MEMAHAMI KONSEP DAN CAKUPAN ISI GEOGRAFI (1)

MEMAHAMI KONSEP DAN CAKUPAN ISI GEOGRAFI MANUSIA

Ujian Tengah Semester Gasal
Geografi Manusia
Dr. Sukamdi, M.Sc.

Oleh :
Muhammad Ari Purnomo Aji
17/411294/GE/08523

DEPARTEMEN SAINS INFORMASI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017

MEMAHAMI KONSEP DAN CAKUPAN ISI GEOGRAFI MANUSIA
Geografi pada awalnya disebut sebagai ilmu bumi yang diajarkan di perguruan
tinggi dengan nama geografi akademis, namun sekarang sebutan ilmu bumi terhadap
geografi dirasa kurang tepat, ilmu bumi lebih identik dengan geologi yaitu suatu ilmu
pengetahuan alam yang mempelajari bumi seutuhnya dari kulit luar sampai intinya
tetapi tanpa memerhatikan hubungan bumi secara khusus dengan manusia yang

menghuninya(Daldjoeni N. 2014). Geografi memiliki pengertian uraian (grafein
artinya menguraikan atau melukiskan) tentang bumi (geos) dengan segenap isinya
yakni manusia, yang kemudian ditambah lagi dengan dunia hewan dan dunia
tumbuhan yang terbagi menjadi geografi fisik dan geografi sosial(human geography)
(Daldjoeni N. 2014). Inti dari ilmu geografi adalah mempelajari bumi dan isinya
denga ciri khusus pembeda dengan disiplin ilmu lain yaitu regional (wilayah).
Regional adalah suatu wadah atau cakupan daerah dimana manusia tinggal dan
bergantung padanya. Regional termasuk kedalam 5 tama utama pembahasan geografi
yaitu lokasi, human-environment interaktion, regional, plece dan movement( fouberg
1977). Alam menyajikan berbagai objek keindahan yang perlu kita fahami maksut dan
tujuannya ada, seperti bangunan kampus suatu universitas, tempat ini melambangkan
adanya proses pendidikan yang terjadi didalamnya. Bangunan kampus ini memiliki
fungsi yang strategi ketika didirikan yaitu untuk menampung mahasiswa dalam
kegiatan alih ilmu dan peningakatan kualitas diri melalui pendidikan. Ketika pertama
melihat bangunan kampus ini, hal pertama yang terpikirkan adalah apa fungsi dan
bagaimana bisa terbangun di tempat tersebut. Fungsi utamanya adalah media
pembelajaran dan bila ditelaah bagaimana bisa terbangun di tempat tersebut,
bangunan kampus memiliki sejarah tersendiri sehingga memiliki perbedaan antara
setiap bangunan, misalnya banguna kampus pada fakultas geografi dahulu merupakan
satu kesatuan dengan fakultas FMIPA namun kini telah memisah membentuk rumpun

sendiri yaitu rumpun geografi.
Penggerombolan suatu bangunan atau mahluk hidup merupakan hal yang
sudah menjadi konsep dalam bidang keilmuan geografi manusia. Suatu individu,
kelompok maupun populasi akan cenderung menggerombol pada suatu kawasan
dimana di kawasan tersebut terdapat individu yang sesuai dengannya(bisa satu
rumpun maupun budaya) ( fouberg 1977). Bila ditarik kesimpulan suatu bangunan
fakultas akan menggerombol dengan bangunan fakultas yang mesih memiliki kaitan

ideologi didalamnya seperti geografi menggerombol dengan FMIPA, maupun Biologi
karena masih adanya kaitan tentang bahasan didalamnya.
Deskripsi geografi manusia (human geography) sulit untuk dijelaskan secara
merinci dan menentu karena objek kajiannya yang begitu umum yaitu mengenai
manusia dan hubungannya dengan alam yang belum tentu setiap saat keadaannya
sama dengan keadaan sebelumnya. David Livingstone dengan jelas mengatakan
dalam bukunya The Geographical Tradition (1992:28) bahwa geografi manusia
adalah sebuah ide atau konsep yang disana ada beberapa

proses terus menerus

tentang hal-hal metafisik(sosial) menggunakan konsep geografi independen tentang

sejarah wilayah sekitar sehingga akan mudah untuk difahami(Livingstone, D. 1992).
Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa geografi manusia mempelajari hal-hal
yang kasat mata (metafisik/sosial) yaitu hubungan antara manusia denga konsep
geografi independen yang mengaitkan hubngan manusia dengan keadaan wilayah atau
regional conditions. Geografi manusia memiliki beberapa jenis difusi di dalamnya
yaitu difusi hirarki yaitu difusi dengan arah atau konsep tertentu, difusi stimulus yaitu
karena adanya stimulus dari luar, difusi contagiaus yang penyebarannya ke segala
arah dan relokasi industri yaitu pemindahan budaya lain daerah ke tempat
baru( fouberg 1977)..
Difusi adalah suatu proses penyebaran konsep, ide maupun sesuatu dari daerah
asal ke berbagai tempat diluarnya. Beberapa contoh difusi yang terjadi dalam
kehidupan nyata adalah difusi teknologi, dunia teknologi memang rawan terjadi
perubahan karena pemikiran manusia yang setiap saat bisa berubah menuju kemajuan
seperti perkembangan 4G atau 4 giga lite dalam kecepatan berinternet. Pada awalnya
4G adalah suatu ide pemikiran seorang kelahiran kediri yaitu Prof. Dr. Khoirul Anwar
yang pada awalnya mengembangkan teknologi ini hanya untuk daerah tertentu saja
dan kini telah diakuisisi oleh Jepang (Budiharso Edhi 2013). Teknologi ini diterapkan
di Indonesia pada awalnya dan kini telah menyebar secara merata hampir di seluruh
dunia telah memakai teknologi ini khususnya Asia. Penyebaran atau difusi ini sesuai
dengan ciri difusi contagiaus yang penyebarannya merata tanpa memerhatikan suatu

pola tertentu. Penyebaran suatu ide memang lebih cepat dari pada penyebaran hal lain
seperti adat istiadat, maupun faham karena sifatnya yang sangat mendasar
menyangkut privasi individu.

Difusi di zaman modern lebih identik dengan penyebarannya yang sesuai
contagiaus diffusion karena di zaman modern peran media cetak dan media masa
sebagai media pengenalan suatu ide ataupun gagasan tertentu lebih cepat dan lebih
mudah diterima oleh orang lain. Penemuan peralatan pertanian kadang bisa masuk
kedalam contagiaus diffusion namun disisi lain juga bisa masuk kedalam difusi
hierarki. Kejadian ini dapat terjadi ketika penemuan peralatan pertanian(dalam hal ini
penemuan pupuk unggul di Indonesia) terjadi di Indonesia dan penemuan ini telah
terikat oleh suatu perjanjian kerjasama, maka secara defacto Indonesia hanya bisa
menyebarkannya ke negara-negara di sekitar wilayah indonesia yaitu negara-negara
asean. Penyebaran ini memiliki pola sehingga dapat dikatakan bahwa penyebaran ini
termasuk ke dalam hierarki diffusion. Kejadian lain sebagai contoh relocation
diffusion adalah bangunan candi-candi yang tersebar disekitar kabupaten Kediri.
Bangunan candi disana memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan
bangunan candi India sebagai pusat penyebaran agama hindu karena adanya
penyesuaian atau difusi(penggabungan budaya luar dengan budaya asli).
Akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka usaha-usaha

pokok manusia (fundamental occupation) semakin berkembang dan semakin beraneka
ragam bentuknya, sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan-perbedaan wilayah
(region diverties) akan mempengaruhi terhadap keberhasilan tingkat adaptasi
manusia. Geografi memiliki dua cabang fenomena yang memengaruhinya yaitu teori
fisis determinis dan posibilisme. Determinisme adalah suatu teori atau doktrin yang
berdasar pada apa yang terjadi pada alam atau sosial atau fenomena psikologi yang
disebabkan dan didominasi oleh hukum alam(Doyle 2011). Pengertian posibilisme
memiliki lawan arti dengan determinisme yaitu teori yang menyatakan bahwa apa
yang terjadi di dunia ini terjadi dipengaruhi oleh kegiatan campur tangan manusia.
Berbagai fenomena di muka bumi ini akan menjelaskan bagaimana teori-teori tersebut
terbentuk.
Bencana mempunyai arti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan
kesusahan, kerugian atau penderitaan. Sedangkan bencana alam artinya adalah
bencana yang disebabkan oleh alam(Purwadarminta, 2006) Bencana alam banjir,
tsunami, gempa bumi dan gunung meletus memengaruhi kehidupan manusia dengan
mengakibatkan kerusakan dan kematian. Pada aliran fisis determinisme bencana ini
menjadi penentu kehidupan manusia, sehingga apabila terjadi bencana tersebut maka
manusia hanya bisa pasrah menghadapi keadaan yang ada. Alam menentukan

kehidupan manusia tanpa adanya peranan manusia didalamnya, namun bila kita telaah

lebih lanjut maka pernyataan seperti ini adalah salah karena sebenarnya manusia
masih bisa mencegah adanya bencana atau paling tidak manusia mampu mengurangi
kerugian yang ditimbulkan oleh bencana tersebut. Pada lampiran peraturan menteri
dalam negeri nomor 33 tahun 2006 upaya-upaya tersebut disebut mitigasi yaitu
sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana baik bencana
alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara
atau masyarakat.
Manusia dengan segala teknologinya kini dirasa mampu mengendalikan alam
dengan kuasanya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Erosi lahan dan tanah
longsor mampu diatasi dengan terasiring, tsunami dapat dicegah dengan sistem
peringatan dini, dan gunung meletus mampu dimitigasi dengan pembuatan aliran
lahar dan sistem peringatan dini. Namun sehebat apapun teknologi manusia pastilah
tidak bisa sempurna, dan jelas bahwa manusia mempengaruhi segala kejadian di alam
adalah suatu kesalahan yang teramat besar. Manusia bukan penentu alam dan alam
juga bukan penentu kehidupan namun antara keduanya terdapat keserasian dan
hubungan kaitan sehingga yang benar adalah alam mengakibatkan perubahan dan
manusia mampu mengurangi efek dari perubahan tersebut [ CITATION joh83 \l
1057 ].
Studi geografi mempelajari dua aspek didalamnya yaitu tentang lingkungan
fisik dan lingkungan sosial. Geografi sebagai ilmu spesifik tentang geosfer tentu saja

kajian geografi sosial lebih menekankan kegiatan manusia sebagai aspek pokoknya
tidak dapat dilepaskan dari aspek lingkungan alam. Konsep tersebut sesuai dengan
geografi yang menekankan “antropocentris‟ [ CITATION sum81 \l 1057 ]. Populasi
dunia terus mengalami peningkatan pada dua dekade ini, bahkan peningkatan
pertumbuhan populasi manusia telah mencapai 7 miliar manusia pada sensus 2010.

gambar 1 populasi penduduk dunia

Gambar diatas menjelaskan bagaimana sesaknya ruang lingkup permukaan
bumi saat ini, terlebih lagi di benua Asia bagian selatan dan timur yang sekitar 25%
penduduk dunia teraglomerasi pada wilayah tersebut. India merupakan negara dengan
produktivitas tinggi dunia walaupun masih berada dibawah China pada jumlah
penduduknya, namun India memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi
dari China sehingga diperkirakan pada 2022 posisi China akan digeser oleh India
dengan penduduk paling banyak di dunia. Pada 50 tahun ke depan dapat kita
bayangkan bahwa benua asia khususnya selatan dan timur akan dipenuhi manusia dan
pada akhirnya merembet asia tenggara khususnya Indonesia yang menduduki
peringkat ke 4 dunia dalam hal jumlah penduduk. Bagian utara benua asia (rusia) dan
wilaya australia akan tetap mempertahankan eksistensi jumlah dan kepadatan
penduduknya karen tingkat pertumbuhan penduduk yang mendekati nol.

Benua Afrika pada 50 tahun mendatang akan mengalami bomp population
karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk tanpa dibarengi dengan perencanaan
yang matang. Diantara 10 negara terbesar di dunia, satu berada di Afrika (Nigeria),
lima ada di Asia (Bangladesh, China, India, Indonesia dan Pakistan), dua berada di
Amerika Latin (Brasil dan Meksiko), satu berada di Amerika Utara (Amerika Serikat)
serta satu lagi berada di Eropa (Rusia). Nigeria memang belum masuk pada jajaran
lima besar negara dengan penduduk terbesar di dunia, namun bila diproyeksikan
Nigeria akan menggeser Amerika pada 50 tahun mendatang. Faktor utama yang
mendorong cepatnya peetumbuhan penduduk di Nigeria adalah tingkat pendidikan
dan kesehatan yang rendah sehingga pertumbuhan penduduk bisa mencapai lebih dari
3%. Pada 50 tahun mendatang Afrika akan menjadi lebih sesak dari pada Eropa yang
pada saat ini menempati urutan pertama dalam hal benua oaling padat di dunia.
Populasi dari 28 negara Afrika diperkirakan akan meningkat dua kali lipat, sedangkan
pada 2100, penduduk di 10 negara Afrika (Angola, Burundi, Republik Kongo,
Malawi, Mali, Niger, Somalia, Uganda, Republik Tanzania dan Zambia) diperkirakan
akan naik lima kali lipat sehingga pada 50 tahun ke depan benua Afrika akan menjadi
benua terpadat di dunia[ CITATION Adz15 \l 1057 ].
Populasi manusia benua Amerika relatif akan tetap stabil di bagian utara
namun pada bagian selatan akan mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu
tinggi. Secara rasional maka pada 50 tahun yang akan datang akan terjadi migrasi

internasional khususnya dari negara-negara dengan penduduk terbanyak dunia yang
yang berasal dari dua benua yaitu benua Afrika dan benua Asia bagian selatan dan

timur. Negara di dunia yang akan memiliki jumlah penduduk terbanyak dunia adalah
India karena pertumbuhan yang masih relatif tinggi, sedangkan untuk pertumbuhan
tertinggi akan dimiliki oleh negara Nigeria. Permasalahan utama pada pertumbuhan
penduduk yang tinggi adalah kualitas daya dukung lingkungan yang rendah dan
kapasitas penduduknya. Permasalahan ini mengakibatkan kemiskinan, kelaparan,
pengangguran dan kejahatan yang semuanya saling terkait serta akan terjadi pada
sebagian besar negara di Afrika dan beberapa benua di Asia.
Pertumbuhan penduduk Nigeria yang mencapai 3,3 persen pertahun
merupakan pertumbuhan yang sangat tinggi. Perbandingan pertumbuhan penduduk
bila dibandingkan dengan Indonesia bahkan mencapai dua kali lipat lebih, bila kita
masukkan ke dalam rumus double time teori dimana pertumbuhan pertumbuhan suatu
negara di proyeksikan menjadi dua kali lipat, maka dalam kurun waktu 20 tahunan
penduduk Nigeria akan mencapai dua kali lipat dari sebelumnya. Beberapa faktor
yang mengakibatkan hal ini terjadi, faktor pertama adalah negara ini sedang dalam
kondisi membangun sehingga kelahiran, kematian dan kesehatan penduduk kurang
diperhatikan. Pemerintah lebih terfokus pada pembangunan fisik tanpa memerhatikan
bidang kualitas penduduk yang sebenarnya sangat penting. Faktor kedua yaitu Nigeria

sedang berada pada tahap kedua dari proses transisi geografi dimana pemerintah
sedang giat-giatnya membangun. Nigeria baru melewati tahap pertama transisi
demografi, sehingga di tahap kedua kematian dapat dikurangi namun kelahiran tetap
tinggi karena belum dikenalnya alat kontrasepsi oleh masyarakat. Pemerintah perlu
mengadakan perbaikan pada sistem sosial agar kelahiran dapat ditekan, diharapkan
pertumbuhan dapat seimbang dengan kematian penduduk.
Pengenalan

terhadap

alat

kontrasepsi

dirasa

sangat

penting


untuk

dikembangkan oleh pemerintah Nigeria agar tercapai penurunan kelahiran penduduk.
Alat kontrasepsi dan undang-undang tentang pengaturan kelahiran serta jumlah anak
keluarga adalah strategi yang sangat perlu dikembangkan oleh pemerintah sehingga
antara kelahiran dan kematian penduduk tidak terjadi ketimpangan. Kontrasepsi
adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara
sel telur yang matang dengan sel sperma, untuk itu, maka yang membutuhkan
kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan intim/seks dan keduaduanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan. Usaha ini
akan berjalan baik bila masyarakat juga mendukung baik proyek pemerintah Nigeria,

sehingga antara pemerintah dan masyarakat terjalin hubungan interaksi yang aktif
untuk menurunkan tinngkat pertumbuhan penduduk yang tinggi di Nigeria.

Studi

tentang

geografi

manusia

juga

mempelajari

tentang

perpindahan(movement) atau biasa kita kenal dengan migrasi. Migrasi merupakan
salah satu dari tiga faktor yang dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk,
selain faktor lainnya, yaitu kelahiran dankematian. Peninjauan migrasi secara regional
sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya desentralisasi
(kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor
pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya
desentralisasi dalam pembangunan, di lain pihak, komunikasi termasuk transportasi
semakin lancar (Munir, 2000: hal 115). Transhumance adalah salah satu jenis
movement dimana seorang individu atau kelompok pindah ke tempat negara lain
untuk menetap di tempat baru. Jenis migrasi ini tergolong migrasi periodik, setiap
migran akan membawa dampak bagi daerah yang dituju maupun yang ditinggalkan.
Faktor ini semua sesuai dengan teori everett S. Lee bahwa terdapat faktor pendorong
dari daerah asal dan faktor penarik dari daerah tujuan.
Menurut Everett S. Lee (Mantra, 2000), volume migrasi di suatu
wilayahberkembang sesuai dengan tingkat keragaman daerah-daerah di wilayah
tersebut yaitu adanya faktor negatif akibat migrasi, faktor positif dan netral akibat
suatu migrasi. Banyaknya pengangguran, kemiskinan dan rendahnya fasilitas umum
dari daerah asal menjadi faktor pendorong terjadinya arus migrasi ke daerah lain yang
menjadi tujuan dan memiliki kelebihan dari daerah asal migran. Faktor aksesbilitas
mudah, fasilitas sosial tersedia dan tingginya upah serta lapangan pekerjaan menjadi
penarik migran melakukan perpindahan menuju daerah lain. Transhumance membawa
dampak yang besar bagi kehidupan di daerah asal migran maupun daerah tujuan
migran transhumance, daerah asal akan kehilangan tenaga kerjanya karena migran
identik dengan tenaga kerja yang produktif. Teori ekonomi neoklasik menitikberatkan
tentang perbezaan upah yang wujud di antara kawasan yang menjadi tarikan buruh
untuk berhijrah di mana wujud perbedaan upah di antara buruh kesan daripada
permintaan dan penawaran buruh serta faktor-faktor lain yang menjadi penyebab
kepada perbezaan upah buruh ini, Keynes juga turut menekankan tentang kewujudan
pengangguran di sesebuah kawasan mungkin berlaku kesan daripada tingkat upah

yang sukar untuk direndahkan dan penghijrahan yang berlaku akan menghapuskan
pengangguran di kawasan tersebut (Hart 1975).
Pembangunan desa akan terhambat karena berkurangnya angkatan kerja,
untuk daerah tujuan maka akan membawa dampak bersatunya budaya antara budaya
pendatang dengan budaya sekitar. Contoh yang dapat diambil adalah migrasi
transhumance masyarakat jawa jajahan Belanda yang dibawa menuju benua Amerika,
perpaduan antara penduduk lokal dengan pendatang, terjadi asimilasi dan akulturasi
budaya sehingga budaya Jawa terasa berbeda disana. Akulturasi kebudayaan Jawa
dengan budaya Amerika selatan akan membentuk budaya masyarakat Suriname.

Gambar 2. Peta migrasi penduduk Jawa ke Suriname
Budaya Jawa (bahasa dan sastra Jawa, kesenian Jawa, religi dan adatistiadat
Jawa, organisasi sosial - budaya- politik Jawa, mata pencaharian hidup Jawa,
teknologi dan peralatan Jawa, pengetahuan Jawa) yang dibawa dari tanah air
Indonesia masih tumbuh dan berkembang dan terpelihara dengan cukup baik tetapi
dari generasi ke generasi makin rendah kadarnya. Sikap hormat menghormati, saling
menghargai, tepa slira, mawas diri, toleransi, samadsinamadan (saling memperhatikan
dan simpati) dan daya-dinayan (saling memberi kekuatan), serta nilai kebersamaan
dan kesamaan dalam berkehidupan masih diterapkan masyarakat Jawa di Suriname
terutama kalau ada kesripahan selalu luber yang melayat, demikian pula acara bersih
desa, pesta-pesta lapangan orang Jawa sangat meriah dan ribuan yang hadir, “bada
kupat” dalam rangka lebaran/ Idul Fitri. Nilai-nilai kearifan lokal Jawa tersebut
diterapkan juga oleh masyarakat Jawa terhadap suku bangsa yang lain di Suriname,
namun tidak seintensif terhadap lingkungan Jawa (Abdullah Ciptoprawiro 1986).

Hukum model graviti yang juga dikenali sebagai model interaksi kawasan
Lowry telah diperkenalkan oleh Ravenstein pada tahun 1885 (Harris 2001; Saad,
Fatimah & Sofia 2010) dan menurut Ravenstein, tujuan utama penduduk membuat
keputusan untuk berhijrah adalah untuk memperbaiki taraf. Hukum model graviti ini
mengambilkira aspek saiz penduduk di kawasan asal, saiz penduduk di kawasan
destinasi serta jarak di antara kedua-dua kawasan di samping perbezaan migrasi
antara kumpulan manusia. Aliran migrasi setiap tahun tetaplah sama, yaitu dari daerah
pinggiran menuju daerah perkotaan, padahal daerah tersebut merupakan daerah
dengan kepadatan penduduk tinggi. Perpindahan juga dimungkinkan dari perkotaan
menuju pedesaan yang bagi masyarakat kota yang menglaju adalah sarana untuk
berekreasi menghadapi kehidupan perkotaan. Migrasi sering terjadi pada sebagian
anggota atau seluruh anggota keluarga, salah satu yang dialami adalah migrasi
migrant yang menjadi tenaga kerja di negara lain dan pada suatu masa mengajak
keluarganya di kampung halaman untuk ikut pindah ke negara tujuan. Faktor ekonomi
menjadi pendorong dan penarik utama adanya aliran tenaga kerja ke negara lain.
Suatu individu atau kelompok yang bermigrasi akan menuju daerah tujuan
migrasi yang disana terdapat migran berlatar belakang sama(suku, ras maupun
bangsa). Faktor penarik dari daerah tujuan yaitu ekonomi atayu pendapatan yang lebih
tinggi dan aksesbilitas yang tinggi sedang pendorong dari daerah asal karena daerah
asal kurang memacu kegiatan ekonomi. Keinginan untuk bermigrasi didukung adanya
minat dari dalam individu itu sendiri, minat dari dalam paling besar pengaruhnya
walaupun hal ini bersifat abstrak. Contoh nyata dari pernyataan ini adalah seorang
migran dari Libya, negara termiskin di dunia dengan pendapatan orang tersebut tidak
mencapai 1 dolar sehari. Migran ini bermigrasi internasional ke Prancis karena
pendapatan perkapita Prancis tinggi, angka harapan hidup tinggi, fasilitas sosial
lengkap dan aksesbilitas baik. Migrasi internasional ini masih rasional karena prancis
membuka jalan sebesar-besarnya untuk migran dari negara lain datang ke negaranya
dan adanya hubungan baik antara kedua negara. Proses setelah sampai di Prancis
untuk memenuhi kehidupan adalah mencari tempat tinggal dan mencari pekerjaan.
Pekerjaan untuk pendidikan rendah di Prancis masih tergolong banyak seperti buruh
dan pekerja kasar tidak terlalu memerlukan ijazah atau sertifikat sehingga sangat
rasional untuk dilakukan.
Bentuk migrasi lain adalah migrasi terpaksa karena adanya suatu bencana atau
ada peperangan yang memaksa penduduk untuk menjadi pengungsi di negara lain.

Sudan adalah negara yang di dalamnya penuh dengan perang dan konflik baik konflik
politik maupun perang. Banyak masyarakat Sudan menjadi korban akibat perang dan
melkukan migrasi antar negara menuju negara Uganda. Ketika masyarakat Sudan
ingin kembali ke tempat asalnya, maka ada beberapa cara damai yang dapat dilakukan
misalnya dengan mengadakan perundingan antara pemerintah Sudan dan Uganda
untuk mengembalikan penduduk sudan ke tempat asal mereka. perpindahan ini dapat
dilakukan dengan membawa seluruh pengungsi menggunakan kendaraan yang telah
disediakan misalnya kapal. Tempat asal menjadi tempat asing bagi pengungsi Sudan
yang kembali ke kampung halamannya, sehingga perlu peran pemerintah untuk
membuatkan tempat tinggal dan daerah yang strategis agar pengungsi peraang Sudan
dapat betah dan mau menjadi warga negara Sudan kembali.
Setiap tempat memiliki keanekaragaman budaya sendiri yang membedakan
dengan daerah lain(kearifan lokal). Daerah Yogyakarta dan sekitarnya(DIY) memiliki
budaya yang khas dan unik pada salah satu adat seperti sakaten yang berasal dari
bahasa syahadatain. Sekaten selain berasal dari kata syahadatain juga berasal dari
beberapa kata, yaitu Sahutain (menghentikan atau menghindari dua perkara, yaitu
lacur dan menyeleweng), Sakhatain (menghilangkan dua perkara, yaitu sifat hewan
dan sifat setan yang melambangkan kerusakan), Sakhotain (menanamkan dua perkara,
yaitu memelihara budi luhur dan menyembah Tuhan), Sekati (setimbang dalam
menilai hal-hal yang baik dengan yang buruk), dan Sekat ( batas untuk tidak berbuat
kejahatan, yaitu tahu dimana batas kebaikan dengan kejahatan). Tantangan
bermunculan untuk menggeser budaya ini, berbagai tantangan seperti arus globalisasi
yang tinggi menjadi tantangan besar bagi adanya budaya lokal sakaten. Tantangan
tersebut seperti pemuda zaman ini telah ternodai dengan pengaruh buruk dari
globalisasi dan internet, tradisi-tradisi kearifan lokal Yogyakarta telah dilupakan oleh
mereka karena minimnya pengaruh orang tua yang mengenalkan budaya lokal pada
anak-anaknya.
kebudayaan secara bahasa adalah merupakan serapan dari kata Sansekerta,
“Budayah” yang merupakan jamak dari kata “ buddi ” yang memiliki arti “ budi ”
atau “akal” dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan dengan hal-hal yang
bersangkutan dengan akal. Kebudayaan adalah hal-hal yang merupakan hasil dari
keseluruhan system gagasan, tindakan, cipta, rasa dan karsa manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup nya yang semua itu tersusun dalam kehaidupan masyarakat
(Rohiman Notowidagdo 1996). Organisasi atau suatu kelompok memiliki ciri khas

yang membedakan dengan yang lain. Sebagai contoh para mahasiswa yang tinggal
jauh dari universitas dulu ketika belum banyak jenis kedaraan seperti saat ini, mereka
berangkat ke universitas dengan menggunakan sepeda. Pada saat itu mereka
menganggap bahwa sepeda adalah alat transportasi termudah untuk menempuh
perjalanan ke universitas. Namun ketika ditemukannya budaya baru di daerah lain,
maka budaya bersepeda yang dilakukan oleh mahasiswa semakin berkurang.
Contohnya ketika di Jakarta misalnya, para mahasiswa di sana telah memiliki
kemajuan yaitu bepergian menggunakan sepeda motor. Maka lama kelamaan budaya
tersebut akan menyebar sampai ke seluruh Indonesia. Termasuk Yogyakarta,
mahasiswa yang tadinya merasa mudah hanya dengan menggunakan sepeda, pasti
akan merasa ada yang lebih mudah lagi yaitu dengan menggunakan kendaraan
bermotor. Sehingga sampai saat ini budaya mahasiswa yang pergi ke kampus adalah
dengan menggunakan kendaraan bermotor dan sedikit sekali mahasiswa yang pergi ke
kampus dengan menggunakan sepeda.
Unversitas Gadjah Mada memiliki keunikan yaitu mahasiswanya yang
terkenal religius dan berpikiran ilmiah. Kereligiusan ini diwujudkan dengan berbagai
organisasi religius seperti ikatan muslim, kristen, hindu dan beberapa agama lain.
Namun beberapa nilai-nilai religius dan nilai kemandirian berwirausaha belum bisa
disampaikan secara baik di UGM. Membuat unit kegiatan mahasiswa baru di
Universitas adalah hal yang bisa dibilang sulit. Perizinan tentang berlakunya UKM
pada rektor kadang menjadi penghambat munculnya UKM baru apalagi UKM yang
didirikan merupakan UKM yang berkaitan dengan agama. Untuk itu perlu adanya
usaha lebih agar tercapai perizinan dan pendirian bangunan atau base camp untuk
tempat berkumpul unit kegiatan mahasiswa baru tersebut. Bangunan baru yang dibuat
harus mencirikan unit kegiatan mahasiswa yang dibentuk, misal unit kegiatan muslim
maka bangunan dibentuk seperti masjid agar menampakkan bahwa ini adalah unit
kegiatan yang diurus dan bercirikan islam.
Ras adalah pengelompokan berdasarkan ciri biologis, bukan berdasarkan cirriciri sosiokultural. Dengan kata lain, ras berarti segolongan penduduk suatu daerah
yang mempunyai sifat-sifat keturunan tertentu berbeda dengan penduduk daerah lain.
Identifikasi terhadap suatu ras (C. Loring Brace 2000). Identifikasi terhadap suatu ras
membutuhkan beberapa konsep dan indikator yang dapat memperkuat teori terhadap
identifikasi ras yang terpilih.

Ras jawa memiliki identitas yang khas dan

membedakannya dengan ras yang lain walaupun secara umum ras jawa telah

menerima perpaduan atau amalgamasi dengan berbagai ras di dunia. Berdasarkan
pengertian awal bahwa ras dapat dibedakan dengan ciri fisik maupun biologis(ciri
yang dapat dilihat langsung). Ciri fisik orang jawa termasuk kedalam deutro melayu
yang termasuk ras mongoloid yang berasal dari dataran tinggi yunan, china di sana
sudah terjadi ledakan penduduk china yang menyebabkan orang-orang dari tempat
sana beremigrasi ke thailand ke malaysia ke semenanjung malaka ke sumatra
akhirnya sampai dijawa juga ada yang berpendapat bahwa orang yunan, china
beremigrasi ke timur dan di pesisir china timur naik perahu bercadik secara
berombongan ke filipina trus ke sulawesi ke kalimantan dan akhirnya sampai di jawa,
alasan mengapa kulit orang jawa(deutro melayu) agak hitam atau coklat itu karena
pengaruh iklim tropis dan campuran genetik dengan ras austronesia (papua) sehingga
menghasilkan orang Indonesia Jawa faktor ini menjadi pembeda dan identitas ras
jawa.

Gambar 3. Persebaran populasi peduduk Indonesia
Sumber : sensus penduduk 2010 wikipedia
Data diatas merupakan hasil survei penduduk yang dilakukan pada 2010 di
Indonesia. Data hasil survei menunjukkan adanya pemusatan penduduk di pulau jawa
dengan disimbolkan dengan warna merah. Keadaan ini terjadi karena adanya aliran
migrasi setiap tahun yang dilakukan ke pulau jawa Dapat dimaklumi mengapa Pulau
Jawa sebagai pulau yang menjadi daerah tujuan utama migran dari pulau-pulau yang
lain karena pulau ini merupakan tempat pusat perekonomian, pusat pemerintahan,
pusat pendidikan dan pusat kegiatan-kegiatan sosial ekonomi lainnya, sehingga
penduduk dari pulau-pulau di luar Jawa ingin menetap (tinggal) di Pulau Jawa apabila
keadaaan ini dipertahankan maka sudh pasti usia pulau Jawa tidak akan lama lagi,
kemacetan terjadi di semua penjuru kota-kota besar di Jawa, kriminalitas,

pengangguran dan kemiskinan merupakan akibat dari pulau Jawa yang kini telah
penuh sesak dipenuhi manusia dari pulau-pulau disekitarnya. Jumlah penduduk yang
semakin hari semakin bertambah maka dapat diproyeksikan bahwa dalam 20 tahun
kedepan pulau Jawa akan menjadi daerah yang kumuh, kemiskinan dimana-mana dan
kriminalitas merajalela. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lumpuh bila pulau
Jawa tetap penuh sesak seperti ini, daerah diluar Jawa akan tertingga jauh baik
perekonomian maupun pembangunan ilmu dan teknologi. Pekerjaan di jawa akan
menjadi sangat langka, peuluhan ribu orang akan menjadi gelandangan dan pengemis
akibat kehilangan pekerjaannya.
Geografi mempelajari keruangan dengan segala proses yang terjadi di
dalamnya. Hubungan antara wilayah dengan identitas yang terbentuk karena wilayah
tersebut sangatlah erat. Wilayah mempengaruhi terjadinya interaksi dengan sesama
manusia di suatu region maupun antar region. Iklim dan cuaca pada suatu wilayah
merupakan faktor utama yang membentuk ciri khas identitas pada suatu ras atau etnik
karena pengaruh wilayah(region). Perumpamaan yang bisa diambil adalah suku, ras
atau etnik jawa. Ras ini memiliki ciri khas tersendiri yang terbentuk karena adanya
cuaca dan iklim, sekaligus amalgamasinya dengan berbagai suku di dunia. Kulit
mereka terbentuk karena percampuran gen sehingga membentuk kulit yang berbeda
dengan nenek moyang mereka dari Yunan dengan warna kulit kuning
Faktor identitas suatu mayarakat juga dapat diidentifikasi melalui kata atau
kalimat yang diucapkan. Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna
tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa
yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan
pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Sedangkan morfem sendiri adalah
bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk
yang lebih kecil. Kata adalah suatu bunyi yang keluar melalui mulut menjadi satu
kesatuan bahasa yang dapat berdiri sendiri. Setiap orang memiliki caranya masing
masing mengungkapkan ekspresi dirinya sendiri melalui kata sehingga sering kali
terjadi perbedaan antar tiap orang dalam pelafalan baik bunyi maupun bentuk kata itu
sendiri. Peristiwa ini terjadi karena setiap orang memiliki jati diri dan latar belakang
sendiri-sendiri. Perbedaan tempat, suku, bangsa maupun ethnik mampu membuat
pelafalan suatu kata berbeda. Sebagai contoh penggunaan kalimat kasar di daerah
surabaya seperti “cok, su dll" bagi masyarakat surabaya ini adalah hal biasa karena

mereka setiap hari menggunakan dialeg kasar sebagai ciri masyarakat pantai dan
perkotaan.
Pengucapan kalimat kasar “cuk/su” bila diterapkan pada masyarakat jogja asli
yang notabenya mereka menggunakan dialeg bahasa jawa dengan baik dan benar,
orang jogja akan tersinggung dan sontak akan marah karena yang mereka fahami
bahwa kata itu adalah kata kasar. Secara umum kata “cok< su” adalah kalimat kasar di
suku Jawa, namun perbedaan dialeg membuat pergeserankaidah makna dalam
penggunaan kata ini. Sehingga dari sini dapat disimpulkan bahwa dialek atau logat
bahasa atau ciri bahasa itu berbeda dengan hal-hal umum untuk setiap individu atau
etnis karena perbedaan dialek tadi. Hal yang umum merupakan hal yang dikenal oleh
masyarakat secara umum, misalnya bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah menjadi
hal yang umum bagi masyarakat Indonesia karena seluruh lapisan masyarakat dan
seluruh etnik di Indonesia dapat memahami bahasa Indonesia. Sedangkan dialek,
dialek merupakan variasi dalam berbahasa yang memiliki ciri yang berbeda antara
satu dialek atau jenis bahasa dengan dialek lainnya ditentukan dari asal daerahnya
atau etniknya. tidak semua orang dapat memahami suatu dialek tertentu karena
umumnya dialek hanya berkembang dalam suatu daerah tertentu yang ditempati oleh
suatu etnik tertentu.
Penerapan bahasa baru pada suatu negara adalah hal yang sulit bahkan hampir
tidak mungkin dilakukan apabila hal itu hanya dilakukan dalam beberapa waktu.
Masa kepemimpinan seorang penguasa kemungkinan hanya beberapa puluh tahun,
dan itu tidak cukup untuk mengubah suatu negara berganti bahasa menuju bahasa
yang dikehendaki seorang penguasa tadi. Sebagai contoh Indonesia, sudah 350 tahun
telah dijajah oleh belanda namun sedikit sekali masyarakat yang menggunakan bahasa
belanda. Penerapan akan berhasil bila waktu yang diberikan cukup dan bahasa baru
yang ingin diterapkan memiliki dampak positif bila diterapkan seperti menambah
pendapatan negara, meningkatkan kemakmuran dan menguatkan stabilitas negara.
Kita ambil contoh negara singapura, negara ini menetapkan bahasa inggris setalah
pada awalnya menggunakan bahasa melayu dalam dialek kesaharian masyarakat.
Peran bahasa inggris sangat vital di negara ini, karena bayangkan saja daerah ini
adalah daerah ramai karena menjadi daerah transit dari negara manapu yang
notabennya tidak berbahasa melayu alias menggunakan bahasa internasional,
sehingga bisa dibayangkan bagaimana bila Singapura tidak menggunakan bahasa

inggris, dan pastilah penerapan bahsa inggris akan berjalan sesuai rencana karena ini
dibutuhkan oleh masyarakat umum.
Penerapan bahasa baru tidak akan menghapus bahasa atau dialek lama namun
pada akhirnya kedua bahasa tersebut akan berkolaborasi membentuk dialek baru
dengan bahasa baru tersebut. Jadi penerapan bahasa baru memerlukan waktu yang
tidak sedikit karena dibutuhkan adaptasi dari masyarakaat, dan penrapan bahasa baru
akan berjalan lancar bila bahasa baru tersebut memiliki nilai manfaat yang besar dan
tidak ada penolakan terhadap bahasa baru yang masuk tersebut. Penjajahan sering
mengakibatkan terjadinya pergeseran pola bicara maupun pelafalan kata. Pada suatu
daerah yang dahulu ditemukan oleh Gabrielino adalah Los Angeles yang berada di
selatan California, pada awalnya ia memberi nama Tongve pada daerah tersebut dan
diganti oleh Spanyol dengan nama yang belum diketahui pada 1769. Pada 1850
namanya diganti menjadi los angeles dengan ditemukan peta tahun 1850 an lebih
dengan nama Los Aangeles

Daftar pustaka

1. Abdullah Ciptoprawiro. 1986. Filsafat Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
2. Daldjoni, N. 2014. Pengantar geografi. Yogyakarta : Penerbit ombak
3. Harris Kebing. 2001. Migrasi Desa Ke Bandar: Suatu Tinjauan Ke Atas
Pengalaman Masyarakat Kelabit Di Bario.Sarawak: Universiti Malaysia
Sarawak.
4. Hart, R. A. 1975. Interregional economic migration: Some theoretical
considerations (Part I & II). Journal of Regional Science 2 & 3: 127-138.
5. Johnston, R.J. (1983). Philosophy and Human Geography : An
Introduction To Comtemporary Approach. London : Edward Arnold
6. Livingstone, D. (1992). The Geographical Tradition. Oxford: Blackwell
7. Mantra, I.B., 1992., Mobilitas Penduduk Sirkuler Dari Desa ke Kota di
Indonesia,Pusat Penelitian Kependudukan: Universitas Gajah Mada.
8. Munir, R. 2000. Migrasi. dalamLembaga Demografi FEUI. Dasar-dasar
Demografi: edisi 2000. Lembaga Penerbit UI, Jakarta.
9. Notowidagdo, Rohiman. 1996. Ilmu Budaya Dasar berdasarkan Alqur‟an dan hadis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

10. Purwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : balai

pustaka 1952
11. Sumaatmaja. (1981). Studi Geografi Suatu Pendekatan Dan Analisa
Keruangan. Alumni : bandung
12. peraturan menteri dalam negeri nomor 33 tahun 2006
13. Anonim. 2010. Wikipedia. Diakses pada 08/10/17 pukul 20:31 di

https://id.wikipedia.org/wiki/Demografi_Indonesia
14. Adzani, Adzani. 2015. Geser China, India Akan Jadi Negara dengan

Penduduk Terbanyak. Diakses pada 11.21 wib 04 oktober 2017
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20150730171519-11369169/geser-china-india-akan-jadi-negara-dengan-penduduk-terbanyak/
15. Brace, C. Loring. 2000. Does Race Exist?. Diakses pada 08/10/17 pukul

20.07 di http://www.pbs.org/wgbh/nova/evolution/does-race-exist.html
16. Budiharso, Edhi. 2013. Penemu Teknologi 4G Ternyata dari Kediri-

Indonesia. Pada senin 02 Okt. 17 pukul 16:50.
17. Doyle.

(2011). The paradox in environmental determinism and

possibilism:

A

literature

review

from:

https://www.researchgate.net/publication/274696926_The_paradox_in_en
vironmental_determinism_and_possibilism_A_literature_review
[accessed Oct 2, 2017].