Proposal PKM M Sekolah Batas Negeri.pdf
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Sekolah Batas Negeri : Meraih Mimpi, Membangun Negeri Ditengah Keterbatasan
BIDANG KEGIATAN :
PKM - Masyarakat
Diusulkan oleh :
AIDIL ANDANI
B1024141025
Angkatan 2014
YOHANES DJORGI
B1022141069
Angkatan 2014
MAUDINA TRI HARTASYA
B1024131011
Angkatan 2013
RESI JESITA
E1101141079
Angkatan 2014
RINA PARAMITA UTAMI
I1011141007
Angkatan 2014
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT MUKA ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................. 2
1.5 Luaran Yang Diharapkan ....................................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT ........................................................... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 5
3.1 Program Utama ..................................................................................................... 5
3.2 Program Tambahan ............................................................................................... 5
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................ 8
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9
LAMPIRAN ............................................................................................................. 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ................................... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................... .......... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ....................... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ........................................................... 21
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra ............ 22
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja............................................................ 23
iii
RINGKASAN
Pendidikan menjadi faktor penting untuk menunjang kemajuan suatu negara. Tidak
hanya pendidikan akademik saja, tapi moral dan keterampilan juga tidak kalah penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara ini. Tapi, apakah pendidikan di Indonesia sudah
mendapat perhatian khusus oleh pemerintah baik pusat meupun daerah? Jelas saja belum,
banyak masalah krusial dalam bidang pendidikan salah satunya adalah pemerataan
pendidikan di Indonesia yang masih ditemukan masalah hal-hal dasar pendidikan, seperti
sarana dan prasarana, upah tenaga pengajar, hingga infrastruktur penunjang pendidikan.
Masalah tersebut kami temukan di sekitar perbatasan Indonesia-Malaysia yang hingga saat
ini masih ada, walaupun keadaan mulai membaik dari sebelumnya. Masalah pendidikan ini
menjadi salah satu dari sekian banyak masalah yang menjadi akar masalah pendidikan di
perbatasan, mulai dari ekonomi, politik, sosial hingga berujung ke masalah nasionalisme
yang dikhawatirkan oleh pemerintah.
Untuk melaksanakan tanggung jawab kami terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi
sekaligus merealisasikan kegiatan PKM, kami memilih bidang PKM – Masyarakat dengan
judul dan tagline, Sekolah Batas Negeri : Meraih Mimpi, Membangun Negeri Ditengah
Keterbatasan, untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di wilayah 3T (Terdepan,
Terluar dan Tertinggal) yang ada di perbatasan Indonesia-Malaysia di Dusun Sontas,
Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Tujuan jangka panjang yang ingin kami capai dalam program ini adalah akan lahirnya
generasi unggul di perbatasan yang mampu memiliki semangat juang yang tinggi untuk
meraih impian dan cita-cita terbesar mereka kelak, sedangkan tujuan jangka pendek adalah
menciptakan leader of change di perbatasan, generasi yang diselimuti pemikiran–pemikiran
yang kritis, mandiri, kreatif dan inovatif sekaligus mampu memimpin perubahan di wilayah
perbatasan walaupun berada dalam nasib keterbatasan.
Kontribusi nyata dalam pelaksanaan PKM-M ini, kami menggunakan metode teori
dan praktek. Kami melaksanakan kegiatan di lokasi selama lima hari dengan kegiatan dalam
program utama dan program tambahan, dua program utama kami khususkan dalam bidang
Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan, sedangkan delapan program tambahan kami tambahkan
aktivitas dalam bidang Teknologi, Lingkungan dan Kesehatan, Seni dan Budaya,
Kewirausahaan hingga Nasionalisme. Program-program tersebuat kami buat dengan ide
kreatif dan inovatif yang kami kemas dengan suasana layaknya sekolah masa depan.
“Generasi perbatasan ibarat ujung tombak Indonesia. Generasi dimana nasionalisme
mereka setiap hari menjadi pertaruhan. Iming-iming negara tetangga yang selalu iri
dengan luasnya wilayah Indonesia adalah ancaman paling serius bagi mereka
pribadi dan pemerintah Indonesia. Jika pemerintah tak serius memperhatikan
pendidikan generasi yang masih belum paham tanah kelahiran dan nasionalismenya,
berakibat fatal di masa mendatang. Jalur pendidikan adalah medium paling tepat
untuk mengantisipasi semua kekhawatiran itu.” – Anies Baswedan
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan hari ini adalah gambaran tentang wajah bangsa dimasa depan.
Keseriusan suatu bangsa dalam memperhatikan pendidikan generasinya, kelak akan
menyelamatkan bangsa tersebut dari dinamika pergeseran zaman yang sarat tantangan
dan sangat kompetitif. Maka dari itu, tugas ini bukan hanya menjadi milik pemerintah,
namun menjadi tugas semua aspek warga negara, termasuk mahasiswa.
Berbagai masalah krusial dalam pendidikan yang dihadapi oleh povinsi
Kalimantan Barat adalah dalam pemerataan fasilitas pendidikan bagi para pelajar,
terutama pendidikan di wilayah perbatasan. Pada faktanya, wilayah-wilayah perbatasan
yang umumnya terasing secara geografis, seringkali masih membuat mereka kurang
mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah. Banyak sekolah di daerah terpencil
di perbatasan, masih kekurangan guru, mulai dari aspek kuantitas dan kualitasnya. Guru
di perbatasan juga mendapat upah yang rendah jika dibandingkan dengan kebanyakan
guru di kota. Padahal, tugas yang di emban guru pedalaman lebih berat dari guru di kota.
Fasilitas pendidikan yang tidak memadahi, seperti bangunan sekolah yang belum layak,
kurangnya sarana dan prasarana penunjang di sekolah seperti buku, perpustakaan,
internet lapangan olahraga dan lapangan bermain, hingga masih buruknya infrastruktur
jalan menuju ke sekolah.
Perbatasan adalah garda terdepan NKRI yang sangat penting untuk
diperhatikan, malu dan iri dengan negara tetangga jika membiarkan generasi perbatasan
berjuang dalam nasib yang kurang beruntung. Maka amat penting untuk menjadikan
semua daerah perbatasan di Indonesia, sebagai beranda depan bukannya halaman
belakang. Khususnya wilayah yang masih ditemukan masalah dasar dalam pendidikan di
wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, di Dusun Sontas, Kecamatan Entikong,
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang telah disampaikan, maka
rumusan masalah yang diangkat yaitu:
1. Apa masalah krusial dalam bidang pendidikan yang dihadapi oleh anak-anak dan
remaja di Dusun Sontas dan sekitarnya?
2. Apa program-program yang kreatif dan inovatif untuk mengurangi dampak masalah
pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya?
3. Bagaimana cara melaksanakan program-program yang kreatif dan inovatif untuk
mengurangi dampak masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya?
2
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam pelaksanaan program
ini adalah:
1. Untuk menjelaskan apa saja masalah krusial dalam bidang pendidikan yang
dihadapi oleh anak-anak dan remaja di Dusun Sontas dan sekitarnya.
2. Untuk memaparkan cara kerja dan teknis program-program yang kreatif dan
inovatif untuk memperbaiki masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya.
3. Untuk menjelaskan cara melaksanakan program-program yang kreatif dan inovatif
untuk mengurangi dampak masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya.
1.4
Manfaat
1. Bagi Pelaksana
- Menambah pengetahuan mengenai masalah krusial dan isu-isu yang sedang
berkembang dalam pendidikan yang ada di daerah perbatasan, khususnya di Dusun
Sontas, Kecamatan Entikong.
- Sebagai sarana mengaplikasikan langsung tentang pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah.
2. Bagi Masyarakat
- Membantu masyarakat , khususnya anak-anak dan remaja dan kaum muda dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang lebih baik, modern dan
dinamis di wilayah perbatasan khususnya di Dusun Sontas, Kecamatan Entikong.
3. Bagi Pemerintah
- Membantu pemerintah pusat dan daerah mengatasi atau meminimalisir masalah
krusial pendidikan di dareah perbatasan yang selama ini masih menjadi pekerjaan
rumah.
1.5
Luaran Yang Diharapkan
Diharapkan dengan adanya pelaksanaan PKM ini, kami dapat membuat
perubahan kecil bagi kemajuan pendidikan di Indonesia yang lebih baik, khususnya di
Dusun Sontas, Kecamatan Entikong, Provinsi Kalimantan Barat. Kami berharap adanya
pemerataan pendidikan di Indonesia anatara di desa dan di kota. Dengan programprogram kreatif dan inovatif yang terdiri dari program utama dan tambahan yang kami
buat, dapat menumbuhkan semangat masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja
disana untuk menciptakan dan meraih impian-impian mereka di masa depan, walaupun
masih dalam keadaan keterbatasan fasilitas.
3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
Entikong merupakan wilayah daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, atau
dikenal sebagai daerah borderline. Secara administratif Entikong adalah suatu kecamatan
yang berada dalam wilayah Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan
Entikong membawahi 5 buah desa, 8 lingkungan (dusun), 14 buah RW, dan 68 RT.
Waktu tempuh dari ibukota provinsi Pontianak ke Entikong atau sebaliknya dengan
menggunakan kendaraan roda empat (pribadi atau umum) kurang lebih mencapai lima jam.
Jarak tempuh yang harus dilalui menuju Entikong dari Pontianak atau sebaliknya, kurang
lebih mencapai tiga ratus lima puluh kilo meter (350 km). Untuk mencapai Entikong jalan
yang dilalui berkelok-kelok bersifat dataran tinggi. Hampir sepanjang jalan yang dilalui itu
sebelah kiri dan kanannya adalah hutan sekunder. Pada saat melalui suatu lokasi kadangkala
dapat juga ditemukan atau nampak beberapa rumah penduduk.
Orang dayak yang merupakan orang asli (komunitas lokal) entikong ini, tepatnya
berada di dusun Sontas. Asal-usul nama Sontas tersebut diambil dari nama anak sungai
sekayam, yakni sungai Sontas. Kampung atau dusun Sontas yang telah terbentuk sebelumnya
di daerah pedalaman, pada tahun 1980-1982 direlokasi oleh pemerintah melalui Departemen
Sosial dengan program resetlementnya menjadi dusun atau kampung yang berada dekat
dengan fasilitas umum atau fasilitas publik, seperti kantor pemerintahan, sekolah, puskesmas,
dan jaringan transportasi darat.
Lokasi dusun Sontas relatif tidak jauh dari Kota Entikong, kurang lebih jarak
tempuhnya hanya 2 km. Dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kendaraan umum
ojek. Masuk ke dalam atau lingkungan dusun jalan yang dilalui menurun, kiri kanan jalan
penuh dengan tumbuhan lebat apabila tidak ada rumah. Sementara itu jalan yang dilalui
merupakan jalan aspal sebagai prasarana lingkungan yang memudahkan warga untuk
mencapai lokasi kegiatan di ladang.
Dusun Sontas adalah salah satu dari delapan dusun di desa Entikong dengan luas 20%
dari luas 101,5 km persegi desa Entikong. Jumlah penduduk dusun Sontas adalah 601 orang
laki-laki dan 550 orang perempuan dengan jumlah kepala keluarga (KK) yakni 276 orang.
Untuk pendidikan generasi mudanya mayoritas sudah mengenyam pendidikan hingga
SMA, namun yang melanjutkan ke perguruan tinggi masih sangat sedikit. Saat ini semua
pelajar berada di bangku pendidikan dari SD, SMP, dan SMA. Perlu dilakukan motivasi agar
mereka dapat menempuh ke jenjang pendidikan yang selanjutnya. Namun masalah ekonomi
orangtua lagi-lagi menjadi hambatan dalam impian mereka untuk meraih pendidikan yang
lebih tinggi. Maka dari itu harapan kepada pemerintah untuk menaikkan taraf kesejahteraan
perlu dikembangkan melalui mata pencahaarian orangtuanya, khususnya lewat pertanian dan
perkebunan yang menjadi mata pencaharian masyarakat di Dusun Sontas, agar mampu
menopang biaya pendidikan anak-anaknya.
4
Hidup di daerah perbatasan sering lebih susah jika dibandingkan dengan hidup di
kota-kota besar. Anak-anak dan remaja di dusun Sontas dan sekitarnya harus menapaki jalan
berkilo-kilometer untuk menuju ke sekolah. Mereka harus mengarungi medan yang sulit,
berjalan kaki di tanah becek jika hari hujan, menyebrangi sungai deras yang kapanpun dapat
mengancam jiwa mereka.
Beberapa sekolah yang masih dikatakan belum layak, masih ada tenaga pendidiknya
yang harus digantikan dengan anggota TNI. Hal ini karena letak daerah perbatasan jauh dari
kota, kerasnya medan menuju daerah di perbatasan dan kesejahteraan guru yang rendah.
Sehingga guru enggan untuk bertugas dan ditugaskan di perbatasan. Apalagi kemajuan
teknologi, informasi dan komunikasi masih belum dapat dinikmati oleh masyarakat di
perbatasan. Saat ini sarana dan prasarana sekolah yang ada di dusun Sontas belum seluruhnya
terpenuhi, perlu adanya pembangunan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Aksi nyata dari pelaksanaan PKM-M “Sekolah Batas Negeri” kami buat dalam
program-program yang kreatif dan inovatif dengan program utama yang kami fokuskan
dibidang Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan. Selain program utama, kami juga melakukan
program pendukung lainnya, diantaranya dalam bidang teknologi, lingkungan, kesehaatan,
kewirausahaan, seni dan nasionalisme agar dua program utama kami dapat sesuai dengan
kebutuhan akan tantangan yang dihadapi masyarakat di Dusun Sontas dan sekitarnya saat ini.
Kami menyusun program yang inovatif dan kreatif dengan mengkombinasikan teori
dengan praktek, agar projek sesuai dengan tujuan yang kami harapkan. Beberapa projek yang
akan kami realisasikan adalah :
A. Program Utama
SBN (Sekolah Batas Negeri) – Mengajar
Aksi nyata dalam program ini adalah, kami akan mengadakan program belajar
mengajar akademik (mata pelajaran) kepada sejumlah lapisan siswa—pra SD, SD,
SMP, dan SMA di Desa Sontas. Tim kami akan menjadi relawan pengajar untuk
beberapa mata pelajaran yang kami sesuaikan dengan kurikulum terbaru 2013.
Kamar Baca
Untuk meningkatkan semangat baca dan menambah wawasan bagi masyarakat di
lokasi tujuan SBN, kami menggalang “hibah buku” layak baca dan pakai, khususnya
teman-teman akademisi di Universitas Tanjungpura, Pontianak. Buku-buku yang
terkumpul nantinya akan kami bawa ke lokasi tujuan, disana kami akan mendekor
ruangan untuk Kamar Baca agar menjadi tempat yang nyaman dan menyenagkan
untuk belajar dan membaca, seperti layaknya berada di sebuah kamar sendiri.
B. Program Tambahan
Character & Capacity Building
Program ini menjadi salah satu program terpenting kami yang bertujuan membentuk
karakter dan pembangunan kapasitas kepada kaum muda dimulai dari aspek-aspek
yang mendasar yang membentuk mindset dimana minset inilah yang menjadi
bongkahan karakter manusia yang akan menjadi karakter bangsa melaui pendidikan
yang merubah dalam arti positif. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu:
1. Seminar presentasi tentang kepemimpinan.
2. Membuat camp berbasis permainan, kerja tim dan manajemen kelompok.
Entrepreneurship Corner
Proram ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat terutama kaum muda di Dusun
Sontas dan sekitarnya, sehingga berani menjadi entrepreneur dan memiliki semangat
wirausaha yang tinggi agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menopang
kemandirian ekonomi lokal sekaligus kami ingin mengedukasi dan mempersiapkan
masyarakat dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015.
6
Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi dan diskusi (sharing exchange) mengenai kewirausahaan.
2. Memanfaatkan komoditas pertanian, perikanan, perkebunan atau kehutanan di
Dusun Sontas dan sekitarnya untuk dijadikan bahan dalam praktek
entrepreneurship.
Gadget Freak Time
Untuk mengenalkan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi kepada anak-anak dan
remaja, di Dusun Sontas, kami berencana bekerja sama dengan pihak mitra usaha toko
komputer di Kota Pontianak. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Menghibahkan minimal 1 laptop/tablet dan modem wifi kepada sekolah yang
dinilai layak menerimanya.
2. Memperkenalkan cara mengoperasikan laptop/tablet dan cara menggunakan
internet dengan cara yang bijak.
Social Media Campaign
Aksi dari program ini bertujuan untuk mendidik, merubah pola pikir dan mengenalkan
akan potensi besar media social dalam kontribusinya terhadap kemajuan bangsa.
Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi fungsi sesungguhnya tentang media social Facebook, Twitter, Instagram
dan Tumblr blog kepada kaum muda di lokasi SBN.
2. Praktek menggunakan media social Facebook, Twitter, Instagram dan Tumblr
blog untuk sarana belajar dan berbagi ilmu pengetahuan.
Healthy Care
Untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap kesehatan kami akan
mengadakan sosialisasi dan presentasi mengenai gaya hidup sehat dengan
menyesuaikan jenjang usia peserta yang merupakan anak, remaja dan orang tua.
Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi tentang HIV/AIDS, bahaya narkoba dan rokok.
Batas Hijau
Untuk mendorong penananaman nilai-nilai peduli lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan kepada anak-anak dan remaja di lokasi tujuan, dan diharapkan
dilakukan secara kontinuitas yang berubah menjadi kebiasaan baik terhadap
lingkungan. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan adalah :
1. Edukasi tentang lingkungan bersih dan sehat.
2. Penanaman pohon atau pengolahan dengan pola 3R yakni (reduse, reuse, and
recycle).
7
Mucis and Art Parade
Disini kami membagi dalam beberapa arena dimana peserta dapat menikmati music
dan seni rupa karya tim SBN, anak-anak dan kaum muda di sekitar lokasi tujuan, yang
dibalut dalam harmonisasi, melodi, cat bahkan cahaya yang mampu
mengaktualisasikan gagasan kreatif. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan
adalah :
1. Parade Musik di pentas kecil.
2. Pertunjukan seni rupa, tari, dan sastra.
Cinta INDONESIA
Program di budang nasionalisme ini juga menjadi salah satu program penting dalam
SBN Untuk menumbuhkan kesadaran cinta terhadap tanah air dan semangat
nasionalisme, kegiatan yang kami implementasikan adalah :
1. Mengadakan upacara bendera merah putih.
2. Pemberian edukasi tentang Nasionalisme.
Beberapa program utama dan tambahan diatas kami konsep untuk menjadi kegiatan
utama kami di lokasi tujuan SBN (Sekolah Batas Negeri), yaitu di Dusun Sontas, Kecamatan
Entikong. Teknis secara rinci dan tahapan pekerjaan di lapangan masih kami konsep dengan
matang agar kami dapat melakukan dan memberikan luaran yang terbaik.
8
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Jenis Pengeluaran
No
1
2
3
4
Biaya (Rp)
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Perjalanan
Lain-lain
Jumlah Kebutuhan Dana (Rp)
1.730.000
5.095.000
2.825.000
600.000
10.250.000
Penggunaan kebutuhan dana tersebut akan digunakan seefektif dan seefisien
mungkin untuk kelancaran kegiatan PKM. Dalam penggunaannya akan lebih difokuskan
pada kegiatan logistik dan operasional di lapangan, yaitu tranportasi menuju lokasi, aktivitas
saat di lokasi, dan transportasi pulang dari lokasi.
4.2 Jadwal Kegiatan
No.
Jenis Kegiatan
1.
Survei lokasi tujuan dan masalah
melalui narasumber dan internet.
2.
Penyusunan konsep secara spesifik
program-program kegiatan PKM.
3.
4.
5.
6.
Koordinasi instansi terkait dan
perizinan.
Persiapan logistik dan operasional
Promosi dan Sosialisasi program
PKM melalui Facebook/Twitter.
Pelaksanaan kegiatan di lokasi.
8.
Penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan “Sekolah Batas Negeri”
Perbaikan data dan analisis akhir.
9.
Penyusuna laporan akhir PKM.
7.
Bulan (April-Juli)
Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
9
DAFTAR PUSTAKA
Nn, (2007). Perbatasan Antar Negara Entikong, Sanggau 2007
Nn, (2007). KAWASAN PERBATASAN ENTIKONG, Perjalanan Panjang Menuju
Beranda Depan,Paparan Bupati Sanggau dalam rangka pengembangan kawasan
khusus di kabupaten sanggau, Jakarta 25 April 2007
http://setda.sanggau.go.id/index.php?option=com_content&view=category&layout=blo
g&id=34&Itemid=83
http://entikong.web.id/pendidikan-di-entikong-2
http://penataanruang.pu.go.id/bulletin/index.asp?mod=_fullart&idart=170
http://renunganboom.com/adventure-detail.php?id=30#.VCr8-GeSxqJ
10
11
12
13
14
15
16
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
System Presentasi
Sewa Sound
dan Microphone
Sewa Infokus
Sewa Kamera Digital
Cuci Foto
Kartu Memori
Flashdisk 16GB
Sewa Gitar
Kaos Tim
Kuantitas
1 Set
Presentasi
1 Set
Dokumentasi
1 Set
Dokumentasi
80 Lembar
Database
3 Slot
Database
1 Buah
Oprasional
2 Buah
Identitas
5 Buah
SUB TOTAL (Rp)
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah ( Rp )
150.000
150.000
200.000
250.000
1.000
80.000
115.000
200.000
75.000
200.000
250.000
80.000
160.000
115.000
400.000
375.000
1.730.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Makan dan Minum
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
3 x 3 Hari x
5 Orang
20.000
900.000
5 Set Tablet
4.000
20.000
1 Botol
600ml
13.000
13.000
Obat-obatan
1 Botol
6.000
6.000
Publikasi
Presentasi
Publikasi
Presentasi
Percetakan
300 Lembar
100 Lembar
30 Lembar
1 Buah
5 Rim 70gr
500
500
8.000
200.000
35.000
150.000
50.000
240.000
200.000
175.000
Percetakan
1 Botol
50.000
50.000
Percetakan
2 Set
140.000
280.000
Presentasi
Makanan
7 Buah
1 Dus
7.000
65.000
49.000
65.000
Minuman
2 Dus
35.000
70.000
Alat mandi
Alat mandi
2 Buah
2 Buah
7.500
5.000
15.000
5.000
Justifikasi
Pemakaian
Konsumsi
Obat Mabuk Perjalanan
Obat-obatan
(Antimo)
Minyak Kayu Putih
Obat-obatan
Lotion Anti Nyamuk
(Soffel)
Leaflet
Leaflet
Pamflet
X- Banner
Kertas HVS A4
Tinta Printer Canon
(Hitam)
Tinta Printer Canon
(Warna)
Spidol Snowman
Indomie
Air Mineral (Aqua
Gelas)
Sabun Cair
Odol (Pepsodent 120gr)
Jumlah ( Rp )
18
Buku Tulis
Tas Sekolah
Bendera
Bingkisan
10 Lusin
Bingkisan
10 Buah
Penunjang
1 Buah
Program
Globe diameter 35cm
Penunjang
1 Buah
Program
Karpet
Penunjang
2 Buah
Program
Kamus
Bahasa Penunjang
5 Buah
Indonesia
Program
Kamus Bahasa Inggris
Penunjang
5 Buah
Program
Poster Pendidikan
Penunjang
10 Buah
program
Voucher Internet
Komunikasi
3x Pengisian
Pulsa
Komunikasi
5x Pengisian
SUB TOTAL (Rp)
32.000
84.000
320.000
840.000
30.000
30.000
348.000
348.000
180.00
360.000
82.000
410.000
75.000
375.000
2.400
24.000
50.000
50.000
150.000
250.000
5.095.000
3. Perjalanan
Material
Taxi (PP)
Makan
+
Singgahan
Bensin
Justifikasi
Pemakaian
Transportasi
Kuantitas
Pulang –
Pergi
Minum Perjalanan
2x Pergi + 2x
Pulang
Transportasi
10liter x
Penunjag
5orang
SUB TOTAL (Rp)
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah ( Rp )
200.000 /org
2.000.000
25.000 /org
500.000
6.500/liter
325.000
2.825.000
4. Lain – lain
Material
Desain
Kaos,
Banner, Pamflet
Leaflet
Justifikasi
Pemakaian
XJasa
dan
Desaigner
Kuantitas
1 Orang
SUB TOTAL (Rp)
Total ( Keseluruhan )
Harga Satuan
(Rp)
600.000
Jumlah ( Rp )
600.000
600.000
10.250.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No.
1.
Nama / NIM
Aidil Andani /
B1024141025
Program
Studi
Manajemen
(Kelas
Internasional)
Bidang Ilmu
Sosial Ekonomi
Alokasi
Waktu
(Jam /
Minggu)
25
2.
Yohanes Djorgi
/ B1022141069
Manajemen
Sosial Ekonomi
20
3.
Maudina Tri
Hartasya /
B1024131011
Manajemen
(Kelas
Internasional)
Sosial Ekonomi
20
Uraian Tugas
Merencanakan,
memutuskan,
melaksanakan,
mengawasi, dan
mengevaluasi,
seluruh kegiatan
project dari konsep
proposal hingga
pelaksanaan
kegiatan projek di
lapangan.
Menyiapkan segala
macam
perlengkapan,
logistik dan
operasional,
transportasi, dari
penyusunan
proposal hingga
melaksanakan
kegiatan projek di
lapangan.
Menyusun konsep
program,
melaksanakan
survei pra-project
terhadap masalah
dan pemecahannya,
keuangan,
administrasi, humas
hingga
melaksanakan
kegiatan project di
lapangan.
20
4.
Resi Jesita /
E1101141079
Ilmu
Komunikasi
Sosial - Politik
20
5.
Rina Paramita
Utami /
I1011141007
Pendidikan
Dokter
Sains Kedokteran
20
Menyiapkan
operasional
komunikasi,
dokumentasi,
menyusun
justifikasi
anggaran, dari
penyusunan
proposal hingga
melaksanakan
kegiatan projek di
lapangan.
Menyiapkan segala
macam
perlengkapan,
logistik dan
operasional,
konsumsi, dan
kesehatan dari
penyusunan
proposal hingga
melaksanakan
kegiatan projek di
lapangan.
21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
22
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra
23
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
Gambar 1.. Peta transportasi tim SBN dari dan menuju Pontianak ke perbatasan IndonesiaIndonesia
Malaysia di Kecamatan Entikong.
Gambar 2.. Peta Kecamatan Entikong dan lokasi utama program PKM-M
PKM M di Dusun Sontas.
JUDUL PROGRAM
Sekolah Batas Negeri : Meraih Mimpi, Membangun Negeri Ditengah Keterbatasan
BIDANG KEGIATAN :
PKM - Masyarakat
Diusulkan oleh :
AIDIL ANDANI
B1024141025
Angkatan 2014
YOHANES DJORGI
B1022141069
Angkatan 2014
MAUDINA TRI HARTASYA
B1024131011
Angkatan 2013
RESI JESITA
E1101141079
Angkatan 2014
RINA PARAMITA UTAMI
I1011141007
Angkatan 2014
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT MUKA ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................. 2
1.5 Luaran Yang Diharapkan ....................................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT ........................................................... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 5
3.1 Program Utama ..................................................................................................... 5
3.2 Program Tambahan ............................................................................................... 5
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................ 8
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9
LAMPIRAN ............................................................................................................. 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ................................... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................... .......... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ....................... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ........................................................... 21
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra ............ 22
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja............................................................ 23
iii
RINGKASAN
Pendidikan menjadi faktor penting untuk menunjang kemajuan suatu negara. Tidak
hanya pendidikan akademik saja, tapi moral dan keterampilan juga tidak kalah penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara ini. Tapi, apakah pendidikan di Indonesia sudah
mendapat perhatian khusus oleh pemerintah baik pusat meupun daerah? Jelas saja belum,
banyak masalah krusial dalam bidang pendidikan salah satunya adalah pemerataan
pendidikan di Indonesia yang masih ditemukan masalah hal-hal dasar pendidikan, seperti
sarana dan prasarana, upah tenaga pengajar, hingga infrastruktur penunjang pendidikan.
Masalah tersebut kami temukan di sekitar perbatasan Indonesia-Malaysia yang hingga saat
ini masih ada, walaupun keadaan mulai membaik dari sebelumnya. Masalah pendidikan ini
menjadi salah satu dari sekian banyak masalah yang menjadi akar masalah pendidikan di
perbatasan, mulai dari ekonomi, politik, sosial hingga berujung ke masalah nasionalisme
yang dikhawatirkan oleh pemerintah.
Untuk melaksanakan tanggung jawab kami terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi
sekaligus merealisasikan kegiatan PKM, kami memilih bidang PKM – Masyarakat dengan
judul dan tagline, Sekolah Batas Negeri : Meraih Mimpi, Membangun Negeri Ditengah
Keterbatasan, untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di wilayah 3T (Terdepan,
Terluar dan Tertinggal) yang ada di perbatasan Indonesia-Malaysia di Dusun Sontas,
Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Tujuan jangka panjang yang ingin kami capai dalam program ini adalah akan lahirnya
generasi unggul di perbatasan yang mampu memiliki semangat juang yang tinggi untuk
meraih impian dan cita-cita terbesar mereka kelak, sedangkan tujuan jangka pendek adalah
menciptakan leader of change di perbatasan, generasi yang diselimuti pemikiran–pemikiran
yang kritis, mandiri, kreatif dan inovatif sekaligus mampu memimpin perubahan di wilayah
perbatasan walaupun berada dalam nasib keterbatasan.
Kontribusi nyata dalam pelaksanaan PKM-M ini, kami menggunakan metode teori
dan praktek. Kami melaksanakan kegiatan di lokasi selama lima hari dengan kegiatan dalam
program utama dan program tambahan, dua program utama kami khususkan dalam bidang
Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan, sedangkan delapan program tambahan kami tambahkan
aktivitas dalam bidang Teknologi, Lingkungan dan Kesehatan, Seni dan Budaya,
Kewirausahaan hingga Nasionalisme. Program-program tersebuat kami buat dengan ide
kreatif dan inovatif yang kami kemas dengan suasana layaknya sekolah masa depan.
“Generasi perbatasan ibarat ujung tombak Indonesia. Generasi dimana nasionalisme
mereka setiap hari menjadi pertaruhan. Iming-iming negara tetangga yang selalu iri
dengan luasnya wilayah Indonesia adalah ancaman paling serius bagi mereka
pribadi dan pemerintah Indonesia. Jika pemerintah tak serius memperhatikan
pendidikan generasi yang masih belum paham tanah kelahiran dan nasionalismenya,
berakibat fatal di masa mendatang. Jalur pendidikan adalah medium paling tepat
untuk mengantisipasi semua kekhawatiran itu.” – Anies Baswedan
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan hari ini adalah gambaran tentang wajah bangsa dimasa depan.
Keseriusan suatu bangsa dalam memperhatikan pendidikan generasinya, kelak akan
menyelamatkan bangsa tersebut dari dinamika pergeseran zaman yang sarat tantangan
dan sangat kompetitif. Maka dari itu, tugas ini bukan hanya menjadi milik pemerintah,
namun menjadi tugas semua aspek warga negara, termasuk mahasiswa.
Berbagai masalah krusial dalam pendidikan yang dihadapi oleh povinsi
Kalimantan Barat adalah dalam pemerataan fasilitas pendidikan bagi para pelajar,
terutama pendidikan di wilayah perbatasan. Pada faktanya, wilayah-wilayah perbatasan
yang umumnya terasing secara geografis, seringkali masih membuat mereka kurang
mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah. Banyak sekolah di daerah terpencil
di perbatasan, masih kekurangan guru, mulai dari aspek kuantitas dan kualitasnya. Guru
di perbatasan juga mendapat upah yang rendah jika dibandingkan dengan kebanyakan
guru di kota. Padahal, tugas yang di emban guru pedalaman lebih berat dari guru di kota.
Fasilitas pendidikan yang tidak memadahi, seperti bangunan sekolah yang belum layak,
kurangnya sarana dan prasarana penunjang di sekolah seperti buku, perpustakaan,
internet lapangan olahraga dan lapangan bermain, hingga masih buruknya infrastruktur
jalan menuju ke sekolah.
Perbatasan adalah garda terdepan NKRI yang sangat penting untuk
diperhatikan, malu dan iri dengan negara tetangga jika membiarkan generasi perbatasan
berjuang dalam nasib yang kurang beruntung. Maka amat penting untuk menjadikan
semua daerah perbatasan di Indonesia, sebagai beranda depan bukannya halaman
belakang. Khususnya wilayah yang masih ditemukan masalah dasar dalam pendidikan di
wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, di Dusun Sontas, Kecamatan Entikong,
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang telah disampaikan, maka
rumusan masalah yang diangkat yaitu:
1. Apa masalah krusial dalam bidang pendidikan yang dihadapi oleh anak-anak dan
remaja di Dusun Sontas dan sekitarnya?
2. Apa program-program yang kreatif dan inovatif untuk mengurangi dampak masalah
pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya?
3. Bagaimana cara melaksanakan program-program yang kreatif dan inovatif untuk
mengurangi dampak masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya?
2
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam pelaksanaan program
ini adalah:
1. Untuk menjelaskan apa saja masalah krusial dalam bidang pendidikan yang
dihadapi oleh anak-anak dan remaja di Dusun Sontas dan sekitarnya.
2. Untuk memaparkan cara kerja dan teknis program-program yang kreatif dan
inovatif untuk memperbaiki masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya.
3. Untuk menjelaskan cara melaksanakan program-program yang kreatif dan inovatif
untuk mengurangi dampak masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya.
1.4
Manfaat
1. Bagi Pelaksana
- Menambah pengetahuan mengenai masalah krusial dan isu-isu yang sedang
berkembang dalam pendidikan yang ada di daerah perbatasan, khususnya di Dusun
Sontas, Kecamatan Entikong.
- Sebagai sarana mengaplikasikan langsung tentang pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah.
2. Bagi Masyarakat
- Membantu masyarakat , khususnya anak-anak dan remaja dan kaum muda dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang lebih baik, modern dan
dinamis di wilayah perbatasan khususnya di Dusun Sontas, Kecamatan Entikong.
3. Bagi Pemerintah
- Membantu pemerintah pusat dan daerah mengatasi atau meminimalisir masalah
krusial pendidikan di dareah perbatasan yang selama ini masih menjadi pekerjaan
rumah.
1.5
Luaran Yang Diharapkan
Diharapkan dengan adanya pelaksanaan PKM ini, kami dapat membuat
perubahan kecil bagi kemajuan pendidikan di Indonesia yang lebih baik, khususnya di
Dusun Sontas, Kecamatan Entikong, Provinsi Kalimantan Barat. Kami berharap adanya
pemerataan pendidikan di Indonesia anatara di desa dan di kota. Dengan programprogram kreatif dan inovatif yang terdiri dari program utama dan tambahan yang kami
buat, dapat menumbuhkan semangat masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja
disana untuk menciptakan dan meraih impian-impian mereka di masa depan, walaupun
masih dalam keadaan keterbatasan fasilitas.
3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
Entikong merupakan wilayah daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, atau
dikenal sebagai daerah borderline. Secara administratif Entikong adalah suatu kecamatan
yang berada dalam wilayah Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan
Entikong membawahi 5 buah desa, 8 lingkungan (dusun), 14 buah RW, dan 68 RT.
Waktu tempuh dari ibukota provinsi Pontianak ke Entikong atau sebaliknya dengan
menggunakan kendaraan roda empat (pribadi atau umum) kurang lebih mencapai lima jam.
Jarak tempuh yang harus dilalui menuju Entikong dari Pontianak atau sebaliknya, kurang
lebih mencapai tiga ratus lima puluh kilo meter (350 km). Untuk mencapai Entikong jalan
yang dilalui berkelok-kelok bersifat dataran tinggi. Hampir sepanjang jalan yang dilalui itu
sebelah kiri dan kanannya adalah hutan sekunder. Pada saat melalui suatu lokasi kadangkala
dapat juga ditemukan atau nampak beberapa rumah penduduk.
Orang dayak yang merupakan orang asli (komunitas lokal) entikong ini, tepatnya
berada di dusun Sontas. Asal-usul nama Sontas tersebut diambil dari nama anak sungai
sekayam, yakni sungai Sontas. Kampung atau dusun Sontas yang telah terbentuk sebelumnya
di daerah pedalaman, pada tahun 1980-1982 direlokasi oleh pemerintah melalui Departemen
Sosial dengan program resetlementnya menjadi dusun atau kampung yang berada dekat
dengan fasilitas umum atau fasilitas publik, seperti kantor pemerintahan, sekolah, puskesmas,
dan jaringan transportasi darat.
Lokasi dusun Sontas relatif tidak jauh dari Kota Entikong, kurang lebih jarak
tempuhnya hanya 2 km. Dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kendaraan umum
ojek. Masuk ke dalam atau lingkungan dusun jalan yang dilalui menurun, kiri kanan jalan
penuh dengan tumbuhan lebat apabila tidak ada rumah. Sementara itu jalan yang dilalui
merupakan jalan aspal sebagai prasarana lingkungan yang memudahkan warga untuk
mencapai lokasi kegiatan di ladang.
Dusun Sontas adalah salah satu dari delapan dusun di desa Entikong dengan luas 20%
dari luas 101,5 km persegi desa Entikong. Jumlah penduduk dusun Sontas adalah 601 orang
laki-laki dan 550 orang perempuan dengan jumlah kepala keluarga (KK) yakni 276 orang.
Untuk pendidikan generasi mudanya mayoritas sudah mengenyam pendidikan hingga
SMA, namun yang melanjutkan ke perguruan tinggi masih sangat sedikit. Saat ini semua
pelajar berada di bangku pendidikan dari SD, SMP, dan SMA. Perlu dilakukan motivasi agar
mereka dapat menempuh ke jenjang pendidikan yang selanjutnya. Namun masalah ekonomi
orangtua lagi-lagi menjadi hambatan dalam impian mereka untuk meraih pendidikan yang
lebih tinggi. Maka dari itu harapan kepada pemerintah untuk menaikkan taraf kesejahteraan
perlu dikembangkan melalui mata pencahaarian orangtuanya, khususnya lewat pertanian dan
perkebunan yang menjadi mata pencaharian masyarakat di Dusun Sontas, agar mampu
menopang biaya pendidikan anak-anaknya.
4
Hidup di daerah perbatasan sering lebih susah jika dibandingkan dengan hidup di
kota-kota besar. Anak-anak dan remaja di dusun Sontas dan sekitarnya harus menapaki jalan
berkilo-kilometer untuk menuju ke sekolah. Mereka harus mengarungi medan yang sulit,
berjalan kaki di tanah becek jika hari hujan, menyebrangi sungai deras yang kapanpun dapat
mengancam jiwa mereka.
Beberapa sekolah yang masih dikatakan belum layak, masih ada tenaga pendidiknya
yang harus digantikan dengan anggota TNI. Hal ini karena letak daerah perbatasan jauh dari
kota, kerasnya medan menuju daerah di perbatasan dan kesejahteraan guru yang rendah.
Sehingga guru enggan untuk bertugas dan ditugaskan di perbatasan. Apalagi kemajuan
teknologi, informasi dan komunikasi masih belum dapat dinikmati oleh masyarakat di
perbatasan. Saat ini sarana dan prasarana sekolah yang ada di dusun Sontas belum seluruhnya
terpenuhi, perlu adanya pembangunan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Aksi nyata dari pelaksanaan PKM-M “Sekolah Batas Negeri” kami buat dalam
program-program yang kreatif dan inovatif dengan program utama yang kami fokuskan
dibidang Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan. Selain program utama, kami juga melakukan
program pendukung lainnya, diantaranya dalam bidang teknologi, lingkungan, kesehaatan,
kewirausahaan, seni dan nasionalisme agar dua program utama kami dapat sesuai dengan
kebutuhan akan tantangan yang dihadapi masyarakat di Dusun Sontas dan sekitarnya saat ini.
Kami menyusun program yang inovatif dan kreatif dengan mengkombinasikan teori
dengan praktek, agar projek sesuai dengan tujuan yang kami harapkan. Beberapa projek yang
akan kami realisasikan adalah :
A. Program Utama
SBN (Sekolah Batas Negeri) – Mengajar
Aksi nyata dalam program ini adalah, kami akan mengadakan program belajar
mengajar akademik (mata pelajaran) kepada sejumlah lapisan siswa—pra SD, SD,
SMP, dan SMA di Desa Sontas. Tim kami akan menjadi relawan pengajar untuk
beberapa mata pelajaran yang kami sesuaikan dengan kurikulum terbaru 2013.
Kamar Baca
Untuk meningkatkan semangat baca dan menambah wawasan bagi masyarakat di
lokasi tujuan SBN, kami menggalang “hibah buku” layak baca dan pakai, khususnya
teman-teman akademisi di Universitas Tanjungpura, Pontianak. Buku-buku yang
terkumpul nantinya akan kami bawa ke lokasi tujuan, disana kami akan mendekor
ruangan untuk Kamar Baca agar menjadi tempat yang nyaman dan menyenagkan
untuk belajar dan membaca, seperti layaknya berada di sebuah kamar sendiri.
B. Program Tambahan
Character & Capacity Building
Program ini menjadi salah satu program terpenting kami yang bertujuan membentuk
karakter dan pembangunan kapasitas kepada kaum muda dimulai dari aspek-aspek
yang mendasar yang membentuk mindset dimana minset inilah yang menjadi
bongkahan karakter manusia yang akan menjadi karakter bangsa melaui pendidikan
yang merubah dalam arti positif. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu:
1. Seminar presentasi tentang kepemimpinan.
2. Membuat camp berbasis permainan, kerja tim dan manajemen kelompok.
Entrepreneurship Corner
Proram ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat terutama kaum muda di Dusun
Sontas dan sekitarnya, sehingga berani menjadi entrepreneur dan memiliki semangat
wirausaha yang tinggi agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menopang
kemandirian ekonomi lokal sekaligus kami ingin mengedukasi dan mempersiapkan
masyarakat dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015.
6
Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi dan diskusi (sharing exchange) mengenai kewirausahaan.
2. Memanfaatkan komoditas pertanian, perikanan, perkebunan atau kehutanan di
Dusun Sontas dan sekitarnya untuk dijadikan bahan dalam praktek
entrepreneurship.
Gadget Freak Time
Untuk mengenalkan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi kepada anak-anak dan
remaja, di Dusun Sontas, kami berencana bekerja sama dengan pihak mitra usaha toko
komputer di Kota Pontianak. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Menghibahkan minimal 1 laptop/tablet dan modem wifi kepada sekolah yang
dinilai layak menerimanya.
2. Memperkenalkan cara mengoperasikan laptop/tablet dan cara menggunakan
internet dengan cara yang bijak.
Social Media Campaign
Aksi dari program ini bertujuan untuk mendidik, merubah pola pikir dan mengenalkan
akan potensi besar media social dalam kontribusinya terhadap kemajuan bangsa.
Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi fungsi sesungguhnya tentang media social Facebook, Twitter, Instagram
dan Tumblr blog kepada kaum muda di lokasi SBN.
2. Praktek menggunakan media social Facebook, Twitter, Instagram dan Tumblr
blog untuk sarana belajar dan berbagi ilmu pengetahuan.
Healthy Care
Untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap kesehatan kami akan
mengadakan sosialisasi dan presentasi mengenai gaya hidup sehat dengan
menyesuaikan jenjang usia peserta yang merupakan anak, remaja dan orang tua.
Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi tentang HIV/AIDS, bahaya narkoba dan rokok.
Batas Hijau
Untuk mendorong penananaman nilai-nilai peduli lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan kepada anak-anak dan remaja di lokasi tujuan, dan diharapkan
dilakukan secara kontinuitas yang berubah menjadi kebiasaan baik terhadap
lingkungan. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan adalah :
1. Edukasi tentang lingkungan bersih dan sehat.
2. Penanaman pohon atau pengolahan dengan pola 3R yakni (reduse, reuse, and
recycle).
7
Mucis and Art Parade
Disini kami membagi dalam beberapa arena dimana peserta dapat menikmati music
dan seni rupa karya tim SBN, anak-anak dan kaum muda di sekitar lokasi tujuan, yang
dibalut dalam harmonisasi, melodi, cat bahkan cahaya yang mampu
mengaktualisasikan gagasan kreatif. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan
adalah :
1. Parade Musik di pentas kecil.
2. Pertunjukan seni rupa, tari, dan sastra.
Cinta INDONESIA
Program di budang nasionalisme ini juga menjadi salah satu program penting dalam
SBN Untuk menumbuhkan kesadaran cinta terhadap tanah air dan semangat
nasionalisme, kegiatan yang kami implementasikan adalah :
1. Mengadakan upacara bendera merah putih.
2. Pemberian edukasi tentang Nasionalisme.
Beberapa program utama dan tambahan diatas kami konsep untuk menjadi kegiatan
utama kami di lokasi tujuan SBN (Sekolah Batas Negeri), yaitu di Dusun Sontas, Kecamatan
Entikong. Teknis secara rinci dan tahapan pekerjaan di lapangan masih kami konsep dengan
matang agar kami dapat melakukan dan memberikan luaran yang terbaik.
8
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Jenis Pengeluaran
No
1
2
3
4
Biaya (Rp)
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Perjalanan
Lain-lain
Jumlah Kebutuhan Dana (Rp)
1.730.000
5.095.000
2.825.000
600.000
10.250.000
Penggunaan kebutuhan dana tersebut akan digunakan seefektif dan seefisien
mungkin untuk kelancaran kegiatan PKM. Dalam penggunaannya akan lebih difokuskan
pada kegiatan logistik dan operasional di lapangan, yaitu tranportasi menuju lokasi, aktivitas
saat di lokasi, dan transportasi pulang dari lokasi.
4.2 Jadwal Kegiatan
No.
Jenis Kegiatan
1.
Survei lokasi tujuan dan masalah
melalui narasumber dan internet.
2.
Penyusunan konsep secara spesifik
program-program kegiatan PKM.
3.
4.
5.
6.
Koordinasi instansi terkait dan
perizinan.
Persiapan logistik dan operasional
Promosi dan Sosialisasi program
PKM melalui Facebook/Twitter.
Pelaksanaan kegiatan di lokasi.
8.
Penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan “Sekolah Batas Negeri”
Perbaikan data dan analisis akhir.
9.
Penyusuna laporan akhir PKM.
7.
Bulan (April-Juli)
Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
9
DAFTAR PUSTAKA
Nn, (2007). Perbatasan Antar Negara Entikong, Sanggau 2007
Nn, (2007). KAWASAN PERBATASAN ENTIKONG, Perjalanan Panjang Menuju
Beranda Depan,Paparan Bupati Sanggau dalam rangka pengembangan kawasan
khusus di kabupaten sanggau, Jakarta 25 April 2007
http://setda.sanggau.go.id/index.php?option=com_content&view=category&layout=blo
g&id=34&Itemid=83
http://entikong.web.id/pendidikan-di-entikong-2
http://penataanruang.pu.go.id/bulletin/index.asp?mod=_fullart&idart=170
http://renunganboom.com/adventure-detail.php?id=30#.VCr8-GeSxqJ
10
11
12
13
14
15
16
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
System Presentasi
Sewa Sound
dan Microphone
Sewa Infokus
Sewa Kamera Digital
Cuci Foto
Kartu Memori
Flashdisk 16GB
Sewa Gitar
Kaos Tim
Kuantitas
1 Set
Presentasi
1 Set
Dokumentasi
1 Set
Dokumentasi
80 Lembar
Database
3 Slot
Database
1 Buah
Oprasional
2 Buah
Identitas
5 Buah
SUB TOTAL (Rp)
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah ( Rp )
150.000
150.000
200.000
250.000
1.000
80.000
115.000
200.000
75.000
200.000
250.000
80.000
160.000
115.000
400.000
375.000
1.730.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Makan dan Minum
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
3 x 3 Hari x
5 Orang
20.000
900.000
5 Set Tablet
4.000
20.000
1 Botol
600ml
13.000
13.000
Obat-obatan
1 Botol
6.000
6.000
Publikasi
Presentasi
Publikasi
Presentasi
Percetakan
300 Lembar
100 Lembar
30 Lembar
1 Buah
5 Rim 70gr
500
500
8.000
200.000
35.000
150.000
50.000
240.000
200.000
175.000
Percetakan
1 Botol
50.000
50.000
Percetakan
2 Set
140.000
280.000
Presentasi
Makanan
7 Buah
1 Dus
7.000
65.000
49.000
65.000
Minuman
2 Dus
35.000
70.000
Alat mandi
Alat mandi
2 Buah
2 Buah
7.500
5.000
15.000
5.000
Justifikasi
Pemakaian
Konsumsi
Obat Mabuk Perjalanan
Obat-obatan
(Antimo)
Minyak Kayu Putih
Obat-obatan
Lotion Anti Nyamuk
(Soffel)
Leaflet
Leaflet
Pamflet
X- Banner
Kertas HVS A4
Tinta Printer Canon
(Hitam)
Tinta Printer Canon
(Warna)
Spidol Snowman
Indomie
Air Mineral (Aqua
Gelas)
Sabun Cair
Odol (Pepsodent 120gr)
Jumlah ( Rp )
18
Buku Tulis
Tas Sekolah
Bendera
Bingkisan
10 Lusin
Bingkisan
10 Buah
Penunjang
1 Buah
Program
Globe diameter 35cm
Penunjang
1 Buah
Program
Karpet
Penunjang
2 Buah
Program
Kamus
Bahasa Penunjang
5 Buah
Indonesia
Program
Kamus Bahasa Inggris
Penunjang
5 Buah
Program
Poster Pendidikan
Penunjang
10 Buah
program
Voucher Internet
Komunikasi
3x Pengisian
Pulsa
Komunikasi
5x Pengisian
SUB TOTAL (Rp)
32.000
84.000
320.000
840.000
30.000
30.000
348.000
348.000
180.00
360.000
82.000
410.000
75.000
375.000
2.400
24.000
50.000
50.000
150.000
250.000
5.095.000
3. Perjalanan
Material
Taxi (PP)
Makan
+
Singgahan
Bensin
Justifikasi
Pemakaian
Transportasi
Kuantitas
Pulang –
Pergi
Minum Perjalanan
2x Pergi + 2x
Pulang
Transportasi
10liter x
Penunjag
5orang
SUB TOTAL (Rp)
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah ( Rp )
200.000 /org
2.000.000
25.000 /org
500.000
6.500/liter
325.000
2.825.000
4. Lain – lain
Material
Desain
Kaos,
Banner, Pamflet
Leaflet
Justifikasi
Pemakaian
XJasa
dan
Desaigner
Kuantitas
1 Orang
SUB TOTAL (Rp)
Total ( Keseluruhan )
Harga Satuan
(Rp)
600.000
Jumlah ( Rp )
600.000
600.000
10.250.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No.
1.
Nama / NIM
Aidil Andani /
B1024141025
Program
Studi
Manajemen
(Kelas
Internasional)
Bidang Ilmu
Sosial Ekonomi
Alokasi
Waktu
(Jam /
Minggu)
25
2.
Yohanes Djorgi
/ B1022141069
Manajemen
Sosial Ekonomi
20
3.
Maudina Tri
Hartasya /
B1024131011
Manajemen
(Kelas
Internasional)
Sosial Ekonomi
20
Uraian Tugas
Merencanakan,
memutuskan,
melaksanakan,
mengawasi, dan
mengevaluasi,
seluruh kegiatan
project dari konsep
proposal hingga
pelaksanaan
kegiatan projek di
lapangan.
Menyiapkan segala
macam
perlengkapan,
logistik dan
operasional,
transportasi, dari
penyusunan
proposal hingga
melaksanakan
kegiatan projek di
lapangan.
Menyusun konsep
program,
melaksanakan
survei pra-project
terhadap masalah
dan pemecahannya,
keuangan,
administrasi, humas
hingga
melaksanakan
kegiatan project di
lapangan.
20
4.
Resi Jesita /
E1101141079
Ilmu
Komunikasi
Sosial - Politik
20
5.
Rina Paramita
Utami /
I1011141007
Pendidikan
Dokter
Sains Kedokteran
20
Menyiapkan
operasional
komunikasi,
dokumentasi,
menyusun
justifikasi
anggaran, dari
penyusunan
proposal hingga
melaksanakan
kegiatan projek di
lapangan.
Menyiapkan segala
macam
perlengkapan,
logistik dan
operasional,
konsumsi, dan
kesehatan dari
penyusunan
proposal hingga
melaksanakan
kegiatan projek di
lapangan.
21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
22
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra
23
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
Gambar 1.. Peta transportasi tim SBN dari dan menuju Pontianak ke perbatasan IndonesiaIndonesia
Malaysia di Kecamatan Entikong.
Gambar 2.. Peta Kecamatan Entikong dan lokasi utama program PKM-M
PKM M di Dusun Sontas.