ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI termofi

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI
I.

Pendahuluan
Di alam terdapat beraneka macam mikroba hidup secara berdampingan tanpa
kita sadari. Mikroba tersebut bisa berupa bakteri, jamur, parasit maupun virus yang
tersebar sangat luas baik ditanah, air dan udara. Oleh karena itu dalam pratikum
ini, kami melakukan isolasi dan identifikasi mikroba dalam hal ini bakteri, hal ini
bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri yang terdapat di alam maupun yang
terdapat pada hewan sakit. Isolasi dalam pengertian ini adalah transfer atau usaha
memindahkan mikroorganisme dari tempat hidupnya ke media buatan yang sesuai,
usaha untuk memperoleh koloni dari suatu media tertentu dari suatu
bahan/spesimen. Sedangkan identifikasi adalah kelanjutan dari isolasi yang
bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat khas dari suatu bakteri, seperti sifat
morfologik dan hasil pewarnaan, sifat biakan, sifat fisiologi dan biokimia serta
patogenitas kuman. Dengan demikian dapat diketahui nama bakteri yang
bersangkutan. Adapun pada identifikasi bakteri dilakukan uji biokimia, uji gulagula dan uji serologis.
Untuk mempermudah isolasi dan identifikasi bakteri, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu ;
a. Spesimen dan cara pengambilannya
b. Seleksi media sesuai kebutuhan kuman

c. Kondisi inkubasi
Isolasi dan identifikasi bakteri juga berguna dalam memperkuat diagnosis
terhadap penyakit yang menyerang hewan. Spesimen yang akan diambil harus
dikaitkan dengan proses penyakit pada hewan, tanda-tanda klinis yang terlihat dan
sebagainya.

II.

Alat dan bahan
1. Alat – alat yang diperlukan :
 Cawan petri
 Tabung reaksi
 Ose
 Nedle
 Korek api
 Kapas
 Api Bunsen
 Incubator

 Rak tabung reaksi

 Tabung durham
2. Bahan yang diperlukan :
 Spesimen,
 Alcohol
 Spirtus
 Media glukosa dan laktosa,
 MRVP
 TSIA
 SIM
 Simon Sitrat Agar
III.

Langkah kerja
1. Isolasi bakteri
a. Nyalakan Bunsen.
b. Sterilkan ose dengan cara membakar atau memanaskannya dalam api
bunsen hingga membara, dan tunggu beberapa saat hingga ose menjadi
hangat.
c. Masukkan ose kedalam media lama hingga menempel pada koloni
bakteri .

d. Ambil bakteri dari media lama yang ingin ditumbuhkan .
e. Usapkan osa secara perlahan pada media agar yang telah disiapkan
dalam plate dengan pola goresan streak (garis-garis).
f. Tutup plate dengan penutup plate dan beri label pada bagian atasnya.
g. Masukkan media agar yang telah ditanami bakteri ke dalam inkubator
h. Tunggu hingga esok hari, ketika bakteri sudah tumbuh dalam media,
dapat dilakukan identifikasi terhadap bakteri yang telah tumbuh dalam
media agar.
2. Identifikiasi bakteri :
1. Media SSA
2. TSIA
3. SIM
4. MRVP
5. SIMMON CITRAT