PENGARUH SUASANA LINGKUNGAN INTERIOR DAN LINGKUNGAN EKSTERIOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA YOGYA TOSERBA MAJALENGKA Oleh : H. Asep Qustolani, SE, MM (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi-UNMA) ABSTRAK - PENGARUH SUASANA LINGKUNGAN INTERIOR DAN LINGK

PENGARUH SUASANA LINGKUNGAN INTERIOR DAN LINGKUNGAN EKSTERIOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA YOGYA TOSERBA MAJALENGKA

Oleh :

H. Asep Qustolani, SE, MM

(Dosen Tetap Fakultas Ekonomi-UNMA)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan, kualitas produk, kepuasan pelanggan, pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, dan pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan pada Kantin JS Majalengka.

Penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif. Dengan penarikan sampel sebanyak 64 responden. Yang menjadi variabel independen adalah kualitas pelayanan (X 1 ), kualitas produk (X 2 ), dan yang menjadi variabel dependennya adalah kepuasan pelanggan (Y). Rancangan analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi pearson, regresi ganda, korelasi ganda, koefisien determinasi, dan uji t dengan menggunakan bantuan SPSS 17.

Berdasarkan hasil penelitian, total skor yang diperoleh untuk kualitas pelayanan sebesar 2.627 termasuk dalam kategori baik, total skor yang diperoleh untuk kualitas produk sebesar 1.907 termasuk dalam kategori sangat baik, dan total skor yang diperoleh untuk kepuasan pelanggan sebesar 2.583 termasuk dalam kategori baik. Nilai korelasi kualitas

pelayanan (X 1 ) terhadap kepuasan pelanggan (Y) = 0,516 pada tingkat hubungan sedang, dan nilai korelasi kualitas produk (X 2 ) terhadap kepuasan pelanggan (Y) = 0,253 pada tingkat hubungan rendah, keduanya memiliki arah korelasi positif (makin tinggi nilai kualitas pelayanan dan kualitas produk makin tinggi nilai kualitas pelayanan dan kualitas produknya). Koefisien determinasi kualitas pelayanan sebesar 26,6% dan sisanya 73,4% dipengaruhi faktor lain diluar variabel yang diteliti dan koefisien determinasi kualitas produk sebesar 6,4% dan sisanya 93,6% dipengaruhi faktor lain diluar variabel yang diteliti. Pengujian hipotesis mengenai kualitas pelayanan diperoleh nilai t hitung (4,961) > t tabel (1,9989) artinya kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan kualitas produk diperoleh nilai t hitung (2,471) lebih > t tabel (1,9989) artinya kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the quality of service, product quality, customer satisfaction, the influence of service quality to customer satisfaction, and influence product quality to customer satisfaction at the Kantin JS Majalengka.

This study is descriptive verifikatif. With the withdrawal of a sample of 64 respondents. The independent variable is the quality of service (X1), product quality (X2), and the dependent variable is customer satisfaction (Y). The draft analysis of the data used is the validity and reliability testing. The test statistic used is the Pearson correlation, multiple regression, multiple correlation, coefficient of determination, and the t test using SPSS 17.

Based on the results of the study, total scores obtained for quality of service for 2627 included in either category, the total score obtained for the quality of products for 1907 included in the category of very good, and the total score obtained for customer satisfaction for 2583 included in either category. Correlation value of quality of service (X1) to customer satisfaction = 0.516 to customer satisfaction (Y) at the level of relationship is, and the correlation value product quality (X2) to customer satisfaction = 0.253 to customer satisfaction (Y) at a low level of relationship, both have a positive correlation direction (higher values service quality and higher product quality value quality service and quality products). The coefficient of determination of service quality for the remaining 26.6% and 73.4% influenced other factors beyond the studied variables and coefficients of determination of product quality by 6.4% and the remaining 93.6% influenced other factors beyond the variables studied. Testing hypotheses about the quality of service values obtained t count (4.961)> t table (1.9989) means that service quality significantly influence customer satisfaction, while the quality of the products obtained by value t count (2.471) more> t table (1.9989) means that the quality products significantly influence customer satisfaction.

I. PENDAHULUAN

dengan nama dan ciri yang berbeda, sehingga kita tidak akan mengalami

Latar Belakang Penelitian

kesulitan untuk mencari barang kebutuhan Pergerakan lingkungan dunia usaha

yang kita inginkan.

yang dinamis, mengakibatkan persaingan Persaingan dalam dunia usaha di sektor usaha Self-service retail (Pasar

tersebut akan berdampak pada suatu Swalayan) semakin ketat. Terbukti dengan

pelayanan terhadap semakin banyaknya pengecer berkonsep

peningkatan

konsumen, di mana setiap departemen swalayan yang bermunculan, baik yang di

store atau pasar swalayan akan berusaha dirikan oleh investor asing (misalnya

terbaik kepada Carrefour, Wall Mart, dan Sogo) maupun

memberikan

yang

konsumen selaku pengunjung dan pembeli investor lokal (misalnya Super Indo,

di pasar swalayan tersebut. Mereka Matahari, Yogya dll). Seiring dengan

berkeinginan agar konsumen akan meningkatnya kebutuhan konsumen akan

melakukan kunjungan kembali dan akan kebutuhan primer dan sekundernya,

melakukan pembelian ulang. pertumbuhan pasar swalayan di Indonesia

akan melakukan tumbuh dengan cepat. Hampir di setiap

Konsumen

pembelian pada suatu pasar swalayan, pelosok wilayah tanah air baik kota kecil

karena adanya rangsangan-rangsangan maupun di kota besar kita dapat

pemasaran yang menemukan beberapa pasar swalayan

tertentu

dalam

dilaksanakan oleh pasar swalayan tersebut dilaksanakan oleh pasar swalayan tersebut

berbelanja di pasar swalayan tersebut. pasar swalayan mulai memasuki kesadaran

Fasilitas yang ditawarkan pada konsumen selaku pembeli, karakteristik

konsumen inilah yang menjadi alat bagi pembeli

pasar swalayan untuk memikat konsumen. keputusan

dan proses

pengambilan

Setiap pasar swalayan dituntut untuk pembelian tertentu. Tugas dari pasar

menimbulkan

keputusan

mengembangkan bauran pemasarannya swalayan tersebut adalah memahami apa

dan bauran ecerannya (Retailing-Mix) , yang terjadi dalam kesadaran pembeli

yang menurut Levi and Weitz (1995:22) mulai dari adanya rangsangan dari luar

terdiri dari merchandise assortement, hingga munculnya keputusan pembelian.

pricing, location, atmosphere, advertising Keputusan pembelian konsumen ini

and promotion, personal selling, and melalui tahap-tahap tertentu, di mana

service, sehingga menjadi usaha pemasaran setiap satu tahapan harus selalu di

yang inovatif yang mampu menarik dan perhatikan guna mempengaruhi konsumen

memuaskan konsumen. Namun, persaingan dalam melakukan keputusan pembeliannya

kelengkapan produk, di pasar swalayan tersebut.

melalui

keterjangkauan harga, dan kemudahan Keputusan dalam pembelian yang

konsumen untuk mencapai lokasi sudah dilakukan oleh konsumen pada suatu pasar

tidak terlalu dapat diandalkan, karena swalayan dipengaruhi oleh beberapa faktor

produk yang di jual oleh setiap toko relatif yang salah satunya adalah faktor

sama, dengan kisaran harga yang relatif situasional, dimana dalam situasi ini

sama pula, Bahkan lokasi toko sering terdapat

adanya faktor lingkungan

saling berdekatan.

(atmosphere) pasar swalayan yang dapat Yogya Toserba Majalengka selaku mempengaruhi

departemen store yang berkonsep self- konsumen. Dalam kondisi seperti ini salah

keputusan

pembelian

service retail, menggunakan strategi satu cara yang memegang peranan penting

tersebut untuk bersaing dengan departemen dan perlu di kembangkan pelaksanaanya

store lainya di Kabupaten Majalengka dan untuk menarik konsumen adalah melalui

khususnya di Majalengka kota. Strategi penciptaan

yang digunakan berupa merancang suasana (atmosphere) pasar swalayan yang baik.

suasan

lingkungan

lingkungan toko menjadi lebih menarik Dengan menciptakan suasana lingkungan

dan menyenangkan. Dengan menata pasar pasar swalayan yang baik dapat

swalayan sedemikian rupa misalnya memberikan manfaat yang lebih pada diri

merubah dan memperbaiki bentuk fisik konsumen yang membantu pasar swalayan

bangunan bagian depan, pengaturan udara untuk mempengaruhi proses pembelian

didalam ruangan, pengecatan bangunan konsumen.

dengan cat yang lebih terang, pengaturan Suatu pasar swalayan yang

dan memodifikasi teras bagian depan, memiliki lingkungan (atmosphere) yang

pecahayaan yang lebih terang baik di nyaman akan mempengaruhi kepada

dalam ruangan maupuan di luar ruangan, konsumen untuk berbelanja ditempat

memperluas sarana parkir, pengaturan tersebut. Konsumen akan menikmati

display di dalam ruangan sehingga berbagai fasilitas yang diberikan pasar

memeberikan gang atau jalur yang lebih swalayan tersebut sehingga kenyamanan

luas dan lainnya.

berbelanja bagi mereka akan terpuaskan. Dilihat dari sudut pandang Langkah untuk mewujudkan semua itu

konsumen, hadirnya pasar swalayan seperti adalah dengan pengaturan suhu ruangan

Yogya Toserba yang ditunjang oleh yang sejuk,saran desain interior maupun

suasana pasar swalayan yang bersih, eksterior. Dimana diharapkan konsumen

teratur dan nyaman menjadi daya tarik untuk berbelanja ditempat tersebut.

Konsumen tidak perlu lagi berdesakan

“Pengaruh

Suasana Lingkungan

dengan konsumen lain, berpindah dari satu

Interior dan Lingkungan Eksterior

penjual ke penjual lain untuk membeli

Terhadap

Keputusan Pembelian

barang yang berbeda sambil menjinjing

Konsumen Pada Yogya Toserba

kantong belanjaan yang berat, berkutat di

Majalengka”.

tempat yang panas atau berdebu ataupun becek dan bau, dan lain sebagainya seperti

Rumusan Masalah

biasa terjadi dipasar tradisional. Mereka Berdasarkan uraian dalam latar akan menjatuhkan pilihannya untuk

belakang penelitian diatas, maka akan berbelanja di Yogya Toserba apabila

diteliti masalah suasana lingkungan toko kenyamanan yang mereka harapkan dapat

dan keputusan pembelian dengan demikian terpenuhi di Yogya Toserba tersebut.

dapat diidentifikasikan masalah sebagai Meskipun pada dasarnya Yogya

berikut :

Toserba juga banyak kekurangan seperti

suasana lingkungan halnya didirikan pada lahan yang kurang

1. Bagaimana

(atmosphere) Interior di Toserba luas sehingga bangunannya kecil dan hal

Yogya Majalengka. ini mengakibatkan gang-gang atau jalur

suasana lingkungan lebih sempit dan tumpukan produk di

2. Bagaimana

(atmosphere) Eksterior di Toserba depan tidak beraturan dikarekanakan

Yogya Majalengka tempat yang tidak mencukupi.

keputusan pembelian Lahan parkir yang sempit didepan

3. Bagaimana

konsumen pada Toserba Yogya toserba sehingga dapat mengakibatkan

Majalengka.

4. Seberapa besar pengaruh suasana khusus kendaraan roda empat disediakan

penumpukan kendaraan roda dua dan

lingkungan (atmosphere) Interior pasar lahan parkir disebelah barat, namun pada

terhadap keputusan kenyataannya cara itu tidak efisien karena

swalayan

pembelian konsumen pada Toserba sedikit

Yogya Majalengka. konsumen sebab untuk parkir mobil harus

mengganggu

kenyamanan

5. Seberapa besar pengaruh suasana berjalan kaki dulu sekitar 50 meter dari

lingkungan Eksterior pasar swalayan letak Yogya Toserba. Selain itu toilet yang

keputusan pembelian disediakan juga kurang dan ini sangat

terhadap

konsumen pada Toserba Yogya membuat tidak nyaman konsumen karena

Majalengka.

untuk ke toilet kadang-kadang harus menunggu giliran dikarenakan toilet hanya

Tujuan Penelitian

ada satu. Namun dari sekian kekurangan Adapun tujuan penelitian ini adalah tersebut tetap saja Yogya Toserba tempat

bagaimana suasana ini terbukti dari tahun ke tahun konsumen

favorit bagi masyarakat Majalengka, hal

1. Mengetahui

lingkungan (atmosphere) Interior pasar semakin bertambah dan dari semua

Toserba Yogya Majalengka. kekurangan itu Toserba Yogya Majalengka

bagaimana suasana melakukan berbagai upaya agar konsumen

2. Mengetahui

lingkungan (atmosphere) Eksterior merasa nyaman saat berbelanja di Toserba

pasar Toserba Yogya Majalengka. Yogya Majalengka.

3. Mengetahui keputusan pembelian yang Berdasarkan pada latar belakang

dilakukan konsumen pada Toserba diatas, penulis merasa tertarik untuk

Yogya Majalengka. mengetahui bagaimana pengaruh suasana

4. Mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap proses keputusan

suasana lingkungan (atmosphere) pembelian konsumen pada Yogya Toserba

Interior pasar swalayan terhadap Majalengka. Maka penulis mengambil

keputusan pembelian konsumen pada judul penelitian ini dengan judul:

Toserba Yogya Majalengka.

5. Mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut yang akan menciptakan atmosfir suasana lingkungan (atmosphere)

toko yang baik serta menimbulkan kesan Eksterior pasar swalayan terhadap

yang menarik dan menyenangkan bagi keputusan pembelian konsumen pada

sehingga mempengaruhi Toserba Yogya Majalengka.

konsumen

keputusan pembelian mereka saat berada di toko baik itu interior maupun eksterior toko.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Elemen-elemen

Dari Suasana

Lingkungan Interior

Kajian Pustaka

Berman & Revans (1998 : 525)

Pengertian Suasana

Lingkungan

yang dikutip oleh Buchari Alma (2004 :

(Atmosphere)

60-61) berpendapat bahwa suasana Menurut Levy dan Weitz (1995 :

lingkungan tidak lain adalah kegiatan 485) suasana lingkungan (atmosphere)

merancang lingkungan pembelian yaitu yaitu : Design of environmental via visual

melalui penataan barang dan fasilitas communication, lighting, color, music, and

pendukung lainnya, yang didalamnya scent to stimulate customer perceptual and

terdapat elemen-elemen dari atmosfer toko emotional response and ultimately to affect

yang tediri dari :

their purchase behavioural”. (Desain

1. General Interior (bagian dalam toko) lingkungan lewat komunikasi visual,

• Sistem pencahayaan penerangan, warna, musik, dan aroma

• Merchandise

untuk merangsang pelanggan. Meliputi

• Teknologi

persepsi dan tanggapan emosional dan • Kebersihan toko akhirnya untuk mempengaruhipembelian

• Pengaturan gang tingkah laku mereka atau konsumen).

• Musik

Russel W. Belk yang dikutip oleh • Temperatur dan aroma ruangan Djaslim

mengemukakan suasana

lingkungan

2. Store Layout (Penataan barang sebagai berikut : “Merupakan sifat nyata

pajangan)

situasi konsumen,

meliputi

lokasi

Pengelompokkan dan penataan geografis, dekor, suara, penyinaran, cuaca,

barang

dan konfigurasi yang terlihat dari barang dagangan atau barang lain yang

• Label dan media pembungkus mengelilingi objek stimulus”.

• Poster dan gambar Sementara menurut Djaslim Saladin

(2003 : 33), selain memberikan informasi

Elemen-elemen

Dari Suasana

mengenai toko, lingkungan atau atmosfir

Lingkungan Eksterior

suatu eceran akan membawa pengaruh Eskterior (Bagian luar toko) yaitu : kepada keputusan pembelian konsumen.

• Bangunan luar toko Lingkungan eceran tersebut terdiri dari tata

• Pintu masuk

ruang toko, ruang lorong, perempuan dan • Papan nama dan logo perusahaan bentuk peraga, warna, penyinaran, dan

• Fasilitas umum pengaturan temperature dalam ruangan

• Sarana parkir.

toko. Berdasarkan beberapa definisi di

Sifat Fisik dan Pengaruh Suasana

atas dapat disimpulkan bahwa atmosfir

Lingkungan (Atmosphere) Toko

toko merupakan kegiatan merancang dan Dari pengaruh perspektif pemasar, mendesain lingkungan pembelian yang

suasana lingkungan suatu toko dapat nyaman sesuai dengan karakteristik toko

mempunyai

sejumlah efek yang sejumlah efek yang

tahap pada keputusan membeli, sehingga :

didapat keputusan yang sesuai”.

a. Suasana lingkungan toko dapat Adapun menurut Schiffman, Kanuk membantu membentuk arah durasi

(2004 : 547) keputusan pembelian adalah perhatian

pemilihan dari dua atau lebih alternatif meningkatkan

konsumen,

sehingga

pilihan keputusan pemebelian, artinya pembelian.

kemungkinan

bahwa seorang dapat membuat keputusan,

b. Suasana lingkungan toko dapat haruslam tersedia beberapa alternatif mengekspresikan

diatas dapat seperti khalayak yang dimaksud dan

mengenai toko kepada konsumen,

Dari

definisi

disimpulkan bahwa keputusan pembelian penempatan yang akhirnya latar dan

adalah kesimpulan terbaik individu sebuah

konsumen untuk melakukan pembelian, mendatangkan reaksi emosi tertentu

dengan melakukan beberapa alternatif dari konsumen.

pilihan sehingga didapat keputusan yang Menurut Sutisna (2003 : 164)

sesuai.

atmosfer pada suatu toko akan berpengaruh terhadap :

Tahap-tahap Keputusan Pembelian

1) Tindakan Pembelian Menurut Fahmi Basyaib (2006 : 72) Atmosfer akan mempengaruhi persepsi

definisi dari keputusan adalah sebuah konsumen

proses yang diawali dengan pengenalan penglihatan, pendengaran, penciuman,

melalui

mekanisme

dan pendefinisian masalah serta diakhiri dan sentuhan.

dengan pemilihan solusi alternatif. Pada

2) Citra Toko dasarnya terdapat dua basis dalam Apabila atmosfer dalam suatu toko

pengambilan keputusan, yaitu pengambilan sangat buruk seperti udara yang panas,

keputusan berdasarkan intuisi dan rasional. ruangan yang sesak, aroma yang bau,

Menurut Djaslim Saladin dan Yevis produk yang dipajang tidak ditata rapi,

Marty Oesman (2002:11) definisi dari lantai tidak bersih, maka hal itu akan

pembelian adalah suatu rangkaian tindakan menimbulkan atmosfer yang akan

fisik maupun mental yang dialami oleh mencitrakan toko sebagai toko yang

seorang konsumen dalam melakukan buruk.

tindakan membeli.

3) Keadaan emosi pembeli Menurut kotler (2009:184) ada lima Atmosfer akan berpengaruh terhadap

tahap proses keputusan pembelian, yaitu : keadaan

1. Pengenalan Masalah menyebabkan

Proses pembelian dimulai ketika menurunnya pembelian.

meningkatnya atau

pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan

yang dipicu oleh

Keputusan Pembelian

rangsangan internal atau eksternal.

Pengertian Keputusan Pembelian

2. Pencarian Informasi Menurut Fahmi Basyaib (2006 : 2)

konsumen melakukan definisi dari keputusan adalah sebuah

Setelah

pengenalan masalah atau kebutuhan, proses yang diawali dengan pengenalan

hal berikut yang akan dilakukan dan pendefinisian masalah serta diakhiri

adalah melakukan dengan pemilihan solusi alternatif-

konsumen

pencarian informasi. Seseorang dapat alternatif yang dimiliki.

memasuki pencarian informasi aktif Kotler (2002 : 547) mengatakan

seperti mencari bahan bacaan, bahwa : ”Keputusan pemelian adalah

menelepon teman, melakukan kegiatan perilaku yang diambil oleh konsumen dari menelepon teman, melakukan kegiatan perilaku yang diambil oleh konsumen dari

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

mempelajari produk tersebut.

Perilaku Pembelian

3. Evaluasi Alternatif Berkowitz dkk yang dikutip oleh Ada beberapa konsep dasar yang

(2003 : 21), dilakukan konsumen dalam melakukan

Djaslim

Saladin

mengemukakan bahwa ada empat faktor evaluasi yaitu :

yang mempengaruhi perilaku konsumen

1) Konsumen berusaha memuaskan dalam proses keputusan pembelian, yaitu sebuah kebutuhan

sebagai berikut :

2) Konsumen

• Pengaruh bauran pemasaran, terdiri tertentu dari solusi produk

mencari

manfaat

dari produk, harga, promosi, distribusi

3) Konsumen melihat masing-masing • Pengaruh sosial budaya, terdiri dari produksebagai sekelompok atribut

pengaruh person, kelompok yang dengan berbagai kemampuan untuk

berbeda, keluarga, kelas sosial, budaya, menghantarkan manfaat

yang

sub budaya.

diperlukan

• Pengaruh psikologis, terdiri dari kebutuhan ini.

untuk

memuaskan

motivasi, kepribadian, persepsi, nilai,

4. Keputusan Pembelian kepercayaan, atribut, dan gaya hidup. Dalam tahap evaluasi, konsumen

• Pengaruh situasi, terdiri dari maksud membentuk preferensi antar merek

lingkungan sosial, dalam kumpulan pilihan. Konsumen

pembelian,

lingkungan phisik, efek sementara, mungkin juga membentuk maksud

kondisi yang dihadapi. untuk membeli merek yang paling

Menurut James F. Engel – Roger disukai.

D. Blackwell – Paul W. Miniard, yang

5. Perilaku Pasca Pembelian dikutip oleh Djaslim Saladin (2003:19) ada Setelah

3 faktor yang mempengaruhi konsumen, mungkin

1) Pengaruh lingkungan mengkhawatirkan

melihat

fitur

Terdiri dari budaya, kelas sosial, mendenganr

tertentu

atau

keluarga, dan situasi. Sebagai dasar menyenangkan tentang merek lain dan

hal-hal

yang

utama perilaku konsumen, adalah waspada terhadap informasi yang

lingkungan yang mendukung

memahami

membentuk dan menghambat individu Komunikasi pemasaran seharusnya

keputusannya.

mengambil keputusan memasok keyakinan dan evaluasi yang

dalam

berkonsumsi mereka. memperkuat pilihan konsumen dan

2) Perbedaan dan pengaruh individu membantunya merasa nyaman tentang

Terdiri dari sumber daya konsumen, merek tersebut.

motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, Berdasarkan berbagai definisi yang

sikap, kepribadian, gaya hidup, dan disampaikan oleh para ahli di atas, dapat

demografi.

ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud

3) Proses psikologis

dengan perilaku pembelian konsumen Terdiri dari pengolahan informasi, adalah perilaku konsumen dalam membeli

pembelajaran, perubahan sikap dan produk atau menggunakan produk yang

perilaku.

dikonsumsi secara

Philip Kotler dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya

(2000:183) mengemukakan 4 (empat) baik internal maupun eksternal.

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :

1) Faktor Budaya

Terdiri dari Budaya, sub budaya, dan kelas sosial yang merupakan hal yang Terdiri dari Budaya, sub budaya, dan kelas sosial yang merupakan hal yang

characteristic that used to develop image konsumen.

dalam

perilaku

and draw customers, For a non store

2) Faktor Sosial based firm, the physical characteristic of a Selain

faktor budaya, perilaku such strategic-mix factors as catalogs, konsumen dipengaruhi juga oleh

vending machines, and website affect its faktor-faktor sosial seperti kelompok

toko pengecer acuan, keluarga, peran dan status.

image”.

(Untuk

mendasarkan lingkungan mengacu sifat

3) Faktor Pribadi fisik yang pernah mengembangkan image, Keputusan membeli juga dipengaruhi

dan menarik pelanggan-pelanggan. Untuk oleh karakteristik pribadi. Karekteristik

mendasarkan perusahaan faktor-faktor sifat tersebut meliputi usia dan tahap siklus

fisik seperti strategis, katalog-katalog, hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,

menjual keliling, mesin-mesin dan situs gaya hidup, serta kepribadian dan

mempengaruhi citra toko tersebut). konsep diri pembeli.

Lebih jauh dijelaskannya bahwa

4) Faktor Psikologis terdapat beberapa elemen dalam penataan Pilihan

dari atmosphere toko, diantaranya : dipengaruhi oleh 4(empat) faktor

pembelian

seseorang

a. Exterior , yaitu bagian dari luar toko psikologis utama yaitu motivasi,

yang termasuk didalamnya lambang persepsi, pembelajaran, serta keyakinan

perusahaan, bangunan luar toko, dan pendirian.

lingkungan toko serta tempat parkir.

b. General Interior, yaitu yang berkenaan

Kerangka Pemikiran

dengan desain interior tersebut guna Dalam menghadapi persaingan

merancang serta memaksimalkan bisnis retailer yang semakin ketat, salah

visual marchandising yang terdiri dari satu yang harus dilakukan adalah dengan

: pencahayaan, temperatur udara, menciptakan desain pasar swalayan yang

musik, aroma ruangan, kebersihan lebih menarik sehingga mempengaruhi

toko, karyawan dan lain sebagainya. perhatian konsumen serta berkeinginan

c. Store Layout, yaitu tata letak yang untuk

merupakan rencana untuk menentukan melakukan pembelian. Yaitu dengan

pengaturan barang menampilkan

lokasi dan

dagangan, peralatan, gang dan fasilitas (atmosphere) yang baik dan kreatif yang

merupakan paduan dari unsur-unsur Pada akhirnya tujuan penataan tampilan di dalam maupun di luar toko

suasana lingkungan toko adalah untuk dengan segala suasananya, diharapkan

mempengaruhi perhatian dan keinginan konsumen akan dan tidak beralih pada

konsumen untuk mengunjungi toko. pesaing.

Sehingga dapat mempengaruhi keputusan Atmosphere toko merupakan salah

pembelian konsumen.

satu faktor penting dalam bisnis eceran

proses keputusan karena dalam melakukan pembelian

Dalam

pembeliannya, konsumen dipengaruhi oleh konsumen tidak hanya memberikan respon

faktor-faktor yang dapat dan tidak dapat terhadap barang dan jasa yang di tawarkan,

dikendalikan. Faktor bisnis eceran tetapi juga memberikan respon terhadap

yang dapat lingkungan pembelian yang diciptakan

(Retailing

Factor )

mempengaruhi keputusan pembeliaan oleh toko tarsebut.

diantaranya adalah : Promosi, pilihan Menurut

produk harga, karyawan, pelayanan, (1998:552) yang dikutip oleh Buchari

Berman

Revans

atmosfir toko dan lokasi. Alma

Lain halnya pendapat menurut atmosphere toko adalah : “For a store

mengemukakan

Berkowits dkk. Yang dikutip oleh Djaslim based retailer atmosphere refer physical

Saladin (2003:21) menyatakan bahwa ada

4 (empat) faktor yang mempengaruhi situasi saat ini guna membangkitkan proses keputusan pembelian konsumen,

dan mengaktifkan proses keputusan. antara lain adalah :

2) Pencarian Informasi

a) Pengaruh Bauran Pemasaran : yang Setelah kkonsumen merasakan adanya terdiri dari Harga, Produk, Promosi,

kebutuhan sesuatu barang atau jasa, dan Distribusi.

selanjutnya

konsumen mencari

b) Pengaruh Psikologis : motivasi, informasi baik yang disimpan dalam kepribadian,persepsi

ingatan (internal) maupun informasi kepercayaan dan atribut).

dari lingkungan

c) Pengaruh sosial budaya : pengaruh

(eksternal).

person, kelompok yang berbeda, Sumber-sumber informasi keluarga, kelas sosial, budaya, sub

konsumen terdiri dari ; budaya.

• Sumber pribadi : keluarga,

d) Pengaruh situasi

teman, tetangga, kenalan. pembelian,lingkungan

maksud

• Sumber niaga/komersial : iklan, lingkungan

sosial,

tenaga, penjual, kemasan, dan kondisi yg dihadapi.

toko,efek

sementara,

pemajangan. Dalam kaitannya dengan keputusan

• Sumber umum : media massa pembelian,

dan organisasi konsumen. menggambarkan lima karakteristik umum

pengalaman : situasi konsumen (Djaslim Saladin,

• Sumber

pemeriksaan, 2003:32) yaitu :

penanganan,

penggunaan produk.

a) Lingkungan fisik, merupakan sifat

3) Evaluasi alternatif nyata situasi konsumen, meliputi lokasi

Setelah informasi diperoleh, geografis, dekorasi, suara, penyinaran,

konsumen mengevaluasi berbagai cuaca, dan konfigurasi yang terlihat

pilihan dalam dari barang dagangan atau barang lain

alternatif

memenuhi kebutuhan tersebut, yang mengelilingi objek stimulus.

untuk menilai alternatif pilihan

b) Lingkungan sosial, ada atau tidaknya konsumen terdapat 5 (lima) orang

konsep dasar yang dapat bersangkutan.

kain di

dalam situasi

digunakan, yaitu : sifat-sifat

c) Waktu, sifat sementara dari situasi produk (Product attributes), nilai momen tertentu ketika perilaku terjadi.

kepentingan (Infortance weight),k

d) Tugas, tugas atau sasaran tertentu yang

terhadap merek dimiliki konsumen di dalam suatu

epercayaan

(Brand belief), fungsi kegunaan situasi.

(Utility function ) dan tingkat

e) Keadaan antesenden, suasana hati kesukaan (Preference attitudes) sementera atau kondisi sementara yang

4) Keputusan pembelian dibawa oleh konsumen ke dalam situasi

Konsumen yang telah melakukan tertentu.

tehadap berbagai Kotler (2009:204) mengemukakan

pilihan

alternatif biasanya membeli proses pembelian tersebut melalui lima

produk yang disukai, yang tahapan. Tahapan pembelian konsumen

membentuk suatu keputusan tersebut antara lain adalah :

untuk membeli. Ada 3 (tiga)

1) Pengenalan masalah

yang menyebabkan Proses pembelian diawali dengan

faktor

keputusan untuk adanya masalah atau kebutuhan yang

timbulnya

membeli, yaitu : dirasakan oleh konsumen. Konsumen

• Sikap orang lain : tetangga, mempersepsikan perbedaan antara

teman, orang kepercayaan, keadaan yang diinginkan dengan

keluarga, dll

• Situasi tak terduga : harga, pendapatan keluarga, manfaat

yang diharapkan Suasana Interior • (X1) Faktor yang dapat diduga :

- Sistem

faktor situasional yang dapat

Pencahayaan

antisipasi oleh konsumen. - Temperatur udara

- Musik

5) Perilaku pasca pembalian (Post

- Aroma ruangan

purchase behavior )

- Kebersihan toko - Karyawan

Variabel Y

Kepuasan atau ketidakpuasan

- Pengaturan gang

Keputusan

konsumen tehadap suatu produk

(Buchari Alma,

Pembelian

akan - Pengenalan berpengaruh terhadap 2004:60)

masalah

perilaku pembelian selanjutnya.

- Pencarian informasi

Dari penjelasan diatas dikatakan - Evaluasi alternatif

- Keputusan

bahwa suasana lingkungan Interior dan

Pembelian

Eksterior akan mempengaruhi keputusan

Suasana Eksterior

- Perilaku pasca

pembelian pembelian yang ditetapkan oleh

(X2)

(Kotler, 2009 : 184)

perusahaan, yang dapat penulis tuangkan

- Bagian luar toko

dalam paradigma penelitian dibawah ini:

perusahaan - Lahan parkir

Hipotesis

(Buchari Alma,

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya. Secara

Gambar

statistik penulisan hipotesis dapat ditulis

Paradigma Penelitian

sebagai berikut :

H 1 suasana lingkungan

Interior

berpengaruh terhadap keputusan

III. METODE PENELITIAN

pembelian.

H 2 suasana lingkungan

Eksterior

berpengaruh terhadap keputusan

Metode Penelitian

penelitian yang pembelian.

Metode

digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey dengan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif.

Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel bebas adalah Lingkungan Interior (X1) yang didalamnya terdapat dimensi tata cahaya, kebersihan toko, temperatur udara, musik, wiraniaga serta pengaturan gang, dan Lingkungan Eksterior (X2) dengan dimensinya bagian luar toko, papan nama dan logo, fasilitas umum, serta sarana parkir. Sedangkan yang menjadi variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y) dengan dimensi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel bebas adalah Lingkungan Interior (X1) yang didalamnya terdapat dimensi tata cahaya, kebersihan toko, temperatur udara, musik, wiraniaga serta pengaturan gang, dan Lingkungan Eksterior (X2) dengan dimensinya bagian luar toko, papan nama dan logo, fasilitas umum, serta sarana parkir. Sedangkan yang menjadi variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y) dengan dimensi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah

Dimana :

pelanggan yang mengunjungi Toserba

= Keputusan pembelian Yogya Majalengka.Sedangkan teknik

X 1 = Suasana Interior Pengambilan sampel yang digunakan

X 2 = Suasana Eksterior dalam penelitian ini adalah Probability

a = Harga Y bila X = 0 Sampling dengan

(Harga konstan) Sampling . Maka untuk mengetahui jumlah

Simple Random

b 1 ,b 2 = Nilai arah sebagai sampel yang populasinya tidak terbatas

ramalan penentu menurut Widiyanto (2008:24) dengan

(prediksi) yang tingkat kepercayaan 90%, maka digunakan

menunjukkan nilai rumus sebagai berikut:

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

pq RAE = ± 2 n

Uji Kebaikan Model

Uji F adalah alat untuk menguji Sumber Ibnu Widiyanto (2008: 24)

variabel independen secara bersama Keterangan:

terhadap variabel dependennya untuk meneliti apakah model dari penelitian

RAE = Relative Allowable Error tersebut sudah fit (sesuai) ataukah tidak P = estimasi proporsi

sesuai. Dapat dihitung dengan rumus q = 1-p

sebagai berikut :

n = jumlah sampel

Hasil dari penggunaan rumus diatas

F hitung =

bahwa sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 64 orang konsumen

Dimana :

Toserba Yogya Majalengka. n = jumlah responden m = jumlah variabel bebas

Analisis Verifikatif

(Riduwan, 2010 : 157) Metode analisis verifikatif adalah

Hipotesis statistik dirumuskan sebagai metode yang digunakan untuk menguji

berikut :

hipotesis penelitian dengan menggunakan Ho : Suasana lingkungan interior dan uji statistik yang relevan yaitu meneliti

suasana lingkungan eksterior tidak hubungan antar variable yang diteliti

berpengaruh terhadap keputusan selanjutnya dianalisis secara statistic untuk

pembelian.

memperoleh kesimpulan. Ha : Suasana lingkungan interior dan suasana

lingkungan eksterior

Analisis Regresi Ganda

berpengaruh terhadap keputusan Analisis regresi ganda adalah suatu

pembelian.

alat analisis peramalan nilai pengaruh dua Selanjutnya F hitung dibandingkan variabel bebas atau lebih terhadap variabel

dengan F tabel berdasarkan kaidah pengujian terikat untuk membuktikan ada atau

signifikansi sebagai berikut : tidaknya hubungan fungsi atau hubungan

a. F hitung ≥ F tabel , maka Ho tidak diterima kausal antara dua variabel bebas atau lebih

dan Ha diterima artinya signifikan (X 1 ), (X 2 ), (X 3 ), … (X n ) dengan satu

b. F hitung ≤F tabel , maka Ho diterima dan variabel terikat (Riduwan, 2010 : 155).

Ha tidak diterima artinya tidak Persamaan regresi ganda dirumuskan :

signifikan

Analisis Korelasi Ganda

1. Terdapat pengaruh suasana lingkungan Korelasi

interior terhadap keputusan pembelian correlation ) merupakan angka yang

ganda

(multiple

2. Terdapat pengaruh suasana lingkungan menunjukkan arah dan kuatnya hubungan

eksterior terhadap keputusan pembelian antara

Sedangkan alasan mengapa dalam bersama-sama atau lebih dari suatu

variabel independen

secara

penelitian ini dilakukan pengujian variabel dependen (Sugiyono 2010 : 233).

signifikan, karena simpulan dari hasil Rumus korelasi ganda menurut

penelitian yang didasarkan dari tata sampel Sugiyono (2010 : 233) :

yang akan diberlakukan untuk populasi ini

+ r yx 2 − 2 yx 1 r yx 2 r x 1 x 2

mempunyai kesalahan dan kebenaran

1 − r x 1 x 2 Rumusan yang digunakan adalah : Keterangan :

R yx1x2 : Korelasi antara variabel r N − 2

t hitung =

X 1 dengan X 2 secara

bersama-sama dengan

variabel Y r yx1

: Korelasi

Sumber : Sugiyono, 2006 : 292 moment

product

antara

X 1 Dimana :

dengan Y t = distribusi student r yx2

: Korelasi

r s = Koefisien korelasi moment

product

antara

X 2 N = banyaknya data

dengan Y

Kaidah pengujian :

r x1x2 : Korelasi

: moment

product

1. Jika t hitung ≥ t tabel

antara

X 1 maka Ho tidak diterima dan Ha dengan X 2 diterima, artinya terdapat pengaruh antara suasana interior terhadap

Korelasi Determinasi

keputusan pembelian. Menurut Riduwan (2010 : 139)

: untuk mengetahui besarnya kontribusi

2. Jika t hitung ≤ t tabel

maka Ho tidak diterima dan Ha tidak variabel X terhadap variabel Y, maka

diterima, artinya tidak terdapat digunakan rumus Koefisien Determinasi

pengaruh antara suasana interior (KD) sebagai berikut :

dengan keputusan pembelian.

: KD = r 2 x 100% maka Ho tidak diterima dan Ha

3. Jika t hitung ≥ t tabel

diterima, artinya terdapat pengaruh Dimana :

antara suasana eksterior terhadap Kd

= Koefisien Determinasi keputusan pembelian. r

= nilai koefisien korelasi

4. Jika t hitung ≤ t tabel

: maka Ho tidak diterima dan Ha tidak

Uji Hipotesis

diterima, artinya tidak terdapat

Uji t

pengaruh antara suasana eksterior Hipotesis dalam penelitian ini

terhadap keputusan pembelian. yaitu:

IV. HASIL PENELITIAN DAN

Buruk, seperti yang terlihat dalam tabel

PEMBAHASAN

interval di bawah ini :

Tabel Analisis Deskriptif

Interval Variabel Suasana Interior Tanggapan

Nilai Angket

Lingkungan Interior

1 Sangat Baik

1346 - 1653

Dalam penyebaran

mengenai suasana interior, penulis

3 Kurang Baik

mencantumkan 6 pernyataan dari 6 4 Buruk

indikator. Berdasarkan lampiran 10 5 Sangat Buruk

diperoleh jumlah skor total untuk variabel Sumber : Data angket diolah, 2011 X1 (suasana interior) sebesar total skor

Dari data yang tertera pada tabel 1928. Dibawah ini peneliti sajikan

diatas, dapat diketahui bahwa tanggapan rekapitulasi hasil jawaban responden

reponden yang berasal dari konsumen terhadap pernyataan yang menjelaskan

Toserba Yogya Majalengka terhadap tentang suasan interior.

variabel Suasana Interior diperoleh total skor untuk seluruh item pernyataan sebesar

Tabel Rekapitulasi Jumlah Skor Jawaban

1468. Hal ini menunjukkan bahwa hasil

Responden tentang Suasana Interior

penelitian mengenai Suasana Interior pada

Oleh Konsumen Toserba Yogya Majalengka

Toserba Yogya Majalengka dinyatakan

No Item Pernyataan

Jumlah Skor

“Sangat Baik” menurut persepsi para

1 Pernyataan 1

responden, karena berada pada interval

2 Pernyataan 2

nilai 1346 – 1563 yang masuk kedalam

3 Pernyataan 3

kategori Sangat Baik.

Responden Terhadap

6 Pernyataan 6

Lingkungan Eksterior

penyebaran kuesioner Sumber : Data angket diolah, 2011

Jumlah Skor Total

Dalam

mengenai keputusan pembelian, penulis Dari data yang tertera pada tabel

mencantumkan 10 pernyataan dari 10 diatas, peneliti melakukan pengkategorian

indikator. Berdasarkan lampiran 10 sebagai berikut :

diperoleh jumlah skor total untuk variabel Nilai Indeks Minimum =

Y (keputusan pembelian) sebesar total skor Bobot minimum jumlah pernyataan x

2617. Dibawah ini peneliti sajikan jumlah responden =

1 x 6 x 64 = 384

rekapitulasi hasil jawaban responden terhadap pernyataan yang menjelaskan

Nilai Indeks Maksimum = tentang keputusan pembelian. Bobot maksimum jumlah pernyataan x jumlah responden =

5 x 6 x 64 = 1920

Tabel Rekapitulasi Jumlah Skor Jawaban Responden tentang Keputusan

Interval

Pembelian oleh Konsumen Toserba

Nilai Indeks Maksimum – Nilai Indeks Minimum

Yogya Majalengka

Jumlah Kategori

No

Item Pernyataan Jumlah Skor

Berdasarkan perhitungan diatas,

untuk menunjukkan kategori Suasana

5 Pernyataan 5

Interior penulis menggunakan skala Sangat

6 Pernyataan 6

Baik, Kurang Baik, Buruk, dan Sangat

7 Pernyataan 7

8 Pernyataan 8

Tabel Hasil Uji Validitas (Suasana Interior)

9 Pernyataan 9

No Pernyataan

r Keterangan

10 hitung Pernyataan 10 264

Jumlah Skor Total

Sumber : Data angket diolah, 2011

Dari data yang tertera pada tabel

diatas, peneliti melakukan pengkategorian Valid

sebagaimana metode pengkategorian diatas Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner sehingga dihasilkan interval di bawah ini :

variabel X

Tabel

Berdasarkan hasil perhitungan

Interval Variabel Keputusan Pembelian

diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa

No Kriteria

Nilai Angket

semua item pertanyaan dinyatkaan valid.

1 Sangat Baik

Hal ini berdasarkan pada pedoman bahwa

2 Baik

nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel , yaitu

3 Kurang Baik

Hasil Uji Validitas (Suasana

5 Sangat Buruk

Eksterior)

Sumber : Data angket diolah, 2011

No Pernyataan

r Keterangan

Dari data yang tertera pada tabel

hitung tabel

diatas, dapat diketahui bahwa tanggapan Valid

reponden yang berasal dari konsumen

3 Item 3

0,709 0,254 Valid

Toserba Yogya Majalengka terhadap

4 Item 4

0,464 0,254 Valid

variabel keputusan pembelian diperoleh

5 Item 5

0,529 0,254 Valid

total skor untuk seluruh item pernyataan sebesar 2616. Hal ini menunjukkan bahwa

Berdasarkan hasil perhitungan hasil penelitian mengenai Keputusan

diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa Pembelian Konsumen pada Toserba Yogya

semua item pertanyaan dinyatkaan valid. Majalengka dinyatakan “Baik” menurut

Hal ini berdasarkan pada pedoman bahwa persepsi para responden, karena berada

nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel , yaitu pada interval nilai 2179 - 2691 yang

diatas 0,254.

masuk kedalam kategori Baik.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas (Keputusan Pembelian)

Analisis Verifikatif

No Pernyataan

r tabel Keterangan

Pengujian Instrumen Penelitian

hitung

Sebelum melakukan pengolahan Valid

data, terlebih dahulu data yang diperoleh

melalui kuesioner perlu diuji kesahihannya

dan keandalannya. Untuk itu dilakukan Valid

pengujian data dari keseluruhan pernyataan

pada kuesioner dengan uji validitas dan

1. Uji Validitas Valid

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner Untuk pengujian validitas insrumen

variabel Y

penelitian, penulis menggunakan program Berdasarkan hasil perhitungan

SPSS 19 for windows. Hal ini dilakukan diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa

untuk mengetahui pernyataan-pernyataan semua item pertanyaan dinyatkaan valid. mana yang valid dan mana yang tidak Hal ini berdasarkan pada pedoman bahwa valid. nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel , yaitu

diatas 0,254.

4.1.1.1 Analisis Regresi Ganda

terhadap variabel terikat (keputusan Model regresi yang diperoleh

pembelian) (Sugiyono, 2010 : 235). Hasil dengan menggunakan SPSS 19.0 for

uji F dapat dilihat pda tabel berikut : windows seperti yang tertera pada tabel

Tabel

berikut :

ANOVA b Tabel

Hasil Uji Regresi Ganda

Sum of

Mean

Coefficients a Model Squares

df Square F Sig.

Unstandardized Coefficien

Std. Model

B Error

ant) a. Predictors: (Constant), Eksterior, Interior Interior

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Eksteri

Berdasarkan uji ANOVA atau F

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

test yang dapat dilihat pada tabel 4.33, maka dapat diperoleh F hitung sebesar 18,239

Berdasarkan hasil analisis yang telah dengan tingkat signifikansi 0,000. oleh dilakukan, maka persamaan regresi yang

karena probabilitas jauh lebih kecil terbentuk adalah sebagai berikut :

daripada 0,05 (0,000 lebih kecil dari 0,05) dan F hitung lebih besar dari F tabel (18,239

Persamaan Regresi : lebih besar dari 3,15) maka dapat Y = 21,361 + 0,579X 1 + 0,308 X 2 dinyatakan bahwa variabel independen

Keterangan : yang meliputi suasana interior (X 1 ) dan Y

= Keputusan Pembelian suasana eksterior (X 2 ) secara simultan

X 1 = Suasana Interior

mempengaruhi

variabel keputusan

X 2 = Suasana Eksterior pembelian (Y) secara signifikan. Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Analisis Korelasi Ganda

a) Koefisien regresi pada variabel suasana

Ganda (Multiple interior (X 1 ) sebesar 0,579 adalah

Korelasi

Correlation ) merupakan angka yang positif. Artinya bila terjadi peningkatan

menunjukkan arah dan kuatnya hubungan

independen secara dimana faktor-faktor lain konstan akan

1 satuan variabel suasana interior

antara variabel

bersama-sama atau lebih dari satu variabel dapat meningkatkan suasana interior

dependen (Sugiyono. 2010 : 231). sebesar 0,579.

Untuk memberikan interpretasi

b) Koefisien regresi pada variabel suasana terhadap koefisien korelasi atau hubungan eksterior (X 2 ) sebesar 0,308 adalah

antar variabel maka dapat dilihat pada positif. Artinya bila terjadi peningkatan

tabel berikut :

1 satuan variabel suasana eksterior

Tabel Pedoman Untuk Memberikan

dimana faktor-faktor lain konstan akan

Interprestasi

dapat meningkatkan suasana interior

Terhadap Koefisien Korelasi

sebesar 0,308.

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

Sangat Rendah

Uji Kebaikan Model (Uji F)

Rendah

Uji F digunakan untuk mengetahui Sedang

pengaruh kedua variabel bebas (interior

Sangat Kuat

dan eksterior) secara bersama-sama Sumber : Sugiyono (2010 : 231)

Perhitungan koefisien korelasi antar model regresi dalam memprediksi variabel variabel dalam penelitian ini menggunakan

dependen. Semakin tinggi nilai koefisien bantuan program Software SPSS 19.0

semakin baik hasilnya adalah sebagai berikut :

determinasi

akan

kemampuan variabel independen dalam

Tabel

menjelaskan perilaku variabel dependen.

Correlations

Hasil pengujian koefisien determinasi

untuk (X 1 ) dapat dilihat pada tabel 4.36

Keputusan

Interior Eksterior Pembelian

dan untuk (X 2 ) dapat dilihat pada tabel

Interior Pearson

sebagai berikut :

Correlation

Tabel

Sig. (2-tailed)

Koefisien Determinasi (X 1 )

64 64 64 Model Summary

Eksterior Pearson

Adjusted R Std. Error of the Sig. (2-tailed)

Square Estimate

.307 3.63339 Keputus Pearson

N a 64 64 64 1 .564

1 a. Predictors: (Constant), Interior an

Correlation Pembeli an

Sig. (2-tailed)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh

64 64 64 nilai koefisien determinasi sebesar 31,8%

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

yang berarti bahwa pengaruh suasana limgkungan interior terhadap keputusan

Berdasarkan tabel 4.35 di atas pembelian sebesar 31,8% dan sisanya menunjukkan bahwa

korelasi atau

68,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang

hubungan antara suasana interior (X 1 ) dan diteliti.

keputusan pembelian (Y) adalah sebesar

Tabel Koefisien Determinasi (X 2 )

0,564, hal ini menunjukkan bahwa

Model Summary

hubungan suasana

interior dengan

keputusan pembelian konsumen Toserba

Adjusted R Std. Error of

Jogja Majalengka berada dalam tingkat the Estimate

hubungan 4.15413 sedang. Sedangkan untuk korelasi atau hubungan antara suasana a. Predictors: (Constant), Eksterior

1 .330 a .109

eksterior (X 2 ) dengan keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 0,170, hal ini

Berdasarkan tabel di atas diperoleh menunjukkan bahwa hubungan suasana

nilai koefisien determinasi sebesar 10,9% eksterior dengan keputusan pembelian

yang berarti bahwa pengaruh suasana berada dalam tingkat hubungan sedang.

limgkungan eksterior terhadap keputusan pembelian sebesar 10,9% dan sisanya

Analisis Koefisien Determinasi

89,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang Untuk menghitung seberapa besar

diteliti.

kontribusi variabel X 1 dan X 2 terhadap

variabel Y, maka digunakan rumus

Uji t

koefisien determinasi sebagai berikut : Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel

KD = r 2 x 100%

bebas (suasana interior dan suasana eksterior) secara parsial atau individual

Keterangan : menerangkan variabel terikat (keputusan KD :

determinasi r

: Nilai koefisien korelasi Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan kebaikan dari

Tabel Hasil Uji t

signifikan

terhadap keputusan

Variabel t

t tabel Signifikansi

pembelian.

Independen Hitung

Interior Suasana

Suasana Interior Pada Toserba Yogya

Berdasarkan data responden dari Ho

: ρyxi = 0 ; i = 1 dan 2 kesepuluh pernyataan yang diajukan, dapat Ha : ρyxi ≠ 0 ; i = 1 dan 2

dilihat bahwa responden lebih dominan Hipotesis

menyatakan setuju, diantaranya dalam dirumuskan sebagai berikut :

indikator suasana interior mengenai Ho

: Suasana interior dan suasana pengaturan cahaya 41,67%, ruangan sudah eksterior

bersih dan nyaman 40,17%, pengaturan terhadap keputusan pembelian.

tidak

berpengaruh

ruangan dan aroma sangat nyaman dan Ha : Suasana interior dan suasana

sesuai untuk dinikmati 46,78%, tanggapan eksterior berpengaruh terhadap

responden mengenai musik diruangan keputusan pembelian.

48,00%, pelayanan di Toserba Yogya Kemudian membandingkan t hitung

Majalengka 48,19%, pengaturan gang/lalu dengan t tabel pada taraf signifikansi (α) =

lintas 41,32%, tanggapan responden 5%. Kaidah pengujian signifikansi adalah :

terhadap pelayanan di Toserba Yogya

a. Jika t hitung > t tabel , maka H o tidak Majalengka 48,19%, pengaturan gang/lalu diterima,

lintas di Toserba Yogya Majalengka sudah signifikan.

H a diterima

artinya

bagus 41,32%. Sebagaimana yang

b. Jika t hitung <t tabel , maka H o diterima, H a dikatakan Sutisna bahwa faktor yang dapat tidak diterima artinya tidak signifikan.

mempengaruhi keputusan pembelian selain Maka hasil uji analisis t adalah

suasana interior adalah faktor promosi, sebagai berikut :

harga, dan biaya. Hal ini dapat dijelaskan

1. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa bila suasana interior di Toserba Yogya nilai t hitung pada variabel suasana

baik atau menarik maka pelanggan akan interior adalah sebesar 5,089 dengan

merasa nyaman untuk berbelanja dan akan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

menimbulkan keputusan pembelian, akan Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel

tetapi jika suasana interior kurang nyaman yaitu (5,089 > 1,9994) dan nilai

maka pelanggan pun akan merasa kuarang signifikansinya 0,0000 < 0,05 maka Ho

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25