Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Ka
1
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS PADA
KOPERASI AS SAKINAH SIDOARJO
Nur Anisah
STIE PGRI Dewantara Jombang
Email : [email protected]
Abstrak
Koperasi As Sakinah Sidoarjo memiliki beberapa macam
unit usaha yaitu unit simpan pinjam, toko dan kantin sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai prosedur pengeluaran kas pada Koperasi As Sakinah
Sidoarjo dan untuk mengetahui apakah prosedur pengeluaran
kas pada unit simpan pinjam telah berjalan dengan efektif .
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif
deskriftif. Penelitian kualitatif deskriptif yaitu suatu metode yang
menggambarkan keadaan objek yang diteliti dengan cara
mengumpulkan, mencatat, mengklasifikasi dan menganalisa
data yang telah dikumpulkan. Hasil dari penelitian ini diharapkan
mampu memberikan masukan pada perusahaan untuk
melakukan pencatatan dan melakukan sistem pengendalian
intern atas pengeluaran kas dengan baik. Kesimpulan penelitian
ini yakni prosedur yang telah dilakukan oleh koperasi sudah
berjalan dengan efektif sesuai dengan peraturan yang berlaku
namun untuk beberapa pos pengeluaran masih terdapat
lemahnya pengendalian oleh pengurus sehingga dapat
menimbulkan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan pos
yang dianggarkan.
Kata kunci : Sistem pengendalian intern dan pengeluaran kas
Abstract
Cooperative As Sakinah in Sidoarjo have some kind of
business units ie unit savings and loans , shops and school
canteens . This study aims to explain of the procedure on the
cash expenditure of Cooperative As Sakinah Sidoarjo and
procedures to determine whether the cash outlay savings and
loan unit has been operating effectively . The method of research
is descriptive qualitative research . Descriptive qualitative
research is a method that describes the state of the object under
study by collecting , recording , classifying and analyzing data
that has been collected . The results of this study are expected to
2
provide input on the company to keep records and conduct
internal control system over cash disbursements properly . The
conclusion of this study that the procedure has been done by the
cooperative is operating effectively in accordance with applicable
regulations , but for some there is still a lack of expenditure
control by the board so as to give rise to the use of funds is not in
accordance with the budgeted post .
Keywords : system of internal control and cash expenditure
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang berasaskan
kekeluargaan. Ditengah sistem ekonomi kapitalis yang
menguasai dunia dan berimbas pada Indonesia dengan program
era pasar bebasnya, diharapkan koperasi bisa menjadi senjata
alternatif bagi ekonomi lemah. Persatuan golongan ekonomi
lemah melalui koperasi diharapkan dapat memberikan kekuatan
tersendiri untuk menghadapi kaum pemilik modal kuat dalam
menarik pasar.
Koperasi didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, karena itu
anggota koperasi menjadi prioritas utama dalam meningkatkan
kesejahteraan atas dasar kesamaan hak dan kesamaan
kewajiban. Dalam pengembangannya, koperasi juga diikuti
dengan semakin kompleknya permasalahan yang harus
dihadapi. Dengan bertambah besarnya skala operasi serta
semakin berkembangnya perusahaan baik kegiatan maupun
jumlah karyawan. Pimpinan koperasi tidak dapat lagi
melaksanakan sendiri semua fungsinya, kondisi semacam ini
menuntut pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan sebagian
tugas, wewenang serta tanggung jawab kepada beberapa
bawahan yang dipimpinnya guna membantu pengelolaan
perusahaan.
Selain itu pimpinan koperasi juga membutuhkan suatu alat
untuk mengawasi jalannya tugas yang dipercayakan kepada
bawahan serta untuk mengetahui kemajuan yang akan dicapai
perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang lebih
dikenal dengan sistem pengendalian intern.
Koperasi menerapkan sistem pengendalian intern sebagai
penunjang dalam menjalankan usahanya. Sistem tersebut
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masing-masing
perusahaan karena jenis dan bentuk perusahaan yang berbedabeda. Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi
3
dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi,
2001:163).
Kas dilihat dari sifatnya merupakan aset yang paling lancar
dan hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu
mempengaruhi kas. Kas merupakan komponen penting dalam
kelancaran jalannya kegiatan operasional perusahaan. Karena
sifat kas yang likuid, maka kas mudah digelapkan sehingga
diperlukan
pengendalian
intern
terhadap
kas
dengan
memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksanaan dan
pencatatan. Selain itu juga diadakan pengawasan yang ketat
terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas. Tanpa adanya
pengendalian intern akan mudah terjadi penggelapan uang kas.
Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan
prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi pengeluaran
kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya
diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Pertama,
harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas
yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan
menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat
transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya
disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. Ketiga, semua
pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan
cek, kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya
dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas
kecil.
Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas,
bisa berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai faktor,
seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumber-sumber
kas, dan sebagainya.
Koperasi As Sakinah Sidoarjo merupakan koperasi yang
didirikan khususnya untuk anggota Aisyiyah dan masyarakat
sekitarnya pada umumnya. Koperasi As Sakinah Sidoarjo
memiliki beberapa usaha yaitu simpan pinjam, kantin sekolah
dan toko. Sistem pengendalian intern pada Koperasi As Sakinah
Sidoarjo dilaksanakan untuk menghindari terjadinya kebocoran
pada penerimaan dan pengeluaran kas dan juga untuk
mengetahui apakah sistem manajemen yang dilaksanakan
efektif atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas mengingat betapa pentingnya
kas bagi koperasi, maka penulis tertarik untuk mengetahui
sejauh mana sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada
Koperasi As Sakinah Sidoarjo serta langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai sistem pengendalian intern yang
baik.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pengendalian Intern
Menurut SA Seksi 319 mendefinisikan pengendalian intern
sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut
ini :
1. Keandalan pelaporan keuangan
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3. Efektifitas dan efisiensi anggaran
Sedangkan pengertian pengendalian menurut Arens,
J.Elder and Mark S. Beasley (2003) adalah sebagai berikut :
” A process designed to provide reasonable assurance regarding
the echievement of management objective in the following
categories:
1. Reliability of financial reporting;
2. Effectiveness and Efficiency of operational, and;
3. Compliance with applicable laws and regulations."
Mulyadi (2001) menyebutkan bahwa sistem pengendalian
intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksaan manajemen.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukan di atas, bahwa
perusahaan menginginkan tercapainya tujuan tersebut dan
untuk
mencapainya
diperlukan
pengendalian
intern.
Pengendalian intern merupakan alat untuk meletakkan
kepercayaan auditor mengenai bebasnya laporan keuangan dari
kemungkinan kesalahan dan kecurangan. Perusahaan berusaha
untuk membuat struktur pengendalian intern dengan baik,
melaksanakan, dan mengawasinya agar efektivitas perusahaan
bisa tercapai, pengendalian intern yang baik akan menjamin
ketelitian data akuntansi yang dihasilkan sehingga data tersebut
dapat dipercaya.
Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian
intern
mempunyai
tujuan
untuk
mendapatkan data tepat dan dapat dipercaya, melindungi harta
atau aktiva perusahaan, dan meningkatkan efektivitas dari
seluruh anggota perusahaan sehingga perusahaan dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
5
Secara
lengkap
Arens
dan
Loebbecke
(2000)
mengemukakan tujuan pengendalian intern sebagai berikut:
“Management typically has the following three concern, or
board objectives, in designing on control system:
1. Reliability of financial reporting
2. Effeciency and effectiveness of operations
3. Compliance with applicable laws and regulations.”
Pengendalian Intern Sistem Pengeluaran Kas
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan
yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik
dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk
kegiatan umum perusahaan (Mulyadi, 2001:543).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas dapat
disimpulkan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu
proses yang dilaksanakan untuk melaksanakan pengeluaran kas
baik dengan cek maupun uang tunai untuk kegiatan perusahaan.
Sistem akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan
pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana
kas kecil.
Fungsi yang terkait dengan sistem pengeluaran kas
menurut Mulyadi (2001) :
a. Bagian Utang
Bagian ini bertugas membandingkan faktur pembelian dengan
laporan penerimaan barang. Faktur pembelian yang dilampiri
dengan laporan penerimaan barang.
b. Bagian pengeluaran uang, berfungsi :
1. Memeriksa bukti-bukti pendukung faktur pembelian atau
voucher untuk memastikan bahwa dokumen-dokumen
tersebut sudah cocok dan perhitungannya benar serta
disetujui oleh orang-orang yang ditunjuk.
2. Menandatangani cek.
3. Mengecap “lunas” pada bukti-bukti pendukung pengeluaran
kas atau melubanginya dengan perforator.
4. Mencatat cek ke dalam daftar cek (check register). Check
register dapat juga dikerjakan di bagian akuntansi.
5. Menyerahkan cek kepada kreditur (orang yang dibayar).
c. Bagian Internal Auditing
6
Dalam hubungannya dengan prosedur utang dan pengeluaran
kas, bagian internal auditing bertugas untuk memeriksa buku
pembantu utang , mencocokkan dengan jurnal pembelian dan
pengeluaran uang.
Dokumen
dan
Catatan
yang
Digunakan
Sistem
Pengeluaran Kas dengan Cek
• Dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barang/jasa.
Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk
mendukung permintaan pengeluaran kas.
• Cek
Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan
dokumen yang digunakan untuk memerintahkan melakukan
pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi
yang namanya tercantum dalam cek.
• Voucher
Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan
pengeluaran kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas
keluar.
Catatan Akuntansi dalam Sistem Pengeluaran Kas dengan
Cek
1. Jurnal Pengeluaran Kas.
Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas.
2. Register Cek.
Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan
yang dikeluarkan untuk pembayaran kreditur atau pihak lain.
(Mulyadi, 2001).
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pegeluaran kas
yaitu :
a. Buku pembantu utang
b. Buku jurnal pembelian
c. Buku jurnal pengeluaran uang
d. Remittance advice
(Baridwan, 1998:189).
Prosedur yang
dengan Cek
membentuk
Sistem
Pengeluaran
Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan
permintaan cek, terdiri dari prosedur sebagai berikut:
1. Prosedur permintaan cek
7
Dalam prosedur ini fungsi yang memerlukan pengeluaran
mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan mengisi
permintaan pengeluaran cek.
2. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Bukti kas keluar ini berfungsi sebagai perintah kepada
fungsi kas untuk mengisi cek sebesar jumlah rupiah yang
tercantum pada dokumen tersebut dan mengirimkan cek
tersebut kepada kreditur yang namanya ditulis dalam
dokumen tersebut.
3. Prosedur pembayaran kas
Dalam prosedur ini fungsi kas mengisi cek, meminta tanda
tangan atas cek kepada pejabat yang berwenang, dan
mengirimkan cek kepada kreditur yang namanya tercantum
pada bukti kas keluar.
4. Prosedur pencatatan pengeluaran kas
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat pengeluaran
kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Koperasi As Sakinah yang
berlokasi di Ruko Jatikepuh Sidoarjo pada Unit Simpan Pinjam.
Alasan penelitian ini dilakukan karena koperasi ini merupakan
koperasi milik Aisyiyah yang memiliki aset paling besar di Jawa
Timur, yakni lebih dari 1 milliar rupiah. Penelitian ini
menggunakan metode field research, yaitu metode penelitian
yang dilakukan dengan cara mencari atau mengambil data
secara langsung di koperasi yang menjadi obyek penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada 1 Juni – 15 Juli 2013 dengan
melakukan pengamatan langsung maupun wawancara dengan
kasir, staf accounting, kepala unit USP dan pengurus koperasi As
Sakinah Sidoarjo.
Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis data
secara kualitatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. mengamati secara detail prosedur pengeluaran kas
2. mengidentifikasi
catatn-catatan
akuntansi
yang
berhubungan dengan pengeluaran kas
3. menganalisa fungsi-fungsi dalam prosedur pengeluaran
kas
4. menganalisa pemeriksaan pengeluaran kas yang dilakukan
bendahara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Koperasi As Sakinah Sidoarjo merupakan koperasi yang
berada di bawah naungan Yayasan Aisyiyah Muhammadiyah.
8
Dalam perkembangannya, aset koperasi tersebut berkembang
pesat hingga lebih dari 1 Milliar Rupiah. Beberapa prestasi dan
penghargaan telah diterima dari pemerintah maupun pihak
swasta. Hingga saat ini anggotanya sudah mencapai lebih dari
1500 anggota baik yang memiliki latar belakang anggota
aisyiyah maupun umum.
Memiliki aset yang besar, disatu pihak menguntungkan
karena memperlihatkan prestasi pengurus dan karyawan yang
semakin meningkat. Namun di sisi lain, pengelolaan aset
terutama kas memerlukan perhatian ekstra karena sifat kas itu
sendiri yang mudah dimanipulasi.
Yang dapat diterima menjadi anggota koperasi adalah,
anggota Aisyiyah dan umum yang melengkapi syarat-syarat
berikut :
1. Mengisi formulir permohonan untuk menjadi anggota koperasi
yang telah disediakan.
2. Sanggup mentaati aturan Anggaran Rumah Tangga (ART) dan
Anggaran Dasar (AD) dan ketentuan-ketentuan lain koperasi.
3. Direkomendasi kelompok yang telah ada
4. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya tujuh hari, terhitung
dari tanggal penerimaan surat pemohonan calon anggota,
pengurus akan memberikan jawaban dapat atau tidaknya yang
bersangkutan di terima menjadi anggota koperasi. Dalam hal
permohonan
dapat
diterima,
maka
pengurus
akan
memberitahu kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh
calon anggota antara lain :
a. Membayar simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Simpanan sukarela
Calon anggota resmi menjadi anggota koperasi apabilah
telah membayar lunas simpanan pokok yang telah ditetapkan.
Apabila anggota koperasi akan mengundurkan diri, harus
membuat surat permohonan resmi ditujukan kepada ketua,
dengan mengemukakan alasan-alasan pengunduran diri
tersebut.
5. Seorang anggota koperasi dapat diberentikan dari
keanggotaan oleh pengurus/rapat anggota, apabila anggota
tersebut tidak memenuhi lagi persyaratan sebagai anggota,
atau melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25.
6. Anggota yang keluar/berhenti, baik dengan hormat ataupun
dengan tidak hormat, dapat menerima kembali seluruh
simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarelanya
secara utuh, tanpa ada potongan biaya.
9
Bidang Usaha
Koperasi As Sakinah memiliki beberapa unit usaha yaitu
unit simpan pinjam, kantin sekolah dan toko. Unit usaha simpan
melayani khusus anggota berupa pinjaman regular dengan
margin 1,5% tanpa jaminan. Melayani murabahah yaitu melayani
penjualan kredit barang-barang yang dibutuhkan anggota seperti
barang elektronik, laptop, dan perlengkapan rumah tangga
lainnya. Juga ada pembiayaan mudharabah yaitu memberikan
bantuan modal untuk usaha anggota yang marginnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan peminjam dan koperasi.
Koperasi As Sakinah juga mempunyai toko yang
menyediakan kebutuhan anggota sehari hari seperti sembako,
susu formula, sabun dan sebagainya. Anggota diberikan fasilitas
pembelian kredit tanpa bunga jangka waktu satu bulan.
Pembayaran yang melebihi satu bulan akan dikenakan denda 2%
dari total pembelian. Selain itu koperasi ini juga mempunyai
usaha kantin di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang melayani
kebutuhan makan ringan siswa serta membuka kantin di
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan pelayanan sejenis.
Struktur Organisasi
Struktur koperasi didirikan tentu mempunyai tujuan, dan
untuk mencapai tujuan tersebut agar berhasil dengan baik, maka
diperlukan suatu perencanaan yang baik sebagai organisasi.
Koperasi As Sakinah memiliki struktur organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Dalam struktur organisasi dapat
digambarkan garis wewenang, pembagian tugas dan tanggung
jawab serta hak-hak dan kewajiban sehingga setiap orang
mengetahui apa kedudukannya, tugasnya, fungsinya kepada
siapa dia harus bertanggungjawab, siapa bawahannya dan
bagaimana hubungannya dengan pemegang jabatan lainya.
Organisasi sebagai tempat dari kegiatan manajemen, oleh
karena itu dapat diwujudkan dalam struktur organisasi yang
biasanya digambarkan dalam suatu bagian. Dengan adanya
bagian ini, maka struktur organisasi akan nampak lebih jelas dan
tegas. Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai mekanisme
formal dalam pengelolaan suatu badan usaha. Struktur
organisasi menunjukkan suatu susunan yang merupakan
gambaran interaksi diantara aktivitas-aktivitas peran, hubunganhubungan dan hirarki tujuan organisasi
Adapun bentuk struktur organisasi Koperasi As Sakinah
Sidoarjo ini adalah bentuk organisasi garis. Dalam bentuk
organisasi garis, garis perintah mengalir dari atas kebawah,
langsung dari pengurus ke kepala unit.
10
Prosedur Pengeluaran Kas
Pada Unit Simpan Pinjam Koperasi As Sakinah, transaksi
pengeluaran kas yang sering terjadi antara lain sebagai berikut :
• pencairan pembiayaan/pinjaman
• pengambilan tabungan sukarela oleh anggota
• pengeluaran beban operasional
Untuk pembiayaan pada anggota, seminggu sebelum
pencairan, form pengajuan pinjaman diajukan kepada pengurus.
Setelah disetujui oleh pengurus, biasanya sekitar seminggu
pinjaman dapat dicairkan dan dapat diambil dikasir. Dikasir,
anggota yang telah disetujui pengajuan pinjamannya wajib
menyerahkan
fotocopy
KTP
sebagai
bukti.
Apabila
pengambilannya diwakilkan, harus membawa surat kuasa yang
bermaterai dan KTP asli dari anggota yang mengajukan
pinjaman.
Pengambilan tabungan sukarela anggota juga termasuk
transaksi yang sering terjadi pada pengeluaran kas unit simpan
pinjam. Apabila pengambilan tabungan sukarela di bawah Rp.
1.000.000, bisa langsung diproses oleh kasir dengan mencgecek
saldo tabungan sukarela anggota. Penarikan tabungan sukarela
mulai dari Rp. 1.000.000 ke atas diharuskan melakukan
konfirmasi beberapa jam sebelumnya untuk memastikan
ketersediaan dana.
Pengeluaran
beban
operasional
telah
dianggarkan
sebelumnya, yang diajukan oleh pengurus dan disetujui pada
Rapat Anggota yang biasanya dilaksanakan pada akhir tahun.
Dalam pengeluaran kas dari pos beban operasional, sebelum
dikeluarkan oleh kasir, wajib diketahui oleh kepala unit simpan
pinjam.
Pengeluaran kas dari transaksi yang ada pada unit simpan
pinjam Koperasi As Sakinah Sidoarjo memiliki nilai yang cukup
besar. Prosedur pengeluaran kas merupakan dana yang
dikeluarkan oleh koperasi sehingga mengurangi saldo kas dalam
buku kas koperasi. Prosedur pengeluaran yang diterapkan agar
berjalan dengan efektif di dalam koperasi perlu dirancang
sedemikian rupa. Hal ini terlihat dari bergeraknya struktur
organisasi koperasi yang mengatur fungsi, wewenang dan
tanggung jawab tiap bagian yang terlibat dalam penerimaan kas.
Dalam prosedur penerimaan kas perusahaan melibatkan bagian
kasir dan administrasi/ keuangan. Dalam merancang prosedur
penerimaan
kas
perlu
memperhatikan
prinsip-prinsip
pengawasan kas yang dapat digunakan sebagai pedoman,
antara lain :
• Setiap penerimaan kas harus segera dicatat.
11
•
•
Petugas penerima kas tidak merangkap sebagai pelaksana
pembukuan penerimaan kas
Laporan penerimaan kas dibuat secara periodik
Setiap akhir bulan bagian pembukuan/keuangan melakukan
rekonsiliasi bank. Kasir juga dilengkapi dengan brankas uang
yaitu untuk menyimpan uang dan surat-surat berharga yang ada.
Pencatatan manual dilakukan oleh bagian kasir sedangkan
pencatatan melalui komputerisasi dilakukan oleh bagian
keuangan/akuntansi. Prosedur pengeluaran kas dari pada
Koperasi As Sakinah telah berjalan secara efektif karena
prosedur yang dijalankan dalam pengeluaran kas menggunakan
prosedur
pencatatan
secara
periodik
yang
membantu
pencatatan ke buku kas koperasi setiap terjadinya pengeluaran
kas.
Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran
Kas
Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dari Koperasi As Sakinah Sidoarjo
adalah
sebagai berikut:
a. Bagian kasir
Bagian ini bertanggung jawab untuk mencatat setiap
transaksi penerimaan kas, kemudian melaporkan ke bagian
pembukuan dan bagian keuangan.
c. Bagian pembukuan dan keuangan
Bagian ini bertanggung jawab untuk mencatat seluruh
transaksi penerimaan kas dan menyusun laporan keuangan
secara periodik.
d. Kepala unit simpan pinjam
Bertugas untuk mengotorisasi pengajuan kas keluar.
Simpulan dan Saran
Simpulan yang dapat diberikan berdasarkan dari hasil
penelitian mengenai pengeluaran kas pada Unit Simpan Pinjam
Koperasi As Sakinah sudah berjalan cukup efektif dimana setiap
transaksi yang terjadi dicatat dan dilakukan dengan prosedur
yang sudah dibuat oleh koperasi. Sehingga memudahkan
karyawan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Dapat dilihat
dari :
a. Susunan struktur organisasi yang sudah cukup efektif karena
dapat melakukan kegiatan koperasi dengan baik dan prosedur
pengeluaran kas yang dilakukan berdasarkan peraturan dan
bukti-bukti yang telah ditentukan oleh perusahaan.
12
b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dilakukan dengan
sistem pencatatan, transaksi pengeluaran kas dilakukan oleh
bagian kasir sedangkan pencatatan komputerisasi dilakukan
oleh bagian pembukuan/keuangan. Pencatatan transaksi ini
berdasar dokumen bukti pengeluaran kas.
Dalam penelitian ini beberapa saran yang diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi
pihak Koperasi As Sakinah Sidoarjo adalah sebagai berikut :
1. Memberi batasan waktu pengembalian pinjaman jangka
pendek pada karyawan atau pengurus yang dicatat sebagai
kas bon agar pengeluaran kas segera dapat dibukukan
2. Kepala unit, bendahara koperasi dan pengawas koperasi
hendaknya secara rutin benar-benar melakukan pengecekan
pada pengeluaran kas, sehingga apabila terjadi kekeliruan
yang disengaja maupun tidak lekas dapat diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke, 2000. Auditing An Integrated Approach,
Alih Bahasa Amir Abadi Jusuf, Eighth, Jilid 1, Prentice – Hall International, Inc,
New York.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Auditing dan Jasa Assurance,
Jilid Satu, Edisi 12 Jakarta: Erlangga, 2008.
Baridwan, Zaki, 1998. Sistem Akuntansi : Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi
Kelima, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Hall, James A 2009, Sistem Informasi Akuntan, Edisi Keempat,
Jilid Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi . 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Salemba Empat.
Jakarta.
Rudianto 2010, Akuntansi Koperasi, Edisi Kedua, Erlangga,
Jakarta.
Trisnawati, Tuti 2009, Akuntansi Untuk Koperasi Dan UKM,
Salemba Empat, Jakarta.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS PADA
KOPERASI AS SAKINAH SIDOARJO
Nur Anisah
STIE PGRI Dewantara Jombang
Email : [email protected]
Abstrak
Koperasi As Sakinah Sidoarjo memiliki beberapa macam
unit usaha yaitu unit simpan pinjam, toko dan kantin sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai prosedur pengeluaran kas pada Koperasi As Sakinah
Sidoarjo dan untuk mengetahui apakah prosedur pengeluaran
kas pada unit simpan pinjam telah berjalan dengan efektif .
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif
deskriftif. Penelitian kualitatif deskriptif yaitu suatu metode yang
menggambarkan keadaan objek yang diteliti dengan cara
mengumpulkan, mencatat, mengklasifikasi dan menganalisa
data yang telah dikumpulkan. Hasil dari penelitian ini diharapkan
mampu memberikan masukan pada perusahaan untuk
melakukan pencatatan dan melakukan sistem pengendalian
intern atas pengeluaran kas dengan baik. Kesimpulan penelitian
ini yakni prosedur yang telah dilakukan oleh koperasi sudah
berjalan dengan efektif sesuai dengan peraturan yang berlaku
namun untuk beberapa pos pengeluaran masih terdapat
lemahnya pengendalian oleh pengurus sehingga dapat
menimbulkan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan pos
yang dianggarkan.
Kata kunci : Sistem pengendalian intern dan pengeluaran kas
Abstract
Cooperative As Sakinah in Sidoarjo have some kind of
business units ie unit savings and loans , shops and school
canteens . This study aims to explain of the procedure on the
cash expenditure of Cooperative As Sakinah Sidoarjo and
procedures to determine whether the cash outlay savings and
loan unit has been operating effectively . The method of research
is descriptive qualitative research . Descriptive qualitative
research is a method that describes the state of the object under
study by collecting , recording , classifying and analyzing data
that has been collected . The results of this study are expected to
2
provide input on the company to keep records and conduct
internal control system over cash disbursements properly . The
conclusion of this study that the procedure has been done by the
cooperative is operating effectively in accordance with applicable
regulations , but for some there is still a lack of expenditure
control by the board so as to give rise to the use of funds is not in
accordance with the budgeted post .
Keywords : system of internal control and cash expenditure
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang berasaskan
kekeluargaan. Ditengah sistem ekonomi kapitalis yang
menguasai dunia dan berimbas pada Indonesia dengan program
era pasar bebasnya, diharapkan koperasi bisa menjadi senjata
alternatif bagi ekonomi lemah. Persatuan golongan ekonomi
lemah melalui koperasi diharapkan dapat memberikan kekuatan
tersendiri untuk menghadapi kaum pemilik modal kuat dalam
menarik pasar.
Koperasi didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, karena itu
anggota koperasi menjadi prioritas utama dalam meningkatkan
kesejahteraan atas dasar kesamaan hak dan kesamaan
kewajiban. Dalam pengembangannya, koperasi juga diikuti
dengan semakin kompleknya permasalahan yang harus
dihadapi. Dengan bertambah besarnya skala operasi serta
semakin berkembangnya perusahaan baik kegiatan maupun
jumlah karyawan. Pimpinan koperasi tidak dapat lagi
melaksanakan sendiri semua fungsinya, kondisi semacam ini
menuntut pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan sebagian
tugas, wewenang serta tanggung jawab kepada beberapa
bawahan yang dipimpinnya guna membantu pengelolaan
perusahaan.
Selain itu pimpinan koperasi juga membutuhkan suatu alat
untuk mengawasi jalannya tugas yang dipercayakan kepada
bawahan serta untuk mengetahui kemajuan yang akan dicapai
perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang lebih
dikenal dengan sistem pengendalian intern.
Koperasi menerapkan sistem pengendalian intern sebagai
penunjang dalam menjalankan usahanya. Sistem tersebut
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masing-masing
perusahaan karena jenis dan bentuk perusahaan yang berbedabeda. Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi
3
dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi,
2001:163).
Kas dilihat dari sifatnya merupakan aset yang paling lancar
dan hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu
mempengaruhi kas. Kas merupakan komponen penting dalam
kelancaran jalannya kegiatan operasional perusahaan. Karena
sifat kas yang likuid, maka kas mudah digelapkan sehingga
diperlukan
pengendalian
intern
terhadap
kas
dengan
memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksanaan dan
pencatatan. Selain itu juga diadakan pengawasan yang ketat
terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas. Tanpa adanya
pengendalian intern akan mudah terjadi penggelapan uang kas.
Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan
prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi pengeluaran
kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya
diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Pertama,
harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas
yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan
menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat
transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya
disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. Ketiga, semua
pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan
cek, kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya
dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas
kecil.
Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas,
bisa berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai faktor,
seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumber-sumber
kas, dan sebagainya.
Koperasi As Sakinah Sidoarjo merupakan koperasi yang
didirikan khususnya untuk anggota Aisyiyah dan masyarakat
sekitarnya pada umumnya. Koperasi As Sakinah Sidoarjo
memiliki beberapa usaha yaitu simpan pinjam, kantin sekolah
dan toko. Sistem pengendalian intern pada Koperasi As Sakinah
Sidoarjo dilaksanakan untuk menghindari terjadinya kebocoran
pada penerimaan dan pengeluaran kas dan juga untuk
mengetahui apakah sistem manajemen yang dilaksanakan
efektif atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas mengingat betapa pentingnya
kas bagi koperasi, maka penulis tertarik untuk mengetahui
sejauh mana sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada
Koperasi As Sakinah Sidoarjo serta langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai sistem pengendalian intern yang
baik.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pengendalian Intern
Menurut SA Seksi 319 mendefinisikan pengendalian intern
sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut
ini :
1. Keandalan pelaporan keuangan
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3. Efektifitas dan efisiensi anggaran
Sedangkan pengertian pengendalian menurut Arens,
J.Elder and Mark S. Beasley (2003) adalah sebagai berikut :
” A process designed to provide reasonable assurance regarding
the echievement of management objective in the following
categories:
1. Reliability of financial reporting;
2. Effectiveness and Efficiency of operational, and;
3. Compliance with applicable laws and regulations."
Mulyadi (2001) menyebutkan bahwa sistem pengendalian
intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksaan manajemen.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukan di atas, bahwa
perusahaan menginginkan tercapainya tujuan tersebut dan
untuk
mencapainya
diperlukan
pengendalian
intern.
Pengendalian intern merupakan alat untuk meletakkan
kepercayaan auditor mengenai bebasnya laporan keuangan dari
kemungkinan kesalahan dan kecurangan. Perusahaan berusaha
untuk membuat struktur pengendalian intern dengan baik,
melaksanakan, dan mengawasinya agar efektivitas perusahaan
bisa tercapai, pengendalian intern yang baik akan menjamin
ketelitian data akuntansi yang dihasilkan sehingga data tersebut
dapat dipercaya.
Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian
intern
mempunyai
tujuan
untuk
mendapatkan data tepat dan dapat dipercaya, melindungi harta
atau aktiva perusahaan, dan meningkatkan efektivitas dari
seluruh anggota perusahaan sehingga perusahaan dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
5
Secara
lengkap
Arens
dan
Loebbecke
(2000)
mengemukakan tujuan pengendalian intern sebagai berikut:
“Management typically has the following three concern, or
board objectives, in designing on control system:
1. Reliability of financial reporting
2. Effeciency and effectiveness of operations
3. Compliance with applicable laws and regulations.”
Pengendalian Intern Sistem Pengeluaran Kas
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan
yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik
dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk
kegiatan umum perusahaan (Mulyadi, 2001:543).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas dapat
disimpulkan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu
proses yang dilaksanakan untuk melaksanakan pengeluaran kas
baik dengan cek maupun uang tunai untuk kegiatan perusahaan.
Sistem akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan
pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana
kas kecil.
Fungsi yang terkait dengan sistem pengeluaran kas
menurut Mulyadi (2001) :
a. Bagian Utang
Bagian ini bertugas membandingkan faktur pembelian dengan
laporan penerimaan barang. Faktur pembelian yang dilampiri
dengan laporan penerimaan barang.
b. Bagian pengeluaran uang, berfungsi :
1. Memeriksa bukti-bukti pendukung faktur pembelian atau
voucher untuk memastikan bahwa dokumen-dokumen
tersebut sudah cocok dan perhitungannya benar serta
disetujui oleh orang-orang yang ditunjuk.
2. Menandatangani cek.
3. Mengecap “lunas” pada bukti-bukti pendukung pengeluaran
kas atau melubanginya dengan perforator.
4. Mencatat cek ke dalam daftar cek (check register). Check
register dapat juga dikerjakan di bagian akuntansi.
5. Menyerahkan cek kepada kreditur (orang yang dibayar).
c. Bagian Internal Auditing
6
Dalam hubungannya dengan prosedur utang dan pengeluaran
kas, bagian internal auditing bertugas untuk memeriksa buku
pembantu utang , mencocokkan dengan jurnal pembelian dan
pengeluaran uang.
Dokumen
dan
Catatan
yang
Digunakan
Sistem
Pengeluaran Kas dengan Cek
• Dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barang/jasa.
Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk
mendukung permintaan pengeluaran kas.
• Cek
Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan
dokumen yang digunakan untuk memerintahkan melakukan
pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi
yang namanya tercantum dalam cek.
• Voucher
Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan
pengeluaran kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas
keluar.
Catatan Akuntansi dalam Sistem Pengeluaran Kas dengan
Cek
1. Jurnal Pengeluaran Kas.
Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas.
2. Register Cek.
Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan
yang dikeluarkan untuk pembayaran kreditur atau pihak lain.
(Mulyadi, 2001).
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pegeluaran kas
yaitu :
a. Buku pembantu utang
b. Buku jurnal pembelian
c. Buku jurnal pengeluaran uang
d. Remittance advice
(Baridwan, 1998:189).
Prosedur yang
dengan Cek
membentuk
Sistem
Pengeluaran
Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan
permintaan cek, terdiri dari prosedur sebagai berikut:
1. Prosedur permintaan cek
7
Dalam prosedur ini fungsi yang memerlukan pengeluaran
mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan mengisi
permintaan pengeluaran cek.
2. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Bukti kas keluar ini berfungsi sebagai perintah kepada
fungsi kas untuk mengisi cek sebesar jumlah rupiah yang
tercantum pada dokumen tersebut dan mengirimkan cek
tersebut kepada kreditur yang namanya ditulis dalam
dokumen tersebut.
3. Prosedur pembayaran kas
Dalam prosedur ini fungsi kas mengisi cek, meminta tanda
tangan atas cek kepada pejabat yang berwenang, dan
mengirimkan cek kepada kreditur yang namanya tercantum
pada bukti kas keluar.
4. Prosedur pencatatan pengeluaran kas
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat pengeluaran
kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Koperasi As Sakinah yang
berlokasi di Ruko Jatikepuh Sidoarjo pada Unit Simpan Pinjam.
Alasan penelitian ini dilakukan karena koperasi ini merupakan
koperasi milik Aisyiyah yang memiliki aset paling besar di Jawa
Timur, yakni lebih dari 1 milliar rupiah. Penelitian ini
menggunakan metode field research, yaitu metode penelitian
yang dilakukan dengan cara mencari atau mengambil data
secara langsung di koperasi yang menjadi obyek penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada 1 Juni – 15 Juli 2013 dengan
melakukan pengamatan langsung maupun wawancara dengan
kasir, staf accounting, kepala unit USP dan pengurus koperasi As
Sakinah Sidoarjo.
Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis data
secara kualitatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. mengamati secara detail prosedur pengeluaran kas
2. mengidentifikasi
catatn-catatan
akuntansi
yang
berhubungan dengan pengeluaran kas
3. menganalisa fungsi-fungsi dalam prosedur pengeluaran
kas
4. menganalisa pemeriksaan pengeluaran kas yang dilakukan
bendahara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Koperasi As Sakinah Sidoarjo merupakan koperasi yang
berada di bawah naungan Yayasan Aisyiyah Muhammadiyah.
8
Dalam perkembangannya, aset koperasi tersebut berkembang
pesat hingga lebih dari 1 Milliar Rupiah. Beberapa prestasi dan
penghargaan telah diterima dari pemerintah maupun pihak
swasta. Hingga saat ini anggotanya sudah mencapai lebih dari
1500 anggota baik yang memiliki latar belakang anggota
aisyiyah maupun umum.
Memiliki aset yang besar, disatu pihak menguntungkan
karena memperlihatkan prestasi pengurus dan karyawan yang
semakin meningkat. Namun di sisi lain, pengelolaan aset
terutama kas memerlukan perhatian ekstra karena sifat kas itu
sendiri yang mudah dimanipulasi.
Yang dapat diterima menjadi anggota koperasi adalah,
anggota Aisyiyah dan umum yang melengkapi syarat-syarat
berikut :
1. Mengisi formulir permohonan untuk menjadi anggota koperasi
yang telah disediakan.
2. Sanggup mentaati aturan Anggaran Rumah Tangga (ART) dan
Anggaran Dasar (AD) dan ketentuan-ketentuan lain koperasi.
3. Direkomendasi kelompok yang telah ada
4. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya tujuh hari, terhitung
dari tanggal penerimaan surat pemohonan calon anggota,
pengurus akan memberikan jawaban dapat atau tidaknya yang
bersangkutan di terima menjadi anggota koperasi. Dalam hal
permohonan
dapat
diterima,
maka
pengurus
akan
memberitahu kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh
calon anggota antara lain :
a. Membayar simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Simpanan sukarela
Calon anggota resmi menjadi anggota koperasi apabilah
telah membayar lunas simpanan pokok yang telah ditetapkan.
Apabila anggota koperasi akan mengundurkan diri, harus
membuat surat permohonan resmi ditujukan kepada ketua,
dengan mengemukakan alasan-alasan pengunduran diri
tersebut.
5. Seorang anggota koperasi dapat diberentikan dari
keanggotaan oleh pengurus/rapat anggota, apabila anggota
tersebut tidak memenuhi lagi persyaratan sebagai anggota,
atau melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25.
6. Anggota yang keluar/berhenti, baik dengan hormat ataupun
dengan tidak hormat, dapat menerima kembali seluruh
simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarelanya
secara utuh, tanpa ada potongan biaya.
9
Bidang Usaha
Koperasi As Sakinah memiliki beberapa unit usaha yaitu
unit simpan pinjam, kantin sekolah dan toko. Unit usaha simpan
melayani khusus anggota berupa pinjaman regular dengan
margin 1,5% tanpa jaminan. Melayani murabahah yaitu melayani
penjualan kredit barang-barang yang dibutuhkan anggota seperti
barang elektronik, laptop, dan perlengkapan rumah tangga
lainnya. Juga ada pembiayaan mudharabah yaitu memberikan
bantuan modal untuk usaha anggota yang marginnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan peminjam dan koperasi.
Koperasi As Sakinah juga mempunyai toko yang
menyediakan kebutuhan anggota sehari hari seperti sembako,
susu formula, sabun dan sebagainya. Anggota diberikan fasilitas
pembelian kredit tanpa bunga jangka waktu satu bulan.
Pembayaran yang melebihi satu bulan akan dikenakan denda 2%
dari total pembelian. Selain itu koperasi ini juga mempunyai
usaha kantin di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang melayani
kebutuhan makan ringan siswa serta membuka kantin di
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan pelayanan sejenis.
Struktur Organisasi
Struktur koperasi didirikan tentu mempunyai tujuan, dan
untuk mencapai tujuan tersebut agar berhasil dengan baik, maka
diperlukan suatu perencanaan yang baik sebagai organisasi.
Koperasi As Sakinah memiliki struktur organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Dalam struktur organisasi dapat
digambarkan garis wewenang, pembagian tugas dan tanggung
jawab serta hak-hak dan kewajiban sehingga setiap orang
mengetahui apa kedudukannya, tugasnya, fungsinya kepada
siapa dia harus bertanggungjawab, siapa bawahannya dan
bagaimana hubungannya dengan pemegang jabatan lainya.
Organisasi sebagai tempat dari kegiatan manajemen, oleh
karena itu dapat diwujudkan dalam struktur organisasi yang
biasanya digambarkan dalam suatu bagian. Dengan adanya
bagian ini, maka struktur organisasi akan nampak lebih jelas dan
tegas. Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai mekanisme
formal dalam pengelolaan suatu badan usaha. Struktur
organisasi menunjukkan suatu susunan yang merupakan
gambaran interaksi diantara aktivitas-aktivitas peran, hubunganhubungan dan hirarki tujuan organisasi
Adapun bentuk struktur organisasi Koperasi As Sakinah
Sidoarjo ini adalah bentuk organisasi garis. Dalam bentuk
organisasi garis, garis perintah mengalir dari atas kebawah,
langsung dari pengurus ke kepala unit.
10
Prosedur Pengeluaran Kas
Pada Unit Simpan Pinjam Koperasi As Sakinah, transaksi
pengeluaran kas yang sering terjadi antara lain sebagai berikut :
• pencairan pembiayaan/pinjaman
• pengambilan tabungan sukarela oleh anggota
• pengeluaran beban operasional
Untuk pembiayaan pada anggota, seminggu sebelum
pencairan, form pengajuan pinjaman diajukan kepada pengurus.
Setelah disetujui oleh pengurus, biasanya sekitar seminggu
pinjaman dapat dicairkan dan dapat diambil dikasir. Dikasir,
anggota yang telah disetujui pengajuan pinjamannya wajib
menyerahkan
fotocopy
KTP
sebagai
bukti.
Apabila
pengambilannya diwakilkan, harus membawa surat kuasa yang
bermaterai dan KTP asli dari anggota yang mengajukan
pinjaman.
Pengambilan tabungan sukarela anggota juga termasuk
transaksi yang sering terjadi pada pengeluaran kas unit simpan
pinjam. Apabila pengambilan tabungan sukarela di bawah Rp.
1.000.000, bisa langsung diproses oleh kasir dengan mencgecek
saldo tabungan sukarela anggota. Penarikan tabungan sukarela
mulai dari Rp. 1.000.000 ke atas diharuskan melakukan
konfirmasi beberapa jam sebelumnya untuk memastikan
ketersediaan dana.
Pengeluaran
beban
operasional
telah
dianggarkan
sebelumnya, yang diajukan oleh pengurus dan disetujui pada
Rapat Anggota yang biasanya dilaksanakan pada akhir tahun.
Dalam pengeluaran kas dari pos beban operasional, sebelum
dikeluarkan oleh kasir, wajib diketahui oleh kepala unit simpan
pinjam.
Pengeluaran kas dari transaksi yang ada pada unit simpan
pinjam Koperasi As Sakinah Sidoarjo memiliki nilai yang cukup
besar. Prosedur pengeluaran kas merupakan dana yang
dikeluarkan oleh koperasi sehingga mengurangi saldo kas dalam
buku kas koperasi. Prosedur pengeluaran yang diterapkan agar
berjalan dengan efektif di dalam koperasi perlu dirancang
sedemikian rupa. Hal ini terlihat dari bergeraknya struktur
organisasi koperasi yang mengatur fungsi, wewenang dan
tanggung jawab tiap bagian yang terlibat dalam penerimaan kas.
Dalam prosedur penerimaan kas perusahaan melibatkan bagian
kasir dan administrasi/ keuangan. Dalam merancang prosedur
penerimaan
kas
perlu
memperhatikan
prinsip-prinsip
pengawasan kas yang dapat digunakan sebagai pedoman,
antara lain :
• Setiap penerimaan kas harus segera dicatat.
11
•
•
Petugas penerima kas tidak merangkap sebagai pelaksana
pembukuan penerimaan kas
Laporan penerimaan kas dibuat secara periodik
Setiap akhir bulan bagian pembukuan/keuangan melakukan
rekonsiliasi bank. Kasir juga dilengkapi dengan brankas uang
yaitu untuk menyimpan uang dan surat-surat berharga yang ada.
Pencatatan manual dilakukan oleh bagian kasir sedangkan
pencatatan melalui komputerisasi dilakukan oleh bagian
keuangan/akuntansi. Prosedur pengeluaran kas dari pada
Koperasi As Sakinah telah berjalan secara efektif karena
prosedur yang dijalankan dalam pengeluaran kas menggunakan
prosedur
pencatatan
secara
periodik
yang
membantu
pencatatan ke buku kas koperasi setiap terjadinya pengeluaran
kas.
Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran
Kas
Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dari Koperasi As Sakinah Sidoarjo
adalah
sebagai berikut:
a. Bagian kasir
Bagian ini bertanggung jawab untuk mencatat setiap
transaksi penerimaan kas, kemudian melaporkan ke bagian
pembukuan dan bagian keuangan.
c. Bagian pembukuan dan keuangan
Bagian ini bertanggung jawab untuk mencatat seluruh
transaksi penerimaan kas dan menyusun laporan keuangan
secara periodik.
d. Kepala unit simpan pinjam
Bertugas untuk mengotorisasi pengajuan kas keluar.
Simpulan dan Saran
Simpulan yang dapat diberikan berdasarkan dari hasil
penelitian mengenai pengeluaran kas pada Unit Simpan Pinjam
Koperasi As Sakinah sudah berjalan cukup efektif dimana setiap
transaksi yang terjadi dicatat dan dilakukan dengan prosedur
yang sudah dibuat oleh koperasi. Sehingga memudahkan
karyawan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Dapat dilihat
dari :
a. Susunan struktur organisasi yang sudah cukup efektif karena
dapat melakukan kegiatan koperasi dengan baik dan prosedur
pengeluaran kas yang dilakukan berdasarkan peraturan dan
bukti-bukti yang telah ditentukan oleh perusahaan.
12
b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dilakukan dengan
sistem pencatatan, transaksi pengeluaran kas dilakukan oleh
bagian kasir sedangkan pencatatan komputerisasi dilakukan
oleh bagian pembukuan/keuangan. Pencatatan transaksi ini
berdasar dokumen bukti pengeluaran kas.
Dalam penelitian ini beberapa saran yang diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi
pihak Koperasi As Sakinah Sidoarjo adalah sebagai berikut :
1. Memberi batasan waktu pengembalian pinjaman jangka
pendek pada karyawan atau pengurus yang dicatat sebagai
kas bon agar pengeluaran kas segera dapat dibukukan
2. Kepala unit, bendahara koperasi dan pengawas koperasi
hendaknya secara rutin benar-benar melakukan pengecekan
pada pengeluaran kas, sehingga apabila terjadi kekeliruan
yang disengaja maupun tidak lekas dapat diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke, 2000. Auditing An Integrated Approach,
Alih Bahasa Amir Abadi Jusuf, Eighth, Jilid 1, Prentice – Hall International, Inc,
New York.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Auditing dan Jasa Assurance,
Jilid Satu, Edisi 12 Jakarta: Erlangga, 2008.
Baridwan, Zaki, 1998. Sistem Akuntansi : Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi
Kelima, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Hall, James A 2009, Sistem Informasi Akuntan, Edisi Keempat,
Jilid Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi . 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Salemba Empat.
Jakarta.
Rudianto 2010, Akuntansi Koperasi, Edisi Kedua, Erlangga,
Jakarta.
Trisnawati, Tuti 2009, Akuntansi Untuk Koperasi Dan UKM,
Salemba Empat, Jakarta.