PENGARUH PEMBUKAAN JALUR LINGKAR UTARA TERHADAP LALULINTAS

  

PENGARUH PEMBUKAAN JALUR LINGKAR UTARA TERHADAP LALULINTAS

PERKOTAAN DI SURAKARTA DENGAN PROGAM TFTP

Ir. Suwardi, MT Dr.-Ing. Ir. Ahmad Munawar, M.Sc.

  Staf Pengajar dan Peneliti Ir. Dewanti, MS Jurusan Teknik Sipil UMS Staf Pengajar dan Penelit i Jalan A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Jurusan teknik Sipil Fakultas Teknik UGM Telp. (0271) 717417Tax 715445Surakarta Pes 212

  JL. Grafika No. 2 Yogyakarta –55281 Telp../fax: (0274)524712-13/521796

ABSTRAKSI

  Surakarta terletak dipropins i jawa tengah mempunyai lokasi yang sangat strategis

terhadap lalulintas nasional terutama yang lewat jalur selatatan, hal ini disebabkan surakarta

merupakan titik simpul lalulintas dari arah semarang, Yogyakarta, Surabaya, Purwodadi,

Pacitan dan Wonogiri. Program TFTP (Teacher Friendly Transportation Program,

Hamerslag,1997 ) adalah program yang dapat digunakan untuk membuat permodelan

lalulintas. Dalam hal ini untuk membuat permodelan lalulintas perkotaan setelah pembukaan

jalur lingkar utara. Data yang dikumpulkan meliputi :Data sekunder dikumpulkan dari instansi

yang terkait meliputi :Data geometri jalan, jaringan jalan (sebagai land Use), nama jalan, link

jalan, node jalan, denah Jalur jalan.Data primer berupa volume lalulintas pada ruas jaringan

jalan di Surakarta. Data tersebut digunakan sebagai data asal dan tujuan perjalanan dalam

pengolahan data. Tujuan dari penelitian adalah : untuk mengetahui besarnya arus lalulintas

pada jaringan perkotaan setelah dibuka jalur lingkar utara Surakarta. Untuk m emprediksi

besarnya arus lalulintas pada jaringan jalan yang ditinjau bila tidak ada jalur lingkar utara

pada tahun 2003 ,2008 dan tahun 2013. Untuk memprediksi besarnya arus lalulintas jaringan

jalan setelah dibuka jalur lingkar utara pada tahun 2003, 200 8 dan 2013. Dari pembahasan

hasil penelitian, maka dengan adanya pembangunan jalur lingkar utara akan mempunyai

beberapa manfaat : Dengan pembangunan jalur lingkar utara akan mengurangi beban

lalulintas pada jaringan perkotaan terutama pada jaringan yang t elah ditinjau. Pada tahun 1998

semua ruas jalan belum mengalami kemacetan dengan nilai V/C kurang dari satu. Dengan

pembangunan jalur lingkar utara akan menghemat waktu 35,83 % sampai 43,73 %. Pada

jaringan jalan masing-masing alternatif mengalami efisien si waktu tempuh dan lebih efisien

bila lewat jalur utara.,. Pada kondisi tahun 2013 sebelum ada jalur lingkar utara ruas jalan

nilaiV/C lebih dari satu adalah 25 ruas jalan sedang dengan dibangunnya jalur lingkar utara

maka ruas jalan yang nilai V/C lebih dari satu menjadi 10 ruas jalan dan sebagian besar ruas

jalan mengalami penurunan volume lalulintas. Dengan turunnya volume lalulintas maka akan

dikuti dengan kenaikan kecepatan, sehingga waktu tempuh akan berkurang.

  Penambahan jalur Lalulintas

  

Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

1. PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Surakarta terletak di Propinsi Jawa Tengah mempunyai lokasi yang sangat strategis

terhadap lalulintas nasional terutama yang lewat jalur selatan, hal ini disebabkan Surakarta

merupakan titik simpul lalu lintas dari arah Semar ang, Yogyakarta, Surabaya , Purwodadi,

Pacitan, dan Wonogiri.Untuk mengurangi volume lalu lintas perkotaan dan untuk

pengembangan wilayah perkotaan, maka perlu adanya pengembangan jaringan jalan atau

penambahan jaringan jalan perkotaan. Dengan masalah te rsebut di atas, maka daerah

Surakarta diadakan perluasan jaringan jalan berupa pembuatan jaringan jalan baru yaitu jalur

lingkar utara yang saat ini sedang dibangun. Dengan pembukaan jalur linkar utara Surakarta

diharapkan dapat mengurangi beban lalu lint as dalam kota. Untuk mengetahui perubahan

volume lalulintas pada jaringan jalan dalam Kota Surakarta, maka perlu data tentang

asal/tujuan perjalanan, panjang link, node, kapasitas tiap link, kecepatan masing -masing link,

arah lalilintas, banyaknya arah. Da lam penelitian ini hanya dibatasi pada jaringan primer saja,

karena beban lalu lintas yang terbesar terjadi pada jaringan jalan utama/primer, baik yang

keluar atau masuk Kota Surakarta. Setiap simpang jaringan primer dianggap sebagai node.

  

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antara sebelum dibukanya jalur lingkar utara

dan sesudah dibuka jalur lingkar utara, serta pertumbuhan lalulintas pada masa yang akan

datang.

  1.2 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui besarnya arus lalulintas pada jaringan perko taan setelah dibukanya jalur lingkar utara Surakarta.

  

2. Untuk memprediksi besarnya arus lalulintas pada jaringan jalan yang di tinjau bila tidak

ada jalur lingkar utara dan ada jalur lingkar utara pada tahun 1998, 2003, 2008. 20013

  1.3 Faedah Penelitian Dari penelitian diharapkan berguna untuk pengembangan jaringan Kota Surakarta dan

terutama : Memberi masukan ilmu pengetahuan didalam manajemen lalulintas dan teknik

jalan raya. Untuk pengembangan sarana dan prasarana jalan Kota Madya Surakarta dan

sekitarnya pada masa yang akan datang.

  1.4 M odel Perencanaan Transportasi Model adalah sekumpulan sistem yang sengaja dibentuk untuk menyederhanakan dari suatu sistem yang ada dengan maksud untuk tujuan tertentu.

  Ortuzar (1994) menyatakan model dari suatu siste m adalah representasi dari sistem tersebut yang sengaja dibentuk dalam usaha untuk dipelajari. Pada penelitian ini digunakan model yang telah berupa program yaitu program TFTP

(Teacher Friendly Transportation Program, Hamerslag,1997 ) adalah program yang telah

dikembangkan sebagai alat bantu pengajaran lalulintas dan dapat digunakan pada perkuliahan,

lingkup pekerjaan dan thesis. Merupakan alat untuk memprediksi besarnya lalulintas pada

tiap-tiap jaringan yang ditinjau. Dalam hal ini digunakan untuk membua t permodelan

lalulintas perkotaan setelah pembukaan jalur lingkar utara, sedang data input yang kita

gunakan adalah: jaringan jalan, node dan link, ,kecepatan tiap ruas jalan, kapasitas tiap ruas

jalan, matrik asal dan tujuan..Untuk menghitung besarnya mat rik asal dan tujuan digunakan

volume lalulintas yang keluar dari node, sedang untuk matrik tujuan digunakan volume yang

masuk pada node tersebut.. program TFTP secara umum dapat digambarkan sebagai berikut

(Gambar 1.1)

  

Simposium III FSTPT, Gedung Pascasarjana UGM,, 15 November 2000

  Carnet PT net Trip Ends

  Car Time PT Time Parking

  Places O – D BY MODE

  Car Flows Bike Walk PT Flows

Gambar 1.1 Struktur Program TFTP

  Pada gambar 1.1terlihat bahwa secar a garis besar program TFTP ini terdiri dari : sistem

tata guna lahan, sistem jaringan angkutan pribadi, sistem jaringan angkutan umum, untuk

mengetahui bagaimana unsur -unsur tersebut bekerja dan saling berinteraksi dapat dijelaskan

sebagai berikut :

  

Car net work : Input dari jaringan kendaraan dengan kecepatan dan kapasitas

land Use : Input tempat kerja dan tempat tinggal Trip Ends : Jumlah perjalanan dari asal ketempat tujuan. CarTime : Penentuan rute dan waktu dari tempat asal ketempat tujuan. OD : Jumlah pergerakan /perpindahan dari tempat asal ketempat tujuan. Car Flow : Banyak arus yang yang melewati suatu ling atau jaringan, digunakan untuk kota berukuran 3 – 5 Km. Public Transport Net : Jaringan transportasi umum. Public Trans- port time : Waktu tempuh angkutan umum. PT Flows

  : Penentuan arus lalulintas dengan matrik O – D untuk jaringan transportasi umum.

  

Car Flows : Penentuan arus lalulintas dengan matrik O – D untuk jaringan

transportasi kendaraan pribadi. Bike Walk : Penentuan arus lalulintas dengan matrik O – D untuk jaringan kendaraan non mobil dan pejalan kaki.

I.5 Cara Penelitian dan Pengumpulan Data

  Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada jaringan jalan primer di Surakarta dan jalur lingkar utara Surakarta. yang terdiri n ode dan ruas jaringan jalan.

Data yang dikumpulkan meliputi : Data sekunder dikumpulkan dari instansi yang terkait

meliputi : Data geometri jalan, jaringan jalan (sebagai land Use), nama jalan, link jalan, node

jalan, Kota Madya Surakarta, Jalur Lingkar Ut ara.

Data primer berupa volume lalulintas pada ruas jaringan jalan di Surakarta. Data tersebut

digunakan sebagai data asal dan tujuan perjalanan dalam pengolahan data. Survai yang

Dilakukan adalah jumlah lalulintas yang lewat yang meliputi : Sepeda motor, Kendaraan

ringan , Kendaraan berat, Kendaraan tak bermotor.

3 Land use

  

Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

Alat yang digunakan adalah : . Counting Seperangkat komputer.Program T F T P 97 oleh

Prof. DR. Ir. Rudi Hamersslag. Data tersebut di atas selanjutnya digunakan untuk input pada

permodelan yang selanjutnya akan keluar output lalulintas pada masing -masing ruas jalan

yang diadakan penelitian. Dalam hal ini permodelan dilaksanakan dua kali yaitu sebelum

pembukaan jalur lingkar utara dan sesudah pembukaan jalur lingkar utara, sedang data primer

gunakan untuk mengecek ulang dari hasil program TFTP.

  Ke Purwodadi

  u

  23 Ke Surabaya

  Ke Nogosari

  22

  24

  21

  22

  20

  31

  36

  18

  19

  25

  20

  32

  10

  10

  17

  14

  11

  19

  34

  15

  35 KeTw. Mangu

  18

  24

  

12

  16

  14 17 15 16 9

  31 13 12 13

  26 28

  11

  1

  1

  2

  2

  3

  3

  4

  4

  5

  5

  6

  30 Ke Semarang 23 27 33

  29 Ke Mojolaban

  Ke Yogyakarta

  7

  6

  8

  7

  9

  8

  10 Ke Wonogiri Nilai merah = Node Nilai Hitam = Link = Jalur Utara = Jalur Kota

  Alternatif I = Node 1,2,3,4,5,6,11,12,13,23 Alternatif II = Node 1,2,3,15,16, 17, 18,12,13,22 Alternatif III = Node 1,2,3,15,19,18,12,1 3,22 Alternatif IV =Node 1,2,3,4,5,6,11,17,18,12,13.,22

  

Gambar I.2. Denah Jaringan JalanKota Madya Surakarta

II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  

Simposium III FSTPT, Gedung Pascasarjana UGM,, 15 November 2000

2.1. Kondisi Tahun Dasar (Tahun1998 )

  Tahun dasar yang digunakan untuk membuat model adalah tahun 1998. Model yang ada

ini nantinya dijadikan dasar untuk mempridiksi perjalanan pada tahun mendatang atau

rencana. Pada model dasar ini ada dua yaitu tahun dasar kondisi sebelum dibukanya jalur

lingkar utara dan kondisi tahun dasar setelah dibukanya jalur lingkar utara. Dengan asumsi :

  21

  14 Jl. Colomadu 28,2 2 1739

  2

  24

  7 Jl. Solo – Yogya 70,0 2 3217

  2

  23

  21 Jl. Lingkar utara 70,0 2 10360

  23

  22

  22 Jl. Lingkar Utara 70,0 2 10360

  21

  14

  23 Jl. Lingkar utara 70,0 2 10360

  24

  20

  24 Jl. Lingkar Utara 70,0 2 10360

  1

  19

  21 Jl. Sumpah Pemuda 24,6 2 1739

  20

  18

  20 Jl. Mangun Sarkoro 24,6 2 3175

  15

  25

  24 Jl. Colomadu 28,2 2 1739

  12 Jl. Ir. Sutami 26,2 2 5057

  6

  23.7 2 1739

  5 Jl. Bhayangkara

  9

  33

  20 Jl. Kol. Sugiyono 24,6 2 3153

  19

  32

  17 Jl. Urip Sumoharjo 15,1 2 5053

  11

  31

  11 Jl. Urip sumo Harjo 15,1 2 5053

  30

  26

  6 Jl. Yos sudarso 21,2 1 1739

  10

  29

  16 Jl. Dr. muwardi 23,7 2 3175

  4

  28

  4 JL. Dr. Muwardi 23,7 2 3175

  8

  27

  15 Jl. Letjen suprapto 24,6 2 1739

  3

  17

  18

  1. Kegiatan tidak mengalami perpindahan.

  3

  7

  6

  6 Jl. Brig Slamet Riyadi 29,7 1 5160

  5

  5

  5 Jl. Brig Slamet Riyadi 29,7 1 5160

  4

  4

  4 Jl. Brig Slamet Riyadi 29,7 2 5160

  3

  3 Jl. A. Yani 34,8 2 3217

  7

  2

  2

  2 Jl. Kartosura –Boyolali 34,8 2 3217

  1

  1

  Nomor Node Node Nama Jalan Kec. Jalan Jumlah Kap. Jalan Ruas Awal Akhir (Km/Jam) Arah (SMP)

Tabel 2.1 Data Kecepatan, arah Dan Kapasitas Jalan

  

5. Volume lalulintas pada jaringan jalan dihitung dengan satuan mobil penumpang (SMP) .

  

4. Matrik asal tujuan pada suatu node digunakan lalulintas yang menuju dan yang

meninggalkan pada node yang ditinjau.

  

3. Pertumbuhan lalulintas hanya diperhitungkan pada pertumbuhan lalulintas jalan yang

melewati jaringan yang ditinjau .

  2. Pertumbuhan ekonomi dianggap konstan (tidak mengalami pasang surut).

  8 Jl. Dr. Rajiman 28,2 2 1739

  8

  5

  12

  18 Jl. Kol. Sugiarto 24,6 2 3153

  17

  15

  17 Jl. Munginsidi 19,4 2 2786

  16

  14

  12 Jl. Juanda 25,2 2 2786

  11

  13

  16 Jl. Adi Sucipto 34,8 2 3217

  15

  15 Jl. Adi Sucipto 34,8 2 3217

  9 Jl. Dr. Rajiman 28,2 2 1739

  14

  11

  22 Jl. Solo – Sragen 34,8 2 3217

  13

  10

  13 Jl. Palur 34,8 2 3217

  12

  9

  10 Jl. Dr. Rajiman 28,2 1 1739

  9

  8

  16

  

Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

  34

  19

  18 Jl. Tentara Pelajar 24,6 2 1739

  35

  15

  19 Jl. Ahmad yani 19,4 2 3175

  36

  20

  23 Jl. Kol. Sugiyono 24,6 2 3153 Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, Bapeda dan studi kelayakan kota

2.2 Proses Data

  Dalam proses data ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu dimulai dengan

menggambarkan node pada jaringan yang akan ditinjau. Fungsi “ roads” digunakan untuk

menghubungkan antar node disertai dengan data masukan berupa kecepatan dan kapasitas

jalan serta pemilihan jumlah arah (satu arah/dua arah). Setelah semua node tergambar maka

dapat dilihat jalur O D untuk melihat arah rute terpendek dari suatu node tertentu, sehingga

disini dapat dilihat mana jaringan jalan yang terpendek dari tempat asal perjalanan hingga

akhir perjalanan dari beberapa alternatif tersebut.. Pada data O D akan terlihat nilai -nilai

kapasitas jalan, jumlah arah, jarak node dan kecepatan. Tahapan pada proses ini har us secara

berurutan dalam arti bahwa proses selanjutnya tidak dapat dijalankan bila tahapan

sebelumnya tidak dijalankan.

  Langkah selanjutnya adalah memasukan data land Use untuk setiap node. Data ini

berupa data origin (bangkitan/asal) dan destination (ya ng tertarik) pada masing-masing node.

Pada analisis ini jaringan yang ditinjau adalah jaringan primer saja, sedang node didapatkan

dari tiap persimpangan jaringan jalan. Pada data O D sebagai masukan dari fungsi land use

diperoleh dari masing-masing node.

  Tahap selanjutnya adalah tahap distribusi. Tahap distribusi ini akan menentukan

berapa besarnya bangkitan dan tarikan perjalanan masing -masing zone serta kemana saja

perjalanan itu terdistribusi. Besarnya perjalanan antara zone I ke zone j tergantung k epada

besarnya daya tarik masing -masing zone dan berbanding terbalik terhadap fungsi hambatan

antara zon I dan zone j. Dalam perhitungan ini iterasi sebelum dibukanya jalur lingkar utara

dianggap lalulintas yang masuk hanya lalulintas yang keluar masuk kot a saja sedang lalulintas

didalam kota dianggap tidak ada, selanjutnya data iterasi tersebut dianggap beban arus

lalulintas yang menambah beban arus dalam kota. Sehingga didapat kapasitas sisa pada

jaringan dalam kota yaitu : Volume dalam kota = Volume lalu lintas – volume luar kota (hasil iterasi sebelum dibuka jalur lingkar utara. Kapasitas sisa = kapasitas jalan - volume lalulintas dalam kota Vol. lalulintas dalam kota setelah dibuka jalur utara = Volume dalam kota + Volume lalulintas hasil iterasi setel ah dibuka jalur utara Dari rumus diatas akan didapatkan hasil sebagai berikut dengan perhitungan Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Volume jalan Sebelum dan Sesudah Dibuka Jalur Utara Th1998

  Simposium III FSTPT, Gedung Pascasarjana UGM,, 15 November 2000

  33

  31

  11

  17 JL. Urip Sumoharjo 2194 2194 3175 0,691 0,691

  32

  19

  20 Jl. Kol. Sugiyono 1273 148 3153 0,404 0,047

  5

  6

  9 Jl. Bayang Kara 563 563 1739 0,324 0,324

  34

  19

  18 Jl.Tentara Pelajar 1080 164 1739 0,621 0,094

  35

  15

  11 JL. Urip Sumoharjo 2129 1892 3175 0,671 0,596

  30

  36

  27

  25

  14

  24 Jl. Colomadu 726 981 1739 0,417 0,564

  26

  3

  15 Jl. Letjen Suprapto 974 838 1739 0,560 0,482

  8

  6 JL. Gladag 1016 1016 1739 0,584 0,584

  4 Jl. Dr. Muwardi 274 274 3175 0,086 0,086

  28

  4

  16 Jl. Dr. Muwardi 1273 1273 3175 0,401 0,401

  29

  10

  19 Jl. A. Yani 1268 1268 1450 0,874 0,874

  20

  2

  31

  26

  35

  34

  16

  9

  10 Alternatif Empat Ruas1 2 3 4 5 30

  15

  10 Alternatif Tiga Ruas 1

  16

  9

  10 Lewat Jalur Lingkar Utara Ruas

  19

  20

  21

  2

  9

  23 Jl. Kol. Sugiyono 1776 356 3153 0,563 0,113

  13

  Alternatif Satu Ruas 1

  2

  3

  4

  5

  30

  9

  16

  10 Alternatif Dua Ruas

  1

  2

  26

  12

  14

  15

  14 Jl. Colomadu 1124 1713 1739 0,646 0,985

  24

  7 No Node Node Nama jalan Vulume Vulume Kapasitas V/C V/C

  10 Jl. Dr. Rajiman 1016 1016 1739 0,584 0,584

  8 Jl. Dr. Rajiman 1344 1344 1739 0,773 0,773

  7

  8

  9 Jl. Dr. Rajiman 1287 1287 1739 0,740 0,740

  8

  9

  9

  6

  12

  13 Jl. Palur 2431 1413 3217 0,756 0,439

  10

  13

  22 Jl. Solo - Sragen 2091 1073 3217 0,650 0,334

  11

  7

  6 Jl. Brigjen Slamet R 1252 1015 5160 0,243 0,197

  15 Jl. Adi Sucipto 2105 1919 3217 0,654 0,597

  2

  

Ruas Awal Akhir Jaringan Lalulintas Lalulintas Jaringan Sebelum Sesudah

Jalan di Jaringan Jaringan Jalan Dibukanya Dibuka Surakarta Sebelum Setelah Surakarta Jalur Jalur Dibuka Dibuka Utara Utara

  Jalur Jalur Th 1998 Th 1998 Utara Utara A B C A/C B/C

  1

  1

  2 Jl. Kartosura -Boyolali 1319 825 3217 0,410 0,256

  2

  3 Jl. A. Yani 2585 1596 3217 0,804 0,496

  5

  3

  3

  4 Jl. Brigjen Slamet R 2816 2579 5160 0,546 0,500

  4

  4

  5 Jl. Brigjen Slamet R 1281 1044 5160 0,248 0,202

  5

  14

  12

  7 Jl. Solo - Yogya 1588 1514 3217 0,494 0,471

  21

  19

  1

  24 Jl. Lingkar Utara 898 10360 0,000 0,087

  20

  24

  23 Jl. Lingkar Utara 1535 10360 0,000 0,148

  21

  20

  22 Jl. Lingkar Utara 1801 10360 0,000 0,174

  22

  21

  23 Jl. Lingkar Utara 1891 10360 0,000 0,183

  23

  2

  21 JL. Sumpah Pemuda 601 601 1739 0,346 0,346

  18

  15

  17 Jl. Munginsidi 2151 1280 2786 0,772 0,459

  16 Jl. Adi Sucipto 1630 759 3217 0,507 0,236

  13

  11

  12 Jl. Juanda 849 839 2786 0,305 0,301

  14

  16

  15

  20 Jl. Mangun Sarkoro 677 381 3175 0,213 0,120

  17

  18 Jl. Kol. Sugiarto 2136 1265 3153 0,677 0,401

  16

  18

  12 Jl. Ir. Sutami 2371 1363 5057 0,469 0,270

  17

  15

  22 Tabel 2.3 Selisih waktu Sebelum dan sesudah dibukanya Jalur lingkar Utara

  Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X Alternatif Sebelum ada jalur

  23 Jl. Lingkar Utara 2423 10360 0,000 0,234

  24

  7 Jl. Solo -Yogya 2227 2148 3217 0,692 0,668

  2

  23

  23 Jl. Lingkar Utara 3129 10360 0,000 0,302

  21

  22

  22 Jl. Lingkar Utara 3129 10360 0,000 0,302

  21

  21

  24

  14 Jl. Colomadu 1576 1804 1739 0,906 1,037

  20

  24 Jl. Lingkar Utara 1657 10360 0,000 0,160

  1

  19

  21 JL. Sumpah Pemuda 843 843 1739 0,485 0,485

  20

  18

  20 Jl. Mangun Sarkoro 950 536 3175 0,299 0,169

  15

  17

  12 Jl. Ir. Sutami 3325 348 5057 0,658 0,069

  2

  25

  16

  6 JL. Gladag 1425 1425 1739 0,819 0,819

  5

  33

  20 Jl. Kol. Sugiyono 1771 641 3153 0,562 0,203

  19

  32

  17 JL. Urip Somoharjo 2986 2986 3175 0,940 0,940

  11

  31

  11 JL. Urip Somoharjo 2986 2632 3175 0,940 0,829

  6

  30

  10

  14

  29

  16 Jl. Dr. Muwardi 1785 1785 3175 0,562 0,562

  4

  28

  4 Jl. Dr. Muwardi 384 384 3175 0,121 0,121

  8

  27

  15 Jl. Letjen Suprapto 1366 136 1739 0,786 0,078

  3

  26

  24 Jl. Colomadu 1018 926 1739 0,585 0,532

  18

  18 Jl. Kol. Sugiarto 2996 1712 3153 0,950 0,543

  Utara (menit) Sesudah ada jalur Utara

  2

  6 Jl. Brigjen Slamet R 1756 1402 5160 0,340 0,272

  5

  5

  5 Jl. Brigjen Slamet R 1797 1443 5160 0,348 0,280

  4

  4

  4 Jl. Brigjen Slamet R 3950 3596 5160 0,766 0,697

  3

  3

  3 Jl. A. Yani 3626 2184 3217 1,127 0,679

  2

  2 Jl. Kartosura -Boyolali 1850 1533 3217 0,575 0,477

  7

  1

  1

  A B C A/C B/C

  Dibuka Dibuka Utara Utara Utara Jalur Th 2003 Th 2003 Utara Utara

  No. Node Node Nama jalan Vulume Vulume Kapasitas V/C V/C lRuas Awal Akhir Jaringan Lalulintas Lalulintas Jaringan Sebelum Sesudah Jalan di Jaringan Jaringan Jalan Dibukanya Dibuka Surakarta Sebelum Setelah Surakarta Jalur Jalur

Tabel 2.4 Vol. LL dan V/C Ra sio sebelum dan sesudah Jalur Utara Tahun 2003

  

IV 43,63 38,98 4,65 10,7 24,55 19,08 43,73

  

III 38,26 33,47 4,75 12,4 24,55 13,71 35,83

  

II 39,64 33,74 5,90 14,9 24,55 15,09 38,07

  

I 40,24 36,77 3,47 8,6 24,55 15,69 39,00

  (menit) Selisih=sebelum - sesudah Selisih menit % menit % menit

  6

  8 Jl. Dr. Rajiman 1885 1885 1739 1,084 1,084

  17

  14

  15

  17 Jl. Munginsidi 3017 1733 2786 1,083 0,622

  16

  14

  12 Jl. Juanda 1191 837 2786 0,427 0,300

  11

  13

  16 Jl. Adi Sucipto 2286 1002 3217 0,711 0,311

  15

  12

  15 Jl. Adi Sucipto 2952 2682 3217 0,918 0,834

  11

  7

  22 Jl. Solo - Sragen 2933 1410 3217 0,912 0,438

  13

  10

  13 Jl. Palur 3410 1419 3217 1,060 0,441

  12

  9

  10 Jl. Dr. Rajiman 1425 1425 1739 0,819 0,819

  9

  8

  9 Jl. Dr. Rajiman 1805 1805 1739 1,038 1,038

  8

  9 Jl. Bayang Kara 790 790 1739 0,454 0,454

  

Simposium III FSTPT, Gedung Pascasarjana UGM,, 15 November 2000

  22

  26

  24 Jl. Colomadu 1428 1944 1739 0,821 1,118

  14

  25

  14 Jl. Colomadu 2211 2068 1739 1,271 1,189

  2

  24

  7 Jl. Solo Yogya 3124 2909 3217 0,971 0,904

  2

  23

  23 Jl. Lingkar Utara 4261 10360 0,000 0,411

  21

  22 Jl. Lingkar Utara 4534 10360 0,000 0,438

  15 Jl. Letjen Suprapto 1916 49 1739 1,102 0,028

  21

  21

  23 Jl. Lingkar Utara 3288 10360 0,000 0,317

  24

  20

  24 Jl. Lingkar Utara 2458 10360 0,000 0,237

  1

  19

  21 JL. Sumpah Pemuda 1182 1455 1739 0,680 0,837

  20

  18

  20 Jl. Mangun Sarkoro 1332 765 3175 0,419 0,241

  15

  3

  27

  12 Jl. Ir. Sutami 4664 1227 5057 0,922 0,243

  19

  20

  36

  19 Jl. A. Yani 2494 2494 3217 0,775 0,775

  15

  35

  18 Jl.Tentara Pelajar 2538 826 1739 1,459 0,475

  19

  34

  9 Jl. Bayang Kara 1108 1108 1739 0,637 0,637

  5

  33

  20 Jl. Kol. Sugiyono 2485 1094 3153 0,788 0,347

  32

  8

  17 JL. Urip Sumoharjo 4188 4188 5057 0,828 0,828

  11

  31

  11 JL. Urip Sumoharjo 4188 3671 5057 0,828 0,726

  6

  30

  6 JL. Gladag 1999 1999 3217 0,621 0,621

  10

  29

  16 Jl. Dr. Muwardi 2504 2136 3175 0,789 0,673

  4

  28

  4 Jl. Dr. Muwardi 539 472 3175 0,170 0,149

  17

  18

  9

  1

  5

  5

  5 Jl. Brigjen Slamet R 2520 2003 5160 0,488 0,388

  4

  4

  4 Jl. Brigjen Slamet R 5539 4721 5160 1,074 0,915

  3

  3

  3 Jl. A. Yani 5085 2959 3217 1,581 0,920

  2

  2

  2 Jl. Kartosura -Boyolali 2595 359 3217 0,807 0,111

  1

  6

  Dibuka Dibuka Utara Utara Utara Jalur Th 2008 Th 2008 Utara Utara A B C A/C B/C

  Jalan di Jaringan Jaringan Jalan Dibuka Dibuka Surakarta Sebelum Setelah Surakarta Jalur Jalur

  No. Node Node Nama jalan Vulume Vulume Kapasitas V/c V/c Ruas Awal Akhir Jaringan Lalulintas Lalulintas Jaringan Sebelum Sesudah

Tabel 2.5 Volume dan V/C Rasi o Sebelum dan Sesudah dibuka Jalur Utara Th 2008

  23 Jl. Kol. Sugiyono 2491 384 3153 0,790 0,122

  20

  36

  19 Jl. A. Yani 1411 1411 1450 0,973 0,973

  15

  35

  18 Jl.Tentara Pelajar 1809 679 1739 1,040 0,390

  19

  34

  6 Jl. Brigjen Slamet R 2463 1946 5160 0,477 0,377

  7

  16

  15 Jl. Adi Sucipto 4141 3150 3217 1,287 0,979

  18 Jl. Kol. Sugiarto 4202 2281 3153 1,333 0,723

  17

  15

  17 Jl. Munginsidi 4231 2310 2786 1,519 0,829

  16

  14

  12 Jl. Juanda 1670 1153 2786 0,599 0,414

  11

  13

  16 Jl. Adi Sucipto 3206 1481 3217 0,997 0,461

  15

  12

  14

  8 Jl. Dr. Rajiman 2644 2577 3217 0,822 0,801

  11

  22 Jl. Solo - Sragen 4113 1335 5057 0,813 0,264

  13

  10

  13 Jl. Palur 4782 1323 5057 0,946 0,262

  12

  9

  10 Jl. Dr. Rajiman 1999 1999 3217 0,621 0,621

  9

  8

  9 Jl. Dr. Rajiman 2532 2532 3217 0,787 0,787

  8

  7

  23 Jl. Kol. Sugiyono 3494 586 3153 1,108 0,186

  Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

  23

  15 Jl. Letjen Suprapto 2687 1240 1739 1,545 0,713

  3

  26

  24 Jl. Colomadu 2003 814 1739 1,152 0,468

  14

  25

  14 Jl. Colomadu 3101 1769 1739 1,783 1,017

  2

  24

  7 Jl. Solo Yogya 4381 3868 3217 1,362 1,202

  2

  23 Jl. Lingkar Utara 6230 10360 0,000 0,601

  8

  21

  22

  22 Jl. Lingkar Utara 6250 10360 0,000 0,603

  21

  21

  23 Jl. Lingkar Utara 4743 10360 0,000 0,458

  24

  20

  24 Jl. Lingkar Utara 4825 10360 0,000 0,466

  1

  19

  27

  4 Jl. Dr. Muwardi 756 756 3175 0,238 0,238

  20

  20 Jl. Kol. Sugiyono 3485 1607 3153 1,105 0,510

  20

  36

  19 Jl. A. Yani 3498 3498 3217 1,087 1,087

  15

  35

  18 Jl.Tentara Pelajar 3559 1681 1739 2,047 0,967

  19

  34

  9 Jl. Bayang Kara 1553 1553 1739 0,893 0,893

  5

  33

  19

  28

  32

  17 JL. Urip Sumoharjo 5874 5051 3175 1,850 1,591

  11

  31

  11 JL. Urip Sumoharjo 5874 4111 3175 1,850 1,295

  6

  30

  6 JL. Gladag 2803 2803 1739 1,612 1,612

  10

  29

  16 Jl. Dr. Muwardi 3512 2447 3175 1,106 0,771

  4

  21 JL. Sumpah Pemuda 1658 1658 1739 0,954 0,954

  18

Tabel 2.6 Volume dan V/C Rasio Sebelum dan Sesudah dibuka Jalur Utara Th 2013

  4

  9 Jl. Dr. Rajiman 3551 3551 1739 2,042 2,042

  8

  7

  8 Jl. Dr. Rajiman 3708 3708 1739 2,132 2,132

  7

  6

  6 Jl. Brigjen Slamet R 3454 1691 5160 0,669 0,328

  5

  5

  5 Jl. Brigjen Slamet R 3534 1771 5160 0,685 0,343

  4

  4 Jl. Brigjen Slamet R 7769 4709 5160 1,506 0,913

  9

  3

  3

  3 Jl. A. Yani 7132 5109 3217 2,217 1,588

  2

  2

  2 Jl. Kartosura -Boyolali 3639 1656 3217 1,131 0,515

  1

  1

  A B C A/C B/C

  Dibuka Dibuka Utara Utara Jalur Jalur Th 2013 Th 2013 Utara Utara

  Jalan di Jaringan Jaringan Jalan Dibukanya Dibuka Surakarta Sebelum Setelah Surakarta Jalur Jalur

  No Node Node Nama jalan Vulume Vulume Kapasitas V/c V/c Ruas Awal Akhir Jaringan Lalulintas Lalulintas Jaringan Sebelum Sesudah

  8

  10 Jl. Dr. Rajiman 2803 2803 1739 1,612 1,612

  20 Jl. Mangun Sarkoro 1868 561 3175 0,588 0,177

  12 Jl. Juanda 2342 788 2786 0,841 0,283

  15

  17

  12 Jl. Ir. Sutami 6542 1427 5057 1,294 0,282

  18

  16

  18 Jl. Kol. Sugiarto 5893 3106 3153 1,869 0,985

  17

  15

  17 Jl. Munginsidi 5935 2592 2786 2,130 0,930

  16

  14

  11

  9

  13

  16 Jl. Adi Sucipto 4497 2184 3217 1,398 0,679

  15

  12

  15 Jl. Adi Sucipto 5808 3172 3217 1,805 0,986

  14

  11

  22 Jl. Solo - Sragen 5769 1832 3217 1,793 0,570

  13

  10

  13 Jl. Palur 6707 2770 3217 2,085 0,861

  12

  23 Jl. Kol. Sugiyono 4900 1009 3153 1,554 0,320

  

Simposium III FSTPT, Gedung Pascasarjana UGM,, 15 November 2000

3. KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan

  Dari hasil pengamatan dan pembahasan hasil penelitian seperti diuraikan di atas ,

maka dengan adanya pembangunan jalur lingkar utara Surakarta akan mempunyai beberapa

manfaat :

  

1 Dengan pembangunan jalur lingkar utara akan mengurang i beban lalulintas pada

jaringan perkotaan terutama pada jaringan yang telah ditinjau, pada saat ini(Th.1998) belum mengalami kemacetan atau nilai V/C kurang dari satu.

2 Dengan adanya pembangunan jalur lingkar utara tahun 1998 akan menghemat waktu 35,83% sampai dengan 43,73%.

  

3 Pada jaringan jalan masing -masing alternatif pada tahun 1998, dalam hal ini ada 4

alternatif semua mengalami efisiensi waktu tempuh, lelih -lebih bila lewat jalur lingkar utara.

  

4 Pada kondisi tahun 2003 sebelum ada jalur lingkar utara r uas jalan yang nilai V/C lebih

dari satu adalah 6 ruas jalan, sedang setelah ada jalur utara hanya 2 ruas jalan yang mengalami nilai V/C lebih dari satu dan sebagian besar ruas jalan mengalami penurunan volume lalulintas. Dengan turunnya volume lalulinta s maka akan diikuti dengan kenaikan kecepatan, sehingga waktu tempuh akan berkurang.

  

5 Pada kondisi tahun 2008 sebelum ada jalur lingkar utara ruas jalan nilai V/C lebih dari

satu adalah 9 ruas jalan dan meningkatkan kapasitas ruas jalan 6 ruas jalan. Denga n dibangunnya jalur lingkar utara maka ruas jalan nilai V/C lebih dari satu menjadi 2 ruas jalan dan sebagian ruas jalan mengalami penurunan volume lalulintas,. Dengan turunnya volume lalulintas maka akan dikuti dengan kenaikan kecepatan, sehingga waktu te mpuh akan berkurang.

  

6 Pada kondisi tahun 2013 sebelum ada jalur lingkar utara ruas jalan nilaiV/C lebih dari

satu adalah 25 ruas jalan sedang dengan dibangunnya jalur lingkar utara maka ruas jalan yang nilai V/C lebih dari satu menjadi 10 ruas jalan dan s ebagian besar ruas jalan mengalami penurunan volume lalulintas. Dengan turunnya volume lalulintas maka akan dikuti dengan kenaikan kecepatan, sehingga waktu tempuh akan berkurang.

  

7 Besarnya arus lalulintas yang lewat jalur utara yang akan datang selalu men ingkat dan

pada tahun mendatang perlu adanya pelebaran jalan pada ruas jalan perkotaan guna meningkatkan besarnya kapasitas jaringan jalan perkotaan.

DAFTAR PUSTAKA

  

………..,(1993) , ”Undang-Undang Lalulintas dan Angkutan Jalan No 43 Tahun 1992”,

Dirjen Perhubungan Darat Jakarta. ……….,(1997), ”Perencanaan Transportasi ”, ITB Bandung. ………., (1997), “ Sistem Transportasi”, Universitas Guna Darma Jakarta.

Abubakar, (1996), “Menuju Lalulintas dan Angkutan Jalan yang Tertib ”, Direktorat

Perhubungan Darat, Jakarta . Hamerslag, (1996), ” TFTP For Education Reserch and Sketch Planing , Netherlands

Hobbs, FD., (1995), ” Perencanaan dan Teknik Lalulintas ”, (terjemahan), Gadjah Mada

  University Press.

Marsidi, (1993), ” Analisa Tingkat Pelayanan Jalur Lingkar Kampus UGM ”, UGM

Yogyakarta (Tesis Tidak Dipublikasikan).

  

Morlok, EK., (1985), “ Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi ”, Erlangga Jakarta.

Susanto, (1990), ” Hubungan Lebar Jalur dengan Lalulintas Jenuh pada Pertemuan

Sebidan g”,. Universitas Gadjah Mada, Yogy akarta (Tesis Tidak Dipublikasikan).

  11

  Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

Tamim, O.Z., (1997), ” Perencanaan dan Pemodelan Transportasi ”, ITB Bandung,

Warpani S., (1990), ” Merencanakan Sistem Perangkutan ”, Penerbit ITB Bandung.