PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN DOSIS URIN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BROCOLI
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN DOSIS URIN KELINCI PADA
PERTUMBUHAN DAN HASIL BROCOLI
THE INFLUENCE OF FLUID ORGANIC FERTILIZER AND URINE RABBIT
DOSAGE TO THE GROWTH AND RESULT OF BROCOLLI
(Brassica oleracia var. Sakata)
Pitoyo 1, Teguh Supriyadi 2, Daryanti 3
ABSTRACT
The research was done in Selongisor village, Batur, Getasan, Semarang
Regency, from May until July 2010, the type of soil is Andisol (PPT : Andosol, the
altitude is 1450 metres above sea level. This research was arranged in Randomyzed
Completely Block Design (RCBD) consisted of two tratment factors with three
replications, that are ; I. rabbit urine dosage (K0 = without rabbit urine, K1 = 50
l/ha, K2 = 100 l/ha, K3 = 150 l/ha) and II. Fluid organic fertilizer dosage (O1 = 5
l/ha, O2 = 10 l/ha, O3 = 15 l/ha).
The research showed that rabbit urine dosage influenced not significant to
weight of fresh biomass, weight dry biomass, flower diametre, the height of plant and
amount of leaves, but influence significant to the yield per block. The treatment of
liquid organic fertilizer dosage showed not significant to the weight of fresh biomass,
weight dry biomass, flower diametre, the height of plant and amount of leaves, and
total yield of flower. Combined effect from two treatments was not significant
difference to weight of fresh biomass, weight dry biomass, flower diametre, the
height of plant and amount of leaves, but influence significant to the yield per block..
The highest result is 64,167 gram get from the treatment rabbit urine dosage 150
l/ha and Fluid organic fertilizer dosage 10 l/ha.
Key words: rabbit urine, fluid organic fertilizer, dosage, brocolli
Bagian
PENDAHULUAN
tanaman
brokoli
Brokoli merupakan salah
yang dikonsumsi adalah bunganya
satu jenis sayuran yang termasuk
yang merupakan kumpulan kuntum
keluarga kubis-kubisan atau familia
bunga yang berjumlah sangat banyak
Brassicaceae.
termasuk
membentuk bulatan yang tebal dan
tanaman yang tidak tahan terhadap
padat. Kandungan gizi brokoli lebih
udara panas sehingga hanya cocok
tinggi dibanding jenis kubis-kubisan
ditanam di dataran tinggi dengan suhu
lainnya (kol, kembang kol) yaitu dalam
rendah yaitu pada ketinggian di atas
hal protein, kalsium, fosfor, dan yang
700 m di atas permukaan air laut.
menonjol adalah kandungan vitamin A-
Brokoli
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fak. Pertanian Univ. Tunas Pembangunan Surakarta
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
3
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
2
63
nya bisa mencapai 38 kali (Anonim,
ekspor
2007).
organik yang dihasilkan dan menjadi
Brokoli banyak digunakan
diantaranya
adalah
brokoli
andalan Kabupaten Semarang. Pupuk
dalam berbagai menu masakan di
maupun
restaurant Cina dan hotel berbintang
dalam mengusahakan brokoli di daerah
sehingga
konsumen
brokoli
ini semuanya organik. Pupuk organik
kebanyakan
masih
kalangan
yang biasa digunakan di daerah ini
menengah ke atas. Oleh karena sayuran
adalah pupuk organik cair yang dibuat
ini mempunyai nilai ekonomi yang
dari 40 % tetes tebu, 40 % air kelapa, 2
tinggi, maka mempunyai prospek yang
% taoge, 5 % nenas, 0,5 % cincau dan
cerah
di
bahan-bahan lain hingga 100 %. Selain
permintaan
pupuk tersebut, petani juga biasa
brokoli di dalam negeri masih termasuk
menambahkan pupuk kandang cair dari
rendah, namun permintaan pasar luar
urine kelinci yang dipercaya petani
negeri terutama brokoli organik cukup
cocok untuk meningkatkan produksi
tinggi dan terus meningkat . Ekspor
brokoli. Menurut Anonim (2006), urine
brokoli
kelinci mengandung 1,1 % N dan 1,2
untuk
Indonesia.
dari
dikembangkan
Meskipun
ke
Singapura
misalnya
pestisida
%
nilai 344.145 US $, sedangkan ekspor
tersebut
ke Taiwan 75.000 kg senilai 11.250 US
dibandingkan dengan kotoran ayam
$. (Anonim, 2006).
yaitu N 1,5 % dan P2O5 1,3 %. Namun
akan
arti
penting
kesadaran
kesehatan
dan
Kandungan
digunakan
mencapai volume 1.192.395 kg dengan
Meningkatnya
P2O5.
yang
hampir
bila
digunakan, petani belum mempunyai
pedoman yang pasti.
mendorong masyarakat untuk kembali
Penelitian
lingkungan,
sama
dalam hal dosis pupuk organik yang
telah
kelestarian
komponen
ini
bertujuan
ke sistem pertanian organik karena
untuk mengetahui dosis yang tepat
produk yang dihasilkan bebas residu
dalam menggunakan pupuk organik
pestisida dan pupuk kimia. Selain
cair maupun urine kelinci agar didapat
ramah lingkungan, biaya pertanian
hasil terbaik dari brokoli khususnya di
organik pun rendah (Sutanto, 2002).
daerah Kabupaten Semarang.
Salah satu produk pertanian
organik yang sudah merambah pasar
64
METODE PENELITIAN
berdasarkan kombinasi antara
A. Tempat dan Waktu Penelitian
dosis.
Faktor
Penelitian ini dilakukan di
Dusun
Selongisor,
Kecamatan
diujikan
Batur,
terdiri atas: (a) Dosis Pupuk
Kabupaten
Organik Cair (O) terdiri dari 3
Desa
Getasan,
yang
sebelah
taraf yaitu: O1 = 5 L /Ha, O2 =
lereng Utara Gunung Merbabu pada
10 L/ Ha, O3 = 15 L/ Ha. (b)
11 Mei 2011 – 11 Juli 2011, dengan
Dosis Urin Kelinci (K) terdiri
ketinggian tempat 1.450 m dpl,
dari 4 taraf yaitu: K0 = Tanpa
dengan jenis tanah Andisol (PPT :
urin, K1 = 50 L/ Ha, K2 = 100
Andosol).
L/ Ha, K3 = 150 L/ Ha.
Semarang,
tepatnya
di
Dari kedua perlakuan
diperoleh
12
kombinasi
perlakuan, yaitu :
B. Bahan dan Alat Penelitian
digunakan
K0 O1 : kombinasi tanpa urin
dalam penelitian ini adalah benih
kelinci dan pupuk organik cair
brokoli jenis (sakata), urin kelinci,
5 L/Ha
dan pupuk organik cair , pupuk
K0 O2 : kombinasi tanpa urin
kandang sebagai pupuk dasar.
kelinci dan pupuk organik cair
Bahan
yang
Alat yang digunakan adalah
10 L/Ha
tali,
K0 O3 : kombinasi tanpa urin
handsprayer, gembor, alat tulis dan
kelinci dan pupuk organik cair
timbangan.
15 L/Ha
cangkul,
penggaris,
tugal,
K1 O1 : kombinasi urin kelinci
C. Cara Kerja Penelitian
50 L/Ha dan pupuk organik cair
1. Rancangan Penelitian
Rancangan
yang
5 L/Ha
digunakan pada penelitian ini
K1 O2 : kombinasi urin kelinci
adalah
50 L/Ha dan pupuk organik cair
Rancangan
Acak
Kelompok Lengkap (RAKL).
10 L/Ha
Penelitian
merupakan
K1 O3 : kombinasi urin kelinci
percobaan faktorial dengan dua
50 L/Ha dan pupuk organik cair
faktor perlakuan, yang disusun
15 L/Ha
ini
65
K2 O1 : kombinasi urin kelinci
pertanian ramah lingkungan ,
100 L/Ha dan pupuk organik
tanah
cair 5 L/Ha
mengambil dari tanah yang
K2 O2 : kombinasi urin kelinci
steril (yaitu diambilkan tanah
100 L/Ha dan pupuk organik
di bawah kebun bambu)
cair 10 L/Ha
(Anonim, 2006).
K2 O3 : kombinasi urin kelinci
Kemudian agar persemaian
100 L/Ha dan pupuk organik
terjaga dengan baik maka
cair 15 L/Ha
diperlukan para-para supaya
K3 O1 : kombinasi urin kelinci
terhindar
150 L/Ha dan pupuk organik
penyakit.
yang
digunakan
dari
hama
dan
b. Pengolahan lahan
cair 5 L/Ha
K3 O2 : kombinasi urin kelinci
Sambil menunggu bibit
150 L/Ha dan pupuk organik
besar (siap pindah tanam) ,
cair 10 L/Ha
lahan yang akan di tanami
K3 O3 : kombinasi urin kelinci
diolah terlebih dahulu. Lahan
150 L/Ha dan pupuk organik
tersebut dicangkul sedalam
cair 15 L/Ha
30 cm. Setelah selesai di
cangkul kemudian di bagi
2. Pelaksanaan Penelitian
menjadi
a. Persemaian biji
Sebelum
biji
petakan-
petakan
dengan ukuran 2m X 2m
disemaikan, terlebih dahulu
yang
menyiapkan
perlukuan penelitian.
tempat
yaitu
dengan menggunakan tempat
pesemaian
nampan,
sesuai
dengan
c. Pemetaan lahan
Membagi
lahan
yang
media
sudah siap tersebut menjadi
campuran antara bokasi yang
petakan / bedengan kecil
dicampur
dengan ukuran 2 x 2 m
kemudian
diisi
dengan
tanah
dengan perbandingan 1 : 0,5
dibuat
, yaitu satu takar tanah dan
petakan dengan ukuran 50
setengah takar bokas. Sesuai
cm, dan tinggi bedengan di
dengan
rekomendasi
selokan
diantara
dari
66
buat
15
cm.
dengan
Jumlah
bedengan adalah 36 petak.
dosis
perlakuan.
d. Penanaman
sesuai
Pupuk organik
cair dan urin kelinci harus
Setelah bibit berumur 28
diencerkan terlebih dahulu
hari dari waktu sebar (kira-
sebelum
kira
Pengenceran pupuk organik
berdaun
dipindahkan
tiga
ke
helai)
bedengan
cair
digunakan.
dilakukan
dengan
yang telah disiapkan. Setiap
menambahkan 5 cc pupuk
bedengan
dahulu
organik cair ke dalam 1 L
pupuk dasar
air, sedangkan penggunaan
terlebih
sudah diberi
berupa
Selain
pupuk
itu
kandang.
setiap
urin
lubang
kelinci
digunakan
pengenceran
1:9
dimana
tanam diberi pupuk kandang
setiap
urin
kelinci
sebanyak 0,5 kg.
dicampur dengan 90% air.
e. Pemupukan
10%
Pupuk yang telah diencerkan
Pemupukan
dilakukan
tersebut
di
setiap 8 hari sekali mulai dari
dengan
dosis
umur 8 HST sampai umur 45
rancangan (Tabel 1).
aplikasikan
sesuai
HST. Pupuk yang digunakan
adalah pupuk urin kelinci
dan
pupuk
organik
cair
Tabel 1. Matrik Pemberian Pupuk
No
Jenis Pupuk
Dosis per
Hektar
Petak
3 ton
12 kg
Waktu aplikasi
1
Pupuk Kandang
Sebelum tanam
2
Pupuk Organik
Cair
5 L
10 L
15 L
1 cc
2 cc
3 cc
Setiap satu minggu
sekali nulai 8 HST
3
Urin Kelinci
50 L
100 L
150 L
10 cc
20 cc
30 cc
Setiap satu minggu
sekali nulai 8 HST
67
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
f. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan
pada tanaman brokoli adalah :
1) Pengendalian gulma
gulma,
karena
selain
menyebabkan
air, dan cahaya dengan
pokok,
merupakan
juga
tempat
berlindung hama-hama
tanaman.
Pembersihan
gulma hanya dilakukan
apabila
dirasa
sehingga
perlu
tidak
dilakukan secara rutin
dan terjadwal.
bagi tanaman ,sehingga
suplai air untuk tanaman
harus terus terpenuhi .
dilakukan
pada waktu pagi dan
sore
hari
apabila
diperlukan.
3) Pengendalian hama dan
penyakit
secara
terdapat
serangan
yang
diambang
sudah
ekonomi,
pengendalian dilakukan
insektisida
alami
CP
(Cespleng)
g. Panen
Tanaman dapat dipanen
sebelum bunga mekar
dan
padat penuh, karena bunga
brokoli
jika dilihat dari
bentuk dan besarnya adalah
relatif.
Umur
tanaman
tersebut dapat dipanen 60-
3. Parameter Pengamatan
merupakan
kebutuhan yang penting
Pengairan
dilakukan
75 hari setelah tanam.
2) Pengairan
Air
penyakit
menggunakan
persaingan unsur hara,
tanaman
dan
Apabila
kubis dijaga agar tetap
dari
hama
mekanis dan biologis.
Pertanaman
bersih
Pengendalian
a. Parameter Pertumbuhan
1. Jumlah daun (Lembar)
Menghitung
seluruh
daun
muncul
yang
pada tanaman sampel.
Pengamatan dilakukan
1 minggu sekali mulai
saat unsur tanaman 1
MST (minggu setelah
tanam)
muncul
dan
setelah
bunga
68
3. Brangkasan
pengamatan daun tidak
(gram)
dilakukan lagi.
Penimbangan
2. Tinggi tanaman (cm)
Mengukur
segar
brongkasan segar ini
tinggi
tanaman sempel dari
dilakukan
pangkal batang sampai
panen yaitu, batang,
titik
daun, akar. Dihitung
tumbuh.
setelah
setelah panen.
Pengamatan dilakukan
4. Berat brangkasan kering
1 minggu sekali mulai
saat umur tanaman 1
(gram)
MST (minggu setelah
Penimbangan
tanam)
brangkasan
kering
dilakukan
setelah
dan
setelah
muncul
bunga
pengamatan daun tidak
tanaman dipanen yaitu,
dilakukan lagi.
batang,
daun,
akar
3. Waktu pembentukan /
dihitung
setelah
muncul bunga (hari)
dikering
anginkankan
Diukur apabila bunga
dan
kondisi
sudah
dikeringkan
dengan
terbentuk
sebanyak 80 % dalam
oven
petak.
konstan.
b. Parameter Hasil
sampai
berat
5. Analisa Data
1. Diameter Bunga (cm)
Analisa data dilakukan dengan
diameter
sidik ragam dan jika ada pengaruh
bunga tanaman sempel,
nyata atau sangat nyata dilanjutkan
dalam petak.
dengan uji jarak berganda Duncan
Mengukur
2. Hasil Bunga / berat
bunga (kg)
(DMRT)
taraf
5%
untuk
tiap
perlakuan.
Hasil kubis dilakukan
penimbangan pada saat
panen.
69
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk
mengetahui
pengaruh
brangkasan segar, berat brangkasan
kering.
Data
hasil
pengamatan
dosis urin kelinci dan pupuk organik
dilakukan uji statistik menggunakan
cair terhadap pertumbuhan dan hasil
sidik ragam dan apabila ada beda nyata
tanaman
dilakukan
diuji lanjut dengan Duncan New
parameter
Multiplae Range Test. Hasil uji statistik
pertumbuhan maupun hasil terdiri dari
berbagai parameter pada penelitian ini
parameter tinggi tanaman, jumlah daun,
disajikan pada Tabel 2 dan 3.
brokoli,
pengamatan
terhadap
diameter bunga,
Tabel 2.
berat bunga, berat
Uji jarak Berganda Duncan 5% pengaruh perlakuan pupuk organik cair
(O) dipadukan dengan urin kelinci (K) terhadap pertumbuhan tanaman
brokoli varietas Sakata
Parameter Pertumbuhan
Perlakuan
Urin Kelinci (K)
K0
K1
K2
K3
Organik Cair (O)
O1
O2
O3
K0 O1
K0 O2
K0 O3
K1 O1
K1 O2
K1 O3
K2 O1
K2 O2
K2 O3
K3 O1
K3 O2
K3 O3
Tinggi
tanaman (cm)
Jumlah Daun
(lembar)
Berat
brangkasan
segar (g)
Berat
brangkasan
Kering (g)
16,37 a
16,84 a
16,51 a
15,81 a
15,02 a
15,11 a
14,64 a
14,40 a
471,36 a
487,60 a
471,82 a
507,76 a
113,03 a
121,59 a
102,73 a
125,59 a
14,77 a
478,87 a
14,67 a
481,83 a
14,95 a
493,20 a
Interaksi Perlakuan (KXO)
14,33 a
501,20 ab
15,40 a
464,47 ab
15,33 a
448,40 ab
15,33 a
420,27 ab
14,73 a
470,93 ab
15,27 a
571,60 ab
14,87 a
467,13 ab
13,87 a
496,13 ab
15,20 a
452,20 ab
14,53 a
526,87 ab
14,67 a
495,80 ab
14,00 a
500,60 ab
112,76 a
124,85 a
109,61 a
16,69 a
16,30 a
16,16 a
1,60 a
17,33 a
16,17 a
17,20 a
16,80 a
16,53 a
17,40 a
15,20 a
16,73 a
16,57 a
15,67 a
15,20 a
117,71 ab
127,89 b
93,50 ab
101,81 b
132,22 ab
130,75 ab
116,47 ab
89,29 b
102,45 ab
115,04 ab
149,99 a
111,73 ab
70
Keterangan :
Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Duncan pada
taraf 5%.
Tabel 3. Uji Jarak Berganda Duncan Terhadap Parameter Hasil Brokoli
Perlakuan (Treatment)
Parameter Hasil
Berat Bunga Tiap
Diameter Bunga (cm)
Petak (kg)
Urin Kelinci (K)
K0
10,09 a
5,61 b
K1
11,54 a
5,93 ab
K2
10,69 a
5,81 b
K3
10,31 a
6,30 a
Organik Cair (O)
O1
10,42 a
5,99 a
O2
11,32 a
5,95 a
O3
10,23 a
5,79 a
InteraksiPerlakuan(KXO)
K0 O1
10,13 a
6,27 a
K0 O2
10,27 a
5,23 c
K0 O3
9,87 a
5,32 bc
K1 O1
11,07 a
6,06 ab
K1 O2
12,10 a
5,95 abc
K1 O3
11,47 a
5,78 abc
K2 O1
9,87 a
5,33 bc
K2 O2
11,87 a
6,20 a
K2 O3
10,33 a
5,90 abc
K3 O1
10,60 a
6,30 a
K3 O2
11,07 a
6,42 a
K3 O3
9,27 a
6,18 a
Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Duncan pada taraf
5%.
Dari hasil sidik ragam diketahui
terbiasa
dengan
bahwa perlakuan pupuk organik cair
tersebut,
(O) maupun pupuk urin kelinci (K),
terakumulasi
demikian
pemberian
pula
kombinasi
kedua
di
pemberian
dalam
tanah
sehingga
pupuk
tersebut
pupuk
sudah
dengan
tidak
perlakuan tersebut tidak berpengaruh
mempengaruhi terhadap pertumbuhan
nyata
lahan
yang
tanaman prokoli yang diteliti. Pada
penelitian
sudah
dasarnya pupuk urin kelinci dengan
dikarenakan
digunakan
untuk
71
Berdasarkan hasil uji jarak
pupuk organik yang lain tidak banyak
Berganda Duncan 5%, nilai tertinggi
berbeda kandungannya.
pupuk
pada tinggi tanaman ditunjukkan pada
urin kelinci (K) berpengaruh nyata
perlakuan K2O1 (dosis urin kelinci 100
terhadap hasil panen tiap petak, ini
L/Ha dan dosis pupuk organik cair 5
disebabkan karena pupuk urin kelinci
L/Ha) yaitu 17.400 cm, sedangkan nilai
sangat
kandungannya,
terendah pada perlakuan K2O2 dan
sehingga menambah berat hasil bunga
K3O3 yang menunjukkan nilai rerata
yang
sama yaitu 15.200 cm.
Sedangkan
perlakuan
lengkap
dihasilkan
tanaman
brokoli.
antara
Berdasarkan hasil uji jarak
pupuk urin kelinci (K) dan pupuk
Berganda Duncan 5%, nilai rerata
organik cair (O) juga berpengaruh
diameter
nyata terhadap hasil panen tiap petak,
perlakuan K2O2 (dosis urin kelinci 100
ini disebabkan pupuk urin kelinci (K)
L/Ha dan dosis pupuk organik cair 10
dan pupuk organik cair (O) sangat
L/Ha) yaitu 11.867 cm, sedangkan nilai
lengkap
sehingga
terendah ditunjukkan pada perlakuan
menambah berat hasil bunga yang
K3O3 (dosis urin kelinci 150 L/Ha dan
dihasilkan tanaman brokoli.
dosis pupuk organik cair 15 L/Ha)
Demikian
juga
perpaduan
kandungannya,
Berdasar
hasil
uji
jarak
yaitu
bunga
9.267
tertinggi
cm.
Hal
adalah
tersebut
Berganda Duncan 5% menunjukkan
menunjukkan bahwa pemberian pupuk
bahwa perlakuan dosis urin kelinci (K)
urin kelinci dan pupuk organik tidak
dan pupuk organik cair (O) dan
berpengaruh
interaksi keduanya secara keseluruhan
pertumbuhan diameter bunga.
tidak
berpengaruh
parameter
nyata
terhadap
pertumbuhan
tinggi
nyata
terhadap
Berdasarkan hasil uji jarak
Berganda
Duncan
5%
terhadap
tanaman. Hal ini berdasarkan hasil
brangkasan segar maupun brangkasan
pengamatan terhadap tinggi tanaman
kering menunjukkan bahwa pemberian
secara keseluruhan masih di bawah
pupuk urin kelinci dan pupuk organik
ukuran yang ada pada diskripsi tinggi
tidak berpengaruh nyata .Nilai tertinggi
tanaman brokoli varietas Sakata yang
rerata brangkasan segar pada perlakuan
biasanya mencapai 30 cm.(Anonim,
K1O3 (dosis urin kelinci 50 L/Ha dan
2001).
dosis pupuk organik cair 15 L/Ha)
72
yaitu 571.60, sedangkan nilai terendah
memacu dan meningkatkan populasi
ditunjukkan
mikroba di dalam tanah sehingga tanah
pada
perlakuan
K1O1
(dosis urin kelinci 50 L/Ha dan dosis
menjadi lebih subur.
pupuk organik cair 5 L/Ha) yaitu
juga
420.27 g.
Berat brangkasan segar
makro Nitrogen (N), Fosfor (P), dan
dipengaruhi oleh pemberian air dan
Kalium (K) serta unsur mikro esensial
kadar air dalam tanah.
Air tersebut
lain yang dibutuhkan tanaman brokoli.
akan diproses melalui fotosintesis dan
Kebutuhan nitrogen tanaman brokoli
disimpan
dalam
vegetatif
cukup tinggi, yaitu 100-125 (Anonim,
tanaman.
Air merupakan komponen
2006a) sehingga membutuhkan banyak
organ
mengandung
Pupuk tersebut
beberapa
utama tanaman hijau, dimana 70% dari
nitrogen
berat brangkasan segar tanaman adalah
pertumbuhannya. Kebutuhan tersebut
air. Nilai tertinggi brangkasan kering
dapat
pada
penambahan
perlakuan
K3O2
(149,99)
untuk
unsur
mengoptimalkan
dipenuhi
dengan
pupuk
organik
dimana
pada perlakuan K2O2 (89,29).
mengandung bakteri Rhizobium yang
Berganda Duncan 5% menunjukkan
organik
cair,
sedangkan nilai terendah ditunjukkan
Berdasarkan hasil uji jarak
pupuk
adanya
cair
akan mengikat nitrogen dari udara
(Sutanto, 2002).
bahwa perlakuan dosis urin kelinci (K)
dan pupuk organik cair (O) serta
interaksi keduanya secara keseluruhan
berpengaruh nyata terhadap hasil panen
tiap
petak
ditunjukkan
dengan
pada
nilai
tertinggi
perlakuan
K3O2
KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan diatas,
dapat disimpulkan bahwa
1. Perlakuan dosis urin kelinci
berpengaruh
(dosis urin kelinci 150 L/Ha dan dosis
terhadap
pupuk organik cair 10 L/Ha) yaitu
brangkasan
64.167 ons, sedangkan nilai terendah
brangkasan
pada perlakuan K0O2 yaitu 52.333 ons.
bunga,
Hasil
menunjukkan
uji
berpengaruh
Duncan
nyata
tidak
berat
segar,
berat
hasil
panen
nyata.
mampu
diameter
tanaman
dan
jumlah daun, sedangkan pada
pupuk
kelinci
kering,
tinggi
menunjukkan
urin
nyata
parameter
terhadap hasil panen per petak karena
dari
:
tiap
hasil
petak
berbeda
73
2. Perlakuan dosis pupuk organik
cair berpengaruh tidak nyata
terhadap
parameter
berat
segar,
berat
brangkasan
brangkasan
kering,
diameter
bunga, tinggi tanaman, jumlah
daun dan hasil panen tiap petak.
3. Perlakuan interaksi dosis pupuk
organik cair dengan dosis urin
kelinci menunjukkan hasil tidak
berbeda
nyata
terhadap
parameter
berat
brangkasan
segar, berat brangkasan kering,
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1992. Petunjuk Praktis
Bertanam Sayuran. Kanisius.
Yogyakarta.
Anonim. 2001. Kubis Bunga dan
Brokoli. Kanisius. Yogyakarta.
,
Direktorat
Budidaya
Tanaman & Biofarmaka. 2006b.
Standar Prosedur Operasional
(SPO) Sayuran Daun. Direktorat
Jenderal Hortikultura Jakarta
. 2006c. Ekspor Urin dan
Kotoran
Sapi.
http://astaga.com/hidupgaya/index.php. Diakses pada
tanggal 23 Juli 2006.
diameter bunga, tinggi tanaman
dan
jumlah
daun,
tetapi
menunjukkan
hasil
yang
berbeda nyata pada hasil panen
,
Direktorat
Budidaya
Tanaman & Biofarmaka. 2007a.
Budidaya
Sayuran
Di
Pekarangan. Direktorat Jenderal
Hortikultura Jakarta.
tiap petak.
4. Hasil tertinggi ditunjukkan pada
perlakuan K3O2 yaitu 64,167
gram sedangkan terendah pada
perlakuan K0O2 yaitu 52,333
gram.
Gardner, F. P., R. B. Pearce,
dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi
Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta.
Harjadi, S. S. 1996. Pengantar
Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan
Pertanian
Organik.
Kanisius,
Yogyakarta.
74
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN DOSIS URIN KELINCI PADA
PERTUMBUHAN DAN HASIL BROCOLI
THE INFLUENCE OF FLUID ORGANIC FERTILIZER AND URINE RABBIT
DOSAGE TO THE GROWTH AND RESULT OF BROCOLLI
(Brassica oleracia var. Sakata)
Pitoyo 1, Teguh Supriyadi 2, Daryanti 3
ABSTRACT
The research was done in Selongisor village, Batur, Getasan, Semarang
Regency, from May until July 2010, the type of soil is Andisol (PPT : Andosol, the
altitude is 1450 metres above sea level. This research was arranged in Randomyzed
Completely Block Design (RCBD) consisted of two tratment factors with three
replications, that are ; I. rabbit urine dosage (K0 = without rabbit urine, K1 = 50
l/ha, K2 = 100 l/ha, K3 = 150 l/ha) and II. Fluid organic fertilizer dosage (O1 = 5
l/ha, O2 = 10 l/ha, O3 = 15 l/ha).
The research showed that rabbit urine dosage influenced not significant to
weight of fresh biomass, weight dry biomass, flower diametre, the height of plant and
amount of leaves, but influence significant to the yield per block. The treatment of
liquid organic fertilizer dosage showed not significant to the weight of fresh biomass,
weight dry biomass, flower diametre, the height of plant and amount of leaves, and
total yield of flower. Combined effect from two treatments was not significant
difference to weight of fresh biomass, weight dry biomass, flower diametre, the
height of plant and amount of leaves, but influence significant to the yield per block..
The highest result is 64,167 gram get from the treatment rabbit urine dosage 150
l/ha and Fluid organic fertilizer dosage 10 l/ha.
Key words: rabbit urine, fluid organic fertilizer, dosage, brocolli
Bagian
PENDAHULUAN
tanaman
brokoli
Brokoli merupakan salah
yang dikonsumsi adalah bunganya
satu jenis sayuran yang termasuk
yang merupakan kumpulan kuntum
keluarga kubis-kubisan atau familia
bunga yang berjumlah sangat banyak
Brassicaceae.
termasuk
membentuk bulatan yang tebal dan
tanaman yang tidak tahan terhadap
padat. Kandungan gizi brokoli lebih
udara panas sehingga hanya cocok
tinggi dibanding jenis kubis-kubisan
ditanam di dataran tinggi dengan suhu
lainnya (kol, kembang kol) yaitu dalam
rendah yaitu pada ketinggian di atas
hal protein, kalsium, fosfor, dan yang
700 m di atas permukaan air laut.
menonjol adalah kandungan vitamin A-
Brokoli
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fak. Pertanian Univ. Tunas Pembangunan Surakarta
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
3
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
2
63
nya bisa mencapai 38 kali (Anonim,
ekspor
2007).
organik yang dihasilkan dan menjadi
Brokoli banyak digunakan
diantaranya
adalah
brokoli
andalan Kabupaten Semarang. Pupuk
dalam berbagai menu masakan di
maupun
restaurant Cina dan hotel berbintang
dalam mengusahakan brokoli di daerah
sehingga
konsumen
brokoli
ini semuanya organik. Pupuk organik
kebanyakan
masih
kalangan
yang biasa digunakan di daerah ini
menengah ke atas. Oleh karena sayuran
adalah pupuk organik cair yang dibuat
ini mempunyai nilai ekonomi yang
dari 40 % tetes tebu, 40 % air kelapa, 2
tinggi, maka mempunyai prospek yang
% taoge, 5 % nenas, 0,5 % cincau dan
cerah
di
bahan-bahan lain hingga 100 %. Selain
permintaan
pupuk tersebut, petani juga biasa
brokoli di dalam negeri masih termasuk
menambahkan pupuk kandang cair dari
rendah, namun permintaan pasar luar
urine kelinci yang dipercaya petani
negeri terutama brokoli organik cukup
cocok untuk meningkatkan produksi
tinggi dan terus meningkat . Ekspor
brokoli. Menurut Anonim (2006), urine
brokoli
kelinci mengandung 1,1 % N dan 1,2
untuk
Indonesia.
dari
dikembangkan
Meskipun
ke
Singapura
misalnya
pestisida
%
nilai 344.145 US $, sedangkan ekspor
tersebut
ke Taiwan 75.000 kg senilai 11.250 US
dibandingkan dengan kotoran ayam
$. (Anonim, 2006).
yaitu N 1,5 % dan P2O5 1,3 %. Namun
akan
arti
penting
kesadaran
kesehatan
dan
Kandungan
digunakan
mencapai volume 1.192.395 kg dengan
Meningkatnya
P2O5.
yang
hampir
bila
digunakan, petani belum mempunyai
pedoman yang pasti.
mendorong masyarakat untuk kembali
Penelitian
lingkungan,
sama
dalam hal dosis pupuk organik yang
telah
kelestarian
komponen
ini
bertujuan
ke sistem pertanian organik karena
untuk mengetahui dosis yang tepat
produk yang dihasilkan bebas residu
dalam menggunakan pupuk organik
pestisida dan pupuk kimia. Selain
cair maupun urine kelinci agar didapat
ramah lingkungan, biaya pertanian
hasil terbaik dari brokoli khususnya di
organik pun rendah (Sutanto, 2002).
daerah Kabupaten Semarang.
Salah satu produk pertanian
organik yang sudah merambah pasar
64
METODE PENELITIAN
berdasarkan kombinasi antara
A. Tempat dan Waktu Penelitian
dosis.
Faktor
Penelitian ini dilakukan di
Dusun
Selongisor,
Kecamatan
diujikan
Batur,
terdiri atas: (a) Dosis Pupuk
Kabupaten
Organik Cair (O) terdiri dari 3
Desa
Getasan,
yang
sebelah
taraf yaitu: O1 = 5 L /Ha, O2 =
lereng Utara Gunung Merbabu pada
10 L/ Ha, O3 = 15 L/ Ha. (b)
11 Mei 2011 – 11 Juli 2011, dengan
Dosis Urin Kelinci (K) terdiri
ketinggian tempat 1.450 m dpl,
dari 4 taraf yaitu: K0 = Tanpa
dengan jenis tanah Andisol (PPT :
urin, K1 = 50 L/ Ha, K2 = 100
Andosol).
L/ Ha, K3 = 150 L/ Ha.
Semarang,
tepatnya
di
Dari kedua perlakuan
diperoleh
12
kombinasi
perlakuan, yaitu :
B. Bahan dan Alat Penelitian
digunakan
K0 O1 : kombinasi tanpa urin
dalam penelitian ini adalah benih
kelinci dan pupuk organik cair
brokoli jenis (sakata), urin kelinci,
5 L/Ha
dan pupuk organik cair , pupuk
K0 O2 : kombinasi tanpa urin
kandang sebagai pupuk dasar.
kelinci dan pupuk organik cair
Bahan
yang
Alat yang digunakan adalah
10 L/Ha
tali,
K0 O3 : kombinasi tanpa urin
handsprayer, gembor, alat tulis dan
kelinci dan pupuk organik cair
timbangan.
15 L/Ha
cangkul,
penggaris,
tugal,
K1 O1 : kombinasi urin kelinci
C. Cara Kerja Penelitian
50 L/Ha dan pupuk organik cair
1. Rancangan Penelitian
Rancangan
yang
5 L/Ha
digunakan pada penelitian ini
K1 O2 : kombinasi urin kelinci
adalah
50 L/Ha dan pupuk organik cair
Rancangan
Acak
Kelompok Lengkap (RAKL).
10 L/Ha
Penelitian
merupakan
K1 O3 : kombinasi urin kelinci
percobaan faktorial dengan dua
50 L/Ha dan pupuk organik cair
faktor perlakuan, yang disusun
15 L/Ha
ini
65
K2 O1 : kombinasi urin kelinci
pertanian ramah lingkungan ,
100 L/Ha dan pupuk organik
tanah
cair 5 L/Ha
mengambil dari tanah yang
K2 O2 : kombinasi urin kelinci
steril (yaitu diambilkan tanah
100 L/Ha dan pupuk organik
di bawah kebun bambu)
cair 10 L/Ha
(Anonim, 2006).
K2 O3 : kombinasi urin kelinci
Kemudian agar persemaian
100 L/Ha dan pupuk organik
terjaga dengan baik maka
cair 15 L/Ha
diperlukan para-para supaya
K3 O1 : kombinasi urin kelinci
terhindar
150 L/Ha dan pupuk organik
penyakit.
yang
digunakan
dari
hama
dan
b. Pengolahan lahan
cair 5 L/Ha
K3 O2 : kombinasi urin kelinci
Sambil menunggu bibit
150 L/Ha dan pupuk organik
besar (siap pindah tanam) ,
cair 10 L/Ha
lahan yang akan di tanami
K3 O3 : kombinasi urin kelinci
diolah terlebih dahulu. Lahan
150 L/Ha dan pupuk organik
tersebut dicangkul sedalam
cair 15 L/Ha
30 cm. Setelah selesai di
cangkul kemudian di bagi
2. Pelaksanaan Penelitian
menjadi
a. Persemaian biji
Sebelum
biji
petakan-
petakan
dengan ukuran 2m X 2m
disemaikan, terlebih dahulu
yang
menyiapkan
perlukuan penelitian.
tempat
yaitu
dengan menggunakan tempat
pesemaian
nampan,
sesuai
dengan
c. Pemetaan lahan
Membagi
lahan
yang
media
sudah siap tersebut menjadi
campuran antara bokasi yang
petakan / bedengan kecil
dicampur
dengan ukuran 2 x 2 m
kemudian
diisi
dengan
tanah
dengan perbandingan 1 : 0,5
dibuat
, yaitu satu takar tanah dan
petakan dengan ukuran 50
setengah takar bokas. Sesuai
cm, dan tinggi bedengan di
dengan
rekomendasi
selokan
diantara
dari
66
buat
15
cm.
dengan
Jumlah
bedengan adalah 36 petak.
dosis
perlakuan.
d. Penanaman
sesuai
Pupuk organik
cair dan urin kelinci harus
Setelah bibit berumur 28
diencerkan terlebih dahulu
hari dari waktu sebar (kira-
sebelum
kira
Pengenceran pupuk organik
berdaun
dipindahkan
tiga
ke
helai)
bedengan
cair
digunakan.
dilakukan
dengan
yang telah disiapkan. Setiap
menambahkan 5 cc pupuk
bedengan
dahulu
organik cair ke dalam 1 L
pupuk dasar
air, sedangkan penggunaan
terlebih
sudah diberi
berupa
Selain
pupuk
itu
kandang.
setiap
urin
lubang
kelinci
digunakan
pengenceran
1:9
dimana
tanam diberi pupuk kandang
setiap
urin
kelinci
sebanyak 0,5 kg.
dicampur dengan 90% air.
e. Pemupukan
10%
Pupuk yang telah diencerkan
Pemupukan
dilakukan
tersebut
di
setiap 8 hari sekali mulai dari
dengan
dosis
umur 8 HST sampai umur 45
rancangan (Tabel 1).
aplikasikan
sesuai
HST. Pupuk yang digunakan
adalah pupuk urin kelinci
dan
pupuk
organik
cair
Tabel 1. Matrik Pemberian Pupuk
No
Jenis Pupuk
Dosis per
Hektar
Petak
3 ton
12 kg
Waktu aplikasi
1
Pupuk Kandang
Sebelum tanam
2
Pupuk Organik
Cair
5 L
10 L
15 L
1 cc
2 cc
3 cc
Setiap satu minggu
sekali nulai 8 HST
3
Urin Kelinci
50 L
100 L
150 L
10 cc
20 cc
30 cc
Setiap satu minggu
sekali nulai 8 HST
67
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012
f. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan
pada tanaman brokoli adalah :
1) Pengendalian gulma
gulma,
karena
selain
menyebabkan
air, dan cahaya dengan
pokok,
merupakan
juga
tempat
berlindung hama-hama
tanaman.
Pembersihan
gulma hanya dilakukan
apabila
dirasa
sehingga
perlu
tidak
dilakukan secara rutin
dan terjadwal.
bagi tanaman ,sehingga
suplai air untuk tanaman
harus terus terpenuhi .
dilakukan
pada waktu pagi dan
sore
hari
apabila
diperlukan.
3) Pengendalian hama dan
penyakit
secara
terdapat
serangan
yang
diambang
sudah
ekonomi,
pengendalian dilakukan
insektisida
alami
CP
(Cespleng)
g. Panen
Tanaman dapat dipanen
sebelum bunga mekar
dan
padat penuh, karena bunga
brokoli
jika dilihat dari
bentuk dan besarnya adalah
relatif.
Umur
tanaman
tersebut dapat dipanen 60-
3. Parameter Pengamatan
merupakan
kebutuhan yang penting
Pengairan
dilakukan
75 hari setelah tanam.
2) Pengairan
Air
penyakit
menggunakan
persaingan unsur hara,
tanaman
dan
Apabila
kubis dijaga agar tetap
dari
hama
mekanis dan biologis.
Pertanaman
bersih
Pengendalian
a. Parameter Pertumbuhan
1. Jumlah daun (Lembar)
Menghitung
seluruh
daun
muncul
yang
pada tanaman sampel.
Pengamatan dilakukan
1 minggu sekali mulai
saat unsur tanaman 1
MST (minggu setelah
tanam)
muncul
dan
setelah
bunga
68
3. Brangkasan
pengamatan daun tidak
(gram)
dilakukan lagi.
Penimbangan
2. Tinggi tanaman (cm)
Mengukur
segar
brongkasan segar ini
tinggi
tanaman sempel dari
dilakukan
pangkal batang sampai
panen yaitu, batang,
titik
daun, akar. Dihitung
tumbuh.
setelah
setelah panen.
Pengamatan dilakukan
4. Berat brangkasan kering
1 minggu sekali mulai
saat umur tanaman 1
(gram)
MST (minggu setelah
Penimbangan
tanam)
brangkasan
kering
dilakukan
setelah
dan
setelah
muncul
bunga
pengamatan daun tidak
tanaman dipanen yaitu,
dilakukan lagi.
batang,
daun,
akar
3. Waktu pembentukan /
dihitung
setelah
muncul bunga (hari)
dikering
anginkankan
Diukur apabila bunga
dan
kondisi
sudah
dikeringkan
dengan
terbentuk
sebanyak 80 % dalam
oven
petak.
konstan.
b. Parameter Hasil
sampai
berat
5. Analisa Data
1. Diameter Bunga (cm)
Analisa data dilakukan dengan
diameter
sidik ragam dan jika ada pengaruh
bunga tanaman sempel,
nyata atau sangat nyata dilanjutkan
dalam petak.
dengan uji jarak berganda Duncan
Mengukur
2. Hasil Bunga / berat
bunga (kg)
(DMRT)
taraf
5%
untuk
tiap
perlakuan.
Hasil kubis dilakukan
penimbangan pada saat
panen.
69
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk
mengetahui
pengaruh
brangkasan segar, berat brangkasan
kering.
Data
hasil
pengamatan
dosis urin kelinci dan pupuk organik
dilakukan uji statistik menggunakan
cair terhadap pertumbuhan dan hasil
sidik ragam dan apabila ada beda nyata
tanaman
dilakukan
diuji lanjut dengan Duncan New
parameter
Multiplae Range Test. Hasil uji statistik
pertumbuhan maupun hasil terdiri dari
berbagai parameter pada penelitian ini
parameter tinggi tanaman, jumlah daun,
disajikan pada Tabel 2 dan 3.
brokoli,
pengamatan
terhadap
diameter bunga,
Tabel 2.
berat bunga, berat
Uji jarak Berganda Duncan 5% pengaruh perlakuan pupuk organik cair
(O) dipadukan dengan urin kelinci (K) terhadap pertumbuhan tanaman
brokoli varietas Sakata
Parameter Pertumbuhan
Perlakuan
Urin Kelinci (K)
K0
K1
K2
K3
Organik Cair (O)
O1
O2
O3
K0 O1
K0 O2
K0 O3
K1 O1
K1 O2
K1 O3
K2 O1
K2 O2
K2 O3
K3 O1
K3 O2
K3 O3
Tinggi
tanaman (cm)
Jumlah Daun
(lembar)
Berat
brangkasan
segar (g)
Berat
brangkasan
Kering (g)
16,37 a
16,84 a
16,51 a
15,81 a
15,02 a
15,11 a
14,64 a
14,40 a
471,36 a
487,60 a
471,82 a
507,76 a
113,03 a
121,59 a
102,73 a
125,59 a
14,77 a
478,87 a
14,67 a
481,83 a
14,95 a
493,20 a
Interaksi Perlakuan (KXO)
14,33 a
501,20 ab
15,40 a
464,47 ab
15,33 a
448,40 ab
15,33 a
420,27 ab
14,73 a
470,93 ab
15,27 a
571,60 ab
14,87 a
467,13 ab
13,87 a
496,13 ab
15,20 a
452,20 ab
14,53 a
526,87 ab
14,67 a
495,80 ab
14,00 a
500,60 ab
112,76 a
124,85 a
109,61 a
16,69 a
16,30 a
16,16 a
1,60 a
17,33 a
16,17 a
17,20 a
16,80 a
16,53 a
17,40 a
15,20 a
16,73 a
16,57 a
15,67 a
15,20 a
117,71 ab
127,89 b
93,50 ab
101,81 b
132,22 ab
130,75 ab
116,47 ab
89,29 b
102,45 ab
115,04 ab
149,99 a
111,73 ab
70
Keterangan :
Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Duncan pada
taraf 5%.
Tabel 3. Uji Jarak Berganda Duncan Terhadap Parameter Hasil Brokoli
Perlakuan (Treatment)
Parameter Hasil
Berat Bunga Tiap
Diameter Bunga (cm)
Petak (kg)
Urin Kelinci (K)
K0
10,09 a
5,61 b
K1
11,54 a
5,93 ab
K2
10,69 a
5,81 b
K3
10,31 a
6,30 a
Organik Cair (O)
O1
10,42 a
5,99 a
O2
11,32 a
5,95 a
O3
10,23 a
5,79 a
InteraksiPerlakuan(KXO)
K0 O1
10,13 a
6,27 a
K0 O2
10,27 a
5,23 c
K0 O3
9,87 a
5,32 bc
K1 O1
11,07 a
6,06 ab
K1 O2
12,10 a
5,95 abc
K1 O3
11,47 a
5,78 abc
K2 O1
9,87 a
5,33 bc
K2 O2
11,87 a
6,20 a
K2 O3
10,33 a
5,90 abc
K3 O1
10,60 a
6,30 a
K3 O2
11,07 a
6,42 a
K3 O3
9,27 a
6,18 a
Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Duncan pada taraf
5%.
Dari hasil sidik ragam diketahui
terbiasa
dengan
bahwa perlakuan pupuk organik cair
tersebut,
(O) maupun pupuk urin kelinci (K),
terakumulasi
demikian
pemberian
pula
kombinasi
kedua
di
pemberian
dalam
tanah
sehingga
pupuk
tersebut
pupuk
sudah
dengan
tidak
perlakuan tersebut tidak berpengaruh
mempengaruhi terhadap pertumbuhan
nyata
lahan
yang
tanaman prokoli yang diteliti. Pada
penelitian
sudah
dasarnya pupuk urin kelinci dengan
dikarenakan
digunakan
untuk
71
Berdasarkan hasil uji jarak
pupuk organik yang lain tidak banyak
Berganda Duncan 5%, nilai tertinggi
berbeda kandungannya.
pupuk
pada tinggi tanaman ditunjukkan pada
urin kelinci (K) berpengaruh nyata
perlakuan K2O1 (dosis urin kelinci 100
terhadap hasil panen tiap petak, ini
L/Ha dan dosis pupuk organik cair 5
disebabkan karena pupuk urin kelinci
L/Ha) yaitu 17.400 cm, sedangkan nilai
sangat
kandungannya,
terendah pada perlakuan K2O2 dan
sehingga menambah berat hasil bunga
K3O3 yang menunjukkan nilai rerata
yang
sama yaitu 15.200 cm.
Sedangkan
perlakuan
lengkap
dihasilkan
tanaman
brokoli.
antara
Berdasarkan hasil uji jarak
pupuk urin kelinci (K) dan pupuk
Berganda Duncan 5%, nilai rerata
organik cair (O) juga berpengaruh
diameter
nyata terhadap hasil panen tiap petak,
perlakuan K2O2 (dosis urin kelinci 100
ini disebabkan pupuk urin kelinci (K)
L/Ha dan dosis pupuk organik cair 10
dan pupuk organik cair (O) sangat
L/Ha) yaitu 11.867 cm, sedangkan nilai
lengkap
sehingga
terendah ditunjukkan pada perlakuan
menambah berat hasil bunga yang
K3O3 (dosis urin kelinci 150 L/Ha dan
dihasilkan tanaman brokoli.
dosis pupuk organik cair 15 L/Ha)
Demikian
juga
perpaduan
kandungannya,
Berdasar
hasil
uji
jarak
yaitu
bunga
9.267
tertinggi
cm.
Hal
adalah
tersebut
Berganda Duncan 5% menunjukkan
menunjukkan bahwa pemberian pupuk
bahwa perlakuan dosis urin kelinci (K)
urin kelinci dan pupuk organik tidak
dan pupuk organik cair (O) dan
berpengaruh
interaksi keduanya secara keseluruhan
pertumbuhan diameter bunga.
tidak
berpengaruh
parameter
nyata
terhadap
pertumbuhan
tinggi
nyata
terhadap
Berdasarkan hasil uji jarak
Berganda
Duncan
5%
terhadap
tanaman. Hal ini berdasarkan hasil
brangkasan segar maupun brangkasan
pengamatan terhadap tinggi tanaman
kering menunjukkan bahwa pemberian
secara keseluruhan masih di bawah
pupuk urin kelinci dan pupuk organik
ukuran yang ada pada diskripsi tinggi
tidak berpengaruh nyata .Nilai tertinggi
tanaman brokoli varietas Sakata yang
rerata brangkasan segar pada perlakuan
biasanya mencapai 30 cm.(Anonim,
K1O3 (dosis urin kelinci 50 L/Ha dan
2001).
dosis pupuk organik cair 15 L/Ha)
72
yaitu 571.60, sedangkan nilai terendah
memacu dan meningkatkan populasi
ditunjukkan
mikroba di dalam tanah sehingga tanah
pada
perlakuan
K1O1
(dosis urin kelinci 50 L/Ha dan dosis
menjadi lebih subur.
pupuk organik cair 5 L/Ha) yaitu
juga
420.27 g.
Berat brangkasan segar
makro Nitrogen (N), Fosfor (P), dan
dipengaruhi oleh pemberian air dan
Kalium (K) serta unsur mikro esensial
kadar air dalam tanah.
Air tersebut
lain yang dibutuhkan tanaman brokoli.
akan diproses melalui fotosintesis dan
Kebutuhan nitrogen tanaman brokoli
disimpan
dalam
vegetatif
cukup tinggi, yaitu 100-125 (Anonim,
tanaman.
Air merupakan komponen
2006a) sehingga membutuhkan banyak
organ
mengandung
Pupuk tersebut
beberapa
utama tanaman hijau, dimana 70% dari
nitrogen
berat brangkasan segar tanaman adalah
pertumbuhannya. Kebutuhan tersebut
air. Nilai tertinggi brangkasan kering
dapat
pada
penambahan
perlakuan
K3O2
(149,99)
untuk
unsur
mengoptimalkan
dipenuhi
dengan
pupuk
organik
dimana
pada perlakuan K2O2 (89,29).
mengandung bakteri Rhizobium yang
Berganda Duncan 5% menunjukkan
organik
cair,
sedangkan nilai terendah ditunjukkan
Berdasarkan hasil uji jarak
pupuk
adanya
cair
akan mengikat nitrogen dari udara
(Sutanto, 2002).
bahwa perlakuan dosis urin kelinci (K)
dan pupuk organik cair (O) serta
interaksi keduanya secara keseluruhan
berpengaruh nyata terhadap hasil panen
tiap
petak
ditunjukkan
dengan
pada
nilai
tertinggi
perlakuan
K3O2
KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan diatas,
dapat disimpulkan bahwa
1. Perlakuan dosis urin kelinci
berpengaruh
(dosis urin kelinci 150 L/Ha dan dosis
terhadap
pupuk organik cair 10 L/Ha) yaitu
brangkasan
64.167 ons, sedangkan nilai terendah
brangkasan
pada perlakuan K0O2 yaitu 52.333 ons.
bunga,
Hasil
menunjukkan
uji
berpengaruh
Duncan
nyata
tidak
berat
segar,
berat
hasil
panen
nyata.
mampu
diameter
tanaman
dan
jumlah daun, sedangkan pada
pupuk
kelinci
kering,
tinggi
menunjukkan
urin
nyata
parameter
terhadap hasil panen per petak karena
dari
:
tiap
hasil
petak
berbeda
73
2. Perlakuan dosis pupuk organik
cair berpengaruh tidak nyata
terhadap
parameter
berat
segar,
berat
brangkasan
brangkasan
kering,
diameter
bunga, tinggi tanaman, jumlah
daun dan hasil panen tiap petak.
3. Perlakuan interaksi dosis pupuk
organik cair dengan dosis urin
kelinci menunjukkan hasil tidak
berbeda
nyata
terhadap
parameter
berat
brangkasan
segar, berat brangkasan kering,
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1992. Petunjuk Praktis
Bertanam Sayuran. Kanisius.
Yogyakarta.
Anonim. 2001. Kubis Bunga dan
Brokoli. Kanisius. Yogyakarta.
,
Direktorat
Budidaya
Tanaman & Biofarmaka. 2006b.
Standar Prosedur Operasional
(SPO) Sayuran Daun. Direktorat
Jenderal Hortikultura Jakarta
. 2006c. Ekspor Urin dan
Kotoran
Sapi.
http://astaga.com/hidupgaya/index.php. Diakses pada
tanggal 23 Juli 2006.
diameter bunga, tinggi tanaman
dan
jumlah
daun,
tetapi
menunjukkan
hasil
yang
berbeda nyata pada hasil panen
,
Direktorat
Budidaya
Tanaman & Biofarmaka. 2007a.
Budidaya
Sayuran
Di
Pekarangan. Direktorat Jenderal
Hortikultura Jakarta.
tiap petak.
4. Hasil tertinggi ditunjukkan pada
perlakuan K3O2 yaitu 64,167
gram sedangkan terendah pada
perlakuan K0O2 yaitu 52,333
gram.
Gardner, F. P., R. B. Pearce,
dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi
Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta.
Harjadi, S. S. 1996. Pengantar
Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan
Pertanian
Organik.
Kanisius,
Yogyakarta.
74