PERAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PENERAPAN

PERAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN MUTU
(QUALITY MANAGEMENT SYSTEM) ISO 9001:2008
DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mutu adalah suatu citra yang sangat didambakan oleh setiap kontraktor dalam
memberikan jasa kepada pemilik proyek, baik dalam hal jasa pelayanan maupun jasa
konstruksi. Mutu menekankan kepuasan pelanggan atau pemakaian produk, dalam suatu
proyek gedung, pelanggan dapat bearti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat
pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan
fungsi, keawetan bahan, keamanan dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan,
ukurannya adalah kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi)
pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat pada prinsipnya mutu
dalam jasa konteks industri jasa konstruksi prinsipnya adalah conformance to requirement,
yaitu hasil yang dikerjakan sesuai dengan apa yang disyaratkan atau yang distandarkan.
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefenisikan sebagai “ciri dan karakter
menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut

untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat
mengidentifikasi ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian
membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.
Pengelolaan mutu dapat dijalankan melalui Total Quality Management (TQM), yang
sesungguhnya merupakan payung dri segala sistem manajemen mutu yang ada, karena TQM
mencakup segala aspek kegiatan kontraktor yang harus dikelola dengan benar agar mutu hasil
kerjanya memuaskan pemilik proyek.
ISO 9001:2008 merupakan salah satu sistem manajemen mutu yang berprinsip pada
TQM. Sistem ini sangat populer karena penerapannya mendetail dan sistematis. Selain itu
didalamnya terdapat keharusan pengawasan mutu internal secara periodik (Internal Quality
Audit). Pada saat ini ISO 9001:2008 menjadi pilihan utama bagi kontraktor yang ingin
menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan sistematis (wiryodiningrat, 1997).
Sertifikasi ISO 9001:2008 ini menunjukkan kontraktor mempunyai bukti nyata yang
diakui secara nasional maupun internasional bahwa perusahaan tersebut benar-benar telah
menerapkan manajemen mutu dalam proses produksinya.

PT. Adhi Karya Tbk adalah salah satu perusahaan kontraktor nasional yang telah
mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 dan telah menerapkannya dalam pelaksanaan
proyek-proyek jasa konstruksi. PT Adhi Karya (ADHI) berencana menyelesaikan 15 proyek
pembangunan senilai Rp 1,43 Triliun yang jatuh tempo sepanjang tahun ini (Britama.com).

Salahsatu pembangunan gedung yang jatuh tempo pada tahun ini adalah pembangunan
Rumah Sakit Universitas Andalas dengan nilai kontrak Rp 141 miliar.
Sumberdaya manusia memiliki peran penting diantara faktor-faktor yang lain dalam
organisasi perusahaan. Hal tersebut menuntut perusahaan perlu memperhatikan kinerjanya.
Dalam konsep manajemen, manusia sebagai sumber daya dalam perusahaan/instansi
diharapkan mampu memanfaatkan dan meningkatkan tenaga sepenuhnya atau seoptimal
mungkin untuk meningkatkan produktifitas yang terciptanya hubungan kerja yang bermutu.
Memanfaatkan sumberdaya manusia terkandung pengertian pembinaan struktur organisasi
dan pengembangan mutu tenaga kerja baik secara aktual maupun potensial. Kinerja tidak
hanya merupakan produktifitas karena kinerja menyangkut perilaku alami yang dimiiki oleh
seseorang untuk bebas melakukan tindakan sesuai dengan keinginannya, perilaku bebas
untuk bertindak ini tetap tidak bisa dilepaskan dari syarat-syarat formal.
Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui bagaimana penerapan sumber daya
manusia dalam manajemen mutu dengan mengacu kepada ISO 9001:2008 pada pengerjaan
proyek pembangunan rumah sakit universitas andalas padang Sumatera Barat.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan yang dapat diangkat dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan Sumber Daya Manusia dalam standar manajemen mutu
ISO 9001:2008 yang dilaksanakan oleh PT. Adhi Karya dalam proyek
pembangunan Rumah Sakit Universitas Andalas.

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam manajemen sumber daya
manusia penerapan standar mutu ISO 9001:2008 pada proyek Pembangunan
Rumah Sakit Universitas Andalas Padang.

Tinjauan Pustaka
Untuk tercapainya mutu produk yang baik salah satu faktor penunjang adalah
sumberdaya manusia. Dimana Perusahaan perlu memperhatikan kinerjanya. Usaha
peningkatan kinerja sumberdaya manusia adalah melalui memberikan pendidikan, pelatihan
dan pengembangan baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa uraian tentang kinerja menurut Rivai (2005) adalah sebagai berikut: 1)
Kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, 2) Kinerja dikatakan baik dan sukses jika
tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik dan kinerja tidak berdiri tapi dipengaruhi
tiga faktor kemampuan, keinginan dan lingkungan (Donely, Gibson and Ivencevich:1994).
Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan dan ability (A), motivasi atau motivation

(M), dan kesempatan atau opportunity (O) yaitu kinerja kinerja = f (A x M x O ), artinya
kinerja merupakan fungsi dari kemampuan , motivasi dan kesempatan (Robins:1996).
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan peformance atau kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan
perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum, tidak bertentangan dengan etika dan
dipengaruhi oleh kemampuan, keinginan, lingkungan dan kesempatan.
Sistem Manajemen Mutu (SMM) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi
dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian
dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau
persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. SMM
mendefenisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara
konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar.
Lembaga ISO yang berdiri sejak tahun 1974 adalah organisasi yang merangkum
sejumlah kepentingan dalam perumusan standar secara independen. Walaupun pada awalnya
lembaga ISO tidak khusus merancang standar yang dipakai pada perdagangan, namun dalam
perjalanannya kebutuhan standar tidak terlepas dari persyaratan dunia perdagangan.
Keberhasilan ISO 9000 pada tahun 1987 menjadikan ISO sebagai standar yang dinilai paling
fair dalam perdagangan dunia (Thaheer, 2005). Menurut LPJK (2005), sistem akreditasi dan
sertifikasi ISO merupakan pengakuan atas konsistensi standar Manajemen Mutu.
Tanggung jawab dan wewenang pemberian akreditasi dan sertifikasi secara
internasional dilakukan oleh suatu badan dunia, yaitu International Accreditation Forum
(IAF). IAF merupakan badan dunia federasi, badan akreditasi nasional lebih dari 30 negara di
dunia, diantaranya komite Akreditasi Nasional(KAN) Indonesia.

Menurut Gaspersz (2005), ISO 9001 adalah suatu standar Internasional untuk Sistem
Manajemen Mutu. Defenisi dari standar ISO 9000 untuk Sistem Manajemen Mutu (Quality
Manajemen System) atau QMS adalah struktur organisasi, tanggung jawab, prosedurprosedur, proses-proses dan sumberdaya-sumberdaya untuk penerapan manajemen mutu. ISO
9001 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari
suatu Sistem Manajemen Mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan
memberikan produk (barang dan jasa) yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditetapkan. ISO 9001:2008 adalah sistem manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008,
adapun perbedaan anatara versi 2000 dan 2008 secara signifikan lebih menekankan pada
efektifitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. (Agus Syukur,2010). ISO
9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena ISO 9001:2008 hanya merupakan
standar sistem manajemen kualitas.
Pengertian kualitas ditinjau dari defenisi konvensional pada umumnya
menggambarkan karakteristik langsung dari dari suatu produk seperti: keandalan, mudah
dalam penggunaan, dan sebagainya. Sedangkan pengertian kualitas ditinjau dari defenisi

strategis menyarankan bahwa kualitas adalh segala sesuatu yang mampu memenuhi
keinginan atau kebutuhan pelanggan (Gasperz, 2001).
Disamping pendapat tersebut para pakar mutu telah mencoba mendefenisikan kualitas
sebagai berikut (Suardi, 2004):
-


Menurut Juran, Kualitas adalah kecocokan pengguna produk (fitnes for use) untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Menurut Crosby, kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan
standar yang disyaratkan.

Terdapat beberapa karakteristik umum dari manajemen kualitas antara lain (Gasperz,
2001):
-

Sistem nanajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja.
Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan terhadap kesalahankesalahan yang akan timbul.
Sistem manajemen kualitas mencakup klausul-klausul: tujuan (objectives),
pelanggan (customer), hasil-hasil (output), proses-proses (processes), masukanmasukan (input), pemasok (Supliers), dan pengukuran umpan balik dan umpan
maju (measurements for feedback and feedforward).

Dalam sistem manjemen kualitas ada istilah Quality Control dan Quality Assurance.
Quality Control adalah kegiatan teknik yang memantau, mengevaluasi dan menindaklanjuti
agar persyaratan yang telah ditetapkan tercapai, Quality Assurance adalah semua tindakan
terencana dan sistematis yang diterapkan, untuk meyakinkan pelanggan bahwa proses hasil

kerja kontraktor akan memenuhi persyaratan.
Manfaat penerapan Iso 9001:2008 telah diperoleh banyak perusahaan diantaranya
sebagai berikut (Gasperz, 2001):
-

Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melelui jaminan kualitas
yang terorganisasi dan sistematik.
Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 diijinkan untuk mengiklankan
kepada media massa.
Meningktkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan
komunikasi yang lebih baik.
Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan.

Proses untuk mendapatkan ISO 9001:2008 bagi kontraktor dapat mengikuti langkahlangkah yang secara garis besar sebagai berikut (Gasperz, 2001):
1. Adanya komitmen dari pimpinan puncak.
2. Membentuk komite pengarah atau koordintaor ISO.
3. Mempelajari persyaratan-persyaratan standar dari sistem manajemen kualitas ISO
9001:2008.
4. Mengimplementasikan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008.


ISO 9001:2008 terdiri dari 8 klausul sebagai berikut:
1. Kausul 1. Ruang Lingkup
Dalam klausul ini secara persyaratan-persyaratan standar telah menekankan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan melalui efektivitas dari aplikasi sistem mutu,
termasuk proses-proses peningkatan terus menerus dan jaminan kesuaian. Semua
persyaratan standar ini generik dan dimaksudkan agar dapat diterapkan pada semua
perusahaan, adapun jenisnya, ukuran dn produk yang disediakannya, (Gasperz, 2001)
2. Klausul 2. Referensi Normatif
Klausul ini hanya memuat referensi-referensi yang harus dipersiapkan oleh kontraktor
untuk menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yaitu:
a. Peraturan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
b. Buku-buku panduan tentang kualitas. Landasan atau dasar-dasar dari sistem
manajemen mutu ISO 9001 dan kosakata dapat dirujuk ke dokumen ISO
9000:2005, sistem manajemen mutu dan kosakata (syukur, 2010).
3. Klausul 3. Istilah dan Definisi
Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang diberikan dalam ISO
9001:2008 (Quality management sistem fundamentals and vocabulary), diterapkan
pada ISO 9001:2008. Demikian pula istilah produk dapat bearti barang atau jasa. ISO
9001:2008 juga menganggap bahwa produk juga termasuk perangkat keras, perangkat
lunak, jasa dan material yang dipergunakan dalam proses (Gasperz, 2001).

4. Klausul 4. Sistem manajemen mutu
Persyaratan umum dalam memimpin dan mengoperasikan organisasi perlu dilakukan
pengelolaan yang sistematis dan dengan cara yang dapat dibuktikan. Organisasi harus
menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan, memelihara sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 dan melakukan peningkatan berkelanjutan. Identifikasi dan
pengelolaan proses juga harus dilakukan untuk memastikan persyaratan yang sesuai
telah terpenuhi. Proses-proses tersebut harus dikelola oleh organisasi yang sesuai
dengan persyaratan standar. Bila organisasi mensubkontrakan beberapa proses produk
yang memiliki kesesuaian dengan persyaratan, organisasai harus memastikan
penegdalian proses tersebut (Suardi, 2011). Persyaratan dokumentasi merupakan
proses untuk menghasilkan dokumen-dokumen dalam ISO 9001:2008, didefenisikan
sebagai informasi dan medium pendukungnya. Dokumentasi sistem manajemen mutu
harus mencakup:
1. Pernyataan tertulis tentang kebijakan kualitas dan tujuan kualitas.
2. Manual kualitas.
3. Prosedur-prosesur tertulis yang dibutuhkan oleh Standar Internasional ISO
9001:2008.
4. Dokumen-dokumen termasuk catatan-catatan yang dibutuhkan oleh organisasi
agar menjamin efektifitas perencanaan, operasional dan pengendalian prosesproses diluar organisasi.
Dalam hal manual mutu, harus merupakan suatu deskripsi dari urutan dan interaksi

proses-proses yang tercakup dalam sistem manajemen mutu. Manual mutu harus
memperhatikan hal-hal berikut (Gaspersz, 2001):

a. Ruang lingkup dari sistem manajemen sistem mutu ISO 9001:2008.
b. Hal-hal yang berkaitan dengan elemen 7 (realisasi produk) yang dikeluarkan
berdasarkan pertimbangan karena tidak dapat diterapkan pada organisasi.
c. Prosedur-prosedur tertulis atau referensi-referensi yang terkait dengan prosedur
tersebut.
d. Deskripsi dari urutan dan interaksi dari proses yang tercakup dalam sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008.
5. Klausul 5. Tanggung jawab Manajemen
Klausul ini menekankan pada komitmen manajemen puncak (top management
commitment). Manajemen organisasi harus memberikan komitmen menuju
pengembangan dan peningkatan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Komitmen
manajemen harus mengkomunikasikan pentingnya memenuhi permintaan customer
dan peraturan terkait, menetapkan kebijaksanaan dan sasaran mutu, mengadakan
tinjauan manajemen, menyediakan sumber daya yang diperlukan seperti manusia,
material, peralatan, dan uang.
Dalam hal fokus pelanggan manajemen puncak harus menjamin bahwa persyaratan
pelanggan telah ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan peningkatan kepuasan

pelanggan. Manajemen organisasi harus memiliki metodologi yang menjamin bahwa
kebuthan-kebuthan dan ekspektasi pelanggan telah ditetapkan melalui sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 dan diubah kedalam persyaratan-persyaratan serta
sesuai dengan tujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
6. Klausul 6. Manajemen Sumber Daya
Penyediaaan sumberdaya suatu organisasi harus menetapkan dan memberikan
sumber-sumber yang diperlukan secara tepat untuk menerapkan dan mempertahankan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta meningkatkan efektifitas terus menerus
dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dalam elemen sumber daya manusia, karyawan yang pekerjaannya mempengaruhi
mutu harus kompeten, meliputi: pendidikan, pelatihan, kemampuan, pengalaman,
ukurran kompeten ditentukan oleh masing-masing perusahaan, tergantung dari jenis
usahanya.
Untuk meningkatkan kompetensi, kesadaran dan pelatihan manajemen organisasi
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Gaspersz, 2001):
a. Mengindentifikasi dan menetapkan kebutuhan kompetensi untuk personil yang
melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi mutu.
b. Memberikan pelatihan atau tindakan lain yang diambil untuk memenuhi
kebutuhan kompetensi serta melakukan evaluasi efektifitas dari tindakan yang
dilakukan.
c. Menjamin bahwa karyawan sadar akan relevansi serta pentingnya aktivitas
mereka dan bagaimana mereka berkontribusi pada pencapaian tujuan-tujuan
mutu.
d. Memelihara catatan-catatan pendidikan, pelatihan ketrampilan dan pengalaman
kerja dari personil.
7. Klausul 7. Realisasi Produk

Dalam perencanaan realisasi produk organisasi harus menjamin bahwa proses
realisasi produk berada dibawah pengendalian, agar memenuhi persyaratan produk.
Manajemen organisasi harus memperhatikan beberapa aspek berikut (Gaspersz,
2001):
a. Konsisten dengan persyaratan dari proses lain di sumber manajemen mutu.
b. Menetapkan sasaran mutu dan persyaratan produk.
c. Menetapkan persyaratan mutu.
d. Kebutuhan untuk menetapkan proses dan dokumen dan penyediaan sumber
daya yang spesifik bagi produk itu.
e. Menetapkan sistem verifikasi, validasi, pementauan, pengukuran, inspeksi dan
uji spesifik bagi produk.
f. Menetapkan produk yang ok dan tidak ok.
g. Menetapkan record yang dibutuhkan sebagai bukti produk telah sesuai
persyaratan.
8. Klausul 8. Pengukuran, analisa dan peningkatan.
Dalam 8 klausul tentang pengukuran analisis dan peningkatan, dimana organisasi
harus menetapkan rencana-rencana dan menerapkan proses-proses pengukuran,
pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian
produk, menjamin kesesuaian dari sistem manajemen kualitas dan meningkatkan terus
menerus efektivitas dari sistem manajemen mutu.
Dalam hal pengukuran dan pemantauan organisasi harus memantau informasi yang
berkaitan dengan persepsi pelanggan agar mengetahui apakah organisasi telah
memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga dapat diketahui tentang kepuasan
pelanggan.
Program audit internal organisasi termasuk setiap jadwal, harus berdasarkan pada
status dan kepentingan yang diaudit, hasil-hasil audit terdahulu dan ukuran-ukuran
sistem yang lain. Program audit internal harus mencakup hal-hal berikut ini agar
sesuai (Gaspersz, 2001):
a. Penugasan personil, bebas dari tanggung jawab langsung terhadap aktivitas yang
diaudit dengan kualifikasi yang tepat untuk melakukan audit.
b. Suatu daftar periksa yang digunakan untuk memberikan landasan yang konsisten
untuk proses audit.
c. Perencanaan dan penjadwalan aktifitas-aktifitas spesifik dan area yang diaudit,
juga berdasarkan pada input lain termasuk perubahan-perubahan organisasioanl,
umpan balik, pelanggan termasuk keluhan pelanggan, laporan non konformans
dan survei.
d. Menindaklanjuti hasil-hasil audit terdahulu.
e. Laporan audit berisi hasil-hasil audit.
Gambaran umum proyek
Objek studi yang diambil pada penelitian ini adalah proyek pembangunan rumah
sakit Universitas Andalas Padang. Tujuan dari pembangunan proyek rumah sakit
ini adalah untuk mewujudkan pembangunan rumah sakit yang memberikan
pelayanan dan juga tempat riset dan pengabdian masyarakat bagi dosen dan
mahasiswa Universitas Andalas dan juga menjadi tujuan dan rujukan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25