ANALISIS SWOT PADA PT MUSTIKA RATU TBK

ANALISIS SWOT PADA PT MUSTIKA RATU TBK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan menggemanya semangat “back to nature”, banyak orang diseluruh dunia kini
makin menggandrungi produk-produk yang terbuat dari bahan alami dan proses produksinya
tidak merusak alam. PT. Mustika Ratu sebagai salah produk kosmetika tradisional Indonesia
yang saat ini sudah mencapai puncaknya berusaha untuk terus menyempurnakan dan
mengembangkan setiap aspek usahanya. Bila dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang besar,
sekitar 220 juta jiwa, dan hampir lebih dari setengahnya adalah kaum wanita, Mustika Ratu
mempunyai kesempatan untuk mendominasi pasar kosmetika nasional dengan produk-produknya
yang berbahan dasar alami.
Sayangnya image PT. Mustika Ratu sebagai kosmetika “kalangan menengah ke bawah” sampai
saat ini masih melekat di benak setiap orang, sehingga hal ini dapat mengganggu promosi dan
kampanye Mustika Ratu dalam menggusung kosmetika tradisional ke pasar luar negeri.
Walaupun sampai saat ini, PT. Mustika Ratu tetap menjadi salah satu sponsor utama dalam
Pemilihan Puteri Indonesia dan sekarang sudah mulai Go Internasional dengan mengirimkan
Puteri Indonesia untuk mengikuti pemilihan Miss Universe, tetap saja aktivitas ini tidak
mengangkat image Mustika Ratu. Produk ini biasanya dipakai oleh para artis, penyanyi ataupun
model papan atas Indonesia tetapi kurang membawa Mustika Ratu ke posisi yang lebih baik.
Selain itu, dengan adanya isu global warning saat ini dan keadaan udara yang kotor membuat

semua orang khawatir dengan keadaan kecantikan dan tubuh mereka khususnya wanita.
Dengan adanya peluang tersebut maka banyak perusahaan yang yang memproduksi produk
kosmetika dan perawatan tubuh, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Dengan situasi
dan kondisi tersebut mau tidak mau memaksa setiap perusahaan terus mengembangkan usahanya
serta secara intensif memantau kondisi pesaing. Demi tercapainya misi, tujuan, dan kebijakan
perusahaan tersebut, setidaknya dibutuhkan suatu rencana kerja yang bernama strategi
pemasaran pada umumnya dan strategi kosmetika dan perawatan tubuh pada khususnya. Untuk
menetapkan suatu strategi tersebut, perusahaaan kosmetika dan perawatan tubuh perlu
mengamati lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan demikian perusahaan dapat
melihat apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.
1.2 Sejarah Mustika Ratu
PT Mustika Ratu didirikan Mooryati Soedibyo lahir di Surakarta, 5 Januari 1928 sebagai puteri
yang tumbuh di dalam Kerajaan Keraton Surakarta, dibawah pengawasan kakek dan neneknya.
Tradisi keluarga yang aristokrat sudah menjadi bagian hidup sehari-hari dari puteri ini sejak
kecil. Dengan sangat sabar dan perhatian, puteri keraton ini mempelajari keterampilan meramu
bahan-bahan alami untuk dibuat Jamu untuk perawatan kesehatan dan kecantikan.
Dibimbing langsung oleh eyang puterinya, Mooryati tak hanya mempelajari tetapi juga mewarisi
pengetahuan memilih tetumbuhan berkhasiat, serta meraciknya menjadi ramuan yang bermanfaat
bagi kesehatan maupun kecantikan yang selama ini hanya menjadi monopoli para bangsawan.
Menginjak usia 15 tahun, Mooryati sudah menguasai teknik tata rias dengan baik. Puteri yang

cekatan ini mulai membantu merias penari Bedhaya dan Serimpi yang akan pentas di Keraton.

Pada tahun 1956, Mooryati menikah dan meninggalkan kehidupan keraton yang serba dilayani.
Ia mulai terjun ke masyarakat, memasuki kehidupan perkawinan dengan mendampingi dalam
tugas-tugas suaminya. Dengan hidup barunya inilah, datang kesempatan untuk mengembangkan
ketrampilannya. Dalam mengisi waktu luangnya, ibu muda ini membuat lulur dan jamu untuk
diberikan secara cuma-cuma kepada isteri teman sejawat suami.
Keterampilan Mooryati Soedibyo menjadi terkenal di kalangan ibu-ibu setempat. Ibu-ibu yang
hendak mengawinkan anaknya minta tolong dibuatkan jamu Komajaya, Komaratih, Lulur,
Mangir, Parem lengkap, dan lain lain. Saat itu belum terlintas untuk berwiraswasta di bidang
jamu dan kosmetika tradisional. Semua itu beliau lakukan semata-mata sebagai hobi, bukan
bisnis. Akan tetapi, merasa senang dengan pesanan yang meningkat dari teman-temannya, pada
tahun 1973 beliau memulai untuk membuatnya dalam skala besar, di garasi rumahnya, dibantu
dengan dua orang pembantu.
Awal pendirian Perseroan ini pada tahun 1975, dimulai dari garasi kediaman Ibu Mooryati
Soedibyo. Tahun 1978 Perseroan mulai menjalankan usahanya secara komersial, yaitu dengan
memproduksi jamu yang didistribusikan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan.
Dalam perkembangannya permintaan konsumen semakin meningkat, hingga pada tahun 1980-an
Perseroan mulai mengembangkan berbagai jenis kosmetika tradisional.
Pada tanggal 8 April 1981 pabrik Perseroan resmi di operasikan. Dalam rangka memperkokoh

struktur permodalan serta mewujudkan visinya sebagai perusahaan Kosmetika dan Jamu Alami
Berteknologi Tinggi Terbaik di Indonesia., Perseroan melakukan penawaran umum perdana dan
mencatatkan sahamnya di PT. Bursa Efek Jakarta pada tahun 1995. Perseroan mulai menerapkan
standar internasional ISO 9002 tentang Sistem Manajemen Mutu serta ISO 14001 tentang Sistem
Manajemen Lingkungan sejak tahun 1996.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi pabrikasi, perdagangan dan distribusi jamu dan
kosmetik tradisional serta minuman sehat, dan kegiatan usaha lain yang berkaitan.Perseroan
berdomisili di Jalan Gatot Subroto Kav. 74 – 75, Jakarta Selatan dan pabrik berlokasi di Jalan
Raya Bogor KM 26,4 Ciracas Jakarta Timur.
Perusahaan ini pun telah lama tumbuh berdasarkan prinsip tersebut. Produk-produk jamu dan
kosmetika tradisional Mustika Ratu dibuat dari bahan-bahan alami. Hampir seluruh produk kami
diramu sesuai resep leluhur, pusaka Keraton Surakarta Hadiningrat, yang diwariskan turun
menurun. Namun kini produk-produk ini dibuat dengan menggunakan teknik dan mesin modern
yang memenuhi standar ketat kualitas dan keamanan. Berawal dari usaha rumah tangga,kini telah
tumbuh menjadi perusahaan consumer products yang besar. Produk-produk Mustika Ratu kini
menempati posisi puncak di pasar domestik dan diterima baik di pasar luar negeri, seperti
Malaysia dan Singapura. Bertolak dari keberhasilan ini, perusahaan berencana untuk
meningkatkan ekspor dan penetrasi ke pasar internasional. Mustika Ratu kini memusatkan
usahanya pada produk jamu dan kosmetika tradisional, yang kategori produknya – baik jenis
produk maupun mereknya – terus berkembang.

Mustika Ratu akan terus menyempurnakan dan mengembangkan setiap aspek usahanya. Dengan
ini, kami berharap untuk terus meningkatkan performa perusahaan sekaligus meningkatkan
kontribusi pada masyarakat.
Setelah mendapat tanggapan positif dari negara sendiri, Mustika Ratu mencoba melangkah ke
mancanegara. Di tengah persaingan yang semakin ketat dan kompetitif untuk menembus pasar
internasional, Mustika Ratu melakukan ekspor ke sejumlah negara. Pasar terbesar Mustika Ratu
adalah Malaysia, menyusul Brunei dan Singapura.
Ternyata, apa yang dimulai sebagai industri kecil dari rumah, setelah bertahun-tahun,

berkembang menjadi perusahaan manufaktur yang besar. Ketekunan dan kepemimpinan
Mooryati Soedibyo terbukti menghasilkan bisnis keluarga yang berhasil dibidang kesehatan dan
kecantikan. Saat ini bisnis yang bermula dari bidang jamu-jamuan itu telah meluas pada bisnis
perawatan kecantikan seperti SPA.
Selain daripada itu, bisnis ini telah membantu mengurangi pengangguran, dengan merekrut
sekitar 3000 tenaga kerja. Dengan kata lain, Mustika Ratu turut memperbaiki taraf hidup 3000
keluarga Indonesia. Tidak hanya itu, bisnis ini juga turut menjadi kebanggaan Indonesia sebagai
salah satu produk bermutu yang berbahan dasar, dibuat, dan dihasilkan dari sumber daya
Indonesia, yang disukai di mancanegara. Tentu saja, ini akan membuahkan devisa bagi negara
kita, dan turut berperan menjaga kestabilan ekonomi negara ini.
1.3 Visi dan Misi PT Mustika Ratu

VISI MUSTIKA RATU
Menjadikan warisan tradisi keluarga leluhur sebagai basis industri perawatan
kesehatan/kebugaran dan kecantikan melalui proses modernisasi teknologi berkelanjutan, dan
mengandalkan tumbuuh-tumbuhan dari alam sebagai sumber bahan baku utama.
MISI MUSTIKA RATU
Falsafah kesehatan/kebugaran dan kecantikan/penampilan yang telah lama di tinggalkan
masyarakat luas digali kembali oleh putri keraton sebagai royal hartege untuk dibagikan kepada
dunia sebagai karunia tuhan dalam bentuk ilmu pengetahuan yang harus dipertahankan dan
dilestarikan.
1.4 Produk – Produk PT Mustika Ratu
1. Mustika Ratu
2. Biocell
3. Mustika Putri
4. Bask
5. Ratu Mas
6. Moor's
7. Taman Sari Royal Haritege Spa
1.5 Budaya Perusahaan
1. Mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan
2. Bekerja dengan budaya kekeluargaan dan keakraban

3. Menghargai integritas dan profesionalisme yang tinggi
4. Menunjang kerjasama dan gotong royong dalam mencapai tujuan bersama
1.6 Penghargaan (Achievement)
Piagam Superbrand Awards, Best of the Best Entrepreneur of the Year – Ernst & Young,
Indonesian Entrepreneur of the Year Award, Healty & Beauty Award – Watsons, Republika
Piagam, Sahwali Award, Ernt Young Monte carlo, Piagam Brand Swa Puteri, Piagam Brand Swa
Sliming Tea, Sertifikat ISO 14001:2004 – Sucofindo, Sertifikat ISO 9001, Penghargaan Limbah
Award, Sertifikat Puteri, Sertifikat Mustika Ratu, IBBA 2006 Body Splash Cologne Category,

IBBA 2006 Slimming Tea Category, IBBA 2007 Body Splash Cologne Category, IBBA 2007
Slimming Tea Category, Penghargaan Pelestarian Budaya Indonesia – Menteri Perindustrian &
Perdagangan, Upakarti dalam Usaha Pelestarian Obat Tradisional – Presiden RI, Penghargaan
Perusahaan Pemrakarsa, Pembuatan Lipstik Terbesar – MURI, Penghargaan HR Excellence
dalam bidang Manajemen Pelatihan – Human Resources Indonesia & Majalah SWA, Indonesia’s
Most Admired Companies (IMAC) 2007, Penghargaan Perusahaan Pembina Tenaga Kerja
Terbaik Tingkat Propinsi – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan E-Company Award kategori
The Best Manufacturing – Warta Ekonomi
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Masalah Pokok

Seperti yang diketahui, mulai banyaknya produk kecantikan murah dari luar negeri yang
menyerbu Tanah Air, hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan mereka dalam pameran
Cosmobeaute Indonesia 2006 yang berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu dan adanya
perusahaan yang menerapkan Multi Level Marketing (MLM) pada produk kecantikan yang
sedikitnya 80% dari 100 peserta pameran tersebut berasal dari luar negeri yang menawarkan
berbagai macam produk dan peralatan kecantikan.
Penurunan daya beli konsumen di karenakan adanya persaingan dari produk luar yang
promosinya lebih agresif seperti memberikan katalog produk mereka sehingga konsumen dapat
mengetahui produk yang ditawarkan. Hal itulah yang mempengaruhi penjualan di industri
kosmetik dan perlu diperhitungkan oleh PT. Mustika Ratu dalam mempertahankan produknya
agar tetap exist di pasaran.
A. Masalah Pokok Internal
1. SDM
Sebagai perusahaan yang memperkerjakan sekitar 3040 pegawai baik di pabrik, kantor pusat,
maupun cabang-cabangnya, sebagian dari mereka sudah tergolong tua, sehingga baik secara
kreativitas dan inovatif kurang mampu mengikuti permintaan pasar.
2. Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik yang terletak disekitar pasar dan kurang strategis, tidak mendukung dalam
pendistribusian produk-produk Mustika Ratu. Kantor HRD yang berlokasi sama dengan pabrik,
yaitu di Jl. Raya Bogor Km 26,4 Ciracas, Pasar Rebo Jakarta Timur, jauh dari kantor pusat yang

merupakan pusat kegiatan, kuranglah menguntungkan baik bagi pihak internal maupun eksternal.
3. Distribusi
Saluran distribusi yang belum merata ke seluruh pelosok daerah merupakan salah satu kendala
PT. Mustika Ratu dalam memasarkan produknya. Walaupun PT. Mustika Ratu memiliki jaringan
distribusi yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar di pulau Jawa dan puluhan distributor
di seluruh Indonesia dan mancanegara, tetap saja banyak ditemukannya barang kosong untuk
beberapa produk di counter-counter Mustika Ratu. Khususnya untuk kawasan di luar pulau Jawa,
belum adanya kantor cabang sehingga menyulitkan dalam mengukur penjualan di setiap daerah
dalam mengontrol barang.
4. Bahan Baku
Di karenakan bahan yang dipakai oleh PT. Mustika Ratu adalah bahan baku dasar alami, untuk
mendapatkannya tidaklah mudah, dan sangat tergantung akan iklim dan ketersediaan pasokan

juga kualitas akan bahan baku tersebut. Sehingga PT. Mustika Ratu harus dapat mengantisipasi
bila bahan baku tidak tersedia dan tidak memenuhi standar kualitas.
5. Produk
Banyaknya produk yang dikeluarkan oleh PT. Mustika Ratu menyebabkan PT. Mustika Ratu
tidak dapat fokus untuk membuat salah satu produknya menjadi “brand image”. Dan bentuk
packaging setiap produknya dapat dikatakan kurang menarik, kurang praktis dan ekonomis
dibandingkan dengan kompetitor sejenisnya.

B. Masalah Pokok Eksternal
1. Promosi
Kurangnya program promosi Above The Line, seperti di media elektronik maupun media cetak
dan Below the Line (demo kecantikan, consumer promotion dsb-nya), menyebabkan produk
yang dikeluarkan oleh PT. Mustika Ratu kurang mendapat tanggapan positif dari masyarakat
luas.
2. Customer Service Centre
Kehadiran Customer Service Centre dapat dikatakan tidak maksimal digunakan oleh para
konsumen karena diantara mereka kebanyakan tidak mengetahui hal tersebut dan kurangnya
informasi.
3. Kompetitor
Banyaknya kompetitor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menawarkan harga yang
lebih kompetitif dan murah dengan hasil yang lebih maksimal merupakan kendala yang harus
ditangani oleh PT. Mustika Ratu agar konsumennya tetap loyal menggunakan produk mereka.
4. Keadaan Ekonomi
Adanya krisis global memberikan dampak terhadap masyarakat untuk lebih mengutamakan
kebutuhan primernya. Dengan kondisi serba sulit ini, berdampak pula pada penurunan daya beli
konsumen, khususnya industri kosmetik yang hanya merupakan kebutuhan sekunder.
5. Image
Selama ini produk kosmetik Mustika Ratu dikenal sebagai kosmetika kalangan bawah,

dikarenakan bentuk fisiknya yang tidak mengikuti zaman dan kurangnya peran Public Relations
dalam memposisikan produk tersebut.
6. Duta Produk
Para talent yang digunakan PT. Mustika Ratu untuk mempromosikan produknya kurang sesuai
dengan produk yang mereka bawakan. Dan kadang kala talent tersebut tidak dapat
mempresentasikan produk tersebut dengan baik dan tidak dapat menunjukkan bahwa mereka
adalah duta dari produk itu.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
- SDM
Dalam mengelola sumber daya manusia, PT. Mustika Ratu senantiasa mengacu kepada ketentuan
yang tercantum pada ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14001 versi 2004. Setiap tahun PT. Mustika

Ratu mengadakan training untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan kerja para karyawan,
baik dari level Supervisor, Superintendent dan Manager.
- Distribusi
PT. Mustika Ratu memiliki jaringan distribusi yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar
di Pulau Jawa ditambah dengan puluhan distributor di seluruh Indonesia dan mancanegara,

menjadikan produk-produk – nya tersebar di hampir setiap jenis outlet baik pasar tradisional
maupun pasar modern.
- Produksi
Sebagai perusahaan industri kosmetika tradisional, PT. Mustika Ratu selalu berupaya
meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengadopsi ISO 9001 versi 2000 untuk meningkatkan
mutu produk demi peningkatan kepuasan pelanggan. Dalam proses produksi, PT Mustika Ratu
juga telah menetapkan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) agar hasil produksinya
dapat diterima di pasar lokal maupun mancanegara.
- Sertifikasi
Sertifikasi ISO 9001 versi 2000 dan Sertifikasi ISO 14001 versi 2004 membuktikan PT. Mustika
Ratu secara kontinyu meningkatkan mutu produk demi kepuasan pelanggan dan selalu
melakukan perbaikan secara berkesinambungan dengan memperhatikan perlindungan
lingkungan yang selalu dievaluasi secara periodik oleh Sucofindo.
- Penghargaan
Penghargaan dari Bapak Gubernur DKI sebagai perusahaan yang telah melaksanakan
pengolahan limbah dengan baik telah di terima PT. Mustika Ratu pada bulan Oktober 2005. Hal
ini membuktikan PT. Mustika Ratu tetap konsisten untuk mengelola lingkungan dengan baik dan
dalam segala kegiatannya senantiasa berwawasan lingkungan.
- Customer Service Centre
Dengan adanya Customer Service Centre ini, diharapkan perusahaan dapat berinteraksi langsung
dengan konsumen, pelanggan maupun mitra usaha dan pada akhirnya menciptakan hubungan
yang harmonis diantara mereka.
- Produk
PT. Mustika Ratu telah memproduksi lebih dari 700 jenis produk yang terdiri dari perawatan
rambut, perawatan wajah, perawatan tubuh, make-up dasar, make-up artistik dan jamu untuk
segala jenis usia maupun gender.
2. Weakness (Kelemahan)
- Promosi
Kurangnya promosi yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu untuk memperkenalkan produk
barunya dan membangun brand image dikalangan masyarakat luas masih terbilang terbatas.
Selama ini PT. Mustika Ratu hanya fokus pada Pemilihan Putri Indonesia dalam membantu
kegiatan promosinya. Itupun dirasa kurang membantu dalam mengangkat image produk Mustika
Ratu dan meningkatkan penjualan.
- Tekhnologi
Dalam proses produksinya, PT. Mustika Ratu masih menggunakan tekhnologi standar. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dan biaya operasional.
- Kemasan
Bentuk fisik yang kurang menarik walaupun sering melakukan penggantian kemasan. Dan
warna-warna yang dihasilkan kadangkala kurang mengikuti selera pasar.
- Merk

Nama merk yang dipakai seringkali kurang komersial sehingga orang kurang tertarik untuk
membeli.
- Knowledge
Banyaknya produk yang dikeluarkan oleh PT. Mustika Ratu membuat para karyawannya sendiri
tidak hapal akanMustika Ratu itu sendiri. Ini dapat dilihat dari para Beauty Consultant yang
menunggu di counter hanya tahu produk yang umum-umum saja.
3. Opportunity (Peluang)
- Perluasan pangsa pasar ke mancanegara
- Dengan menjadi sponsor utama PPI (Pemilihan Putri Indonesia)
4. Threat (Ancaman)
- Adanya para pesaing yang mulai eksis di Indonesia
- Adanya promosi yang gencar dari para pesaing
3.2 Strategi Perusahaan
a. Strategi Promosi
Strategi yang dapat dilakukan pihak manajemen PT. Mustika Ratu untuk memperbaiki strategi
promosinya selama ini yang menggunakan endorser puteri Indonesia
1. Menjadikan Puteri Indonesia sebagai bintang iklan produk Mustika Ratu.
2. Meningkatkan kegiatan promosi diluar ajang pemilihan Puteri Indonesia.
3. PT. Mustika Ratu harus menginformasikan kepada masyarakat bahwa Puteri Indonesia adalah
duta PT. Mustika Ratu.
4. Memanfaatkan secara maksimal citra yang positif dari Puteri Indonesia.
5. Perseroan juga menjalankan program promosi secara efektif dan terarah dengan lebih
menekankan pada promosi the bottom line seperti demo kecantikan di counter-counter ,
consumer promotion melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, dan lain sebagainya.
b. Strategi Penjualan
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan penjualan ke depan, perusahaan senantiasa
memperbaiki sistem pendistribusian barang agar penyebarannya dapat merata ke seluruh pelosok
daerah baik melalui cabang-cabang perseroan yang dibantu dengan depo-deponya maupun dari
distributor-distributor yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Perseroan juga
terus meningkatkan penetrasi pasar di mancanegara yang mengalami pertumbuhan penjualan
cukup besar pada tahun 2005.
c. Strategi Pelayanan
Di pertengahan tahun 2005, perseroan membentuk consumer service center untuk
mengaplikasikan konsep-konsep pemenuhan harapan pelanggan terhadap produk-produk
perseroan. Dengan adanya consumer service center ini, perseroan diharapkan dapat berinteraksi
dengan konsumen akhir , pelanggan maupun mitra usaha dan pada akhirnya dapat menciptakan
hubungan yang harmonis diantara mereka.
d. Strategi Pemasaran
Perseroan terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam pasar domestik dan
mancanegara dengan memproduksi dan memasarkan produk untuk segala jenis usia, jender

maupun tingkat social masyarakat. Sebagai pelopor kecantikan, Perseroan senatiasa mengikuti
trend tat arias yang menjadi dambaan seluruh wanita Indonesia dengan meluncurkan Trend
Warna 2006 “Swarna Puspa Swarga” untuk seri Mustika Ratu dan “Uniquely You” untuk seri
Mustika Puteri sebagai trend setter dalam tat arias remaja.
e. Strategi SDM
Perseroan secara aktif terus mengembangkan seluruh aspek yang berhubungan dengan sumber
daya manusia .Pengembangan usaha perseroan menuntut adanya sumber daya manusia yang
handal dengan standar kualitas yang tinggi pada setiap lini organisasi.Strategi utama yang
dilakukan oleh perseroan adalah membangun dan mengembangkan kapabilitas organisasi untuk
mendukung pertumbuhan usaha.Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
penguasaan teknis karyawan dalam mendukung seluruh kegiatan perseroan, sehingga dapat
memberikan hasil yang optimal.
Dalam mengelola sumber daya manusia, Perseroan senantiasa mengacu kepada ketentuan yang
terkandung dalam ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14001 versi 2004.Perseroan melakukan inisiatif
dengan mengadakan training yang bertujuan untuk meningkatakan motivasi dan kemampuan
kerja karyawan.
Selama tahun 2005 Perseroan telah mnegadakan training “The Power of Motivation and
Personality”.Trainign yang dihadiri oleh 77 karyawan yang terdiri dari level Supervisor,
Superintendent dan manajer tersebut bertujuan untuk memperbaiki karakter karyawan sehingga
dapat berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja.
Di samping itu, Perseroan juga mengadakan training “Kiat jitu mengoptimalkan Performa
Karyawan dengan prinsip Empati”.Training yang khusus ditujukan bagi para manajer ini
menginformasikan tentang kiat-kiat untuk meningkatkan performa karyawan dengan prinsip
empati.Dalam training tersebut dibahas cara-cara jitu untuk mengelola anak buah dan
mempertahankan loyalitas bawahan dengan pendekatan empati. Selama tahun 2005 Perseroan
telah mengirim 23 karyawan untuk mengikuti barbagai pelatihan maupun seminar dan workshop
yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kerja dari karyawan.
f. Strategi Pasar Luar Negeri
Dalam rangka memenuhi permintaan pasar luar negeri atas produk-produk perseroan. Pada tahun
2005 Perseroan telah membuka pasar ekspor baru untuk Negara China dan Pakistan.Sedangkan
rencana pengembangan pasar ekspor ke depan meliputi beberapa Negara seperti Nigeria,
Philipina, dan Thailand.
Saat ini perseroan tengah giat melakukan strategi pemasaran khususnya di Negara Malaysia
dengan meningkatkan penetrasi pasar di modern market dan menempatkan sales representative
pada tiap-tiap distributor.Selain itu, perseroan juga menggiatkan aktivitas promosi above the line
dan bottom the line.Sedangkan untuk Negara-negara lainnya strategi yang dilakukan adalah
dengan melakukan penambahan jenis item produk misalnya produk Ginteh di Arab Saudi dan
produk seri Ayudara di Negara Rusia.Sedangkan di Negara Brunei Darussalam dan Hongkong,
perseroan melakukan penerapan system Pareto Product sehingga persediaan produk menjadi
lebih terkontrol dan service level meningkat.Disamping itu, perseroan terus meningkatkan
promosi terutama kegiatan promosi below the line.
g. Strategi Distribusi
Perseroan memiliki jaringan distribusi yang luas, di beberapa cabang di kota-kota besar di pulau

Jawa ditambah dengan puluhan distributor di seluruh Indonesia dan Mancanegara.Lalu
menjadikan produk-produk perseroan tersebar di hampir setiap jenis outlet baik pasar tradisional
maupun pasar modern.Pada tahun 2005 perseroan melakukan penataan kembali system distribusi
dengan pengambilalihan distributor di kota-kota besar menjadi cabang beserta depo-deponya.
Perseroan juga melakukan persiapan yang diperlukan dengan menggunakan tim pengiriman
khusus untuk memenuhi kebutuhan produk di outlet-outlet perseroan.Selain itu, perseroan
melakukan perluasan fungsi cabang denga menyediakan sarana-sarana yang canggih, dan
penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga target penjualan dapat tercapai dan
selanjutnya dapat memberikan keuntungan yang diperlukan untuk perputaran modal kerja bagi
operasional perseroan.
Dalam rangka mempercepat proses distribusi dan informasi kepada distributor dan retailer
perseroan mengadakan kerjasama dengan PT.Indosat Tbk. Melalui kerjasama ini para retailer dan
distributor dapat menikmati layanan menu M-Mustika Ratu melalui kartu Matrix. Menu tersebut
memungkinkan para retailer dan distributor melakukan pemesanan barang, mendapatkan berita
terkini mengenai perseroan serta menyampaikan saran dan masukan dengan praktis melalui
telepon seluler.Dengan layanan ini diharapkan para retailer dan distributor dapat menikmati
manfaat berupa penghematan waktu dan penyederhanaan prosedur pemesanan barang sehingga
mempercepat proses distribusi barang ke pasar.
h. Strategi Produksi
Dalam melakukan proses produksi perseroan telah menerapkan CPKB (Cara Produksi
Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik) agar hasil
produksinya bisa diterima pasar local maupun mancanegara.Dalam iklim bisnis yang tingkat
persaingannya sangat ketat, tuntutan produk yang sesuai dengan selera konsumen menjadi sulit
karena pilihan dipasar yang sangat beragam, sehingga diperlukan produk yang berkualitas,
praktis dan ekonomis. Kinerja yang optimal san efisiensi di segala bidang menjadi suatu
keharusan agar pemenuhan kebutuhan konsumen tercapai.
Perseroan berupaya selalu melakukan inovasi produk baik dengan diversifikasi produk,
diversifikasi pasar, penggantian kemasan, ukuran dan label sejalan dengan kebutuhan pasar, gaya
hidup dan trend.Pada tahun 2005 telah diluncurkan produk trend warna untuk Eye Shadow dan
Lipstick seri Mustika Ratu dan Mustika Puteri.Selain itu, perseroan melakukan penggantian
kemasan Body Care Mustika Ratu dan meluncurkan produk Body Milk seri Mustika Puteri, Roll
On seri Bask dan Masker 7,5 gram seri Mustika Ratu guna mendukung pengembangan
produk.Perseroan juga menambah investasi mesin label dan melakukan modernisasi proses jamu
untuk pembuatan Tapel, Parem, Pilis serta system pengeringannya.
Perseroan selalu berupaya meningkatkan kompetensi karyawan dibidangnya masing-masing
dengan melakukan training internal maupun eksternal sesuai dengan persyaratan dalam
penerapan system manajemen mutu sehingga didapat produk yang berkualitas dengan biaya
ekonomis karena setiap tahap proses selalu dikontrol agar produk yang dihasilkan dapat
memenuhi standar yang diterapkan.
Untuk meghadapi dinamika pasar yang penuh tantangan, perseroan mengambil langkah-langkah
strategis yang tepat agar mampu memenuhi ataupun menyesuaikan diri dengan perubahan dan
keinginan pasar, seperti membuat produk dengan biaya yang lebih rendah dan kemasan yang
lebih ekonomis tanpa mengurangi manfaat dan kualitas, sehingga harganya menjadi lebih
kompettitif.
Perkembangan usaha spa melalui system franchise masih memiliki potensi yang sangat besar,

baik di dalam mauppun di luar negeri.Perubahan gaya hidup dalam masyarakat yang menuntut
adanya keseimbangan antara kerja keras dan relaksasi telah menciptakan peluang-peluang dalam
usaha spa menjadi potensial.
Jamu sebagai salah satu produk asli Indonesia memegang peranan penting bagi perseroan di
pasar ekspor, dimana hamper 80% produk ekspor perseroan adalah jamu.Oleh karena itu,
perseroan tetap mengembangkan produk-produk jamu baru untuk dipasarkan ke Negara-negara
tujuan ekspor.Produk jamu memiliki unique selling point yang tinggi sehingga mampu diterima
dengan baik di pasar ekspor.
Dengan melakukan analisis SWOT perusahaan dapat dengan segera memberikan respon
terhadap kebutuhan konsumen dan mempertahankan pangsa pasarnya dari pesaing. Dengan
menggunakan metode SWOT pula, penulisan ilmiah ini berujuan untuk mengetahui penentuan
strategi pemasaran yang relevan bagi PT. Mustika Ratu. Tbk, serta mengetahui persaingan usaha
kosmetika dan perawatan tubuh lainnya. Hasil dari analisis strategi faktor internal dan eksternal
diketahui bahwa posisi Mustika Ratu berada dalam posisi pertumbuhan, posisi dimana strategi
tersebut merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri atau upaya diversifikasi, dengan tetap
mengantisipasi tantangan dan ancaman pesaing yaitu semua perusahaan kosmetika dan
perawatan tubuh baik pesaing besar, pesaing lama dan pendatang baru, serta tetap mengontrol
kekuatan dan kelemahan internal serta terus melihat dan memanfaatkan peluang yang setiap saat
muncul.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Banyak produk kosmetik yang bermunculan di pasaran dan persaingan semakin ketat terutama
dalam produk kosmetik dalam memberikan penawaran – penawaran yang menarik sehingga
dapat mempengaruhi konsumen, hal ini yang menyebabkan salah satu factor yang menyebabkan
penurunan daya beli konsumen. Hal ini merupakan kendala yang sangat berat yang dihadapi
salah satu perusahaan kosmetik ternama yaitu PT Mustika Ratu dalam mempertahankan
produknya dan menjaga kepercayaan konsumennya dalam produk – produknya. Kendala tersebut
muncul dari dua aspek yaitu dari aspek internal dan aspek eksternal diantaranya yaitu kurangnya
tenaga SDM yang muda yang masih banyak pemikiran kreatif, lokasi perusahaan yang kurang
strategis, kurangnya promosi – promosi, kemasan produk yang kurang menarik sehingga
konsumen beralih ke produk yang lain, kurang tanggap dalam merespon selera pasar, dsb.
Dengan mempertimbangkan banyak factor di atas PT Mustika Ratu harus segera mengambil
solusi yang terbaik dengan beberapa cara yaitu dengan tanggap merespon selera pangsa pasar
apa yang dibutuhkan atau apa yang sesuai dengan trend saat ini, membuat kemasan yang
menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli dan mengkonsumsinya dalam jangka waktu
lama dengan tetap memperhatikan komposisi dan keamanannya, dengan promosi – promosi
seperti sebagai sponsor utama dalam Pemilihan Putri Indonesia (PPI), dan tetap mempertahankan
CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang
Baik) sehingga aman dikonsumsi oleh wanita dan ramah lingkungan.
\

Referensi :
1. www.mustika-ratu.co.id
2. http://library.gunadarma.ac.id/
3. http://elibrary.mb.ipb.ac.id/
4. http://www.detikfinance.com
5. www.idx.co.id
6. www.tyasarifianti.blogspot.com
7. www.google.com

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25