PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUT (2)
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MOTOR MATIC HONDA
Mohammad Rizki
Email : [email protected]
STIE Pariwisata International
JL. Raya Kalimalang No.2A, Rt. 01/Rw. 04, Cipinang Melayu, Makasar, Kota Jakarta Timur
DKI Jakarta 13620
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian motor matic Honda. Komponen keputusan pembelian konsumen terdiri dari produk,
harga, promosi, dan tempat atau distribusi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
100 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan menggunakan
purpose sampling. Responden dalam penelitian ini ialah pengguna motor matic Honda. Data yang
telah kumpulkan kemudian di analisis menggunakan program SPSS versi 23. Uji asumsi klasik
meliputi normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan linieritas. Maka disimpulkan RSquare pada model regresi bernilai 0,679 menunjukan ada pengaruh produk, harga, promosi, dan
tempat secara simultan terhadap keputusan pembelian sebesar 67,9% sedangkan sisanya 32,9%
dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Kata Kunci
: Produk, Harga, Promosi, Tempat, dan Keputusan Pembelian
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produsen Honda dalam persaingan
industri manufaktur terus berinovasi
mengembangkan produk dengan didukung
teknologi mutakhir serta sumber daya
manusia yang kompeten pada setiap unit
kerja
perusahaan.
Dengan
terus
mengembangkan inovasi
dan selalu
memprioritaskan kepuasan pelanggan dalam
seluruh aspek kinerja pemasaran. Efesiensi
menjadi prioritas utama dalam hal
perpindahan tempat, namun dengan
menggunakan transportasi pribadi yang lebih
nyaman kita akan lebih mudah beraktivitas
dengan efesien. Pada saat ini masyarakat
mayoritas memilih motor matic sebagai alat
transportasi pribadi guna untuk menunjang
seluruh aktifitas.
Pelanggan tentunya menginginkan produk
dengan mengamati 4 (empat) variabel pada
umumnya sesuai dengan pendapat Kotler dan
Keller (2009), yaitu produk, harga, promosi
dan tempat, dimana variabel independen
tersebut saling berkolerasi untuk menentukan
keputusan pembelian produk motor matic
Honda.
Begitu pula dengan penelitian Johannes
dkk (2009), Suwarni dan Mayasari (2011),
dan Hakim (2012) yang mengangkat bauran
pemasaran mengenai kepuasan pelanggan,
dan keputusan pembelian sebagai variabel
dalam
penelitiannya,
mereka
juga
mendapatkan hasil yang hampir sama, namun
yang membedakan ialah variabel yang paling
dominan secara signifikan mempengaruhi
komponen
bauran
pemasaran
yang
digunakan dan diteliti untuk menjelaskan
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|2
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan
serta keputusan pembelian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat signifikasi pengaruh
bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian motor matic Honda baik secara
parsial maupun simultan, serta manakah dari
keempat variabel independen bauran
pemasaran yang paling berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen, yaitu
keputusan pembelian. Oleh karena itu
peneliti menetetapkan judul penelitian
berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic
Honda”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
perumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
1. Bagaimana pengaruh produk terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda?
2. Bagaimana pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda?
3. Bagaimana pengaruh promosi terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda?
4. Bagaimana pengaruh tempat terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda?
5. Bagaimana pengaruh produk, harga,
promosi, dan tempat berpengaruh
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah,
penelitian ini mempunyai tujuan ialah:
1. Untuk mengetahui pengaruh produk
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
2. Bertujuan menganalisis pengaruh harga
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
3. Untuk mengetahui pengaruh promosi
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
4. Bertujuan menganalisis pengaruh tempat
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
5. Untuk mengetahui pengaruh produk,
harga, promosi, dan tempat terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda
secara simultan.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Untuk menganalisa minat beli pelanggan
akan kebutuhan motor matic Honda.
2. Berguna untuk penelitian lanjut.
3. Menganalisis tingkat pemakaian motor
matic Honda dilingkungan sekitar
peneliti melakukan penelitian.
4. Bertujuan memberikan masukan akan
selera yang dibutuhkan masyarakat
kepada produsen.
II KAJIAN TEORITIS
2.1 Bauran Pemasaran
Tjiptono (2014) berpendapat bahwa
bauran pemasaran merupakan komponen alat
yang digunakan produsen untuk membentuk
karakteristik produk dan jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan. Selanjutnya
Isoraite
(2015)
menyatakan
bauran
pemasaran, yaitu produk, harga, tempat,
promosi. Produk dipahami sebagai tindakan
dan keputusan yang menyentuh saat
memenuhi kebutuhan pengembangan dan
produksi produk, format, kemasan, dan nama
merek, garansi, dll. Lalu faktor harga
meliputi semua aktivitas yang berkaitan
dengan harga produk, peraturan, dan lainnya.
konsesi, formulir aplikasi harga. Kemudian
faktor tempat mencakup semua kegiatan
yang berkaitan dengan pemilihan saluran
distribusi. Serta faktor promosi meliputi
tindakan dan keputusan yang ditujukan untuk
menginformasikan pelanggan tentang produk
dan membujuk pelanggan untuk membeli
barang. Kemudian Kotler dan Amstrong
(2012) mendeskripsikan bauran pemasaran
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|3
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
mengenai seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mendapatkan
respon target pasar, lalu dapat dijelaskan
pada gambar berikut :
Produk
• Variasi produk
• Kualitas
• Desain
• Fitur
• Nama merek
• Kemasan
• Ukuran
• Pelayanan
Harga
• Daftar harga
• Potongan
harga
• Periode
pembayaran
• Syarat kredit
Bauran Pemasaran
Promosi
• Periklanan
• Penjualan
personal
• Tenaga
penjual
• Hubungan
masyarakat
• Pemasaran
Tempat
• Saluran
• pemasaran
• Lokasi
• Persediaan
• Transportasi
• Logistik
Gambar 2.1 : Rincian Bauran Pemasaran
Sumber : Kotler dan Amstrong (2012)
Berdasarkan beberapa definisi diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran secara umum memiliki empat
variabel, yaitu produk, harga, promosi, dan
tempat atau distribusi, serta pemasaran
bertujuan untuk memperkenalkan produk,
mempertahankan
pelanggan
dan
mendapatkan pangsa pasar.
2.2 Produk
Tjiptono (2008) berpendapat produk
sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar yang
bersangkutan. Selanjutnya Kotler dan Keller
(2009) mendefinisikan produk merupakan
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan. Produk yang dipasarkan meliputi
barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang,
tempat, properti, organisasi, informasi, dan
ide. Kemudian Okeudo dan Margaret (2013)
mendeskripsikan
produk
merupakan
kombinasi dari sumber daya perusahaan
dalam bentuk satu unit yang ditawarkan
kepada pelanggan sehingga menghasilkan
keuntungan. Pilihan yang dibuat mengenai
produk ini, yaitu nama merek, disain,
fungsionalitas, perlindungan, perawatan,
pengemasan, garansi, aksesori dan layanan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa produk
merupakan elemen utama dalam sebuah
perusahaan yang nantinya akan dipergunakan
perusahaan sebagai alat pertukaran dengan
pelanggan yang bisa dimiliki dan dikonsumsi
baik itu produk berwujud maupun produk
tidak berwujud agar kebutuhan dan keinginan
pelanggan dapat terpenuhi.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|4
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
2.2.1 Diferensiasi Produk
Kotler dkk. (2009) berpendapat banyak
produk bisa dibedakan dalam bentuk ukuran,
atau struktur fisik produk, hal ini dapat dilihat
pada karakteristik dan jenis produk,
diantaranya :
1. Fitur
Perusahaan dapat mengidentifikasi dan
memilih fitur baru yang sesuai dengan
survei kebutuhan pelanggan baru dan
kemudian menghitung nilai pelanggan
berbanding dengan biaya perusahaan
untuk setiap fitur potensial.
2. Kustomisasi
Produsen dapat membedakan produk
dengan membuat produk dan disesuaikan
dengan setiap tahun.
3. Mutu kinerja
Merupakan tingkat karakteristik utama
produk dalam beroperasi. Produsen harus
merancang tingkat kinerja sesuai target
pasar dengan tingkat kinerja kompetitor.
Perusahaan harus mengelola efektifitas
waktu yang berkualitas
secara
menyeluruh dengan terus meningkatkan
prosedur perusahaan serta pengembalian
yang tinggi untuk pangsa pasar global.
4. Kualitas kesesuaian
Pelanggan berharap memiliki produk yang
sesuai antara kualitas produk dengan
harga yang ditetapkan oleh produsen,
tentu dengan standarisasi serta memenuhi
kualitas yang diinginkan pelanggan.
5. Daya tahan
Pada
umumnya
pelanggan
akan
membayar lebih mahal untuk barang yang
memiliki reputasi lebih unggul dan tahan
lama.
6. Kehandalan
Secara umum pelanggan akan bayar lebih
mahal untuk produk yang memiliki
kualifikasi lebih tinggi. Kehandalan
adalah ukuran probabilitas bahwa
kerusakan produk tidak akan didapatlkan
dalam jangka waktu yang singkat.
7. Mekanisme perbaikan
Merupakan
ukuran
kemudahan
memperbaiki produk ketika tidak
berfungsi secara optimal.
8. Gaya
Memiliki keuntungan dari ciri khas yang
menciptakan kesulitan kompetitor untuk
menyalin.
9. Desain
Adalah
faktor
yang
memberikan
perusahaan
keunggulan
kompetitif.
Desain merupakan totalitas fitur dan
mempengaruhi bagaimana produk terlihat
fungsinya dalam hal mempengaruhi
pelanggan.
2.3 Harga
Kotler dkk. (2009) berpendapat harga
tidak hanya nomor satu melainkan harga
datang dalam berbagai bentuk dan
melakukan banyak fungsi. Selanjutnya
Tjiptono
(2008)
menyatakan
harga
merupakan unsur tunggal bauran pemasaran
yang
memberikan
pemasukan
atau
pendapatan bagi perusahaan. Kemudian
Okeudo
dan
Margaret
(2013)
mendeskripsikan harga mengacu pada
pilihan pendekatan yang tepat untuk
membentuk harga aktual produk. Setiap
pelanggan mencoba memberi bobot manfaat
produk terhadap biayanya untuk melakukan
pembelian. Penting juga untuk menyebutkan
bahwa sementara ketiga aspek lain dari
bauran pemasaran adalah biaya, harga adalah
satu-satunya yang menciptakan pendapatan
penjualan.
Mengenai beberapa definisi diatas,
maka disimpulkan bahwa harga adalah suatu
nilai yang dibayarkan pelanggan melalui
produk barang atau jasa yang dipertukarkan
produsen dengan pelanggan.
2.3.1 Psikologi Pelanggan dan Harga
Kotler dkk. (2009) mendefinisikan bahwa
para ahli ekonomi berasumsi pelanggan akan
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|5
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
menetapan harga dengan menerima nilai
nominal atau seperti yang diberikan.
Produsen menyadari bahwa informasi
pelanggan sering aktif mengenai harga
proses, menafsirkan harga dalam hal
pengetahuan mereka dari pengalaman
pelanggan sebelumnya, melalui komunikasi
formal serta komunikasi informal. Keputusan
pembelian di dasarkan pada bagaimana
pelanggan melihat harga dan mengapa
mereka menganggap sebagai harga yang
sebenarnya. Mereka banyak memiliki batas
harga bawah yang relatif lebih rendah
dimana harga tersebut menimbulkan sinyal
berkualitas rendah, serta harga batas atas
dianggap tidak mahal jika memiliki reputasi
lebih unggul.
2.4 Promosi
Kotler dan Keller (2009) berpendapat
promosi sebagai sarana dimana perusahaan
berusaha menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan pelanggan secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk dan
merek yang dijual. Selanjutnya Assauri
(2011) berpendapat promosi adalah usaha
perusahaan untuk mempengaruhi dengan
membujuk calon pelanggan, melalui segala
unsur acuan pemasaran. Kemudian Okeudo
dan Margaret (2013) mendeskripsikan
promosi berkaitan dengan menghadirkan
informasi yang dibutuhkan pelanggan untuk
mengambil keputusan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa promosi
adalah cara yang dilakukan produsen untuk
memperkenalkan produk atau jasa dan
memberikan citra baik bagi produsen serta
memperluas pangsa pasar.
2.4.1 Sarana Promosi
Kotler
dan
Amstrong
(2008)
mengemukakan terdapat 5 (lima) komponen
promosi, yaitu :
1. Periklanan
Semua bentuk terbayar dari presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang atau
jasa dengan sponsor tertentu.
2. Promosi penjualan
Insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian dan pelayanan penjualan
produk atau jasa.
3. Hubungan masyarakat
Membangun hubungan baik dengan
kalangan publisitas yang diinginkan,
membangun citra perusahaan yang baik,
dan menangani atau menghadapi isu,
berita, dan kejadian yang tidak
menyenangkan.
4. Penjualan personal
Presentasi pribadi oleh wiraniaga
perusahaan untuk menghasilkan penjualan
dan membangun hubungan dengan
pelanggan.
5. Pemasaran langsung
Hubungan langsung dengan konsumen
individu yang ditargetkan secara tepat
untuk
memperoleh
respon
dan
membangun hubungan dengan pelanggan
secara berkepanjangan menggunakan
telepon, televisi respon langsung, email,
internet
dan sarana
lain untuk
berkomunikasi.
Setiap kategori melibatkan sarana promosi
tertentu
yang
digunakan
untuk
berkomunikasi dengan pelanggan. Bentuk
dari promosi adalah periklanan dan fungsi
dari periklanan adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi.
2. Membujuk atau mempengaruhi.
3. Meciptakan kesan.
4. Memuaskan keinginan.
5. Merupakan alat komunikasi.
2.4.2 Diferensiasi Citra
Para pelanggan mungkin mempunyai
respon berbeda terhadap citra perusahaan
atau merek. Identitas terdiri dari berbagai
cara yang diarahkan perusahaan untuk
mengidentifikasi diri atau memposisikan
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|6
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
produk, sedangkan citra ialah persepsi
masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
Kotler dkk. (2009) menjelaskan citra
dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar
pengendalian perusahaan. Citra yang efektif
melakukan 3 (tiga) hal, yaitu :
1. Menetapkan karakteristik produk dan
usulan nilai.
2. Penyampaikan
karakteristik
produk
dengan cara yang berbeda sehingga tidak
diganggu dengan karakter kompetitor lain.
3. Memberikan kekuatan yang emosional
dari sekedar citra mental.
Agar bisa berfungsi dengan baik, citra
harus disampaikan melalui setiap sarana
komunikasi yang tersedia dan kontak
layanan, yaitu :
1. Lambang
Citra dapat diperkuat menggunakan
simbol yang kuat. Perusahaan dapat
memilih sebuah simbol yang tepat untuk
produk.
2. Media
Citra yang dipilih harus ditampilkan
dalam iklan yang menyampaikan suatu
klasifikasi produk, pernyataan mengenai
sesuatu yang jelas berbeda dengan yang
lain. Pesan itu harus menarik dan tertulis
pada laporan tahunan, seperti brosur,
katalog, peralatan kantor perusahaan dan
kartu nama.
3. Suasana
Ruang fisik yang digunakan organisasi
merupakan penciptaan citra yang kuat.
4. Peristiwa
Suatu perusahaan dapat membangun suatu
identitas melalui jenis kegiatan yang
disponsorinya.
2.5 Tempat
Kotler dan Armstrong (2012) berpendapat
tempat merupakan lokasi yang digunakan
untuk proses penyampaian barang dan jasa
dari produsen ke konsumen. Dimensi tempat
mencakup
saluran,
cakupan,
lokasi,
persediaan, transportasi, dan logistik.
Selanjutnya Okeudo dan Margaret (2013)
menyatakan
tempat atau distribusi
merupakan elemen bauran pemasaran yang
bersangkutan dengan berbagai metode
pengangkutan dan penyimpanan barang,
serta kemudian membuatnya tersedia bagi
konsumen dengan cara yang paling
kontinental. Bila mengacu pada tempat
pemasar harus membuat keputusan mengenai
jalur distribusi dan sentra, transportasi,
pergudangan, pemrosesan order, dll. Badi
(2015) mendeskripsikan strategi tempat
melibatkan distribusi saluran yang telah
digunakan untuk mengantarkan produk ke
pelanggan dengan tepat waktu, dan cara
tokonya, memilih penjualnya. Oleh karena
itu setiap organisasi berfokus pada elemen
strategis yang dimiliki daripada yang lain.
Mengenai beberapa definisi diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa tempat atau
distribusi memiliki pengaruh dalam hal
penjualan dan perantara serta mencerminkan
citra produsen mengenai keefesienan
produksi.
2.5.1 Diferensiansi Layanan
Kotler dkk. (2009) mengemukakan ketika
produk
fisik
tidak
mudah
untuk
dideferensiasikan, kunci keberhasilan dalam
persaingan sering terletak pada penambahan
layanan yang menambah nilai serta
meningkatkan mutu produk fisik yang
membedakan layanan, yaitu :
1. Kemudahan pemesanan
Mengacu
pada
seberapa
mudah
pelanggan dapat melakukan pemesanan
produk kepada produsen.
2. Pengiriman
Mengarah pada seberapa baik produk
atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
Hal tersebut mencakup kecepatan,
ketepatan, dan perhatian selama proses
pengiriman.
|7
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
3. Pemasangan
Meliputi pada pekerjaan yang dilakukan
untuk membuat suatu produk beroperasi
dilokasi yang direncanakan. Kemudahan
instalasi menjadi titik jual yang
sebenarnya, terutama bila pasar sasaran
merupakan pelanggan baru dalam
teknologi yang terkenal tidak bertoleran
pesan pada layar.
4. Pelatihan pelanggan
Mencakup pada pelatihan para karyawan
dengan pelanggan untuk menggunakan
peralatan dari penjual secara tepat dan
efisien.
5. Konsultasi pelanggan
Menuju pada layanan data, sistem
informasi, dan saran yang diberikan
penjual kepada pelanggan.
6. Pemeliharaan dan perbaikan
Merupakan program layanan perusahaan
untuk membantu pelanggan menjaga
produk yang mereka beli dalam kondisi
yang baik.
7. Layanan lainnya
Perusahaan dapat mengembangkan
berbagai cara lain untuk membedakan
jasa
pelanggan,
mereka
dapat
menawarkan kontrak jaminan produk
atau kontrak pemeliharaan yang lebih
baik dari kompetitor mereka.
2.6 Keputusan Pembelian
Sumarwan (2005) berpendapat keputusan
pembelian ialah mengenai apa yang dibeli,
apakah membeli atau tidak, kapan membeli,
dimana membeli, dan bagaimana cara
pembayarannya. Sementara Kotler dan
Amstrong (2012) mendeskripsikan terdapat 5
(lima) tahap proses dalam melakukan
keputusan pembelian, yaitu pengenalan
masalah
atau
kebutuhan,
pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian
Sikap
orang lain
Evaluasi
alternatif
Niat
pelanggan
Keputusan
pembelian
Faktor situasi
yang tidak
teransitipasi
Gambar 2.6 : Proses evaluasi alternatif keputusan pembelian
Sumber : Kotler (2012)
Faktor pertama adalah sikap, sejauh mana
sikap orang lain mengurangi alternatif yang
disukai seseorang, hal tersebut akan
bergantung pada dua hal, yaitu :
1. Intensitas sikap negatif orang lain
terhadap
alternatif
yang
disukai
pelanggan, dan
2. Motivasi pelanggan untuk melaksanakan
keinginan orang lain.
Faktor kedua adalah faktor situasi yang
tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
mengubah niat pelanggan. Maka disimpulkan
bahwa prefensi merupakan niat pelanggan
bukanlah peramalan perilaku pelanggan yang
handal.
Keputusan
pembelian
untuk
memodifikasi, menunda, atau menghindari
|8
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
suatu
keputusan
pembelian
sangat
dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan.
Produsen harus memahami faktor yang
menimbulkan perasaan adanya resiko dalam
diri pelanggan dan memberikan informasi
serta dukungan untuk mengurangi risiko
yang dirasakan.
Swastha dan Handoko dalam Febriana,
dkk (2016) mendeskripsikan keputusan
pemlian merupakan suatu hal yang dapat
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan
dan keinginan konsumen. Perusahaan harus
lebih memberikan perhatian mengenai apa
yang diinginkan konsum sehingga mereka
memutuskan melakukan pembelian. Bauran
pemasaran merupakan salah satu aktivitas
pemasaran yang dapat mendukung berhasil
tidaknya suatu usaha yang dijalankan oleh
perusahaan. Adanya pengaruh terhadap
keputusan pembelian dapat diketahui melalui
bauran pemasaran
2.7 Kerangka
Berpikir
dan
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan penelitian terdahulu, tinjauan
pusataka, dan tujuan penelitian maka
kerangka berpikir antara faktor kualitas
pemasaran yang mempengaruhi keputusan
pembelian pelanggan menggunakan produk
motor matic Honda. Pengguna motor matic
Honda dikatakan puas apabila terdapat
kesesuaian antara harapan pelanggan setelah
mengevaluasi
suatu
produk
dengan
pemasaran yang diterimanya. Secara
sistematik dan empirik kerangka berpikir
dalam penelitian ini digambarkan, yaitu :
Produk
(X¹)
Harga
(X²)
Keputusan Pembelian
(Y)
Promosi
(X³)
Tempat
(X )
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir
Selanjutnya Ginting dan Situmorang
(2008) mendeskripsikan perumusan hipotesis
berarti membentuk proposi yang sesuai
dengan perkiraan serta tingkat kebenarannya.
Berdasarkan latar belakang, perumusan
masalah dan kerangka berpikir, maka
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian,
yaitu :
Hipotesis 1
H¹ : Ada pengaruh signifikan produk
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
Hipotesis 2
H² : Terdapat pengaruh signifikan harga
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|9
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Hipotesis 3
H³ : Terjadi pengaruh signifikan promosi
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
Hipotesis 4
H :Memiliki pengaruh signifikan tempat
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
Hipotesis 5
H : Mempunyai pengaruh signifikan produk,
harga, promosi, dan tempat terhadap
keputusan pembelian motor matic
Honda.
3 METODOLOGI PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3.1 Rancangan Penelitian
Variabel independen adalah komponen
bauran pemasaran (produk, harga, promosi,
dan tempat) sedangkan variabel dependen
adalah komponen kepuasan pelanggan
adalah keputusan pembelian. Penelitian ini
menggunakan teknik survey dengan cara
menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu
menjelaskan semua data penelitian.
3.2 Populasi dan Sampel
Sugiyono dan Susanto (2015) berpendapat
populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari subyek dan objek yang menjadi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini, yaitu pengguna motor
matic Honda yang berada dikawasan Kel.
Cililitan, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur,
DKI Jakarta atau lingkungan sekitar dimana
peneliti melakukan penelitian sejumlah 100
responden pengguna motor matic Honda.
Kemudian Tjiptono (2008) menyatakan
sampel merupakan bagian dari jumlah
populasi yang ada, sampel adalah semacam
miniatur dari populasi. Untuk mendapatkan
sampel maka digunakan 100 responden
pengguna motor matic Honda yang berada
dikawasan Rw.07, Kel. Cililitan, Kec.
Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta
dengan menggunakan teknik sampel non
probability sampling,
yaitu purpose
sampling.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.6 Uji Asumsi Klasik
Sebagai pelengkap dalam pembahasan ini
maka diperlukan adanya data atau informasi
dari luar perusahaan. Penulis memperoleh
data
yang
berhubungan
dengan
menggunakan metode, sebagai berikut :
1. Penelitian kepustakaan
2. Kuesioner
3.4 Uji Validitas
Semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam penelitian ini
mempunyai koefisien korelasi yang lebih
besar dari r-tabel . Untuk sampel sebanyak 20
orang pada taraf nyata α = 5% {0,05}.
3.5 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel dengan menggunakan
rumus cronbach alpha , yaitu:
Tabel 3.5 : Uji Reliabilitas
Variabel
Alpha
Kesimpulan
Produk (X¹)
0,714
Reliabel
Harga (X²)
0,778
Reliabel
Promosi (X³)
0,769
Reliabel
Tempat (X )
0,774
Reliabel
Keputusan
0,773
Reliabel
pembelian (Y)
Sumber : Data primer diolah, 2015
| 10
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Metode ordinary least square (OLS) akan
dapat dijadikan estimasi yang tidak bias jika
telah memenuhi persyaratan best linier
unbiased estimation (BLUE). Oleh karena
itu diperlukan adanya uji asumsi klasik
terhadap model yang telah diformulasikan,
yang
mencakup
uji
normalitas,
multikolonieritas,
heteroskedastisitas,
autolorelasi, dan linieritas.
3.6.1 Uji Normalitas
Sugiyono
dan
Susanto
(2015)
mengemukakan bahwa untuk menganalisis
normalitas
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan berbagai analisis normalitas
salah satuya Kolmogrov-Smirnov.
Tabel 3.6.1 : Uji Normalitas
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
Standardized
Predicated
Value
N
100
Normal
Mean
DE-7
Parameters ᵃᵇ
Std.Deviation 1.00000000
Most
Absolute
0.70
Extreme
Differences
Positif
.070
Negatif
-.062
Kolmogrov.703
Smirnov Z
Asymp. Sig.
.706
(2-tailed).
a.
b.
Dengan menggunakan taraf signifikasi α =
5% (0,5) dengan menggunakan program
SPSS versi 23, maka diperoleh untuk hasil
variabel X¹, X², X³, X dan Y dengan
menggunakan uji one sampel kolmogrovsmirnov, dengan demikian data tersebut
berdistribusi multinomial karena ditemukan
nilai signifikasi dalam uji normalitas > 0,05.
Berdasarkan
analisis
diatas
dapat
disimpulkan bahwa uji asumsi kenormalan
data terpenuhi.
3.6.2 Uji Multikolinieritas
Untuk mendeteksi multikolinieritas dalam
suatu model dapat dilihat dari beberapa hal,
yaitu :
1. Jika nilai variance inflation factors (VIF)
tidak lebih dari 10 dan tolerance tidak
kurang dari 0,1 maka disimpulkan tidak
terjadi multikolinieritas VIF = 1 atau
tolerance, jika VIF = 10 maka tolerance 1
atau 10 = 0,1 semakin tinggi VIF maka
semakin rendah tolerance.
2. Jika nilai koefiensi korelasi antar setiap
variabel kurang dari 0,70 maka model
dikatakan bebas dari multikolinieritas.
3. Jika koefisien determinasi (R-Square),
diatas 0,60 namun tidak ada variabel
independen yang berpengaruh terhadap
variabel dependen, maka model terkena
multikolinieritas.
Test distribution is Normal
Calculated from data.
Tabel 3.6.2 Uji Multikolinieritas
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std.
Error
1
(Constant) 2.370
3.410
Produk
.601
.076
Harga
-.395
.101
Promosi
.391
.103
Tempat
.451
.077
Sumber : Data primer diolah, 2015
Model Summaryᵇ
Unstandardized
Coefficients
T
Beta
.505
-.316
.401
.493
.695
7.905
-3.910
3.793
5.835
Sig.
.489
.000
.000
.000
.000
Collinierity
Statistics
Tolerance VIF
.828
.516
.301
.473
1.208
1.939
3.320
2.116
Suatu variabel menunjukan gejala
multikolinieritas bias dilihat dari nilai
variance inflation factors (VIF) yang tinggi
pada setiap variabel independen suatu model
Regresi. Jika nilai VIF kurang dari 0,01 dan
nilai tolerance lebih dari 0,10 untuk keempat
variabel independen maka disimpulkan
bahwa model regresi tidak terjadi
Multikolinieritas.
Gambar 3.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2015
Berdasarkan gambar tersebut maka
diketahui bahwa titik menyebar dengan pola
yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0
3.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Model Regresi yang baik ialah tidak
terjadi heterokedastisitas dengan melihat
pola titik-titik pada Scatterplot Regresi. Jika
titik-titik menyebar dengan pola yang tidak
jelas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
maka
tidak
terjadi
masalah
Heterokedastisitas.
pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas
pada model Regresi.
3.6.4 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui
apakah data yang kita miliki sesuai dengan
garis linier atau tidak (apakah hubungan antar
variabel yang hendak dianalisis mengikuti
garis lurus atau tidak). Jadi disimpulkan
bahwa peningkatan atau penurunan kualitas
disalah satu variabel akan diikuti secara linier
oleh peningkatan atau penurunan kuantitas
pada variabel lainnya.
Untuk uji linieritas digunakan test for
linierity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan
yang Linier bila nilai signifikansi pada
linierity kurang dari 0,05, berikut :
| 12
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Tabel 3.6.4 Uji Linieritas
Model Summaryᵇ
Sum of
Df
Squares
Keputusan
Between (Combined)
235.944
11
pembelian * Groups
Linierity
172.492
1
Produk
Deviation
63.452
10
from Linierity
Within Groups
726.296
88
Total
962.240
99
Keputusan
Between (Combined)
97.24
11
pembelian * Groups Linierity
31.863
1
Harga
Deviation
65.377
10
from Linierity
Within Groups
865
88
Total
962.24
99
Keputusan
Between (Combined)
395.675
14
pembelian * Groups Linierity
340.465
1
Promosi
Deviation
55.21
13
from Linierity
Within Groups
566.565
85
Total
962.24
99
Keputusan
Between (Combined)
404.924
16
pembelian * Groups Linierity
320.018
1
Tempat
Deviation
84.906
15
from Linierity
Within Groups
557.316
83
Total
962.24
99
Sumber : Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 3.6.4 dapat diketahui
bahwa nilai signifikasi pada linieritas X¹
sebesar 0.000, X² sebesar 0,075, X³ sebesar
0,00, X sebesar 0,628. Pada variabel
promosi tidak terdapat hubungan yang linier
sedangkan pada variabel produk, harga dan
tempat terdapat hubungan yang linier.
Dengan ini disimpulkan uji linieritas
terpenuhi.
3.6.5 Uji Regresi Linier Berganda
Mean Square
21.449
172.492
6.345
F
Sig.
2.599
20.900
.769
.007
.000
.658
0.899
3.242
0.665
0.544
0.075
0.754
4.24
51.079
0.637
.000
.000
0.816
3.769
47.66
0.843
.000
.000
0.628
8.253
8.84
31.863
6.538
9.83
28.263
340.465
4.247
6.665
25.308
320.018
5.66
6.715
Ghozali (2005) menyatakan analisis
regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen dengan
satu atau lebih variabel independen, dengan
tujuan untuk mengestimasi rata-rata populasi
atau nilai variabel dependen berdasarkan
nilai variabel independen yang diketahui.
Persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen, yaitu Produk
(X¹), Harga (X²), Promosi (X³), Tempat (X )
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
| 13
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Tabel 3.6.5 : Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std.
Error
1(Constant)
2.370
3.410
Produk
.601
.076
Harga
-.395
.101
Promosi
.391
.103
Tempat
.451
.077
Sumber : Data primer diolah, 2015
Model Summaryᵇ
Unstandardized
t
Coefficients
Beta
.505
-.316
.401
.493
.695
7.905
-3.910
3.793
5.835
Sig.
.489
.000
.000
.000
.000
Colinierity
Statistics
Tolerance
VIF
.828
.516
.301
.473
1.208
1.939
3.320
2.116
Berdasarkan tabel 3.6.5 maka ditemukan bahwa model regresi linier berganda yang dihasilkan,
yaitu:
Ŷ = 2.370 + 0,601 Produk – 0,395 Harga + 0,391 Promosi + 0,451 Tempat.
4. Berdasarkan nilai koefiensi promosi
1. Berdasarkan nilai konstanta sebesar 2.370
sebesar 0,391 memberi arti bahwa
hal tersebut memberi arti bahwa
kenaikan 1 satuan pada promosi akan
keputusan pembelian akan bernilai 2.370
meningkatkan keputusan pembelian
jika seluruh variabel independen memiliki
sebesar 0,391, dengan asumsi variabel
nilai 0, maka dapat disimpulkan bahwa
independen lainnnya bernilai 0, maka
pelanggan memprioritaskan kualitas
dapat disimpulkan bahwa faktor promosi
produk motor matic Honda dibandingkan
tidak terlalu berpengaruh jika kualitas
faktor pendudung lainnya dan tidak
kesesuaian tidak ditemukan pelanggan.
mengedepankan faktor harga.
5. Untuk nilai koefiensi tempat sebesar
2. Perolehan koefiensi produk sebesar 0,601
0,451 memberi arti bahwa kenaikan 1
memberi arti bahwa kenaikan 1 satuan
satuan pada tempat akan meningkatkan
pada
produk
akan
meningkatkan
keputusan pembelian sebesar 0,451
keputusan pembelian sebesar 0,601
dengan asumsi variabel independen
dengan asumsi variabel independen
bernilai 0, dikarenakan tempat atau
lainnya bernilai 0, maka dapat
distributor berpengaruh dalam hal
disimpulkan bahwa pelanggan sangat
penjualan, perbaikan, dan layanan serta
mengutamakan faktor keunggulan produk
saluran distribusi, yang memungkinkan
diantaranya ketahanan dan kehandalan
pelanggan merasa puas akan efesiesi,
mesin motor matic Honda.
ketepatan, kemudahan dan pelayanan
3. Di lihat dari nilai koefiensi harga sebesar yang diberikan produsen Honda.
0,395 memberi arti bahwa jika terjadi
6. Di lihat dari nilai signifikan seluruh
peningkatan harga sebesar 1 satuan maka
variabel independen sebesar 0,000 > 0,05
keputusan pembelian akan turun sebesar maka H¹ diterima dan menyatakan bahwa
0,395 dengan asumsi variabel independen
terdapat pengaruh yang signifikan antara
bernilai 0, maka dapat disimpulkan bahwa
X¹, X², X³, X terhadap variabel dependen.
pelanggan mengabaikan faktor harga
karena pelanggan lebih mementingkan
3.6.6 Uji Signifikasi Simultan
kualitas kesesuaian antara kualitas produk
Uji Anova pada dasarnya menunjukan
dengan penetapan harga produsen.
apakah semua variabel independen (X)
secara simultan mendapat pengaruh terhadap
| 14
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
variabel dependen (Y). Uji Anova dapat
dilakukan dengan membandingkan F-hitung
dengan F-tabel, jika F-hitung > dari F-tabel,
(H⁰ ditolak H¹ diterima), maka model
signifikan dapat dilihat dalam kolom
signifikansi pada Anova. Koefisien korelasi
berganda dan regresi diuji signifikansi
menggunakan uji Anova, yaitu dengan
membandingkan F-hitung dengan F-tabel,
dengan tingkat kepercayaan yang digunakan
(95%) atau taraf signifikan 0,05% dengan
kriteria, sebagai berikut :
1. Jika F-hitung > F-tabel, H¹ diterima dan
H⁰ ditolak, berarti secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
2. Jika F-hitung < F-tabel, H¹ ditolak dan H⁰
diterima, berarti variabel dependen secara
simultan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 3.6.6 : Uji Signifikasi Simultan
Model
1
a.
b.
Regresion
Residual
Total
Sum of
Squares
653.697
308.543
962.240
Model Summaryᵇ
Df
Mean
Square
4
163.424
95
3.248
99
F
50.318
Sig.
.000b
Dependent Variabel : Keputusan pembelian
Predictors : (Constant), Tempat, Produk, Harga, Promosi
Sumber : Data primer diolah, 2015
H⁰ : b¹ = 0 : Pengaruh Produk, Harga,
Promosi,dan Tempat secara simultan tidak
berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan pembelian.
H¹ : b¹ ≠ 0 : Pengaruh Produk, Harga,
Promosi, dan Tempat secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan pembelian.
Hasil uji simultan untuk variabel
produk, harga, promosi, dan tempat diperoleh
nilai F-hitung sebesar 50.318 dengan nilai
signifikasi sebesar 0,000, karena nilai
siginifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05 maka H⁰ ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh signifikan dari variabel
produk, harga, promosi, dan tempat terhadap
keputusan pembelian secara simultan.
3.6.7 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen (X)
= produk, harga, promosi, dan tempat
mempengaruhi variabel dependen (Y) =
keputusan pembelian. Proses uji hipotesis
untuk koefisien regresi, yaitu:
1. Perumusan Hipotesis Nihil (H⁰) dan
Hipotesis Alternatif (H¹)
H¹ : β0 H¹
Ada pengaruh yang signifikan dari setiap
variabel independen
(X¹,X²,X³,X )
terhadap variabel dependen (Y).
2. Penentuan Harga t-tabel berdasarkan
taraf signifikansi dan taraf derajat
kebebasan
a) Taraf signifikansi = 5% (0,05)
b) Derajat kebebasan = (n-4-k)s
| 15
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Tabel 3.6.7 : Uji Parsial
Model
1 (Constant)
Produk
Harga
Promosi
Tempat
a.
b.
Unstandardized
Coefficients
B
Std.
Error
2.370
3.410
.601
.076
-.395
.101
.391
.103
.451
.077
Model Summaryᵇ
Unstandardized
T
Coefficients
Beta
.505
-.316
.401
.493
.695
7.905
-3.910
3.793
5.835
Sig.
.489
.000
.000
.000
.000
ColLinierity
Statistics
Tolerance
VIF
.828
.516
.301
.473
1.208
1.939
3.320
2.116
Independent Variabel : (Constant) Produk, Harga, Promosi, Tempat
Dependent Variabel : Keputusan pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2015
1. Variabel Produk
H⁰ : b¹ = 0 : Pengaruh produk tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H¹ : b¹ ≠ 0 : Pengaruh produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Perolehan hasil uji signifikasi parsial
untuk variabel produk diperoleh nilai thitung sebesar 7.905 > dari nilai t-tabel
1.660 dengan tingkat signifikasi 0,000 <
0,05 dari nilai signifikasi, didapatkan titik
presentase distribusi nilai t sebesar
1.98525, artinya H⁰ ditolak dan H¹
diterima, kemudian terdapat pengaruh
signifikan antara variabel produk (X¹)
terhadap keputusan pembelian. Maka
disimpulkan bahwa produk adalah
variabel yang berpengaruh paling
dominan dengan nilai t-hitung tertinggi.
Hal ini jelas menggambarkan produk yang
memiliki reputasi lebih unggul akan lebih
mendapatkan citra baik dimata pelanggan.
2. Variabel Harga
H⁰ : b² = 0 : Pengaruh harga tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H² : b² ≠ 0 : Pengaruh harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji signifikasi parsial
variabel harga (X²) diperoleh nilai t-hitung
sebesar -3.910 > dari nilai t-tabel 1.660
dengan tingkat signifikasi 0,000 < 0,05
dari nilai signifikasi, maka didapatkan
titik presentase distribusi nilai t sebesar
1.98525, artinya H⁰ ditolak dan H²
diterima, yang berarti harga tidak
memiliki pengaruh signifkan terhadap
keputusan pembelian. Maka disimpulkan
bahwa besar kecilnya nilai harga tidak
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian motor matic Honda.
3. Variabel Promosi
H⁰ : b³ = 0 : Pengaruh promosi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
H³ : b³ ≠ 0 : Pengaruh promosi
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Di lihat pada hasil uji parsial untuk
variabel promosi (X³) diperoleh nilai thitung = 3,793 > dari nilai t-tabel 1.660,
dengan tingkat signifikasi 0,000 < 0,05
dari nilai signifikasi, maka didapatkan
titik presentase distribusi nilai t sebesar
1.98525, artinya H⁰ ditolak dan H³
diterima, artinya promosi memiliki
pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Maka disimpulkan bahwa
promosi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
| 16
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
4. Variabel Tempat
H⁰ : b = 0 : Pengaruh tempat tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
H : b ≠ 0 : Pengaruh tempat
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Mengenai hasil uji signifikasi parsial
variabel tempat (X ) diperoleh nilai thitung sebesar 5,835 > dari nilai t-tabel
1.660, dengan tingkat signifikasi 0,000 <
0,05 dari nilai signifikasi, maka
didapatkan titik presentase distribusi
nilai t sebesar 1.98525, artinya Ho
ditolak dan H4 diterima, yang berarti
variabel tempat berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel
tempat adalah variabel paling dominan
kedua setelah variabel produk karena
memiliki tingkat signifikasi tinggi kedua
terhadap keputusan pembelian.
3.6.8 Uji Koefiensi Determinasi
Tabel 3.6.8 Uji Koefiensi Determinasi
Model Summaryᵇ
Model R
R
Adjusted
Square R Square
Std. Error
of the
Estimate
1
.824 0.679
0.666
1.802
a. Predictors : (Constant), Produk, Harga, Promosi,
Tempat
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 3.6.8 dilihat dari
perolehan nilai R-Square sebesar 0.679 atau
(67,9%). Hal ini berarti bahwa variabel
komponen bauran pemasaran (produk, harga,
promosi, dan tempat) secara simultan
mempengaruhi keputusan pembelian sebesar
(67,9%), sedangkan sisanya (32,1%)
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak
dibahas dalam penelitian ini seperti persepsi,
jarak tempuh dan ketahanan.
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan analisis secara teoritis dan
statistika peneliti mengemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Produk berpengaruh dengan tingkat
signifikan sebesar 0.601 terhadap
keputusan
pembelian
dikarenakan
produk motor matic Honda mempunyai
banyak
keunggulan
dari
produk
kompetitor .
2. Harga berpengaruh signifikan sebesar 0.395 terhadap keputusan pembelian
motor matic Honda dikarenakan
pelanggan lebih mementingkan faktor
keseuaian produk dibandingkan dengan
harga.
3. Promosi berpengaruh sebesar 0.391
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda dikarenakan pelanggan
cukup memperhatikan proses promosi
yang dilakukan produsen Honda.
4. Tempat berpengaruh sebesar 0.451
terhadap
keputusan
pembelian
dikarenakan faktor layanan Honda yang
berpengaruh
terhadap
kepuasan
pelanggan.
5. Variabel produk, harga, promosi, dan
tempat secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
6. R-Square pada model regresi bernilai
0,679 menunjukan ada pengaruh produk,
harga, promosi, dan tempat secara
simultan terhadap keputusan pembelian
sebesar 67,9% sedangkan sisanya 32,9%
dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang
tidak termasuk dalam model penelitian
ini.
7. Perbedaan variabel harga dengan
keputusan
pembelian
dikarenakan
konsumen tidak terlalu mementingkan
faktor harga pada produk, namun lebih
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
| 17
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
mengedepankan
faktor
kualitas
kesesuaian produk dengan harga, artinya
bila produk tersebut mahal tidaklah
menjadi masalah asalkan produk tersebut
mampu mengungguli produk lain. Maka
dapat disimpulkan bahwa bila harga naik
permintaan menurun dan bila harga
menurun
permintaan
akan
naik
permintaan dan penawaran.
4.2 Saran Penelitian
Dalam melakukan penelitian selanjutnya
ada beberapa saran untuk para peneliti demi
untuk mendapatkan hasil lebih baik dari
penelitian ini, yaitu :
1. Mengenai
penelitian
selanjutnya,
populasi yang digunakan dikembangkan
dengan tidak hanya wilayah dimana
peneliti melakukan penelitian, sehingga
hasil penelitian dapat di generalisasikan
terhadap sampel yang lebih besar.
2. Untuk penelitian selanjutnya, responden
yang digunakan tidak terbatas pada
lingkungan dimana peneliti melakukan
penelitian,
namun
dapat
juga
diperluaskan wilayahnya.
3. Berguna kepada penelitian selanjutnya
dapat menggunakan metode eksperimen,
yaitu dengan melakukan treatmen
terhadap para responden yang lebih muda
luas pengkategorian usia, serta melalukan
wawancara dan pengamatan langsung
terhadap praktisi dibidang pemasaran
(kualitatif).
4. Mendapatkan hasil empiris yang lebih
baik, penelitian berikutnya dapat
dikembangkan dengan menyertakan
variabel
faktor
penyebab
yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan
kepuasan pelanggan yang lainnya seperti
faktor citra perusahaan, lingkungan, dan
perbandingan dengan kompetitornya,
variabel psikologis yang berasal dari
dalam diri manusia maupun personal
yang mungkin dapat memperkuat
persepsi seseorang mengenai sebuah
penawaran dan permintaan.
5. Penelitian
mendatang
hendaknya
mengembangkan sendiri instrumen
pengukuran variabel penelitian untuk
menghindari adanya kelemahan yang
diakibatkan
oleh
ketidaksesuaian
penerjemahan instrumen pengukuran
variabel penelitian.
6. Untuk para ekonom agar lebih
memperhatikan
faktor
kepuasan
pelanggan dalam melakukan profesinya.
Dalam melakukan penelitian ini maka
dapat
disimpulkan
bahwa
peneliti
menemukan beberapa kelemahan dari proses
bauran pemasaran kepada proses keputusan
pembelian dan kepuasan pelanggan. Oleh
karena itu maka peneliti bersedia
memberikan saran yang sekiranya dapat
dipergunakan oleh produsen, sebagai berikut:
1. Produk motor matic Honda harus
mengembangkan inovasi dari segi fitur
kenyamanan dan keselamatan yang akan
memberikan kenyamanan dan keamanan
serta keselamatan bagi pengguna motor
matic Honda.
2. Dari segi promosi dan tempat atau
distribusi diharapkan produsen mampu
menarik pelanggan dengan mendapatkan
pangsa pasar yang luas, serta dari segi
distribusi berkaitan dengan promosi
produsen harus berinovasi untuk menarik
minat beli dengan cara yang lain yang
tidak dimiliki oleh para kompetitornya.
3. Untuk penelitian selanjutnya agar lebih
jelas diharapkan ada studi yang meneliti
tentang analisis SWOT tentang produk
Honda guna untuk lebih memperjelas
produk Honda.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
| 18
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2008). Strategi Pemasaran.Jakarta: Gramedia.
Assasauri, H. (2011). Pengaruh Bauran Pemasaran Tradisional. Jakarta: Examindo.
Badi, K. S. (2015). “The Dimension of Marketing Mix”. Vol. 2, No. 1, page 136-142
Febriana, dkk. (2016). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian. Vol. 32, No.
2, hlm 33-38.
Ginting & Situmorang. 2008. Pendoman Statistik Penyusunan Skripsi. Medan. Pelanggi Karya.
Husein, U. 2005. Analisis Tingkat Keputusan Pembelian Melalui Komponen Bauran Pemasaran
4Ps.Yogyakarta: Sinar Media Karya.
Imam, G. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP UNDIP.
Johannes, dkk. 2009. Analisis Kepuasan Nasabah Prioritas Berdasarkan Bauran Pemasaran .
Bangka Belitung.
Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler & Astrong. (2008). Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, dkk. (2009). Management Marketing An Asian Prespective. Singapore. Pearson Education
South Asia PTE LTD.
Kotler & Amstrong. (2010). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler & Amstrong. (2012). Analisis Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenhallindo.
Novalia, Indah. 2007. Efektifitas Kinerja Variabel Pemasaran. Jakarta: Sinar Karya.
Okeudo & Margaret. (2013). “The Impact of Marketing Mix (4Ps) on Warehousing Operations:
Case Study Unilever Nigeria PLC”. Vol. 2, No. 2, hlm 155-159.
Suwarni dan Mayasari. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui
Kepuasan Konsumen. Edisi 16 (1). Makasar.
Sugiyono dan Susanto, 2015. SPSS & LISREL. Bandung, Alfabeta.
Tjiptono, F. (2008). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Erlangga.
Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa . Jakarta: Erlangga.
PEMBELIAN MOTOR MATIC HONDA
Mohammad Rizki
Email : [email protected]
STIE Pariwisata International
JL. Raya Kalimalang No.2A, Rt. 01/Rw. 04, Cipinang Melayu, Makasar, Kota Jakarta Timur
DKI Jakarta 13620
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian motor matic Honda. Komponen keputusan pembelian konsumen terdiri dari produk,
harga, promosi, dan tempat atau distribusi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
100 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan menggunakan
purpose sampling. Responden dalam penelitian ini ialah pengguna motor matic Honda. Data yang
telah kumpulkan kemudian di analisis menggunakan program SPSS versi 23. Uji asumsi klasik
meliputi normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan linieritas. Maka disimpulkan RSquare pada model regresi bernilai 0,679 menunjukan ada pengaruh produk, harga, promosi, dan
tempat secara simultan terhadap keputusan pembelian sebesar 67,9% sedangkan sisanya 32,9%
dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Kata Kunci
: Produk, Harga, Promosi, Tempat, dan Keputusan Pembelian
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produsen Honda dalam persaingan
industri manufaktur terus berinovasi
mengembangkan produk dengan didukung
teknologi mutakhir serta sumber daya
manusia yang kompeten pada setiap unit
kerja
perusahaan.
Dengan
terus
mengembangkan inovasi
dan selalu
memprioritaskan kepuasan pelanggan dalam
seluruh aspek kinerja pemasaran. Efesiensi
menjadi prioritas utama dalam hal
perpindahan tempat, namun dengan
menggunakan transportasi pribadi yang lebih
nyaman kita akan lebih mudah beraktivitas
dengan efesien. Pada saat ini masyarakat
mayoritas memilih motor matic sebagai alat
transportasi pribadi guna untuk menunjang
seluruh aktifitas.
Pelanggan tentunya menginginkan produk
dengan mengamati 4 (empat) variabel pada
umumnya sesuai dengan pendapat Kotler dan
Keller (2009), yaitu produk, harga, promosi
dan tempat, dimana variabel independen
tersebut saling berkolerasi untuk menentukan
keputusan pembelian produk motor matic
Honda.
Begitu pula dengan penelitian Johannes
dkk (2009), Suwarni dan Mayasari (2011),
dan Hakim (2012) yang mengangkat bauran
pemasaran mengenai kepuasan pelanggan,
dan keputusan pembelian sebagai variabel
dalam
penelitiannya,
mereka
juga
mendapatkan hasil yang hampir sama, namun
yang membedakan ialah variabel yang paling
dominan secara signifikan mempengaruhi
komponen
bauran
pemasaran
yang
digunakan dan diteliti untuk menjelaskan
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|2
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan
serta keputusan pembelian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat signifikasi pengaruh
bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian motor matic Honda baik secara
parsial maupun simultan, serta manakah dari
keempat variabel independen bauran
pemasaran yang paling berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen, yaitu
keputusan pembelian. Oleh karena itu
peneliti menetetapkan judul penelitian
berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic
Honda”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
perumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
1. Bagaimana pengaruh produk terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda?
2. Bagaimana pengaruh harga terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda?
3. Bagaimana pengaruh promosi terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda?
4. Bagaimana pengaruh tempat terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda?
5. Bagaimana pengaruh produk, harga,
promosi, dan tempat berpengaruh
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah,
penelitian ini mempunyai tujuan ialah:
1. Untuk mengetahui pengaruh produk
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
2. Bertujuan menganalisis pengaruh harga
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
3. Untuk mengetahui pengaruh promosi
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
4. Bertujuan menganalisis pengaruh tempat
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
5. Untuk mengetahui pengaruh produk,
harga, promosi, dan tempat terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda
secara simultan.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Untuk menganalisa minat beli pelanggan
akan kebutuhan motor matic Honda.
2. Berguna untuk penelitian lanjut.
3. Menganalisis tingkat pemakaian motor
matic Honda dilingkungan sekitar
peneliti melakukan penelitian.
4. Bertujuan memberikan masukan akan
selera yang dibutuhkan masyarakat
kepada produsen.
II KAJIAN TEORITIS
2.1 Bauran Pemasaran
Tjiptono (2014) berpendapat bahwa
bauran pemasaran merupakan komponen alat
yang digunakan produsen untuk membentuk
karakteristik produk dan jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan. Selanjutnya
Isoraite
(2015)
menyatakan
bauran
pemasaran, yaitu produk, harga, tempat,
promosi. Produk dipahami sebagai tindakan
dan keputusan yang menyentuh saat
memenuhi kebutuhan pengembangan dan
produksi produk, format, kemasan, dan nama
merek, garansi, dll. Lalu faktor harga
meliputi semua aktivitas yang berkaitan
dengan harga produk, peraturan, dan lainnya.
konsesi, formulir aplikasi harga. Kemudian
faktor tempat mencakup semua kegiatan
yang berkaitan dengan pemilihan saluran
distribusi. Serta faktor promosi meliputi
tindakan dan keputusan yang ditujukan untuk
menginformasikan pelanggan tentang produk
dan membujuk pelanggan untuk membeli
barang. Kemudian Kotler dan Amstrong
(2012) mendeskripsikan bauran pemasaran
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|3
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
mengenai seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mendapatkan
respon target pasar, lalu dapat dijelaskan
pada gambar berikut :
Produk
• Variasi produk
• Kualitas
• Desain
• Fitur
• Nama merek
• Kemasan
• Ukuran
• Pelayanan
Harga
• Daftar harga
• Potongan
harga
• Periode
pembayaran
• Syarat kredit
Bauran Pemasaran
Promosi
• Periklanan
• Penjualan
personal
• Tenaga
penjual
• Hubungan
masyarakat
• Pemasaran
Tempat
• Saluran
• pemasaran
• Lokasi
• Persediaan
• Transportasi
• Logistik
Gambar 2.1 : Rincian Bauran Pemasaran
Sumber : Kotler dan Amstrong (2012)
Berdasarkan beberapa definisi diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran secara umum memiliki empat
variabel, yaitu produk, harga, promosi, dan
tempat atau distribusi, serta pemasaran
bertujuan untuk memperkenalkan produk,
mempertahankan
pelanggan
dan
mendapatkan pangsa pasar.
2.2 Produk
Tjiptono (2008) berpendapat produk
sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar yang
bersangkutan. Selanjutnya Kotler dan Keller
(2009) mendefinisikan produk merupakan
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan. Produk yang dipasarkan meliputi
barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang,
tempat, properti, organisasi, informasi, dan
ide. Kemudian Okeudo dan Margaret (2013)
mendeskripsikan
produk
merupakan
kombinasi dari sumber daya perusahaan
dalam bentuk satu unit yang ditawarkan
kepada pelanggan sehingga menghasilkan
keuntungan. Pilihan yang dibuat mengenai
produk ini, yaitu nama merek, disain,
fungsionalitas, perlindungan, perawatan,
pengemasan, garansi, aksesori dan layanan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa produk
merupakan elemen utama dalam sebuah
perusahaan yang nantinya akan dipergunakan
perusahaan sebagai alat pertukaran dengan
pelanggan yang bisa dimiliki dan dikonsumsi
baik itu produk berwujud maupun produk
tidak berwujud agar kebutuhan dan keinginan
pelanggan dapat terpenuhi.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|4
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
2.2.1 Diferensiasi Produk
Kotler dkk. (2009) berpendapat banyak
produk bisa dibedakan dalam bentuk ukuran,
atau struktur fisik produk, hal ini dapat dilihat
pada karakteristik dan jenis produk,
diantaranya :
1. Fitur
Perusahaan dapat mengidentifikasi dan
memilih fitur baru yang sesuai dengan
survei kebutuhan pelanggan baru dan
kemudian menghitung nilai pelanggan
berbanding dengan biaya perusahaan
untuk setiap fitur potensial.
2. Kustomisasi
Produsen dapat membedakan produk
dengan membuat produk dan disesuaikan
dengan setiap tahun.
3. Mutu kinerja
Merupakan tingkat karakteristik utama
produk dalam beroperasi. Produsen harus
merancang tingkat kinerja sesuai target
pasar dengan tingkat kinerja kompetitor.
Perusahaan harus mengelola efektifitas
waktu yang berkualitas
secara
menyeluruh dengan terus meningkatkan
prosedur perusahaan serta pengembalian
yang tinggi untuk pangsa pasar global.
4. Kualitas kesesuaian
Pelanggan berharap memiliki produk yang
sesuai antara kualitas produk dengan
harga yang ditetapkan oleh produsen,
tentu dengan standarisasi serta memenuhi
kualitas yang diinginkan pelanggan.
5. Daya tahan
Pada
umumnya
pelanggan
akan
membayar lebih mahal untuk barang yang
memiliki reputasi lebih unggul dan tahan
lama.
6. Kehandalan
Secara umum pelanggan akan bayar lebih
mahal untuk produk yang memiliki
kualifikasi lebih tinggi. Kehandalan
adalah ukuran probabilitas bahwa
kerusakan produk tidak akan didapatlkan
dalam jangka waktu yang singkat.
7. Mekanisme perbaikan
Merupakan
ukuran
kemudahan
memperbaiki produk ketika tidak
berfungsi secara optimal.
8. Gaya
Memiliki keuntungan dari ciri khas yang
menciptakan kesulitan kompetitor untuk
menyalin.
9. Desain
Adalah
faktor
yang
memberikan
perusahaan
keunggulan
kompetitif.
Desain merupakan totalitas fitur dan
mempengaruhi bagaimana produk terlihat
fungsinya dalam hal mempengaruhi
pelanggan.
2.3 Harga
Kotler dkk. (2009) berpendapat harga
tidak hanya nomor satu melainkan harga
datang dalam berbagai bentuk dan
melakukan banyak fungsi. Selanjutnya
Tjiptono
(2008)
menyatakan
harga
merupakan unsur tunggal bauran pemasaran
yang
memberikan
pemasukan
atau
pendapatan bagi perusahaan. Kemudian
Okeudo
dan
Margaret
(2013)
mendeskripsikan harga mengacu pada
pilihan pendekatan yang tepat untuk
membentuk harga aktual produk. Setiap
pelanggan mencoba memberi bobot manfaat
produk terhadap biayanya untuk melakukan
pembelian. Penting juga untuk menyebutkan
bahwa sementara ketiga aspek lain dari
bauran pemasaran adalah biaya, harga adalah
satu-satunya yang menciptakan pendapatan
penjualan.
Mengenai beberapa definisi diatas,
maka disimpulkan bahwa harga adalah suatu
nilai yang dibayarkan pelanggan melalui
produk barang atau jasa yang dipertukarkan
produsen dengan pelanggan.
2.3.1 Psikologi Pelanggan dan Harga
Kotler dkk. (2009) mendefinisikan bahwa
para ahli ekonomi berasumsi pelanggan akan
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|5
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
menetapan harga dengan menerima nilai
nominal atau seperti yang diberikan.
Produsen menyadari bahwa informasi
pelanggan sering aktif mengenai harga
proses, menafsirkan harga dalam hal
pengetahuan mereka dari pengalaman
pelanggan sebelumnya, melalui komunikasi
formal serta komunikasi informal. Keputusan
pembelian di dasarkan pada bagaimana
pelanggan melihat harga dan mengapa
mereka menganggap sebagai harga yang
sebenarnya. Mereka banyak memiliki batas
harga bawah yang relatif lebih rendah
dimana harga tersebut menimbulkan sinyal
berkualitas rendah, serta harga batas atas
dianggap tidak mahal jika memiliki reputasi
lebih unggul.
2.4 Promosi
Kotler dan Keller (2009) berpendapat
promosi sebagai sarana dimana perusahaan
berusaha menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan pelanggan secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk dan
merek yang dijual. Selanjutnya Assauri
(2011) berpendapat promosi adalah usaha
perusahaan untuk mempengaruhi dengan
membujuk calon pelanggan, melalui segala
unsur acuan pemasaran. Kemudian Okeudo
dan Margaret (2013) mendeskripsikan
promosi berkaitan dengan menghadirkan
informasi yang dibutuhkan pelanggan untuk
mengambil keputusan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa promosi
adalah cara yang dilakukan produsen untuk
memperkenalkan produk atau jasa dan
memberikan citra baik bagi produsen serta
memperluas pangsa pasar.
2.4.1 Sarana Promosi
Kotler
dan
Amstrong
(2008)
mengemukakan terdapat 5 (lima) komponen
promosi, yaitu :
1. Periklanan
Semua bentuk terbayar dari presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang atau
jasa dengan sponsor tertentu.
2. Promosi penjualan
Insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian dan pelayanan penjualan
produk atau jasa.
3. Hubungan masyarakat
Membangun hubungan baik dengan
kalangan publisitas yang diinginkan,
membangun citra perusahaan yang baik,
dan menangani atau menghadapi isu,
berita, dan kejadian yang tidak
menyenangkan.
4. Penjualan personal
Presentasi pribadi oleh wiraniaga
perusahaan untuk menghasilkan penjualan
dan membangun hubungan dengan
pelanggan.
5. Pemasaran langsung
Hubungan langsung dengan konsumen
individu yang ditargetkan secara tepat
untuk
memperoleh
respon
dan
membangun hubungan dengan pelanggan
secara berkepanjangan menggunakan
telepon, televisi respon langsung, email,
internet
dan sarana
lain untuk
berkomunikasi.
Setiap kategori melibatkan sarana promosi
tertentu
yang
digunakan
untuk
berkomunikasi dengan pelanggan. Bentuk
dari promosi adalah periklanan dan fungsi
dari periklanan adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi.
2. Membujuk atau mempengaruhi.
3. Meciptakan kesan.
4. Memuaskan keinginan.
5. Merupakan alat komunikasi.
2.4.2 Diferensiasi Citra
Para pelanggan mungkin mempunyai
respon berbeda terhadap citra perusahaan
atau merek. Identitas terdiri dari berbagai
cara yang diarahkan perusahaan untuk
mengidentifikasi diri atau memposisikan
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|6
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
produk, sedangkan citra ialah persepsi
masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
Kotler dkk. (2009) menjelaskan citra
dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar
pengendalian perusahaan. Citra yang efektif
melakukan 3 (tiga) hal, yaitu :
1. Menetapkan karakteristik produk dan
usulan nilai.
2. Penyampaikan
karakteristik
produk
dengan cara yang berbeda sehingga tidak
diganggu dengan karakter kompetitor lain.
3. Memberikan kekuatan yang emosional
dari sekedar citra mental.
Agar bisa berfungsi dengan baik, citra
harus disampaikan melalui setiap sarana
komunikasi yang tersedia dan kontak
layanan, yaitu :
1. Lambang
Citra dapat diperkuat menggunakan
simbol yang kuat. Perusahaan dapat
memilih sebuah simbol yang tepat untuk
produk.
2. Media
Citra yang dipilih harus ditampilkan
dalam iklan yang menyampaikan suatu
klasifikasi produk, pernyataan mengenai
sesuatu yang jelas berbeda dengan yang
lain. Pesan itu harus menarik dan tertulis
pada laporan tahunan, seperti brosur,
katalog, peralatan kantor perusahaan dan
kartu nama.
3. Suasana
Ruang fisik yang digunakan organisasi
merupakan penciptaan citra yang kuat.
4. Peristiwa
Suatu perusahaan dapat membangun suatu
identitas melalui jenis kegiatan yang
disponsorinya.
2.5 Tempat
Kotler dan Armstrong (2012) berpendapat
tempat merupakan lokasi yang digunakan
untuk proses penyampaian barang dan jasa
dari produsen ke konsumen. Dimensi tempat
mencakup
saluran,
cakupan,
lokasi,
persediaan, transportasi, dan logistik.
Selanjutnya Okeudo dan Margaret (2013)
menyatakan
tempat atau distribusi
merupakan elemen bauran pemasaran yang
bersangkutan dengan berbagai metode
pengangkutan dan penyimpanan barang,
serta kemudian membuatnya tersedia bagi
konsumen dengan cara yang paling
kontinental. Bila mengacu pada tempat
pemasar harus membuat keputusan mengenai
jalur distribusi dan sentra, transportasi,
pergudangan, pemrosesan order, dll. Badi
(2015) mendeskripsikan strategi tempat
melibatkan distribusi saluran yang telah
digunakan untuk mengantarkan produk ke
pelanggan dengan tepat waktu, dan cara
tokonya, memilih penjualnya. Oleh karena
itu setiap organisasi berfokus pada elemen
strategis yang dimiliki daripada yang lain.
Mengenai beberapa definisi diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa tempat atau
distribusi memiliki pengaruh dalam hal
penjualan dan perantara serta mencerminkan
citra produsen mengenai keefesienan
produksi.
2.5.1 Diferensiansi Layanan
Kotler dkk. (2009) mengemukakan ketika
produk
fisik
tidak
mudah
untuk
dideferensiasikan, kunci keberhasilan dalam
persaingan sering terletak pada penambahan
layanan yang menambah nilai serta
meningkatkan mutu produk fisik yang
membedakan layanan, yaitu :
1. Kemudahan pemesanan
Mengacu
pada
seberapa
mudah
pelanggan dapat melakukan pemesanan
produk kepada produsen.
2. Pengiriman
Mengarah pada seberapa baik produk
atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
Hal tersebut mencakup kecepatan,
ketepatan, dan perhatian selama proses
pengiriman.
|7
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
3. Pemasangan
Meliputi pada pekerjaan yang dilakukan
untuk membuat suatu produk beroperasi
dilokasi yang direncanakan. Kemudahan
instalasi menjadi titik jual yang
sebenarnya, terutama bila pasar sasaran
merupakan pelanggan baru dalam
teknologi yang terkenal tidak bertoleran
pesan pada layar.
4. Pelatihan pelanggan
Mencakup pada pelatihan para karyawan
dengan pelanggan untuk menggunakan
peralatan dari penjual secara tepat dan
efisien.
5. Konsultasi pelanggan
Menuju pada layanan data, sistem
informasi, dan saran yang diberikan
penjual kepada pelanggan.
6. Pemeliharaan dan perbaikan
Merupakan program layanan perusahaan
untuk membantu pelanggan menjaga
produk yang mereka beli dalam kondisi
yang baik.
7. Layanan lainnya
Perusahaan dapat mengembangkan
berbagai cara lain untuk membedakan
jasa
pelanggan,
mereka
dapat
menawarkan kontrak jaminan produk
atau kontrak pemeliharaan yang lebih
baik dari kompetitor mereka.
2.6 Keputusan Pembelian
Sumarwan (2005) berpendapat keputusan
pembelian ialah mengenai apa yang dibeli,
apakah membeli atau tidak, kapan membeli,
dimana membeli, dan bagaimana cara
pembayarannya. Sementara Kotler dan
Amstrong (2012) mendeskripsikan terdapat 5
(lima) tahap proses dalam melakukan
keputusan pembelian, yaitu pengenalan
masalah
atau
kebutuhan,
pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian
Sikap
orang lain
Evaluasi
alternatif
Niat
pelanggan
Keputusan
pembelian
Faktor situasi
yang tidak
teransitipasi
Gambar 2.6 : Proses evaluasi alternatif keputusan pembelian
Sumber : Kotler (2012)
Faktor pertama adalah sikap, sejauh mana
sikap orang lain mengurangi alternatif yang
disukai seseorang, hal tersebut akan
bergantung pada dua hal, yaitu :
1. Intensitas sikap negatif orang lain
terhadap
alternatif
yang
disukai
pelanggan, dan
2. Motivasi pelanggan untuk melaksanakan
keinginan orang lain.
Faktor kedua adalah faktor situasi yang
tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
mengubah niat pelanggan. Maka disimpulkan
bahwa prefensi merupakan niat pelanggan
bukanlah peramalan perilaku pelanggan yang
handal.
Keputusan
pembelian
untuk
memodifikasi, menunda, atau menghindari
|8
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
suatu
keputusan
pembelian
sangat
dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan.
Produsen harus memahami faktor yang
menimbulkan perasaan adanya resiko dalam
diri pelanggan dan memberikan informasi
serta dukungan untuk mengurangi risiko
yang dirasakan.
Swastha dan Handoko dalam Febriana,
dkk (2016) mendeskripsikan keputusan
pemlian merupakan suatu hal yang dapat
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan
dan keinginan konsumen. Perusahaan harus
lebih memberikan perhatian mengenai apa
yang diinginkan konsum sehingga mereka
memutuskan melakukan pembelian. Bauran
pemasaran merupakan salah satu aktivitas
pemasaran yang dapat mendukung berhasil
tidaknya suatu usaha yang dijalankan oleh
perusahaan. Adanya pengaruh terhadap
keputusan pembelian dapat diketahui melalui
bauran pemasaran
2.7 Kerangka
Berpikir
dan
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan penelitian terdahulu, tinjauan
pusataka, dan tujuan penelitian maka
kerangka berpikir antara faktor kualitas
pemasaran yang mempengaruhi keputusan
pembelian pelanggan menggunakan produk
motor matic Honda. Pengguna motor matic
Honda dikatakan puas apabila terdapat
kesesuaian antara harapan pelanggan setelah
mengevaluasi
suatu
produk
dengan
pemasaran yang diterimanya. Secara
sistematik dan empirik kerangka berpikir
dalam penelitian ini digambarkan, yaitu :
Produk
(X¹)
Harga
(X²)
Keputusan Pembelian
(Y)
Promosi
(X³)
Tempat
(X )
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir
Selanjutnya Ginting dan Situmorang
(2008) mendeskripsikan perumusan hipotesis
berarti membentuk proposi yang sesuai
dengan perkiraan serta tingkat kebenarannya.
Berdasarkan latar belakang, perumusan
masalah dan kerangka berpikir, maka
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian,
yaitu :
Hipotesis 1
H¹ : Ada pengaruh signifikan produk
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
Hipotesis 2
H² : Terdapat pengaruh signifikan harga
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
|9
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Hipotesis 3
H³ : Terjadi pengaruh signifikan promosi
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
Hipotesis 4
H :Memiliki pengaruh signifikan tempat
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
Hipotesis 5
H : Mempunyai pengaruh signifikan produk,
harga, promosi, dan tempat terhadap
keputusan pembelian motor matic
Honda.
3 METODOLOGI PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3.1 Rancangan Penelitian
Variabel independen adalah komponen
bauran pemasaran (produk, harga, promosi,
dan tempat) sedangkan variabel dependen
adalah komponen kepuasan pelanggan
adalah keputusan pembelian. Penelitian ini
menggunakan teknik survey dengan cara
menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu
menjelaskan semua data penelitian.
3.2 Populasi dan Sampel
Sugiyono dan Susanto (2015) berpendapat
populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari subyek dan objek yang menjadi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini, yaitu pengguna motor
matic Honda yang berada dikawasan Kel.
Cililitan, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur,
DKI Jakarta atau lingkungan sekitar dimana
peneliti melakukan penelitian sejumlah 100
responden pengguna motor matic Honda.
Kemudian Tjiptono (2008) menyatakan
sampel merupakan bagian dari jumlah
populasi yang ada, sampel adalah semacam
miniatur dari populasi. Untuk mendapatkan
sampel maka digunakan 100 responden
pengguna motor matic Honda yang berada
dikawasan Rw.07, Kel. Cililitan, Kec.
Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta
dengan menggunakan teknik sampel non
probability sampling,
yaitu purpose
sampling.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.6 Uji Asumsi Klasik
Sebagai pelengkap dalam pembahasan ini
maka diperlukan adanya data atau informasi
dari luar perusahaan. Penulis memperoleh
data
yang
berhubungan
dengan
menggunakan metode, sebagai berikut :
1. Penelitian kepustakaan
2. Kuesioner
3.4 Uji Validitas
Semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam penelitian ini
mempunyai koefisien korelasi yang lebih
besar dari r-tabel . Untuk sampel sebanyak 20
orang pada taraf nyata α = 5% {0,05}.
3.5 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel dengan menggunakan
rumus cronbach alpha , yaitu:
Tabel 3.5 : Uji Reliabilitas
Variabel
Alpha
Kesimpulan
Produk (X¹)
0,714
Reliabel
Harga (X²)
0,778
Reliabel
Promosi (X³)
0,769
Reliabel
Tempat (X )
0,774
Reliabel
Keputusan
0,773
Reliabel
pembelian (Y)
Sumber : Data primer diolah, 2015
| 10
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Metode ordinary least square (OLS) akan
dapat dijadikan estimasi yang tidak bias jika
telah memenuhi persyaratan best linier
unbiased estimation (BLUE). Oleh karena
itu diperlukan adanya uji asumsi klasik
terhadap model yang telah diformulasikan,
yang
mencakup
uji
normalitas,
multikolonieritas,
heteroskedastisitas,
autolorelasi, dan linieritas.
3.6.1 Uji Normalitas
Sugiyono
dan
Susanto
(2015)
mengemukakan bahwa untuk menganalisis
normalitas
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan berbagai analisis normalitas
salah satuya Kolmogrov-Smirnov.
Tabel 3.6.1 : Uji Normalitas
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
Standardized
Predicated
Value
N
100
Normal
Mean
DE-7
Parameters ᵃᵇ
Std.Deviation 1.00000000
Most
Absolute
0.70
Extreme
Differences
Positif
.070
Negatif
-.062
Kolmogrov.703
Smirnov Z
Asymp. Sig.
.706
(2-tailed).
a.
b.
Dengan menggunakan taraf signifikasi α =
5% (0,5) dengan menggunakan program
SPSS versi 23, maka diperoleh untuk hasil
variabel X¹, X², X³, X dan Y dengan
menggunakan uji one sampel kolmogrovsmirnov, dengan demikian data tersebut
berdistribusi multinomial karena ditemukan
nilai signifikasi dalam uji normalitas > 0,05.
Berdasarkan
analisis
diatas
dapat
disimpulkan bahwa uji asumsi kenormalan
data terpenuhi.
3.6.2 Uji Multikolinieritas
Untuk mendeteksi multikolinieritas dalam
suatu model dapat dilihat dari beberapa hal,
yaitu :
1. Jika nilai variance inflation factors (VIF)
tidak lebih dari 10 dan tolerance tidak
kurang dari 0,1 maka disimpulkan tidak
terjadi multikolinieritas VIF = 1 atau
tolerance, jika VIF = 10 maka tolerance 1
atau 10 = 0,1 semakin tinggi VIF maka
semakin rendah tolerance.
2. Jika nilai koefiensi korelasi antar setiap
variabel kurang dari 0,70 maka model
dikatakan bebas dari multikolinieritas.
3. Jika koefisien determinasi (R-Square),
diatas 0,60 namun tidak ada variabel
independen yang berpengaruh terhadap
variabel dependen, maka model terkena
multikolinieritas.
Test distribution is Normal
Calculated from data.
Tabel 3.6.2 Uji Multikolinieritas
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std.
Error
1
(Constant) 2.370
3.410
Produk
.601
.076
Harga
-.395
.101
Promosi
.391
.103
Tempat
.451
.077
Sumber : Data primer diolah, 2015
Model Summaryᵇ
Unstandardized
Coefficients
T
Beta
.505
-.316
.401
.493
.695
7.905
-3.910
3.793
5.835
Sig.
.489
.000
.000
.000
.000
Collinierity
Statistics
Tolerance VIF
.828
.516
.301
.473
1.208
1.939
3.320
2.116
Suatu variabel menunjukan gejala
multikolinieritas bias dilihat dari nilai
variance inflation factors (VIF) yang tinggi
pada setiap variabel independen suatu model
Regresi. Jika nilai VIF kurang dari 0,01 dan
nilai tolerance lebih dari 0,10 untuk keempat
variabel independen maka disimpulkan
bahwa model regresi tidak terjadi
Multikolinieritas.
Gambar 3.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2015
Berdasarkan gambar tersebut maka
diketahui bahwa titik menyebar dengan pola
yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0
3.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Model Regresi yang baik ialah tidak
terjadi heterokedastisitas dengan melihat
pola titik-titik pada Scatterplot Regresi. Jika
titik-titik menyebar dengan pola yang tidak
jelas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
maka
tidak
terjadi
masalah
Heterokedastisitas.
pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas
pada model Regresi.
3.6.4 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui
apakah data yang kita miliki sesuai dengan
garis linier atau tidak (apakah hubungan antar
variabel yang hendak dianalisis mengikuti
garis lurus atau tidak). Jadi disimpulkan
bahwa peningkatan atau penurunan kualitas
disalah satu variabel akan diikuti secara linier
oleh peningkatan atau penurunan kuantitas
pada variabel lainnya.
Untuk uji linieritas digunakan test for
linierity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan
yang Linier bila nilai signifikansi pada
linierity kurang dari 0,05, berikut :
| 12
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Tabel 3.6.4 Uji Linieritas
Model Summaryᵇ
Sum of
Df
Squares
Keputusan
Between (Combined)
235.944
11
pembelian * Groups
Linierity
172.492
1
Produk
Deviation
63.452
10
from Linierity
Within Groups
726.296
88
Total
962.240
99
Keputusan
Between (Combined)
97.24
11
pembelian * Groups Linierity
31.863
1
Harga
Deviation
65.377
10
from Linierity
Within Groups
865
88
Total
962.24
99
Keputusan
Between (Combined)
395.675
14
pembelian * Groups Linierity
340.465
1
Promosi
Deviation
55.21
13
from Linierity
Within Groups
566.565
85
Total
962.24
99
Keputusan
Between (Combined)
404.924
16
pembelian * Groups Linierity
320.018
1
Tempat
Deviation
84.906
15
from Linierity
Within Groups
557.316
83
Total
962.24
99
Sumber : Data primer diolah, 2015
Berdasarkan tabel 3.6.4 dapat diketahui
bahwa nilai signifikasi pada linieritas X¹
sebesar 0.000, X² sebesar 0,075, X³ sebesar
0,00, X sebesar 0,628. Pada variabel
promosi tidak terdapat hubungan yang linier
sedangkan pada variabel produk, harga dan
tempat terdapat hubungan yang linier.
Dengan ini disimpulkan uji linieritas
terpenuhi.
3.6.5 Uji Regresi Linier Berganda
Mean Square
21.449
172.492
6.345
F
Sig.
2.599
20.900
.769
.007
.000
.658
0.899
3.242
0.665
0.544
0.075
0.754
4.24
51.079
0.637
.000
.000
0.816
3.769
47.66
0.843
.000
.000
0.628
8.253
8.84
31.863
6.538
9.83
28.263
340.465
4.247
6.665
25.308
320.018
5.66
6.715
Ghozali (2005) menyatakan analisis
regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen dengan
satu atau lebih variabel independen, dengan
tujuan untuk mengestimasi rata-rata populasi
atau nilai variabel dependen berdasarkan
nilai variabel independen yang diketahui.
Persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen, yaitu Produk
(X¹), Harga (X²), Promosi (X³), Tempat (X )
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
| 13
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Tabel 3.6.5 : Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std.
Error
1(Constant)
2.370
3.410
Produk
.601
.076
Harga
-.395
.101
Promosi
.391
.103
Tempat
.451
.077
Sumber : Data primer diolah, 2015
Model Summaryᵇ
Unstandardized
t
Coefficients
Beta
.505
-.316
.401
.493
.695
7.905
-3.910
3.793
5.835
Sig.
.489
.000
.000
.000
.000
Colinierity
Statistics
Tolerance
VIF
.828
.516
.301
.473
1.208
1.939
3.320
2.116
Berdasarkan tabel 3.6.5 maka ditemukan bahwa model regresi linier berganda yang dihasilkan,
yaitu:
Ŷ = 2.370 + 0,601 Produk – 0,395 Harga + 0,391 Promosi + 0,451 Tempat.
4. Berdasarkan nilai koefiensi promosi
1. Berdasarkan nilai konstanta sebesar 2.370
sebesar 0,391 memberi arti bahwa
hal tersebut memberi arti bahwa
kenaikan 1 satuan pada promosi akan
keputusan pembelian akan bernilai 2.370
meningkatkan keputusan pembelian
jika seluruh variabel independen memiliki
sebesar 0,391, dengan asumsi variabel
nilai 0, maka dapat disimpulkan bahwa
independen lainnnya bernilai 0, maka
pelanggan memprioritaskan kualitas
dapat disimpulkan bahwa faktor promosi
produk motor matic Honda dibandingkan
tidak terlalu berpengaruh jika kualitas
faktor pendudung lainnya dan tidak
kesesuaian tidak ditemukan pelanggan.
mengedepankan faktor harga.
5. Untuk nilai koefiensi tempat sebesar
2. Perolehan koefiensi produk sebesar 0,601
0,451 memberi arti bahwa kenaikan 1
memberi arti bahwa kenaikan 1 satuan
satuan pada tempat akan meningkatkan
pada
produk
akan
meningkatkan
keputusan pembelian sebesar 0,451
keputusan pembelian sebesar 0,601
dengan asumsi variabel independen
dengan asumsi variabel independen
bernilai 0, dikarenakan tempat atau
lainnya bernilai 0, maka dapat
distributor berpengaruh dalam hal
disimpulkan bahwa pelanggan sangat
penjualan, perbaikan, dan layanan serta
mengutamakan faktor keunggulan produk
saluran distribusi, yang memungkinkan
diantaranya ketahanan dan kehandalan
pelanggan merasa puas akan efesiesi,
mesin motor matic Honda.
ketepatan, kemudahan dan pelayanan
3. Di lihat dari nilai koefiensi harga sebesar yang diberikan produsen Honda.
0,395 memberi arti bahwa jika terjadi
6. Di lihat dari nilai signifikan seluruh
peningkatan harga sebesar 1 satuan maka
variabel independen sebesar 0,000 > 0,05
keputusan pembelian akan turun sebesar maka H¹ diterima dan menyatakan bahwa
0,395 dengan asumsi variabel independen
terdapat pengaruh yang signifikan antara
bernilai 0, maka dapat disimpulkan bahwa
X¹, X², X³, X terhadap variabel dependen.
pelanggan mengabaikan faktor harga
karena pelanggan lebih mementingkan
3.6.6 Uji Signifikasi Simultan
kualitas kesesuaian antara kualitas produk
Uji Anova pada dasarnya menunjukan
dengan penetapan harga produsen.
apakah semua variabel independen (X)
secara simultan mendapat pengaruh terhadap
| 14
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
variabel dependen (Y). Uji Anova dapat
dilakukan dengan membandingkan F-hitung
dengan F-tabel, jika F-hitung > dari F-tabel,
(H⁰ ditolak H¹ diterima), maka model
signifikan dapat dilihat dalam kolom
signifikansi pada Anova. Koefisien korelasi
berganda dan regresi diuji signifikansi
menggunakan uji Anova, yaitu dengan
membandingkan F-hitung dengan F-tabel,
dengan tingkat kepercayaan yang digunakan
(95%) atau taraf signifikan 0,05% dengan
kriteria, sebagai berikut :
1. Jika F-hitung > F-tabel, H¹ diterima dan
H⁰ ditolak, berarti secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
2. Jika F-hitung < F-tabel, H¹ ditolak dan H⁰
diterima, berarti variabel dependen secara
simultan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 3.6.6 : Uji Signifikasi Simultan
Model
1
a.
b.
Regresion
Residual
Total
Sum of
Squares
653.697
308.543
962.240
Model Summaryᵇ
Df
Mean
Square
4
163.424
95
3.248
99
F
50.318
Sig.
.000b
Dependent Variabel : Keputusan pembelian
Predictors : (Constant), Tempat, Produk, Harga, Promosi
Sumber : Data primer diolah, 2015
H⁰ : b¹ = 0 : Pengaruh Produk, Harga,
Promosi,dan Tempat secara simultan tidak
berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan pembelian.
H¹ : b¹ ≠ 0 : Pengaruh Produk, Harga,
Promosi, dan Tempat secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan pembelian.
Hasil uji simultan untuk variabel
produk, harga, promosi, dan tempat diperoleh
nilai F-hitung sebesar 50.318 dengan nilai
signifikasi sebesar 0,000, karena nilai
siginifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05 maka H⁰ ditolak. Dengan demikian
terdapat pengaruh signifikan dari variabel
produk, harga, promosi, dan tempat terhadap
keputusan pembelian secara simultan.
3.6.7 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen (X)
= produk, harga, promosi, dan tempat
mempengaruhi variabel dependen (Y) =
keputusan pembelian. Proses uji hipotesis
untuk koefisien regresi, yaitu:
1. Perumusan Hipotesis Nihil (H⁰) dan
Hipotesis Alternatif (H¹)
H¹ : β0 H¹
Ada pengaruh yang signifikan dari setiap
variabel independen
(X¹,X²,X³,X )
terhadap variabel dependen (Y).
2. Penentuan Harga t-tabel berdasarkan
taraf signifikansi dan taraf derajat
kebebasan
a) Taraf signifikansi = 5% (0,05)
b) Derajat kebebasan = (n-4-k)s
| 15
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
Tabel 3.6.7 : Uji Parsial
Model
1 (Constant)
Produk
Harga
Promosi
Tempat
a.
b.
Unstandardized
Coefficients
B
Std.
Error
2.370
3.410
.601
.076
-.395
.101
.391
.103
.451
.077
Model Summaryᵇ
Unstandardized
T
Coefficients
Beta
.505
-.316
.401
.493
.695
7.905
-3.910
3.793
5.835
Sig.
.489
.000
.000
.000
.000
ColLinierity
Statistics
Tolerance
VIF
.828
.516
.301
.473
1.208
1.939
3.320
2.116
Independent Variabel : (Constant) Produk, Harga, Promosi, Tempat
Dependent Variabel : Keputusan pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2015
1. Variabel Produk
H⁰ : b¹ = 0 : Pengaruh produk tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H¹ : b¹ ≠ 0 : Pengaruh produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Perolehan hasil uji signifikasi parsial
untuk variabel produk diperoleh nilai thitung sebesar 7.905 > dari nilai t-tabel
1.660 dengan tingkat signifikasi 0,000 <
0,05 dari nilai signifikasi, didapatkan titik
presentase distribusi nilai t sebesar
1.98525, artinya H⁰ ditolak dan H¹
diterima, kemudian terdapat pengaruh
signifikan antara variabel produk (X¹)
terhadap keputusan pembelian. Maka
disimpulkan bahwa produk adalah
variabel yang berpengaruh paling
dominan dengan nilai t-hitung tertinggi.
Hal ini jelas menggambarkan produk yang
memiliki reputasi lebih unggul akan lebih
mendapatkan citra baik dimata pelanggan.
2. Variabel Harga
H⁰ : b² = 0 : Pengaruh harga tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H² : b² ≠ 0 : Pengaruh harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji signifikasi parsial
variabel harga (X²) diperoleh nilai t-hitung
sebesar -3.910 > dari nilai t-tabel 1.660
dengan tingkat signifikasi 0,000 < 0,05
dari nilai signifikasi, maka didapatkan
titik presentase distribusi nilai t sebesar
1.98525, artinya H⁰ ditolak dan H²
diterima, yang berarti harga tidak
memiliki pengaruh signifkan terhadap
keputusan pembelian. Maka disimpulkan
bahwa besar kecilnya nilai harga tidak
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian motor matic Honda.
3. Variabel Promosi
H⁰ : b³ = 0 : Pengaruh promosi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
H³ : b³ ≠ 0 : Pengaruh promosi
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Di lihat pada hasil uji parsial untuk
variabel promosi (X³) diperoleh nilai thitung = 3,793 > dari nilai t-tabel 1.660,
dengan tingkat signifikasi 0,000 < 0,05
dari nilai signifikasi, maka didapatkan
titik presentase distribusi nilai t sebesar
1.98525, artinya H⁰ ditolak dan H³
diterima, artinya promosi memiliki
pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Maka disimpulkan bahwa
promosi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian motor matic Honda.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
| 16
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
4. Variabel Tempat
H⁰ : b = 0 : Pengaruh tempat tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
H : b ≠ 0 : Pengaruh tempat
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Mengenai hasil uji signifikasi parsial
variabel tempat (X ) diperoleh nilai thitung sebesar 5,835 > dari nilai t-tabel
1.660, dengan tingkat signifikasi 0,000 <
0,05 dari nilai signifikasi, maka
didapatkan titik presentase distribusi
nilai t sebesar 1.98525, artinya Ho
ditolak dan H4 diterima, yang berarti
variabel tempat berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel
tempat adalah variabel paling dominan
kedua setelah variabel produk karena
memiliki tingkat signifikasi tinggi kedua
terhadap keputusan pembelian.
3.6.8 Uji Koefiensi Determinasi
Tabel 3.6.8 Uji Koefiensi Determinasi
Model Summaryᵇ
Model R
R
Adjusted
Square R Square
Std. Error
of the
Estimate
1
.824 0.679
0.666
1.802
a. Predictors : (Constant), Produk, Harga, Promosi,
Tempat
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 3.6.8 dilihat dari
perolehan nilai R-Square sebesar 0.679 atau
(67,9%). Hal ini berarti bahwa variabel
komponen bauran pemasaran (produk, harga,
promosi, dan tempat) secara simultan
mempengaruhi keputusan pembelian sebesar
(67,9%), sedangkan sisanya (32,1%)
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak
dibahas dalam penelitian ini seperti persepsi,
jarak tempuh dan ketahanan.
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan analisis secara teoritis dan
statistika peneliti mengemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Produk berpengaruh dengan tingkat
signifikan sebesar 0.601 terhadap
keputusan
pembelian
dikarenakan
produk motor matic Honda mempunyai
banyak
keunggulan
dari
produk
kompetitor .
2. Harga berpengaruh signifikan sebesar 0.395 terhadap keputusan pembelian
motor matic Honda dikarenakan
pelanggan lebih mementingkan faktor
keseuaian produk dibandingkan dengan
harga.
3. Promosi berpengaruh sebesar 0.391
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda dikarenakan pelanggan
cukup memperhatikan proses promosi
yang dilakukan produsen Honda.
4. Tempat berpengaruh sebesar 0.451
terhadap
keputusan
pembelian
dikarenakan faktor layanan Honda yang
berpengaruh
terhadap
kepuasan
pelanggan.
5. Variabel produk, harga, promosi, dan
tempat secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian motor
matic Honda.
6. R-Square pada model regresi bernilai
0,679 menunjukan ada pengaruh produk,
harga, promosi, dan tempat secara
simultan terhadap keputusan pembelian
sebesar 67,9% sedangkan sisanya 32,9%
dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang
tidak termasuk dalam model penelitian
ini.
7. Perbedaan variabel harga dengan
keputusan
pembelian
dikarenakan
konsumen tidak terlalu mementingkan
faktor harga pada produk, namun lebih
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
| 17
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
mengedepankan
faktor
kualitas
kesesuaian produk dengan harga, artinya
bila produk tersebut mahal tidaklah
menjadi masalah asalkan produk tersebut
mampu mengungguli produk lain. Maka
dapat disimpulkan bahwa bila harga naik
permintaan menurun dan bila harga
menurun
permintaan
akan
naik
permintaan dan penawaran.
4.2 Saran Penelitian
Dalam melakukan penelitian selanjutnya
ada beberapa saran untuk para peneliti demi
untuk mendapatkan hasil lebih baik dari
penelitian ini, yaitu :
1. Mengenai
penelitian
selanjutnya,
populasi yang digunakan dikembangkan
dengan tidak hanya wilayah dimana
peneliti melakukan penelitian, sehingga
hasil penelitian dapat di generalisasikan
terhadap sampel yang lebih besar.
2. Untuk penelitian selanjutnya, responden
yang digunakan tidak terbatas pada
lingkungan dimana peneliti melakukan
penelitian,
namun
dapat
juga
diperluaskan wilayahnya.
3. Berguna kepada penelitian selanjutnya
dapat menggunakan metode eksperimen,
yaitu dengan melakukan treatmen
terhadap para responden yang lebih muda
luas pengkategorian usia, serta melalukan
wawancara dan pengamatan langsung
terhadap praktisi dibidang pemasaran
(kualitatif).
4. Mendapatkan hasil empiris yang lebih
baik, penelitian berikutnya dapat
dikembangkan dengan menyertakan
variabel
faktor
penyebab
yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan
kepuasan pelanggan yang lainnya seperti
faktor citra perusahaan, lingkungan, dan
perbandingan dengan kompetitornya,
variabel psikologis yang berasal dari
dalam diri manusia maupun personal
yang mungkin dapat memperkuat
persepsi seseorang mengenai sebuah
penawaran dan permintaan.
5. Penelitian
mendatang
hendaknya
mengembangkan sendiri instrumen
pengukuran variabel penelitian untuk
menghindari adanya kelemahan yang
diakibatkan
oleh
ketidaksesuaian
penerjemahan instrumen pengukuran
variabel penelitian.
6. Untuk para ekonom agar lebih
memperhatikan
faktor
kepuasan
pelanggan dalam melakukan profesinya.
Dalam melakukan penelitian ini maka
dapat
disimpulkan
bahwa
peneliti
menemukan beberapa kelemahan dari proses
bauran pemasaran kepada proses keputusan
pembelian dan kepuasan pelanggan. Oleh
karena itu maka peneliti bersedia
memberikan saran yang sekiranya dapat
dipergunakan oleh produsen, sebagai berikut:
1. Produk motor matic Honda harus
mengembangkan inovasi dari segi fitur
kenyamanan dan keselamatan yang akan
memberikan kenyamanan dan keamanan
serta keselamatan bagi pengguna motor
matic Honda.
2. Dari segi promosi dan tempat atau
distribusi diharapkan produsen mampu
menarik pelanggan dengan mendapatkan
pangsa pasar yang luas, serta dari segi
distribusi berkaitan dengan promosi
produsen harus berinovasi untuk menarik
minat beli dengan cara yang lain yang
tidak dimiliki oleh para kompetitornya.
3. Untuk penelitian selanjutnya agar lebih
jelas diharapkan ada studi yang meneliti
tentang analisis SWOT tentang produk
Honda guna untuk lebih memperjelas
produk Honda.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda
| 18
Journal of Marketing Managemet, No. 1, Oktober 2015, Page 1-18
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2008). Strategi Pemasaran.Jakarta: Gramedia.
Assasauri, H. (2011). Pengaruh Bauran Pemasaran Tradisional. Jakarta: Examindo.
Badi, K. S. (2015). “The Dimension of Marketing Mix”. Vol. 2, No. 1, page 136-142
Febriana, dkk. (2016). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian. Vol. 32, No.
2, hlm 33-38.
Ginting & Situmorang. 2008. Pendoman Statistik Penyusunan Skripsi. Medan. Pelanggi Karya.
Husein, U. 2005. Analisis Tingkat Keputusan Pembelian Melalui Komponen Bauran Pemasaran
4Ps.Yogyakarta: Sinar Media Karya.
Imam, G. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP UNDIP.
Johannes, dkk. 2009. Analisis Kepuasan Nasabah Prioritas Berdasarkan Bauran Pemasaran .
Bangka Belitung.
Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler & Astrong. (2008). Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, dkk. (2009). Management Marketing An Asian Prespective. Singapore. Pearson Education
South Asia PTE LTD.
Kotler & Amstrong. (2010). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler & Amstrong. (2012). Analisis Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenhallindo.
Novalia, Indah. 2007. Efektifitas Kinerja Variabel Pemasaran. Jakarta: Sinar Karya.
Okeudo & Margaret. (2013). “The Impact of Marketing Mix (4Ps) on Warehousing Operations:
Case Study Unilever Nigeria PLC”. Vol. 2, No. 2, hlm 155-159.
Suwarni dan Mayasari. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui
Kepuasan Konsumen. Edisi 16 (1). Makasar.
Sugiyono dan Susanto, 2015. SPSS & LISREL. Bandung, Alfabeta.
Tjiptono, F. (2008). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Erlangga.
Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa . Jakarta: Erlangga.