Keterkaitan diantara komunikasi sosial i
Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi sosial, interaksi sosial, dan
kelompok
sosial?
Bagaimana
keterkaitan
diantara
ketiganya
dalam
pemahaman BK Sosial?
1. Komunikasi Sosial
Komunikasi sebagai komunikasi social setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekananan, dan ketegangan antara lain lewat komunikasi yang bersifat
menghibur. Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan
untuk pemenuhan diri, nyaman dan tentram untuk diri sendiri dan juga orang
lain. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat memenuhi kebutuhan
emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan yang hangat
dengan orang-orang disekitar kita. Kebutuhan emosional dan intelektual itu
kita peroleh pertama-tama dari keluarga, lalu dari orang-orang disekeliling
kita seperti kerabat, barulah dari masyarakat umum termasuk sekolah.
Komunikasi sosial juga merupakan aksi antara dua pihak atau lebih yang
melakukan hubungan dalam bentuk saling memberikan tafsiran atas peran
yang disampaikan oleh masing-masing pihak melalui tafsiran pada perilaku
pihak lain.
Contoh
: Seorang wanita mengedipkan sebelah matanya kepada
seorang pria, sehinga pria yang dituju mengetahui apa yang dimaksud oleh si
wanita karna penafsiran dari kedipan mata. Reaksi kedua belah pihak di
antaranya adalah sebagai ajakan berkencan.
Melalui bahasa orang dapat mengetahui gerak-gerik atau suara yang
disampaikan oleh pihak lain. Melalui sikap dan gerekan, orang tahu keadaan
orang lain, mungkin ia sedang sedih, senang, ragu, dan sebagainya.
Diah SP |1
Menurut Gordon I. Zimmerman merumuskan adanya dua tujuan dalam
komunikasi. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas
penting bagi kebutuhan kita untuk memuaskan rasa penasaran kita. Kedua,
kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang
lain.
Jadi komunikasi mempunyai fungsi isi, yang melibatkan pertukaran
informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas, dan mengenai
bagaimana hubungan kita dengan orang lain. Komunikasi sosial yang
memungkinkan
individu
membangun
suatu
kerangka
rujukan
dan
menggunakan sebagai panutan untuk menafsirkan, situasi apapun yang ia
hadapi. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan
tahubagaimana
makan,
minum,
berbicara
sebagai
manusia
dan
memperlakukan manusia lain secara beradap, karena cara-cara berperilaku
tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan
orang lain yang intinya komunikasi.
Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan
akan tersesat, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan
sosial. Komunikasi yang memungkin individu membangun suatu kerangka
rujukan dan menggunakannya sebagai pantuan untuk menafsirkan, situasi
apapun yang ia hadapi. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang
tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicar sebagai manusia dan
memperlakukan manusia lain secara beradap, karena cara-cara berprilaku
tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan
orang lain yang intinya adalah komunikasi.
Diah SP |2
a. Sifat-sifat Komunikasi:
1) Komunikasi positif
Komunikasi dapat diartikan positif jika pihak-pihak yang
melakukan komunikasi ini terjalin kerja sama sebagai akibat kedua
belah pihak saling memahami maksud atau pesan yang disampaikan
2) Komunikasi negatif
Komunikasi dapat dikatakan negatif jika pihak-pihak yang
melakukan komunikasi tersebut tidak saling mengerti atau salah
paham
maksud
masing-masing
pihak
sehingga
menimbulkan
pertentangan.
b. Prinsip-prinsip Komunikasi:
1) Komunikasi adalah suatu proses simbolik/lambang
a) Lambang bersifat sembarang/sewenang-wenang
b) Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna; kitalah yang
memberi makna
c) Lambang itu bervariasi
2) Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Kita tidak dapat tidak melakukan komunikasi, tidak berarti bahwa
semua perilaku adalah komunikasi. Alih-alih komunikasi terjadi bila
seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilaku
dirinya.
3) Komunikasi itu berlangsung dalam konteks ruang dan waktu
Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Misal,
dering telepon yang berdering pada tengah malam atau dini hari akan
dipersepsikan negatif (tidak sopan) berbeda dengan orang yang
menelpon pada siang hari.
4) Komunikasi berlangsung akibat kesengajaan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari
komunikasi yang tidak disengaja sama sekali (misalkan ketika kita
sedang melamun dan orang lain memperhatikan kita) hingga
komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari (adanya
percakapan atau menyampaikan suatu pesan).
5) Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah
komunikasi
Diah SP |3
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai
dengan harapan para pesertanya (orang yang sedang melakukan
komunikasi).
2. Interaksi Sosial
Pengertian
mengenai
interaksi
sosial
sangat
berguna
di
dalam
memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Interaksi
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi
sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang
perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup
dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup seperti itu baru akan terjadi
apabila orang-orang atau kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara,
dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama. Maka dapat dikatakan
bahwa interaksi sosial merupakan dasar proses sosial, ang menunjuk pada
hubungan-hubungan sosial.
Interaksi sosial adalah suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan
yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam
masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu
sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai
yang ada dapat dilakukan dengan Jadi kesimpulan dari pengertian inetaksi
sosial adalah melakukan kegiatan yang dilakukan oleh antar individu maupun
kelompok dan memiliki hubungan timbal balik sehingga menimbulkan
kegiatan baru baik dalam bentuk kerjasama yang positif atau justru persaingan
dan bahkan pertikaian. Interaksi terjadi apabila informasi atau pesan yang
disampaikan diterima oleh pendengar.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang, kelompok, maupun sekumpulan
orang. Apabila ada dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai saat itu (saling
Diah SP |4
menegur atau berbicara). Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentukbentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu tidak saling
berbicara namun tetap dinamakan interaksi sosial, karena masing-masing
sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan perasaan maupun
syaraf orang yang bersangkutan (bau keringat, minyak wangi, penampilan).
Semuanya itu menimbulkan kesan di dalam pikiran seseorang yang kemudian
menentukan tindakan yang akan dilakukannya.
Contoh: seorang guru menghadapi murid-muridnya yang merupakan suatu
kelompok manusia di dalam kelas. Pada tahap pertama guru akan mencoba
menguasai kelas agar berlangsung dengan seimbang.
Interaksi sosial juga mempunyai makna-makna dalam berinteraksi, yaitu
seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya perlu berinteraksi sosial,
ineraksi sosial juga bersifat dinamis, karena adanya proses sosial (proses
kelompok dan individu saling berhubungan), kemudian dengan interaksi
sosial akan memungkinkan perubahan-perubahan sosial. Dalam menjalani
hidup semua orang butuh bantuan orang lainnya, sehingga melibatkan
keperluan beberapa orang yang pada akhirnya membuat banyak orang
melakukan interaksi dalam satu lingkungan.
a. Faktor-Faktor Interaksi
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai
faktor, antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.
1) Faktor Imitasi
Diah SP |5
Dari segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong
seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.
Meskipun demikian imitasi mungkin pula berakibat negatif, misalnya,
yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang dan
mematikan.
2) Faktor Sugesti
Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang
diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa
yang disugestikan tanpa berfikir rasional.. Berlangsungnya sugesti
dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi, yang
mana menghambat daya pikirnya secara rasional.
3) Faktor Simpati
Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana
seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Di dalam proses ini
perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan
utama dalam simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain
dan untuk bekerja sama dengannya.
4) Faktor Identifikasi
Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa
dengan orang lain yang ditiru (idolanya). Identifikasi sebenarnya
merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi berlangsung
dalam suatu keadaan dimana seseorang yang beridentifikasi benarbenar mengenal pihak yang lain, sehingga dapat berlembaga dan
bahkan menjiwainya.
5) Faktor Empati
Empati adalah simpati mendalam yang dapat mempengaruhi
kejiwaan dan fisik seseorang.
Diah SP |6
b. Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial
1) Adanya kontak sosial
2) Adanya komunikasi
Kontak adalah tahap pertama terjadinya interaksi sosial, dengan cara
berbicara atau terjadinya melalui fisik (mata, menegur, melambaikan
tangan, dsb)
3. Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan sekumpulan orang yang memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Bergabung dengan sebuah
kelompok adalah suatu pilihan. Namun terdapat dua faktor yang mengarahkan
kepada pilihat tersebut yaitu kedekatan dan kesaman. Semakin dekat
sesoerang maka mereka semakin sering saling melihat, berbicara, dan
bersosialisasi. Jadi, kedekatan fisik merupakan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang menjadi terbentuknya kelompok sosial. Namun tidak
hanya itu, kelompok juga terbentuk karena adanya kesamaan antar anggotaanggotanya. Kesamaan artinya, kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia,
tingkat intelegensi, atau karakter personal lain.
Kelompok sosial juga
mengandung pengertian suatu kumpulan dari
individu - individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan
bersama. Kelompok sosial adalah sejumlah individu, dimaknai dengan criteria
keanggotaan secara formal maupun informal, yang memiliki kesadaran
bersama dan dipersatukan oleh pola interaksi yang relatif stabil.
a. Syarat-Syarat Kelompok Sosial
Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan
sebagian dari kelompok yang bersangkutan, ada hubungan timbal balik
antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya dalam kelompok
Diah SP |7
tersebut, ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota
kelompok tersebut sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
b. Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
1) Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan
manusia yang lain.
2) Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan
peran tertentu.
3) Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya.
4) Memiliki kepentingan bersama.
Keterkaitan antara komunikasi sosial, Interaksi Sosial, dan Kelompok sosial
dalam BK sosial
Diah SP |8
Terjadinya komunikasi sosial, interaksi sosial, dan kelompok sosial karena
masing-masing individu sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan terjadinya
perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang tersebut.
Dengan adanya interaksi dan komunikasi sosial, masing-masing individu
dapat menyampaikan ide serta gagasannya demi mencapai tujuan bersama dalam
kelompok sosial tersebut. Kaitan selanjutnya ada dua faktor utama yang mendasari
terbentuknya suatu kelompok sosial, interaksi sosial, dan komunikasi sosial yaitu
kedekatan dan kebersamaan. Kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan
komunikasi dalam bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya
kelompok sosial. Kebersamaan dalam pembentukan kelompok sosial yang tidak
hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi sebelumnya juga pasti adanya interkasi
sosial dan komunikasi sosial
Dengan tidak adanya komunikasi atau pun interaksi antar satu sama lain maka
tidak mungkin ada kehidupan bersama atau suatu kelompok sosial. Maka dari itu
dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial
dalam komunikasi dan kelompok sosial karena tanpa adanya interaksi sosial.
Dalam berkomunikasi dan berinteraksi proses dimana setiap individu
menggunakan symbol ataupun lambang untuk menciptakan makna dalam lingkungan
mereka atau kelompok sosial. Komunikasi interaksi terjadi karena adanya proses atau
pertukaran informasi atau penyampaian pesan antara satu individu dengan individu
lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya dan menciptakan umpan balik.
Jadi antara komunikasi, interaksi sosial, dan kelompok sosial saling keterkaitan satu
dengan yang lain.
Diah SP |9
kelompok
sosial?
Bagaimana
keterkaitan
diantara
ketiganya
dalam
pemahaman BK Sosial?
1. Komunikasi Sosial
Komunikasi sebagai komunikasi social setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekananan, dan ketegangan antara lain lewat komunikasi yang bersifat
menghibur. Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan
untuk pemenuhan diri, nyaman dan tentram untuk diri sendiri dan juga orang
lain. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat memenuhi kebutuhan
emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan yang hangat
dengan orang-orang disekitar kita. Kebutuhan emosional dan intelektual itu
kita peroleh pertama-tama dari keluarga, lalu dari orang-orang disekeliling
kita seperti kerabat, barulah dari masyarakat umum termasuk sekolah.
Komunikasi sosial juga merupakan aksi antara dua pihak atau lebih yang
melakukan hubungan dalam bentuk saling memberikan tafsiran atas peran
yang disampaikan oleh masing-masing pihak melalui tafsiran pada perilaku
pihak lain.
Contoh
: Seorang wanita mengedipkan sebelah matanya kepada
seorang pria, sehinga pria yang dituju mengetahui apa yang dimaksud oleh si
wanita karna penafsiran dari kedipan mata. Reaksi kedua belah pihak di
antaranya adalah sebagai ajakan berkencan.
Melalui bahasa orang dapat mengetahui gerak-gerik atau suara yang
disampaikan oleh pihak lain. Melalui sikap dan gerekan, orang tahu keadaan
orang lain, mungkin ia sedang sedih, senang, ragu, dan sebagainya.
Diah SP |1
Menurut Gordon I. Zimmerman merumuskan adanya dua tujuan dalam
komunikasi. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas
penting bagi kebutuhan kita untuk memuaskan rasa penasaran kita. Kedua,
kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang
lain.
Jadi komunikasi mempunyai fungsi isi, yang melibatkan pertukaran
informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas, dan mengenai
bagaimana hubungan kita dengan orang lain. Komunikasi sosial yang
memungkinkan
individu
membangun
suatu
kerangka
rujukan
dan
menggunakan sebagai panutan untuk menafsirkan, situasi apapun yang ia
hadapi. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan
tahubagaimana
makan,
minum,
berbicara
sebagai
manusia
dan
memperlakukan manusia lain secara beradap, karena cara-cara berperilaku
tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan
orang lain yang intinya komunikasi.
Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan
akan tersesat, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan
sosial. Komunikasi yang memungkin individu membangun suatu kerangka
rujukan dan menggunakannya sebagai pantuan untuk menafsirkan, situasi
apapun yang ia hadapi. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang
tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicar sebagai manusia dan
memperlakukan manusia lain secara beradap, karena cara-cara berprilaku
tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan
orang lain yang intinya adalah komunikasi.
Diah SP |2
a. Sifat-sifat Komunikasi:
1) Komunikasi positif
Komunikasi dapat diartikan positif jika pihak-pihak yang
melakukan komunikasi ini terjalin kerja sama sebagai akibat kedua
belah pihak saling memahami maksud atau pesan yang disampaikan
2) Komunikasi negatif
Komunikasi dapat dikatakan negatif jika pihak-pihak yang
melakukan komunikasi tersebut tidak saling mengerti atau salah
paham
maksud
masing-masing
pihak
sehingga
menimbulkan
pertentangan.
b. Prinsip-prinsip Komunikasi:
1) Komunikasi adalah suatu proses simbolik/lambang
a) Lambang bersifat sembarang/sewenang-wenang
b) Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna; kitalah yang
memberi makna
c) Lambang itu bervariasi
2) Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Kita tidak dapat tidak melakukan komunikasi, tidak berarti bahwa
semua perilaku adalah komunikasi. Alih-alih komunikasi terjadi bila
seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilaku
dirinya.
3) Komunikasi itu berlangsung dalam konteks ruang dan waktu
Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Misal,
dering telepon yang berdering pada tengah malam atau dini hari akan
dipersepsikan negatif (tidak sopan) berbeda dengan orang yang
menelpon pada siang hari.
4) Komunikasi berlangsung akibat kesengajaan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari
komunikasi yang tidak disengaja sama sekali (misalkan ketika kita
sedang melamun dan orang lain memperhatikan kita) hingga
komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari (adanya
percakapan atau menyampaikan suatu pesan).
5) Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah
komunikasi
Diah SP |3
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai
dengan harapan para pesertanya (orang yang sedang melakukan
komunikasi).
2. Interaksi Sosial
Pengertian
mengenai
interaksi
sosial
sangat
berguna
di
dalam
memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Interaksi
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi
sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang
perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup
dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup seperti itu baru akan terjadi
apabila orang-orang atau kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara,
dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama. Maka dapat dikatakan
bahwa interaksi sosial merupakan dasar proses sosial, ang menunjuk pada
hubungan-hubungan sosial.
Interaksi sosial adalah suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan
yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam
masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu
sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai
yang ada dapat dilakukan dengan Jadi kesimpulan dari pengertian inetaksi
sosial adalah melakukan kegiatan yang dilakukan oleh antar individu maupun
kelompok dan memiliki hubungan timbal balik sehingga menimbulkan
kegiatan baru baik dalam bentuk kerjasama yang positif atau justru persaingan
dan bahkan pertikaian. Interaksi terjadi apabila informasi atau pesan yang
disampaikan diterima oleh pendengar.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang, kelompok, maupun sekumpulan
orang. Apabila ada dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai saat itu (saling
Diah SP |4
menegur atau berbicara). Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentukbentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu tidak saling
berbicara namun tetap dinamakan interaksi sosial, karena masing-masing
sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan perasaan maupun
syaraf orang yang bersangkutan (bau keringat, minyak wangi, penampilan).
Semuanya itu menimbulkan kesan di dalam pikiran seseorang yang kemudian
menentukan tindakan yang akan dilakukannya.
Contoh: seorang guru menghadapi murid-muridnya yang merupakan suatu
kelompok manusia di dalam kelas. Pada tahap pertama guru akan mencoba
menguasai kelas agar berlangsung dengan seimbang.
Interaksi sosial juga mempunyai makna-makna dalam berinteraksi, yaitu
seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya perlu berinteraksi sosial,
ineraksi sosial juga bersifat dinamis, karena adanya proses sosial (proses
kelompok dan individu saling berhubungan), kemudian dengan interaksi
sosial akan memungkinkan perubahan-perubahan sosial. Dalam menjalani
hidup semua orang butuh bantuan orang lainnya, sehingga melibatkan
keperluan beberapa orang yang pada akhirnya membuat banyak orang
melakukan interaksi dalam satu lingkungan.
a. Faktor-Faktor Interaksi
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai
faktor, antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.
1) Faktor Imitasi
Diah SP |5
Dari segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong
seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.
Meskipun demikian imitasi mungkin pula berakibat negatif, misalnya,
yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang dan
mematikan.
2) Faktor Sugesti
Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang
diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa
yang disugestikan tanpa berfikir rasional.. Berlangsungnya sugesti
dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi, yang
mana menghambat daya pikirnya secara rasional.
3) Faktor Simpati
Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana
seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Di dalam proses ini
perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan
utama dalam simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain
dan untuk bekerja sama dengannya.
4) Faktor Identifikasi
Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa
dengan orang lain yang ditiru (idolanya). Identifikasi sebenarnya
merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi berlangsung
dalam suatu keadaan dimana seseorang yang beridentifikasi benarbenar mengenal pihak yang lain, sehingga dapat berlembaga dan
bahkan menjiwainya.
5) Faktor Empati
Empati adalah simpati mendalam yang dapat mempengaruhi
kejiwaan dan fisik seseorang.
Diah SP |6
b. Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial
1) Adanya kontak sosial
2) Adanya komunikasi
Kontak adalah tahap pertama terjadinya interaksi sosial, dengan cara
berbicara atau terjadinya melalui fisik (mata, menegur, melambaikan
tangan, dsb)
3. Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan sekumpulan orang yang memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Bergabung dengan sebuah
kelompok adalah suatu pilihan. Namun terdapat dua faktor yang mengarahkan
kepada pilihat tersebut yaitu kedekatan dan kesaman. Semakin dekat
sesoerang maka mereka semakin sering saling melihat, berbicara, dan
bersosialisasi. Jadi, kedekatan fisik merupakan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang menjadi terbentuknya kelompok sosial. Namun tidak
hanya itu, kelompok juga terbentuk karena adanya kesamaan antar anggotaanggotanya. Kesamaan artinya, kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia,
tingkat intelegensi, atau karakter personal lain.
Kelompok sosial juga
mengandung pengertian suatu kumpulan dari
individu - individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan
bersama. Kelompok sosial adalah sejumlah individu, dimaknai dengan criteria
keanggotaan secara formal maupun informal, yang memiliki kesadaran
bersama dan dipersatukan oleh pola interaksi yang relatif stabil.
a. Syarat-Syarat Kelompok Sosial
Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan
sebagian dari kelompok yang bersangkutan, ada hubungan timbal balik
antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya dalam kelompok
Diah SP |7
tersebut, ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota
kelompok tersebut sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
b. Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
1) Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan
manusia yang lain.
2) Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan
peran tertentu.
3) Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya.
4) Memiliki kepentingan bersama.
Keterkaitan antara komunikasi sosial, Interaksi Sosial, dan Kelompok sosial
dalam BK sosial
Diah SP |8
Terjadinya komunikasi sosial, interaksi sosial, dan kelompok sosial karena
masing-masing individu sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan terjadinya
perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang tersebut.
Dengan adanya interaksi dan komunikasi sosial, masing-masing individu
dapat menyampaikan ide serta gagasannya demi mencapai tujuan bersama dalam
kelompok sosial tersebut. Kaitan selanjutnya ada dua faktor utama yang mendasari
terbentuknya suatu kelompok sosial, interaksi sosial, dan komunikasi sosial yaitu
kedekatan dan kebersamaan. Kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan
komunikasi dalam bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya
kelompok sosial. Kebersamaan dalam pembentukan kelompok sosial yang tidak
hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi sebelumnya juga pasti adanya interkasi
sosial dan komunikasi sosial
Dengan tidak adanya komunikasi atau pun interaksi antar satu sama lain maka
tidak mungkin ada kehidupan bersama atau suatu kelompok sosial. Maka dari itu
dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial
dalam komunikasi dan kelompok sosial karena tanpa adanya interaksi sosial.
Dalam berkomunikasi dan berinteraksi proses dimana setiap individu
menggunakan symbol ataupun lambang untuk menciptakan makna dalam lingkungan
mereka atau kelompok sosial. Komunikasi interaksi terjadi karena adanya proses atau
pertukaran informasi atau penyampaian pesan antara satu individu dengan individu
lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya dan menciptakan umpan balik.
Jadi antara komunikasi, interaksi sosial, dan kelompok sosial saling keterkaitan satu
dengan yang lain.
Diah SP |9