UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALU

KARYA TULIS ILMIAH
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TAMAN KANAK-KANAK PADA PENGEMBANGAN SENI

JUDUL
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE)
ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS
DENGAN BERBAGAI MEDIA

Disusun Untuk Mengikuti
PLPG

Disusun Oleh :
Nama

: Roni Aldila

NUPTK

: …………………………..


No Peserta

: Guru

Unit Kerja

:

TAMAN KANAK-KANAK PLUS RIDHOTULLAH 2
Jl. Raya Ulu Gadut Kelurahan Bandar Buat Kecamatan LUKI Kota Padang

TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan naskah Karya Ilmiah tanpa
halangan suatu apapun.
Maksud penyusunan naskah ini adalah untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah Inovatif
Pembelajaran Guru Tahun 2014. Karya Ilmiah ini merupakan hasil pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) di TK Plus Ridhotullah 2, dan merupakan harapan bagi setiap guru TK
untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK, di antaranya pembuatan kolase, di
mana pembelajaran melalui PTK pada pengembangan seni ini diharapkan mampu
meningkatkan kreativitas anak. Dan untuk menunjang keberhasilan dari pembelajaran ini di
antaranya adalah keuletan, yang disertai dengan sikap sabar dan teliti yang penuh rasa
tanggung jawab dari guru dalam menghadapi anak didik.
Proses penyusunan Karya Ilmiah ini hingga selesai dengan baik tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Kepala Sekolah TK Plus Ridhotullah 2 yang telah mendukung keikutsertaan penulis dalam
mengikuti perlombaan Karya Ilmiah tersebut. Tidak terlupakan juga teman-teman guru di TK
Plus Ridhotullah 2 yang telah banyak membantu dengan memberikan dukungan moril atas
terselesainya Karya Ilmiah ini, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah berjasa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa Karya Ilmiah ini belum sempurna, untuk itu tidak menutup
kemungkinan saran dan kritik yang membangun agar dapat memberikan khazanah dalam
Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi
dunia pendidikan. Amin…..

Tegal, Juli 2014
Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………

i

KATA PENGANTAR ………………………………………………….

ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..

1

A. Latar Belakang ……………………………………………….

1

B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 3

C. Tujuan Penelitian……………………………………………... 3
D. Manfaat Penelitian……………………………………………. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………......

5

A.

Pengertian Motorik Halus…………………………………….

B.

Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas…………………6

C.

Media…………………………………………………………… 6

D.


Kolase…………………………………………………………..

E.

Hipotesis………………………………………………………. 12

5

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN……………………………. 13
A. Subjek Penelitian…………………………………………….. 13
B. Deskripsi Penelitian………………………………………….. 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………. 34
A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 34
B. Pembahasan…………………………………………………. 37
BAB V PENUTUP…………………………………………………… 40
A. Kesimpulan…………………………………………………… 40
B. Saran dan Tindak Lanjut……………………………………. 40
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 42
LAMPIRAN


6

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur formal
yang melayani anak usia 4-6 tahun. Tujuan Pendidikan TK adalah membantu berbagai
potensi, yang meliputi sikap, perilaku, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni untuk siap
memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Untuk mencapai atau mewujudkan hal-hal
tersebut sangatlah dibutuhkan guru yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai,
salah satunya adalah media yang menarik dalam kegiatan pembelajaran.
Seperti yang terjadi pada TK Plus Ridhotullah 2 Kecamatan Luki

Kelompok B

pengembangan seni khususnya pada indikator kolase dengan berbagai media sebagian
anak kesulitan, sehingga anak kurang mencapai apa yang diharapkan guru. Berdasarkan
pengamatan yang terjadi di kelas, hasil belajar anak pada indikator tersebut kurang
memuaskan. Banyak anak yang merasa bosan saat diberikan kegiatan tersebut, dan juga

banyak anak yang tidak mau menyelesaikan kegiatan atau tugas yang diberikan guru.
Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan peningkatan hasil belajar anak
dalam kegiatan kolase dengan berbagai media dapat tercapai dengan optimal. Kegiatan
kolase juga berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak. Oleh sebab itu diharapkan
dengan kegiatan kolase melalui penggunaan media kain perca dengan metode demonstrasi
dan pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
2. Identifikasi Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas masalah yang diidentifikasi :
a. Sebagian anak kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase dengan berbagai media.
b. Ke engganan anak melakukan kegiatan motorik halus dalam membuat kolase dengan
berbagai media.
3. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang akan dipecahkan adalah sebagian anak
kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase dengan berbagai media.
Masalah kurangnya hasil belajar anak pada indikator tersebut disebabkan karena
metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan media yang digunakan kurang
menarik. Masalah tersebut akan dicoba dipecahkan melalui penggunaan media kain perca
dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis di atas, Rumusan Masalah yang ada adalah "Apakah dengan metode

demonstrasi dan pemberian tugas serta penggunaan berbagai media dapat meningkatkan
kemampuan membuat kolase anak di TK Plus Ridhotullah 2 Kelompok B?”

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi dan
pemberian tugas dengan berbagai media dalam mengembangkan keterampilan motorik
halus (kolase) anak di TK Plus Ridhotullah 2.
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat bagi Anak
Meningkatkan hasil belajar anak pada kegiatan kolase dengan berbagai media.
2. Manfaat bagi Guru
a. Meningkatkan kemampuan Guru sebagai fasilitator dan motivator.
b. Memberi gambaran pada Guru tentang cara pembelajaran membuat kolase
3. Manfaat bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas / mutu TK yang bersangkutan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Motorik Halus

Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota
tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu
membutuhkan tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta ketelitian.
Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,
menggunting, menulis, dan sebagainya. Perkembangan motorik ini sangat penting agar
anak bisa berkembang dengan optimal.
Perkembangan motorik halus anak TK ditekankan pada koordinasi gerakan motorik
halus, dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek
dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus
anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi
gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu
mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkordinasikan gerakan mata
dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu
anak menulis/menggambar.

B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas
Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan
Dasar Anak Usia Dini), Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok

bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Menurut Moeslichatoen, 2004 (dalam Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan
Dasar Anak Usia Dini) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas kepada
anak adalah :
1. Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan pengembangan, maka
tujuan tugas merupakan bagian penting sehingga tugas yang diberikan dapat
dilakanakan dengan sebaik-baiknya.
2. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak melainkan dapat memberikan
sumbangan terhadap tujuan belajar yang diharapkan.
3. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada anak untuk bekerja dengan
lebih baik.
4. Pemberian tugas harus menantang pengembangan kreativitas.
5. Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran diri sendiri bukan untuk pendidik.

C. Media
Menurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) Media adalah bahan yang dapat
digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang seperti kertas, kanvas, kain, papan
tripleks, haid barel, keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita, serta bahan yang lainnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen sumber
belajar siswa yang dapat mendorong siswa untuk belajar, sehingga dapat mendorong anak

untuk berimajinasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan bermain.
D. Kolase
Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu "Coller" yang berarti lem / tempel, jadi bisa
dikatakan Kolase adalah sebuah teknik menempel unsur-unsur yang berbeda (bisa berupa
kain, kertas, kayu, dan lain-lain) ke dalam sebuah frame sehingga menghasilkan sebuah
karya seni yang baru.
Secara umum kolase adalah teknik menggabung beberapa objek menjadi satu. Tidak hanya
asal jadi, tapi objek – objek itu harus mampu bercerita untuk menciptakan kesan tertentu.
Kolase merupakan perkembangan lebih lanjut dari seni lukis. Di mana pada awal abad ke20 para perupa sering menambahkan (menempelkan) unsur-unsur yang berbeda ke dalam
lukisan mereka seperti potongan-potongan kain, kayu ataupun kertas koran, namun
memang ada perbedaan yang sangat signifikan antara seni kolase dan seni lukis.
Awal Perkembangan Kolase
Kolase sebagai karya seni dimulai oleh para pelukis beraliran KUBISME yaitu Georges
Braque dan Pablo Picasso. Menurut Guggenheim Museum's Braque mulai mengaplikasikan
teknik kolase ke dalam lukisan arangnya dengan bahan-bahan yang diolah dari gulungan
kayu oak dan potongan kertas. Sesaat setelah itu Picasso mulai mengikutinya dengan
medium yang baru. Pada tahun 1912 dalam lukisan "Still Life with Chair Caning (Naturemorte á la chaise canée)". Picasso mengaplikasikan potongan-potongan kertas minyak ke
dalam kanvas.

Contoh Gambar Kolase untuk Anak TK:

Kolase dengan media kapas dan benang wol

Contoh lain :
Kolase dengan media kertas marmer
Kolase dengan media daun pisang kering
Kolase dengan media kain dan benang
Kolase dengan media kertas foto
Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola
Kolase dengan media kertas dan kolase dengan media benang
Kolase dengan media biji-bijian
Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
Melalui penggunaan berbagai media dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas
dapat meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase) anak pada Kelompok B TK Plus
Ridhotullah 2.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian :
1. Tempat Penelitian
2. Alamat Penelitian
2.
3.
4.
5.

: TK Plus Ridhotullah 2
: Ulu Gadut Kecamatan LUKI Kelurahan Bandar Buat
Kota Padang
Kelompok
:B
Indikator Pengembangan : Pengembangan Seni Pada Indikator Kolase Dengan
Berbagai Media
Tema
: Lingkunganku
Jumlah Siswa
: 30 Anak (Kelompok B1 dan B2)

B. Deskripsi Penelitian
Untuk memudahkan dalam mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna mengatasi
permasalahan pengembangan seni pada indikator kolase dengan berbagai media, maka
penulis merencanakan penelitian selama 5 hari berturut-turut. Penelitian dilaksanakan
melalui 4 tahap dalam PTK yaitu merencanakan, melaksanakan observasi/pengamatan
dan refleksi.
Prosedur pelaksanaan PTK yang dilakukan penulis adalah :
a. Melaksanakan

refleksi,

berdiskusi

dengan

teman

sejawat,

dan

meminta

saran/bimbingan dari supervisor untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis
masalah dan merumuskan masalah
b. Menyusun penelitian
c. Melaksanakan tindakan penelitian
d. Menganalisis data yang diperoleh pada waktu melaksanakan tindakan penelitian
kemudian menarik kesimpulan.
Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan pembelajaran di TK Plus Ridhotullah 2 Kota
PadangKelompok B. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik halus
kolase dengan menggunakan berbagai media melalui metode demonstrasi dan pemberian
tugas pada anak kelompok B TK Plus Ridhotullah 2 Kecamatan Luki Kota PadangTahun
Pelajaran 2014/2015 yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik halus anak.
Deskripsi penelitian selama 5 hari tersebut dituliskan hanya secara garis besarnya saja,
secara detail terdapat pada lampiran.

1. Satuan Kegiatan Harian 1
1. Perencanaan:
a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai
media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di
TK Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2015.

b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala
Sekolah TK Plus Ridhotullah 2)
c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan
motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan biji-bijian
d. Merencanakan pengelolaan kelas
e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan

2. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan kolase
dengan biji-bijian

3. Pelaksanaan Tindakan:
a. Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.
b. Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media biji-bijian yang digunakan untuk membuat kolase dan
membagikan kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima biji-bijian maka guru meminta masingmasing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase
dengan biji-bijian.
c. Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
d. Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan biji-bijian
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan
menggunakan biji-bijian
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab

4. Observasi
Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase dengan biji-bijian pada anak
kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padangternyata tidak sesuai dengan harapan

guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 kurang
antusias dalam membuat kolase dengan biji-bijian yang diberikan oleh guru.

5. Refleksi
a. Apakah kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan sesuai dengan indikator
yang saya tentukan?
Ya, karena dalam kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan indikator yang
terdapat dalam kurikulum TK
b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
(penugasan materi, penggunaan media dan sumber belajar, pengguanaan metode
pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan
terhadap anak, penggunaan waktu, serta penilaian proses dan hasil belajar)?
Masih kurang dalam penggunaan media (media kurang menarik)
c. Bagaimana memperbaiki kelemahan saya tersebut?
Memperbanyak alat peraga, media pembelajaran, buatlah agar lebih menarik untuk
anak
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan?
Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan
sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru

2. Satuan Kegiatan Harian 2
1. Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai
media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TK
Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2012
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah
TK Plus Ridhotullah 2)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan motorik
halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan daun pisang kering
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan kolase
dengan daun pisang kering

2. Pelaksanaan Tindakan:
1) Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.

2) Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:

a. Guru menyiapkan media daun pisang kering yang digunakan untuk membuat kolase
dan membagikan kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima daun pisang kering maka guru meminta
masing-masing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase dengan
daun pisang kering.

3) Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru

4) Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan daun pisang kering
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan
menggunakan daun pisang kering
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab

3. Observasi
Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase dengan daun pisang kering pada
anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padangternyata cukup sesuai dengan
harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2
cukup antusias dalam membuat kolase dengan daun pisang kering yang diberikan oleh
guru.

4. Refleksi
a. Bagaimana reaksi anak terhadap metode pembelajaran yang saya lakukan?
Anak bersemangat dan berperan aktif selama kegiatan pembelajaran sedang
berlangsung
b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran?
Masih kurang dalam penataan kegiatan
c. Apakah kelebihan-kelebihan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran?
Kelebihannya dalam penggunaan metode pembelajaran
d. Apakah anak dapat memahami penjelasan yang saya berikan?
Ya, karena dalam kegiatan mengajar menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
anak.

3. Satuan Kegiatan Harian 3
1. Perencanaan:

a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai
media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di
TK Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2015.
b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala
Sekolah TK Plus Ridhotullah 2)
c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan
motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan kapas dan benang
wol
d. Merencanakan pengelolaan kelas.
e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
f.

Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan
kolase dengan kapas dan benang wol

2. Pelaksanaan Tindakan:
1) Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.
2) Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media kapas dan benang wol yang digunakan untuk membuat
kolase dan membagikan kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima kapas dan benang wol maka guru
meminta masing-masing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat
kolase yang didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase
dengan kapas dan benang wol.
3) Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4) Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan kapas dan benang
wol
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan
menggunakan kapas dan benang wol
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab

3. Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru, ternyata siswa sudah ada peningkatan
kemampuan anak untuk kolase dengan kapas dan benang wol, meskipun dijumpai
beberapa anak ada yang masih kesulitan dalam membuat kolase dengan media kapas
dan benang wol.
4. Refleksi
a. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang telah saya
tentukan?
Ya, karena dalam penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan indikator
agar anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Hal-hal unik (positif atau negative) apa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
yang saya lakukan ?
Hal positif: bagi anak yang mampu mengikuti kegiatan pembelajaran yang saya
berikan mereka merasa senang dan bangga.
Hal negatif: bagi anak yang kurang senang dengan kegiatan yang saya berikan, dia
tidak mengikuti kegiatan tersebut, hanya mengganggu temannya.
c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya berikan?
Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya berikan sesuai dengan
kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan?
Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan
sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.

4. Satuan Kegiatan Harian 4
1. Perencanaan:
a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai
media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di
TK Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2015.
b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala
Sekolah TK Plus Ridhotullah 2)
c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan
motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan kertas marmer
d. Merencanakan pengelolaan kelas.
e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
f.

Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan
kolase dengan kertas marmer.

2. Pelaksanaan Tindakan:
1) Kegiatan Awal ± 30 menit
b. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
c. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing
d. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
e. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.
2) Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media kertas marmer yang digunakan untuk membuat kolase
dan membagikan kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima kertas marmer maka guru meminta
masing-masing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase
yang didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase
dengan kertas marmer.
3) Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya
4) Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan kertas marmer
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan
menggunakan kertas marmer
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3. Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru, ternyata siswa sudah ada peningkatan
kemampuan anak untuk kolase dengan kertas marmer, hal ini ditunjukkan bahwa siswa
bisa membuat kolase, meskipun masih dijumpai beberapa siswa ada yang masih salah
dalam memuat kolase dengan media kertas marmer.
4. Refleksi
a. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator yang telah saya
tentukan?
Ya, karena dalam penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan indikator
agar anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Hal-hal unik (positif atau negative) apa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
yang saya lakukan ?

Hal positif: bagi anak yang mampu mengikuti kegiatan pembelajaran yang saya
berikan mereka merasa senang dan bangga.
Hal negatif: bagi anak yang kurang senang dengan kegiatan yang saya berikan, dia
tidak mengikuti kegiatan tersebut, hanya mengganggu temannya.
c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya berikan?
Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya berikan sesuai dengan
kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan?
Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan
sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.

5. Satuan Kegiatan Harian 5
1. Perencanaan:
a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai
media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di
TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padang Tahun Pelajaran 2014/2015.
b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala
Sekolah TK Plus Ridhotullah 2)
c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan
motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan kain perca
d. Merencanakan pengelolaan kelas.
e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
f.

Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan
kolase dengan kain perca.

2. Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal ± 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media kain perca yang digunakan untuk membuat kolase dan
membagikan kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima kain perca maka guru meminta masingmasing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.

d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase
dengan kain perca.
3. Istirahat ± 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir ± 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan kain perca
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan
menggunakan kain perca
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya
3. Observasi
Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase dengan kain perca pada anak
kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padangternyata tidak sesuai dengan harapan
guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 kurang
antusias dalam membuat kolase dengan kain perca yang diberikan oleh guru
4. Refleksi
a. Apakah materi kolase yang saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan
anak?
Ya, karena apabila materi kolase yang telah saya sajikan tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan anak maka anak akan kesulitan.
b. Apakah alat penilaian yang saya gunakan sesuai dengan tingkat perkembangan
anak?
Ya, karena alat penilaian yang saya gunakan seperti observasi, percakapan,
penugasan, unjuk kerja dan hasil karya sesuai dengan kegiatan dan media
pembelajaran yang mengacu pada tingkat perkembangan anak.
c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya berikan?
Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya berikan sesuai dengan
kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan?
Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan
sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.
e. Apakah kegiatan penutup yang saya lakukan dapat meningkatkan penguasaan anak
terhadap materi yang saya sampaikan?
Ya, karena dalam kegiatan penutup saya memberikan kegiatan umpan balik
(mengulas kegiatan hari itu) dan menunjukkan hasil karya anak.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang telah dilakukan oleh
guru pada Satuan Kegiatan Harian tentang kemampuan membuat kolase dengan berbagai
media didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hasil Nilai Anak Kelompok B TK Plus Ridhotullah 2 pada pembuatan kolase ;
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Nama
Adinda
A. Lutfi
Aliffida
Bintang
M. Eka
Emilda
F. Dzakwan
F. Aqil
Fajar
Galuh
Ilham
M. Kevin
M. Farrizul
Nabila
Nagata
Nadilah
Nayla
Nida
Rival
Salsa
Sekar
Salma
Rahmah
Wafa
Nazwa
Ya’isy
Aini
Alfi
A. Liani
Azka
Azka L.
F. Aby
Fernanda
Farah
J. Azkiya
M. Ghani
M. Nur
Nesa
Nadhif
Nabilah
Naufal
Naya
Rahma
Sekar F.

SKH 1













































SKH 2













































SKH 3













































SKH 4













































SKH 5













































45
46
47

S. Ardel
Thalitha
Yuniar





















Keterangan :
○ = nilai yang didapat anak-anak kurang
√ = nilai yang didapat anak-anak cukup
● = nilai yang didapat anak-anak baik
Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan hasil bahwa kemampuan kolase anak-anak kelompok B
TK Plus Ridhotullah 2 mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah sesuai dengan
yang diharapkan. Hal ini terlihat dengan banyaknya dijumpai siswa yang mendapatkan nilai
baik. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membuat kolase anak
kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 sesuai dengan yang diharapkan guru. Dan hasil Karya
Kolase dengan kain perca dari salah satu siswa yang paling rapi adalah karya Nayla Malva
Fidela dari kelomok B1:
B. Pembahasan
Salah satu bentuk satuan pendidikan prasekolah di jalur pendidikan sekolah adalah Taman
Kanak-kanak. Eksistensi dan esensi lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak ini dalam
kerangka pembangunan Pendidikan Nasional secara resmi diakui dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No. 27 tahun 1990. Menurut PP No. 27 tahun 1990, "Penyelenggaraan
pendidikan Taman Kanak-kanak dimaksudkan untuk membantu meletakkan dasar ke arah
perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan
oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta untuk pertumbuhan
dan perkembangan selanjutnya."
Dari hasil penelitian tindakan kelas pada Satuan Kegiatan Harian menunjukkan bahwa
kemampuan kolase anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 sudah cukup baik. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 4.1, di mana pelaksanaan tindakan guru dengan menggunakan
media kain perca dan membagikannya kepada masing-masing anak, kemudian masingmasing anak diminta untuk mempraktekkan langsung yang didemonstrasi Guru.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada SKH 1 didapatkan hasil kemampuan kolase
dengan media biji kacang hijau dan kacang kedelai pada anak kelompok B di TK Plus
Ridhotullah 2 70,21 % mendapatkan nilai baik , 4,25 % memperoleh nilai cukup, dan 25,53
% mendapatkan nilai kurang. Pada SKH 2 didapatkan hasil kemampuan kolase dengan
media ampas kelapa pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 72,34 %
mendapatkan nilai baik , 21,27 % memperoleh nilai cukup, dan 6,38 % mendapatkan nilai
kurang. Pada SKH 3 didapatkan hasil kemampuan kolase dengan media kapas dan benang
wol pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 74,46% mendapatkan nilai baik , 25,53
% memperoleh nilai cukup, dan 0% mendapatkan nilai kurang. Pada SKH 4 didapatkan
hasil kemampuan kolase dengan media kertas marmer pada anak kelompok B di TK Plus
Ridhotullah 2 89,36 % mendapatkan nilai baik , 10,63 % memperoleh nilai cukup, dan 0 %

mendapatkan nilai kurang. Sedangkan pada SKH 5 didapatkan hasil kemampuan kolase
dengan media kain perca pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 93,61 %
mendapatkan nilai baik , 6,38 % memperoleh nilai cukup, dan 0 % mendapatkan nilai
kurang.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan anak dalam
membuat kolase dengan berbagai media. Adanya pembelajaran ini, anak dapat melatih
kemampuan motorik halus anak dan mengembangkan kreativitas anak. Selain itu, guru pun
dapat mengetahui apakah anak sudah mampu untuk membuat kolase, dan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi kolase dengan berbagai
media. Tindakan ini hanya dilakukan dalam satu hari, karena tujuan yang diinginkan telah
tercapai dan kemampuan anak mengalami peningkatan.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Melalui penggunaan media dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase) anak pada kelompok B TK Plus
Ridhotullah 2.
b. Penelitian dilaksanakan di TK Plus Ridhotullah 2 dengan tujuan untuk perbaikan
pembelajaran di TKIT Mifathul Ulum Gumayun Kota Padangkelompok B, yang tujuan
utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik halus kolase anak melalui
tahapan-tahapan dalam PTK.
c. Kemampuan kolase anak-anak kelompok B TK Plus Ridhotullah 2 sudah cukup
optimal/baik sesuai dengan yang diharapkan.

B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil kesimpulan, ada beberapa hal yang sebaiknya diterapkan oleh guru
dalam meningkatkan kualitas mengajarnya, khususnya dalam pengembangan seni dan fisik
motorik anak kolase dengan berbagai media. Adapun saran-saran penulis sebagai berikut :
1. Gunakanlah alat peraga yang tepat dan menarik sesuai dengan materi kegiatan
sehingga pembelajaran dapat menghasilkan hasil belajar yang optimal.
2. Dalam memberikan tugas pada anak terlebih dahulu guru harus memperkenalkan
media yang akan digunakan, dan gunakanlah media yang menarik bagi anak
sehingga anak antusias terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Dengan demikian
akan membantu kemampuan anak dalam membuat kolase agar lebih meningkat.
3. Lihatlah emosi dan perasaan anak, jangan biarkan anak berebut, tapi untuk
mencoba bersama. Buatlah kelompok kecil agar anak maksimal dapat mencoba
semua secara bergantian dengan teratur.
4. Fasilitas dalam pembelajaran sangat diperlukan guna memotivasi anak dalam
menumbuhkan kemampuan kolase anak.
5. Pemberian nilai itu sangat penting, di samping sebagai hadiah, juga dapat
memotivasi siswa untuk meningkatkan belajar serta sebagai laporan untuk orang tua
6. Segala sesuatu yang diperoleh selama kegiatan PTK yang sekiranya dapat
meningkatkan kemampuan anak, sebaiknya disampaikan kepada teman-teman
sejawat atau Kelompok Kerja Guru (KKG). Sehingga teman yang lain mendapatkan
masukan terhadap strategi mengajarnya.
Itulah beberapa kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan, semoga penelitian ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya, dan bagi rekan-rekan guru seprofesi
pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://smanemas.blogspot.com/2009/11kolase.html
http://eecho.wordpress.com/2008/10/29/apa-itu-kerangka-berpikir/
http://cokroaminoto.blogetery.com/2009/08/26/penyusunan-kerangka-teoripenelitian/
http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/26765/buku-latihan-teknik-kolasephotoshop-cs2.html
http://ayitarya.wordpress.com/2008/04/25/hipotesis/
http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorik-anak-usia-dini/