PENGARUH KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN TEORI KEBANGRUTAN SPRINGATE TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEKS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 - 2013 Yuwono
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
PENGARUH KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN TEORI KEBANGRUTAN
SPRINGATE TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERGABUNG DALAM
JAKARTA ISLAMIC INDEKS DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2009 - 2013
Yuwono
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur Jakarta
Email: yuwono.ragil.saputro@gmail.com
ABSTRAK
Kinerja perusahaan merupakan informasi yang dapat digunakan oleh calon investor
atau investor di pasar modal untuk memutuskan investasi. Dalam mengambil keputusan
investasi pelaku pasar atau investor dapat menghitung rasio dari setiap laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan. Rasio rasio tersebut merupakan rasio yang menunjukkan
kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan mengetahui rasio keuangan perusahaan, maka
dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan dari tahun ke tahun, mengalami peningkatan
atau penurunan kinerja. Jika perusahaan selalu mengalami penurunan kinerja, maka
perlunya dilakukan prediksi terhadap estimasi kebangkrutan. Prediksi terhadap estimasi
kebangkrutan hendaknya dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalam penelitian ini akan
digunakan teori kebangkutan yang lazim digunakan yaitu Springate Model.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan berdasarkan teori kebangkrutan
Springate Model terhadap harga saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks.
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis adalah regresi linier berganda
dengan jumlah perusahaan yang digunakan sebagai sampel sebanyak lima belas
perusahaan dan laporan keuangan yang dianalisis mulai periode 2009 sampai dengan 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi tingkat Harga Saham
adalah Earning Before Interest Tax to Total Assets, Earning Before Tax to Current
Liability dan Sales To Total Assets. Sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi tingkat
Harga Saham adalah Working Capital to Total Asset. Namun secara simultan pengaruh
kinerja keuangan sangat kecil hanya sekitar 1 % sedang 99 % dipengaruhi oleh variabel
lain di luar variabel yang diteliti. Saran kepada calon investor, dalam pengambilan
keputusan investasi selain memperhatikan kinerja keuangan emiten juga harus
memperhatikan variabel makro ekonomi.
Kata kunci: Springate Model, Harga Saham
ABSTRACT
Company performance is information that can be used by potential investors or
investors in capital market for investment settlement. In making investment decisions
market participants or investors can calculate the ratio of each financial report issued by
the company. Ratio ratio is a ratio that shows the financial performance of a company. By
knowing the company's financial ratios, it can know the financial condition of the company
from year to year. If the company is always experiencing a decline in performance, then
the need for prediction of bankruptcy predictions. His prediction of bankruptcy forecasts
is done by every company. In this research will be used the theory of commonly used
transportation that is Springate Model. This research is to know the influence of
bankruptcy performance of Springate model to share price incorporated in Islam Index
Jakarta.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 148
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
The method used to perform the analysis is multiple linear regression with the
number of companies used as a sample of fifteen companies and financial statements
analyzed from 2009 to 2013 period. The results showed variables affecting the rate of
interest before interest tax on the amount of Assets, Profit Before Taxes on Current
Liabilities and Sales of Total Assets. While the variable that does not affect the level of
Shares is Working Capital to Total Assets. But simultaneously the effect of very small
performance is only about 1% is 99% by other variables outside the variables studied.
Suggestions for potential investors, in investment decision decisions other than.
Keywords: Springate Model, Stock Price
Dengan mengetahui rasio keuangan
PENDAHULUAN
perusahaan, maka dapat diketahui kondisi
Latar Belakang Penelitian
merupakan
keuangan perusahaan dari tahun ke tahun,
informasi yang dapat digunakan oleh calon
mengalami peningkatan atau penurunan
investor atau investor di pasar modal untuk
kinerja. Jika perusahaan selalu mengalami
memutuskan investasi. Dalam mengambil
penurunan
keputusan investasi pelaku pasar atau
dilakukan
investor dapat menghitung rasio dari setiap
kebangkrutan. Prediksi terhadap estimasi
laporan keuangan yang diterbitkan oleh
kebangkrutan hendaknya dilakukan oleh
perusahaan. Rasio rasio tersebut merupakan
setiap perusahaan. Dalam penelitian ini
rasio yang menunjukkan kinerja keuangan
akan digunakan teori kebangkutan yang
suatu perusahaan.
lazim digunakan yaitu Springate Model.
Kinerja
perusahaan
kinerja,
prediksi
maka
perlunya
terhadap
estimasi
laporan
Adanya informasi tentang prediksi
diketahui
kebangrutan maka hal ini akan sangat
perkembangan keuangan serta hasil – hasil
bermanfaat bagi calon investor maupun
yang telah dicapai emiten terutama dapat
investor
mengetahui apa saja kelemahan perusahaan
memutuskan melakukan investasi atau
serta mengetahui potensi kebangkrutan
tidak.
perusahaan
kecenderungan mengalami
Dengan
keuangan
menganalisis
perusahaan
itu
dapat
sendiri.
Kebangkrutan
atau
Karena
pelaku
jika
pasar
emiten
untuk
ada
kebangrutan
adalah suatu kondisi di mana perusahaan
maka investasi dapat dialihkan ke emiten
tidak mampu lagi untuk mengoperasikan
lain.
perusahaan dengan baik karena kesulitan
keuangan yang dialami tersebut sudah
Pada intinya dengan mengetahui
adanya cenderungan kebangkrutan maka
sangat parah.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 149
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
akan memberikan informasi bagi pelaku
1
pasar agar dapat bertindak dengan tepat
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga dapat mengurangi risiko kerugian.
Pengertian Teori Kebangrutan
Menurut
Penelitian hal ini mengambil sampel
Prihadi
(2013),
(bankruptcy)
merupakan
perusahaan publik yang tergabung dalam
kebangkrutan
dalam Jakarta Islamic Indeks. Perusahaan
kondisi dimana perusahaan tidak mampu
yang dipilih adalah perusahaan yang secara
lagi
terus menerus ada dalam Jakarta Islamic
Perusahaan mengalami kekurangan dan
Indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI)
ketidak cukupan dana untuk menjalankan
periode 2009-2013.
atau melanjutkan usahanya sehingga tujuan
untuk
ekonomi
Berdasarkan latar belakang penelitian
telah
diuraikan
yang
ingin
kewajibannya.
dicapai
oleh
perusahaan tak bisa dicapai. Kondisi ini
Perumusan Masalah
yang
melunasi
di
atas,
maka
biasanya tidak muncul begitu saja di
perusahaan.
Ada
indikasi
awal
dari
dirumuskan masalah penelitian sebagai
perusahaan tersebut yang biasanya dapat
berikut :
dikenali lebih dini kalau laporan keuangan
1. Apakah ada pengaruh Working Capital
dianalisis secara lebih cermat dengan suatu
to Total Asset terhadap Harga Saham?
cara tertentu seperti rasio keuangan.
2. Apakah ada pengaruh Earning Before
Interest and Tax to Total Assets secara
parsial terhadap Harga Saham?
Faktor-Faktor Penyebab Kebangrutan
Menurut Prihadi (2013) penyebab
3. Apakah ada pengaruh Earning Before
kebangkrutan dibagi menjadi 2 yaitu faktor
Tax to Current Liabilities terhadap
internal dan eksternal. Faktor internal
Harga Saham?
adalah faktor yang berasal dari bagian
4. Apakah ada pengaruh Sales to Total
Asset terhadap Harga Saham?
internal
manajemen
perusahaan.
Sedangkan faktor eksternal bisa berasal dari
faktor luar yang berhubungan langsung
dengan operasi perusahaan atau faktor
perekonomian secara makro.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 150
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
syariah Islam atau yang lebih dikenal
Springate Model
Model
ini
dikembangkan
oleh
dengan
syariah
compliant.
Terdapat
Gorgon L.V Springate pada tahun 1978
beberapa pendekatan untuk menyeleksi
dengan
suatu saham apakah bisa dikategorikan
menggunakan
analisis
multidiskriminan, dengan menggunakan 40
sebagai
perusahaan sebagai sampelnya. Model ini
(Kurniawan,T,2008), hal yaitu:
dapat
a. Pendekatan
digunakan
untuk
memprediksi
saham
Syariah
jual
atau
beli.
tidak
Dalam
kebangkrutan dengan tingkat keakuratan
pendekatan ini diasumsikan saham
92,5%. Model yang dikembangkan oleh
adalah asset dan dalam jual beli ada
Springate adalah :
pertukaran asset ini dengan uang. Juga
Z = 1,30A + 3,07B + 0,66C + 0,4D
Sumber : R Rulick
bisa dikategorikan sebagai sebuah
kerja sama yang memakai prinsip bagi
hasil (profit-loss sharing).
Setyahadi (2012:30)
Rasio-rasio keuangan yang digunakan:
b. Pendekatan aktivitas keuangan atau
A: Working Capital / Total Asset
produksi.
Dengan
menggunakan
B: Earnings Before Interest and Taxes /
pendekatan produksi ini, sebuah saham
Total Assets
bisa diklaim sebagai saham yang halal
C: Earning Before Taxes / Current
ketika produksi dari barang dan jasa
Liabilities
yang dilakukan oleh perusahaan bebas
D: Sales / Total Asset
dari element-element yang haram yang
yang
secara explicit disebut di dalam Al-
mempunyai nilai Z-Score < 0,862 maka
Quran seperti riba, judi, minuman yang
perusahaan tersebut berpotensi mengalami
memabukkan, zina, babi dan semua
kebangkrutan,sedangkan perusahaan yang
turunan-turunannya.
Pada
model
ini
perusahaan
memiliki nilai Z-Score > 0,862 maka
c. Pendekatan pendapatan. Metode ini
perusahaan tersebut diklasifikasikan tidak
lebih melihat pada pendapatan yang
berpotensi mengalami kebangkrutan atau
diperoleh oleh perusahaan tersebut.
dalam kondisi yang sehat.
d. Ketika ada pendapatan yang diperoleh
dari Bunga (interest) maka secara
Pengertian Jakarta Islamic Indeks (JII)
Saham Syariah adalah saham-saham
yang memiliki karakteristik sesuai dengan
umum kita bisa mengatakan bahwa
saham
perusahaan
tersebut
tidak
syariah karena masih
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 151
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
ada unsur riba disana. Oleh karena itu
prinsip syariah dan diharapkan menjadi
seluruh pendapatan yang didapat oleh
tolak ukur kinerja saham-saham yang
perusahaan harus terhindar dan bebas
berbasis
dari bunga atau interest.
mengembangkan pasar modal
e. Pendekatan struktur modal yang dimiliki
oleh
perusahaan
serta
untuk
lebih
Syariah
(PT.BEI, 2008).
Dengan
Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari
melihat ratio hutang terhadap modal atau
30 saham yang dipilih dari saham-saham
yang lebih dikenal dengan debt to Equity
yang sesuai dengan syariah Islam. Pada
Ratio. Dengan melihat ratio ini maka
awal peluncurannya, pemilihan saham yang
diketahui jumlah hutang yang digunakan
masuk dalam kriteria syariah melibatkan
untuk
pihak
modal
tersebut.
syariah
atas
perusahaan
ini.
Dewan
Pengawas
Syariah
PT
Semakin besar ratio ini semakin besar
Danareksa Investment Management. Akan
ketergantungan modal terhadap hutang.
tetapi seiring perkembangan pasar, tugas
Akan tetapi untuk saat ini bagi perusahan
pemilihan saham-saham tersebut dilakukan
agak sulit untuk membuat ratio ini nol,
oleh Bapepam – LK, bekerja sama dengan
atau sama sekali tidak ada hutang atas
Dewan Syariah Nasional. Hal ini tertuang
modal. Oleh karena itu ada toleransi-
dalam Peraturan Bapepam – LK Nomor
toleransi atau batasan seberapa besar
II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan
“Debt to Equity ratio“ ini. Dan masing-
Daftar Efek Syariah. (PT. BEI, 2008).
masing Syariah indeks di dunia berbeda
dalam penetapan hal ini. Namun secara
Kriteria Pilihan Saham yang Memenuhi
keseluruhan kurang dari 45% bisa
Prinsip-prinsip Syariah
diklaim
sebagai
perusahaan
yang
memiliki saham Sariah
Berdasarkan arahan Dewan Syariah
Nasional dan Peraturan Bapepam – LK
Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek
Seiring perkembangan pasar modal,
Syariah. Jenis kegiatan utama suatu badan
di Indonesia juga telah dikembangkan pasar
usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah
modal syariah, di mana pada pertengahan
Islam adalah (sumber : www.idx.co.id) :
tahun 2000 dikeluarkan Jakarta Islamic
1. Usaha perjudian dan permainan yang
Index (JII). Indeks ini mensyaratkan saham
tergolong judi atau perdagangan yang
dengan jenis usaha utama dan ratio
dilarang.
keuangan yang tidak bertentangan dengan
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 152
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
2. Menyelenggarakan jasa keuangan yang
a. Total hutang yang berbasis bunga
menerapkan konsep ribawi, jual beli
dibandingkan dengan total ekuitas
risiko yang mengandung gharar dan
tidak lebih dari 82% (hutang yang
maysir.
berbasis bunga dibandingkan dengan
3. Memproduksi,
mendistribusikan,
memperdagangkan
dan
atau
menyediakan :
total ekuitas tidak lebih dari 45%:
55%).
b. Total
a. Barang dan atau jasa yang haram
karena zatnya (haram li-dzatihi).
b. Barang dan atau jasa yang haram
bukan karena zatnya (haram li-
pendapatan
pendapatan
tidak
dibandingkan
bunga
dan
halal
lainnya
dengan
total
pendapatan (revenue) tidak lebih dari
10%.
ghairihi) yang ditetapkan oleh DSNMUI.
Kriteria
c. Barang dan atau jasa yang merusak
moral dan bersifat mudarat.
Pemilihan
Saham
Jakarta
Islamic Index
Menurut Hermuningsih (2012) Untuk
4. Melakukan investasi pada perusahaan
menetapkan saham-saham yang masuk
yang pada saat transaksi tingkat (nisbah)
dalam perhitungan Jakarta Islamic Index
hutang perusahaan kepada lembaga
(JII) dilakukan proses seleksi sebagai
keuangan ribawi lebih dominan dari
berikut:
modalnya, kecuali investasi tersebut
1. Saham-saham
yang
akan
dipilih
dinyatakan keSyariahannya oleh DSN-
berdasarkan Daftar Efek Syariah (DES)
MUI.
yang dikeluarkan oleh Bapepam – LK.
Sedangkan kriteria saham yang masuk
dalam kategori Syariah adalah:
1. Tidak
melakukan
2. Memilih 60 saham dari Daftar Efek
Syariah tersebut berdasarkan urutan
kegiatan
usaha
sebagaimana yang diuraikan di atas.
kapitalisasi pasar terbesar selama 1
tahun terakhir.
2. Tidak melakukan perdagangan yang
3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham
tidak disertai dengan penyerahan barang
berdasarkan tingkat likuiditas yaitu nilai
/
transaksi di pasar reguler selama 1 tahun
jasa
dan
perdagangan
dengan
penawaran dan permintaan palsu.
terakhir.
3. Tidak melebihi rasio keuangan sebagai
berikut:
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 153
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Data sekunder adalah data yang telah
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan
analisis
regresi
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data
linier berganda,karena
dan dipublikasikan kepada masyarakat
variabel penelitian lebih dari satu variabel
pengguna data (Sugiyono, 2010). Data
bebas yang diduga dapat mempengaruhi
sekunder yang digunakan dalam bentuk
variabel terikatnya.Teknik pengumpulan
laporan keuangan perusahaan perusahaan
data dalam penelitian ini melalui studi
publik yang saham tergabung dalam Jakarta
pustaka
data
Islamic Indeks yang diperoleh dari Bursa
pendukung berupa literatur, buku, jurnal
Efek Indonesia periode 2009 sampai
penelitian terdahulu dan laporan-laporan
dengan 2013, dan dipublikasikan di Website
yang
Bursa
yakni
pengumpulan
dipublikasikan
untuk
mendapat
landasan yang kuat tentang teori, baik
Efek
Indonesia
melalui
www.idx.co.id.
berupa rumus-rumus teknik perhitungan,
maupun teori-teori yang mendukung objek
penelitian serta gambaran dari masalah
yang akan diteliti.
Kerangka Pemikiran
Hubungan Struktural antara variabel
dalam penelitian ini dapat dinyatakan
dalam model berikut:
Working Capital to Total
Asset
Earning Before Interest and
Taxes to Total Asset
Harga Saham
Earning Before Tax to
Current Liabilities
Sumber
: Data
diolah
sendiri
Sales
to Total
Asset
Gambar 1 Model Penelitian
Dari model penelitian tersebut, maka
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +…..+e
dapat disusun model matematis Metode
Regresi Linear Berganda (Multiple Linier
Regression Method) sebagai berikut :
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 154
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Keterangan :
Y = Harga Saham
Total Asset (X2), Earning Before Tax to
α = Konstanta.
Current Liability (X3) dan Sales to Total
β1 – β4 = Koefisien regresi dari setiap
Asset (X4).
variabel independen.
yang digunakan Harga Saham (Y).
Sedangkan variabel terikat
Pengujian statistik dilakukan angka
X1 = Working Capital to Total Asset
X2 = Earning Before Interest and Taxes to
signifikansi sebesar 5% (α = 0,05) dan
Total Asset
tingkat kepercayaan (confidence interval)
X3 = Earning Before Tax to Current
ialah sebesar 95%. Data yang digunakan
Liabilities
dipilih
X4 = Sales to Total Asset
sampling yaitu pengambilan sampel secara
e
= Kesalahan pengganggu (error term).
berdasarkan
metode
purposive
non probability sampling yang diambil
tidak secara acak, melainkan berdasarkan
kriteria tertentu.
Pengujian Asumsi Klasik
Dalam menggunakan alat analisis
regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi
HASIL
klasik, agar hasil dari analisis regresi ini
PEMBAHASAN
menunjukkan
Hasil Uji Asumsi Klasik
hubungan
yang
valid.
PENELITIAN
DAN
Pengujian asumsi klasik terdiri dari : uji
a. Uji Normalitas. Hasil uji normal plot
normalitas data, uji multikolinieritas, uji
pola data menyebar di sekitar garis
autokorelasi, uji heteroskedastitas dan uji
diagonal dan mengikuti arah garis
regresi berganda, uji hipotesa, uji F dan uji
diagonal, sehingga dapat dikatakan
t (Priyanto,2014)
bahwa variabel dalam penelitian ini
memenuhi uji normalitas.
b. Uji
Deskripsi Sampel Perusahaan
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel
yang
terdiri
dari
Nilai
tolerancesemua variabel bebas lebih
bebas
besar dari 0,10, demikian pula nilai
(Independent Variable) dan variabel terikat
VIF semuanya kurang dari 10. Dengan
(Dependent
demikian dapat disimpulkan bahwa
Variable).
variabel
Multikolinearitas.
Variabel
bebas
terdiri dari Working Capital to Total Asset
model
regresi
(X1), Earning Before Interest and Tax to
multikolinieritas.
bebas
adanya
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 155
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
c. Uji Autokorelasi.Hasil uji autokorelasi
uji heteroskedastisitas menunjukkan
menunjukkan nilai Durbin Watson
bahwa titik-titik menyebar secara acak,
sebesar 0.612
terletak Antara -2
tidak membentuk pola tertentu yang
sampai +2, yang berarti tidak ada
jelas. Titik-titik menyebar di atas dan di
masalah autokorelasi.
bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi
d. Uji
Heteroskedastisitas.
mendeteksi
ada
heteroskedastisitas
Untuk
tidaknya
dapat
dilakukan
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah
heteroskedastisitas
dalam
model regresi.
dengan melihat grafik scaterplot. Hasil
Uji Korelasi
Tabel 1
Harga
Saham
Harga Saham
Pearson Work. Cap. to Tot Asset
Correlati EBIT to Total Asset
on
EBT to current liability
Sales to Total Asset
Harga Saham
Work. Cap. to Tot Asset
Sig.(1t
EBIT to Total Asset
ailed)
EBT to current liability
Sales to Total Asset
Harga Saham
Work. Cap. to Tot Asset
N EBIT to Total Asset
EBT to current liability
Sales to Total Asset
Sumber : Hasil Output SPSS versi 21.0
1.000
-.119
.133
-.221
-.160
.
.155
.128
.028
.085
75
75
75
75
75
Correlations
Working EBIT to
Capital to Total Asset
Total Asset
-.119
.133
1.000
.020
.020
1.00
-.054
.598
-.243
.520
.155
.128
.
.432
.432
.
.323
.000
.018
.000
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
korelasi
variabel
independen terhadap
variabel dependen adalah sebagai berikut :
EBT to
current
liability
-.221
-.054
.598
1.000
.711
.028
.323
.000
.
.000
75
75
75
75
75
Sales to total
asset
-.160
-.243
.520
.711
1.000
.085
.018
.000
.000
.
75
75
75
75
75
Hubungan antara Earning Before Interes
and Tax to Total Asset dengan Harga
Saham
Hubungan antara Working Capital to
Tidak terjadi hubungan antara Earning
Total Asset dengan Harga Saham
Before Interes and Tax to Total Asset dan
Tidak terjadi hubungan antara Working
Harga Saham karena significant level
Capital to Total Asset dan Harga Saham
yaitu 0,128 lebih besar dari 0,05 (0,128
karena significant level yaitu 0,155 lebih
> 0,05).
besar dari 0,05 (0,155 > 0,05).
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 156
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Hubungan antara Earning Before Tax to
Tidak terjadi hubungan antara Sales to
Current Liability dengan Harga Saham
Total Asset dan Harga Saham karena
Hubungan antara Earning Before Tax to
significant level yaitu 0,085 lebih besar
Current Liability dan Harga Saham
dari 0,05 (0,085 > 0,05).
signifikan karena significant level yaitu
0,028 lebih kecil dari 0,05 (0,028 <
Koefisien Determinan
0,05). Hubungan antara variabel Earning
Menurut Priyatno, (2012) koefisien
Before Tax to Current Liability dengan
determinasi digunakan untuk mengetahui
Harga Saham adalah -0,221, korelasi
prosentase sumbangan pengaruh variabel
sangat rendah dengan arah hubungan
independen (x) terhadap variabel dependen
negatif. Artinya arah hubungan negatif
(y).Koefisien menunjukan seberapa besar
di sini adalah pada Earning Before Tax
prosentase variasi variabel independen
to Current Liability turun maka Harga
digunakan
Saham akan naik, begitupun sebaliknya
menjelaskan variasi variabel dependen,
jika Earning Before Tax to Current
atau variabel independen yang digunakan
Liability naik maka beta saham akan
dalam model tidak menjelaskan sedikitpun
turun
variasi
Hubungan antara Sales to Total Asset
determinasi terletak pada tabel 2 sebagai
dengan Harga Saham
berikut :
dalam
variabel
model
mampu
dependen.Koefisien
Tabel 2
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of
DurbinSquare
the Estimate
Watson
1
.441a
.194
.148
1.22085
.612
a. Predictors: (Constant), Sales to Total Asset, Working Capital to Total Asset, Earning
Before Interes and Tax to Total Asset, Earning Before Tax to Current Liability
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Hasil Output SPSS versi 21.0
Nilai Koefisien Determinasi sebesar
Before Tax to Current Liability dan Sales
0,194 atau 19,4 % artinya fluktuasi Harga
To Total Assets sebesar 19,4 % dan sisanya
Saham dapat dijelaskan oleh Earning
sebesar 80,6 % dipengaruhi oleh variabel
Before Interest Tax to Total Assets, Earning
lain seperti sentiment negatif, isu politik dll.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 157
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
dependen
Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan
di dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan
analisis
regresi
dan
memprediksi
variabel
dependen dengan menggunakan variabel
independen.
linier
Setalah data didapat dan dianggap
Regression
cukup memadai untuk diolah,maka langkah
berganda
(Multiple
Linier
Method)
dengan
pengelolaan
data
menggunakan SPSS versi 21.0
selanjutnya adalah mengolah data dan
menganalisis
data
hasil
berdasarkan
Analisis Regresi Linier Berganda
struktur model antar variabel penelitian.
adalah analisis untuk mengukur besarnya
Hasil analisis data regresi linier berganda
pengaruh antara dua atau lebih variabel
dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:
independen
terhadap
satu
variabel
Tabel 3
Model
1
2
3
(Constant)
Work. Cap. to Tot Asset
EBIT to Total Asset
EBT to current liability
Sales to Total Asset
(Constant)
Work. Cap. to Tot Asset
EBIT to Total Asset
EBT to current liability
(Constant)
Work. Cap. to Tot Asset
EBIT to Total Asset
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
10.360
.548
-1.303
.777
.628
.189
-.147
.064
-.257
.243
10.00
.431
-1.051
.740
.588
.186
-.187
.052
9.770
.402
.571
.187
-.181
.052
Standardized
Coefficients
Beta
-.190
.454
-.380
-.172
-.153
.425
-.483
.413
-.468
t
18.898
-1.678
3.315
-2.290
-1.056
23.226
-1.421
3.166
-3.595
24.330
3.058
-3.466
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Hasil Output SPSS versi 21.0
Dari tabel 3 dijelaskan tentang pengaruh
Liability dan Sales to Total Asset terhadap
variabel Working Capital to Total Asset,
Harga Saham. Berdasarkan tabel 3 maka
Earning Before Interest and Tax to Total
garis regresinya sebagai berikut :
Asset, Earning Before Tax to Current
Harga Saham = 9.977 + 0.571_Earning Before Interes and Tax to Total Asset - 0.181_
Earning Before Tax to Current Liability
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 158
Sig.
.000
.098
.001
.025
.294
.000
.160
.002
.001
.000
.003
.001
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Penjelasan tentang garis regresi di atas
c. Nilai koefisien Earning Before Tax to
sebagai berikut :
Current Liability sebesar - 0.181 artinya
a. Nilai konstanta sebesar 9.970 artinya
jika Earning Before Tax to Current
jika Earning Before Interest and Tax to
Liability, turun sebesar 1 satuan maka
Total Asset dan Earning Before Tax to
harga saham akan naik sebesar 0.181 dan
Current Liability nilainya nol maka
demikian pula sebaliknya dengan asumsi
Harga saham sebesar 9.970.
variabel X yang lain nol. Hal ini dapat
b. Nilai koefisien Earning Before Interest
terjadi jika Earning Before Tax to
and Tax to Total Assets sebesar 0.571
Current Liability negatif maka pelaku
artinya jika Earning Before Interest and
pasar tidak
Tax to Total Assets, naik sebesar 1 satuan
investasi di perusahaan dengan Earning
maka harga saham akan naik sebesar
Before
0.571 dan demikian pula sebaliknya
berkurang
dengan asumsi variabel X yang lain nol.
makin berkurang
Hal ini dapat terjadi , dengan semakin
pemegang saham untuk mendapatkan
naiknya Earning Before Interest and Tax
dividen juga akan menurun. Pemegang
to Total Assets maka potensi pemegang
saham akan khawatir tidak mendapatkan
saham
dividen
dividen
menarik
mempengaruhi harga saham.
semakin
untuk
mendapatkan
tinggi
sehingga
tertarik untuk melakukan
Tax
to
berarti
yang
Current
Liability
keuntungan
juga
sehingga potensi
diharapkan
sehingga
investor lain untuk membeli sahan yang
pada akhirnya harga saham akan naik.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Pengujian Statistik t (uji-t)
Tabel 4
Model
Beta In
Excluded Variablesa
t
Sig.
Partial
Correlation
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
Minimum
Tolerance
.481
2.081
.423
.993
1.007
.638
Sales to Total Asset
-.088c
-.561
.577
-.066
3
Working Capital to
-.153c -1.421
.160
-.166
Total Asset
a. Dependent Variable: Harga Saham
b. Predictors in the Model: (Constant), Working Capital to Total Asset, Earning Before Interes and Tax to Total Asset,
Earning Before Tax to Current Liability
c. Predictors in the Model: (Constant), Earning Before Interes and Tax to Total Asset, Earning Before Tax to Current
Liability
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 159
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Berdasarkan
Coefficientsa
hasil
dan
tabel
tabel
4
3
berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham
Excluded
karena
Variablesa menunjukkan bahwa pengaruh
0,003 < 0,05.
antara
3.
variabel
independen
terhadap
Pengaruh Working Capital to Total
terhadap
Pengaruh Earning Before Tax to
Berdasarkan tabel 3 hasil olah data
Saham,
statistik hasil penelitian ini menyatakan
Berdasarkan tabel 4 hasil olah data
bahwa Earning Before Interes and Tax
statistik hasil penelitian ini menyatakan
to Total Asset berpengaruh signifikan
bahwa Working Capital to Total Asset
terhadap Harga Saham karena nilai
tidak berpengaruh signifikan terhadap
signifikansinya 0,001 < 0,05.
Harga
4.
Asset
Saham
Harga
signifikansinya
Current Liability terhadap Harga Saham,
variabel dependen sebagai berikut:
1.
nilai
karena
nilai
Pengaruh Sales to Total Asset
signifikansinya 0,160 > 0,05.
terhadap Harga Saham Berdasarkan
2.
tabel 4 hasil olah data statistik hasil
Pengaruh Earning Before Interes
and Tax to Total Asset terhadap Harga
penelitian
Saham. Berdasarkan tabel 3 hasil olah
Working Capital to Total Asset tidak
data
berpengaruh signifikan terhadap Harga
statistik
hasil
menyatakan bahwa
Interes
and
Tax
penelitian
ini
Saham
Earning Before
to
Total
ini
karena
menyatakan
nilai
bahwa
signifikansinya
0,577 > 0,05
Asset
Hasil Pengujian Statistik F (Goodness Fit Test)
Tabel 5 ANOVAa
Model
1
2
3
Regression
Residual
Total
Regression
Residual
Total
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
25.152
104.333
129.485
23.488
105.996
129.485
20.472
109.013
129.485
df
Mean Square
4
70
74
3
71
74
2
72
74
F
Sig.
6.288
1.490
4.219
.004b
7.829
1.493
5.244
.003 c
10.236
1.514
6.761
.002d
a. Dependent Variable: Harga Saham
b. Predictors: (Constant), Sales to Total Asset, Working Capital to Total Asset, Earning Before Interes
and Tax to Total Asset, Earning Before Tax to Current Liability
c. Predictors: (Constant), Working Capital to Total Asset, Earning Before Interes and Tax to Total Asset,
Earning Before Tax to Current Liability
d. Predictors: (Constant Earning Before Interes and Tax to Total Asset, Earning Before Tax to Current
Liability
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 160
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Berdasarkan tabel 5 ANOVAa nilai
2. Bagi perusahaan agar saham yang
signifikansi sebesar 0,002 dimana 0.002 <
diperdagangkan memberikan dampak
0,05 yang berarti nilai dibawah nilai
positif maka harus memperhatikan
signifikan. Hal ini berarti model regresi
kinerja
layak digunakan dalam penelitian (good
ditingkatkan pada tahun tahun yang
fit model).
akan datang karena variabel tersebut
profitabilitas
menjadi
acuan
SIMPULAN DAN SARAN
melakukan
Simpulan
saham di bursa.
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
investor
transaksi
harus
untuk
perdagangan
dan
pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1. Variabel yang mempengaruhi tingkat
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar
Modal Indonesia. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Harga Saham adalah Earning Before
Interes and Tax to Total Asset dan
Earning Before Tax to Current Liability
2. Variabel yang tidak
mempengaruhi
tingkat Harga Saham adalah Working
Capital to Total Asset dan Sales to Total
Asset
Saran
Dengan memperhatikan simpulan tersebut
Kurniawan T, 2008. Votalitas Saham
Syariah (Anailisis Atas Jakarta
Islamic Index) Karim Reviw. Special
Edition. January 2008.
Priyatno, Duwi 2012. Belajar Praktis
Analisis Parametrik dan Non
Parametrik Dengan SPSS dan
Prediksi Pertanyaan Pendadaran
Skripsi dan Tesis. Gava Media,
Yogyakarta.
maka saran yang dapat disampaikan sebagai
berikut :
1. Bagi pelaku pasar atau investor maupun
calon investor selain memperhatikan
kinerja emiten harus memperhatikan
Priyatno, Duwi.2014. Belajar Praktis
Analisis Parametrik dan Non
Parametrik Dengan SPSS dan
Prediksi Pertanyaan Pendadaran
Skripsi dan Tesis. Gava Media,
Yogyakarta.
variabel makro ekonomi dan isu politik
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 161
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Ross , A Stephen cs alih bahasa Ali Akbar
Yulianto
cs.2009.
Pengantar
Keuangan Perusahaan Corporate
Finance
Fundamentals.Edisi
8.Salemba Empat Jakarta
Rudianto.2013.Akuntansi
Manajemen.Erlangga Jakarta.
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif
dan R&D). Alfabeta. Bandung.
Weston, J.F. dan Thomas E. Copeland,
2010. Manajemen Keuangan. Edisi
Revisi Jilid 1, Edisi Bahasa
Indonesia, Alih Bahasa Oleh A, Jaka
W, dan Kibrandoko, Tangerang,
Binarupa Aksara.
William cs.2012.Financial & Managerial
Accounting.Sixteenth
Edition.Mc
Graw Hill International Edition.
Prihadi, Toto. 2013. Analisa Laporan
Keuangan Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PPM.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 162
PENGARUH KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN TEORI KEBANGRUTAN
SPRINGATE TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERGABUNG DALAM
JAKARTA ISLAMIC INDEKS DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2009 - 2013
Yuwono
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur Jakarta
Email: yuwono.ragil.saputro@gmail.com
ABSTRAK
Kinerja perusahaan merupakan informasi yang dapat digunakan oleh calon investor
atau investor di pasar modal untuk memutuskan investasi. Dalam mengambil keputusan
investasi pelaku pasar atau investor dapat menghitung rasio dari setiap laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan. Rasio rasio tersebut merupakan rasio yang menunjukkan
kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan mengetahui rasio keuangan perusahaan, maka
dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan dari tahun ke tahun, mengalami peningkatan
atau penurunan kinerja. Jika perusahaan selalu mengalami penurunan kinerja, maka
perlunya dilakukan prediksi terhadap estimasi kebangkrutan. Prediksi terhadap estimasi
kebangkrutan hendaknya dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalam penelitian ini akan
digunakan teori kebangkutan yang lazim digunakan yaitu Springate Model.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan berdasarkan teori kebangkrutan
Springate Model terhadap harga saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks.
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis adalah regresi linier berganda
dengan jumlah perusahaan yang digunakan sebagai sampel sebanyak lima belas
perusahaan dan laporan keuangan yang dianalisis mulai periode 2009 sampai dengan 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi tingkat Harga Saham
adalah Earning Before Interest Tax to Total Assets, Earning Before Tax to Current
Liability dan Sales To Total Assets. Sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi tingkat
Harga Saham adalah Working Capital to Total Asset. Namun secara simultan pengaruh
kinerja keuangan sangat kecil hanya sekitar 1 % sedang 99 % dipengaruhi oleh variabel
lain di luar variabel yang diteliti. Saran kepada calon investor, dalam pengambilan
keputusan investasi selain memperhatikan kinerja keuangan emiten juga harus
memperhatikan variabel makro ekonomi.
Kata kunci: Springate Model, Harga Saham
ABSTRACT
Company performance is information that can be used by potential investors or
investors in capital market for investment settlement. In making investment decisions
market participants or investors can calculate the ratio of each financial report issued by
the company. Ratio ratio is a ratio that shows the financial performance of a company. By
knowing the company's financial ratios, it can know the financial condition of the company
from year to year. If the company is always experiencing a decline in performance, then
the need for prediction of bankruptcy predictions. His prediction of bankruptcy forecasts
is done by every company. In this research will be used the theory of commonly used
transportation that is Springate Model. This research is to know the influence of
bankruptcy performance of Springate model to share price incorporated in Islam Index
Jakarta.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 148
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
The method used to perform the analysis is multiple linear regression with the
number of companies used as a sample of fifteen companies and financial statements
analyzed from 2009 to 2013 period. The results showed variables affecting the rate of
interest before interest tax on the amount of Assets, Profit Before Taxes on Current
Liabilities and Sales of Total Assets. While the variable that does not affect the level of
Shares is Working Capital to Total Assets. But simultaneously the effect of very small
performance is only about 1% is 99% by other variables outside the variables studied.
Suggestions for potential investors, in investment decision decisions other than.
Keywords: Springate Model, Stock Price
Dengan mengetahui rasio keuangan
PENDAHULUAN
perusahaan, maka dapat diketahui kondisi
Latar Belakang Penelitian
merupakan
keuangan perusahaan dari tahun ke tahun,
informasi yang dapat digunakan oleh calon
mengalami peningkatan atau penurunan
investor atau investor di pasar modal untuk
kinerja. Jika perusahaan selalu mengalami
memutuskan investasi. Dalam mengambil
penurunan
keputusan investasi pelaku pasar atau
dilakukan
investor dapat menghitung rasio dari setiap
kebangkrutan. Prediksi terhadap estimasi
laporan keuangan yang diterbitkan oleh
kebangkrutan hendaknya dilakukan oleh
perusahaan. Rasio rasio tersebut merupakan
setiap perusahaan. Dalam penelitian ini
rasio yang menunjukkan kinerja keuangan
akan digunakan teori kebangkutan yang
suatu perusahaan.
lazim digunakan yaitu Springate Model.
Kinerja
perusahaan
kinerja,
prediksi
maka
perlunya
terhadap
estimasi
laporan
Adanya informasi tentang prediksi
diketahui
kebangrutan maka hal ini akan sangat
perkembangan keuangan serta hasil – hasil
bermanfaat bagi calon investor maupun
yang telah dicapai emiten terutama dapat
investor
mengetahui apa saja kelemahan perusahaan
memutuskan melakukan investasi atau
serta mengetahui potensi kebangkrutan
tidak.
perusahaan
kecenderungan mengalami
Dengan
keuangan
menganalisis
perusahaan
itu
dapat
sendiri.
Kebangkrutan
atau
Karena
pelaku
jika
pasar
emiten
untuk
ada
kebangrutan
adalah suatu kondisi di mana perusahaan
maka investasi dapat dialihkan ke emiten
tidak mampu lagi untuk mengoperasikan
lain.
perusahaan dengan baik karena kesulitan
keuangan yang dialami tersebut sudah
Pada intinya dengan mengetahui
adanya cenderungan kebangkrutan maka
sangat parah.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 149
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
akan memberikan informasi bagi pelaku
1
pasar agar dapat bertindak dengan tepat
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga dapat mengurangi risiko kerugian.
Pengertian Teori Kebangrutan
Menurut
Penelitian hal ini mengambil sampel
Prihadi
(2013),
(bankruptcy)
merupakan
perusahaan publik yang tergabung dalam
kebangkrutan
dalam Jakarta Islamic Indeks. Perusahaan
kondisi dimana perusahaan tidak mampu
yang dipilih adalah perusahaan yang secara
lagi
terus menerus ada dalam Jakarta Islamic
Perusahaan mengalami kekurangan dan
Indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI)
ketidak cukupan dana untuk menjalankan
periode 2009-2013.
atau melanjutkan usahanya sehingga tujuan
untuk
ekonomi
Berdasarkan latar belakang penelitian
telah
diuraikan
yang
ingin
kewajibannya.
dicapai
oleh
perusahaan tak bisa dicapai. Kondisi ini
Perumusan Masalah
yang
melunasi
di
atas,
maka
biasanya tidak muncul begitu saja di
perusahaan.
Ada
indikasi
awal
dari
dirumuskan masalah penelitian sebagai
perusahaan tersebut yang biasanya dapat
berikut :
dikenali lebih dini kalau laporan keuangan
1. Apakah ada pengaruh Working Capital
dianalisis secara lebih cermat dengan suatu
to Total Asset terhadap Harga Saham?
cara tertentu seperti rasio keuangan.
2. Apakah ada pengaruh Earning Before
Interest and Tax to Total Assets secara
parsial terhadap Harga Saham?
Faktor-Faktor Penyebab Kebangrutan
Menurut Prihadi (2013) penyebab
3. Apakah ada pengaruh Earning Before
kebangkrutan dibagi menjadi 2 yaitu faktor
Tax to Current Liabilities terhadap
internal dan eksternal. Faktor internal
Harga Saham?
adalah faktor yang berasal dari bagian
4. Apakah ada pengaruh Sales to Total
Asset terhadap Harga Saham?
internal
manajemen
perusahaan.
Sedangkan faktor eksternal bisa berasal dari
faktor luar yang berhubungan langsung
dengan operasi perusahaan atau faktor
perekonomian secara makro.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 150
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
syariah Islam atau yang lebih dikenal
Springate Model
Model
ini
dikembangkan
oleh
dengan
syariah
compliant.
Terdapat
Gorgon L.V Springate pada tahun 1978
beberapa pendekatan untuk menyeleksi
dengan
suatu saham apakah bisa dikategorikan
menggunakan
analisis
multidiskriminan, dengan menggunakan 40
sebagai
perusahaan sebagai sampelnya. Model ini
(Kurniawan,T,2008), hal yaitu:
dapat
a. Pendekatan
digunakan
untuk
memprediksi
saham
Syariah
jual
atau
beli.
tidak
Dalam
kebangkrutan dengan tingkat keakuratan
pendekatan ini diasumsikan saham
92,5%. Model yang dikembangkan oleh
adalah asset dan dalam jual beli ada
Springate adalah :
pertukaran asset ini dengan uang. Juga
Z = 1,30A + 3,07B + 0,66C + 0,4D
Sumber : R Rulick
bisa dikategorikan sebagai sebuah
kerja sama yang memakai prinsip bagi
hasil (profit-loss sharing).
Setyahadi (2012:30)
Rasio-rasio keuangan yang digunakan:
b. Pendekatan aktivitas keuangan atau
A: Working Capital / Total Asset
produksi.
Dengan
menggunakan
B: Earnings Before Interest and Taxes /
pendekatan produksi ini, sebuah saham
Total Assets
bisa diklaim sebagai saham yang halal
C: Earning Before Taxes / Current
ketika produksi dari barang dan jasa
Liabilities
yang dilakukan oleh perusahaan bebas
D: Sales / Total Asset
dari element-element yang haram yang
yang
secara explicit disebut di dalam Al-
mempunyai nilai Z-Score < 0,862 maka
Quran seperti riba, judi, minuman yang
perusahaan tersebut berpotensi mengalami
memabukkan, zina, babi dan semua
kebangkrutan,sedangkan perusahaan yang
turunan-turunannya.
Pada
model
ini
perusahaan
memiliki nilai Z-Score > 0,862 maka
c. Pendekatan pendapatan. Metode ini
perusahaan tersebut diklasifikasikan tidak
lebih melihat pada pendapatan yang
berpotensi mengalami kebangkrutan atau
diperoleh oleh perusahaan tersebut.
dalam kondisi yang sehat.
d. Ketika ada pendapatan yang diperoleh
dari Bunga (interest) maka secara
Pengertian Jakarta Islamic Indeks (JII)
Saham Syariah adalah saham-saham
yang memiliki karakteristik sesuai dengan
umum kita bisa mengatakan bahwa
saham
perusahaan
tersebut
tidak
syariah karena masih
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 151
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
ada unsur riba disana. Oleh karena itu
prinsip syariah dan diharapkan menjadi
seluruh pendapatan yang didapat oleh
tolak ukur kinerja saham-saham yang
perusahaan harus terhindar dan bebas
berbasis
dari bunga atau interest.
mengembangkan pasar modal
e. Pendekatan struktur modal yang dimiliki
oleh
perusahaan
serta
untuk
lebih
Syariah
(PT.BEI, 2008).
Dengan
Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari
melihat ratio hutang terhadap modal atau
30 saham yang dipilih dari saham-saham
yang lebih dikenal dengan debt to Equity
yang sesuai dengan syariah Islam. Pada
Ratio. Dengan melihat ratio ini maka
awal peluncurannya, pemilihan saham yang
diketahui jumlah hutang yang digunakan
masuk dalam kriteria syariah melibatkan
untuk
pihak
modal
tersebut.
syariah
atas
perusahaan
ini.
Dewan
Pengawas
Syariah
PT
Semakin besar ratio ini semakin besar
Danareksa Investment Management. Akan
ketergantungan modal terhadap hutang.
tetapi seiring perkembangan pasar, tugas
Akan tetapi untuk saat ini bagi perusahan
pemilihan saham-saham tersebut dilakukan
agak sulit untuk membuat ratio ini nol,
oleh Bapepam – LK, bekerja sama dengan
atau sama sekali tidak ada hutang atas
Dewan Syariah Nasional. Hal ini tertuang
modal. Oleh karena itu ada toleransi-
dalam Peraturan Bapepam – LK Nomor
toleransi atau batasan seberapa besar
II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan
“Debt to Equity ratio“ ini. Dan masing-
Daftar Efek Syariah. (PT. BEI, 2008).
masing Syariah indeks di dunia berbeda
dalam penetapan hal ini. Namun secara
Kriteria Pilihan Saham yang Memenuhi
keseluruhan kurang dari 45% bisa
Prinsip-prinsip Syariah
diklaim
sebagai
perusahaan
yang
memiliki saham Sariah
Berdasarkan arahan Dewan Syariah
Nasional dan Peraturan Bapepam – LK
Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek
Seiring perkembangan pasar modal,
Syariah. Jenis kegiatan utama suatu badan
di Indonesia juga telah dikembangkan pasar
usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah
modal syariah, di mana pada pertengahan
Islam adalah (sumber : www.idx.co.id) :
tahun 2000 dikeluarkan Jakarta Islamic
1. Usaha perjudian dan permainan yang
Index (JII). Indeks ini mensyaratkan saham
tergolong judi atau perdagangan yang
dengan jenis usaha utama dan ratio
dilarang.
keuangan yang tidak bertentangan dengan
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 152
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
2. Menyelenggarakan jasa keuangan yang
a. Total hutang yang berbasis bunga
menerapkan konsep ribawi, jual beli
dibandingkan dengan total ekuitas
risiko yang mengandung gharar dan
tidak lebih dari 82% (hutang yang
maysir.
berbasis bunga dibandingkan dengan
3. Memproduksi,
mendistribusikan,
memperdagangkan
dan
atau
menyediakan :
total ekuitas tidak lebih dari 45%:
55%).
b. Total
a. Barang dan atau jasa yang haram
karena zatnya (haram li-dzatihi).
b. Barang dan atau jasa yang haram
bukan karena zatnya (haram li-
pendapatan
pendapatan
tidak
dibandingkan
bunga
dan
halal
lainnya
dengan
total
pendapatan (revenue) tidak lebih dari
10%.
ghairihi) yang ditetapkan oleh DSNMUI.
Kriteria
c. Barang dan atau jasa yang merusak
moral dan bersifat mudarat.
Pemilihan
Saham
Jakarta
Islamic Index
Menurut Hermuningsih (2012) Untuk
4. Melakukan investasi pada perusahaan
menetapkan saham-saham yang masuk
yang pada saat transaksi tingkat (nisbah)
dalam perhitungan Jakarta Islamic Index
hutang perusahaan kepada lembaga
(JII) dilakukan proses seleksi sebagai
keuangan ribawi lebih dominan dari
berikut:
modalnya, kecuali investasi tersebut
1. Saham-saham
yang
akan
dipilih
dinyatakan keSyariahannya oleh DSN-
berdasarkan Daftar Efek Syariah (DES)
MUI.
yang dikeluarkan oleh Bapepam – LK.
Sedangkan kriteria saham yang masuk
dalam kategori Syariah adalah:
1. Tidak
melakukan
2. Memilih 60 saham dari Daftar Efek
Syariah tersebut berdasarkan urutan
kegiatan
usaha
sebagaimana yang diuraikan di atas.
kapitalisasi pasar terbesar selama 1
tahun terakhir.
2. Tidak melakukan perdagangan yang
3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham
tidak disertai dengan penyerahan barang
berdasarkan tingkat likuiditas yaitu nilai
/
transaksi di pasar reguler selama 1 tahun
jasa
dan
perdagangan
dengan
penawaran dan permintaan palsu.
terakhir.
3. Tidak melebihi rasio keuangan sebagai
berikut:
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 153
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Data sekunder adalah data yang telah
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan
analisis
regresi
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data
linier berganda,karena
dan dipublikasikan kepada masyarakat
variabel penelitian lebih dari satu variabel
pengguna data (Sugiyono, 2010). Data
bebas yang diduga dapat mempengaruhi
sekunder yang digunakan dalam bentuk
variabel terikatnya.Teknik pengumpulan
laporan keuangan perusahaan perusahaan
data dalam penelitian ini melalui studi
publik yang saham tergabung dalam Jakarta
pustaka
data
Islamic Indeks yang diperoleh dari Bursa
pendukung berupa literatur, buku, jurnal
Efek Indonesia periode 2009 sampai
penelitian terdahulu dan laporan-laporan
dengan 2013, dan dipublikasikan di Website
yang
Bursa
yakni
pengumpulan
dipublikasikan
untuk
mendapat
landasan yang kuat tentang teori, baik
Efek
Indonesia
melalui
www.idx.co.id.
berupa rumus-rumus teknik perhitungan,
maupun teori-teori yang mendukung objek
penelitian serta gambaran dari masalah
yang akan diteliti.
Kerangka Pemikiran
Hubungan Struktural antara variabel
dalam penelitian ini dapat dinyatakan
dalam model berikut:
Working Capital to Total
Asset
Earning Before Interest and
Taxes to Total Asset
Harga Saham
Earning Before Tax to
Current Liabilities
Sumber
: Data
diolah
sendiri
Sales
to Total
Asset
Gambar 1 Model Penelitian
Dari model penelitian tersebut, maka
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +…..+e
dapat disusun model matematis Metode
Regresi Linear Berganda (Multiple Linier
Regression Method) sebagai berikut :
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 154
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Keterangan :
Y = Harga Saham
Total Asset (X2), Earning Before Tax to
α = Konstanta.
Current Liability (X3) dan Sales to Total
β1 – β4 = Koefisien regresi dari setiap
Asset (X4).
variabel independen.
yang digunakan Harga Saham (Y).
Sedangkan variabel terikat
Pengujian statistik dilakukan angka
X1 = Working Capital to Total Asset
X2 = Earning Before Interest and Taxes to
signifikansi sebesar 5% (α = 0,05) dan
Total Asset
tingkat kepercayaan (confidence interval)
X3 = Earning Before Tax to Current
ialah sebesar 95%. Data yang digunakan
Liabilities
dipilih
X4 = Sales to Total Asset
sampling yaitu pengambilan sampel secara
e
= Kesalahan pengganggu (error term).
berdasarkan
metode
purposive
non probability sampling yang diambil
tidak secara acak, melainkan berdasarkan
kriteria tertentu.
Pengujian Asumsi Klasik
Dalam menggunakan alat analisis
regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi
HASIL
klasik, agar hasil dari analisis regresi ini
PEMBAHASAN
menunjukkan
Hasil Uji Asumsi Klasik
hubungan
yang
valid.
PENELITIAN
DAN
Pengujian asumsi klasik terdiri dari : uji
a. Uji Normalitas. Hasil uji normal plot
normalitas data, uji multikolinieritas, uji
pola data menyebar di sekitar garis
autokorelasi, uji heteroskedastitas dan uji
diagonal dan mengikuti arah garis
regresi berganda, uji hipotesa, uji F dan uji
diagonal, sehingga dapat dikatakan
t (Priyanto,2014)
bahwa variabel dalam penelitian ini
memenuhi uji normalitas.
b. Uji
Deskripsi Sampel Perusahaan
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel
yang
terdiri
dari
Nilai
tolerancesemua variabel bebas lebih
bebas
besar dari 0,10, demikian pula nilai
(Independent Variable) dan variabel terikat
VIF semuanya kurang dari 10. Dengan
(Dependent
demikian dapat disimpulkan bahwa
Variable).
variabel
Multikolinearitas.
Variabel
bebas
terdiri dari Working Capital to Total Asset
model
regresi
(X1), Earning Before Interest and Tax to
multikolinieritas.
bebas
adanya
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 155
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
c. Uji Autokorelasi.Hasil uji autokorelasi
uji heteroskedastisitas menunjukkan
menunjukkan nilai Durbin Watson
bahwa titik-titik menyebar secara acak,
sebesar 0.612
terletak Antara -2
tidak membentuk pola tertentu yang
sampai +2, yang berarti tidak ada
jelas. Titik-titik menyebar di atas dan di
masalah autokorelasi.
bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi
d. Uji
Heteroskedastisitas.
mendeteksi
ada
heteroskedastisitas
Untuk
tidaknya
dapat
dilakukan
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah
heteroskedastisitas
dalam
model regresi.
dengan melihat grafik scaterplot. Hasil
Uji Korelasi
Tabel 1
Harga
Saham
Harga Saham
Pearson Work. Cap. to Tot Asset
Correlati EBIT to Total Asset
on
EBT to current liability
Sales to Total Asset
Harga Saham
Work. Cap. to Tot Asset
Sig.(1t
EBIT to Total Asset
ailed)
EBT to current liability
Sales to Total Asset
Harga Saham
Work. Cap. to Tot Asset
N EBIT to Total Asset
EBT to current liability
Sales to Total Asset
Sumber : Hasil Output SPSS versi 21.0
1.000
-.119
.133
-.221
-.160
.
.155
.128
.028
.085
75
75
75
75
75
Correlations
Working EBIT to
Capital to Total Asset
Total Asset
-.119
.133
1.000
.020
.020
1.00
-.054
.598
-.243
.520
.155
.128
.
.432
.432
.
.323
.000
.018
.000
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
korelasi
variabel
independen terhadap
variabel dependen adalah sebagai berikut :
EBT to
current
liability
-.221
-.054
.598
1.000
.711
.028
.323
.000
.
.000
75
75
75
75
75
Sales to total
asset
-.160
-.243
.520
.711
1.000
.085
.018
.000
.000
.
75
75
75
75
75
Hubungan antara Earning Before Interes
and Tax to Total Asset dengan Harga
Saham
Hubungan antara Working Capital to
Tidak terjadi hubungan antara Earning
Total Asset dengan Harga Saham
Before Interes and Tax to Total Asset dan
Tidak terjadi hubungan antara Working
Harga Saham karena significant level
Capital to Total Asset dan Harga Saham
yaitu 0,128 lebih besar dari 0,05 (0,128
karena significant level yaitu 0,155 lebih
> 0,05).
besar dari 0,05 (0,155 > 0,05).
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 156
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Hubungan antara Earning Before Tax to
Tidak terjadi hubungan antara Sales to
Current Liability dengan Harga Saham
Total Asset dan Harga Saham karena
Hubungan antara Earning Before Tax to
significant level yaitu 0,085 lebih besar
Current Liability dan Harga Saham
dari 0,05 (0,085 > 0,05).
signifikan karena significant level yaitu
0,028 lebih kecil dari 0,05 (0,028 <
Koefisien Determinan
0,05). Hubungan antara variabel Earning
Menurut Priyatno, (2012) koefisien
Before Tax to Current Liability dengan
determinasi digunakan untuk mengetahui
Harga Saham adalah -0,221, korelasi
prosentase sumbangan pengaruh variabel
sangat rendah dengan arah hubungan
independen (x) terhadap variabel dependen
negatif. Artinya arah hubungan negatif
(y).Koefisien menunjukan seberapa besar
di sini adalah pada Earning Before Tax
prosentase variasi variabel independen
to Current Liability turun maka Harga
digunakan
Saham akan naik, begitupun sebaliknya
menjelaskan variasi variabel dependen,
jika Earning Before Tax to Current
atau variabel independen yang digunakan
Liability naik maka beta saham akan
dalam model tidak menjelaskan sedikitpun
turun
variasi
Hubungan antara Sales to Total Asset
determinasi terletak pada tabel 2 sebagai
dengan Harga Saham
berikut :
dalam
variabel
model
mampu
dependen.Koefisien
Tabel 2
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of
DurbinSquare
the Estimate
Watson
1
.441a
.194
.148
1.22085
.612
a. Predictors: (Constant), Sales to Total Asset, Working Capital to Total Asset, Earning
Before Interes and Tax to Total Asset, Earning Before Tax to Current Liability
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Hasil Output SPSS versi 21.0
Nilai Koefisien Determinasi sebesar
Before Tax to Current Liability dan Sales
0,194 atau 19,4 % artinya fluktuasi Harga
To Total Assets sebesar 19,4 % dan sisanya
Saham dapat dijelaskan oleh Earning
sebesar 80,6 % dipengaruhi oleh variabel
Before Interest Tax to Total Assets, Earning
lain seperti sentiment negatif, isu politik dll.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 157
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
dependen
Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan
di dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan
analisis
regresi
dan
memprediksi
variabel
dependen dengan menggunakan variabel
independen.
linier
Setalah data didapat dan dianggap
Regression
cukup memadai untuk diolah,maka langkah
berganda
(Multiple
Linier
Method)
dengan
pengelolaan
data
menggunakan SPSS versi 21.0
selanjutnya adalah mengolah data dan
menganalisis
data
hasil
berdasarkan
Analisis Regresi Linier Berganda
struktur model antar variabel penelitian.
adalah analisis untuk mengukur besarnya
Hasil analisis data regresi linier berganda
pengaruh antara dua atau lebih variabel
dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:
independen
terhadap
satu
variabel
Tabel 3
Model
1
2
3
(Constant)
Work. Cap. to Tot Asset
EBIT to Total Asset
EBT to current liability
Sales to Total Asset
(Constant)
Work. Cap. to Tot Asset
EBIT to Total Asset
EBT to current liability
(Constant)
Work. Cap. to Tot Asset
EBIT to Total Asset
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
10.360
.548
-1.303
.777
.628
.189
-.147
.064
-.257
.243
10.00
.431
-1.051
.740
.588
.186
-.187
.052
9.770
.402
.571
.187
-.181
.052
Standardized
Coefficients
Beta
-.190
.454
-.380
-.172
-.153
.425
-.483
.413
-.468
t
18.898
-1.678
3.315
-2.290
-1.056
23.226
-1.421
3.166
-3.595
24.330
3.058
-3.466
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Hasil Output SPSS versi 21.0
Dari tabel 3 dijelaskan tentang pengaruh
Liability dan Sales to Total Asset terhadap
variabel Working Capital to Total Asset,
Harga Saham. Berdasarkan tabel 3 maka
Earning Before Interest and Tax to Total
garis regresinya sebagai berikut :
Asset, Earning Before Tax to Current
Harga Saham = 9.977 + 0.571_Earning Before Interes and Tax to Total Asset - 0.181_
Earning Before Tax to Current Liability
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 158
Sig.
.000
.098
.001
.025
.294
.000
.160
.002
.001
.000
.003
.001
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Penjelasan tentang garis regresi di atas
c. Nilai koefisien Earning Before Tax to
sebagai berikut :
Current Liability sebesar - 0.181 artinya
a. Nilai konstanta sebesar 9.970 artinya
jika Earning Before Tax to Current
jika Earning Before Interest and Tax to
Liability, turun sebesar 1 satuan maka
Total Asset dan Earning Before Tax to
harga saham akan naik sebesar 0.181 dan
Current Liability nilainya nol maka
demikian pula sebaliknya dengan asumsi
Harga saham sebesar 9.970.
variabel X yang lain nol. Hal ini dapat
b. Nilai koefisien Earning Before Interest
terjadi jika Earning Before Tax to
and Tax to Total Assets sebesar 0.571
Current Liability negatif maka pelaku
artinya jika Earning Before Interest and
pasar tidak
Tax to Total Assets, naik sebesar 1 satuan
investasi di perusahaan dengan Earning
maka harga saham akan naik sebesar
Before
0.571 dan demikian pula sebaliknya
berkurang
dengan asumsi variabel X yang lain nol.
makin berkurang
Hal ini dapat terjadi , dengan semakin
pemegang saham untuk mendapatkan
naiknya Earning Before Interest and Tax
dividen juga akan menurun. Pemegang
to Total Assets maka potensi pemegang
saham akan khawatir tidak mendapatkan
saham
dividen
dividen
menarik
mempengaruhi harga saham.
semakin
untuk
mendapatkan
tinggi
sehingga
tertarik untuk melakukan
Tax
to
berarti
yang
Current
Liability
keuntungan
juga
sehingga potensi
diharapkan
sehingga
investor lain untuk membeli sahan yang
pada akhirnya harga saham akan naik.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Pengujian Statistik t (uji-t)
Tabel 4
Model
Beta In
Excluded Variablesa
t
Sig.
Partial
Correlation
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
Minimum
Tolerance
.481
2.081
.423
.993
1.007
.638
Sales to Total Asset
-.088c
-.561
.577
-.066
3
Working Capital to
-.153c -1.421
.160
-.166
Total Asset
a. Dependent Variable: Harga Saham
b. Predictors in the Model: (Constant), Working Capital to Total Asset, Earning Before Interes and Tax to Total Asset,
Earning Before Tax to Current Liability
c. Predictors in the Model: (Constant), Earning Before Interes and Tax to Total Asset, Earning Before Tax to Current
Liability
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 159
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Berdasarkan
Coefficientsa
hasil
dan
tabel
tabel
4
3
berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham
Excluded
karena
Variablesa menunjukkan bahwa pengaruh
0,003 < 0,05.
antara
3.
variabel
independen
terhadap
Pengaruh Working Capital to Total
terhadap
Pengaruh Earning Before Tax to
Berdasarkan tabel 3 hasil olah data
Saham,
statistik hasil penelitian ini menyatakan
Berdasarkan tabel 4 hasil olah data
bahwa Earning Before Interes and Tax
statistik hasil penelitian ini menyatakan
to Total Asset berpengaruh signifikan
bahwa Working Capital to Total Asset
terhadap Harga Saham karena nilai
tidak berpengaruh signifikan terhadap
signifikansinya 0,001 < 0,05.
Harga
4.
Asset
Saham
Harga
signifikansinya
Current Liability terhadap Harga Saham,
variabel dependen sebagai berikut:
1.
nilai
karena
nilai
Pengaruh Sales to Total Asset
signifikansinya 0,160 > 0,05.
terhadap Harga Saham Berdasarkan
2.
tabel 4 hasil olah data statistik hasil
Pengaruh Earning Before Interes
and Tax to Total Asset terhadap Harga
penelitian
Saham. Berdasarkan tabel 3 hasil olah
Working Capital to Total Asset tidak
data
berpengaruh signifikan terhadap Harga
statistik
hasil
menyatakan bahwa
Interes
and
Tax
penelitian
ini
Saham
Earning Before
to
Total
ini
karena
menyatakan
nilai
bahwa
signifikansinya
0,577 > 0,05
Asset
Hasil Pengujian Statistik F (Goodness Fit Test)
Tabel 5 ANOVAa
Model
1
2
3
Regression
Residual
Total
Regression
Residual
Total
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
25.152
104.333
129.485
23.488
105.996
129.485
20.472
109.013
129.485
df
Mean Square
4
70
74
3
71
74
2
72
74
F
Sig.
6.288
1.490
4.219
.004b
7.829
1.493
5.244
.003 c
10.236
1.514
6.761
.002d
a. Dependent Variable: Harga Saham
b. Predictors: (Constant), Sales to Total Asset, Working Capital to Total Asset, Earning Before Interes
and Tax to Total Asset, Earning Before Tax to Current Liability
c. Predictors: (Constant), Working Capital to Total Asset, Earning Before Interes and Tax to Total Asset,
Earning Before Tax to Current Liability
d. Predictors: (Constant Earning Before Interes and Tax to Total Asset, Earning Before Tax to Current
Liability
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 160
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Berdasarkan tabel 5 ANOVAa nilai
2. Bagi perusahaan agar saham yang
signifikansi sebesar 0,002 dimana 0.002 <
diperdagangkan memberikan dampak
0,05 yang berarti nilai dibawah nilai
positif maka harus memperhatikan
signifikan. Hal ini berarti model regresi
kinerja
layak digunakan dalam penelitian (good
ditingkatkan pada tahun tahun yang
fit model).
akan datang karena variabel tersebut
profitabilitas
menjadi
acuan
SIMPULAN DAN SARAN
melakukan
Simpulan
saham di bursa.
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
investor
transaksi
harus
untuk
perdagangan
dan
pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1. Variabel yang mempengaruhi tingkat
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar
Modal Indonesia. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Harga Saham adalah Earning Before
Interes and Tax to Total Asset dan
Earning Before Tax to Current Liability
2. Variabel yang tidak
mempengaruhi
tingkat Harga Saham adalah Working
Capital to Total Asset dan Sales to Total
Asset
Saran
Dengan memperhatikan simpulan tersebut
Kurniawan T, 2008. Votalitas Saham
Syariah (Anailisis Atas Jakarta
Islamic Index) Karim Reviw. Special
Edition. January 2008.
Priyatno, Duwi 2012. Belajar Praktis
Analisis Parametrik dan Non
Parametrik Dengan SPSS dan
Prediksi Pertanyaan Pendadaran
Skripsi dan Tesis. Gava Media,
Yogyakarta.
maka saran yang dapat disampaikan sebagai
berikut :
1. Bagi pelaku pasar atau investor maupun
calon investor selain memperhatikan
kinerja emiten harus memperhatikan
Priyatno, Duwi.2014. Belajar Praktis
Analisis Parametrik dan Non
Parametrik Dengan SPSS dan
Prediksi Pertanyaan Pendadaran
Skripsi dan Tesis. Gava Media,
Yogyakarta.
variabel makro ekonomi dan isu politik
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 161
Vol. 5 No. 2 Oktober 2016 ISSN: 2252-6226
Ross , A Stephen cs alih bahasa Ali Akbar
Yulianto
cs.2009.
Pengantar
Keuangan Perusahaan Corporate
Finance
Fundamentals.Edisi
8.Salemba Empat Jakarta
Rudianto.2013.Akuntansi
Manajemen.Erlangga Jakarta.
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif
dan R&D). Alfabeta. Bandung.
Weston, J.F. dan Thomas E. Copeland,
2010. Manajemen Keuangan. Edisi
Revisi Jilid 1, Edisi Bahasa
Indonesia, Alih Bahasa Oleh A, Jaka
W, dan Kibrandoko, Tangerang,
Binarupa Aksara.
William cs.2012.Financial & Managerial
Accounting.Sixteenth
Edition.Mc
Graw Hill International Edition.
Prihadi, Toto. 2013. Analisa Laporan
Keuangan Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PPM.
Jurnal Ekonomika dan Manajemen | 162