Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat

BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Demokrasi menjadi sebuah sistem yang mendunia setelah rezim otoriter di
negara-negara perlahan-lahan hilang. Demokrasi seolah menjadi hal yang wajib yang
harus di terapkan dunia barat hingga timur. Dengan demokrasi juga memungkinkan
keadilan akan tercipta dengan sendirinya. Satu hal paling penting jika negara
menggunakan demokrasi sebagai sebuah sistem dalam menjalankan pemerintahan
adalah Pemilihan Umum. Mulai dari Amerika Serikat sebagai pencetus demokrasi
hingga Indonesia yang menjalankan nya pada tahun 2004 menjadikan pemilihan
umum sebagai hal wajib jika ingin dikatakan negara tersebut berdemokrasi. Di dalam
mengadakan pemilihan umum tidak bisa terlepas dari dana kampanye dan peran
media yang digunakan calon kandidat ketika mereka ingin mencalonkan diri nya
untuk memenangkan pemilihan umum. Pada tahun 2004, John Kerry dan Bush
mengeluarkan dana fantastis yaitu masing-masing $250 juta1. Jika melempar jauh
kebelakang kita bisa melihat penggunaan media televisi yang sukses terhadap
kampanye John F. Kennedy
Pada tahun-tahun awal, dana politik dihabiskan terutama untuk biaya
kampanye kandidat. Sebagai besar kampanye presiden berlangsung dan terpampang
di surat kabar dan pamflet yang disubsidi oleh faksi-faksi politik yang mendukung
salah satu kandidat. Abraham Lincoln contohnya, pada tahun 1860 memenangkan

pemilihan umum dengan biaya mencapai $100.000 sedangkan lawannya Stephen
Douglas mencapai $50.000 hanya untuk kampanye dan seratus tahun kemudian, unik
nya kampanye John Kennedy menghabiskan dana lebih sedikit $9,7 juta mengalahkan
lawannya Nixon yang lebih banyak $10,1 juta2. Mulai dari tahun 1960, pengeluaran
dana kampanye dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan perkembangan
teknologi yang di gunakan para kandidat untuk melakukan kampanye. Tahun 1992,
George Bush mengeluarkan dana sebesar $90 juta dan lawannya Clinton mencapai
$130 juta. Sehingga jika di total biaya penyelenggaraan pemilihan presiden tahun
1

Anonymous, “Kampanye Pemilu AS”, http://www.dw.de/kampanye-pemilu-di-as/a-2956594
(diakses pada 17 Mei 2015 pukul 15.55)
2
Herbert E. Alexander, Financing Presidential Election Campaigns, USIS-Issues of
Democracy, September 1996 (http://cfinst.org/pdf/HEA/137_financinpreselectusis.pdf diakses
pada 17 Mei 2015 pukul 16.20)

1

1992 di Amerika mencapai $550 juta. Bisa di gambarkan bahwa dana kampanye

Presiden Amerika setiap tahunnya mengalami peningkatan dan kampanye merupakan
salah satu pengeluaran terbesar kandidat saat mencalonkan diri
Tahun 2008 atau 16 tahun setelah Bush dan Clinton mencalonkan diri terjadi
sebuah pemilu Presiden Amerika Serikat yang disebut-sebut sebagai yang termahal
sepanjang sejarah. Total biaya kampanye Presiden tahun 2008 mencapai $2,8 trilliun
merupakan dua kali lipat dari tahun 2004 dimana Obama berhasil mengumpulkan
$744,9 juta3. Para kandidat berlomba-lomba mengumpulkan dana hingga puluhan juta
dollar AS dalam kampanye demi meraih simpati dan suara dari calon pemilih.
Besarnya dana yang dikumpulkan kandidat dipandang sebagai salah satu faktor
penentu kemenangan sang kandidat. Kandidat Republik, Mitt Romney, membuat
22.000 panggilan lewat telepon demi memastikan lebih dari 50.000 pendukungnya di
Iowa memberikan suara dalam kaukus, Romney telah mengumpulkan dana 62,8 juta
dollar AS.
Tidak hanya pendanaan besar yang bisa membantu seorang kandidat dapat
menang di pemilihan umum, faktor media juga salah satu kunci utama agar seorang
kandidat setidaknya dikenal masyarakat luas. Sebagai contoh Barack Obama dan Mitt
Romney hampir menghabiskan $2.9 Trilliun dalam menggunakan media televisi
dalam mempromosikan pencalonan mereka lewat tiga media besar yaitu CNN, MSNC
dan Fox News4. Strategi komunikasi politik dengan menggunakan media baru
merupakan fenomena hangat dalam beberapa tahun belakangan ini.

Contoh penggunaan media baru dalam kampanye politik yang paling
mendapat sorotan adalah kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun
2008, di mana Barack Obama dan tim suksesnya menggunakan media baru sebagai
sarana untuk menyebarkan informasi seputar program dan kegiatan kampanye Obama
demi menggalang simpati dan dukungan masyarakat Amerika kala itu. Strategi
komunikasi politik dengan menggunakan media baru merupakan fenomena hangat
dalam beberapa tahun belakangan ini. Contoh penggunaan media baru dalam
kampanye politik yang paling mendapat sorotan adalah kampanye pemilihan presiden
Amerika Serikat pada tahun 2008, di mana Barack Obama dan tim suksesnya
3

Eric M. Appleman, Presidential Campaihn Finance, Democracy in Action, 2008
(http://www.gwu.edu/~action/2008/presfin08.html diakses pada 17 Mei pukul 16.39)
4
Anonymous, “The Media and Campaign 2012”,
http://www.stateofthemedia.org/2013/special-reports-landing-page/the-media-and-campaign2012/ (diakses pada 19 Mei 2015 pukul 20.00)

2

menggunakan media baru sebagai sarana untuk menyebarkan informasi seputar

program dan kegiatan kampanye Obama demi menggalang simpati dan dukungan
masyarakat Amerika kala itu. Media di Amerika yang pada umum nya memiliki
kesenjangan dengan para elitis politik Amerika beru[aya untuk membuat berita yang
memiliki nilai jual yang tinggi. Mengingat media komunikasi itu memiliki arti yang
penting bagi kesuksesan para kandidat, maka bagi para calon kandidat presiden
penggunaan media sebagai sarana promosi mereka harus digunakan seperti surat
kabar, televise dan Internet
I.II Kerangka Konsep
The Media’s Hegemonic Role
Media komunikasi memiliki perana yang kuat dalam upaya memberikan
berbagai informasi baik untuk mencerahkan maupun untuk menyesatkan. Menurut
Gramsci, ketika elit berhasil dalam memobilisasi persetujuan berarti tidak ada
kebuthuan untuk melindungi struktur sosial dengan paksaan dan kekuatan senjata,
tetapi warga negara setuju dengan sistem dan tempat mereka disamping pemeliharaan
hegemoni itu disebutkan sebagai proses budaya dimana media memainkan peran
besar dan menjaga kekuasaan berada di tangan media 5. Ditekankan dalam konsep ini
bahwa bukan dukungan media dalam pesta politik tertentu tetapi bagaimana mereka
bermain dalam memperkuat konsensus yang popular untuk kelangsungan hidup yang
melekat pada kekuasaan yang menyeluruh. Disebutkan bahwa penulis, jurnalis dan
organisasi kantor berita merupakan pemain utama di dalam proses hegemoni ini.

Menurut Miliband, media dalam semua masyarakat kapitalis telah secara
konsisten dan didominasi lembaga indoktrinasi konservatif, dikatakan jika peran
hegemoni yang di artikan disini jika sebuah masyarakat berideologi kapitalis setuju
dengan legitimasi pribadi maka peran hegemoni tersebut akan ‘jinak’ 6. Tetapi jika
salah satu objek masuk kedalam sistem maka peran media hegemoni dipandang
negative

Grassroots Fundraising
5

Brian Mcnair, Introduction to Political Communication, (London: Routledge, 1999), hlm.,
62
6
Ralp Miliband, The State in Capitalist Society, (London: Quartet, 1973), hlm., 200

3

Grassroots Fundraising adalah sebuah metode penggalan dana yang
digunakan oleh kandidat politik yang telah mendapatkan popularitasnya dengan
keberadaan internet dan digunakan oleh calon presiden Amerika seperti Howard

Dean, Barack Obama dan Ron Paul. Penggalangan dana ini adalah strategi untuk
mengumpulkan dana, baik untuk individu atau organisasi yang ingin mencapai tujuan
keuangan melalui sumbangan dari banyak orang7. Kegiatan ini memungkinkan
individu atau organisasi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan berkemampuan untuk
bekerja. Penggalangan dana ini juga dapat meningkatkan investasi dan partisipasi
dalam sebuah organisasi dan dapat mendidik kalangan yang berpartisipasi untuk
menggalangkan dana nya dalam suatu proyek seperti penggalangan dana kampanye
presiden
The Politics of Campaigning Strategy
Strategi kampanye adalah sebuah aktivitas yang ada di dalam politik
khususnya pemilihan umum. Tujuannya adalah untuk memperoleh kekuasaan dengan
cara memperoleh hasil yang baik dalam pemilihan umum. Dewasa ini strategi
kampanye dipandang buruk oleh berbagai kalangan karena praktek yang tidak
transparan. Menurut Roger dan Storey, Strategi Kampanye dapat didefinisikan
sebagai upaya sengaja untuk menginformasikan atau perilaku pengaruh dalam
khalayak yang besar dalam jangka waktu tertentu menggunakan rangkaian
terorganisir dalam kegiatan komunikasi dan menampilkan berbagai pesan di beberapa
saluran umumnya menghasilkan manfaat non-komersial untuk individu dan
masyarakat8.


BAB II
7

Anonymous, Grassroots Fundraising, Friendsip Ambassadors Foundation Inc,
http://faf.org/main/wp-content/uploads/2011/05/Fundraising_Guide.pdf (diakses pada 19 Mei
pukul 21.40)
8
E. M. Rogers & J. D. Storey, Communication campaigns. In C. Berger & S. Chaffee (Eds.),
Handbook of communication science. (Newbury Park, CA: Sage, 1987), hlm., 817-846

4

PEMBAHASAN
II.I. PEMILIHAN UMUM PRESIDEN 2008
Pemilihan umum presiden tahun 2008 di Amerika merupakan sebuah sejarah
penting bagi sejarah pemilihan umum disana. Tergambarkan di dalam tiga alasan
yaitu9:
Pertama bisa di lihat dari calon kandidat yang maju untuk mencalonkan diri
sebagai orang kulit hitam pertama yang berani mencalonkan diri yaitu Barack
Obama dan wanita pertama yang mencalonkan diri sebagai presiden Amerika

yaitu Hillary Clinton, tetapi Clinton kalah dan akhirnya menjadi Sekertaris N
egara pada pemerintahan Obama. Kedua, peninggalan pemerintahan Bush
yang meninggalkan beberapa masalah yang fundamental terhadap negara yang
salah satunya pada sektor ekonomi dimana kegagalan ekonomi dan jatuh nya
sektor finansial yang menjadi agenda kampanye para calon presiden. Ketiga,
arah perpolitikan Amerika yang berubah dari era Republik menjadi Demokrat
karena pencalonan Obama.
Pemilihan presiden 2008 menjadi sebuah hal yang menandakan uang adalah
segalanya dari sudut pandang kesetaraan politik. Egalitarian percaya bahwa
ketimpangan distribusi kekayaan harus berkurang dalam pemilihan presiden dalam
menentukan hasil dan kebijakan presiden pada saat terpilih. Tanda-tanda dari pemilu
2004 menunjukkan bahwa donor yang besar dan para kandidat boros yang biasa
disebut "uang besar" akan memainkan peran yang lebih penting daripada sebelumnya
dalam kontes presiden.
Namun pada saat ini dalam musim pemilu 2008, kesan awal adalah bahwa
uang besar mulai tidak diperdulikan, sebagian besar berkat peran ditingkatkan Internet
dalam kampanye dan penggalangan dana dan terutama berkat kelangsungan
kampanye secara substansial yang dibiayai oleh donor kecil 10. Ini adalah tanda
harapan bagi egalitarian seperti Amerika Serikat Muncul untuk memasuki lingkungan
yang lebih diregulasi untuk dana kampanye yang dibuat oleh Mahkamah Agung.

Bahkan untuk ulasan mereka yang menolak kesetaraan politik sebagai kriteria baik
9

William Crotty, The 2008 Elections: Introduction, Palgrave Macmillan, Polity, Vol. 41, No.
3, The 2008 Elections (Jul., 2009), hlm., 279
10
Richard L. Hasen, Political Equality, the Internet and Campaign Finance Regulation, The
Berkeley Electronic Press, Volume 6, Issue 1, 2008, hlm., 1

5

atau sah untuk mengevaluasi kampanye politik, perubahan peran kekayaan dalam
pemilihan presiden yang layak dicatat.
Pada tahun 2008, jelas bahwa sistem pembiayaan publik dengan batas
pengeluaran yang relatif adalah sebuah kemewahan dimana tidak ada calon yang
serius dapat mampu, setidaknya di musim utama. Memang, pada tahun 2008, satusatunya kandidat yang memilih untuk pembiayaan publik adalah orang-orang yang
tidak bisa mengumpulkan dana lebih pada mereka sendiri. John Edwards sepakat
untuk mengambil pembiayaan publik sebagai penggalangan dana pribadinya yang
runtuh dan John McCain setuju untuk mengambil pembiayaan publik ketika dia juga
dihapuskan sebagai nominasi Partai Republik. Setelah McCain menjadi terdepan, dia

mundur atau setidaknya mencoba untuk mundur dari komitmennya untuk mengambil
pembiayaan publik pada musim pemilihan pemilihan umum tahun 2008.
Semua faktor yang dijelaskan menunjukkan bahwa donor besar dan para aktor
pemboros menjadi faktor utama dalam pemilihan umum presiden tahun 2008. Sejauh
ini dari sudut pandang kesetaraan politik, tanda dari pencalonan tahun 2008 adalah
dorongan dari pihak lain, berikut fakta-faktanya11:


Mitt Romney, kandidat yang paling besar dalam mengeluarkan biaya
kampanye hongga $42.300.000 tidak memenangkan pemilihan di partai nya
dan putus asa dalam melanjutkan kampanye nya setelah dia juga kalah dari
McCain di negara bagian New Hampshire



Mike Huckabee dan John McCain telah mengumpulkan dukungan yang sangat
besar dalam pemilihan di partainya meskipun saat itu partainya dalam
kesulitan keuangan. McCain yang sempat kalah pada kampanye musim panas
mampu memenangkan serangkaian acara pemilihan di awal tahun 2008




Barack Obama dengan menggunakan donor sebagai dana kampanye nya dapat
memenangkan pemilihan umum di partai nya untuk menjadikan dia sebagai
nominasi Presiden Amerika. Hampir setengah dari $23 juta yang diambil dari
hasil donor untuknya pada tahun 2007. Hasil tersebut didapatkan dari donor
kecil dari masyarakat yang menyumbangkan $100 atau kurang untuk
mendukung pencalonan Obama

II.II. Dana Kampanye Pemilihan Umum Presiden
11

Ibid., hlm., 3-4

6

Tulisan Corwin Smidt dan Dino Christenson yang berjudul More Bang for The
Buck: Campaign Spending and Fundraising menjelaskan tentang bagaimana calon
kandidat melakukan penggalangan dana yang cukup besar untuk kampanye mereka.
Pengeluaran yang besar tersebut diyakini akan mendatangkan keuntungan yang lebih
besar. Tulisan ini mengacu kepada peristiwa kampanye presiden Amerika tahun 20072008. Bisa di katakana bahwa kampanye tahun tersebut merupakan kampanye
termahal calon presiden Amerika. Alur dari kampanye pada tulisan ini adalah
bagaimana para kandidat mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya pada awal
kampanye dan berfikir akan menikmati hasilnya pada akhir kampanye. Konsep
Grassroots Fundraising sebagaimana dijelaskan diatas menjadi alat utama dalam
pendanaan kampanye pemilihan umum presiden Amerika tahun 2008. Tulisan
Schmidt dan Christenson memperlihatkan bahwa penggalanan dana menjadi kunci
utama dana kampanye.
Hilary Clinton dan Barack Obama merupakan contohnya dimana Clinton dan
Obama mengeluarkan 100 juta dolar dan keduanya hampir mengeluarkan 75 juta
dollar sampai akhir 2007. Bidang aktivitas kampanye pada media menjadi sorotan
yang cukup besar dimana keduanya sangat fokus kampanye di media. Pada urutan
kedua dana kampanye digunakan untuk gaji para pegawai yang membantuk
mensukseskan kampanye, biaya administrasi dan biaya keliling negara bagian di
Amerika. Seperti yang dikatakan penulis bahwa para kandidat rela menggelontorkan
uang besar sekaligus juga meminjam pinjaman demi mendapatkan apa yang mereka
inginkan yaitu kursi Presiden.
A. Barack Obama
Keberhasilan Barack Obama dalam penggalangan dana kampanye dari para
donor kecil selama musim 2008 cukup memberikan dampak yang signifikan.
Setidaknya $200 terkumpul selama pemilihan umum. Menurut studi yang dirilis oleh
The Campaign Financial Institute, sekitar 34% dari $337 juta kampanye Obama di
bangkitkan dari individu yang berasal dari donor pada pemilihan umum. Hampir
semua kontribusi yang ada di dalam kampanye presiden berasal dari penggalangan
dana. 23% dari $79 Juta dana kampanye Obama berasal dari donor yang memberikan
$201-$999 sementara 42% dari $143 Juta datang dari pendonor yang memberikan
$1000 atau lebih. Dari tanggal 16 Oktober sampai 24 November atau 20 hari setelah
Obama terpilih menjadi presiden, kampanye Obama dilaporkan menggunakan $110.7
7

juta dari jutaan contributor yang menyumbangkan uangnya untuk kampanye Obama.
Kampanye Obama selesai dengan angka cukup fantastis yaitu $30 juta, tapi tidak tahu
secara pasti berapa yang di gunakan. Kampanye Obama menjadi kampanye dengan
pemberian terbanyak oleh masyarakat Amerika di dalam sejarah kampanye. Bulan
September di sebutkan sebagai penggalangan dana terbesar kampanye nya yaitu
mencapai $153,1 juta.
Obama menjadi pertama yang melupakan sistem pembiayaan publik. Sistem
pertama yang dilakukan setelah Watergate. Selama waktu kampanye hingga
menjelang akhir, Obama selalu duduk di posisi teratas di atas McCain dalam aspek
apapun. Penggalangan dana yang di lakukan Obama digunakan secara baik untuk
memperluas medan pertempuran pemilihan presiden Amerika tahun 2008
B. John McCain
Pada tahun 2007, John McCain memiliki keuangan yang cukup untuk biaya
pemilihan umum presiden di tahun berikutnya , tetapi penggalangan dana yang
dilakukan sebagai salah satu cara mengumpulkan dana tidak sesuai dengan ekspektasi
kampanye. Pada November 2007, dilaporkan bahwa biaya kampanye McCain telah
habis dan pada akhirnya harus meminjam sebesar $3 juta. Penggalangan dana McCain
pulih ketika kemenangan pada negara bagian New Hampshire. Mundurnya Romney
dari perlombaan calon kandidat dari Partai Republik, menjadikan penggalangan dana
dari partai tersebut fokus kepada McCain demi memperkuat posisi nya dalam
pemilihan umum12. Pada akhir Februari, McCain telah mendapatkan $62.9 juta dan
mengeluarkan $58,4 juta untuk biaya kampanyenya sampai bulan tersebut. McCain
diperkirakan bisa menambahkan dana kampanye hingga $219,4 juta di akhir Agustus
dengan setidaknya mengeluarkan $161 juta. Dana ini lebih besar dari George W. Bush
pada tahun 2000 dan 2004. Menurut sumber yang dikeluarkan Federal Election
Commission, pendapatan McCain pada penggalangan dana publik mencapai $84 juta
sedangkan Obama menolak untuk menerima dana dari publik, dari pinjaman McCain
mendapatkan $26 juta, kontributor individu $191 juta dan penerimaan yang
disesuaikan $314 juta. Seperti yang dikutip oleh ABC News bahwa penggalangan
dana McCain tidak terlalu buruk. Senator negara bagian Arizona tersebut,
mendapatkan $238 juta dari donor dan tambahan $84 juta dari partisipasinya dalam
12

Janet M. Box-Steffensmeier and Steven E. Schier, The American Elections of 2008,
(London: Rowman & Littlefield Publishers, Inc., 2008), hlm., 143.

8

sistem keuangan publik13. Jika di bandingkan dengan pendahulunya George W. Bush,
McCain mengeluarkan $50 juta lebih banyak dari Bush tetapi tidak bisa mengalahkan
apa yang di dapat oleh Obama
II.III. Penggunaan Media Sosial
Hampir 74% dari pengguna Internet ikut berpartisipasi secara online dalam
pemilihan umum tahun 2008 baik mengikuti perkembangan kampanye pemilihan
umum presiden atau hanya sekedar mencari tahu. Tidak hanya memilih, mereka
pengguna internet juga mendapatkan berita dan informasi terkait dengan kampanye
presiden Amerika tahun 2008. Mayoritas para pengguna internet adalah remaja
sebanyak 55%. Pew Internet & America Life Project menemukan lebih dari setengan
populasi pemilih menggunakan internet untuk mengikuti proses politik dalam pesta
demokrasi tersebut dan mereka menyebutnya dengan “Online Political Users” serta
mengidentifikasinya kedalam tiga faktor yaitu14.
Pertama, menggunakan Internet untuk mencari apa yang berhubungan dengan
politik atau kampanye presiden. Lebih dari 60% pengguna internet melakukan
hal ini pada tahun 2008. Kedua, berkomunikasi menggunakan internet dengan
orang lain tentang politik. Lebih dari 38% pengguna internet membicarakan
politik secara online salah satunya tentang kampanye. Ketiga, berbagi dan
mendapatkan informasi kampanye lewat Twitter, Email, Instant Messaging
dan Text Messages. Lebih dari 59% pengguna internet menggunakan aplikasi
tersebut untuk mengirim atau menerima pesan politik terutama kampanye
pemilihan umum presiden.
Kampanye pemilihan umum presiden Amerika tahun 2008 menawarkan
sebuah kesempatan unik untuk mengevaluasi kegunaan dan kemampuan dari
teknologi sosial media dalam lingkungan politik Amerika. Peran sosial media pada
pemilihan umum tahun 2008 memastikan bahwa media sosial bisa memperluas
jangakauan untuk memperkenalkan para calon kandidat presiden. Twitter, Youtube
dan Facebook memainkan peranan yang penting untuk memfasilitasi pemilihan umum
13

Tahman Bradley, “Final Fundraising Figure: Obama’s $750M”, ABC News,
http://abcnews.go.com/Politics/Vote2008/story?id=6397572 (diakses pada 29 Mei 2015 pukul
22.00)
14
Aaron Smith, The Internet’s Role in Campaign 2008, (Washington: Pew Internet &
American Life Project, 2009), http://www.pewinternet.org/Reports/2009/6 -- The -Internets
-Role -in -Campaign -2008.aspx, hlm., 3

9

tahun 2008, banyak bukti yang membuktikan hal tersebut seperti apa yang di
contohkan diatas. Peter Daou, seorang penasihat untuk Clinton mengatakan bahwa
semua media online seperti Youtube, Twitter dan lain-lain memainkan peranan sangat
signifikan terhadap pemilihan umum tahun 2008 dan media online ini juga semakin
meluas karena komentar-komentar individu yang hampir berjuta-juta yang efeknya
yang mempengaruhi kandidat presiden15.
Internet juga telah mengubah sifat penggalangan dana. $ 2.300 per piring
makan mungkin sudah memudar dan digantikan oleh ajakan langsung (melalui pidato,
email, atau sebaliknya) dari sumbangan kecil. Banyak donor kecil tampaknya siap
untuk memberikan beberapa sumbangan kecil dari waktu ke waktu untuk kandidat.
Satu donor diwawancarai oleh Los Angeles Times, misalnya, memberikan $ 700 untuk
Obama selama periode bulanan dengan $ 25 perbulan secara bertahap.
Bukan tradisi $2.300 per piring makan telah menghilang atau bahwa
penggalangan dana donor kecil akan menyalip pengeluaran pribadi dalam waktu
dekat. Tapi penggalangan dana lewat donor kecil merupakan alternatif untuk
mendapatkan uang besar. Penggalangan dana sebagai persentase dari total dana
presiden telah meningkat dari rata-rata 22% dari total dana yang dihimpun dalam
pemilu 2004 menjadi rata-rata 28% sejauh ini di tahun 2008 kemungkinan akan
meningkat sebagai siklus pemilu 2008 terus. Untuk calon tertentu, penggalangan dana
lewat donor kecil telah menjadi landasan dana kampanye mereka.
Keberhasilan penggalangan dana lewat donor kecil berarti bahwa calon
dengan daya tarik yang luas seperti Obama atau McCain atau calon dengan dukungan
sedikit seperti Paul atau Kucinich, dapat mengumpulkan cukup uang dari orang-orang
dengan cara yang sederhana dan membuat calon yang kredibel jika ada beberapa
dukungan populer untuk ide-ide kandidat. Dengan demikian, menjadi sulit ketika
uang yang banyak untuk "meredam" suara mayoritas. Ini kemungkinan kandidat yang
layak didanai melalui donor kecil mendorong kesetaraan politik "tingkat atas"
Memang, kenaikan tingkat donor kecil mempromosikan semacam kesetaraan
yang disebut "kesetaraan barometer"16. Dalam pandangan ini, hukum harus dibuat
sehingga belanja kampanye secara kasar mencerminkan dukungan publik untuk ideide politik kandidat. Program dana yang cocok untuk pembiayaan publik presiden di
15

Peter Daou, The revolution of the online commentariat, http://publius. cc/2008/12/09/therevolution-of-the-online-commentariat (diakses pada 20 Mei 2015 pukul 09.00)
16
Richard L. Hasen, The Supreme Court and Election Law: Judging Equality from Baker v.
Carr to Bush. Gore, (New York: NYU Press, 2003), hlm., 11

10

pemilihan, mengikuti model kesetaraan barometer sampai batas tertentu dengan cara
mencocokkan donor kecil pertama $250 masing-masing kontribusi kampanye yang
diterima oleh calon. Munculnya donor kecil sama mempromosikan barometer
kesetaraan. Donor lebih kecil mendukung calon dan lebih intens mereka
melakukannya, semakin besar porsi dana yang mencerminkan dukungan publik
kandidat. Memang, pada tahun 2008, tampak bahwa donor kecil telah menggantikan
sistem pembiayaan publik sebagai kendaraan utama untuk mempromosikan
kesetaraan politik di pencalonan presiden.
A. Barack Obama
Media sosial merupakan senjata utama kampanye seorang Barack Obama.
Sebagai orang kulit hitam pertama yang mencalonkan diri menjadi kandidat presiden
dari partai democrat oleh karena itu Obama harus meperkenalkan dirinya. Sebelum
kampanye dimulai Obama melakukan beberapa aktivitas seperti mencari orang yang
tepat untuk mengelola kampanye media sosial nya. Obama merekrut Joe Rospars pada
bagian sistem, Chris Hughes sebagai direktur dari website MyBO, Scott Goodstein
sebagai direktur online pada media sosial, Sam Graham-Felsen sebagai pemimpin
blog Obama yang menceritakan kisah hidup nya, Kate Albright-Hnna sebagai direktur
video dan Steve Grove sebagai kepala konten politik di Youtube17. Sedikitnya keenam
orang ini yang mengkreasikan sosok Obama di Media-media sosial dan online.
Tidak hanya penggunaan media online dan sosial seperti Youtube, Facebook
dan Twitter, Obama juga melakukan kampanye pada media televisi. Bisa dibuktikan
dengan Obama menang talak atas McCain dalam kampanye nya lewat televise hingga
harus mengeluarkan $38 Juta dalam jangka waktu seminggu. Kampanye yang
dilakukannya dengan kehadiran sosok Obama selamat 30 menit pada tujuh stasiun
berbeda setiap hari rabu malam. Tidak hanya itu Obama juga menayangkan 46 iklan
berbeda antara 21 Oktober-28 Oktober yang juga memecahkan rekor kampanye pada
media televise sedangkan McCain hanya 9 iklan18. Setelah televisi, Obama juga
17

Prof. Jennifer Aaker & Victoria Chang, Obama and the power of Social Media and
Technology, The European Business Review, http://facultygsb.stanford.edu/aaker/pages/documents/TEBRMay-June-Obama.pdf (diakses pada 20 Mei
2015 pukul 22.27), hlm., 16-18
18
Steve Rabinowitz, Obama Outspending McCain 3 to 1 on TV; Nearly 75% of Presidential
Ad Spending in Red States, Wisconsin Advertising Project, 2008,
http://wiscadproject.wisc.edu/wiscAds_release_103108.pdf (diakses pada 20 Mei pukul
22.44), hlm., 1-2

11

membuat blog untuk alat kampanye nya yang bernama my.barackobama.com. Di
dalam blog tersebut, Obama membuat akun blog pribadinya yang menampilkan
beberapa foto blog dan video-video dari youtube tentang perjalanan kampanyenya.
Selain itu Obama juga menaruh beberapa tulisan mengenai isu-isu yang dia anggap
penting seperti lapangan pekerjaan, ekonomi, pajak, anggaran negara, kesehatan,
pendidikan, lingkungan serta imigrasi. Hal ini dilakukan untuk menarik masyarakat
jika Obama merupakan calon kandidat yang akan fokus kepada hal-hal sosial dan
ekonomi seperti di atas.
Dalam hal kampanye media, Obama juga meninggalkan lawannya yaitu
McCain secara jauh. Dalam iklan di televise, Obama mengeluarkan $100 juta lebih
untuk mempromosikan dirinya dibandingkan McCain. Tidak salah jika para pemilih
menginginkan Obama untuk memenangkan pemilihan umum presiden ini karena
memang Obama lebih banyak mempromosikan diri nya lewat media-media sosial,
dan media televisi. Para pemilih percaya bahwa media menginginkan Barack Obama
menang dalam pemilhan presiden ini. Dengan tingkat perbedaan yang cukup jauh,
masyarakat Amerika mengatakan bahwa para jurnalis ingin melihat Obama bukan
McCain pada 4 November mendatang. Para jurnalis juga mengatakan bahwa McCain
mendapatkan respon yang negaitf dalam beberapa area kampanye.
Dalam debat yang dilakukan juga dan disiarkan oleh televise juga mengatakan
bahwa Obama lebih baik dalam sesi debat yaitu dengan perbedaan 66% - 21%.
Demokrat percaya bahwa Obama akan berhasil dalam sesi debat. Terlihat dari
dukungan pengusung partai mereka masing-masing, Demokrat dan Republik. 92%
anggota partai demokrat menonton Obama dalam sesi debat dan mengtakan bahwa
Obama lebih baik, hanya 4% anggota Demokrat mengatakan McCain memberikan
performa yang lebih bai dan Bandingkan dengan anggota Republik, 47% mengatakan
McCain memenangkan sesi ini dan hampir 31% mengatakan Obama lebih baik dari
calon mereka19. Para independen juga mengatakan bahwa 71% lebih memilih Obama
dalam debat dan hanya 18% memilih McCain. Dari penggambaran tersebut jelas
bahwa Obama secara dukungan sangat jauh diatas McCain. Terlihat dari dukungan
Partai Republik yang hampir 1/3 nya memilih Obama walaupun tetap McCain
didukung lebih oleh partainya.
19

Anonymous, “Most Voters Say News Media Wants Obama to Win”, http://www.peoplepress.org/2008/10/22/most-voters-say-news-media-wants-obama-to-win/ (diakses pada 30
Mei 2015 pukul 09.44)

12

A. John McCain
Kampanye media sosial yang dilakukan McCain pada Twitter, Facebook dan
Youtube hampir dipastikan kalah dalam jumlah followers dibandingkan dengan
Obama. Banyak yang bilang bahwa kampanye media sosial lebih menguntungkan
Obama. Arianna Huffington menjelaskan bahwa kampanye McCain bukan salah pada
usia kandidat melainkan ide untuk mendominasi kampanye. Seperti yang dijelaskan
pada kampanye media oleh Obama, McCain sangat sedikit mengeluarkan uang nya
dalam hal kampanye media sosial. Seperti yang di laporkan CMAG bahwa McCain
hanya mengeluarkan $134 juta untuk promosi lewat televise artinya setengah dari
kampanye Obama di iklan televisi.
Jika kita melihat kampanye McCain di media sosial seperti Twitter juga
terlihat bagaimana kekalahan yang cukup telak. Dari total tweet yang dilakukan pihak
McCain hanya 25 tweets sedangkan Obama mencapai 262 tweets. Jika melihat lagi
dari jumlah pengikut di Twitter, McCain hanya mendapatkan 5000 pengikut
sedangkan Obama sangat jauh yaitu 121.300 pengikut.

Note: Who Does the Media Favor in the 2008 Election?
Dari gambar di atas dibuktikan bagaimana peran media khususnya para
jurnalis dalam memilih siapa calon presiden yang ingin dilihat untuk memimpin
Amerika dalam kurun waktu 5 tahun.
Liputan media dari pencalonan presiden belum begitu banyak seperti Barack
Obama dalam posisi yang menguntungkan terhadap John McCain yang dalam
substansial negatif, menurut sebuah studi baru dari media sejak dua konvensi politik

13

nasional berakhir. Tekanan Obama lebih positif daripada negatif, tetapi tidak nyata.
Tapi cakupan McCain sangat tidak menguntungkan dan menjadi lebih buruk dari
waktu ke waktu. Dalam enam minggu setelah konvensi melalui perdebatan akhir,
cerita yang tidak menguntungkan tentang McCain sebanding dengan apa yang
menguntungkan dengan tiga faktor lebih dari semua empat calon20.
Untuk Obama selama periode ini, lebih dari sepertiga dari cerita yang jelas
positif sejumlah 36%, sedangkan jumlah yang sama yaitu 35% netral atau campuran.
Sejumlah 29% negatif. Untuk McCain, dengan perbandingan, hampir enam dari
sepuluh cerita yang diteliti adalah jelas negatif mencapai 57%, sementara kurang dari
14% yang positif dan McCain tidak berhasil menghapus satu keuntungan Obama yang
menikmati awal kampanye 21. Sejak akhir Agustus, dua saingan telah bertarung cukup
panas dalam jumlah perhatian yang cukup besar dan ketika calon wakil presiden
ditambahkan kedalam partai Republik. Ini adalah sebuah pemandangan yang kontras
dengan periode pra konvensi, ketika Obama menikmati cakupan hampir 50% lebih.
Sebagian besar peningkatan perhatian untuk McCain berasal dari tindakan
oleh senator sendiri, tindakan yang pada akhirnya menghasilkan penilaian yang lebih
banyak negatif22. Dalam banyak hal, sasaran media selama fase pemilihan umum 2008
dapat digambarkan sebagai sebuah drama di mana John McCain telah bertindak dan
Barack Obama telah bereaksi. Adapun Gubernur Alaska Sarah Palin, cakupan dia
sangat naik turun dimulai bergerak dari cukup positif hingga pada akhirnya negatif.
Sedikit masalah datang dari cakupan dari sifat-sifat pribadinya atau masalah keluarga.
Pada akhirnya, dia juga menerima kurang dari setengah cakupan berita baik sebagai
calon presiden, meskipun tiga kali lipat dari rekan wakil presiden nya, Joe Biden.
Temuan menunjukkan bahwa, pada akhirnya, penggambaran Palin dalam pers
bukanlah faktor utama menyakiti McCain. Cakupan, sementara miring negatif, jauh
lebih positif daripada pasangannya nya. Ini adalah beberapa temuan dari studi, yang
meneliti 2.412 cerita kampanye dari 48 kantor berita, selama enam minggu kritis fase
pemilihan umum dari akhir konvensi melalui debat presiden terakhir.
Kesimpulan
20

Pew Research Center: Journalism and Media Staff, “Winning the Media Campaign”,
http://www.journalism.org/2008/10/22/winning-media-campaign/ (diakses pada 8 Juni 2015
pukul 21.21)
21
Ibid
22
Ibid

14

Dalam tulisan ini mengevaluasi apakah organisasi kampanye modern dapat
menggunakan sumber dayanya untuk menaikan total kontribusi masa depan.
Kebanyakan kampanye awal kandidat pendanaanya di danai oleh donor besar, donor
besar adalah donor yang menyumbang lebih dari 200 USD dalam satu minggu.
Kandidat presiden mengeluarkan sejumlah besar uang kedalam aksi penggalangan
dana di awal primary campaign (kampanye disaat kandidat bersaing untuk dapat
dicalonkan oleh partai), namun di akhir kampanyenya banyak partai yang
mengeluarkan uangnya untuk media dan aktivitas kampanye. Konsep Grassroots
Fundraising bisa dikatakan benar karena dengan pendanaan di awal menentukan
langkah calon kandidat presiden untuk memenangkan pemilihan umum.
Selain dana kampanye sebagai faktor utama kesuksesan seorang kandidat,
penggunaan media internet diantaranya Youtube, Twitter, Facebook dan lain lain juga
merupakan faktor bagaimana seorang kandidat bisa menggandeng pendukung untuk
memenangkan dirinya. Dengan konsep Media Hegemonic Role bisa dilihat bahwa
konsep ini menjadi faktor kunci bagaimana seorang kandidit bisa memenangkan
pemilihan umum presiden dan mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya. Media
tidak hanyak mendukung tetapi juga bisa menjatuhkan seorang kandidat seperti kasus
McCain diatas yang lebih banyak hal negatif daripada positif.

15