BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Smar

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Smartphone
Telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai
kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai
komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon pintar. (Elcom,
2011)
Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja
menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan
hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya,
telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih
seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik
(e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung
keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan
komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.

2.2 Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya
perangkat keras komputer atau hardware, dan menyediakan layanan umum untuk

aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari
perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna

Universitas Sumatera Utara

tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali
program aplikasi booting. (Wahana Komputer, 2011)
Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup
perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan
sumber daya lainnya. Untuk fungsi-fungsi perangkat keras seperti sebagai
masukan dan keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai
perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer, meskipun kode
aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat keras. Sistem operasi dapat
ditemukan pada hampir semua perangkat yang berisi komputer seperti ponsel dan
konsol permainan video untuk superkomputer dan server web.
Contoh sistem operasi modern adalah Linux, Android, iOS, Mac OS X, dan
Microsoft Windows.

2.3 Pengertian Sistem Operasi Android
Sistem operasi Android sendiri merupakan sebuah sistem operasi open source

yang dikembangkan dan diluncurkan oleh Google inc, yang dikhususkan untuk
diaplikasikan pada teknologi smartphone. Akan tetapi dengan perannya sebagai
sebuah open source maka Android sendiri telah banyak berkembang pesat hingga
merambah ke penggunaan pada sebuah komputer.
Sistem Android adalah sebuah sistem operasi berbasis linux yang ditulis
menggunakan bahasa pemrograman java. Sehingga dapat dikatakan bahwa
komponen dasar penyusun sistem android tidak jauh berbeda dengan komponen
dasar penyusun sistem operasi linux. (Nazruddin Safaat, 2011)
Antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada manipulasi langsung,

Universitas Sumatera Utara

menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata,
misalnya menggesek (swiping), mengetuk (tapping), dan mencubit (pinching),
untuk memanipulasi obyek di layar. Masukan pengguna direspon dengan cepat
dan juga tersedia antarmuka sentuh layaknya permukaan air, seringkali
menggunakan kemampuan getaran perangkat untuk memberikan umpan balik
haptik kepada pengguna.
Perangkat keras internal seperti akselerometer, giroskop, dan sensor
proksimitas digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespon tindakan pengguna,

misalnya untuk menyesuaikan posisi layar dari potret ke lanskap, tergantung pada
bagaimana perangkat diposisikan, atau memungkinkan pengguna untuk
mengarahkan kendaraan saat bermain balapan dengan memutar perangkat sebagai
simulasi kendali setir.
Ketika dihidupkan, perangkat Android akan boot pada layar depan
(homescreen), yakni navigasi utama dan pusat informasi pada perangkat, serupa
dengan desktop pada komputer pribadi. Layar depan Android biasanya terdiri dari
ikon aplikasi dan widget; ikon aplikasi berfungsi untuk menjalankan aplikasi
terkait, sedangkan widget menampilkan konten secara langsung dan terbarui
otomatis, misalnya prakiraan cuaca, kotak masuk email pengguna, atau
menampilkan kutipan berita secara langsung dari layar depan. Layar depan bisa
terdiri dari beberapa halaman, pengguna dapat menggeser bolak balik antara satu
halaman ke halaman lainnya, yang memungkinkan pengguna Android untuk
mengatur tampilan perangkat sesuai dengan selera mereka.
Beberapa aplikasi pihak ketiga yang tersedia di Google Play dan di toko
aplikasi lainnya secara ekstensif mampu mengatur kembali tema layar depan

Universitas Sumatera Utara

Android, dan bahkan bisa meniru tampilan sistem operasi lain, misalnya Windows

Phone. Kebanyakan produsen telepon seluler dan operator nirkabel menyesuaikan
tampilan perangkat Android buatan mereka untuk membedakannya dari pesaing
mereka.
Di bagian atas layar terdapat status bar, yang menampilkan informasi
tentang perangkat dan konektivitasnya. Status bar ini bisa “ditarik” ke bawah
untuk membuka layar notifikasi yang menampilkan informasi penting atau
pembaruan aplikasi, misalnya surel diterima atau SMS masuk, dengan cara tidak
mengganggu kegiatan pengguna pada perangkat. Pada versi awal Android, layar
notifikasi ini bisa digunakan untuk membuka aplikasi yang relevan, namun
setelah diperbarui, fungsi ini semakin disempurnakan, misalnya kemampuan
untuk memanggil kembali nomor telepon dari notifikasi panggilan tak terjawab
tanpa harus membuka aplikasi utama. Notifikasi ini akan tetap ada sampai
pengguna melihatnya, atau dihapus dan di nonaktifkan oleh pengguna.

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Android

Universitas Sumatera Utara

2.4 Sejarah Android
Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh

Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications,
Inc.), Nick Sears (mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan
pengembangan antarmuka WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler
pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya". (Elcom, 2010)
Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan
sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital, namun
kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan
pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar (smartphone)
untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada
saat itu).
Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang
berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan
bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang
diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin
kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin, meminjaminya
$10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.
Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005,
menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google.
Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan
setelah diakuisisi oleh Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang

perkembangan Android Inc., namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa
Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini.

Universitas Sumatera Utara

Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform
perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan
platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel,
dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa
diperbarui. Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan
perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama
ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisi.
Spekulasi tentang niat Google untuk memasuki pasar komunikasi seluler
terus berkembang hingga bulan Desember 2006. BBC dan Wall Street Journal
melaporkan bahwa Google sedang bekerja keras untuk menyertakan aplikasi dan
mesin pencarinya di perangkat seluler. Berbagai media cetak dan media daring
mengabarkan bahwa Google sedang mengembangkan perangkat seluler dengan
merek Google.
Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa Google telah menentukan
spesifikasi teknisnya, termasuk produsen telepon seluler dan operator jaringan.

Pada bulan Desember 2007, InformationWeek melaporkan bahwa Google telah
mengajukan beberapa aplikasi paten di bidang telepon seluler.
Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan.
OHA adalah konsorsium dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google,
produsen perangkat seluler seperti HTC, Sony dan Samsung, operator nirkabel
seperti Sprint Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset seperti Qualcomm dan
Texas Instruments. OHA sendiri bertujuan untuk mengembangkan standar terbuka
bagi perangkat seluler. Saat itu, Android diresmikan sebagai produk pertamanya;
sebuah platform perangkat seluler yang menggunakan kernel Linux versi 2.6.

Universitas Sumatera Utara

Telepon seluler komersial pertama yang menggunakan sistem operasi Android
adalah HTC Dream, yang diluncurkan pada 22 Oktober 2008.
Pada tahun 2010, Google merilis seri Nexus; perangkat telepon pintar dan
tablet dengan sistem operasi Android yang diproduksi oleh mitra produsen telepon
seluler seperti HTC, LG, dan Samsung. HTC bekerjasama dengan Google dalam
merilis produk telepon pintar Nexus pertama, yakni Nexus One. Seri ini telah
diperbarui dengan perangkat yang lebih baru, misalnya telepon pintar Nexus 4 dan
tablet Nexus 10 yang diproduksi oleh LG dan Samsung.

Pada 13 Maret 2013, Larry Page mengumumkan dalam postingan blognya
bahwa Andy Rubin telah pindah dari divisi Android untuk mengerjakan proyekproyek baru di Google. Ia digantikan oleh Sundar Pichai, yang sebelumnya
menjabat sebagai kepala divisi Google Chrome, yang mengembangkan Chrome
OS.
Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakukan sejumlah
pembaruan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru,
dan memperbaiki bug yang terdapat pada versi sebelumnya. Setiap versi utama
yang dirilis dinamakan secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci
mulut atau cemilan bergula; misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang kemudian
diikuti oleh versi 1.6 Donut. Versi terbaru adalah 4.4 KitKat, yang dirilis pada 31
Oktober 2013. (Nazruddin Safaat, 2011)

2.4.1 Versi Android
Android memiliki beberapa versi dan menggunakan nama camilan sebagi
inisialnya sejak dirilis pertama kali pada Oktober 2008, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

1. Android versi 1.1
Dirilis bersama perangkat mobile Google Nexus yang telah dilengkapi

dengn aplikasi, jam,alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman
pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
2. Android versi 1.5 (Cupcake)
Dirilis pada pertengahan Mei 2009, yang berisi pembaruan terhadap versi
sebelumnya dan penambahan fitur seperti merekam dan menonton video
dari modus kamera, mengupload video secara langsung ke youtube,
dukungan Bluetooth A2DP, animasi layar dan keyboard pada layar yang
dapat disesuaikan dengan sistem.
3. Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterei
indikator dan kontrol applet VPN.
4. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Dirilis pada 3 Desember 2009, perubahan yang dilakukan adalah
pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan
UI(User Interface) dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar
kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan
Bluetooth 2.1.
5. Android versi 2.2 (Froyo : Frozen Yogurt)
Dirilis Mei 2010, perubahan yang dilkukn sangat pesat seperti

pengembangan Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat

Universitas Sumatera Utara

mobile, penambahan SQLite sebagai media penyimpanan data, dan
penyempurnaan grafik 2D maupun 3D berdasarkan libraries OpenGL.
6. Android versi 2.3 (Gingerbred)
Diluncurkan pada Desember 2010 merupakan pengembangan lebih lanjut
dari versi sebelumnya dengan berbagai revisi SIP-based VoIP, Near Field
Communications(NFC), Gyroscope dan sensor, serta Multiple cameras
effect.
7. Android versi 3.0 (Honeycomb) dirilis februari 2011 sebagai ndroid 3.0
revisi 1 serta android versi 3.0 revision 2 telh dirilis pada juli 2011, namun
versi ini hanya diluncurkan dan dikhususkan bagi perangkat tablet.
8. Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich) dirilis pada November 2011 ,
pada versi ini terdapat berbagai kemjuan dan pengembangan yang lebih
signifikan diantaranya face unlock, kecepatan pembacaan data internal
serta integrasi komponen smartphone yang jauh lebih baik.
9. Android versi 4.1 (Jelly Bean), dirilis pada 9 Juli 2012 dengan
penambahan dan perbaikan terhadap bug yang terdapat pada versi 4.0

10. Android versi 4.2 (Jelly Bean)
Merupakan lanjutan pengembangan dari versi 4.1
11. Android versi 4.3 (Jelly Bean)
Dirilis pada 27 Juli 2013, merupakan versi lanjutan dari 4.2
12. Android versi 4.3 (Kit Kat)
Dirilis pada 31 Oktober 2013.

Universitas Sumatera Utara

2.5 Linux
Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix.
Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka
lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan
didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja. (It Works, 2011)
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun
1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya
berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard
Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif
GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung
oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, HewlettPackard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems.
Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras
komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti
pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3
dan XBox), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika
beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada
vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas
yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan
kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti
Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model
pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).

Universitas Sumatera Utara

2.5.1 Antarmuka pengguna
Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command
line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user
interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi
desktop).
Pada komputer, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna
yang paling populer, walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna.
Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas X Window System (X),
yang menyediakan transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi
grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang
lain.
GUI yang lain memiliki X window manager seperti FVWM,
Enlightenment, Fluxbox, Icewm dan Window Maker. Manajer jendela
menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari jendela-jendela
aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.
Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris
perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi
dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk
lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya
antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol
melalui baris perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.
Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland,
menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan
otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi

Universitas Sumatera Utara

inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis
sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.

2.5.2 Pemrograman di Linux
Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman.
Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem
operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU
Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan
kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis
untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk
Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++
Compiler.(Athailah, 2011)
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python
dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang
tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C#
dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java
Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun
Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber
terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan
aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan
GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk
Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse,
KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan
penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Hak cipta dan merek dagang
Linux kernel dan sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan GNU
General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan
siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus membuat kode sumber (dan
semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria yang sama.(It
Works, 2011)
Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL
sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.”. Komponen penting
lain dalam sistem Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL. Banyak
pustaka menggunakan GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL
yang lebih moderat, dan sistem X Window System menggunakan MIT License.
Linus Torvald telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan
memindahkan lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke
GPL versi 3, yang dikembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan
beberapa ketentuan yang terdapat pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan
perangkat lunak dalam manajemen hak digital.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux 7.1
menemukan bahwa distro perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode.
Dengan menggunakan algoritma model biaya konstruktif, penelitian itu
memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira delapan ribu
tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut, jika semua
elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara konvensional
dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro tersebut akan
menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar tahun 2000) untuk

Universitas Sumatera Utara

dikembangkan di Amerika Serikat.
Sebagian besar kode (71%) ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat seperti C++,
Assembly, Perl, Python, Fortran, dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari
separuh dari seluruh kode dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu
sendiri terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.
Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro
Debian GNU/Linux versi 4.0. Distro tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris
kode, dan penelitian tersebut memperkirakan biaya pengembangan yang
dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika dikembangkan sebagai perangkat linak
tertutup.
Di Amerika Serikat, Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang
dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem operasi
komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan
setelah ada suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della
Croce Jr mulai mengirim surat kepada para distributor Linux dan megklaim
trademark Linux adalah hak miliknya serta meminta royalti sebanyak 10% dari
mereka.
Para distributor Linux mulai mendorong agar trademark yang asli
diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi trademark Linux sekarang
dibawah pengawasan Linux Mark Institute.

Universitas Sumatera Utara

2.5.4 Distribusi Linux
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh
individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program
sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program
yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek
GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan atur cara utilitas seperti pustaka
(libraries), kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga
menyertakan atur cara dan utilitas yang bukan GNU. Bagaimanapun, utilitas
tersebut dapat dipisahkan dan sistem berbasis UNIX masih tersedia. Beberapa
contoh adalah atur cara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window
System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux. (Glyn
Moody. 2002)
Contoh-contoh distribusi Linux :


Ubuntu dan derivatifnya : Sabily (Ubuntu Muslim Edition), Kubuntu,
Xubuntu, Edubuntu, GoBuntu, Gnewsense, ubuntuCE



OpenSUSE



Fedora



BackTrack



Mandriva



Slackware



Debian



PCLinuxOS



Knoppix

Universitas Sumatera Utara



Xandros



Sabayon



CentOS



Red Hat



ClearOS



Chromeos



Gentoo Linux

2.5.5 Konfigurasi dan instalasi
Proses instalasi Linux yang sukar seringkali menjadi penghalang bagi pengguna
baru, namun proses ini sekarang sudah menjadi lebih mudah. Dengan penerimaan
Linux oleh beberapa pabrikan komputer pribadi besar, komputer terpasang (built
up) dengan distribusi Linux siap pakai saat ini banyak tersedia.
Selain itu, terdapat juga distribusi Linux yang dapat dijalankan (boot)
secara langsung dari cakram optik (CD) tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras
(hard disk); hal ini dikenal dengan istilah Live CD. Contoh distribusi dalam
bentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix, Kubuntu/Ubuntu dan Gentoo. Saat ini
hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk produknya. ISO
image untuk cakram optik untuk distribusi Linux tersebut biasanya dapat diunduh
dari Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai CD yang
siap untuk proses boot. Bahkan ISO image untuk beberapa distro dapat langsung
di jalankan tanpa perlu membakar kedalam CD/DVD.

Universitas Sumatera Utara

Instalasi Linux juga merupakan instalasi berupa suite, yaitu dimana
penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar,
seperti pemutar MP3, Office Suite, dan pengolah gambar.
Konfigurasi setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan
lewat berkas teks di direktori /etc. Pada perkembangan selanjutnya, utilitas
seperti Linuxconf dan GNOME System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat
antarmuka grafik. Akan tetapi, baris perintah (command line) tetap merupakan
cara yang paling umum digunakan.

2.5.6 GNU/Linux
GNU adalah singkatan dari GNU's Not Unix. Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek
sistem operasi bebas GNU. Tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem
Unix dalam perspektif pengguna. Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar
kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux".
Pengguna distribusi Linux dari proyek Debian lebih cenderung menggunakan
nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".

2.6 Pengertian Kernel
Dalam ilmu komputer, kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian
utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi
untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman. (S. Brahler, 2010)
Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari
satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga
bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat

Universitas Sumatera Utara

menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan
sebagai multiplexing.
Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan masalah yang
kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan sekumpulan
abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara untuk
menyembunyikan kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat
keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya
memudahkan pekerjaan programer.
Untuk menjalankan sebuah komputer kita tidak harus menggunakan kernel
sistem operasi. Sebuah program dapat saja langsung diload dan dijalankan di atas
mesin 'telanjang' komputer, yaitu bilamana pembuat program ingin melakukan
pekerjaannya tanpa bantuan abstraksi perangkat keras atau bantuan sistem operasi.
Teknik ini digunakan oleh komputer generasi awal, sehingga bila kita ingin
berpindah dari satu program ke program lain, kita harus mereset dan meload
kembali program-program tersebut.
Sebuah kernel sistem operasi tidak harus ada dan dibutuhkan untuk
menjalankan sebuah komputer. Program dapat langsung dijalankan secara
langsung di dalam sebuah mesin (contohnya adalah CMOS Setup) sehingga para
pembuat program tersebut membuat program tanpa adanya dukungan dari sistem
operasi atau hardware abstraction. Cara kerja seperti ini, adalah cara kerja yang
digunakan pada zaman awal-awal dikembangkannya komputer (pada sekitar tahun
1950). Kerugian dari diterapkannya metode ini adalah pengguna harus melakukan
reset ulang komputer tersebut dan memuatkan program lainnya untuk berpindah
program, dari satu program ke program lainnya. Selanjutnya, para pembuat

Universitas Sumatera Utara

program tersebut membuat beberapa komponen program yang sengaja
ditinggalkan di dalam komputer, seperti halnya loader atau debugger, atau dimuat
dari dalam ROM (Read-Only Memory).
Seiring dengan perkembangan zaman komputer yang mengalami
akselerasi yang signifikan, metode ini selanjutnya membentuk apa yang disebut
dengan kernel sistem operasi.
Selanjutnya, para arsitek sistem operasi mengembangkan kernel sistem operasi
yang pada akhirnya terbagi menjadi empat bagian yang secara desain berbeda,
sebagai berikut:


Kernel monolitik. Kernel monolitik mengintegrasikan banyak fungsi di
dalam kernel dan menyediakan lapisan abstraksi perangkat keras secara
penuh terhadap perangkat keras yang berada di bawah sistem operasi.



Mikrokernel. Mikrokernel menyediakan sedikit saja dari abstraksi
perangkat keras dan menggunakan aplikasi yang berjalan di atasnya yang
disebut dengan server untuk melakukan beberapa fungsionalitas lainnya.



Kernel hibrida. Kernel hibrida adalah pendekatan desain microkernel yang
dimodifikasi. Pada hybrid kernel, terdapat beberapa tambahan kode di
dalam ruangan kernel untuk meningkatkan performanya.



Exokernel. Exokernel menyediakan hardware abstraction secara minimal,
sehingga program dapat mengakses hardware secara langsung. Dalam
pendekatan desain exokernel, library yang dimiliki oleh sistem operasi
dapat melakukan abstraksi yang mirip dengan abstraksi yang dilakukan
dalam desain monolithic kernel.

Universitas Sumatera Utara

2.7 Kernel pada Android
Sistem Operasi Android mengunakan kernel linux versi 2.6.x pada versi Android
4.0(Ice Cream Sandwich) ke bawah dan menggunakan kernel linux versi 3.x.x
pada versi Android 4.1 (Jelly Bean) ke atas. (Nazruddin Safaat, 2012)
Arsitektur kernel Linux pada Android telah diubah oleh Google, berbeda
dengan siklus pengembangan kernel Linux biasa. Secara standar, Android tidak
memiliki X Window System asli ataupun dukungan set lengkap dari perpustakaan
GNU standar. Oleh sebab itu, sulit untuk memporting perpustakaan atau aplikasi
Linux pada Android. Dukungan untuk aplikasi simpel C dan SDL bisa dilakukan
dengan cara menginjeksi shim Java dan menggunakan JNI, misalnya pada port
Jagged Alliance 2 untuk Android.
Pada dasarnya kernel pada Android merupakan sebuah kernel monolitik
yang didasarkan pada pengembangan kernel linux. Sehingga, seluruh proses
manajemen sumber daya hardware pada sebuah smartphone Android merupakan
tanggung jawab dari kernel itu sendiri.
Konfigurasi-konfigurasi

tambahan

yang

bertujuan

mendukung

kemampuan sebuah smartphone berbasis android ditambahkan secara langsung
pada source kernel Android. Baik itu berupa manajemen I/O, governor CPU,
driver perangkat tambahan, hingga proses penentuan clock CPU. Sehingga, source
yang telah diubah inilah nantinya digunakan untuk pembuatan kernel yang dapat
diaplikasikan pada smartphone Android.

Universitas Sumatera Utara

2.8 Governor pada kernel Android
Governor pada kernel android merupakan sebuah profil tentang bagaimana suatu
CPU/processor

pada

smartphone

Android

bekerja.

Governor

akan

menginstruksikan kepada processor apa yang harus dilakukan dengan tepat pada
saat berbagai situasi. (Governor. 2011. xda-university.com/as-a-developer/addingfeatures-to-your-kernel)
Pada kernel bawaan pabrikan sendiri hanya terdapat beberapa governor
standar bawaan yang memiliki kemampuan terbatas menangani berbagai situasi
smartphone. Sehingga, kinerja dari cpu smartphone itu sendiri menjadi tidak
optimal. Untuk itulah diperlukan governor tambahan yang umumnya di buat oleh
pihak ketiga yang memiliki kinerja yang lebih baik daripada governor standar
pabrikan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa governor yang ada saat ini :
1. Ondemand
Governor bawaan yang hampir ada pada setiap kernel bawaan.. Tujuan
utama dari governor Ondemand adalah untuk mengubah keadaan cpu ke
frekuensi maksimal secara langsung setelah terdekteksi aktivitas sistem..
Pada Ondemand CPU langsung melakukan lompatan ke frekuensi tertinggi
ketika memiliki aktivitas yang sangat sibuk dan menurunkan ke frekueni
terendah ketika dalam keadaan idle. Meskipun banyak dari kita yang akan
berpikir bawah Ondemand merupakan governor yang sangat ideal akan
tetapi nyatanya Ondemand sangat buruk untuk pemakaian baterei maupun
performa pada setingan bawaan. Salah satu alasan utama bahwa governor
Ondemand tidaklah efisien yaitu governor ini langsung memutuskan

Universitas Sumatera Utara

frekuensi CPU berikutnya secara langsung bukan melakukan intervcal
tertentu.. Perubahan frekuensi secara langsung memang sangat membantu
dalam penanganan banyaknya prose yang dapat ditangani, akan tetapi
tidaklah efektif diterapkan dalam pengunaan jangka panjang yang akan
mengakibatkan turunnya frekuensi tinggi dan rendah secara drastis
.
2. Ondemandx:
Pada dasarnya merupakan governor Ondemand dengan penambahan
wake/suspend mode. Governor ini dapat dikatakan sebagai governor
Ondemand yang hemat daya. Ketika layar dalam keadaan mati, frekuensi
maksimum pada CPU di set pada 500 mhz. Walaupun Ondemand adalah
governor bawaan di banyak kernel dan dipertimbangkan karena
aman/stabil, akan tetapi untuk mendukung Ondemand/Ondemandx
tergantung dari kemampuan CPU untuk melakukan penggantian frekuensi
secara cepat dan memiliki transisi latensi frekuensi yang sangat rendah..
Tidak

semua

I/O

scheduler

cocok

dengan

governor

Ondemand/Ondemandx, hanya I/O SIO yang sepertinya dapat dikatakan
cocok sebagai pasangan Ondemand/Ondemandx.
3. Conservative
Sebuah Ondemand versi yang lebih lambat yang menaikkan frekuensi
secara perlahan untuk menghemat penggunaan baterei. Conservative
didasarkan pada Ondemand. Fungsi governor ini seperti governor
Ondemand yang secara dinamis mengatur frekuensi berdasarkan utilisasi
prosesor(processor utilization). Bagaimanapun, governor Conservative

Universitas Sumatera Utara

menaikkan dan menurunkan kecepatan CPU secara lebih bertahap
daripada Ondemand. Dengan kata lain, governor ini menaikkan frekueni
secara bertahap ketika CPU digunakan dan langsung melakukan lompatan
ke frekuensi terendah ketika dalam keadaan idle.. Target governor
Conservative adalah untuk mengatur frekuensi CPU secara dinamis, tanpa
melompat langsung ke frekuensi tertinggi.
4. Interactive
Interactive dianggap sebagai governor yang lebih efisien dari Ondemand.
Jadi dapat dikatakan lebih cepat, dan hemat baterei. Interactive di rancang
untuk sensitif-latency, beban kerja yang interaktif. Alih-alih pengambilan
sampel pada setiap interval seperti ondemand, Interactive menentukan
bagaimana skala ketika CPU keluar dari status idle. Governor ini memiliki
keuntungan sebagai berikut :
1) Lebih responsif, karena governor yang ada melakukan sampel beban
CPU dalam konteks penjadwalan kerja, tapi governor Interactive
melakukan hal ini dalam konteks waktu, yang memberikan sampel beban
CPU yang lebih konsisten.
2) Peningkatan frekuensi CPU memiliki prioritas yang lebih tinggi, yang
kemudian memberikan kemampuan CPU dalam menangani beban kerja
secara lebih baik, tidak seperti governor yang ada yang menjadwalkan
penaikkan skala pengerjaan untuk menyelesaikan beban kerja yang ada.
Dapat dikatakan bahwa Interactive merupaka governor Ondemand yang
lebih cerdas. Dikarenakan pengambilan sampel pemakaian CPU setiap X
ms (seperti Ondemand) dapat digunakan untuk menentukan daya bawah

Universitas Sumatera Utara

CPU untuk X ms.
5. Interactivex:
Merupakan governor interactive dengan profile yang lebih hemat baterei
daripada governor Interactive.
6. Lulzactive:
merupakan governor campuran antara Interactive dan Smartass dan
merupakan salah satu governor pilihan para pengembang pihak ketiga.
Versi lama : Ketika beban kerja lebih besar atau sama dengan 60%,
governor langsung menaikkan skala prosesor ketingkat yang lebih tinggi.
Ketika beban kerja kurang dari 60% governor menurunkan skala prosesor
ketingkat yang lebih rendah. Ketika layar dalam posisi mati, frekuensi di
kunci ke dalam skala frekuensi minimum yang bersifat global. Tiga
parameter yang di tentukan user adalah inc_cpu_load, pump_up_step,
pump_down_step. Tidak eperti versi lamanya, versi yang baru memberikan
kontrol yang lebih baik untuk pengguna. Pengguna dapat menentukan
ambang batas untuk governor dalam menaikkan/menurunkan skala
prosesor. Pengguna juga dapat menentukan angka frekuensi yang dapat
dilewatkan ketika menaikkan dan menurunkan frekuensi. Ketika beban
kerja lebih besar atau sama dengan inc_cpu_load, governor menaikkan
skala CPU pump_up_step secara bertahap. Ketika beban kerja lebih kecil
dari inc_cpu_load, governor meurunkan skala pump_down_step.

7. Lulzactiveq:
Lulzactiveq adalah pengembangan dari governor Lulzactive yang ditulis

Universitas Sumatera Utara

oleh anggota XDA bernama Robertosc. Lulzactiveq mengarah kepada
pengoptimalan versi kedua Luzactive yaitu dengan menyediakan sebuah
parameter tambahan (dec_cpu_load) untuk membuat penentukan skala
bawah lebih sensitif dan menggabungkan logika hotplug dengan governor.
Luzactiveq adalah sebuah governor pertama yang menggunakan logika
hotplug bawaan. Ketika CPU keluar dari posisi idle kemudian saat itu pula
dibuat penskalaan CPU, jika load >= inc_cpu_load skala CPU naik and
jika load