AUDIT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KE (3)

Reza Ardianti (077) 4A3

AUDIT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
A. Karakteristik siklus perolehan dan pembayaran kembali modal
1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi
seringkali jumlahnya sangat material. Contohnya perusahaan jarang menerbitkan
obligasi, tapi begitu obligasi diterbitkan, jumlahnya material. Oleh karena ukuran yang
besar itulah, sebagai bagian dari pemeriksaan atas saldo akun neraca, auditor
memeriksa setiap transaksi yang terjadi dalam siklus ini sepanjang tahun.
2. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material,
akibatnya tekanan utama auditor dalam mengauditor akun-akun tersebut seringkali
diletakkan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan ketelitian.
3. Ada hubungan hukum entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi/dokumen
serupa. Auditor harus sangat cermat memastikan persyaratan yang mempengaruhi
laporan keuangan telah terpenuhi, disajikan dan diungkapakan dengan memadai.
4. Ada hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas.
Auditor secara simultan memeriksa beban bunga dan utang bunga. Demikian pula
dalam mengauditor ekuitas pemilik, dividen yang diumumkan, dan utang dividen.
B. Akun-Akun yang Terkait
Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada tipe
operasi bisnis perusahaan. Semua perseroan memiliki modal saham dan laba ditahan,

tetapi hanya sedikit yang memiliki saham preferen, agio saham, dan saham dibeli kembali
(treasury stock). Karakteristik

yang

unik

dari

siklus

perolehan

modal

dan

pengembaliannya mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun dalam siklus
ini. Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah ini:
1.


Utang wesel

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Utang kontrak
Utang hipotik
Utang obligasi
Beban bunga
Utang bunga
Laba ditahan disisihkan
Saham dibeli kembali
Dividen diumumkan


10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Kas di bank
Modal saham biasa
Modal saham preferen
Agio saham
Modal sumbangan
Laba ditahan
Utang deviden
Modal pemilik (perorangan)
Modal sekutu (persekutuan)


C. Utang Wesel
19.

Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari

pokok pinjaman dan bunganya yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.
Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah :
a. Pengengendalian internal atau utang wesel memadai
b. Transaksi yang menyangkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi
c. Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo
d. Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkait memenuhi
keempat tujuan audit penyajian dan pengungkapan
 Pengendalian Internal
1. Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu
2. Ada pengendalian memadai untuk pembayaran pokok pinjaman/bunganya
3. Dokumen dan catatan yang memadai
4. Veritifikasi independen secara periodik

 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi
20. Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan
pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian audit ini
merupakan bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantive
transaksi penerimaan kas. Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta
bunganya harus dititik beratkan pada pengujian atas empat pengendalian seperti
telah diuraikan diatas. Selain itu, auditor juga harus memeriksa ketelitian catatan
penerimaan dari pencarian pinjaman serta pembayaran kembali pokok pinjaman
dan bunganya.
 Prosedur analitis
21. Prosedur Analitis
1. Hitung rata-rata beban bunga atas
22.

Kemungkinan Salah Saji
Kesalahan penyajian beban bunga dan

dasar tingkat bunga rata-rata dan saldo

utang bunga/penghilang utang


wesel
2. Membandingkan wesel individual
23.

yang masih berjalan dengan tahun lalu

3. Membandingkan total saldo dalam
24.
25.
26.

Penghilangan atau kesalahan
penyajian utang wesel
Kesalahan penyajian beban bunga dan

akun utang wesel, beban bunga, dan utang
bunga dengan tahun lalu

utang bunga wesel


 Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :
a. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan (kelengkapan)
b. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat (ketelitian)

27.
D. Ekuitas Pemilik
28.
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan
publik dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup, pemegang saham
biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode
jarang terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanya berupa perubahan
ekuitas pemilik karena adanya laba/rugi tahunan dan pembagian deviden. Perseroan
Tertutup jarang membayar deviden, auditor hanya membutuhkan waktu sedikit untuk
memeriksa ekuitas pemilik, walaupun auditor tetap harus menguji catatan perusahaan.
Perusahaan perseroan publik, verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena
perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak, sering terjadi perubahan individu
yang memegang saham. Pengujian akun ekuitas pemilik dalam perseroan publik,
termasuk modal saham biasa, agio saham, laba ditahan dan dividen yang bersangkutan,
pengendalian internal atas modal saham dan dividen yang bersangkutan memadai,

transaksi ekuitas pemilik dicatat dengan benar, saldo ekuitas pemilik dicatat dengan benar
dan telah disajikan serta diungkapkan dengan tepat.
 Pengendalian internal
a. Otorisasi transaksi secara tepat. Contoh :
- Penerbiatan Modal Saham
- Pembelian Kembali Modal Saham
- Pengumuman Dividen
b. Pembukuan dan pemisahan tugas yang tepat. Apabila perusahaan menangani
sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal
harus memadai untuk memastikan bahwa :
- Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan
- Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki
29.

saham perusahaan pada tanggal pencatatan dividen
Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan
Pengendalian internal yang mempengaruhi pembayaran dividen meliputi :




Cek untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasar catatan sertifikat



saham oleh seseorang yang tidak bertangung jawab atas catatan modal saham
Setelah cek disiapkan, lakukan verifikasi independen tentang nama pemegang
saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada cek serta rekonsialiasi jumlah total
cek untuk pembayaran dividen dengan total dividen yang diotorisasi dalam



notulen rapat
Sebaiknya diselanggarkan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah

pembayarn dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotorisasi.
 Registrar independen dan agen transfer saham

30.

Setiap Perusahaan dengan saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia diwajibkan


memiliki registrar independen sebagai pengendalian untuk mencegah penerbitan
saham yang tidak sesuai dengan peraturan. Tanggung Jawab registrar indenpenden
adalah memastikan bahwa saham diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan setelah mendapat otorisasi dari
dewan komisaris apabila terjadi perubahan dalam pemilikan saham.
31.
E. PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM
32.
Empat hal perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan agio
saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat dengan
tepat (tujuan audit transaksi keterjadian dan ketelitian
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan)