yang ada hanya dalam pikiran manusia.
2) Bertumpu pada kesepakatan, atau bertumpu pada aksioma formal.
3) Berpola pikir eduktif.
4) Konsisten dalam situasinya.
5) Mengunakan simbol yang kosong
6) Memperhatikan semesta pembicaraan.7
Seorang guru matematika dapat menyajikan materi matematika dengan baik
apabila menguasai bahan ajar. Akan tetapi peguasaan bahan saja tidak cukup,
namun perlu juga penguasaan strategi dan pendekatan pembelajaran matematika,
dalam hal ini adalah matematika SD.
Pemilihan Pendekatan maupun metode yang cocok yang cocok untuk suatu
konsep matematika perlu memperhatikan hakekat ilmu matematika, hakekat anak
SD, kurikulum matematika SD dan teori belajar matematika. Pendekatan
pembelajaran merupakan suatu konsep atau prosuder yang digunakan dalam
6.
BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Dasar dan
Menengah. ( Jakarta: Depdiknas , 2006) hal. 115
7
. Soedjadi, R. Masalah Kontekstual Sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah; Sains dan
Matematika Sekolah (PSMS), (Surabaya: Unesa, 2007). Hal. 9

membahas bahan pelajaran untuk mencapai tujuan belajar mengajar. Sedangkan
metode mengajar merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengajarkan tiap
bahan pelajaran.
5. Penerapan Paikem dalam Proses Pembelajaran Matematika di SD
Empat pilar pendidikan yakni, learning to know (belajar untuk mengetahui),
learning to be (belajar untuk menjadi jati diri), dan learning to do (belajar untuk
mengerjakan sesautu), dan learning to life together (belajar untuk bekerjasama)
ditambah pelajaran memiliki ciri khas tertentu sehingga melahirkan pendekatan
tertentu dalam pengajarannya. Untuk itu menjadi tugas guru untuk merancang
pembelajaran sedemikian rupa untuk sehingga dapat menghasilkan kompetensi
siswa secara optimal.
Paikem berkaitan sekali dengan guru mengolah bahan/ materi pelajaran.
Artinya bagaiamana seorang guru mengolah materi pelajaran sehingga siswa
mengalami dan mengekspresikan gagasan mereka. Selanjutnya bagaimana guru
mengelola kelas. Artinya, bagaimana siswa harus bekerja sama baik berkelompok,
berpasangan ataupun individual agar mereka dapat mengembangkan kemampuan
interaksi pada saat yang sama berkembang pula kemampuan individualnya.
Sejumlah materi/ konsep matematika mungkin lebih cocok/mudah diolah ke
nuansa penyelidikan, sedangkan yang lainnya ke nuansa penemuan atau
pemecahan masalah; atau mungkin terdapat konsep yang dapat diolah ke dalam
dua bahkan ketiga nuansa tersebut.
Alat utama untuk mengolah materi pelajaran tersebut sehingga siswa
mengalami dan mengekspresikan gagasannya adalah pertanyaan. Tinggi
rendahnya kualitas suatu bahan utama pembelajaran tergantung tinggi rendahnya
kualitas pertanyaan yang digunakan. Dalam IPA, misalnya, dikenal ’pertanyaan
produktif’ sebagai pertanyaan yang berkualitas tinggi. ’Pertanyaan imajinatif
dalam bahasa; dan pertanyaan terbuka’ dalam matematika dan IPS (Perlu uraian
khusus tentang pertanyaan ini). Dengan perkataan lain, jika guru ingin
menerapkan PAIKEM, kemampuan pokok yang harus dikuasai adalah
kemampuan merumuskan dan mengajukan pertanyaan yang berkualitas.
Paling tidak terdapat dua pandangan filsafat terhadap matematika. Pertama,
matematika sebagai alat sehingga dalam pembelajarannya siswa diberitahu
tentang bahan kajian matematika ( rumus dan sebagainya ), dijelaskan bagaimana
menggunakannya. Kedua, matematika sebagai ‘ kegiatan manusia ’ ketika
menghadapi masalah, sehingga dalam pembelajarannya siswa didorong untuk
berpikir sendiri, menemukan sendiri, dan berani/terbiasa mengungkapkan
pendapat. Pandangan pertama menyebabkan siswa pasif, sedangkan yang kedua
menyebabkan siswa aktif dalam belajarnya.
Untuk menerapkan PAIKEM guru juga perlu merancang sintaks. Sintaks
PAIKEM pada dasarnya direduksi dari berbagai model pembelajaran ( Ahmadi
dan Amri 2011, 33 ).

Tabel 1.1 Sintaks PAIKEM
Kegiatan Pembelajaran

Tahap
Tahap 1
Pendahuluan

1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran
sebelumnya.
2. Memotivasi peserta didik
3. Memberikan pertanyaan kepada peserta didik
untuk mengetahui konsep- konsep prasyarat
yang sudah dikuasai oleh peserta didik
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran

Tahap 2
Presentasi Materi

1. Presentasi konsep- konsep yang harus dikuasai
oleh siswa
2. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan

Tahap 3
Membimbing
Kelompok Belajar

1. Menempatkan peserta didik ke dalam kelompok
belajar
2. Memberi lembar kerja peserta didik (LKS)
3. Menjelaskan langkah- langkah kegiatan yang
akan dilaksanakan
4. Memberikan bimbingan kepada kelompok
membutuhkan
5. Mengumpulkan hasil kerja kelompok

Tahap 4
1.
Menelaah
Pemahaman
dan 2.
Memberikan Umpan
Balik
3.
Tahap 5
Pengembangan
Penerapan
Tahap 6
Menganalisi
Mengevaluasi

dan

Memberikan kesempatan kepada kelompok
untuk mepresentasikan hasil kerja elompok
Memberikan kesempatan kepada kelompoklain
untuk menanggapi hasil presentasi
Memberikan konfirmasi terhadap hasil kerja
peserta didik

1. Membimbing peserta didik menyimpulkan
seluruh materi pelajaran yang telah dipelajari
2. Memberikan tugas rumah

1. Membantu peserta didik untuk melakukan
dan
refleksi
2. Melaksanakan
penilaian
pada
akhir
pembelajaran dalam bentuk tes

6. Kesimpulan
Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
merupakan pendekatan yang memungkinkan peserta didik melakukan proses
pembelajaran yang beragam yang memungkinkan mengembangkan keterampilan,
sikap dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar supaya
pembelajaran lebih menarik menyenangkan dan efektif. Dengan pendekatan
PAIKEM siswa dapat mendapatkan ide- ide sendiri dalam pembelajaran langsung.
Penerapan PAIKEM sangat menuntut kreatifitas guru, sehingga guru
sebaiknya berusaha untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam menerapkan
PAIKEM. Saat penerapan PAIKEM guru sebaiknya mengatur waktu
pembelajaran tidak melebihi alokasi waktu yang ditentukan. Oleh karena itu
sebelum mengajar sebaiknya guru mempersiapkan dengan matang segala sesuatu
yang digunakan saat mengajar seperti media, lembar kerja siswa (LKS), penataan
ruangan kelas dan lain- lainya.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif K, dan Amri Sofan.
Pustaka

(2011). Paikem Gemrot. Jakarta: Prestasi

Asmani, J. M. (2011). Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan). Yogyakarta: Diva Press.
BSNP. (2006). Paduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
http://ingaedukasia.blogspot.com/2013/04/paikem.html diakses tanggal 15
April 2014
Mulyasa. (2006). Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi Implementasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Soedjadi, R. (2007). Masalah Kontekstual Sebagai Batu Sendi Matematika; Sains
dan Matematika Sekolah (PSMS). Surabaya: Unesa.
Slameto. (2011). Model Paikem, Semarang: Uness