View of UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS

UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA
KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KLOS
Bagus Tri Handoko
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI BANGKALAN
trihandoko_bagus@yahoo.co.id
ABSTRAK
Peran pengajar sangat sentral dalam proses pembelajaran. Namun sayang
peran sentral ini belum dioptimalkan dengan maksimal. Banyak teknik pengajaran
yang selama ini tidak dipergunakan untuk melatih keterampilan membaca.
Kenyataan yang terjadi di samping kemampuan dan keterampilan yang kurang
pada siswa, pengajaran membaca selalu mengacu pada teknik yang ada pada buku
tersebut. Dengan demikian para siswa beranggapan pengajaran membaca
tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan, mencari kata istilah yang sulit dan
lain-lain.
Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti ditemukan data jika
kecepatan efektif membaca siswa rendah. Hal ini dikarenakan teknik
pembelajaran membaca yang selama ini tidak diarahkan untuk melatih
keterampilan membaca, melainkan model pembelajaran yang diterapkan hanya
mengacu pada buku yang ada, sehingga para siswa beranggapan pengajaran
membaca tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan. Hal ini dihadapi siswa

dengan proses yang amat lamban. Metode klos dipakai untuk mengukur tingkat
keterbacaan sebuah wacana yaitu dapat dipakai untuk menguji tingkat kesukaran
dan tingkat kemudahan suatu wacana, serta dapat mengklasifikasi pembaca
menjadi 3 kelompok yakni, independen (tingkat bebas), instruksional (tingkat
pengajaran), dan frustasi (gagal). Di samping itu metode klos juga bisa digunakan
untuk mengetahui kelayakan wacana sesuai dengan kemampuan siswa, dan dapat
pula dipakai untuk melatih keterampilan dan kemampuan baca.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode klos
dapat meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa. Sementara untuk
mengatasi kendala pada tingkat pengetahuan bahasa pemecahan masalah tersebut
yakni dengan jalan sering membaca kamus bahasa Indonesia dan teori kebahasaan
sedangkan kendala pada pengetahuan kognitif pemecahannya dengan jalan
meningkatkan daya nalar dan kepekaan untuk mengerti dan memahami isi/pesan
yang terkandung dalam suatu bacaan yang seefisien mungkin. Pada kendala
pengalaman membaca pemecahan masalahnya yakni dengan cara siswa harus
sering membaca.
Kata Kunci: KEM, Metode Klos

339


Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomer 2, Desember 2016, hlm 339-350

Bangkalan?

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana dijelaskan dalam
pandangan konstruktivisme, bahwa
belajar merupakan suatu proses
mengkonstruksi pengetahuan melalui
keterlibatan fisik dan mental siswa
secara aktif. Selain itu, belajar juga
merupakan suatu proses mengasimilasikan dan menghubungkan bahan
yang dipelajari dengan pengalamanpengalaman yang dimiliki seseorang
sheingga pengetahuannya tentang objek tertentu menjadi lebih kuat.
Pentingnya mengkaji metode pembelajaran bahasa merupakan suatu yang
urgen untuk dilakukan. Hal ini menyangkut tujuan akhir bahwa berhasil
tidaknya pembelajaran bahasa yang
diterapkan akan berdampak pada
keseluruhan pembelajaran ilmu lainnya.

Berdasarkan pemaparan di
depan upaya untuk meningkatkan kemampuan kecepatan efektif membaca
pada siswa kelas XI SMKS Ibnu
Cholil dengan menggunakan metode
klos penting untuk dikaji guna mendapat deskripsi hasil mengenai metode yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan membaca efektif siswa
khususnya di SMKS Ibnu Cholil
Bangkalan. Peneliti memilih metode
klos untuk meningkatkan kecepatan
efektif membaca karena metode klos
dapat dipakai untuk mengukur tingkat
keterbacaan sebuah wacana dan untuk
melatih keterampilan dan kemampuan
membaca.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah
kemampuan
kecepatan efektif membaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil
Bangkalan?
2) Bagaimanakah hasil penerapan metode klos terhadap kecepatan efektif membaca siswa

kelas XI SMKS Ibnu Cholil

1.3 Tujuan
Penelitian ini secara garis
besar bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan kemampuan kecepatan
efektif membaca siswa kelas XI
SMKS Ibnu Cholil Bangkalan; (2)
Mendeskripsikan hasil penerapan metode klos terhadap kecepatan efektif
membaca siswa kelas XI SMKS Ibnu
Cholil Bangkalan.
1.4 Urgensi Penelitian
Penelitian ini memiliki urgensi sebagaimana pandangan konstruktivisme, bahwa belajar merupakan suatu proses mengkonstruksi pengetahuan melalui keterlibatan fisik dan
mental siswa secara aktif. Selain itu,
belajar juga merupakan suatu proses
mengasimilasikan dan menghubungkan bahan yang dipelajari dengan
pengalaman-pengalaman yang dimiliki seseorang sehingga pengetahuannya tentang objek tertentu menjadi
lebih kuat. Pentingnya mengkaji metode pembelajaran bahasa merupakan
suatu yang urgen untuk dilakukan.
Hal ini menyangkut tujuan akhir
bahwa berhasil tidaknya pembelajaran bahasa yang diterapkan akan berdampak pada keseluruhan pembelajaran ilmu lainnya. Oleh karena itu,

perlu dikaji terlebih dahulu hakikat
dan fungsi dari metode pembelajaran
bahasa itu sendiri. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan
memberikan gambaran tentang metode yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan kecepatan efektif membaca siswa.
II. KAJIAN TEORI
2.1 Kecepatan Efektif Membaca
Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek dari empat
aspek keterampilan berbahasa. Setiap
keterampilan yang dimiliki oleh siswa

340

Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Membaca Siswa, Bagus Tri Handoko

itu erat sekali hubungannya dengan
keterampilan lainnya. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan
yang teratur, mulai lingkungan keluarga sebelum masuk sekolah anak
belajar menyimak dan berbicara,
setelah sekolah baru belajar membaca

dan menulis. Membaca merupakan
suatu keterampilan yang pemilikan
keterampilannya memerlukan suatu
latihan yang intensif, dan berkesinambungan (Harjasujana, 1997:103). Aktivitas dan tugas membaca merupakan
hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan karena kegiatan ini akan
menentukan kualitas dan keberhasilan
seorang siswa sebagai peserta didik
dalam studinya. Seorang guru di
sekolah hendaknya dapat memberi
motivasi siswa dalam dua segi, yakni
kemampuan membaca. Hal ini seorang guru bahasa Indonesia perlu memilih suatu metode yang tepat untuk
mencapai tujuan seperti yang tercantum dalam kurikulum SMA.
Ahli di bidang pendidikan dan
pengajaran membaca menyamakan istilah kecepatan efektif membaca dengan speed reading (membaca cepat).
Kemampuan membaca cepat atau
kecepatan membaca itu ditunjukkan
oleh kemampuan membaca sejumlah
kata yang dibaca dalam satuan menit
(kata per menit), yakni rata-rata

tempo baca untuk sejumlah kata
tertentu dalam waktu tempuh baca
tertentu. Kecepatan efektif membaca
sebuah istilah untuk mencerminkan
kemampuan membaca yang sesungguhnya yang dicapai oleh pembaca.
Dua unsur penyokong kegiatan/proses
membaca, yakni unsur visual (kemampuan gerak motoris mata dalam
melihat dan mengidentifikasi lambang-lambang grafis) dan unsur kognisi (kemampuan otak dalam mencerna dan memahami lambang-lambang

grafis) sudah terliput dalam rumus
kecepatan efektif membaca. Oleh
karena itu kecepatan efektif membaca
dapat ditentukan dengan jalan memperkalikan kecepatan rata-rata baca
dengan prosentase pemahaman isi
bacaan (Harjasujana, 2000:109).
2.2 Metode Klos
2.2.1 Definisi Metode Klos
Konsep metode klos ini menjelaskan tentang kecenderungan orang
untuk menyempurnakan suatu pola
yang tidak lengkap menjadi suatu

kesatuan yang utuh (Kamidjan, 1996
:66). Berdasarkan pendapat tersebut,
dalam teknik klos pembaca diminta
untuk memahami wacana yang tidak
lengkap, karena bagian tertentu telah
dihilangkan akan tetapi pemahaman
pembaca tetap sempurna. Bagianbagian kata yang dihilangkan itu biasanya disebut kata ke – an. Kata ke –
an itu diganti dengan tanda garis
mendatar atau tanda titik-titik, karena
kata ke – an bisa berupa kata benda,
kata kerja, kata penghubung, dan kata
lain yang dianggap penting. Tugas
pembaca ialah mengisi bagian-bagian
yang kosong itu sama dengan wacana
aslinya. Secara teknis metode klos
diterapkan secara berpasangan. Siswa
berdiskusi tentang metode klos. Selanjutnya, guru menyimpulkan tentang wacana yang rumpang dan cara
penyempurnaan kerumpangannya.
2.2.2 Manfaat Metode Klos
Metode Klos menurut Heilman, Hittleman, dan Bartmuth (dalam

Sujana,1987:144) menyatakan bahwa,
teknik klos ini bukan sekedar bermanfaat untuk mengukur tingkat keterbacaan wacana, melainkan juga mengukur tingkat keterpahaman pembacanya. Melalui teknik ini kita akan
mengetahui perkembangan konsep,
pemahaman, pemahaman, dan pengetahuan linguistik siswa. Hal ini sangat

341

Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomer 2, Desember 2016, hlm 339-350

berguna untuk menentukan tingkat
instruksional yang tepat murid-muridnya.

mengga
ntikan
kedudu
kan kata
yang
dihilang
kan


2.2.3 Kriteria Pembuatan Klos
Sujana (1997:147)
menjelaskan kriteria pembuatan klos
seperti dalam tabel berikut :
Tabel 2.1
Tabel Kriteria Pembuatan Klos
Karakteristik
Sebagai
Sebagai
Alat Ukur
Alat
Ajar
1.Panjang
Antara
Wacana
Wacana
250-350
yang
perkataan
terdiri

dari
atas
wacana
maksim
2. Delisi
terpilih
al 150
(lesapan)
perkataa
Setiap kata n
ke-an
hingga
3. Evaluasi
berjumlah Delisi
lebih
secara
kurang 50 selektif
buah
bergant
ung
Jawaban
pada
4. Tindak
berupa
kebutuh
lanjut
kata, persis an siswa
sesuai
dan
dengan
pertimb
kunci/teks angan
aslinya.
guru

Lakuka
nlah
diskusi
untuk
memba
has
jawaban
jawaban
siswa.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena penelitian ini
dilaksanakan berangkat dari permasalahan pembelajaran di kelas, kemudian ditindak lanjuti dengan penerapan suatu tindakan pembelajaran
kemudian direfleksi, dianalisis dan
dilakukan penerapan kembali. Jenis
penelitian yang digunakan adalah
penelitian tindakan, yaitu peneliti
berusaha untuk menerapkan suatu
tindakan sebagai upaya perbaikan
untuk mengatasi masalah yang
ditemukan.

Jawaba
n boleh
berupa
sinonim
atau
kata
yang
secara
struktur
dan
makna
dapat

3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKS
Ibnu Cholil Bangkalan. Estimasi waktu pengamatan sekitar 1 bulan.
3.3 Latar Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
SMKS Ibnu Cholil di Jalan Halim

342

Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Membaca Siswa, Bagus Tri Handoko

Perdana Kusuma Nomor 9 (Ring
Road) Bangkalan. Pengumpulan data
dilakukan selama dua bulan mulai
bulan November hingga Desember.
3.4 Data dan Sumber Data Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini berupa silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil kecepatan efektif membaca siswa,
dan hasil observasi terhadap kegiatan
pembelajaran. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
SMKS Ibnu Cholil Bangkalan Tahun
Pelajaran 2016/2017, guru, serta
pengamat selama berlangsungnya
penelitian.

kelompok sesuai dengan
nomor absen. Nomor absen ganjil bertugas sebagai
kelompok responden, sementara nomor absen genap sebagai kelompok
pencatat waktu dan menghitung kecepatan efektif
membaca responden. Dengan demikian setiap nomor absen ganjil berpasangan dengan nomor absen
genap.
4. Siswa dengan nomor absen ganjil membaca wacana yang sudah disediakan dan siswa nomor absen genap sebagai pencatat
waktu dan menghitung
kecepatan efektif membaca responden.
5. Siswa yang bertugas sebagai pengamat secara individu mengukur tingkat keterbacaan responden (pasangan). Berikutnya kelompok yang semula sebagai responden berganti sebagai kelompok pengamat.
Kelompok pengamat bertugas mencatat waktu dan
menghitung
kecepatan
efektif membaca responden.
6. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil bacaan
dengan menggunakan metode klos sebagai acuan
refleksi.

3.5 Teknik Pengumpulan data
Penelitian diawali dengan pra
tindakan yaitu mengadakan identifikasi metode klos dan kecepatan efektif membaca kemudian pelaksanaan
tindakan.
3.5.1 Persiapan Tindakan
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang
mengacu pada silabus
pembahasan yang telah dibuat oleh guru.
2. Menyiapkan bahan ajar
3. Penentuan jadwal tindakan
kelas.
3.5.2 Pelaksanaan
Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas
secara umum sebagai berikut :
1. Siswa berdiskusi tentang
metode klos.
2. Bersama guru, siswa menyimpulkan tentang wacana rumpang dan cara penyempurnaan
kerumpangannya.
3. Selanjutnya, sesuai petunjuk guru siswa membentuk

3.5.3 Observasi dan
evaluasi
1. Tingkat Keterbacaan dan
Pemahaman Metode Klos
a. Panjang wacana sebagai alat ajar
b. Delisi (lesapan) disesuaikan kebutuhan sis-

343

Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomer 2, Desember 2016, hlm 339-350

wa dan pertimbangan
guru yaitu ketrampilan
penguasaan unsur tata
bahasa dan ketrampilan kosakata serta
maknanya
c. Evaluasi sebagai alat
ajar artinya boleh sinonim atau makna yang
dapat mengganti kedudukan kata yang dilepas.
2. Lembar Pengamatan Masalah yang Dihadapi untuk
Meningkatkan Kecepatan
Efektif Membaca
Instrumen ini terdiri dari:
a. Tingkat
pengetahuan
bahasa
b. Kemampuan
kognitif
c. Pengalaman
membaca
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru/Peneliti
Pada tahap akhir diberikan lembar angket untuk
siswa tentang bagaimana
pelaksanaan pembelajaran
kecepatan efektif membaca dengan menggunakan
metode Klos

3.6

Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua teknik
analisis data dengan memperhatikan jenis data yang dikumpulkan, yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif terhadap data kualitatif
yang diperoleh dari hasil pengamatan siswa dan guru selama
berlangsungnya pembelajaran di
kelas. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan terhadap hasil
tes kecepatan efektif membaca
siswa dengan menggunakan metode klos.
Rumus
yang
dipakai untuk mengetahui kecepatan efektif membaca adalah
sebagai berikut :
B
K K
XI
= Kpm
SI
Wm Wm

B
K
XI
= Kpm
SI
Wd : 60
B
K
(60) XI
= Kpm
SI
Wm
Keterangan :
K = Jumlah kata yang
dibaca
Wm = Waktu tempuh baca
dalam satuan menit
Wd = Waktu tempuh dalam
satuan detik
B = Skor bobot perolehan
tes yang dijawab dengan benar
SI =
Skor ideal atau skor
maksimal
Kpm
=
Kata per menit
Siswa
dikatakan berhasil membaca
(tuntas) jika kecepatan membaca
minimal 250 kpm dan kemampuan memahami bacaan minimal
70%, itu berarti siswa dikatakan

3.5.4

Refleksi
Di akhir pertemuan
guru melakukan refleksi untuk
mengetahui sejauh mana tingkat keterbacaan dan pemahaman siswa. Penting untuk guru mengadakan diskusi dengan siswa dalam proses
masu-kan-masukan maupun
tanggapan dan komentar dari
siswa sehingga refleksi sesuai
dengan perkembangan kemajuan membaca siswa.

344

Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Membaca Siswa, Bagus Tri Handoko

berhasil membaca (tuntas) atau
sesuai dengan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yaitu jika
kecepatan efektif membaca minimal 175 kpm.
IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pertemuan I
Dapat dijabarkan hasil uji kemampuan isian rumpang yaitu (1)
Tingkat Independen 5 siswa = 17 %,
(2) Tingkat Instruksional 12 siswa =
36 %, (3) Tingkat Frustasi 15 siswa =
47 %. Kecepatan Efektif Membaca
(KEM) siswa yang tuntas atau sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
yaitu 175 kata per menit ke atas
adalah 0 siswa. Siswa yang tidak tuntas atau kurang dari 175 kata per
menit ke atas adalah 32 siswa. Siswa
yang KEM-nya tertinggi 170 kpm,
KEM terendah = 30 kpm. Pada diskusi kelompok telah terekam masalah
yang dihadapi siswa pada saat membaca cepat, yaitu masalah tingkat pengetahuan bahasa 80 % atau 26 siswa,
masalah kemampuan kognitif 80 %
atau 26 siswa, dan masalah pengalaman membaca 90 % atau 29 siswa.
Tabel 4.1
Hasil Kecepatan Efektif Membaca
Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil
(Pertemuan 1)
N
No. Induk Nama Siswa
o.
1

2
3

1
3
1/
1
3
4/
1
3

1
3
1
1
3
4
1
3

.0
6
4
.0
6
4
.0
6

FATHUR
ROSI
ABDUL
SALAM
ANISA
RAHMAWAT

K
E
M
35
Kp
m
45
Kp
m
15
0

345

7/

7

4

I

4

1
3
8/

1
3
8

.0
6
4

ANTON
HIDAYATUL
LAH

5

1
3
9/

1
3
9

.0
6
4

BADRI

6

1
4
0/

1
4
0

.0
6
4

FAIZAL
MUSLIM

7

1
4
2/

1
4
2

.0
6
4

FITRIYATUN
NISAK

8

1
4
4/

1
4
4

.0
6
4

HAIROH

9

1
4
5/

1
4
5

.0
6
4

HALIMATUS
SA'DIYAH

1
0

1
4
6/

1
4
6

.0
6
4

HALIMATUS
SAKDIYAH

1
1

1
4
8/

1
4
8

.0
6
4

HUSNUL
HOTIMAH

1
2

1
4
9/

1
4
9

.0
6
4

HUZAIMAH

1
3

1
5
0/

1
5
0

.0
6
4

IMAM
SYAFII

1
4

1
5
1/

1
5
1

.0
6
4

ISMATUL
HAWE

1
5

1
5
2/

1
5
2

.0
6
4

KHOIRUDIN

Kp
m
15
0
Kp
m
17
0
Kp
m
12
5
Kp
m
30
Kp
m
15
0
Kp
m
17
0
Kp
m
15
0
Kp
m
16
0
Kp
m
15
0
Kp
m
17
0
Kp
m
12
0
Kp
m
13
0
Kp

Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomer 2, Desember 2016, hlm 339-350

m
1
6

1
5
3/

1
5
3

.0
6
4

KHOIRUS
SYAMSIYAH

1
7

1
5
5/

1
5
5

.0
6
4

KURROTUL
AINI

1
8

1
5
7/

1
5
7

.0
6
4

MARYATUN
KIBTIYAH

1
9

1
5
8/

1
5
8

.0
6
4

MOH.
FAISAL

2
0

1
5
9/

1
5
9

.0
6
4

MUKARROM
AH

2
1

1
6
0/

1
6
0

.0
6
4

MUSTAMAR

2
2

1
6
2/

1
6
2

.0
6
4

MUSTOFA
ALI

2
3

1
6
3/

1
6
3

.0
6
4

MUSYAROF
AH

2
4

1
6
4/

1
6
4

.0
6
4

NAJMUN
NAHID

2
5

1
6
5/

1
6
5

.0
6
4

NUR
FITRIYA

2
6

1
6
6/

1
6
6

.0
6
4

NUR
JANNAH

2
7

1
6

1
6

.0
6

NURMA
INDAH

16
0
Kp
m
15
0
Kp
m
15
0
Kp
m
14
5
Kp
m
14
5
Kp
m
16
5
Kp
m
17
0
Kp
m
15
0
Kp
m
16
5
Kp
m
15
0
Kp
m
15
0
Kp
m
16
0

7/

7

4

2
8

1
6
8/

1
6
8

.0
6
4

NYIMAS
AMINATUR
R

2
9

1
6
9/

1
6
9

.0
6
4

RIDOI

3
0

1
7
1/

1
7
1

.0
6
4

SUPRIADI

3
1

1
7
2/

1
7
2

.0
6
4

SYAMSIYAH

3
2

1
7
3/

0
0
1

.0
4
4

HALIFI

Kp
m
14
5
Kp
m
14
0
Kp
m
15
0
Kp
m
16
0
Kp
m
15
5
Kp
m

Pertemuan II
Hasil uji kemampuan isian
rumpang pada tingkat independen
sebanyak 24 orang atau 75 %, pada
tingkat instrusional sebanyak 6 orang
atau 20 % dan pada tingkat frustasi/gagal sebanyak 2 orang atau 5 %.
Hal ini banyak mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan
pertemuan I. Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa pada penelitian ini
terekam sebagai berikut. (1) KEM
siswa yang tuntas sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KEM=175
kpm ke atas) adalah 14 siswa atau 45
%, yang tidak tuntas 18 siswa atau 55
%. Hal ini pun mengalami kenaikan
apabila dibandingkan dengan pertemuan I. Pada pertemuan II ini KEM
tertinggi 217 kpm, terendah 70 kpm.
Pada diskusi kelompok terekam permasalahan mulai terpecahkan. Permasalahan yang dikelompokkan menjadi
3 klasifikasi yaitu tingkat pengetahuan bahasa, tingkat kemampuan

346

Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Membaca Siswa, Bagus Tri Handoko

kognitif, dan klasifikasi pengalaman
membaca mulai menurun dengan
jalan keluar yang sudah diterapkan.
Pada tingkat pengetahuan bahasa
siswa yang mengalami kendala di
bidang itu hanya 8 siswa atau 25 %,
dan di bidang kemampuan kognitif 11
siswa atau 35 %, dan pada pengalaman membaca 13 orang atau 40 %.
Tabel 4.2
Hasil Kecepatan Efektif Membaca
Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil
(Pertemuan 2)
N
o.

No. Induk

1

13
1/

2

13
4/

3

13
7/

4

13
8/

5

13
9/

6

14
0/

7

14
2/

8

14
4/

9

14
5/

1
0

14
6/

1
1

14
8/

1
2

14
9/

1
3

15
0/

1
3
1
1
3
4
1
3
7
1
3
8
1
3
9
1
4
0
1
4
2
1
4
4
1
4
5
1
4
6
1
4
8
1
4
9
1
5
0

Nama Siswa

.0
64

FATHUR ROSI

.0
64

ABDUL SALAM

.0
64

ANISA
RAHMAWATI

.0
64

ANTON
HIDAYATULLA
H

.0
64

BADRI

.0
64

FAIZAL
MUSLIM

.0
64

FITRIYATUN
NISAK

.0
64

HAIROH

.0
64

HALIMATUS
SA'DIYAH

.0
64

HALIMATUS
SAKDIYAH

.0
64

HUSNUL
HOTIMAH

.0
64

HUZAIMAH

.0
64

IMAM SYAFII

1
4

15
1/

1
5

15
2/

1
6

15
3/

1
7

15
5/

1
8

15
7/

KE
M

1
9

15
8/

180
Kp
m
185
Kp
m
195
Kp
m
150
Kp
m
180
Kp
m
200
Kp
m
217
Kp
m
200
Kp
m
185
Kp
m
190
Kp
m
200
Kp
m
185
Kp
m
190
Kp
m

2
0

15
9/

2
1

16
0/

2
2

16
2/

2
3

16
3/

2
4

16
4/

2
5

16
5/

2
6

16
6/

2
7

16
7/

2
8

16
8/

2
9

16
9/

3
0

17
1/

3
1

17
2/

3
2

17
3/

347

1
5
1
1
5
2
1
5
3
1
5
5
1
5
7
1
5
8
1
5
9
1
6
0
1
6
2
1
6
3
1
6
4
1
6
5
1
6
6
1
6
7
1
6
8
1
6
9
1
7
1
1
7
2
0
0
1

.0
64

ISMATUL
HAWE

.0
64

KHOIRUDIN

.0
64

KHOIRUS
SYAMSIYAH

.0
64

KURROTUL
AINI

.0
64

MARYATUN
KIBTIYAH

.0
64

MOH. FAISAL

.0
64

MUKARROMAH

.0
64

MUSTAMAR

.0
64

MUSTOFA ALI

.0
64

MUSYAROFAH

.0
64

NAJMUN
NAHID

.0
64

NUR FITRIYA

.0
64

NUR JANNAH

.0
64

NURMA INDAH

.0
64

NYIMAS
AMINATUR R

.0
64

RIDOI

.0
64

SUPRIADI

.0
64

SYAMSIYAH

.0
44

HALIFI

185
Kp
m
180
Kp
m
160
Kp
m
150
Kp
m
150
Kp
m
70
Kp
m
85
Kp
m
120
Kp
m
170
Kp
m
150
Kp
m
165
Kp
m
150
Kp
m
150
Kp
m
160
Kp
m
145
Kp
m
140
Kp
m
150
Kp
m
160
Kp
m
155
Kp
m

Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomer 2, Desember 2016, hlm 339-350

Pertemuan III
Pada pertemuan III kendalakendala KEM telah terpecahkan baik
kendala pengetahuan bahasa, kemampuan kognitif, maupun kendala pengalaman membaca. Dari hasil observasi siswa teman sebaya, maupun dari
pengamat (guru mata pelajaran
sejenis) bahwa hasil uji kemampuan
isian rumpang yaitu : (1) tingkat independen = 32 siswa atau 100 %, (2)
tingkat instruksional = 0 siswa atau 0
%, dan (3) tingkat frustasi/gagal = 0
siswa atau 0 %. Hasil observasi juga
terekam Kecepatan Efektif Membaca
(KEM) siswa yang tuntas atau 175
kpm ke atas sebanyak 32 orang atau
100 %, KEM tertinggi 250 kpm,
KEM terendah 180 kpm.
Tabel 4.3
Hasil Kecepatan Efektif Membaca
Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil
(Pertemuan 3)
N
o.

No. Induk

1

13
1/

13
1

.0
64

FATHUR ROSI

2

13
4/

13
4

.0
64

ABDUL SALAM

3

13
7/

13
7

.0
64

ANISA
RAHMAWATI

4

13
8/

13
8

.0
64

ANTON
HIDAYATULLA
H

5

13
9/

13
9

.0
64

BADRI

6

14
0/

14
0

.0
64

FAIZAL MUSLIM

7

14
2/

14
2

.0
64

FITRIYATUN
NISAK

8

14
4/

14
4

.0
64

HAIROH

9

14
5/

14
5

.0
64

HALIMATUS
SA'DIYAH

Nama Siswa

KE
M
180
Kp
m
185
Kp
m
250
Kp
m
150
Kp
m
180
Kp
m
200
Kp
m
217
Kp
m
200
Kp
m
185
Kp
m

348

1
0

14
6/

14
6

.0
64

HALIMATUS
SAKDIYAH

1
1

14
8/

14
8

.0
64

HUSNUL
HOTIMAH

1
2

14
9/

14
9

.0
64

HUZAIMAH

1
3

15
0/

15
0

.0
64

IMAM SYAFII

1
4

15
1/

15
1

.0
64

ISMATUL HAWE

1
5

15
2/

15
2

.0
64

KHOIRUDIN

1
6

15
3/

15
3

.0
64

KHOIRUS
SYAMSIYAH

1
7

15
5/

15
5

.0
64

KURROTUL AINI

1
8

15
7/

15
7

.0
64

MARYATUN
KIBTIYAH

1
9

15
8/

15
8

.0
64

MOH. FAISAL

2
0

15
9/

15
9

.0
64

MUKARROMAH

2
1

16
0/

16
0

.0
64

MUSTAMAR

2
2

16
2/

16
2

.0
64

MUSTOFA ALI

2
3

16
3/

16
3

.0
64

MUSYAROFAH

2
4

16
4/

16
4

.0
64

NAJMUN NAHID

2
5

16
5/

16
5

.0
64

NUR FITRIYA

2
6

16
6/

16
6

.0
64

NUR JANNAH

2
7

16
7/

16
7

.0
64

NURMA INDAH

2
8

16
8/

16
8

.0
64

NYIMAS
AMINATUR R

2
9

16
9/

16
9

.0
64

RIDOI

3
0

17
1/

17
1

.0
64

SUPRIADI

190
Kp
m
200
Kp
m
185
Kp
m
190
Kp
m
185
Kp
m
180
Kp
m
195
Kp
m
180
Kp
m
180
Kp
m
190
Kp
m
185
Kp
m
185
Kp
m
180
Kp
m
180
Kp
m
180
Kp
m
190
Kp
m
180
Kp
m
200
Kp
m
180
Kp
m
180
Kp
m
180
Kp
m

Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Membaca Siswa, Bagus Tri Handoko

3
1

17
2/

17
2

.0
64

SYAMSIYAH

3
2

17
3/

00
1

.0
44

HALIFI

180
Kp
m
190
Kp
m

siklus/pertemuan ke III seluruh siswa
berhasil mencapai KEM di atas 175
kpm.

V KESIMPULAN

4.2 Pembahasan
Berdasar hasil penelitian dalam kegiatan awal pembelajaran pada
pra tindakan terlihat semua siswa
tertarik penjelasan guru tentang model/teknik klos dan penjelasan KEM
(Kecepatan Efektif Membaca) seseorang. Hal itu juga terlihat saat berdiskusi tentang metode klos, siswa
sangat antusias bertanya dan memberikan komentar maupun pendapat.
Hal ini sangat relevan apabila metode
klos digunakan untuk meningkatkan
KEM, karena siswa ada kepedulian.
Sementara itu dalam pelaksanaan refleksi dengan jalan diksusi
kelompok maupun diskusi kelas telah
teruji bahwa kendala-kendala KEM
harus segera diatasi agar KEM siswa
meningkat. Kendala-kendala KEM
meliputi, lemahnya pengetahuan bahasa, kurangnya kemampuan kognitif,
dan pengalaman membaca yang
memprihatinkan. Masalah pengetahuan bahasa jalan keluarnya siswa
diharapkan sering membaca kamus
bahasa Indonesia, dan untuk kemampuan kognitif, siswa diharapkaan meningkatkan daya nalar dan kepekaan
untuk mempermudah memahami isi/
pesan yang terkandung dan yang terakhir yaitu pada kendala pengalaman
membaca diharapkan siswa sering
membaca.
Dalam materi membaca cepat
sendiri tidak sedikit Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa kelas XI
SMKS Ibnu Cholil masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal yakni
175 kpm. Akan tetapi dengan menggunakan metode klos, KEM siswa
meningkat secara signifikan. Dari hasil penelitian yang dilakukan hingga

Berdasar hasil observasi yang
dilakukan peneliti ditemukan data jika
kecepatan efektif membaca siswa rendah. Hal ini dikarenakan teknik pembelajaran membaca yang selama ini
tidak diarahkan untuk melatih keterampilan membaca, melainkan model
pembelajaran yang diterapkan hanya
mengacu pada buku yang ada, sehingga para siswa beranggapan pengajaran membaca tujuannya semata-mata
menjawab pertanyaan. Hal ini dihadapi siswa dengan proses yang amat
lamban.
Metode klos dipakai untuk
mengukur tingkat keterbacaan sebuah
wacana yaitu dapat dipakai untuk
menguji tingkat kesukaran dan tingkat
kemudahan suatu wacana, serta dapat
mengklasifikasi pembaca menjadi 3
kelompok yakni, independen (tingkat
bebas), instruksional (tingkat pengajaran), dan frustasi (gagal). Di samping
itu metode klos juga bisa digunakan
untuk mengetahui kelayakan wacana
sesuai dengan kemampuan siswa, dan
dapat pula dipakai untuk melatih keterampilan dan kemampuan baca.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode klos dapat meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa.
Sementara untuk mengatasi kendala
pada tingkat pengetahuan bahasa pemecahan masalah tersebut yakni dengan jalan sering membaca kamus
bahasa Indonesia dan teori kebahasaan sedangkan kendala pada pengetahuan kognitif pemecahannya dengan jalan meningkatkan daya nalar
dan kepekaan untuk mengerti dan

349

Jurnal Pendidikan Volume 8, Nomer 2, Desember 2016, hlm 339-350

memahami isi/pesan yang terkandung
dalam suatu bacaan yang seefisien
mungkin. Pada kendala pengalaman
membaca pemecahan masalahnya
yakni dengan cara siswa harus sering
membaca.

Kasmidjan, Drs. 1996. Teori
Membaca. Surabaya : Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Seni.
Poerwodarminto, WJS., 1994, Bahasa
Indonesia untuk Karang
Mengarang. Yogya : UP.
Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Eriyanto.2003. Analisis Wacana.
Yogyakarta : LKIS
Harjosujono, Akhmad Slamet, 1996.
Membaca 2. Jakarta :
Depdikbud Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat
Menengah Umum. Bagian
Proyek Penataran Baru SLTP
Setara D.III

Soedarso, 2000, Speed Reading
Sistem Membaca Cepat dan
Efektif. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Suranto,
Basowi,
Sukidin.2002.
Manajemen Penelitian Tindakan
Kelas.
Insan
Cendekia.

350