STRUKTUR DAN TUJUAN ORGANISASI INTERNASI

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi internasional telah timbul sejak beberapa negara-negara mengadakan
hubungan internasional secara umum dikarenakan suatu negara sama halnya
seperti manusia yang merupakan mahluk sosial, dalam hal ini manusia tidak akan
bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain. Begitu pula dengan negara, bahwa
negara tidak akan bisa berkembang dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya
sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Sehingga negara-negara mengadakan
hubungan internasional guna memenuhi kebutuhan satu sama lain. Hubungan
internasional tersebut melibatkan dua atau lebih negara-negara yang mempunyai
kepentingan dan tujuan bersama. Organisasi internasional dijadikan suatu wadah
atau alat untuk mencapai atau mewujudkan tujuan bersama tersebut yang
menyangkut berbagai bidang kehidupan internasional.
Berdasarkan ruang lingkupnya organisasi internasional dibagi menjadi organisasi
internasional universal/global dan organisasi internasional regional. Organisasi
yang mencakup negara-negara di seluruh penjuru dunia. Sedangkan organisasi
regional wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan
bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja sesuai dengan kawasan dimana

organisasi internasional tersebut berada.1
Kepentingan dan kebutuhan negara berdaulat dan merdeka (independent States
and constituting a legally Organization States) tidak cukup hanya diselesaikan
atau dikoordinasikan kepada lembaga atau organisasi internasional yang bersifat
universal saja. Ruang lingkup bidang yang diatur oleh organisasi internasional
universal demikian luasnya, sehingga pengaturannya sering sulit di selesaikan.
Akan lebih mudah jika semua hubungan internasional dalam belahan dunia
tertentu diatur secara terbatas (tidak menyeluruh), yaitu dengan kerjasama secara
1Julia Anar, Bab II Unikom, klasifikasi Organisasi internasional, 2007,dapat diakses secara online
di http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBoQFjAA&url=http%3A%2F
%2Felib.unikom.ac.id%2Ffiles%2Fdisk1%2F135%2Fjbptunikompp-gdl-s1-2007-juliananar-6721bab-ii.doc&ei=L8wlVPvZKM6HuATlhICoDg&usg=AFQ
jCNGoPz45ge87
TXAnwtcPQGvLJNMU1g&sig2=eb2wTr5MKxRmA1mT4P-NTA&bvm=bv.76247554,d.c2E
pada tanggal 26 September 2014 pukul 06.40 WIB.

2

regional. Bukan secara a world wide (seluruh dunia).2 Kerjasama regional lebih
mudah dicapai karena secara geografis letak negara-negara berdekatan serta

kebutuhan ekonomi dan kebudayaanya tidak terlalu jauh berbeda.3
Seperti yang telah disebutkan, organisasi internasional regional keanggotaan
hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja, seperti ASEAN
(Association of South East Asian nation) yang merupakan perhimpunan
bangsa-bangsa yang diperuntukkan pada Asia Tenggara saja. Jadi organisasi
internasional regional tersebut merupakan bentuk kerjasama yang dibentuk oleh
negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja. Pembentukan ASEAN ini
merupakan langkah yang fenomenal dari negara-negara Asia Tenggara untuk
menghadapi percepatan globalisasi dunia, dunia yang semakin mengglobal,
mewujudkan perdamaian dunia khususnya kawasan Asia Tenggara,
pengembangan kerjasama, dan memajukan pembangunan ekonomi. 4 Dalam
2
c
Syahmin A.K, Pokok-pokok Hukum Organisasi Internasional, Bandung : Binacipta., p.77.

3
Ibid.

4
Arief, Jurnal Hurria, ASEAN, 2010 dapat diakses secara online : http://arieflmj.wordpress.com

/2010/06/17/sekilas-asean-wto-dan-nato/ pada tanggal 24 September 13.00 WIB.

3

menjalankan tugasnya ASEAN mempunyai struktur/Badan perlengkapan guna
mencapai apa yang menjadi tujuan dari ASEAN.
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana sejarah ASEAN (Association of South East Asian nation) ?
2. Apakah tujuan didirikannya ASEAN (Association of South East Asian
nation) ?
3. Bagaimanakah struktur dari ASEAN (Association of South East Asian
nation) ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah dari ASEAN (Association of South East
Asian nation)
2. Untuk mengetahui tujuan didirikannya ASEAN (Association of South
East Asian nation).
3. Untuk mengetahui struktur dari ASEAN (Association of South East
Asian nation)
D. Metode Penulisan

Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode deduktif dimana penulis
terlebih dahulu akan menggambarkan permasalahan secara umum lalu kemudian
menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Dalam teknik pengumpulan data, menelaah sejumlah literatur yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti berupa buku, jurnal, artikel dalam berbagai media,
baik intenet maupun surat kabar harian.
E. Sistematika Penulisan
Dalam menguraikan penulisan kali ini agar lebih sistematis, maka penyajian
makalah ini penulis bagi atas empat (4) bab, dan setiap bab dibagi lagi menjadi
beberapasub bab yang lebih rinci. Adapun sistematika penulisannya adalah
sebagai berikut:
1. BAB I. PENDAHULUAN, Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah,
dan tujuan penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan.
2. BAB II. LANDASAN TEORI, terdiri dari Fokus Bahasan dan Pengaturan
Hukum Internasional. Apa sajakah yang menjadi inti pembahasan dan dasar
hukum berlangsungnya dalam hubungan internasional.
3. BAB III. PEMBAHASAN, dalam bab ini Penulis membahas tentang apa
sumber dari organisasi internasional regional khususnya ASEAN dan
apakah tujuan didirikannya ASEAN, serta bagaimanakah struktur/badan
kelengkapn ASEAN.


4

4. BAB IV. PENUTUP, yang terdiri dari kesimpulan yang diambil dari
pembahasan, Saran, dan Daftar Pustaka.

II LANDASAN TEORI

A. Fokus Bahasan

5

Makalah ini berfokus pada organisasi internasional regional, yakni organisasi
internasioanal yang wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya
diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja sesuai dengan kawasan
dimana organisasi internasional tersebut berada. Kerjasama regional lebih mudah
dan efektif dicapai karena secara letak geografis negara-negara tersebut
berdekatan serta kebutuhan ekonomi dan kebudayaanya tidak terlalu jauh berbeda
satu sama lain. Salah satu contoh organisasi internasional regional tersebut adalah
ASEAN (Association of South East Asian nation) yang merupakan

perhimpunan bangsa-bangsa yang diperuntukkan pada negara-negara di Asia
Tenggara saja. Jadi organisasi internasional regional tersebut merupakan bentuk
kerjasama yang dibentuk oleh negara-negara yang berada di Asia Tenggara dan
terbuka bagi negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja. ASEAN didirikan
untuk mencapai suatu ketentraman, menjaga peredamaian dan keamanan serta
dalam hal melakukan kerjasama dalam berbagai bidang untuk memenuhi
kebutuhan satu sama lain.
ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok melalui
penandatanganan “Bangkok Declaration” atau yang biasa dikenal juga dengan
sebutan “ASEAN Declaration” yang didirikan oleh lima negara pemrakarsa,
yaitu5: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui
Deklarasi Bangkok. Dimana yang menjadi perwakilan saat itu ialah Adam Malik
(Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia),
S.Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Kelima wakil dari
lima negara tersebut mengadakan pertemuan dan perunding berkaitan dengan
masalah yang terjadi pada negara masing-masing sehingga sepakat mengadakan
rancangan perjanjian untuk membuat suatu organisasi internasional regional, yaitu
ASEAN. Dengan suatu deklarasi tersebut maka berdirilah ASEAN yang kemudian
dirancang dengan charter ASEAN untuk menjadi organisasi pemerintah yang
memiliki personalitas hukum6

5
Association Of Southeast Asian Nations, History, 2014. dapat diakses secara online
http://www.asean.org/ pada tanggal 23 September 2014 pukul 22.00 WIB.

6
Personalitas hukum : adalah kemampuan hukum yang berhubungan erat dengan kepribadian
hukum untuk berbuat sesuatu, melakukan tindakan (bertindak), atau melaksanakan hak dan
kewajibannya di nasional maupun internasional.

6

B.Pengaturan Hukum Internasional
Organisasi internasional adalah suatu persekutuan negara-negara yang dibentuk
dengan persetujuan antara para anggotanya dan mempunyai suatu sistem yang
tetap atau perangkat badan-badan yang tugasnya adalah untuk mencapai tujuan
kepentingan bersama dengan cara mengadakan kerjasama antar para anggotanya.7
Berdasarkan sifatnya D.W Bowett membagi organisasi internasional dibagi
menjadi organisasi internasional universal/global dan organisasi internasional
regional. Organisasi yang mencakup negara-negara di seluruh penjuru dunia.
Sedangkan organisasi internasional regional wilayah kegiatannya bersifat

regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan
tertentu saja sesuai dengan kawasan dimana organisasi internasional tersebut
berada.8

7
Sumaryo Suryokusumo, Pengantar Hukum Organisasi Internasional, Jakarta: PT Tatanusa ,
1990, p.1

8
D.W. Bowet, Hukum Organiasi Internasional, Terjemahan Bambang Iriana Atmaja, Jakarta,
Sinar Grafika, Cet.1, Februari 1992., p.143

7

Organisasi internasional dibagi menjadi organisasi internasional universal/global
dan organisasi internasional regional dibentuk berdasarkan persetujuan negaranegara yang dijadikan landasaran yuridis berdirinya organisasi tersebut, yang
lazimnya diatur dalam konvensi internasional, traktat atau deklarasi. 9 Baik
organisasi internasional universal/global maupun organisasi internasional regional
merupakaan subjek hukum inmternasional yang terdiri dari negara-negara anggota
baik global maupun kawasan tertentu saja/regional.10

Salah satu contoh organisasi internasional regional adalah ASEAN. Dimana
berdasarkan deklarasi bangkok ruang lingkup/keanggotaan ASEAN adalah “ that
the Association is open for participation to all States in the South-East Asian
Region ”11 (terbuka bagi semua negara, tapi hanya negara-negara yang termasuk

9
Syahmin A.K, Op.cit., p.80

10
Syahmin A.K, Loc.Cit.

11

8

didalam kawasan Asia Tenggara). Pada dasarnya misi yang akan diperjuangkan
oleh ASEAN adalah menciptakan suasana penuh persahabatan, kedamaian dan
penuh makmur di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara anggota ASEAN harus
mengusahakan kemajuan dalam perekonomian dan pembangunan, meningkatkan
pertahanan/keamanan nasional dan regional serta menjaga kestabilam politik

nasional maupun regoional.12

III PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya ASEAN (Association of South East Asian nation)
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah.
Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya,
sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah menjajah Asia Tenggara. Negaranegara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari
penjajahan.13 Mereka membuat suatu perundingan agar negaranya bisa aman,
ASEAN. Dapat diakses secara online http://www.asean.org/news/item/the-asean-declarationbangkok-declaration pada tanggal 26 September pukul 07.00 WIB.

12
Syahmin A.K, Op.cit., p.122

13

9

tentram, dan sejahtera. Maka dibentuklah Organisasi internasional regional
(ASEAN) yang dijadikan wadah dalam mencapai tujuan mereka bersama tersebut.

Sebuah organisasi yang didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi
Bangkok. Dimana yang menjadi perwakilan saat itu ialah Adam Malik
(Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia),
S.Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). 14
Organisasi internasional regional ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967
di Bangkok melalui penandatanganan “Bangkok Declaration” atau yang biasa
dikenal juga dengan sebutan “ ASEAN Declaration ”. Dimana Keanggotaannya
menurut deklarasi Bangkok “ that the Association is open for participation to all
States in the South-East Asian Region ” terbuka bagi semua negara, tapi hanya
negara-negara yang termasuk didalam kawasan Asia Tenggara.15 Karena pada
Dewi Anazrulen, ASEAN, 2012 dapat diakses secara online http://tridewijuliantipary.wordpress
.com/2012/12/12/makalah-asean/, pada tanggal 24 September 2014 pukul 22.00 WIB.

14

Association Of Southeast Asian Nations, History, 2014. dapat diakses secara online
http://www.asean.org/ pada tanggal 24 September 2014 pukul 22.00 WIB.

15

Sumaryo Suryokusumo, Studi Kasus Hukum Organisasi Internasional, Bandung : Penerbit
Alumni, 1993., p.91.

10

dasarnya “ ASEAN founding purpose was the ensure the survival of its members”16
(ASEAN didirikan untuk menjamin kelangsungan hidup negara-negara
anggotanya dalam hal ini adalah negara-negara yang berada di Asia Tenggara).
ASEAN pada prinsipnya adalah merupakan sebuah organisasi dengan ikatan
yang amat longgar karena hanya terbentuk dengan deklarasi. Oleh karena itu
ASEAN tidak memiliki status sebagai subyek hukum internasional, sehingga
ASEAN tidak dapat dikategorikan sebagai subyek hukum internasional.
Akibatnya, ASEAN mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan-tindakan
hukum baik ke dalam maupun ke luar, baik dengan negara-negara anggota
maupun dengan sesama organisasi internasional lainnya.17 Personalitas
internasional serta tingkat integritas ASEAN sangat lemah dibandingkan dengan
organisasi-organisasi regional yang lain. Penerapan prinsip non intervensi yang
sangat kaku, ketiadaan pengadilan HAM regional sebagaimana dimiliki organisasi
lainnya merupakan sebagian faktor penyebabnya. Masalah liberalisasi
perdagangan tingkat regional pun juga banyak memiliki permasalahan. Dalam
upaya menghadapi permasalahan tersebut, negara-negara anggota ASEAN
mengupayakan penguatan ASEAN dengan menyusun Piagam ASEAN (ASEAN
Charter).18

16

Shaun Narine, ebook, Explaining ASEAN: Regionalism in Southeast Asia,United States of
America : Lynne Rienner publisher, 2002., p.14. Dapat diakses secara online http://books.google.
co.id/books?
id=UATjStQrnsAC&pg=PA16&lpg=PA16&dq=asean+Structure&source=bl&ots=lzmXWGSDV&sig=nivJOmEY3Va2bJevoKw-1lM7GIU&hl=id&sa=X&ei=X2IlVJWnDpbt8gWQ
joKgBg&ved=0CGoQ6AEwDA#v=onepage&q=asean%20&f=false

17

Tsurayya Hidayat, Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum QISTI, Efektivitas Piagam Asean (Asean Charter)
Bagi Asean Sebagai Organisasi Internasonal., dapat diakses secara online https://www.a
cademia.edu/5141396/EFEKTIVITAS_PIAGAM_ASEAN_ASEAN_CHARTER_BAGI_ASEAN
_SEBAGAI_ORGANISASI_INTERNASONAL pada tanggal 24 September 2014 pukul 13.00
WIB.

11

ASEAN mulai melakukan penyusunan Piagam ASEAN setelah dimandatkan
dalam Vientiane Action Program (VAP) 19. Piagam ASEAN dimaksudkan untuk
mendorong ASEAN dari suatu organisasi yang bersifat longgar menjadi organisasi
yang memiliki landasan hukum yang kuat (legally binding).20 Dengan berlakunya
Piagam ASEAN ini, akan merubah ASEAN dari suatu asosiasi longgar
berdasarkan Pasal 3 Piagam ASEAN “ASEAN, as an inter-governmental
organisation, is hereby conferred legal personality”21 (ASEAN adalah organisasi
pemerintah dengan ini memiliki personalitas hukum). Keberlakuan Piagam
ASEAN berimplikasi pada perkembangan hukum internasional diakawasan
ASEAN, wujud sebagai sebuah perjanjian menjadikan Piagam ASEAN salah satu
sumber hukum internasional bagi seluruh negara anggota ASEAN. Perjanjian
18

Ibid.

19

Vientiane Action Program (VAP) : Program yang menekankan perlunya mempersempit
kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama
dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia
luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.

20

Ibid.

12

tersebut mempunyai karakter khusus yaitu mempunyai karakter law-making yang
dijadikan dasar bagi perjanjian internasional atau instrumen ASEAN lainnya baik
secara subordinasi ataupun sejajar koordinasi.22 Dikatakan mempunyai karakter
law-making di kawasan ASEAN karena 23:
1. Memberikan aturan-aturan umum
2. Dibentuk secara multilateral dalam konteks ASEAN adalah regional
3. Tidak membatalkan kewajiban perjanjiannya.
B. Tujuan didirikannya ASEAN
21

ASEAN Home, Charter Of Association Of Southeast Asian Nations, dapat diakses secara online
http://www.asean.org/archive/publications/ASEAN-Charter.pdf pada tanggal 25 September 23.00
WIB.

22

Eddy Pratomo, Prospek Dan Tantangan Hukum Internasional Di ASEAN Pasca Piagam ASEAN
Dari Sisi Perjanjian Internasional, JURNAL HUKUM NO. 1 VOL., 16 JANUARI 2009, 60 – 72.,
dapat di askses secara online law.uii.ac.id/images/stories/Jurnal Hukum/Eddy Pratomo.pdf pada
tanggal 25 September pukul 23.50 WIB.

23

John O’Brien, International Law, Routledge Cavendish, 200., p.82

13

Pada dasarnya ASEAN dibentuk oleh negara-negara yang berada dalam kawasan
Asia Tenggara untuk menjamin kelangsungan hidup negara-negara anggotanya
dan untuk melakukan kerjasama, menciptakan pemeliharaan dan peningkatan
perdamaian, keamanan, ketahanan dan kawasan bebas senjata nuklir dan senjata
pemusnah massal. Selain itu, ASEAN menciptakan kerja sama di bidang
perdagangan, penanaman modal, ketenagakerjaan, pengentasan masyarakat dari
kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan pembangunan dikawasan. ASEAN
juga ingin menciptakan penguatan demokrasi, pemajuan dan pelindungan hak
asasi manusia, dan lingkungan hidup, serta penciptaan lingkungan yang aman dari
narkoba. Selain itu, ASEAN mengembangkan sumber daya manusia,
meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya,
ASEAN juga memajukan identitasnya dengan meningkatkan kesadaran yang lebih
tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan kawasan, serta meneruskan
peran proaktif ASEAN dalam kerja sama dengan negara mitra wicara, yaitu
negara dan organisasi internasional yang menjadi mitra kerja sama ASEAN di
berbagai bidang.24
Berdasarkan Deklarasi Bangkok tujuan ASEAN adalah25 :
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
pengembangan kebudayaan negara-negara Asia Teggara melalui usaha
bersama dalam semangat bersama bagi suatu masyarakat Asia Tenggara
yang makmur dan damai;
24

Foster Gultom, Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Ayo kita kenali ASEAN,
Jakarta : Direktorat Jendral kerjasama ASEAN Kemnlu RI,2011 p.7 ., dapat di download di http://
www.kemlu.go.id/Documents/Tentang%20ASEAN/Buku%20Ayo%20Kita%20Kenali
%20ASEAN.pdf.

25

Bangkok Declaration, dapat diakses secara online pada situs resmi ASEAN http://www.asean
.org/ pada tanggal 25 September pukul 01.00 WIB.

14

2. Memelihara keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara tanpa
ikut campur terhadap masalah dalam negeri anggota;
3. Mewujudkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah
kepentingan bersama dibidang ekonomi, sosial, budaya, tehnik, ilmu
pengetahuan, dan Administrasi;
4. Untuk menyediakan atau memberikan bantuan terhadap satu dengan yang
lainnya dalam bentuk latihan dan fasilitas penelitian dalam bidang
pendidikan, propesi, tehnik, dan administrasi;
5. Melakukan kerjasama yang lebih efektif untuk memanfaatkan industri dan
pertanian, perluasan perdagangan termasuk studi tentang masalah yang
menyangkut komoditas perdagangan international, perbaikan fasilitas
transfort dan komunikasi, serta peningkatan standar kehidupan masyarakat
6. Untuk mengembangkan studi tentang bangsa Asia Tenggara;
7. Untuk mempertahankan kerjasama yang erat dan menguntungkan dengan
organisasi regional dan international yang mempunyai kepentingan dan
tujuan yang sama. dan meneliti semua cara untuk mengadakan kerjasama.
Tujuan ASEAN dinyatakan dalam Pasal 1 Piagam ASEAN, yaitu26:
1. Untuk memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan
stabilitas serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada
perdamaian di regional ;
2. Untuk meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama
politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir
dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4. Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup
damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil,
demokratis, dan harmonis;
26

Association of Southeast Asian Nations, dapat dakses secara online pada situs resmi ASEAN :
http://www.asean.org/ pada tanggal 26 September pukul 06.00 WIB.

15

5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat
kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif
untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu
lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas; terfasilitasinya
pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh,
dan arus modal yang lebih bebas;
6. Untuk mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan
pembangunan di ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7. Untuk
Memperkuat
demokrasi,
meningkatkan
tata
kepemerintahan yang baik dan aturan hukum, dan memajukan
serta melindungi hak asasi manusia dankebebasan-kebebasan
fundamental, dengan memperhatikan hak-hak dankewajiban-kewajiban
dari Negara-Negara Anggota ASEAN;
8. Menanggapi dengan efektif, sesuai dengan prinsip keamanan
yang menyeluruh, segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan
tantangan lintas-batas;
9. Untuk mendorong pembangunan berkelanjutan guna menjamin
perlindungan lingkungan hidup di kawasan, sumber daya alam yang
berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan kehidupan rakyat yang
berkualitas tinggi;
10. Untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang
lebih erat di bidang pendidikan dan pembelajaran sepanjang hidup, serta di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat
ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
11. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak
bagi rakyat ASEAN melalui penyediaan akses yang setara terhadap
peluang pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan sosial, dan
keadilan;
12. Untuk memperkuat kerja sama dalam membangun lingkungan
yang aman dan terjamin bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang
bagi masyarakat ASEAN;
13. Untuk memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di
dalamnya seluruh lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi, dan
memperoleh manfaat dari itu, proses integrasi dan pembangunan
komunitas ASEAN;
14. Untuk mengembangkan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran
yang lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan warisan regional;
15. Untuk mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai
kekuatan penggerak utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan
para partner eksternal dalam arsitektur kawasan yang terbuka, transparan,
dan inklusif;
C. Struktur/Badan perlengkapan dan Anggota ASEAN
Untuk mecapai maksud dan tujuannya, ASEAN mempunyai struktur/Badan
perlengkapan, yaitu:

16

1. Konferensi Tingkat tertinggi dalam ASEAN untuk membuat kebijakan.
Pertemuan/sidangnya dilakukan dua kali setahun dan terdiri dari para
Kepala Negara ASEAN atau Pemerintah
2. Dewan Koordinasi ASEAN adalah badan tertinggi kedua dalam ASEAN
dan terdiri dari para Mentri Luar Negri ASEAN. Seperti Summit, Dewan
Koordinasi sidang/pertemuan diadakan dua kali setahun. Dewan
Koordinasi memutuskan kriteria dan aturan-aturan dalam perjanjian
ASEAN dengan entitas external, termasuk organisasi masyarakat sipil
3. Dewan Koordinasi ASEAN terdiri dari:
a. Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN,
b. Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN,
c. Dewan Komunitas Sosial, Budaya ASEAN.
Dewan ini terdiri dari satu wakil Menteri Negara dari masing-masing
anggota ASEAN. Peran masing-masing Dewan adalah untuk
mengkoordinasikan pekerjaan badan-badan sektoral yang berbeda dalam
masing-masing "komunitas" mereka untuk mencapai tujuan dari pilar
ASEAN. Setiap Dewan Komunitas bertemu dua kali setiap tahunnya.
Dewan harus melaksanakan keputusan ASEAN Summit tetapi juga dapat
menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada Summit untuk
dipertimbangkan.
4. Kementerian Sektoral ASEAN yaitu badan yang mempertemukan para
menteri dalam sektor-sektor/bidang-bidang tertentu, contohnya, semua
menteri tenaga kerja dari semua negara anggota akan membentuk satu
tubuh kementerian sektoral. Mereka melaporkan kepada Dewan
Komunitas dan bertugas memperkuat kerjasama dalam sektor mereka serta
melaksanakan keputusan dari badan tertinggi ASEAN
5. Sekretariat memainkan peran penting dalam menyusun rencana dalam
tindakan bekerja sama dengan Pejabat tinggi ASEAN untuk menerapkan
keputusan yang dibuat pada pertemuan tingkat tinggi ASEAN. Sekretariat
ASEAN berlokasi di Jakarta, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal ASEAN27.

27

ASEAN, ASEAN Structure, dapat diakses secara online http://www.asean.org/asean/aseanstructure pada tanggal 26 September 2014 pukul 07.40 WIB.

17

6. Selain itu terdapat juga panitia Ad-Hoc dan Permanent comittee28 yang
beranggotakan tenaga ahli serta pejabat pemerintah negara-negara anggota
(Ad-Hoc Comitte and Permanent Comittes of Specialist and Officials on
spesuific subjects)29.
Dari sejak berdirinya hinnga sekarang ASEAN memiliki 10 negara yang tercaatat
menjadi anggota dari ASEAN yaitu, Indonesia (sejak 8 Agustus 1967), Thailand
(sejak 8 Agustus 1967), Malaysia (sejak 8 Agustus 1967), Filipina (sejak 8
Agustus 1967), Singapura (sejak 8 Agustus 1967), Brunei Darussalam (8 Januari
1984, Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997), dan
Kamboja (30 April 1995), Vietnam, myanmar, Singapura. 30 Prosedur pengajuan
dan penerimaan keanggotaan ASEAN wajib diatur oleh Dewan Koordinasi
28

Permanent comittee : pariwisata, pangan dan pertanian, ilmu pngetahuan dan teknologi,
perdagangan dan industri, perhubungan termasuk dinas lintas udara dan meteorologi, transportasi
dan telekomunikasi, keuangan, penerbangan sipil, perkapalan, kegiatan sosial-budaya, dan lain
lain.

29

Syahmin A.K., Op.Cit., p.124

30

ASEAN, member state, dapat diakses secara online pada situs resmi ASEAN : http://www.
asean.org/asean/asean-member-states pada tanggal tanggal 26 September 2014 pukul 07.50 WIB.

18

ASEAN dengan kriteria letaknya secara geografis diakui berada di kawasan Asia
Tenggara. pengakuan oleh seluruh negara anggota ASEAN; kesepakatan untuk
terikat dan tunduk kepada Piagam ASEAN dan kesanggupan serta keinginan
untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan.31
.

IV PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bawa ASEAN
merupakan organisasi ASEAN (Association of South East Asian
nation) yang merupakan
perhimpunan
bangsa-bangsa
yang
diperuntukkan pada negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN berdiri pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok melalui penandatanganan “Bangkok
Declaration” atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan “ASEAN
Declaration” yang didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi
Bangkok. Dimana yang menjadi perwakilan saat itu ialah Adam Malik
31

Foster Gultom, Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Op.Cit., p.7

19

(Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia),
S.Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Dengan suatu
deklarasi tersebut maka berdirilah ASEAN yang kemudian dirancang
dengan charter ASEAN untuk menjadi organisasi pemerintah yang
memiliki personalitas hukum seperti yang dituliskan dalam Pasal 3 Piagam
ASEAN “ASEAN, as an inter-governmental organisation, is hereby
conferred legal personality” (ASEAN adalah organisasi pemerintah
dengan ini memiliki personalitas hukum). dalam hal ini agar bisa menjadi
subjek hukum internasional yang dapat berbuat sesuatu, melakukan
tindakan (bertindak), atau melaksanakan hak dan kewajibannya di
nasional maupun internasional.
2. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan ASEAN
pada dasarnya ASEAN didirikan untuk menjamin kelangsungan hidup
negara-negara anggotanya dalam hal ini adalah negara-negara yang berada
di Asia Tenggara, untuk mencapai suatu ketentraman, menjaga
peredamaian dan keamanan serta dalam hal melakukan kerjasama dalam
berbagai bidang untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.
3. Dapat disimpulkan bahwa ASEAN mempunyai badan-badan perlengkapan
yang terdiri dari The ASEAN Summit (KTT atau Konferensi Tingkat
tertinggi), The ASEAN Coordinating Council, ASEAN Community
Councils (Dewan Koordinasi ASEAN), The ASEAN Sectoral Ministerial
Bodies bring together the ministers of specific sectors(Kementerian
Sektoral ASEAN), The ASEAN Secretariat (Sekertaris ASEAN), dan
panitia Ad-Hoc dan Permanent comittee. Badan-badan tersebut merupakan
badan yang menjalankan tugas dari ASEAN guna tujuan yang telah
dicantumkan dalam Piagam ASEAN (ASEAN Charter).

B.Saran
1. Negara-negara anggota ASEAN memiliki hak dan kewajiban yang sama
sebagaimana diatur dalam Piagam ASEAN. Negara-negara anggota
ASEAN wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna
melaksanakan ketentuan dalam Piagam ASEAN secara efektif dan agar
tujuan dari ASEAN bisa tercapai, serta mematuhi kewajiban-kewajiban
keanggotaan.
2. Masih sering terdengar perebutan wilayah maupun budaya antara negaranegara anggota ASEAN, seharusnya negara-negara anggota ASEAN harus
memperhatikan dan menjunjung tinggiu prinsip-prinsip yang berada pada
piagam ASEAN yaitu menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan,
integritas wilayah, dan identitas nasional seluruh negara-negara ASEAN.

20

3. ASEAN sebagai suatu orrganisasi yang menauingi negara-negara di Asia
Tenggara, sebaiknya mengadakan/melakukan hubungan dengan dunia
internasional yang efektif agar ASEAN bisa semakin berkembang