Kata kunci: Lesson study, Praktikum mikro konseling, Realita PENDAHULUAN - View of PENERAPAN LESSON STUDY PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM MIKRO KONSELING REALITA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 55
PENERAPAN LESSON STUDY PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM
MIKRO KONSELING REALITA
Maghfirotul Lathifah, S.Pd., M.Pd
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
maghfirotul@unipasby.ac.id
maghfibk07@gmail.com
Abstract
Lesson study is a structured process adapted from Japan that enables to plan, observe,
analyze, and define actual classroom lesson. This study aims to enable students to
practice counseling with reality approach. The research used qualitative descriptive
method with the following stages. (a) plan; (b) do; (c) see. The results showed that
the achievement of learning practicum micro counseling reality by applying lesson
study reached 80%. The findings of this study are expected to explore and open
educators that will learn from a lesson.
Lesson study adalah proses terstruktur dari Jepang yang memungkinkan untuk
merencanakan, mengamati, menganalisa, dan mendefinisikan fakta pembelajaran di
kelas. Penelitian ini bertujuan agar mahasiswa mampu mempraktikan konseling
dengan pendekatan realita. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan tahapan sebagai berikut. (a) perencanaan atau plan; (b) pelaksanaan atau do;
(c) refleksi atau see. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketercapaian pembelajaran
praktikum mikro konseling realita dengan menrapkan lesson study tercapai sebesar
80%. Temuan penelitian ini diharapkan dapat mengeksplorasi dan membuka
pendidik bahwa pendidik akan belajar dari suatu pembelajaran.
Kata kunci: Lesson study, Praktikum mikro konseling, Realita
Jepang, dimana mereka melakukan
PENDAHULUAN
Lesson
istilah
dari
berarti
bermakna
merupakan
study
Jugyokenkyu.
pelajaran
sebagai
dan
penelitian sistematis terhadap praktik
Jugyo
pedagogis yang telah dilaksanakan
Kenkyu
melalui observasi (Fernandez, 2002;
studi
atau
Saito & Atencio, 2013). Dalam
penelitian. Lesson study adalah model
praktik
pengembangan
yang
kelompok terdiri dari tiga sampai lima
banyak digunakan oleh guru di
guru profesional, secara kolaboratif
profesional
pembelajaran,
setiap
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 56
mengobservasi
“proses
untuk
memanfaatkan
kelasnya,
pembelajaran” yang dirancang untuk
karena kelas
proses peningkatan prestasi siswa.
tempat terbaik untuk belajar dan
Secara
mereka
memperbaiki praktik mengajar yang
konten
telah diimplementasikan. Observasi
profesional
mengobservasi
pembalajaran
capaian
area
dan
menetapkan
tujuan
dan
FGD
mereka
pasca
merupakan
pembelajaran
pembelajaran
didasarkan pada gagasan bahwa suatu
(Puchner & Taylor, 2006; Saito &
pelajaran memiliki banyak aspek baik
Atencio, 2013)
konten ataupun pedagogi yang harus
Lesson
merupakan
study
diberikan
dengan
penuh
bentuk pengembangan profesional
pertimbangan untuk
jangka panjang dimana tim dosen
pembelajaran (Sims & Walsh, 2009).
akan
Hal
menyusun,
melakukan
ini
merupakan
memperbaiki
kesempatan
penelitian, dan mempelajari instruksi
dimana para guru mendiskusikan
pelajaran
tantangan yang mereka hadapi selama
sebagai
cara
untuk
menentukan bagaimana mahasiswa
proses
belajar dengan sebaik-baiknya. Hal
yang bermuara pada pengembangn
ini menandakan adanya proses yang
teknik pengajaran baru (Cochran
memperdalam interaksi komunitas
Smith & Lytle, 2001; Saito &
belajar
dengan
Atencio, 2013). Penting untuk dicatat
mengembangkan kebiasaan refleksi
bahwa dalam keseluruhan proses
diri
lesson study, penekanannya adalah
profesional,
dan
berfikir
kritis
melalui
pembelajaran
berlangsung
kolabrasi dengan rekan kerja serta
pada
pengamatan
terhadap
mengumpulkan bukti interaksi kelas
mahasiswa. Lesson study memiliki
yang sebenarnya. Lesson study bukan
kekuatan untuk mengubah kehidupan
berfokus pada perilaku guru (Puchner
kampus (Armstrong, 2011).
& Taylor, 2006). Kegiatan terakhir
terstruktur
Proses pembelajaran lesson
pembelajaran
siswa
dan
dari lesson study ialah refleksi yang
study bertepatan dengan gagasan
harus
bahwa belajar adalah proses sosial
implementasi
sekaligus proses bagi guru kelas
berikutnya.
dipertimbangkan
pada
pembelajaran
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 57
pada
konseli aja ya bu”. Kalimat tersebut
perkuliahan program studi bimbingan
sering bermunculan ketika praktikum
dan konseling tidak terlepas dari
mikro
kegiatan praktikum untuk mengasah
permasalah tersebut, maka perlu
ketajaman para calon konselor dalam
dilakukan
mengimplementasikan teori (dalam
pembelajaran
pada
hal ini pendekatan konseling). Mata
praktikum
mikro
kuliah praktikum mikro konseling
Alternatif yang dapat digunakan
menuntut para calon konselor untuk
dalam
mengimplementasikan
pembelajaran
Proses
pembelajaran
berbagai
konseling.
Berdasarkan
perbaikan
konsep
mata
konseling.
memperbaiki
pada
kuliah
mata
konsep
kuliah
pendekatan yang sudah dipelajari
praktikum mikro konseling ialah
dalam teori dan teknik konseling.
dengan menggunakan kegiatan lesson
Para calon konselor dituntut untuk
study.
tidak hanya mampu secara teori,
namun juga mampu mempraktikkan
METODE
strategi dalam pendekatan tersebut
tanpa
mengesampingkan
Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif untuk
keterampilan dasar konseling. Hal ini
menggambarkan
sesuai dengan standar kompentensi
kejadian yang terjadi saat penelitian
konselor dalam kompetensi sosial
berlangsung, antara lain: (a) Apakah
yang tertuang pada Permen 27 Tahun
semua mahasiswa benar-benar telah
2011.
belajar topik pembelajaran hari ini;
Pada
mahasiswa
kegiatan
seringkali
fenomena
atau
praktikum,
(b) Siapa mahasiswa yang tidak
takut
mengikuti
dan
kegiatan
pembelajaran
enggan untuk belajar. Hal tersebut
dengan baik; (c) Mengapa mahasiswa
nampak
kegiatan
tersebut tidak dapat belajar dengan
bergantian.
baik; (d) Usaha apa yang dilakukan
Mahasiswa enggan untuk menjadi
dosen untuk mendorong mahasiswa
konselor. “Bu nanti gantian kan bu
yang
jadi konselornya, Bu, kugh saya sich
pembelajaran; (e) Apakah mahasiswa
bu yang jadi konselor, saya jadi
tertarik
kelompok
ketika
proses
secara
tidak
aktif
dengan
dalam
media
proses
yang
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 58
digunakan dalam pembelajaran; (f)
kelompok kecil yang terdiri dari
Bagaimana mahasiswa bekerja sama
3-4
dalam memecahkan masalah atau
perencanaan
menyelesaikan tugas yang diberikan
analisis
dosen; (g) Bagaimana ketercapaian
permasalahan
tujuan dari pembelajaran yang telah
dalam
dilakukan; (h) Pelajaran berharga apa
membelajarkan
yang dapat dipetik dari pengamatan
mensiasati kekurangan sarana
pembelajaran hari?
dan prasana, sehingga dapat
Penelitian ini dilaksanakan di
Universitas
PGRI
Adi
Buana
Surabaya. Subjek atau sumber data
penelitian dalam kegiatan penerapan
lesson
study
pada
mata
kuliah
mahasiswa.
Tahapan
diawali
dengan
kebutuhan
dan
yang
dihadapi
perkuliahan,
persiapan
mahasiswa,
mengetahui
kondisi
riil
perkuliahan.
b. Do atau pelaksanaan
Pada tahapan do, dosen model
melaksanakan
proses
praktikum mikro konseling realita
perkuliahan
sesuai
dengan
ialah 15 mahasiswa angkatan 2015
rencana (plan). Tim dosen yang
kelas A2 dan dosen model. Tahapan
membantu
yang dilaksanakan dalam penelitian
observasi
secara
ini ialah (a) plan atau perencanaan;
terhadap
aktivitas
(b) do atau pelaksanaan dan (c) see
mahasiswa.
atau refleksi. Uraian tahapan lesson
c. See atau refleksi
melaksanakan
langsung
belajar
study sebagai berikut.
Pada tahapan see, dosen model
a. Plan atau perencanaan
memberikan
refleksi
selama
Pada tahapan plan, dosen model
proses perkuliahan berlangsung.
membahas
open
Kegiatan
menyusun
dipimpin
langsung
perangkat perkuliahan (RPS dan
moderator
yang
SAP) dan menyiapkan hand out,
sebagai
lembar kegiatan atau observasi
lainnya sejumlah 4 dosen dengan
mahasiwa, menyiapkan prosedur
Prof. Hera sebagai pendamping.
monitoring,
Tahapan
class,
pelaksanaan
kemudian
dan
membentuk
pada
tahapan
oleh
merangkap
observer.
see
ini
atau
Observer
refleksi
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 59
diarahkan pada analisis data,
realita; (b) kebutuhan dasar dalam
capaian tujuan pembelajaran dan
konseling realita; (c) prinsip 3 R; (d)
bagaimana
perkembangan
pribadi sehat; (e) prosedur konseling
mahasiwa, serta feed back atau
realita; (f) teknik konseling dalam
umpan balik terhadap rancangan
pendekatan relita.
perkuliahan.
Proses
selanjutnya
ialah
Proses selanjutnya ialah dosen model
mahasiswa diminta untuk praktik
melaksanakan
konseling realita secara berkelompok
perkuliahan
sesuai
dengan RPS (rancangan perkuliahan
dengan
semester) dan SAP yang telah disusun
sudah
pada tahap perencanaan atau plan.
sebelumnya. Satu kelompok terdiri
pengetahuan
di
dapat
dasar
pada
yang
semester
dari 3 mahasiswa, dengan pembagian
HASIL DAN PEMBAHASAN
konselor, konseli, dan observer. Pada
Open Class Pertama
proses konseling secara berkelompok,
Open
pertama
class
dosen
model
mengamati
setiap
dilaksanakan hari selasa, dengan
kelompok
dan
setting kelas satu observer mengamati
kelompok
yang
3 sampai 4 mahasiswa. Di awal
konseling realita serta tidak bisa
perkuliahan
model
melanjutkan proses konseling sampai
tujuan
selesai. Setelah proses praktikum
pembelajaran yang akan dicapai dan
dengan kelompok kecil selesai, dosen
membagikan hand out beserta lembar
model menunjuk mahasiwa secara
observasi
acak
dosen
menginformasikan
mikro
perkuliahan
konseling
praktikum
realita.
Selama
untuk
menemukan
lupa
praktik
satu
prosedur
di
depan.
Mahasiswa yang lain mengamati
proses perkuliahan (do) rekan sejawat
jalannya
melaksanakan
Dosen
diaksanakan dan mengisi lembar
kembali
observasi. Dosen model merekam
model
observasi.
mereview
proses
konseling
yang
pengetahuan tentang konseling realita
proses
yang telah dipelajari pada semester
menggunakan HP. Setelah proses
sebelumnya, antara lain: (a) siapakah
konseling
tokoh dari pendekatan konseling
memberikan feed back atau umpan
konseling
selesai,
dosen
dengan
model
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 60
balik dari proses konseling dan
ketercapaian
memberikan tugas rumah,
yakni
70%. Pelajaran berharga yang dipetik
harapan
oleh observer selama proses open
mereview
class pertama ialah dosen model
kembali apa yang sudah di dapat hari
kecil-kecil cabe rawit dimana dosen
ini dan kemarin.
model sudah menanggapi pertanyaan
analisis
kasus
mahasiswa
dengan
mampu
perkulliahan
sebesar
terakhir
mahasiswa dengan lantang dan jelas,
yakni refleksi (see), dimana proses ini
serta usaha dosen model untuk
dilaksanakan
perkuliahan
mendorong mahasiswa agar aktif, tak
sekaligus
lupa keruntutan dalam mereview
Memasuki
berakhir.
proses
ketika
Moderator
observer membuka proses FGD dan
mempersilahkan
dosen
model
menyampaikan persepsinya selama
proses
perkuliahan,
materi secara mendalam.
Open Class Kedua
dilanjutkan
Open
class
dengan observer memberikan ulasan,
dilaksanakan
untuk
refleksi
telah
kekurangan yang terjadi pada open
dilaksanakan dosen model, serta
class pertama. Kegiatan pertama yang
penguatan. Hasil dari FGD, yakni
dilakukan oleh dosen model ialah
sebagai berikut. (a) Font yang dibuat
mereview
oleh dosen model dalam perkuliahan
video proses konseling realita dan
terlalu
proses
menjelaskan strategi atau teknik
kelompok mahasiswa yang tidak aktif
konseling realita beserta contoh.
ialah
menjadi
Namun ketika proses pemutaran
observer; (c) Dosen model perlu
video terjadi masalah dimana suara
memberikan tagihan agar mahasiswa
terlalu kecil dan akhirnya dosen
mau belajar dan membaca materi; (d)
model meminta untuk demostrasi di
Shock terapi yang menurut dosen
depan kelas. Pada saat dosen model
model
menunjuk
perkuliahan
kecil;
(b)
mahasiswa
agar
berkonsentrasi,
yang
Pada
yang
mahasiswa
ini
memperbaiki
perkuliahan,
mahasiswa
memutar
untuk
diterapkan
demosntrasi di depan, mahasiswa
dengan cara lain, misalnya jurnal
tersebut mengatakan “Bu, kugh saya
belajar
sich bu yang jadi konselor, saya jadi
atau
perlu
kembali
kedua
buku
harian;
(e)
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 61
konseli aja ya bu, itu ajalah bu”.
konseling didasarkan pada proses riil,
Setelah proses demosntrasi selesai
bukan karena diamati namun lebih
selanjutnya dosen model mereview
kepada
hasil demosntrasi dan memberikan
berkesinambungan. Dosen dituntut
penguat
untuk merubah cara penyampaian
Refleksi pada open class
yang
usaha
biasanya
yang
digunakan
pada
kedua ialah sebagai berikut. (a) tujuan
perkuliahan secara klasikal dirubah
pembelajaran sudah tercapai 80%; (b)
menjadi
dosen model mampu berimprovisasi
berinovasi,
ketika melakukan perkuliahan; (c)
kualitas proses perkuliahan serta
terdapat mahasiswa yang tidak on
pemahaman mahasiswa akan materi
pada menit pertama, namun di menit
yang disampaikan, sehingga mampu
selanjutnya sudah on; (d) mahasiswa
untuk mempraktikan konseling realia.
tertarik
dengan
media
lebih
eksploratif
agar
dan
meningkatkan
Secara garis besar dosen akan
yang
digunakan, namun perlu memberikan
belajar
animasi dalam power point yang
Lesson study mengajarkan bahwa
ditampilkan;
materi
ruang kelas perkuliahan merupakan
perkuliahan diberikan secara runtun;
lingkungan kerja paling kompleks
(f) dosen model perlu meningkatkan
dimana seorang profesional harus
kemampuan
inggris.
berada dan beroperasi. Lesson study
Pelajaran berharga yang dipetik oleh
membuka mata dosen dari apa yang
observer selama proses open class
terjadi.
kedua ialah keruntutan dosen model
membantu dosen untuk (a) melihat
dalam
lebih tajam dan rinci
(e)
berbahasa
memberikan
perhatian
ulasan
yang
pendampingan
materi
serta
dari suatu
Artinya,
intens
dalam
sebenarnya
praktikum
mikro
mahasiswanya;
pembelajaran.
lesson
terjadi
(b)
study
apa yang
pada
melihat
kesenjangan antara apa yang diduga
konseling realita
dengan apa yang sebenarnya terjadi
KESIMPULAN DAN SARAN
Penerapan lesson study pada
mata
kuliah
praktikum
mikro
ketika mahasiswa belajar; (c) mencari
tahu
bagaimana
merencanakan
pembelajaran yang lebih baik sesuai
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 62
dengan kebutuhan mahasiswa; (d)
mengubah
cara
pengajaran
atau
perkuliahan yang lebih baik.
REFERENSI
Armstrong, A. (2011). Lesson study
puts a collaborative lens on
student lerning. Summer, 2-7.
Cochran Smith, M. & Lytle, S.
(2001). Beyond certainty:taking
an inquiry stance on practice. In.
A. Lieberman & M. Lynne
(Eds.), Teachers caught in the
action: professional development
that matters. New York:
Teachers College Press.
Sim, L. & Walsh, D. (2009). Lesson
study with preservice teacher:
lesson from lessons. Teaching
and Teacher Education, 25 (5),
724-733.
Saito, E. & Atencio, M. (2013). A
conceptual discussion of lesson
study from a micro political
perspective: implication for
teacher development and pupil
learning. Teacher and Teacher
Education, 31, 87-95.
Puchner, L.D. & Taylor, A. R. (2006).
Lesson study, collaboration and
teacher efficacy: stories from two
school based math lesson study
groups. Teaching and teacher
education, 22 (7), 922-934.
PENERAPAN LESSON STUDY PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM
MIKRO KONSELING REALITA
Maghfirotul Lathifah, S.Pd., M.Pd
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
maghfirotul@unipasby.ac.id
maghfibk07@gmail.com
Abstract
Lesson study is a structured process adapted from Japan that enables to plan, observe,
analyze, and define actual classroom lesson. This study aims to enable students to
practice counseling with reality approach. The research used qualitative descriptive
method with the following stages. (a) plan; (b) do; (c) see. The results showed that
the achievement of learning practicum micro counseling reality by applying lesson
study reached 80%. The findings of this study are expected to explore and open
educators that will learn from a lesson.
Lesson study adalah proses terstruktur dari Jepang yang memungkinkan untuk
merencanakan, mengamati, menganalisa, dan mendefinisikan fakta pembelajaran di
kelas. Penelitian ini bertujuan agar mahasiswa mampu mempraktikan konseling
dengan pendekatan realita. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan tahapan sebagai berikut. (a) perencanaan atau plan; (b) pelaksanaan atau do;
(c) refleksi atau see. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketercapaian pembelajaran
praktikum mikro konseling realita dengan menrapkan lesson study tercapai sebesar
80%. Temuan penelitian ini diharapkan dapat mengeksplorasi dan membuka
pendidik bahwa pendidik akan belajar dari suatu pembelajaran.
Kata kunci: Lesson study, Praktikum mikro konseling, Realita
Jepang, dimana mereka melakukan
PENDAHULUAN
Lesson
istilah
dari
berarti
bermakna
merupakan
study
Jugyokenkyu.
pelajaran
sebagai
dan
penelitian sistematis terhadap praktik
Jugyo
pedagogis yang telah dilaksanakan
Kenkyu
melalui observasi (Fernandez, 2002;
studi
atau
Saito & Atencio, 2013). Dalam
penelitian. Lesson study adalah model
praktik
pengembangan
yang
kelompok terdiri dari tiga sampai lima
banyak digunakan oleh guru di
guru profesional, secara kolaboratif
profesional
pembelajaran,
setiap
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 56
mengobservasi
“proses
untuk
memanfaatkan
kelasnya,
pembelajaran” yang dirancang untuk
karena kelas
proses peningkatan prestasi siswa.
tempat terbaik untuk belajar dan
Secara
mereka
memperbaiki praktik mengajar yang
konten
telah diimplementasikan. Observasi
profesional
mengobservasi
pembalajaran
capaian
area
dan
menetapkan
tujuan
dan
FGD
mereka
pasca
merupakan
pembelajaran
pembelajaran
didasarkan pada gagasan bahwa suatu
(Puchner & Taylor, 2006; Saito &
pelajaran memiliki banyak aspek baik
Atencio, 2013)
konten ataupun pedagogi yang harus
Lesson
merupakan
study
diberikan
dengan
penuh
bentuk pengembangan profesional
pertimbangan untuk
jangka panjang dimana tim dosen
pembelajaran (Sims & Walsh, 2009).
akan
Hal
menyusun,
melakukan
ini
merupakan
memperbaiki
kesempatan
penelitian, dan mempelajari instruksi
dimana para guru mendiskusikan
pelajaran
tantangan yang mereka hadapi selama
sebagai
cara
untuk
menentukan bagaimana mahasiswa
proses
belajar dengan sebaik-baiknya. Hal
yang bermuara pada pengembangn
ini menandakan adanya proses yang
teknik pengajaran baru (Cochran
memperdalam interaksi komunitas
Smith & Lytle, 2001; Saito &
belajar
dengan
Atencio, 2013). Penting untuk dicatat
mengembangkan kebiasaan refleksi
bahwa dalam keseluruhan proses
diri
lesson study, penekanannya adalah
profesional,
dan
berfikir
kritis
melalui
pembelajaran
berlangsung
kolabrasi dengan rekan kerja serta
pada
pengamatan
terhadap
mengumpulkan bukti interaksi kelas
mahasiswa. Lesson study memiliki
yang sebenarnya. Lesson study bukan
kekuatan untuk mengubah kehidupan
berfokus pada perilaku guru (Puchner
kampus (Armstrong, 2011).
& Taylor, 2006). Kegiatan terakhir
terstruktur
Proses pembelajaran lesson
pembelajaran
siswa
dan
dari lesson study ialah refleksi yang
study bertepatan dengan gagasan
harus
bahwa belajar adalah proses sosial
implementasi
sekaligus proses bagi guru kelas
berikutnya.
dipertimbangkan
pada
pembelajaran
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 57
pada
konseli aja ya bu”. Kalimat tersebut
perkuliahan program studi bimbingan
sering bermunculan ketika praktikum
dan konseling tidak terlepas dari
mikro
kegiatan praktikum untuk mengasah
permasalah tersebut, maka perlu
ketajaman para calon konselor dalam
dilakukan
mengimplementasikan teori (dalam
pembelajaran
pada
hal ini pendekatan konseling). Mata
praktikum
mikro
kuliah praktikum mikro konseling
Alternatif yang dapat digunakan
menuntut para calon konselor untuk
dalam
mengimplementasikan
pembelajaran
Proses
pembelajaran
berbagai
konseling.
Berdasarkan
perbaikan
konsep
mata
konseling.
memperbaiki
pada
kuliah
mata
konsep
kuliah
pendekatan yang sudah dipelajari
praktikum mikro konseling ialah
dalam teori dan teknik konseling.
dengan menggunakan kegiatan lesson
Para calon konselor dituntut untuk
study.
tidak hanya mampu secara teori,
namun juga mampu mempraktikkan
METODE
strategi dalam pendekatan tersebut
tanpa
mengesampingkan
Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif untuk
keterampilan dasar konseling. Hal ini
menggambarkan
sesuai dengan standar kompentensi
kejadian yang terjadi saat penelitian
konselor dalam kompetensi sosial
berlangsung, antara lain: (a) Apakah
yang tertuang pada Permen 27 Tahun
semua mahasiswa benar-benar telah
2011.
belajar topik pembelajaran hari ini;
Pada
mahasiswa
kegiatan
seringkali
fenomena
atau
praktikum,
(b) Siapa mahasiswa yang tidak
takut
mengikuti
dan
kegiatan
pembelajaran
enggan untuk belajar. Hal tersebut
dengan baik; (c) Mengapa mahasiswa
nampak
kegiatan
tersebut tidak dapat belajar dengan
bergantian.
baik; (d) Usaha apa yang dilakukan
Mahasiswa enggan untuk menjadi
dosen untuk mendorong mahasiswa
konselor. “Bu nanti gantian kan bu
yang
jadi konselornya, Bu, kugh saya sich
pembelajaran; (e) Apakah mahasiswa
bu yang jadi konselor, saya jadi
tertarik
kelompok
ketika
proses
secara
tidak
aktif
dengan
dalam
media
proses
yang
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 58
digunakan dalam pembelajaran; (f)
kelompok kecil yang terdiri dari
Bagaimana mahasiswa bekerja sama
3-4
dalam memecahkan masalah atau
perencanaan
menyelesaikan tugas yang diberikan
analisis
dosen; (g) Bagaimana ketercapaian
permasalahan
tujuan dari pembelajaran yang telah
dalam
dilakukan; (h) Pelajaran berharga apa
membelajarkan
yang dapat dipetik dari pengamatan
mensiasati kekurangan sarana
pembelajaran hari?
dan prasana, sehingga dapat
Penelitian ini dilaksanakan di
Universitas
PGRI
Adi
Buana
Surabaya. Subjek atau sumber data
penelitian dalam kegiatan penerapan
lesson
study
pada
mata
kuliah
mahasiswa.
Tahapan
diawali
dengan
kebutuhan
dan
yang
dihadapi
perkuliahan,
persiapan
mahasiswa,
mengetahui
kondisi
riil
perkuliahan.
b. Do atau pelaksanaan
Pada tahapan do, dosen model
melaksanakan
proses
praktikum mikro konseling realita
perkuliahan
sesuai
dengan
ialah 15 mahasiswa angkatan 2015
rencana (plan). Tim dosen yang
kelas A2 dan dosen model. Tahapan
membantu
yang dilaksanakan dalam penelitian
observasi
secara
ini ialah (a) plan atau perencanaan;
terhadap
aktivitas
(b) do atau pelaksanaan dan (c) see
mahasiswa.
atau refleksi. Uraian tahapan lesson
c. See atau refleksi
melaksanakan
langsung
belajar
study sebagai berikut.
Pada tahapan see, dosen model
a. Plan atau perencanaan
memberikan
refleksi
selama
Pada tahapan plan, dosen model
proses perkuliahan berlangsung.
membahas
open
Kegiatan
menyusun
dipimpin
langsung
perangkat perkuliahan (RPS dan
moderator
yang
SAP) dan menyiapkan hand out,
sebagai
lembar kegiatan atau observasi
lainnya sejumlah 4 dosen dengan
mahasiwa, menyiapkan prosedur
Prof. Hera sebagai pendamping.
monitoring,
Tahapan
class,
pelaksanaan
kemudian
dan
membentuk
pada
tahapan
oleh
merangkap
observer.
see
ini
atau
Observer
refleksi
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 59
diarahkan pada analisis data,
realita; (b) kebutuhan dasar dalam
capaian tujuan pembelajaran dan
konseling realita; (c) prinsip 3 R; (d)
bagaimana
perkembangan
pribadi sehat; (e) prosedur konseling
mahasiwa, serta feed back atau
realita; (f) teknik konseling dalam
umpan balik terhadap rancangan
pendekatan relita.
perkuliahan.
Proses
selanjutnya
ialah
Proses selanjutnya ialah dosen model
mahasiswa diminta untuk praktik
melaksanakan
konseling realita secara berkelompok
perkuliahan
sesuai
dengan RPS (rancangan perkuliahan
dengan
semester) dan SAP yang telah disusun
sudah
pada tahap perencanaan atau plan.
sebelumnya. Satu kelompok terdiri
pengetahuan
di
dapat
dasar
pada
yang
semester
dari 3 mahasiswa, dengan pembagian
HASIL DAN PEMBAHASAN
konselor, konseli, dan observer. Pada
Open Class Pertama
proses konseling secara berkelompok,
Open
pertama
class
dosen
model
mengamati
setiap
dilaksanakan hari selasa, dengan
kelompok
dan
setting kelas satu observer mengamati
kelompok
yang
3 sampai 4 mahasiswa. Di awal
konseling realita serta tidak bisa
perkuliahan
model
melanjutkan proses konseling sampai
tujuan
selesai. Setelah proses praktikum
pembelajaran yang akan dicapai dan
dengan kelompok kecil selesai, dosen
membagikan hand out beserta lembar
model menunjuk mahasiwa secara
observasi
acak
dosen
menginformasikan
mikro
perkuliahan
konseling
praktikum
realita.
Selama
untuk
menemukan
lupa
praktik
satu
prosedur
di
depan.
Mahasiswa yang lain mengamati
proses perkuliahan (do) rekan sejawat
jalannya
melaksanakan
Dosen
diaksanakan dan mengisi lembar
kembali
observasi. Dosen model merekam
model
observasi.
mereview
proses
konseling
yang
pengetahuan tentang konseling realita
proses
yang telah dipelajari pada semester
menggunakan HP. Setelah proses
sebelumnya, antara lain: (a) siapakah
konseling
tokoh dari pendekatan konseling
memberikan feed back atau umpan
konseling
selesai,
dosen
dengan
model
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 60
balik dari proses konseling dan
ketercapaian
memberikan tugas rumah,
yakni
70%. Pelajaran berharga yang dipetik
harapan
oleh observer selama proses open
mereview
class pertama ialah dosen model
kembali apa yang sudah di dapat hari
kecil-kecil cabe rawit dimana dosen
ini dan kemarin.
model sudah menanggapi pertanyaan
analisis
kasus
mahasiswa
dengan
mampu
perkulliahan
sebesar
terakhir
mahasiswa dengan lantang dan jelas,
yakni refleksi (see), dimana proses ini
serta usaha dosen model untuk
dilaksanakan
perkuliahan
mendorong mahasiswa agar aktif, tak
sekaligus
lupa keruntutan dalam mereview
Memasuki
berakhir.
proses
ketika
Moderator
observer membuka proses FGD dan
mempersilahkan
dosen
model
menyampaikan persepsinya selama
proses
perkuliahan,
materi secara mendalam.
Open Class Kedua
dilanjutkan
Open
class
dengan observer memberikan ulasan,
dilaksanakan
untuk
refleksi
telah
kekurangan yang terjadi pada open
dilaksanakan dosen model, serta
class pertama. Kegiatan pertama yang
penguatan. Hasil dari FGD, yakni
dilakukan oleh dosen model ialah
sebagai berikut. (a) Font yang dibuat
mereview
oleh dosen model dalam perkuliahan
video proses konseling realita dan
terlalu
proses
menjelaskan strategi atau teknik
kelompok mahasiswa yang tidak aktif
konseling realita beserta contoh.
ialah
menjadi
Namun ketika proses pemutaran
observer; (c) Dosen model perlu
video terjadi masalah dimana suara
memberikan tagihan agar mahasiswa
terlalu kecil dan akhirnya dosen
mau belajar dan membaca materi; (d)
model meminta untuk demostrasi di
Shock terapi yang menurut dosen
depan kelas. Pada saat dosen model
model
menunjuk
perkuliahan
kecil;
(b)
mahasiswa
agar
berkonsentrasi,
yang
Pada
yang
mahasiswa
ini
memperbaiki
perkuliahan,
mahasiswa
memutar
untuk
diterapkan
demosntrasi di depan, mahasiswa
dengan cara lain, misalnya jurnal
tersebut mengatakan “Bu, kugh saya
belajar
sich bu yang jadi konselor, saya jadi
atau
perlu
kembali
kedua
buku
harian;
(e)
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 61
konseli aja ya bu, itu ajalah bu”.
konseling didasarkan pada proses riil,
Setelah proses demosntrasi selesai
bukan karena diamati namun lebih
selanjutnya dosen model mereview
kepada
hasil demosntrasi dan memberikan
berkesinambungan. Dosen dituntut
penguat
untuk merubah cara penyampaian
Refleksi pada open class
yang
usaha
biasanya
yang
digunakan
pada
kedua ialah sebagai berikut. (a) tujuan
perkuliahan secara klasikal dirubah
pembelajaran sudah tercapai 80%; (b)
menjadi
dosen model mampu berimprovisasi
berinovasi,
ketika melakukan perkuliahan; (c)
kualitas proses perkuliahan serta
terdapat mahasiswa yang tidak on
pemahaman mahasiswa akan materi
pada menit pertama, namun di menit
yang disampaikan, sehingga mampu
selanjutnya sudah on; (d) mahasiswa
untuk mempraktikan konseling realia.
tertarik
dengan
media
lebih
eksploratif
agar
dan
meningkatkan
Secara garis besar dosen akan
yang
digunakan, namun perlu memberikan
belajar
animasi dalam power point yang
Lesson study mengajarkan bahwa
ditampilkan;
materi
ruang kelas perkuliahan merupakan
perkuliahan diberikan secara runtun;
lingkungan kerja paling kompleks
(f) dosen model perlu meningkatkan
dimana seorang profesional harus
kemampuan
inggris.
berada dan beroperasi. Lesson study
Pelajaran berharga yang dipetik oleh
membuka mata dosen dari apa yang
observer selama proses open class
terjadi.
kedua ialah keruntutan dosen model
membantu dosen untuk (a) melihat
dalam
lebih tajam dan rinci
(e)
berbahasa
memberikan
perhatian
ulasan
yang
pendampingan
materi
serta
dari suatu
Artinya,
intens
dalam
sebenarnya
praktikum
mikro
mahasiswanya;
pembelajaran.
lesson
terjadi
(b)
study
apa yang
pada
melihat
kesenjangan antara apa yang diduga
konseling realita
dengan apa yang sebenarnya terjadi
KESIMPULAN DAN SARAN
Penerapan lesson study pada
mata
kuliah
praktikum
mikro
ketika mahasiswa belajar; (c) mencari
tahu
bagaimana
merencanakan
pembelajaran yang lebih baik sesuai
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 62
dengan kebutuhan mahasiswa; (d)
mengubah
cara
pengajaran
atau
perkuliahan yang lebih baik.
REFERENSI
Armstrong, A. (2011). Lesson study
puts a collaborative lens on
student lerning. Summer, 2-7.
Cochran Smith, M. & Lytle, S.
(2001). Beyond certainty:taking
an inquiry stance on practice. In.
A. Lieberman & M. Lynne
(Eds.), Teachers caught in the
action: professional development
that matters. New York:
Teachers College Press.
Sim, L. & Walsh, D. (2009). Lesson
study with preservice teacher:
lesson from lessons. Teaching
and Teacher Education, 25 (5),
724-733.
Saito, E. & Atencio, M. (2013). A
conceptual discussion of lesson
study from a micro political
perspective: implication for
teacher development and pupil
learning. Teacher and Teacher
Education, 31, 87-95.
Puchner, L.D. & Taylor, A. R. (2006).
Lesson study, collaboration and
teacher efficacy: stories from two
school based math lesson study
groups. Teaching and teacher
education, 22 (7), 922-934.