MASA MUDA DAN MASA DEPAN

AKU & MASA DEPANKU
Pengkhotbah 11:9-10 s/d 12:1

Pendahuluan:
Pada waktu kecil begitu banyak remaja yang memiliki cita-cita atau keinginan yang
tinggi. Apakah itu salah? Tidak salah! Bahkan ada pepatah mengatakan “bercita-citalah
setinggi langit”. Ini tidak masalah, tetapi permasalahannya ialah ketika cita-cita atau
keinginan tersebut tidak sesuai dengan kehendak kita, tidak sesuai dengan apa yang kita
inginkan, maka kita mulai kecewa, kita mulai memberontak dan melawan kehendak
Allah.
Manusia Memberontak:
Ah! Tuhan tidak adil dan lain sebagainya.

Dan bahkan yang lebih celaka ialah

menganggap bahwa Tuhan tidak ada. Kalau Tuhan ada, dimanakah keberadaan-Nya?
Kenapa semua yang saya inginkan tidak dikabulkan?
Mulai dari situ, manusia mulai……..
Manusia Mulai Ingin Bebas:
Manusia ingin bebas! Adakah kebebasan di dunia ini?
- Di hutan?

- Tidur?
Tidak ada kebebasan di dunia ini! Semua terbatas!
Setelah manusia jatuh di dalam dosa, manusia hidup di dalam keterbatasan. Semua
manusia hendak ingin melakukan apa yang diinginkan hatinya tanpa mempertimbangkan
apakah hal itu berkenan kepada Allah atau tidak. Yang penting saya senang, saya bahagia
saya lakukan.

Inilah realita yang terjadi di zaman sekarang ini.

Seringkali kita

mendengarkan, bebaskan ekspresimu!
Bagaimana dengan kita?
Kita harus sadar bahwa tidak ada kebebasan di dunia ini dan melalui kesadaran ini
membawa kita untuk:
1. Kembali Kepada Allah
- Ketika manusia tidak taat kepada Allah manusia diusir. Manusia yang pertama,
Adam dan Hawa tidak menuruti, tidak taat pada perintah Tuhan, mereka diusir dari

Taman Eden. Oleh karena Tuhan Pencipta langit dan bumi beserta dengan segala

isinya adalah Tuhan Yang Mahakudus, oleh karena itu juga manusia yang berdosa,
manusia yang najis tidak bisa bersekutu dengan Allah yang KUDUS itu juga
sehingga manusia diusir. Sejak saat itu manusia kehilangan kemuliaan, kehilangan
pengenalan akan Allh. Manusia hidup di dalam dosa, berjalan di dalam dosa,
makan dan minum di dalam dosa, bangun dan tidur di dalam dosa.
- Ketika bangsa Israel tidak kembali kepada Allah, mereka dibuang. Bangsa Israel
adalah bangsa atau UMAT PILIHAN ALLAH. Mereka dipilih dari seluruh bangsa
yang ada di muka bumi ini untuk menjadi bangsa pilihan Tuhan Allah Pencipta
langit dan bumi. Mereka dibedakan dari berbagai bangsa – bangsa lain. Mereka
adalah bangsa atau umat yang mengenal Allah, oleh karena Allah telah menyatakan
diri kepada mereka dan bahkan Tuhan telah membebaskan mereka dari perbudakan
di Mesir. Tetapi, ketika di dalam perjalanan menuju ke tanah kanaan, mereka
mulai bersungut-sungut dan memberontak kepada Allah, Tuhan membuat
perjalanan mereka menjadi perjalanan yang dilalui cukup jauh sehingga sampai 40
tahun.
- Ketika kita tidak kembali kepada Tuhan Allah maka sia-sialah hidup dan masa
depan kita
- Kita harus kembali kepada Allah
2. Mengingat Keadilan Allah
- Allah kita adalah Tuhan Allah Yang Mahakasih dan Mahaadil

- Tuhan Menghukum setiap dosa yang kita lakukan
- Tuhan telah menunjukkan kasih-Nya kepada umat-Nya dengan merelakkan AnakNya yang Tunggal yaitu hanya oleh karena kasih-Nya. Ia memberikan hidup-Nya,
Ia berkorban sampai mati di atas kayu salib demi saya dan saudara yang percaya
kepada-Nya.
- Kita harus tunduk kepada Allah. (Mis. Kuda Liar) yang memiliki tenaga yang kuat
sekali sehingga susah untuk ditundukkan, maka ia pasti tidak digunakan, demikian
juga orang yang tidak taat kepada Allah, ia akan dibuang oleh Tuhan.

3. Di luar Allah hidup kita menjadi sia-sia
- Kristus berkata:
 “…. Di luar Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5)
 “… Akulah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP” (Yoh. 14:6)
- Mengenal Siapa Yang Kita Percaya
 Rasul Paulus, “… Siapakah Engkau, Tuhan?” (Kis. 9:5): ketika rasul Paulus
dipanggil oleh Tuhan, Tuhan menyatakan diri kepada-Nya dalam perjalanannya
ke Damsyik dengan suara, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya
Aku”. Jawab Saulus: Siapakah Engkau, Tuhan?, katanya: Akulah Yesus yang
kau aniaya itu.
 “…aku tahu kepada siapa aku percaya” (2 Tim. 1:12)
Setelah rasul Paulus dipanggil oleh Tuhan Yesus Kristus, ia giat di dalam

pelayanan yaitu memberitakan Injil dan diakhir pelayanannya ia mengatakan
“aku tahu siapa yang kupercaya”.
Bagaimanakah dengan kita? Sudahkah kita mengenal siapakah yang kita
percayai? Dan siapakah yang kita percayai? Manusiakah? Binatang kah?
Ataukah Tuhan Pencipta langit yaitu Dia yang telah datang ke dalam dunia
Dialah Tuhan Yesus Kristus. Semua pemimpin agama mengalami kematian?
Ya! Yesus termasuk mengalami kematian? Ya! Apakah semua pemimpin agama
bangkit dari kematian? TIDAK.

Inilah perbedaan Yesus Kristus sebagai

pemimpin agama Kristen dengan pemimpin agama yang lain. Hanya Kristus
satu-satunya pemimpin agama yang bangkit dari kematian. Diakah yang kau
percaya? Maukah engkau percaya dan bersandar sepenuhnya kepada Dia?
Mari kita berdoa!
AMIN !